Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

26
Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 1 KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SISTEM PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR Disusun oleh : WISNU WARDHONO BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat serta globalisasi yang dewasa ini terjadi berdampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat, baik kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan. Dampak positif dari perkembangan iptek dan globalisasi tersebut adalah terbukanya peluang pasar kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya perubahan nilai dan norma kehidupan yang seringkali kontradiksi dengan norma dan nilai kehidupan yang telah ada di masyarakat. Dalam konteks inilah pendidikan, khususnya pendidikan dasar, berperan sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilai kehidupan positif yang telah ada di masyarakat suatu negara dari pengaruh negatif perkembangan iptek dan globalisasi. Proses pendidikan yang benar dan bermutu akan memberikan bekal dan kekuatan untuk memelihara ”jatidiri” dari pengaruh negatif globalisasi, bukan hanya untuk kepentingan individu peserta didik, tetapi juga untuk kepentingan kehidupan masyarakat dan negara yang lebih baik. Oleh karena proses pendidikan itu terjadi di masyarakat, dengan menggunakan berbagai sumber daya masyarakat dan untuk masyarakat, maka pendidikan dituntut untuk mampu memperhitungkan dan melakukan antisipasi terhadap kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi, politik, dan kenegaraan secara simultan. Pengembangan pendidikan untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara yang lebih baik perlu dirancang

description

Manajemen Pendidikan

Transcript of Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Page 1: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 1

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SISTEM PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR

Disusun oleh :

WISNU WARDHONO

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat serta

globalisasi yang dewasa ini terjadi berdampak positif dan negatif terhadap

kehidupan masyarakat, baik kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan.

Dampak positif dari perkembangan iptek dan globalisasi tersebut adalah

terbukanya peluang pasar kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara.

Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya perubahan nilai dan norma

kehidupan yang seringkali kontradiksi dengan norma dan nilai kehidupan yang

telah ada di masyarakat. Dalam konteks inilah pendidikan, khususnya pendidikan

dasar, berperan sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilai

kehidupan positif yang telah ada di masyarakat suatu negara dari pengaruh negatif

perkembangan iptek dan globalisasi. Proses pendidikan yang benar dan bermutu

akan memberikan bekal dan kekuatan untuk memelihara ”jatidiri” dari pengaruh

negatif globalisasi, bukan hanya untuk kepentingan individu peserta didik, tetapi

juga untuk kepentingan kehidupan masyarakat dan negara yang lebih baik.

Oleh karena proses pendidikan itu terjadi di masyarakat, dengan

menggunakan berbagai sumber daya masyarakat dan untuk masyarakat, maka

pendidikan dituntut untuk mampu memperhitungkan dan melakukan antisipasi

terhadap kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi,

politik, dan kenegaraan secara simultan. Pengembangan pendidikan untuk

kepentingan masa depan bangsa dan negara yang lebih baik perlu dirancang

Page 2: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 2

secara terpadu sejalan dengan aspek-aspek tersebut di atas, sehingga pendidikan

merupakan wahana pengembangan sumber daya manusia yang mampu menjadi

”subyek” pengembangan iptek dan globalisasi. Selain itu, pengembangan

pendidikan secara mikro harus selalu memperhitungkan individualitas atau

karakteristik perbedaan antar individu peserta didik pada setiap jenjang dan jenis

pendidikan. Dengan demikian, kerangka acuan pemikiran dalam penataan dan

pengembangan kurikulum pendidikan dasar harus mampu mengakomodasi

berbagai pandangan tentang esensi dan fungsi pendidikan dasar secara selektif,

sehingga terdapat keterpaduan dalam pemahaman terhadap pendidikan dasar.

Dengan pemahaman yang sinergis terhadap esensi dan fungsi pendidikan

dasar tersebut, diharapkan masa depan pendidikan dasar di Indonesia akan lebih

efektif dan lebih bermutu dalam penataannya, sehingga memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap pembentukan insan Indonesia yang cerdas dan

kompetitif.

Sejalan dengan tantangan kehidupan global tersebut, maka pendidikan

merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu

Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi

ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan

Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu SDM berkorelasi positif dengan

mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang

baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam

pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran,

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.

Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana

dan prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat

tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan

adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab

tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan

pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut tenaga

kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian

penguasaan kompetensinya. Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan

Page 3: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 3

tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidikan mempunyai peran

yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter

peserta didik.

Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan

tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu.

Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja

tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk

mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini membutuhkan

dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala

sekolah, dimana Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat

penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan

program pendidikan di sekolah. Ketercapaian tujuan pendidikan sangat

bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah

yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah

merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang

bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru

dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dengan keprofesionalan kepala sekolah ini pengembangan profesionalisme

tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala

sekolah memahami kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru

tidak hanya mandeg pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya, melainkan

bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan

terwujud. Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai bidang

ilmu, bahan ajar, dan metode yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi peserta

didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia

pendidikan. Profesionalisme tenaga kependidikan juga secara konsinten menjadi

salah satu faktor terpenting dari mutu pendidikan. Tenaga kependidikan yang

profesional mampu membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan kendala

sumber daya dan lingkungan. Namun, untuk menghasilkan guru yang profesional

juga bukanlah tugas yang mudah. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif

dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Agar proses pendidikan dapat

Page 4: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 4

berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai,

baik dari segi jenis maupun isinya.

Namun banyak faktor penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan

kepemimpinan kepala sekolah seperti proses pengangkatannya tidak trasnparan,

rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan

semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya datang

terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit , serta banyak faktor

penghambat lainnya yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang

professional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan

rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu

(input, proses, dan output).

Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin.

Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang

pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai

kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang

tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang

aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan

memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama

Peranan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pembelajaran/

kepemimpinan Pembelajaran (instructional leadership) terhadap peningkatan

hasil belajar siswa sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah ahli pendidikan telah

melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan pembelajaran terhadap

peningkatan hasil belajar.

If our schools are to improve, we must redefine the principal’s role and move instructional leadership to the forefront (Buffie, 1989). If a school is to be an effective one, it will be because of the instructional leadership of the principal …. (Findley,1992). Effective principals are expected to be effective instructional leaders ...... the principal must be knowledgable about curriculum development, teachers and instructional effectiveness, clinical supervision, staff development, and teacher evaluation (Hanny, 1987).

Peningkatan hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan

pembelajaran. Artinya, jika hasil belajar siswa ingin dinaikkan, maka

kepemimpinan yang menekankan pada pembelajaran harus diterapkan.

Page 5: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar Di Masa Depan

Konsep dasar dan esensi pendidikan dasar yang dimiliki para pengambil

kebijakan pendidikan dasar pada tingkat nasional, regional maupun

kabupaten/kota, dan pengelola pendidikan dasar pada tingkat satuan pendidikan

akan berpengaruh terhadap formula pengembangan kurikulum pendidikan dasar di

masa depan. Program belajar atau kurikulum pada setiap jenis satuan pendidikan

dasar di masa depan harus dirancang dengan mempertimbangkan esensi dan

fungsi pokok pendidikan dasar seperti yang kajian kebijakan kurikulum SD –

Tahun 2007.

Pengembangan kurikulum pendidikan dasar harus dikaitkan dengan

karakteristik kualitas sumber daya manusia yang diperlukan untuk kehidupan

mereka di masyarakat, dan sekaligus mempertimbangkan karakteristik perbedaan

kelompok peserta didik di masing-masing jenis dan jenjang satuan pendidikan

dasar. Konsep dasar yang komprehensif dan luas tentang fungsi pokok pendidikan

dasar tidak hanya dipergunakan untuk masyarakat, tetapi hendaknya tertuju pada

suatu kajian tentang praktek dan kebijakan pendidikan dasar pada tingkat awal

dari semua negara.

Tujuannya, untuk memberikan suatu landasan yang mantap bagi praktek

belajar peserta didik di masa depan dan mengembangkan keterampilan hidup (life

skills) yang esensial untuk membekali peserta didik agar mampu hidup

bermasyarakat. Dalam menghadapi harapan dan tantangan masa depan yang lebih

baik, pendidikan dipandang sebagai esensi kehidupan, baik bagi perkembangan

pribadi maupun perkembangan masyarakat. Misi pendidikan, termasuk

pendidikan dasar, adalah memungkinkan setiap orang, tanpa kecuali,

mengembangkan sepenuhnya semua bakat individu, dan mewujudkan potensi

kreatifnya, termasuk tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan pencapaian tujuan

pribadi. Misi itu akan dapat tercapai melalui strategi yang disebut belajar

Page 6: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 6

sepanjang hidup (learning throughout life), yang dipandang sebagai detak jantung

dari masyarakat. Dengan mengikuti gagasan konsep belajar sepanjang hidup,

maka pengembangan kurikulum pendidikan dasar harus memberikan tekanan

yang lebih besar pada salah satu dari empat pilar yang diusulkan dan digambarkan

sebagai dasar pendidikan, yaitu: belajar hidup bersama (learning to live together).

Dalam pola ini, pendidikan dilakukan dengan mengembangkan suatu

pemahaman tentang orang lain, sejarah, tradisi, dan nilai-nilai spiritual mereka.

Dengan berpijak pada landasan tersebut, pendidikan dasar dapat menciptakan

suatu semangat baru yang dibimbing oleh kesadaran tentang resiko atau tantangan

masa depan, sehingga mendorong orang melaksanakan proyek bersama atau

mengelola konflik yang pasti terjadi, dengan suatu cara yang bijaksana dan damai.

Untuk mendukung terwujudnya gagasan tersebut di atas, maka strategi awal

pengembangan kurikulum pendidikan dasar adalah penekanan kepada pilar

pertama dari 4 (empat) pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar

mengetahui (learning to know). Adanya perubahan yang cepat yang dibawa oleh

kemajuan ilmiah dan norma-norma baru tentang kegiatan ekonomi dan sosial,

tekanan pada belajar untuk hidup bersama dipadukan dengan suatu pendidikan

umum yang cukup luas dengan melalui belajar memperoleh pengetahuan sebagai

alat untuk memahami hidup. Pilar berikutnya yang harus dipelajari peserta didik

pendidikan dasar adalah belajar menjadi dirinya sendiri (learning to be) Belajar

bekerja (learning to do) juga pilar pendidikan yang harus dipelajari oleh peserta

didik pendidikan dasar. Disamping belajar bekerja melakukan sesuatu pekerjaan,

secara lebih umum perlu pula menguasai kemampuan yang memungkinkan orang

mampu menghadapi berbagai situasi yang sering tidak dapat diduga sebelumnya,

dan bekerja dalam berbagai tim. Akhirnya, pilar pendidikan yang keempat yang

harus dipelajari peserta didik pendidikan dasar adalah learning to live together .

Hal ini berarti bahwa kurikulum pendidikan dasar harus memfasilitasi

peserta didik untuk belajar lebih bebas dan mempunyai pandangan sendiri yang

disertai dengan rasa tanggung jawab pribadi yang lebih kuat untuk mencapai

tujuan hidup pribadinya atau tujuan bersama sebagai anggota masyarakat. Untuk

mencapai tujuan pendidikan yang bermutu untuk seluruh lapisan peserta didik

Page 7: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 7

pendidikan dasar, maka pengembangan kurikulumnya harus dirancang sebagai

keseluruhan dari penawaran lembaga pendidikan (sekolah) termasuk kegiatan di

luar kelas/sekolah dengan rangkaian mata pelajaran dan kegiatan yang terpadu.

Setiap satuan pendidikan memperoleh identitas atas dasar caranya mereka

menjalankan program-program belajar yang dikembangkannya. Faktor-faktor

yang menentukan isi tiap program harus muncul jauh di luar batas-batas

sekolah/satuan pendidikan. Faktor-faktor itu timbul melalui kekuatan-kekuatan

sosial, kultural, ekonomi, dan politik. Kurikulum suatu sekolah/satuan pendidikan

dasar harus mewakili keseluruhan sistem pengaruh yang membangun lingkungan

belajar bagi peserta didik. Program itu sendiri terdiri atas unsur-unsur tertentu

yang mencakup maksud dan tujuan, kurikulum, metode pembelajaran, dan

evaluasi hasil belajar peserta didik.

Pengembangan program belajar (kurikulum) pada tingkat pendidikan dasar

harus meliputi hal-hal esensial yang dibutuhkan peserta didik, seperti: bidang-

bidang studi apa yang akan disajikan; untuk maksud-maksud khusus apa bidang

studi tersebut disajikan; bagaimana bidang studi tersebut hendak disusun dan

dihubung-hubungkan; dan bagaimana bidang studi tersebut diajarkan kepada

peserta didik. Dengan kata lain, program belajar pendidikan dasar harus

dikembangkan secara terpadu dan berlandaskan kepada pengembangkan

kemampuan pemecahan masalah kehidupan yang perlu dikuasai peserta didik.

Secara konseptual, pengembangan kurikulum pendidikan dasar masa depan

perlu mangakomodasikan secara sistematis dimensi-dimensi pengembangan

peserta didik sebagai berikut:

1. Pengembangan individu - aspek-aspek hidup pribadi (dimensi pribadi):

a. Religi: kesadaran beragama

b. Fisik: kesehatan jasmani dan pertumbuhan

c. Emosi: kesehatan mental dan stabilitas emosi

d. Etika: integritas moral

e. Estétika: pengajaran kultural dan rekreasi

2. Pengembangan cara berpikir dan teknik memeriksa – kecerdasan yang terlatih

(dimensi kecerdasan):

Page 8: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 8

a. Penguasaan pengetahuan: konsep-konsep dan informasi

b. Komunikasi pengetahuan: keterampilan untuk memperoleh dan

menyampaikan informasi

c. Penciptaan pengetahuan: cara pemeriksaan, diskriminasi, dan imaginasi.

d. Hasrat akan pengetahuan: kesukaan akan belajar.

3. Penyebaran warisan budaya – nilai-nilai civic dan moral bangsa (dimensi

sosial):

a. Hubungan antar manusia: kerjasama, toleransi

b. Hubungan individu-negara: hak dan kewajiban civic, kesetiaan dan

patriotisme,

c. solidaritas nasional

d. Hubungan individu-dunia: hubungan antar bangsa-bangsa, pemahaman

dunia.

e. Hubungan individu-lingkungan hidupnya: ekologi.

4. Pemenuhan kebutuhan sosial yang vital dan menyumbang lepada kesejahteraan

ekonomi, sosial, dan politik – lapangan teknik (dimensi produktif):

a. Pilihan pekerjaan: informasi dan bimbingan

b. Persiapan untuk bekerja: latihan dan penempatan

c. Rumah dan keluarga: mengatur rumah tangga, keterampilan mengerjakan

sesuatu

d. sendiri, perkawinan

e. Konsumen: membeli, menjual, investasi.

Untuk mendukung keterlaksanaan pengembangan kurikulum pendidikan

dasar masa depan tersebut di atas, perlu dikembangkan suatu masyarakat belajar

(learning society) pada setiap satuan pendidikan dasar. Hal tersebut

dimungkinkan, karena setiap aspek kehidupan, baik pada tingkat individual

maupun sosial, menawarkan kesempatan untuk belajar dan bekerja. Oleh karena

itu, pengembangan program belajar (kurikulum) pendidikan dasar di masa depan

perlu mendorong dan memfasilitasi penggalian potensi pendidikan dari media

teknologi informasi modern, dunia kerja atau kultural, dan pengisian waktu luang.

Selain itu, perlu dikembangkan pula kebiasaan peserta didik untuk memanfaatkan

Page 9: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 9

setiap kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri, baik yang terkait

dengan apa yang mereka pelajari di satuan pendidikannya, maupun yang terkait

dengan pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan mereka sehari-hari.

B. Peran Kepala sekolah dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar

Keberhasilan suatu inovasi pendidikan, khususnya inovasi dalam

pengenalan pelaksanaan Kurikulum sangat bergantung pada seberapa jauh

dimensi koordinasi dapat dilakukan secara efektif dan komunikatif antar

“stakeholder” yang terkait. Salah satu “stakeholder” yang terkait dalam

pelaksanaan dan pelaksanaan kurikulum itu yang dianggap penting adalah

“Kepala sekolah” Dalam kondisi ini, Kepala Sekolah harus berada pada titik

pusat “network” yang simpul-simpulnya menyertakan “stakeholder” lain yang

berkepentingan dengan sekolah baik kepentingan pembinaan maupun kepentingan

pemanfaatannya.

Keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah

dalam mengelola organisasi pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan untuk

melakukan kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pengarahan (actuating) dan pengawasan (controling) terhadap semua operasional

tingkat satuan pendidikan. Keberhasilan sekolah dalam meraih mutu pendidikan

yang baik banyak ditentukan melalui peran kepemimpinan kepala sekolah.

Khusus yang berkaitan dengan “legalisasi” pada penerapan Kurikulum Berbasis

Kompetensi adalah kepastian “kapan launching KBK dimulai” dan “bagaimana

tahapan-tahapan implementasinya” serta “apa strategi/ pola desiminasinya”.

Semua ini telah ditetapkan dalam satu keputusan menteri. Penetapan ini akan

berimplikasi pada pola penyempurnaan pendidikan sekolah di sekolah seperti

tentang sistem ujian akhir, sistem penerimaan siswa/mahasiswa baru, mekanisme

penyediaan dana, atau pada mekanisme sosialisasi, baik sosialisasi dari tingkat

pusat ke daerah atau dari tingkat daerah ke sekolah.

Peran kepala sekolah sangat kuat mempengaruhi prilaku sumber daya

ketenagaan dalam hal ini guru dan sumber-sumber daya pendukung lainnya.

Sebagaimana dikemukakan Rahman H. (2005: 67) bahwa, kepemimpinan yang

efektif membuat sekolah berubah secara dinamis karena adanya komunikasi

Page 10: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 10

lancar dalam kehidupan berorganisasi secara sistemik di mana di dalamnya

mempunyai ciri dialogis, kerja sama dan tumbuhnya ilmu pengetahuan berpikir,

mental model, penguasaan personal, berbagai visi sehingga anggota kelompok di

sekolah terpenuhi kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, status dan kepuasan

diri. Kepala sekolah dalam membuat kebijakan pengelolaan sekolah diharapkan

mampu saling berkonsultasi dengan unsur ketenagaan sekolah secara pedagogis

yang dapat mengembangkan potensi guru, staf administrasi dalam melakukan

aktifitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan satuan pendidikan. Dengan

kepemimpinan kepala sekolah yang dialogis, komunikatif akan dapat mendukung

perubahan prilaku guru dalam perbaikan-perbaikan mutu pendidikan.

Berdasarkan pengamatan pada kondisi pengelolaan sekolah di beberapa

sekolah telah dikembangkan beberapa gaya kepemimpinan dalam upaya

perbaikan mutu pendidikan di tingkat sekolah, namun fenomena yang

berkembang di masyarakat pada saat ini bahwa penerapan desentralisasi

pendidikan seperti aktualisasi manajemen berbasis sekolah belum dapat optimal

dilakukan oleh kepala sekolah karena persepsi pemahaman desentralisasi pada

tingkat birokrat daerah belum optimal. Bila fenomena aktualisasi desentralisasi

pendidikan menghambat kepemimpinan kepala sekolah pada tingkat satuan

pendidikan maka dikhawatirkan kepemimpinan apapun yang akan dijalankan pada

tingkat satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan akan sulit

meraih kualitas pendidikan yang efektif.

Walaupun telah banyak rumusan tentang arti kepemimpinan, tetapi fokus

dan ketajamannya masih berbeda-beda. Misalnya, Daresh dan Playco (1995)

mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran sebagai upaya memimpin para guru

agar mengajar lebih baik, yang pada gilirannya dapat memperbaiki prestasi belajar

siswanya. Definisi ini kurang komprehensif, karena hanya memfokuskan pada

guru. Ahli lain, Petterson (1993), mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran

yang efektif sebagai berikut:

a. Kepala sekolah mensosialisasikan dan menanamkan isi dan makna visi

sekolahnya dengan baik. Dia juga mampu membangun kebiasaan-kebiasaan

berbagi pendapat atau urun rembug dalam merumuskan visi dan misi

Page 11: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 11

sekolahnya, dan dia selalu menjaga agar visi dan misi sekolah yang telah

disepakati oleh warga sekolah hidup subur dalam implementasinya;

b. Kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan

sekolah (manajemen partisipatif). Kepala sekolah melibatkan para pemangku

kepentingan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional

sekolah sesuai dengan kemampuan dan batas-batas yuridiksi yang berlaku.

c. Kepala sekolah memberikan dukungan terhadap pembelajaran, misalnya dia

mendukung bahwa pengajaran yang memfokuskan pada kepentingan belajar

siswa harus menjadi prioritas.

d. Kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap proses belajar mengajar

sehingga memahami lebih mendalam dan menyadari apa yang sedang

berlangsung didalam sekolah.

e. Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator sehingga dengan berbagai cara dia

dapat mengetahui kesulitan pembelajaran dan dapat membantu guru dalam

mengatasi kesulitan belajar tersebut.

Kepala sekolah merupakan tokoh kunci dalam mengkoordinasikan kegiatan

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendali

kan segenap usaha dalam pengembangan kurikulum sekolah. Dalam aspek

perencanaan, kepala sekolah merupakan pelaku yang selalu terlibat dan bahkan

sering menjadi tumpuan dalam kegiatan perencanaan dan pengembangan

kurikulum, mulai dari konsep hingga hal-hal yang lebih teknis. Bisa jadi ia tidak

terlibat secara fisik pada keseluruhan kegiatan perencanaan, namun kepala

sekolah terus melakukan pemantauan dari waktu ke waktu.

Dalam aspek pengorganisasian, kepala sekolah mengorganisasikan unsur-

unsur, baik unsur manusia maupun unsur nonmanusia. Unsur-unsur itu

diorganisasikan untuk membangun sinergi antarunsur. Dari sinergi tersebut

tercipta daya baru dengan kualitas yang lebih bernilai bagi pengembangan

kurikulum sekolah. Dalam aspek pelaksanaan, kepala sekolah juga sebagai

pelaksana lapangan. Ia adalah orang yang mengkoordinasikan pengembangan

kurikulum, dan sekaligus menerjadikan atau menerapkan kuirikulum. Kepala

Page 12: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 12

sekolah mengemban tugas memimpin. Dalam hal ini kepala sekolah mengarahkan

dan memberi komando. Hal yang mendasar di sini adalah kepala sekolah harus

berperan sebagai penanggung jawab atas pengembangan kurikulum sekolah.

C. Sistem Penilaian Pendidikan Dasar Berbasis Kelas

Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi

tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang

bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan “mengukur apa yang hendak

diukur” dari siswa. Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian

dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya

guru yang bersangkutan yang paling tahu tingkat pencapaian belajar siswa yang

diajarnya. Selain itu siswa yang telah diberitahu oleh guru tersebut bentuk/cara

penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai dengan

kemampuannya.

Prinsip penilaian berbasis kelas lainnya yaitu: tidak terpisahkan dari KBM,

menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan non

tes), mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif, berorientasi pada

kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.

Penilaian tersebut dilakukan antara lain meliputi: kumpulan kerja siswa

(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), unjuk kerja

(performance) dan tes tertulis (paper and pencil test). Setelah melakukan

serangkaian penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip di atas, maka orang tua

siswa akan menerima laporannya secara komunikatif dengan menitik beratkan

pada kompetensi yang telah dicapai oleh anaknya di sekolah.

PBK yang dilakukan guru secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran

berguna untuk (a) umpan balik bagi peserta didik dalam mengetahui kemampuan

dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil

belajarnya; (b) memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta

didik sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya;

(c) memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya

Page 13: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 13

di kelas; (d) memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah

ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda; (e)

memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang

efektivitas pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya di

bidang pendidikan.

Dilihat dari keterkaitan antara penilaian berbasis kelas dengan proses

belajar mengajar, maka penilaian mempersyaratkan adanya keterkaitan langsung

dengan aktivitas proses pembelajaran. Demikian pula, proses belajar mengajar

akan berjalan efektif apabila didukung oleh penilaian berbasis kelas yang efektif

oleh guru. Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar.

Kegiatan penilaian harus dipahami sebagai kegiatan untuk mengefektifkan proses

belajar mengajar agar sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan yang

dikemukakan Stigging (Furqon, 2001) bahwa “Assessment as instruction”,

maksudnya bahwa “Assessment and teaching can be one and the same”. Dengan

demikian penilaian pembelajaran bahasa Indonesia harus dilakukan guru secara

terencana, sistematik, dan berkesinambungan sebagai strategi dalam quality

assurance.

Keterkaitan dan keterpaduan antara penilaian dan proses belajar mengajar

dapat digambarkan pada siklus di bawah ini.

Rencana Mengajar Analisis & Proyek Umpan Balik Belajar Mengajar

Penilaian

Berbasis Kelas

Gambar 1. Siklus Proses Belajar Mengajar dan Penilaian

Gambar di atas menunjukkan bahwa langkah yang guru lakukan dalam

rangkaian aktivitas pengajaran meliputi rencana mengajar, proses belajar

mengajar, penilaian, analisis dan umpan balik. Dalam siklus pembelajaran, hal

Page 14: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 14

pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menyusun rencana mengajar.

Dalam menyusun rencana mengajar ini hal-hal yang harus dipertimbangkan

meliputi rincian komponen yang harus dicapai peserta didik, cakupan dan

kedalaman materi, indikator pencapaian kompetensi, pengalaman belajar yang

harus dialami peserta didik, persyaratan sarana belajar yang diperlukan, dan

metode serta prosedur untuk menilaian ketercapaian kompetensi.

Setelah rencana pengajaran tersusun dengan baik, guru melakukan

kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana tersebut. Hal yang paling penting

untuk diperhatikan dalam proses belajar mengajar ini adalah adanya interaksi

yang efektif antara guru, peserta didik dan sumber belajar lainnya sehingga

menjamin terjadinya pengalaman belajar yang mengarah ke pencapaian

kompetensi oleh peserta didik. Untuk mengetahui dengan pasti ketercapaian

kompetensi dimaksud, guru melakukan penilaian secara terarah dan terprogram.

Penilaian harus digunakan sebagai proses untuk mengukur dan menentukan

tingkat ketercapaian kompetensi, dan sekaligus untuk mengukur efektivitas proses

belajar mengajar. Untuk itu, penilaian yang efektif harus diikuti oleh kegiatan

analisis terhadap hasil penilaian dan merumuskan umpan balik yang perlu

dilakukan dalam perencanaan proses belajar mengajar berikutnya. Dengan

demikian, rencana mengajar yang disiapkan guru untuk siklus proses belajar

mengajar berikutnya harus didasarkan pada hasil dan umpan balik penilaian

sebelumnya. Jika dilakukan, maka kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

sepanjang semester dan tahun pelajaran merupakan rangkaian dari siklus proses

Penilaian hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran terpadu tidak

berbeda dari penilaian untuk pembelajaran dengan cara biasa. Oleh karena itu

semua asas yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar dengan

pembelajaran biasa berlaku pula dalam penilaian dengan pembelajaran terpadu.

Hanya saja dalam penilaian hasil belajar dengan pembelajaran terpadu alternatif

penilaian banyak digunakan tidak hanya bergantung pada penilaian tes tertulis

(peserta didik di SD kelas rendah banyak yang belum bisa menulis). Efek iringan

dalam pembelajaran biasa menjadi efek Iangsung pembelajaran dalam

pembelajaran terpadu, seperti kemampuan bekerja sama, kemampuan

Page 15: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 15

berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan kecenderungan anak dalam bertindak

yang menunjukkan sikapnya setelah anak belajar konsep.

Dalam pembelajaran terpadu, guru harus melakukan penilaian baik dalam

proses pembelajaran maupun sebagai hasil proses pembelajaran. Penilaian proses

dapat dilakukan guru secara Iangsung dengan menggunakan teknik observasi baik

ketika peserta didik bekerja kelompok, misalnya menyampaikan gagasan.

Penilaian proses juga dapat dilakukan terhadap kinerja, baik berupa produk fisik

yang dihasilkan anak dalam proses/setelah proses pembelajaran maupun kinerja

melakukan sesuatu berupa keterampilan motorik. Sedangkan aspek sikap dapat

dinilai pada waktu proses atau setelah pembelajaran. Penilaian sikap dapat

dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap, misalnya sikap terhadap apa

yang telah dipelajari, sikap terhadap guru, dan sikap terhadap proses

pembelajaran. Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya

dengan cara mengajukan pertanyaan langsung, laporan pribadi, dan penggunaan

skala sikap differensiasi semantik.

D. Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus

mengetahui tugas-tugas yang harus ia laksanakan. Adapun tugas-tugas dari kepala

sekolah seperti yang dikemukakan Wahjosumidjo (2002) adalah:

Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain, Kepala sekolah

berperilaku sebagai saluran komunikasi di lingkungan sekolah.

a. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Kepala

sekolah bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan

oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan

orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah

b. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus

mampu menghadapi berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang

kepala sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat

Page 16: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 16

memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan

kepentingan sekolah.

c. Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala

sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian

menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat

melihatsetiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.

d. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam

lingkungan sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia

yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan

konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.

e. Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat

membangun hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan

kesepakatan (compromise). Peran politis kepala sekolah dapat berkembang

secara efektif, apabila: (1) dapat dikembangkan prinsip jaringan saling

pengertian terhadap kewajiban masing-masing, (2) terbentuknya aliasi atau

koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya; (3) terciptanya

kerjasama (cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga aneka macam

aktivitas dapat dilaksanakan.

f. Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam pertemuan

kepala sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya.

g. Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu

organisasi pun yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah

sebagai suatu organisasi tidak luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan.

Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala sekolah diharapkan berperan

sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham

tugasnya sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua seyogyanya

kepala sekolah memahami dan mengatahui perannya. Adapun peran-peran

kepala sekolah yang menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang

diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002) adalah:

Page 17: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 17

a. Peranan hubungan antar perseorangan;

Figurehead, figurehead berarti lambang dengan pengertian sebagai kepala

sekolah sebagai lambang sekolah.

Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah pemimpin untuk

menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat

melahirkan etos kerja dan peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai

tujuan.

Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi penghubung antara

kepentingan kepala sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar

sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara

antara guru, staf dan siswa.

b. Peranan informasional

Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan terhadap

lingkungan karena kemungkinan adanya informasi-informasi yang

berpengaruh terhadap sekolah.

Sebagai disseminator. Kepala sekolah bertanggungjawab untuk

menyebarluaskan dan membagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan

orang tua murid.

Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan informasi kepada lingkungan di

luar yang dianggap perlu.

c. Sebagai pengambil keputusan

Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki penampilan

sekolah melalui berbagai macam pemikiran program-program yang baru

serta malakukan survey untuk mempelajari berbagai persoalan yang timbul

di lingkungan sekolah.

Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler). Kepala

sekolah harus mampu mengantisipasi gangguan yang timbul dengan

memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang diambil.

Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allocater). Kepala

sekolah bertanggungjawab untuk menentukan dan meneliti siapa yang

Page 18: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 18

akan memperoleh atau menerima sumber-sumber yang disediakan dan

dibagikan.

Anegotiator roles. Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan

pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi

kebutuhan sekolah.

Page 19: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 19

BAB III PEMBAHASAN

Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi sekolah. Kepala sekolah

merupakan tokoh kunci (key person) akan keberhasilan sebuah sekolah. Seperti

yang diungkapkan ‘De Roche’ bahwa tidak ada sekolah yang baik tanpa kepala

sekolah yang baik. Kepala sekolah yang mampu menempatkan dirinya secara

efektif dan efisien akan sangat berpengaruh terhadap terwujudnya sekolah yang

berkualitas dan memiliki mutu yang bagus.

Pada umumnya, seorang pemimpin dikatakan berhasil apabila pemimpin

tersebut memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap 2 orientasi yaitu apa

yang telah dicapai oleh organisasi (produksi, pendanaan, kemampuan adaptasi

dengan program-program inovatif dsb) dan pembinaan terhadap organisasi

tersebut (berkaitan dengan variabel kepuasaan bawahan, motivasi dan semangat

kerja).

Keberhasilan seorang kepala sekolah dapat dilihat dari keberhasilan sekolah

yang dipimpinnya. Sekolah dikatakan berhasil bukan hanya karena sekolah

tersebut mendapat berbagai prestasi tetapi juga KBM yang lancar, guru yang

disiplin dan staf tata usaha yang disiplin. Selain itu guru dan tata usaha memiliki

kepedulian yang tinggi terhadap tugas-tugasnya. Siswa juga termotivasi dan

memiliki semangat belajar tinggi untuk meraih prestasi. Untuk itu diperlukan

kepala sekolah yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan

memotivasi dan kemampuan dalam mengambil keputusan dengan bijaksana.

Kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan oleh seorang kepala

sekolah. Dengan ini kepala sekolah dapat menerima masukan dan keluhan dari

guru dan TU, meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas, dan dapat memberikan

motivasi . Komunikasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Salah

satu langkah tepat yang perlu dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah

pertemuan mingguan.

Motivasi sangat diperlukan agar tugas yang dihadapi dapat terselesaikan

dengan baik. Sebelum kepala sekolah memotivasi para stafnya, terlebih dahulu

Page 20: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 20

harus memotivasi dirinya sendiri. Dasar yang paling pokok memberikan motivasi

guru, tata usaha dan siswa adalah memahami keinginan dan kebutuhannya.

Disamping kedua hal di atas kemampuan mengambil keputusan dengan

bijaksana sangat diperlukan. Karena sekolah tidak ubahnya dengan sebuah

masyrakat kecil yang selalu memiliki masalah, baik itu dari guru, siswa, tata

usaha maupun dari masyarakat sekitar.

Masalah-masalah yang timbul serta timbulnya faktor penghambat

tercapainya kualitas keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah, dapat

dipecahkan, pemecahan masalah yang diperlukan diantaranya adalah :

a. Pembinaan kemampuan profesional kepala sekolah ; Wadah-wadah yang

telah dikembangkan dalam pembinaan kemampuan profesional kepala sekolah

adalah musyawarah kepala sekolah (MKS) , kelompok kerja kepala sekolah

(KKKS), pusat kegiatan kepala sekolah (PKKS). Disamping itu peningkatan

dapat dilakukan melalui pendidikan, dengan program sarjana atau pasca sarjana

bagi para kepala sekolah sesuai dengan bidang kehaliannya, sehingga tidak

terlepas dari koridor disiplin ilmu masing-masing.

b. Revitalisasi MGMP dan MKKS di sekolah ; Melalui MGMP dan MKKS dapat

dipikirkan bagaimana menyiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif

pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metoda dan variasi

media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mengefektifkan

MGMP dan MKKS semua kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh

guru dan kepala sekolah dalam kegiatan pendidikan dapat dipecahkan, dan

diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

c. Peningkatan disiplin; Dalam menumbuhkan kepala sekolah profesional dalam

paradigma baru manajemen pandidikan di sekolah diperlukan adanya

peningkatan disiplin untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan

dapat memotivasi kerja, serta menciptakan budaya kerja dan budaya disiplin

para tenaga kependidikan dalam melakukan tugasnya di sekolah.

d. Pembentukan kelompok diskusi profesi ; Kelompok diskusi profesi dapat

dibentuk untuk mengatasi tenaga kependidikan yang kurang semangat dalam

melakukan tugas-tugas kependidikan di sekolah yang melibatkan pengawas

Page 21: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 21

sekolah, komite sekolah atau orang lain yang ahli dalam memecahkan masalah

yang dihadapi kepala sekolah dan tenaga kependidikan.

e. Peningkatan layanan perpustakaan dan penambahan koleksi ;Salah satu

sarana peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah tersedianya buku

yang dapat menunjang kegiatan sekolah dalam mendorong visi menjadi aksi.

Karena akan sangat sulit dapat mengembangkan dan meningkatkan

profesionalisme kepala sekolah jika tidak ditunjangkan oleh sumber belajar

yang memadai. Selain itu kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta

strategi manajemen pendidikan secara utuh yang berorientasi kepada mutu.

Strategi ini dikenal dengan manajemen mutu terpadu (MMT) atau kalau dunia

bisnis dikenal dengan nama total quality management (TQM). Yang

merupakan usaha sistematis dan terkoordinasi untuk secara terus-menerus

memperbaiki kualitas layanan.

Page 22: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 22

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan tumpuan keberhasilan

Manajemen Pembelajaran di Sekolah. Keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan

kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan

dipengaruhi oleh kemampuan untuk melakukan kegiatan perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating) dan pengawasan

(controling) terhadap semua operasional tingkat satuan pendidikan. Keberhasilan

sekolah dalam meraih mutu pendidikan yang baik banyak ditentukan melalui

peran kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini disebabkan peran kepala sekolah

sangat kuat mempengaruhi prilaku sumber daya ketenagaan dalam hal ini guru

dan sumber-sumber daya pendukung lainnya. Kepemimpinan yang efektif

membuat sekolah berubah secara dinamis karena adanya komunikasi lancar dalam

kehidupan berorganisasi secara sistemik di mana di dalamnya mempunyai ciri

dialogis, kerja sama dan tumbuhnya ilmu pengetahuan berpikir, mental model,

penguasaan personal, berbagai visi sehingga anggota kelompok di sekolah

terpenuhi kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, status dan kepuasan diri.

Kepala sekolah dalam membuat kebijakan pengelolaan sekolah diharapkan

mampu saling berkonsultasi dengan unsur ketenagaan sekolah secara pedagogis

yang dapat mengembangkan potensi guru, staf administrasi dalam melakukan

aktifitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan satuan pendidikan. Dengan

kepemimpinan kepala sekolah yang dialogis, komunikatif akan dapat mendukung

perubahan prilaku guru dalam perbaikan-perbaikan mutu pendidikan.

Komunikasi atau dialogis yang baik dari kepala sekolah dapat

dideskripsikan dalam berbagai bidang kegiatan operasional sekolah antara lain: 1)

Komunikasi dengan siswa dalam upaya pembinaan siswa 2) Komunikasi dengan

orang tua siswa tentang prestasi murid-murid 3) Komunikasi dengan guru dalam

waktu tertentu dalam membahas kebijakan baru yang akan diterapkan 4)

Komunikasi umum terhadap komite sekolah tentang informasi program perbaikan

Page 23: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 23

sekolah 5) Komunikasi dengan mass media dalam mengakses keberhasilan dan

hambatan yang dialami sekolah.

Banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum. Di antaranya

ialah kepala sekolah, guru, komite sekolah dan siswa. Sebagai manajer, kepala

sekolah bertanggung jawab atas manajemen sekolah. Dalam konteks ini, kepala

sekolah terlibat dalam tugas-tugas merencanakan, mengorganisasikan,

melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan segenap usaha pencapaian tujuan

pendidikan. Kepala sekolah harus mampu melahirkan ide-ide baru dan kreatif.

Pengembangan kurikulum sering kali bermula dari gagasan kepala sekolah.

Karena kewenangan yang dimiliki kepala sekolah, maka ideide barunya menjadi

lebih terbuka untuk diimplementasikan di sekolah. Begitu pula dalam konteks

pengembangan kurikulum sekolah ini.

B. Rekomendasi

Peningkatan kepemimpinan kepala sekolah harus dilakukan melalui suatu

strategi. Melalui strategi perbaikan mutu inilah diharapkan dapat mengatasi

masalah rendahnya pendidikan mutu pendidikan yang mengoptimalkan segala

sumber daya yang terdapat di sekolah.

Upaya peningkatan profesionalisme kepala sekolah harus dilakukan secara

berkesinambungan karena perubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa

diprediksi sehingga kepala sekolah maupun tenaga kependidikan harus selalu siap

dihadapkan pada kondisi perubahan. Ada istilah seorang tenaga pendidik yang

tadinya profesional belum tentu akan terus profesional begitupun sebaliknya,

tenaga kependidikan yang tadinya tidak profesional belum tentu akan selamanya

tidak profesional. Dari pernyataan itu jelas kalau perubahan akan selalu terjadi

dan menuntut adanya penyasuaian sehingga kita dapat mengatasi perubahan

tersebut dengan penuh persiapan.

Dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan profesionalisme kepala sekolah

harus ada pihak yang berperan dalam peningkatan mutu tersebut. Dan yang

berperan dalam peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah pengawas

Page 24: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 24

sekolah yang juga merupakan pemimpin pendidikan yang bersama-sama kepala

sekolah memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah.

Peningkatan profesionalisme kepala sekolah perlu dilaksanakan secara

berkesinambungan dan terencana dengan melihat permasalahan-permasalahan dan

keterbatasan yang ada. Sebab kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan

yang juga bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan lainnya. Kepala sekolah yang profesional akan mengetahui

kabutuhan dunia pendidikan, dengan begitu kepala sekolah akan melakukan

penyesuian-penyesuian agar pendidikan berkembang dan maju sesuai dengan

kebutuhan pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 25: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 25

DAFTAR PUSTAKA

Daresh, John C.,Playko, Marshal A. 1995. Supervision as a Proactive Process, Waveland press.

Departemen Pendidikan Nasional, Konsep dan Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah. 2001 Deal, T.E. and Peterson, K.D. 1998. Shaping School Culture: The Heart of Leadership. San Fransisco, CA. Jossey Bass Publishers. F:\Mary Jo\Education Leadership Redesign Commission\Tennessee Standards for

Instructional Leaders Packet.doc vlb 3/21/07 Fink, Elaine and B. Resnicl, Lauren (2003). Developing Principals as Instructional

Leaders. Guston, Sandra Lee. 2002. The Instructional Leadership toolbox: A Handbook for

Improving Practice. California: Sage Publication. Glatthorn, A.A.1993. OBE Reform and the Curriculum Process. Journal of Curriculum and Supervision, 8, 4, pp. 354-363 Hoyle, J.R., English, F.W., & Steffy, B.E. 199. Skills for Successful Leaders (2nd

Edition). Arlington, VA. American association of School Administrators.

Mulyasa E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Kusnandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Maman Ukas. 2004. Manajemen. Bandung: Agini Miftah Toha, 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja

Grafindo. Rahman (at all). 2006. Peran Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint. Sadili Samsudin.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka

Setia Soekarto Indarafachrudi. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif.

Bogor: Ghalia Indonesia

Page 26: Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Pendidikan Dasar

Di susun oleh : Wisnu Wardhono Halaman 26

Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kepandidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Syaiful Sagala. 2002. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta CV

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada *)) Sri Damayanti adalah mahasiswa tingkat IV pada Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-Universitas Kuningan.