Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lembaga politik aldi
-
Upload
akang-juve -
Category
Education
-
view
17.177 -
download
5
Transcript of Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lembaga politik aldi
PERAN DAN FUNGSI LEMBAHA KELUARGA, AGAMA,
EKONOMI,PENDIDIKAN, BUDAYA DAN LEMBAGA POLITIK
Beberapa orang sekarang ini kurang mengerti akan pentingnya sebuah peran dan fungsi
lembaga keluarga. Apa yang mereka pentingkan hanya bagaimana mencari nafkah untuk
keluarganya tanpa menghiraukan peran dan fungsi sebenarnya dari keluarga itu sendiri.
Akibatnya adalah anggota keluarga menjadi apa yang tidak sesuai dengan harapan.
A. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA KELUARGA
1. Peran Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang tinggal di dalamnya. Keluarga terdiri dari
beberapa bagian yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Keluarga pun masih terbagi lagi
menjadi beberapa bagian keluarga, yakni keluarga inti, keluarga konjugal, dan keluarga luas
atau besar.
Keluarga inti adalah anggota dari keluarga itu sendiri yakni abi, ummi, dan anak. Sedangkan
keluarga konjugal adalah keluarga lain yang berasal dari garis keturunan abi ataupun ummi.
Keluarga luas atau besar adalah keseluruhan keluarga yang bisa berasal dari kakek, nenek,
paman, bibi, dan semuanya.
Keluarga ini memiliki sebuah peran yang cukup penting dalam kehidupan. Keluarga bukan
hanya tempat berkumpulnya dua orang yang saling memadu kasih dan mempunyai anak.
Keluarga memiliki peran yang lebih daripada itu. Keluarga merupakan tempat pendidikan
terbaik dan pertama bagi anak. Jika tempat pendidikan ini rusak maka rusaklah muridnya.
Jadi, jika keluarganya memiliki peranan yang kurang baik, akan berdampak pula pada
anaknya.
Dalam hal ini, keluarga akan memberikan contoh peran bagi anak dan lainnya. Ayah
memiliki peran untuk mencari nafkah sekaligus pemberi aman bagi keluarga dan juga
pendidik. Ibu pun memiliki tugas yang hampir sama seperti ayah yakni untuk mengurus
rumah dan mendidik anak dengan baik dan memberikan contoh sebagai sosok seorang wanita
pada anak. Sedangkan anak sendiri berperan sesuai dengan kondisi psikologisnya masing-
masing.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan tempat terkecil dalam sebuah masyarakat. Keluarga adalah tempat
pendidikan pertama dan terbaik bagi anak. Oleh karena itu, keluarga memiliki fungsi sebagi
tempat pendidikan yang akan menyiapkan anak untuk menuju ke lingkungan sosial yang
lebih besar.
Di sini bisa terlihat pentingnya fungsi sebuah keluarga. Anak bisa berkembang dengan baik
juga berasal dari keluarga. Pendidikan yang didapatkan dari fungsi keluarga oleh anak
cukuplah banyak jika hal tersebut difungsikan dengan baik oleh orang tua mereka.
Melalui keluarga anak bisa kenal agama, ekonomi, mauapun sosial. Inilah pentingnya peran
dan fungsi lembaga keluarga. Oleh karena itu, janganlah pernah meremehkan keluarga
dengan hanya membatasi pada pencukupan nafkah saja.
B. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA AGAMA
Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia. Ia memberikan landasan
normatif dan kerangka nilai bagi kelangsungan hidup umatnya. Ia memberikan arah dan
orientasi duniawi di samping orientasi ukhrowi (eskatologis). Dalam konteks ini, secara
sosiologis agama merupakan sistem makna sekaligus sistem nilai bagi pemeluknya. Tetapi di
era modern ini peran agama tergeser oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Agama tidak lagi memiliki peran dominan dalam domain sosial kemasyarakatan. Justru Ia
ditempatkan ke dalam wilayah privat, sementara wilayah publik diserahkan kepada manusia
itu sendiri. Hal ini terja.di -menurut beberapa pengamat- karena proses sekularisasi. Di
Indonesia gejala ini mulai tampak, terutama di kalangan kelas menengah. Persoalan ini secara
deskriptif dikupas dalam penelitian ini.
Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha menelusuri perubahan persepsi
masyarakat muslim kelas menengah di Jakarta -akibat sekulansasi- terhadap peran agama
serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Kelas menengah dalam penelitian
ini meliputi kalangan ilmuan (dosen/peneliti), jumalis, pengusaha, dan pakar sosial
keagamaan.
Dan hasil penelitian terungkap bahwa telah terjadi perubahan persepsi masyarakat muslim
kelas menengah terhadap peran agama. Mereka memandang peran agama terutama yang
dimainkan tokoh agama semisal kyai dan ustadz- mengalami penurunan relatif menonjol. Hal
ini terlihat dalam kemampuan mereka mempengaruhi masyarakat. Di samping itu, otoritas,
penghargaan sosial, dan kredibilitas mereka juga dipertanyakan. Temuan lainnya yang
menarik adalah bahwa mereka menganggap organisasi-organisasi keagamaan -baik formal
maupun informal- semisal Depag, MUI, NU, dan Muhammadiyah tidak signifikan lagi
karena dipandang cenderung membawa suara pemerintah. Justru sebaliknya, mereka menaruh
mmat terhadap kelompok-kelompok pengajian semisal Paramadina karena memberikan ruang
untuk memahami agama secara ilmiah.
Meskipun demikian, dalam praktek ekonomi penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat
kelas menengah muslim belum melaksanakan norma-norma agama sepenuhnya. Karena
mereka belum memahami prinsip-prinsip ekonomi Islam. Maka akibatnya masih terlihat
perilaku menyimpang semisal KKN, ketidakjujuran, sikap manipulatif, dan lain-lain. Ini
dipengaruhi oleh: Pertama kekurang-pahaman mereka terhadap ajaran Islam di samping
faktor kepribadian yang diwarnai oleh pikiran, sikap, dan tindakan yang "westernized".
Kedua, kadar pro fesionalitas tokoh agama yang relatif kurang mampu memenuhi kebutuhan
keagamaan masyarakat kelas menengah.
C. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA EKONOMI
Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan dalam bidang ekonomi demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat pada umumnya.
Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi:
Pada hakekatnya, tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya
kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Tujuan lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup
masyarakat.
Latar Belakang Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam sekitar
atau dengan mengeksplotasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pada awalnya
manusia semata-sematahanya bergantung pada hewan liar, tumbuh-tumbuhan dan buah-
buahan untuk dimakan.
Lembaga ekonomi merupakan bagian dari lembaga sosial yang berkaitan dengan pengaturan
dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera. Lembaga
social adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok dalam kehidupan masyarakat. Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai
kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
Ada beberapa sistem perekonomian, di antaranya adalah :
1. Sistem Ekonomi Komunis,
2. Sistem Ekonomi Kapitalis dan
3. Sistem Ekonomi Pancasila.
Lembaga Ekonomi
Menurut Jonhson (1996), institusi ekonomi adalah suatu set ide (ilmu pengetahuan) yang
berhubungan dengan barang dan pelayanan yang dihasilkan, dibagikan dan digunakan dalam
masyarakat. Lembaga ekonomi pada dasarnya menangi masalah produksi, distribusi dan
konsumsi, baik berupa barang maupun jasa. Dengan demikian, lembaga ekonomi memegang
tiga fungsi utama, yaitu:
1. Memproduksi barang dan jasa yang di butuhkan dalam kehidupan masyarakat.
2. Mengatur pendistribusian barang atau jasa kepada masyarakat yang membutuhkan.
3. Mengatur penggunaan atau pemakaian barang atau jasa dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi lain dari lembaga ekonomi adalah :
• Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
• Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang
• Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara pengupahan
• Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
• Memberi identitas diri bagi masyarakat
maka lembaga ekonomi dapat diartikan sebagai lembaga sosial yang menangani masalah
pemenuhan kebutuhan material, dengan cara mengatur pengadaan barang atau jasa,
menyalurkan barang atau jasa, dan mengatur pemakaian barang atau jasa yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup masayarakat sehingga semua lapisan masyarakat mendapatkan
barang atau jasa sebagaimana yang diperlukan.
Kegiatan produksi berkaitan dengan sistem mata pencaharian masyarakat, seperti pertanian,
pertenakan, kerajinan, perindustrian, perikanan dan lain sebagainya. Kegiatan distribusi
barang maupun jasa dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
1. Reprositas atau hubungan timbal balik, yaitu pertukaran barang dan jasa yang
memiliki nilai yang sama antara kedua belah pihak.
2. Redistribusi, yaitu perukaran kembali barang dan jasa yang sudah masukpada suatu
tempat tertentu di pasar, took, swalayan, dan sebagainya untuk kemudian barang-
barang tersebut di distribusikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, dan
3. Pertukaran pasar, yaitu pertukaran barang yang dilakukan oleh orang yang satu
dengan orang yang lainnya berdasarkan tawar menawar harga yang disepakati
bersama.
Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan masyarakat yang memakai barang atau jasa dalam
rangka melangsungkan kehidupannya. Dalam kegiatan konsumsi ini terdapat perbedaan
nyataantara struktur masyarakat yang masih sederhana dengan struktur masyarakat yang
sudah maju dan kompleks. Pada masyarakat yang masih sederhana kegiatan produksi,
distribusi, maupun konsumsi masih berlangsung secara sederhana, yakni sebatas pada
kebutuhan lingkungannya sendiri yang masih terbatas. Adapun masyarakat yang sudah maju
akan memproduksi barang melebihi kapasitas lingkungan sekitarnya. Kelebihan (surplus)
barang-barang tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat lain di luar lingkungannya.
Sebaliknya, jika terdapat barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat lingkungannya
mereka akan mendatangkan barang yang dihasilkan oleh masyarakat lain. Perlu diketahui di
dunia ini terdapat beberapa sistem perekonomian yang berbeda satu sama lain.beberapa
perekonomian tersebut diantaranya adalah sistem ekonomi komunis, sistem ekonomi kapitalis
dan sistem ekonomi pancasila.
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang di kondisikan sedimikian rupa sehingga terjadi
suatu kebebasan berkontrak, kebebasan keuntungan dan pemilikan pribadi, kebebasan
melakukan akumulasi modal dan investasi, terdapat mekanisme system upah, mekanisme
system pasar yang sangat ditentukan oleh penawaran dan permitaan, dan adanya persaingan
bebas. Salah satu contoh negara kapitalis terbesar saat ini adalah Amerika Serikat.
2. Sistem Ekonomi Komunis
Komunisme mengembangkan sistem perekonomian yang secara diktator dikendalikan oleh
partai komunis. Dalam sistem ekonomi komunis rakyat sama sekali tidak memiliki sarana
pengendalian yang efektif dalam kegiatan ekonomi sehingga barang dan jasa yang di
produksi seperti penentuan barang dan jasa yang di produksi, penentuan harga barang dan
jasa, penentuan besaran gaji pengawai, dan lain sebagainya ditentukan oleh badan yang
berfungsi sebagai pesat perencanaan.
3. Sistem Ekonomi Pancasila
Negara Indonesia merupakan sistem ekonomi yang khas yang di sebut dengan system
ekonomi pancasila. System ekonomi pancasila merupakan system perekonomian yang
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur marerial dan spiritual. Untuk
tujuan tersebut system ekonomi pancasila berlandaskan pada pasal 33 Undang-Undang Dasar
1945.
Struktur lembaga ekonomi
Sektor agraris
Sektor industri
Sektor perdagangan
Unsur-unsur lembaga ekonomi
• Pola perilaku : efisiensi,penghematan, profesional, mencari keuntungan
• Budaya simbolis: merek dagang, hak paten, slogan, lagu komersil
• Budaya manfaat: toko, pabrik, pasar, kantor,blanko, formulir
• Kode spesialisasi: kontrak, lisensi,hak monopoli
• Ideologi: liberalisme, tanggung jawab, manajerialisme, kebebasan berusaha, hak buruh
D. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA PENDIDIKAN
Lembaga Pendidikan adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban).
Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau
pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami
serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di
dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan
untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika
ditransformasikan.
Oleh karena itu pendidikan bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu
masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan
bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah proses menumbuhkan bentuk budaya
keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu harus
mengacu pada masa depan yang jelas. Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang
masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi
proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa
lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial (agen
perubahan di masyarakat)
Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang menawarkan pendidikan
formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat
umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar biasa). Lembaga
pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan
setelah lembaga keluarga. Dalam lembaga pendidikan, seorang anak akan dikenalkan
mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Lembaga pendidikan atau yang kerap
disebut sekolah juga merupakan sebuah institusi yang akan mengenalkan berbagai nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sekolah atau institusi pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Sekolah dapat membantu seorang anak untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya.
Macam-macam Lembaga Pendidikan
a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang
pedidikan yang telah baku, misalnya SD, SMP, SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih
difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat.
Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui oleh lembaga pe
ndidikan Negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia
Mulai dari anak tukang sapu jalan, anak tukang dagang martabak mesir,
anak tukang jamret, anak pak tani, anak bisnismen, anak pejabat tinggi Negara,
dan sebagainya harus bersekolah, minimal 9 tahun lamanya hingga lulus SMP.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan
efisien dari pemerintah untuk masyarakat merupakan perangkat yang berkewajiban untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam menjadi warga Negara.
Ada beberapa Krateristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah yaitu;
1. Pendidikan diselengarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki
hubungan hierarki
2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen.
3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus
diselesaikan.
4. Materi atauisi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
5. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan dimasa
yang akan datang.
Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah mencari fungsi pendidikan berdasarkan
asas-asas tanggung jawab;
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku. Tanggung jawab keilmuan
berdasarkan bentuk, isi, tujuan and tingkat pendidikan kepadanya masyarakat oleh
masyarakat dan bangsa.
2. Tanggungjawab fungsional ialah: Tanggung jawab professional pengelola dan
pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-
ketentuan jabatannya. tanggung jawab ini merupakan pelimpahan tanggung jawab
dan kepercayaan orang tua (masyarakat) kepada sekolah dari para guru..
b. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal merupakan pendidikan alternatif setelah pendidikan formal. Kursus
sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan pada jalur pendidikan non formal
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan jalur pendidikan formal. Selain memberikan
kesempatan bagi peserta didik yang ingin mengembangkan keterampilannya pada jenis
pendidikan tertentu yang telah ada di jalur pendidikan formal juga memberikan kesempatan
bagi masyarakat yang ingin mengembangkan pendidikan keterampilannya yang tidak dapat
ditempuh dan tidak terpenuhi pada jalur pendidikan formal.
Pendidikan non formal tidak bisa di pandang sebelah mata. Karena pendidikan non formal
sangat penting terutama dalam hal penguasaan dan pengembangan ketrampilan fungsional.
Selain itu pendidikan non formal lebih berorientasi pada pendidikan yang efektif dan efisien
agar peserta didik dapat belajar dengan mudah dan mencapai tujuan melalui proses yang
hemat waktu dan biaya.
Pendidikan non formal merupakan usaha masyarakat dalam mencari jalan keluar terhadap
persoalan pendidikan formal yang tidak terjangkau oleh masyarakat. Perhatian pendidikan
non formal lebih terpusat pada usaha-usaha untuk membantu terwujudnya proses
pembelajaran di masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 55, UU Sisdiknas No.20 tahun 2003
butir pertama yaitu, Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat
pada pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial,
dan budaya untuk kepentingan masyarakat.
Pendidikan non formal mempunyai fungsi membelajarkan individu atau kelompok agar
mampu memberdayakan dan mengembangkan dirinya sehingga mampu beradaptasi terhadap
perubahan atau perkembangan zaman. Berdasarkan fungsi tersebut pendidikan non formal
dapat melayani kebutuhan pendidikan suplemen, pendidikan komplemen, pendidikan
kompensasi, pendidikan substitusi, pendidikan alternatif, pendidikan pengayaan, pendidikan
pemutakhiran (updating), pendidikan / pelatihan keterampilan dan pendidikan
penyesuaian/penyetaraan.
Untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan non formal terus mengalami perkembangan
sehingga menghasilkan pendidikan berbasis kompetensi yang lebih menekankan pada
kemampuan yang di miliki oleh setiap peserta didik. Dalam pelaksanaan proses belajar
pendidikan berbasis kompetensi menggunakan prinsip-prinsip pengembangan yang
mencakup pemilihan materi, Strategi, media, penilaian dan sumber atau bahan pembelajaran
sehingga hasil belajar tercapai sesuai dengan standar kompetensi. Dengan memilih
pendidikan berbasis kompetensi, diharapkan mampu untuk bersaing di era globalisasi saat ini.
Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan
1. Lembaga pendidikan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga
inilah anak-anak mendapatkan bimbingan dan paling banyak memperoleh pendidikan
2. Lembaga pendidikan sekolah
Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh secara teratur,
sisitematis, bertingkat dan dengan mengikuti syaraf yang jelas.
3. Lembaga pendidikan di masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata kehidupan sosial
dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pendidikan diselenggarakan diluar sekolah
b. Peserta didik perlu homogen
c. Ada waktu belajar dan metode normal, serta evaluasi yang sisitematis
d. Isi pendidikan bersifat prakti dan khusus
E. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA BUDAYA
Indonesia merupakan negara kaya akan ragam seni budaya sudah semestinya seluruh rakyat
Indonesia berbangga akan keberagaman budayanya. Maka sudah selayaknya bagi bangsa dan
masyarakat negeri ini untuk melestarikan dan menjaga ragam seni budaya yang ada di
Indonesia ini. Tidak mustahil jika banyak hasil cipta rasa dan karya dalam berbagai adat dan
ragam seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini selalu dilirik oleh bangsa lain.
Kebudayaan yang kita miliki harus kita lestarikan dan kita kembangkan agar kebudayaan kita
tidak luntur atau hilang. Salah satu cara untuk memelihara kekayaan budaya kita adalah
melalui lembaga budaya yang ada di masyarakat.
Apa yang dimaksud dengan lembaga budaya ? Lembaga budaya adalah lembaga publik
dalam suatu negara yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan , seni ,
lingkungan, dan pendidikan pada masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara.
Lembaga-lembaga kebudayaan baik yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM),
sanggar, atau paguyuban merupakan elemen lain yang dapat berperan serta dalam pelestarian
seni dan budaya. Berikut ini beberapa lembaga budaya yang ada di Indonesia.
a. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh
perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai
Organisasi non pemerintah (disingkat ornop atau ONP (Bahasa Inggris: non-governmental
organization; NGO). Salah satu contoh LSM adalah Perkumpulan Kaligrafi dan Seni
(Kaligrafi dan Seni Indonesia).
Sanggar
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau
sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan. Sanggar seni adalah suatu tempat atau
sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seni
seperti seni tari, seni lukis, seni kerajinan atau kriya, seni peran dan lain-lain. Kegiatan yang
ada dalam sebuah sanggar seni berupa kegiatan pembelajaran tentang seni, yang meliputi
proses dari pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian
besar dilakukan di dalam sanggar (tergantung ada tidaknya fasilitas dalam sanggar). Sanggar
Tari merupakan sarana, wadah, untuk berkreatifitas & mengenal tari-tarian yang ada di
Indonesia.
Paguyuban
Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang
murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban : terdapat ikatan batin yang
kuat antaranggota, dan hubungan antar anggota bersifat informal. Paguyuban biasanya
anggotanya terdiri dari orang yang memiliki latar belakang yang sama. Contohya paguyuban
pasundan anggotanya berasal dari suku sunda.
Lembaga Adat
Lembaga Adat adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun
yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang didalam sejarah masyarakat yang
bersangkutan atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan
hak atas harta kekayaan di dalam wilayah hukum adat tersebut, serta berhak dan berwenang
untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang
berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku.
Salah satu contoh lembaga adat LKAAM (singkatan dari Lembaga Kerapatan Adat Alam
Minangkabau) adalah sebuah organisasi yang dibuat oleh pemerintah daerah provinsi
Sumatera Barat yang bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Minangkabau di
Sumatera Barat. Tujuan organisasi ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai luhur adat
Minangkabau serta mengembangkan falsafat adat Minangkabau yaitu : Adat basandi Syara',
Syara' Basandi Kitabullah.
Peran dan Fungsi Lembaga Budaya
Lembaga budaya seperti yang telah diebutkan di atas memiliki peran dan fungsi yang sangat
penting dalam melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Peran dan fungsi lembaga budaya
antara lain sebagai berikut.
1. Peran Lembaga Budaya
Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperan dalam
pengembangan budaya, ilmu pengetahuan , seni , lingkungan, dan pendidikan
pada masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara. Lembaga-lembaga
kebudayaan baik yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), sanggar,
atau paguyuban merupakan elemen lain yang dapat berperan serta dalam
pelestarian seni dan budaya.
2. Fungsi Lembaga Budaya
Sejauh ini lembaga kebudayaan dipandang sebagai elemen masyarakat yang
relatif memiliki perhatian dan kepedulian terhadap eksistensi dan kelangsungan
seni dan budaya daerah. Dengan adanya lembaga budaya tersebut diharapkan seni
dan budaya baik seni dan budaya daerah maupun nasional akan tetap dapat lestari
dan berkembang.
F. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA POLITIK
1. Pengertian Lembaga Politik
Lembaga merupakan seperangkat norma, aturan perilaku yang dipakai menjadi kesepakatan
bersama. Sedangkan politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang
menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana melaksanakan
tujuannya. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Jadi kesimpulannya lembaga politik merupakan seperangkat norma yang di jadikan
kesepakatan bersama yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan
diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Tak lepas juga lembaga politik merupakan
badan yang mengatur untuk memilih pemimpin yang berwibawa.
Lembaga politik akan berkaitan dengan kehidupan politik. Kehidupan politik menyangkut
tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tertib kehidupan.
Adapun yang diatur dan ditertibkan dalam masyarakat adalah kepntingan-kepentingan dari
para warga masyarakat itu sendiri. Sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan satu
orang atau kelompok orang dengan kepentingan orang atau kelompok orang lain. Untuk
dapat mengatur kepentingan ini diperlukan suatu kebijaksanaan tertentu.
Pengertian Lembaga Politik Menurut Para Ahli
1. Kornblum: Lembaga politik adalah seperangkat norma dan status yang mengkhususkan
diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
2. Surbakti: Lembaga politik adalah pranata yang memegang monopoloi penggunaan
paksaan fisik dalam suatu wilayah tertentu.
3. Kamanto Soenarto: Lembaga politik adalah suatu badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Oleh karena itu, lembaga politik meliputi
eksekutif, legislatif, yudikatif, keamanan dan pertahanan nasional, serta partai politik.
4. J.W.Schorel: Lembaga politik merupakan badan yang mengatur dan memelihara tata
tertib dan untuk memilih pemimpin yang berwibawaan dan karismatik.
Proses pembentukan Lembaga Politik
• Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga
masyarakat. Misalnya, pembangunan bendungan, irigasi, pabrik, dll
• Menekankan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui
pengajaran di sekolah ataupun media massa
• Pembentukan tentara nasional dari suatu Negara merdeka dengan
partisipasi semua golongan yang ada dalam masyarakat
• Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu.
Lembaga politik dalam suatu negara yang menganut pola pemisahan kekuasaan biasanya
terdiri atas legislatif (parlemen, berwenang membuat undang-undang), eksekutif (pemerintah,
melaksanakan undang-undang), dan yudikatif (peradilan, berfungsi mengawasi pelaksanaan
undang-undang).
Lembaga politik juga berkaitan dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan bentuk kekuasaan.
Fungsi Umum Lembaga Politik
1. Membentuk norma-norma kenegaraan berupa undang-undang yang disusun oleh
legeslatif.
2. Melaksanakan norma yang telah disepakati bersama.
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dibidang pendidikan, kesehatan,
kesejahterahan, keamanan dan lain sebagainya.
4. Mempertahankan kedaulatan suatu negara dari serangan bangsa lain.
5. Menumbuhkan kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan
bahaya.
6. Menjalankan diplomasi untuk berhubungan dengan bangsa lain, dan lain
sebagainya.
Fungsi Laten Fungsi Manifes Lembaga Politik
1. Fungsi laten/tersembunyi: Menciptakan stratifikasi politik, parpol sebagai saluran
mobilitas, menimbulkan kesenjangan sosial, terjadinya perebutan kekuasaan di
lingkungan politik, terjadinya bentuk-bentuk penyalahgunaan wewenang,
menimbulkan pelapisan sosial dalam masyarakat.
2. Fungsi manifes/nyata: Memelihara ketertiban wilayah, menjaga keamanan,
melaksanakan kesejahteraan umum, melembagakan norma melalui undang-undang
yang disampaikan badan legislatif, melaksanakan undang-undang yang telah
disetujui, menyelesaikan konflik yang terjadi antar anggota.
Ciri lembaga politik
1. Terdapat satu kelompok yang memiliki wilayah dan telah menempati wilayah tersebut
dalam waktu yang lama, selain itu mereka juga telah memiliki norma dan nilai sosial
yang telah dipenuhi bersama
2. Adanya perkumpulan politik yang dibentuk dengan sistem tertentu misalnya kerajaan
atau republik yang biasanya disebut dengan pemerintah, pemerintah ini berhak
melakukan hak dan kewajiban politiknya untuk kepentingan umum
3. sebagian dari individu diwilayah tersebut diberikan wewenang untuk melakukan
tugas-tugas pemerintahan , baik dengan anjuran maupun dengan paksaan
4. Hak dan kewajiban yang dimliki suatu pemerintahan hanya berlaku dalam batas
wilayah mereka saja, dan tidak berlaku di wilayah atau negara lain.
Peran serta fungsi dari lembaga politik
1. Menjaga keamanan dan integritas masyarakat.
2. Melaksanakan kesejahteraan umum.
3. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya, berkaitan dengan kehidupan politik.
4. Sebagai saluran bagi anggota masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial ke atas
(social climbing).
5. Sebagai penentu kepemilikan salah satu kriteria dalam stratifikasi sosial, yakni
kekuasaan.
TUGAS KLIPING PERAN DAN FUNGSI LEMBAHA KELUARGA, LEMBAGA AGAMA,
LEMBAGA EKONOMI, LEMBAGA PENDIDIKAN, LEMBAGA
BUDAYA DAN LEMBAGA POLITIK
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun Oleh Kelas VIII E:
Nama Kelompok :
ALDI ALFANDI RIDHO
MUZAKI SAEPUDIN
M. RIFKI
SMPN 1 CINANGKA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SERANG
TAHUN 2016