PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

81
PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI GELANDANGAN MENURUT PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 29 TAHUN 2016 DI KELURAHAN SIMPANG PULAI KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Pemerintahan Oleh: RIZKY FADHILLAH SIP.162455 PEMBIMBING: Siti Marlina, S.Ag., M.H.I Nofi Nurman, S.Pd., M.Si PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

Page 1: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI

GELANDANGAN MENURUT PERATURAN WALIKOTA

JAMBI NOMOR 29 TAHUN 2016 DI KELURAHAN

SIMPANG PULAI KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat - Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Oleh:

RIZKY FADHILLAH

SIP.162455

PEMBIMBING:

Siti Marlina, S.Ag., M.H.I

Nofi Nurman, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rizky Fadhillah

NIM : SIP.162455

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Syariah

Alamat :JL. Perdana Raya Rt 21 No. 08 Kelurahan Paal V, Kec

Kota Baru Jambi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: ,“Peran Dinas

Sosial Kota Jambi Dalam Mengatasi Gelandangan Menurut Peraturan Wali

Kota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 Di Kelurahan Simpang Pulai Kota

Jambi” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiatisme dan tidak

berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang

telah diseutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara

ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggungjawabkan

sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

termasuk pencabutan gelar saya yang saya peroleh dari skripsi.

Jambi, November 2020

Yang Menyatakan,

RIZKY FADHILLAH

NIM. SIP 162455

Page 3: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

iii

Jambi, November 2020

Pembimbing I : Siti Marlina, S.Ag., M.H.I

Pembimbing II : Nofi Nurman, S.Pd., M.Si

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS JAMBI

Jl. Jambi – Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren Jaluko

Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021

Kepada Yth.

Bapak Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di-

Jambi

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka Skripsi Saudara

Rizky Fadhillah NIM. SIP.162455 yang berjudul ,“Peran Dinas Sosial Kota

Jambi Dalam Mengatasi Gelandangan Menurut Peraturan Wali Kota Jambi

Nomor 29 Tahun 2016 Di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi”telah dapat

diajukan untuk dimunaqosahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut agar dapat diterima dengan

baik. Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Siti Marlina, S.Ag., M.H.I Nofi Nurman, S.Pd., M.Hi

NIP. 19750221 200701 2015 NIDN.2010118703

Page 4: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

iv

Page 5: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

v

MOTTO

Artinya :

“Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin

dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-

orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang

beruntung.”(Q.S Ar-Rum (30):38).1

11Q.S Ar-Rum (30):38

Page 6: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

vi

ABSTRAK

Rizky Fadhillah, SIP162455. ,“Peran Dinas Sosial Kota Jambi Dalam

Mengatasi Gelandangan Menurut Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 29

Tahun 2016 Di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi”

Skripsi ini bertujuan ingin mengetahui Peran Dinas Sosial Kota Jambi dalam

Mengatasi Gelandangan di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi. Ingin

mengetahui Kendala dan Upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kota Jambi dalam

Mengatasi Gelandangan di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi. Skripsi ini

menggunakan pendekatan Yuridis empiris dan metode kualitatif dengan

melakukan observasi, dokumentasi langsung dilapangan dan pihak Dinas sosial,

wawancara kepada pihak-pihak yang terkait di Dinas Sosial. Berdasarkan hasil

penelitian di peroleh bahwa Dinas Sosial Kota Jambi berperan Partisipatif dalam

penanganan gelandangan yang ada di Kota Jambi. Dengan melakukan penertiban

menggunakan usaha Preventif dilakukan pemantauan pengendalian, usaha

Reprensif dengan melakukan Razia secara rutin dan usaha Rehabilitasi dengan

memberikan pembinaan dan pelatihan serta keterampilan kepada gelandangan.

Adanya kendala yang dihadapi Dinas Sosial dalam penangkapan gelandangan

maka dilakukannya upaya untuk mengatasi gelandangan dengan melakukan

penertiban berupa razia dan pembinaan.

Kata Kunci: Peran Dinas Sosial, Gelandangan, Perwali

Page 7: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan dan

merampungkan penulisan skripsi ini yang berjudul: Peran Dinas Sosial Kota

Jambi Dalam Mengatasi Gelandangan Menurut Peraturan Wali Kota Jambi

Nomor 29 Tahun 2016 Di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi.

Kemudian tidak luput pula penulis kirimkan sholawat teriring salam

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk dari

alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti saat ini, yang

disinari Ilmu, Iman, dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran

terhadap perkembangan Ilmu Pemerintahan dan memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan

semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan

ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat kejanggalan dan

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan

hati penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar yang selalu

memberi dukungan, semangat, serta doa yang telah diberikan kepada penulis.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asya‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN STS

Jambi.

Page 8: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

viii

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi..

3. Bapak Agus Salim, S. Th.I., MA., M.IR selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi. Bapak Dr. Ruslan

Abdul Gani, SH selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum

Perencanaan dan Keuangan di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.SI dan Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I.,

M.Hum selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan di

Fakuktas Syariah UIN STS Jambi.

5. Ibu Siti Marlina, S.Ag., M.H.I selaku Pembimbing I skripsi ini. Dan Bapak

Nofi Nurman, S.Pd., M.Hi selaku Pembimbing II skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan

pelayanan dalam proses penyelesaian studi penulis.

7. Semua pihak yang terlibat dalam skripsi ini baik langsung maupun tidak

langsung yang telah terlihat banyak membantu sehingga skripsi dapat

diselesaikan.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan adanya

skripsi ini kiranya dapat memotivasi kepada diri penulis pribadi khususnya dan

Page 9: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

ix

para pembaca umumnya untuk membuat karangan ilmiah dimasa yang akan

datang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya kepada

kita semua. Aamiiin Ya Robbal „Alamiin.

Jambi, November 2020

Penulis

Rizky Fadhilllah

NIM: SIP.162455

Page 10: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

x

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamiin dengan rahmat allah SWT Skripsi ini saya

persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan cinta, kasih, perhatian,

serta motivasi dalam menuntut ilmu.

Kedua orang tua tercinta :

Ayahanda Murjono dan Ibunda Purnama Wati tercinta yang telah mendidikku dengan

penuh kegigihan dan kesabaran, yang tak henti-hentinya menyelipkan namaku dalam

setiap doa nya, berkat doa dan dorongan motivasi beliau berdualah saya dapat

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semua yang ayah ibu berikan selama ini,

harapan besarku semoga skripsi ini mejadi hadiah indah bagi Ayah dan Ibu.

Adik tersayang :

Dinda Amalya dan orang yang selalu ada memberikan semangat dan mendoakan

keberhasilanku.

Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan serta

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini, serta dosen-dosen lainnya yang teah terlibat

dalam penyelesaian skripsi ini.

Sahabat Seperjuangan Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN STS Jambi,

Staf Fakultas Syariah UIN STS Jambi, Almamaterku tercinta UIN STS Jambi, tempat

penulis menimba ilmu.

Page 11: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................. i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

MOTTO .......................................................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 5

D. Batasan Masalah ............................................................................ 7

E. Kerangka Teori .............................................................................. 7

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 13

BAB II METODE PENELITIAN .................................................................

A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 16

B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 17

C. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 18

D. Teknik Analisis Data ..................................................................... 20

E. Sistematika Penulisan .................................................................... 22

F. Jadwal Penelitian ........................................................................... 23

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN

A. Profil Kantor Dinas Sosial ............................................................ 24

B. Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Jambi ........................................... 35

Page 12: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

xii

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ................................

A. Peran Dinas Sosial Kota Jambi dalam Mengatasi Gelandangan

Menurut Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 di

Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi .......................................... 52

B. Kendala dan Upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kota Jambi dalam

Mengatasi Para Gelandangan yang ada di Kelurahan Simpang Pulai

Kota Jambi ................................................................................... 59

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................... 62

B. Saran .............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Jadwal Penelitian ......................................................................... 23

Tabel 3.1 : Jumlah Pegawai Menurut Pangkat, Golongan dan Jabatan ......... 25

Tabel 3.2 : Data Perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial ( PMKS) ............................................................................. 50

Page 14: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum kemiskinan terjadi karena ketidakberdayaan masyarakat

untuk keluar dari permasalahan kemiskinan yang dihadapinya. Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) salah satu negara berkembang yang dikenal sebagai

bangsa yang memiliki kekayaan alam melimpah, namun kehidupan

masyarakatnya sampai saat ini masih dalam kondisi terpuruk. Meskipun

perjuangan bangsa Indonesia sejak awal pendiriannya bertujuan untuk terciptanya

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke kelima, Pancasila). Oleh

karena itu, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

di daerah sangat penting dikemukakan sebagai bagian terpenting dari berbagai

peran dan kebijakan yang dilaksanakan oleh negara.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan sebagian masyarakat menjadi

gelandangan yaitu faktor ekonomi, geografi, sosial, pendidikan, psikologis,

cultural, lingkungan dan agama,2sehingga mereka tidak mampu mendapatkan

pekerjaan yang mereka harapkan untuk memperoleh kehidupan yang sejahtera

seperti yang diterangkan dalam undang-undang pasal 28H ayat 1 yang berbunyi

bahwa setiap orang yang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat

2Sudarsono, “Kenakalan Remaja” ( Jakarta: Rineka Cipta,2012), hlm.59.

Page 15: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

2

tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan.3

Tantangan pembangunan kesejahteraan sosial yang dihadapi tercermin

dari masih rendahnya daya dorong perekonomian, serta populasi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu

hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya,

sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, sosial

secara memadai dan wajar.4

Kesejahteraan sosial merupakan salah satu tujuan hidup dari setiap

manusia. Dimana kesejahteraan sosial diperoleh dari terpenuhinya seluruh

kebutuhan hidup dan suasana ketentraman dalam kehidupan sekitar. Namun tidak

semua orang dapat mendapatkan kesejahteraan sosial tersebut. Masalah PMKS

(Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) masih menjadi persoalan yang

kompleks di setiap daerah di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah

belum menjadi penjamin untuk terselesaikannya masalah PMKS ini.

Permasalahan kesejahteraan sosial tersebut menunjukkan bahwa terdapat warga

negara belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum

memperoleh pelayanan dari negara. Padahal pembangunan kesejahteraan sosial

pada dasarnya merupakan perwujudan dari upaya mencapai tujuan bangsa yang

diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara 1945 yaitu untuk

3Undang-Undang Republik Indonesia pasal 28 ayat 1 tahun 1945 tentang hak asasi

manusia 4Wisnu Andrianto dkk, “Peran Tenaga KesejahteraanSosial Kecamatan dalam

Penanggulangan Masalah Kesejahteraan Sosial” Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2,

Hal. 202-209

Page 16: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

3

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

ikutmelaksanakanketertiban dunia berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi,

dan keadilan sosial.

Gelandangan memang sudah menjadi istilah yang akrab dikota-kota besar

seluruh Indonesia, kehadiran mereka kerap dianggap mengganggu ketertiban

sosial, namun sebenarnya kehadiran gelandangan adalah bentuk gagal dari

pemerintah baik itu pusat atau daerah dalam mensejahterakan rakyatnya. Sampai

saat ini penanganan gelandangan masih sekedar konsep yang sulit terwujud

dimana dari data Dinas Sosial Kota Jambi masih ditemukan gelandangan yang

berkeliaran menghiasi pertokoan, tempat ramai dan jalan.gelandangan mem

butuhkan perhatian, penanganan, yang khusus sehingga mereka dapat

memperoleh atau menikmati hak untuk bertahan hidup yang layak.

Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Penanganan

Gelandangan, Pengemis (Gepeng) Dan Anak Jalanan Dengan Rahmat Tuhan

Yang Maha Esa Walikota Jambi Menimbang : (a). bahwa dalam rangka

mewujudkan kehidupan masyarakat yang bermartabat dan berkeadilan sosial

maka perlu adanya upaya-upaya kongkrit dalam pemberdayaan kelompok

masyarakat Gelandangan dan Pengemis ; (b). bahwa masalah Gelandangan dan

Pengemis di Kota Jambi Perlu ditanggulangi secara komprehensif dan terpadu

guna meningkatkan kebutuhan hidup jasmani, rohani dan kehidupan sosial lainnya

dangan senantiasa menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila; (c). bahwa fenomena berkembangnya komunitas gelandangan dan

Page 17: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

4

pengemis apabila tidak ditanggulangi secara benar dan terpadu akan menimbulkan

berbagai permasalahan sosial dan ketertiban yang daat mengganggu keharmonisan

kehidupan sosial masyarakat sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan

pembangunan; (d). bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu membentuk Peraturan Walikota tentang

Penanganan Gelandangan, Pengemis,(Gepeng) dan Anak Jalanan.5

Berdasarkan observasi keberadaan gelandangan banyak di jumpai pada

persimpangan lampu lalu lintas, pinggiran toko, tempat wisata, dan sering kali

terlihat di pasar atau pusat perbelanjaan.

Dari hasil wawancara bersama Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Pak

Jaharudin, mengatakan bahwa

“Kami selalu melakukan peninjuan terhadap gelandangan dan gepeng

ketempat umum, termasuk di Kelurahan Simpang Pulai. Dan jika kami

menemukan gelandangan selalu kami bawa kesini dulu untuk diproses

lebih lanjut. Dan jumlah gelandangan di Jambi sudah mulai menurun dari

tahun-tahun sebelumnya.”6

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas

permasalahan tersebut dalam bentuk karya ilmiah yang penulis tuangkan dalam

bentuk skripsi dengan judul,“Peran Dinas Sosial Kota Jambi Dalam Mengatasi

Gelandangan Menurut Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 29 Tahun 2016

Di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi”

5 Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 6Wawancara dengan Jaharudin selaku Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, pada 26

Desember 2019

Page 18: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah menempati posisi sentral yang

menuntut unsur-unsur lain.7 di atas maka yang menjadi pokok pembahasan dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran Dinas Sosial Kota Jambi dalam mengatasi gelandangan

menurut Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 di Kelurahan

Simpang Pulai Kota Jambi?

2. Kendala apa yang dihadapi oleh Dinas Sosial Kota Jambi dalam mengatasi

para gelandangan di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi?

3. Upaya apa saja yang dilakukan Dinas Sosial Kota Jambi dalam mengatasi

para gelandangan di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan lebih mendalam khususnya upaya

penertiban gelandangan oleh dinas sosial kota jambi sesuai dengan (Peraturan

Walikota Nomor 29 tahun 2016), maka penulis membatasi masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini mengambil dari data tahun 2018-2019. Dari batasan

masalah tersebut peneliti akan meneliti tentang peran Dinas Sosial dalam

mengatasi gelandangan di Kota Jambi.

7Sayuti Una ,(Pedoman Penulisan Skripsi (edisirevisi), CetKe 2 (Jambi : Syariah Press

Dan FakultasSyarih UIN STS Jambi ,2014)

Page 19: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dalam penelitian tersebut ada dua macam yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus.

1. Tujuan Penelitian

a. Ingin mengetahui peran Dinas Sosial Kota Jambi dalam mengatasi

Gelandangan berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun

2016 Tentang Penanganan Gelandangan

b. Ingin mengetahui kendala dan upaya yang dilakukan pemerintah Kota

Jambi dalam mengatasi gelandangan yang masih berkeliaran ditempat

umum.

c. Ingin mengetahui upaya apa yang sudah dilakukan oleh Dinas Sosial

Kota Jambi dalam mengatasi gelandangan.

2. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian dilakukan untuk dapat digenerasikan serta diharapkan

mampu memberikan manfaat yang baik bagi disiplin ilmu yang berkaitan erat

dengan penelitian ini. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Akademisi

Secara akademisi hasil penelitian ini berguna sebagai suatu karya

ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan

sebagai bahan masukan yang dapat mendukung bagi peneliti mau pun

pihak lain yang tertarik dalam bidang yang sama. Penelitian ini di gunakan

untuk mengaktualisasikan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan dan

Page 20: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

7

realita di lingkungan masyarakat. Serta dapat dijadikan dasar dan bahan

informasi untuk penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa.

2. Praktisi

Secara praktisi hasil penelitian sebagai bahan masukan atau acuan dan

pertimbangan bagi pihak pemerintah daerah khususnya Provinsi Jambi

dalam mengatasi gelandangan yang ada di Kota Jambi dan penelitian ini

dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta kemampuan untuk

menganalisis mengenai peran pemerintah dalam mengatasi gelandangan

yang ada di Kota Jambi

E. Kerangka Teori

Kerangka teori di gunakan untuk memberikan gambaran atas batasan-

batasan tentang teori-teori yang akan di pakai sebagai landasan penelitian yang

akan dilakukan.8 Agar penelitian ini terarah dan tepat sasaran, dalam hal ini

penulis melalui kerangka teori yaitu Peran Dinas Sosial Dalam Mengatasi

gelandangan Menurut Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 di Kota

Jambi.Maka penulis menganggap perlu menggunakan kerangka teori sebagai

landasan berfikir guna mendapatkan konsep yang benar dan tepat dalam

penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

8Mardalis, “Metode Penelitian Suatu Pendekta Proposal”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),

hlm 41.

Page 21: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

8

1. Teori peran

Definisi peran merupakan seperangkat patokan, yang membatasi apa

perilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang, yang menduduki suatu posisi.

Peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang

diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.9 Definisi peran menurut

Soekanto adalah proses dinamis kedudukan (status)apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya dan

menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dan peranan adalah

untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan

karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.10

Dalam sebuah organisasi setiap orang memiliki berbagai macam

karakteristik dalam melaksanakan tugas, kewajiban atau tanggung jawab yang

telah diberikan oleh masing-masing organisasi atau lembaga. Tugas-tugas

tersebut merupakan batasan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan yang

telah diberikan berdasarkan peraturan-peraturan dari organisasi atau lembaga

tersebut agar segala pekerjaan dapat tertata rapi dan dapat dipertanggung

jawabkan oleh setiap pegawainya.

Kemudian menurut Riyadi peran dapat diartikan sebagai orientasi dan

konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam oposisi sosial.

Dengan peran tersebut, sang pelaku baik itu individu maupun organisasi akan

berprilaku sesuai harapan orang atau lingkungannya.

9Suhardono, “Teori Peranan”,(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum,1994), Hlm 15. 10Soekanto,“Teori Peran”,(Jakata: Rieneka Cipta,2009) Hlm.212/213.

Page 22: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

9

Peran juga diartikan sebagai tuntutan yang diberikan secara struktural

(norma-norma, harapan, tabu, tanggung jawab dan lainnnya. Di dalamnya

terdapat serangkaian tekanan dan kemudahan yang menghubungkan

pembimbing dan mendukung fungsinya dalam mengorganisasi. Peran

merupakan seperangkat perilaku dengan kelompok, baik kecil maupun besar,

yang kesemuanya menjalankan berbagai peran.11

Integrasi organisasi merupakan peleburan komponen peranan, norma dan

nilai. Peranan adalah serangkaian perilaku yang diharapkan dilakukan oleh

seseorang yang ditentukan oleh karakteristik pribadi seseorang, perngertian

seseorang tentang apa yang diharapkan orang lain kepadanya dan kemauannya

untuk mentaati yang telah menetapkan pengharapan tadi.

Kemudian menurut Dougherty & Pritchard teori peran ini memberikan

suatu kerangka konseptual dalam studi perilaku di dalam organisasi. Mereka

menyatakan bahwa peran itu melibatkan pola penciptaan produk sebagai

lawan dari perilaku atau tindakan.12

Lebih lanjut Dougherty & Pritchard mengemukakan bahwa relevansi suatu

peran itu akan bergantung pada penekanan peran tersebut oleh para penilai dan

pengamat (biasanya supervisor dan kepala sekolah) terhadap produk atau

11Riyadi,”Perencanaan Pembangunan Daerah” Ejurnal,2002,Hlm.138. 12 Dougherty & Pritchard “Peran Memberikan Suatu Kerangka Konseptual Dalam

Studi Perilaku Didalam Organisasi”. Ejurnal.1985. Hlm.55

Page 23: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

10

outcome yang dihasilkan. Dalam hal ini, strategi dan struktur organisasi juga

terbukti mempengaruhi peran dan persepsi peran (role perception).13

Begitu pula dengan organisasi atau lembaganya, setiap organisasi tentunya

memiliki ketentuan-ketentuan terkait batasan apa saja yang dapat dilakukan

dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan tersebut.

Sehingga masing-masing organisasi dapat bekerja berdasarkan tujuan yang

telah ditentukan.

2. Pembagian Peran

Adapun pembagian peran menurut Soerjono Soekanto peran dibagi

menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

1. Peran Aktif

Peran aktif adalah peran yang di berikan oleh anggota kelompok karena

kedudukannya didalam kelompok sebagai aktifitas kelompok, seperti

pengurus, pejabat dan lainnya sebagainya.

2. Peran Partisipatif

Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok

kepada kelompoknya yang memberikan sumbangan yang sangat berguna

bagi kelompok itu sendiri.

3. Peran Pasif

Peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif,

dimana anggota kelompok menahan dari agar memberikan kesempatan

13Ibid,Hlm.56

Page 24: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

11

kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok sehingga berjalan dengan

baik.14

Menurut Soekanto‟‟peranan lebih banyak menunjukkan suatu fungsi,

penyesuaian diri dan sebagai suatu proses, jadi tepatnya adalah seseorang

menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan

suatu peranan.‟‟15

Kutipan dalam buku yang sama, lebih lanjut Soejono

soekanto mengemukakan aspek –aspek peranan sebagai berikut :

A. Peranan meliputi norma –norma yang di hubungkan dengan

posisiseseorang dalam masyarakat.

B. Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan olehindividu

dalam masyarakat sebagai organisasi.

C. Peranan juga dapat dilakukan sebagai prilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat.

Secara konseptual dan empirik di berbagai negara, kata local dalam

kaitannya dengan local government dan local autonomy tidak dicerna

sebagai daerah, tetapi merupakan masyarakat setempat. Urusan dan

kepentingan yang menjadi perhatian local government dan tercakup dalam

local autonomy bersifat locality.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian peran merupakan

suatu tindakan yang membatasi seseorang maupun suatu organisasi untuk

melakukan suatu kegiatan berdasarkan tujuan dan ketentuan yang telah disepakati

bersama agar dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

14Soekanto,“SosiologiSebagaiPengantar”,(Jakata:PT.RajaGrafindo Persada,2002)Hlm.242.

15 Ibid Hlm. 221

Page 25: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

12

3. Penanggulangan Gelandangan

Gelandangan adalah seseorang yang hidup dalam keadaan yang tidak

mempunyai tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap dan

mengembara di tempat umum sehingga hidup tidak sesuai dengan norma

kehidupan yang layak dalam masyarakat. Dibeberapa daerah gelandangan

dianggap sebagai suatu permasalahan social. Salah satu upaya pemerintah, baik

pemerintah pusat maupun daerah dalam menanggulangi gelandangan yang

berkeliaran di jalan adalah melalui penertiban maupun pembinaan yang

dilakukan oleh dinas sosial. Namun pada kenyataannya belum sepenuhnya

mampu menanggulangi permasalahan gelandangan di Indonesia.

Gelandangan adalah orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan

berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di bawah kolong jembatan, taman

umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api, atau berbagai fasilitas

umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai

pembatas wilayah dan milik pribadi, tunawisma sering menggunakan lembaran

kardus, lembaran seng atau aluminium, lembaran plastik, selimut, kereta

dorong pasar swalayan, atau tenda sesuai dengan keadaan geografis dan

negara. Sejarawan Onghokham mendefinisikan gelandangan sebagai

pengembara. “Istilah „gelandangan‟ berasal dari „gelandang‟ yang berarti „yang

selalu mengembara‟, yang berkelana (lelana) menurut istilah dahulu dan yang

lebih netral sifatnya,” 16

16Hanggoro, Hendaru Tri. "Memandang Laku Menggelandang || NuuN.id". NuuN.id.

Diaksestanggal 2017-02-02.

Page 26: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

13

Penanggulangan gelandangan menjadi tanggung jawab berbagai pihak dan

berbagai kalangan. Maraknya gelandangan memperlihatkan penanggulangan

gelandangan belum dilaksanakan dengan maksimal. Pemerintah maupun

swasta merupakan kelompok yang berkewajiban dalam menyelesaikan

permasalahan penanggulangan gelandangan, sehingga penanganan dari

berbagai kalangan dapat disatukan dalam visi besar, yakni pemberantasan

gelandangan demi terciptanya kedamaian dalam kehidupan masyarakat.17

F. Tinjauan Pustaka

Dari suatu penelitian tidak lepas dari perolehan data melalui refrensi buku-

buku dan literatur sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini akan di

cantumkan hasil penelitian terlebih dahulu oleh beberapa peneliti antara lain:

Pertama, skripsi yang berjudul Implementasi Peraturan Walikota Jambi

Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Penertiban Gelandangan Dan Pengemis oleh

Najemia tahun 2019, penelitian tersebut membahas tentang Implementasi

Penertiban gelandangan dan pengemis di lakukan dengan melakukan penertiban

berupa razia dan pembinaan. Faktor tantangan dan peluang di pengaruhi faktor

sosial budaya, sumberdaya manusia dan lingkungan. kelambatan implementasi

disumbangkan oleh aspek-aspek tidak adanya panti sosial yang dimiliki oleh

Dinas Sosial menyebakan pembinaan yang dilakukan kepada gelandang dan

pengemis belum dapat dilaksanakan, selain dari faktor lembaga, faktor lainnya

yang ikut mempengaruhi yaitu faktor lingkungan, dimana masih kurangnya

17 Zainal Fadri, “Upaya Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis(Gepeng) Sebagai

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Di Yogyakarta” Ejurnal, Vol.10, No.1. 2019. Hal. 10

Page 27: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

14

dukungan dari lembaga-lembaga sosial maupun pihak-pihak swasta dalam

mengatasi masalah gelandangan dan pengemis, begitu juga dengan kurangnya

dukungan dari masyarakat untuk mengatasi gelandang dan pengemis ini membuat

usaha yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah ini menjadi lebih

sulit. 18

Kedua, penelitian yang berjudul Kebijakan Penanganan Gelandangan Dan

Pengemis Oleh Dinas Sosial Kota Tanjungpinang, oleh Wulan Sari, penelitian

tersebut membahas tentang Kebijakan Penanganan Gelandangan dan Pengemis

oleh Dinas Sosial Kota Tanjungpinang belum berjalan dengan baik, hal ini dapat

dilihat dari hasil penelitian sebagai berikut : Pada dimensi Kondisi lingkungan

ditemukan bahwa maraknya Gelandangan dan Pengemis yang ada di Kota

Tanjungpinang bukan sepenuhnya penduduk tetap Kota Tanjungpinang,

melainkan mereka datang dari daerah tetangganya. Adapun penyebab para

Gelandangan dan Pengemis ini memilih Kota Tanjungpinang sebagai lokasi untuk

menggelandang dan mengemis adalah karena faktor tingkat pendapatan yang

mereka peroleh selama menggelandang dan mengemis lebih tinggi jika

dibandingkan kota lain kemudian kalau gepeng sendiri menerima semua program

seperti bantuan, tenaga sosial, tapi itulah mereka kadang yang belum bisa

memanfaatkan bantuan yang ada, makanya gepeng ini penanganannya seolah

tidak optimal, padahal banyak faktor termasuk dari mereka sendiri.19

18 Najemia, “Implementasi Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 Tentang

Penertiban Gelandangan Dan Pengemis” Skripsi UIN STS Jambi, 2019 19Wulan Sari, “Kebijakan Penanganan Gelandangan Dan Pengemis Oleh Dinas Sosial

Kota Tanjungpinang” Jurnal, 2019

Page 28: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

15

Ketiga, jurnal yang berjudul Penanganan Pemerintah Kota Surabaya

Terhadap Keberadaan Tuna Wisma Di Surabaya Masa Walikota Moehadji

Widjaja (1980-1984), oleh A‟an Aditya tahun 2017, jurnal tersebut membahas

tentang Kota Surabaya yang terkenal dengan sebutan kota Indamardi (Industri,

Perdagangan, Maritim dan Pendidikan) mampu menarik perhatian golongan

penduduk tertentu untuk datang dan menetap, terutama bagi golongan penduduk

yang ingin mencari pekerjaan dan ingin melanjutkan pendidikan. Penampilan

Kota Surabaya yang semakin berkembang pada akhirnya menjadikan daya tarik

dan menimbulkan dampak sosial berupa tingginya migrasi migran dari berbagai

daerah untuk masuk ke Kota Surabaya. Layaknya kota-kota besar lain di Negara

Berkembang, Kota Surabaya menerima konsekuensi dengan adanya peningkatan

jumlah migran yang mencoba mengadu nasib di kota terbesar kedua di Indonesia

tersebut. Serta juga mengakibatkan semakin tidak seimbangnya daya dukung kota

dikarenakan penambahan jumlah migran yang sangat tinggi.20

Dari penelitian pertama membahas tentang kinerja dinas sosial dan

pemakaman dalam menangani gelandangan dan pengemis, penelitian kedua fokus

terhadap kebijakan penangan gelandangan dan pengemis oleh dinas sosial belum

berjalan dengan baik, sedangkan penelitian ketiga membahas tentang keberadaan

tunawisma dalam masa WaliKota di Surabaya, sedangkan saya sebagai peneliti

lebih memfokuskan pembahasan tentang peran dinas sosial dalam mengatasi

gelandangan menurut peraturanWalikota Jambi nomor 29 tahun 2016.

20Aan Aditya, “Penanganan Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Keberadaan Tuna

Wisma Di Surabaya Masa Walikota Moehadji Widjaja (1980-1984)” Jurnal, 2017

Page 29: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

16

BAB II

METODE PENELITIAN

Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis. Jadi, metodologi penelitian ialah suatu

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam penelitian. Penelitian

ini merupakan sebuah karya ilmiah, yang bisa di pertanggung jawabkan dengan

baik oleh peneliti. Penulis lebih fokus kepada peran dinassosial dalam mengatasi

gelandangan menurut peraturan Walikota Jambi nomor 29 tahun 2016 tentang

Gelandangan.

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitan ini menggunakan pendekatan Yuridis

Empiris, dengan metode penelitian kualitatif dimana dalam penelitian yang

dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan

kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk

mendapatkan data yang objektif dalam menjelaskan Peran Dinas Sosial dalam

penanganan gelandangan khususnya di Kelurahan Simpang Pulai Kota Jambi.

Dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh informasi tentang

bagaimana peran Dinas Sosial Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016

dalam mengatasi permasalahan gelandangan yang berkeliaran di jalan dan tempat

umum, dan umtuk mengetahui penulis menghimpun data yang ada di lapangan

sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian yang akan penulis deskrisikan.

Page 30: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

17

B. Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan peneliti yaitu :

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli

(langsung informan) yang memiliki informasi atau data tersebut.21

Data

primer disini adalah suatu data yang diperoleh penulis dari observasi,

wawancara dengan perangkat pemerintah provinsi Jambi, dan dokumen

berupa arsip dan peraturan dilapangan dengan pihak kantor Dinas Sosial

Kota Jambi. Yaitu:

1. Kepala Bidang Rehabilitas Sosial Kota Jambi Tahun 2019

2. Kepala Seksi Rehabilitas Sosial Kota Jambi Tahun 2020

2) Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua, data ini diproleh

dengan mengutip sumber lain sehingga tidak bersifat authentic karena sudah

diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.22

Data sekunder dapat di

peroleh dari berbagai sumber program pelaksanaan dilembaga seperti

Peraturan daerah, Data daerah, buku-buku yang berkaitan judul skripsi,

Laporan, Jurnal, Prosiding dan Internet.23

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pelaksana pemberi pelayanan

21Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Cet.Ke-1 (Jakarta: Gaung Persada, 2009)

hlm.12 22Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, Cet.ke-16 (Yogyakarta:Pusaka Pelajar, 2015) 23Ibid hlm 230

Page 31: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

18

Dalam hal ini seperangkat organisasi kepengurusan lembaga dapat

memberikan informasi dapat dilakukan melalui wawancara dan lainnya.

2) Dokumentasi

Sumber data yang diambil dari dokumen ini berupa data dalam

bentuk laporan, catatan peristiwa, keterangan, jumlah permasalahan serta

keuntungan, dan lain sebagainya.24

Sumber data adalah berupa responden

dan informan di katakan juga sebagai sumber data berupa orang

(person).25

3. Instrumen pengumpulan data

a. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan

data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara

sistematis, serta dapat dikontrol keandalan ( reliabilitas dan kesahihanya).

Alasan penggunaan pengamatan karena teknik pengamatan memungkinkan

melihat dan mengamati sendiri, kemungkinan mencatat perilaku dan kejadian

sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Kedua, teknik pengamatan

memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan

dengan pengetahuan propossisional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data. Ketiga, dapat mencegah bias yang biasanya terjadi pada

24Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, ( Bandung, Alfabeta:

2009) hlm. 16. 25SayutiUna, (Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi ),CetKe 2 (Jambi : Syariah

Press,2014), hlm. 36

Page 32: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

19

proses wawancara. Keempat, teknik pengamatan memungkinkan peneliti

mampu memahami situasi-situasi yang rumit.

Dalam pengumpulan data yang berbentuk observasi ini penulis akan

melakukan pengamatan dan pencatatan data langsung dari Dinas Sosial Kota

Jambi.

b. Wawancara

Wawancara dapat diartikan juga suatu proses interaksi dan komunikasi

untuk mendapatkan informasi yang hanya diperoleh dengan cara bertanya

langsung dengan responden.26

Wawancara digunakan untuk mendapatkan data mentah dari informan,

sehingga ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen. Data

mentah yang diperoleh dari informan ini bermanfaat untuk menjawab rumusan

masalah dalam penelitian.27

Alat-alat yang digunakan penulis dalam wawancara

adalah buku catatan, laptop dan handphone karena penulis menggunakan

wawancara terstruktur melalui email ataupun telephone. Hal ini bermanfaat

untuk mengirim dan mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber

data, dimana kesemuanya telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber

data.

Dalam penelitian ini penulis menghubungi responden untuk diwawancarai

yaitu kepala dinas kantor dinas sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi

(dissosnakertrans) dan staf-staf kantor baik yang bertugas dilapangan dan di

dalam kantor. Materi wawancaranya antara lain tentang pelaksanaan peraturan

26Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan

karya Ilmiah,Cet. Ke-19, (Jakarta:Pustaka Lp3es Indonesia,2008), hlm 192 27Ibid, hlm.38-39

Page 33: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

20

walikota nomor 29 tahun 2016 tentang penanganan gelandangan dan pengemis

dan upaya apa saja yang dilakuakan pemerintah dalam mengatasi para

gelandangan tersebut serta kendala yang dihadapi dalam proses penertibannya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan

percakapan, menyangkut permasalahn pribadi, dan memerlukan interprestasi

yang berhubungan sangat dengan konteks rekaman peristiwa tersebut.28

Teknik

dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data baik dari

dokumentasi resmi, buku, artikel, surat kabar, arsip, dekumentasi pribadi.

4. Tehnik Analisis Data

Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan terus

menerus terhadap data. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan analisis, dan

menulis catatan singkat sepanjang penelitian. Pendekatan kualitatif model

interaktif sebagaimana diajukan oleh miles dan huberman. Yaitu terdiri dari

tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum,

selama, dan sesudah pengumpulan datadalam bentuk yang sejajar, untuk

membangun wawasan umum di sebuah analisis.29

Dalam analisis data penulis memadukan data primer dan data sekunder.

Tahap yang akan dilakukan dimulai dengan tahap pertama: melakukan

pengumpulan data dan membuat transkip data dengan cara mendengarkan

28Ibid hlm 142-143 29 Muhammad idrus, metode penelitian ilmu sosial :pendekatan kualitatif dan

kuantitatif, 2009, hal. 86.

Page 34: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

21

berulang-ulang hasil rekaman yang kemudian menyusun hasil wawancara

dalam bentuk verbatim. Selanjutnya pada tahap kedua peneliti membaca

transkip data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan makna data yang

signifikan dan memberi garis bahwa dalam pernyataan-pernyataan penting

partisipan. Tahap ketiga adalah menentukan kategori. Kategori merupakan

proses dimana peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada kedalam

suatu kategori,. Selanjutnya kategori yang sudah ada peneliti kelompokkan

kedalam sub tema, dimana sub tema yang muncul peneliti kelompokkan lagi

menjadi tema-tema yang potensial. Tahap keempat adalah menulis laporan.

Dalam penulisan laporan, peneliti menuliskan setiap rasa, katadan kalimat serta

pengertian secara tepat sehingga dapat mendeskripsikan data dan hasil analisis.

5. Jadwal Penelitian

Agar penelitian dan penulisan skripsi terencana dengan waktu yang efektif

dan efisen sehingga dapat selesai tepat waktu, maka penulis membagi langkah-

langkah penelitain yang akan dijalani dalam bentuk jadwal untuk menjadi

pedoman. Adapun jadwal penelitian yang di jadwalkan adalah sebagai berikut:

Page 35: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

22

NO KEGIATAN Tahun 2019

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PengajuanJudu

l

2 Pembuatan

Proposal

3 Perbaikan

Proposal dan

seminar

4 SuratizinRiset

5 Pengumpulan

Data

6 Pengolahan

data

dananalisis

data

7 PembuatanLap

oran

8 Bimbingandan

Perbaikan

9 Agenda

danUjianSkrips

i

10 PerbaikandanP

enjilidan

Page 36: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

23

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Kantor Dinas Sosial

1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Jambi sebagai berikut:Perda

Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas dan

Fungsi serta TatananKerja pada Dinas Sosial Kota Jambi.30

STUKTUR DINAS SOSIAL KOTA JAMBI

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KEPALA SUBBAGIAN KEUANGAN

KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN

JAMINANSOSIAL

KEPALA BIDANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL

KEPALA BIDANG REHABILITASI SOSIAL

KEPALA SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN

KEPALA SUBBAGIAN UMUM DAN PERENCANAAN

KEPALA SEKSI REHABILITASI SOSIALANAK &

LANJUT USIA

KEPALA SEKSI REHABILITASI TUNA SOSIAL

KEPALA SEKSI REHABILITASI SOSIAL

PENYANDANG DISABILITAS &KORBAN NARKOBA

KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN SOSIAL

PERORANGAN, KELUARGA DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT

KEPALA SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN

BENCANA ALAM

KEPALA SEKSI

PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA SOSIAL

KEPALA SEKSI JAMINAN SOSIAL KELUARGA

KEPALA SEKSI KEPAHLAWANAN, KEJUANGAN &

KESETIAKAWANAN SOSIAL

KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN INFORMASI

FAKIR MISKIN

KEPALA SEKSI PENYULUHAN, PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

KEPALA SEKSI PENGELOLAAN SUMBER DANA

BANTUAN SOSIAL

KEPALA SEKSI PEMBINAAN DAN PELAYANAN

SOSIAL FAKIR MISKIN

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

30 Stuktur Dinas Sosial Kota Jambi

Page 37: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

25

2. Tabel Jumlah Pegawai Menurut Jabatan, Eselon, Pangkat dan

Golongan.

Tabel. 3.131

Jumlah Pegawai Menurut Pangkat, Golongan dan Jabatan

No Pangkat Jabatan Golongan Eslon

1 Pembinaan

Muda

IV/c

2 Pembinaan

Tk.1

IV/b

3 Pembina IV/a

4 Penata Tk.1 III/d

5 Penata III/c

6 Penata Mudaa

Tk.1

III/b

7 Penata Muda III/a

8 Pengatur Tk.1 II/d

9 Pengatur II/c

10 Pengatur Muda

Tk.1

II/b

11 Pengatur Muda II/a

12 Juru I/d

13 Juru Tk.1 I/c

14 Juru Muda

Tk.1

I/b

15 Juru Muda I/a

16 Kepala Dinas II.b

17 Sekretaris III.a

18 Kepala Bidang IV.a

19 Kepala Sub Bagian IV.a

20 Kepala Seksi -

21 Tenaga Fungsional -

22 Staf Pelaksana -

23 Pegawai Honorer -

31 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat, Golongan dan Jabatan

Page 38: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

26

3. Uraian Tugas Dan Fungsi Dari Masing-Masing Organisasi SKPD

Dinas Sosial Kota Jambi

1. Tugas Pokok SKPD Dinas Sosial Kota Jambi

Dinas Sosial merupakan salah satu SKPD di Kota Jambi. Pendirian Dinas

Sosial berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Jambi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Jambi maka Dinas Sosial

mempunyai TUGAS POKOK yaitu: Membantu Kepala Daerah dalam

melaksanakan Urusan Pemerintah Daerah di bidang Sosial dan Tugas

Pembantuan yang meliputi:

Tugas Perencanaan merupakan suatu proses yang melibatkan penentuan

sasaran atau tujuan organisasi dimasa mendatang, memutuskan tugas, serta

menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan

mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan

dan mengkoordinasikan kegiatan.

Pembinaan merupakan suatu proses, hasil atau pernyataan yang lebih

baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan atau peningkatan atas suatu

hal.

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari

adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang

akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan

Page 39: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

27

kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan secara efektif dan efesien.

Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah

direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan

yang ingin dicapai.

Pelayanan merupakan kegiatan tidak berwujud yang dapat dirasakan

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang menimbulkan

kepuasan.

Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial merupakan usaha yang

terencana dan melembaga yang meliputi berbagai bentuk intervensi sosial

dalam pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan

mengatasi masalah sosial.

Dan melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Kepala Daerah

sesuai dengan bidang tugasnya yang terdiri dari sekretariat dan empat bidang

yang meliputi bidang perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial,

pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin.32

2. Fungsi SKPD Dinas Sosial Kota Jambi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kota Jambi, Dinas Sosial Kota Jambi, mempunyai

fungsi:

32 Rencana Stategi Dinas Sosial Kota Jambi Bab II Tentang Gambaran Pelayanan SKPD

Dinas Sosial Kota Jambi, Hlm 8

Page 40: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

28

1) Perumusan, Penetapan dan Pelaksanaan kebijakan di bidang

perlindungan dan jaminan sosial,rehabilitasi sosial, pemberdayaan

sosial, dan penanganan fakir msikin;

2) Penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang tidak mampu;

3) Penetapan standar rehabilitasi sosial;

4) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian

dukungan adminstrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan

dinas sosial;

5) Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung

jawab dinas sosial;

6) Pengawasan atas pelaksanaan tugas dilingkungan dinas sosial;

7) Pelak sanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan

dinas sosial di daerah;

8) pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, dan pengembangan

kesejahteraan sosial, serta penyuluhan sosial;

9) Pelaksaan dukungan yang bersifat substantive kepada seluruh unsur

organisasi di lingkungan sosial;dan pelaksanaan tugas lain yang

diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya . 33

3. Tugas Dan Fungsi Dari Masing-Masing Organisasi SKPD Dinas

Sosial Kota Jambi

Adapun Tugas dan Fungsi Organisasi dari masing-masing organisasi

yang ada pada Dinas Sosial Kota Jambi Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor

33 Ibid, Hlm. 9

Page 41: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

29

14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota

Jambi terdiri dari:

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas Kantor Dinas Sosial Kota Jambi Dipimpin oleh Bapak

Kaspul, SH,ME.

b. Sekretariat

Jabatan Sekretaris Dipimpin oleh Bapak Ir. Hasya Yanto dengan

uraian tugas sebagai berikut:

1) Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi yang terdiri dari:

a) Sub Bagian Umum dan Perencanaan

b) Sub Bagian Keuangan

c) Sub Bagian Kepegawaian

2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;

3) Sekretariat mempunyai Tugas yaitu: Membantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan pelayanan umum dan administrasi yang meliputi

urusan umum dan perencanaan, keuangan dan kepegawaian serta

melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat

mempunyai Fungsi sebagai berikut :

Page 42: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

30

a) Perumusan kebijakan teknis administrasi kepegawaian,

perencanaan dan pelaporan serta keuangan;

b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan administrasi

umum, kepegawaian, perencanaan dan pengelolaan keuangan dan

asset serta evaluasi dan pelaporan;

c) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalan, pengawasan program

dan kegiatan sub bagian;

d) Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan sub bagian

pelaksanaan urusan umum dan perencanaan, keuangan;

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.34

c. Bidang perlindungan dan jaminan sosial

1) Bidang perlindungan dan jaminan sosial berkedudukan sebagai unsur

pembantu kepala dinas dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi

meliputi:

a) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam

b) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial

c) Seksi Jaminan Sosial Keluarga

2) Bidang perlindungan dan jaminan Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas melalui sekretaris;

34Ibid, Hlm.9

Page 43: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

31

3) Bidang perlindungan dan jaminan Sosial mempunyai Tugas yaitu:

Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perlindungan sosial

korban bencana alam, perlindungan sosial korban bencana sosial, dan

jaminan sosial keluarga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya .

4) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

perlindungan dan jaminan Sosial mempunyai mempunyai Fungsi

sebagai berikut :

a) Perumusan kebijakan, pelaksanaan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan criteria, pemberian bimbingan teknis dan supervise

dibidang perlindungan sosial kepada seseorang, keluarga dan

masyarakat yang berada dalam keadaan tidak stabil atau rentan serta

di bidang jaminan sosial;

b) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan dan

jaminan sosial;

c) Pelaksanaan administrasi bidang perlindungan dan jaminan sosial;

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.35

d. Bidang Rehabilitasi Sosial

1) Bidang Rehabilitasi Sosial berkedudukan sebagai unsur pembantu

Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi yang terdiri

dari :

35Ibid, Hlm 10

Page 44: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

32

a) Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia

b) Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial

c) Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Korban

Napza

2) Bidang Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

melalui sekretaris;

3) Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai Tugas yaitu: Membantu Kepala

Dinas dalam melaksanakan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia,

rehabilitasi tuna sosial, rehabilitasi sosial penyandang disabilitas dan

korban napza, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya .

4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

Rehabilitasi Sosial mempunyai Fungsi sebagai berikut

a) Penyusunan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar,prosedur dan Kriteria, pemberian bimbingan teknis

dan supervisi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang

rehabiliasi sosial penyandang disabilitas mental dan fisik,

ekstunasusila, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, ekspenderita

penyakit kronis, eksnara pidana, ekspsikotropika dan korban

penyalah gunaan narkotika, orang dengan HIV/AIDS, korban tindak

kekerasan, korban perdagangan orang, anak terlantar dan

Page 45: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

33

pengangkatan anak, lanjut usia terlantar dan anak dengan kebutuhan

khusus;

b) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi sosial;

c) Pelaksanaan administrasi bidang rehabilitasi sosial;

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya .36

e. Bidang Pemberdayaan Sosial

1) Bidang Pemberdayaan Sosial Sebagai unsur pembantu Kepala Dinas

dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi terdiri dari :

a) Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan

Masyarakat.

b) Seksi Kepahlawanan, Kejuangan dan Kesetiakawanan Sosial.

c) Seksi Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial.

2) Bidang Pemberdayaan Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

melalui sekretaris;

3) Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai Tugas yaitu: Membantu

Kepala Dinas dalam melaksanakan pemberdayan sosial perorangan,

keluarga dan kelembagaan masyarakat, kepahlawanan, kejuanagan dan

kesetia kawanan sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

36Ibid, Hlm 11

Page 46: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

34

4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

Pemberdayaan Sosial mempunyai Fungsi sebagai berikut :

5) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan Kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pemberdayaan sosial

seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami

masalah kesejahteraan sosial, kepahlawanan dan kejuangan,

keperintisan dan kesetiakawanan sosial serta pengelolaan sumber dana

sosial;

a) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan sosial;

b) Pelaksanaan administrasi bidang pemberdayaan sosial;

c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinyanya .37

f. Bidang Penanganan Fakir Miskin

1) Bidang Penanganan Fakir Miskin sebagai unsur pembantu Kepala

Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi terdiri dari :

a) Seksi Pendataan Informasi Fakir Miskin.

b) Seksi Penyuluhan, Pelatihan dan Pemberdayaan Fakir Miskin.

c) Seksi Pembinaan dan Pelayanan Fakir Miskin.

2) Bidang Penanganan Fakir Miskin dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

melalui sekretaris;

37Ibid, Hlm 11

Page 47: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

35

3) Bidang Penanganan Fakir Miskin mempunyai Tugas yaitu : Membantu

Kepala Dinas dalam melaksanakan pendataan dan informasi fakir

miskin, penyuluhan, pelatihan dan pemberdayaan fakir miskin,

pembinaan dan pelayanan sosial fakir miskin serta melaksanakan

tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugasnya .

4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang

Penanganan Fakir Miskin mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Perumusan, penyusunan, pendataan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu;

b) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang

penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu;

c) Pemberian pelatihan dan keterampilan serta bantuan sosial dibidang

penanganan fakir miskin;

d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan fakir

miskin;

e) Pelaksanaan administrasi bidang penanganan fakir miskin;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.38

38Ibid, Hlm 11-12

Page 48: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

36

B. Visi Dan Misi Dinas Sosial Kota Jambi

a. Visi

Visi merupakan pandangan jauh kedepan tentang keinginan atau cita-

cita suatu organisasi yang hendak diwujudkan secara bersama-sama. Visi Dinas

Sosial Kota Jambi.

Didalam rencana strategi Dinas Sosial Kota Jambi 2018-2023 dimuat

VISI dinas sosial kota jambi, yaitu: TERWUJUDNYA PELAYANAN

SOSIAL YANG PRIMA MENUJU MASYARAKAT YANG

BERAKHLAK DAN BERBUDAYA.39

Maksud dari pernyataan visi tersebut yaitu mewujudkan pelaksanaan

pelayanan sosial yang mengutamkan kebutuhan yang disesuaikan dengan

kemampuan daerah. Pernyataan Visi Dinas Sosial Kota Jambi. Hal ini dapat di

pahami mengigat dinas sosial kota jambi merupakan bagian integral dari

pemerintah kota Jambi.

Visi Dinas Sosial Kota Jambi sepenuhnya mendukung pemenuhan

visi Pemerintah Kota Jambi Untuk mencapai visi, perlu ditunjang oleh nilai-

nilai yang telah berkembang dan hidup dalam suatu organisasi sebagai

pendorong semangat untuk berkarya dan berkarsa, sekaligus merupakan

pedoman yang diyakini serta harus selalu dihayati dan diamalkan dalam

melaksanakan tugasnya.

Nilai-nilai dimaksud meliputi:

39 Rencana Strategi Dinas Sosial Kota Jambi Tentang Permasalahan Dan Isu-Isu

Strategis Dinas Sosial Kota Jambi

Page 49: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

37

1. Kebersamaan.

2. Disiplin Diri Pribadi.

3. Profesional.

4. Kapabilitas Yang Tinggi.

5. Transparansi.

6. Koordinasi dan Kerjasama.

7. Tanggung Jawab dan Akuntabel.

8. Moralitas.

Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya

merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil Dinas Sosial

Kota Jambi. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkankanlah misi

Dinas Sosial Kota Jambi Kota Jambi yang menggambarkan hal yang

seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan

lebih nyata pada misi tersebut

b. Misi

Misi merupakan produk atau jasa yang dihasilkan oleh Organisasi

sebagai penjabaran dari pada Visi, yang menjadi penggerak terhadap wujudnya

Misi tersebut. Menurut keputusan LAN Nomor : 589/IX/6/Y/99 Misi adalah

sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah, sesuai

Visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil

dengan baik. Berorientasi pada Visi tersebut menetapkan MISI maka Dinas

Sosial Kota Jambi sebanyak 2 (dua) Misi antara lain sebagai berikut :

Page 50: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

38

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar bagi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

2. Membangun kemandirian dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS).40

c. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 41 tahun 2016 tentang

Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Dinas

Sosial Kota Jambi, maka Dinas Sosial mempunyai TUGAS yaitu :

”Membantu Walikota dalam melaksanakan Urusan Pemerintah

Daerah di Bidang Sosial .yang meliputi :Tugas Perencanaan, Pembinaan,

Pengawasan, Pengendalian, Pelayanan dan Pembangunan di bidang

kesejahteraan sosial serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

Walikota sesuai dengan bidang tugasnya yang terdiri dari sekretariat dan empat

bidang yang meliputi bidang Perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi

sosial, Pemberdayaan Sosial, dan Penanganan Fakir Miskin”

d. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Walikota Kota Jambi Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Dinas Sosial Kota

Jambi, mempunyai fungsi:

40Ibid, Hlm 28-29

Page 51: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

39

1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan

dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan

penanganan fakir miskin;

2. Penetapan kriteria dan data Fakir miskin dan orang tidak mampu;

3. Penetapan standar rehabilitasi sosial;

4. Pengkkordinasian Pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan dians sosial;

5. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab

dinas sosial;

6. Pengawasan ataas pelaksanaan tugas di lingkungan dinas sosial;

7. Pelaksanaan bimbingan tekhnis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

dinas sosial di daerah;

8. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan, dan pengembangan Kesejahteraan

sosial ,serta penyuluhan sosial; dan

9. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur

organisasi di lingkungan dinas sosial;

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya.

Page 52: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

40

e. Program Dinas Sosial

Berdasarkan Visi yang akan dicapai dan misi yang harus dilaksanakan

serta permasalahan-permasalahan yang diprediksi dalam bidang perencanaan

maka rencana dari program-program dan kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakan berdasarkan Skala Prioritas RPJMD Kota Jambi pada Rencana

Strategis (Renstra) OPD Dinas Sosial Kota Jambi Tahun 2018 – 2023 dapat di

jabarkan pada program kegiatan sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Dan Sarana Prasarana Perkantoran

1) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat dan Perizinan

2) Kegiatan Penyediaan Jasa dan Komponen/Instalasi Telekomunikasi,

Sumber Daya Air, dan listrik

3) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan dan Aset

4) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung/Tenaga

Administrasi/Teknis Perkantoran

5) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan dan

Penggandaan

6) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

7) Kegiatan Pengadaan, Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan

Perkantoran dan Gedung Kantor

8) Kegiatan Pengadaan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Kendaraan

Jabatan/Dinas/Operasional

Page 53: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

41

9) Kegiatan Pembanguna, Pemeliharaan dan Rehabilitasi

Gedung/Bangunan Utilitas Kantor41

2. Program Program Peningkatan Disiplin Dan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

1) KegiatanPengadaan Pakaian Dinas dan Hari-Hari Tertentu Beserta

Perlengkapannya

2) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan/Bimbingan Teknis /Kursus

3) Kegiatan Perjalanan Dinas

3. Program Perencanaan, Pelaporan Kinerja Dan Keuangan Perangkat

Daerah

1) Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan

2) Kegiatan Penyusunan Capaian Laporan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

3) Kegiatan Pengembangan Data/Informasi

4. Program penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan penyandang

masalah kesejahteraan sosial

1) Kegiatan Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut

tanggap cepat darurat

41

Rencana Strategi Dinas Sosial Kota Jambi Tentang Rencana Program dan

Kegiatan Serta Pendanaan

Page 54: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

42

2) Kegiatan Perlindungan dan jaminan sosial bagi penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS)

3) Kegiatan Pemberdayaan dan Pembinaan potensi sumber kesejahteraan

sosial (PSKS)

4) Kegiatan Pembinaan dan Pelayanan sosial bagi orang terlantar.

5) Kegiatan Pelayanan dan pembinaan sosial bagi anak yang bermasalah

sosial dan lansia

6) Kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi tuna sosial

7) Kegiatan Pelayanan dan rehabilitasi disabilitas, korban napza

8) Kegiatan Pelayanan dan pembinaan kepahlawanan, kejuangan dan

kesetiakawanan sosial

9) Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber dana bantuan sosial

10) Kegiatan Pendataan dan informasi Fakir Miskin

11) Kegiatan penyuluhan,pelatihan dan pemberdayaan fakir miskin

12) Kegiatan Pembinaandan pelayanan sosial fakir miskin.42

f. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial merupakan salah

satu pelayanan yang diberikan pemerintah Kota Jambi dalam upaya

membangun masyarakat . Dalam pelaksanaannya pelayanan dibagi menurut 2

(dua) Urusan sebagai berikut :

42 Ibid, hlm. 65

Page 55: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

43

1. Urusan Sosial Terdiri Dari:

a) Pelayanan bidang Perlindungan dan Jaminan sosial yaitu:

1) Perlindungan sosial korban bencana alam, yang meliputi antaralain :

Melaksanakan kesiap siagaan dan mitigasi, penanganan korban

bencana alam, pemulihan dan penguatan social, serta kemitraan dan

pengelolaan logistic bencana, sosialisasi pedoman dan petunjuk teknis tentang

penanggulangan bencana, mendata lokasi rawan bencana, membentuk taruna

siaga bencana (TAGANA) dan mengevakuasi korban bencana, pembinaan,

sosialisasi, pelatihan keterampilan korban bencana, pendataan dan identifikasi

korban bencana serta penyaluran bantuan, menghimpun bantuan masyarakat

dan menyusun rencana penyaluran terhadap korban bencana, dan membuat

laporan tahunan dan bulanan.43

2) Perlindungan social korban bencana sosial, yang meliputi antara lain :

Penanganan korban bencana social, serta pemulihan social dan

reintegrasi social berupa meneruskan perjalan orang terlantar dalam perjalanan

ke tempat tujuan nya dan membuat laporan tahunan dan bulanan.

3) Jaminan Sosial Keluarga, yang meliputi antara lain :

Melaksanakan validasi dan terminasi,selksi dan verifikasi.

Kemitraan penyaluran bantuan social, kepesertaan dan pendampingan sumber

daya jaminan social keluargang yaitu operator ,koordinator dan pendamping

PKH (program Keluarga Harapan ) dan membuat laporan tahunan dan bulanan.

43 Rencana Strategi Dinas Sosial Tentang Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Page 56: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

44

a) Pelayanan Bidang Rehabilitasi Sosial yaitu:

1) Rehabilitasi social anak dan lanjut usia, yang meliputi antara lain:

Rehabilitasi social terhadap anak dan lanjut usia dan advokasi

terhadap korban tindak kekerasan serta Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) ,pembinaan dan fasilitasi penaggulangan rawan social bagi

anak, bantuan terhadap panti social, asuhan anak, panti jompo dan rumah

perlindungan social anak, kerjasama dan fasilitasi perlindungan social bagi

perempuan, anak, remaja, lansia, korban tindak kekerasan serta peningkatan

kualitas sumber daya manusia panti asuhan/jompo, mengadakan gebyar

sehari bersma anak ,sosialisasi tentang anak, menginventarisir lembaga

pelayanan sosial bagi anak dan lanjut usia, menyiapkan bahan bimbingan

dan pelatihan tenaga pelayanan sosial, penghuni panti dan lanjut usia.

Kampanye sosial peduli lansia, penyuluhan dan bimbingan fisik

dan mental, bantuan sosial kepada lansia, pembinaan sumber daya manusia

dan manajemen serta fasilitasi sarana dan prasarana panti swasta dan

pemerintah, pengembangan klien loka bina karya kepada perusahaan atau

industri, pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana loka

bina karya dan membuat laporan tahunan dan bulanan.44

2) Rehabilitasi Tuna sosial yang meliputi antara lain :

Meliputi pembinaan tuna social ,fasilitasi, kerjasama, koordinasi

dan pelaksanaan rehabilitasi tuna social. Melaksanakan pendataan dan

44Ibid, hlm. 39

Page 57: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

45

bimbingan mental sosial dan keterampilan penyandang masalah

kesejahteraan sosial, meliputii gelandangan dan pengemis, anak nakal, anak

jalanan, eks narapidana, korban tindak kekerasan, penyandang cacat, wanita

tuna susila, korban perdagangan anak dan perempuan, pengidap HIV/AIDS,

melaksanakan penertiban dan penanganan masalah penyakit sosial meliputi

razia gelandangan dan pengemis dan tuna susila, pembentukan kelompok

usaha bersama bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial yang telah

dilakukan pembinaan sosial dan keterampilan serta memberikan bantun

modal kerja, melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi konseling

meliputi penyuluhan tuna susila, gelandangan dan pengemis serta penyakit

masyarakat lainnya dan rencana usulan bantuan dan rujukan terhadap

penyandang masalah Kesos untuk disalurkan kepada perusahaan atau

industri dan lembaga pelayanan social dan membuat laporan tahunan dan

bulanan.45

3) Rehabilitasi social Penyandang Disabilitas dan korban NAPZA yang

meliputi antara lain :

Meliputi pembinaan rehabilitasi penyandang cacat, korban

NAPZA, fasilitasi, kerjasama, koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi social

penyandang Disabilitas dan korban NAPZA. Menyusun instrument

pendataan serta menghimpun pedoman dan petunjuk teknis penanganan

anak nakal dan korban narkoba, bimbingan dan keterampilan pembinaan

lanjut terhadap anak nakal. Sosialiasi pencegahan penyalahgunaan, dampak

45

Ibid, hlm. 41

Page 58: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

46

penyalahgunaan serta penanganan pengguna narkoba, HIV/AIDS melalui

media massa, kalender, leaflet, penyuluhan di sekolah-sekolah kepada guru

dan kepala sekolah serta ibu-ibu pengajian dan membuat laporan tahunan

dan bulanan.

b) Pelayanan bidang Pemberdayaan sosial yaitu:

1) Pemberdayaan sosial perorangan, keluarga dan kelembagaan

masyarakat, yang meliputi antara lain :

Memberikan bimbingan tekhnis dan supervisi pekerja social

masyarakat, tenaga kesejahteraan social kecamatan, karang taruna, lembaga

kesejahteraan social, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3),

serta potensi dunia usaha dan membuat laporan tahunan dan bulanan.

2) kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan social, yang meliputi

antara lain :

Pembinaan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kejuangan (K3) dan nilai-nilai kesetiakawanan sosial, pendataan perintis dan

keluarga perintis kemerdekaan, mengusul kan penganugerahan gelar

pahlawan nasional dan perintis kemerdekaan, penyelenggaraan peringatan

hari pahlawan dan kesetiakawanan sosial nasional dan membuat laporan

tahunan dan bulanan.

3) Pengelolaan sumber dana bantuan sosial yang meliputi antara lain :

Page 59: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

47

sosialisasi tata cara pengumpulan sumbangan social uang dan barang

dan pelaksanaan undian gratis berhadiah dan membuat laporan tahunan dan

bulanan.

c) Pelayanan bidang Penanganan Fakir Miskin yaitu:

1) Pendataan dan informasi Fakir Miskin yang meliputi antara lain :

Melaksanakan bimbingan tekhnis pendataan dan informasi

Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial dan membuat laporan tahunan

dan bulanan.

2) Penyuluhan, pelatihan dan pemberdayaan Fakir Miskin yang meliputi

antara lain: Melaksanakan penyuluhan, bimbingan tekhnis dan pelatihan

Usaha Kesejahteraan social dan membuat laporan tahunan dan bulanan.

3) Pembinaan dan pelayanan social fakir miskin yang meliputi antara lain :

Melaksanakan pembinaan dan pelayanan sosial fakir miskin dan

membuat laporan tahunan dan bulanan.

Untuk membantu kelancaran Pelayanan Urusan Sosial

sebagaimana dimaksud diatas dalam pelaksanaannya Dinas Sosial Kota

Jambi didukung dan dibantu oleh :46

2. Urusan Pelayanan Administrasi Perkantoran Terdiri Dari:

a) Pelayanan Umum dan Perencanaan, yang meliputi antara lain :

46

Ibid, hlm. 44

Page 60: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

48

Melaksanakan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, kerumah

tanggaan dan hubungan masyarakat, mengagendakan, mengarsipkan dan

mendistribusikan surat-menyurat, melaksanakan administrasi dan surat

menyurat kendaraan dinas, mengolah dan merangkum usulan program dari

sekretariat dan masing-masing bidang, melaksanakan pengadaan,

pendistribusian dan pemeliharaan barang, mempersiapkan penyelenggaraan

rapat, penerimaan tamu dan kelancaran hubungan melalui alat-alat komunikasi

dan membuat laporan berkala dan tahunan.

b) Pelayanan Administrasi Keuangan, yang meliputi antara lain :

Melaksanakan ketatausahaan urusan keuangan pengeluaran dan

pedapatan, pembukuan, pembendaharaan dan kas, serta penyelenggaraan

administrasi keuangan dan membuat laporan tahunan dan bulanan.47

c) Pelayanan Urusan Kepegawaian, yang meliputi antara lain :

Menyiapkan, mengusulkan, mengolah data dan dokumentasi pegawai

meliputi kenaikan pangkat, permohonan izin dan tugas belajar, cuti

perpindahan, pemberian tanda penghargaan/ tanda jasa dan sanksi,

pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala, dan tunjangan, merencanakan

dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan pelatihan, calon peserta

pendidik dan pelatihan, serta calon peserta ujian dinas pegawai, menyusun

daftar urut kepangkatan (DUK), mengusulkan permohonan kartu pegawai,

kartu istri/suami, kartu tabungan asuransi pensiun, dan kartu asuransi

kesehatan, menyiapkan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan

47

Ibid, hlm. 45

Page 61: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

49

(DP3) pegawai dan laporan pajak-pajak pribadi (LP2P) serta mengolah absensi

atau daftar hadir pegawai dan membuat laporan tahunan dan bulanan.

g. Tingkat Kinerja Pelayanan Organisasi Perangkat Daerah Periode

Sebelumnya

Dinas Sosial Kota Jambi merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah adalah instansi yang diberi kewenangan secara teknis untuk menangani

dan mengelola bidang Sosial juga sebagai salah satu fungsi pelayanan kepada

masyarakat di Kota Jambi. Dari program dan kegiatan yang telah dilakukan

dibidang Sosial tahun dapat disimpulkan indikator keberhasilan dalam rangka

peningkatan penanganan dan pelayanan Masalah-Masalah Sosial antara lain :

1) Meningkatnya kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan

sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial

2) Meningkatnya pemberdayaan fakir miskin, penyandang cacat, dan

kelompok rentan sosial lainnya.

3) Meningkatnya kualitas hidup bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial terhadap pelayanan sosial dasar, fasilitas pelayanan publik, dan

jaminan kesejahteraan sosial. Meningkatnya ketahanan sosial

masyarakat berlandaskan prinsip kemitraan dan nilai-nilai sosial budaya

bangsa

4) Meningkatknya kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial

dalam mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial

5) Meningkatnya pelayanan bagi korban bencana

Page 62: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

50

6) Meningkatnya prakarsa dan peran aktif masyarakat melalui Potensi

Sumber Kesejhateraan Sosial(PSKS) yang terdiri dari Lembaga

Kesejahteraan Sosial (LKS), Tagana, TKSK,PSM, Pendamping PKH,

Karang Taruna, LK3,K3S termasuk masyarakat mampu, dunia usaha,

perguruan tinggi, dan Orsos/LSM dalam penyelenggaraan

pembangunan kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan.

Adapun peningkatan penanganan dan pelayanan kepada Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel.

10 Data Perkembangan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

dibawah ini :

Page 63: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

51

Tabel. 3.2

Data Perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Di Kota Jambi Tahun 2016- 201948

NO JENIS PMKS TAHUN

2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6

1 Anak Balita Terlantar - - 5 -

2 Anak Terlantar 165 180 217 217

3

Anak Nakal Yang Berhadapan

dengan Hukum

17 25 51 11

4 Anak Jalanan 52 18 83 40

5 Anak dengan Kedisabilitasan 506 506 506 506

6

Anak yang Menjadi Korban

TindakKekerasan/diperlakukan salah

- 39 46 -

7

Anak yang memerlukan

Perlindungan Khusus

- - - 1

8 Lanjut Usia Terlantar 8001 8246 8462 8462

9 Penyandang Disabilitas 1558 1841 1533 1533

10 Tuna Susila (PSK) 270 110 625 625

11 Gelandangan / Gelandangan Psykotic 196 141 161 151

12 Pengemis 28 28 79 69

13 Pemulung - - 55 55

14

Bekas Warga Binaan Lembaga

Kemasyarakatan

- - 54 20

15 Orang dengan HIV / AIDS (ODHA) 395 395 395 395

16

Korban Penyalahgunaan Narkoba

Psikotropika & Zat Adiktif

110 450 359 280

17 Korban Traficking - 1 - -

18 Korban Tindak Kekerasan - - - 23

19 Korban Bencana Alam 1209 672 1487 226

20 Korban Bencana Sosial 116 120 258 158

21 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi - - - 40

22 Fakir Miskin 31707 31707 26751 26751

23

Keluarga Bermasalah Sosial

Psikologi

6423 8906 8564 16318

JUMLAH 50.753 53.385 49.691 55881

48

Sumber : Bidang Rehabilitasi Sosial ,BidangPerlindungan Jaminan Sosial dan

Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kota Jambi Tahun 2016-2019

Page 64: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

52

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

1. Peran Dinas Sosial Kota Jambi Dalam Mengatasi Gelandangan Menurut

Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 di Kelurahan Simpang

Pulai Kota Jambi

Peran Dinas Sosial Kota Jambi sangat penting dalam penanganan

gelandangan yang ada di Kota Jambi karena Berdasarkan Peraturan Walikota

Jambi Nomor 41 tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan

fungsi serta tata kerja pada Dinas Sosial Kota Jambi, maka Dinas Sosial

mempunyai TUGAS yaitu : Membantu Walikota dalam melaksanakan urusan

pemerintah daerah di bidang sosial, yang meliputi : Tugas perencanaan,

pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelayanan dan pembangunan di bidang

kesejahteraan sosial serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota

sesuai dengan bidang tugasnya yang terdiri dari sekretariat dan empat bidang yang

meliputi :

1. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Bidang Perlindunga dan Jaminan Sosial mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas Sosial dalam melaksanakan perlindungan sosial korban bencana alam,

perlindungan sosial korban bencana sosial, dan jaminan sosial keluarga serta

melaksankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang

tugasnya. bidang perlindungan dan jaminan sosial mempunyai tugas pemberian

layanan, bantuan sosial serta pengendalian dan pengorganisasian masyarakat

dalam penanggulangan bencana kepada korban bencana alam, korban bencana

Page 65: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

53

sosial, korban konflik, korban terdampar atau terlantar dan masyarakat yang

tinggal di daerah rawan bencana.

2. Bidang Rehabilitasi Sosial

Bidang Rehabilitasi Sosial membantu Kepala Dinas dalam melaksankan

rehabilitas sosial anak dan lanjut usia, rehabilitas tuna sosial, rehabilitas sosial

penyandang disabilitas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan bisang tugasnya. Selanjutnya bidang rehabilitas sosial

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan dan rehabilitas sosial anak dan

usia lanjut, pelayanan dan rehabilitas sosial penyandang cacat, pelayanan dan

rehabilitas tuna sosial dan korban narkoba.

3. Bidang Pemberdayaan Sosial

Bidang Pemberdayaan Sosial membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan Pemberdayaan sosial perorangan, keluarga dan kelembagaan

masyarakat, kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial, pengelolaan sumber dana

bantuan sosial serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bisang dan tugasnya. Bidang pemberdayaan sosial mempunyai

tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi, dan

mengendalikan serta mengevaluasi tugas seksi pemberdayaan potensi sumber

kesejahteraan sosial.

4. Bidang Penanganan Fakir Miskin

Page 66: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

54

Bidang Penanganan Fakir Miskin, bidang ini membantu Kepala Dinas dalam

melaksanakan pendataan dan informasi miskin, penyuluhan, pelatihan dan

pemberdayaan fakir miskin serta melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang penanganan fakir

miskin memiliki tugas pokok seperti melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan dibidang

pengelolaan data kemiskinan, penanganan fakir miskin perdesaan, penanganan

fakir miskin perkotaan dan daerah rentan.

Berdasarkan hasil wawancara Kepada Bapak Jaharuddin selaku Kepala

Bidang Rehabilitas Sosial Kota Jambi.49

“Dalam proses perencanaan suatu program kerja tidak semuanya 100%

berhasil atau mencapai tujuan yang diinginkan. Tetapi sebagian

program dan peran dinas sosial dalam mengatasi gelandangan Kota

Jambi sudah cukup baik dengan memenuhi tugas-tugas yang sudah

seharusnya dilakukan oleh dinas sosial, dan tentu saja tugas-tugas

tersebut memiliki kendala yang mengakibatkan program kerja dalam

mengatasi gelandangan menjadi tidak sepenuhnya sempurna”

Adapun kelompok sasaran Dinas Sosial kota Jambi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. Gelandangan dan pengemis psychotic

2. Pengemis

3. Anak nakal

4. Anak jalanan

5. Anak terlantar

49

Wawancara bersama Bapak Jaharuddin selaku Kepala Rehabilitas Sosial, pada 18 Maret 2020 pukul 09.30

Page 67: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

55

6. Lanjut usian terlantar

7. Balita terlantar

8. Korban tindak kekerasan

9. Penyandang cacat

10. Tuna sulsila/ pekerja seks komersi (PKS)

11. Korban penyalah gunaan narkoba, psikotropika, obat-obatan, dan zat

adiktif (NAPZA)

12. Penderita dan orang dengan HIV dan AIDS50

Bentuk penertiban gelandangan dan pengemis berdasarkan Peraturan

Walikota yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Jambi merupakan bentuk

kebijakan untuk menertibkan gelandangan dan pengemis. Maraknya gelandang

menimbulkan ketidak teraturan sosial ditandai dengan ketidak tertiban serta

ketidak nyamanan masyarakat. Peraturan yang dikelurkan harus bisa di

implementasikan dan di harapkan dapat mengurangi peningkatan jumlah

gelandangan di Kota Jambi.

Adapun bentuk penertiban gelandangan dengan mengacu pada asas dan

tujuan Peraturan Walikota dilakukan melalui:

1. Preventif

Untuk mencegah timbulnya gelandangan di dalam masyarakat dilakukan

pemantauan pengendalian terhadap sumber-sumber penyebab timbulnya

gelandangan.51

50 Rencana Strategi Dinas Sosial Kota Jambi Tentang Kelompok Sasaran Renstra

Page 68: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

56

Pemantauan dan pengendalian penyebab timbulnya gelandangan

dilakukan dengan pendataan pada titik-titik rawan yang kerap kali dijadikan

sebagai tempat untuk mengemis, patroli yang dilakukan secara rutin oleh Dinas

Sosial serta Dinas Instansi yang terkait dan bagi masyarakat dapat memberikan

informasi mengenai titik-titik rawan yang di jadikan tempat untuk mengemis

kepada Dinas Sosial.

2. Represif

Preventif bertujuan untuk mengurangi dan meniadakan gelandangan baik

itu kepada perorangan maupun kelompok yang melakukan pergelandangan dan

mengemis meliputi:52

a. Razia

Razia yang dilakukan oleh Dinas Sosial, penyidik Pegawai Negeri Sipil,

di bantu oleh pihak Kepolisian dan Masyarakat bertujuan menciptakan

keteraturan, keindahan, dan ketertiban secara umum. Razia juga bertujuan

untuk memutuskan mata rantai kehidupan gelandangan agar kembali normal

ditengah masyarakat. Akibat yang diharapkan, perilaku secara wajar

dimiliki gelandangan sehingga tidak menjadi gelandangan lagi.

Keberhasilan memutus mata rantai ini tentu saja dapat meningkatkan peran

gelandangan ditengah masyarakat secara umum. Akibat yang ditimbulkan,

perilaku produktif akan ditunjukkan gelandangan dibandingkan waktu

sebelumnya.

51 Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Penertiban Gelandangan

dan Pengemis, Pasal 4 Ayat (1) 52 Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Penertiban

Gelandangan Dan Pengemis, Pasal 7 Ayat (1)

Page 69: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

57

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Jaharudin Kabid Rehabilitas Dinas

Sosial Kota Jambi mengatakan:

“Penertiban gelandangan dan pengemis dilakukan oleh Dinas Sosial Kota

Jambi di bantu oleh pihak-pihak terkalit. Gelandangan dan pengemis yang

terjaring razia langsung dilakukan identifikasi dan pendataan, kemudian

diberikan pembinaan sementara oleh Dinas Sosial dan biasanya mereka

yang terjaring razia adalah muka-muka lama yang pernah terjaring

sebelumnya”53

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Dinas

Sosial belum berhasil dalam melakukan penertiban geladangan dan pengemis di

Kota Jambi di karenakan penertiban sebagian gelandangan dan pengemis

mengetahui bahwa akan diadakan razia atau penertiban oleh Dinas Sosial

sehingga mereka sempat melarikan diri. Razia yang dilakukan oleh Dinas Sosial

dilakukan beberapa kali dalam sebulan.

b. Penampungan Tetap

Dinas Sosial sendiri untuk sekarang belum ada penampungan tetap bagi

gelandangan yang terjaring razia. Penampungan hanya bersifat sementara di

dalam panti terhadap gelandangan setelah pelaksanaan razia di lakukan dalam

rangka pendataan seleksi. Selama dalam panti penampungan, Dinas bersama

instansi terkait wajib memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, kesusilaan dan

kesopanan.54

53 Wawancara Dengan Bapak Jaharudin, Kabid Rehabilitas Dinas Sosial Kota Jambi,

18 Maret 2020. 54 Peraturan Walikota Jambi Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Penertiban Gelandangan

dan Pengemis, Pasal 9 Ayat (1)

Page 70: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

58

Penampungan tetap yang di maksud disini adalah:

1) Panti sosial

2) Panti rehabilitasi sosial

3) Pusat pendidikan dan pelatihan

4) Pusat kesejahteraan sosial

5) Rumah perlindungan sosial

3. Usaha Rehabilitasi Sosial

Usaha Rehabilitasi adalah usaha-usaha yang terorganisir meliputi usaha-

usaha penyantunan, pemberian latihan dan pendidikan, pemulihan kemampuan

dan penyaluran kembali ke daerah pemukiman baru melalui transmigrasi

maupun ke tengah masyarakat, pengawasan serta bimbingan lanjut, sehingga

dengan demikian para gelandangan kembali memiliki kemampuan untuk hidup

secara layak.

Usaha rehabilitasi ini bertujuan agar fungsi mereka dapat berperan kembali

sebagai warga masyarakat. Usaha rehabilitatif ini dilakukan dengan usaha-

usaha penampungan, seleksi, penyantunan, dan tindak lanjut, yang kesemuanya

itu dilaksanakan melalui Panti Sosial. Bentuk Rehabilitasi terhadap

gelandangan meliputi serangkaian kegiatan diantaranya bimbingan mental,

bimbingan sosial, bimbingan ketrampilan dan penyaluran. Bimbingan mental

dalam usaha rehabilitasi sosial meliputi:

a. Bimbingan keagamaan

b. Bimbingan kedisiplinan

c. Bimbingan budi pekerti

Page 71: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

59

Bimbingan fisik dalam usaha rehabilitasi sosial meliputi

a. Pemeliharaan fisik dan kesehatan

b. Terapi fisik

c. Pemeliharaan kebugaran

d. Pelayanan menu dalam meningkatkan gizi.

Bimbingan sosial dalam usaha rehabilitasi sosial meliputi :

a. Bimbingan sosial perorangan

b. Bimbingan sosial kelompok

c. Bimbingan sosial kemasyarakatan.

Bimbingan keterampilan dalam usaha rehabilitasi sosial meliputi :

a. Bimbingan usaha ekonomis produktif

b. Bimbingan ketrampilan kerja.

Penyaluran terhadap gelandangan yang telah di rehabilitasi sosial meliputi :

a. Pengembalian dalam kehidupan keluarga dan masyarakat

b. Menyalurkan ke jalur-jalur lapangan kerja/sektor usaha

c. Usaha mandiri.55

55

Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Penanganan Gelandangan Dan

Pengemis, Pasal 14.

Page 72: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

60

B. Kendala dan Upaya yang di Lakukan Dinas Sosial Kota Jambi Dalam

Mengatasi Para Gelandangan yang Ada di Kelurahan Simpang Pulai

Kota Jambi

Ada beberapa kendala yang di hadapi Dinas Sosial Kota Jambi dalam

mengatasi gelandangan yang berada di Kota Jambi

1. Kendala Eksternal

Susahnya penangkapan gelandangan yang saat itu sedang berkeliaran

dijalanan. Hambatanya yaitu banyaknya gelandangan yang kabur saat akan

dilakukan penangkapan oleh Satpol PP yang sedang bertugas.

Berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Jaharudin selaku ketua

Rehabilitas Dinas Sosial Kota Jambi56

“kendala dinas sosial dalam mengatasi gelandangan itu ketika

penangkapan atau penertiban gelandangan, mereka selalu kabur saat di

razia, yang membuat perangkat daerah seperti Satpol PP kesulitan. Dan

upaya yang kami lakukan dengan memperbanyak jadwal untuk merazia

gelandangan yang berkeliaran di jalanan”

Dari hasil wawancara menjelaskan bahwa kendala eksternal dalam

menangani gelandangan yaitu susahnya penangkapan para gelandangan yang

berada di jalanan. Dan ada pula upaya yang dilakukan oleh dinas sosial adalah

dengan melakukan razia dengan sesering mungkin.

Dan kendala eksternal selanjutnya yaitu sulitnya penangkapan karena

gelandangan yang ada di Kota Jambi berpindah-pindah tempat.

Dari hasil wawancara bersama Bapak Jaharuddin selaku Kepala Bidang

Rehabilitas Sosial Kota Jambi mengatakan bahwa57

“kami juga cukup kesulitan menemukan tempat tinggal atau titik kumpul

para gelandangan dan pengemis yang ada di kota jambi, karena mereka

56 Wawancara bersama Bapak Jaharuddin selaku Kepala Rehabilitas Sosial, pada 18

Maret 2020 pukul 09.30 57

Wawancara bersama Bapak Jaharuddin selaku Kepala Rehabilitas Sosial, pada 18 Maret 2020 pukul 09.55

Page 73: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

61

selalu berpindah-pindah tempat, apalagi kalau tempat tersebut sudah

sering jadi target razia kami, dan kami belum menemukan cara untuk

mengetahui lokasi-lokasi mereka selain dapat laporan dari warga sekitar,

dan laporan itu juga jarang terjadi karna kurangnya minat masyarakat

dalam partisipasi untuk penanganan gelandangan yang ada di kota jambi”

Dikarenakan gelandangan tidak memiliki tempat tinggal, jadi para

gelandangan Kota Jambi sering berpindah-pindah tempat jika menurut mereka

tempat tersebut sudah tidak aman atau sering terjadi razia, dan hal tersebut

cukup menyulitkan dinas sosial untuk menemukan lokasi-lokasi tempat tinggal

para gelandangan, umumnya gelandangan tersebut sering terlihat di bangunan-

bangunan yang ditinggalkan oleh pemiliknya.

2. Kendala Internal

Adapun kendala internal yang dihadapi Dinas Sosial Kota Jambi alam

mengatasi gelandangan yaitu kurangnya dana dari pemerintah untuk menangani

gelandangan dan pengemis yang jumlahnya banyak tersebut di perlukan biaya

yang cukup besar, berdasarkan hasil wawancara bersama Bapak Jaharudin selaku

Kepala Bidang Rehabilitas Sosial Kota Jambi58

“Kendala internal dalam mengatasi gelandangan yaitu kurangnya dana

untuk membeli makanan, dan keperluan sehari-hari dari gelandangan

tersebut yang jumlahnya cukup banyak. Upaya yang dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan para gelandangan dengan mengajukan proposal

dana ke pada pemerintah, sebelumnya pemerintah sudah menyediakan

dana, tetapi semakin hari jumlah gelandangan yang ada di Kota Jambi

bertambah banyak, yang membuat dana yang di tetapkan pemerintah

sebelumnya kurang”

Dari hasil wawancara menjelaskan kendala internal dalam mengatasi

gelandangan yang ada di dinas sosial yaitu kurangnya dana untuk menyediakan

makanan dan keperluan-keperluan lainya. Dan dinas sosial mengupayakan

kendala tersebut dengan mengajukan proposal ke pemerintah untuk mengajukan

dana.

58 Wawancara bersama Bapak Jaharuddin selaku Kepala Rehabilitas Sosial, pada 18 Maret 2020

pukul 10.00

Page 74: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

62

Kendala internal selanjutnya yaitu kurangnya minat pada gelandangan

dalam menjalankan pembinaan dan rehabilitas yang dinas sosial sediakan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Toyib sebagai Kasi Rehabilitas

Dinas Sosial Kota Jambi yang mengatakan59

“Dinas sosial juga memiliki kendala berupa sulitnya membina para

gelandangan agar tidak kembali lagi kejalanan, kurangnya minat dalam

menjalankan pembinaan dan rehabilitas yang diberikan oleh dinas sosial

membuat para gelandangan yang sudah berada didinas sosial sering kabur

dan kembali lagi kejananan. Dan kami belum menemukan solusi terbaik

agar para gelandangan yang sudah berada di dinas sosial tidak kabur dan

kembali kejalanan, tetapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik

untuk menangani gelandangan agar tidak menjadi beban masyarakat”

59 Wawancara bersama bapak Toyib sebagai Kasi Rehabilitas Dinas Sosial Kota Jambi,

pada 20 Oktober 2020 pukul 10.00

Page 75: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

63

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 41 tahun 2016 tentang

Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Dinas

Sosial Kota Jambi, maka Dinas Sosial mempunyai TUGAS yaitu : Membantu

Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang sosial, yang

meliputi : Tugas perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelayanan

dan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial serta melaksanakan tugas-tugas

lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidang tugasnya yang terdiri dari

sekretariat dan empat bidang yang meliputi : Bidang perlindungan,dan jaminan

sosial, Bidang rehabilitas sosial, Bidang pemberdayaan sosial, Bidang penangan

fakir miskin.

Kendala eksternal dalam menangani gelandangan yaitu susahnya

penangkapan para gelandangan yang berada di jalanan. Dan ada pula upaya yang

dilakukan oleh dinas sosial adalah dengan melakukan razia dengan sesering

mungkin. Kendala internal dalam mengatasi gelandangan yang ada di dinas sosial

yaitu kurangnya dana untuk menediakan makanan dan keperluan-keperluan

lainya. Dan dinas sosial mengupayakan kendala tersebut dengan mengajukan

proposal ke pemerintah untuk mengajukan dana.

B. Saran

Penangan dinas sosial dalam mengatasi gelandangan belum sepenuhnya

berhasil. Pihak dinas sosial dan pemerintah harus benar-benar mencari solusi

dalam penanganan gelandangan dan pengimis, supaya permasalahan tersebut bisa

cepat terselesaikan. Karna permasalahan ini sangat serius dan permasalahan ini

perlu ditangani sampai tuntas. Dan permasalahan ini sangat berpengaruh bagi

Page 76: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

64

pemerintah untuk menjadi tolak ukur untuk keberhasilan daerah dalam penuntasan

kemiskinan didaerah tersebut.

Page 77: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

65

Daftar Pustaka

Aan Aditya, “Penanganan Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Keberadaan

Tuna Wisma Di Surabaya Masa Walikota Moehadji Widjaja (1980-1984)”

Jurnal, 2017

Dougherty & Pritchard “Peran Memberikan Suatu Kerangka Konseptual Dalam

Studi Perilaku Didalam Organisasi”.Ejurnal.1985

Ester Meilin Tobing, “Kinerja Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekan Baru

Dalam Menangani Gelandangan dan Pengemis di Kota Pekan Baru”

Ejurnal (1) 3, 2017

Hanggoro, Hendaru Tri. "MemandangLakuMenggelandang || NuuN.id". NuuN.id.

Diaksestanggal 2017-02-02.

Iskandar, “Metode Penelitian Kualitatif,” Cet.Ke-1 (Jakarta: Gaung Persada,

2009)

Mardalis, “Metode Penelitian Suatu Pendekta Proposal”, (Jakarta: Bumi Aksara,

2010),

Muhammad idrus, “Metode penelitian ilmu sosial :pendekatan kualitatif dan

kuantitatif,” , ( Jakarta: Erlangga,2009),

Riyadi,”Perencanaan Pembangunan Daerah” Ejurnal,2002

SayutiUna ,(PedomanPenulisanSkripsi (edisirevisi),CetKe 2 (Jambi : Syariah

Press Dan FakultasSyarih UIN STS Jambi ,2014)

Singarimbun dan Sofian Effendi, “Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan

karya Ilmiah,” Cet. Ke-19, (Jakarta:Pustaka Lp3es Indonesia,2008)

Sudarsono, “Kenakalan Remaja”( Jakarta: Rineka Cipta,2012)

Suhardono, “TeoriPeranan”,(Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Umum,1994)

Soekanto,“Teori Peran”,(Jakata:Rieneka Cipta,2009)

Soekanto,“Sosiologi Sebagai Pengantar”,(Jakata:PT.RajaGrafindo Persada,2002)

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”, ( Bandung,

Alfabeta: 2009)

Page 78: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

66

Syaifudin Azwar, “Metode Penelitian,” Cet.ke-16 (Yogyakarta:Pusaka Pelajar,

2015)

Undang-Undang Republik Indonesia pasal 28 ayat 1 tahun 1945 tentang hak asasi

manusia

Wulan Sari, “Kebijakan Penanganan Gelandangan Dan Pengemis Oleh Dinas

Sosial Kota Tanjungpinang” Jurnal, 2019

WisnuAndriantodkk, “Peran Tenaga

KesejahteraanSosialKecamatandalamPenanggulanganMasalahKesejahter

aanSosial”JurnalAdministrasiPublik (JAP), Vol. 2, No. 2

Wawancara dengan Bapak Jaharudin selaku Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial,

pada 26 Desember 2019

Wawancara dengan Bapak Toyib selaku Kasi Rehabilitas Sosial, pada 20 Oktober

2020

Page 79: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

67

LAMPIRAN

Wawancara bersama Bapak Kabid Disabilitas

Potret gelandangan yang tinggal didepan rumah warga

Page 80: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

68

Penangkapan gelandangan dan pengemis

Kondisi para gelandangan yang terjaring razia

Page 81: PERAN DINAS SOSIAL KOTA JAMBI DALAM MENGATASI …

69

Penjelasan kegiatan penangkapan gelandangan dan pengemis.

Oleh Bapak Kabid Disabilitas

Lokasi rumah singgah di Dinas Sosial Kota Jambi