PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 1 …digilib.unila.ac.id/25898/20/3. SKRIPSI TANPA...
Transcript of PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 1 …digilib.unila.ac.id/25898/20/3. SKRIPSI TANPA...
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARIDI SMA N 1 SEPUTIH AGUNG LAMPUNG TENGAH
(Skripsi)
Oleh
Rahmawati Pamungkas
1213043037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARIJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ii
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARIDI SMA N 1 SEPUTIH AGUNG
LAMPUNG TENGAH
Oleh
RAHMAWATI PAMUNGKAS
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peranguru dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1 Seputih AgungLampung Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanperan guru dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1 Seputih AgungLampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptifmelalu pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian iniyaitu pembelajaran dan peran guru. Sumber data dalam penelitian iniadalah guru seni budaya dan siswa yang mengikuti pembelajaran senitari di kelas X A SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah yangberjumlah 31 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswaperempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilpenelitian dari peran guru dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1Seputih Agung Lampung Tengah menunjukkan bahwa guru dapatmenjalankan 10 peran dari 13 peran yang harus dijalankan dalampembelajaran seni tari, yaitu guru sebagai korektor, guru sebagaiinformator, guru sebagai organisator, guru sebagai motivator, gurusebagai fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengelolakelas, guru sebagai supervisior, guru sebagai evaluator, 3 peran yangbelum dijalankan yaitu, guru sebagai mediator, guru sebagai inisiator,guru sebagai inspirator.
Kata Kunci: peran guru, pembelajaran, seni tari
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
THE ROLE OF TEACHERS IN LEARNING THE ART OFDANCE IN SMA N 1 SEPUTIH AGUNG LAMPUNG TENGAH
by
RAHMAWATI PAMUNGKAS
The problem in the research is how the role of teacher in learning ofdance in SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah. This is study aimsto describe the role of teacher in the art of dance in SMA N 1 SeputihAgung Lampung Tengah. This research uses descriptive method withqualitative approaches. The theory used in this study is the learning andthe role of teachers. Sources of data in this research is the teacher of artand culture and th learning of students who take the art of dance inclass X A SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah, totaling 30students constiting of 13 male students and 18 female students. Datacollection techniques used in this research is observation, interview,and documentation. The results of the role of the teacher in learning theart of dance in high school shows that teachers can run 10 role of 13role to play in learning the art of dance, the teacher as a proofreader, ateacher as informator, the tacher as an organizer, teacher as motivator,teacher as a mentor, teacher as mentors, teacher as managers of theclassroom, the teacher of the supervisior, teachers as evaluators, 3 roleof teachers who have not run teacher as a mediator, the teacher as theinitiator, the teacher as inspiration.
Keywords: teacher’s role, learning, dance
iv
Judul Skripsi : Peran Guru Dalam Pembelajaran Seni Taridi SMA N 1 Seputih Agung LampungTengah
Nama Mahasiswa : Rahmawati Pamungkas
No. Pokok Mahasiswa : 1213043037
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Seni Tari
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Susi Wendhaningsih, SPd,. M.Pd Hasyimkan, S.Sn., M.ANIP 19840421 200812 2 001 NIP 19710213 200212 1
001
2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Dr. Mulyanto Widodo., M.Pd.NIP 19620203 198811 1 001
v
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rahmawati Pamungkas
Nomor Pokok Mahasiswa : 1213043037
Program Studi : Pendidikan Seni Tari
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan
saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang
telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan
dan diterima sebagai syarat penyelesaian studi pada universitas atau
institut lain.
Bandar Lampung, Februari 2017
Rahmawati Pamungkas
NPM 1213043037
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Karang Endah Lampung Tengah pada
tanggal 04 Juni 1994 dari pasangan Sumardi As (alm) dan Murwati.
Penulis adalah anak kelima dari lima bersaudara. Jenjang pendidikan
yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri 2 Karang
Endah selesai pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama Negeri 5
Terbanggi Besar Lampung Tengah selesai pada tahun 2009, Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Seputih Mataram selesai pada tahun 2012,
Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni
Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur tes tertulis Seleksi
Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Tahun 2015 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMP 1 Satap Bengkunat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pekon
Kota Batu Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat dan pada
tahun 2016 penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Seputih
Agung Lampung Tengah untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd).
vii
MOTO
Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tetapi untuk mencobakarena di dalam mencoba itulah kita membangun kesempatan untuk
berhasil
(Mario Teguh”Golden Ways”)
Pendidikan merupakan senjata paling ampuhyang bisa kamu gunakan untuk merubah dunia
(Nelson Manandela)
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdullilahirobil’alamin
Terikat dengan kekuatan kasih, cinta, dan syukur hamba kepada Allah
SWT. Sang Maha ESA yang berkuasa diatas segalanya yang telah
banyak memberikan keajaiban-keajaiban kecil bagiku agar selalu
bersabar dan bersyukur dalam menapaki sepenggal warna kehidupan.
Untuk mampu berdiri dan menatap kedepan dengan optimis, aku
persembahkan karya ini kepada.
Ayahanda Sumardi As yang telah meninggalkan keluarga untuk
selama-lamanya. Beliau yang senantiasa telah memperjuangkan tanpa
lelah semasa hidupnya dan memberi semangat untukku dan ibunda
Murwati yang tanpa lelah, mendidik dengan penuh cinta dan kasih
sayang, merawat dan membesarkan dengan tulus, menanti dengan
penuh kesabaran, serta memberikan nafkah lahir batin dengan tetesan
peluh dan linangan air mata. Semoga Allah subhanahuwataala
membalas setiap butir peluh dan jejak langkah Ayah dan Ibu dengan
kebahagiaan di surga.
Kakak-kakakku dan keponakanku tersayang yang selalu memberikan
semangat, cinta kasih, kebahagiaan serta motivasi dalam hidupku untuk
berjuang.
Seseorang yang kelak menjadi imamku yang senantiasa ada untukku
yang memberikan kasih sayang, motivasi hingga aku bersemangat.
Almamater tercinta Universitas Lampung.
ix
SANWACANA
Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala ridho dan hidayah-Nya, dan
shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada rasullullah Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabat, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peran Guru dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA N 1
Seputih Agung Lampung Tengah” sebagai salah satu syarat pencapaian gelar
Sarjana Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung.
Penulis mengucapka terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
nasihat, bantuan, serta saran yang membangun dalam penelitian ini:
1. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, kritik, saran dan
nasihatnya selama proses penyelesaian skripsi ini.
2. Hasyimkan, S.Sn., M.A. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, kritik, saran dan nasihatnya selama
proses penyelesaian skripsi ini.
3. Riyan Hidayatullah, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembahas yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, kritik, saran, dan
nasihatnya selama proses penyelesaian skripsi ini.
x
4. Agung Kurniawan., S.Sn., M.Sn selaku ketua Program Studi Pendidikan
Seni Tari.
5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni.
6. Dr.Muhammad Fuad, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
7. Segenap bapak ibu dosen program studi pendidikan seni tari yang telah
membantu penulis dalam mendapat ilmu dan memperluas wawasan
selama penulis menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan.
8. Mas Jaya selaku staf dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung.
9. Fitriadi S.Pd selaku staf dan karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
10. Agel Bayu Pinangkis, S.Pd dan siswa beserta staf dan dewan guru di
SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah terimakasih atas kerjasama
dan bantuannya.
11. Kedua orang tuaku, Sumardi As (alm), Murwati yang telah memberikan
dukungan moril dan materil serta senantiasa mengusahakan yang terbaik
tanpa mengenal lelah dalam menyelesaikan pendidikanku.
12. Kakak-kakakku, Seno aji S.Sos., M.H., Nissih Wulan Sari S.Kom.,
Wening Sri Rahayu, Aris agus tadjudin, Wening Puji Astuti, Triyoga
Sarwono, Rahmat Agung Pamungkas terimakasih banyak atas kasih
sayang, doa, dukungan, perhatian, dan semua yang telah diberikan selama
ini.
xi
13. Ponakan-ponakanku Jian Dira Weris Tadjudin, Bagus Wicaksono,
Muhammad Arsyad Athala, Maulana Yafiq Hamizan, Andara Lintang
Meiza terimakasih atas kebahagiaan, canda dan tawanya yang selalu
memberikanku semangat selama ini.
14. Bripda Syahrizal Pahlawan Terima kasih yang tak pernah lelah
memberikan kasih sayang, waktu, doa, nasihat dan motivasi selama ini.
15. Teman-teman terbaikku: Mega Gusti Kurnia, Desi Octavian, M
Nurhayatun Nuvus, Putri Afriyani, I Wayan Jastra, Erfan Septian, Nia
Andriani, Maulida Sofia, Baiti Tiara Sella, Widya Tri Ningrum, Sally
Febrina, dan teman teman seni tari 2012
16. Rekan-rekan KKN dan PPL: Nurmalia Pajrin, Patrik Bastian, Dira, Zhera
Mantira, Umay, Soni Wibowo, Yuli Arwati, Septi, Hayati.
17. Kakak Tingkat Prodi seni Tari 2008, 2009, 2010, 2011, serta adik tingkat
angkatan 2013, 2014, 2015.
Serta pihak-pihak yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam hidup
penulis, dan orang-orang yang terlewatkan disebutkan tetapi sebetulnya
memiliki arti penting bagi kehidupan, penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandar Lampung, Januari 2017
Penulis
Rahmawati Pamungkas
xii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pembelajaran............................................................................................. 8
2.2 Peran Guru ................................................................................................ 10
2.3 Pengertian Guru ........................................................................................ 13
2.4 Karakteristik Guru .................................................................................... 14
2.5 Seni Budaya .............................................................................................. 18
xiii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN........................................................................................... ix
SANWACANA ............................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
ABSTRACT.................................................................................................... iii
PERSETUJUAN............................................................................................. iv
MENGESAHKAN ......................................................................................... v
PERNYATAAN.............................................................................................. vi
2.6 SeniTari..................................................................................................... 18
2.7 PembelajaranTari ...................................................................................... 19
2.8 Penelitian Relevan .................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian........................................................................................ 20
3.2 Sumber Data............................................................................................... 21
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 22
3.4 Instrumen Penelitian................................................................................... 24
3.5 Teknik Analisis Data.................................................................................. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 70
5.2 Saran........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
4.1.1 Profil Sekolah.................................................................................... 33
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................. 33
4.2.1 Laporan Hasil Penelitian Pendahuluan ............................................. 33
4.3 Deskripsi Peran Guru Setiap Pertemuan .................................................... 35
4.3.1 Pertemuan Pertama ........................................................................... 35
4.3.2 Pertemuan Kedua .............................................................................. 43
4.3.3 Pertemuan Ketiga .............................................................................. 50
4.3.4 Pertemuan Keempat .......................................................................... 56
4.3.5 Pertemuan Kelima............................................................................. 62
4.6 Temuan....................................................................................................... 68
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Waktu Penelitian ........................................................................................ 7
3.1 Lembar Pengamatan Peran Guru ............................................................... 25
3.2 Pedoman Pertanyaan Untuk Guru Seni Budaya......................................... 28
3.3 Pedoman Pertanyaan Untuk Siswa............................................................. 29
4.1 Pertemuan Penelitian.................................................................................. 34
4.2 Instrumen Pengamatan Peran Guru Pertemuan Pertama ........................... 39
4.3 Instrumen Pengamatan Peran Guru Pertemuan Kedua .............................. 46
4.4 Insrumen Pengamatan Peran Guru Pertemuan Ketiga ............................... 53
4.5 Instrumen Pengamatan Peran Guru Pertemuan Keempat .......................... 60
4.6 Instrumen Pengamatan Peran Guru Pertemuan Kelima............................. 66
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Lokasi Penelitian........................................................................................ 31
4.2 Guru Seni Tari Berperan Sebagai Demonstrator ....................................... 37
4.3 Guru Seni Tari Berperan Sebagai Fasilitator ............................................. 45
4.4 Guru Seni Tari Berperan Sebagai Pembimbing ......................................... 52
4.5 Guru Seni Tari Berperan Sebagai Supervisior ........................................... 58
4.6 Guru Seni Tari Berperan Sebagai Evaluator .............................................. 64
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah
memberikan kesempatan seluas-luasnya pada peserta didik untuk mengenyam
berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Kesempatan itu dari segi jasmani dan
rohani guna untuk meningkatkan kemampuan anak. Pendidikan sangat penting
bagi semua orang. Oleh sebab itu, seorang anak harus diberi pendidikan sedini
mungkin. Pada hakikatnya pendidikan adalah bantuan dari orang dewasa kepada
siswa yang mengembangkan potensi untuk mencapai kedewasaan (Mudjiono
2009:6).
Guru merupakan perencana, pelaksana, sekaligus sebagai evaluator pembelajaran
di kelas, maka peserta didik merupakan subjek yang terlibat langsung dalam
proses untuk mencapai tujuan pendidikan (Rahman dan Muhammad, 2014:18).
Dengan demikian, guru memiliki kedudukan yang penting dan tanggug jawab
yang sangat besar dalam menangani berhasil atau tidaknya program pendidikan.
Baik atau buruknya suatu bangsa di masa mendatang terletak di tangan guru.
Guru bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan
sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan.
2
Peran guru dalam proses belajar mengajar dan pembelajaran adalah sebagai
korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator,
pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, dan evaluator
(Rachmawati dan Daryanto, 2015:78). Peran guru tersebut hendaknya
dilaksanakan dengan maksimal guna menciptakan proses belajar dan
pembelajaran yang baik sehingga siswa mampu mencapai KKM dengan baik.
Proses belajar mengajar dan pembelajaran hendaknya dilaksanakan pula dengan
rencana-rencana yang jelas, lengkap, dan menyeluruh karena proses belajar
mengajar dan pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah.
Seorang guru diharapkan dapat menjadi seseorang profesional dibidang belajar
mengajar dan pembelajaran, dengan cara memberikan langkah-langkah belajar
yang sesuai dengan penyusunan perencanaan pembelajaran sehingga dapat
memberikan kenyamanan bagi siswa dalam belajar dan pada akhirnya akan
tercapai hasil belajar yang memuaskan dalam proses belajar. Penyusunan
perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar
(Rusman, 2013:4).
Penyusunan perencanaan pembelajaran diaplikasikan dalam pendidikan seni yaitu
mata pelajaran seni budaya. Seni budaya merupakan suatu keahlian untuk
mengekspresikan ide-ide atau gagasan estetika dalam bentuk karya yang dapat
mengungkapkan perasaan manusia. Seni budaya sebagai suatu ilmu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan berkreasi seni serta
3
mengapresiasikan seni dengan cara mengilustrasikan pengalaman pribadi,
melakukan proses dan teknik berkarya sesuai dengan nilai budaya dan keindahan
yang ada di lingkungan masyarakat (Harry, 2010:3). Terkait dalam pendidikan
seni yaitu mengajarkan siswa untuk lebih terampil, kreatif, dan inovatif.
Pendidikan seni juga dapat memperkenalkan siswa tentang kebudayaan dan
kesenian di indonesia baik dalam konteks penghayatan seni maupun keterampilan
seni, mata pelajaran yang berkaitan dengan seni adalah seni budaya. Sebagaimana
yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, seni budaya tidak hanya
terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala
aspek kehidupan.
Pembelajaran seni tari merupakan salah satu dari empat aspek pembelajaran seni
budaya. Seni Tari merupakan gerak tubuh manusia yang terangkai yang berirama
sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur
keindahan gerak, ketepatan irama dan ekspresi (Mustika, 2012:22). Seni tari di
dalam pembelajaran meliputi tari tradisional, dan tari non tradisional. Namun,
yang terpenting dalam pembelajaran tari di sekolah adalah pembelajaran seni tari
tradisional. Tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk gerakan
tubuh yang diperhalus melalui estetika (Mustika, 2013:21). Pembelajaran tari
daerah Lampung dapat menambah pengetahuan mengenai tari daerah setempat.
Tari daerah dapat memberikan semangat untuk mempelajari tari daerah yang
dimiliki serta sebagai bentuk pelestarian kebudayaan daerah yang kita miliki.
Beragamnya tari daerah Lampung bisa dijadikan sebagai materi pembelajaran tari
di sekolah.
4
“Peran Guru Pada Mata Pelajaran Seni Tari di SMA N 1 Seputih Agung
Lampung Tengah” dipilih sebagai judul penelitian, karena dalam pembelajaran
seni tari, guru diharapkan dapat berperan dengan baik dalam memberikan
pengajaran.
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan pada tangal 30 November
2015 dengan ibu Isti selaku wakil kepala sekolah disekolah tersebut pembelajaran
seni tari yang dilaksanakan di sekolah selama ini sangat terbatas dikarenakan
hanya ada satu guru yang merupakan lulusan asli bidang seni tari yaitu bapak
Agel Bayu Pinangkis beliau merupakan alumni mahasiswa Pendidikan Seni Tari
UNILA, beliau mengajar mata pelajaran seni budaya di kelas X, XI, XII dan
sekaligus sebagai pembina ekstrakulikuler tari di sekolah tersebut, selain
keterbatasan guru di sekolah tersebut sarana dan prasarananya juga kurang
memadai dikarenakan tidak adanya aula untuk pembelajaran praktik tari, selama
ini proses pembelajaran praktik tari hanya dilakukan di ruang kelas atau di
halaman sekolah. Selain itu pembelajaran praktik tari hanya diberikan untuk kelas
X saja, untuk kelas XI serta XII diberi materi seni musik dengan seni rupa. Pada
tahun ajaran semester genap materi yang diberikan yaitu dengan kompetensi
sebagai berikut:
1. Mengapresiasi karya seni tari.
2. Mengekspresikan diri melalui karya seni tari.
Kompetensi Dasar sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis karya Nusantara.
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari Nusantara.
5
3. Mengeksplorasi pola lantai gerak tari Nusantara.
4. Memeragakan tari Nusantara.
Akan tetapi pemberian materi praktik tari hanya diberikan untuk siswa
perempuan saja dikarenakan, materi yang diberikan adalah tari Muli Siger, tari
Muli Siger merupakan tarian yang hanya ditarikan oleh perempuan saja selain itu
minat siswa laki-laki sangat kurang dalam menari oleh karena itu, siswa laki-laki
pada saat pembelajaran seni tari diberikan materi yang berbeda yaitu musik
tradisional sehingga siswa laki-laki dengan siswa perempuan memperoleh materi
yang berbeda tetapi masing-masing siswa diharapkan tetap mempelajari cabang
seni yang lainnya dan selama ini pemberian materi hanya sebatas pemberian
materi gerak saja untuk musik pengiring serta pola lantai diberikan pada saat
kegiatan ekstrakulikuler.
Kemudian bagi siswa perempuan yang kurang memiliki bakat dan minat di dalam
seni tari, mereka kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan oleh guru,
guru diharapkan memberikan peranannya dengan baik kepada peserta didik
dalam pembelajaran dengan menjalankan 13 peran guru yaitu sebagai korektor,
inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing,
demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor dan evaluator juga
dibutuhkan dalam pembelajaran tari Muli Siger sehingga siswa mampu mencapai
KKM dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut maka dipilih pembelajaran seni tari di kelas X A
dengan mengamati siswa perempuan yang berjumlah 18 siswa pada tahun ajaran
semester genap dan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan peran guru.
6
Judul penelitian yang akan diteliti adalah Peran Guru Dalam Pembelajaran Seni
Tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran guru dalam
pembelajaran seni tari di SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah tahun
pelajaran 2016/2017.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran
seni tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian peran guru yang akan dilakukan diharapkan dapat berguna
memberikan manfaat.
1. Menambah referensi penelitian dibidang seni budaya khususnya seni tari.
2. Bagi siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan, dalam usaha
meningkatkan kemampuan pembelajaran seni tari pada siswa SMA Negeri 1
Seputih Agung Lampung Tengah tahun pelajaran 2016/2017.
3. Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat lebih mengerti
dan menjalankan peran guru dengan baik, yaitu dengan cara pihak guru
mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya proses belajar yang
baik.
4. Bagi sekolah diharapkan dengan diterapkannya peran guru dengan baik dapat
meningkatkan kemampuan guru dan mutu siswa dalam proses pembelajaran di
sekolah.
7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Subjek Penelelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswi
perempuuan kelas X A di SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peran guru seni budaya dalam
pembelajaran seni tari pada siswi kelas X A di SMA Negeri 1 Seputih Agung
Lampung Tengah tahun ajaran 2016/2017.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
4. Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan Waktu
Maret April Mei Januari Februari
1 Menyusunproposal
2 Pelaksanaanpenelitian
3 PenyusunanlaporanHasil penelitian
4 Seminar Penelitian
5 UjianKomprehensif
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran
Pembelajaran dikatakan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik
pada sistem kegiatan yang bertujuan membelajarkan siswa, dalam pembelajaran
itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang terlibat dalam
sistem pembelajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Pentingnya setiap
guru memahami pembelajaran, melalui pemahaman pembelajaran guru dapat
meningkatkan hasil belajar di sekolah. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya
perubahan perilaku atau kompetensi pada peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran (Rachmawati dan Daryanto, 2015:39).
Terdapat tiga ciri khas yang terkandung dalam pembelajaran :
1. Rencana ialah penataan, ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan
unsur-unsur pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
2. Kesaling tergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi
dalam suatu keseluruhan. tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing
memberikan sumbangan pada sistem pembelajaran.
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai,
ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia
9
dengan sistem yang alami (natural). Sistem yang dibuat manusia seperti
sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya
memiliki tujuan. Sistem alami (natural) seperti sistem ekologi, sistem
kehidupan hewan yang masing-masing memiliki unsur-unsur yang saling
ketegantungan satu sama lain disusun dengan rencana tertentu, tetapi tidak
mempunyai tujuan tertentu. Tujuan utama sistem pembelajaran yaitu agar
siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga,
material dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Dengan
proses mendesain sistem pembelajaran, perancang membuat rancangan untuk
memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pembelajaran
tersebut (Hamalik, 2011:66).
Guru memiliki peranan sumbangsih kepada siswa dalam proses belajar dan
menyelenggarakan pengajaran dalam pembelajaran seni tari di dalam kelas.
Proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses formal di sekolah di
dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran. Komponen-
komponen itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu :
1. Guru
2. Isi atau materi pelajaran
3. Siswa
Interaksi antara ketiga komponen melibatkan sarana dan prasarana, seperti
metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi
belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya. Dengan demikian guru yang memegang peranan
sentral dalam proses belajar mengajar, setidaknya menjalankan tiga macam tugas
10
yaitu merencanakan, melaksanakan, dan memberikan balikan (Rahmawati dan
Daryanto, 2015:44).
2.2 Peran Guru
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status (Rachmawati dan
Daryanto, 2015:65). Guru adalah komponen yang penting dalam pendidikan,
yakni orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, dan
bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam rangka
membina anak didik agar menjadi orang yang bersusila, cakap, berguna bagi nusa
dan bangsa di masa yang akan datang (Rachmawati dan Daryanto, 2015:97).
Guru berusaha membimbing peserta didik agar dapat menemukan berbagai
potensi yang dimilikinya agar peserta didik dapat mencapai dan melaksanakan
tugas-tugas perkembangan mereka maka, peran guru sangat penting, peran guru
tersebut diantaranya:
1. Korektor
Guru sebagai korektor harus mampu mengoreksi sikap siswa dengan mengoreksi
sikap yang baik dan sikap yang buruk yang terdapat di dalam diri siswa. Hal yang
harus dilakukan seorang guru guna melaksanakan perannya sebagai korektor
adalah mengoreksi sikap siswa dan dapat mempertahankan sikap yang baik yang
dimiliki siswa dan mampu menghilangkan sikap yang buruk yang dimiliki oleh
siswa, karena pada dasarnya kedua nilai ini mungkin telah ada di dalam masing-
masing siswa, apabila guru membiarkan siswanya memiliki nilai yang buruk,
maka itu berarti guru tersebut telah mengabaikan perannya sebagai korektor.
11
2. Inspirator
Guru sebagai inspirator harus memberikan petunjuk dan inspirasi kepada siswa.
Persoalan belajar selalu dihadapi oleh siswa, oleh karena itu guru memberikan
petunjuk tentang cara belajar yang baik, guru juga harus mampu memberikan
solusi untuk melepaskan masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.
3. Informator
Peran guru sebagai informator dilihat dari guru yang memberikan informasi
mengenai materi yang akan diajarkan serta menguasai bahan dan bahasa yang
baik pada setiap pertemuannya. Karena guru merupakan contoh dan pedoman
peserta didik sehingga guru dituntut untuk menguasai materi dan memberikan
informasi kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi pelajaran, guru juga
harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
4. Organisator
Peran guru sebagai organisator dilihat dari pembuatan RPP (rancangan
pelaksanaan pembelajaran) dan penerapan RPP yang dibuat dan aktivias guru
dalam memberikan materi pelajaran dengan kesesuaian RPP pada setiap
pertemuan. Selain itu peran guru sebagai organisator dilihat dari perangkat
pembelajaran yang dibuat oleh guru.
5. Motivator
Peran guru sebagai motivator dilihat dari guru yang memotivasi siswa agar dapat
bersemangat dalam pembelajaran pada setiap pertemuannya. Guru harus bisa
memberikan motivasi dalam pembelajaran agar peserta didik tergugah
kemauannya untuk belajar dan lebih bersemangat dalam belajar.
12
6. Inisiator
Peran guru sebagai inisiator dilihat dari guru yang dapat mencetuskan ide-ide
inovasi bagi kemajuan pembelajaran. Memberikan ide-ide inovasi bertujuan agar
peserta didik tidak merasa jenuh dalam proses pembelajaran, adanya inovasi
membuat peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. sehingga
pembelajaran yang dilakukan tidak membosankan.
7. Fasilitator
Peran guru sebagai fasilitator dilihat dari guru yang menyediakan fasilitas untuk
kemudahan belajar siswa pada setiap pertemuannya. Guru menyediakan fasilitas
berupa ruang kelas, buku pembelajaran dan media pembelajaran seperti media
audio visual. Fasilitas pembelajaran sangat penting untuk mennjang jalannya
proses pembelajaran.
8. Pembimbing
Peran guru sebagai pembimbing dilihat dari guru yang memberikan bimbingan
dan arahan kepada siswa yang sedang mengalami kesulitan belajar. Guru adalah
penasihat bagi peserta didik, guru harus bisa memahami sifat dan sikap siswa
selama proses pembelajaran di kelas dan guru juga dituntut untuk dapat
memberikan arahan berbagai permasalahan peserta didik mengenai kesulitan
belajar.
9. Demonstrator
Peran guru sebagai demonstrator guru dapat mendemonstrasikan materi pelajaran
kepada peserta didik dengan baik dan menyeluruh, guru harus menguasai materi
atau bahan ajar dan menyampaikan kepada peserta didiknya.
13
10. Pengelola Kelas
Peran guru sebagai pengelola kelas dilihat dari guru yang dapat menunjang
jalannya interaksi dengan siswa selama pembelajaran. Guru sebagai pengelola
kelas harus bisa menunjang interaksi siswa dengan guru, guru dengan siswa dan
siswa dengan siswa.
11. Mediator
Peran guru sebagai mediator dilihat dari guru yang menjadi penengah dan
pengatur jalannya proses pembelajaran saat siswa melakukan masalah pada saat
proses pembelajaran.
12. Supervisior
Peran guru sebagai supervisor dilihat dari guru yang membantu, memperbaiki dan
menilai secara kritis terhadap pembelajaran. Apabila peserta didik mengalami
kesulitan atau masalah dalam pembelajaran guru harus mampu membantu,
memperbaiki, guru juga harus dapat menilai secara kritis peserta didiknya.
13. Evaluator
Peran guru sebagai evaluator dilihat dari guru yang menilai secara produk (hasil
pengajaran) dan proses (jalannya pengajaran). Guru juga melaksanakan penilaian
tentang 3 ranah yaitu afektif, psikomotor, dan kognitif. Guru melaksanakan
penilaian sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
2.3 Pengertian Guru
Istilah guru lazim digunakan untuk menyebut orang yang mengajar ilmu
pengetahuan, sopan santun, budi pekerti, dan sebagainya. Menurut Hamzah B.
Uno (2012: 15), guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih
14
terdapat hal-hal tersebut diluar bidang kependidikan. Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik yang bidang pekerjaannya
menuntut keprofesionalan dan berorientasi dalam hal penyampaian ilmu
pengetahuan dengan kemampuan mengelola pembelajaran yang baik terhadap
siswanya dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dalam
kehidupan bermasyarakat.
2.4 Karakteristik Guru
Karakteristik guru adalah sifat yang khas yang dimiliki oleh seorang guru dalam
kaitannya dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sifat ini yang akan
membedakan antara guru yang satu dengan yang lain ketika melakukan proses
pembelajaran. Meskipun setiap guru memiliki karakteristik yang berbeda-beda
namun setiap guru harus memiliki standar kualifikasi akademik dan standar
kompetensi untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara profesional.
Standar kompetensi yang dimaksud menurut Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sedangkan standar kualifikasi akademik guru berdasarkan Peraturan
Pemerintahan Tentang Standar Nasional Pendidikan adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Standar kompetensi dan standar kualifikasi akademik guru adalah
sebagai berikut:
15
1. Kompetensi Profesional
Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai
pelajaran secara luas dan mendalam. Sedangkan menurut Permendiknas No. 16
Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
Kompetensi Profesional terdiri dari:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu.
c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan
diri.
2. Kompetensi Pedagogik
Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, yang dimaksud kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik. Sedangkan menurut Permendiknas No.16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, kompetensi
pedagogik terdiri dari:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
16
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
j. Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Kompetensi Kepribadian
Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, yang dimaksud kompetensi kepribadian adalah kemampuan pribadi yang
mantap, berakhlak mulia, arif, dan bijaksana serta menjadi teladan bagi peserta
didik. Sedangkan menurut Permendiknas No.16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. kompetensi kepribadian terdiri dari:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
17
d. Menentukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
4. Kompetensi Sosial
Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, yang dimaksud kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien kepada siswa, sesama
guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar. Sedangkan menurut
Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru, Kompetensi sosial terdiri dari:
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c. Beradaptasi ditempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Berdasarkan penjelasan tentang kompetensi guru, standar kualifikasi akademik,
dan kompetensi guru yang dijelaskan dalam Undang-Undang RI No.14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah RI No.16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Bahwa seorang
guru harus memiliki kompetensi dan standar tertentu dalam proses pembelajaran
18
untuk mencapai tujuan pendidikan. Barkaitan dengan hal tersebut maka dalam
upaya pencapaian kualitas pembelajaran yang baik maka seorang guru harus dapat
melakukan pola pengajaran yang baik didalam kelas. Berdasarkan keempat
kompetensi yang harus dimiliki guru tersebut, kompetensi yang berkaitan dengan
kepribadian dan kompetensi sosial. Hal ini dikarenakan kedua kompetensi
tersebut dapat diketahui saat guru melakukan proses pembelajaran didalam kelas.
2.5 Seni Budaya
Seni budaya adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia mengenai cara hidup
berkembang secara bersama pada suatu kelompok yang mengandung unsur
keindahan (estetik) secara turun temurun dari generasi ke generasi (Wina
Sanjaya, 2009:49). Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi, mata
pelajaran seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis
budaya. Pendidikan seni budaya dan keterampilan diberikan disekolah karena
keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi, berkreasi, dan berapresiasi melalui “belajar melalui seni” dan
“belajar tentang seni”. Pembelajaran seni tari merupakan salah satu dari empat
aspek pembelajaran seni budaya. (Rahmawati dan Daryanto, 2015:80).
2.6 Seni Tari
Seni merupakan gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan
tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna (Mustika,
2012:21). Tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk gerakan tubuh.
Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam
bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika (Mustika, 2012:21). Seni tari
19
di dalam pembelajaran meliputi tari tradisional, dan tari non tradisional. Namun,
yang terpenting dalam pembelajaran tari di sekolah adalah pembelajaran tari
tradisional.
2.7 Pembelajaran Tari
Pembelajaran adalah proses intraksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Edi Sedyawati, 2012:38). Tari adalah
ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk media gerak
sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis melalui estetika (Haukin, 2010:20).
Dengan demikian pembelajaran tari dalah suatu proses belajar mengajar pada
ekspresi jiwa manusia yang diberi bentuk media gerak sehingga bentuk gerak
yang simbolis melalui estetika (Edi Sedyawati, 2012:12). Pembelajaran tari
daerah Lampung dapat menambah pengetahuan mengenai tari daerah setempat.
Tari daerah dapat memberikan semangat untuk mempelajari tari daerah yang
dimiliki serta sebagai bentuk pelestarian kebudayaan daerah yang kita miliki.
Beragamnya tari daerah Lampung bisa dijadikan sebagai materi pembelajaran tari
di sekolah.
2.8 Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang ditulis oleh
Hanna Defitra Alfath (2014) dengan judul skripsi yaitu “Peranan Guru Pada
Pembelajaran Tari Bedana Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Wiyatama Bandar
Lampung”. Persamaan penelitian ini dengan yang ditulis Hanna Defira Alfath
adalah pada aspek penilaian peran guru pada pembelajaran tari, dan bertujuan
untuk mengetahui berapa aspek peran guru yang telah dijalankan pada setiap
pertemuan.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu peran guru dalam pembelajaran seni tari di
SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah maka metode yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Dipilihnya metode deskriptif kualitatif karena pengertian
deskriptif sendiri yaitu memaparkan atau menggambarkan suatu hal (Arikunto,
2010:3). Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan serta kondisi
yang hasilnya kemudian dipaparkan dalam bentuk laporan. Sedangkan pengertian
kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah (Sugiyono, 2013:9).
Hal yang dideskripsikan adalah peran guru dalam pembelajaran tari di SMA N 1
Seputih Agung Lampung Tengah. Adapun rancangan atau desain penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengamati guru dalam mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
pada pembelajaran seni tari sebelum memasuki langkah pelaksanaan
pembelajaran.
21
2. Mengamati proses pembelajaran seni tari menggunakan metode latihan (drill)
pada setiap pertemuan.
3. Mengamati peran guru pada pelaksanaan pembelajaran setiap pertemuan
berdasarkan review kegiatan berupa foto, video serta catatan lapangan.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa data-data yang diperoleh dari informan,
yaitu guru seni budaya dan siswi kelas X A SMA N 1 Seputih Agung Lampung
Tengah. Menurut Arikunto (2010:87-88) untuk memperoleh data penelitian,
diidentifikasikan terlebih dahulu subjek penelitian, responden penelitian, dan
sumber data sebagai berikut:
Variabel 1 : Peran Guru.
Variabel 2 : Pembelajaran Seni Tari.
Variabel 3 : Kelas X A SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
1. Subjek Penelitian : Guru seni budaya dan Siswa perempuan kelas X A SMA N
1 Seputih Agung Lampung Tengah yang berjumlah 18 siswa.
2. Objek Penelitian : Pembelajaran seni tari.
1. Responden : Guru seni budaya dan benda, hal, atau orang yang dapat
memberikan data atau informasi penelitian.
2. Sumber data : Guru, siswa, fasilitas, sarana dan prasarana, benda hal,
atau tempat dimana peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang
data.
Sumber data diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
a. Person (orang) : Guru seni budaya dan siswa yang dapat
memberikan informasi.
22
b. Paper (kertas) : Surat izin penelitian, surat izin permohonan, dokumen,
dan RPP.
c. Place (tempat) : Kelas X A SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2013:224). Maka dalam
pengumpulan data merupakan tugas yang penting dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data adalah:
1. Interview atau wawancara yaitu digunakan sebagai salah satu teknik
pengumpulan data untuk mengetahui lebih mendalam tentang guru seni
budaya, agar mendapatkan informasi yang tidak ditemukan dalam observasi.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
structured, dalam hal ini maka mula-mula interview menanyakan pertanyaan
yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam untuk mengorek
keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa
meliputi semua variabel dengan keterangan yang lebih lengkap dan mendalam
(Arikunto, 2010:207). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini,
digunakan untuk memperoleh studi pendahuluan, wawancara ini dilakukan
pada hari senin tanggal 30 November 2015 wawancara dilakukan dengan ibu
Isti selaku wakil kepala sekolah dan guru seni budaya bapak Agel Bayu
Pinangkis selain itu juga wawancara dilakukan dengan siswa perempuan kelas
23
X yang salah satunya bernama Citra Lestari untuk mengetahui bagaimana
peran guru dalam pembelajaran seni tari.
2. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan foto dan video
untuk menguatkan tentang data-data penelitian dan apa yang terjadi di
lapangan. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
dokumen bisa berisikan tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan, dokumen
yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dn lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa
gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
pengguna observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono,
2012:240).
Penelitian ini menggunakan dokumen berbentuk tulisan, foto dan video untuk
merekam pembelajaran yang dilaksanakan pada saat penelitian. Semua data ini
diambil untuk memperkuat dan mempertegas hasil penelitian agar lebih akurat
dalam proses pengumpulan data. Video yang direkam yaitu pada saat guru
menyampaikan materi dan jalannya proses pembelajaran di kelas, tulisan yang
digunakan berupa materi dan buku panduan yang digunakan oleh guru,
peneliti mengambil foto pada saat guru mengajar di kelas.
3. Observasi digunakan untuk mendapatkan data secara langsung tentang apa
yang terjadi di tempat penelitian. penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data observasi. cara metode observasi yang paling efektif
adalah melengkapinya denga format atau blangko pengamatan sebagai
24
instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang terjadi, dari penelitian yang berpengalaman diperoleh suatu
petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi
juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam
suatu skala bertingkat (Arikunto, 2010:272).
Dalam mengamati kejadian gerak ataupun proses bukanlah hal yang mudah
karena manusia banyak dipengaruhi oleh minat dan kecenderungan-
kecenderungan yang ada padanya. Pada hasil pengamatan harus sama dengan apa
yang terjadi, pengamat harus objektif (Arikunto, 2010:273). Observasi dilakukan
di kelas untuk mengamati peran guru dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1
Seputih Agung Lampung Tengah dalam penelitian ini observasi yang digunakan
untuk mengamati peran guru setiap hari jumat selama 5 kali pertemuan, peneliti
menggunakan instrumen pengamatan peran guru yang telah dibuat.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti, berdasarkan observasi, wawancara,
dokumentasi. Aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah peran guru
dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa aspek peran guru yang
dijalankan pada proses pembelajaran di SMA N 1 Seputih Agung Lampung
Tengah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penilaian sesuai pedoman
penelitian yaitu:
25
a. Panduan Observasi
Cara metode observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format
atau lembar pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berdasarkan
item-item kejadian atau tingkah laku yang terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti
akan, mengobservasi tentang peran guru dalam pembelajaran seni tari. Tujuan
observasi ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru dalam pmbelajaran seni
tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah. Adapun kisi-kisi observasi
yang akan dilaksanakan yaitu peran guru seni tari.
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Peran Guru
NO Aspek Peran GuruPertemuan
P1 P2 P3 P4 P5
1 Korektor
Guru menilai dan mengoreksi sikap,
tingkah laku dan perbuatan siswa dalam
pembelajaran di kelas.
2 Inspirator
Guru memberikan inspirasi bagi
kemajuan belajar siswa.
3 Informator
Guru memberikan informasi bagi
mengenai materi pembelajaran kepada
siswa.
26
4 Organisator
Guru membuat perangkat pembelajaran
dan memberikan materi pelajaran yang
sesuai dengan RPP yang dibuat.
5 Motivator
Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih bersemangat dalam
pembelajaran.
6 Inisiator
Guru dapat mencetuskan ide-ide inovasi.
7 Fasilitator
Guru menyediakan fasilitas bagi
kemudahan belajar siswa sehingga
proses belajar mengajar dikelas lebih
tercapai dengan baik
8 Pembimbing
Guru membimbing dan mengarahkan
siswa yang sedang mengalami kesulitan
maupun yang sedang tidak mengalami
kesulitan belajar
9 Demonstrator
Guru dapat memeragakan materi
pembelajaran seni tari dengan baik.
27
10 Pengelola Kelas
Guru dapat menunjang jalannya interaksi
dengan siswa selama proses
pembelajaran.
11 Mediator
Guru dapat menjadi penengah dan
pengatur jalannya pembelajaran pada
saat siswa melakukan masalah.
12 Supervisor
Guru membantu, memerbaiki, dan
menilai secara kritis terhadap
pembelajaran seni tari.
13 Evaluator
Guru menilai secara produk (hasil
pengajaran) dan proses (jalannya
pengajaran)
Sumber: Uno, Profesi Kependidikan 2012 dengan modifikasi penulis.
Keterangan
P.1 = Pertemuan Pertama.
P.2 = Pertemuan Kedua.
P.3 = Pertemuan Ketiga.
P.4 = Pertemuan Keempat.
P.5 = Pertemuan Kelima.
28
Catatan:
(*) Teknik penilaian pada kolom diatas menggunakan tanda ().
b. Panduan Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang
peran guru dalam pembelajaran seni tari, dimana dalam wawancara ini bertujuan
untuk mengetahui lebih mendalam tentang guru seni tari, agar mendapatkan
informasi yang tidak dapat ditemukan dalam observasi. Wawancara ini dilakukan
dengan guru mata pelajaran seni budaya pada kelas X A, jumlah siswa pada kelas
X A adalah 36 siswa, dimana yang terdiri dari 18 siswa perempuan, dan 18 siswa
laki-laki di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
Pedoman wawancara yang digunakan peneliti yaitu pedoman wawancara berupa
pertanyaan kepada guru seni budaya dan siswa kelas X A.
Pedoman wawancara yang berupa pertanyaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pedoman Pertanyaan Untuk Guru Seni Budaya
No Pertanyaan
1 Bagaimanakah peran bapak dalam menerapkan pembelajaran seni tari
di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah?
2 Dalam proses pembelajaran seni tari di kelas materi apa yang
disampaikan kepada siswa?
3 Dari pembelajaran seni tari di kelas hanya memberikan materi atau
terdapat praktik?
4 Kendala apa saja yang menjadi suatu tantangan mengajar seni tari?
29
Tabel 3.3
Pedoman Pertanyaan Untuk Siswa
No Pertanyaan
1 Bagaimana cara guru seni budaya mengajar tentang seni tari di
kelas?
2 Apakah terdapat pembelajaran praktik atau hanya pembelajaran
materi saja?
3 Apa pendapat kalian tentang guru seni budaya dalam mengajar seni
tari di kelas?
4 Apa kendala kalian pada saat mengkuti pembelajaran seni tari?
c. Panduan dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2013: 240). Dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data dengan foto dan vidio untuk menguatkan
tentang data-data penelitian apa yang terjadi di lapangan.
Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan yaitu berupa foto pengambilan
foto pada saat guru mengajar di kelas, video direkam yaitu pada saat guru
menyampaikan materi dan jalannya proses pembelajaran di kela, tulisan yang
digunakan berupa materi dan buku panduan yang digunakan oleh guru. Selain itu,
dokumentasi juga dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengamatan
peran guru dalam pembelajaran seni tari di kelas X A.
30
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Data pada awal
penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian dalam penelitian ini, data-data
yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif (Sugiyono,
2013:335).
Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran
seni tari pada kelas X SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Reduksi Data
Merupakan langkah dalam analisis untuk merangkup data yang telah diperoleh.
Dalam mereduksi data penelitian ini akan difokuskan pada pengamatan peran
guru dalam pembelajaran seni tari dengan data dari interview atau wawancara
dengan ibu Isti selaku wakil kepala sekolah, bapak Agel Bayu Pinangkis selaku
guru seni budaya, dan salah satu siswi kelas X A bernama Citra Lestari.
Observasi dengan melakukan pengamatan peran guru setiap hari jumat selama 5
kali pertemuan, dengan menggunakan instrumen pengamatan peran guru.
Dokumentasi yang digunakan berupa tulisan dengan pedoman materi dan buku
panduan yang digunaka oleh guru, foto diambil pada saat guru mengajar di kelas,
video yang direkam pada saat guru menyampaikan materi dan jalannya proses
pembelajaran di kelas.
31
2. Penyajian data
Merupakan langkah pembuatan laporan hail penelitian yang telah diperolah.
Dalam menyajikan data penelitian yaitu dari pengamatan 13 aspek peran guru
dalam pembelajaran seni tari yaitu korektor, inspirator, informator, organisator,
motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas,
mediator, supervisior, dan, evaluator berdasarkan lembar pengamatan peran guru.
3. Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data yakni penarikan kesimpulan dan verfikasi.
Simpulan dalam penelitian kualitatif bertujuan menjawab tujuan penelitian yaitu
mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran seni tari dengan mengamati 13
aspek peran guru yaitu korektor, inspirator, informator, organisator, motivator,
inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator,
supervisior, evaluator dari pertemuan pertama sampai pertemuan kelima, maka
setelah itu dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan mendeskripsikan aspek
peran guru yang telah dijalankan pada pertemuan pertama sampai pertemuan
kelima dan aspek yang belum dijalankan pada pertemuan pertama sampai
pertemuan kelima.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan peran guru dapat disimpulkan beberapa hal yang
berkaitan dengan peran guru dalam menerapkan pembelajaran seni tari di SMA N
1 Seputih Agung Lampung Tengah. Guru dapat menjalankan perannya pada
setiap pertemuan pembelajaran yaitu pada pertemuan pertama sampai pertemuan
kelima, akan tetapi tidak semua peran dapat dijalankan guru pada setiap
pertemuan. Terdapat 10 peran yang dijalankan oleh guru selama 5 kali pertemuan
dari 13 peran guru. Pertama guru sebagai korektor yaitu guru sudah mampu
membedakan nilai yang baik dengan nilai yang buruk pada siswa. Kedua, guru
sebagai informator yaitu guru mampu memberikan informasi mengenai materi
yang akan diajarkan serta menguasai bahan dan bahasa yang baik. Ketiga, guru
sebagai organisator yaitu guru mampu membuat dan menerapkan RPP serta
memberikan materi dengan kesesuaian RPP. Keempat, guru sebagai motivator
yaitu guru mampu memotivasi siswa agar dapat bersemangat dalam
pembelajaran. Kelima, guru sebagai fasilitator yaitu guru mampu menyediakan
fasilitas untuk kemudahan belajar siswa. Keenam, guru sebagai pembimbing
yaitu guru mampu memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa. Ketujuh,
guru sebagai demonstrator yaitu guru mampu mendemonstrasikan materi
71
pelajaran kepada siswa. Kedelapan, guru sebagai pengelola kelas yaitu guru dapat
menunjang jalannya interaksi siswa selama proses pembelajaran.
Kesembilan, guru sebagai supervisior yaitu guru dapat membantu memperbaiki
dan menilai secara kritis terhadap pembelajaran. Kesepuluh, guru sebagai
evaluator yaitu guru mampu menilai secara produk (hasil pengajaran) dan proses
(jalannya pengajaran). Sedangkan 3 peran guru yang belum dijalankan yang
pertama, guru sebagai inspirator yaitu guru tidak memberikan inspirasi bagi
kemajuan belajar siswa. Kedua, guru sebagai inisiator yaitu guru tidak dapat
mencetuskan ide-ide inovasi. Ketiga, guru sebagai mediator yaitu guru tidak
dapat menjadi penengah dan pengatur jalannya pembelajaran pada saat siswa
melakukan masalah.
5.2 Saran
Dengan melihat kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian peran guru dalam
menerapkan pembelajaran seni tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung
Tengah, maka disarankan:
a. Kepada pihak sekolah disarankan untuk dapat meningkatkan sarana dan
prasarana agar tujuan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dapat
tercapai dengan maksimal. Berdasarkan observasi sarana dan prasaran di
SMA N 1 Sepuih Agung Lampung Tengah masih kurang memadai.
b. Guru diharapkan dapat melaksanakan dan meningkatkan peran guru pada
setiap pertemuan pembelajaran. Berdasarkan dari hasil penelitian guru belum
dapat menjalankan perannya secara maksimal pada setiap pertemuan sehingga
dari 13 aspek peran guru yang diamati hanya 10 peran guru yang dijalankan
72
oleh guru dari pertemuan pertama samapai ke lima, dan 3 peran guru yang
belum dijalankan pada pertemuan pertama samapai ke lima.
c. Sebaiknya guru dapat memberikan materi yang sama pada saat pembelajaran
di kelas agar pembelajaran lebih efisien. Berdasarkan data penelitian guru
seni budaya memberikan materi yang berbeda antara siswa laki-laki dengan
siswi perempuan sehingga proses pembelajaran yang dilakukan kurang
efisien.
d. Bagi peneliti selanjunya diharapkan tidak hanya menilai peran guru, akan
tetapi penilaian dilanjutkan pada penilaian aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa sehingga penilaian yang dilakukan lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar.2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Harry, 2010. Seni Budaya. Jakarta: Prestasi Pusta Karya.
Haukin, Alma M. 2010. Moving From Within. University Of California, Los
Angeles.
Mustika, I Wayan. 2013. Tari Muli Siger. Bandar Lampung: AURA.
______________. 2012. Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Bandar Lampung:
AURA
Rachmawati, Tutik. Daryanto. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran
yang Mendidik. Yogyakarta: Gava Media.
Rahman, Muhammad. 2014. Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi Pusta
Karya.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Sedyawati, Edi. 2012. Pertumbuhan Seni. Jakarta: Sinar Harapan.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABET.
Uno, Hamzah B. 2012. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wina Sanjaya. 2009. Seni Budaya. Jakarta: Rineka Cipta.