Peran Komite Medik Dalam Kendali Mutu Dan Biaya Melalui Cp Dan Ppk Medan 2015

62
PERAN KOMITE MEDIK DALAM KENDALI MUTU & BIAYA MELALUI CP DAN PPK DR.dr.H Hanny Ronosulistyo,SpOG (K),MM

description

Peran Komite Medik dalam kendali mutu dan biaya

Transcript of Peran Komite Medik Dalam Kendali Mutu Dan Biaya Melalui Cp Dan Ppk Medan 2015

  • PERAN KOMITE MEDIK DALAM KENDALI MUTU & BIAYA

    MELALUI CP DAN PPK

    DR.dr.H Hanny Ronosulistyo,SpOG(K),MM

  • DR.dr . H HANNY RONOSULISTYO, SpOG(K),MMLAHIR DI HAARLEM , BELANDA , 26-09-1953SUAMI DARI DR dr H INA ROSALINA , SpA(K),Mkes, MHKes

    RIWAYAT HIDUP:1. PENDIDIKAN TERAKHIR S3 UNIVERSITAS PADJADJARAN, BANDUNG, 20142. PERWIRA TNI-AL 1979-19833. DIREKTUR RSUD MAJALAYA, KAB BANDUNG, 1998 - 19994. DIREKTUR RSUD CIBABAT , KOTA CIMAHI , 2000 20085. KEPALA DINAS KESEHATAN JAWA BARAT, 2009 20106. DIREKTUR RSU AL IHSAN, PROPINSI JAWA BARAT , 2010-2012

    KETUA FORUM KOMITE MEDIK NASIONAL, PERSI , 2012 SD SEKARANG KETUA KOMPARTEMEN KOMITE MEDIK PERSI, 2013 KETUA IV ARSADA DEWAN PAKAR KESEHATAN ICMI PUSAT, ICMI JABAR, KETUA ICMI ORDA CIMAHI PB PJSI, PKBI JABAR, KETUA ALUMNI OBSGIN FKUP, NU JABAR PENYIAR ACARA BUKA PINTU, REPRODUKSI DAN SEKS, STREAMING MARA FM BDG PEJUDO NASIONAL ERA 1970an, JUARA SEA GAMES IX JKT, 2X KE KEJUARAAN DUNIA PENULIS BUKU BANYAK BUKU MEDIS ISLAM, al: MALPRAKTIK KEDOKTERAN

    DITINJAU DARI SUDUT ISLAM, SEKS TAK SEKADAR BIRAHI, SAKITKU IBADAHKU dll.

  • KONDISI KITA BEGINI DULU !!

    DIREKSI DOCTORS

    PMK 755/2011

    AKREDITASI, EFISIENSI (BPJS), REMUNERASI, PATIENT SAFETY

    GAIN

    MALPRAKTIK

    MONEYMONEY

  • FARMASI,LAB,ALKES DLL

    Sejarah Profesi Dokter di Indonesia

    MERDEKA

    NEGARA MISKIN

    INPRES DR/GAKIN/JPKM

    REMUNERASI DR ?

    BUTUH DOKTER

    DUNIA ? AKHIRAT ?

    IDEALISME PROFESI

    HEDONISME

    LIGITISASIMALPRAKTEK DR

    CITRA DR TERPURUKCEMBURU SOSIAL

    PATIENT SAFETY

    AKREDITASI RS

    PELAYANAN PRIMA

    UNIVERSAL COVERAGE

    MASA PEMBIARAN

    PGR AMERIKA SERIKAT

    GLOBALISASI

  • FASE PEMBIARAN

    PEMERINTAH MELAKUKAN PEMBIARAN PEMBIARAN INI PEMBENARAN SAMA SEPERTI AH, DI SD MAH GA APA

    NYONTEK, PENTING NANTI DI SMA PEMBENARAN INI DR MASUK COMFORT

    ZONE MENYEBABKAN KESEHATAN BIAYA TINGGI YANG

    MEMBEBANI MASARAKAT CITRA DOKTER TERPURUK KECEMBURUAN DARI PROFESI TETANGGA

  • PROFESI KITA HARUS KEMBALI KE KHITTAH

    PRAHALAT : TIDAK BELAJAR TAK BERUBAH MATI TERGILAS PERUBAHAN

    PROFESI KITA SEDANG DIBIDIK : TUNTUTAN MALPRAKTIK FRAUD

    KITA TIDAK PUNYA WAKTU BANYAK KARENA SUDAH BANYAK SEJAWAT JADI KORBAN DAN AKAN MAKIN BANYAK LAGI KEDEPAN HARUS DIPAKSA DENGAN PERATURAN YANG MENGIKAT

    BERTEPATAN DENGAN PENETAPAN UNIVERSAL COVERAGE

  • MENGUBAH ? DIPAKSA BERUBAH?

    MENGUBAH ORANG LAIN SUKAR !!!

    MERUBAH DIRI SENDIRI LEBIH DULU

    TAK BISA DENGAN HIMBAUAN

    HARUS DENGAN PAKSAAN !!

    PAKSAAN MASYARAKAT : TUNTUTAN & FRAUD

    PILIH BERUBAH ATAU PENJARA ??

  • SYARAT RS YANG SEHAT

    PELAYANANKESEHATAN BAIK:

    ===============

    BERMUTUPATIENT SAFETYEKONOMIS

    CLINICAL GOVERNANCE

    WADIR MEDISKOMITE MEDIK

    STAF MEDIS

    PELAYANANADMINISTRASI

    BAIK:

    ===============EFISIENEFEKTIFSESUAI ATURANVISIONER

    GOOD GOVERNANCE

    DIRUTKEPALA TUSTAF ADM

    PELAYANANKEUANGAN BAIK:

    ===============JUJURAKUNTABILITASCEPAT & AKURATADIL

    GOOD GOVERNANCE

    WADIR KEUSTAF KEU

  • PERUBAHAN PERATURAN MENGHARUSKAN RS DAN DOKTER HARUS BERUBAH

    SUTOTO-PERSI

  • (JKN + MALPRAKTEK) BISAKAH???

    JAWABANNYA ADALAH MAL PR = KENDALI MUTU

    JKN = KENDALI BIAYA

    SANGAT SULIT SEKALI DAN BUTUH PIMPINAN YANG KUAT, TEGUH, AMANAH DAN GIGIH MELAWAN BADAI

    SEKARANG SAAT YANG TEPAT..DENGAN PRESIDEN BARU, MENKES BARU SEMOGA BISA MEMBAWA KITA KEMBALI PADA KHITTAH

  • Tujuan Pengendalian Pasien

    Pasien mendapat pelayanan bermutu sesuaihak nya.

    Mencegah rumah sakit dari tuntutan.

    Rumah sakit tetap sustain dan bertumbuh.

    Dokter dan petugas rumah sakit mendapatkanhaknya secara wajar.

  • Prinsip Pengendalian PelayananPasien

    1. Kendali mutu dan kendali biaya.

    2. Tidak ada iur biaya kecuali naik kelas atauberpotensi moral hazard.

    3. Tidak terjadi fraud dalam pelayanan maupunklaim.

    4. Menggunakan perhitungan biaya agregat (total klaim) , bukan micro costing.

    5. Penyelesaian berkas klaim tepat waktu.

  • Tim Pengendali Pelayanan Pasien

    Dokter penerima pasien (IGD dan klinik).

    Case Manager

    Perawat (IGD, klinik, bangsal).

    Apoteker (Instalasi Farmasi).

    Perekam Medis - Koder.

    Petugas Keuangan (Administrasi Biaya Pasien).

    Team Pengadaan barang.

  • Kunci Sukses Pengendalian

    1.Ada Standar Pelayanan Klinis di rumah sakityang ,menjadi standar mutu pelayanan klinis.

    2.Ada kerjasama dan kesepahaman antar staf, terutama staf klinis dan pengendali biaya.

    3.Ada kebijakan direktur tentang standarkompetensi rumah sakit sesuai kelas rumahsakit dan kondisi nya.

  • KENDALI MUTU MELALUI STANDARPELAYANAN KLINIS

  • Tata Kelola Klinis yang baik

    Suatu kerangka kerja dimana suatu institusikesehatan mampu melaksanakan proses

    peningkatan mutu berkelanjutan danmenjaga standar mutu terbaik dalam

    layanan klinis melalui sistem dan lingkunganyang mengutamakan pelayanan klinis

    bermutu.

  • Clinical

    Governance

    Clinical

    audit

    Education

    & Training

    Risk

    management

    Account-

    ability

    Research &

    development

    Clinical

    Effective-

    ness

    ELEMEN KUNCI CLINICAL GOVERNANCE

    EBM

  • Standard PELAYANAN KLINIS

    Clinical Practice Guidelines

    Clinical pathway

    Protocols

    Procedures

    Algorithms

    Standing orders

    Harus:

    # Evidence-based

    # Direvisi berkala

  • PNPK

    Literatur:

    Artikel asli

    Meta-analisis

    PNPK (asing)

    Buku ajar, etc

    Kesepakatan staf

    medis

    Pathways

    Algoritma

    Protocols

    Prosedur

    Standing orders

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    Sesuai dengan

    Jenis dan strata

    (hospital specific)

    catatan : dapat

    dilakukan

    tanpa menunggu

    PNPKClinical

    Practice

    Guidelines

  • RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL

    Alur asuhan klinis (clinical care pathways) adalah alat yg bermanfaat dlm upaya ini utkmemastikan adanya integrasi & koordinasi yg efektif dr yan dng mengunakan secara efisien SD ygtersedia secara efisien. Pedoman praktek klinis, alur asuhan klinis & protokol klinis adalah relevandgn populasi dari pasien RS

    a. dipilih dari yang dianggap cocok dgn yan & pasien RS (bila ada, pedoman nasional yangwajib dimasukkan dalam proses ini);

    b. dievaluasi berdasarkan relevansinya untuk mengidentifikasi populasi pasien

    c. jika perlu disesuaikan dgn teknologi, obat-obatan, & sumber daya lain di RS atau dengannorma profesional yang diterima secara nasional

    d. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;

    e. diakui secara resmi atau digunakan oleh rumah sakit;

    f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif;

    g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways;

    h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perub. dlm bukti & hasil evaluasi dari proses danhasil (outcomes)

  • Panduan Praktik Klinis (PPK)

    PNPK harus diterjemahkan sesuai dengan kondisi dan fasilitas setempat menjadi PPK

    PPK dapat sama/berbeda di kelas RS yang berbeda sesuai kompetensi , misalnya :

    PPK untuk DBD tanpa syok, mungkin sama, di rumah sakit tipe, A, B, C, D.

    Di RS tipe A, PPK untuk Perdarahan Sub Arachnoid, dari Dagnosis sampai bedah, di RS tipe C yang lain mungkin hanya sampai Diagnosis lalu rujuk.

    Di RS tipe B clinical pathway untuk stroke melibatkan bedah saraf, di RS B yang lain tidak

    Dengan demikian maka PPK bersifat Spesifik sesuai Rumah Sakitnya.

  • Tujuan PPK

    Meningkatkan kualitas pelayanan pada keadaanklinis dan lingkungan tertentu

    Mengurangi intervensi yang tidakperlu/berbahaya

    Memberikan opsi pengobatan terbaik dengankeuntungan maksimal

    Memberikan opsi pengobatan dengan risikoterkecil

    Tata laksana dengan biaya yang memadai

  • Bagaimana dokter menerapkan standar pelayanan

    PPK harus diterapkan secara individual. PPK bersifat rekomendasi atau advis, tidak harus diterapkan pada semua pasien PPK dibuat untuk kebanyakan pasien. PPK dibuat untuk penyakit tunggal. Respons pasien terhadap prosedur diagnostik dan

    terapeutik sangat bervariasi. PPK dianggap valid , sesuai Evidence Base

    Medicine pada saat dicetak. Praktik kedokteran modern mengharuskan kita

    mengakomodasi apa yang dikehendaki oleh keluarga dan pasien.

  • Bagaimana dokter menerapkan standar pelayanan

    PPK dimaksudkan untuk tata laksana pasien sehinggatidak berisi informasi lengkap tentang penyakit ataukondisi kesehatan tertentu

    PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien

    Dokter yang memeriksa harus melakukan konsultasibila merasa tidak menguasai atau ragu dalammenegakkan diagnosis dan memberikan terapi

    Penyusun PPK tidak bertanggung jawab atas hasil apapun yang terjadi akibat penggunaan PPK dalam tatalaksana pasien.

  • Clinical Pathway

    Clinical pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang dilaksanakan pada pasien mulai masuk sampai keluar rumah sakit berdasarkan standar pelayanan kedokteran, standar asuhan keperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya, yang berbasis bukti dengan hasil yang dapat diukur dan dalam jangka tertentu selama di rumah sakit.

  • Clinical pathway & Case Mix

    Klaim berdasar Case Mix (INA-CBG) tidakberhubungan langsung dengan clinical pathway. Namun dalam penyusunan sistemCBG, semacam clinical pathway dipakaiuntuk menghitung bobot kasus.

    Rumah sakit tanpa clinical pathway berpotensi kehilangan kendali efisiensi, yang berakibat rugi operasional.

  • CLINICAL PATHWAYS

    Keuntungan

    Mengurangi variasi pelayanan

    Biaya lebih dapat diprediksi.

    Pelayanan lebih terstandarisasi

    Diharapkan memperbaiki mutu pelayanan

    Mempermudah perhitungan biaya.

    Memperbaiki kualitas informasi yang dikumpulkan.

  • Hubungan panduan pelayanan klinisdan Clinical Pathways

    Clinical pathway, bila dikaitkan dengan PPK dalam penyusunannya, akan membantumenyusun langkah-langkah klinis yang dipercayadapat memperbaiki mutu layanan klinis, danmembantu profesional untuk mengambilkeputusan klinis bila terjadi anomali kasus

  • Algoritme

    Algoritme merupakan format tertulis berupa flowchart daripohon pengambilan keputusan. Dengan format ini dapatdilihat secara cepat apa yang harus dilakukan pada situasitertentu. Algoritme merupakan panduan yang efektif dalambeberapa keadaan klinis tertentu misalnya di ruang gawatdarurat atau instalasi gawat darurat. Bila professional kesehatan dihadapkan pada situasi yang darurat, dengan menggunakan algoritme , dapat melakukan tindakan yang cepat dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memberikan pertolongan.

  • Protokol

    Protokol = panduan tata laksana untuk kondisi tertentu. Misalnya ,bila pasien mengalami gagal napas perlu pemasangan ventilasi mekanik.

    Misalnya : protokol pemasangan ventilasi mekanik, mulai pemasangan endotracheal tube, mengatur konsetrasi oksigen, kecepatan pernapasan, pemantauan, apa yang harus diperhatikan, pemeriksaan berkala apa yang harus dilakukan, dan seterusnya.

    Dalam protokol tertulis siapa yang boleh melaksanakan prosedur, komplikasi yang mungkin timbul dan cara pencegahan atau mengatasinya, kapan suatu intervensi harus dihentikan, dan seterusnya.

  • PROTOKOL PEMBERIAN MgSO4 PADA EKLAMPSIADAN PRE EKLAMPSIA BERAT SECARA KONSERVATIF

    1)Bila umur kehamilan kurang dari 37 mg tanpa adanya keluhan subyektif dengan keadaan janin

    baik.

    2)Pengobatan dilakukan di kamar bersalin (selama 24 jam).

    a Tirah baring.

    b Infus ringer laktat yang mengandung Dekstrose 5%, 60-125 cc/jam.

    c Pemberian MgSO4:

    o Dosis awal MgSO4 40%, 10gr (i.m.), dilanjutkan denganMgSO4 40% 5 gr (i.m.) tiap 6

    jam s/d 24 jam.

    o Dosis pemeliharaan: MgSO4 40%, 5 gr tiap 6 jam sampai 24 jam.

    o Ingat harus selalu tersedia Ca glukonas 10% sebagai antidotum.

  • Prosedur

    Prosedur merupakan uraian langkah-demi-langkah untuk melaksanakan tugas teknis tertentu. Misalnya prosedur yang dapat dilakukan oleh perawat (cara memotong dan mengikat talipusat bayi baru lahir, merawat luka, suctioning, pemasangan pipa nasogastrik, dsb ), atau prosedur yang hanya boleh dilakukan dokter (pungsi lumbal atau biopsi sumsum tulang, dsb).

  • Standing orders

    Standing orders adalah suatu set instruksi dokter kepada perawat atau profesional kesehatan lain untuk melaksanakan tugas pada saat dokter tidak ada di tempat. Standing orders dapat diberikan oleh dokter pada pasien tertentu, atau secara umumdengan persetujuan komite medis. Contoh: perawatan pascabedah tertentu, pemberian antipiretik untuk demam, pemberian antikejang per rektal untuk pasien kejang, defibrilasi untuk aritmia tertentu.

  • Tingkat pemahaman dan kerjasama antaraklinisi dan (bagian) keuangan.

    Level 1 : Pemahaman dan kerjasama di tingkat pimpinan(strategis) misalnya direktur pelayanan dengan direkturkeuangan.

    Level 2 : Ada kelompok kerja (ad hoc) klinis dan keuanganyang berkoordinasi dalam pelayanan pasien.

    Level 3 : Ada team yang terdiri dari klinisi dan keuangan yang bekerja bersama mengendalikan pelayanan pasien di beberapa kasus .

    Level 4 : Ada team yang terdiri dari klinisi dan keuangan yang bekerja bersama mengendalikan pelayanan pasien di semuakasus .

  • Hasil survey kerjasama klinisi dankeuangan (NHS- Inggris) :

    Tiga kendala utama yang harus diselesaikan menurut klinisi :

    Kurangnya pemahaman dan kewaspadaan biayapelayanan diantara klinisi.

    Kurangnya data biaya yang akurat.

    Pemaparan data klinis dan finansial yang kurang.

  • Hasil survey kerjasama klinisi dankeuangan (NHS- Inggris) :

    Lima cara untuk memperbaiki kerjasama klinisi keuangan,menurut klinisi

    Penggunaan aplikasi pengendalian biaya pasien berdasarkanaktivitas (Patient level costing).

    Mengaktifkan sistem service line management (pengendalian di tiap tahap pelayanan).

    Ada insentif dan sangsi untuk upaya kendali mutu dan kendalibiaya yang terlaksana / tidak dilaksanakan.

    Ada pelatihan tentang pengendalian biaya untuk klinisi.

    Petugas keuangan ikut terlibat dalam pengelolaan pasien.

  • Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan(NHS- Inggris) :

    Empat prasyarat untuk membangun kerjasamayang baik antara klinisi dan staf keuangan :

    Ada data yang akurat.

    Clinical champions

    Financial champions

    Budaya dan visi yang sama.

  • Pemilihan DPJP

    Tujuannya adalah kendali mutu dan kendali biaya.

    Dilakukan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.

    Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang sadar biayadan mampu mengelola pasien sesuai standar.

    Perlu koordinasi dengan profesi lain yang terlibat dalampelayanan untuk pelayanan yang efisien.

    Perlu dilengkapi dengan panduan praktik klinis, clinical pathway, protocol, procedure dan standing order.

    Bila diperlukan dapat ditunjuk dokter pengendali untukotorisasi pelayanan yang berbiaya tinggi

    Case Manager memantau perjalanan biaya pasien rawat inap.

  • Pengendalian biaya dapat difasilitasiCase Manager

    Hospital Case Managers are professionals in the hospital setting who ensure that patients are admitted and transitioned to the appropriate level of care, have an effective plan of care and are receiving prescribed treatment, and have an advocate for services and plans needed during and after their stay.

    Case Managers concurrently plan for transitions of care, discharge and often post discharge follow up.

    Case Managers often coordinate/communicate with the patient and family, physician(s), funding sources (i.e. insurance, Medicare), and community resources that provide services the patient may need, such as rehabilitation facilities or providers of medical equipment. Through this coordination, hospital case managers goals are to ensure both optimal patient and hospital outcomes including quality of care, efficient resource utilization and reimbursement for services.

    Hospital Case Management is a collaborative practice, consisting primarily of Nurse and Social Work professionals working in collaboration with physicians and other members of the healthcare team.

  • Peran case manager

    1.Komunikasi.

    2.Kontrol kemajuan pengobatan.

    3.Kontrol biaya pelayanan.

  • 3 KARAKTER KUNCI UNTUK KERJASAMA YANG BAIK :

    1. Perilaku organisasi.

    Budaya organisasi untuk bekerjasama di semua tingkat tanpamenekankan superioritas.

    Prioritas untuk kendali mutu dan kendali biaya (Clinical quality and value based healthcare). Pengendalian biaya tidakboleh mengurangi standar mutu klinis minimal.

    Kepemimpinan (leadership), ada dukungan dari tingkatpimpinan sampai pelaksana.

    Pendekatan sistemik, fungsi kendali biaya dan kendali mutubukan hanya menjadi komitment staf keuangan dan dokter, tetapi semua yang terlibat dalam pelayanan.

    Perbaikan yang terus menerus (continous improvement), melalui evaluasi berkala.

  • KARAKTER KUNCI UNTUK KERJASAMA YANG BAIK :

    2. Sumber Daya Manusia. Pelatihan untuk klinisi , koder dan staf finansial untuk saling

    memahami kepentingan masing-masing.

    Pemberdayaan team klinisi, melalui kesepakatan target pelayanandan pengendalian tahunan, pemberian informasi data keuangan, penggunaan aplikasi software pengendalian, dsb.

    Pemberdayaan team keuangan, melalui komunikasi dengan team klinisi, tentang harapan dan target pelayanan klinis, dan pemaparandata keuangan.

    Ada waktu untuk saling mengamati dan bertukar data sebagaisuatu team.

  • KARAKTER KUNCI UNTUK KERJASAMA YANG BAIK :

    3. Data. Data keuangan berkala dan akurat didiskusikan oleh pihak yang terkait,

    untuk membuat keputusan sistem pengendalian yang bijaksana.

    Keputusan berbasis bukti (evidence based decision making), dipakaiuntuk membuat keputusan investasi dan pelayanan.

  • Prinsip Dasar

    STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN (SPK):

    PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN (PNPK) : Standar pelayanan kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi serta disahkan oleh menteri

    STANDAR PROSEDUR OPERASONAL :

    Ditingkat rumah sakit

    SUTOTO-PERSI

    PERMENKES 1438 / 2010 TENTANG

    STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN

  • PENYUSUN PNPK DI BERBAGAI NEGARA In the USA, the National Guideline Clearinghouse maintains a catalog of high-

    quality guidelines published by various organizations (mostly professional physician organizations)[clarification needed].

    In The United Kingdom, clinical practice guidelines are published primarily by the National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE).

    In The Netherlands, two bodies (CBO and NHG) publish specialist and primary care guidelines, respectively[citation needed].

    In Germany, the German Agency for Quality in Medicine (ZQ) coordinates a national program for disease management guidelines.

    In Malaysia. Academy of Medicine of Malaysia.

    All these organisations are now members of the Guidelines International Network (G-I-N), an international network of organisations

    SUTOTO-PERSI

  • SUTOTO-PERSI

  • SUTOTO-PERSI

  • KENDALI AKSES SESUAIKOMPETENSI RUMAH SAKIT

  • Seleksi pasien sesuai kompetensi RS.

    Rumah Sakit menetapkan jenis kasus pasien BPJS yang dapat dilayani sesuai kelas dan kemampuan rumah sakit.

    Kelengkapan berkas administrasi pendaftaran pasien BPJS disimpan dengan baik dan diperiksa kelengkapannya.

    Jangan terpancang pada perkiraan minus dibanding tarifrumah sakit, karena pendekatannya adalah agregat.

    Kapasitas rawat inap rumah sakit yang sedang kosong, lebihbaik dimanfaatkan pasien , karena rugi dibanding tariftidak selalu rugi dibanding unit cost.

    Pelaksana pengendali : Dokter penerima pasien.

  • ADMISI KE RUMAH SAKIT

    Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan kemampuan RSmelalui skrining pada kontak pertama.

    Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visualatau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil daripemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik ataudiagnostik imajing sebelumnya

  • Elemen Penilaian APK.1. dalam Akreditasi RS versi 2012

    Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau di luar rumahsakit.

    Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuaidengan misi dan sumber daya rumah sakit.

    Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakanpelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan dengantepat.

    Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnosis berkenaan dengantanggung jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima,dipindahkan atau di rujuk.

    Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes diagnosa yangmana merupakan standar sebelum penerimaan pasien.

    Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum hasil tes yangdibutuhkan didapatkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

  • PERAN AKREDITASI 2012

  • HOW TO PREVENT MALPRACTICE SUES?

    PATIENT SAFETY

    GOOD CLINICAL GOV.

    PUBLIC TEACHING

    PROFESSIONALISM

    HOSPITAL BYLAWS

    ALL MEDICAL STAFF

    SPIRITUALIZATION

    KOMITE MEDIK

    ACREDITATION

    MUTU

  • INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

    Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.

    Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.

    Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.

    Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

    Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.

    dr Luwi - PMKP 14 Jan 58

  • TIDAK PATUH TERHADAP PERATURAN,STANDAR DAN

    KOMPETENSI

    IDEALTUDUHAN PELANGGARAN

    DISIPLIN

    TUDUHAN MALPRAKTIK:

    BANTUAN HUKUM

    GANTI RUGI:

    TNGGUNG JAWAB RS

    TUDUHAN MALPRAKTIK:

    BANTUAN HUKUM

    GANTI RUGI

    TANGGUNG JAWAB PRIBADI

    STAF RS

    PATUH TERHADAP PERATURAN,STANDAR DAN KOMPETENSI

    PASIEN CEDERA

    PASIENSEMBUH/TIDAK CEDERA

    PASIENSEMBUH/TIDAK CEDERA

    PASIEN CEDERA

  • SEMUA PASIEN DIBAYAR SAMA

    INVESTASI :AKHIRAT 700% / TH

    INVESTASI :DUNIA 5% TH

  • KESIMPULAN :

    PEMBENAHAN INTERNAL RUMAH SAKIT DALAM ERA JKN TERINTEGRASI : KENDALI MUTU : AKREDITASI KARS 2012, CLINICAL

    PATHWAY KENDALI BIAYA : MONEV YANG KUAT TERHADAP

    PERATURAN, CLINICAL PATHWAY TAPI YANG SANGAT PENTING ADALAH PEMBENAHAN

    EKSTERNAL RUMAH SAKIT YANG HARUS DILAKUKAN KEMKES DAN BIRO HUKUM: MELENGKAPKAN SEMUA PNPK PERBAIKAN E PROTOCOL & SISTIM PENGADAAN PEMBEBASAN BEA DAN PENGURANGAN PAJAK KES. UU MALPRAKTIK KESEHATAN

  • SEKIANTERIMA KASIH