PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

96
PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 KOTA JAMBI PROPOSAL PENELITIAN TRI AJI PURNAMA NIM. TP. 140900 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Transcript of PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Page 1: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN

AKHLAK SISWA DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA NEGERI 6

KOTA JAMBI

PROPOSAL PENELITIAN

TRI AJI PURNAMA

NIM. TP. 140900

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 3: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 4: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 5: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 6: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 7: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

vi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang.

Dengan rasa syukur dan bahagia kupersembahkan skripsi ini untuk

Ayahanda (alm) Kgs. Usman Nungcik dan Ibunda Hasnah,

dengan selalu memperjuangkan hidupku dengan penuh kesabaran,

cinta dan kasih sayang, sebagai bukti dan rasa banggaku,

selalu ada do’a agar beliau diberikan kesehatan,

umur panjang dan terutama selalu ta’at beribadah pada Allah SWT.

Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku,

sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, Berguna bagi

Agama, Bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani kehidupan di Masyarakat

Untuk Ayuk dan Abang ku yang sudah menjadi motivasi bagiku, Kuucapkan terimah kasih

yang tak terhingga atas segala yang telah diberikan dan perjalan hidupku

Dan untuk keluargaku yang kucinta dan kusayangi seumur hidupku.

Juga untuk sahabat-sahabat seperjuanganku, seniorku, adik-adik ku yang selalu

mendukung dan memotivasi, memberi arahan serta masukan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya. Amiiin.........

Page 8: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

vii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

MOTTO

حيم ب حمن الر سم الله الر

ناس والحجارة يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها ال

ما أمرهم ويفعلونعليها .مايؤمرونملئكة غلظ شداد ل يعصون الل

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-

Tahrim : 6).

Page 9: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

viii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha ‘Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi, baik moril maupun materil, untuk itu, melalui kolom ini

Penulis ingin menyampaikan terimah kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr Su’aidi, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd dan Bapak Habib Muhammad, M.

Ag selaku Dosen pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Kepala SMP N 6 Kota Jambi dan seluruh guru mata pelajaran

bimbingan konseling yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

memperoleh data dilapangan.

5. Sahabat-sahabat mahasiswa seperjuangan yang telah menjadi pathner diskusi

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan, pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Jambi, November 2019

Penulis,

TRI AJI PURNAMA

NIM. TP. 140900

Page 10: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

ix

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRAK Nama : Tri Aji Purnama Nim : TP. 140 900 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : Peran Guru Pembimbing Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa

di Sekolah Menengah Pertama 6 Kota Jambi

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kurangnya bimbingan sosial pertama dalam bimbingan sosial untuk pembinaan akhlak masih terdapat kekurangan seperti perkelahian antara siswa, ribut didalam kelas dan sebagainya. Kedua siswa masih banyak terlihat enggan melakukan bimbingan, walaupun telah diharuskan kepada semua peserta didik untuk melakukan bimbingan, ketiga masih perlunya perhatian yang khusus dari guru bimbingan konseling untuk pembinaan akhlak siswa melalui bimbingan ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field recearch). Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer yaitu: 4 guru bimbingan konseling, data skunder yaitu: Historis dan Geografis, Struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, Keadaan sarana dan prasarana. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru bimbingan konseling telah melakukan bimbingan, seperti bimbingan belajar, bimbingan karir, bimbingan sosial dan bimbingan belajar

Adapun yang menjadi kendala diantaranya adalah: meningkatkan perhatian terhadap pendidikan terhadap anak, memberikan nasehat dan motivasi terhadap anak, dan meningkatkan disiplin siswa.

Kata Kunci: Peranan Guru Bimbingan Konseling, Pembinaan akhlak

Page 11: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

x

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRACT Name : Tri Aji Purnama Nim : TP. 140 900 Department : Islamic Education Tittle : The Role of Teacher Mentor Guidance on Student Morals

Development in Sekolah Menengah Pertama 6 Kota Jambi

This thesis is motivated by the lack of the first social guidance in social guidance for moral coaching there are still shortcomings such as fights between students, noisy in the class and so forth. Both students still seem reluctant to do guidance, although it has been required to all learners to do the guidance, the third is still the need for special attention from counseling teachers to coaching students morals through this guidance.

The method used in this research is descriptive qualitative method, and the type of research used is field research. Sources of data from this study consisted of primary data, namely: 4 teachers counseling guidance, secondary data are: Historical and Geographic, organizational structure, state of teachers and students, the state of facilities and infrastructure. While the data collection techniques used are observations and interviews, data that has been collected and then processed by means of data reduction, data presentation and conclusion

The results showed that counseling teachers have conducted guidance, such as learning guidance, career counseling, social counseling and tutoring

The obstacles include: increasing attention to education of children, giving advice and motivation to children, and improving student discipline.

Keywords: Role of Teacher Counseling Guidance, Coaching morals

Page 12: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

xi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

ABSTRACT ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI. .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. ..................................................................... 1

B. Fokus penelitian ................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah. ............................................................................. 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.. ........................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ..................................................................................... 9

1. Peranan Guru ................................................................................... 9

2. Bimbingan Konseling ...................................................................... 10

3. Jenis Bimbingan di Sekolah ............................................................ 13

4. Pola Umum Bimbingan dan Konseling di Sekolah ......................... 14

5. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ............................ 15

6. Fungsi Bimbingan Konseling .......................................................... 18

7. Pengertian Akhlak ........................................................................... 20

8. Pentingnya Pembinaan Akhlak ........................................................ 21

B. Studi Relevan ....................................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................ 26

B. Setting Dan Subjek Penelitian .............................................................. 27

C. Jenis dan sumber Data .......................................................................... 28

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 29

E. Teknik Analisis Data. ........................................................................... 31

F. Teknik pemeriksaan Keabsahan Data. ................................................. 32

G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 33

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan umum

1. Historis ............................................................................................ 34

2. Geografis ........................................................................................ 35

3. Visi dan Misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.. . 35

4. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi........ 36

5. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

Page 13: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

xii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

......................................................................................................... 36

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Pendidikan ..................................... 38

7. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 43

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi ......................................................... 44

2. Upaya yang dilakukan Guru Bimbingan Konseling Terhadap

Pembinaan Akhlak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi ....................................................................................... 54

3. Kendala-Kendala yang dihadapi Guru Bimbingan Konseling

Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi ......................................................... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ......................................................................................... 66

B. Saran-saran. ......................................................................................... 66

C. Kata Penutup ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN

Page 14: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

xiii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ......................................................................... 33

Tabel 4.1: Daftar Nama Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Kota Jambi ................................................................................................. 34

Tabel 4.2: Data Profil Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Kota Jambi ................................................................................................. 38

Tabel 4.3: Jumlah Guru Dengan Tugas Mengajar Sesuai Dengan

Latar Belakang Pendidikan (Keahlian) ......................................................... 39

Tabel 4.4: Daftar Nama Wali Kelas Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Kota Jambi ................................................................................................. 40

Tabel 4.5: Daftar Keadaan Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi ............................................................................................................ 41

Tabel 4.6: Keadaan Gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi.................................................................................................... 43

Page 15: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

xiv

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi .................................................................................. 37

Page 16: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

xv

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 2: Daftar Informan

Lampiran 3: Foto Kegiatan

Page 17: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk membentuk

perkembangan potensi dan kemampuan agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya

sebagai pribadi, sebagai masyarakat maupun sebagai warga Negara. Pendidikan akan

dapat membawa kemajuan bagi setiap individu menjadi manusia yang sempurna.

Melalui pendidikan itu juga akan dapat membawa kemajuan individu dalam berbagai

bidang bahkan akan mengangkat derajatnya di sisi Allah SWT. Pendidikan

mengambil perannya masing-masing meskipun dalam lingkungan yang berbeda,

sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah

“untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Proses belajar mengajar disekolah dimaksudkan untuk membantu siswa

tumbuh dan berkembang menemukan pribadinya didalam kedewasaan masing-

masing. Tumbuh dan berkembang secara maksimal dalam berbagai aspek

kepribadian, sehingga menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri didalam

dan ditengah-tengah masyarakat. Berbicara masalah pendidikan, maka sebagai objek

dan subjeknya adalah siswa. Siswa merupakan generasi muda yang harus diarahkan,

dibimbing dan dibina dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.Generasi muda

mempunyai prospek yang perlu pembinaan scara intensif.

1

Page 18: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pendidikan dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan dan

keterampilan menyelesaikan masalah-masalah kehidupan serta membantu

mengembangkan sosial masing-masing agar mereka mampu menyesuaiakan diri

dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk masyarakat yang dinamis. Mencapai

masyarakat yang maju tidak lah mudah kalau tidak diusahakan dengan sungguh-

sungguh, karena perkembangan dan kemajuan tekhnologi akan menambah

kompleksnya permaslahan yang dihadapi. Dalam hal ini pendidikan mempunyai

tanggung jawab besar dimana pendidikan itu juga turut menentukan maju atau

tidaknya suatu bangsa.

Dengan adanya tujuan pendidikan yang menunjang tercapainya tujuan

nasional maka jelas pentingya bimbingan konseling dalam proses pendidikan sekolah

untuk membanntu siswa dalam menemukan jati dirinya dan sebagai pembinaan

akhlak konseling untuk membantu siswa menyelesaikan persoalan yang dihadapinya

“Konseling bertujuan membantu individu untuk mengadakan interpretasi

fakta-fakta, mendalam arti nilai kehidupan masa kini dan yang akan datang.

Konseling memberikan bantuan pada individu untuk mengembangkan

kesehatan mental, perubahan sikap dan tingkah laku. Konseling menjadi

strategi utama dalam proses bimbingan dan merupakan tekhnik standar serta

merupakan tugas pokok seorang konselor dipusat pendidikan”. (Achmad

Juntika Nurihsan, 2005 hal 11)

Fungsi bimbingan antara lain memberikan pemahaman yaitu membantu

(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama),

preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah

yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh

peserta didik, pengembangan yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa,

perbaikan yaitu fungsi bimbingan yang bersifat penyembuhan, penyaluran yaitu

fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakulikuler,

Page 19: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan sesuai

dengan minat, bakat dan keahliannya, adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana

pendidikan dan kebutuhan siswa, penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dalam

membantu siswa agara dapat menyesuaikan diri secara dinamis terhadap program

pendidikan, peraturan sekolah dan norma agama.

Siswa adalah murid (peserta didik) terutama pada tingkat sekolah menengah

yang perlu dibimbing dan dibina dari berbagai aspek. Makna bimbingan dan

konseling pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama dengan bimbingan

penyuluhan dan moral yaitu bertujuan membentuk pribadi siswa agar dapat

menemukan jati diri mengenai masalah yang dihadapinya. Sekolah mempunyai

peranan dan tanggung jawab yang besar dalam memberikan bimbingan dan konseling

terhadap siswa, karena sekolah tidak hanya memnberikan ilmu pengetahuan akan

tetapi juga pendidikan akhlak atau kepribadian. Tugas memberikan bimbingan dan

konseling terhadap siswa disekolah biasanya dilakukan oleh guru.

Guru adalah seorang figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang,

kehadiran guru ditengah-tengah kehidupan manusia sangat penting, tanpa ada guru

atau seseorang yang dapat ditiru, diteladani oleh manusia untuk belajar dan

berkembang, manusia tidak akan memiliki budaya, norma dan agama ( Martinis

Yamin, 2006 hal 64 ). Karena tugasnya yang demikian maka guru berkewajiban

menyelesaikan segala permasalahan siswa yang berhubungan dengan kegiatan belajar

disekolah.Permasalahan yang dialami oleh para siswa disekolah sering kali tidak

dapat dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi

disebabkan oleh sumber-sumber permasalahan siswa banyak terletak diluar sekolah (

Prayitno dan Erman, 1999 hal 24 ).

Peranan guru bimbingan dan konseling terhadap siswa tentunya merupakan

salah satu tanggung jawab yang besar karena seorang guru dalam hal ini tidak hanya

Page 20: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memberikan bekal kepada siswa akan ilmu pengetahuan akan tetapi juga pendidikan

kepribadian.

Bimbingan dan konseling yang kini popular dengan singkatan BK adalah

suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata antara konselor dan klien,

yang berisi usaha yang selaras dan manusiawi, yang dilkukan dengan suasana

keahlian yang didasarkan atas norma yang berlaku. Bimbingan dan konseling

merupakan salah satu segi pendidikan yang berupaya mencapai tujuan pendidikan.

Unsur pendidikan dalam hal ini adalah mengembangkan kepribadian siswa dalam

upaya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, pendidikan

dapat dilaksanakan melalui kegiatan bimbingan dan konseling.Bimbingan dan

konseling juga merupakan salah satu aspek pendidikan yang bertujuan untuk

membantu siswa agar berkembang secara optimal.

Dewasa ini bimbingan dan konseling disekolah telah diterapkan.Dalam hal ini

bimbingan dan konseling berfungsi untuk memberikan catatan kepada siswa agar

masing-masing dapat berkembang menjadi pribadi mandiri. Bimbingan dan konseling

merupakan faktor penting dalam menjadikan siswa dapat mandiri yakni dapat

memahami diri, mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat, terlebihnya kepada tuhannya.

Dalam Islam memahami diri sendiri sebagai makhlukNya merupakan

kewajiban individu sebagaimana firman Allah SWT Surat Ad-Dzariyat ayat 56 :

Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

Page 21: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1180]. Bersyukurlah kepada-Ku dan

kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.

[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur

dua tahun. ( Mohamad Tofiq, Qur’an In Word Ver 1.3 )

Ayat diatas memberikan implikasi bahwa manusia diciptakan untuk mengabdi kepada

tuhan dengan cara berbakti kepada orang tua. Bisa berarti orang tua kandung, guru

dan lain sebaginya.

Setiap siswa mempunyai permasalahan diri sendiri-sendiri dengan kata lain

permasalahan yang dialami seseorang tidak pernah sama dengan permasalahan orang

lain. Untuk itu penyelesainnya pun disesuaikan dengan permasalahan yang dialami

masing-masing individu dalam hubungan ini perlu adanya guru pembimbing yang

dapat membantu siswa dengan berbagai keunikan permaslahannya.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu adanya kerja sama antara

sejumlah orang, misalnya dengan melibatkan kepala sekolah, guru, siswa dan orang

tua siswa serta petugas khusus bimbingan dan konseling itu sendiri, karena keadaan

siswa yang berada pada tingkat sekolah menengah seperti SMP/Mts sederajat, berada

pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat mudah dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar maupun dari dalam diri sendiri.

Pada suatu sekolah tidak semua siswa benar-benar mengetahui tentang bimbingan

konseling yang ada disekolahnya. Karena masing-masing siswa mempunyai

anggapan yang berbeda mengenai hal itu.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi adalah salah satu sekolah

yang elit di kota jambi, didalamnya terdapat guru bimbingan konseling yang terdiri

dari 4 orang guru bimbingan konseling, pelajaran bimbingan konseling dilakukan

satu kali dalam satu minggu, materi yang diajarkan mengenai bimbingan sosial,

bimbingan karir, bimbingan kelompok,dan bimbingan belajar, guru bimbingan

Page 22: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi memiliki koordinator

Bimbingan konseling yaitu bapak Solahuhuddin, S. Pd, Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi terdapat 2 ruangan bimbingan, yang pertama ruang bimbingan

kelompok sedangkan yang satunya ruang bimbingan pribadi. Bentuk bimbingan yang

dilakukan kepada siswa adalah dengan cara pemanggilan terhadap siswa yang

bermasalah dalam belajar ataupun diluar belajar atau bimbingan sosial, selanjutnya

bimbingan kepada siswa/I kelas IX yang akan melanjutkan ke Sekolah Menengah

Atas atapun dengan bimbingan karir, guru bimbingan konseling didalam kelas hanya

menyampaikan mengenai macam-macam bimbingan.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara awal (grand tour) yang dilakukan

penulis di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi mengenai permasalahan

ini terlihat bahwa dalam bimbingan moral untuk pembinaan akhlak masih terdapat

kekurangan seperti perkelahian antara siswa, ribut didalam kelas dan sebagainya.

Kedua siswa masih banyak terlihat enggan melakukan bimbingan, walaupun telah

diharuskan kepada semua peserta didik untuk melakukan bimbingan, ketiga masih

perlunya perhatian yang khusus dari guru bimbingan konseling untuk pembinaan

akhlak siswa melalui bimbingan ini. Menyikapi hal yang telah dipaparkan tersebut,

maka penulis ingin melakukan penelitian tentang : “Peran Guru Pebimbing

Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Agar penelitian ini tidak terjadi kesimpang siuran baik analisis maupun dalam

kesimpulan penelitaian, di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi terdapat

pelaksanaan bimbingan pribadi, bimbingan kelompok, bimbingan Sosial, bimbingan

Karir, dan bimbingan belajar. maka maka penulis memberikan fokus penelitian yaitu

kepada bimbingan sosial, yang menyangkut pembinaan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi kelas VIII.

Page 23: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat

diangakat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Konseling Terhadap Pembinaan Akhlak

Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi ?

2. Bagaimana Upaya Guru Bimbingan Konseling Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa

Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi ?

3. Apa Saja Kendala-Kendala Yang Dihadapi Guru Bimbingan Konseling Terhadap

Pembinaan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan konseling terhadap pembinaan

akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling

terhadap pembinaan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi.

c. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru bimbingan konseling

terhadap pembinaan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Untuk menyumbang pemikiran terhadap guru bimbingan konseling dalam

pembinaan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

b. Menambah pengalaman penulis dalam penelitian lapangan terutama dalam

masalah bimbingan konseling.

Page 24: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Sebagai persyaratan penulis dalam menyelesaikan program studi Strata Satu

(S1) Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultasn Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 25: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Peranan Guru

Dilihat dari segi bahasa, kata peranan berasal dari kata dasar “peran” yang

berarti seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat “mendapat akhiran ”an” menjadi peranan yang

berarti bagian dari tugas utama yang harus dilksananakan.

Sedangkan menurut undang-undang tentang guru dan dosen tahun 2005

Nomor 14 pasal 1 ayat 1 mengemukakan “guru adalah pendidik yang profesional

dengan tugas utama mendiidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendiikan anak usia dini, jalur

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah ( Martinis Yamin, 2006 hal 6

). mampu mendidik, membina sikap dan mental siswa.

“Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan keahlian khusus. Guru

juga merupakan orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap

pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal baik

disekolah maupun diluar sekolah. Ini berarti bahwa seorang guru minimal

memeliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan

menjakankan tugasnya”. ( Saiful Bahri Djamarah, 1994 hal 6 )

Tugas utama seorang guru dalam mengajar adalah membantu

perkembangan intelektual, afektif, pskimotorik melalui penyampaian dan

pengetahuan, selain itu juga hakikat seorang guru harus member contoh yang bisa

dititiru anak didiknya, yaitu menanamkan nilai-nlai yang sesuai dengan kehidupan

masyarakat. Guru merupakan pendidik dan pembantu orang tua dalam

melanjutkan pendidikan anak disekolah. Guru merupakan faktor utama dalam

9

Page 26: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pendidikan, jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakan oleh seorang

guru.

Dari keterangan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa peranan

guru adalah bagian dari tugas utama seorang pengajar (guru) yang tidak hanya

mampu berdiri didepan kelas menyampaikan pelajaran, namun guru juga harus

mampu mendidik, membina sikap dan mental siswa.

“Guru profesional disamping mereka berkualifikasi akedemis juga dituntut

memiliki pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang dimiliki, dihayati

dan dikuasai dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Dalam UU 14

Tahun 2005 Pasal 4 disebut peran guru adalah agen pembelajaran,

kemudian PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 28 Ayat 3 disebut agen

pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak

usia dini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kpribadian,

kompetensi profesioanl dan kompetensi sosial”. ( Martinis Yamin, 2006 hal

2 ).

2. Bimbingan Konseling

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide”, yang mempunyai arti

“menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu“ ( Jamal

Makmur Asmani, 2010 hal 31 ).

Sedangkan secara terminologi, menurut Moh Surya sebagaiman

dikutip oleh Hallen bahwa “bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing

agar tercapai kemandirian” ( Hallen A, 2002 hal 5 ). Prayitno dkk mencoba

menjelaskan arti bimbingan sebagai berikut :

“Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik

Page 27: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

anak-anak, remaja, maupun dewasa. Agar orang yang dibibing dapat

mengembangkan kemapmpuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan

memanfaatkan kekuatan invidu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku”. ( Prayitno

dan Erman Amti, 2008 hal 99 ).

Dari beberapa penjelasan mengenai bimbingan dari para ahli dapat

ditarik kesimpulan bahwa bimbingan merupakan suatu proses yang

berkesinambungan, sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis,

berencana, terus-menerus, dan terarah pada tujuan tertentu. selanjutnya

bimbingan juga memberikan bantuan kepada setiap individu yang

memerlukannya baik ia anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua.

Dengan demikian kegiatan bimbingan bukanlah kegiatan yang dilakukan

secara kebetulan, sewaktu-waktu, tidak sengaja, atau asal-asalan.

Sedangkan konseling berasal dari bahasa inggris ”to counsel” yang

secara etimologis berarti “to give advice” atau memberi saran dan nasihat.

Disamping itu istilah bimbingan yang selalu dirangkaikan dengan istilah

konseling itu merupakan suatu kegiatan yang integral. Konseling merupakan

salah satu tekhnik dalam pelayanan bimbingan diantara bebrapa tekhnik

lainnya ( Jamal Makmur Asmani, 2010 hal 36). Sedangkan secara terminologi

diartikan sebagai “ proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui

wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada invidu yang

sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya

masalah yang dihadapi oleh klien ( Prayitno dan Erman Amti, 2008 hal 105 )

Konseling merupakan salah satu tekhnik dalam pelayanan bimbingan

dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam

serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru

pembimbing/konselor dengan klien yang bertujuan agar mampu memecahkan

masalah yang sedang dihadapinya.

Page 28: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang di berikan

seorang konselor kepada klien dengan wawancara agar klien tersebut mampu

memecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan-kemampuan yamg

dimiliki. Pengertian bimbingan dan konseling sebagaimana yang di sampaikan

di atas, maka kedua istilah tersebut memiliki kaitan yang saling

berhubungan.Oleh sebab itu bahwa salah satu jenis bimbingan tersebut adalah

konseling.

Bimbingan dan konseling juga merupakan program sekolah yang

sangat penting adanya di setiap sekolah. Bimbingan dan konseling bertujuan

untuk membina kepribadian serta akhlak siswa, karena siswa pada umumnya

berada pada tahap puber maka bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan

agar siswa terhindar dari perbuatan yang melanggar norma-norma dan

bantuan yang diberikan oleh seorang konselor adalah bantuan yang bersifat

psikologis.

“Konseling bertujuan membantu individu untuk mengadakan

interpretasi fakta-fakta mendalami arti nilai hidup pribadi, kini dan

mendatang.konseling memberikan bantuan kepada individu untuk

mengembangkan kesehatan mental, perubahan sikap, dan tingkah

laku”. ( Syamsu Yusuf dan A.Juntika Nurihsan, 2010 hal 14 ).

Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, disini

guru pembimbing dituntut mempunyai peran yang cukup untuk membimbing

anak didik. Guru pembimbing tidak hanya berkepentingan kepada siswa yang

bermasalah saja akan tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan siswa

secara optimal serta membantu atau membina mental, sikap dan tingkah laku

menuju kearah yang lebih baik.

Page 29: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Jenis Bimbingan Konseling Di Sekolah

Dilihat dari masalah individu, ada tiga jenis bimbingan yaitu

bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan karir.

a. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk

membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masasal-

masalah belajar. Adapun yang menjadi masalah-masalah belajar yaitu

pengenalan kurikulu, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar,

penyelesaiaan tugas-tugas dan latihan, penggunaan sumber belajar,

perencanaan pendidikan lanjutan dan lain-lain.

Bimbingan belajar dilakukan dengan cara mengembangkan

suasana belajar-mengajar yag kondusif agar terhindar dari kesulitan

belajar. Para pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan

belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu

agar sukses dalam belajar, dan mampu menyesuaikan diri terhadap semua

tuntutan program pendidikan. Dalam bimbingan belajar, para

pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan

akademik yang diharapkan.

b. Bimbingan Sosial

Bimbingan sosial merupakan bimbingan untuk membantu para

individu dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial. Adapun yang

tergolong masalah-masalah sosial adalah masalah hubungan dengan

sesama teman, guru, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri,

penyesuaian diri dengan ingkungan pendidikan dan penyelesaian konflik.

Bimbingan sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan

mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-

masalah dalam dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang

mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan

Page 30: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permsalahan

yang dialami oleh individu.

c. Bimbingan Karir

Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam

perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah karir,

seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman

kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,

penyesuaian kerjaan, dan penyeleseaian masalah-masalah karir yang

dihadapi.

Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu agar

dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, dan

mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk

kehidupannya yang diharapkan. (Achamd Juntika Nurihsan, 2006:15)

4. Pola Umum Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pola umum bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan

bimbingan dan konseling yang mencakup bidang-bidang bimbingan jenis-

jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konseling.

Pola umum bimbingan dan konseling ini di sekolah sering disebut

dengan pola 17, karena terdapat 17 (tujuh belas) butir pokok perinciannya

adalah kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh meliputi empat

bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier.

Kegiatan bimbingan dan konseling dalam empat bidang diselenggarakan

melalui tujuh jenis layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan

atau penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok,

dan konseling kelompok. Untuk mendukung ketujuh jenis layanan itu

diselenggarakan lima kegiatan pendukung yaitu instrumentasi bimbingan dan

konseling, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih

tangan kasus ( Jamal Ma’mur Asmani, 2010 hal 203 ). Melalui sejumlah

Page 31: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan mampu menyelasaikan

permasalahan dan kesulitan belajar siswa di sekolah.

5. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan

sistematis, terarah dan berkelanjutan.oleh karena itu pelayanan bimbingan dan

konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum,

dan peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah/ madrasah

juga merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan

kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan

pengembangan karier (Jamal Ma’ruf Asmani, 2010 : 133). Pelayanan ini juga

membantu mengatasi kelemahan-kelemahan dan hambatan serta masalah yang

dihadapi peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling mengacu pada

bidang-bidang bimbingan dan konseling keterkaitannya dapat dilihat melalui

uraian berikut:

a. Layanan Orientasi

Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik memahami lingkungan (seperti sekolah)

yang baru dimasukinya dalam rangka mempermudah dan memperlancar

berperannya peserta didik ( Hallen A, 2002 hal 81 ). Layanan ini

mempunyai tujuan membantu siswa atau orang tua guna menyesuaikan

diri dengan lingkungan sekolah.Hasil yang diharapkan dari layanan ini

adalah menunjang keberhasilan siswa di sekolah.

b. Layanan Informasi

Layanan informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai

informasi ( Hallen A, 2002 hal 82 ). Layanan ini bertujuan membekali

siswa dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri

merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai siwa.

Page 32: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan bimbingan

dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh

penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, dan

minat serta kondisi pribadinya ( Hallen A, 2002 hal 81 ). Berbagai hal

seperti kemampuan, bakat dan minat yang tidak tesalurkan secara tepat

mengakibatkan siswa tidak dapat berkembang secara optimal.Layanan ini

membantu siswa menentukan pilihan dan posisi yang tepat berkenaan

dengan penjurusan, kelompok belajar dan sebagainya.

d. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran adalah layanan bimbingan dan konseling

yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan diri dengan

sikap dan kebiasaan belajar yang baik ( Hallen A, 2002 hal 84 ). Layanan

ini membantu peserta didik mengembangkan sikap belajar yang baik.

e. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan dan

konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan layanan

langsung/ tatap muka secara perorangan dengan guru pembimbing (

Hallen A, 2002 hal 85 ). Layanan ini memungkinkan siswa mendapatkan

layanan secara langsung secara tatap muka dengan pembimbing untuk

menyelesaikan masalah siswa.

f. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk

memungkinkan peserta didik memperoleh berbagai bahan dari narasumber

(guru pembimbing atau guru kelas) yang bermanfaat untuk kehidupan

sehari-hari ( Hallen A, 2002 hal 88 ).

g. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok memungkinkan peserta didik

memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan penyelesain masalah yang

Page 33: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dialami melalui dinamika kelompok ( Hallen A, 2002 hal 88 ). Dari

layanan dan bidang bimbingan yang dipaparkan di atas memudahkan

konselor atau guru bimbingan konseling dalam menyelesaikan masalah

yang dihadapi siswa (klien) dan membina sikap, mental serta akhlak siswa

menjadi yang lebih baik.

Kegiatan pendukung ini pada umumnya dilaksanakan tanpa kontak

langsung dengan sasaran layanan, kegiatan ini berfungsi membantu

kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien).

Kegiatan ini meliputi:

a. Aplikasi intrumentasi bimbingan dan konseling. Aplikasi ini bertujuan

untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik.

Pengumpulan data dan keterangan dapat dilakukan dengan berbagai

instrument, baik tes maupun non tes ( Hallen A, 2002 hal 88 ).

Penggunaan tes standar tidak oleh semua guru melainkan oleh mereka

yang telah memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan tes.

b. Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data

dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa

dalam berbagai aspek ( Prayitno, 1999 hal 127 ). Himpunan data perlu

diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, terpadu dan bersifat

tertutup.

c. Konfrensi kasus yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

untuk membahas permasalahan yang dialami oleh siswadalam suatu

forum yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti guru BK, Wali

Kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua, dan tenaga ahli

lainnya ( Hallen A, 2002 hal 91 ).

d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk

memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi

teselesaikannya permasalahan peserta didik (klien) melalui kunjungan

Page 34: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kerumahnya ( Hallen A, 2002 hal 92 ). Kunjungan rumah ini mempunyai

dua tujuan yaitu memperoleh keterangan dan membahas permasalahan

untuk mencari jalan keluar. Dalam keadaan tertentu kunjungan rumah

dapat diganti dengan pemanggilan orang tua ke sekolah.

e. Alih tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk

mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang

dihadapi peserta didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus

dari pihak satu ke pihak lainnya ( Hallen A, 2002 hal 93 ). Tujuan dari

alih tangan kasus yaitu untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat

dan tuntas atas masalah yang dialami oleh siswa. Seperti guru mata

pelajaran, wali kelas, dan staf sekolah lainnya atau orang tua

menyerahkan siswa yang bermasalah kepada guru pembimbing atau guru

bimbingan konselingnya.

6. Fungsi Bimbingan Konseling

Ditinjau dari sifatnya, layanan bimbingan dan konseling dapat

berfungsi sebagai berikut:

a. Pencegahan (Preventif)

Layanan bimbingan dapat berfungsi sebagai pencegahan. Artinya

ia merupakan suatu usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.

Dalam fungsi pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi

pencegahan ini, layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa

agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengahmbat

perkembangannya.

b. Pemahaman

Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan

konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang suatu oleh pihak-

pihak tertentu, sesuai dengan keperluan pengembangan siswa.

Page 35: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pemahaman ini mencakup pemahaman tentang diri siswa, pemahaman

tentang lingkungan siswa, pemahaman tentang lingkungan yang lebih

luas termasuk didalamnya informasi pendidikan, pekerjaan, dan karir

terutama oleh siswa.

c. Fungsi Perbaikan

Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk

membantu konseli, sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam

berpikir, berperasaan, dan bertindak. Disinilah fungsi perbaikan itu

berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan

terpecahnya berbagai permasalahan yang dialami siswa.

d. Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam

membantu konseling agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan

lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Dengan demikian adanya

kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan

merupakan sasaran fungsi ini.

e. Fungsi Adaptasi

Fungsi adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana

pendidikan, kepala sekolah/ Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk

menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,

minat, kemampuan, dan kebutuhan konseling.

f. Fungsi Penyaluran

Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam

membantu konseling memilih kegiatan ektrakulikuler, jurusan atau

program studi, dan memantapkan penguasaan karier sesuai dengan minat,

bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. ( Jamal Makmur

Asmani, 2010 hal 58 ).

Page 36: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7. Pengertian Akhlak

Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat didalam jiwa

seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Perbuatan yang timbul dari

dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari

luar, dan dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main, berpura-pura

atau bersandiwara. ( Muhammad Alim, 2006 hal 151 )

Selanjutnya penulis akan mengemukakan pengertian akhlak secara

etimologis dan secara terminologis dilengkapi dengan pendapat para ahli.

Secara etimologi perkataan akhlak berasal dari bahasa arab khuluq

jama’nya khuluqun artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabi’at.

kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan kalimat

Khalqun yang berarti kejadian, serta erat kaitannya dengan Khaliq dengan

makna pencipta, dan makluk yang diciptakan. ( Rosihon Anwar, 2008 hal 205

)

Secara terminologi pengertian akhlak dikemukakan oleh para ahli

sebagai berikut:

a. Menurut Al-Qurtuby Akhlak adalah : suatu perbuatan manusia yang

bersumber dari adab kesopanannya disebut akhlak, karena perbuatan itu

termasuk bagian dari kejadiaannya

b. Menurut Ibnu Maskawaih: akhlak ialah keadaan jiwa yang selalu

mendorong manusia berbuat, tanpa pemikiran (lebih lama)

c. Menurut Imam Al-ghazali: akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam

jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang

dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). Maka

jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut

ketentuan akal dan norma agama. ( Mahjudin, 2009 hal 3)

Dari beberapa defenisi diatas, penulis menarik definisi lain bahwa

akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya.

Page 37: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Maka gerakan reflex, denyut jantung, dan kedipan mata tidak dapat disebut

akhlak, karna gerakan tersebut tidak diperintah oleh unsur kejiwaan.

8. Pentingnya Pembinaan Akhlak

Merebaknya isu-isu moral, etika dan akhlak dikalangan remaja seperti

penggunaan narkotika, tawuran pelajar, pornografi, pencurian, pembunuhan,

perjudian dan lain sebagainya, sudah mensosial yang sampai saat ini belum

bisa diatasi secara tuntas. Akibat yang timbul dari persoalan tersebut sangat

serius, karena tindakan tersebut sudah menjurus kepada tindakan kriminal.

Kondisi ini sangat memperihatinkan orang tua dan para pendidik (guru), sebab

pelaku-pelaku beserta korbannya adalah kebanyakan remaja, terutama pelajar

dan mahasiswa.

Banyak orang berpandangan bahwa kondisi tersebut diduga bermula

dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan sesungguhnya

yang paling besar memberikan konstribusi atas situasi tersebut. Mereka yang

telah melewati sistem pendidikan selama ini, mulai dalam pendidikan

keluarga, lingkungan sekitar dan pendidikan di sekolah, kurang memiliki

kemampuan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan agama.

Dibidang pendidikan sosial, terjadinya penyimpangan moral siswa

tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab guru pendidikan akidah akhlak

saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh guru pendidikan agama, maka

moralitas yang akan timbul hanyalah sebatas terdapatnya doktrin-doktrin

agama.

Jika pembelajaran moral menggunakan model terintegrasi dalam

semua bidang studi, maka semua guru adalah pengajar moral tanpa terkecuali

semua guru bertanggung jawab atas pembinaan akhlak siswa dan

pembelajaran tidak selalu bersifat informatif kognitif melainkan bersifat

terapan pada setiap bidang studi. Semua tenaga pendidik harus bekerja sama

Page 38: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dalam membina akhlak, moral dan etika anak didik, apabila kerjasama telah

terjalin dengan baik, maka hasil yang akan dicapai dalam mewujudkan siswa

yang bermoral dan berintelektual tinggi akan mudah dicapai.

Al-Quran sebagai sumber ajaran dalam agama islam telah memberikan

tuntunan agar setiap muslim senantiasa mensucikan dirinya dari sifat-sifat

syaitan dan membiasakan dirinya dengan budi pekerti luhur dan akhlak yang

mulia. Mensucikan jiwa di sini maksutnya adalah membersihkan jasmani dan

rohani dari segala perbuatan maksiat dan dosa, meninggalkan semua sifat

tercela, menjauhi apa-apa yang telah dilarang oleh Allah SWT. Setelah jiwa

bersih dari sifat-sifat kotor kemudian dimasukkan kedalam diri manusia sifat-

sifat terpuji dengan melakukan pembinaan, bimbingan dan arahan akhlakul

karimah (akhlak yang mulia).

Pentingnya pembinaan akhlak terutama terhadap anak sejak usia dini

merupakan agenda utama bagi setiap orang tua, guru dan keluarga. Disekolah

guru bertanggung jawab atas pembinaan akhlak siswa dalam bentuk penyajian

metode pangajaran dan sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari. Dirumah orang tua bertanggung jawab mengarahkan, sikap, jiwa

anak baik dengan tingkah laku terpuji maupun dengan nasehat-nasehat yang

berguna. Tidak hanya itu orang tua juga berkewajiban memberikan segala

sesuatu yang halal kepada anak mulai dari makanan, minuman, pakaiaan dan

lain sebagainya. Hal ini sangat berpengaruh kepada anak dan mental anak,

apabila orang tua sering memberikan nafkah dari hal-hal yang haram kepada

anak, maka sifat dan prilaku anak juga cendrung kepada hal-hal yang negatif

dan yang berbau maksiat dan dosa. ( A. Jailani, 2000 hal 36 )

Tujuan sebenarnya dari pembinaan akhlak adalah agar manusia

menjadi baik dan biasa kepada yang baik tersebut. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa tujuan pembinaan akhlak adalah latihan agar dapat

melahirkan tingkah laku sebagai tabiat dalam artian agar perbuatan yang

timbul dari akhlak baik dirasakan sebagai suatu kenikmatan bagi yang

Page 39: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

melakukannnya. Menurut Sait Agil tujuan pendidikan adalah membentuk

menusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, maju dan mandiri

sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi

dengan dinamika perkembangan masyarakat. ( Said Agil Al-Munawar, 2005

hal 15 )

Hal senada juga dikemukakan oleh Muhammad Athiyyah Al-abrasi,

beliau mengatakan bahwa tujuan penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak

adalah untuk membentuk orang- orang bermoral baik, berkemauan keras,

sopan dalam berbica dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku serta beradab. (

Muhammad Athiyah Abrasyi, 1994 hal 103 )

Dengan kata lain maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

penanaman pendidikan akhlak: pertama, supaya seseorang terbiasa melakukan

yang baik, indah, mulia, terpuji serta menghindari yang buruk hina dan

tercela. Kedua, supaya interaksi manusia dengan Allah SWT serta dengan

sesama makhluk senantiasa terpelihara dengan baik dan harmonis. Esensinya

sudah tentu, bahwa untuk memperoleh yang baik seseorang harus

membandingkannya dengan yang buruk atau membandingakan keduanya

kemudian setelah itu, harus memilih yang baik dan meninggalkan yang

buruk.

Agar seseorang memiliki budi pekerti yang baik, maka upaya yang

dilakukan adalah dengan cara pembiasaan sehari-hari. Dengan upaya seperti

ini seseorang akan nampak dengan perilakunya sikap yang mulia dan timbul

atas faktor kesadaran, bukan karena adanya pihak dari mana pun. Jika

dikaitkan dengan kondisi di Indonesia dengan saat ini maka akhlak yang baik

akan mampu menciptakan bangsa ini bermartabat baik bagi warga Indonesia

maupun tingkat internasional.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan pembinaan akhlak

adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan dalam membina tingkah

laku atau budi pekerti untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Page 40: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Studi Relevan

Penelitian ini mengenai “Peran Guru Pembimbing Terhadap Pembinaan

Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi”, berdasarkan

ekplorasi peneliti, ditemukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian

ini.

Yang pertama adalah penelitian dari Rizky Pranata pada tahun 2016 yang

berjudul “Peranan Guru Bimbingan Konseling Terhadap Pembinaan Akhlak

Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri Model Kota Jambi”. Dilaksanakannya

penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peranan guru bimbingan konseling

terhadap pembinaan akhlak siswa serta upaya dan kendala apa saja yang

dihadapi.

Yang kedua adalah penelitian dari Ari imam Mustofa pada tahun 2015 yang

berjudul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlakul

Karimah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Pelajaran

2014/2015. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan upaya

guru dalam pembinaan akhlakul karimah siswa.

Yang ketiga adalah penelitian dari Okna Yosi Rahmi pada tahun 2013 yang

berjudul “Upaya Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) Lembah Gumanti Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten

Solok. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan upaya guru

dalam pembinaan akhlak siswa.

Adapun perbedaan penelitian yang dilaksanakan peneliti dengan ketiga

peneliti yang relevan tersebut adalah penelitian yang dilaksanakan lebih

mencakup keseluruhan masyarakat sekolah lebih khususnya guru pembimbing

yaitu seluruh guru yang mengadakan proses belajar mengajar sebagaiman telah

diterangkan.

Page 41: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun persamaan penelitian yang dilaksnakan peneliti dengan ketiga peneliti

yang relevan tersebut adalah peneliti yang dilaksanakan bertujuan yang sama

untuk menghasilkan upaya, kendala dalam pembinaan akhlak siswa.

Page 42: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini didapatkan dari fakta-fakta yang ditemukan dilapangan

sehingga ditetapkan akan mengunakan penelitian kualitatif. ( Beni Ahmad Saebani,

2008 hal 123 ) menjelaskan dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak

dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat

penelitian di lapangan. Oleh karena itu, analisais data yang dilakukan bersifat

induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan kemudian dapat dikonstruksikan

menjadi hipoteisi atau teori.

Menurut sugiyono dalam buku ( Beni Ahmad Saebani, 2008 hal 123 )

menjelaskan metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data pasti

yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu, penelitian

kualitatif tidak menekankan generalisasi, tetapi lebih menekankan makna.

Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability, artinya hasil

penelitian tersebut dapat digunakan di tempat lain, manakala tempat tersebut

memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda.

Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan dengan

teknik pengumpulan data participant observation (observasi berperanan serta) dan in

depth interview (wawancara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi dengan

sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif mengenal betul orang yang

memberikan data. ( Sugiyono, 2012 hal 11) Dengan begitu peneliti akan berupaya

berinteraksi dengan sumber data seperti Kepala Sekolah, guru bimbingan konseling,

murid, dan sebagainya. Sehingga data yang didapatkan benar-benar valid.

Dengan demikian peneliti berupaya akan mendapatkan data yang mendalam

dari kajian tentang peran guru pembimbing terhadap pembinaan akhlak siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi. Nantinya data yang telah

dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dan diharapkan terangkat gambaran

mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar oleh

pengukuran formal.

Page 43: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi,

dengan alasan masih dihadapkan pada fenomena-fenomena yang terjadi pada

pelaksanaan Pendidikan, dan anggapan penulis masih kurang berjalannya bimbingan

konseling di bidang bimbingan sosial terhadap pembinaan akhlak siswa, seperti

datang terlambat, ribut dikelas dan bagainya.

2. Subjek Penelitian

Dalam pendekatan kualitatif, ada beberapa istilah yang digunakan untuk

menunjuk subjek penelitian. Ada yang mengistilah-kan informan karena informan

memberikan informasi tentang suatu kelompok atau entitas tertentu, dan informan

bukan di-harapkan menjadi representasi dari kelompok atau entitas tersebut. Istilah

lain adalah partisipan. Partisipan digunakan, terutama apabila subjek mewakili suatu

kelompok tertentu, dan hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian dianggap

bermakna bagi subjek. ( Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, 2009 hal 88 )

Dengan begitu peneliti akan menjadikan guru bimbingan konseling

menjadi informan. Sedangkan siswa akan dijadikan partisipan dalam penelitian ini.

Mengenai penelitian kualitatif konsep sampel berkaitan dengan memilih informasi

atau situasi sosial tertentu yang dapat memberikan informasi yang akurat dan

terpercaya mengenai elemen-elemen yang ada dalam (karakteristik elemen-elemen

yang tercakup dalam fokus atau topik penelitian)

Sebaliknya dalam memilih sampel informasi awal dan lima buah kriteria

yang seyogyanya dipenuhi oleh objek yang dipilih sebagai informasi yaitu :

1. Subjek yang cukup lama dan intensif “menyatu” dengan sesuatu kegiatan atau

medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian

2. Subjek yang masih terlihat secara penuh atau aktif dalam lingkungan/kegiatan

yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.

3. Subjek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk diminta

informasi.

4. Subjek yang memberikan infromasi tidak cenderung “di olah” atau “dikemas”

terlebih dahulu. Mereka masih relative “lugu” dalam pemberian infromasi

5. Subjek yang sebelumnya tergolong masih “asing” dengan peneliti sehingga

dapat merasa lebih tertantang untuk belajar sebanyak mungkin dari subjek yang

semacam “guru baru” bagi dirinya. ( sanafiah faisal, 1990 : 56 )

Page 44: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Penelitian ini tidak mengenal konsep keterwakilan contoh sampel dalam

rangka generalisasi yang berlaku bagi populasi. Sampel dalam penelitian kualitatif

berkaitan dengan bagaimana informasi yang mantap dan terpercaya mengenai

elemen-elemen yang ada yang dilakukan secara porposif yaitu atas dasar apa yang

kita ketahui tentang variasi-variasi yang ada . dalam penentuan sampel akan

digunakan pengmbilan sampel dengan Penentuan subjek didasarkan dengan tekhnik

purpossive sampling, Purpossive sampling adalah pengambilan sampel secara

sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang di perlukan. Dalam bahasa sederhana

purpossive sampling itu dapat dikatakan secara sengaja mengambil sampel tertentu

(jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat,

karakteristik, ciri, kriteria) sampel.(Amirin Tatang, 2009 : 18) Key infoman: Guru

Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung peneliti kepada

sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010: 86) Pengumpulan data

primer tetap dilakukan dengan menggunakan tenaga pembantu, asalkan

penelitian telah menghayati permasalahan yang dihadapi atau telah menemukan

objek penelitiannya. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya terutama mengenai

peranan guru bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah dan

struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar, 2010 : 90) Data sekunder

adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang meliputi profil Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi, seperti :

1) Historis dan geografis

2) Struktur organisasi

3) Keadaan guru dan siswa

4) Keadaan sarana dan prasarana

Page 45: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

darimana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002: 207) Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto, yang dimaksud denga sumber data adalah subyek darimana

data-data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002: 106) Sumber data yaitu

berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara.

Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber

data dari dokumen didapat dari instansi terkait. “menurut Lofland sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Jam’an Satori, 2009 :

105).

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu :

a. Sumber data berupa manusia, yakni guru Bimbingan Konseling, Guru

Pendidikan Agama, Kepala Sekolah dan Para siswa.

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi bentuk bimbingan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi

resmi yang berhubungan dengan Bimbingan Konseling.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi

data-data yang diinginkan, peneliti dalam hal ini menerapkan beberapa metode

sebagai berikut :

1. Observasi

“Metode observasi atau disebut juga dengan pengematan merupakan

kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh

indera”. (Suharsini Arikunto, 2006 : 156) Di dalam pengertian psikologik,

observasi atau disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan

perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan alat indera. Metode

observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi secara

tidak langsung, jadi peneliti hanya mengamati perilaku dan interaksi tanpa

adanya pendekatan secara langsung pada subjek yang diteliti nantinya.

Observasi berkaitan dengan semua aspek yang diteliti mulai dari proses

Page 46: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pembelajaran sampai selesai dan disitu dapat dilihat bahwa guru dan siswa

seperti apa didalam kelas. Data observasi berupa data faktual dimana kegiatan-

kegiatan itu terjadi. Adapun langkah-langkah observasi sebagai berikut :

a. Mengamati Peranan Guru Bimbingan Konseling

b. Mengamati mengenai pelayanan Bimbingan Konseling

c. Mengamati faktor penyebab munculnya masalah siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

d. Mengamati Upaya-Upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling

terhadap pembinaan akhlak siswa

e. Mengamati Kendala-Kendala yang dihadapi guru bimbingan konseling

terhadap pembinaan akhlak siswa

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 2006 :

156) Metode ini gunanya untuk memperoleh data melalui wawancara langsung

secara terpimpin antara peneliti dengan orang yang memberikan informasi

dengan menggunakan daftar wawancara. Wawancara ini dipakai untuk lebih

mendalami data yang diperoleh dari observasi. Wawancara ini digunakan untuk

mencari informasi kepada siswa, guru bimbingan koseling, guru pendidikan

agama dan kepala sekolah guna untuk mendapatkan data-data tentang peranan

guru bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi. Adapun data yang akan dicari dalam

penelitian ini adalah :

a. Bentuk bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

b. Metode bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

c. Upaya – upaya guru bimbingan Konseling terhadap pembinaan akhlak

siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

d. Kendala – kendala guru bimbingan Konseling terhadap pembinaan akhlak

siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

3. Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal

seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

Page 47: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

prasasti,majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012 : 138) Data

tersebut merupakan gambaran umum Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi, seperti:

a. Historis dan geografis

b. Struktur Organisasi

c. Keadaan guru dan siswa

d. Keadaan sarana dan prasarana.

E. Teknik Analisis Data

Setalah pengumpulan data, maka data yang diperoleh terlebih dahulu

diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui segi

kualitatif, dengan tekhnik :

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data-data kasar yang

muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Tumpukan data yang

didapatkan di lapangan akan direduksi dengan cara merangkum, meresume,

kemudian mengklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan penelitian. (Matthew B.

Miles dan A. Michael Huberman, 2007 : 16).

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data, langkah berikutnya adalah penyajian

data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti melakukan

penarikan kesimpulan.

3. Verifikasi/ PenarikanKesimpulan

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (2007 : 20) menarik

kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari proses analisis data, yaitu dengan

cara merumuskan kesimpulan penelitian, baik kesimpulan sementara maupun

kesimpulan akhir. Peneliti akan membuat kesimpulan sementara terhadap setiap

data yang ditemukan pada saat penelitian sedang berlangsung, dan kesimpulan

akhir dapat dibuat setelah seluruh data dianalisis mengenai masalah yang

muncul dari peranan guru bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak

siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

Page 48: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Adapun tingkat kepercayaan data (trustworthiness) dalam penelitian

dilakukan suatu tekhnik pemeriksaan data antara lain; melakukan perpanjangan

keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi Berikut penjelasannya :

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini dilakukan

maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks,

membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian

atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan waktu di lapangan

akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan data yang dikumpul.

(Sugiono, 2012 : 219)

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara rinci

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono, 2012 : 99)

Halini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul akibat peneliti

terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun kesalahan responden

yang tidak benar dalam memberikan informasi.

3. Triangulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik

pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Lexy J

Moleong, 2011 : 178)

G. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan,

maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal

penelitian sebagai berikut:

Page 49: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Ke

April

2017

Mei

2017

Januari

2018

Februari

- April

2018

Mei 2018 Juni 2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

penelitian

X

2 Menyusun atau

menulis konsep

proposal

X

3 Mengajukan

judul ke

Fakultas untuk

persetujuan

judul

X

4 Konsultasi

dengan dosen

pembimbing

X

5 Seminar

proposal

X

6 Izin atau

perintah riset

x x

7 Pelaksanaan

riset

X X X

8 Penulisan

konsep skripsi

X X

9 Konsultasi

kepada dosen

pembimbing

X X X

10 Penggandaan

skripsi

11 Munaqasah dan

perbaikan

X

12 Penggandaan

skripsi dan

penyampaian

skripsi kepada

tim Penguji dan

Fakultas

X

Page 50: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

34

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Historis

Latar belakang sejarah Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi yang berada dikomplek Jl. H. Kamil Rt 21 Kel. Pasir Putih Kec.

Jambi Selatan Kota Jambi Provinsi Jambi yang luasnya mencapai 11.540

m2 yang dibeli dari dana anggaran Negara. Serta luas tanah yang

terbangun mencapai 4.330,8 m2, No Telp 0741572172, NSS

201106002006, NPSN 10504626, NPWP 004274155331000, Kode Pos

36139, No Lingkungan 160

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi didirikan pada 13

januari 1977 sesuai dengan Surat keputusan Mentri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 0292/02/1977 tentang pembukaan sekolah, sedangkan

peresmian gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi pada

18 April 1977 Oleh Dr. Syarif Thajeb maka dijadikanlah sebagai hari

ulang tahun Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi yang

diperingati setiap tahunnya.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi diusia sekolah

40 tahun telah terjadi beberapa pergantian kepala sekolah diantaranya :

Tabel 4.1 : Daftar Nama Kepala Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi.

NO

I

NAMA

II

TAHUN

III

1 Hj. Meinar Firdaus 1977 - 1985

2 Fauzi Sulaiman 1985 - 1987

3 Radi Arif 1987 - 1992

Page 51: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

I II III

4 Hj. Syarifah Lawalatah. S. Pd 1992 - 1996

5 Drs. Gunawan Purba 1996 - 1998

6 Drs. Darul Ulum 1998 - 2000

7 Wasril. S. Pd 2000 - 2001

8 Aman Priyono. S. Pd 2001 - 2002

9 Narmita. S. Pd 2002 - 2004

10 Muhammad Najmi. S. Pd 2004 - 2009

11 Drs. Ismet Muhammad. M. Pd 2009 – 2014

12 Dra. Hj. Asmiyati. M. Pd 2009 – 2014

13 Nizam. S. Pd 2014 - Sekarang

2. Geografis

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi termasuk dalam

wilayah Kota Jambi, tepatnya di Jalan Haji Kamil Kecamatan Jambi

Selatan Kelurahan Thehok Kota Jambi, secara geografis daerah ini

berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan aspal

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk

3. Visi dan Misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

Adapun VISI dan MISI Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi adalah sebagai berikut :

a. V I S I

1) Terwujudnya Prestasi, Berdasarkan IMTEK dan Berwawasan

Lingkungan.

Page 52: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. M I S I

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

efisien sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

2) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi

dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.

3) Menumbuhkembangkan keunggulan dalam penerapan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

4) Menumbuhkembangkan etos kerja seluruh warga sekolah.

5) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap

ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun

siswa yang berakhlak mulia dan kepribadian.

6) Menumbuhkembangkan budaya kebersihan dan keindahan

lingkungan bagi semua warga sekolah.

4. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat

dipertanggung jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi mengacu pada standar

kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP sesuai Permendikbud

Tahun 2016 nomor 20.

5. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

Susuna Organisasi Adalah Susunan Personil yang tergabung dalam suatu

organisasi. Melalui struktur kita dapat melihat tugas wewenang, dan

bidang kerja yang ada pada organisasi tersebut, serta untuk mewujudkan

visi dan misi sehingga dapap terorganisasi dengan baik. Adapun struktur

organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi adalah

sebagai berikut:

Page 53: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Bagan 4.1 : Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi

WAKA

HUMAS

H. M Yasir, S. Pd

WAKA

SAPRAS

Drs. Anwar Khattab. a

WAKA

KURIKULUM

Nazalman Kumidi, S. Pd

WAKA

PENGAWAS

SEKOLAH

Drs. Usup

WAKA

KESISWAAN

Masri, S. E

KEPALA

SEKOLAH

Nizam, S. Pd

KEPALA TU

Hj. Sri Ernawati, BSc

PEMBINA

OSIS

1. KOORDINATOR

BK

2. KEPALA

PERPUSTAKAAN 3. KEPALA LABOR 4. KEPALA TIK

WALI KELAS

SISWA

Page 54: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6. Keadaan Tenaga Pendidik Dan Pendidikan

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Sekolah Menegah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk

disampaikan kepada siswa dan siswi. Selain itu guru-guru di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi tahun 2017 juga harus

menjalankan tugas piket dan sebagai wali kelas. Ketentuan yang

menunjukkan bahwa tenaga dalam satu lembaga pendidikan harus

mempunyai ijazah guru untuk menjadi tenaga pengajar.

Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan

dalam proses belajar mengajar. Seorang guru mempunyai tugas dan

tanggungjawab untuk membina dan mengembangkan anak-anak

didiknya. Adapun guru-guru yang ada di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi berjumlah 55 orang. Dari segi sumberdaya

mengajar rata-rata mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari

lembaga pendidikan umum maupun dari pendidikan agama. Dengan

demikian sumber daya mengajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi telah mempunyai persyaratan baik dari segi pendidikan

umum mapun pendidikan agama.

Tabel 4.2 : Data Profil Guru Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi.

NO

I

Tingkat Pendidikan

II

Jumlah dan Status Guru

III

Jumlah

IV GT/PNS

GTT/ Guru

Bantu

L P L P

1 S2/S3 1 2 3

2 S1 12 27 3 7 49

Page 55: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

I II III IV

3 D-4

4 D3/Samud 3 3

5 D2

6 D1

7 SMA/Sederajat

Jumlah 13 32 3 7 55

Tabel 4.3 : Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan

latar belakang pendidikan (keahlian)

NO

I

Guru

II

Jumlah guru dengan

latar belakang

pendidikan sesuai

dengan tugas mengajar

III

Jumlah guru dengan latar

belakang pendidikan yang

TIDAK dengan tugas

mengajar

IV

Jumlah

V

D1/

D2

D3

S1/

D4

S2/

S3

D1/

D2

D3

S1/

D4

S2/S3

1. IPA 5 2 7

2. MTK 6 6

3. Bahasa Indonesia 7 7

4. Bahasa Inggris 5 1 6

5.

Pendidikan

Agama

5 5

6. IIPS 6 6

7. Penjaskes 3 3

8. Seni Budaya 1 1 2

9. PKn 4 4

10. TIK/Ktm 2 1 3

11. BK 4 1 5

Page 56: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

I II III IV V

12. Lainnya : …….. 1 1

Jumlah 48 2 2 55

Tabel 4.4 : Daftar Nama Wali Kelas Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

NO

I

KELAS

II

NAMA

III

1 VII A BANGKUMULI, S. Pd

2 VII B MAYA, S. Pd

3 VII C YULMAINIS, S. Pd

4 VII D INDRIANI, S. Pd

5 VII E NURHIDAYAH, S. Pd

6 VII F M. AZMI, S. Pd

7 VII G NIDA ULHIDAYAH

8 VII H SRI WAHYUNI, S.Pd

9 VII I SALMADI, S. Pd. I

10 VII J MIRNAYANTI, A. M, S. Pd

11 VII K HARSALADIN, S. Pd

12 VIII A HERLELY DJUNEFIE

13 VIII B ERA WAHYUNI, S. Pd

14 VIII C ZULIA FEBRIANTI, S. Kom

15 VIII D DEWI HARSI, S. Pd

16 VIII E MULYATI, S. Pd

17 VIII F HEFRI YENNI, S. Pd

18 VIII G TIMMA D. SIALLAGAN, S. Pd

19 VIII H Dra. NURLAELA

20 VIII I MARWIDIANSYAH, S. Pd

21 VIII J SOLAHUDDIN, S. Pd

22 VIII K HERIYANI, S. Pd

Page 57: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b.Keadaan Siswa

Dalam pengamatan selama berada di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi, dalam bidang akademisi siswa sangat disiplin serta

taat pada tata tertib yang di berlakukan oleh pihak sekolah, bahkan dalam

bidang keorganisasian siswa yang terdapat di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi sangat aktif dan boleh saya bahasakan hampir semua

siswa yang memilki potensi atau bakat dapat disalurkan melalui kegiatan

Ekstra maupun intra,seperti Pramuka, Drum Band, PMR, Olah raga,

Olimpiade, OSIS dan seterusnya.

Tabel 4.5 : Daftar Keadaan Siswa Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi

I II II

23 IX A DONNY TAMPUBOLON, S. Pd

24 IX B Hj. ELFAYETTI, S.Pd

25 IX C NURHAYATI, S, AG

26 IX D NASIDA, S. Pd

27 IX E NOVELA ARCADIA, S. Pd

28 IX F MASITOH, S. Pd

29 IX G NYIMAS NURFATIMAH, S. Pd

30 IX H YUSLAINI LATIFAH, S. Pd

31 IX I Hj. TRISNA MARTINI, S. Pd

32 IX J IMELDA AISAH SARIP, S. Pd,

M. Pd

NO

I

KELAS

II

SISWA

III

JUMLAH

IV

1 VII A 35 Orang

381 Orang

2 VII B 34 Orang

3 VII C 34 Orang

4 VII D 34 Orang

5 VII E 35 Orang

Page 58: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(SUMBER DATA : DOKUMENTASI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 6 KOTA JAMBI)

I II III IV

6 VII F 35 Orang

7 VII G 35 Orang

8 VII H 35 Orang

9 VII I 35 Orang

10 VII J 35 Orang

11 VII K 34 Orang

407 Orang

12 VIII A 36 Orang

13 VIII B 36 Orang

14 VIII C 37 Orang

15 VIII D 37 Orang

16 VIII E 38 Orang

17 VIII F 38 Orang

18 VIII G 37 Orang

19 VIII H 37 Orang

20 VIII I 37 Orang

21 VIII J 37 Orang

22 VIII K 37 Orang

23 IX A 40 Orang

395 Orang

24 IX B 39 Orang

25 IX C 39 Orang

26 IX D 40 Orang

27 IX E 40 Orang

28 IX F 40 Orang

29 IX G 40 Orang

30 IX H 40 Orang

31 IX I 39 Orang

32 IX J 38 Orang

Jumlah Keseluruhan 1138 0RANG

Page 59: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7. Sarana Dan Prasarana

Adapun sarana prasasarana yang terdapat di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi adalah sebagai berikut:

1. Tanah dan Halaman

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi berdiri

diatas tanah sertifikat hak milik Pemerintah Provinsi Jambi dengan

luas tanah: 11.540 m2 .luas tanah terbangun 4.330,8 m2. sekitarnya

dikelilingi oleh pagar beton. Di sebelah selatan berbatasan dengan

pemukiman penduduk, utara berbatasan dengan jalan Umum.

2. Gedung

Bangunan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi saat ini pada umumnya dalam keadaan baik dan terpelihara,

seluruhnya dangan konstruksi beton. Gedung ini terdiri dari ruang

kelas, ruang kantor, Ruang penunjang, lapangan olahraga dan upacara

sebagai berikut.

Tabel 4.6 : Keadaan Gedung Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi.

No

I

Sarana

II

Jumlah

III

Keterangan

IV

1 Ruang Kelas (Ruang Belajar) 32 Baik

2 Ruang Keterampilan/Workshop 1 Baik

3 Laboratorium IPA 1 Baik

4 Laboratorium Bahasa 1 Baik

5 Laboratorium Komputer 1 Baik

6 Perpustakan 1 Baik

7 Ruang Guru 1 Baik

8 Ruang TU 1 Baik

Page 60: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

I II III IV

9 Ruang UKS 1 Baik

10 Ruang BK 1 Baik

11 Wc Guru 5 Baik

12 Wc Siswa 10 Baik

13 Kantin Siswa 13 Baik

14 Masjid 1 Baik

15 Sarana Olahraga 3 Baik

16 Koperasi 1 Baik

17 Ruang Ganti 1 Baik

18 Gudang 1 Baik

(SUMBER DATA : DOKUMENTASI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 6 KOTA JAMBI)

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian berupa observasi, wawancara dan

dokumentasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi, hasil

wawancara yang merupakan jawaban langsung oleh orang-orang yang terlibat

dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, seperti siswa, Guru. Tentang

“Peran Guru Pembimbing terhadap pembinaan Akhlak siswa”, dengan

demikian peneliti menemukan jawaban mengenai permasalahan tersebut

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi Kota Jambi

memiliki tanggung jawab yang besar tehadap kepribadian siswa, karena

selain memberikan ilmu pengetahuan dan juga harus memberikan

pembinaan akhlak. Untuk itu sekolah bertugas untuk merealisasikan dari

tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan tujuan intruksional pada

Page 61: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

khususnya. Dalam rangka mendewasakan siswa dan menjadi anggota

masyarakat yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun bagi

nusa, bangsa dan agama.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi adalah salah

satu sekolah yang berdomisili di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi,

turut berperan serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan

pendidikan. Kegiatan ini meliputi kegiatan pengajaran, administrasi dan

layanan bimbingan konseling, berikut penjelasan Guru A, selaku guru

bimbingan konseling yang mengatakan :

“Untuk merealisasikan tujuan pendidikan baik itu tujuan

intruksional maupun tujuan pendidikan nasional, serta visi dan

misi bimbingan konseling Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi, selanjutnya menetapkan ruang lingkup bimbingan

konseling kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan

sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, bimbingan kehidupan

keluarga, bimbingan kehidupan keberagamaan ”. (Wawancara,

21 Maret 2018)

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap aktivitas pelayanan

guru bimbingan konseling terhadap siswa di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi dimana layanan bimbingan dan konseling dilakukan

seperti yang dijelaskan dibawah ini :

a. Bimbingan pribadi

Guru bimbingan konseling melakukan pelayanan bimbingan

konseling kepada siswa dengan tujuan agar siswa menemukan jati

diri guna mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan Mandiri serta dapat

mengembangkan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan

keputusan yang diambilnya agar pribadi nya menjadi pribadi yang

baik dan bertanggung jawab dalam segala bidang kemampuan yang

ada pada diri nya.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Guru A dalam hal ini

mengatakan:

Page 62: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Kami selaku guru bimbingan konseling memberi layanan

kepada siswa untuk membangun hidup pribadinya, seperti

motivasi, persepsi tentang diri, gaya hidup, perkembangan

nilai moral/agama dan sosial dalam diri, kemampuan

mengerti dan menerima diri orang lain serta membantu untuk

memecahkan masalah pribadi yang ditemui oleh siswa

tersebut, seperti masalah siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar, masalah orang tua dirumah, masalah bersosial

di kehidupan sekolah dan masyarakat”. (Wawancara, 21

Maret 2018)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis dilapangan

terlihat bahwa guru bimbingan konseling dalam layanan ini benar-

benar melakukan layanan bimbingan pribadi terhadap siswa, seperti

siswa yang memberi contekan kepada siswa lainnya dan masalah

orang tua dirumah.

b. Bimbingan sosial

Guru bimbingan konseling melakukan pelayanan kepada

siswa agar siswa mampu mengenal dan berhubungan dengan

lingkungan sosial baik lingkungan sekolah, keluarga, serta

masyarakat .

Menurut yang di ungkapkan oleh Guru B dalam bimbingan

ini mengatakan:

“Dalam bimbingan ini kami selaku guru bimbingan konseling

melakukan bimbingan sosial mengatasi masalah siswa yang

berkelahi, mempunyai masalah terhadap guru, sering berkata

kasar terhadap teman, acuh tak acuh terhadap guru, sering

ribut dikelas, murung saat belajar dengan mengetahui segala

permasalahan yang dihadapi serta memberi layanan mediasi,

layanan konsultasi, serta layanan bimbingan kelompok ”.

(Wawancara, 21 Maret 2018)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis dilapangan

bahwa guru bimbingan konseling dalam pelayanan ini benar-benar

melakukan bimbingan sosial di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Page 63: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kota Jambi dengan memberi layanan mediasi, layanan konsultasi,

serta layanan bimbingan kelompok.

c. Bimbingan belajar

Guru bimbingan konseling melakukan pelayanan kepada

siswa untuk membantu peserta didik mengembangkan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik, agar harapan nya siswa menjadi rajin

dalam belajar serta mendapat prestasi yang memuaskan bagi dirinya

dan keluarga.

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Guru B, guru

mata pelajaran Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi yang mengatakan bahwa:

“Dalam bimbingan ini kami selaku guru bimbingan konseling

memberikan layanan informasi, layanan penempatan dan

penyaluran dengan memberi pembelajaran kepada siswa

mengenai masalah masalah-masalah akademik seperti,

pengenalan kurikulum, pemilihan bakat minat, cara belajar,

penyelesaian tugas-tugas dan latihan, penggunaan sumber

belajar, perencanaan pendidikan lanjutan serta keterampilan

yang ada pada siswa itu sendiri”. (Wawancara, 21 Maret

2018)

Berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan dilapangan

bahwa guru bimbingan konseling dalam hal ini benar-benar telah

melakukan bimbingan pribadi dengan cara layanan informasi,

layanan penempatan dan penyaluran sebagai pengenalan kurikulum,

pemilihan bakat minat, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan

latihan, penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan

lanjutan.

d. Bimbingan karier

Guru bimbingan konseling melakukan pelayanan bimbingan

konseling kepada siswa yang bertujuan membantu siswa mengenal

potensi yang dimilikinya dan memantapkan pilihan karier, agar

Page 64: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

siswa-siswa nya mempunyai arah dan tujuan yang jelas mengenai

kariernya. (Observasi, 01 Maret 2018)

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Guru C, guru

mata pelajaran Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi yang mengatakan bahwa:

“Kami selaku guru bimbingan konseling memberikan

bimbingan karir ini dengan melakukan layanan penguasaan

konten, layanan orientasi, layanan penempatan dan

penyaluran seperti, membantu siswa dalam perencanaan,

pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah karir.

Dalam hal ini ialah memberikan bantuan terhadap siswa agar

dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal bakat

minat nya , dan mengembangkan masa depannya yang sesuai

dengan kehidupan yang diharapkan”. (Wawancara, 22 Maret

2018)

Berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan dilapangan

bahwa guru bimbgan konseling dalam hal ini benar-benar telah

melakukan bimbingan karir seperti memberikan layanan penguasaan

konten, layanan orientasi, layanan penempatan dan penyaluran

terhadap siswa agar dapat mengenal dan memahami dirinya,

mengenal bakat minat nya, dan mengembangkan masa depannya

yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan. Lebih

lanjut dengan layanan bimbingan karir, individu mampu menentukan

dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas

keputusan yang diambilnya sehingga mampu mewujudkan dirinya

secara bermakna.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi dilaksanakan sesuai

dengan mekanisme bimbingan konseling yaitu, kerjasama antara

guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran. Sebagaimana

yang di ungkapkan oleh Guru D yang mengatakan bahwa:

Page 65: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi berjalan dengan mekanisme

bimbingan konseling, kerjasama antara guru pembimbing

dengan guru mata pelajaran terjalin dengan baik, sehingga

dalam pelaksanaan bimbingan dapat berjalan sesuai dengan

pola umum bimbingan konseling di sekolah yaitu BK pola

17”. (Wawancara, 22 Maret 2018)

Di dalam pelaksanaan nya, bimbingan dan konseling sangat

memerlukan mekanisme dan kompetensi yang dimiliki oleh guru

pembimbing untuk menerapkan pola umum bimbingan dan

konseling di sekolah. Begitu juga terhadap siswa harus bisa

dibuktikan melalui keberanian untuk mengungkapkan permasalahan

yang tengah dihadapinya, sehingga pelaksanaan bimbingan

konseling dapat berjalan dengan baik dan semestinya.

Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

merupakan siswa yang masih masa remaja, pada masa ini juga anak

masih bersifat ragu-ragu, sering murung bahkan tidak pasti. Maka

dalam pelaksanaan bimbingan pembinaan akhlak siswa haruslah di

sesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa itu sendiri. Adapun

pelaksanaan bimbingan terhadap pembinaan akhlak siswa adalah

sebagaimana dari hasil wawancara dengan Guru E salah satu guru

pendidikan agama sebagai berikut :

“Kami sebagai guru di sini apabila ada siswa yang

akhlaknya kurang baik, maka kami akan berupaya

memanggil siswa yang berkaitan setelah itu memberikan

mediasi dan motivasi agar siswa tersebut tidak mengulangi

kesalahan-kesalahan yang sering mereka lakukan. Dan

disamping itu kami juga memberikan beberapa sanksi

kepada siswa yang sering melanggar peraturan sekolah,

dimulai dari teguran hingga hukuman di suruh hormat

bendera, lari keliling lapangan, dan membersihkan halaman

sekolah”. (Wawancara, 23 Maret 2018)

Page 66: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemudian wawancara penulis selanjutnya dengan Guru A,

selaku guru bimbingan konseling mengungkapkan:

“Bila ada siswa siswa yang akhlaknya kurang baik, seperti

terlambat datang ke sekolah, ribut pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung dan sering melamun pada saat

kegiatan belajar mengajar, pertama yang dilakukan pihak

wali kelas memberikan teguran serta saran awal. Apabila

tidak ada perubahan pada akhlak siswa, maka kami

serahkan kepada guru bimbingan konseling. Dan guru

pembimbing akan memberikan nasehat dan teguran dengan

menitik beratkan perlunya perubahan sikap dan perilaku

kepada siswa. Jika langkah awal belum berhasil maka kami

akan menerapkan pola 17 tentang layanan bimbingan

konseling melalui kegiatan pendukung bimbingan

konseling”. (Wawancara, 21 Maret 2018)

Menurut penjelasan guru mata pelajaran pendidikan agama

dan guru bimbingan konseling, langkah yang perlu dilakukan dalam

pelaksanaan bimbingan terhadap siswa yaitu setiap guru mata

pelajaran bekerja sama dengan guru bimbingan konseling.

Selanjutnya penulis juga melakukan pengamatan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi yaitu sebagai berikut,

pertama guru memperhatikan tingkah laku siswa pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung dikelas, pada tahap awal apabila ada

siswa yang bermasalah maka guru akan berusaha membina dan

membantu malalui nasehat dan saran. Kedua, apabila tidak ada

kemajuan maka guru akan menyerahkan langsung kepada guru

bimbingan konseling. Ketiga, guru pembimbing akan membina

akhlak siswa melalui pola 17 dengan menggunakan kompetensi yang

dimilikinya dan langkah pertama yang dilakukan guru bimbingan

konseling yaitu meneliti latar belakang siswa tersebut selanjutnya

menentukan cara penyelesaian masalah siswa. (Observasi, 01 Maret

2018)

Page 67: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kemudian hal ini dipertegas oleh Guru A, selaku guru

bimbingan konseling melalui wawancara yaitu:

“Langkah yang kami ambil dalam pembinaan akhlak siswa

yaitu dengan meneliti latar belakang siswa yang bermasalah

serta faktor yang menyebabkan akhlak siswa kurang baik.

Setelah itu barulah memberikan bimbingan dengan layanan

bimbingan konseling pola 17 melalui kegiatan pendukung

layanan bimbingan konseling untuk membantu siswa yang

akhlaknya bermasalah dengan kompetensi dan modal

professional yang kami miliki demi tercipta iklim sekolah

yang kondusif”. (Wawancara, 21 Maret 2018)

Hasil observasi penulis mengenai pelaksanaan bimbingan

konseling dalam pembinaan akhlak siswa, guru pembimbing

menerapkan layanan-layanan bimbingan konseling di antaranya:

a. Layanan informasi

Layanan ini ditujukan kepada siswa untuk membekali

siswa berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai

hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan

mengembangkan pola kehidupan sebagai siswa, anggota

keluarga dan masyarakat. Materi yang di angkat melalui layanan

ini meliputi informasi pengembangan pribadi dan informasi

proses belajar mengajar.

b. Layanan pembelajaran

Layanan ini dimaksudkan untuk memungkinkan peserta

didik memahami dan mengembangkan sikap kebiasaan belajar

yang baik. Materi yang di angkat melalui layanan ini meliputi

pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar seperti

pengembangan kemampuan, motivasi dan kebiasaan belajar

serta mengajarkan bagaimana belajar yang menyenangkan.

c. Layanan Konseling Perorangan

Melalui layanan ini memungkinkan peserta didik

mengemukakan kepada guru bimbingan konseling tentang

Page 68: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

masalah yang dihadapinya. Materi yang di angkat oleh guru

pembimbing ada berbagai macam dan tidak terbatas. Layanan

ini dilaksanakan untuk seluruh masalah siswa secara perorangan

dalam berbagai bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi,

sosial, belajar, dan karier. Lebih lanjut guru pembimbing

melayani siswa dengan berbagai permasalahan perorangan tanpa

membedakan pribadi siswa.

Tujuan layanan bimbingan konseling di sekolah adalah

membantu peserta didik (siswa) mencapai tahap perkembangan

yang optimal baik secara akademis, psikologis, maupun sosial.

Perkembangan yang optimal secara psikologis bertujuan agar

siswa dapat mencapai perkembangan yang di tandai dengan

kematangan dan kesehatan mental/pribadi (akhlak).

Perkembangan yang optimal dari segi sosial bertujuan agar

siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memiliki

keterampilan sosial.

Hasil observasi penulis di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi menemukan bahwa guru bimbingan

konseling masih belum optimal menerapkan kompetensi yang

dimilikinya secara maksimal, sehingga penerapan pola umum

bimbingan konseling kurang begitu optimal. Karena guru

pembimbing di sekolah tersebut merasakan masih kurangnya

jam pembelajaran di kelas serta kurangnya fasilitas yang

disediakan pihak sekolah.

Guru pembimbing merasakan kurangnya perhatian

pihak sekolah dalam melengkapi fasilitas yang ada untuk

menunjang pengoptimalan bimbingan konseling dikarenakan

ruangan bimbingan konseling yang begitu sempit dan tidak

adanya ruangan tertutup untuk melakukan bimbingan pribadi

untuk privasi klien.

Page 69: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Guru pembimbing telah beberapa kali mengajukan

untuk penambahan ruangan kepada pihak sekolah tetapi sampai

sekarang tidak terealisasikan.

Dengan adanya bimbingan pembinaan akhlak siswa

yang dilakukan guru bimbingan konseling bekerja sama dengan

guru mata pelajaran yang berada di bawah pengawasan kepala

sekolah maka telah ada kemajuan dan perkembangan yang

bersifat positif bagi akhlak siswa. Seperti, siswa G yang telah

mendapatkan bimbingan pembinaan akhlak telah mendapatkan

bimbingan pembinaan akhlak mengakui bahwa :

“Saya dulu pernah melaporkan teman saya yang sering

rebut pada saat jam belajar, karena menganggu

konsentrasi pada saat proses mengajar dan belajar,

setelah mendapat bimbingan melalui guru bimbingan

konseling teman saya sadar dan menyesal, karena telah

rebit dan mengganggu teman, teman saya sekarang giat

belajar dan berpacu dalam prestasi serta memiliki

akhlak yang terpuji. (Wawancara, 28 Maret 2018)

Kemudian hasil wawancara dengan beberapa siswa di

antaranya H, I, J, K dan L yang di temui di sekolah yang

mengemukakan:

“Kami sering mendapatkan bimbingan konseling dari

guru bimbingan konseling pada saat jam pelajaran

kosong seperti bimbingan belajar, bimbingan sosial dan

bimbingan karier. Kami sangat senang, sebab dengan

adanya bimbingan tersebut kami menjadi termotivasi

dalam belajar dan giat memacu prestasi demi

menggapai cita – cita serta dapat membanggakan diri

sendiri dan keluarga bukan itu saja tetapi kami juga

diberi pengetahuan tentang bahayanya pergaulan bebas

dan penyalahgunaan NARKOBA . (Wawancara, 02

April 2018)

Sejalan dengan adanya pelaksanaan bimbingan

konseling yang baik, diharapkan mampu membina akhlak siswa

Page 70: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan mempunyai pengaruh yang positif bagi perkembangan

belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi.

Dengan adanya bimbingan konseling di sekolah yang

telah dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling melalui

kerja sama dengan guru mata pelajaran dibawah pengawasan

kepala sekolah, maka telah banyak tercapai beberapa kemajuan

dan perkembangan yang bersifat positif pada akhlak siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi. Berdasarkan

hasil wawancara dengan bapak F, selaku Kepala Sekolah

mengatakan bahwa :

“Dengan adanya bimbingan konseling di sekolah kami,

banyak sekali Manfaat yang bisa kami rasakan dalam

proses belajar mengajar. Hal ini dapat dirasakan dengan

semakin menurunnya permasalahan yang dilakukan

oleh siswa, dan siswa lebih termotivasi untuk lebih

meningkatkan prestasi belajarnya untuk mencapai cita-

citanya serta terhindarnya siswa siswi Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi dari bahaya

pergaulan bebas dan penyalahgunaan NARKOBA”.

(Wawancara, 02 April 2018)

Berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan

dilapangan bahwa guru bimbingan konseling dalam hal ini

benar-benar telah melakukan bimbingan terhadap peserta

didik.

2. Upaya Yang Dilakukan Guru Bimbingan Konseling terhadap

Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi

Dalam kaitan dengan berbagai pembinaan akhlak anak-anak di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi, maka guru bimbingan

konseling tentunya masih ada upaya dan usaha dalam memperbaiki dan

Page 71: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

melakukan solusi terbaik terhadap pembinaan akhlak bagi siswa tersebut.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan Perhatian Terhadap Pendidikan Siswa

Untuk memberikan suatu peningkatan dalam pembentukan

akhlak kepada siswa adalah guru bimbingan konseling harus selalu

memberikan perhatian kepada siswa. Karena dengan selalu

memberikan perhatian mereka, siswa selalu memperoleh perhatian,

selalu diperdulikan dan termasuk selalu terawasi.

Hal ini sebagaimana hasil observasi di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi telah diperoleh suatu gambaran, upaya

terhadap pembinaan akhlak siswa tersebut dengan memberikan suatu

perhatian khusus seperti memperhatikan cara siswa bergaul dengan

temannya serta tingkah lakunya dalam keseharian di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi, sehingga siswa selalu

merasa terayomi dan diperhatikan oleh guru bimbingan konseling.

(Observasi, 01 Maret 2018)

Kemudian hasil wawancara dengan guru B selaku guru

bimbingan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi mengatakan :

“Saya dalam memberikan pembinaan akhlak di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi ini salah satu

upaya pertama adalah dengan selalu memberikan perhatian

penuh kepada siswa. Dengan perhatian mudah-mudahan

siswak akan terasa diperdulikan, upaya ini tidak lain adalah

untuk perbaikan dan perubahan serta perkembangan masa

depan siswa itu sendiri”. (Wawancara, 21 Maret 2018)

Wawancara dengan guru E selaku guru pendidikan agama

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi yang

mengatakan:

“Siswa yang terlihat akhlaknya kurang baik sebaiknya

diberikan perhatian lebih untuk mereka. Dengan upaya ini

diharapkan siswa mengetahui bahwa semua perbuatan

Page 72: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mereka tentunya dalam pantauan dan pengawasan guru di

sekolah. Karena dengan perhatian yang serius dan intensif

yang diberikan kepada siswa tersebut merasa dihormati hak-

haknya sebagai siswa serta kami member mereka tugas

untuk membuat prakarya agar jiwa keterampilan mereka

bangkit. Hal ini lah yang kami lakukan saat mengajar saat

jam pelajaran berlangsung”. (Wawancara, 23 Maret 2018)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut, maka

dapat diambil suatu pemahaman bahwa, perhatian guru bimbingan

konseling sangat perlu sekali karena tanpa memperhatikan siswa

maka akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan akhlak

siswa itu sendiri.

b. Memberikan Motivasi dan Nasehat Kepada Siswa

Sebagai guru bimbingan konseling yang bertanggung

jawab, maka selaku guru bimbingan konseling harus memberikan

motivasi dan nasehat kepada siswa, agar mereka kelak menjadi siswa

yang mempunyai akhlak yang baik dan bertanggung jawab. Untuk

itu, guru harus selalu meningkatkan dengan melalui memberikan

motivasi dan nasehat kepada siswa.

Hal ini sebagaimana hasil observasi di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Jambi telah diperoleh bahwa guru bimbingan

konseling telah meberikan motivasi dan nasehat saat jam

pembelajaran bimbingan konseling berlangsung dikelas ataupun saat

siswa datang sendiri ke ruangan guru bimbingan konseling.

(Observasi, 01 Maret 2018)

Kemudian hasil wawancara dengan Guru A selaku guru

bimbingan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi yang mengatakan:

“Kepada siswa-siswa dikelas saya selalu memberikan

motivasi dan nasehat, agar mereka kelak menjadi anak-anak

yang taat kepada agama bangsa dan orang tua, yang

mempunyai akhlak yang baik serta bertanggung jawab.

Motivasi ini dilakukan juga untuk saling meningkatkan

Page 73: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kepada anak-anak jangan sampai melakukan segala hal-hal

dan bentuk perbuatan yang melanggar aturan sekolah baik

di rumah maupun di sekolah, serta tindakan yang tidak

bermoral lainnya”. (Wawancara, 21 Maret 2018)

Wawancara dengan Guru B selaku guru bimbingan

konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi yang

mengatakan:

“Motivasi dan nasehat yang diberikan oleh guru hendaknya

dilakukan secara terus menerus, melalui motivasi dan

nasehat tersebut, diharapkan siswa giat belajar disekolah

dan mempunyai akhlak yang baik karena motivasi dan

nasehat ini sangat diperlukan bagi siswa agar siswa selalu

ingat untuk menjadi pribadi-pribadi yang baik sesuai yang

diharapkan, Motivasi ini juga sebagai langkah cepat untuk

mengatasi beban psikologis dan memberikan motivasi

dalam menempuh pendidikan” (Wawancara, 21 Maret

2018)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut, maka

dapat diambil suatu pemahaman bahwa, pemberian motivasi dan

nasehat merupakan upaya guru bimbingan konseling terhadap

pembinaan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Kota Jambi karena pemberian motivasi ini sebagai langkah yang

sangat baik .

c. Meningkatkan Disiplin Siswa

Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin

terdalam untuk mengikuti dan mentaati peraturan-peraturan, nilai-

nilai dan hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan tertentu.

Disiplin di sekolah apabila dikembangkan dan diterapkan dengan

baik, konsisten dan konsekuen akan berdampak positif bagi

kehidupan dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong siswa

belajar dengan baik dan mempunyai akhlak yang baik juga.

Page 74: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Wawancara dengan Guru B selaku guru bimbingan

konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi yang

mengatakan:

“Upaya guru bimbingan konseling dalam meningkatkan

disiplin siswa ini melalui pengawasan disiplin siswa dimana

guru bimbingan konseling melakukan pengawasan ke kelas-

kelas dan melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran

tentang perkembangan akhlak siswa ataupun tata tertib yang

di langgar siswa serta mengontrol absensi kehadiran siswa

di kelas serta melihat tingkah lakunya”. (Wawancara, 21

Maret 2018)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka dapat diambil

suatu pemahaman bahwa, upaya yang dilakukan para guru

bimbingan konseling dalam melakukan upaya peningkatan

pembinaan akhlak demi berjalannya visi dan misi sekolah, siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 kota Jambi sangat diperlukan

dengan cara melalui meningkatkan disiplin anak di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi.

d. Memberikan Contoh Teladan Yang Baik

Dalam upaya pembinaan akhlak siswa, maka salah satu cara

yang utama adalah dengan memberikan contoh teladan kepada siswa

disekolah dalam kehidupan kesehariannya, karena dengan member

contoh dan teladan yang baik kepada siswa dalam lingkungan

sekolah, maka siswa akan mencontoh sikap dan perilaku guru di

sekolah.

Wawancara dengan Guru D selaku guru bimbingan

konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

mengatakan bahwa:

“Saya sebagai guru bimbingan konseling harus memberikan

contoh dan panutan bagi siswa disekolah, baik dari segi

perkataan, perbuatan yang dilihat atau perkataan siswa yang

didengar siswa masuk dalam jiwanya. Untuk itu saya

berusaha memberikan contoh yang terbaik yang bisa saya

Page 75: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berikan seperti dalam halnya berbicara yang lembut dengan

siswa ataupun dengan siapapun yang berada di sekolah ini”.

(Wawancara, 22 Maret 2018)

Sejauh pengamatan penulis dilapangan bahwa guru

bimbingan konseling tampak bersikap bersahabat kepada siswa di

sekolah, dengan memberikan contoh teladan yang baik terhadap

siapapun siswa saat sedang mengajar ataupun melakukan bimbingan.

(Observasi, 01 Maret 2018)

Hasil observasi dan wawancara dilapangan dapat penulis

simpulkan bahwa melakukan pembinaan akhlak siswa bisa melalui

teladan yang baik yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling

ataupun guru-guru mata pelajaran yang lain.

3. Kendala-kendala yang Dihadapi Guru Bimbingan Konseling

terhadap Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi

Meskipun sudah ada kemajuan dan perkembangan dalam proses

pembinaan akhlak siswa di sekolah, namun dalam hal ini belumlah

sepenuhnya berhasil dikarenakan masih ada beberapa kendala yang

dihadapi oleh guru bimbingan konseling, di antara kendala-kendala

tersebut yaitu sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Guru E, guru

mata pelajaran pendidikan agama di Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Kota Jambi yang mengatakan :

“Di sekolah ini ada beberapa siswa yang mempunyai masalah

mengenai akhlak yang kurang baik seperti ; ribut saat pelajaran

berlangsung, terlambat datang kesekolah, murung ketika belajar.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya

seperti faktor pribadi anak, faktor lingkungan, faktor keluarga,

dan faktor ekonomi, seperti kurangnya perhatian orang tua

terhadap masalah pendidikan anak. Hal ini harus cepat diatasi

oleh guru pembimbing agar anak tidak larut terhadap masalah

yang dihadapinya sendiri”. (Wawancara, 23 Maret 2018)

Page 76: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Untuk lebih jelasnya mengenai permasalahan siswa Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi yang perlu mendapat perhatian

guru bimbingan konseling adalah :

a. Ribut saat belajar

Siswa yang ribut saat belajar mengajar disekolah dikarenakan

kurangnya perhatian orang tua, sehingga anak membawa masalah

tersebut ke sekolah. Hal ini dapat menyebabkan siswa atau anak

ketinggalan dalam mengikuti pelajaran yang di ajarkan oleh guru di

sekolah dan di samping itu juga mereka dapat mengganggu

konsentrasi belajar teman-teman yang lainnya.

Seperti hasil wawancara penulis dengan siswa M yang

mengemukakan:

“saya sering ribut di kelas karena sewaktu belajar saya tidak

bisa memahami dari pelajaran tersebut dan sewaktu dirumah

saya tidak punya teman untuk diajak bicara mengenai

pelajaran, orang tua saya selalu sibuk dengan pekerjaannya”.

(Wawancara, 05 April 2018)

berbeda dengan siswa M seorang siswa N mengakui:

“saya ribut di kelas karena saya kurang diperhatikan guru

mata pelajaran tertentu, karena guru lebih memperhatikan

siswa yang pintar. Satu-satunya jalan agar guru

memperhatikan saya adalah ribut. (Wawancara, 05 April

2018)

Berdasarkan wawancara dengan siswa di atas dapat dipahami

bahwa siswa selama ini ribut dalam belajar dikelas salah satunya

ialah karena kurang mendapatkan perhatian dari guru yang mengajar

dan kurangnya perhatian orang tua.

b. Terlambat datang Kesekolah

Siswa yang sering datang terlambat kesekolah dikarenakan

jarak tempuh dari rumah ke sekolah sangat jauh dan juga

keterbatasan sarana transportasi. Hal ini juga mempengaruhi anak

dalam belajar. Hasil wawancara penulis dengan siswa yang pernah

Page 77: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

datang terlambat ke sekolah di antaranya O, P, dan Q mereka

mengatakan :

”kami sering terlambat ke sekolah karena rumah saya jauh

dari sekolah dan kami juga tidak punya kendaraan bermotor

sehingga kami harus naik angkot dan menunggu angkot

sangat lama, kami sudah berusaha untuk tidak datang

;terlambat”. (Wawancara, 06 April 2018)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka mereka datang

terlambat dan tidak masuk tepat pada waktunya karena kurangnya

sarana transportasi.

c. Siswa yang murung dalam belajar

Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi

adalah siswa yang berada pada masa remaja, siswa sering bersifat

ragu atau tidak pasti, ataupun sering murung saat belajar. Di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi ada siswa yang sering

terlihat murung saat belajar mengajar. hasil wawancara penulis

dengan R yang mengatakan bahwa:

“saya sering murung di sekolah atau pada saat belajar

mengajarkarena saya sulit untuk menerima pelajaran yang

disampaikan oleh guru dan juga guru kurang memperhatikan

saya”. (Wawancara, 08 April 2018)

Dari ketiga masalah yang penulis temui di lapangan dapat di

ambil kesimpulan, masalah yang timbul di sekolah karena kurangnya

motivasi siswa untuk belajar. Dan hal ini berpengaruh pada akhlak

anak atau siswa itu sendiri. Kurang nya motivasi anak dalam belajar

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal

diantaranya :

a. Faktor Siswa

Siswa merupakan faktor utama dalam proses bimbingan

konseling, karena sasaran dari pelaksanaan bimbingan konseling

adalah siswa. Tidak semua siswa tahu arti dan pentingnya manfaat

Page 78: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bimbingan konseling di sekolah. Sebagaimanaa wawancara dengan

bapak F selaku kepala sekolah yang menyatakan:

“Siswa sering sekali mempunyai pemahaman yang keliru

tentang bimbingan konseling, mereka menganggap bahwa

bimbingan konseling hanyalah untuk anak-anak yang nakal

saja, sehingga mereka enggan untuk meminta guru

bimbingan konseling dalam mengatasi masalah yang tengah

dihadapinya dan akhirnya berdampak negatif pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Misalnya, sering

terlambat datang ke sekolah, melamun, murung saat belajar,

dan ribut”. (Wawancara, 02 April 2018)

Berdasarkan wawancara di atas, maka kendala tersebut

merupakan bagian yang menjadi permasalahan sendiri bagi pihak

guru bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa, sebab

apabila masalah ini di biarkan dan tidak dicari jalan keluar, maka

siswa tersebut akan selalu bersifat seperti itu. Disini lah dituntut

perlunya peranan guru bimbingan konseling terhadap pembinaan

akhlak siswa.

b. Faktor Orang Tua

Pelaksanaan program bimbingan konseling akan berhasil dan

berguna jika dalam operasioanalnya diadakan kerjasama yang baik

antara pihak sekolah, petugas BK, pihak orang tua dan siswa yang

bersangkutan. Permasalahan yang dilakukan siswa dikarenakan

kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak

sehingga orang tua tidak mengetahui perilaku anak-anaknya

disekolah, karena orang tua seakan-akan meletakan tanggung jawab

pendidikan dan akhlak hanya pada pihak sekolah. Perhatian orang

tua inilah yang menjadi kendala yang dihadapi oleh guru bimbingan

konseling untuk membina akhlak siswa, sebagaimana dikemukakan

Guru A melalui wawancara yang mengatakan:

“Salah satu kendala yang kami hadapi dalam pembinaan

akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota

Jambi adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap

Page 79: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perkembangan dan permasalahan yang dihadapi anak, serta

kunjungan rumah yang dilakukan sering gagal karena orang

tua sibuk bekerja dan lokasi rumah yang sangat jauh.

Sehingga kami tidak bisa berkomunikasi tentang masalah

anak. Hal inilah yang menyulitkan kami dalam pembinaan

akhlak anak”. (Wawancara, 21 Maret 2018)

Dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai peranan

yang besar terhadap perkembangan anak, karena anak lebih sering

berinteraksi pada keluarga atau orang tua disbanding sekolah.

c. Faktor Sarana dan Prasarana

Dalam pelaksanaan bimbingan konseling, sarana dan

prasarana merupakan suatu faktor penunjang keberhasilan guru

dalam pembinaan akhlak siswa. Di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi berdasarkan observasi penulis di sekolah

tersebut masih kurang memadai, sarana dan prasarana yang tersedia

belum optimal, dimana tata ruang bimbingan konseling masih

terkesan seadanya. Padahal ruangan bimbingan konseling digunakan

sebagai tempat konsultasi antara siswa dan guru bimbingan

konseling. Seharusnya penataaan nya sedemikian rupa agar kesan

yang ditimbulkan menjadi sejuk dan menyenangkan, sehingga siswa

menjadi tertarik untuk masuk dan betah di dalamnya. (Observasi, 01

Maret 2018)

Pelaksanaan peranaan guru bimbingan konseling di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi telah berada pada jalur

yang sesuai dengan bidang-bidang, jenis-jenis layanan dan kegiatan

pendukung bimbingan konseling walaupun belum sepenuhnya

diterapkan. Apabila ke depan pola bimbingan konseling di sekolah

dilaksanakan sesuai prosedur yang sesungguhnya, maka tentunya

akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan.

d. Faktor Latar belakang pendidikan guru

Dalam pelaksanaan bimbingan konseling, sarana dan

prasarana merupakan suatu faktor penunjang keberhasilan guru

Page 80: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dalam pembinaan akhlak siswa. Di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Kota Jambi berdasarkan observasi penulis di sekolah

tersebut latar belakang pendidikan guru bimbingan konseling masih

ditemukan yang bukan berasal dari jurusan bimbingan konseling, ada

sebagian guru yang berasal dari latar belakang jurusan selain

bimbingan konseling, walaupun sebahagian mereka telah mengikuti

pealtihan atau penataran tentang bimbingan. Hal yang tetap menjadi

kendala adalah keterampilan mereka yang cukup minim. Kondisi ini

menjadikan pelaksanaan bimbingan konseling belum berjalan

dengan apa yang diharapkan. (Observasi, 01 Maret 2018)

Selain itu berbagai pemahaman yang tidak tepat tentang

konseling di sekolah adalah seringnya konseling diarahkan secara

langsung sebagai suatu kegiatan untuk mengatasi pelanggaran siswa.

Guru pembimbing sering beranggapan bahwa menyadarkan siswa

dari pelanggaran adalah tugas utama mereka. Sehingga konsultasi

atau konseling yang mereka lakukan kadang mengarah pada upaya

paksa agar siswa berubah. Pada kenyataannya banyak guru

pembimbing membuat pendekatan yang masih menyimpang dari

teknik konseling.

Dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan guru

bimbingan konseling mempunyai peranan yang besar terhadap

pemahaman anak, karena anak akan mudah cepat pemahamaannya

jika guru bimbingan konseling berlatar belakang pendidikan

bimbingan konseling, bukan dari latar belakang jurusan selain

bimbingan konseling.

e. Faktor lingkungan sosial masyarakat

Faktor lingkungan sosial masyarakat ialah adanya pengaruh

pergaulan siswa yang kurang baik. Hubungan terhadap masyarakat

yang kurang baik ataupun tidak mampu berkomunikasi dengan baik

di masyarakat tersebut.

Page 81: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

f. Faktor lingkungan sekolah

Faktor lingkungan sekolah ialah siswa merasa malas belajar

karena sulit dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru dan

kurangnya perhatian guru terhadap siswa yang kurang motivasi

dalam belajar.

Dari ke enam faktor tersebut mempengaruhi akhlak siswa

disekolah yang akhirnya berdampak kurang baik terhadap proses belajar

mengajar di sekolah, seperti menggagu teman yang belajar, sering minta

izin keluar masuk kelas dengan alasan yang dibuat-buat dan ribut saat

kegiatan belajar berlangsung. Hasil observasi penulis di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi menunjukan bahwa salah satu

penyebab timbulnya masalah di kalangan siswa dikarenakan adanya

faktor yang menyebabkan masalah tersebut timbul, seperti faktor

keluarga, faktor lingkungan masyarakat, sekolah, dan teman-teman.

(Observasi, 01 Maret 2018)

Page 82: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi telah dijalankan

sebagaimana mestinya, hanya saja guru menyajikan layanan dan kegiatan

pendukung pola umum bimbingan konseling (BK Pola 17) secara terbatas,

seperti melakukan bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,

dan bimbingan karir. Selain itu guru bimbingan konseling melakukan

layanan seperti layanan informasi, layanan pembelajaran, dan layanan

konseling perorangan.

2. Upaya-upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling terhadap pembinaan

akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Jambi adalah

meningkatkan perhatian terhadap pendidikan terhadap anak, memberikan

nasehat dan motivasi terhadap anak, dan meningkatkan disiplin siswa serta

mencontohkan prilaku hidup yang baik dan sehat.

3. Kendala-kendala yang dihadapi guru bimbingan konseling terhadap

pembinaan akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri Model Kota Jambi

terbagi kepada 6 (Enam) faktor yaitu faktor siswa, faktor orang tua, faktor

sarana dan prasarana, faktor lingkungan masyarakat, faktor lingkungan

sekolah, dan Faktor latar belakang pendidikan guru.

B. Saran-saran

Setelah penulis menguraikan permaslaahan ini, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

66

Page 83: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Untuk guru Bimbingan Konseling agar selalu meningkatkan kinerjanya

dalam pembinaan akhlak siswa melalui kompetensi yang dimiliki sesuai

dengan pola umum bimbingan konseling. Kemudian, kerja sama dengan

guru mata pelajaran serta orang tua lebih ditingkatkan demi terciptanya hasil

yang diharapkan karena akhlak merupakan pondasi penting dalam

kehidupan, oleh sebab itu pembinaan akhlak semestinya terus dilakukan oleh

guru bimbingan konseling.

2. Kegiatan bimbingan konseling seharus nya lebih ditingkatkan melalui

penambahan sarana dan prasarana untuk mencukupi fasilitas yang

dibutuhkan oleh guru bimbingan konseling. Agar dalam pelaksanaan

kegiatan bimbingan konseling disekolah berjalan secara optimal harus

menambahkan jumlah jam mengajar di kelas.

3. Kepada orang tua siswa seharusnya ikut memperhatikan anak-anaknya

dengan cara bekerjasama dengan pihak sekolah dalam memberi pengawasan

dan perhatian yang baik, karena tanpa adanya kerjasama dari orang tua,

maka akan sangat menyulitkan guru BK dalam pembinaan akhlak siswa,

begitupun sebalinya guru melakukan koordinasi terhadap orang tua siswa

sehingga apa yang direncanakan dapat berjalan secara maksimal.

4. Kepada guru BK diharapkan selalu memberikan suri tauladan yang baik bagi

siswa/siswi dikarenekan tidak cukup hanya member materi tanpa ada praktek

secara langsung.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang

telah menganugerahkan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis atas selesainya

penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum

tentu sempurna baik dari isinya maupun segi bahasa. Hal ini tidak lain karena

keterbatasan kemampuan penulis dalam berbagai hal.Untuk itu saran serta

Page 84: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kritiknya yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi

ini.

Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pengetahuan dan

pelaksanaan bimbingan konseling serta membina akhlak para siswa. Dan semoga

Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita

semua. Aminn Ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalam, Oktober 2017

Penulis

TRI AJI PURNAMA

NIM. TP.140900

Page 85: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 86: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 87: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …
Page 88: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul : Peran Guru Pembimbing Terhada Pembinaan Akhlak

Siswa di Sekolah Negeri 6 Kota Jambi

A. Observasi

1. Mengamati secara langsung peranan guru bimbingan konseling

2. Mengamati secara langsung mengenai pelayanan bimbingan konseling

3. Mengamati secara langsung faktor penyebab munculnya masalah siswa

di sekolah

4. Mengamati secara langsung kendala-kendala yang dihadapi guru

bimbingan konseling dalam pembinaan akhlak siswa di Madrasah Aliyah

Negeri Model Kota Jambi

B. Wawancara

1. Guru Bimbingan Konseling

a. Bagaimana bentuk pelaksanaan bimbingan yang dilakukan guru

bimbingan konseling terhadap pembinaan akhlak siswa ?

b. Apa saja akhlak siswa yang perlu di bina melalui bimbingan konseling

?

c. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru bimbingan konseling

dalam pembinaan akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri Model

Kota Jambi ?

2. Siswa

a. Apa bentuk permasalahan siswa dalam belajar selama di sekolah?

b. Bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah ?

C. Dokumentasi

1. Historis dan Geografis

2. Struktur Organisasi

3. Keadaan Guru dan Siswa

4. Keadaan sarana dan prasarana

Page 89: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Wawancara dengan siswa

Page 90: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Wawawncara dengan siswa

Page 91: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Keadaan luar ruangan BK

Page 92: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Foto bersama dengan siswa

Page 93: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Foto lingkungan sekolah

Page 94: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Foto Personal

Page 95: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Foto bersama guru piket

Page 96: PERAN GURU PEMBIMBING TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK …

Foto wawancara koordinator BK