PERAN DOKTER DALAM PENYALAHGUNAAN NARKOBA: Ditinjau dari Etika dan Hukum Kedokteran

PERAN DOKTER DALAM PENYALAHGUNAAN NARKOBA:Ditinjau dari Etika dan Hukum KedokteranKelompok 5MKDU RKI periode Juli 2015FENOMENA

PENDAHULUANBAB 1LATAR BELAKANGAngka kejadian penyalahgunaan Psikotropika di Indonesia cukup tinggiDokter memiliki wewenang dalam peresepan obat-obat psikotropika Rawan penyalahgunaanDokter harus mengerti perannya dalam Penyalahgunaan PsikotopikaETIKA DAN HUKUM KEDOKTERANRUMUSAN MASALAH Bagaimana peran dokter dalam penyalahgunaan narkoba dikaji etik dan hukum kedokteran dalam?TujuanMengetahui bagaimana peran dokter dalam Penyalahgunaan Psikotropika dikaji dari segi etika dan hukum kedokteran

ManfaatMemberikan informasi kepada dokter tentang perannya dalam penyalahgunaan psikotropika

Memberikan informasi tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyalahgunaan psikotropika

Mencegah penyalahgunaan psikotropika TINJAUAN PUSTAKABAB 2DEFINISI PSIKOTROPIKAETIKA KEDOKTERANUNDANG-UNDANGKOMPETENSI

PEMBAHASANBAB 3Dokter sebagai praktisi kesehatan memiliki wewenang untuk memberikan resep obat psikotropika sesuai dengan indikasi sesuai uu pasal

Pemberian terapi dengan obat psikotropika tersebut haruslah rasional yaitu : tepat indikasi, tepat penderita, tepat dosis, tepat regimen obat, dan waspada efek samping.

Apabila pemberian obat psikotropika tersebut tidak rasional dan terjadi pelanggaran dari segi etik dan hukum kedokteran maka dokter secara tidak langsung berperan dalam penyalahgunaan obat psikotropika.

Pelanggaran dari segi etik yang berakibat penyalahgunaan psikotropika : Tidak melaksanakan profesi sesuai standard kompetensi tertinggi. (melanggar KODEKI pasal 2)Seorang dokter umum Dalam menjalankan pekerjaannya seorang dokter terpengaruh kepentingan pihak lain. (melanggar KODEKI pasal 3)Tidak merujuk pasien kepada dokter ahli yang lebih kompeten. (melanggar KODEKI pasal 10)

Pelanggaran dari segi hukum kedokteran yang berakibat penyalahgunaan psikotropika :Menjual obat psikotropika langsung kepada pasien dalam jumlah yang tidak wajar (melanggar pasal 14 ayat 5 UU Nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika)

Penyalahgunaan Psikotropika dari segi Etik KedokteranBanyak dokter tidak mengetahui standar kompetensi dokter indonesia dalam pemberian obat psikotropika.Standar Kompetensi Dokter Umum Pemberian psikotropika max tingkat 3Banyak dokter dengan mudah memberikan resep psikotropika pada pasien

Penyalahgunaan Psikotropika dari segi Hukum KedokteranKESIMPULAN