PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

78
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI TOLERANSI ANTARA UMAT BERAGAMA SISWA DI SMP N 2 DONGGO KABUPATEN BIMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : EVITAMALA 105 191 108 016 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/2020M

Transcript of PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

Page 1: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI

TOLERANSI ANTARA UMAT BERAGAMA SISWA DI SMP N 2

DONGGO KABUPATEN BIMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

EVITAMALA

105 191 108 016

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/2020M

Page 2: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi :Peran Guru Agama Dalam Menanamkan Nilai Toleransi

Antar Umat Beragama Siswa Di SMP N 2 Donggo

Kabupaten Bima

Nama : EVITAMALA

Stambuk / Nim : 105 191 108 016

Fakultas / Jurusan : Agama Islam / Pendidikan Agama Islam

Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diujikan depan tim penguji ujian skripsi

pada Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 1 Djulhijjah 1441 H

23 Juli 2020 M

Disetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Dahlan Lama Bawa M.Ag St. Muthahharah S.Pd,i M.Pd.i NIDN:0912087402 NIDN: 0924058605

Page 3: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 4: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 5: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 6: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

ABSRTAK

EVITAMALA, 105191108016 “Peran Guru pendidikan Agama dalam Menanamkan

Nilai Tolerasi antar Umat Beragama Siswa di SMP N 2 Donggo Kabupaten Bima”.

Dibimbing oleh, Dahlan Lama Bawa dan St. Muthahharah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama

dalam menanamkan nilai-nilai toleransi umat beragama di SMPN 2 Donggo

Kabupaten Bima, sikap toletansi antara umat beragama siswa di SMPN 2 Donggo

Kabupaten Bima, dan faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan nilai-

nilai toleransi umat beragama antar siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber data

dengan menggunakan instrument melalui observasi, pedoman wawancara dan catanan

dokumentasi.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa 1) Peran Guru Pendidikan Agama

dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama siswa di SMPN 2 Donggo

Kaupaten Bima, melalui dua kegitan yaitu kegiatan pembelajaran agama di kelas dan

kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan pembelajaran di kelas dilakukan

dengan cara menanamkan nilai-nilai toleransi secara teoritis, sedangkan kegiatan

pembelajatan di luar kelas, guru agama memberikan teladan dalam kehidupan

berbeda agama seperti bekerjasama dan sikap saling membentu antara warga sekolah

SMPN 2 Donggo tanpa memandang latar belakang agama yang berbeda. 2) Sikap

toleransi umat beragama antar siswa di SMPN 2 Donggo kabupaten Bima dapat

disimpulkan bahawa siswa(i) muslim memberi respon positif kepada siswa yang

beragama lain, seperti memberi dan berbagi makanan, berbagi ilmu, kerja kelompok

bahkan bertukar pikiran tentang masing-masing agama yang di anut. Para siswa tidak

mempermasalahkan jika mereka berteman maupun bersahabat dengan temannya

yang berbeda agama. 3) Faktor pendukung dan penghambat nilai toleransi antara

umat beragama antar siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima, yakni adanya

materi pembelajaran agama di kelas dan sikap teladan dari guru-guru dalam memberi

contoh toleransi antar umat beragama. Demikian pula sikap siswa yang saling

membantu dan bekerjasama tanpa memandang perbedaan agama. Sedangkan faktor

penghambat hanya seputar perbedaan pendapat pada hal-hal dapat menyebabakab

terjadinya konflik, namun selalu ada cara baik guru maupun siswa dalam

memecahakn permasalahan tersebut, dengan memberikan pemahaman mengenai

sikap toleransi dan saling meminta dan memberi maaf.

Kata kunci: Guru Agama, Nilaitoleransi Antar Umat Beragama

Page 7: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

Assalamualaikum wr wb

Tidak ada kata yang pantas di ucap selain rasa puji syukur kehadirat Allah

SWT, atas ridho serta rahamat dan hidayah

menyelesaikan seluruh rangkaian proses penelitian skripsi sekaligis penyelesaian

studi pada jurusan Pendidi

Shalawat serta salam, semoga rahmat tetep tercurahkam atas Nabi Al

junjungan kita Muhammad Saw

sebagai Nabi yang baik, sekali

beriman.

Setelah melalui proses yang panjang deng

arah perjalanan penulis dalam menuntut ilmu di Unversitas Muhammadiyah

Makassar. Menjadikan penulis semakin sadar akan kelemahan

kekurangan yang ada pa

menjadi pedoman yang

menyikapi segala fenomena yang terjadi di masa

cita-cita agar bernegara menuju keridohan

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada p

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai titik akhir

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Tidak ada kata yang pantas di ucap selain rasa puji syukur kehadirat Allah

SWT, atas ridho serta rahamat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan seluruh rangkaian proses penelitian skripsi sekaligis penyelesaian

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam.

Shalawat serta salam, semoga rahmat tetep tercurahkam atas Nabi Al

junjungan kita Muhammad Saw. Dimana Allah mengutusnya dan memeliharanya

abi yang baik, sekaligus suri tauladan atas semua hamba Allah

Setelah melalui proses yang panjang dengan penuh suka duka yang menyertai

arah perjalanan penulis dalam menuntut ilmu di Unversitas Muhammadiyah

Makassar. Menjadikan penulis semakin sadar akan kelemahan-kelemahan dan

kekurangan yang ada pada diri penulis, semoga kelemahan serta kekurangan tersebut

menjadi pedoman yang berharga agar lebih mawas diri, serta dewasa dalam

menyikapi segala fenomena yang terjadi di masa-masa yang akan datang guna merai

cita agar bernegara menuju keridohan Allah SWT

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesa

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai titik akhir penyelesaian skripsi. Namun semua tak lepas dari uluran

Tidak ada kata yang pantas di ucap selain rasa puji syukur kehadirat Allah

Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan seluruh rangkaian proses penelitian skripsi sekaligis penyelesaian

Shalawat serta salam, semoga rahmat tetep tercurahkam atas Nabi Allah,

snya dan memeliharanya

gus suri tauladan atas semua hamba Allah yang

n penuh suka duka yang menyertai

arah perjalanan penulis dalam menuntut ilmu di Unversitas Muhammadiyah

kelemahan dan

da diri penulis, semoga kelemahan serta kekurangan tersebut

berharga agar lebih mawas diri, serta dewasa dalam

masa yang akan datang guna merai

k tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

i. Namun semua tak lepas dari uluran

Page 8: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan serta bantuan moril dan

materi.

Tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada:

1. terima kasih yang setulus-tulusnya dan seikhlas-ikhlasnya kepada ayahanda

Masri dan kepeda Ibunda Rohana, yang tidak pernah kenal lelah ataupun

mengeluh, dengan pengorbanan begitu banyak apa yang ada pada mereka baik

materi maupun spritual terutama pengeorbanan cucuran keringat dan air mata,

semogga Allah SWT memberikan petunjuk kepedanya sebagaimana orang-

orang terdahulu yang di beri petunjuk.

2. Prof. Dr H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Drs. H Mawardi Pewangi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhmmadiyah Makassar

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

Universitas Muhmmadiyah Makassar

5. Dr. Dahlan Lama Bawa M.Ag selaku pembimbing pertama dan St.

Muthahharah S.Pd.I. M.Pd.I selaku pembimbing kedua dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Para Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang merupakan sumur dan

lahan ilmu pengetahuan bagi penulis, yang telah banyak memberikan

Page 9: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

pengetahuan dan pengelaman tak terhingga selama aktif mengikuti perkuliahan,

sehingga penulisan skripsi ini selesai.

7. Selulurus staf Fakultas Agama Islam, yang telah banyak memberikan

kesempatan dan kemudahan selama menempuh pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar

8. Keluarga, sahabat karib, baik sahabat, maupun teman-taman seerjuangan yang

namanya tidak sempat penulis sebut satu-persatu yang turut memberi andil,

sumbang saran, dan kritik baik secara materi maupun moril sejak penulis aktif

dalam perkuliahan hingga penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT, memberikan balasan yang brlipat ganda kepada

semuanya, demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan

Penulis menerima dengan senang hati, akhirnya hanya kepada Allah SWT. Penulis

serahkan segala medahmudahan senangtiasa mengharapkan kritikan dan saran dari

berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu

persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis ummnya bagi kita semua. Aamiin Ya

Robbal Alamiin

Makassar ,23 juli 2020

Penulis

EVITAMALA

105191108016

Page 10: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

PENGESANAN SKRIPSI ............................................................................. ii

BERITA ACARA MUNASAQASYAH ....................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKIPSI ........................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan masalah ......................................................................... 5

C. tujuan penelitian ........................................................................... 6

D. manfaat penelitian ......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Peran Guru Agama ..................................................................... 7

1. Pengetian Guru Agama ...................................................... 10

2. Guru Agama ....................................................................... 11

B. Toleransi Beragama .................................................................... 13

1. Pengertian Toleransi Agama ............................................... 14

2. Nilai-nilai Toleransi ............................................................ 20

3. Macam-macam Toleransi .................................................... 21

4. Manfaat dan Dampak Toleransi ........................................ 22

5. Ruang Lingkup Toleransi ................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 26

B. Lokasi Dan Objek Penelitian ........................................................ 26

C. Fokus Penelitian ........................................................................... 27

D. Deskripsi Penelitian ...................................................................... 27

Page 11: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

E. Sumber Data ................................................................................. 28

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29

H. Teknik Analisis Data .................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambar umum lokasi penelitian .............................................. 32

B. Peran guru Agama dalam menanamkan nilai-nilai toleransi antar

umat beragama di SMP NEGERI 2 Donggo Kabupaten Bima . 41

C. Sikap toletansi antara umat beragama siswa di SMP NEGERI 2

Donggo Kabupaten Bima .......................................................... 45

D. Faktor pendukung dan penghambat menanamkan nilai-nilai

toleransi antar umat beragama siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten

Bima........................................................................................... 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 54

B. Saran ......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 12: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keadaan guru dan pegawi

Tabel 4.2 Keadaan staf

Tabel 4.3 Data agama peserta didik

Tabel 4.4 Jumlah peserta didik

Page 13: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

RIWAYAT HIDUP

EVITAMALA, Sorifo’o 24 April 1998 putri ke dua

dari pasangan Ayahanda Masri dan Ibunda Rohana,

Riwayat Pendidikan Sekolah dasar pada tahun 2004 dan

di SDN Impres Sangari dan tamat pada tahun 2010,

kemudian penulis melanjutkan di SMP Negeri 2 Donggo dan tamat pada tahun

2013, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2

Donggo dan tamat pada tahun 2016, penulis mendaftar di Universitas

Muhammadiyah makassar (UNISMUH Makassar) Fakultas Agama Islam dan di

terima di jurusan Pendidikan Agama Islam (SI) pada tahun 2016.

Di akhir studinya penulis menyusun Skripsi yang berjudul tentang

“PERAN PENDIDIKAN GURU AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA SISWA DI SMPN 2 DINGGO

KABUPATEN BIMA”

Page 14: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, karena memiliki

keberagaman budaya, agama, adat istiadat, ras, bahasa dan suku. kemajemukan

terwujud di Indonesia dalam berbagai segi kehidupan bangsa Indonesia yang

berada dalam gugusan kepulauan yang ribuan jumlah kawasan yang sangat luas.

Menurut Nur Achmad, kemajemukan atau pluralitas menjadi suatu yang khas dan

tidak dapat dipisahkan dari kemanusiaan itu sendiri. Kemajemukan adalah seperti

pelangi yang berwarna warni1. Sehingga bangsa indonesia merumuskan konsep

pluralisme dan multikulturalisme dengan semboyang “Bhineka Tungal Ika” yang

artinya berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan, dan didalam upaya menyatukan ansa

yang plural. Semboyang ini digunakan untuk menggambarkan kesatuan dan

persatuan yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku

bangsa, agama, dan kepercayaan.

Setiap suku memiliki banyak hal yang berbeda dari suku-suku lain

adanya perbedan tersebut tidak hanya memberikan keunikan dan keindahan

tetapi juga dapat menimbulkan konflik antar setiap suku membawa pada

kekerasan, hal tersebut terjadi karena ada rasa egoisme dan sentimen pada setiap

suku, ras, etnis, agama, dan golengan tertentu dalam mengklaim kebenaran

terhadap golongan lain.

1 Nur Achmad, pluralisme agama, kerukunan dalam keagaman (jakarta:PT.KompasMedia

Nusantara,2001) hal.10.

Page 15: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

2

Selain itu manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup secara

individu. Konsep manusia adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu sosial

kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dalam material2.

Konteks kehidupan yang begitu majemuk mengedepankan sikap

toleransi, menghormati, dan bersedia menerima perbedaan yang ada di sekitar

lingkungan hidupnya hal ini sangat penting dilakukan. Sebab sikap ini merupakan

modal utama untuk meraih kehidupan yang penuh kedamaian.

Kebudaaan di dunia muncul secara beragam, dan masing-masing

memiliki keunikan tersendiri. Keragaman budaya tersebut sangat dipengaruhi oleh

faktor ekonomi, migrasi, Agama, dan kemajuan teknologi dan informasi. Seiring

kemajuan teknologi dan informasi tersebut, hubungan dan saling keterkaitan

kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi3.

Berdasarkan perbedaan tersebut dapat diatasai dengan ilmu kependidikan

keagamaan dan bimbingan yang baik pada anak-anak dengan bekal bimbingan

keagamaan dapat diberikan baik di masyarakat, sekolah, maupun keluarga serta

orang tua juga berperan penting untuk melakukan tugas mendidik anak, dengan

adanya pendidikan perlu dilakukan proses pendidikan sejak dini. Pendidikan

yang diberikan orang tua dirumah sangat berperan penting bagi pembentukan

karaktek anak. Jika orang tua tidak membekali toleransi sejak dini, maka anak

dapat menyimpang dalam kekerasan dan memilih sifat egois dan berujung

perkelahian pada orang lain. pemeluk Islam, sesungguhnya terdapat toleransi.

2 Abdul Rahman Shaleh, psikologi suatu pengaaturan dalam prespektif islam ( jakarta:Kencana 2008),

hal 53 3 Sulasman & setia Gumilar, teori-teori kebudayaan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hal, 219

Page 16: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

3

Karena Islam adalah agama fitrah, sesuai dengan naluri, maka inti ajaran islam

memang amat ringan4.

Agama menurut keyakinan penganutnya merupakan jalan yang

menyelamatkan kehidupan manusia. Agama sangatlah penting bagi kehidupan

manusia, dan sangatlah dibutuhkan Agama bagi kehidupan manusia, pada

dasarnya Agama adalah sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi

tentang masalah metafisika, dan Agama memberikan bimbingan rohani bagi

manusia, baik dikala suka maupun dikala duka, agama juga mengajarkan pada

keharmonisan, kedamaian, kerukunan, saling menghormati, menjunjung

kebersamaan dan lain sebagainya.

Agama tidak mengenal peredaan antara ruang privat dan ruang publik

karena Agama bukanlah sesuatu yang fungsional, yang hanya ada apabila

diperlukan, tetapi eksistensional, erat menyatu padu dengan seluruh keberanian

dan hidup sesorang5. Oleh karena itu sebagaimana yang tercantum dalam UUD

1945 pasal 29 ayat 2 “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk Agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut Agama dan

kepercayaannya itu”

Agama merupakan kepercayaan yang intoleran, juga bukan agama yang

memaksa manusia untuk memeluknya. Dengan sangat jelas al-qur’an

menyebutkan tidak ada paksaan dalam Islam.

Agama sebagai media penyadaran umat Islam akan diharapkan pada

problem bagaimana mengembangkan teologi inklusif dan pluralitas dalam praktek

4 Umar Hasyim, Toleransi dan kemerdekaam dan berbagsa dalam islam sebagain dasar menuju dialog

dan kerukunan antara kerukunan antar agma, (Surabaya: PT Bintang Ilmu1991) hal 249. 5 Trisno Susanto menyatakan Agama dalam tashwwiru afkar, edisi no. 13tahun 2002, hal44-145

Page 17: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

4

toleransi antar umat beragama, sehingga di dalam masyarakat Islam akan tumbuh

pemahaman inklusif demi harmonisasi Agama di tengah-tengah kehidupan

masyarakat dengan demikian akan menghasilkan corak paradigma beragama yang

toleran.

Hasil Obsevasi awal yang dilakukan oleh calon peneliti tentang peran

guru Agama dalam menanamkan niliai toleransi antara umat beragama Di SMP N

2 Donggo, di sekaloh tersebut terdapat tiga penganut Agama yaitu, Islam, Kristen

Katolik dan Kristen Protestan, dalam keseharian sekolah terlihat dari sikap

bergaul, belajar, berkawan dan lain sebagainya sangat mencermikan sikap

toleransi, meskipun mereka hidup dalam lembaga pendidikan warga sekolahnya

berlatar belakang agama yang berbeda-beda, tetapi mereka dapat menjalankan

pendidikan secara adil dan damai, misalnya hari jumat ketiga Agama tersebut

memiliki jadwal kegiatan masing-masing sesuai dengan ajaran Agamanya

masing-masing contohnya, yang beragama Islam ada kegiatan iman dan takwa

(IMTAQ) Yasinanbersama, dan Kultum, sedangkan yang beragama non Muslim

(Kristen Katolik dan Kristen Protestan) ada jadwal Ibadah Jum’at yang sesuai

dengan ajaran Agamanya, dengan begitu siswa mendapatkan hak Pendidikan

secara adil dan harmonis.

Menanamkan sikap toleransi yaitu pendidik mengajarkan kepeda siswa

untuk bersikap dan bersangka baik kepeda teman sebayanya maupun orang yang

lebih tua darinya. Guru mengajarkan kepada siswanya untuk saling menghormati,

menghargai, berkerja sama dan saling tolong-menolong. Sikap menghormati

dianjukan ketika berdoa, saat didalam kelas semua siswa berdoa sesuai dengan

Page 18: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

5

keyakinann masing-masing, sedangkan saat upacara doa di ucapkan dengan

bahasa indonesia, karena tidak semua siswa memiki kepercayaan yang sama.

Pembinaan toleransi ini sangat diperlukan oleh setiap orang dengan

tujuan saling menghormati dan menghargai akan adanya perbedaan dan

keragaman Agama, budaya yang ada di Negara Indonesia yang bersifat

demokrasi. Sikap toleransi antar umat beragama dapat dikenali dan dipupuk

mulai dari usia sejak dini dengan cara yang tepat dan benar. Oleh karena itu,

diperlukan pengalaman sejak dini akan pentinnya saling menghormati dan

menghargai peredaan beragama yang menjadi landasan hidup di dunia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis

merumuskan masalah yang akan diteliti yang jelas dan sistematis agar tujuannya

dapat dicapai yang diharapkan , maka dapat dirumuskan dengan identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Bagimana peran guru Agama dalam menanamkan nilai-nilai toleransi antar

umat beragama di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima?

2. Bagaimana sikap toletansi antara umat Beragama siswa di SMPN 2 Donggo

Kabupaten Bima?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat menanamkan nilai-nilai

toleransi antar umat beragama siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima?

Page 19: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

6

C. Tujuan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik

utamanya dipiak yang berkaitan denan penelitian ini

1. Untuk mengetahui peran guru Agama dalam menanamkan nilai-nilai

toleransi antar umat beragama di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima

2. Untuk mengetahui sikap toletansi antara umat beragama siswa di SMPN 2

Donggo Kabupaten Bima

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat menanamkan nilai-

nilai toleransi antar umat beragama siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten

Bima

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yaitu:

1. Manfaat Teoritis: Dapat memahami toleransi dalam beragama di SMPN 2

Donggo

2. Manfaat Praktis: Diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

ingin mengetahui cara siswa bertoleransi dan Sebagai saranan untuk

memperlus pengetahuan mengenai sikap tolerensi antara umat beragam

siswa di SMPN 2 Donggo

Page 20: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Peran Guru Agama

1. Pengertian Peran Guru Agama

Peran adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu

peristiwa Guru adalah seseorang yang membuat orang lain tahu atau mampu

untuk melakukan sesuatu, atau memberikan pengetahuan atau keahlian. Menurut

Zakiah Daradjat, Guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan atau

pengalaman yang dapat memudahkan melaksanakan peranannya membimbing

muridnya.7

Guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem Pendidikan, ia

merupakan ujung tombak proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh bagaimana

siswa memandang guru mereka. Guru yang ideal dan bermutuhlah yang menjadi

berhasil atau tidaknya proses belajar.Pengertian diatas merupakan pengertian yang

tidak lepas dari Pengertian Guru secara umum yang tertera pada undang-undang

Guru dan dosen yaitu:

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada Pendidikan anak usia dini jalur Pendidikan formal,

dasar, dan menengah8.

7 Zakiah drajat. Pendidikan islam dalam keluarga dan sekolah (Jakarta Ruhama) hal 10

8 UU RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Jakarta:Sinar Grafika, 2005) hal 2

Page 21: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

8

Bagi Guru Agama tugas dan kewajiban yang harus di laksanakan

merupakan amanat yang diterima oleh Guru untuk memangku jabatan sebagai

guru. Amanat tersebut wajib dilaksanakan dengan penuh tanggujawab

Guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan oleh guru

adalah melaksanakan tugas sebagi guru.9 perilaku guru dalam proses pendidikan

dan belajar, akan memberikan penaruh dan corak yang kuat bagi pembinaan

perilaku dan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu perilaku guru hendaklah

dapat di kembangkan sedemikian rupa sehinga dapat memberikan pengaruh baik

peserta didik.10

Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa guru

adalah seseorang yang membuat orang lain tahu atau mampu untuk melakukan

sesuatu, atau memberikan pengetahuan atau keahlian. Menurut Zakiah Daradjat,

guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan atau pengalaman yang dapat

memudahkan melaksanakan peranannya membimbing muridnya.11

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

disebutkan bahwa Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada

jenjang pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur

pendidikan formal (TK). Sebagai seorang profesional Guru harus menguasai

kompetensi yang di persyaratkan untuk profesi tersebut. Kompetensi adalah

9 Mohammad surya psikolpgi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung: Jurusan Psikilogi

dan Bimbingan IKIP bandung, 1997) hal 108 10

Tohirin Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Interasi dan

Kompetnsi) (Jakarta: Rajawali 2014), hal 186 11

Sumartana, dkk., Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 20.

Page 22: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

9

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen melaksanakan tugas keprofesionalnya. 12

Guru adalah sebagai yang pekerjaan (mata pencahariannya) mengajar.

Dalam pengertian yang lazim digunakan, Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi siswa didiknya pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.13

Dalam Al-Qur’an dan as-sunnah yang merupakan sumber utama

Pendidikan Islam, terdapat sejumlah istilah yang mengacau kepada pengertian

guru. Istilah tersebut antara lain, murabbi (pendidik), mu’allim (guru), mudarris

(pengajar). Dengan demikian sosok guruharus mampu dalam berbagai bidang.

Seperti kata Zakiah Darajat “Guru adalah pendidik yang mampu melaksanakan

tindakan mendidik demi mewujudkan tujuan pendidikan.

Maka peran pendidik adalah sebagai murabbi,mu’allim, pengertian

murabbi mengisyaratkan bahwa guru Agama harus orang yang memiliki rabbani

yaitu orang yang bijaksana, terpelajar dalam bidang pengetahuan tentang ar-rabb.

Selain itu memiliki sikap tanggung jawab, dan penuh kasih sayang. Murabbi

berperan sebagai orang yang menumbuhkan, membina, mengembangkan potensi

peserta didik serta membimbingnya.

12

Undang-Undang Guru Dan Dosen UU RI No.214 Tahun 2005 (Jakarta:Sinar Grafika,

2005) Hal 3

13

ibid

Page 23: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

10

Guru Agama merupakan pendidikan yang mempunyai tanggungjawab

dalam membentuk kepribadian peserta didik, serta bertanggung jawab terhadap

tuhan yang maha Esa untuk itu tugas oleh seorang Guru adalah:

1. Mengajarkan ilmu pengetahuan Islam

2. Menanamkan keimana dalam jiwa anak

3. Mendidik anak agar menjalankan agama

4. Mendidik anak agar berbudi pekerti mulia14

Guru Agama sebagai unjug tombak Pendidikan mulai dari taman kanak-

kanak sempai dengan perguruan tinggi, hingga nyaris tidak tersentuh oleh

gelombang perkumpulan pemikiran keagamaan yang terjadi seputar isu

pluralisme.15

Dengan demikian Guru Agama adalah orang yang profesional mengajar

materi Agama , mendidik, melatih dan membimbing serta menanamkan sikap

hidup yang baik untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam yang telah

diterapkan yakni menjadi insan yang berkepribadian baik, mempunyai

pengetahuan yang luas terutama masalah Agama.

2. Guru Agama

Guru dikenal dengan Al-mu’alimin atau al-ustadz dalam bahasa Arab,

yang bertugas memberikan ilmu dan majelis taklim. Artinya. Guru adalah

seorang yang memberikan ilmu, pendapat klasik menyatakan bahwa guru adalah

14

Zuhairi Dkk motodik khusus pendidikan Agama islam ( surabaya: usaha nasional 1983 15

Sumatrana Dkk, Pluralisme, konflik dan penididkan agama di indonesia (yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2005) hal 20.

Page 24: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

11

seorang yang pekerjaannya mengajar (hanya menekankan satu sisi tidak melihat

sisi lain sebagai pendidik dan pelatih). Namun, pada dinamika selanjutnya,

definisi guru berkembang secara luas, Guru di sebut sebagai pendidk profesional

kaena guru itu telah menenerima pemikul beban dari orang tua untuk ikut

mendidik anak. Guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus.

Pekerjaan ini tidak dapat di lakukan oleh orang tidak memliki ke ahlian untuk

melekukan pekerjaan sebagai guru.16

Guru agama sebagai ujung tombak pendidikan mulai dari taman kanak-

kanak sampai dengan perguruan tinggi, hingga nyaris tidak tersentuh oleh

gelombang perkumpulan dan pemikiran.

Setiap peserta didik pada setiap suatu pendidikan berhak menedapatakan

pendidikan Agama sesuai dengan Agama yang di anutnya dan di ajarkan oleh

pendidik yang seagma17

Guru Agama merupakan pendidikan yang mempunyai tanggungjawab

dalam membentuk kepribadian peserta didik, Ada beberapa guru agama sebagai

berikut:

a. Guru Agama Islam

Guru Agama Islam adalah orang yang profesional mengajar materi

agama Islam, mendidik, melatih dan membimbing serta menanamkan sikap

16

Zamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman kinerja, kulitas, kualifikasi, dan

Kompetensi Guru (Jokjakarta: Ar-ruzz Media 2016) hal. 23-24 17

Undang-undang sisdiknas UU RI No.20 Tahun 2003 (Jakarta:Sinar Grafika, 2005)

Hal 10

Page 25: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

12

hidup yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang telah di

tetapkan yakni menjadi insan yang berkepribadian baik, mempunyai

pengetahuan yang luas terutama masalah agama. Guru agama Islam merupakan

pendidik yang mempunyai tanggun jawab dalam membentuk ke pribadian Islam

peserta didik, serta beratanggungjawab terhadap Allah swt.

Guru pendidikan agama Islam merupakan suatu bidang studi pendidikan,

guru pendidikan Agama Islam perupakan salah satu pekerjaan profesional,

pekerjaan profesional sebagai tenaga mengajar pada prinsipnya bertitik tolak

dari adanya panggilan jiwa, tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial dan

tanggung jawab keilmuan.

b. Guru Agama Katolik

guru pendidikan agama katolik seorang pendidik yang beriman

dewasa auntuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, demi

pertumbuhan dan perembangan hidup para siswa sebagai orang yang beriman.

Guru pendidikan agama katolik sering disebut sebagai pendidik iman, saksi

iman, maupun sebagai tanggung jawab pembina iman. Guru pendidikan agama

katolik tidak hnaya mengajar dengan kata, melainkan sengan sungguh-sungguh

memberi kesaksian pengalaman hidup kepada para siswa, sehingga para siswa

pun juga meneladani sikap yang baik dari guru.18

Pendidikan agama katolik

merupakan salah satu bidang studi yang di ajarkan di sekoalah agar peserta

didik maupun hidup dari segi-segi pandangan-pandangan katolik dengan

18

Satyakarjana, Arah Ketekese di Indinesia (Yogyakarta: Pusat Kateketik. 1997) hal 69

Page 26: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

13

demikian peserta didik berkembang terus menerus mejandi amusia yang

beriman.

c. Guru Agama Kristen

Guru Pendidikan Agama Kristen merupakan orang kepercayaan tuhan

dalam melaksanakan pedidikan dan pengajaran sesuai dengan yang di karuniai

telah di berikan kepadanya “guru adalah salah satu komponen manusiawi

dalaam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha membentuk

sumbera daya manusia yang berpntensial dalam bidang pembangunan”19

selain

itu guru sebagain unsur manusiawi dalam pendidikan, guru adalah maunusia

yang bersumber yang meliputi posisi dan memeang peran penting dalam

pendidikan. Guru agama kristen memiliki peran sebagai pelayan yag di bagi

dalam tiha dimensi yakni sebagai imam (priest), Nabi (propher), dan sebagai

raja (as king learder).20

Guru pendidikan Agama Kristen merupakan faktor penting dalam

mensukseskan kegiatan belajar mengajar, guru memberi tenaga, waktu tampa

pamrih kepada muridnya setiap hari, dan itu merukan hal yang biasa

dikerjakan oleh guru. Guru agama kristen merupakan faktor penting dalam

mensukseskan kegiatan belajar mengajar, guru agama kristen adalah guru

memberi tenaga, waktu tanpa pamrih kepada murid-muridnya setiap hari

19

Sudirman Intraksi dan Motifasi Belajar-Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persda 207) hal. 125 20

B.S. Sidjabat , Mengajar Secara Profesional ( Bandung: Kalam Hidup, 2010) hal 127

Page 27: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

14

merupakan hal yang biasa yang diajarkan oleh guru senangtiasa dalam

hidupnya.

B. Toleransi Beragama

1. Pengertian Toleransi

Secara bahasa berasal dari kata tolerance (dalam bahasa Inggris) yang

berarti sikap yang membiarkan, mengakui dan mengormati keyakinn orang lain

tanpa memperlukan persetujuan. Di dalam bahasa Arab dikenal dengan tasamuh,

yang berarti saling mengizinkan dan saling memudahkan.21

Dari dua enjelasan di atas penulis menyimpulkan toleransi secara

etimologi adalah sikap saling mengizinkan dan menghormati keyakinan orang lain

tanpa memerlukan persetujuan.

Toleransi merupakan elemen dasar yan dibutuhkan untk menumbuh

kemnakan sikap sikap saling memahami dan menhargai perbedaan perbedaan yan

ada serta menjadi entry point bagi terwujudnya suasana dialogdan kerukunan

antara umat beragama dalam masyarakat. Agar tidak terjadi konflik antara umat

beragama dalam masyarakat. Toleransi harus menjadi kesadaran kolektif seluruh

kelompok masyarakat, dari tingkat anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua,

baik mahasiswa, pegawai, birokrat, bahkan peserta didik yan masih belajar di

bangku sekolah.22

21

Said Agli Husin Al-Muanwar, Fikih Hubungan Antara Agama (Penerbit

Ciputar Pres Jakarta 2007) hal.13 22

Qiwaid Gejala Intoleransi Beragama Dikalangan Peserta Didik Dan Upayah

Penanggulangan Melelui Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Dialog: penelitian dan kajian

keagamaan 36 No 1(2003): hal 73-74

Page 28: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

15

Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai anatara

kelompok dan antara individudalam masyarakat atau dalam ruang lingkup

lainnya. domana hal inimenghargai pendapat orang lain atau pemikiran oarang

lain yang berbeda dengan kita dan saling tolong-menolong sesama manusis tanpa

memandang suku, Agama maupun kepercyaan toleransi juga berarti batas

ukuruntuk menambah atau pengurangan yang masih diperbolehkan.

Secara terminoligi, toleransi yaitu pemberian kebebasan pada seasama

manusia atau kepada sesama warga masyarakat untuk menjelasakan keyakinana

atau mengantur hidiunya dan menentukan nasibnya masing-masing selama dalam

menjalankan dan mentukan sikapnya dan tidak melanggar dan tidak bertntangan

dengan syarat-syarat atas terciptya ketertiban dan pedamaian dalam masyarakat.

Toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan hormat, penerimaan dan

apreseasi terhadap keragaman budaya. Toleransi adalah harmoni dalam peredaan,

yang membuat perdamaian menjadi mungkin.

Toleransi sebagai tasamuh dalam bahasa arab. Tasamuh merupakan

pendirian atau sikap termanifastarikan pada kesedian untuk menerima berbagai

pandangan dan pendirian pendirian yang beraneka ragam meskipun tidak

sependapat dengannya. Namun, menurut Hilali, dalam Islam istilah toleransi lebih

dekat hubungan dengan As-samalah yaitu kerelaan hati karena kemuliaan dan

kedermawaan, lapang dada karena kebersihan dan ketakwaan, kelemahlembutan

karena kemudahan, rendah diri di depan sesama Muslim bukan karena hina,

mudah bergaul dengan siapa pun tampa penipuan dan kelalaian.

Page 29: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

16

Sebenarnya tolerensi lahir dari awatak Islam, seperti yang jelasakan

dalam Al-Quran dapat dengan midah mendukung etika perbedaan dan toleransi.

Alquran tidak hanya mengharapkan, tetepi juga menerima kanyataan perbedaan

dan keagamaan dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

dalam surah Al-Hujurat 49: 13

$ pκš‰r' ¯≈ tƒ â¨$ ¨Ζ9 $# $ ¯ΡÎ) / ä3≈ oΨø)n=yz ÏiΒ 9�x.sŒ 4s\Ρé& uρ öΝä3≈ oΨù=yèy_ uρ $ \/θ ãè ä© Ÿ≅ Í←!$ t7s%uρ (# þθ èùu‘$ yètGÏ9 4 ¨βÎ)

ö/ ä3tΒ t� ò2r& y‰ΨÏã «! $# öΝä39 s)ø?r& 4 ¨βÎ) ©!$# îΛ Î=tã ×�� Î7yz ∩⊇⊂∪

Terjemahnya

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptkan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku sepaya kamu saling kenal-mengenal sesungguhnya orang

paling mulia diantara kamu sesunguhnya Allah yang Maha Mengetahui

lagi Maha Mengenal ( QS. Al-hujuraat 49:13)23

Kemurahan, kasih sayang, pengampunan dan perdamain. Jika dikatakan

dengan hubungan intereligius, maka toleransi dapat diartikan sebagai kemurahan,

kasih sayang, pengampuan dan perdamian Islam kepada pemeluk Agama lain.

Islam menjujung tinggi nilai toleransi, sebab rasul pernah bersabda,

“sesungguhnya aku diutus membawa agama yang hanif dan mudah Kemudian ini

merupakan bentuk dari kasih sayangku untuk semuanya.

Memandang ayat di atas mencakup spirit toleransi, sebab kasih sayang

Allah tidak hanya diberikan kepada kaum muslimin tetapi juga kaum akafir. Islam

sebagai agama kasih sayang yang di tegaskan dalam (Q.S Al-anbiya 21:107).

23

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid Dan Terjemahan (Yogyakarta Gramasurya

2006) QS. Al-hujurat 49:13 , hal 517

Page 30: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

17

!$ tΒ uρ š�≈ oΨù=y™ö‘r& āω Î) Zπ tΗôqy‘ šÏϑn=≈ yè ù=Ïj9 ∩⊇⊃∠∪

Terjemahnya :

Sesunggunya kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan

untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (Q.S Al-anbiyaa 21:107).24

bahwa nabi tidak diutus kecuali untuk mengembang misi penyebaran

kasih sayang universal. Kasih sayang Islam tidak hanya di khususkan untuk kaum

muslimin, namun juga dapat dirasakan oleh seluruh makhluk dimuka bumi.

2. Nilai-nilai Toleransi

Indonesia merupakan contoh kongkrit negara yang memiliki Agama

multireligius. Dalam konteks ini, maka paradigma hubungan antara umat

beragama dapat digambarkan kebenaran suatu Agama hanya bagi penganutnya

atau yang satu paham dengannya, sementara penganut Agama lain salah.

Nilai-nilai toleransi dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Islam

idealnya mampu mencegah semangat eklusivisme. Pelajar Agama yang bersifat

doktriener, eksklusuf dan kurang menyentuh aspek moralitas sudah tentu tidak

releven dengan masyarakat Indonesia yag multikultur. Selain hanya cenderung

penekanannya pada aspek kognitif saja, juga dapat menimbulkan penafsiran

negative dari umat lain. Oleh kaarena itu perlu ada kesadaran siswa dalam

bersikap toleransi di sekolah melalui pendidikan agama.

Terjadinya konflik sosial yang berlindung di bawah bendera Agama atau

mengatasnamakan kepentingan agama buka merupakan justifikasi dari doktrin

24

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid Dan Terjemahan (Surabaya:Nur Ilmu2003)

Q.S Al-anbiya 21:107, hal 331

Page 31: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

18

Agama, karena setiap agama mengajarkan kepada umatnya sikap toleransi dan

menghormati sesama. Sehingga kita sebagai umat beragama diharapkan bisa

membangun sebuah tradisi wacana keagamaan yang menghargai keberadaan

agama lain, dan bisa menghadirkan wacana agama yang toleransi serta

transformatif.

Seperti di tegaskan dalam (QS. Al-Kafirun 109:1-6)

ö≅è% $pκš‰r' ¯≈ tƒ šχρã� Ï�≈ x6ø9 $# ∩⊇∪ Iω ߉ç6 ôãr& $ tΒ tβρ߉ç7÷ès? ∩⊄∪ Iωuρ óΟçFΡr& tβρ߉Î7≈ tã !$ tΒ

߉ç7 ôãr& ∩⊂∪ Iωuρ O$ tΡr& Ó‰Î/% tæ $ ¨Β ÷Λ–n‰t6 tã ∩⊆∪ Iωuρ óΟçFΡr& tβρ߉Î7≈tã !$ tΒ ß‰ç6 ôãr& ∩∈∪ ö/ ä3s9

ö/ ä3ãΨƒ ÏŠ u’Í<uρ ÈÏŠ ∩∉∪

Terjemahannya:

Katakanlah:”Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang

kamu sembah, dan kamu buka penyembah Tuhan yang aku sembah. dan aku

tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak

pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu

Agamamu, dan untukkulah Agamaku.” (QS. Al-Kaafiroon 109:1-6)25

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Swt, teslah menunjukkan kepada

umatnya agar selalu dapat bertoleransi masalah Agama, toleransi disini adalah

dengan menganut agama masing-masing.

Toleransi berarti menjadi terbuka dan menerima keindahan perbedaan,

sedangkan benih-benih toleransi adalah cinta yang dialiri oleh kasih sayang dan

perhatian. Toleransi adalah menghargai individualitas dan perbedaan saling

25

Kementrian agama RI, Al-Quran Tajwid Dan Terjemahan (Bandung: Al-Mizan

Publishing House 2011), QS. Al-Kafirun 109:1-6 hal 603

Page 32: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

19

menghilangkan topeng-topeng pemecah belah dan mengatasi ketenangan akibat

kekacauan.26

3. Macam-macam Toleransi

Suatu tanda bahwa ada sikap dan suasana toleransi di antara sesama

manusia atau katakanlah di antara pemeluk Agama yang berbeda ialah segi-segi di

bawah ini, antara lain:

a. Mengakui hak setiap orang

Suatu sikap mental yang mengakui setiap hak orang di dalam menentukan

sikap laku da nasibnya masing-masing. Tentu saja sikap atau perilaku yang di

jalankan itu tidak melanggar hak orang lain, karena kalau demikian, kehidupan di

dalam masyarakat akan kacau.

b. Menghormati keyakinan orang lain

Landasan keyakinan di atas adalah berdasarkan kepercayaan, bahwa

tidak benar ada orang atau golongan yang berkeras memaksakan kehendaknya

sendiri kepada orang atau golongan lain. Tidak ada orang atau golongan yang

memonopoli kebenaran, dan landasan ini disertai catatan, bahwa soal keyakinan

adalah urusan pribadi masing-masing orang. Bila seseorang tidak menghargai

keyakinan orang lain, artinya soal keyakinan adalah urusa pribadi masing-masing

lain. Bila seseorang tidak menghormati keyakinan orang lain, artinya soal

perbedaan agama, perbedaan kennyakinan dan perbedaan pandangan hidup akan

menjadi bahan ejekan atau bahan cemohan di antara satu orang dengan lainnya.

c. Agree in disagrement

26

Diane Tillman, Living Value An Education Proram (pendidikan nilai anak),

Penerjemah: Adi Respati, Dkk. (Jakarta: rasindo, 2004), hal 94

Page 33: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

20

“Agreein in disagrement (setuju didalam perbedaan) adalah prinsip yang

selalu didengungkan oleh Menteri Agama Mukti Ali. Perbedaan selalu ada di

dunia ini, dan perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan. setujuh dalam

perbedaan adalah asalah satu cara untuk menghormati mereka yang berbeda

keyakinan dengan kita.

d. Saling mengrti

Tidak akan terjdadi saling menghormati antara sesama orang bila mereka

tidak ada saling mengrti. Saling anti dan saling membeci, saling berebut penguh

adalah salah satu akibat dari tidak adanya saling mengetri dan saling menghargai

antara satu dengan yang lain. Dengan demikian toleransi menyangkut sikap jiwa

dan kesadaran bati seseorang. Kesadaran jiwa menimbulkan kejujuran dan

kepolosan sikap-laku. Dari semua segi-segi yang telah disebutkan di atas ini,

falsafah pancasila telah menjamin adanya ketertiban dan kerukunan hidup

bermasyarakat.27

Selain dari macam-macam toleransi di atas, sikap toleransi juga dapat

diterapkan melalui pendidikan karakter, yaitu dengan cara menginterrasikan

pendidikan Agama dengan mata pelajaran lain, dengan demikian Guru

diharapkan dapat menyisipkan pendidikan agama untuk membentuk karakter

peserta didik yang setiap mata pelajarannya.

Pendidikan karakter adalah antuan secara sosialanggar individu dapat

tumbuh dan menghayati kebebasan dalam hidup bersama dengan orang lain.

Pendidikan karakter bertujuan membentuk setiap pribadai menjadi insan yang

27

Umar Hasyim, Toleransi dan kemedekaan Beragama Dalam Islam Sebagai Dasar

Menuju Dialog dan Kerukunan Antara Agama, ( Surabaya: PT Bina Ilmu 1991) hal, 23,14

Page 34: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

21

berkeutamaan, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara

profesional dan sosial secara serta membanggakan budaya Agama dalam

komunitas sekolah28

.

4. Manfaat dan Dampak Toleransi

Ada beberapa manfaat dari toleransi anatara umat beragama yaitu:

a. Dapat terhindar dari adanya perpecahan anatar umat beragama

Setiap manusia sudah sepatutnya untuk menanamkan toleransi didalam

dirinya serta menerapka dalam kehidupan sehari-hari bersosial masyarakat

terutama didaerah yang didalamnya terdapat banyak seklai kepercayaan agama

serta barbagai macam suku dan budaya.

Sebagai contoh adalah sikap toleransi antara umat beragama yang bisa

dilihat dari negara kesatuan Rebuplik Indonesia (RI) yang memiliki lebh dari satu

Agama dan banyak sekali suku dan budaya yang terdapat didalamnya.

b. Dapat Mempererat Tali Silaturahmi

Pada umumnya memang adanyan suatu perbedaan selalu menjadi alasan

terjadinya pertentangan antra golongan yang lainya hal inilah yang akan

menghindarkan kita dari perpecahan dan peperangan antar kelompok, golongan

dan suku.

c. Mempertebal Keimanan

Setiap Agama tentu saja mengajarkan kebaikan pada umatnya tidak ada

Agama dimuka bumi ini yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan

28

Muhammad Arief, stategi pembelajaran pendidikan agama islam di

sekolah(tori teologi dan implementasi Yogyakarta idea Press2012). hal 4

Page 35: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

22

dengan sesama manusia dan menjaga kerukunan antara sesama manusia kita

akan hidup damai dalam kesejahteraan dan hidup berdampingan29

.

5. Ruang Lingkup Toleransi

Adapun ruang lingkup toleransi diantaranya adalah tanggung jawab,

kebebasan, dan keadilan:

a. Tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib

menanggung segala suatunya.tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan

tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung

jawab berati berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibanya.

Kebebasan kepada pemuluk agama yang berbeda untuk menjalakan

keyakinan sesuai dengan ajaran masing-masing. Kaum mukmin dan kaum yahudi

pada hakikatnya satu golongan. Yahudi dalam Islam dipersilahkan dalam

melaksanakan ajaranya masing-masing dengan satu catatan bahwa di atara

golongan itu jangan sampai terjadi pertikaian (perselisian) anta sesama.30

Dengan

adanya hal ini setiap umat beragama bertanggung jawab terhadap perbuatan dan

keyakinannya masing-masing.

Perayaan dan segala aktivitas maupun atribut masing-masing memeluk

agama menjadi tangung jawab Agama yang bersangkuatan. Pemaksaan untuk

mengajak bahkan menyuruh pihak lain untuk ikut serta merayakan dan memasang

29

Shelvi Siantri, “ Manfaat Dari Toleransi Antara Umat Beragama” diakses

dari http://www.masukuniversitas.com /manfaat-toleransi-antara-umat-

beragama/.pendidikan, pada tanggal 29 november 2019 pukul19.49 30

M. Imdadun Rahmat et al.eds, Islam Pribumi; mendialogkan Agama, Membaca Realitas

(Jakarta Erlangga, 2003)hal. 199

Page 36: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

23

segal atributny merupakan bentuk intoleransi31

. Untuk itu Majelis Ulama

Indonesia (MUI) tahun 2016 meneluarka fakwa tentang hal tersebut.

b. Kebebasan

Kebebasan dalam kamus besar bahasa indonesia merukan kata dasar

dari bebas dan artinya lepas sama sekali (idak terhalang, teganggu dan sebagainya,

sehingga dapat bergerak, berbicara, berbiat dan sebagainya leluasa). Lepas dari

(kewajiban, tuntunan, perasaan takut, dan sebagainya) tidak dikenakan ( pajak,

hukuman dan sebaginya) tidak terikat atau terbebas oleh aturan atau sebagainya:

merdeka (tidak di jajah, perintah atau tidak di pengatruhi oleh negala lain atau

kekuasan asing) tidak terdapat (diliputi) lagi dan kebebasan adalah adalah

keadaan bebas (mrdeka)32

Konsep kebebasan atau kemerdekaan ( al-hurriyah) adalah konsep yang

memandang semua manusia pada hakikatnya hanya hamba tuhan saja, sama

sekali bukan hamba sesama manusia. Hal ini berimplemntasi bahwa manusia

dalam pandangan manusia mempunyai kemerdekaan dalam segala hal yang

berhuungan dengan keadaannya. Sehingga setiap orang memiliki dalam

lingkungam publik maupunndalam lingkungan keluarga. Kebebasan tersebut tidak

boleh digagu gugat baik oleh hukum publik maupun hukum Islam sekalipun.

Namun kebebasan tersebut ada batasnya misalkan dlam hukum publik manusia

bebas melakukan apa yang menjad keinginanya, namun kebebasan tersebut

dibatasi oleh kebebasan orang lain. Denan mdemikian dalam Islam manusia bebas

31

Muhammad Rifqi Fachrian Op.cita hal 23 32

Deperdemen Pendidkan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia :Edisi Ketiga ( Jakarta:

Balai Pustaka, 2007), hal. 118-119

Page 37: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

24

melkukan sesuatu sejak lahir namu kebebasan tersebut dibatasi oleh kebalikan

yan ia alami yang membuat iya berkewajiban melakukan segala peraturan yang

dituntut oleh syara.33

Kebebasan dalam beragama berari masing-masing pemeluk Agama

bertabggung jawab terhadap pilihanya, segala bentuk kegiatan dan peribadatan

menjadi tanggung jawab dan kewajiban masing-masing dengan demikian

pemaksaan yang di tujukan kepada pemeluk Agama lain merupakan bentuk

toleransi karena sudah keluar dani nilai-nilai kebebasab dalam bertoleransi.34

c. Keadilan

Keadalan akan berdiri tegak apabils setiap orang mendapatkan haknya,

sesuatu pada tempatnya, masyarakat hidudp seimbang, kebutuhan jasmani dan

rohani dipenuhi, ketertiban umum diciptakan gangguan masyarakat tiada orang

hidup hormar menghormati. Kehidupan miskin dan kaya berpangkat dan rakyat

biasa, bangsawan maupun bukan bnagsawan, pejawab maupun bukan pejabat

masing-masing salling hak dan kewajibanya, keadilan akan tercipta dan

masyarakat akan tentram, keadilan dalam Islam kriterianya menirut Allah, bukan

menurut interpensi dan penafsiran manusia yang berkepntingan, tetapi justru

mendahulukan kepentingn umum, mengakhirkan kepentingn pribadi jauh dari

sifat tamak dan coba. Allah menunjukan keadilan masyarakat harus mulai dari

cinta umat, cinta adil, jauh kebencian dan tanamkan sifat ketakwaan.35

33

M. Tholchah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural ( jakarta: Lontabora Press,

2000), hal 145-146. 34

Muhammad Rifqi Fachrian Op.cita hal 25 35

M. Marcono Poeposoewarno, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi

(Yogyakarta: U.P.Karwono , April 1968) hlm 17

Page 38: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode

Penelitian kualitatif pada dasarnya marupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.35

Metode penelitian adalah suatu cara

bertidak menurut sistem aturan atau tatanan yang bertujuan agar kegiatan praktis

terlaksana secara rasional dan terarah sehingga dapat mencapai hasil yan

optimal.36

Wina sanjaya dalam bukunya menyatakan bahwa deskriptif adalah

metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh yang

mendalam tentang relitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di

Masyarakat yan menjadi subjek penelitian sehingga tergambar ciri, krakter sifat

dan model dari fenomena tersebut. 37

B. Lokasi dan Objek penelitian

Lokasi penelitan adalah tempat dimana penelitian dilakukan. penetapan

lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif,

karena dengan ditetapkan lokasi penelitian berati objek dan tujuan sudah

ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam melakukan penelitian adapun

lokasi penelitian di SMP N 2 Donggo kabupaten Bima. Lokasu Penelitian

dilakukan di Kec. Donggo Kabupaten Bima, yaitu lokasi penelitian yang dipilih

oleh subjek maupun peneliti, lokasi penelitian juga didasarkan pada kesempatan

anara peneliti dan subjek peneliti.

35

Sugiono, metode penelitian administrave ( Bandung: Alvabet 2006), hal, 1 36

Anton H. Bakker, Metodemetode Filsafat (Jakarta: Ghalia Indinesia 1986) ,hal 6 37

Wina sanjaya, penelitian pendidikan ( Bandung: kencana predena media grub, 2003)

hal 47

Page 39: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

27

Objek penelitian adalah isu, prolemen atau permasalahan yang dibahas,

dikaji dan diteliti dalam reset sosial. Dari definisi tersebut, kita langsung isa

menangkap bahwa ojek penelitian memiliki cakupan luas sejauh masih

berhubungan dengan topik penelitian. Namun demikian, objek penelitian sosoial.

Adapun objek penelitian yaitu: guru dan siswa

C. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian yaitu:

1. Peran Guru Agama

2. Nilai toleransi antara umat beragama

D. Deskripsi Penelitian

Deskripsi pnelitian adalah mendalami fakus penelitian dengan

menggunakan metode kualitatif, penelitian kualitatif dipilih karena fenomena

yang diamati perlu pengamatan terbuka, lebih mudah dengan realita pendekatan,

Adapun deskripsi fokus penelitian yaitu:

1. Peran Guru Agama

Peran guru Agama dalam menanamkan nilai toleransi antra umat

beragama yaitu: tidak membedakan siswa dalam proses pembelajaran, pemberikan

pendidikan secara adil dan sebagainya.

2. Nilai toleransi antara umat beragama

Toleransi antara umat beragama adalah menghormati dan menghargai

anatara kelompok dan antara individu dalam masyarakat atau dalam ruang lingkup

lainnya. Di mana hal ini menghargai pendapat orang lain atau pemikiran orang

lain yang berbeda dengan kita dan saling tolong-menolong sesama manusis tanpa

Page 40: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

28

memandang suku, Agama maupun kepercyaan toleransi juga berarti batas ukuran

untuk menambah atau pengurangan yang masih diperbolehkan.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mandata yang

diperoleh.38

jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara Dalam kumpulan

datanya, maka sumber data ini dari responden, yakni orang yang menjawad dari

seorang peneliti yaitu tertulis ataupun lisan, jadi sumberdata yang dikunakan oleh

peneliti yaitu berentuk responden terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data peimer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung ( dari

tangan pertama), contoh data primer data yang diperoleh data yang diperoleh dari

responden meleui kosioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil

wawncara peneliti dengan narasumber.

2. Data Sekunder

Data skunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah

ada, contohnya; misalkan atau dokumentasi perusaan berupa absensi, gaji,

laporan, keuangan publikasi perusaan, laporan pemerintahan,data yang diperoleh

dari majalah dan sebagainya.

F. Instrumen penelitian

Isntrumen penelitian, merupakan sebuah alat yang digunakan untk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

38

Sugiono, Metode Prnrlitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta 2004), hal 225

Page 41: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

29

permaslahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi utama adalah

penelitan sendiri menjadi instrumen pendukung adalah buku catatan, pulpen, dan

alat perekam suara, selain dari itu dibutuhkan juga calon peneliti mengunakan

pedoman sebagai berikut:

1. Pedoman observasi

2. Pedoman wawancara

3. Catatan dokumentasi

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan

penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa

sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya wawancara, observasi, dokumentasi dan

sebagainya. Berdasarkan hal di atas di perkuat dengan

1. Pedoman Obserasi

Observasi barasal dari bahasa latin observation yang brtarti pengamatan.

Observasi adalah suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati, serta

merekam perilaku secara otomatis untuk sustu tujsn tertentu.39

Metode ini

digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan lapangan agar

peneliti memperoleh ambaran yang lebih luas tentan permaslahan yan di teliti.40

39

Haris Hardiansyah Metodologi Penelitan kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika,

2010), hal.131 40

Basrowi dan Suwanda Memhami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)

Page 42: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

30

Dalam penelitian ini observasi yan telah dilakukan di SMP N 2 Donggo

Kabupaten Bima.

Oservasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena

berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahuai sebelumnya, untuk

mendapatkan informasi-informasi yang diutuhkan untik melanjutkan sebuah

penelitian. Oservasi adalah proses dimana peneliti atau pengamatan melihat

situasi penelitian . metode ini sesuai digunakan dalam penelitian yang meliputi

pengamtan kondisi/interaksi belajar mengajar tingkahlaku beramian anak dan

interaksi kelompok.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik kumpulan data kualitatif dengan

menggunakan komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan sebuah informasi

melalui tanya jawab antara peneliti adan informan atau subjek penelitian misal

dengan meleui tatap muka langsung dan juga dapat media telekomunikasi.

Wawancara juga digunakan sebagai teknik kumpulan data bila peneliti

ingin melekukan studi pendahuluan untuk mengetahuimasalah yang harus diteliti,

juga ingin mengetahui hal-hal dari responden lebih dalam dan jumlah kecil atau

besar.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dapat juga dikatakan sebagai “pemberian atau

pengumpulan data bukti-bukti dan keterangan

Page 43: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

31

Teknik ini dilakukan untuk memperkuat data-data seelumnya. Teknik ini

digunkan memperoleh data dan dokumen atau catatan dengan menggunan kamera

foto untuk mengambil gambar.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah upayah atau cara untutk mengelolah data

menjadi informasi sehingga karateristik data tersbut bisa dipahami dan bermafaat

untuk solusi masalah, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Atau

definisi lain analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menambah data

hasil dari penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunkan dalam

mengambil kesimpulan.

Tujuan analisis data ialah untuk menjelaskan data sehingga bisa

dipahami, lalu dibuat kesimpulan mengenai karateristik populasi berdasarkan data

yang didapatkan.

Page 44: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah

a. Visi

Beriman, Berbudaya dan Terampil

b. Misi

1. Melaksanakan peringatan mutu layanan pendidikan dan pembelajara secara

kintekstual.

2. Penumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang di anut.

3. Membuhkan semangat berprestasi secara intensif

4. Mendorng dan membantu siswa untuk mengenali diri

5. Meningkatkan kegiatan ektrakurikuler.

6. Menerapkan manajemen berbasis sekolah sekolah.

c. Data Administratif

Adapun profil sekolah sebagi berikut:

1. Nama Sekolah :SMPN 2 Donggo

2. NSS :201230600815

3. NPSN :50205605

4. Alamat : Jalan Lintas Sangari Donggo

Page 45: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

33

5. Kecematan :Donggo

6. Kabupaten :Bima

7. Propinsi :Nusa Tenggara Barat

8. Studi Gedung Sekolah :MIlik pemerintah daerah

9. Jumlah Rombongan Belajar : 9 kelas

10. SK Pendiri Sekolah :562 Tahun 2007

11. Tahun Didirikan : 06-07-2007

12. Tahun beroperasional : 2007

13. Nomor Rekening Bank :

14. Status Sekolah : Negeri

15. Bentuk pendidikan :SMPN 2 Donggo

16. Waktu Penyelenggaraan : Pagi

17. Tahun Diakreditasi : 2014

18. Waktu Penelenggara : Pagi

19. Sumber Listrik :PLN

20. Daya Lisrtik :900

21. Guru Tetap :a. Pria= 11 orang b. wanita= 3 orang

22. Guru tidak tetap :a. Pria= 26 orang b. wanita= 22 orang

23. Pegawai UPTD tetap : a. Pria= 1 orang b. wanita= - orang

24. Pegawai UPTD tidak tetap : a. Pria=4 orang b. wanita=4 orang

25. Keadaan Tanah

1. Luas bangunan :794 M2

Page 46: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

34

2. Luas Perkarangan :8.166 M2

3. Luas kebun :1,006 M2

4. Luas tanah seluruhnya:10,026 M2

26. Luas Tanah :1600 m2

27. Luas Seluruh Bangunan :900 m2

28. Kurikulum : kurikulum 2013 (K 13)

2. Riwayat Singkat Pendiri dan Pembina SMPN 2 Donggo

SMPN 2 Donggo berdiri pada tanggal 06 juli 2007 dan berlokasi di Jalan

Lintas Sangari Donggo, Proses pembelajaran di SMPN 2 Donggo yang berlaku

kurikulum 2013 SMPN 2 Donggo adalah salah satu sekolah yang di bangaun

dengan prestasi masyarakat atas inisiatif bersama pemerintah Australia dan

indonesia melalui program Block Grand tahun anggaran 2006 dan sekitar maret

2007, dan beberapa kali mengalami pergantian kepala sekolah pada tahun 2007-2020

yang menjabat sebagai kepala sekolah pertama bapak Nasruddin S.Pd , kemudian

pada tahun ajaran 2013-2017 di ganti lagi dengan Ibu St Sarah S.Pd, kemudian

pada tahun ajaran 2017-2018 diganti lagi dengan Abdul Rais M.Pd, dan kemudian

pada tahun ajaran 2018 samapi sekarang yang menjabat sebagai kepala sekolah

adalah bapak Abdul Latif S.Pd.

Dari unsur pendidik, SMPN 2 Donggo memiliki tenaga pendidik sebanyak 62

orang dan beberapa diantaranya telah memperoleh gelar magister dan yang lainnya

bergelar sarjana pendidikan. Disamping itu, sarana dan prasarana diusahakan

Page 47: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

35

pengembangannya sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif.

Gedung yang sudah ada meliputi 9 Ruangan kelas, 1 Ruang Kepala, 1 Ruangan

guru , 1 Ruangan UPTD, 1 Ruangan Perpustakaan, 1 Ruangan Laboratarium, 1

Ruangan Olah Raga, 1 Ruangan PB, 1 Ruangan Koperasi, 1 kantin 2 Wc Siswa, 4

Wc Guru, 1 ruang, dan Rumah penjaga.

3. Fasilitas Sekolah

Sekolah SMPN 2 Donggo berlantai dasar yang dilengkapi dengan

ruangan: kantor, ruang kelas, lab. komputer, dan lainnya. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Ruang Kelas :9 Ruangan

2. Ruang Kepala Sekolah :1 ruang

3. Ruanagn guru :1 ruang

4. Ruangan UPTD :1 ruang

5. Ruangan Perpustakaan :1 ruang

6. Ruangan Laboratarium :1 ruang

7. Ruanagn bengkel :- ruang

8. Ruangan Olah Raga :1 ruang

9. Ruangan OSIS/UKS : - ruang

10. Ruangan PB :1 ruang

11. Ruanagan Koperasi :1 ruang

Page 48: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

36

12. Ruangan Kantin :1 ruang

13. Wc Siswa :2 ruang

14. Wc Guru :4 ruang

15. Rumah penjaga : :1 ruang

Berdasarkan data di atas kondisi gedung, kelas dan ruangan lainnya yang

terdapat di SMPN 2 Donggo sudah memadai untuk melaksanakan proses belajar

mengajar.

4. Struktur Organisasi Sekolah

SMPN 2 Donggo dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh

beberapa orang wakil kepala sekolah yang membidangi urusan kesiswaan, kurikulum,

dan urusan humas, sarana dan prasarana serta guru PNS maupun honorer dan staf tata

usaha serta petugas keamanan.

1. Kedaan Guru

Guru dan pegawai SMPN 2 Donggo jumlah keseluruhan adalah 62

orang dengan rincian nama, jabatan dan alamat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data guru dan pegawai SMPN 2 Donggo 2019/2020

No Nama Jabatan Alamat

1 Abdul Latif, S. Pd Kepala Sekolah Sila

2 Usrin, M Pd Guru Matematika Sangari

Page 49: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

37

3 Arman, Spd Guru IPA TERPADU Rato

4 Arif Munandar, S Pd Guru Matematika Rada-Bolo

5 Syaifullah, S pd Guru Olah Raga Sangari

6 Farawati, S Pd Guru Pendidikan Agama

Islam Sangari

7 Mujakir, S Pd Guru IPA TERPADU O’o

8 Masni, S.Pd Guru Bhs.Indonesia Mbawa

9 Hamdan, S pd Guru Ips Mpili

10 Elly Yanti S.Pd Guru Matematika Donggo

11 Nurdin S.pd Guru Bhs. Inggris

12 Muhammad Taufik S.Pd Guru Bhs. Inggris Rato

13 Sukardin ,S.Pd. Guru IPS TERPADU Sangari

14 Jum’ali Guru Seni Budaya Sorifo’o

15 Yakup Guru Matematika Sangari

16 Riani S,Pd, Ek Guru IPS TERPADU Rato

17 Muaidin S, Pd Guru IPS TERPADU Bajo

18 Imran S,Ag Guru Penndidikan

Agama Islam

Mbawa

19 Juliana Br Sambiring S.

Th

Bhs Indonesia dan

Agama Kristen

Sangari

20 Jakiah drajat, S.Pd IPA Rasabou

21 M. Safi’i, S.Pd Guru IPS TERPADU Sangari

22 Sumitro Guru Bhs Inggris Mpili

23 Igansius Ismail, A.Md Guru Seni Budaya dan

Agama Katolik

Mbawa

Page 50: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

38

24 D rs M. Said Guru Ips Terpadu Tolonggeru

25 Rini Endang Sari

S.Pd

Guru Matematika Rasabou

26 Junaidin S.Pd Guru Pkn Sangari

27 Mukhlishah,

S.Pd

Guru IPA Terpadu Rato

28 Ilham S.Pd Guru Bhs Inggris dan

Prakarya

Sangari

29 Rosdina S.Pd Guru Ipa Terpadu Mpili

30 Widiawati S.Pd Guru Pkn dan Mulok Sangari

31 Sri

Nurnaningsing,A

.Md

Guru TIK Sangari

32 Dahlan, S.Pd Guru Olahraga Sangari

33 Sri Hidayati,

S.Pd

Guru Ipa Terpadu Sangari

34 Eni Muliyani,

S.Pd

Guru BPBK Sangari

35 Sumarno

Wirawan, S.Pd

Guru Pkn Sangari

36 Fariadin, S.Pd Guru Bhs Indonesia Rato

37 Wahyudin, S.Pd Guru Prakarya Sangari

38 Anwar, S.Pd Guru Olahraga Sangari

39 Arina, S.Pd Gur Bhs Indoneasia Sangari

40 Ihwan, S.Pd Guru Penjaskes Bontokape

41 Jaidun, S.Pd Guru BPKB Sangari43

42 Jumansya, S.Pd Guru IPS Terpadu Tinamu

Page 51: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

39

43 Fatmawatih S.Pd Guru Pendidikan Agama

Islam

Mbawa

44 Asmah, S.Pd Guru Ipa Terpadu Sangari

45 Kurnia, S.Pd Guru Matematika Rato

46 Nurhidayah,S.Pd Guru Bhs Inggris Timu

47 Sahrudin, S.Pd Guru Penjaskes Sangari

48 Meri Andriani,

S.Pd

Guru Ipa Terpadu Mangge

49 Saharudin, S.Pd Guru Penjaskes Mpili

50 Ikraman, S.Pd Guru Matematika Sangari

51 Mahdi, S.Pd Guru PPKN Sangari

52 Ilyas, S.Pd Guru Matematika Mbawa

53 Sri Muliana,

S.Pd

Guru IPS Tepadu Sangari

54 Supriadin, S.Pd Guru IPA Terpadu Sangari

55 Rahmawati Aziz,

S.Pd

Guru BHS Idonesia Sangari

56 Hasniati, S.Pd Guru PPKN Sangari

57 Herman, S.Pd Guru PPKN Sangari

58 Ahmad, S.Pd Guru Bhs dan Sastra Sangari

59 Rukmini, S.Pd Guru IPS Salere

60 Rahmawati

Ahmad, S.Pd

Guru TIK Mangge

61 Rahmah, S. Pd Guru BHS Inggris Sangari

62 Deden Mojahidin Guru Matematika Sangari

Dokumentasi keadaan guru SMPN 2 Donggo tahun ajaran 2019/2020

Page 52: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

40

2. Keadaan Staf

Tabel 4.2

Data keadaan staf SMPN 2 Donggo 2019/2020

No. Nama Jabatan Alamat

1. M.Ali A.Md Ketua Tata usaha Rato

2 Sri nurnaningsing A.Md Setgas keuangan Sangari

3 Gufran Setgas kesiswaan Sangari

4 Nuraeni Setgas kepagaiwaian Sangari

5 Lutfi Setgas sarpras Sangari

6 Suharti Setgas keuangan II Sangari

7 Mustahi Setgas kurikulum Sangari

8 Sri suryani Setgas perpustakaan Sangari

9 Haerudin Penjaga Sangari

Dokumentasi keadaan staf SMPN 2 Donggo tahun ajaran 2019/2020

3. Agama dan jumlah peserta didik

Tabel 4.3

Data agama peserta didik SMPN 2 Donggo 2019/2020

No Kelas Agama

Jumlah Islam Katolik Kristen

1 VII1

27 4 - 31

2 VII2

29 2 - 31

3 VII3 24 5 1 30

4 VIII1

15 8 3 25

5 VIII2 24 4 - 26

Page 53: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

41

6 VIII3 16 9 - 25

7 IX1 22 5 - 27

8 IX2 23 4 1 28

9 IX3 21 6 - 27

Data 4.4

Data jumlah peserta didik SMPN 2 Donggo 2019/2020

No Kelas Jeniskelamin

Jumlah P L

1 VII1

16 15 31

2 VII2

14 17 31

3 VII3

15 15 30

4 VIII1

13 13 25

5 VIII2

12 16 26

6 VIII3

12 13 25

7 IX1

17 10 27

8 IX2

17 11 28

9 IX3

17 10 27

Dokumentasi keadaan staf SMPN 2 Donggo tahun ajaran 2019/2020

B. Peran Guru Agama Dalam Menanamkan Nilai Toleransi Antar Umat

Beragama Terhadap Siswa Di SMPN 2 Donggo Kaupaten Bima.

Sebelum memasuki hasil wawancara adapun maksud dari toleransi itu sendiri

adalah sikap menghargai dan sikap saling menerima pendapat, keyakinan dan

pendirian oarang lain yang berbeda dengan diri sendiri. Maksud dari menghargai

adalah tidak membenarkan pendapat, keyakinan, serta pendirian orang lain yang dan

tidak pula mengikutinya. Toleransi harus di deskripsikan secara tepat guna

memperoleh pemehaman yang baik. Sama halnya dengan toleransi beragama,

Page 54: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

42

pemehaman yang baik tentu akan mewujudkan suasana yang harmonis antara

pemeluk agama yang berbeda.

Dari hasil wawancara secara mendalam serta observasi atau pengamatan

langsung dapat diketahui peran guru agama dalam menanamkan nilai toleransi antar

umat beragam siswa di SMPN 2 Donggo kabupaten bima yang diperoleh oleh

peneliti.

Sebagai hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat diketahui peran guru

agama dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama siswa di SMPN 2

Donggo adalah sebagai berikut:

“Ya sebelum ke siswa saya sebagai kepala sekolah menghimbau kepada

guru agama kita himbau untuk saling menimbulkan bahwa agama kita itu

paling baik, tapi semua agama itu baik. Itu yang kita taman kepada meraka,

artinya jangn sampai pada saat mengajarkan memojokan salah satu agama,

tunjukan di islam yaitu agama islam, begitupun sebaliknya kristen ya sesuai

dengan agama kristen, jadi artinya jangan sampai merendahkan salah satu

agama. Itu yang kita pahamkan kepada guru-guru, jadi guru-guru saling

rukun, pasti murid-muridnya akan ikut, kalau guru-gurunya agamanya tidak

pernah rukun muridnya akan ikut juga.1

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Imran S,Ag selaku guru

pendidikan agama Islam tentang menanamkan nilai toleransi antar umat beragama

mengatakan bahwa:

“peran saya sebagai guru pendidkan Agama Islam adalah untuk untuk

menemkan nilai toleransi ada beberapa upayah yang saya lakukan yang

pertama itu memberikan arahan dan bimbingan di setiap kelas yang saya

ajarkan, biasanya itu saya lakukan di setiap akhir jam pelajaran, bahkan saya

menyiapkan waktu sebanyak 15 menit dari waktu pelajaran hanya khusus

1 Wawancara dengan Bapak Abdul Latif S.Pd Kepala Sekolah di SMPN 2 Donggo kamis 11

juni 2020

Page 55: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

43

untuk memberikan bimbingn kepada peserta didik saya, kenapa, karena

pribadi peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik . Seperti membertikan

arahan dan bimbingan yang berkaitan dengan toleransi antara umat

beragaman keadaan peserata didik dapat memehami bagaimana tolerensi

yang sebebarnya yang harus diterapkan kepada peserta didik yang berbeda

agama. Dikatakan anak–anak yang bertoleransi itu adalah anak-anak yang

bisamenghargai ajaran agama teman-teman lain, misalnya yang non-muslim

mengharagi agama yang muslim misalnya kaidah-kaidah islam yang tidak

bisa di langgar dan batsan-batasan yang tidak bisa di langgar dan itu seorang

guru sebelum mengajajarkan kepada anak-anaknya harus menerapkan

sehingga apa yang diajarkan kepada bukan hanya omong saja tetapi harus

hrus di terakan keada kehidupan sehari-hari, contoh saya sebagai guru non

muslim haru bergau dengan guru-guru yang muslim itu adalah salah satu

purwujudan toleransi di sekolah.2

Sehubungan dengan hal tersebut, Bapak Ignasius Ismail A.Md selaku guru

agama katolik berpendapat bahwa peran guru agama dalam menanamkan nilai

toleransi adalah:

Saya sebagai guru agama katolik harus menanamkan yang pertama itu nilai-

nilai budi pekerti dalam arti memberikan pemahaman kepada siswa/(i)

katolik bahwa dalam kehidupan bersosial itu membutuhkan bantuan dan

dukungan dari orang-orang termasuk teman-teman beragama lain yang

kedua untuk mewujudkan nilai-nilai budipekeri itu dalam kehidupan sehari-

hari bahwa tidak membeda-bedakan atau mengkotak-kotakan bahawa kamu

beragama lain dari saya dalam arti dalam pergaulan itu bukan hanya sesama

agama atau sesama keyakinan saja karena manusia itu mahluk sesial yang

membutuhkan bantuan orang lain karena pergaulan itu bukan dilihat dari

segi agama atau keyakinan saja akan tetapi dilihat dari kehidupan sosial, jika

siswa siswi sudah menerapkan hal demikian berari mereka sudah

menerapkan nilai-nilai toleransi itu sendiri, yang ketiga toleransi yang

bewujud misalnya saya sebagai guru agama katolik selalu mengingatkan

anak-anak katolik, kalau melihat teman-teman yang muslim pada hari jumat

mereka tidak shalat ke masjid ingatkan untuk pergi shalat, dan juga pada

bulan puasa seelalu untuk mengingatkan begitu pula sebaliknya, itu adalah

salah satu toleransi saling menghargai, menghormati dan juga saya sering

mengingatkan di sekolah itu bahwa perbedaan agama itu bukan sebuah hal

2 Wawancara dengan Bapak Imran S.Ag Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Donggo

kamis 11 juni 2020

Page 56: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

44

yang membuat satu sama lain itu saling menghujat akan tetapi perbedaan itu

indah bagus, karena dalam perbeadaan itu menumbuhkan kebersamaan,

perbedaan itu adalah warna yang akan memberikan warna tersendiri dalam

kehidupan3.

Sehubungan dengan hal tersebut, Juliana Br Sambiring S. Th selaku

guru agama Kristen berpendapat bahwa peran guru agama dalam menanamkan nilai

toleransi adalah:

Apapun latar belakangnya semua siswa martabatnya sama, kami menerapkan

bahwa manusia semua sama dihadapkan tuhan, hanya saja cara untuk

menmyampaikan berbeda-beda, caranya orang memberikan hormat berbeda,

misalnya ketika disekolah ada kegiatan khusus pada hari jumat semua anak-

anak dikumpulkan, anak-anak yang muslim melakukan kegiatan bertadarus,

lalu yang non-muslim menbaca kitap atau semacam renungan walaupun

kadang-kadang ada yang baca ada yang tidak tetapi kita memang

mengarahkan anak-anak supaya mari kita bertoleransi.4

Dalam pelaksanaan pembelajaran agama, menamkan nilai toleransi

tercermin dari bagimana cara guru agama mongorganisir siswa di kelas dan materi

yang di sampaikan, sedangkan dalam evaluasi pembalajaran menanamkan nilai

toleransi terlihat dari cara guru agama menilai siswa di kelas. Menanamkan nilai

toleransi dalam kegiatan keagamaan di SMPN Donggo Kabupaten Bima di tunjukan

oleh guru Agama seperti menengok dan bela sungkawa ketika ada warga sekolah

yang sedang mengalami kesulitan.

Dari hasil wawancara penulis dia atas di SMPN 2 Donggo dapat diketahui

bahwa dalam menenamkan nilai toleransi antar umat beragama siswa di SMPN 2

3 Wawancara dengan Bapak Ignasius Ismail A.Md di SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020

4 Wawancara dengan Ibu Juliana Br Sambiring S. Th selaku guru agama Kristen di SMPN 2

Donggo kamis 11 juni 2020

Page 57: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

45

Donggo bukanlah perkara mudah, semua guru, terutama guru agama harus benar-

benar kerja keras mejalankan perannya dengan baik mengingat kondisi SMPN 2

Donggo ini adalah sekolah yang majemuk, yang terdapat bebagai macam agama,

suku dan antar golongan. Dalam menjalankan tugasnya semua guru agama yang

tidak hanya berperan sebagai pendidik ataupun pengajar saja, namun juga sebagai

contoh untuk saling menghargai dan menghormati dalam menanamkan nilai-nilai

budi pekerti, dan lain sebagainya.

C. Sikap Toleransi Antara Umat Beragama Siswa Di SMPN 2 Donggo

Kabupaten Bima

Siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima sebagian besar beragama Islam, tenaga

pengajar dan seluruh pengurus sekolah juga sebagaian besar beragama Islam. Akan

tetapi sistem dan cara mengajar menggunakan metode pelajaran umum, tidak ada

perbedaan, siswa muslim dan siswa non-muslim kita samakan, tidak ada aturan yang

berbeda, ini di nyatakan oleh ibu Juliana sambiring spd salah satu guru yang

mengajar di SMPN 2 Donggo beliau juga yang menjelaskan bahwa tidak ada

konflik antara siswa muslim dan non-muslim, keduanya dapat menjalin hubungn

dengan baik dan berinteraksi dengan sopan satu sama lain. 5

Bentuk tolelansi adalah bukti nyata yang di lakukan oleh siswa dan guru

bukan hanya sekedar menjelaskan tentang toleransi akan tetapi harus di

terapkan dalam kehidupan agar siswa bisa mencontohi dan melihat prilaku

yang di terapkan oleh guru mengenai toleransi dan siswa juga bisa berteman

5 Wawancara dengan Ibu Juliana Sambiring Guru Pendidikan Agama Kristen Protestan di

SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020

Page 58: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

46

dengan siapa saja, sehingga tidak ada benteng tidak ada jarak satu dengan

yang lain6

Dari hasil wawancara juga dapat di simpulkan bahawa peserta didik memberi

respon positif walaupun mereka berbeda agama dan Mereka juga berbagi makanan,

berbagi ilmu, kerja kelompok bahkan bertukar pikiran tentang masing-masing agama

yang di anut.

Para siswa tidak mempermasalahkan jika mereka berteman walaupun

bersahabat dengan yang berbeda agama sebagaimana dengan di paparakan oleh

salah satu siswa

Berdasarkan hasil wawancara dengan dari salah satu siswa kelas VIII

tentang bagiamana pengetahuan tentang toleransi anta uamat beragama yang di

ajarkan oleh guru agamanya,bagaimanan sika guru agama anda dalam kehidupan

umat beragama dengan sesama guru, dan bagaimana sikap anada dalam

kehidupan anatara umat beragama dengan sesama siswa ? dan dia menyatakan

bahwa

Nilai toleransi yang saya dapat dari guru agama itu banyak salah satunya

adalah menghargai dan saling mengerti akan perbedaan itu indah, saling

mengerti akan perbedaan masing-masing agama karena saling menghargai

itu penting karena di sekolah ini mempunyai penganut agama yang lebih dari

satu, untuk mewujudkan toleransi antar umat beragama di SMPN 2 Donggo

saling mengerti, menghargai dan mengerti antar dengan yang lain walau

berbeda agama.

Sikap guru Muslim dengan guru agama non-muslim adalah seperti sikap guru

pendidikan agama.7

6 Wawancara dengan Bapak Ignasius Ismail A.Md di SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020

7 Wawancara siswa kelas VIII atas nama kristina yukiana di SMPN 2 Donggo kamis 11 juni

2020

Page 59: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

47

Sikap siswa muslim dengan siswa non-muslim adalah seperti yang di

nyatakanoleh siswa kelas VII yaitu bergaul dengan teman yang berbeda

agama itu senang kerena kita bisa belajar dari mereka arti dari sebuah

perbedaan dan kalau kita bisa belajar sama mereka apa yang kita ngga, , Ya

karena kalau di minta saya semua agama itu baik terus teman saya sikapnya

dengan saya baik, kenapa gak berteman saja sama mereka kan mereka baik.

Dari teman yang berbeda agama kita bias memahami sebuah perbedaan dan

membiasan diri kita dengan keadaan.8

Menurut hasil penelitian yang saya telitu pada hari kamis tanggal 11 jun .

memerhatikan bahawa hubungan siswa dan guru di SMPN 2 Donggo sangant baik,

karen dalam pengamatan peneliti terlihat para siswa biasa berbaur antara satu

dengan yang lain tanpa memperdulikan latar belakang agama. Para siswa terlihat

berjalan ke kantin bersama, makan bersama dan juga bersenda gurau satu sama lain.

Secara umum siswa yang menjadi subjek penelitian ini, tidak hanya

merasakan perbedaan yang di hargai oleh teman-teman mereka yang muslim, namun

siswa-saswa non-muslim yang mendapatkan keringanan yang sama dari guru agama

yang ada di sekolah tersebut SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Nilai Toleransi Antara Umat

Beragama Siswa Di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima.

a. faktor pendukung

Berjalanyan suatau proses pasti tidak pernah bebas dari faktor pendukung dan

penghambat. Sebagaimana mananamkan nilai toleransi antar umat beragama di

SMPN 2 Donggo, faktor pendukung merupakan sesutau yang dapat menunjang

kalancaran dalam menanmkan nilai toleransi tersebut dan hal itu akan berdampak

8 Wawancara dengan siswa kelas VII atas nama Dahlan SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020

Page 60: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

48

positif terhadap jalanya menanamkan nilai toleransi anta umat beragama. Sedangkan

faktor pengambat dalam sesuatu yang dirasa mengahalangi atau menghambat jalan

dalam menanamkan nilai toleransi antra umat beragma di SMPN 2 Donggo kab.

Bima.

1) Faktor pendukung dalam menanamkan nilai toleransi antara umat beragma di

SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima terdiri dari dua, yaitu:

a) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam sekolah atau hal-hal

yang berasal dari warga sekolah maupun pihak sekolah yang dapat memperlancar

proses menanamkan nilai toleransi siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang peran guru Agama

dalam menanamkan niliai toleransi antara umat beragama Di SMP N 2 Donggo, di

sekaloh tersebut terdapat tiga penganut Agama yaitu, Islam, Kristen Katolik dan

Kristen Protestan, dalam keseharian sekolah terlihat dari sikap bergaul, belajar,

berkawan dan lain sebagainya sangat mencermikan sikap toleransi, meskipun mereka

hidup dalam lembaga pendidikan warga sekolahnya berlatar belakang agama yang

berbeda-beda, tetapi mereka dapat menjalankan pendidikan secara adil dan damai,

misalnya hari jumat ketiga Agama tersebut memiliki jadwal kegiatan masing-

masing sesuai dengan ajaran Agamanya. Dan berupa lingkungan sekolah yang

kondusif, dorongan kepala sekolah, terjadinya fasilitas yang baik, Yang menjadi hasil

dari penelitian peran guru agama dalam menanamkan nilai toleransi antara umat

beragama siswa di SMPN 2 Donggo kaupaten bima yaitu.

Page 61: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

49

a. siswa mampu berbaur satu sama lain tampa membedakan agama khususnya

kelas yang di dalamnya terdapat siswa yang berbeda latar belakan agamanya.

b. siswa lebih mamapu pengahargai siswa lain ketika sedan menjalankan ibadah.

c. sikap saling kerja sama natar siswa dalam kegiatan ke agamaan berjalan dengan

baik, sikap kerja sama ini menunjukan kebersamaan tampa memandang latar

belakang agama, yang mendukung dalam menanamkan nilai toleransi antara

umat beragma siswa di SMPN 2 Donggo kabupaten Bima adalah sebagi berikut:

(1) Kesadaran yang timbul pada diri siswa sejak pertam kali masuk ke

SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima

Kesadaran yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri, dimana kesadaran

terswbut telah timbul sejak pertama kali masuk di sekolah. Kesadaran siswa timbul

karena sebelum siswa mengikuti pelajaran, siswa di arahkan untuk mengikuti

kegiatan Masa Orientasi Siswa atau MOS. Menurut Gunawan (2014:260) Masa

Orientasi Siswa merupkan serangkaian kegiatan pertama masuk sekolah pada setiap

awal tahun ajan baru yang berlangsung selama 3 hari. Penyelenggaran MOS disetiap

wilayah, dapat direncanakan dan di atur sesuai dengan kondisi dan situasi sekolah

masing-masing.

(2) Dorongan dari guru maupun karyawan untuk senagtiasa memupuk

kerukunan di sekolah

Bukti ali mengemukakan, bahwa salah satu konsep teori yang dapat

digunakan untuk menciptakan kerukunan hidup beregam itu melalui setujuh dalap

perbrdaan. Gagsan ini menemukan bahwa agama yang ia peluk itulah yang paling

Page 62: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

50

baik. Walauoun demikian dia mengakui, diantar agama yang satu dengan agama yang

lainya selain terdapat perbedaan juga terdapat persamaan. Pengakuan seperti ini akan

membawa kepa suatu pengertian yang dapat menimbulkan adanya sling menghargai

dan mengormati di antara kelompok-kelompok pemeluk agama yang satu dengan

yang lainya

Berdasarkan pendapat di atas salah satu cara yang dilakukan untuk memupuk

kerikunan adalah mengakui, menghormati,dan mengargai agama yang satu dangan

yang lainya. Pemahaman tersebut dapat ditanamkan oleh guru kepada peserta

didiknya, tetepi tidak hanya sebatas pehamahaman, seorang guru juga harus

memberikan teladan mengenai persoalan tersebut sehingga siswa dapat

menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.

b) faktor ekternal

Dukungan dari orang tua siswa atas kegiatan yang berkaitan dengan perayaan

hari besar agama lain adalah faktor dari luar yang membantu kelancaran dalam

menemkan nilai toleransi antara umat beragamasiswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten

Bima. Hal tersebut muncul karena kesadaran dan pemahaman orang tua siswa bahwa

anaknya bersekolah di sekolah umum yang memiliki beragam agama didalamnya.

Pada dasarnya semua kegiatan dilingkungan sekolah tidak akan berjalan

dengan lancer tanpa dukungan dari berbagai pihak, yaitu dari peserta didik itu

sendiri, orang tua dan sekolah. Sehingga jika salah satu dari ketiga elemen tersebut

terpenuhi akan menghambat kegiatan yang telah diprogramkan oleh sekolah. Jika

orang tua menyadari bahwa anaknya bersekolah dilembaga penididikan umum, maka

Page 63: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

51

program-program sekolah yang berkaitan dengan ciri khas sekolah tersebut akan

dapat berjalan dengan semestinya.

2) Faktor penghambat

Berdasarkan penuturan kepala sekolah adalah dan beberapa guru yang peneliti

pilih sebagai responden, hapir tidak ada faktor yang mengambat nilai-nilai toleransi

di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima. Akan tetepi dari sudut pandang ada beberapa

hal yang menghambat dalam menemkan nilai toleransi atnta umat beragama siswa di

SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima, jawaban mayoritas responden mengatakan

bahwa faktor yang dirasa pengahambat adalah permasalaahn yang terjadi dengan

teman dikaranakan perbedaan pendapat dan nilai-nilai, yang menyebabakab

toleransi sedidikit terhambat. Masing-masing siswa mempunyai cara tersendiri

dalam menyelesaikan persoalan tersebut ada yang minta maaf dengan teman yang

bersangkutan, ada yang melibatkan guru dalam memecahakn permasalahan tersebut.

Faktor penghambat yaitu jam plelajaran agama yang relatif sempit, belum

tersedia ruangan yang menendai khususnya untuk siswa non-muslim yang kadang

di tempatkan di ruangang-ruangan kelas saat kegiatan keagamaan berlangsung.

Peserta didik pastinya memiliki kepribadian yang berbeda-beda, karena peserta

didik berasal dari berbagai daerah yang berbeda – beda memiliki agama yang

berbeda pula, pengalaman dalam menenamkan nilai toleransi antara umat beragama

siswa. Daerah yang mereka tempati pasti memiliki adat dan budaya yang

berbeda – beda. Oleh karena itu dalam hal ini pendidik harus pandai – pandai

Page 64: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

52

dalam mengatur komunikasih. Memahami kondisi kepribadian menjadi tantangan

tersendiri bagi pendidik untuk toleransi antara umat baragama

Sebagai hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat diketahui factor

penghambat dalam menanamkan nilai toleransi antar umat beragama siswa di

SMPN 2 Donggo adalah sebagai berikut:

Faktor penghambat yaitu jam plelajaran agama yang relatif sempit,

kurangnya kerja sama anta guru agama dalam menegakan kegiatan ke

agamaan dan belum tersedia ruangan yang menendai khususnya untuk

siswa non-muslim yang kadang di tempatkan di ruangang-ruangan kelas

saat kegiatan keagamaan berlangsung. Peserta didik pastinya memiliki

kepribadian yang berbeda-beda, karena peserta didik berasal dari berbagai

daerah yang berbeda – beda memiliki agama yang berbeda pula,

pengalaman dalam menenamkan nilai toleransi antara umat beragama siswa.

Daerah yang mereka tempati pasti memiliki adat dan budaya yang

berbeda – beda. Oleh karena itu dalam hal ini pendidik harus pandai –

pandai dalam mengatur komunikasih. Memahami kondisi kepribadian

menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik untuk toleransi antara umat

baragama9

Hambatan yang sama juga dialami oleh Ibu Juliana Sambiring, S.Th, bahwa

juga mengajar 2 jam pelajaran di setiap minggu berikut hasil wawancara:

Sejauh ini yang menjadi hambatan yang saya alami dalam menenemkan nilai

toleleransi antara umat beragama kepada murid saya termasuk termasuk di

antara nilai toleransi antara umat beragama yaitu kurangn ya tatap muka

dengan murid-murid saya, karena saya masuk hanya 2 jam pelajaran di setiap

minggu, sehingga sulit bagi meluangkan waktu untuk memberi arahan dan

bimbingan kepada murid saya, karena dua pelajaran tersebut terakai untuk

penyampaian materi belajar dan latihan, oleh karena itu saya memberikan

arahan dan bimbingan de sela-sela pelajaran.10

Demikianlah uraian faktor pendukung dan penghambat dalam penelitian ini.

9 Wawancara dengan Bapak Abdul Latif S.Pd Kepala Sekolah di SMPN 2 Donggo kamis 11

juni 2020 10

Wawancara dengan Ibu Juliana Sambiring Guru Pendidikan Agama Kristen Protestan di

SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020

Page 65: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peran guru agama dalam menanamkan nilai toleransi antara umat beragama

siswa di SMPN 2 Donggo Kaupaten Bima, melalui dua kegitan yaitu

kegiatan pembelajaran agama di kelas dan kegiatan pembelajaran di luar

kelas. Kegiatan pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara guru agama

menanamkan nilai-nilai toleransi secara teoritis, sedangkan kegiatan

pembelajatan di luar kelas, guru agama memberikan teladan dalam kehidupan

berbeda agama seperti bekerjasama dan sikap saling membentu antara warga

sekolah SMPN 2 Donggo tanpa memandang latar belakang agama yang

berbeda.

2. Sikap toleransi umat beragama antar siswa di SMPN 2 Donggo kabupaten

Bima dapat disimpulkan bahawa siswa-siswa muslim memberi respon positif

kepada siswa yang beragama lain, seperti memberi dan berbagi makanan,

berbagi ilmu, kerja kelompok bahkan bertukar pikiran tentang masing-masing

agama yang di anut. Para siswa tidak mempermasalahkan jika merela

berteman maupun bersahabat dengan temannya yang berbeda agama.

3. Faktor pendukung dan penghambat nilai toleransi antara umat beragama

antar siswa di SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima. Terdiri dari:

a. Faktor Pendukung

Page 66: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

55

Adanya materi pembelajaran agama di kelas dan sikap teladan dari guru-

guru dalam memberi contoh toleransi antar umat beragama. Demikian

pula sikap siswa yang saling membantu dan bekerjasama tanpa

memandang perbedaan agama.

b. Faktor penghambat

Faktor penghambat hanya seputar perbedaan pendapat pada hal-hal dapat

menyebabakab terjadinya konflik, namun selalu ada cara baik guru

maupun siswa dalam memecahakn permasalahan tersebut, seperi

memberikan pemehaman seputar toleransi dan saling meminta dan

memberi maaf.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakaukan di SMPN 2 Donggo

kabupaten Bima mengenai menemkan nilai toleransi antara umat beragama siswa di

SMPN 2 Donggo penusia memiliki beberaa saran anatara lain:

1. Saran bagi sekolah

Sekolah hendak lebih meningkatkan lagi uoayah dalam menamkana nilai

toleransi antara umat beragama kepada peserta didik melalui berbagai pembahasan

agar sika toleransi agama dapat menjadi karakter peserta didik. Sikap toleransi

beragama di sekolah terbilang sudah bagus, namun mungkin sekolah bisa

Page 67: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

56

melakukan dialog keagamaan agar daoat menambah pengetahuan peserta didik

tentang agama-agama di luar agamany.

2. Saran bagi guru pendidikan Agama

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama hendaknya guru mencoba

menerapkan metode dialog dengan peserta didik yang tidak seagamanya, agar dapat

menambah wawasan, mengenai agama-agama lain. Serta melekukan memberi tahu

peserta didik myang berkaitan dengan berbedaan agama baik di lingkungan

sekolah maupun lingkungan luar sekolah.

3. Saran bagi peserta didik

Peserta didik sebagai generasi penerus yang nantinya akan berfasilitasi

dengan masyarakat dengan masyarakat luas dan majemuk, maka hendaknya peserta

didik dapat menghayati ajaran aagama yang sudah diberikan kaitan dengan

toleransi beragama di harapkan mencerminkan dalam perilaku peserta didik sehari-

hari sikap menghargai dan menghormati orang lain tanpa memandang status

agama yang melekat padaa dirinya ataupun oarang lain.

Page 68: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

34

DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an dan Terjehanya

Achmad Nur 2001, pluralisme agama, kerukunan dalam keagaman

(jakarta:PT.KompasMedia Nusantara,)

Al-Muanwar Said Agli Husin 2007, Fikih Hubungan Antara Agama (Penerbit

Ciputar Pres Jakarta)

Arief Muhammad 2012, stategi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah

(tori teologi dan implementasi Yogyakarta idea Press)

Basrowi dan Suwanda2008 Memhami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka

Cipta)

Deperdemen Pendidkan Nasional 2007, Kamus Bahasa Indonesia :Edisi Ketiga (

Jakarta: Balai Pustaka)

H. Bakker Anton 1986, Metodemetode Filsafat (Jakarta: Ghalia Indinesia)

Hardiansyah Haris 2010,Metodologi Penelitan kualitatif, (Jakarta: Salemba

Humanika)

Hasan M. Tholchah , 2000, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural ( jakarta:

Lontabora Press)

Hasyim Umar 1991, Toleransi dan kemerdekaam dan berbagsa dalam islam

sebagain dasar menuju dialog dan kerukunan antara kerukunan antar

agma, (Surabaya: PT Bintang Ilmu)

http://khaidarmansyah-bpptlampung.blogspot.com//2009/2/peran-dan-kedudukan-

guru dalam.html.1

Kementrian agama RI, Al-Quran Tajwid Dan Terjemahan (Bandung: Al-Mizan

Publishing House 2011), QS. Al-Kafirun 109:1-6

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid Dan Terjemahan (Surabaya:Nur

Ilmu2003) Q.S Al-anbiya 21:107

Kementrian Agama RI, Al-Quran Tajwid Dan Terjemahan (Yogyakarta

Gramasurya 2006) QS. Al-hujurat 49:13

Poeposoewarno M. Marcono 1968, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi

(Yogyakarta: U.P.Karwono , April 1968)

Page 69: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

35

Qiwaid 2003Gejala Intoleransi Beragama Dikalangan Peserta Didik Dan

Upayah Penanggulangan Melelui Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,

Dialog: penelitian dan kajian keagamaan 36 No 1(2003)

Rahmat M. Imdadun 2003 et al.eds, Islam Pribumi; mendialogkan Agama,

Membaca Realitas (Jakarta Erlangga,)

Satyakarjana 1997, Arah Ketekese di Indinesia Yogyakarta: Pusat Kateketik.

Shaleh Abdul Rahman 2008, psikologi suatu pengaaturan dalam prespektif islam

Jakarta:Kencana

Shelvi Siantri, “ Manfaat Dari Toleransi Antara Umat Beragama” diakses dari

http://www.masukuniversitas.com /manfaat-toleransi-antara-umat-

beragama/.pendidikan, pada tanggal 29 november 2019 pukul19.49

Sidjabat B.S. 2010 , Mengajar Secara Profesional Bandung: Kalam Hidup

Sudirman 2007 Intraksi dan Motifasi Belajar-Mengajar Jakarta: PT Raja

Grafindo Persda

Sugiono 2006, metode penelitian administrave ( Bandung: Alvabet)

Sugiono 2004, Metode Prnrlitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta)

Sulasman & setia Gumilar2013, teori-teori kebudayaan, (Bandung: CV Pustaka

Setia)

Sumatrana Dkk 2005, Pluralisme, konflik dan penididkan agama di indonesia

(yogyakarta: Pustaka Pelajar,).

Suprihatiningrum Zamil 2016, Guru Profesional: Pedoman kinerja, kulitas,

kualifikasi, dan Kompetensi Guru (Jokjakarta: Ar-ruzz Media)

Surya Mohammad , 1997,psikolpgi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung:

Jurusan Psikilogi dan Bimbingan IKIP bandung)

surya Mohammad 1997 psikolpgi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung:

Jurusan Psikilogi dan Bimbingan IKIP bandung,

Susanto Trisno 2002 menyatakan Agama dalam tashwwiru afkar, edisi no.

13tahun 2002

Tillman Diane , 2004, Living Value An Education Proram (pendidikan nilai

anak), Penerjemah: Adi Respati, Dkk. (Jakarta: rasindo)

Tohirin 2014 Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis

Interasi dan Kompetnsi) (Jakarta: Rajawali)

Undang-undang sisdiknas UU RI No.20 Tahun 2003 (Jakarta:Sinar Grafika,

2005)

UU RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Jakarta:Sinar Grafika,

2005)

Page 70: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

36

Wawncara dengan Bapak Abdul Latif Kepala Sekolah di SMPN 2 Donggo

kamis 11 juni 2020 Wawncara dengan Ibu Juliana Br Sambiring S. Th selaku guru agama Kristen di

SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020 Wawncara dengan Bapak Ignasius Ismail A.Md di SMPN 2 Donggo kamis 11

juni 2020 Wawncara dengan Bapak Imran S.Ag Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2

Donggo kamis 11 juni 2020

Wawncara dengan Ibu Juliana Sambiring Guru Pendidikan Agama Kristen

Protestan di SMPN 2 Donggo kamis 11 juni 2020

Wawncara dengan siswa kelas VII atas nama Dahlan SMPN 2 Donggo kamis 11

juni 2020 Wawncara siswa kelas VIII atas nama kristina yuliana di SMPN 2 Donggo

kamis 11 juni 2020 Wina sanjaya 2003, penelitian pendidikan ( Bandung: kencana predena media

grub,)

Zuhairi Dkk 1983 motodik khusus pendidikan Agama islam surabaya: usaha

nasional

Page 71: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara untuk kepala sekolah

1. Strategi apa yang di gunakan bapak untuk menciptakan kehidupan bertoleransi

antara pemeluk agama yang satu dengan yang lain?

2. Apa alasan bapak sebagai kepala sekolah menenerima peserta didik yang non

muslim

3. Bentuk toleransi seperti apa yang di terapkan oleh bapak kepada peserta didik,

apakah semua pereta didk terlibat?

4. Sejauh ini apakah pernah ada konflik yang tejad di sekolah?

Wawancara untuk guru agama pendidikan agma islam

1. Bagaimana peran bapak/ibu sebagai guru agama dalam menanamkan nilai toleransi?

2. Menenankan nilai toleransi dalam kehidudpan pesera didik seperti apa?

3. Terkait dengan pemebelajaran agama teknik dan metode apa yang di gunakan?

Wawancara untuk guru agama pendidikan agma katolik

1. Bagaimana peran bapak/ibu sebagai guru agama dalam menanamkan nilai toleransi?

2. Seperti apa bentuk toleransi yang di terapkan kepada peserta didik?

3. Keberhasilan dalam menanamkan nilai toleransi agama pada peserta didik seperti

apa pak?

Wawancara untuk guru agama pendidikan agma protestan

1. Bagaimana peran bapak/ibu sebagai guru agama dalam menanamkan nilai toleransi?

2. Bagaimana bentuk sikap peserta didik dalam mengharai perbedaan agama

3. Keberhasilan dalam menanamkan nilai toleransi agama pada peserta didik seperti apa

pak?

Wawancara untuk peserta didik

1. Bagaimana pengerahuan tentang toleransi antara umat beragama yang diajarkan

oleh guru Agamanya?

2. Bagaimna sikap guru Agama dalam kehidupan uamat beragama dengan sesama

guru?

3. Bagaumana siskspa anda dalam kehidupan antara umat beragama dengan sesama

siswa?

Page 72: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 73: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 74: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 75: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …
Page 76: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

LAMPIRAN

Bersama kepala sekolah SMPN 2 Donggo

bapak abdul Latif S.Pd

Bersama ibu Juliana Sambiring Guru Agama Kristen

Protestan

Wawancara Bersama Bapak Ignasius Ismail

Selaku Guru Agama Katolik

Wawancara Bersama Bapak Imran Selaku Guru

Pendidikan Agama Islam

Page 77: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

Foto bersama siswa kelas VIII

Page 78: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN …

RIWAYAT HIDUP

EVITAMALA, Sorifo’o 24 April 1998 putri ke dua

dari pasangan Ayahanda Masri dan Ibunda Rohana,

Riwayat Pendidikan Sekolah dasar pada tahun 2004 dan

di SDN Impres Sangari dan tamat pada tahun 2010,

kemudian penulis melanjutkan di SMP Negeri 2 Donggo dan tamat pada tahun

2013, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2

Donggo dan tamat pada tahun 2016, penulis mendaftar di Universitas

Muhammadiyah makassar (UNISMUH Makassar) Fakultas Agama Islam dan di

terima di jurusan Pendidikan Agama Islam (SI) pada tahun 2016.

Di akhir studinya penulis menyusun Skripsi yang berjudul tentang

“PERAN PENDIDIKAN GURU AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA SISWA DI SMPN 2 DINGGO

KABUPATEN BIMA”