Peran Komite Medik Dalam Kendali Mutu Dan Biaya Melalui Cp Dan Ppk Medan 2015
-
Upload
alimuminharahap -
Category
Documents
-
view
75 -
download
26
description
Transcript of Peran Komite Medik Dalam Kendali Mutu Dan Biaya Melalui Cp Dan Ppk Medan 2015
-
PERAN KOMITE MEDIK DALAM KENDALI MUTU & BIAYA
MELALUI CP DAN PPK
DR.dr.H Hanny Ronosulistyo,SpOG(K),MM
-
DR.dr . H HANNY RONOSULISTYO, SpOG(K),MMLAHIR DI HAARLEM , BELANDA , 26-09-1953SUAMI DARI DR dr H INA ROSALINA , SpA(K),Mkes, MHKes
RIWAYAT HIDUP:1. PENDIDIKAN TERAKHIR S3 UNIVERSITAS PADJADJARAN, BANDUNG, 20142. PERWIRA TNI-AL 1979-19833. DIREKTUR RSUD MAJALAYA, KAB BANDUNG, 1998 - 19994. DIREKTUR RSUD CIBABAT , KOTA CIMAHI , 2000 20085. KEPALA DINAS KESEHATAN JAWA BARAT, 2009 20106. DIREKTUR RSU AL IHSAN, PROPINSI JAWA BARAT , 2010-2012
KETUA FORUM KOMITE MEDIK NASIONAL, PERSI , 2012 SD SEKARANG KETUA KOMPARTEMEN KOMITE MEDIK PERSI, 2013 KETUA IV ARSADA DEWAN PAKAR KESEHATAN ICMI PUSAT, ICMI JABAR, KETUA ICMI ORDA CIMAHI PB PJSI, PKBI JABAR, KETUA ALUMNI OBSGIN FKUP, NU JABAR PENYIAR ACARA BUKA PINTU, REPRODUKSI DAN SEKS, STREAMING MARA FM BDG PEJUDO NASIONAL ERA 1970an, JUARA SEA GAMES IX JKT, 2X KE KEJUARAAN DUNIA PENULIS BUKU BANYAK BUKU MEDIS ISLAM, al: MALPRAKTIK KEDOKTERAN
DITINJAU DARI SUDUT ISLAM, SEKS TAK SEKADAR BIRAHI, SAKITKU IBADAHKU dll.
-
KONDISI KITA BEGINI DULU !!
DIREKSI DOCTORS
PMK 755/2011
AKREDITASI, EFISIENSI (BPJS), REMUNERASI, PATIENT SAFETY
GAIN
MALPRAKTIK
MONEYMONEY
-
FARMASI,LAB,ALKES DLL
Sejarah Profesi Dokter di Indonesia
MERDEKA
NEGARA MISKIN
INPRES DR/GAKIN/JPKM
REMUNERASI DR ?
BUTUH DOKTER
DUNIA ? AKHIRAT ?
IDEALISME PROFESI
HEDONISME
LIGITISASIMALPRAKTEK DR
CITRA DR TERPURUKCEMBURU SOSIAL
PATIENT SAFETY
AKREDITASI RS
PELAYANAN PRIMA
UNIVERSAL COVERAGE
MASA PEMBIARAN
PGR AMERIKA SERIKAT
GLOBALISASI
-
FASE PEMBIARAN
PEMERINTAH MELAKUKAN PEMBIARAN PEMBIARAN INI PEMBENARAN SAMA SEPERTI AH, DI SD MAH GA APA
NYONTEK, PENTING NANTI DI SMA PEMBENARAN INI DR MASUK COMFORT
ZONE MENYEBABKAN KESEHATAN BIAYA TINGGI YANG
MEMBEBANI MASARAKAT CITRA DOKTER TERPURUK KECEMBURUAN DARI PROFESI TETANGGA
-
PROFESI KITA HARUS KEMBALI KE KHITTAH
PRAHALAT : TIDAK BELAJAR TAK BERUBAH MATI TERGILAS PERUBAHAN
PROFESI KITA SEDANG DIBIDIK : TUNTUTAN MALPRAKTIK FRAUD
KITA TIDAK PUNYA WAKTU BANYAK KARENA SUDAH BANYAK SEJAWAT JADI KORBAN DAN AKAN MAKIN BANYAK LAGI KEDEPAN HARUS DIPAKSA DENGAN PERATURAN YANG MENGIKAT
BERTEPATAN DENGAN PENETAPAN UNIVERSAL COVERAGE
-
MENGUBAH ? DIPAKSA BERUBAH?
MENGUBAH ORANG LAIN SUKAR !!!
MERUBAH DIRI SENDIRI LEBIH DULU
TAK BISA DENGAN HIMBAUAN
HARUS DENGAN PAKSAAN !!
PAKSAAN MASYARAKAT : TUNTUTAN & FRAUD
PILIH BERUBAH ATAU PENJARA ??
-
SYARAT RS YANG SEHAT
PELAYANANKESEHATAN BAIK:
===============
BERMUTUPATIENT SAFETYEKONOMIS
CLINICAL GOVERNANCE
WADIR MEDISKOMITE MEDIK
STAF MEDIS
PELAYANANADMINISTRASI
BAIK:
===============EFISIENEFEKTIFSESUAI ATURANVISIONER
GOOD GOVERNANCE
DIRUTKEPALA TUSTAF ADM
PELAYANANKEUANGAN BAIK:
===============JUJURAKUNTABILITASCEPAT & AKURATADIL
GOOD GOVERNANCE
WADIR KEUSTAF KEU
-
PERUBAHAN PERATURAN MENGHARUSKAN RS DAN DOKTER HARUS BERUBAH
SUTOTO-PERSI
-
(JKN + MALPRAKTEK) BISAKAH???
JAWABANNYA ADALAH MAL PR = KENDALI MUTU
JKN = KENDALI BIAYA
SANGAT SULIT SEKALI DAN BUTUH PIMPINAN YANG KUAT, TEGUH, AMANAH DAN GIGIH MELAWAN BADAI
SEKARANG SAAT YANG TEPAT..DENGAN PRESIDEN BARU, MENKES BARU SEMOGA BISA MEMBAWA KITA KEMBALI PADA KHITTAH
-
Tujuan Pengendalian Pasien
Pasien mendapat pelayanan bermutu sesuaihak nya.
Mencegah rumah sakit dari tuntutan.
Rumah sakit tetap sustain dan bertumbuh.
Dokter dan petugas rumah sakit mendapatkanhaknya secara wajar.
-
Prinsip Pengendalian PelayananPasien
1. Kendali mutu dan kendali biaya.
2. Tidak ada iur biaya kecuali naik kelas atauberpotensi moral hazard.
3. Tidak terjadi fraud dalam pelayanan maupunklaim.
4. Menggunakan perhitungan biaya agregat (total klaim) , bukan micro costing.
5. Penyelesaian berkas klaim tepat waktu.
-
Tim Pengendali Pelayanan Pasien
Dokter penerima pasien (IGD dan klinik).
Case Manager
Perawat (IGD, klinik, bangsal).
Apoteker (Instalasi Farmasi).
Perekam Medis - Koder.
Petugas Keuangan (Administrasi Biaya Pasien).
Team Pengadaan barang.
-
Kunci Sukses Pengendalian
1.Ada Standar Pelayanan Klinis di rumah sakityang ,menjadi standar mutu pelayanan klinis.
2.Ada kerjasama dan kesepahaman antar staf, terutama staf klinis dan pengendali biaya.
3.Ada kebijakan direktur tentang standarkompetensi rumah sakit sesuai kelas rumahsakit dan kondisi nya.
-
KENDALI MUTU MELALUI STANDARPELAYANAN KLINIS
-
Tata Kelola Klinis yang baik
Suatu kerangka kerja dimana suatu institusikesehatan mampu melaksanakan proses
peningkatan mutu berkelanjutan danmenjaga standar mutu terbaik dalam
layanan klinis melalui sistem dan lingkunganyang mengutamakan pelayanan klinis
bermutu.
-
Clinical
Governance
Clinical
audit
Education
& Training
Risk
management
Account-
ability
Research &
development
Clinical
Effective-
ness
ELEMEN KUNCI CLINICAL GOVERNANCE
EBM
-
Standard PELAYANAN KLINIS
Clinical Practice Guidelines
Clinical pathway
Protocols
Procedures
Algorithms
Standing orders
Harus:
# Evidence-based
# Direvisi berkala
-
PNPK
Literatur:
Artikel asli
Meta-analisis
PNPK (asing)
Buku ajar, etc
Kesepakatan staf
medis
Pathways
Algoritma
Protocols
Prosedur
Standing orders
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
Sesuai dengan
Jenis dan strata
(hospital specific)
catatan : dapat
dilakukan
tanpa menunggu
PNPKClinical
Practice
Guidelines
-
RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL
Alur asuhan klinis (clinical care pathways) adalah alat yg bermanfaat dlm upaya ini utkmemastikan adanya integrasi & koordinasi yg efektif dr yan dng mengunakan secara efisien SD ygtersedia secara efisien. Pedoman praktek klinis, alur asuhan klinis & protokol klinis adalah relevandgn populasi dari pasien RS
a. dipilih dari yang dianggap cocok dgn yan & pasien RS (bila ada, pedoman nasional yangwajib dimasukkan dalam proses ini);
b. dievaluasi berdasarkan relevansinya untuk mengidentifikasi populasi pasien
c. jika perlu disesuaikan dgn teknologi, obat-obatan, & sumber daya lain di RS atau dengannorma profesional yang diterima secara nasional
d. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;
e. diakui secara resmi atau digunakan oleh rumah sakit;
f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif;
g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways;
h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perub. dlm bukti & hasil evaluasi dari proses danhasil (outcomes)
-
Panduan Praktik Klinis (PPK)
PNPK harus diterjemahkan sesuai dengan kondisi dan fasilitas setempat menjadi PPK
PPK dapat sama/berbeda di kelas RS yang berbeda sesuai kompetensi , misalnya :
PPK untuk DBD tanpa syok, mungkin sama, di rumah sakit tipe, A, B, C, D.
Di RS tipe A, PPK untuk Perdarahan Sub Arachnoid, dari Dagnosis sampai bedah, di RS tipe C yang lain mungkin hanya sampai Diagnosis lalu rujuk.
Di RS tipe B clinical pathway untuk stroke melibatkan bedah saraf, di RS B yang lain tidak
Dengan demikian maka PPK bersifat Spesifik sesuai Rumah Sakitnya.
-
Tujuan PPK
Meningkatkan kualitas pelayanan pada keadaanklinis dan lingkungan tertentu
Mengurangi intervensi yang tidakperlu/berbahaya
Memberikan opsi pengobatan terbaik dengankeuntungan maksimal
Memberikan opsi pengobatan dengan risikoterkecil
Tata laksana dengan biaya yang memadai
-
Bagaimana dokter menerapkan standar pelayanan
PPK harus diterapkan secara individual. PPK bersifat rekomendasi atau advis, tidak harus diterapkan pada semua pasien PPK dibuat untuk kebanyakan pasien. PPK dibuat untuk penyakit tunggal. Respons pasien terhadap prosedur diagnostik dan
terapeutik sangat bervariasi. PPK dianggap valid , sesuai Evidence Base
Medicine pada saat dicetak. Praktik kedokteran modern mengharuskan kita
mengakomodasi apa yang dikehendaki oleh keluarga dan pasien.
-
Bagaimana dokter menerapkan standar pelayanan
PPK dimaksudkan untuk tata laksana pasien sehinggatidak berisi informasi lengkap tentang penyakit ataukondisi kesehatan tertentu
PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien
Dokter yang memeriksa harus melakukan konsultasibila merasa tidak menguasai atau ragu dalammenegakkan diagnosis dan memberikan terapi
Penyusun PPK tidak bertanggung jawab atas hasil apapun yang terjadi akibat penggunaan PPK dalam tatalaksana pasien.
-
Clinical Pathway
Clinical pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang dilaksanakan pada pasien mulai masuk sampai keluar rumah sakit berdasarkan standar pelayanan kedokteran, standar asuhan keperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya, yang berbasis bukti dengan hasil yang dapat diukur dan dalam jangka tertentu selama di rumah sakit.
-
Clinical pathway & Case Mix
Klaim berdasar Case Mix (INA-CBG) tidakberhubungan langsung dengan clinical pathway. Namun dalam penyusunan sistemCBG, semacam clinical pathway dipakaiuntuk menghitung bobot kasus.
Rumah sakit tanpa clinical pathway berpotensi kehilangan kendali efisiensi, yang berakibat rugi operasional.
-
CLINICAL PATHWAYS
Keuntungan
Mengurangi variasi pelayanan
Biaya lebih dapat diprediksi.
Pelayanan lebih terstandarisasi
Diharapkan memperbaiki mutu pelayanan
Mempermudah perhitungan biaya.
Memperbaiki kualitas informasi yang dikumpulkan.
-
Hubungan panduan pelayanan klinisdan Clinical Pathways
Clinical pathway, bila dikaitkan dengan PPK dalam penyusunannya, akan membantumenyusun langkah-langkah klinis yang dipercayadapat memperbaiki mutu layanan klinis, danmembantu profesional untuk mengambilkeputusan klinis bila terjadi anomali kasus
-
Algoritme
Algoritme merupakan format tertulis berupa flowchart daripohon pengambilan keputusan. Dengan format ini dapatdilihat secara cepat apa yang harus dilakukan pada situasitertentu. Algoritme merupakan panduan yang efektif dalambeberapa keadaan klinis tertentu misalnya di ruang gawatdarurat atau instalasi gawat darurat. Bila professional kesehatan dihadapkan pada situasi yang darurat, dengan menggunakan algoritme , dapat melakukan tindakan yang cepat dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memberikan pertolongan.
-
Protokol
Protokol = panduan tata laksana untuk kondisi tertentu. Misalnya ,bila pasien mengalami gagal napas perlu pemasangan ventilasi mekanik.
Misalnya : protokol pemasangan ventilasi mekanik, mulai pemasangan endotracheal tube, mengatur konsetrasi oksigen, kecepatan pernapasan, pemantauan, apa yang harus diperhatikan, pemeriksaan berkala apa yang harus dilakukan, dan seterusnya.
Dalam protokol tertulis siapa yang boleh melaksanakan prosedur, komplikasi yang mungkin timbul dan cara pencegahan atau mengatasinya, kapan suatu intervensi harus dihentikan, dan seterusnya.
-
PROTOKOL PEMBERIAN MgSO4 PADA EKLAMPSIADAN PRE EKLAMPSIA BERAT SECARA KONSERVATIF
1)Bila umur kehamilan kurang dari 37 mg tanpa adanya keluhan subyektif dengan keadaan janin
baik.
2)Pengobatan dilakukan di kamar bersalin (selama 24 jam).
a Tirah baring.
b Infus ringer laktat yang mengandung Dekstrose 5%, 60-125 cc/jam.
c Pemberian MgSO4:
o Dosis awal MgSO4 40%, 10gr (i.m.), dilanjutkan denganMgSO4 40% 5 gr (i.m.) tiap 6
jam s/d 24 jam.
o Dosis pemeliharaan: MgSO4 40%, 5 gr tiap 6 jam sampai 24 jam.
o Ingat harus selalu tersedia Ca glukonas 10% sebagai antidotum.
-
Prosedur
Prosedur merupakan uraian langkah-demi-langkah untuk melaksanakan tugas teknis tertentu. Misalnya prosedur yang dapat dilakukan oleh perawat (cara memotong dan mengikat talipusat bayi baru lahir, merawat luka, suctioning, pemasangan pipa nasogastrik, dsb ), atau prosedur yang hanya boleh dilakukan dokter (pungsi lumbal atau biopsi sumsum tulang, dsb).
-
Standing orders
Standing orders adalah suatu set instruksi dokter kepada perawat atau profesional kesehatan lain untuk melaksanakan tugas pada saat dokter tidak ada di tempat. Standing orders dapat diberikan oleh dokter pada pasien tertentu, atau secara umumdengan persetujuan komite medis. Contoh: perawatan pascabedah tertentu, pemberian antipiretik untuk demam, pemberian antikejang per rektal untuk pasien kejang, defibrilasi untuk aritmia tertentu.
-
Tingkat pemahaman dan kerjasama antaraklinisi dan (bagian) keuangan.
Level 1 : Pemahaman dan kerjasama di tingkat pimpinan(strategis) misalnya direktur pelayanan dengan direkturkeuangan.
Level 2 : Ada kelompok kerja (ad hoc) klinis dan keuanganyang berkoordinasi dalam pelayanan pasien.
Level 3 : Ada team yang terdiri dari klinisi dan keuangan yang bekerja bersama mengendalikan pelayanan pasien di beberapa kasus .
Level 4 : Ada team yang terdiri dari klinisi dan keuangan yang bekerja bersama mengendalikan pelayanan pasien di semuakasus .
-
Hasil survey kerjasama klinisi dankeuangan (NHS- Inggris) :
Tiga kendala utama yang harus diselesaikan menurut klinisi :
Kurangnya pemahaman dan kewaspadaan biayapelayanan diantara klinisi.
Kurangnya data biaya yang akurat.
Pemaparan data klinis dan finansial yang kurang.
-
Hasil survey kerjasama klinisi dankeuangan (NHS- Inggris) :
Lima cara untuk memperbaiki kerjasama klinisi keuangan,menurut klinisi
Penggunaan aplikasi pengendalian biaya pasien berdasarkanaktivitas (Patient level costing).
Mengaktifkan sistem service line management (pengendalian di tiap tahap pelayanan).
Ada insentif dan sangsi untuk upaya kendali mutu dan kendalibiaya yang terlaksana / tidak dilaksanakan.
Ada pelatihan tentang pengendalian biaya untuk klinisi.
Petugas keuangan ikut terlibat dalam pengelolaan pasien.
-
Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan(NHS- Inggris) :
Empat prasyarat untuk membangun kerjasamayang baik antara klinisi dan staf keuangan :
Ada data yang akurat.
Clinical champions
Financial champions
Budaya dan visi yang sama.
-
Pemilihan DPJP
Tujuannya adalah kendali mutu dan kendali biaya.
Dilakukan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.
Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang sadar biayadan mampu mengelola pasien sesuai standar.
Perlu koordinasi dengan profesi lain yang terlibat dalampelayanan untuk pelayanan yang efisien.
Perlu dilengkapi dengan panduan praktik klinis, clinical pathway, protocol, procedure dan standing order.
Bila diperlukan dapat ditunjuk dokter pengendali untukotorisasi pelayanan yang berbiaya tinggi
Case Manager memantau perjalanan biaya pasien rawat inap.
-
Pengendalian biaya dapat difasilitasiCase Manager
Hospital Case Managers are professionals in the hospital setting who ensure that patients are admitted and transitioned to the appropriate level of care, have an effective plan of care and are receiving prescribed treatment, and have an advocate for services and plans needed during and after their stay.
Case Managers concurrently plan for transitions of care, discharge and often post discharge follow up.
Case Managers often coordinate/communicate with the patient and family, physician(s), funding sources (i.e. insurance, Medicare), and community resources that provide services the patient may need, such as rehabilitation facilities or providers of medical equipment. Through this coordination, hospital case managers goals are to ensure both optimal patient and hospital outcomes including quality of care, efficient resource utilization and reimbursement for services.
Hospital Case Management is a collaborative practice, consisting primarily of Nurse and Social Work professionals working in collaboration with physicians and other members of the healthcare team.
-
Peran case manager
1.Komunikasi.
2.Kontrol kemajuan pengobatan.
3.Kontrol biaya pelayanan.
-
3 KARAKTER KUNCI UNTUK KERJASAMA YANG BAIK :
1. Perilaku organisasi.
Budaya organisasi untuk bekerjasama di semua tingkat tanpamenekankan superioritas.
Prioritas untuk kendali mutu dan kendali biaya (Clinical quality and value based healthcare). Pengendalian biaya tidakboleh mengurangi standar mutu klinis minimal.
Kepemimpinan (leadership), ada dukungan dari tingkatpimpinan sampai pelaksana.
Pendekatan sistemik, fungsi kendali biaya dan kendali mutubukan hanya menjadi komitment staf keuangan dan dokter, tetapi semua yang terlibat dalam pelayanan.
Perbaikan yang terus menerus (continous improvement), melalui evaluasi berkala.
-
KARAKTER KUNCI UNTUK KERJASAMA YANG BAIK :
2. Sumber Daya Manusia. Pelatihan untuk klinisi , koder dan staf finansial untuk saling
memahami kepentingan masing-masing.
Pemberdayaan team klinisi, melalui kesepakatan target pelayanandan pengendalian tahunan, pemberian informasi data keuangan, penggunaan aplikasi software pengendalian, dsb.
Pemberdayaan team keuangan, melalui komunikasi dengan team klinisi, tentang harapan dan target pelayanan klinis, dan pemaparandata keuangan.
Ada waktu untuk saling mengamati dan bertukar data sebagaisuatu team.
-
KARAKTER KUNCI UNTUK KERJASAMA YANG BAIK :
3. Data. Data keuangan berkala dan akurat didiskusikan oleh pihak yang terkait,
untuk membuat keputusan sistem pengendalian yang bijaksana.
Keputusan berbasis bukti (evidence based decision making), dipakaiuntuk membuat keputusan investasi dan pelayanan.
-
Prinsip Dasar
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN (SPK):
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN (PNPK) : Standar pelayanan kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi serta disahkan oleh menteri
STANDAR PROSEDUR OPERASONAL :
Ditingkat rumah sakit
SUTOTO-PERSI
PERMENKES 1438 / 2010 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN
-
PENYUSUN PNPK DI BERBAGAI NEGARA In the USA, the National Guideline Clearinghouse maintains a catalog of high-
quality guidelines published by various organizations (mostly professional physician organizations)[clarification needed].
In The United Kingdom, clinical practice guidelines are published primarily by the National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE).
In The Netherlands, two bodies (CBO and NHG) publish specialist and primary care guidelines, respectively[citation needed].
In Germany, the German Agency for Quality in Medicine (ZQ) coordinates a national program for disease management guidelines.
In Malaysia. Academy of Medicine of Malaysia.
All these organisations are now members of the Guidelines International Network (G-I-N), an international network of organisations
SUTOTO-PERSI
-
SUTOTO-PERSI
-
SUTOTO-PERSI
-
KENDALI AKSES SESUAIKOMPETENSI RUMAH SAKIT
-
Seleksi pasien sesuai kompetensi RS.
Rumah Sakit menetapkan jenis kasus pasien BPJS yang dapat dilayani sesuai kelas dan kemampuan rumah sakit.
Kelengkapan berkas administrasi pendaftaran pasien BPJS disimpan dengan baik dan diperiksa kelengkapannya.
Jangan terpancang pada perkiraan minus dibanding tarifrumah sakit, karena pendekatannya adalah agregat.
Kapasitas rawat inap rumah sakit yang sedang kosong, lebihbaik dimanfaatkan pasien , karena rugi dibanding tariftidak selalu rugi dibanding unit cost.
Pelaksana pengendali : Dokter penerima pasien.
-
ADMISI KE RUMAH SAKIT
Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan kemampuan RSmelalui skrining pada kontak pertama.
Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visualatau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil daripemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik ataudiagnostik imajing sebelumnya
-
Elemen Penilaian APK.1. dalam Akreditasi RS versi 2012
Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau di luar rumahsakit.
Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuaidengan misi dan sumber daya rumah sakit.
Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakanpelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan dengantepat.
Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnosis berkenaan dengantanggung jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima,dipindahkan atau di rujuk.
Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes diagnosa yangmana merupakan standar sebelum penerimaan pasien.
Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum hasil tes yangdibutuhkan didapatkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
-
PERAN AKREDITASI 2012
-
HOW TO PREVENT MALPRACTICE SUES?
PATIENT SAFETY
GOOD CLINICAL GOV.
PUBLIC TEACHING
PROFESSIONALISM
HOSPITAL BYLAWS
ALL MEDICAL STAFF
SPIRITUALIZATION
KOMITE MEDIK
ACREDITATION
MUTU
-
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
dr Luwi - PMKP 14 Jan 58
-
TIDAK PATUH TERHADAP PERATURAN,STANDAR DAN
KOMPETENSI
IDEALTUDUHAN PELANGGARAN
DISIPLIN
TUDUHAN MALPRAKTIK:
BANTUAN HUKUM
GANTI RUGI:
TNGGUNG JAWAB RS
TUDUHAN MALPRAKTIK:
BANTUAN HUKUM
GANTI RUGI
TANGGUNG JAWAB PRIBADI
STAF RS
PATUH TERHADAP PERATURAN,STANDAR DAN KOMPETENSI
PASIEN CEDERA
PASIENSEMBUH/TIDAK CEDERA
PASIENSEMBUH/TIDAK CEDERA
PASIEN CEDERA
-
SEMUA PASIEN DIBAYAR SAMA
INVESTASI :AKHIRAT 700% / TH
INVESTASI :DUNIA 5% TH
-
KESIMPULAN :
PEMBENAHAN INTERNAL RUMAH SAKIT DALAM ERA JKN TERINTEGRASI : KENDALI MUTU : AKREDITASI KARS 2012, CLINICAL
PATHWAY KENDALI BIAYA : MONEV YANG KUAT TERHADAP
PERATURAN, CLINICAL PATHWAY TAPI YANG SANGAT PENTING ADALAH PEMBENAHAN
EKSTERNAL RUMAH SAKIT YANG HARUS DILAKUKAN KEMKES DAN BIRO HUKUM: MELENGKAPKAN SEMUA PNPK PERBAIKAN E PROTOCOL & SISTIM PENGADAAN PEMBEBASAN BEA DAN PENGURANGAN PAJAK KES. UU MALPRAKTIK KESEHATAN
-
SEKIANTERIMA KASIH