Peran hormon dalam fertilisasi

25
Peran hormon dalam fertilisasi Erkadius

description

Peran hormon dalam fertilisasi. Erkadius. Hormon dari neuron hipotalamus. Magnacellular: ke neurohipofisis oksitosin, vasopressin (antidiuretic hormone [ADH]) 9 asam amino, beda pada 2 posisi diteruskan aliran darah sistemik Parvicellular: ke eminentia mediana - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Peran hormon dalam fertilisasi

Page 1: Peran hormon dalam fertilisasi

Peran hormon dalam fertilisasi

Erkadius

Page 2: Peran hormon dalam fertilisasi

Hormon dari neuron hipotalamus

Magnacellular: ke neurohipofisis oksitosin, vasopressin (antidiuretic hormone [ADH]) 9 asam amino, beda pada 2 posisi diteruskan aliran darah sistemik

Parvicellular: ke eminentia mediana GHRH, somatostatin, CRH,

LHRH (GnRH), PIF & PRF

diteruskan aliran darah lokal ke adenohipofisis

Page 3: Peran hormon dalam fertilisasi

Hipotalamus-Neurohipofisis

Page 4: Peran hormon dalam fertilisasi

Hipotalamus-Adenohipofisis

Page 5: Peran hormon dalam fertilisasi

Gonadotropin (LH dan FSH)

Hormon yang terlibat Luteinizing Hormone Releasing Hormone (LHRH) =

Gonadotropin RH (GnRH) dari hipotalamus Luteinizing dan Follicle Stimulating Hormones dari sel-

sel gonadotrof hipofisis anterior Faktor yang mempengaruhi

Mata dan hidung Stress CRH dan endorfin naik

mengganggu LHRH dan gonadotropin Awal pubertas: LHRH naik, pria-wanita mirip

gonadotropin ikut naik, pulsus 15 menit wanita: tiap 1-7 jam, pria: 8-10 /hari (tiap 2-3 jam)

Page 6: Peran hormon dalam fertilisasi

Efek gonadotropin

Merangsang gonad (testes / ovarium) produksi hormon dan sel benih

FSH: pematangan ovum dan sperma LH: merangsang produksi hormon:

androgen (testosteron): dari sel interstitium di testes dan ovarium

estrogen (estradiol): sel Sertoli (testes) dan sel granulosa (ovarium)

Mengatur pubertas

Page 7: Peran hormon dalam fertilisasi

Kontrol sekresi

LHRH (hipotalamus) dan LH (hipofisis): dihambat oleh testosteron dan estradiol

juga: progesteron kronis, prolaktin wanita: estradiol kronis menambah respons

sel gonadotrof terhadap rangsangan LHRH progesteron: akut merangsang LH,

kronis menekan LHRH FSH (follicle stimulating hormone)

dihambat oleh: testosteron, estradiol, inhibin dirangsang oleh: aktivin (feedback positif)

Page 8: Peran hormon dalam fertilisasi

HIPOTALAMUS

DOPAMIN ENDORFIN

ADENOHIPOFISIS

GONAD

TESTOSTERON / ESTRADIOL

STIMULASI

INHIBISI

FSH

LHRH

ACTIVIN

INHIBIN

NOREPINEFRIN

LH

Page 9: Peran hormon dalam fertilisasi

Androgen testes

Pembentukan mulai usia pubertas sel interstitium (Leydig) dirangsang LH testosteron (>>), dihydrotestosteron,

androstenedion testosteron dihydrotestosteron pada target.

Janin laki-laki bayi usia 10 minggu dirangsang oleh hCG dari chorion/plasenta membentuk genital pria, menekan wanita mendorong penurunan testes (TM III)

Page 10: Peran hormon dalam fertilisasi

Fungsi pada spermatogenesis

FSH merangsang sel Sertoli penyediaan bahan spermatogenesis

Testosteron + FSH: proses awal testosteron: jangka panjang.

Feedback negatif: spermatogenesis gagal → sekresi FSH ↑ spermatogenesis cepat → sekresi FSH ↓ inhibin (sel Sertoli) menekan FSH

Page 11: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 12: Peran hormon dalam fertilisasi

Sistem reproduksi wanita

Organ seks primer: ovarium: pembentuk ovum

Organ seks sekunder tuba Fallopii: tempat fertilisasi uterus: implantasi dan perkembangan embryo vagina: menerima sperma, saluran lahir

Organ tambahan mammae: makanan bayi setelah lahir

Page 13: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 14: Peran hormon dalam fertilisasi

Perkembangan ovum

Folikel primordial: sejak kanak-kanak 400-500, selapis sel-sel granulosa

Folikel primer: diameter 2-3 x primordial lapisan granulosa bertambah dirangsang oleh gonadotropin (usia 9-12 th) awal siklus mens (menarche) usia 11-15 th

Page 15: Peran hormon dalam fertilisasi

Folikel vesikularis

Awal siklus: dari 6-12 folikel primer lapisan sel granulosa bertambah lapisan theca interna dan theca eksterna

Sekresi sel granulosa dirangsang FSH cairan kaya estrogen, vesikel muncul estrogen reseptor FSH sel granulosa ↑ estrogen+FSH reseptor LH sel granulosa ↑ feed back positif: ovum membesar 3-4 x lagi produksi estrogen meningkat

Page 16: Peran hormon dalam fertilisasi

Pematangan ovum

Oosit 1st: di folikel (23 psg kromosom) Oosit 2nd: menjelang ovulasi Fertilisasi:

oosit 2nd menjadi ovum matang nukleus menjadi pronukleus betina (23 krms) sperma menjadi pronukleus jantan (23 krms)

X –X perempuan; X-Y laki-laki

Page 17: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 18: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 19: Peran hormon dalam fertilisasi

Ovulasi

Folikel vesikularis: 1 matang, lain atresia Hipofisis anterior: LH naik 6-10x, FSH 2x

sel granulosa dan theca progesteron produksi estrogen menurun

Folikel ruptur, ovum keluar: dibungkus cairan kental dan dikelilingi sel granulosa (corona radiata)

Sel granulosa dan theca sel lutein

Page 20: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 21: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 22: Peran hormon dalam fertilisasi

Korpus luteum

Sel granulosa progesteron, estrogen Sel theca androgen dan inhibin

androgen estrogen (sel granulosa) Feedback negatif ke gonadotropin Fungsi sekresi lenyap 12 hari post ovulasi

berubah menjadi korpus albikans Usia diperpanjang oleh hCG

Page 23: Peran hormon dalam fertilisasi
Page 24: Peran hormon dalam fertilisasi

Progesteron

Pembentukan di korpus luteum Fungsi pada uterus dan tuba

sekresi endometrium: persiapan implantasi. sekresi tuba: nutrisi ovum.

Fungsi pada mammae perkembangan lobuli dan alveoli alveoli proliferasi, membesar, dan sekretori. peningkatan cairan di bawah kulit

Page 25: Peran hormon dalam fertilisasi

Human Chorionic Gonadotropin

Sekresi dari sel trofoblast sinsitium di khorion di darah 8‑9 hari setelah ovulasi/pembuahan. maks. 10-12 mgg, turun 16-20 mgg, lalu menetap. dasar uji kehamilan.

Mencegah penyusutan korpus luteum merangsang sekresi progesteron dan estrogen

mencegah terjadinya menstruasi korpus luteum baru menyusut pada minggu 13-17

Chorion plasenta:12 mgg produksi estrogen/progesteron diambil alih plasenta

HCG juga merangsang testes janin testosteron