PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB...

62
PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH DI PROVINSI LAMPUNG (Skripsi) Oleh Taufiq Hidayat FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARATPENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH

DI PROVINSI LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Taufiq Hidayat

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

ABSTRAK

PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS

INTERNAL PEMERINTAH DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh

TAUFIQ HIDAYAT

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan DanPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pasal 24 (1) Pengawasanterhadap urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan oleh Aparat PengawasIntern Pemerintah sesuai dengan fungsi dan kewenangannya. (2) Aparat PengawasIntern Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah InspektoratJenderal Departemen. Inspektorat daerah melakukan, pengawasan terhadap SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dimana SKPD itu sendiri terkadang masihbelum bekerja secara maksimal sebagaimana dengan semestinya.

Permasalahannya adalah: (1) Bagaimanakah Peran Inspektorat Daerah SebagaiAparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Di Provinsi Lampung? (2) Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat terhadap Peran Inspektorat Daerah dalamPengawasan Internal Pemerintah di Provinsi Lampung?

Pendekatan masalah yang digunakan adalah yuridis normatif dan empiris. Jenisdata yang digunakan adalah data primer, dan data sekunder. Pengumpulan datadilakukan dengan studi pustakaan dan studi lapangan dan selanjutnya dianalisissecara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Inspektorat Daerah ProvinsiLampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki perandalam perencanaan program pengawasan, perumusan kebijakan, dan fasilitasipengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugaspengawasan, pemeriksaan serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepalaDaerah di bidang pengawasan. (2) Berbagai hambatan yang ditemui dalampelaksanaan pengawasan yang dilakukan Inspektorat adalah masalah keterbatasananggaran, kurangnya data fisik lapangan, kurangnya koordinasi antara lembagadan instansi/dinas, dan terbatasnya sumber daya manusia/auditor.

Diharapkan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) harus terus melakukanperubahan dan memaksimalkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana mestinyaagar terwujudnya pemerintahan yang baikdan pemerintahan yang bersihsertameningkatkan kualitas untuk mewujudkan hasil pengawasan yang semakin baik.

Kata Kunci: Inspektorat, Pengawasan

Page 3: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

ABSTRACT

THE ROLE OF REGIONAL INSPECTORATE AS THE GOVERNMENT

INTERNAL SUPERVISORY IN LAMPUNG PROVINCE

By

TAUFIQ HIDAYAT

Government Regulation Number 79 Year 2005 Concerning Guidance of Guidanceand Supervision of Local Government Implementation, Article 24 (1) Supervisionon government affairs in the regions is implemented by the Government InternalSupervisory Apparatus in accordance with their functions and authorities. (2) TheGovernment Internal Supervisory Apparatus as referred to in paragraph (1) shallbe the Inspectorate General of the Department. The regional inspectorateconducts, supervises the Regional Device Work Unit in which the regionalapparatus unit itself sometimes still does not work optimally as it should.

The problems are: (1) How is the Role of Regional Inspectorate as a GovernmentInternal Supervisory Apparatus in Lampung Province? (2) What factors areinhibiting the Role of Regional Inspectorate in the Government's Internal Controlin Lampung Province?

The problem approach used is juridical normative and empirical. The type of dataused is primary data, and secondary data. Data collection was done by librarystudy and field study and then analyzed qualitatively.

Based on the result of the research, it is known that: (1) Regional Inspectorate ofLampung Province as Internal Supervisory Officer of Local Government has rolein program planning of supervision, policy formulation and facilitation ofsupervision, examination, investigation, examination and assessment ofsupervisory duties, by the head of the Region in the field of supervision. (2) Thevarious obstacles encountered in the implementation of supervision by theInspectorate are budget constraints, lack of physical data of the field, lack ofcoordination between institutions and agencies / agencies and limited humanresources/auditors.

It is expected that the Internal Supervisory Authority of the Government shouldcontinue to make changes and maximize the basic duties and functions asappropriate for the realization of good governance and clean governance as wellas improving the quality to realize better supervision results.

Keywords: Inspectorate, Supervision

Page 4: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARATPENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH

DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh

TAUFIQ HIDAYAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA HUKUM

Pada

Bagian Hukum Administrasi NegaraFakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki
Page 6: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki
Page 7: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan

Bapak Nurdin, S.Pd. (alm) dan Ibu Heri Astuti, S.E. Lahir di

kota Bandar Lampung, pada tanggal 28 November 1995.

Penulis mengawali pendidikannya di Taman Kanak-Kanak (TK) Dharma Wanita

Unila Bandar Lampung pada tahun 2000, melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) Al-

Kautsar dan lulus pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

22 Bandar Lampung dan lulus tahun tahun 2011, kemudian melanjutkan ke

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 Bandar Lampung dan lulus pada

tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Lampung, dan menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Hukum Administrasi

Negara (HIMA HAN) pada tahun 2017 dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Haji Pemanggilan Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung

Tengah Provinsi Lampung.

Page 8: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

PERSEMBAHAN

Puji syukur kupanjatkan kepada ALLA SWT, Tuhan Semesta Alam untuk setiap

nafas yang kuhirup, detak jantung yang berdegup serta darah yang mengalir dalam

hidupku ini. Karena karunia-Mu dengan segala kerendahan hati kupersembahkan

karya ini untuk:

Kedua orang tuaku papa Nurdin, S.Pd (alm) dan mama Heri Astuti, S.E yang telah

melahirkan, merawat, dan memperjuangkan diriku menghadapi dunia ini dengan

tetesan keringat yang tidak dapat kubalas dengan apapun yang ada di dunia ini.

Serta memberikan doa, dukungan, semangat, cinta dan kasih sayang setiap hari

untukku, sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini semata-mata untuk bisa

membanggakan kalian.

Serta

Almamaterku Tercinta

Page 9: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

MOTTO

“Belajarlah dari pengalaman, karena sebaik-baiknya guru

adalah pengalaman”

“Ubah pikiranmu dan kau mengubah duniamu”

“Berpikirlah dahulu sebelum kamu berbuat”

Page 10: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan nabi Muhammad SAW yang telah

melimpahkan rahmat dam karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peran Inspektorat Daerah Sebagai Aparat Pengawas

Internal Pemerintah (APIP) di Provinsi Lampung”, Penulis juga menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan

dari berbagai pihak. Maka, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati

Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:

1. Ibu Nurmayani, S.H., M.H. selaku Dosen Pembmbing I yang telah

memberikan bimbingan kepada Penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Eka Deviani, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing II yang telah juga

memberikan bimbingan kepada Penulis selama menyelesiakan skripsi ini.

3. Bapak Elman Eddy Patra, S.H., M.H. selaku Pembahas I yang telah

memberikan saran dan kritik yang membangun kepada Penulis.

4. Ibu Ati Yuniati, S.H., M.H. selaku Dosen Pembahas II yang juga telah

banyak memberi saran dan kritik yang membangun kepada Penulis.

5. Ibu Sri Sulastuti, S.H., M.Hum. selaku Ketua Bagian Hukum Administrasi

Negara yang telah memberikan arahan kepada Penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

6. Bapak Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum. selaku Sekretaris Bagian Hukum

Administrasi Negara yang telah memberikan arahan kepada Penulis

selama menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Desy Churul Aini, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Akademik

Penulis.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yng telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi Penulis.

9. Segenap Pimpinan, Karyawan/Staff dan Keluarga Besar Fakultas Hukum

Universitas Lampung.

10. Bapak I Gede Chandra, S.H., M.H. selaku Inspektur Pembantu (IRBAN)

Wilayah II Provinsi Lampung dan Bapak Adit yang telah membantu

Penulis dan memberi kelengkapan data dalam penelitian membuat skripsi

ini.

11. Alm. Papa yang walaupun tidak dapat mendampingi Penulis saat ini

namun hidupnya telah menjadi contoh teladan bagi Penulis.

12. Mama, yang telah banyak memberikan semangat, dukungan dan doa

kepada Penulis.

13. Teman-teman seperjuangan dalam membuat skripsi, Kurniawan M nur,

Madian, Sendy, Zul, Rado dan Hardinal yang selalu memberikan bantuan,

masukan, motivasi, semangat, kritik maupun saran kepada Penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman Penulis selama menjalani perkuliahan, Rudi Sanjaya, Yogi

Handika, Yudi Andyas, Rico Evandi, Rendi oka, Sagita Riantika, Ridho

Arya Pratama, Sudiro Eka Atmojo, Oji Bagastova, Tomy Nurhadi,

Page 12: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

Yuenchi Arwindi, Selly Permata Bunda, Vania Berlinda, Tassa Intania

Hendri, Sri Dewi Nawang WAS, dan Suci Saraswati yang telah

memberikan dukungannya serta motivasi kepada penulis selama menjalani

dan menyelesaikan perkuliahan.

15. Teman-teman Hima HAN, M. Faqih Rananda, M Edwin jr, Nanda Aji

Nugraha, Gian Apriliansyah, Dimas Putra Pamungkas, Bang Syarif, Zaika

Rara Sakti, Oti Dwi Magistya, Yunita Andriani, Devika Tryza A, Try

Ruliyanti, dan Ika Chania Maldeva yang telah memberikan dukungan serta

bantuan dan terimakasih atas kerjasamanya selama ini.

16. Seluruh teman-teman KKN Desa Haji Pemanggilan Kecamatan Anak

Tuha Kabupaten Lampung Tengah, khususnya Jemy Efriyansyah, Tania

Matalauta, Tia Utari dan Risky Aulia Ulfa terimakasih atas 40 hari yang

indah penuh suka maupun duka serta memberi dukungan, motivasi dan

menjadi penyemangat untuk Penulis dalam menyelsesaikan skripsi ini.

17. Sahabatku sedari dulu yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri,

Bernanda, Tesar, Heru, Okta, Eko, Edol, Dwi, Julian, Wawan, Sulung,

Fadhli, dan Farhan yang tiada henti-hentinya menyemangati Penulis serta

memberikan saran-saran terkait dalam penulisan skripsi ini.

18. Bapak Maskun, Pakde Suparjana, Mang Dul, Abah Wanzen, Kak Rendy,

Agung dan tak lupa pula Uda Mulyadi dan Uni Erma serta Om Benny dan

Tante Pina yang selalu memberikan motivasi yang tiada henti kepada

Penulis serta memberikan dukungan baik dalam bentuk formil ataupun

materil, serta dengan senantriasa mendengarkan segala keluh kesah ketika

Penulis menghadapi situasi yang sulit dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 13: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

19. Seluruh teman-teman Fakultas Hukum Universitas Lampung angkatan

2014

20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas semua bantuan

dan dukungannya.

21. Almamater tercinta

Akhir kata, dengan penuh kerendahan hati, Penulis memohon maaf yang

sebesar-besarnya atas kekurang sempurnaan skripsi ini. Namun demikian,

Penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi pembangunan ilmu hukum pada khususnya dan khalayak pada umumnya.

Bandar Lampung, Mei 2018Penulis

Taufiq Hidayat

Page 14: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

DAFTAR ISI

ABSTRAKPERSETUJUANPENGESAHANRIWAYAT HIDUPMOTTOPERSEMBAHANSANWACANADAFTAR ISIDAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 11.2 Permasalahan......................................................................................................... 81.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengawasan .......................................................................................................... 10

2.1.1 Pengertian Pengawasan............................................................................... 102.1.2 Macam-Macam Pengawasan....................................................................... 112.1.3 Pengawasan Preventif dan Represif ............................................................ 122.1.4 Pengawasan Intern dan Ekstern .................................................................. 132.1.5 Proses Pengawasan...................................................................................... 152.1.6 Tujuan dan Manfaat Pengawasan................................................................ 18

2.2 Perangkat Daerah ................................................................................................. 202.2.1 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) .......................................................... 22

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat ................................................................... 252.4 Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)..................................................... 272.5 Standar Audit Aparat Pengawas Internal Pemerintah.......................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Pendekatan Masalah............................................................................................. 383.2 Sumber dan Jenis Data ......................................................................................... 383.3 Penentuan Informan ............................................................................................. 403.4 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data........................................................ 403.5 Analisis Data ........................................................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Kantor Inspektorat Provinsi Lampung ................................... 434.2 Peran Inspektorat Daerah Sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah .......... 53

4.2.1 Pengawasan APIP yang Efektif .................................................................. 564.2.2 Rencana Strategis ........................................................................................ 574.2.3 Rencana Kerja ( RENJA) Inspektorat ......................................................... 604.2.4 Dasar Hukum .............................................................................................. 65

Page 15: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

4.3 Faktor-Faktor yang Menjadi Penghambat Terhadap PeranInspektorat Daerah dalam Pengawasan Internal Pemerintah di ProvinsiLampung................................................................................................................ 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 685.2 Saran..................................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi Lampung .............................. 52

Page 17: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Perangkat

Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Badan Pengawasan

Daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten, dan

Inspektorat Kota adalah unsur pengawasan daerah yang dipimpin oleh Inspektur,

yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Gubernur,

Bupati atau Wali kota.

Inspektorat Jenderal (disingkat Itjen) adalah unsur pengawas pada Kementerian

yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan internal di lingkungan

Kementerian. Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Menteri.

Hakikatnya, inspektorat daerah berfungsi sebagai auditor internal pemerintah yang

mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah

daerah dan tugas lain yang diberikan kepala daerah. Lembaga ini merupakan suatu

lembaga pengawas di lingkungan pemerintah daerah. Inspektorat daerah

memainkan peran yang sangat penting untuk kemajuan dan keberhasilan

Page 18: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

2

pemerintah daerah dan perangkat daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan

di daerah.

Dalam kenyataannya, inspektorat di daerah (bahkan juga mungkin di tingkat

kementerian/lembaga) belum dapat berfungsi sebagaimana diharapkan. Di banyak

daerah inspektorat itu bahkan tidak maksimal. Malah ada yang menjadi pelarian

bagi pejabat yang dimutasi dan tetap memerlukan status pejabat eselon.1

Pada era otonomi daerah pemerintah daerah memiliki fungsi yang luas dalam

upaya membentuk pemerintahan Indonesia atas dasar penerapan good governance.

Artinya, baik buruknya bergantung pula pada bagaimana pelaksanaan

Administrasi Pemerintah tersebut.2

Inspektorat dianggap sebagai tangan kanan kepala daerah yang lebih dulu

melakukan fungsi pengawasan sebelum pemeriksaan eksternal dilakukan.

Tanggung jawab APIP inspektorat tidak sekedar watchdog, tetapi juga berperan

sebagai konsultan dan penjamin mutu, dimana dalam penugasannya akan lebih

banyak melakukan tindakan yang bersifat preventif atau pencegahan. Peran APIP

yang efektif dapat terwujud jika didukung dengan Auditor yang profesional dan

kompeten dengan hasil audit intern yang semakin berkualitas.

Guna mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam

penyelenggaraan pemerintahan, maka di setiap institusi pemerintah dibentuk

lembaga pengawasan internal pemerintah yang secara khusus melaksanakan

fungsi pengawasan. Lembaga pengawasan internal pemerintah adalah lembaga

1 https://nasional.sindonews.com/newsread/1209150/18/penguatan-inspektorat-daerah. Diakses pada 30

september 2017 pukul 17:05 WIB 2 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Layanan Publik, Nuasa

Cendikia, Bandung, 2014

Page 19: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

3

yang dibentuk dan secara interen merupakan bagian dari sistem pemerintahan

yang memiliki tugas pokok dan fungsi dibidang pengawasan. Pengawasan atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan oleh Inspektorat.

Aturan yang mengatur pelaksanaan pengawasan di daerah bersifat dinamis.

Namun, di antara aturan itu adalah UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, PP No 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Selain itu, ada pula Keputusan Presiden

No 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 67 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Pengawasan sangat berpengaruh dalam membantu upaya pemerintah untuk

mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Selama ini dalam pelaksanaan

pembinaan dan pengawasan masih menghadapi berbagai kendala, antara lain

kurang didukung dengan sumber daya manusia, sumber dana yang memadai,

lemahnya pengendalian intern dan kurangnya komitmen dari atasan langsung.

Salah satu faktor utama yang dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan

pengendalian Intern adalah efektivitas peran Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP). Untuk itu, APIP harus terus melakukan perubahan dalam

menjalankan proses bisnis guna memberi nilai tambah bagi penyelenggaraan

pemerintahan. Hal ini sejalan dengan peran pengawasan intern untuk mendorong

peningkatan efektivitas manajemen risiko (risk management), pengendalian

(control) dan tata kelola (governance) organisasi. APIP juga mempunyai tugas

Page 20: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

4

untuk melakukan pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaran pemerintah yang

bersih, adil, transparan, dan akuntanbel harus disikapi dengan serius dan

sistematis. Segenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tatanan eksekutif,

legislatif dan yudikatif harus memiliki komitmen bersama untuk menegakkan

good governance dan clean government. Seiring dengan hal tersebut pemerintah

pusat dan pemerintah daerah telah menetapkan sasaran untuk meningkatkan

pelayanan birokrasi kepada masyarakat dengan arah kebijakan penciptaan tata

pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance).3

Pengawasan terhadap urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan oleh APIP

daerah dalam hal ini Inspektorat Kabupaten/Kota sesuai dengan fungsi dan

kewenangannya (Pasal 24 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah).

Sedangkan tujuan pengawasan itu adalah untuk meningkatkan pendayagunaan

Aparatur Negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahandan

pembangunan menuju terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good and

clean government).4

3 https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/artikel/. Diakses pada 30 september 2017 pukul 17:11 WIB

4 Ibid...

Page 21: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

5

Pengawasan merupakan salah satu unsur penting dalam rangka menjawab

penilaian kinerja atas tuntutan pelakasanaan akuntabilitas organisasi sektor publik

terhadap terwujudnya good governance. Pengawasan berfungsi membantu agar

sasaran yang ditetapkan organisasi dapat tercapai, serta berperan dalam

mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan

wewenang, pemborosan dan kebocoran.5

Untuk lingkungan pemerintah kabupaten/kota dilaksanakan oleh inspektorat

kabupaten/kota, yang bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota (pasal

1 ayat 7 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah).

Dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 Pasal 1 ayat (1) tentang

Administrasi Pemerintahan dijelaskan bahwa, Administrasi Pemerintahan adalah

tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau

pejabat pemerintahan. Fungsi Pemerintahan adalah fungsi dalam melaksanakan

Administrasi Pemerintahan yang meliputi fungsi pengaturan, pelayanan,

pembangunan, pemberdayaan dan perlindungan, yang sebagai mana dijelaskan

pada ayat (2).

Undang-Undang tentang Administrasi Pemerintahan dimaksudkan sebagai salah

satu dasar hukum bagi badan dan/atau pejabat Pemerintahan, warga masyarakat,

dan pihak pihak lain yang terkait dengan Administrasi Pemerintahan dalam upaya

meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.

5 Nur Yanto, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Mitra Wacana Media, Bogor, 2015

Page 22: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

6

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sistem pengendalian intern

yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan Pemerintah Pusat dan

pemda. Peraturan Pemerintah Nomor: 60 Tahun 2008 tentang SPIP mewajibkan

menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota untuk mengendalikan

penyelenggaraan pemerintahan.

Dari pengertian tersebut terlihat bahwa politik hukum pengendalian internal

adalah mengawasi dan mengendalikan diri sendiri. Jika kita lihat lebih dalam lagi,

politik hukum pengendalian internal menurut PP No.60/2008 memang bukan

untuk memberantas korupsi seperti yang dilakukan KPK, tetapi pada model

pengendalian dan perbaikan administrasi pemerintahan yang muaranya adalah

good governance.

Politik hukum peraturan pemerintah tersebut berpengaruh terhadap desain institusi

sistem pengendalian tersebut. Dalam susunan pemda terlihat bahwa muara

pertanggungjawaban dan laporan pengendali internal adalah kepala daerah. Dalam

hal ini kemandirian dan kekuatan pengendali internal akan sangat bergantung

pada akuntabilitas kepala daerah masing-masing.

Politik hukum tersebut juga senada dengan pengaturan dalam UU No. 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mendudukkan Inspektorat di bawah

sekretaris daerah. Kedudukan ini menempatkan Inspektorat bukan pada posisi

yang bisa melakukan pengendalian dan pengawasan dengan maksimal.

Kepala Inspektorat tentunya takut kepada sekda dan bupati sebagai atasannya.

Oleh karena itu, sangat wajar jika peran Inspektorat di daerah masih lemah dalam

Page 23: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

7

pengawasan. Kelemahan paling utama Inspektorat daerah adalah independensi.

Independensi Inspektorat sangat terkait dengan kedudukannya dalam pemda.

Posisi APIP ditempatkan secara tepat sehingga bebas dari intervensi, dan

memperoleh dukungan yang memadai dari Pimpinan

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sehingga dapat bekerja sama dengan

auditi dan melaksanakan pekerjaan dengan leluasa. Prinsip obyektifitas

mensyaratkan agar auditor melaksanakan penugasan dengan jujur dan tidak

mengompromikan kualitas. 6

Sehingga harus melakukan koordinasi dan membagi informasi kepada auditor

eksternal dan/atau auditor lainnya. Kegiatan audit intern yang dilakukan harus

dapat mengevaluasi dan memberikan kontribusi pada perbaikan tata kelola sektor

publik, manajemen risiko, dan pengendalian intern dengan menggunakan

pendekatan sistematis dan disiplin.

Auditor juga harus merancang audit internnya untuk mendeteksi adanya

ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan, dan

ketidakpatutan (abuse). Auditor harus mengidentifikasi, menganalisis,

mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai

tujuan penugasan audit intern.

Untuk mewujudkan hasil audit yang berkualitas maka diharapkan kualitas

pengawasan yang dilakukan inspektorat daerah akan semakin baik dalam

melakuan pengawasan. Kaitannya dengan hal tersebut, untuk membatasi masalah

yang hendak di teliti dan mengingat terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya pada

6 https://Inspektoratkab.wordpress.com/./peran-inspektorat-daerah-sebagai-peng. Diakses pada 30 september

2017 pukul 17:20 WIB

Page 24: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

8

diri penulis, maka penulis hanya melakukan penelitian di Inspektorat Provinsi

Lampung khususnya mengenai Pengawasan Internal Pemerintah.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas, maka permasalahannya dapat

peneliti rumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah peran Inspektorat Daerah sebagai Aparat pengawas Internal

Pemerintah di Provinsi Lampung?

2) Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat terhadap peran inspektorat

Daerah dalam Pengawasan Internal Pemerintah di Provinsi Lampung?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penlitiann

A. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai peneliti

adalah untuk:

1) Untuk mengetahui peran Inspektorat Daerah sebagai Aparat Pengawas

Internal Pemerintah di Provinsi Lampung.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor apasajakah yang timbul dalam pengawasan

Internal Pemerintah di Provinsi Lampung.

Page 25: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

9

B. Kegunaan Penelitian

1) Kegunaan Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan konsep

dasar dari peran Inspektorat Daerah sebagai Aparat Pengawas Internal

Pemerintah.

2) Kegunaan Praktis

Kegunaan bagi pemerintah yakni untuk memberikan sumbangan pemikiran

bagi pemerintah dalam melaksanakan Pengawasan Internal Pemerintah.

Kegunaan bagi masyarakat yakni sebagai sumber informasi bagi masyarakat

tentang adanya pelaksanaan Pengawasan Internal pemerintah.

Page 26: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengawasan

2.1.1 Pengertian Pengawasan

Hakekat pengawasan adalah mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan,

pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan, kegagalan dalam pencapaian

tujuan dan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Pengawasan adalah proses

mengamati, membandingkan tugas pekerjaan yang dibebankan kepada aparat

pelaksana dengan standar yang telah ditetapkan dalam suatu rencana yang

sistematis dengan tindakan kooperatif serta korektif guna menghindari

penyimpangan demi tujuan tertentu.7

Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa terdapat hubungan yang sangat erat

antara perencanaan dan pengawasan, sedemikian eratnya hubungan tersebut

sehingga oleh H. Koontz dan CO. Donnell disebutkan bahwa antara perencanaan

dan pengawasan ini ibaratnya seperti kedua sisi dari mata uang yang sama.

Menurut Sarwoto, definisi tentang pengawasan sebagai berikut, Pengawasan

adalah kegiatan manager yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana

sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. Maka

7 Nurmayani, Hukum Administrasi Daerah, Universitas Lampung, Lampung, 2015, hlm 97

Page 27: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

11

dapatlah dikatakan bahwa pengawasan bersifat dinamis yang mengandung unsur

mengarahkan atau mengendalikan.8

Berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 1989 tentang

pedoman organisasi dan tata kerja pendapatan daerah tingkat II, yang

melaksanakan tugas pengawasan adalah seksi perencanaan dan pengendalian

operasional.

Seksi perencanaan dan pengendalian operasional terdiri dari dua sub seksi yaitu

sub seksi perencaanaan dan pembinaan teknis pemungutan, dan sub seksi

penggalian dan peningkatan. Seksi perencanaan dan pengendalian operasional

yang terdiri dari sub seksi perencanaan dan pembinaan teknis pemungutan, dan

sub seksi penggalian dan peningkatan tersebut mempunyai hak dan wewenang

yang meliputi segala kegiatan untuk melaksanakan pengamanan teknis atas

pelaksanaan tugas pokoknya sesuaidengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

kepala daerah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.2 Macam-Macam Pengawasan

Dalam suatu negara terlebih-lebih negara yang sedang berkembang atau

membangun, maka kontrol atau pengawasan itu sangat urgen (beragam) atau

penting baik pengawasan secara vertikal, horisontal, eksternal, internal, preventif

maupun represif agar maksud dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

Oleh karena untuk mencapai tujuan negara atau organisasi, maka dalam hal

pengawasan ini dapat pula diklasifikasikan macam-macam pengawasan

berdasarkan berbagai hal, yakni:

8 http://legalstudies71.blogspot.com/2016/03/pengertian-pengawasan-menurut-para-ahli. Diakses pada 17

Oktober 2017 pukul 18:04 WIB

Page 28: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

12

1) Pengawasan langsung; dan

2) pengawasan tidak langsung.

1) Pengawasan Langsung

Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan secara pribadi noleh

pimpinan atau pengawas dengan mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek

sendiri secara on the spot ditempat pekerjaan, dan menerima laporan-laporan

secara langsung pula dari pelaksana. Hal ini dilakukan dengan inspeksi.

2) Pengawasan tidak langsung

Pengawasan tidak langsung diadakan dengan mempelajari laporan-laporan yang

diterima dari pelaksana baik lisan maupun tertulis, mempelajari pendapat-

pendapat masyarakat dan sebagainya tanpa pengawasan on the spot.

2.1.3 Pengawasan Preventif dan Represif

Walaupun prinsip pengwasan adalah preventif, namun bila dihubungkan dengan

waktu pelaksanaan pekerja, dapat dibedakan antara pengwasan preventif dan

pengawasan represif.

a) Pengawasan Preventif

Pengawasan preventif dilakukan melalui pre-audit sebelum pekerjaan dimulai.

Misalnya dengan mengadakan pengawasan terhadap persiapan-persiapan rencana

anggaran, rencana penggunaan tenaga dan sumber-sumber lain.

Page 29: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

13

b) Pengawasan Represif

Yaitu pengawasan yang dilakukan setelah terjadinya penyimpangan atau

kesalahan dalam melaksanakan kegiatan.9

2.1.4 Pengawasan Intern dan Ekstern

a) Pengawasan Intern

Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat dalam

organisasi itu sendiri. Pada dasarnya pengawasan harus dilakukan oleh pucuk

pimpinan sendiri. Akan tetapi, didalam praktek hal ini tidak selalu mungkin

terjadi. Oleh karena itu, setiap pimpinan unit dalam organisasi pada dasarnya

berkewajiban membantu pucuk pimpinan mengadakan pengawasan secara

fungsional sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Pengawasan sebagai

fungsi organik, built-in pada setiap jabatan pimpinan mereka harus mengawas

pimpinan melakukan pengawasan tehadap keseluruhan aparat dalam organisasi itu,

seperti oleh Inspektorat Jendral dalam Departemen.

b) Pengawasan Ekstern

Pengawasan Ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat luar

orgsanisasi itu sendiri, seperti halnya pengawasan dibidang keuangan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan sepanjang meliputi seluruh Aparatur Negara dan Direktorat

Jenderal Pengawasan Keuangan Negara terhadap departemen dan instansi

pemerintah lain. Ditinjau dari segi keseluruhan organisasi aparatur pemerintah

(lembaga eksekutif), pengawasan oleh Direktorat Jenderal, Pengawasan Keuangan

Negara merupakan pengawasan intern.

9 Nurmayani, Hukum Administrasi Daerah, Universitas Lampung, Lampung, 2015, hlm 101

Page 30: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

14

Macam-macam pengawasan ini didasarkan pada pengklasifikasian pengawasan.

Disamping itu ada pula macam pengawasan ditinjau dari bidang pengawasannya

yakni:

1) Pengawasan Anggaran Pendapatan (budgetry control).

2) Pengawasan Biaya (cost sontrol).

3) Pengawasan Barang Inventaris (inventory control).

4) Pengawasan Produksi (production control).

5) Pengawasan Jumlah Hasil Kerja (quantity control).

6) Pengawasan Pemeliharaan (maintenance control).

7) Pengawasan Kualitaas Hasil Kerja (quality control).

Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1989, ditegaskan

mengenai macam-macam pengawasan. Adapun macam-macam pengawasan

menurut Instruksi Presiden tersebut sebagai berikut:

1) Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat merupakan pengawasan yang dilakukan melalui:

penggarisan struktur organisasi, perincian kebijaksanaan pelaksanaan yang

dituangkan secara tertulis yang dapat menjadi pegangan dalamm pelaksanaan oleh

bawahan, rencana kerja yang menggambarkan kegiatan yang harus dilaksanakan,

melalui prosedur kerja, pencatatan hasil kerja dan pelaporannya, serta melalui

pembinaan personil.

Page 31: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

15

2) Pengawasan Fungsional

Pengawasan fungsional merupakan kebijakan pengawasan yang digariskan oleh

Presiden, kegiatan pengwasan dilaksanakan berdasarkan rencana atau program

kerja pengawas tahunan.

3) Pengawasan Legislatif

Pengawasan legislatif merupakan pengawasan yang dilakukan oleh lembaga

legislatif, dalam hal ini adalah DPRD.

4) Pengawasan Masyarakat

Pengawasan masyarakat merupakan pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat

yang dipilih untuk mengawasi jalannya suatu kegiatan, misalnya oleh LSM atau

Lembaga Swadaya Masyarakat.

2.1.5 Proses Pengawasan

Pengawasan adalah suatu usaha sistematis menetapkan standar-standar dengan

tujuan perencanaan, merancang bangun system umpan balik informasi,

membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar-standar yang telah ditentukan

terlebih dahulu, menentukan apakah ada penyimpanan dan mengukur

kemuradanya, serta mengambil tindakan yang diperlukan yang menjamin

pemanfaatan penuh sumberdaya yang digunakan secara efisien dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian langkah unsur proses pengawasan

itu adalah sebagai berikut:

Page 32: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

16

1) Pencapain standar dan metode pengukuran kinerja,

2) Pengukuran kinerja yang senyatanya;

3) Pembandingan kinerja dengan standar serta menafsirkan penyimpangan-

penyimpangan; dan

4) Mengadakan tindakan korektif.

Standar yang ditentukan itu berupa standar masukan yang berupa usaha kerja, dan

standar keluaran berupa ukuran kuantitas, kualitas, biaya atau waktu pengukuran

kinerja senyatanya adalah untuk melihat adanya penyimpangan atau varians antara

apa yang terjadi senyatanya dengan apa yang di harapkan.

Pembandingan kinerja senyatanya dengan tujuan atau standar dapat menghasilkan

kinerja sama dengan standar atau dengan kinerja lain dengan standar yang terakhir

memerlukan manajemen berdasar pengecualian: manajemen perlu memperhatikan

situasi dimana penyimpangan antara kinerja senyata dengan yang diharapkan

sangatlah besar. Yang pertama cukup mempertahankan situasi; tak perlu

dilakukan tindakan korektif.

Bila penyimpangan yang terjadi itu besar maka perlu tindakan korektif yakni

perbaikan agar hasilnya sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya.

Pengawasan itu dapat intern, dapat pula ekstern. Pengawasan intern melalui

disiplin diri dan latihan tanggung jawab individual atau kelompok. Pengawasan

ekstern terjadi melalui supervise langsung atau penerapan system administrative

seperti aturan dan prosedur. Pengawasan efektif yang akan di uraikan kemudian,

merupakan kombinasi dari keduanya.

Page 33: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

17

Ada empat jenis pengawasan ekstern, yaitu:

1) Prapengawasan disebut juga precontrol atau feed-forward-control; yaitu

pengawasan yang di lakukan sebelum memulai kegiatan, terdiri atas kegiatan

persiapan: Spesifikasi masukan, keluaaran, kejelasan tujuan, sumber daya yang

di perlukan.

2) Pengawasan pengarahan atau steering control yang fokusnya adalah pada apa

yang terjadi selama proses kerja. Juga di kenal dengan nama concurrent

control. Disini diusahakan untuk menemukan masalah dan melakukan tindakan

perbaikan sebelum hasil akhir.

3) Pengawasan ya/tidak (yes/no-control) yang menspesifikasi titik kritis yang

harus di lalui sebelum suatu kegiatan berlanjut. Pada suatu titik segala

persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu (ya) sebelum proses berlanjut. Jadi

kalau tidak, proses berhenti.

4) Pengawasan pasca kegiatan (post action control atau feedback control),

dilakukan setelah kegiatan selesai.

Adapun faktor-faktor yang menjadi pengawasan itu merupakan keharusan ialah:

1) Adanya perubahan yang memerlukan penyesuain-penyesuain baru dan ini

harus selalu diawasi;

2) Adanya kekomplekan system memerlukan pengawasan yang lebih banyak;

3) Adanya kesalahan-kesalahan memerlukan pengawasan agar dapat dilakukan

tindakan perbaikan; dan

4) Adanya delegasi perlu pengawasan terhadap para pelaksana agar jangan

sampai melakukan penyimpangan yang terlalu banyak sehingga sulit dibenahi

lagi.

Page 34: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

18

Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas, maka tercapailah sasaran-sasaran

pengawasan yaitu:

1) Meningkatkan disiplin dan prestasi kerja

2) Menekansekecil mungkin penyalahgunaan wewenang

3) Menekan sekecil mungkin kebocoran dan pemborosan

4) Meningkatkan pelayanan

5) Memperlancar segala kegiatan.

2.1.6 Tujuan dan Manfaat Pengawasan

Dalam kaitannya dengan keuangan negara, pengawasan harus dijalankan untuk

menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran

negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya

pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran

negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.

Selain itu segala hal yang dilakukan itu pasti mempunyai tujuan, setelah tujuan itu

tercapai pasti akan mendatangkan manfaat bagi semua pihak yang ikut serta dalam

urusan tersebut. Seperti halnya suatu negara membuat berbagai macam aturan

yang tujuannya tidak lain adalah untuk memajukan wilayah negaranya, supaya

menjadi tertib dan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Jika kita melihat

ke unit yang lebih kecil seperti badan-badan pemerintahannya akan menarik bila

membahas badan pemerintah yang berhubungan dengan keuangan. Misalnya

bidang administrasi negara.

Untuk melakukan pekerjaan tersebut tentunya tidak mudah karena berhubungan

dengan belanja negara yang menentukan kelangsungan hidup suatu negara.

Page 35: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

19

Apabila badan pemerintah tersebut tidak bisa menjalanan tugasnya dengan baik

pasti akan terjadi suatu kejanggalan-kejanggalan yang bisa menimbulkan suatu

kerusuhan. Untuk mencegah hal itu terjadi perlu dilakukan pengawasan terhadap

kinerja yang dilakukan oleh badan pemerintah tersebut. Tujuan Pengawasan itu

dilaksanakan adalah:

1) untuk mencapai tingkatan kinerja yang telah di rencanakan, menjamin

susunana administrasi yang baik dalam operasi unit-unit pemerintahan negara

baik secara internal maupun eksternal untuk memperolah perpaduan yang

maksimum dalam pengelolaan pembangunan dalam rangka memberikan

pelayanan serta memberikan perlindungan publik dari penyalahgunaan

wewenang para penguasa.

2) Menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga peradilan sesuai dengan rencana dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Mengendalikan agar administrasi peradilan dikelola secara tertib sebagaimana

mestinya, dan aparat peradilan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

4) Menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari keadilan

yang meliputi: kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat, dan

biaya berperkara yang murah.

Tujuan-tujan pengawasan administrasi diatas bermanfaat untuk:

1) Memperoleh informasi apakah penyelenggaraan tehnis peradilan, pengelolaan

administrasi peradilan, dan pelaksanaan tugas umum peradilan telah

Page 36: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

20

dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2) Memperoleh umpan balik bagi kebijaksanaan, perencanaan dan pelaksanaan

tugas-tugas peradilan.

3) Mencegah terjadinya penyimpangan, mal-administrasi, dan ketidakefisienan

penyelenggaraan peradilan.

4) Menilai kinerja.

Manfaat yang utama diperoleh dari pengawasan intern yaitu Pengawasan internal

dapat membantu suatu organisasi dalam mencapai prestasi dan target yang

menguntungkan dan mencegah kehilangan sumber daya. Dapat membantu

menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Dan juga dapat

memastikan suatu organisasi mematuhi undang undang dan peraturan terhindar

dari reputasi yang buruk dan segala konsekuensinya. Selanjutnya dapat pula

membantu mengarahkan suatu organisai untuk mencapai tujuannya dan terhindar

dari hal yang merugikan.

2.2 Perangkat Daerah

Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah yang

bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan di daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat Daerah terdiri atas

Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. Pada Daerah

Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah,

Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.

Page 37: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

21

Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing daerah berdasarkan pertimbangan

karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah. Organisasi Perangkat Daerah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat dengan berpedoman kepada

Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat daerah dilakukan oleh

Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan oleh Gubernur untuk Kabupaten/Kota

dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan

perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman

pada Peraturan Pemerintah.

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah dibantu oleh

Perangkat Daerah yang terdiri dari:

1. unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi

dalam Sekretariat;

2. unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk Inspektorat;

3. unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk Badan;

4. unsur pendukung tugas Kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam Lembaga Teknis

Daerah; serta

5. unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam Dinas Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah

adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan

urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.

Page 38: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

22

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh

seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota, sedangkan penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh Daerah yang

memiliki potensi unggulan dan kekhasan Daerah, yang dapat dikembangkan

dalam rangka pengembangan otonomi daerah. Hal ini dimaksudkan untuk

efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing-masing Daerah sebagai upaya

optimalisasi pemanfaatan sumber daya daerah dalam rangka mempercepat proses

peningkatan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah, implementasi penataan kelembagaan perangkat daerah

menerapkan prinsip-prinsip organisasi, antara lain visi dan misi yang jelas,

pelembagaan fungsi staf dan fungsi lini serta fungsi pendukung secara tegas,

efisiensi dan efektifitas, rentang kendali serta tata kerja yang jelas. Hal ini

dimaksudkan memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam

menata organisasi yang efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi

dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah.

2.2.1 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Peraturan daerah mengatur

mengenai susunan, kedudukan, tugas pokok organisasi perangkat daerah. Rincian

tugas, fungsi, dan tata kerja diatur lebih lanjut dengan peraturan

Gubernur/Bupati/Wali kota.

Page 39: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

23

Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,

Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Perangkat Daerah

Kabupaten/Kota adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,

Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf. Sekretariat Daerah mempunyai tugas

dan kewajiban membantu Gubernur, Bupati atau Wali kota dalam menyusun

kebijakan dan mengoorDinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

Pengertian pertanggung jawaban Kepala Dinas, Sekretaris DPRD, dan Kepala

Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah melalui Sekretaris Daerah adalah

pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,

perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas

Dinas Daerah, Sekretariat DPRD dan Lembaga Teknis Daerah, dengan demikian

Kepala Dinas, Sekretaris DPRD, dan Kepala Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit

Daerah bukan merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah.

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekretariat DPRD) merupakan

unsur pelayanan terhadap DPRD. Sekretariat DPRD mempunyai tugas

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta

mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah.

Page 40: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

24

Badan Pengawasan Daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat Provinsi,

Inspektorat Kabupaten, dan Inspektorat Kota adalah unsur pengawasan daerah

yang dipimpin oleh Inspektur, yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung

jawab langsung kepada Gubernur, Bupati atau Wali kota.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di

bidang perencanaan pembangunan daerah.

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerah

mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas

otonomi dan tugas pembantuan. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana

tugas teknis pada Dinas dan Badan.

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Kepala daerah.

Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik.

Beberapa perangkat daerah yang menangani fungsi pengawasan, kepegawaian,

rumah sakit, dan keuangan, mengingat tugas dan fungsinya merupakan amanat

peraturan perundang-undangan, maka perangkat daerah tersebut tidak mengurangi

jumlah perangkat daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41

tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan pedoman teknis mengenai

organisasi dan tata kerja diatur tersendiri.

Page 41: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

25

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat

Dalam tata aturan pemerintahan dikenal adanya lembaga Pengawasan

Pembangunan, baik pengawasan Internal maupun Eksternal. Untuk tingkat

kementrian kita kenal adanya Irjen (Inspektoratral Jendral), sebagai pengawas

internal. Sedangkan pengawas eksternal adalah BPK dan BPKP. Sedang di

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten pengawasan internal dilakukan oleh

Inspektorat Daerah yang merupakan unsur pengawas penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah. Inspektorat Daerah dipimpin oleh Inspektur dan dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Gubernur atau

Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah,

diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atau Bupati sesuai ketentuan/peraturan

perundang-undangan.10

Inspektorat Daerah mempunyai fungsi perencanaan program pengawasan,

perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,

pengujian dan penilaian tugas pengawasan, pemeriksaan serta pelaksanaan tugas

lain yang diberikan oleh Bupati di bidang pengawasan.

Untuk menyelenggarakan fungsi, Inspektorat mempunyai tugas:

a) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan;

b) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan perekonomian;

c) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan kesejahteraan

sosial;

10

https://eriprima.wordpress.com/2012/07/07/pelaksanaan-tugas-dan-fungsi-inspektorat-kabupaten-terhadap-

badan-kepegawaian-daerah/ Diakses pada 18 Oktober 2017 pukul 01:38

Page 42: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

26

d) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan keuangan dan

asset; dan

e) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

Sebagai pengawas internal, Inspektorat Daerah yang bekerja dalam organisasi

pemerintah daerah tugas pokoknya dalam arti yang lain adalah menentukan

apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak (Kepala

Daerah) telah dipatuhi dan berjalan sesuai dengan rencana, menentukan baik atau

tidaknya pemeliharaan terhadap kekayaan daerah, menentukan efisiensi dan

efektivitas prosedur dan kegiatan pemerintah daerah, serta yang tidak kalah

pentingnya adalah menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai

Unit/Satuan Kerja sebagai bagian yang integral dalam organisasi Pemerintah

Daerah. Dari penjelasan itu dapat dikatakan bahwa Inspektorat Daerah sebagai

pengawas internal memiliki karakteristik yang spesifik, dan ia memiliki ciri antara

lain adalah:

a) Alat dalam organisasi Pemerintah Daerah yang menjalankan fungsi quality

assurance.

b) Pengguna laporan pengawas internal adalah top manajemen (Kepala

Daerah) dalam organisasi Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

c) Dalam pelaksanaan tugas seperti halnya pengawas eksternal dapat

menggunakan prosedur pemeriksaan bahkan harus memiliki prosedur yang

jelas.

d) Kegiatan pemeriksaan bersifat pre-audit atau build-in sepanjang proses

kegiatan berlangsung.

Page 43: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

27

e) Fungsi pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak bersifat pembinaan dan

dalam praktiknya memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala

Daerah, ia tidak berwenang untuk menghakimi apalagi menindak.

2.4 Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah

Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di

lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.11

Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan

fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

Lembaga-lembaga yang berwenang melalukakn fungsi sistem pengendalian

internal di Indonesia disebut Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), antara

lain:

11

Dadang Suwanda, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, PPM-Manajemen, Jakarta, 2013

Page 44: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

28

A. BPKP;

B. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan

pengawasan intern;

C. Inspektorat Provinsi; dan

D. Inspektorat Kabupaten/Kota.

a) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang selanjutnya disingkat

BPKP, adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab

langsung kepada Presiden. BPKP melakukan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:

1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan

3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

b) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan

pengawasan intern adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada menteri/pimpinan lembaga.

Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan

pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang

didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

c) Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada gubernur. Inspektorat Provinsi melakukan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas

Page 45: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

29

dan fungsi satuan kerja perangkat daerah provinsi yang didanai dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi.

d) Inspektorat Kabupaten/Kota adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota.

Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan

dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah

kabupaten/kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

kabupaten/kota.

Aparat pengawasan intern pemerintah melakukan pengawasan intern melalui:

a) Audit;

b) Reviu;

c) Evaluasi;

d) Pemantauan; dan

e) Kegiatan pengawasan lainnya.

Audit yang dimaksud terdiri atas:

1) Audit kinerja

Audit kinerja merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan

tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi,

dan efektivitas.

2) Audit dengan tujuan tertentu

Audit dengan tujuan tertentu mencakup audit yang tidak termasuk dalam audit

kinerja.

Page 46: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

30

Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat

yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan yang telah memenuhi

syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Syarat kompetensi keahlian sebagai

auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan program sertifikasi.

Kebijakan yang berkaitan dengan program sertifikasi ditetapkan oleh instansi

pembina jabatan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan.

Rencana dilaksanakannya dan dilakukannya monitoring dan pengukuran atas

progres atau kemajuan yang diperoleh untuk mencapai tujuan. Penilaian dan

peninjauan kembali dilakukan untuk mengoreksi dan menentukan langkah-

langkah yang diperlukan apabila terdapat deviasi terhadap rencana.12

Untuk menjaga perilaku pejabat disusun kode etik aparat pengawasan intern

pemerintah. Pejabat wajib menaati kode etik tersebut. Kode etik tersebut disusun

oleh organisasi profesi auditor dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan

pemerintah.

Sedangkan untuk menjaga mutu hasil audit yang dilaksanakan aparat pengawasan

intern pemerintah, disusun standar audit. Setiap pejabat wajib melaksanakan audit

sesuai dengan standar audit yang telah disusun tersebut. Standar audit tersebut

disusun oleh organisasi profesi auditor dengan mengacu pada pedoman yang

ditetapkan oleh pemerintah.

Setelah melaksanakan tugas pengawasan, aparat pengawasan intern pemerintah

wajib membuat laporan hasil pengawasan dan menyampaikannya kepada

pimpinan Instansi Pemerintah yang diawasi. Dalam hal BPKP melaksanakan

12

Wibowo, Manajemen Kinerja, Rajawali pers, Jakarta, 2007, hlm 22

Page 47: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

31

pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara, laporan hasil pengawasan

disampaikan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dan

kepada pimpinan Instansi Pemerintah yang diawasi.

Secara berkala, berdasarkan laporan, BPKP menyusun dan menyampaikan

ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

Sedangkan Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional

melaksanakan pengawasan intern, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat

Kabupaten/Kota menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan

kepada menteri/pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan

kewenangan dan tanggung jawabnya dengan tembusan kepada Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara.

Inspektorat Provinsi melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah

provinsi sebelum disampaikan gubernur kepada Badan Pemeriksa Keuangan.

Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah

daerah kabupaten/kota sebelum disampaikan bupati/walikota kepada Badan

Pemeriksa Keuangan.

2.5 Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Dasar Hukum Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

bersandar pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah

nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Peraturan

Page 48: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

32

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standart

Audit APIP, Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia oleh Asosiasi Auditor

Intern Pemerintah Indonesia Tanggal 30 Desember 2013, Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun

2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Pengendalian Intern Pemerintah, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, Bab X Pengendalian intern pemerintah, Pasal 58 ayat (1)

yang berbunyi: dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan

mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan

pemerintahan secara menyeluruh, ayat (2) Sistem pengendalian intern

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Pengertian Pemeriksaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal

1 ayat 1 Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi

yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar

pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan

informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pengertian standar Pemeriksaan menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004

Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal

1 ayat (8) Standar pemeriksaan adalah patokan untuk melakukan pemeriksaan

Page 49: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

33

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang meliputi standar umum,

standar pelaksanaan pemeriksaan, dan standar pelaporan yang wajib dipedomani

oleh BPK dan/atau pemeriksa.

Pengertian Sistem Pengendalian Intern berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yakni Pasal 1 ayat

1 Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Ayat (2) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP

adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di

lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Ayat (3) Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan

fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

Pengertian Standar audit berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur

Negara Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standart Audit Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah, Standar audit adalah kriteria atau ukuran mutu minimal untuk

Page 50: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

34

melakukan kegiatan audit yang wajib dipedomani oleh Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP).

Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 5

Tahun 2008 tentang Standart Audit Aparat Pengawasan Internal Pemerintah

Tujuan Standar Audit APIP adalah untuk:

1) Menetapkan prinsip-prinsip dasar yang merepresentasikan praktik-praktik audit

yang seharusnya;

2) Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit

intern yang memiliki nilai tambah;

3) Menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja audit;

4) Mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses organisasi;

5) Menilai, mengarahkan dan mendorong auditor untuk mencapai tujuan audit;

6) Menjadi pedoman dalam pekerjaan audit;

7) Menjadi dasar penilaian keberhasilan pekerjaan audit. Standar Audit berfungsi

sebagai ukuran mutu minimal bagi para auditor dan APIP dalam:

a) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang dapat

merepresentasikan praktik-praktik audit yang seharusnya,

menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan

audit yang memiliki nilai tambah serta menetapkan dasar-dasar

pengukuran kinerja audit;

b) pelaksanaan koordinasi audit oleh APIP;

c) pelaksanaan perencanaan audit oleh APIP;

d) penilaian efektifitas tindak lanjut hasil pengawasan dan konsistensi

penyajian laporan hasil audit.

Page 51: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

35

Pengertian Audit berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standart Audit Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah, Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti

yang dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar

audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan

keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Pengertian Audit investigatif berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan

Aparatur Negara Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standart Audit Aparat Pengawasan

Internal Pemerintah, Audit investigatif adalah proses mencari, menemukan, dan

mengumpulkan bukti secara sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi

atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hukum

selanjutnya.

Pengertian Audit berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah, Audit adalah orang/instansi pemerintah yang diaudit oleh APIP.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pasal 24 (1) Pengawasan

terhadap urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas

Intern Pemerintah sesuai dengan fungsi dan kewenangannya. (2) Aparat Pengawas

Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Inspektorat

Jenderal Departemen, Unit Pengawasan Lembaga Pemerintah Non Departemen,

Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat Kabupaten/Kota.

Page 52: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

36

Penjelasan Ayat (2) Unit pengawas Lembaga Pemerintah Non Departemen yaitu

Inspektur Utama, Deputi Bidang Pengawasan pada Lembaga Pemerintah Non

Departemen, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.

Pengertian Standar Audit berdasarkan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia

oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Tanggal 30 Desember 2013

berdasarkan amanat Pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Standar audit adalah kriteria atau ukuran

mutu minimal untuk melakukan kegiatan audit intern yang wajib dipedomani oleh

Auditor Intern Pemerintah Indonesia.

Tujuan dan Fungsi Standar Audit berdasarkan Standar Audit Intern Pemerintah

Indonesia oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Tanggal 30

Desember 2013, Tujuan Dan Fungsi Standar Audit adalah untuk:13

1) Menetapkan prinsip-prinsip dasar yang merepresentasikan praktik-praktik audit

intern yang seharusnya;

2) Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit

intern yang memiliki nilai tambah;

3) Menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja audit intern;

4) Mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses organisasi (APIP);

5) Menilai, mengarahkan, dan mendorong auditor untuk mencapai tujuan audit

intern;

6) Menjadi pedoman dalam penugasan audit intern; dan

7) Menjadi dasar penilaian keberhasilan penugasan audit intern.

13

http://www.justitialawfirm.or.id/index.php/76-standar-audit-aparat-pengawasan-intern-pemerintah-

apip&ved. Diakses pada 18 Oktober 2017 pukul 01:43

Page 53: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

37

Standar Audit berfungsi sebagai ukuran mutu minimal bagi para auditor dan

pimpinan APIP dalam:

1) Pelaksanaan tugas dan fungsi yang dapat merepresentasikan praktik-praktik

audit intern yang seharusnya, menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan

peningkatan kegiatan audit intern yang memiliki nilai tambah, serta

menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja audit intern;

2) Pelaksanaan koordinasi audit intern oleh pimpinan APIP;

3) Pelaksanaan perencanaan audit intern oleh pimpinan APIP; dan

4) Penilaian efektivitas tindak lanjut hasil audit intern dan konsistensi penyajian

laporan hasil audit intern.

Page 54: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah

Metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan metode

yuridis normatif yaitu metode pendekatan penelitian yang dilakukan untuk

mempelajari dan mengkaji serta menelaah peraturan Perundang-Undangan, asas-

asas, teori-teori dan konsep-konsep yang berhubungan atau kaitannya dengan

peran Inspektorat Daerah kaitannya dengan Pengawasan Internal Pemerintah dan

faktor-faktor penghambat yang timbul dalam meningkatkan Pengawasan Internal

Pemerintah dan cara mengatasinya. Pendekatan metode yuridis empiris yaitu

metode pendekatan dilakukan dengan berdasarkan pada fakta objektif yang

didapatkan dalam penelitian lapangan baik berupa hasil wawancara dengan

responden, hasil kuisioner atau alat bukti lain yang diperoleh dari narasumber.

3.2 Sumber dan Jenis Data

Sumber data dari penelitian ini berasal dari data lapangan dan data kepustakaan.

Sedangkan jenis data terdiri atas data primer dan data sekunder, sebagai berikut:

a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis dari hasil studi

dan penelitian dilapangan (Field Research).14

Serta data ini diperoleh langsung

14

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 1986 hlm 11

Page 55: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

39

dari sumbernya melalui wawancara yang dilakukan terhadap narasumber yang

berkompeten dibidangnya.

b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan kepustakaan dengan cara

menelusuri literatur yang berhubungan dengan masalah yang sesuai dengan

pokok-pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini.15

Bahan-bahan

tersebut terdiri dari :

1) Bahan hukum primer, yaitu :

a) Undang-Undang Dasar 1945;

b) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi

Pemerintahan;

c) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

d) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2005 Tentang Pembinaan dan

Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah;

f) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 Tentang

Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

2) Bahan hukum sekunder, Meliputi : bahan-bahan yang berhubungan dengan

bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan

hukum primer, seperti literatur, artikel, makalah dan bahan lain yang sifatnya

ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini.

15

Ibid...

Page 56: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

40

3) Bahan hukum tersier yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, adalah

bahan-bahan yang berguna sebagai petunjuk atau informasi tentang bahan

hukum primer dan bahan hukum sekunder. Antara lain kamus dan bahan lain

yang sifatnya ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam

skripsi ini.

3.3 Penentuan Informan

Untuk penulisan Skripsi ini penulis mencari informasi penelitian yang ada

kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas. Adapun informan dalam

penelitian ini adalah Kepala Inspektorat Provinsi Lampung.

3.4 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

a. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Studi

Kepustakaan dan Studi Lapangan. Studi kepustakaan dimaksudkan untuk

memperoleh data sekunder dengan cara membaca, mencatat, mengutip, menelaah,

serta mempelajari dan merangkum data yang berkaitan dengan dengan pokok

permasalahan yang berasal dari peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan

pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini. Serta melakukan Studi

Lapangan untuk memperoleh data primer yang dilakukan dengan metode

wawancara.

b. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, baik data primer maupun data sekunder yang diperoleh

dari studi kepustakaan dan studi lapangan. Maka data yang telah diperoleh

tersebut diolah melalui prosedur sebagai berikut:

Page 57: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

41

1) Editing, dalam hal ini data yang masuk akan diteliti kembali seperti

kelengkapan data, kejelasan data, dan relavansinya dengan penelitian.

Kemudian memeriksa dan meneliti data tersebut guna meminimalisir

kesalahan dan data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2) Klasifikasi data, yakni menempatkan data sesuai dengan kelompok-kelompok

yang telah ditetapkan dalam bagian–bagian pada pokok bahasan yang akan

dibahas.

3) Sistematisasi data, yaitu dengan menghubungkan dan menyusun

penggolongan-penggolongan data secara sistemastis menurut tata urutan

dalam ruang lingkup bahasan yang telah ditentukan, dengan maksud untuk

memudahkan dalam menganalisis data sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan.

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif

yaitu data yang berupa pendapat atau (judgement) sehingga tidak berupa angka

akan tetapi berupa kata–kata atau kalimat kemudian diuraikan berdasarkan

kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian. Selanjutnya

diinterpretasikan secara sistematis dengan permasalahan yang ada terutama yang

berkaitan dengan peran Inspektorat Daerah kaitannya dengan Pengawasan Internal

Pemerintah danvfaktor-faktor penghambat yang timbul dalam meningkatkan

Pengawasan Internal Pemerintah dan cara mengatasinya, sehingga menemukan

titik temu yang kemudian untuk dapat ditarik suatu kesimpulan. Metode yang

digunakan untuk menarikan suatu kesimpulan yaitu metode induktif yaitu suatu

Page 58: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

42

cara mengambil suatu kesimpulan dari hal-hal bersifat khusus dan kemudian

diambil kesimpulan yang bersifat umum.

Page 59: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

68

BAB V

KESIMPULANN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang termuat dalam bab-bab terdahulu dalam skripsi yang

berjudul “Peran Inspektorat Daerah Sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah

(APIP) Di Provinsi Lampung”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Inspektorat Daerah Provinsi Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal

Pemerintah Daerah memiliki peran dalam perencanaan program pengawasan,

perumusan kebijakan, dan fasilitasi pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,

pengujian dan penilaian tugas pengawasan, pemeriksaan serta pelaksanaan

tugas lain yang diberikan oleh kepala Daerah di bidang pengawasan.

2. Dalam menjalankan tugasnya Inspektorat Provinsi Lampung belum dapat

melaksanakan tugasnya secara optimal. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai

hambatan dalam pelaksanaan tugasnya sehingga program pengawasan tidak

semuanya dapat ditindaklanjuti. Bahwa berbagai hambatan yang ditemui

dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan Inspektorat adalah masalah

keterbatasan anggaran, kurangnya data fisik lapangan, kurangnya koordinasi

antara lembaga dan instansi/dinas, dan terbatasnya sumber daya

manusia/auditor.

Page 60: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

69

5.2 Saran

1. Salah satu faktor utama yang dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan

pengendalian intern adalah efektivitas peran Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah (APIP). Untuk itu diharapkan APIP harus terus melakukan

perubahan dan memaksimalkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana mestinya

agar terwujudnya pemerintahan yang baik (Good Governance) dan

pemerintahan yang bersih (Clean Governance) serta meningkatkan kualitas

untuk mewujudkan hasil pengawasan yang semakin baik.

2. Dana dan prasarana yang kurang dari Pemerintah Daerah, harusnya

Inspektorat dapat mengefektifkan dana yang ada pada Inspektorat Daerah

untuk menjalankan tugas dan fungsinya sehingga tidak terjadinya hambatan

yang akan mengganggu pelaksanaan pengawasan tim Inspektorat. Selain itu

Pemerintah Daerah juga seharusnya menambah jumlah sumber daya

manusia/auditor umtuk mempermudah dalam melakukan pengawasan.

Page 61: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Anggara, Sahya, 2012, Ilmu Administrasi Negara, Bandung : CV. Pustaka Setia.

Hasyimzoem, Yusnani Dkk, 2016, Hukum Pemerintahan Daerah, Malang:Inteligensia Media.

Kansil C.S.T, 2014, Pemerintah Daerah di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika.

Murhaini, Suriansyah, 2014, Manajemen Pengawasan Pemerintah Daerah,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nurmayani, 2015, Hukum Administrasi Daerah, Lampung : Universitas Lampung.

Ridwan, Juniarso dan Sodik Achmad, 2014, Hukum Administrasi Negara danKebijakan Layanan Publik, Bandung : Nuasa Cendikia.

Soekanto, Soerjono, 1986,Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UniversitasIndonesia.

Sunarno, Siswanto, 2012, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Jakarta :Sinar Grafika.

Suwanda, Dadang, 2013, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, Jakarta :PPM-Manajemen.

Syafeiie, Inu Kencana, 2012, Ilmu Pemerintahan, Bandung : CV. Mundar Maju.

Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta : Rajawali pers.

Yanto, Nur, 2015, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Bogor :Mitra Wacana Media.

Page 62: PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS …digilib.unila.ac.id/32355/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki

B. Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pembinaan danPengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian InternPemerintah.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 Tentang PedomanTeknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi danKabupaten/Kota.

C. Penelusuran Internet

https://nasional.sindonews.com/newsread/1209150/18/penguatan-inspektorat-daerah. Diakses pada 30 september 2017 pukul 17:05 WIB.

https://inspektoratdaerah.bulelengkab.go.id/artikel/. Diakses pada 30 september2017 pukul 17:11 WIB.

https://Inspektoratkab.wordpress.com/./peran-inspektorat-daerah-sebagai-peng.Diakses pada 30 september 2017 pukul 17:20 WIB.

http://legalstudies71.blogspot.com/2016/03/pengertian-pengawasan-menurut-para-ahli. Diakses pada 17 Oktober 2017 pukul 18:04 WIB.

http://www.justitialawfirm.or.id/index.php/76-standar-audit-aparat-pengawasan-intern-pemerintah-apip&ved.Diakses pada 18 Oktober 2017 pukul 01:43WIB.