Peran Minat Terhadap Jabatan

25
PERAN MINAT TERHADAP JABATAN Pengertian Minat Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni. Minat, menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam perkembangan pribadi dan prilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu: minat pribadi, minat situasi dan minat dalam ciri psikologi. Diantaranya adalah sebagai berikut : a) Minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cendrung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa seseorang pada beberapa aktifitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktivitas tersebut, menimbulkan

Transcript of Peran Minat Terhadap Jabatan

Page 1: Peran Minat Terhadap Jabatan

PERAN MINAT TERHADAP JABATAN

Pengertian Minat

Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan

ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator

dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan

menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak

diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni.

Minat, menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam

perkembangan pribadi dan prilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu

dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan

Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu: minat pribadi, minat

situasi dan minat dalam ciri psikologi. Diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang

cendrung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa

seseorang pada beberapa aktifitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika

seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara

umum menyukai topik atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik atau

aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

b) Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh konsisi lingkungan.

c) Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri

minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena

seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut

memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1984: 46) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari

kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan

Page 2: Peran Minat Terhadap Jabatan

kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan

tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan,

jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat

menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau

tidak senang dalam menghadapi suatu obyek (Mohamad Surya, 2003: 100). Minat berkaitan

dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu obyek. Hal ini dikemukakan

oleh Slameto (1995: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minar pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat

atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Berbicara tentang minat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBD) karangan WJS

Poerwadarminta, minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada

sesuatu. Minat merupakan suatu rasa suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat.

Macam-macam Minat

Kuder dalam (Purwaningrum, 1994:14), mengelompokkan minat menjadi 10, yaitu:

1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan

dengan alam, binatang, dan tumbuhan.

2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin-mesin atau

alat teknis.

3. Minat hitung-menghitung, yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan perhitungan.

4. Minat terhadap pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-akta baru dan

pemecahan problem.

Page 3: Peran Minat Terhadap Jabatan

5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan mempengaruhi orang

lain.

6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian,

kerajinan, dan kreasi tangan.

7. Minat literer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan

menulis berbagai karangan.

8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, seperti menonton konser, dan

memainkan alat-alat musik.

9. Minat layanan sosial, yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain.

10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.

Aspek-aspek Minat

Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)

a) Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan

masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b) Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang

ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu

orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan

Page 4: Peran Minat Terhadap Jabatan

dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan

itu.

c) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap

memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan

lambat.

Ø Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat :

a) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup

hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami

kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang

cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin

besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997

dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang

baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya

pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan

fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

c) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada

kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

Page 5: Peran Minat Terhadap Jabatan

Ø Faktor - faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang

a) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama

yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

b) Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya

sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan

pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.

c) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja,

sikap terhadap pekerjaannya.

pengertian Jabatan

Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan

manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan

merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai

menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam

hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan

bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2)

pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga

tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian,

energi, dan waktu orang dewasa.

Page 6: Peran Minat Terhadap Jabatan

Pengertian jabatan disini bukan menunjukkan pada kedudukan sebagai manajer (fisrt line,

middle, top) dalam perusahaan. Pengertian jabatan disini adalah menyangkut penempatan

seseorang pada suatu pekerjaan tertentu, apakah itu manajerial, operasional, atau profesi. Jenis

jabatan yang digunakan sebagai dasar analisis adalah Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) yang

merupakan adopsi dari International Standard Clasification of Ocuption (ISCO). Menurut

Klasifikasi Jabatan Indonesia, jenis jabatan dibedakan menjadi delapan yaitu :

1. Professional

2. Manajerial

3. Tenaga produksi

4. Klerikal

5. Pekerja pertanian

6. Pramuniaga

7. Teknisi

8. Lain-lain

Peran Minat terhadap Jabatan

Minat pada hakikatnya merupakan pernyataan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam

kalimat terhadap sebuah jabatan atau pekerjaan. Minat jabatan merupakan pernyataan yang

menggambarkan kepribadian dalam pekerjaan, hobi, aktivitas-aktivitas. yang berhubungan

dengan rekreasi dan preferensi. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai satu hal dan pada hal lainnya dapat pula

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Seorang yang memiliki minat

terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap

Page 7: Peran Minat Terhadap Jabatan

subyek tersebut Menurut Crow & Crow, minat dapat membantu seseorang untuk meringankan

pekerjaan yang sifatnya menuntut usaha fisik maupun mental yang cukup ketat, karena dengan

minat maka seseorang akan mempunyai suka terhadap pekerjaan itu.

Profesi menurut Sutjipto (2004) diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat relatif lama dan

perlu pendidikan yang khusus serta perlu adanya latihan khusus pula. Menurut Dedi Supriadi

(1998) profesi menunjukkan pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntu keahlian, tanggung

jawab dan kesetiaan terhadap pekerjaan itu. Sahertian (1994) profesi adalah suatu pernyataan

atau janji yang terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu

profesi atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.

Dalam memutuskan mengambil atau melakukan sesuatu, pasti seseorang tak akan lepas dari dua

hal, yakni karena dia memang menginginkannya dan karena terpaksa melakukannya. Termasuk

juga ketika seseorang memilih suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Yaitu karena dia memang

punya keinginan atau minat atau dia terpaksa memilih pekerjaan atau jabatan tersebut secara

terpaksa karena tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan.

Menurut Djarhidin Ancok, minat seseorang dalam memilih suatu jenis pekerjaan adalah

merupakan suatu hal yang penting bagi kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya. Anne Roe

menambahkan bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang dapat membantu mencapai kesuksesan

seseorang, karena dengan adanya minat pada diri seseorang dapat menimbulkan perasaan suka,

serta adanya rasa tertarik yang dapat berpengaruh terbadap intensitas. respon yang diberikan oleh

seseorang atas kondisi atau stimulus yang terjadi di lingkungannya.

Berbagai rumusan tentang minat di atas dapat kita kaitkan terhadap profesi Pekerjaan sebagai

sebuah profesi karena sekurang-kurangnya sudah memenuhi syarat-syarat sebagaimana

dikatakan oleh Mohammad Uzer Usman berikut:

a. Memuliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

b. Memiliki klien/objek layanan tetap seperti dokter dengan pasiennya guru dengan muridnya.

Page 8: Peran Minat Terhadap Jabatan

c. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat

d. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang

mendalam.

e. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

Maka minat terhadap pekerjaan mengandung implikasi munculnya perasaan suka, senang,

tertarik dan keterikatan yang kuat terhadap segala aktivitas yang ditimbulkan dari profesi atau

pekerjaan yang dipilih. Apabila seseorang berminat terhadap pekerjaan tertentu maka dia akan

melaksanakan dengan perasaan bahagia, penuh tanggung jawab dan disiplin yang tinggi terhadap

tugas-tugas yang diberikan. Memberikan porsi waktu yang lebih terkait dengan tugas-tugas

profesinya, mengerahkan segenap tenaga dan pikiran demi tercapainya tujuan/sasaran

pembelajaran yang telah direncanakan. Disini dapat dikatakan bahwa minat merupakan variabel

motivasional yang dapat mengaktifkan prilaku dan respon seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan indikator minat terhadap pekerjaan adalah sebagai berikut:

a. Perasaan tertarik terhadap pekerjaan.

b. Perhatian terhadap pekerjaan .

c. Suasana hati selama melaksanakan tugas .

d. Kerja keras/usaha dalam menyelesaikan pekerjaan

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa minat dapat berperan sebagai variabel motivasional, maka

minat bisa menentukan langkah-langkah atau aktivitas yang akan diperbuat oleh seseorang.

Minat merupakan dorongan kejiwaan yang mampu memberi kekuatan besar dalam

Page 9: Peran Minat Terhadap Jabatan

melaksanakan aktivitas. Untuk mencapai sukses dalam melaksanakan sga1a aktivitas

/pekerjaannya, maka minat menjadi faktor pendorong yang penting, sebagaimana dikatakan oleh

Djamaludin Ancok.

Hal senada dikatakan oleh Anne Roe bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang dapat membantu

mencapai kesuksesan seseorang, karena dengan adanya minat pada did seseorang dapat

menimbulkan perasaan seks, serta adanya rasa tertarik yang dapat berpengaruh terhadap

intensitas respon yang diberikan oleh seseorang atas kondisi atau. stimulus yang terjadi di

lingkungannya.

Maka dapat dikatakan bahwa minat seseorang terhadap pekerjaannya merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi hasil kerjanya. Sebagaimana disampaikan oleh Cruze. bahwa

orang yang punya. kemampuan rata-rata akan sangat berhasil dalam pekerjaannya apabila

seseorang tersebut mempunyai minat terhadap pekerjaannya, karena .dengan adanya minat yang

tinggi dapat membantu atau mendorong seseorang untuk lebih termotivasi dalam berusaha

mencapai suatu keberhasilan.

Lebih jlentreh dikatakan oleh Flippo bahwa orang yang mempunyai minat yang tinggi terhadap

pekerjaan akan mempunyai kecenderungan untuk bekerja lebih baik, lebih hati-hati, dapat

bekerja dengan perasaan gembira, sehingga dapat mengurangi atau menekan keluhan-keluhan

serta kejenuhan.

Orang yang mempunyai minat terhadap profesi tertentu akan selalu memperhatikan dan akan

bekerja dengan perasaan bahagia, tidak akan dirasa sebagai pekerjaan yang berat. Minat juga

dapat membantu seseorang untuk mengurangi rasa lelah, rasa bosan atas suatu pekerjaan,

terutama pada pekerjaan yang sifatnya monoton. Orang yang memiliki minat terhadap

pekerjaannya akan bekerja dengan perasaan gembira dan bersemangat, penuh tanggung jawab

(responsibility) dan bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya tujuan

aktivitas tersebut.

F. Metode pengukuran minat

Page 10: Peran Minat Terhadap Jabatan

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran minat, menurut

Nurkancana dan Sumartana (dalam Tomi Darmawan, 2007), metode pengukuran minat yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting.

Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan.Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan.

Terlepas dari jenis pengamatan, dapat dikatakan bahwa pengamatan terbatas dan tergantungpada

jenis dan variasi pendekatan (Moleong, 2007: 242).Jorgensen dalam Mulyana (2004:164),

mengemukakan bahwa metode pengamatan berperanserta dapat didefinisikan berdasarkan

tujuhciri berikut : minat khusus pada makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang-

orang dalam atau anggota-anggota situasi atau keadaan tertentu, fondasi penelitian dan

metodenya adalah kedisinian dan kekinian kehidupan sehari-hari, bentuk teori dan penteorian

yang menekankan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia, logika dan proses penelitian

yang terbuka, luwes, oportunistik, dan menuntut redefinisi apa yang problematic, berdasarkan

fakta yang diperoleh dalam situasi nyata eksustensi manusia, pendekatan dan rancangan yang

mendalam, kualitatif, dan studi kasus, penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan

langsung dengan pribumi lapangan, penggunaan pengamatan langsung bersama metode lainnya

dalam mengumpulkan informasi. Menurut Arikunto (2006:229), sebagai contoh dapat

dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar

mengajar di kelas. Variabel akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika

perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut. Teknik observasi ini digunakan untuk

mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang perilaku personel sekolah terutama

kepala sekolah yang terkait dengan kinerja dan kompetensi jabatannya. Pengukuran minat

dengan metode observasi mempunyai satu keuntungan karena dapat mengamati dalam kondisi

yang wajar, jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi dan pencatatan

hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.

2. Wawancara

Page 11: Peran Minat Terhadap Jabatan

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapandilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yangmengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee)

yang memberikanjawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).Peneliti harus mencatat

teknik yang mana kondisi dan situasi yangmana mendukung penerimaan informasinya yang

paling tepat. Sebaiknyapada waktu uji coba, digunakan tape recorder (Arikunto, 2007:

228).Teknik wawancara dipergunakan untuk mnengadakan komunikasidengan pihak-pihak

terkait atau subjek penelitian, antara lain kepalasekolah, pembantu kepala sekolah urusan

kurikulum, sarana prasarana,guru, pengurus komite sekolah, dan siswa dalam rangka

memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi

dan dokumentasi. Wawancara ini dilakukan peneliti dengan subjek penelitian yangterkait dengan

kepentingan pengendalian mutu kinerja dan kompetensi jabatan kepala sekolah dalam

peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Klaten sekaligus digunakan untuk

mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan

interview biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga percakapan

akan dapat berlangsung lebih bebas.

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen

baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada diluar sekolah, yang ada hubungannya

dengan penelitian tersebut. Menurut Arikunto (2007:231), dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dokumen dalam penelitian sebagai sumber data

karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji,

menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumen digunakan untuk keperluan penelitian

menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007:217), karena alasan : 1) Dokumen digunakan

karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong, 2) berguna sebagai bukti untuk

suatu pengujian, 3) berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah,

sesuai dengan konteks,lahir dan berada dalam konteks, 4) dokumen harus dicari dan ditemukan,

5.)hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan

terhadap sesuatu yang diselidiki. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

Page 12: Peran Minat Terhadap Jabatan

tentang pengendalian mutu kinerja dan kompetensi jabatan kepala sekolah dalam peningkatan

mutu pendidikan di Kabupaten Klaten. Dokumen antara lain berupa kebijakan-kebijakan

pemerintah, kepala sekolah, komite sekolah,dan prestasi akademik (hasil semester dan Ujian

Akhir Nasional). Dokumentasi digunakan untuk mempelajari berbagai sumber dokumentasi

terutama yang berada di sekolah itu sendiri dan didukung oleh sumber-sumber yang

representatif.

4. Angket atau kuesioner

Angket atau kuesioner jauh lebih efisien dalam penggunaan waktu, isi pertanyaan dalam

kuesioner pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pertanyaan dengan interview.

5. Inventori

Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran sejenis kuesioner, perbedaannya

dalam kuesioner responden menulis jawaban yang relative panjang, sedangkan inventori

responden memberi jawaban dengan memberi tanda cek, lingkaran atau tanda yang lain yang

berupa jawaban-jawaban singkat.

Metode pengukuran minat yang digunakan dalam penelitian ini mengggunakan teknik angket

atau kuesioner, karena teknik ini sangat efektif dan efisien dalam pengggunaan waktu, mengingat

banyaknya subjek penelitian yang digunakan, yaitu siswa kelas 3 SMP Negeri se-kota Malang

Tahun Ajaran 2007-2008. Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and

pencil. Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-

karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Tes

inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian

diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan

umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau

beberapa aspek kepribadian.

Ø Macam-macam Tes Minat

Page 13: Peran Minat Terhadap Jabatan

Diantara berbagai tes minat, berikut ini akan diuraikan secara ringkas 5 tes minat yang

dipandang memiliki prospek penggunaan yang cerah.

1. Strong Vocational Interest Blank (SVIB)

Pertama kali dipublikasikan tahun 1927. Pada edisi tahun 1966 terdapat 399 item yang mengukur

54 macam pekerjaan untuk pria. Bentuk yang lain digunakan khusus untuk 32 macam pekerjaan

wanita. Tes minat ini bertahan sampai 22 tahun. Hal ini diteliti antara lain pada mahasiswa

kedokteran, ternyata minat mereka tetap tinggi setelah bekerja lama sebagai dokter (riset di

Stanford).

2. SCII

Tes ini dibuat untuk mengatasi kelemahan SVIB. Bentuk untuk pria yang terpisah dari wanita

disatukan dalam SCII. Studi yang impresif dilakukan untuk 437 macam pekerjaan. Terdapat 6

faktor kepribadaian yang berkaitan dengan minat, yaitu : realistic, investigative, artistic, social,

enterprising, dan konvensional. Lebih jauh dalam SCII hal tersebut diterjemahkan menjadi :

(1). Pekerjaan : 131 item (contoh item : aktris, pengacara, sekretaris)

(2). Subjek sekolah : 36 item (contoh item : aljabar, ekonomi)

(3). Aktivitas : 51 item (contoh item : memasak, melihat, operasi)

(4). Hiburan : 39 item (contoh item : memancing, tinju)

(5). Tipe orang : 24 item (contoh item : perwira militer, penari)

(6). Preferensi antara 2 aktivitas : 30 item (contoh item : jadi pilot atau petugas biro perjalanan)

(7). Karakteristik anda : 14 item (contoh item : sabar ketika mengajar)

Page 14: Peran Minat Terhadap Jabatan

3. Tes Kuder

Terdiri dari atas berbagai macam format/ bentuk, antara lain :

(1). Kuder Preference Record - Vocational (KPR-V)

(2). Kuder General Interest Survey (KGIS)

(3). Kuder Occupational Interest Survey (KOIS)

Tes Kuder yang sering digunakan di Indonesia adalah dengan bentuk KPR-V.

Kuder Preference Record - Vocational (KPR-V)

KPR-V menyajikan 10 macam/kelompok/bidang pekerjaan yang luas, yaitu :

(1). Pekerjaan lapangan (Outdoor)

(2). Mekanik

(3). Komputasi

(4). Ilmiah (Science)

(5). Persuasif

(6). Artistik

(7). Sastra

(8). Musik

Page 15: Peran Minat Terhadap Jabatan

(9). Pelayanan Sosial

(10). Klerikal (Sekretaris/ kantoran)

Selain 10 bidang pekerjaan itu terdapat subskala, yaitu verifikasi, yang bukan merupakan

pengukur minat pekerjaan. Verifikasi digunakan sebagai cek kejujuran dan kecermatan dalam

memberikan jawaban. Hal ini dapat dipahami, karena pengukuran minat (kemampuan non

kognitif) memiliki kelemahan yang sukar dihindari. Yaitu kemungkinan subjek memberikan

jawaban yang sebenarnya tidak cocok dengan keadaan dirinya, tetapi merupakan jawaban yang

dikehendaki oleh orang lain. Ke-10 bidang pekerjaan ditambah dengan subskala Verifikasi itu

diukur melalui 168 pasang pernyataan (14 pasang x 12 halaman).

Setiap nomor pada KPR-V terdiri atas 3 pernyataan, subjek disuruh memilih 1 pernyataan yang

paling disukai dan 1 pernyataan yang paling tidak disukai. Setiap pernyataan merupakan satu

aktivitas dalam pekerjaan tertentu. Waktu untuk mengerjakan pada skala yang asli hanya

berkisar 30 - 40 menit, tetapi pada bentuk skala yang berbahasa Indonesia memerlukan waktu 2

kali lipat, yaitu 60 menit.

4. Minnesota Vocational Interest Inventory (MVII)

Dasarnya adalah 9 minat dasar seperti SVIB, termasuk mekanik, elektronik, dan catering

(pelayanan makanan).

5. RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)

Menurut sejarahnya, tes tersebut disusun oleh Rothwell pertama kali pada tahun 1947. Saat itu

tes ini hanya memiliki 9 jenis katagori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun

1958, tes diperluas dari 9 katagori menjadi 12 katagori oleh Kenneth Miller. Sejak saat itu, tes

minat tersebut menjadi Test Interest Rothwell-Miller atau yang lebih dikenal dengan Tes RMIB

(Rothwell Miller Interest Blank).

Page 16: Peran Minat Terhadap Jabatan

G. PENGUKURAN PERSONALITAS DAN MINAT

Test personalitas digunakan untuk mengukur aspek-aspek dasar personalitas pelamar,seperti

introversi, stabilitas, dan motivasi. Banyak test personalitas yang proyektif; suatu stimulus yang

tidak jelas seperti noda tinta atau gambar yang kabur disajikan kepada orang yang mengikuti

test, yang kemudian diminta. untuk menafsirkan atau bereaksi terhadap stimulus itu. Karena

gambar-gambar itu tidak jelas, maka penafsiran ita akan berasal dari dalam diri orang itu sendiri

diproyeksikan ke luar. la diperkirakan memproyeksikan sikap dan ide emosinya tentang

kehidupan ke dalam gambar itu.Test personalitas- terutama jenis yang proyektif merupakan test

yang paling sulit untuk dinilai den digunakan. seorang ahli harus menilai penafsiran dan reaksi

penguji dan menarik kesimpulan dari situ untuk memutuskan personalitas orang yang

bersangkutan. Kegunaan test seperti itu bagi keperluan seleksi terletak pada asumsi bahwa dapat

ditemukan hubungan antara beberapa ciri personalitas yang dapat diukur (seperti introversi)

dengan keberhasilan. Dalam pelaksanaan pekerjaan. Kuiesioner minat membandingkan minat

orang-orang dalam berbagai keahlian. Dengan demikian apabila seseorang mengikuti strong.

Campbell Inventory, ia akan menerima laporan yang menunjukkan minatnya dalam hubungan

dengan minat orang-orang yang telah bekerja dalam keahlian seperti akuntan, insinyur, manajer

atau teknisi kedokteran. Kuesioner itu dapat bermanfaat dalam perencanaan karier, karena

seseorang kemungkinan akan melaksanakan pekerjaan lebih baik apabila pekerjaan itu mencakup

aktivitas-aktivitas yang ia minati.

Ø Cara Melihat Minat

1. Expressed interest : dg melihat ekspresi seseorg terhadap suatu obyek

2. Manifest interest : dg melihat obyek atau aktivitas apa yg paling sering dilakukan

3.Menggunakan alat yg telah distandarisasi, dg menanyakan kpd subyek yg bersangkutan,

apakah ia senang atau tidak tentang suatu obyek . Misalnya dg menggunakan tes Kuder atau

RMIB, dll.

Page 17: Peran Minat Terhadap Jabatan

Ø Berikut ini 3 bidang terapan hasil tes minat :

a. Konseling Karier

b. Konseling Pekerjaan

c. Penjurusan Siswa

H. MATERIAL TEST

Tes Interest Rothwell-Miller merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan

yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I, dan dibedakan antara pria

dan wanita.

Masing-masing kelompok terdiri dari 12 jenis pekerjaan, yang masing-masing mewakili kategori

pekerjaan tertentu, dengan alasan bahwa banyak pekerjaan-pekerjaan yang relatif homogen