Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

7
PROSIDING IVT,I{SYAILAIC{T PENGINDERAAN JAUH INDONESIA Pertemuan llmiah Tahunan X Matararn- ll - 12Juli20Ol DALAMJ"#il-fi ffi Ifi Ttffi"'[*Ti111nr"o', ',rurusan reknik G.",il:.ffir' ?tr'fi'li,"..it* Gadjah Mada 2) Pusat Studi Panasbumi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jalan Grafika 2, Yoryakarta 55281. Telp. (0274) 513668, 90138q Fax. (0247) 513668, %ZZt6 e'mail : [email protected]. id Abstnk . Synber daln lnnasbumi mentpkatt stmber fuyu energi pans yng beraxl dari pemamn1 Intuan thr air fuvah prmukmt oleh sumbr pns alaniah fui bumi. Encrgr pnsbumi meruptar slah sn ienis energi ranah lingfuuryrzl ht terfuntkan. &wra gtis bew pengemMryan suatu lapngur prnsbumi meliputi beberap nlry, yain tulrytalrry e@lorasi, tansrnrtsi pAik;i, An mottitr;|rtg. Pada talry ekrylorasi citra lxngitdermr jauh (CPJ) bernanfut unnk mengeinl to*asi aktivitas gp1rot, membual futas rcnafifsislea fur membri oalwt hgi survei pennukmt. CpJ juga iipfoi unnk mengkaii mefur &lant merettunkm kxlatnthii pmfuwkt listik rc;rarga pnsbumi atau iriralasi pnanfutor lorgsang. Pada lalrqprufuki fut monituittgCPJ dinanfuhaiuntuk memantau prufuhmr W8 muncul akifut e@loinsi &n reinjeksi, vrla mererrcanakan pengetolmr lingfungpt di 513k61r lrygan pasbuni. Abstrrct Geoiltermal resvurce is ot enep resvurce which origimtesfrom the tealing of subnrfacu ruts ant water by tlle eqk's rntuml heat wrca Geothernnl is one of ttte environnentat-foendty-and rcnewable energ) rexrurce& h pneral the devulopnent of a geotlrcrmal feld irctudes vvural srqgeq rmnety imagery is emplolnd to krcate tlp thermal activities, to @ttstt ct the tentativv bounfuy of tte system, ah to gui& tlrc ground $.rveJ,4r lenrcte sezsir4i, inqery isalp u*d to assess tie ttfun in piontng tte yttslt?rctiy, site of geothermal power slation or direct use installatiorL In prcduction od noniioring "ng. n is utilized to ,naritu the clwqes auvd byJluid wilftaval and reinieitio4 qd toassig rhe erwi'nmcnt mnngemenl. r. PEI\TDAHT'LUAN !*bo dap panasbumi qdalEh sumber daya arergi psnEs yang berasal dari pemanasan batuan (dan air) oleh ymb,er panas atamiah yang benssl dari dalam buhi. Sumbir daya energi ini dapat dieksploitasi dalam wujud fluida panas-(air panas, uap panas, atau carnpurEn air dsn uap-panasy. rnergi i*"rUu*i o.p"t dimanfaatka untuk pembangkit listrik atau dimanfaatkan langurng sep€rti ui,t* #r,i"ringan produk pcrtalian dan perikanaq fnqtE"ftar ruang budidaya tanamarriempi keluganrl Oanfaii_t*ri Enirgi ini memiliki keunggulan yaitu bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. E-nergi-panasbumi tidak iapat ditransport k€cudi dalam bentuk energi li$dk, sehingga ungu ideal untut afrkii memenuhi kebutuhan energi lokal. Sistem pamsbumi tinggi (T > 125 'C) pada umumnya terletak pada daenh volkanik dengan mcdan terjal, untuk daerah tropis umumnya tertutup vegetasi. D"tg* demikian akses menuju lokasi relatif sulit dan biaya eksplorasi reluif mabal. Kebanyakan-sistim pa"asUr",i menunjukkan tandE-tand8 atEu manifestasi di permukaaq yang dapat berupa mataair panaq geyser: fumarol, kolam air panas, kolam lumpur, steanting gutnd, dan batuEn teraherasi. Pada umumnya rnanifestasi permukaan y"ng ritif rn".iliki anomali dibanding dengan daerah sekitarnya. Namun demikian b"ny"k iranifestasi yang tidak menunjukkan anomali temperatur.- misalnya manifestasi rktif dengan fluida yang sEngat cnc€r dan manifestasi yang srdah tidsk aktif (misalnya batuan teralterasi, eniap".t sintei silika;. "ielain anomali temp€ratur dapat pula d!u-p"t vegetasi yang mengalami sres karens pernunUunannya terganggu oleh l:mPeryu. yang tinggi, fluida panasbumi, dan anomali komposisi tanah seperti yang - drjurn-p"iJi N"* Zealand (Mongillo et ad 1995 a). Prosiding PIT X MAPTN tv-18

description

penginderaan jauh

Transcript of Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

Page 1: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

PROSIDING IVT,I{SYAILAIC{T PENGINDERAAN JAUH INDONESIAPertemuan llmiah Tahunan X

Matararn- ll - 12Juli20Ol

DALAMJ"#il-fi ffi Ifi Ttffi"'[*Ti111nr"o',

',rurusan reknik G.",il:.ffir' ?tr'fi'li,"..it* Gadjah Mada2)

Pusat Studi Panasbumi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah MadaJalan Grafika 2, Yoryakarta 55281. Telp. (0274) 513668, 90138q Fax. (0247) 513668, %ZZt6

e'mail : [email protected]. id

Abstnk

. Synber daln lnnasbumi mentpkatt stmber fuyu energi pans yng beraxl dari pemamn1 Intuanthr air fuvah prmukmt oleh sumbr pns alaniah fui bumi. Encrgr pnsbumi meruptar slah snienis energi ranah lingfuuryrzl ht terfuntkan. &wra gtis bew pengemMryan suatu lapngurprnsbumi meliputi beberap nlry, yain tulrytalrry e@lorasi, tansrnrtsi pAik;i, An mottitr;|rtg.Pada talry ekrylorasi citra lxngitdermr jauh (CPJ) bernanfut unnk mengeinl to*asi aktivitas gp1rot,membual futas rcnafifsislea fur membri oalwt hgi survei pennukmt. CpJ juga iipfoiunnk mengkaii mefur &lant merettunkm kxlatnthii pmfuwkt listik rc;rarga pnsbumi atau iriralasipnanfutor lorgsang. Pada lalrqprufuki fut monituittgCPJ dinanfuhaiuntuk memantau prufuhmrW8 muncul akifut e@loinsi &n reinjeksi, vrla mererrcanakan pengetolmr lingfungpt di 513k61rlrygan pasbuni.

AbstrrctGeoiltermal resvurce is ot enep resvurce which origimtesfrom the tealing of subnrfacu ruts ant

water by tlle eqk's rntuml heat wrca Geothernnl is one of ttte environnentat-foendty-and rcnewableenerg) rexrurce& h pneral the devulopnent of a geotlrcrmal feld irctudes vvural srqgeq rmnety

imagery is emplolnd to krcate tlp thermal activities, to @ttstt ct the tentativv bounfuy of tte system, ahto gui& tlrc ground $.rveJ,4r lenrcte sezsir4i, inqery isalp u*d to assess tie ttfun in piontng tteyttslt?rctiy, site of geothermal power slation or direct use installatiorL In prcduction od noniioring

"ng. n

is utilized to ,naritu the clwqes auvd byJluid wilftaval and reinieitio4 qd toassig rhe erwi'nmcntmnngemenl.

r. PEI\TDAHT'LUAN

!*bo dap panasbumi qdalEh sumber daya arergi psnEs yang berasal dari pemanasan batuan (danair) oleh ymb,er panas atamiah yang benssl dari dalam buhi. Sumbir daya energi ini dapat dieksploitasidalam wujud fluida panas-(air panas, uap panas, atau carnpurEn air dsn uap-panasy. rnergi i*"rUu*i o.p"tdimanfaatka untuk pembangkit listrik atau dimanfaatkan langurng sep€rti ui,t* #r,i"ringan produkpcrtalian dan perikanaq fnqtE"ftar ruang budidaya tanamarriempi keluganrl Oanfaii_t*ri Enirgi inimemiliki keunggulan yaitu bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. E-nergi-panasbumi tidak iapatditransport k€cudi dalam bentuk energi li$dk, sehingga ungu ideal untut afrkii memenuhi kebutuhanenergi lokal.

Sistem pamsbumi tinggi (T > 125 'C) pada umumnya terletak pada daenh volkanikdengan mcdan terjal, untuk daerah tropis umumnya tertutup vegetasi. D"tg* demikian akses menuju lokasirelatif sulit dan biaya eksplorasi reluif mabal. Kebanyakan-sistim pa"asUr",i menunjukkan tandE-tand8 atEumanifestasi di permukaaq yang dapat berupa mataair panaq geyser: fumarol, kolam air panas, kolam lumpur,steanting gutnd, dan batuEn teraherasi. Pada umumnya rnanifestasi permukaan y"ng ritif rn".iliki anomali

dibanding dengan daerah sekitarnya. Namun demikian b"ny"k iranifestasi yang tidakmenunjukkan anomali temperatur.- misalnya manifestasi rktif dengan fluida yang sEngat cnc€r danmanifestasi yang srdah tidsk aktif (misalnya batuan teralterasi, eniap".t sintei silika;.

"ielain anomali

temp€ratur dapat pula d!u-p"t vegetasi yang mengalami sres karens pernunUunannya terganggu olehl:mPeryu. yang tinggi, fluida panasbumi, dan anomali komposisi tanah seperti yang

- drjurn-p"iJi N"*

Zealand (Mongillo et ad 1995 a).

Prosiding PIT X MAPTN tv-18

Page 2: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

Suatu sistem panasbumi merupakan sistem yang dinamih sehingga dapat mengalami perubahankarakteristik reservoar (Grindley & Browne, 1975; Moore. et al, t99i1 serta p"-b"h* manifestasipermukaan YanS dapat terjadi secara alamiah maupun dengan didorong oleh produksi. perubahan-perubahantersebut perlu dikenali atau dimonitor untuk menentukan strategi produksi maupun stralegi pengelolaanlingkungan.

Citra penginderaan jauh (CPJ) telah diterapkan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan pada tahapeksplorasi. konstruksi produksi dan monitoring di negara-negara yang mengembangkan energipanasbuminya seperti New Zealand" lceland, USA, Jepang, lndonesia. dan lain-lain. Tulisan inimengetengahkan contoh-contoh penggunaan CPJ dalam berbagai tahap pengembangan sumber dayapanasbumi, serta membahas prospek penggunasn CPJ dalam penelitian kepanasbumian di Indonesia.

2. PERAN CPJ PADA TAEAP EKSPLORASI

Pekerjaan pada tahap eksplorasi panasbumi meliputi penelitian geologi tinjau, penelitian geologirinci, pemetaan geokimiq pemetaan geofisika. pemboran eksplorasi, perhitungan perkiro" pot*ii. a*pembuatan model bawah permukaan. Dalam penelitian geologi CPJ dapat mimbantu pemet-a8n geologipermukaan daerah panasbumi, khususnya dalam memetakan stnrktur geologi, daerah maniiestasi panas. a8npelamparan batuan teralterasi. CPJ juga sangat membantu menentukan straiegi gyouni ntrwy (baik geologigeokimia maupun geofisika), dan membantu pemilihan lokasi pemboran eksplorasi.

Struktur geologr perlu dipetakan dan diketahui karakteristiknya karena stnrktur tersebut mengontrolpermeabilitas res€rvoar panasbumi (Grindley & Brownq 1975). Foto udara banyak dipakai untuk membantumemetakan struhur gmlogi, seperti yang telah dilakukan untuk daerah Kamojang - Darajat - papandayan

,Jawa Barat {Robert, 1983), Sembaluq Nusa Tenggara Timur (Sundhoro, ieel; dan iain-lain. MenurutFlovenz' eI al Qa{(rC_) analisis kegempaan milro yang dibantu dengan analisis kelumsan-kelurusan pada fotoudara dipakai untuk meng€tahui arah umum sesar-sesar aktif yang memotong daerah prospek ptrnasbumiArskogsstrond, Iceland.

Pemetaan zona alterasi permukaan perlu diikuti dengan p€metatn penyebaran panas di permukaanuntuk membedakan daerah panasbumi yang masih aktif dan yang suaah tiaat aktif lierbagai ieknik CpJtefah dilakukan untuk keperluan-keperluan tersebut. Di New Zealsnd survei arDorne ilrcntnt-iqfrued (lIRldilakukan untuk memetakan variasi aliran panaq yang hasilnya dikonfirmasikan dengan hasii pengukuranslnllow grund temrym!1rc, uji konduktivitas panas batuan" dan fluks Cq (Crnharq

"lot, ZW1.

Cochrane, et al (1994) menyebutkan bahwa citra LANDSAT TM yang memiliki resolusi spasial 30m dlnat dip8kai untuk mengenali daenh panaibmi di Waimangu Aan waiJupra New Zealand. o"tg""teknik analisis perbedaan tona (fabel l) dapat dibedakan kenampakan-kenampakan sep€rti kolam air p"i'*fue ground, sinte4 dEexah bervegetEsi yang sehat, dEn daerah dengan vqetasi yang mengal".i sro(Gambar I ).

Tabel l. Hasil analisis perbedaan tonE dan digital runbr uftre @N) pada citm enlrllrradTMl64"5,berskala besar yang meliputi bagian seluan daerah panasbumi Waiotapq New Zealand. posisi grid meruj;kpada Gambar l. (Cochranq et al,lggl).

Keterangan: kanukq manuka. dan mingimingi merupakan tu*mMenurut Cochrane, et a/, (1996) pemetEan alterasi permukaan secara rinci dapat dibantu dengan

multiWctal qircdt uarrncr sep€rti yang dilakukan di Waiotaprr New Zealand. Cid GEOSCAN ying

GRID TONE FEATTJRE DN VALT.JE RANGESITE TMI TM4 TM5

F4: L9 White B8re cround 137-tT3 l0Gt06 98-128F2: F3 Pinkish'white BEre grouq4 plus sparse prostrate kanuka t?2-t46 82-96 9Gl2lFl: F4 Pale macente Bare grulrd with more prosilrate kanuka 94-104 68,-77 9l-98E4 Licht brown Iow, dense prostrate kanuka (l}ff/o cover) 72-75 6l-68 82-84E3: E4 Olive creen Tdler, dense mostly Drostrate kanuka 57-71 62.f6 48-76E2: E3 Brownislpgeen Tdler, e{ed scrub (kanuka and other snn.) 5G6t s447 294389: D9 GreenistFbrown Erect (2 m hish), dense kanuka/minciminci 5659 53-61 45-54C8:Dl2 Darkbmwn _Qt4 tatt (3.5 - 4 m hieh), manuka 53-61 45-52 45-52G4 Magenta Erect (2 m hich). dense minciminqi/kanuka 6568 60-63 84-91G4: G5 Cyan Sinter terrace 133-172 70-90 t6.32G4 Dark blue Champqgne pool 144-147 lool00 5l-51

Prosiding PIT X MAPIN tv-19

Page 3: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

memiliki resolusi spasial tinggi (3 m) mampu membedakan pola tona bermacam-macam alterasi perrnukaanyang kompleks (Gambar 2)

Pemetaan alterasi hidrotermal permukaan dengan teknik CPJ juga ielah dilakukan di di MexicanVolcanic Bett yang bervegetasi lebat. (Ruiz-Armenta & Prol-Ledesma, 1995) Mineral hasil alterasihidmtermal (khususnya hidroksil) dan hasil pelapukannya (umumnya berupa oksida) dapat dikenali dari hasilpemrosesan dengm Crosta techniqre terhadap citra LANDSAT TM saluran 1,3,4,5 dan ? (Gambar j).Teknik penuosesan tersebut didasarkan pada perbedaan karakteristik spektrum antara mineral-mineralalterasi hidrotermal dengan vegetasi, dan interpretasi yang dilakukan didukung dengan groan! connol.

gambar l. Fgto kopi hitam putih dari citr,a entwtced TMlb4ss. berskala besar yang meliputi bagian selEtandaerah panasbumi Waiotaprg New Zealand. Arah utara menuju bagran atas gambar. (coctrane, elol, pgq).

Stqnbar.2. .Foto kopi hitam putih citra GEOSCAN (G8048s15,) daerah Waiotapu yang menunjukkanb€rbEgai pola tona sinter silika dn be gruurd yang menoermii*an perteOaan mineralogi (tochrani el a/,l9%).

1

2

3

t

5

6

7

II

11

12

1

I

Prosiding PIT X MAptNlv-20

Page 4: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

g-arlbar 3 Foto kopi hitam putih citra LANDSAT yang meliputi daerah Sierra del Guamuchil (A). Sierrayadre occidental (B)' dan Ceboruco Volcano. (c) Ki!: sebeium pemrcsesan. Kanan: setelah p"#*s",\daerah slterasi hidrotermal (hidroksil dan oksida) i".p"k sebagai pitset-pitcset bertona."J qRuir-Arn'"ntu& Prol-Ledesma. 1995).

Mongillo' et al (199.5 b) rnengadakan penelitian penelitian CPJ di Taupo Volcanic Zone (Newlealand) dengan tujuan untuk mengernLangkan rctoit CBr untuk eksplorasi dan'pem"tarn panasuumi didaenh volkanik. Hasil penelitiEn tersebut r,:,r, r1$.11rr,,* l:.{lvi.d ciua oionrcorrpSt" y"o! t".**r,

"t",visjble wavulength dan-rrar -infrwed (NIR) vuileng-t'\bcrmanfaat untuk membedar<an antaia fue gyourd,qb,h

"it, vegetasi" dan pada kasrs-kasus tertentu untuk memetakan variEsi regetasi.

- Hasil terbaik

ditunjukkan pada kombinasi antara saluran nid-infrued (lrm) dengan saluran visible dan NIR. atau duasaluran NIR Kombinasi antara saluran infra merih ter-at Cfm.l riirg hari dengan saluran NIR dan MIRlngat baik digunakan untuk mengetahui lokasi anomali panas ian mimbedEkdberb"dmacam alterasihidrotermal permukaan.

Mongillo' el al (1995 a) menyebutftan bahwa bila suatu daerah panasbumi telah diketahuikeberadaannya maka citra SPOT XS CR CitrE SPOT mdnryacrral (XS) car; i6wea (CIR) calorc:ontpsile yang memilitci re.solusi < 20 m sangst bermanfaat untuk memetakan secara lebih rinci iteantinggra nd tak bervegetasi vEriasi aherasi perrrutaan, furnarol" kolam air p.*.,

"rd"p." rlnio dan vegetasi

yang mengalami stres.

. . cl$ sAR p1g diambil oleh Japan Earth Resource Sudlite I (JERs-l) tdah dimanfaatkan untukmengidentifikasi daerah- prospek panasbumi di Ngada, NTT. Pada citn tersebut dikenali manifestasi panaspermukaan dan daeraMaerah dengan vegetasi yang mengalami stres akibat aktivitas hidroternral (urai, el a/,2000)' JERs-l sAR yang memiliki kelebihan dapat mencitra $.ratu dserah paaa segata

"u"o ong"t ,ou6

untuk diterapkan di daerah uopis seperti Indonesii.

3. PERAN CPJ PADA TAEAP PERANCANGAN

Bila potensi uratu -lapangan

panasbumi tclah diketahui, maka dapat ditentukan modelpemanfaatannya- Dengan-teknologl yang ada saat ini fluida res€rvoar panasbumi aenjan t".p"r"tu, > lg0 oCdapat dimanfaatkan untuk pemuangkit iisuik konrenlgdl s€dang* fluida deng; t"rffitu, yang lebihrendah (180 - 100 "c) dspal dipakaiuntuk pembangkit lisuik r"tJd" birwyJIuidTFi"idJ;g* temperarur159.- .90 "c dapat digunakan untuk pmses-pros€s pemanasan ua petrg$ngan pada industr\ sementarafluida dengan temperstur rendah (80 - 20'C; Lisa aip*ai untuk ari cotaiionir!,p""grr*g"* rumah kaca"pqginngatan peternakan, penwEtln kebugaran tubuh dan pcmanfaatan lan6;g i"i*|" lunasll l9z3vrde Armstead" 1983, dengan modifikasi).

Prosiding PIT X MAptNtv-21

Page 5: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

Pada tahap perancangan pembangunan pembangkit listrik atau instalasi pemanfaatan yang laindiperlukan pengkajian terhadap stabilitas lereng, mekanika tanah, bencana geologi, dan dampak lingkinganyang mungkin timbul (Prebble. 1969). Dalam pengkajian tersebut CPJ dirpat membantu memberiianinformasi seperti akses jalan. pemanfaatan lahan di sekitar lapangan panasbumi, kondisi geomorfologi.variasi litologi, dan titik+itik rawan bencana. Menurut Browne (1995) untuk keperluan pembangunanpembangkit listrik dan sargn&-sarans terkait CPJ juga dapat membantu melihat kemungkinan iitemukinnyasumber bahan bangunan di sekitar lapangan pana$umi.

4. PERAN CPJ PADA TAHAP MONTTORING

Produksi merupakan pros€s pengambilan fluida panasbumi dari rcservoar. Untuk menjagakesetimbangan massa fluida rcservoar dan untuk menghindari pencemaran lingkungan oleh fluida

-siidilakukan reinjeksi. Perubahan yang dapat timbul di lapangan panasbumi Aan sefcitarnya akibat produksiantara lain adanya gerakan tanah, perubahan aktivitas manifestasi panaq peruba,han temperatur tanah,perubahan muka airtanah, perubahan srhu airtanah serta penrbahan atrivitas gempa milcro. Gerakan tansh(umumnya tipe amblesan) disebabkan oleh presnrre drawdown pada reservoar panasbumi. perubahanaktivitas lnanifestasi panas serta perubahan kedudukan muka air tanah dapat disebabkan oleh perubahanstruktur hidrologi atau stnrktur permeablitas bawah permukaan. Miningkatnya tempe.aiur tanahkemungkinan disebabkan oleh meningkatryaupflow uap dari r€servosr sebagai k-onsekuensi melue*nya zonafluida dua fase di bawah permukaan. Sementara tempat-tempat yang mengalami penurunan temperatltr tanahkemungkinan mempakan tempat di mana semula fluida panas keluar dariresmroar yang kemudian berubahmenjadi tempat masuknya fluida dingin dari permukaan menuju ke resevoar. Perubahan aktivitas gempamilao dapat terjadi karena pengambilan fluida dari res€rvoEr rnaupun injeksi fluida ke dalam reservoardengan tekanan pompa yang besar.

Di antan perubahan-penrbahan tersebut yang umum dimonitor dengan telofk CpJ adalah penrbahanmanifestasi panaq perubahan temperatur tanah dan gerakan tanah. Pemanfaatan CpJ untuk memonitorperubahan dipermukaan akibat produksi telah dilakukan antara lain di New Zealand, Icelan4 dan USA

Salah satu contoh ideal monitoring perubahan aktivitas manifestasi panas dilakukan di lapanganpanasbumi Oha8ki, New Zealand. Survei infra merah termal dan bto udan- dilakukan pada tahun tsag(sebelum lapangan tersebut diproduksi) dan diulangi pada tahun 1997 (ll tahun produksij. S"r*i tenebutmenunjukkan bahwa ,"t"1$ lapangan diproduksi banyak kolam air tungat dan kolam lumpur di bagian timurlaut lapangan mengering dan mengeluarkan uap socara lemah dari dasar t<otam. Ditemukrin pula pe-munculan

13mt$ Sround yang berasosiasi dengan rekatFrekah tensional di sekitar daerah yang mengalami amblesan.(Hunt & Bromley, 2000)..Gambar 4 menunjukkan peningkatan aktivitas panas ai'peinutair pada lapanganpanasbumi OhaEki yang direkam dengan citra infra merah termal.

gamtEr 4. Fotokopi citra infra merah termal yang menggambarkan keadaan di sekitar srmur produksi BR9(bAlan tengah citra), yang menunjukkan peningkitan alriuitas panas permukaan antara 13 April l9g9 (kiri)9T zz April 1998 (kanan). Wuna mencerminkan temperatur permukaaq yang berkisar ante; lo "C (hiilihingga > 33 f Gutih). Grund coverrye dr?a kurEng ieUn foO m X 200.m ltiunt A Aromley, 2000).

Craters of the Moon yang merupakan suatu kawasan wisata di bagian barat lapangan panasbumiwEirakei' New Zealand"-mengalami pambahan b€ntuk dan kankteristik akibEt rcslr:rvir izvfuwn xiaklapangan Wairakei diproduksi pada tahun 1958. Aliran panas permukaan dalam bentuk steqnJaated rcniry.meningkat hingga menlql 420 MW pada tahun l!),64, EtEu meningkat seeuluh kali lipat dibanding nilaisebelum masa eksploitasi. Nilai tersebut turun menjadi 220 MW pada tahun l9Z9 (Allis, lggl vr'ab Moigillo,et al, 1995). Pembahan-penrbahan lain yang timbul adalah terjadinya empsi uap, munculnya fumarol-

Prosiding PIT X MAptNtv-22

Page 6: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

fumarol banr" dan berhentinya aktivitas beberapa manifestasi panas. Perubahan aliran panas perrnukaan jugaberpengaruh terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan di tempat tersebut (Mongillo & Allis, 1988). Perubahan-perubahan di permukaan tersebut kemudian dimonitor dengan citra LANDSAT TM (Mongillo et al 1995 a).

Di lceland, pencitraan termal berulang yang dikalibrasikan dengan pengukuran perubahantemperatur permukaan di lapangan telEh dilakukan untuk mendeteksi perubahan temporal aktivitasmanifestasi permukaan di lapangan-lapangan panasbumi yang sedang maupun belum dieksploitasi(Kristmannsdottir & Armannssoq 1995). Pemanfaatan CPJ untuk memonitor perubahan keadaan permukaanyang terjadi secara alamiah dalam skala besar telah dilakukan untuk kawasan wisata panasbumi YellowstoneNational Park USA (Miller & Cooper ll)69 dalam Mongillo, et al, 1995 a).

5. PROSPEK CPJ DALAM PENELITIAN KEPANASBUMIAN DI INDONESTA .

lndonesia memiliki cadangan energi panasbumi sekitar 20 0OO MWe atau sekitar 40clo cadangandunia. yang tersebar di jalur volkanisme aktif seperti di Sumatera, Jawa" Bali. Sulawesi, Nusa Tenggaranamun baru dimanfaatkan sekitar 525 MWe (Sugiharto, et aL 2A0q. Melihat potensi dan karnggulannyqterutama sifat keterbaruan dan ramah lingkungaq maka bila dikembangkan energi panasbumi dapatmemberikan kontribusi yang penting bagi sektor energi di lndonesia. Berdasarkan data tahun 2000(Sudarman et al,2OO0) Indonesia memiliki 70 daerah prospek panasbumi, l7 di antaranya berada di bagiantimur Indonesia .

Dari penelitian-penelitian bidang panasbumi di Indonesia yang telah dipublikasikan terlihat bahwaCPJ baru dimanfaa&an pada tahap eksplorasi. Saat ini terdapat 4 lapangan panasbumi yang sedangberoperasi, yaitu Kamojang, Gunung Salah Darajat dan Sibayak (Sudarman, et a( 2000), yang tentunyamemerlukan monitoring perubahan lingkungan.

Sebagai tambahan, dalam kaitannya dengan kepariwisataaq daerah{aerah panasbumi biasanyamemiliki pemandangan yang indah dengan aneka manifestasi panas yang unik sehingga banyak dsemhpanasbumi yang dikembangkan menjadi daenh wisats dengan baik seperti di New Zealand Jepang, USA"Icelan4 dan lain-lain. Departemen Pariwisata dan Kebudayaan RI menetapkan bahwa kawasan panasbumidapat dijadikan kawasan wisata minat khusus (Parikesiq 2001). Mengingat sifat dinamika sistem panasbumiseperti yang dicontohkan pada str.rdi kasrs di kawasan wisata Craters ofthe Moon, New Zealan4 maka perlup€nataan kawasan panasbumi yang terpadu di mana CPJ dapat b€rperan di dalamnya.

Den$n meningkatnya telcrologi CPJ dan perlunya pelaksaman penelitian kepanasbumisn yangkomprehensif dan ekonomiq maka peran CPJ dalam pengembangan sumberdaya panasbumi pada masamendatang. termask di Indonesia" akan semakin besar.

6. KESIMPULAN

Manfaat CPJ dalam perrclitian kepanasbumian antara lain sehgai alat bantu untuk:a. Mengenal s€cara cepat daerah-daerah yang kondisi geolognya belum banyak diketahui, sehingga dapat

dikenEli lokasi prospek panasbumib. Menentukan strategi eksplorasi, termasrk perancangan jalur Wud surluy (geologi, gpokimia,

geofisika), erraluasi kondisi lapangan usrlan titik-titik pemboran eksplorasi.c. Memetakan struktur geologi, alterasi permukaar\ dan pola aliran panas permukaan.d. Merancang tEta letak konstruksi pada lapangan panasbumi (ialar\ jalur pipa, pombangkit listrih dan

lain-lain), serta mer$ajaki kemungkinan diperolehnya bahan bangunan di sekitar daerah panasbumie. Memonitorpembahan linglangEn akibat produksi

Pada penelitian kepanasbumian, interpretasi CPJ tidak dapEt dijadikan pengganti keseluruhanP-ernetaan Sologt pennukaan maupun gu.td s.n? lainnya Tetxdk CPJ yang diterapkan pEda tahapeksplorasi dan perancangan dapat membantu mengunngi resiko, menghemat waktu dan biaya grorind n n€i.Pada pekerjaan monitoring, tclsdk CPJ multi waktu membantu pengamatan perubahan termEl yang terjadi dipermuklqr, yurg biasanya tidak mudah untuk diamati langsung di tapanlan. Teknik-teknil CFI d"ngaoberbEgai kelebihannya bila diterapkan dengan tepat sejak pra-produlcsi dapat membantu manajemen proautsimaupun penataan kawasan panasbumi secara keseluruhan.

CPJ mendeteksi radiasi yang terpsntul uau terscbar dari obyek di permukaan dan membedakannyadari radiasi yang berasal dari daerah di sekitarnya. Oleh karena itu untuk memperoleh snkses dalampencrapon CPJ diperlukan resolusi spasid yang sesuai dengan ufuran obyek yang diteliti dan informasispektnrm yang tepat. S€bagai contoh citra SPOT XS d8n LANDSAT TM yang memiliki resolusi spasial 20- 30 m daPat dipakai untuk membantu memetrkan manifestasi panas permukaan yang luas seperti batuanteraherasi tak bervegetasi, teras sinter, fumarol, kolam air panas, dan daerah-daerah dengan vegetasi yangmengalami sres. Untuk mempelajari manifestasi-maniftstssi ten€but secara lebih teliti, misalnya untuk

Prosidrng PIT X MAPIN tv-23

Page 7: Peran Citra Penginderaan Jauh 2001 Pri Utami Et Al

mengetahui endapan-endapan mineral yang berasosiasi dengan manifestasi permukaan diperlukandengan resolusi yang lebih tinggi seperti GEOSCAN (resolusi 3 m).

DAFTAR PUSTAKA

Armstead, H.C.H. (1983). Geotlrcrmal hergt lts Past, Presnt and Future Contrihttiots to tte EneWNeeds of Man Second Ed. E. & F.N. Spoon. New Yorlq 404p.

Brownq P.RL. (1995) 86-101 Geolop Lecture rVotes. Geothermal Institutq The Univemity of Aucklan44lp.

Cochnne G.R, Mongillo, M.A, Browne, P.RL., and Deroin, J.P. (1994). Satetlhe Studies of Waimanguand Waiotapu Geothermal Areac TVZ. Pru- of IIE If Nev 7-ealod Gcottprmal l%orkstnp, p:p.I8l-r87.

Cochrane G.R, Mongillo, M.A., and Medinq G.O, (1996). Aircraft Scanner Studies of SurfaceHydrothermal Alteration - Waiotapu Geothermal Field. Fnac. of the l* New kalod Geottprmallforkslnp, pp. 109 - I14.

Flovens, O.G., Kadsdottir, R., Saemundssor\ K., Smarassor\ O., Eysteinssoq H., Bjornssoq G., OlafssoqM., and Bjornssoru T. (2000). Geothermal Exploration in Arskogsstnon{ N-Icelan( Prurc. of thelfuld Geothennal Cotrgrcss 2000, pp. 1 1 33- l 1 3 8.

Graham, I., Browne, P.R.L., Christenson, B., Hunt. T., and Weir, G. (2000). Currcnt and Future GeothermalResearch in New Zealan4 Ptoc- of tlp Wuld Geotlernal Cangress 2NN, pp.l 169-1174.

Grindley, G.W., and Browne, P.R.L. (1975). Structural and Hydmlogical Factors Conuolling thePermeabilities of Some Hot Water Creothermal Fields. Proc. of ttrc f United Nations Synpsnn ofthe kvelqnent ad Utilizatiot of Geothermal Rewrces, pp. 3ZZ - 386.

Hunt,T.M., Bromley, C.J. (2000). Some Environmental Changes Reurlting from Development of OhaakiGeothermal Field, New Zealand. Prvr. of tlr- Wuld Geotlermal Cmgrcss 20A0, pp. 621 - 625.

Kristmannsdottir, H. and Armannssor\ H. (1995). Environmentd Impact of Geothermal Utilization inIceland. Pru. of tle Wuld Geulermal Congess 1995, pp. Z73l - 2734.

Mongillo, M.A & Allis. R.G. (1988). Continuing Changes in Surface Activity at Craters of the MoonThermal Arca" Wairakei, Proc. of tIrc If New kalad Geothermat Workslnp, pp. 345 - 351.

Mongillo, M.A, Cochrang G.R, Browng P.RL. (1995 a). Application of Satdliteir'rge.y to Explore andMonitor Geothermal Systems. Pru. of the World Geothermal Congess 1995,pp.9il-956.

Mongillo, M.A., Cochrane G.R, Woo4 C.P., and Shibsta. Y. (1995 b). Hgh Resolution Aircraft ScannerMapping of Geothennrl and Volcanic Ar€as. Proc. of tte t& Ner,Z"a*A Geottprrrnl Worklnp,pp. l3-18.

Moorq J.N., Powdl T.S., Norman, D.I., and Johnsorl G.W. (199?). Hydrothennal Alteration and Fluidlclusion Systernatics of the Resenvoir Rocks in Matalibong-2s, Tiwi, Philippines. Ptvr.. of tt e 2*Stat@ Worblnp on Geotlrcrmal Resr;noir Engircering,pp. zt4? - 456.

Parikesit, S. (2001) Pemanfaatan Potensi Sumber Panasbumi untuk Kegi*an Pariwisata. pru- of ttv fINAGA Amual &lienttfi c Corfercrcv, pp. 320 - 32?.

Prebble, W.M. (l%9). Foundation and Creothermal Problems at Tokaanu Power Stuioq Tongariro powerDevdopment. Abstract, presented at the Geological Society of New Zealand Conference December1969.

RobeG D. (1983). Plnto Interpetatiur of tk Main Strzctsrss in Kannjang - bajat - Prytfuywr Arcas.BEICIP Report for PERTAMINd unpublished. I 0Op.

Ruiz-Arments, J.R, Erd Prol-Ledesmc RM. (1995). Identification of Hydrotherrml Aheration UsingSatellite Images in Areas with Dense Vegetation Cover. Pror'. of the World Geotlprmal Coqress1995,pp.945-949.

Sudarman, S., hrdyastrti, K., Etd Aspiyo, S. (2000). Geothermal Development Pmgress in Indonesia:

_ .- country update 1995 * 2000. Pr?r.. of the wuld Geothermal congress 20M, pp. qss - a60.Sugiharto, P. Ibrahirn, RF, End Pudyastuu, K. The Roles of Indonesian Creotternt Association (iNAGA) in

the Implementation of Power Secior Restruauring in Indonesia. Ptv. of ttn Wukt GeothermatCazgrress 2000, pp. 7 63 - 779).

Sundhoro, H. (1991). The Sembalun Geothermal Fietd East Lomboh West Nusa Tenggarq Indonesia. proc.of InQnutioml Co$erene m Yolmnlog od Geoaknnl Teclunlogt, Bandrng" Indonesia, pp. ?9- 99.

UrEr, M-, Muraokg H., and Nasrtioq A (2000). Rernote Sensing Study for Cieothermal Development in theNgada District" Central Floreq Indonesia Proc. of the World Geothermat Co4ress 2000, pp. l9O5-1908.

crtra

Prosiding PIT X MAPIN tv-24