PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... ·...

133
PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL SISWA DI SMK NEGERI 1 JAMBU KEC JAMBU KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Galuh Woro Iklima NIM. 111 13 104 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... ·...

Page 1: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN

KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL SISWA DI SMK

NEGERI 1 JAMBU KEC JAMBU KAB SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Galuh Woro Iklima

NIM. 111 13 104

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

ii

Page 3: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

iii

Page 4: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

iv

Page 5: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

v

MOTTO

أنهه ل إله إله هى والملئكة وأولى العلم قائما بالقسط ل إله إله هى العزيز الحكيم شهد الله

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan

Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga

menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan

Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali-Imran:18).

“BANYAK KEGAGALAN DALAM HIDUP INI DIKARENAKAN ORANG-

ORANG TIDAK MENYADARI BETAPA DEKATNYA MEREKA DENGAN

KEBERHASILAN SAAT MEREKA MENYERAH.”(Thomas Alva Edison)

Page 6: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan

penting dalam hidupnya

1. Kepada kedua orang tuaku tercinta bapak Chabib Usman dan Ibu Siti Fajriyah

terimakasih telah menjadi orang tua yang baik yang telah mendidiku,

merawatku dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran yang tak ternilai

harganya.

2. Terimakasih banyak buat teman-temanku tercinta dan saudara-saudaraku yang

selama ini telah setia mendukungku, dan memberi semangat untuk

mengerjakan skripsi ini sehingga skripsi ini selesai.

3. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, dimana tempat yang telah penulis pilih

untuk menuntut ilmu. Semoga ilmu yang di peroleh penulis dapat bermanfaat

bagi orang lain dan diri sendiri.

4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia memberikan

pengarahan bimbingan penulis hingga selesainya pembuatan skripsi ini.

5. Untuk sahabat-sahabatku seperjuangan, Eta, Intan, Naily, Mila, Yonna, Fitri,

Vina dan Kurnia yang selalu memberi saya semangat dengan ikhlas dan

membantuku.

6. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya PAI angkatan 2013

7. Kepada pembaca yang budiman.

Page 7: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan hidayah dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah terhadap Nabi Muhammad Saw, yang telah

mencapai puncak kesuksesan tertinggi sepanjang kehidupan manusia yang pernah

ada. Serta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini disusun

sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Agama

Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dan memberikan dorogan baik moril maupun materil, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan judul PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM

MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL

SISWA DI SMK NEGERI 1 JAMBU KEC. JAMBU KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Oleh karena itu, melalui ruang penulis

mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Page 8: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

viii

4. Bapak Achmad Maimun, M.Ag., selaku dosen Pembimbing Akademik

5. Bapak Drs. H. Wahyudhiana, MM.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi.

6. Kepada seluruh dosen tarbiyah khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

diFTIK IAIN Salatiga.

Akhirnya penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan

menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam penyusunan skripsi

ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini

dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri. Untuk

itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan dari pembaca yang

budiman guna kesempurnaannya. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu

memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Salatiga, 14 Agustus 2017

Galuh Woro Iklima

Page 9: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

ix

ABSTRAK

Iklima, Galuh Woro. 2017. Peran Guru Agama Islam Dalam

Mengembangkan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Anak Di

SMK Negeri 1 Jambu Desa Jambu Kec. Jambu Kab. Semarang

Tahun Pelajaran 2016/201. Skripsi. Jurusan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H.Wahyudhiana,

MM.Pd.

Kata Kunci: peran guru agama islam, kecerdasan emosional dan spiritual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru agama dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual anak di SMK Negeri 1 Jambu

Kecamatan Jambu. Fokus masalah yang akan dikaji adalah: 1) peran guru agama

islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK

Negeri 1 Jambu Kecamatan Jambu. 2) Fakto- faktor pendukung dan penghambat

dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK

Negeri Jambu.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dengan

tahap persiapan, pelaksanaan, penyelesaian. Subjek penelitian adalah peran guru

agama islam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga komponen utama yaitu

reduksi data, display data, dan verifikasi data.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran guru agama islam di SMK Negeri 1

Jambu dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual meliputi: Guru

agama memiliki peran penting dalam hal kerendahan hati peran guru agama yaitu

melibatkan siswa secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar serta dalam

berorganisasi sehingga siswa dapat bersosialisasi dengan baik tanpa memandang

harta, fisik, dan jabatan. Mendorong siswa untuk aktif dalam organisasi yang ada di

dalam sekolah maupun di luar sekolah merupakan usaha guru dalam mengembangkan

sikap totalitas. Guru agama dalam menjalankan profesinya diniatkan sebagai ibadah

mengajar dengan hati serta sebagai orang yang membimbing dengan hati nuraninya

dan sebagai orang yang mendidik dengan segenap keikhlasan. Faktor pendukung

dalam mengembangkan ESQ adalah sarana dan prasarana yang memadai, serta

lingkungan yang nyaman dan kondusif karena berada dalam lingkungan pedesaan,

adanya kerja sama OSIS yang membantu teman yang lain agar aktif dalam mengikuti

kegiatan keorganisasian. Faktor yang menghambat pengembangan ESQ adalah: 1)

Terbatasnya waktu pertemuan dan interaksi antara guru dan siswa. Kurangnya

motivasi dan perhatian orang tua. 2) Tidak adanya penilaian secara tertulis dalam

kecerdasan emosional dan spiritual 3) Kurangnya sifat guru yang teladan karena guru

agama harus memiliki sifat teladan, baik dalam tutur kata maupun berperilaku.

Page 10: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

x

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iii

DEKLARASI .............................................................................................. iv

MOTTO ..................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

ABSTRAK .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii

DAFTAR FOTO ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Fokus Masalah ............................................................................... 10

C. Tujuan Penulisan Skripsi ............................................................... 10

D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 11

E. Penegasan Istilah ............................................................................ 11

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kecerdasan Emosional dan Spiritual (ESQ) .................................. 15

1. Kecerdasan Emosional………………………………………. 15

2. Kecerdasan spiritual…………………………………………. 23

3. Kecerdasan Emosional dan Spiritual (EQ,SQ)……………… 28

Page 11: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

xi

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional dan

Spiritual (ESQ)............................................................................... 33

1. Faktor Intern…………………………………………………. 33

2. Faktor Ekster………………………………………………… 34

C. Peran Guru Agama Dalam Mengembangkan ESQ .......................... 35

1. Peran Guru Agama Dalam Proses Belajar Mengajar………... 36

2. Peran Guru Agama Secara Pribadi…………………………... 38

3. Peran Guru Agama Secara Psikologi………………………... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................... 44

2. Kehadiran Peneliti ........................................................................ 46

3. Lokasi dan Subyek Penelitian ...................................................... 46

4. Sumber Data ................................................................................. 47

5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 49

6. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 51

7. Tahap-tahap Penelitian ................................................................. 53

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Jambu Kecamatan Jambu dan SMK Negeri 1

Jambu……………………………………………………………. 54

1. Letak Geografis……………………………………………... 54

2. Profil Sekolah SMK Negeri 1 Jambu dan Waktu Penelitian... 56

3. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Jambu………………………… 61

4. Tujuan Sekolah SMK Negeri 1 Jambu ……………………... 69

B. Hasil Temuan Penelitian ................................................................ 73

1. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Jambu………………………………………………………… 74

2. Hasil Wawancara dengan Guru Agama SMK Negeri 1 Jambu .. 79

Page 12: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

xii

3. Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK

Negeri 1 Jambu…………………………………………. …… 84

4. Hasil Wawancara dengan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana

SMK Negeri 1 Jambu………………………………………… 86

C. Peran Guru Agama Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan

Spiritual Anak di SMK Negeri 1 Jambu…………………………. 89

1. Peran Guru Agama di SMK Negeri 1 Jambu………………… 91

2. Faktor yang Mendukung dalam Pengembangan Kecerdasan

Emosional dan Spiritual Anak di SMK Negeri 1 Jambu…….. 92

3. Faktor yang Menghambat dalam Pengembangan Kecerdasan

Emosional dan Spiritual Anak di SMK Negeri Jambu ........... .... 92

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 94

B. Saran-Saran ................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 98

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 13: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2.Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 3.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4.Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 5.Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6.Laporan SKK

Lampiran 7.Pedoman Wawancara

Lampiran 8.Dokumentasi Foto Penelitian

Page 14: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

xiv

DAFTAR FOTO

1. Dokumentasi Wawancara

2. Foto ruangan SMK negeri 1 Jambu

Page 15: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan proses pendewasaan dan mengembangkan

aspek-aspek manusia baik biologis maupun psikologis. Aspek biologis

manusia dengan sendirinya akan mengalami proses perkembangan,

pertumbuhan dan penuaan. Sedangkan aspek psikologis manusia melalui

pendidikan dicoba untuk didewasakan, dikembangkan dan disadarkan. Proses

penyadaran dan pendewasaan dalam konteks pendidikan ini mengandung

makna yang mendasar karena bersentuhan dengan aspek yang paling dalam

dari diri manusia, yaitu kejiwaan dan kerohanian. Dua elemen ini sangat

penting dalam membina moralitas pada pendidikan sehingga menghasilkan

lulusan pendidikan yang berwawasan luas dalam bidang ilmu pengetahuan,

dan memiliki kecerdasan emosional yang mencakup aspek kejiwaan serta

memiliki kecerdasan spiritual yang mencakup aspek religi kehormatan.

Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional menyatakan bahwa: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

Page 16: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

2

akhlak mulia serta ketrampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.’’(Undang-undang System Pendidikan Nasional 2003:3).

Pengertian pendidikan diatas menunjukkan bahwa tugas seorang

pendidik adalah untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan

potensi yang dimiliki anak didik, serta berperan meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan dalam membentuk kepribadian siswa baik secara lahir maupun

secara batin.

Tugas dan peran guru agama tidaklah terbatas di dalam masyarakat

bahkan guru pada hakekatnya merupakan komponen strategis yang memiliki

peran dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa, semakin akurat para

guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya

persiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan

kata lain, potret dan wajah diri bangsa di masa depan tercermin dari potret diri

para guru masa kini. (Siti Asdiqoh, 2013:19-21).

Sebelum penjelasan mengenai peran guru agama dalam pengembangan

ESQ (kecerdasan emosional dan spiritual) perlu diketahui beberapa peran

guru di sekolah yaitu peran guru dalam proses belajar mengajar itu ada empat,

Pertama guru sebagai demonstator atau pengajar, Kedua guru sebagai

pengelola kelas, Ketiga guru sebagai mediator dan fasilitator, Keempat guru

sebagai evaluator.

Namun pendidikan kita saat ini sering dikritik masyarakat yang

disebabkan oleh adanya sejumlah pelajar dan lulusan pendidikan yang

Page 17: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

3

menunjukkan sikap kurang terpuji, banyak pelajar yang terlibat tawuran,

melakukan tindakan kriminal, penodongan, penyimpangan seksual dan lain

sebagainya. Contoh perbuatan tawuran Berdasarkan banyaknya kasus-kasus

tawuran antar pelajar yang terjadi belakangan ini, penulis berpendapat bahwa

tawuran yang terjadi antar pelajar tersebut tidak seharusnya terjadi. Pelajar

merupakan orang-orang terdidik yang seharusnya menanggapi permasalahan

dan persoalan dengan berpikir logis dengan menggunakan akal sehatnya.

Seorang pelajar sebagai generasi penerus bangsa seharusnya menyibukkan

dirinya dengan pendidikan untuk memajukan bangsanya. Pelajar yang

menyibukkan diri dengan pelajaran akan tidak punya waktu untuk melakukan

hal-hal negatif seperti tawuran yang marak terjadi belakangan ini

(https://avinurul.wordpress.com/tawuran-pelajar-hilangnya-teladan-yang-tidak

patut-ditiru/ diunduh pada/tanggal 21 MARET 2017:19.00).

Menurut pendapat penulis, pelajar yang sering melakukan tindak

kekerasan seperti perbuatan tawuran tersebut disebabkan karena kurangnya

pendidikan pelajar mengenai moral dan sikap tempramental yang tidak

terkendali akibat pergaulan. Selain itu, tawuran juga terjadi dikarenakan

pengaruh lingkungan sekitarnya. Biasanya orang akan berani melakukan suatu

perbuatan bila dilakukan secara kelompok atau secara bersama-sama. Ajakan

teman sangat berpengaruh terhadap teman yang lain. Keberanian akan muncul

apabila orang lain atau teman kita juga melakukan perbuatan yang sama.

Teman merupakan teladan yang paling mempengaruhi. Ajakan teman lah yang

Page 18: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

4

akan paling dituruti dari pada orang lain karena takut dikatakan tidak punya

nyali.

Guru adalah teladan bagi murid-muridnya. Guru yang baik tidak hanya

mengajar di kelas, tetapi membimbing murid-muridnya di luar sekolah. Saat

teladan guru hilang, siswa sekolah pun menjadi beringas. Buntutnya, tawuran

pun kerap terjadi. Pernyataan diatas menggambarkan betapa pentingnya peran

guru agama bagi pembentukan moral pelajar dan peserta didik lainnya.

Banyaknya guru yang menampilkan adegan kekerasan di hadapan muridnya

yang sedang marak pada saat ini dimana guru menghukum murid dengan

memukul hingga masuk rumah sakit juga memberikan teladan yang kurang

baik terhadap murid. Oleh sebab itu hal tersebut mempengaruhi mental murid

sehingga sikap guru tersebut menjadi tiruan bagi pelajar untuk tidak segan-

segan melakukan tindak kekerasan pula yakni dalam bentuk tawuran antar

pelajar.

Perbuatan seperti ini sangat meresahkan masyarakat dan lingkungan di

sekolah. Hal-hal tersebut masih ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah

pengangguran yang pada umumnya adalah tamatan pendidikan. Keadaan

inilah yang semakin membuat buruknya dunia pendidikan saat ini.

Di antara penyebab dunia pendidikan kurang mampu menghasilkan

lulusan sesuai dengan yang diharapkan adalah karena banyak pendidikan kita

selama ini hanya membina kecerdasan intelektual, wawasan dan ketrampilan

Page 19: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

5

saja, tanpa diimbangi oleh kecerdasan emosional sekaligus juga didukung

kecerdasan spiritual bagi timbulnya kearifan sosial.

Berdasarkan permasalahan yang banyak timbul di dunia pendidikan

inilah, guna mempersiapkan atau melahirkan generasi-generasi pendidikan

yang berkualitas, tidak hanya berintelektual tinggi, berwawasan luas tapi juga

harus memiliki kemantapan emosi, etika moral dan spiritual yang luhur.

Sehingga dapat dipahami betapa pentingnya peningkatan kecerdasan emosinal

dan spiritual pada siswa dalam dunia pendidikan.

Daniel Goleman mengatakan bahwa, kecerdasan emosional

mengandung beberapa pengertian. Pertama, kecerdasan emosi tidak hanya

berarti sikap ramah, tetapi juga pada saat-saat tertentu yang diperlukan bukan

sifat ramah, melainkan sifat tegas yang barangkali tidak menyenangkan,

tentang mengungkapkan kebenaran yang selama ini dihindari. Kedua,

kecerdasan emosi menentukan potensi kita untuk mempelajari ketrampilan-

ketrampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya: kesadaran diri,

motivasi, pengaturan diri, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan

dengan orang lain. Untuk ringkasnya: agar berprestasi tinggi dalam semua

jabatan, di setiap bidang, kecakapan emosi lebih penting dari pada

kemampuan kognitif murni, agar sukses di jenjang tertinggi, dalam posisi

pemimpin, kecakapan emosi hampir sepenuhnya paling berperan dalam

menciptakan keunggulan. (Daniel Goleman, 2001:53).

Page 20: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

6

Dari berbagai hasil penelitian, telah banyak terbukti bahwa kecerdasan

emosional memilik peran yang jauh lebih significant dibanding kecerdasan

intelektual (IQ). Kecerdasan otak (IQ) barulah sebatas syarat minimal meraih

keberhasilan, namun kecerdasan emosilah yang sesungguhnya hampir

seluruhnya terbukti mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi.

Terbukti, banyak orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi,

terpuruk ditengah persaingan. Sebaliknya banyak yang mempunyai kecerdasan

intelektual biasa-biasa saja, justru sukses menjadi bintang-bintang kinerja,

pengusaha-pengusaha sukses dan pemimpin-pemimpin di berbagai kelompok.

Disinilah kecerdasan emosional (EQ) membuktikan eksistensinya. (Ary

Ginanjar, 2001:17).

Banyak contoh di sekitar kita membuktikan orang yang memiliki

kecerdasan otak saja belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan,

seringkali justru orang yang berpendidikan formal rendah banyak yang

ternyata mampu lebih berhasil, karena mereka memiliki kecerdasan emosi

seperti, ketangguhan mental, inisiatif, optimis dan kemampuan beradaptasi.

(Ginanjar, 2005:41).

Jika mengetahui betapa besarnya pengaruh EQ (kecerdasan emosional)

bagi dunia pendidikan dan penunjang kesuksesan hidup, maka kita perlu

mempersiapkan generasi-genarasi penerus bangsa untuk mencapai dan

meningkatkan EQ (kecerdasan emosional). Harus diketahui bahwa kecerdasan

emosional tidaklah berkembang secara alamiah semata-mata berdasarkan

Page 21: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

7

perkembangan umur biologisnya. Namun perkembangan EQ (kecerdasan

emosional) ini sangat bergantung pada proses pelatihan dan pendidikan secara

kontinu. ( John Gottman, 1997:29).

Kecerdasan emosional dibutuhkan oleh semua pihak untuk dapat hidup

bermasyarakat termasuk di dalamnya menjaga keutuhan hubungan sosial, dan

hubungan sosial yang baik akan mampu menuntun seseorang untuk

memperoleh sukses didalam hidup seperti yang diharapkan. Di samping itu,

kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya dengan baik akan

mempengaruhi proses berfikirnya secara positif pula. Keterbatasan

perkembangan kecerdasan emosional seseorang biasanya terkait erat dengan

kejanggalan, abnormalitas, gangguan atau berbagai hambatan perkembangan

emosional keluarga. Karenanya, dalam proses perkembangan anak, peran guru

dan orang tua amat penting dalam meningkatkan taraf kecerdasan emosional

anak. Sekiranya kelak dapat ditemukan perangkat ukuran EQ, mungkin dapat

dikatakan bahwa pola asuh orang tua terhadap anak merupakan faktor utama

untuk meningkatkan EQ anak. Sekalipun kenyataannya memang skor

intelegensi emosional belum dapat diperoleh. Dengan demikian, agar anak-

anak kelak mampu mengendalikan emosinya dengan baik, guru dan orang tua

harus memberi contoh bagaimana mengendalikan emosi dengan baik. (Fidelis,

2003:36-40).

Ada banyak keuntungan jika seseorang memiliki kecerdasan emosional

secara memadai: Pertama, kecerdasan emosional jelas mampu menjadi alat

Page 22: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

8

pengendalian diri. Kedua, kecerdasan emosional sebagai cara yang sangat baik

untuk membersihkan ide, konsep atau sebuah produk. Ketiga, kecerdasan

emosional adalah modal penting bagi seseorang untuk mengembangkan bakat

kepemimpinan.

Setelah pembahasan singkat mengenai EQ (kecerdasan emosional).

Yang tak kalah pentingnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah

SQ (kecerdasan spiritual) karena tanpa adanya landasan spiritual yang kuat

pada diri seseorang, meskipun dia memiliki IQ tinggi, dan kemampuan dalam

EQ, tetapi tanpa disertai SQ maka dirasa kurang sempurna. Karena SQ inilah

yang dapat membantu seseorang untuk menjalani kehidupan dengan lebih

bijak, arif dan religius.

Jika IQ bersandar pada nalar atau rasio-intelektual, dan EQ bersandar

pada kecerdasan emosional dengan memberi kesadaran atas emosi-emosi kita

dan emosi-emosi orang lain, maka SQ berpusat pada ruang spiritual (spiritual

space) yang memberi kemampuan pada kita untuk memecahkan masalah

dalam konteks nilai penuh makna. SQ memberi kemampuan menemukan

langkah yang lebih bermakna dan bernilai diantara langkah-langkah yang lain.

Dengan demikian SQ merupakan landasan yang sangat penting sehingga IQ

dan EQ dapat berfungsi secara efektif.(Fidelis, 2003:42).

SQ adalah inti kesadaran kita. Kecerdasan spiritual itu membuat kita

mampu menyadari siapa kita sesungguhnya dan bagaimana kita memberi

makna terhadap hidup kita dan seluruh dunia kita. Memang, kecerdasan

Page 23: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

9

spiritual mengarahkan hidup kita untuk selalu berhubungan dengan

kebermaknaan hidup agar hidup kita menjadi lebih bermakna. Kita

membutuhkan perkembangan “kecerdasan spiritual” (SQ) untuk mencapai

perkembangan diri yang lebih utuh. Sebenarnya kita membentuk karakter kita

melalui penggabungan antara pengalaman dan visi. Kecerdasan spiritual

mengajak kita memasuki jantungnya segala sesuatu, nilai-nilai kemanusiaan

(being values): kegembiraan, rasa humor, daya cipta, kecantikan dan

kejujuran. (Monty, 2003:45).

Danah Zohar dan Ian Marshall menggambarkan orang yang memiliki

kecerdasan spiritual (SQ) sebagai orang yang mampu bersikap fleksibel,

mampu beradaptasi secara spontan dan aktif, mempunyai kesadaran diri yang

tinggi, mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, rasa sakit,

memiliki visi dan prinsip nilai, mempunyai komitmen dan bertindak penuh

tanggung jawab. (Ginanjar, 2006:46).

Pada prinsipnya di dalam dunia pendidikan, dalam proses

pembelajaran seorang guru seharusnya tidak hanya mementingkan kecerdasan

IQ saja pada siswa, tetapi juga memperhatikan, menumbuhkan serta

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) pada siswa.

Sehingga dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya berintelektual

tinggi, tetapi dapat menghasilkan lulusan yang berintelektual tinggi,

berwawasan luas, beretika moral dan mempunyai spiritual yang tinggi.

Page 24: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

10

Maka berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas

penulis tertarik untuk meneliti tentang “PERAN GURU AGAMA ISLAM

DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN

SPIRITUAL SISWA DI SMKN 1 JAMBU, KEC. JAMBU, KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”

B. FOKUS MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran guru agama islam dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMKN 1 Jambu?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMKN 1 Jambu?

C. TUJUAN PENULISAN SKRIPSI

Adapun yang menjadi tujuan penulis mengacu pada permasalahan

tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran guru agama islam dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual pada siswa di SMKN 1 Jambu

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual pada siswa di SMKN

1 Jambu

Page 25: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

11

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Manfaat ataupun kegunaan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

penambahan wawasan mengenai peran guru agama islam dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) siswa,

khususnya kajian ilmu pendidikan dalam pendidikan agama islam (PAI).

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas lagi

dan dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan bantuan

kepada siswa untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual

(ESQ) sehingga siswa tersebut dapat menjadi siswa yang tangguh dalam

menghadapi persoalan kehidupannya dimasa yang akan dating kelak.

E. PENEGASAN ISTILAH

1. Peran Guru

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru, guru

adalah seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur

formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Page 26: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

12

Guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan memiliki

kemampuan yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya

dalam membimbing siswanya, ia harus sanggup menilai diri sendiri tanpa

berlebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain,

selain itu perlu diperhatikan pula bahwa ia memiliki kekurangan dan

kelemahan. (Darajat, 1996:266).

Peran guru agama islam dalam penelitian ini adalah:

a) Peran guru agama islam dalam mendidik dapat mengembangkan ESQ.

b) Peran guru agama islam sebagai evaluator dalam mengevaluasi

kecerdasan emosional dan spiritual pada siswa.

c) Peran guru agama islam sebagai motivator dalam mengembangkan

atau membina kecerdasan emosional dan spiritual.

d) Peran guru agama islam sebagai pembimbing dapat mengembangkan

kecerdasan emosinal dan spiritual.

e) Peran guru agama islam dalam mengelola kelas, mengajar dan

mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) pada siswa di SMKN 1 Jambu.

2. Kecerdasan Emosional dan Spiritual (ESQ)

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menentukan

potensi kita untuk mempelajari ketrampilan-ketrampilan praktis yang

didasarkan pada lima unsurnya: kesadaran diri, motivasi, pengaturan diri,

empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain,

Page 27: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

13

sedangkan kecerdasan spiritual adalah kemampuan yang merupakan

kesadaran dalam diri kita yang membuat kita menemukan dan

mengembangkan bakat-bakat bawaan, intuisi, otoritas batin, kemampuan

membedakan yang salah dan benar serta kebijaksanaan untuk mengambil

masalah dalam hidupnya (Daniel Goleman, 2001:39).

Kecerdasan emosional dan spiritual adalah bagaimana mengatur

tiga komponen: iman, islam dan ihsan dalam keselarasan dan kesatuan

tauhid. (Ary Ginanjar, 2003:14).

Berdasarkan pengertian tersebut maka indikator kecerdasan

emosional dan spiritual adalah sebagai berikut:

a) Konsistensi (istiqomah)

b) Kerendahan hati (tawadhu’)

c) Berusaha dan berserah diri (tawakkal)

d) Ketulusan (keikhlasan)

e) Totalitas (kaffah)

f) Integritas dan penyempurnaan (ihsan)

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membagi dalam beberapa

bab, dengan harapan agar pembahasan dalam skripsi ini dapat tersusun dengan

baik dan dapat memenuhi standar penulisan sebagai karya ilmiah.

Adapun sistematika pembagian bab adalah sebagai berikut:

Page 28: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

14

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, fokus penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penerapan istilah, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Berisi tentang kajian pustaka yang berkenaan dengan teori-teori

kecerdasan emosional dan spiritual, dan peran guru agama.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang pendekatan, jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi

penelitian, sumber data, metode analisis data, analisis data, pengecekan

keabsahan data, tahap-tahap penelitian.

BAB IV : PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN

Berisi hasil penelitian dan analisis data yang menggambarkan

gambaran umum tentang peran guru agama islam dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual pada siswa di SMK N 1 Jambu Kecamatan

Jambu Kabupaten Semarang yang meliputi gambaran umum desa jambu

kecamatan jambu, profil sekolah SMK Negeri 1 Jambu dan waktu penelitian,

visi dan misi SMK Negeri 1 Jambu serta hasil deskripsi data wawancara dan

dokumentasi.

BAB V : PENUTUP

Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 29: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

15

BAB II

KAJIAN TEORI

A. KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL (ESQ)

1. Kecerdasan Emosional (EQ)

a. Pengertian Kecerdasan Emosional

Dalam khasanah ilmu pengetahuan terutama psikologi istilah

EQ atau kecerdasan emosional merupakan sebuah temuan tentang

kecerdasan manusia yang sangat dibutuhkan untuk menunjang

manusia dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Goleman, pada pertengahan

tahun 1990-an. Daniel Goleman yang banyak berkecimpung dalam

neurosains dalam psikologi berhasil meruntuhkan legenda tentang IQ

yang pernah bertahta bertahun-tahun itu dengan temuan barunya

yang ia sebut dengan kecerdasan emosional (EQ) yaitu sebuah

kecerdasan yang lebih menekankan pada penguasaan dan

pengendalian diri dan emosi. Dari hasil penelitian yang dilakukan

Goleman, setinggi-tingginya IQ menyumbang kira-kira 20 persen

bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang

80 persen diisi oleh kekuatan-kekuatan lain.(Hidayatullah, 2009:200)

Kecerdasan emosional menentukan potensi kita untuk

mempelajari keterampilan-keterampilan-keterampilan praktis yang

Page 30: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

16

didasarkan pada lima unsurnya: kesadaran diri, motivasi, pengaturan

diri, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang

lain. Kecakapan emosi kita menunjukkan berapa banyak potensi itu

yang telah kita terjemahkan ke dalam kemampuan di tempat kerja.

Sebagai contoh, pandai dalam melayani pelanggan adalah kecakapan

emosional yang didasarkan pada empati. Begitu pula, sifat dapat

dipercaya adalah kecakapan yang didasarkan pada pengaturan diri,

atau kemampuan menangani impuls dan emosi. Baik kemampuan

melayani pelanggan maupun sifat dapat dipercaya dapat membuat

orang menonjol di tempat kerja. (Daniel Goleman, 2001:39)

Kecakapan-kecakapan emosional yang paling sering

mengantar orang ke tingkat keberhasilan ini adalah:

1) Inisiatif, semangat juang, dan kemampuan menyesuaikan diri.

2) Pengaruh, kemampuan memimpin tim, dan kesadaran politis.

3) Empati, percaya diri, dan kemauan mengembangkan orang lain

(Daniel Goleman, 2001:60)

Pendapat lain dikemukakan oleh Reuven Bar-On (dalam Uno,

2000:69), menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah

serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non kognitif

yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi

tuntutan dan tekanan lingkungan. Dengan kata lain kecerdasan

emosional adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita

Page 31: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

17

melapangkan jalan di dunia yang rumit, yang mecakup aspek pribadi,

sosial, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh

misteri, dan kepekaan yang penting untuk berfungsi secara efektif

setiap hari.

Pada intinya kecerdasan emosional merupakan kemampuan

seseorang untuk mengendalikan emosi yang sedang bergejolak

sehingga diharapkan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Kecerdasan emosional ini juga dimaknai dengan kemampuan

seseorang dalam membina hubungan dengan sesamanya, memahami

perasaan serta mampu bekerja sama. Jadi kecerdasan emosional

berkaitan dengan hubungan intrapersonal dan interpersonal, di mana

seseorang tidak hanya dituntut untuk bisa memahami diri sendiri,

memotivasi diri sendiri dan mengendalikan diri. Akan tetapi juga

dapat berperilaku sosial dengan orang lain. Inti kemampuan pribadi

dan sosial yang merupakan kunci utama keberhasilan sesungguhnya

adalah kecerdasan emosional ( Ary Ginanjar Agustian, 2001:9).

Sedangkan menurut Suharsono EQ (kecerdasan emosional)

merupakan kemampuan untuk memahami perasaan diri masing-

masing dan perasaan orang lain. Kemampuan untuk memotivasi

dirinya sendiri dan menata dengan baik emosi yang muncul dalam

dirinya dan hubungan dengan orang lain (Suharsono, 2000:28)

Page 32: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

18

Sederhananya EQ (Kecerdasan Emosi) adalah kemampuan

untuk merasa, kunci kecerdasan emosional anda adalah pada

kejujuran suara hati anda. Suara hati itulah yang harusnya dijadikan

pusat prinsip yang mampu memberi rasa aman, pedoman, kekuatan

serta kebijaksanaan (Ary Ginanjar Agustian, 2001:42)

b. Macam-Macam Emosi

Manusia memiliki berbagai macam jenis emosi yang ada

dalam dirinya. Jumlah emosi manusia ada ratusan, bersama

campuran, variasi, mutasi, dan nuansanya. Akan tetapi Daniel

Goleman (1997:411) mengemukakanya ke dalam delapan jenis emosi

yaitu:

1) Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal

hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan,

agresi, tindak kekerasan, dan kebencian patologis.

2) Kesedihan: pedih, sedih, muram, kesepian, ditolak, putus asa, dan

depresi berat.

3) Rasa Takut: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, waspada,

tidak tenang, ngeri, fobia, dan panik.

4) Kenikmatan: bahagia, gembira, puas, senang, terhibur, bangga,

kenikmatan indrawi, rasa terpesona, rasa terpenuhi, kegirangan,

luar biasa, dan mania.

Page 33: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

19

5) Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,

rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih.

6) Terkejut: kaget, terkesikap, takjub, terpana.

7) Jengkel: hina, jijik, mual, benci, tidak suka, mau muntah.

8) Malu: rasa salah, kesal hati, sesal aib, dan hati hancur lebur.

(Daniel Goleman, 1997:410)

Sedangkan menurut Darwis Hude (2006: 137), di dalam Al

Qur’an, emosi dasar manusia meliputi:

1) Emosi Senang

Segala sesuatu yang membuat hidup dalam perasaan

senang, seperti perasaan cinta, puas, gembira, disebut emosi

senang. Pada umumnya manusia tertarik dengan lawan jenisnya,

harta dan kemewahan, menerima kenikmatan dan lepas dari

kesulitan.

2) Emosi Marah

Emosi marah muncul, disebabkan oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri manusia atau

temperament. Sedang faktor eksternal datang dari lingkungan

alam dan sosial. Emosi ini bisa diidentifikasi dengan perubahan

raut muka, nada suara yang berat, badan bergetar, dan bersedia

menyerang. Jika tidak demikian, maka ekspresi marah

Page 34: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

20

diungkapkan dengan diam saja. Setiap orang mengekspresikan

kemarahan melalui tindakan yang berbeda-beda.

3) Emosi Sedih

Emosi sedih menghinggapi manusia ketika sedang

tertimpa musibah, mendapatkan masalah, dan akibat dari

hubungan interpersonal yang tidak baik, dikarenakan perilaku

dan sikap seseorang yang menyakitkan hati. Emosi ini

diekspresikan dengan tangisan dan kekhawatiran.

4) Emosi takut

Dalam kehidupanya manusia kadang diliputi emosi takut.

Manusia takut dengan kematian, kekurangan harta, tertimpa

bencana alam, dan lain-lain. Sebab-sebab yang membuat

manusia takut dari masing-masing individu berbeda-beda.

5) Emosi Benci

Dalam Al Qur’an telah digambarkan tentang orang-orang

yang membenci kebenaran dari Allah, keharusan untuk taat, dan

berjihad.

6) Emosi Heran dan Kaget

Seandainya ada sesuatu yang terjadi diluar dugaan dan

rencananya, maka emosi heran dan kaget akan menghinggapi

batin manusia.

Page 35: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

21

c. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional

Menurut Salovely yang dikutip oleh Daniel Goleman

(1997:56), tanda-tanda orang yang memiliki kecerdasan emosional

adalah sebagai berikut:

1) Mampu mengenali emosi diri sendiri

Mengenali emosi adalah dasar dari kecerdasan emosional.

Orang yang mengenali emosi diri, akan menyadari apa yang

sedang dirasakanya. Apakah dalam kondisi senang, susah, atau

khawatir. Tanda orang yang bisa mengenali emosi, dia bisa

mengatakan bagaimana suasana hatinya saat itu, dan dia

menyadarinya sehingga dengan mudah mengatasi perasaanya.

Bila suasana hatinya sedang jelek, mereka tidak risau dan tidak

larut kedalamnya, dan mereka mampu melepaskan diri dari

suasana itu dengan lebih cepat. (Daniel Goleman, 1997:65)

2) Mampu mengelola emosi

Emosi seperti kesedihan, jika dibiarkan akan menggangu

kesehatan dan berlanjut pada depresi. Emosi yang

menyenangkan seperti cinta, apabila tidak dikelola juga akan

membuat lupa diri. Dengan mengelola emosi, berarti mampu

untuk menjaga keseimbangan emosi. Menjaga emosi yang

merisaukan agar tetap terkendali adalah kunci kunci kecerdasan

emosi. (Mustofa, 2007:43)

Page 36: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

22

3) Mampu memotivasi diri sendiri

Motivasi adalah menggunakan hasrat kita yang paling

dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran

membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif,

serta untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi

(Mustofa, 2007:47). Langkah memotivasi diri merupakan upaya

untuk mengantarkan seseorang kepada kesuksesan di berbagai

bidang.

4) Memiliki Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan apa

yang dirasakan orang lain. Empati adalah memahami perasaan

dan masalah orang lain, berpikir dengan sudut pandang orang

lain dan menghargai perbedaan perasaan orang mengenai

berbagai hal (Daniel Goleman, 1997:428). Hasil hasil dari

empati menghasilkan sikap altruisme.

5) Mampu membina hubungan dengan lingkungan sekitar

Dari kematangan empatik yang dimiliki seseorang akan

dapat mengarahkan orang tersebut untuk dapat berhubungan

dengan orang lain sekaligus memelihara hubungan tersebut,

menyakitkan, mempengaruhi, dan membuat orang lain merasa

aman (Yasin Mustofa :46). Hubungan sosial sangat dibutuhkan

dalam kehidupan, karena manusia adalah zoon politicon

Page 37: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

23

(makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri). Jika hubungan

sosial diabaikan, maka kesulitan sering di dapat

2. Kecerdasan Spiritual

a. Pengertian Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual tersusun dalam dua kata yaitu kecerdasan

dan spiritual. Kecerdasan adalah kecakapan untuk menangani situasi-

situasi dan kemampuan mempelajari sesuatu, termasuk pencapaian

hubungan dengan yang lain. Kemampuan berurusan dengan

kerumitan, kerumitan atau abstrak-abstrak, kemampuan dan

kecakapan berfikir. (Suharsono, 1993:118)

Kecerdasan berasal dari kata “cerdas” yang mendapat imbuan

ke-an. Cerdas berarti akal budi, pandai, tajam dalam pikiran.

(Poerwadarminta, 2006:363).

Spiritual adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan atau

bersifat kejiwaan, rohani atau batin. (Poerwadarmita, 2006:1143)

Kecerdasan spiritual atau spiritual Quetiont adalah

kemampuan seseorang untuk mendengarkan hati sebagai bisikan

kebenaran yang berasal dari Allah SWT. Ketika seseorang mengambil

keputusan atau melakukan pilihan, berempati, dan beradaptasi.

Potensi ini sangat ditentukan oleh upaya membersihkan qalbu dan

memberikan pencerahan qalbu, sehingga mampu memberikan nasehat

Page 38: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

24

dan mengarahkan tindakan, bahkan akhirnya menuntut seseorang

dalam mengambil tiap-tiap keputusan (Tasmara, 2001 : 48)

Sedangkan menurut Danah Zohar dan Ian Marshall

mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk

menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang

lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau

jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

SQ (Kecerdasan Spiritual) adalah landasan yang diperlukan untuk

memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan

kecerdasan tertinggi kita. (Zohar,Marshall dalam Ary Ginanjar,

2001:46-47)

Dalam perbuatanya setiap orang memiliki prinsip-prinsip yang

dipegangi dan mengikuti dorongan hati. Jiwa manusia ada nilai-nilai

spiritual yang bersifat universal seperti kejujuran, kebenaran,

kepedulian, cinta, tenggang rasa, keberanian, tanggung jawab,

keadilan, rasa syukur, dan lain-lain. Menurut Ary Ginanjar, nilai-nilai

itu dinamakan suara hati fitrah yang bersumber dari asmaul husna. Ia

menjelaskan bahwa nilai yang paling dalam itu (God Spot)

mengandung sifat-sifat Tuhan (Asmaul Husna) sebagai potensi diri

untuk dikembangkan.

Page 39: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

25

Sedangkan dalam ESQ, kecerdasan spiritual adalah

kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran,

perilaku, dan kegiatan, serta menyinergikan IQ, EQ dan SQ ssecara

komprehensif (Ginanjar, 2007 : 47)

Yang dimaksud dengan SQ yakni pengetahuan akan kesadaran

diri, makna hidup dan nilai-nilai tertinggi. Kecerdasan ini berupa

mengelola “kecerdasan hati” sehingga terekspresikan kita bekerja

sama dengan lancar menuju sasaran yang lebih luas dan bermakna.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

definisi kecerdasan spiritual adalah kemampuan potensial manusia

yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai,

moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama

makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan.

Nilai-nilai spiritual inilah yang dapat memberikan makna

kehidupan karena sesungguhnya pemaknaan terhadap kehidupan ini

bukan datang dari luar akan tetapi datang dari dalam. Dengan kata

lain, harta, jabatan, dan kemewahan lainya (dunia luar) tidak bisa

memberikan ketenangan yang hakiki bagi kehidupan manusia.

Buktinya banyak orang yang cukup secara materi, tetapi batin mereka

kering dan hampa (Nasution, 2009:10).

Meskipun demikian, bukan berarti kemiskinan (jauh dari harta,

jabatan dan kemewahan) menjadi kunci ketenangan. Akan tetapi yang

Page 40: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

26

dimaksud adalah kita orang Islam jangan terjebak oleh fatamorgana

kemewahan dunia. Jadikanlah materi hanya sebagai target “antara”

untuk mempertahankan kelangsungan hidup mengabdi kepada Allah

Ta’ala menuju target akhir (kehidupan abadi di akhirat).

Jadi kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk

menghadapi dan memecahkan masalah serta memaknai kehidupan

dari berbagai sudut pandang, menjadikan setiap perilaku dan kegiatan

sebagai ibadah kepada Allah serta berprinsip hanya kepada-Nya.

b. Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual

Menurut Zohar dan Ian Marshall dalam Muhaimin (2010:43)

seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut :

1) Kemampuan berperilaku fleksibel (adaptif secara spontan dan

aktif).

Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi

ditandai dengan sikap hidupnya yang yang berperilaku fleksibel

akan terlihat luwes dalam menyelesaikan permasalahannya yang

luas dan dalam. Dia menyesuaikan diri dalam situasi dan kondisi

apapun dengan mudah.

2) Tingkat kesadaran diri yang tinggi

Orang yang mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi

ditandai dengan mengenali siapa dirinya. Kesadaran yang tinggi

Page 41: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

27

telah menjadikanya mudah untuk mengendalikan diri dan

memahami orang lain.

3) Kemampuan menghadapi penderitaan

Seseorang yang mampu menghadapi penderitaan itu adalah

jalan menuju manusia yang berkualitas. Dia meyakini dalam

penderitaan itu masih ada orang yang lebih menderita dari pada

dirinya, dan dia akan selalu mengambil hikmah dari setiap

penderitaan itu.

4) Kemampuan menghadapi rasa takut

Rasa takut pasti pernah dialami setiap orang dalam

hidupnya, manusia kadang merasa takut kehilangan jabatanya,

hartanya, orang yang disayanginya, dan sebagainya. Namun

dengan kecerdasan spiritual rasa takut itu dapat dihadapi dengan

wajar tanpa kecurangan ataupun tindakan yang tidak terpuji.

5) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai

Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual selalu

berpegang teguh dengan visi dan nilai yang diyakininya. Visi dan

nilai ini bisa bersumber dari pengalaman hidup. Visi dan nilai

membuat kehidupan menjadi berkualitas, selalu terarah kepada

kebaikan, tidak tergoyahkan ketika menghadapi cobaan, dan lebih

mudah untuk mencapai kebahagiaan.

6) Enggan menyebabkan kerugian yang tidak perlu

Page 42: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

28

Agar keputusan yang diambil tidak merugikan diri sendiri

dan orang lain, maka orang cerdas spiritualnya akan berpikir

selektif. Dia selalu memutuskan sesuatu yang mempertimbangkan

sisi baik buruknya, sehingga menimbulkan langkah yang efektif.

7) Cenderung melihat keterkaitan berbagai hal

Berpikir holistik atau melihat keterkaitan berbagai hal,

bermanfaat untuk menghasilkan kebaikan. Berfikir holistik

membuat seseorang tampak lebih matang dan berkualitas.

Kecerendungan melihat keterkaitan berbagai hal diperlukan saat

menghadapi berbagai kejadian.

8) Pemimpin yang penuh perhatian dan tanggung jawab

Apabila kita mencari seorang pemimpin, carilah pemimpin

yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Sebab orang

yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi akan bias menjadi

pemimpin yang penuh pengabdian dan tanggung jawab. (Zohar

dan Marshall, 2007: 14)

3. Kecerdasan Emosional Spiritual (EQ, SQ)

a. Pengertian Emosional Spiritual

Kecerdasan emosional spiritual adalah suatu perangkat kerja

dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian berdasarkan nilai-

nilai rukun iman dan rukun Islam yang akhirnya akan menghasilkan

manusia yang unggul dalam sektor emosi dan spiritual yang mampu

Page 43: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

29

mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhaniah dan

jasadiyah dalam hidupnya. (Ginanjar, 2001: 25)

Menurut penulis kecerdasan emosional spiritual adalah

gabungan antara kecerdasan emosi dan spiritual berdasarkan

pemaknaan rukun iman, rukun Islam dan ihsan sehingga menciptakan

manusia yang utuh.

b. Ciri-ciri kecerdasan emosional spiritual

Ary Ginanjar (2001:276) berpendapat: hal-hal yang

berhubungan dengan kecakapan kecerdasan emosional dan spiritual,

seperti konsistensi (istiqomah), kerendahan hati (tawadu’), berusaha

dan berserah diri (tawakkal), ketulusan (keikhlasan), totalitas

(kaffah), keseimbangan (tawazun), integritas dan penyempurnaan

(ihsan).

1) Konsistensi (istiqomah)

Konsistensi atau istiqomah dalam terminologi akhlak

adalah perilaku teguh dalam mempertahankan keimanan dan

keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan

dan godaan. ( Ilyas, 2007:97)

Orang yang istiqomah dalam melaksanakan perintah

Allah jiwannya tidak akan terpengaruh oleh lingkungan, ujian

kehidupan baik yang bersifat menyenangkan maupun

menyedihkan. Dengan keistiqomahan itu seseorang akan tetap

Page 44: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

30

berpegang teguh pada Allah meskipun menghadapi ujian yang

berat dan pedih. Hubunganya dengan kecerdasan emosi, orang

yang istiqomah akan dijauhkan dari kesedihan, yang negatif

yakni kesedihan yang berlarut-larut dan diliputi penyesalan

yang mendalam serta ketakutan menghadapi masa depan.

2) Kerendahan hati (tawadu’)

Kerendahan hati bukan berarti merendahkan diri

dihadapan manusia akan tetapi adalah tidak memandang diri

lebih tinggi daripada orang lain. Orang yang rendah diri

menyadari bahwa apa yang dia miliki baik berupa bentuk fisik

yang cantik maupun tampan, ilmu pengetahuan, harta

kekayaan, kedudukan dan pangkat, hanyalah karunia Allah

SWT.

3) Berusaha dan berserah diri (tawakkal)

Tawakkal artinya menyerahkan diri kepada Allah SWT

dan selalu bergantung padaNya. Tawakkal diawali dengan

usaha (ihtiyar) yang sungguh-sungguh dan maksimal.

Kemudian apa yang telah diusahakan itu, diserahkan kepada

Allah SWT.

Diantara hikmah tawakkal yaitu ketika seseorang sudah

merencanakan sesuatu dengan cermat, mengerahkan segala

tenaga, dan melaksanakan rencananya dengan penuh

Page 45: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

31

kedisiplinan, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah, namun

keinginanya tidak tercapai, maka itu tidak membuat dirinya

putus asa. Pada setiap proses yang akan dan telah kita lalui,

tertadap takdir atau hukum ketetapan tuhan yang bersifat pasti.

(Ginanjar, 2001: 212)

4) Ketulusan (keikhlasan)

Ikhlas berasal dari bahasa arab khalasa yang artinya

jernih, bersih, murni, tidak bercampur. Secara istilah ikhlas

berarti beramal semata-mata hanya untuk mengharap ridla

Allah SWT. (Ilyas, 2007:29). Jadi ikhlas adalah beramal

dengan sebaik-baiknya tanpa ada rasa pamrih atau mengharap

sesuatu balasan apapun selain hanya mengharap ridha dari

Allah SWT. Ikhlas membuat seseorang menjadi tangguh dalam

menghadapi semua masalah atau problem yang sedang

dihadapi serta membuat seseorang tidak lupa diri ketika

mendapat pujian dan terhindar dari sifat sombong.

Niat yang ikhlas berarti niat yang didasarkan semata-

mata hanya untuk mencari ridha Allah SWT. Prinsip mencari

ridha Allah itu membuat hati seseorang menjadi tentram dan

bahagia juga menjaga kesetabilan emosi (Ginanjar, 2001:133).

Beramal dengan sebaik-baikya sama dengan melakukan

pekerjaan secara profesional. Bekerja secara profesional berarti

Page 46: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

32

bekerja untuk menghasilkan sesuatu dengan usaha atau jerih

payahnya sendiri untuk kebajikan diri sendiri juga untuk orang

lain.

5) Totalitas (kaffah)

Totalitas artinya keseluruhan. Dalam Al Qur’an

disebutkan bahwa seseorang harus masuk Islam secara

keseluruhan. Seseorang yang masuk islam secara kaffah maka

akan menjalankan ajaran agamanya secara keseluruhan baik

secara fisik maupun secara batin. Dia akan komitmen

melaksanakan ajaran islam seperti perintah mentaati rukun

iman, langsung dari Allah dan bersyahadat kepada Allah

(Ginanjar, 2001:265).

6) Integritas dan penyempurnaan (ihsan)

Integritas adalah perilaku jujur dan dapat dipercaya

(Ginanjar, 2001:129). Integritas merupakan kesamaan antara

perkataan, pikiran dan perbuatan. Orang yang memiliki

integritas dalam melakukan pekerjaan tidak membutuhkan

pujian atau tepuk tangan dari orang lain. Dia melakukanya

dengan penuh kesungguhan, ketuntasan dan bekerja dengan

hati. Ihsan menghendaki manusia untuk menyadari kehadiran

Allah dan berperilaku sebaik-baiknya (Ginanjar, 2003:17).

Page 47: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

33

Ihsan membuat seseorang untuk berperilaku maksimal, karena

dia merasa diawasi Allah.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl KECERDASAN

EMOSIONAL DAN SPIRITUAL (ESQ)

1. Faktor Intren

Faktor intren adalah faktor yang ada dalam diri seseorang itu

sendiri meliputi aspek fisiologis (fisik, jasmani atau pembawaan) dan

aspek psikologis (kerohanian)

a. Aspek fisiologis

Kondisi fisiologis (fisik/jasmani) dapat mempengaruhi

kepribadian, semisal, jika seseorang itu memiliki fisik yang cacat,

besar kemungkinan dia akan menjadi orang yang minder akan dirinya

sendiri, dan semua ini akan berimbas pada kepribadiannya yang

cenderung menyendiri, karena malu untuk berhubungan dan

bekerjasama dengan orang lain, sehingga berpengaruh pada

kecerdasan emosinya dan kecerdasan emosi harus di imbangi dengan

kecerdasan spiritual agar seimbang dan memiliki aspek kejiwaan serta

kerohanian. (Gunawan 2000:59)

b. Aspek psikologis

Dalam aspek psikologis, banyak faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan seseorang. Namun diantara faktor-

Page 48: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

34

faktor psikologis ini atau lebih dikenal dengan faktor kerohanian,

cenderung dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat

dan motivasi. Semisal, seseorang memiliki kecerdasan tinggi biasanya

dia akan mudah bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Karena

dia merasa cukup percaya diri dengan kecerdasan yang dia miliki,

sama dengan sikap, bakat, ataupun minat. Dengan sikap yang tenang,

percaya diri, optimis, pandai bersosialisasi, maka semua itu akan

mempengaruhi pada kematangan EQ seseorang. (Syah 1997:133)

2. Faktor Ekstren

Faktor ekstern berasal dari faktor lingkungan sosial yang meliputi

keluarga, sekolah dan masyarakat, dan kesemuanya itu mempengaruhi

kecerdasan emosional seseorang, jika dia hidup dalam keluarga yang

harmonis dan lingkungan masyarakat yang baik, maka akan memberikan

dampak positif bagi perkembangan emosional seseorang. Dalam ajaran

agama Islam baik kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual

yang luhur itu dapat terwujud dengan adanya akhlaq yang baik dalam diri

seseorang, jadi sebagai orang tua yang berperan sebagai pendidik pertama

bagi seorang anak maka wajib bagi mereka menanamkan akhlaq yang baik

pada anaknya.

Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor pendidikan dan

lingkungan sosial. Dalam keluarga orang tua sangat berperan dalam

pembentukan atau perkembangan spiritual anak, begitu juga dengan faktor

Page 49: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

35

pendidikan,. Pendidikan moral dan budi pekerti baik yang ditanamkan

kepada siswa sejak dini, mak dapat memberikan bekas dan pengaruh kuat

dalam perilaku spiritual siswa di sekolah dan kehidupan sehari-hari.

(http://berbagisolusiblogadress.blogspot.co.id/2016/03/a.html,diakses

Hari Rabu, 19 April 2017 pukul 10.00)

C. PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN ESQ

Guru agama islam yang baik adalah guru yang mengajar dengan hati,

membimbing dengan nuraninya, mendidik dengan keikhlasan dan

menginspirasi serta menyampaikan kebenaran dengan rasa kasih sayang, tidak

kalah pentingnya adalah hasratnya untuk mempersembahkan apapun yang dia

karyakan sebagai ibadah terhadap tuhan.

Guru adalah seorang arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak

anak didik, guru agama bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap

yang memiliki kepribadian yang tinggi akhlak yang baik demi anak didiknya

dan dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan

negara. Guru harus dapat melaksanakan tugas mengajar, mendidik dan

melatih para siswanya. Ketiga kegiatan ini harus dapat dijadikan sebagai

kebiasaan kerja mereka. Peran guru agama tidaklah terbatas di dalam

masyarakat bahkan guru pada hakekatnya merupakan komponen strategis

yang memiliki peran dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa,

semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta

Page 50: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

36

dan terbinanya persiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia

pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa di masa depan

tercermin dari potret diri para guru masa kini. (Siti Asdiqoh, 2013:19-20)

Sebelum penjelasan mengenai peran guru agama dalam pengembangan

ESQ (kecerdasan emosional dan spiritual) perlu diketahui beberapa peran

agama islam guru disekolah yaitu:

1. Peran guru agama islam dalam proses belajar mengajar

a. Guru agama islam sebagai demonstrator atau pengajar

Guru hendaknya selalu mengusai bahan materi pelajaran yang

akan diajarkan, serta senantiasa mengembangkannya, dalam arti luas

meningkatkan kemampuannya dalam ilmu pengetahuan yang

dimilikinya, karena dalam hal ini akan sangat menentukan hasil

belajar yang dicapai siswa. (Uzer Usman, 2011:9)

b. Guru agama islam sebagai pengelola kelas

Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya

mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan

aspek dari lingkuang sekolah yang perlu diorganisasikan. Tujuan

umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan

fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar

agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat

belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa

Page 51: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

37

bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil

yang diharapkan. (Uzer Usman, 2011:10)

c. Guru agama islam sebagai mediator dan fasilitator

Sebagi mediator dan fasilitator guru hendaknya memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan

karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar tetapi guru harus memiliki

pengetahuan dan ketrampilan untuk memilih dan menggunakan serta

mengusahakan media pendidikan itu dengan baik. Sedangkan sebagai

fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar

yang berguna serta dapat menunjang tercapainya tujuan dalam proses

belajar mengajar baik yang bersumber dari narasumber, buku bacaan,

majalah, atau surat kabar.

d. Guru agama islam sebagai evaluator

Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi

seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dilakuakan untuk

mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau

belum, dan apakah materi yang disampaikan sudah tepat. Tujuan lain

dari penilaian diataranya adalah untuk mengetahui kedudukan siswa

di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian guru dapat

mengetahui prestasi yang telah di capai siswa dalam proses belajar

mengajar.

Page 52: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

38

e. Guru agama islam sebagai pendorong kreativitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam

pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan

menunjukkan proses kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan

sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia

kehidupan di sekitar kita. Kreativitas di tandai oleh adanya kegiatan

menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan

oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan

sesuatu. Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa

kreativitas merupakan yang universal dan oleh karenanya semua

kegiatannya di bimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Akibat

dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang

lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan

menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu

secara rutin saja. Kreativitas menujukkan bahwa apa yang akan

dilakukan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan

sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa mendatang lebih baik

dari sekaranag (Mulyasa, 2008:51-52).

2. Peran guru agama islam secara pribadi

Dilihat dari segi dirinya sendiri, seorang guru agama islam harus

berperan sebagai berikut:

Page 53: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

39

a. Petugas sosial, yaitu seseorang yang harus membantu untuk

kepentingan masyarakat. Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat guru

merupakan petugas yang dapat dipercaya berpartisipasi di dalamnya.

b. Pelajar dan ilmuan yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu

pengetahuan. Dengan berbagai cara seorang guru harus senantiasa

belajar untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

c. Orang tua yaitu mewakili orang tua disekolah untuk pendidikan

anaknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga,

sehingga dalam arti luas sekolah merupakan keluarga, guru berperan

sebagi orang tua untuk siswa-siswinya.

d. Pencari teladan yaitu guru senantiasa mencarikan teladan yang baik

untuk siswa-siswinya. Guru menjadi ukuran bagi norma-norma

tingkah laku.

e. Pencari keamanan yaitu guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi

siswa-siswanya (https://fixguy.wordpress.com/peran guru/, diakses

pada hari selasa, 28 Maret 2017 pukul 12.15).

3. Peran guru agama islam secara psikologis

a. Ahli psikologi yaitu petugas psikologi dalam pendidikan yang

melaksanakan tugas-tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.

b. Seniman dalam hubunganya antar manusia yaitu orang yang mampu

membuat hubungan antar manusia untuk tujuan tertentu, dengan cara

tertentu, khususnya dalam hal pendidikan.

Page 54: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

40

c. Pembentuk kelompok atau jalan dalam pendidikan.

d. Catalytic agent yaitu orang yang memberi pengaruh dalam hal

pembaharuan atau sering disebut dengan (inovator)

e. Petugas kesehatan mental yaitu petugas yang bertanggung jawab atas

pembinaan mental, khususnya mental siswa.

(http://file.upi.edu/Direktori/FTIK/M_K_D_U/jtptiain-gdl-eny ulfatur -

3844-1-3103250_/.pdf, diakses Hari Selasa, 28/03/2017 pukul 12.00).

Keseluruhan peran tersebut sangatlah berkaitan, baik peran guru agama

islam dalam proses belajar mengajar, peran guru agama islam secara pribadi,

maupun peran guru dalam psikologis menentukan keberhasilan dalam proses

belajar mengajar. Sedangkan kualitas dan kuantitas siswa dipengaruhi oleh

hubungan dengan guru, hubungan antara siswa dengan siswa baik didalam

maupun diluar sekolah. Sebagai seorang guru agama islam harus mampu

menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Untuk itu guru harus

terampil dalam menggunakan pengetahuan tentang bagaimana seseorang

berkomunikasi dan berinteraksi. Tujuanya agar guru agama islam dapat

menciptakan secara maksimal lingkuangan yang interaktif. Untuk mencapai

tujuan itu guru haruslah mendorong berlangsungnya tingkah laku yang baik,

mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan yang

positif dengan siswa. Dari sinilah peran guru agama dalam mengembangkan

ESQ (kecerdasan emosional dan spiritual) siswa sangat diperlukan.

Page 55: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

41

Adapun menjadi seorang guru agama islam untuk mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) harus memiliki karakter sebagai

berikut:

1. Guru agama islam dalam menjalankan profesinya diniatkan sebagai ibadah

Mengajar jika diniatkan sebagai persembahan kepada sang maha

berilmu, yang terbesit hanyalah kerendahan hati, penghargaan kepada

sang pembelajar dan hasrat yang mengagumkan untuk memberi yang

terbaik. Mengajarkan akan menjadi lebih nikmat, mengajar menjadi lebih

menentramkan dan membahagiakan semua pihak.

2. Guru agama islam yang mengajar dengan hati

Pada dasarnya apa yang berasal dari hati akan mudah diterima pula

oleh hati. Oleh sebab seorang guru agama haruslah mampu mengajar

dengan hatinya sehinga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik

karena mudah diterima oleh siswanya. Percaya atau tidak semua

perkataan guru akan didengarkan oleh siswanya.

3. Guru agama islam sebagai orang yang membimbing dengan hati

nuraninya

Membimbing dengan hati nurani adalah mengarahkan seseorang

kearah yang positif, tanpa membuat mereka merasa diarahkan. Membantu

seseorang menyelesaikan masalahnya dengan memberi masukan.

Memberi masukan-masukan dengan cara yang arif, sehingga yang

dibantu tidak merasa diajari dan menimbulkan kesan saya lebih tahu

Page 56: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

42

daripada kamu. Guru sudah sepatutnya memercikan cahaya kebenaran

kepada para pelajarnya, guru agama yang mampu membimbing dengan

hati dan memercikan cahaya kebenaran, maka akan membuat siswanya

melakukan sesuatu tanpa disuruh.

4. Guru agama islam sebagai orang yang mendidik dengan segenap

keikhlasan

Memang tugas menjadi guru agama sangatlah mulia, apalagi jika

seorang guru mengajar dengan ikhlas dan dengan niat serta tujuan yang

baik kepada siswanya dalam proses belajar mengajar dan memberantas

kebodohan maka semua ini akan berdampak positif bagi siswa dalam

perkembang kecerdasan anak baik IQ, EQ, dan SQ.

5. Guru agama islam sebagai pengajar yang menginspirasi dan

menyampaikan kebenaran dengan rasa kasih

Dalam menyampaikan informasi seorang guru agama harus selalu

berpijak pada kebaikan dan kebenaran, sehingga menanamkan kepada

siswa untuk bersikap, bertingkah laku dan membiasakan diri untuk

menjunjung tinggi kebenaran.

Menurut penulis singkatnya bahwa peran guru agama yang kreatif,

profesional dan menyenangkan harus memiliki berbagai konsep dan cara

untuk mendongkrak kualitas pembelajaran. Antara lain dengan

mengembangkan kecerdasan emosioanl dan spiritual dalm pembelajaran,

mendisiplinkan peserta didik dengan kasih sayang, membangkitkan nafsu

Page 57: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

43

belajar dan memecahkan masalah. Pembelajaran dapat di tingkatkan

kualitasnya dengan mengembangkan kecerdasan emosi. Melalui

kecerdasan emosi diharapkan semua unsur yang terlibat dalam pendidikan

dan pembelajaran dapat memahami diri dan lingkungannya secara tepat

memiliki rasa percaya diri, tidak iri hati, dengki, cemas, takut, tidak

mudah marah dan tidak mudah putus asa. Kecerdasan emosional dapat

menjadikan peserta didik jujur, disiplin, membangun kekuatan dan

kesadaran diri, ulet, mendengarkan suara hati dan bertanggung jawab.

Begitu juga dengan kecerdasan spiritual sangat mempengaruhi proses

pembelajaran peserta didik dalam mengelola kecerdasan hati. Menurut

penulis kecerdasan emosional dan spiritual adalah gabungan antara

kecerdasan emosional dan spiritual berdasarkan pemaknaan rukun iman,

rukun Islam dan ihsan sehingga menciptakan manusia yang utuh. Dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual tentang peran guru

agama islam mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi dengan cara guru bagaimana menghadapi siswanya dan

guru harus mengetahui karakter siswa masing-masing agar tercapainya

ESQ yang seimbang.

Page 58: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian skripsi ini adalah

pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut

metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi

yang alamiah (natural setting) disebut sebagai metode kualitatif karena data

yang terkumpul dan analisinya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2001:8).

Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti (Moleong, 2009:11).

Menurut S. Nasution, penelitian kualitatif di sebut juga penelitian

naturalistik. Disebut penelitian kualitatif karena sifat data yang di kumpulkan

bersifat kualitatif bukan kuantitatif karena tidak menggunakan alat-alat

pengukur. Disebut naturalistik karena situasi lapangan penelitian bersifat

“natural” atau wajar, sebagaimana adanya tanpa manipulasi, diatur dengan

eksperimen atau tes. Penelitian kualitatif hasilnya bersifat objektif berlaku

sesaat dan setempat kemudian pada penelitian pada umumnya dilakukan pada

penelitian sosial, sedangkan data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk

nilai relatif (Nasution,2003: 18-19).

Page 59: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

45

Jenis penelitiannya adalah penelitian lapangan (field research) yakni

metode yang digunakan untuk memperoleh data-data melalui penyelidikan

berdasarkan objek lapangan, daerah atau lokasi guna memperoleh data yang

valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Lexy Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, gambar

dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Dengan penelitian kualitatif ini peneliti dapat memperoleh

data secara detail tentang hal-hal yang diteliti karena adanya hubungan

langsung dengan responden ataupun objek penelitian. Penelitian yang

dilakukan oleh peneliti bersifat peneliti kualitatif dan metode deskriptif.

Permasalahan utama yang di bahas dalam skripsi ini yaitu untuk mengetahui

peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual

pada anak di SMK N 1 Jambu, Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2016/2017.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini mengacu pada

permasalahan tersebut adalah untuk mengetahui peran guru agama dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual pada anak di SMK N 1

Jambu dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual pada anak di SMK N 1

Jambu.

Page 60: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

46

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai pengumpul data dan

sebagai instrument penelitian dalam upaya mengumpulkan data-data di

lapangan.Untuk memperoleh data yang valid yang dibutuhkan dalam

penelitian maka peniliti hadir secara langsung dilokasi penelitian. (Lexy

Moleong, 2001:17).

Peneliti bertindak sebagai pengamat penuh dalam pengumpulan data

dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di

lapangan, serta mencari informasi untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

C. Lokasi dan subyek penelitian

Peneliti memilih lokasi penelitian di SMKN 1 Jambu yang

beralamatkan di JL. Setro Jambu, Desa Jambu Kecamatan Jambu Kabupaten

Semarang, karena sekolah tersebut terletak sangat strategis yang memadai dan

mempunyai keunggulan terbukti dengan adanya hasil akreditasi, prestasi

lulusan dan jumlah siswa yang meningkat prestasinya.

Dalam penelitian ini penulis melibatkan beberapa subjek penelitian

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Subjek-subjek penelitian

tersebut adalah:

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan sosok paling penting dalam penelitian

ini, karena Kepala sekolah menjadi pimpinan teratas dalam lembaga

Page 61: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

47

pendidikan yang mana menjadi sumber data wawancara pertama untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan peneliti.

2. Guru Pendidikan Agama Islam

Guru agama islam sangat penting dalam penelitian ini karena

sangat mempengaruhi materi yang sesuai dengan judul skripsi peniliti dan

sumber wawancara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan

peniliti.

3. Wakil Kepala Bagian Kurikulum

Wakil kepala sekolah sangat penting peranannya, karena wakil

kepala sekolah yang menjadi sumber data untuk digali informasinya

terkait dengan manajemen kurikulum yang telah dilaksanakan.

4. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang sarana dan prasarana yang mengatur tentang fasilitas yang

dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah. Peneliti akan meminta

keterangan terkait dengan segala sesuatu yang dibutuhkan sarana dan

prasarana.

D. Sumber Data

Pada tahap ini peniliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai

sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Penelitian itu

sendiri merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang

benar tentang sesuatu hal dengan menggunakan prosedur penelitian yang baik.

Page 62: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

48

1. Data primer

Data primer menurut Suryabrata (1995:84) merupakan data

yang langsung dikumpulkan dari peneliti dari sumber pertamanya atau

sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti atau saksi utama

dari kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi di

lapangan.

Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan penggalian data dari peran guru agama dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual pada siswa di

SMK N 1 Jambu dengan mencari keterangan orang yang terlibat secara

langsung terutama kepala sekolah, guru agama dan siswa, sebagai

sumber untuk menggali informasi terkait fokus penelitian. Untuk

mendapatkan informasi ini peneliti menggunakan metode wawancara.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang dapat didapat atau

diperoleh secara tidak langsung, data sekunder mencangkup data yang

diperoleh dari arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan dari data

sekolah.

Hal ini dilakukan karena data yang digali harus valid sehingga

peniliti harus melakukan pengamatan secara langsung dan

mengobservasi di lapangan yang menghasilkan data yang lengkap dan

dapat di pertanggung jawabkan. Peniliti menggunakan data sekunder

Page 63: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

49

untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah di

kumpulkan melalui wawancara langsung. (Suryabrata 1995:84)

E. Teknik pengumpulan data

Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam pengumpulan data

adalah dengan metode interview atau wawancara, dokumentasi, dan metode

komparasi.

1. Interview atau wawancara

Yaitu metode yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui tentang hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondenya sedikit atau kecil. (Sugiyono, 2011:137).

Dalam metode ini peneliti ingin mengadakan wawancara

langsung dengan guru, dalam hal ini guru yang menangani masalah

kesiswaan, waka sarana dan prasarana, siswa dan juga kepala sekolah.

Penelitian ini menggunakan interview bentuk terbuka sehingga dapat

diperoleh data yang luas dan mendalam mengenai bagaimana peran

guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual di

SMKN 1 Jambu.

Penggunaan metode interview dalam penelitian ini untuk

mengetahui lebih jauh bagaimana perencanaan pembelajaran untuk

Page 64: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

50

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ). Peran

guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa

di SMKN 1 Jambu dan usaha-usaha yang dilakukan serta hambatan-

hambatan lembaga tersebut dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ).

2. Observasi

Observasi merupakan metode dengan jalan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

diselidiki (Hadi, 1986:136).

Metode ini penulis lakukan dengan melakukan pengamatan

langsung untuk mengetahui peran guru agama dalam melakukan

kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) yang meliputi kesadaran diri,

pengaturan diri, empati, keterampilan sosial dan mempunyai prinsip

hidup yang kuat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011:240). Metode ini

digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi dan keadaan objek

penelitian serta memberikan gambaran secara umum tentang objek

penelitian.

Page 65: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

51

Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kepala

sekolah, guru, siswa, dokumen atau arsip sekolah dan pihak-pihak lain yang

dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan menggunakan

kriteria kredibilitas. Hal ini di maksudkan bahwa data-data yang dikumpulkan

sesuai dengan latar belakang.

1. Perpanjangan keikutsertaan

Jadi peneliti memperpanjang waktu penelitian di lapangan

sampai pengumpulan data tercapai. Karena menurut penulis bahwa

instrument dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Maka

keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data,

waktunya pun tidak singkat, akan tetapi ada perpanjangan

keikutsertaan pada latar penelitian.

2. Triangulasi

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Triangulasi dengan sumber bearti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Page 66: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

52

Dengan teknik ini, peneliti dapat me-recheck temuannya

dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode,

atau teori dengan cara:

a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan

data dapat dilakukan

3. Ketentuan/keajegan pengamatan

Dalam hal ini bermaksud untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci. Dalam teknik ini menuntut peneliti agar mampu

menguraikan secara rinci bagaimana dapat melakukan pengamatan

secara detail dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan

sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa

yang sedang diteliti, untuk membantu peneliti mempertajam analisis

penelitian. (Moleong, 2009:330)

Page 67: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

53

G. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Tahapan pra lapangan

a) Mengajukan judul penelitian

b) Menyusun proposal penelitian

c) Konsultasi penelitian kepada pembimbing

2. Tahap pekerja lapangan

a) Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian

b) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus

penelitian

c) Pencatatan data yang telah di kumpulkan

3. Tahap analisis

a) Penemuan hal-hal penting dari proses penelitian

b) Pengecekan kembali keabsahan data yang di peroleh peneliti

4. Tahap penulisan laporan

a) Penulisan hasil skripsi

b) Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing

c) Berbaikan hasil konsultasi

d) Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian

e) Ujian munaqosah skripsi

Page 68: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

54

BAB IV

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum Desa Jambu Kecamatan Jambu dan SMK Negeri 1

Jambu

1. Letak Geografis

Kecamatan jambu merupakan suatu kecamatan yang berada di

Kabupaten semarang, terdiri dari 1 Kelurahan 9 desa. Diantaranya 1

Kelurahan Gondoriyo 9 Desa diantaranya Jambu, Brongkol, Kelurahan,

Bedono, Gemawang, Rejosari, Genting, Kebondalem dan Kuwarasan.

Luas Kecamatan Jambu yaitu 334.99 Ha dengan jumlah penduduk

sebanyak 40.010 jiwa yang terdiri dari 19.989 laki-laki dan 20.021

perempuan serta dipimpin oleh Bapak Moh Edi Sukarno S.STP. Di desa

Jambu terdapat lembaga pendidikan 10 Paud, 22 RA/TK, 30 SD/MI, 6

SMP NEGERI dan 2 SMA/SMK.

Desa jambu salah satu desa di Kecamatan Jambu, desa ini dilewati

oleh jalan arteri Semarang-Jogja yang menyebabkan desa ini ramai. Akses

menuju Desa Jambu dapat di tempuh kurang lebih 1 jam dari kota

Semarang. Desa Jambu sendiri dilewati oleh kendaraan umum berupa bus

Semarang-Jogja dan angkutan umum Jambu-Ambarawa. Oleh sebab itu,

akses menuju Desa Jambu sangat mudah. Kecamatan Jambu berada di

pegunungan mempunyai karakter jalan raya berkelok-kelok seperti

Page 69: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

55

layaknya sebuah pegunungan, rata-rata penduduk yang tinggal di

Kecamatan Jambu merupakan petani. Fasilitas pendidikan yang ada Di

Kecamatan Jambu adalah SD sampai SMK baik negeri maupun swasta.

Jumlah rukun warga (RW) yang berada di Desa Jambu berjumlah 5 RW

yaitu Jambu Lor, Jambu Kidul, Jambu Kulon, Dedor Ngisrep, dan Klepon

Poncol dengan jumlah RT 27. Jumlah rukun tetangga atau RT di Desa

Jambu terbanyak pada RW 3 atau Dusun Jambu Kulon berjumlah 8 RT.

Sedangkan jumlah RT paling sedikit terletak pada Dusun Dedor Ngisrep

dan Klepon Poncol yang masing-masing memiliki 4 RT. Ruang lingkup

wilayah Desa Jambu yang merupakan bagian dari Kecamatan Jambu.

Desa Jambu memiliki wilayah administrasi seluas 3,76 km². Yang terdiri

dari 5 RW dan 27 RT. Berikut merupakan batas administrasi Desa Jambu:

Utara : Kelurahan Gondoriyo

Selatan : Desa Kelurahan dan Desa Brongkol

Barat : Desa Kuwarasan

Timur : Kecamatan Ambarawa

Luas Wilayah desa jambu 335 Ha terdiri dari pemukiman 60 Ha,

Sawah 180 Ha, Tegal 85 Ha, Lain-Lain 10 Ha, jumlah penduduk desa

jambu terdiri dari 5024 Jiwa, 2509 Laki-laki 2515 Perempuan. Sedangkan

mata pencaharian desa jambu rata-rata adalah petani dan buruh tani dan

produk keunggulan desa jambu yaitu padi karena mayoritas desa jambu

semua pekerja petani.

Page 70: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

56

2. Profil Sekolah SMK Negeri 1 Jambu dan waktu penelitian

Waktu penelitian :03 Mei-11 Juni 2017

Tempat penelitian : SMK Negeri 1 Jambu

a. Sejarah Sekolah

SMK Negeri 1 Jambu terletak di Jalan Setro-Jambu

Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Dilihat dari segi lingkungan

belajar, SMK Negeri 1 Jambu terletak di kawasan pedesaan yang

jauh dari keramaian. Kondisi lingkungan sekitar yang sejuk serta sepi

menjadikan suasana belajar mengajar di kelas menjadi nyaman.

Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik

dapat dilakukan secara optimal. Untuk mengembangkan sekolah,

SMK Negeri 1 Jambu mempunyai luas lahan yang memadai. Dengan

keadaan yang demikian, akan mudah bagi SMK Negeri 1 Jambu

untuk membangun sarana untuk menunjang kegiatan sekolah. Lahan

yang rata serta kondisi tanah yang baik, sedikit banyak membantu

untuk mengembangkan sekolah. Salah satu yang menghambat

perkembangan SMK Negeri 1 Jambu adalah letak sekolah yang jauh

dari pusat Pemerintah Daerah dan Dinas terkait lain, serta dari ruas

jalan raya berjarak ± 1 Km.

Dengan keadaan yang demikian, akses menuju sekolah bagi

peserta didik khususnya sedikit menjadi masalah. Selain itu, untuk

mengurus berbagai keperluan, misalnya keperluan yang berhubungan

Page 71: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

57

dengan instansi lain keadaan yang demikian tentunya akan menjadi

masalah tersendiri. Tanpa mengesampingkan kelemahan yang ada di

sekolah ini, sekolah ini tergolong sekolah yang mempunyai tekad

yang kuat untuk maju dan berkembang. Kenyataan yang terjadi di

lapangan pun mengindikasikan hal tersebut. Hal ini didasarkan dari

jumlah peminat / pendaftar dari sekolah sekitar yang cukup tinggi

serta kuatnya semangat dari segenap warga sekolah.

Selain itu, kesadaran peserta didik dan orang tua serta seluruh

elemen masyarakat sekitar juga mempunyai nilai lebih untuk

mendukung sekolah kemajuan sekolah. Karena tanpa bantuan serta

dukungan dari masyarakat sekitar mustahil sebuah institusi dapat

berkembang menjadi institusi unggulan. Yang terakhir sebagai acuan

untuk menjadikan sekolah ini berkembang adalah peluang untuk

penambahan dan pembenahan sarana dan prasarana cukup besar.

Hal ini didorong dengan luasnya lahan yang masih tersedia,

serta melihat kondisi serta minat masyarakat yang cukup besar untuk

ikut mengembangkan sekolah ini. Setiap institusi, baik institusi

pendidikan maupun institusi yang lain tentunya mempunyai halangan

atau ancaman untuk maju. Pun dengan SMK Negeri 1 Jambu, ada

sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini terutama yang

berkaitan dengan keadaan geografis sekolah serta yang berkaitan

Page 72: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

58

dengan cuaca yang tidak diimbangi dengan pembangunan sarana

untuk mengatasi maslah tersebut.

SMK Negeri Jambu adalah sekolah kejuruan dengan beberapa

program keahlian yaitu jurusan Teknik Kendaraan Ringan, Teknik

Perbaikan Bodi Otomotif, Teknik Permesinan, jurusan Tata Busana

dan Tata Boga. Berdiri dan mulai beroperasi sejak tanggal 3 Juli

2007, sekolah ini memiliki fasilitas yang mendukung untuk sarana

kegiatan belajar mengajar yaitu bangunan gedung yang masih baru,

peralatan praktek dan tenaga pengajar yang handal. Terletak di

lokasi yang sangat strategis, sejuk dan asri dengan pemandangan

gunung dan persawahan sehingga sangat nyaman untuk kegiatan

belajar mengajar.

Tahun Berdiri:

Didirikan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Kabupaten Semarang

dengan Nomor: 420/0466/2007 tentang Pen dirian Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jambu pada tanggal 29 Agustus

2007.

Lokasi Sekolah:

Lokasi Sekolah berada di Jl. Setro – Jambu, Desa Jambu, Kecamatan

Jambu, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Pendiri:

Page 73: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

59

Tim Pendiri SMK Negeri Jambu ditetapkan dengan Surat Keputusan

(SK) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Nomor

800/1135 tentang Penunjukan Tim Pendiri USB-SMK Negeri Jambu

Kabupaten Semarang tanggal 4 Juni 2007 dengan susunan sebagai

berikut:

Ketua Tim : Jumeri, S.TP, M.Si.

Sekretaris : Fitri Rangga Panatas, S.Pd.

Bendahara : Sutanto, S.Pd.

Ketua Unit Pendidikan : Setyono, SP.

Ketua Unit Pelaksana Pendidikan : Rusmiyarto, S.Pd.

b. Identitas Sekolah

1) NSS / NDS : 401032208012

2) Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20339165

3) Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 JAMBU

4) Status : Negeri

5) PBM : Pagi

6) Alamat Sekolah

Jalan : Jl. Setro-Jambu

RT / RW : 02 / 02

Kelurahan : Jambu

Kecamatan : Jambu

Kabupaten : Semarang

Page 74: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

60

Provinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 50663

Nomor Telepon : (0298) 5990001

Nomor Faximile : (0298) 5990002

Email : [email protected]

Website : Http://smkn1jambu.sch.id

7) Surat Keputusan Pendirian Sekolah:

Tahun Pendirian : 2007

Nomor SK : 420/0466/2007

Tanggal SK : 29 Agustus 2007

Institusi yang mengeluarkan : Bupati KD Tk. II Kab.

Semarang

Tabel 4.1

IDENTITAS KEPALA SEKOLAH DAN WAKA SEKOLAH

BIDANG HUMNAS

1 Nama Sekolah SMK Negeri 1 Jambu

2 Identitas Kepala

Sekolah

2.1. Nama

2.2. NIP

2.3. Golongan/Ruang

2.4. Jabatan

Setiyono, S.P., M.Pd.

19610711 198403 1 005

Pembina / IV a

Kepala SMK Negeri 1 Jambu, Kab.

3 Alamat Kantor

3.1. Alamat

Jl. Setro-Jambu Rt 02 Rw 02 Jambu

Kec. Jambu Kab. Semarang, Pos

Page 75: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

61

3.2. Telepon

3.3. Fax

3.4. Website

3.5. e-mail

50663

(0298) 7103105

(0298) 7103105

smkn1jambu.sch.id

[email protected]

4 Contact Person

5.1 Nama

5.2 Jabatan

5.3 No HP

5.4 e-mail

Hendro Ciptono, S.Pd.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

081326714787

[email protected]

3. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Jambu

a. Visi Sekolah

1) Visi

Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Teknologi

Informasi Berstandar Nasional berwawasan Globlal

2) Kompetensi keahlian

Menjadi kompetensi keahlian unggulan yang menghasilkan

tamatan berkualitas serta melahirkan teknisi teknik mekanik

otomotif yang kompeten dan mandiri melalui pengembangan

IPTEK dan IMTAQ yang mampu berkompetisi di tingkat

nasional dan internasional

b. Misi Sekolah

1) Misi

a) Melaksanakan pendidikan memenuhi Standar Nasional

Pendidikan berbasis Teknologi Informasi untuk

Page 76: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

62

menghasilkan tenaga kerja yang profesional untuk

memenuhi kebutuhan industrialisasi khususnya dan

tuntutan pembangunan pada umumnya.

b) Membekali peserta didik dengan kemampuan untuk

mengembangkan dirinya secara berkelanjutan.

c) Mendidik lulusan yang berbudi luhur, menguasai IPTEK,

berjiwa wirausaha dan mampu bersaing di era global.

2) Misi Kompetensi Keahlian

a) Melaksanakan layanan prima terhadap peserta didik

kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan dalam semua

aspek sarana dan prasarana untuk menghasilkan tenaga

kerja yang kompeten dan mandiri.

b) Meningkatkan kualitas tamatan yang sesuai dengan

Standar Kompetensi Nasional (SKN) dalam menghadapi

era globalisasi.

c) Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui

penerapan IPTEK dan IMTAQ.

d) Melaksanakan KBM dan kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam

meraih prestasi.

c. Keunggulan dan Kelemahan SMK N 1 Jambu

1) Keunggulan Sekolah

Page 77: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

63

SMK Negeri 1 Jambu adalah sekolah kejuruan berbasis

kompetensi yang didukung tenaga muda potensial dan beretos

kerja tinggi. Hal tersebut berpegaruh pada adanya semangat

juang serta kedisiplinan yang tinggi untuk melangkah maju

demi mewujudkan sekolah unggulan di Kab. Semarang.

Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK Negeri 1

Jambu terletak di kawasan pedesaan yang jauh dari keramaian.

Kondisi lingkungan sekitar yang sejuk serta sepi menjadikan

suasana belajar mengajar di kelas menjadi nyaman sehingga

proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat

dilakukan secara optimal.

Untuk mengembangkan sekolah, SMK Negeri 1 Jambu

mempunyai luas lahan yang memadai. Dengan keadaan yang

demikian akan mudah bagi SMK Negeri 1 Jambu untuk

membangun sarana untuk menunjang kegiatan sekolah. Lahan

yang rata serta kondisi tanah yang baik, sedikit banyak

membantu untuk mengembangkan sekolah.

2) Kelemahan Sekolah

Salah satu yang menghambat perkembangan SMK

Negeri 1 Jambu adalah letak sekolah yang jauh dari pusat

Pemerintah Daerah dan Dinas terkait lain, serta dari ruas jalan

raya berjarak ± 1 Km. Dengan keadaan yang demikian, akses

Page 78: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

64

menuju sekolah bagi siswa khususnya sedikit menjadi masalah.

Selain itu, untuk mengurus berbagai keperluan, misalnya

keperluan yang berhubungan dengan instansi lain keadaan yang

demikian tentunya akan menjadi masalah tersendiri.

Dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini masih

mempunyai kekurangan terutama masalah bangunan ruang

bengkel serta peralatan untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar. Perbandingan antara jumlah siswa dengan sarana

yang ada menjadi sebab utamanya. Untuk itu diperlukan

pembangunan fisik berupa bangunan serta penambahan alat dan

bahan praktik serta alat penunjang lainnya agar masalah ini

segera dapat diatasi.

Masalah lain yang dihadapi sekolah ini adalah berkaitan

dengan keamanan yaitu belum sempurnanya pagar yang

berfungsi menutup akses keluar masuk dari lingkungan

sekolah. Padahal keamanan merupakan aspek penting dari

setiap sekolah, karena akan berkaiatan langsung dengan seluruh

komponen dan properti sekolah.

Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah

keunggulan maupun bisa menjadi ancaman jika tidak diimbangi

pembagunan sarana yang mendukung. Letak sekolah yang

berada di lingkungan persawahan membuat kondisi tanah yang

Page 79: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

65

labil. Hal ini akan juga dipengaruhi kondisi cuaca. Cuaca yang

sering berubah sewaktu-waktu membuat kondisi sekolah

menjadi sulit untuk diprediksi. Apalagi pada saat musim

penghujan, letak sekolah yang berada di lingkungan

persawahan menjadikan jalan dan tanah menjadi basah dan

becek. Melihat kondisi yang demikian tentunya diperlukan

pembagunan sarana untuk mengatasi keadaan tersebut.

Kekurangan lain yang berkaitan dengan kemajuan

sekolah datang dari masyarakat sekitar. Memang tidak bisa

dipungkiri, masyarakat sekitar mempunyai andil besar untuk

kemajuan sekolah. Seringkali kondisi tersebut tidak

dipengaruhi kemampuan serta kesadaran warga akan

pentingnya kondisi siswa yang masuk ke sekolah. Masyarakat

lokal terkadang ingin diutamakan untuk masuk sebagai siswa

dan mengusulkan beragam keringanan dalam hal administrasi

keuangan di sekolah.

Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi sekolah jika

siswa-siswa khususnya dari masyarakat sekitar mempunyai

performance kurang dari standar yang ditetapkan dan

menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pihak sekolah.

Page 80: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

66

d. Kompetensi Keahlian

1) Kompetensi Keahlian : TEKNIK KENDARAAN

RINGAN

Nomor SK Pembukaan Jurusan : 421.3/1352

Tanggal SK : 26 Juni 2007

Nomor Akreditasi Sekolah : 004318

Tanggal : 9 November 2010

2) Kompetensi Keahlian : BUSANA BUTIK

Nomor SK Pembukaan Jurusan : 421.3/1352

Tanggal SK : 26 Juni 2007

Nomor Akreditasi Sekolah : 004317

Tanggal : 9 November 2010

3) Kompetensi Keahlian : TEKNIK PEMESINAN

Nomor SK Pembukaan Jurusan : 421.3/1410

Tanggal SK : 28 Juni 2011

Nomor Akreditasi Sekolah : 004316

Tanggal : 9 November 2010

4) Kompetensi Keahlian : TEKNIK PERBAIKAN BODI

TOMOTIF

Nomor SK Pembukaan Jurusan : 421.3/2266.A/2014

Tanggal SK : 18 September 2014

5) Kompetensi Keahlian : JASA BOGA

Page 81: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

67

Nomor SK Pembukaan Jurusan : 421.3/2266.B/2014

Tanggal SK : 18 September 2014

e. Data Sekolah

Tabel 4.2

Rombongan Belajar /Kelas SMK N 1 Jambu

Jumlah Rombongan Belajar

Tahun Pelajaran BB TKR TP TPBO JB Jumlah

2014/2015 6 12 6 Belum dibuka 24

2015/2016 6 12 7 1 2 28

2016/2017 6 12 8 2 4 32

Tabel 4.3

Peserta Didik SMK N 1 Jambu

Jumlah Peserta Didik

Tahun Pelajaran BB TKR TP TPBO JB Jumlah

2014/2015 208 382 210 belum dibuka 800

2015/2016 208 374 226 38 42 888

2016/2017 202 368 271 67 96 1004

Tabel 4.4

Animo Calon Peserta Didik Baru SMK N 1 Jambu

Tahun Pelajaran BB KR TP TPBO JB JUMLAH

P D P D P D P D P D P D

2014/2015 120 70 198 14

4

13

2 72

belum

dibuka

belum

dibuka 450 186

Page 82: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

68

2015/2016 102 72 170 12

0

14

8

11

2 61 38 77

4

2 558 384

2016/2017 106 72 184 12

8

16

0

10

0 62 32 78

5

5 594 387

P : Pendaftar D : Diterima

Tabel 4.5

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK N 1 Jambu

Tahun

Pelajaran

Pegawai Negeri

Sipil

Guru Tidak

tetap

Tenaga

Kependidikan Jumlah

2014/2015 30 19 17 66

2015/2016 33 21 17 71

2016/2017 33 26 17 76

Tabel 4.6

Data Pemasaran Tamatan SMK N 1 Jambu

Tahun

Pelajaran BB TKR TP TPBO JB Rata-rata

2014/2015 98% 82% 61% Belum dibuka 80,33%

2015/2016 96% 75% 89% Belum meluluskan 86,67%

2016/2017 80%* 40%* 50%* Belum meluluskan 56,56%*

*: data 3 bulan setelah kelulusan

Tabel 4.7

Prestasi Sekolah SMK N 1 Jambu

Tahun Tingkat

Kabupaten

Tingkat

Provinsi

Tingkat

Nasional Jumlah

2014/2015 6 4 2 12

2015/2016 6 2 1 9

2016/2017 8 5 3 16

Page 83: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

69

4. Tujuan Sekolah SMK Negeri 1 Jambu

a. Tujuan Sekolah

1) Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan

berakhlak mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang

kompeten sesuai program keahlian pilihannya

2) Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu

beradaptasi dilingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu

menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.

3) Membekali peserta didik sikap profesional untuk

mengembangkan diri dan mampu berkompetisi di tingkat

nasional, regional dan internasional.

b. Tujuan Kompetensi Keahlian

1) Teknik Kendaraan Ringan

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.

b) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang

bertanggungjawab.

c) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup

sehat, memiliki wawasan, pengetahuan dan seni.

d) Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan

dan sikap agar kompeten dalam :

(1) Perawatan dan perbaikan motor otomotif.

Page 84: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

70

(2) Perawatan dan perbaikan system pemindah tenaga.

(3) Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi Otomotif

(4) Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan otomotif.

e) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier,

berkompetisi dan memngembangkan sikap professional

dalam kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan.

f) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan untuk melanjutkan pendidikan.

2) Teknik Permesinan

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.

b) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang

bertanggungjawab.

c) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup

sehat, memiliki wawasan, pengetahuan dan seni.

d) Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan

dan sikap agar kompeten dalam :

(1) Teknik Pemesinan Bubut

(2) Teknik Pemesinan Frais

(3) Teknik Pemesinan Gerinda

(4) Teknik Pemesinan CNC

(5) Teknik Pengelasan

Page 85: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

71

e) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier,

berkompetisi dan memngembangkan sikap professional

dalam kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan.

f) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan untuk melanjutkan pendidikan.

3) Busana Butik

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.

b) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang

bertanggungjawab.

c) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup

sehat, memiliki wawasan, pengetahuan dan seni.

d) Membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan

dan sikap agar kompeten sebagai:

(1) Operator jahit

(2) Operator potong

(3) Operator pola

e) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier,

berkompetisi dan memngembangkan sikap professional

dalam kompetensi keahlian busana butik.

f) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan untuk melanjutkan pendidikan.

Page 86: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

72

4) Teknik Perbaikan Bodi Otomotif

Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Perbaikan

Bodi Otomotif adalah membekali peserta didik dengan

keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:

a) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bodi otomotif secara

mandiri atau kelompok.

b) Mengembangkan pelayanan sebagai teknisi bodi otomotif

yang ada di dunia usaha dan dunia industri.

c) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bodi otomotif yang

profesional dalam bidang las, ketok pada kendaraan.

d) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bodi otomotif yang

profesional dalam bidang pengecatan kendaraan.

5) Jasa Boga

Tujuan kompetensi keahlian jasa boga adalah membekali

peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar

kompeten dalam hal-hal berikut :

a) Mengolah dan menyajikan makanan continental yang terdiri

dari makanan pembuka, makanan utama dan makanan

penutup.

b) Mengolah dan menyajikan makanan Indonesia dan oriental

yang terdiri dari makanan pembuka, makanan pokok, lauk

pauk dan makanan pokok.

Page 87: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

73

c) Melayani makan dan minum baik di restoran maupun di

ruang tamu, serta meja makan dan meja prasmanan.

d) Mengolah dan menyajikan aneka minuman non alkohol.

e) Mengorganisasi pelayanan makanan dan minuman di

restoran.

f) Melakukan perencanaan hidangan harian untuk meningkatkan

kesehatan.

g) Melakukan pengolahan makanan untuk kesempatan khusus.

h) Melakukan pengolahan usaha jasa boga.

B. Hasil Temuan Penelitian

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumya bahwa guru yang baik

adalah guru yang mengajar dengan hati nuraninya, membimbing dengan hati

nuraninya, mendidik dengan keikhlasan dan menginspirasi serta

menyampaikan kebenaran dengan rasa kaih sayang, tidak kalah pentingnya

adalah hasrat untuk mempersembahkan apa yang dia karyakan sebagai ibadah

terhadap Tuhanya. Guru agama islam memiliki peran penting dalam hal

mewujudkan pencapaian pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas

disekolah. Agar pencapaian kualitas pendidikan dan pembelajaran dapat

berjalan secara optimal perlu diupayakan bagaimana mengembangkan diri

peserta didik untuk memiliki kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) yang

stabil. Melalui kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) diharapkan semua

Page 88: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

74

unsur yang terlibat dalam pendidikan dan pembelajaran dapat memahami diri

dan lingkungan secara tepat, memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak iri

hati, dengki, cemas, takut, murung, tidak mudah putus asa dan tidak mudah

marah, sehingga menjadi manusia yang berkualitas dalam iman, ilmu dan

pengetahuan serta berakhlaq mulia. Sesuai dengan hasil observasi,

wawancara, serta dokumentasi di lokasi penelitian yaitu di SMK Negeri 1

Jambu peneliti mendapatkan beberapa hal.

Adapun pertanyaan wawancara yang diajukan kepada kepala sekolah,

guru PAI, Wakil Kepala Bagian Kurikulum dan Kepala Bidang Sarana

Prasarana tentang peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual pada anak di SMK N 1 Jambu, sebagai berikut:

1. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK N 1 Jambu

Dari penjabaran di atas, dapat diketahui bahwa data wawancara

maupun studi dokumen saling berkaitan. Fokus dari penelitian ini yaitu

membahas tentang peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan

ESQ nya pada anak di SMK N 1 Jambu. Selaku Kepala Sekolah ketika

diwawancarai tentang pengertian kecerdasan emosional dan spiritual pada

hari Rabu 31 Mei 2017 berikut:

“Kecerdasan kemampuan seseorang untuk mengendalikan

emosinya ataupun juga emosi orang di sekitarnya untuk hal yang

lebih positif dan berkenaan dengan jiwa atau spiritual yang

bersangkutan untuk bisa mengelola dirinya sendiri untuk lebih

bisa ke hal-hal yang lebih positif.”

Page 89: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

75

Adapun peran guru agama islam bagi siswa dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritualnya di SMK Negeri

1 Jambu sangat penting dan mempengaruhi karakteristik siswa. Seperti

hasil wawancara dengan Kepala Sekolah pada hari Rabu 31 Mei 2017

berikut:

“Sangat dibutuhkan peran guru agama islam karena pada sisi

penumbuhan budi pekerti untuk berkenaan dengan pengelolaan

emosi siswa dan juga kebutuhan sikap spiritualnya serta nilai-

nilai keagamaan menjadi inspirasi utama guru agama, termasuk di

dalam emosional dan spiritualnya menyangkut akhlak akhlak

siswa tersebut demi keberhasilannya di bidang agama, sebagai

contoh guru agama mengharuskan kepada siswa untuk shalat

dhuhur berjamaah bagi siswa laki-laki maupun perempuan yang

tidak berhalangan serta shalat jum’at dan guru hanya membimbing

dan mengabsen siswanya dan membiasakan siswa untuk membaca

asmaul husna setiap hari atau tadarus Al-Qur’an sebelum pelajaran

dimulai. Begitu pula dengan seluruh guru dan karyawan

diwajibkan untuk memberikan contoh keteladanan seperti kami

juga ikut aktif dalam kegiatan shalat dhuhur berjama’ah. Dan juga

guru agama melakukan perannya secara total selain itu guru juga

tidak hanya mentransfer ilmu saja tetapi juga melakukan perannya

dengan membantu siswa menyelesaikan masalahnya.”

Siswa diwajibkan mengerjakan shalat dzuhur berjamaah dan shalat

jum’at diharapkan mampu membantu siswa untuk lebih beristiqomah

dalam menjalankan ibadahnya di manapun mereka berada. Guru agama

juga mengajarkan kepada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan

positif yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta

mengajarkan kepada siswa ikhlas dalam beramal. Dan juga guru agama

Page 90: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

76

menanamkan nilai-nilai moral dan agama melalui kegiatan belajar

mengajar serta member contoh melalui sikap dan perilaku guru.

Menjadi guru agama harus mempunyai program dan konsep

tersendiri agar menjadikan peserta didik yang memiliki jiwa yang tinggi.

Seperti hasil wawancara dengan Kepala Sekolah mengenai program dan

konsep guru agama di SMK N 1 Jambu hari Rabu 31 Mei 2017 sebagai

berikut:

“Program guru menanamkan nilai nilai spiritual sebelum

pembelajaran, mengajak siswa menghafal ayat alqur’an berdoa

bersama awal dan akhir pembelajaran, sholat dhuhur berjamaah,

jumat pagi berkah kemudian dengan kegiatan-kegiatan yang

berkenaan memperingati hari besar agama dan muatan-muatan

kurikulum yang hidden atau tidak kelihatan kita tanamkan nilai-

nilai ESQ kita kaitkan dengan pelajaran. Kemudian Konsepnya

pengajaran siswa BTQ (Baca Tulis Alquran) kegiatan rohis rohani

islam diwajibkan terhadap semua siswa dengan harapan siswa bisa

mengetahui pelajaran agama lebih dalam lagi. Sebagai seorang

guru harus mengajarkan kepada siswa untuk bertutur kata dengan

sopan, mengucapkan salam ketika bertemu serta berjabat tangan

ketika berjumpa dan guru melibatkan siswa secara aktif dalam

proses pembelajaran baik secara fisik, materi maupun emosional.”

Melihat hal ini konsep seorang Guru Agama yang telah dilakukan

adalah mengajarkan kepada siswa untuk saling menghargai dan

menghormati satu sama lain tidak memandang diri lebih tinggi dari pada

orang lain.

Kecerdasan emosional dan spiritual sangat mempengaruhi

karakteristik siswa baik dari luar maupun dalam bisa dilihat dari sikap

dan kemampuannya. Adapun hasil wawancara dengan Bapak (S) selaku

Page 91: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

77

Kepala Sekolah hari Rabu 31 Mei 2017 dengan pertanyaan bagaimanakah

ESQ siswa di SMK N 1 Jambu ini jawaban beliau, berikut:

“Relatif bagus,baik anak-anak masih terkendali dari sisi emosional

dan spiritualnya terlihat dari minimnya kenakalan-kenakalan anak

walaupun ada satu dua anak yang kurang baik di pandang secara

umum siswa sudah baik di lihat dari karakteristik anak, secara

umum emosional sudah bisa dikendalikan secara kecerdasan

spiritual ada perkembangan dari tahun ke tahun termasuk dari

kegiatan kegiatan agama dan prestasinya.”

Demi tercapainya tujuan pendidikan di suatu lembaga pendidikan

sekolah/madrasah tentunya ada faktor yang mendukung dan ada faktor

penghambat. Faktor merupakan pengaruh penting dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual. Seperti pernyataan

Bapak (S) di SMK Negeri 1 Jambu selaku Kepala Sekolah ketika di

wawancarai pada hari Rabu 31 Mei 2017 berikut:

“Faktor penghambat mungkin dari sisi anak kesiapan anak dari

rumah untuk memulai pembelajaran, faktor pengarahan dari orang

tua yang dibutuhkan terhadap anak perhatian dalam menyikapi

anak ketika anak belajar dan faktor lingkungan bisa di lihat dari

teman pergaulan yang baik dan dalam masalah kecerdasan

emosional dan spiritual masih ada sebagian siswa yang belum

mampu mengkontrol emosinya, mengeluarkan kata-kata jelek,

membuat perilaku yang kurang baik, serta kurangnya motivasi

orang tua dan lingkungan bermain di luar sekolah. Sedangkan

faktor pendukung alhamdulillah.. untuk fasilitas atau sarana dan

prasarana di SMK Negeri 1 Jambu kami sudah mendukung,

seperti masjid yang cukup luas dan berada di lingkungan sekolah,

Al Qur’an dan alat-alat ibadah serta peralatan lain seperti:

kesenian dan pramuka. Suasana yang tenang karena jauh dari

keramaian. Lingkungan masyarakat yang aman, tentram dan

damai dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual

siswa,, untuk sarana dan prasarana juga sudah cukup mendukung,

Page 92: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

78

sedangkan dari siswa sendiri juga memiliki antusias yang tinggi

dalam kegiatan belajar mengajar.”

Sarana dan Prasarana yang mendukung serta antusiasme dari

siswa menjadi faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual siswa. Faktor yang mendukung pengembangan

kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) di SMK Negeri 1Jambu adalah

lingkungan yang kondusif, nyaman dan tentram, serta dukungan dari guru

untuk selalu memperhatikan perkembangan perilaku dan karakter siswa.

Faktor penghambatnya perkembangan kecerdasan emosional dan

spiritual siswa adalah kurang adanya motivasi pendidikan di luar

lingkungan sekolah.

Kurikulum merupakan segala rencana pelaksanaan pendidikan

yang dijadikan pedoman di suatu lembaga sekolah/madrasah. Kurikulum

yang diterapkan di SMK Negeri 1 Jambu adalah sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan pemerintah yaitu menggunakan 2 kurikulum yaitu

kurikulum yang lama KTSP 2006 dan kurikulum K-13. Seperti pernyataan

Bapak (S) selaku Kepala Sekolah ketika di wawancarai pada hari Rabu 31

Mei 2017 berikut:

“Ada dua macam kurikulum yaitu KTSP 2006 dan kurikulum K-

13 alasanya karena bertahap tidak bisa serempak sesuai dengan

tingkatan anak berupa pelaksanannya tidak serempak sekaligus

kemarin kelas 10 K-13 yang kelas 11 12 masih KTSP, kemudian

tahun depan K-13 kelas 11 di tambah kelas 10 yang KTSP kelas

12 jadi menyesuaikan dari tingkatan siswa.”

Page 93: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

79

Pelajaran tambahan bagi siswa sangat di butuhkan dengan tujuan

agar menambah wawasan luas ilmu pengetahuannya bagi siswa terutama

yang menyangkut kecerdasan emosional dan spiritual, dengan adanya

tambahan pelajaran siswa dapat mengembangkan apa yang di dapat

dalam pelajaran tambahan. Sama halnya seperti pendapat bapak (S)

selaku Kepala Sekolah ketika diwawancarai hari Rabu 31 Mei 2017

berikut:

“Ada tambahan kegiatan literasi siswa, pendidikan jasmani dan

gerakan penumbuhan budi pekerti contohnya bapak ibu guru

sebelum masuk kelas sudah ada di gerbang pintu mengucapkan

selamat pagi dan bersalaman kepada siswanya salah satu upaya

untuk meningkatkan kreativitas siswanya dan tingkat sosialnya.”

2. Hasil wawancara dengan guru agama islam SMK N 1 Jambu

Guru agama salah satu objek utama yang menjadikan fokus

penelitian dalam proses wawancara, mengenai pengertian kecerdasan

emosional dan spiritual bapak (SH) selaku guru agama memberikan

pernyataan hari Jumat 03 Juni 2017 bahwa yang di maksut dengan

kecerdasan emosional dan spiritual adalah sebagai berikut:

“Sebenarnya kecerdasan tidak hanya 2 itu adakecerdasan

pengetahuan kecerdasan sosial sedangkan Kecerdasan emosioanal

adalah kecerdasan yang berkaitan serta berhubungan dengan sikap

perilaku dari peserta didik yang menyangkut tentang kemampuan

di dalam mengendalikan emosional sedangkan kecerdasan

spiritual kecerdasan yang berkaitan dengan masalah kehidupan

keberagaman.”

Page 94: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

80

Disisi lain guru agama sangat memiliki peran penting bagi peserta

didiknya, tidak hanya mendidik tetapi harus memiliki peran sebagai

contoh teladan siswanya. Contohnya memiliki kepribadian yang baik dan

sopan agar siswa mencontohnya. Salah satu hasil wawancara mengenai

peran guru agama di SMK Negeri 1 Jambu dengan bapak (SH) selaku

guru agama memberikan pernyataan hari Jumat 03 Juni 2017 berikut:

“Yang jelas kalau kecerdasan spiritual guru agama memiliki peran

yang sangat utama karena bagaimanapun pengamalan nilai-nilai

spiritual keagamaan itu yang menjadi motor yang menjadi

inspirator utama guru agama sehingga dalam K-13 itukan yang

berkewajiban nilai-nilai spiritual termasuk di dalam emosional

karena bagaimanapun kecerdasan emosional menyangkut perilaku

akhlak dari siswa agar membentuk jiwa yang lebih baik sehingga

perannya sangat penting tentunya di bantu dengan guru-guru yang

lain. Contoh peran guru agama di SMK Negeri 1 Jambu guru

melibatkan siswa secara optimal dalam pelajaran baik secara fisik,

sosial, maupun emosional. Karena dengan begitu kita dapat

melatih siswa pandai bersosialisasi dengan teman, guru dan

sesama, serta menuntun siswa pandai mengendalikan diri dan

emosi dan menggiringnya kearah yang positif.. ya misalnya

dengan metode diskusi, Tanya jawab dan sebagainya. Kami

membiasakan siswa untuk membaca asmaul husna setiap hari dan

tadarus Al-Qur’an sebelum pembelajaran dimulai”

Guru melibatkan siswa secara langsung dalam proses

pembelajaran baik secara fisik, sosial, maupun material sehingga siswa

pandai bersosialisasi dan menjaga hubungan baik dengan guru, maupun

sesama siswa. Guru berperan dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual terutama dalam beristiqomah dengan

memberikan kewajiban serta membiasakan siswa untuk melakukan dan

Page 95: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

81

merasakan pengalaman-pengalaman ibadahnya. Guru mengajarkan

kepada siswa untuk bertutur kata dengan sopan, mengucapkan salam

ketika bertemu serta berjabat tangan ketika berjumpa. Melihat hal ini

peran guru agama yang telah dilakukan adalah mengajarkan kepada siswa

untuk saling menghargai dan menghormati dengan tidak memandang diri

lebih tinggi dari pada orang lain.

Konsep dan program menjadikan prinsip utama bagi guru agama

dengan tujuan menjadikan siswa lebih memiliki ketrampilan, kreativitas

dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas seperti pernyataan bapak (SH)

selaku Guru Agama ketika diwawancarai hari Jumat 03 Juni 2017 berikut:

“Programnya setiap hari efektif pembelajaran guru menanamkan

nilai-nilai spiritual melalui salah satunya sebelum pembelajaran

mengajak siswa untuk menghafal ayat Al-qur’an, berdo’a bersama

yang selajutnya sholat berjama’ah di lakukan rutin agar siswa

terdidik dengan baik dan disiplin, yang tidak kalah pentingnya

adalah muatan-muatan kurikulum yang hidden (tidak kelihatan)

kita tanamkan nilai-nilai emosional dan spiritual yang dikaitkan

dengan pelajaran. Konsepnya pengajaran siswa BTQ(Baca Tulis

Alquran) kegiatan rohis rohani islam diwajibkan terhadap semua

siswa dengan harapan siswa bisa mengetahui pelajaran agama

lebih dalam lagi.”

Kecerdasan emosional dan spiritual sangat mempengaruhi

karakteristik siswa baik dari luar maupun dalam bisa dilihat dari sikap

dan kemampuannya. Adapun hasil wawancara dengan Bapak (SH) selaku

Guru Agama hari Jumat 03 Juni 2017 dengan pertanyaan bagaimanakah

ESQ siswa di SMK N 1 Jambu ini jawaban beliau, berikut:

Page 96: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

82

“Kalau standarnya relatif baik di pandang secara umum dari

tingkat emosional siswa sudah cukup baik bisa di lihat dari

karakteristik anak, mungkin tingkat secara pribadi anak secara

umum emosional sudah bisa di kendalikan secara spiritual ada

perkembangan dari tahun ketahun termasuk dari kegiatan kegiatan

keagama dan prestasinya.”

Faktor merupakan pengaruh penting dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual, ada 2 faktor yaitu faktor penghambat

dan pendukung. Seperti pernyataan Bapak (SH) selaku Guru Agama

ketika di wawancarai pada hari Jumat 03 Juni 2017 berikut:

“peran guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan

spiritual (ESQ) di SMK N 1 Jambu ternyata berjalan kurang

maksimal karena beberapa faktor-faktor yang menghambat

sebagai berikut: Terbatasnya waktu pertemuan dan interaksi antara

siswa dan guru, sehungga para guru di semaksimal mungkin

dalam memantau sikap, tingkah laku, kepribadian, maupun

perkembangan siswa itu sendiri, termasuk di dalamya kecerdasan

emosional dan spiritual siswa. Kecerdasan emosional dan spiritual

siswa merupakan kecerdasan yang tidak permanen sehingga dalam

pengembanganya tidak semudah kecerdasan intelektualiatas,

karena EQ dan SQ merupakan kecerdasan yang berubah-ubah,

terkadang mengalami kenaikan tetapi tidak jarang juga mengalami

penurunan. Kurangnya motivasi atau perhatian orang tua ketika

siswa berada dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan

masyarakat.Tidak adanya penilaian secara tertulis secara langsung

mengenai sejauh mana kecerdasan emosional dan spiritual siswa

sehingga para guru hanya bisa memantau dan menilai

perkembangan ESQ siswa melalui sikap mereka sehari-hari dan

mengadakan kerjasama dan interaksi terhadap wali murid

mengenai perkembangan karakter siswa. ESQ merupakan

kecerdasan yang abstrak sehingga pengukurannya sangat sulit,

tidak seperti IQ yang pengukuranya terkait dengan persoalan-

persoalan logis rasional, jadi untuk memberikan penilaian ESQ

para guru hanya dengan memberikan peraturan dan batasan-

batasan yang lentur dan sikap atau tingkah laku siswa sehari-hari.

adapun faktor yang mendukung bagi pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual siswa adalah sarana dan prasarana di SMK

N 1 Jambu yang dirasa sudah cukup memadai bagi pelaksanaan

Page 97: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

83

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual siswa dengan

adanya sarana ibadah yang dimiliki sendiri seperti masjid.”

Karakter seorang guru bisa dilihat dari sikap dan cara mengajar

terhadap siswanya, menjadi guru agama harus mempunyai karakter yang

tlaten dan sabar dalam menghadapi siswanya tidak membeda-bedakan

satu sama lainnya dan guru agama harus memiliki keunngulan tersendiri

seperti hasil wawancara dengan bapak (SH) selaku Guru Agama hari

Jumat 03 Juni 2017 berikut:

“Karakter yang harus dimiliki seorang guru yaitu :Teladan baik

dalam tutur kata, berprilaku, sikap guru tersebut memiliki

wawasan luas, guru agama harus memiliki kelebihan

dibandingkan guru yang lainnya lebih-lebih dalam ilmu

keagamaanya. Keakraban terhadap siswanya tidak boleh

membeda-bedakan. Karakter sabar dan ulet mencari celah-celah

yang mencapai sasaran.”

Pengembangan sikap pada siswa sangat penting bagi tugas guru

agama dalam meningkatkan sikap siswa agar menyikapinya dengan baik

dan benar diantara sikap istiqomah, rendah hati, berusaha, berserah diri,

ikhlas, totalitas dan ihsan seperti pernyataan bapak mengenai

pengembangan sikap langkah yang dilakukan apa saja (SH) selaku guru

Agama ketika di wawancarai hari Jumat 03 Juni 2017 berikut:

“Langkah yang sering dilakukan dengan menanamkan atau

pencerahan nilai petuah-petuah atau nasihat yang berkaitan

dengan kinerjanya kemudian memberikan dampak positif dan

negatif di dalam siswa berkarya nantinya sehingga mereka bisa

menerima contohnya kasih cerita orang sukses di karenakan apa

lalu orang gagal di karenakan apa agar tidak sombong serta

Page 98: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

84

memberikan materi-materi etos kerja agar bisa menerima tidak

hanya life skill tapi soft skill.”

3. Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK N 1

Jambu

Pengertian kecerdasan emosional dan spiritual tidak hanya di

ungkapkan Kepala Sekolah dan Guru Agama saja tetapi ibu (YS) selaku

Wakil Kepala Bagian Kurikulum menyampaikan pernyataan ketika di

wawancarai tentang pengertian kecerdasan emosional dan spiritual hari

Rabu 07 Juni 2017 berikut:

“Kecerdasan emosioanal adalah kecerdasan yang berhubungan

dengan sikap perilaku peserta didik yang menyangkut tentang

kemampuan di dalam mengendalikan emosional saat berinteraksi

dengan orang lain sedangkan kecerdasan spiritual kecerdasan yang

berkaitan dengan masalah kehidupan keberagaman berhubungan

dengan hati bagaimana dia berprilaku dan biasanya orang yang

memiliki kecerdasan spiritual berpikiran yang positif.”

Faktor merupakan pengaruh penting dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual, ada 2 faktor yaitu faktor penghambat

dan pendukung. Seperti pernyataan Ibu (YS) selaku Wakil Kepala

Bagian Kurikulum SMK N 1 Jambu ketika di wawancarai pada hari Rabu

07 Juni 2017 berikut:

“faktor penghambat diantaranya: masalah yang sering muncul

adalah siswa kurang mampu mengendalikan diri, tidur waktu

pelajaran, berkata jelek belum paham mengenai kewajibannya

disekolah, terbukti masih ada sebagian siswa yang melanggar

peraturan-peraturan yang di tetapkan sekolah seperti dating

terlambat, ketahuan merokok saat masih menggunakan seragam

Page 99: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

85

sekolah. Terbatasnya waktu pertemuan dan interaksi antara siswa

dan guru, sehungga para guru di semaksimal mungkin dalam

memantau sikap, tingkah laku, kepribadian, maupun

perkembangan siswa itu sendiri, termasuk di dalamya kecerdasan

emosional dan spiritual siswa. Kecerdasan emosional dan spiritual

siswa merupakan kecerdasan yang tidak permanen sehingga dalam

pengembanganya tidak semudah kecerdasan intelektualiatas,

karena EQ dan SQ merupakan kecerdasan yang berubah-ubah,

terkadang mengalami kenaikan tetapi tidak jarang juga mengalami

penurunan. Kurangnya motivasi atau perhatian orang tua ketika

siswa berada dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan

masyarakat. Tidak adanya penilaian secara tertulis secara langsung

mengenai sejauh mana kecerdasan emosional dan spiritual siswa

sehingga para guru hanya bisa memantau dan menilai

perkembangan ESQ siswa melalui sikap mereka sehari-hari dan

mengadakan kerjasama dan interaksi terhadap wali murid

mengenai perkembangan karakter siswa. ESQ merupakan

kecerdasan yang abstrak sehingga pengukurannya sangat sulit,

tidak seperti IQ yang pengukuranya terkait dengan persoalan-

persoalan logis rasional, jadi untuk memberikan penilaian ESQ

para guru hanya dengan memberikan peraturan dan batasan-

batasan yang lentur dan sikap atau tingkah laku siswa sehari-hari.

Menurut Ibu (YS) adapun faktor yang mendukung bagi

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual siswa adalah

sarana dan prasarana di SMK N 1 Jambu yang dirasa sudah cukup

memadai bagi pelaksanaan pengembangan kecerdasan emosional

dan spiritual siswa dengan adanya sarana ibadah yang dimiliki

sendiri seperti masjid. Di tambah dengan peran guru agama dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) dalam

pembelajaran terutama dalam guru yang mengampu mata

pelajaran agama pada khususnya dan juga guru yang mengampu

mata pelajaran lain disini kami berusaha untuk mengembangkan

kecerdasan siswa baik IQ, EQ, dan SQ, dan melihat

perkembangan perilaku dan karakter siswa.”

Kurikulum yang di pakai di SMK N 1 Jambu ada 2 kurikulum

yaitu kurikulum yang lama KTSP 2006 dan kurikulum K-13. Seperti

pernyataan Ibu (YS) selaku Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK N 1

Jambu ketika di wawancarai pada hari Rabu 07 Juni 2017 berikut:

Page 100: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

86

“Ada dua macam kurikulum yaitu KTSP 2006 dan kurikulum K-

13 menurut ibu (YS) tetap sama karena di dalamnya sama-sama

mengembangkan karakter peserta didik alasanya karena yang

KTSP masih umum kalau yang K-13 yang di tekankan adalah

pengembangan karakter peserta didik dalam halnya adalah

karakter yang religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan itu di

bedakan. Dan bertahap tidak bisa serempak sesuai dengan

tingkatan anak berupa pelaksanannya jadi menyesuaikan dari

tingkatan siswa dan untuk mengembangkan peserta didik.”

Pelajaran tambahan bagi siswa sangat di butuhkan dengan tujuan

agar menambah wawasan luas ilmu pengetahuannya bagi siswa terutama

yang menyangkut kecerdasan emosional dan spiritual, dengan adanya

tambahan pelajaran siswa dapat mengembangkan apa yang di dapat

dalam pelajaran tambahan. Sama halnya seperti pendapat Ibu (YS) selaku

Wakil Kepala Bagian Kurikulum ketika diwawancarai hari Rabu 07 Juni

2017 berikut:

“Ada tambahan kegiatan literasi,kalau dari spiritual ada tambahan

kegiatan rohis dan dilaksanakan setiap hari jumat tujuannya biar

menampung siswa-siswa yang memang ingin mengembangkan

ESQ nya. Dan tambahan pendidikan jasmani dan gerakan

penumbuhan budi pekerti contohnya bapak ibu guru sebelum

masuk kelas sudah ada di gerbang pintu mengucapkan selamat

pagi dan bersalaman kepada siswanya serta ada tambahan kegiatan

extra kulikuler.”

4. Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMK

N 1 Jambu

Sama halnya pernyataan Bapak (HB) selaku Kepala Bidang Sarana

dan Prasarana ketika diwawancarai mengenai pengertian kecerdasan

emosional dan spiritual pada hari Kamis 08 Juni 2017 berikut:

Page 101: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

87

“Kecerdasan emosioanal adalah kecerdasan yang berhubungan

dengan sikap perilaku peserta didik yang menyangkut tentang

kemampuan di dalam mengendalikan emosional sedangkan

kecerdasan spiritual kecerdasan yang berkaitan dengan sifat

kerohaniannya, jiwa dan akalnya seperti apa dalam masalah

kehidupan keberagaman.”

Faktor merupakan pengaruh penting dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual, ada 2 faktor yaitu faktor penghambat

dan pendukung. Seperti pernyataan Bapak (HB) selaku Kepala Bidang

Bagian Sarana dan Prasarana SMK N 1 Jambu ketika di wawancarai pada

hari Kamis 08 Juni 2017 berikut:

“peran guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan

spiritual (ESQ) di SMK N 1Jambu ternyata berjalan kurang

maksimal karena beberapa faktor-faktor yang menghambat sebagi

berikut: Terbatasnya waktu pertemuan dan interaksi antara siswa

dan guru, sehungga para guru di semaksimal mungkin dalam

memantau sikap, tingkah laku, kepribadian, maupun

perkembangan siswa itu sendiri, termasuk di dalamya kecerdasan

emosional dan spiritual siswa. Kecerdasan emosional dan spiritual

siswa merupakan kecerdasan yang tidak permanen sehingga dalam

pengembanganya tidak semudah kecerdasan intelektualiatas,

karena EQ dan SQ merupakan kecerdasan yang berubah-ubah,

terkadang mengalami kenaikan tetapi tidak jarang juga mengalami

penurunan. Kurangnya motivasi atau perhatian orang tua ketika

siswa berada dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan

masyarakat. Tidak adanya penilaian secara tertulis secara langsung

mengenai sejauh mana kecerdasan emosional dan spiritual siswa

sehingga para guru hanya bisa memantau dan menilai

perkembangan ESQ siswa melalui sikap mereka sehari-hari dan

mengadakan kerjasama dan interaksi terhadap wali murid

mengenai perkembangan karakter siswa. ESQ merupakan

kecerdasan yang abstrak sehingga pengukurannya sangat sulit,

tidak seperti IQ yang pengukuranya terkait dengan persoalan-

persoalan logis rasional, jadi untuk memberikan penilaian ESQ

para guru hanya dengan memberikan peraturan dan batasan-

batasan yang lentur dan sikap atau tingkah laku siswa sehari-hari.

Page 102: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

88

Menurut Bapak (HB) adapun faktor yang mendukung bagi

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual siswa adalah

sarana dan prasarana di SMK N 1 Jambu yang dirasa sudah cukup

memadai bagi pelaksanaan pengembangan kecerdasan emosional

dan spiritual siswa dengan adanya sarana ibadah yang dimiliki

sendiri seperti masjid.”

Faktor yang menghambat perkembangan kecerdasan emosional

dan spiritual juga berasal dari lingkungan seperti lingkungan keluarga

dan sosial. Kurang adanya motivasi atau dukungan dari orang tua sebagai

lingkungan pendidikan di luar lingkungan sekolah. Faktor pendukung

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) di SMK Negeri

1 Jambu adalah lingkungan yang kondusif, nyaman dan tentram, serta

dukungan dari guru untuk selalu memperhatikan perkembangan perilaku

dan karakter siswa.

Sarana dan prasarana merupakan pelengkap dalam kegiatan belajar

mengajar tanpa adanya sarana dan prasarana kegiatan belajar tidak akan

berjalan dengan baik dan benar dan dukungan sarana dan prasarana

sangat di butuhkan demi kelancaran belajar mengajar. Salah satu hasil

wawancara dengan Bapak (HB) selaku Kepala Bidang Sarana dan

Prasarana tentang dukungan sarana dan prasarana langkah apa saja yang

dilakukan hari Kamis 08 Juni 2017 berikut pernyataanya:

“Menurut Bapak (HB)sarana dan prasarana dengan adanya guru

BK untuk mengendalikan kecerdasan emosional dan spiritual

kemudian adanya program jumat berkah dengan adanya pesantren

kilat dan di dukung sarana prasarana langkah untuk mendukung

sarana dan prasarana yaitu dengan mengembangkan atau

Page 103: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

89

menanbah sarana da prasarana yang ada serta merawatnya dengan

baik agar sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik.”

Pelajaran tambahan bagi siswa sangat di butuhkan dengan tujuan

agar menambah wawasan luas ilmu pengetahuannya bagi siswa terutama

yang menyangkut kecerdasan emosional dan spiritual, dengan adanya

tambahan pelajaran siswa dapat mengembangkan apa yang di dapat

dalam pelajaran tambahan. Sama halnya seperti pendapat bapak (HB)

selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana ketika diwawancarai hari

Kamis 08 Juni 2017 berikut:

“Ada tambahan kegiatan literasi, pendidikan jasmani dan gerakan

penumbuhan budi pekerti contohnya bapak ibu guru sebelum

masuk kelas sudah ada di gerbang pintu mengucapkan selamat

pagi dan bersalaman kepada siswanya serta ada tambahan kegiatan

extra kulikuler.”

C. Peran Guru Agama Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan

Spiritual Anak di SMK Negeri 1 Jambu

Perkembangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) sangat

di pengaruhi oleh proses pendidikan baik itu dalam keluarga, lingkungan,

masyarakat, maupun lingkungan sekolah. Yang meliputi kasih sayang,

saling menghargai atau toleran, religius sehingga menghasilkan generasi

muda yang bertanggung jawab, mempunyai ketahanan mental yang kuat,

serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Page 104: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

90

Orang tua harus berupaya membentengi anak-anaknya dari krisis

moral sedini mungkin. Baik buruknya akhlaq atau perbuatan seseorang

sangat dipengaruhi dari pendidikan. Pendidikan diharapkan memberikan

sebuah perubahan positif terhadap peserta didik melalui guru, karena

tugas guru agama yang utama adalah memberikan pengetahuan yang

baik, sikap nilai, dan keterampilan serta akhlaq yang baik pula kepada

peserta didiknya.

Guru agama memiliki peran penting dalam hal pendidikan dan

ilmu keagamaan demi mewujudkan pencapaian pendidikan dan

pembelajaran yang berkualitas di sekolah maupun diluar sekolah. karena

seperti yang saya teliti bahwa siswa di smk negeri 1 jambu dalam hal

kecerdasan emosional dan spiritualnya masih kurang berkembang di

sebabkan oleh siswa kurang berinteraksi dengan guru dan ilmu-ilmu

keagamaannya kurang berkembang karena di smk negeri 1 yang

diutamakan jurusannya saja tidak dengan kecerdasan emosional dan

spiritualnya jadi peran guru agama islam sangat mempengaruhi

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual pada siswanya demi

tercapainya aspek kejiwaan dan kerohaniannya berkembang dengan baik

dan seimbang dan Agar pencapaian kualitas pendidikan dan

pembelajaran dapat berjalan secara optimal perlu diupayakan bagaimana

mengembangkan diri peserta didik untuk memiliki kecerdasan emosional

dan spiritual (ESQ) yang stabil. Melalui kecerdasan emosional dan

Page 105: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

91

spiritual (ESQ) diharapkan semua unsur yang terlibat dalam pendidikan

dan pembelajaran dapat memahami diri dan lingkungan secara tepat,

memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak iri hati, dengki, cemas, takut,

murung, tidak mudah putus asa dan tidak mudah marah, sehingga

menjadi manusia yang berkualitas dalam iman, ilmu dan pengetahuan

serta berakhlaq mulia.

1. Peran guru agama di SMK Negeri 1 Jambu

a. Guru agama mengharuskan kepada siswa untuk shalat dhuhur

berjamaah bagi siswa laki-laki maupun perempuan yang tidak

berhalangan serta shalat jum’at dan guru hanya membimbing dan

mengabsen siswanya.

b. Guru agama berperan untuk membiasakan siswanya untuk membaca

asmaul husna setiap hari atau tadarus Al-Qur’an sebelum pelajaran

dimulai. Begitu pula dengan seluruh guru dan karyawan diwajibkan

untuk memberikan contoh keteladanan seperti kami juga ikut aktif dalam

kegiatan shalat dhuhur berjama’ah.

c. Guru agama berperan melibatkan siswa secara optimal dalam

pelajaran baik secara fisik, sosial, maupun emosional. Karena dengan

begitu kita dapat melatih siswa pandai bersosialisasi dengan teman, guru

dan sesama.

d. Guru agama berperan dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual terutama dalam beristiqomah dengan memberikan

Page 106: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

92

kewajiban serta membiasakan siswa untuk melakukan dan merasakan

pengalaman-pengalaman ibadahnya.

e. Guru agama melakukan perannya secara total selain itu guru juga tidak

hanya mentransfer ilmu saja tetapi juga melakukan perannya dengan

membantu siswa menyelesaikan masalahnya.

f. Guru agama juga berperan mengajarkan kepada siswa untuk

melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri

dan orang lain, serta mengajarkan kepada siswa ikhlas dalam beramal.

2. Faktor yang mendukung dalam pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual anak di SMK Negeri 1 Jambu.

Adapun faktor yang mendukung bagi pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual anak di SMK Negeri 1 Jambu adalah sarana dan

prasarana di SMK Negeri 1 Jambu yang dirasa sudah cukup memadai

bagi pelaksanaan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual anak

dengan adanya sarana ibadah yang dimiliki seperti masjid dan sarana dan

prasarana yang lain yaitu gedung-gedung praktik kejuruan.

3. Faktor yang menghambat dalam pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual anak di SMK Negeri 1 Jambu.

Peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan

spiritual (ESQ) di SMK Negeri 1 Jambu ternyata berjalan kurang

maksimal karena beberapa faktor-faktor yang menghambat sebagai

berikut:

Page 107: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

93

a. Terbatasnya waktu pertemuan interaksi anatara siswa dan guru,

sehingga para guru kurang semaksimal mungkin dalam memantau sikap,

tingkah laku, kepribadian, maupun perkembangan siswa itu sendiri,

termasuk di dalamnya kecerdasan emosional dan spiritual siswa.

b. Kurangnya motivasi atau perhatian orang tua ketika siswa berada

dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.

c. Tidak adanya penilaian secara tertulis secara langsung mengenai

sejauh mana kecerdasan emosional dan spiritual siswa sehingga para guru

hanya bisa memantau dan menilai perkembangan ESQ siswa melalui

sikap mereka sehari-hari dan mengadakan kerjasama dan interaksi

terhadap wali murid mengenai perkembangan karakter siswa.

Page 108: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mendeskripsikan pembahasan secara menyeluruh

sebagaimana terlihat dalam bab-bab sebelumnya, dari pembahasan mengenai

“peran guru agama islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan

spiritual (EQ) dan (SQ) siswa di SMK N 1 Jambu” maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa peran guru agama islam dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK N 1

Jambu adalah:

a. Guru agama memiliki peran penting diantaranya guru agama

sebagai demonstrator atau pengajar yang baik, guru agama

sebagai pengelola kelas, guru agama sebagai mediator dan

fasilitator, guru agama sebagai evaluator. karena nilai nilai

keagamaan menjadi inspirasi utama guru agama, termasuk di

dalam emosional karena bagaimanapun kecerdasan emosional

menyangkut perilaku akhlak akhlak siswa sehingga peran guru

sangat penting dan juga di bantu dengan guru guru yang

lainnya serta menanamkan nilai dan memberikan nasihat

Page 109: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

95

nasihat terhadap siswa menunjukkan dampak negatif dan

positif agar bisa menerima tidak hanya life skill tapi soft skill.

b. Dalam hal kerendahan hati peran guru agama yaitu melibatkan

siswa secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar serta

dalam berorganisasi sehingga siswa dapat bersosialisasi dengan

baik tanpa memandang harta, fisik, dan jabatan.

c. Guru agama berperan mendorong siswa untuk aktif dalam

organisasi yang ada di dalam sekolah maupun di luar sekolah

merupakan usaha guru dalam mengembangkan sikap totalitas.

d. Guru agama berperan dalam menjalankan profesinya diniatkan

sebagai ibadah mengajar dengan hati serta sebagai orang yang

membimbing dengan hati nuraninya dan sebagai orang yang

mendidik dengan segenap keikhlasan.

e. Guru agama berperan melibatkan siswa secara langsung dalam

proses pembelajaran baik secara fisik, sosial, maupun material

sehingga siswa pandai bersosialisasi dan menjaga hubungan

baik dengan guru, maupun sesama siswa. Dan berperan dalam

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual terutama

dalam beristiqomah dengan memberikan kewajiban serta

membiasakan siswa untuk melakukan dan merasakan

pengalaman-pengalaman ibadahnya.

Page 110: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

96

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan

kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK N 1

Jambu:

a. Faktor pendukung dalam mengembangkang ESQ adalah sarana

dan prasarana yang memadai, serta lingkungan yang nyaman

dan kondusif karena berada dalam lingkungan pedesaan,

adanya kerja sama osis yang membantu teman yang lain agar

aktif dalam mengikuti kegiatan keorganisasian.

b. Faktor yang menghambat pengembangan ESQ adalah:

Terbatasnya waktu pertemuan dan interaksi antara guru dan

siswa. Kurangnya motivasi dan perhatian orang tua. Tidak

adanya penilaian secara tertulis secara langsung mengenai

sejauh mana kecerdasan emosional dan spiritual siswa

sehingga para guru hanya bisa memantau dan menilai

perkembangan ESQ siswa melalui sikap mereka sehari-hari

dan mengadakan kerjasama dan interaksi terhadap wali murid

mengenai perkembangan karakter siswa.

B. Saran-saran

1. Kepada peneliti lain untuk bisa mengkaji dan meneliti ulang masalah

ini, sebab hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini

dikarenakan semata-mata keterbatasan pengetahuan dan metodologi

Page 111: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

97

penulis, namun demikian semoga hasil penelitian ini bisa dijadikan

acuan untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan dapat memberikan perhatian

yang khusus terhadap aspek-aspek dan nilai-nilai peningkatan ESQ

siswa.

3. Kepada para pendidik (guru) di harapkan untuk mampu meningkatkan

tiga kecerdasan baik kecerdasan inteligen (otak), kecerdasan

emosional maupun kecerdasan spiritual secara seimbang.

4. Seorang guru harus menampakkan dan menjalankan figur yang tidak

hanya mengajar (transfer of knowledge) tetapi juga harus mendidik

dengan mentransfer nilai-nilai budi pekerti atau akhlak yang baik.

5. Dalam pelaksanaan peningkatan ESQ siswa, dibutuhkan kerjasama

yang harmonis dari berbagai pihak baik orang tua, guru dan

masyarakat.

Page 112: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

98

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165 Jilid 1.

Jakarta: PT Arga Tilanta.

.2003.Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional Spiritual

ESQ Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165 Jilid 2. Jakarta:

PT Arga Tilanta.

Azzet, Muhammad Muhaimin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi

Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darajat, Zakiah. 1996. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: pustaka

setia

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT remaja rosdakarya

Goleman, Daniel. 1995. Kecerdasan Emosional. Terjemahan oleh T. Hermaya.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gottman, John. 1997. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan

Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, Sutrisno. 1987. MetodologiReseach.Yogyaarta: YayasanPenerbitFakultas

UGM

Hidayatullah, Muhammad Furqon. 2009.Guru Sejati: Membangun Insan

Berkarakter Kuat Dan Cerdas. Surakarta: yuma pustaka.

Hude, Darwis. 2006. Emosi: Penjelajahan Religio Psikologis Tentang Emosi

Manusia Di Dalam Al Qur’an. Jakarta: Erlangga.

Page 113: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

99

(http://berbagisolusiblogadress.blogspot.co.id/2016/03/a.html,diakses Hari Rabu,

19 April 2017 pukul 10.00)

https://avinurul.wordpress.com/tawuran-pelajar-hilangnya-teladan-yang-tidak

patut-ditiru/ di unduh pada/tanggal 21 MARET 2017:19.00.

(http://file.upi.edu/Direktori/FTIK/M_K_D_U/jtptiain-gdl-eny ulfatur -3844-1-

3103250_/.pdf, diakses Hari Selasa, 28/03/2017 pukul 12.00).

(https://fixguy.wordpress.com/peran guru/, diakses pada hari Selasa, 28 Maret

2017 pukul 12.15).

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Moelung, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Moh. Uzer usman.2011. Menjadi Guru Profesional.Bandung: remaja

rosdakarnya.

Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda karya

Mustofa, Yasin. 2007. EQ untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam:

Meningkatkan Perilaku Pengendalian Diri dan Rasa Empati atau

Kasih Sayang pada Anak. Yogyakarta: Sketsa.

Monty dan Fidelis, 2003. Mendidik Kecerdasan pedoman bagi orang tua dan

guru dalam mendidik anak cerdas. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Nasution, Ahmad Taufik. 2009. Melejitkan SQ dengan Prinsip 99 Asmaul Husna:

Merengkuh Puncak Kebahagiaan dan Kesuksesan Hidup. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Page 114: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

100

Poerwodarminto, W.J.S. 2006.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rohman, Afif Kurnia. 2014. Pengalaman Spiritual Mahasiswa Sebelum dan

Sesudah Mengikuti Mata Kuliah Akhlak Tasawuf pada Mahasiswa Progdi PAI

STAIN Salatiga Angkatan 2012. Skripsi Di Terbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga

Suharsono.2004.Akselarasi Intelegensi, Optimalkan IQ, EQ, SQ, Secara Islami,

Jakarta: Inisiasi.

.2000.Mencerdaskan Anak. Jakarta: inisiasi.

Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Bandung: Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Ruhaniah Trasendental Intelligence. Jakarta:

Gema Insani Press.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2008. Jakarta: Sinar Grafika

Page 115: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 116: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 117: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 118: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 119: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 120: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 121: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 122: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia
Page 123: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepala Sekolah SMK N 1 Jambu Desa Jambu Kecamatan Jambu

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Apa yang bapak ketahui tentang kecerdasan emosional dan spiritual?

2. Bagaimana peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK N 1 Jambu ini?

3. Apa saja program dan konsep guru agama di SMK N 1 Jambu ini?

4. Bagaimanakah kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK N 1

jambu?

5. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

6. Apa faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

7. Kurikulum yang dipakai di SMK N 1 Jambu ini apa?

8. Adakah tambahan kurikulum atau pelajaran tambahan yang digunakan

untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual?

B. Kepada Guru Agama SMK N 1 Jambu Desa Jambu Kecamatan Jambu

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Menurut bapak/ibu kecerdasan emosional dan spiritual itu apa?

Page 124: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

2. Bagaimana peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK N 1 Jambu ini?

3. Apa saja program dan konsep guru agama di SMK N 1 Jambu ini?

4. Bagaimanakah kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK N 1

Jambu ini?

5. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

6. Apa faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

7. Adapun menjadi seorang guru untuk mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) karakter apa sajakah yang harus

dimiliki oleh seorang guru?

8. Untuk mengembangkan sikap istiqomah, rendah hati, berusaha dan

berserah diri, keikhlasan, totalitas dan ihsan langkah apa saja yang

bapak/ibu lakukan?

C. Kepada Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK N 1 Jambu Desa Jambu

Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan emosional dan

spiritual?

2. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan

emosioanal dan spiritual?

Page 125: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

9. Bagaimana peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK N 1 Jambu ini?

10. Apa saja program dan konsep guru agama di SMK N 1 Jambu ini?

11. Bagaimanakah kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK N 1

Jambu ini?

12. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

13. Apa faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

14. Adapun menjadi seorang guru untuk mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) karakter apa sajakah yang harus

dimiliki oleh seorang guru?

15. Untuk mengembangkan sikap istiqomah, rendah hati, berusaha dan

berserah diri, keikhlasan, totalitas dan ihsan langkah apa saja yang

bapak/ibu lakukan?

D. Kepada Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK N 1 Jambu Desa Jambu

Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

3. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan emosional dan

spiritual?

4. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan

emosioanal dan spiritual?

Page 126: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

16. Bagaimana peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) siswa di SMK N 1 Jambu ini?

17. Apa saja program dan konsep guru agama di SMK N 1 Jambu ini?

18. Bagaimanakah kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK N 1

Jambu ini?

19. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

20. Apa faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

21. Adapun menjadi seorang guru untuk mengembangkan kecerdasan

emosional dan spiritual (ESQ) karakter apa sajakah yang harus

dimiliki oleh seorang guru?

22. Untuk mengembangkan sikap istiqomah, rendah hati, berusaha dan

berserah diri, keikhlasan, totalitas dan ihsan langkah apa saja yang

bapak/ibu lakukan?

E. Kepada Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK N 1 Jambu Desa Jambu

Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

5. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan emosional dan

spiritual?

6. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan

emosioanal dan spiritual?

Page 127: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

7. Apa faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan emosioanal

dan spiritual?

8. Kurikulum yang di pakai di SMK N 1 Jambu ini apa?

9. Adakah tambahan kurikulum atau pelajaran tambahan yang digunakan

untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual di SMK N

1 Jambu?

F. Kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMK N 1 Jambu Desa

Jambu Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2016/2017

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang kecerdasan emosional dan

spiritual?

2. Apa faktor penghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

3. Apa faktor pendukung dalam mengembangkan kecerdasan emosional

dan spiritual?

4. Untuk mendukung sarana dan prasarana di SMK N 1 Jambu langkah

apa saja yang bapak/ibu lakukan?

5. Adakah tambahan kurikulum atau pelajaran tambahan yang digunakan

untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual di SMK N

1 Jambu?

Page 128: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

Dokumentasi Wawancara dan Observasi

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Jambu

Page 129: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

Wawancara dengan Guru Agama SMK Negeri 1 Jambu

Page 130: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

Wawancara dengan Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMK Negeri 1 Jambu

Wawancara dengan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Jambu

Page 131: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

Gedung ruang guru SMK Negeri 1 Jambu

Ruang Kelas Siswa SMK Negeri 1 Jambu

Ruang Praktik Jurusan SMK Negeri 1 Jambu

Page 132: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia

Mushola di SMK Negeri 1 Jambu untuk kegiatan beribadah dan kegiatan keagamaan

para guru dan siswa

Kantor Kepala Sekolah dan TU SMK negeri 1 Jambu

Depan Gerbang dan Pos Satpam SMK Negeri 1 Jambu

Page 133: PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1943/1... · bagi orang lain dan diri sendiri. 4. Bapak Drs.H.Wahyudhiana, MM.Pd. yang telah bersedia