PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN...

133
PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENCEGAH KASUS PERCERAIAN DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Nurlia Zulfatun Nisa NIM: 107052001404 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M

Transcript of PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN...

Page 1: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN

PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENCEGAH

KASUS PERCERAIAN DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam

(S.Sos.I)

Oleh:

Nurlia Zulfatun Nisa

NIM: 107052001404

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian
Page 3: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian
Page 4: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang digunakan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2013

Nurlia Zulfatun Nisa

Page 5: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

ii

ABSTRAK

Nurlia Zulfatun Nisa

Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

dalam Mencegah Kasus Perceraian Di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur.

Pernikahan merupakan peristiwa ikatan sakral bertujuan untuk mewujudkan

sebuah keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dengan landasan ibadah.

Namun tidak selalu perjalanan kehidupan pernikahan itu indah, bisa jadi di

dalamnya ada banyak masalah, yang memunculkan keinginan-keinginan untuk

bercerai. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan untuk bercerai agar

masyarakat dapat mengikuti kegiatan mediasi. Mediasi adalah proses

penyelesaian sengketa melalui proses perundingan dengan dibantu mediator, akan

tetapi dalam proses ini mediator tidak memiliki kewenangan memutus atau

memaksakan sebuah penyelesaian. Di tingkat Kecamatan sebagai lembaga yang

berfungsi menangani dan memediasi pasangan suami istri yang mempunyai

permasalahan di dalam rumah tangga adalah BP4 yang berkantor di KUA

setempat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut: a) Bagaimana peran BP4 dalam mencegah kasus perceraian di KUA Kec.

Cipayung, b) Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan

mediasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek

penelitian ini adalah mediator, yaitu Alvian Syehabudin, S.Hi, Hj. Lisnidar,

M.Pd.i, Ida Saidah, M.Pd.i, Ansori, S.Hi dan objek penelitian, yaitu proses

mediasi.

Menurut Soerjono Soekanto, dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar

menjelaskan “peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status)”.

Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-

macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus

bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta

kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Begitu pula

peran suatu lembaga menentukan apa yang diperbuat bagi masyarakat.

Kesimpulan dari penelitian ini, adalah: Peran BP4 KUA Kec. Cipayung

sangat penting dan memberikan nilai-nilai positif, dengan mengikuti mediasi

diharapkan dapat membantu masyarakat agar permasalahan yang ada di dalam

rumah tangga dan keinginan untuk bercerai dapat tercegah. Adapun faktor

pendukung mediasi adalah: a) Itikad baik pasangan suami istri, b) Lingkungan

sosial yang mendukung, c) Peningkatan kualitas mediator, d) Keterbukaan klien.

Sedangkan faktor penghambat mediasi adalah: a) Tidak ingin masalah diketahui

orang lain, b) Ketidakperdulian masing-masing pihak (suami istri), c) Masalah

yang diadukan sudah terlalu berat, d) Faktor psikologis, e) Faktor biaya.

Page 6: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang selalu

istiqomah menjalankan ajaran-Nya.

Penyusunan skripsi ini mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa

moril maupun materil, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan, Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku

Pembantu Dekan I, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, selaku Pembantu Dekan II,

Drs. Study Rizal LK, MA, selaku Pembantu Dekan III, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

3. Drs. Sugiharto, MA, selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam yang telah banyak membantu kebutuhan akademis untuk mahasiswa,

khususnya penulis.

4. Rubiyanah, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan

bimbingan dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

5. Drs. M. Lutfi, MA selaku dosen penasehat akademik yang senantiasa

memberikan arahan serta masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini.

Page 7: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

iv

6. Seluruh Dosen Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan berbagai

pengetahuannya kepada para mahasiswa.

7. Seluruh staff Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi serta staff Perpustakaan Utama.

8. Kedua orang tua penulis, H. Wakijo Susilo (alm) dan Sunarti yang telah

memberikan bimbingan, dukungan, doa untuk penulis.

9. Kedua kakak penulis, Desmiarti S.P dan Surya Pradana S.E serta seluruh

keluarga besar penulis yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

10. Muis Sunarya, S.Ag selaku Kepala KUA Kec. Cipayung yang telah

mengizinkan untuk melaksanakan penelitian ini dan kepada seluruh staff

KUA Kec. Cipayung yang telah banyak membantu dalam penyelesaian

skripsi.

11. Alvian Syehabudin, S.Hi selaku Koordinator Tata Usaha di KUA Kec.

Cipayung yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta

informasi dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Abidin selaku pegawai KUA Kec. Cipayung yang telah banyak memberikan

bantuan kepada penulis.

13. Kepada teman-teman BPI 2007 dan khusus untuk Isbat, Teri, Yayan, Eno,

Mirna, yang sudah banyak membantu. Terima kasih atas semua bantuannya.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih

telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

v

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa yang telah

diberikan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh

karena itu masukan dan saran untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat.

Jakarta, Mei 2013

Nurlia Zulfatun Nisa

Page 9: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7

C. Perumusan Masalah ............................................................................. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9

F. Metodologi Penelitian ......................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran ............................................................................................... 16

1. Definisi Peran ............................................................................ 16

2. Macam-Macam Peran ................................................................ 17

B. Mediasi ........................................................................................... 19

1. Definisi Mediasi ........................................................................ 19

2. Definisi Mediator ....................................................................... 21

3. Tujuan Mediasi .......................................................................... 22

Page 10: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

vii

4. Manfaat Mediasi ......................................................................... 24

5. Tahapan Mediasi ........................................................................ 25

BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN

PERKAWINAN (BP4) KECAMATAN CIPAYUNG

A. Profil Kantor Urusan Agama (KUA) .............................................. 29

1. Sejarah Berdirinya KUA ............................................................ 29

2. Visi dan Misi KUA..................................................................... 32

3. Kondisi Geografis KUA............................................................. 33

4. Struktur Organisasi KUA .......................................................... 34

5. Tugas Pokok dan Fungsi KUA .................................................. 35

6. Jenis Pelayanan KUA ................................................................ 35

7. Landasan KUA .......................................................................... 36

C. Profil Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4)............................................................................ 39

1. Sejarah Berdirinya BP4 .............................................................. 39

2. Visi dan Misi BP4 ...................................................................... 41

3. Struktur Organisasi BP4 ………………………………………. 42

4. Dasar Hukum, Tujuan dan Sasaran BP4 .................................... 43

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

A. Data Informan ................................................................................ 46

B. Data Mediator ................................................................................. 48

Page 11: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

viii

C. Analisa Data .................................................................................... 51

1. Peran BP4 dalam Mencegah Kasus Perceraian

KUA Kec. Cipayung .................................................................. 51

2. Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Mediasi ......................... 67

3. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Mediasi ....................... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 72

B. Saran ............................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75

LAMPIRAN

Page 12: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

ix

DAFTAR TABEL

1. Laju Pertumbuhan Perceraian (2008-2011) ................................................... 2

2. Data Informan ............................................................................................... 46

3. Data Mediator ............................................................................................... 48

Page 13: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

x

DAFTAR GAMBAR

1. Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama (KUA)

Kec. Cipayung ............................................................................................... 34

2. Alur Pelayanan Nikah dan Rujuk KUA

Kec. Cipayung ............................................................................................... 38

3. Struktur Organisasi Badan Penasehatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) .............................................. 42

Page 14: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian/ Wawancara BP4 KUA Kec. Cipayung.

2. Surat Izin Penelitian/ Wawancara Pengadilan Agama Kelas IA.

3. Surat Keterangan Penelitian dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung.

4. Daftar Berita Acara Konsultasi.

5. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur.

6. Daftar Wawancara.

7. Dokumentasi (foto-foto).

Page 15: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

wanita yang diharapkan di dalamnya tercipta keluarga sakinah, mawaddah

dan warahmah, untuk mencapai sebuah keluarga yang harmonis, sangat

diperlukan adanya saling pengertian, saling memahami kepentingan kedua

belah pihak, serta yang utama adalah yang terkait dengan hak dan kewajiban.

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagian dan kekal berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa.1

Dalam kehidupan rumah tangga sering kita jumpai pasangan suami

istri yang mengeluh dan mengadu kepada orang lain ataupun kepada

keluarganya, karena tidak terpenuhinya hak yang harus diperoleh atau tidak

dilaksanakannya kewajiban dari salah satu pihak, atau karena alasan lain,

yang dapat berakibat timbulnya suatu perselisihan diantara keduanya.

Berdasarkan data tahun 2010, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI,

dari 2.000.000 orang yang melaksanakan pernikahan setiap tahun di

Indonesia, ada 285.184 perkara yang berakhir dengan percerain per tahun.2

1 Yahya Harahap. Hukum Perkawinan Nasional: Berdasarkan Undang-Undang No. 1

Tahun 1974 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975. (Medan: CV. Zahir Trading Co, 1975), hlm.

11. 2 http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/01/inilah-penyebab-perceraian-tertinggi-di-

indonesia/

Page 16: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

2

Berikut data jumlah kasus perceraian di Pengadilan Agama Jakarta

Timur yang terjadi sejak periode tahun 2008-2012.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan Perceraian Tahun 2008-2012.3

No Tahun Kasus Pertumbuhan (%)

Cerai Talak Cerai Gugat Cerai Talak

Cerai

Gugat

1 2008 498 1035 - -

2 2009 665 1279 33,53 23,57

3 2010 661 1448 -0,60 13,21

4 2011 721 1569 9,08 8,36

5 2012 772 1891 7,02 20,52

Data-data yang ada pada tabel 1 di atas, menunjukan laju

pertumbuhan perceraian tentang perkara yang diputus dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2012, tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan. Dari data

tersebut, untuk kasus cerai talak tahun 2009 mengalami kenaikan dari tahun

2008 sebesar 33,53% lalu mengalami penurunan ditahun 2010 sebesar -

0,60% dan ditahun 2011 laju pertumbuhan mengalami kenaikan hingga

9,08% dan ditahun 2012 mengalami penurunan kembali, yaitu 7,02%.

Kemudian di kasus cerai gugat tahun 2009 juga mengalami kenaikan dari

tahun 2008 sebesar 23,57%, lalu ditahun 2011 menurun hingga 8,36%, dan

tahun 2012 mengalami peningkatan kembali sampai 20,52%.

Laju pertumbuhan tertinggi untuk kasus cerai talak dicapai tahun 2009

yaitu sebesar 33,53%, sedangkan yang mengalami pertumbuhan terendah

yaitu di tahun 2010 sebesar -0,60%. Kemudian untuk kasus cerai gugat

3 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tentang Perkara yang Diputus,

(2008-2011).

Page 17: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

3

tingkat pertumbuhan perceraian selama empat lima terakhir mengalami

kenaikan hingga tahun 2012 dan ditahun tersebut sebesar 20,52%.

Pada data tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan perceraian

mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2012 meskipun ditahun 2010 kasus cerai talak sempat

mengalami penurunan dan kasus cerai gugat ditahun 2011 juga mengalami

penurunan. Hal ini menunjukan bahwa laju pertumbuhan angka perceraian

perlu diperhatikan lebih lanjut, mengingat tiap tahunnya terus mengalami

kenaikan. Dengan tingginya angka perceraian tersebut tidak lepas dari adanya

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian.

Adapun faktor perceraian disebabkan banyak hal, mulai dari

selingkuh, ketidakharmonisan, sampai karena persoalan ekonomi. Faktor

ekonomi merupakan penyebab terbanyak dan yang unik adalah 70% yang

mengajukan cerai adalah istri dengan alasan suami tidak bisa memenuhi

kebutuhan ekonomi keluarga. Data diatas memberikan gambaran bahwa,

tingkat perceraian secara nasional cukup tinggi.4

Perselisihan suami istri yang memuncak dapat membuat rumah tangga

tidak harmonis, sehingga akan mendatangkan kemudaratan. Oleh karena itu,

Islam membuka jalan berupa perceraian. Perceraian merupakan jalan terakhir

yang ditempuh suami istri, bila rumah tangga mereka tidak dapat

dipertahankan lagi. Persengketaan suami istri tidak serta-merta menjadi

alasan yang memutuskan hubungan perkawinan, tetapi mengandung proses

mediasi dan rekonsiliasi, agar rumah tangga mereka dapat dipertahankan. Al-

4 http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/01/inilah-penyebab-perceraian-tertinggi-di-

indonesia/

Page 18: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

4

Qur’an mengingatkan agar perceraian sebaiknya dihindari, dan diupayakan

agar tetap dapat dipertahankan, karena dampak perceraian bukan hanya

dirasakan oleh pihak suami istri, tetapi juga anak-anak mereka, bahkan secara

lebih luas berdampak juga pada keluarga besar dari kedua belah pihak.5

Al-Qur’an mengharuskan adanya proses peradilan maupun

nonperadilan dalam menyelesaikan sengketa keluarga, baik untuk kasus

syiqaq maupun nusyuz. Syiqaq adalah kasus percekcokan atau perselisihan

yang meruncing antara suami istri yang diselesaikan oleh dua orang juru

damai (hakam). Nusyuz adalah tindakan istri yang tidak patuh kepada

suaminya atau suami yang tidak menjalankan hak dan kewajibannya terhadap

istri dan rumah tangganya, baik yang bersifat lahir maupun batin. Al-Qur’an

menawarkan pola mediasi tersendiri terhadap penyelesaian sengketa keluarga

terutama syikak. Pengutusan hakam bermaksud untuk berusaha mencari jalan

keluar terhadap kemelut rumah tangga yang dihadapi oleh suami istri.6

Proses penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga yang dikenal

dengan hakam didasarkan pada Al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 35:7

ها إن يريدا وإن خفتم شقاق بينهما فابعثىا حكما مه أهله وحكما مه أهل

إصالحا يىفك الله بينهما إن الله كان عليما خبيرا

“Dan jika kamu khawatir ada persengketaan antara keduanya, maka

kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan keluarga

perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan

perbaikan, niscahaya Allah memberi taufiq kepada suami istri, Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

5 Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif, Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 181. 6 Sayhrizal Abas. Mediasi: Dalam Perspektif, Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional, hlm. 184-185. 7 Sayhrizal Abas. Mediasi: Dalam Perspektif, Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional, hlm. 185.

Page 19: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

5

Ayat ini menganjurkan adanya pihak ketiga atau mediator yang dapat

membantu pihak suami istri dalam mencari jalan penyelesaian sengketa

keluarga mereka.

Proses perceraian melibatkan rasa emosional yang tinggi,

menimbulkan proses hukum yang rumit, serta metode yang digunakan

berhasil untuk menyelesaikan masalah perceraian. Mediasi perceraian

memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang ingin mempertahankan

pernikahan untuk membuat keputusan dalam rangka membantu

terselesaikannya masalah yang ada di pernikahan.

Secara etimologi (bahasa), mediasi berasal dari bahasa latin mediare

yang berarti berada di tengah, karena seorang yang melakukan mediasi

(mediator) harus berada di tengah orang yang bertikai. Dari segi terminologi

(istilah) terdapat banyak pendapat yang memberikan penekanan yang berbeda

tentang mediasi. Meski banyak yang memperdebatkan mengenai apa

sebenarnya yang dimaksud dengan mediasi, namun setidaknya ada beberapa

batasan atau definisi yang bisa dijadikan acuan. Salah satu diantaranya adalah

definisi yang diberikan oleh the National Alternative Dispute Resolution

Advisory Council yang mendefinisikan mediasi sebagai berikut:8

“Mediation is a process in which the parties to a dispute, with the

assistance of a dispute resolution practitioner (the mediator), identify

the disputed issues, develop options, consider alternatives and

endeavour to reach an agreement. The mediator has no advisory or

determinative role in regard to the content of the dispute or the

outcome of its resolution, but may advise on or determine the process

of mediation whereby resolution is attempted”. (David Spencer,

Michael Brogan, 2006:9)

8 http://wmc-iainws.com

Page 20: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

6

Mediasi merupakan sebuah proses dimana pihak-pihak yang bertikai,

dengan bantuan dari seorang praktisi resolusi pertikaian (mediator)

mengidentifikasi isu-isu yang dipersengketakan, mengembangkan opsi-opsi,

mempertimbangkan alternatif-alternatif dan upaya untuk mencapai sebuah

kesepakatan. Dalam hal ini mediator tidak memiliki peran menentukan dalam

kaitannya dengan isi atau materi persengketaan atau hasil dari resolusi

persengketaan tersebut, tetapi ia (mediator) dapat memberi saran atau

menentukan sebuah proses mediasi untuk mengupayakan sebuah

resolusi/penyelesaian.9

Salah satu lembaga yang selama ini berfungsi menangani dan

memediasi pasangan suami istri yang mempunyai permasalahan di dalam

rumah tangganya adalah BP4. BP4 (Badan Penasehatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan) adalah badan yang dibentuk oleh Departemen

Agama, untuk mendamaikan atau memediasikan para pihak yang beragama

Islam yang ingin bercerai.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama No. 3 Tahun 1975 Pasal 28

Ayat (3) menyebutkan bahwa:10

“Pengadilan Agama dalam berusaha mendamaikan kedua belah

pihak dapat meminta bantuan kepada Badan Penasihat Perkawinan,

Perselisihan dan Perceraian (BP4) agar menasehati kedua suami istri

tersebut untuk hidup makmur lagi dalam rumah tangga”.

9 http://wmc-iainws.com

10Nurnaningsih Amriani. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdatadi Pengadilan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 134.

Page 21: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

7

Berdasarkan permasalah tersebut penulis tertarik untuk memilih judul

penelitian, “Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan

(BP4) dalam Mencegah Kasus Perceraian Di Kantor Urusan Agama (KUA)

Kec. Cipayung Jakarta Timur”.

B. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dan mempertegas ruang lingkup pembahasan,

maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu mediasi Badan

Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kantor Urusan

Agama (KUA) Kec. Cipayung Jakarta Timur dari bulan Mei 2012 sampai

dengan Desember 2012.

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran BP4 dalam mencegah kasus perceraian di KUA Kec.

Cipayung?

2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan mediasi?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis peran BP4 dalam mencegah

kasus perceraian di KUA Kec. Cipayung.

2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pelaksanaan mediasi.

Page 22: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

8

2. Manfaat Teoritis

1) Penilitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah

yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu dan bimbingan

konseling serta pengetahuan tentang bimbingan Islam.

2) Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada

kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan

mendalam di bidang bimbingan Islam.

3. Manfaat Praktis

1) Bagi lembaga, dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk

memberikan masukan-masukan terhadap metode yang digunakan.

2) Bagi jurusan, penelitian ini dapat menambah koleksi kajian tentang

peran BP4 dalam mencegah kasus perceraian.

3) Bagi akademik, dapat menambah wawasan, informasi dan

pengetahuan tentang peran BP4 bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya di Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

Page 23: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

9

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan terhadap beberapa tulisan dengan skripsi di

perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menemukan

karya-karya yang berhubungan dengan judul yang penulis angkat, diantaranya

adalah skripsi yang ditulis oleh Tubagus Chaerul Laily. Mahasiswa

Konsentrasi Peradilan Agama, Program Studi Ahwal Al-Saykhsyiyah,

Fakultas Syariah dan Hukum-UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan judul

Evektivitas Mediasi Melalui Badan Penasihat Pembinaan Dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) Dalam Menekan Angka Perceraian (Studi Pada BP4 Pusat

Tahun 2009). Skripsi tersebut hanya berkisar pada evektivitas mediasi

melalui BP4 pusat dalam menekan angka perceraian, apakah sudah terlaksana

dengan efektif atau belum. Dan pemberian bantuan penyelesaian perselisihan

yang dilakukan oleh BP4 pusat kepada pasangan bersengketa belum berjalan

efektif. Hal ini di tunjang dari bukti-bukti data, yaitu dari 150 kasus yang

diterima oleh BP4 pusat pada tahun 2009, hanya 5 kasus saja yang dapat di

damaikan oleh konsultan BP4.

Sedangkan judul yang saya angkat adalah Peran Badan Penasehatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam Mencegah Kasus

Perceraian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Jakarta Timur.

Pembahasan lebih pada bagaimana peran BP4 dalam mencegah kasus

perceraian serta faktor pendukung dan penghambat terhadap pelaksanaan

mediasi.

Page 24: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

10

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

menggunakan metode deskriptif analitis.

Penelitian deskriptif hanya menggambar dan meringkaskan

berbagai kondisi situasi atau bebagai variable. Penelitian deskriptif

berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau

penegasan suatu konsep atau gejala, juga menjawab pertanyaan-

pertanyaan sehubung dengan status subyek penelitian pada saat ini,

misalnya sikap atau pendapat terhadap individu organisasi dan

sebagainya. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui

metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi.11

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data

yang ditetapkan.12

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

11

Made I Wirartha. Metode Penelitian Sosial Ekonomi.(Yogyakarta, ANDI: 2006), hlm.

154. 12

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 62.

Page 25: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

11

diselediki. Penelitian ini melaksanakan pengamatan langsung.13

Peneliti

melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan mediasi yang

dilakukan oleh BP4 KUA Kec. Cipayung.

b. Wawancara

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara tanya

jawab secara langsung dengan responden, diharapkan dapat

memberikan informasi yang benar dengan tujuan penelitian.

Wawancara dilakukan pada BP4 KUA Kec. Cipayung, yaitu konselor

(mediator) serta beberapa klien di BP4. Pertanyaan pokoknya adalah

tentang pelaksanaan dan proses mediasi yang diberikan oleh BP4 KUA

Kec. Cipayung.

c. Dokumentasi

Penulis mencari sumber-sumber dengan menggunakan dokumen-

dokumen, buku-buku, serta mengamati dan mempelajari bermacam-

macam bentuk data dengan cara pengumpulan dokumentasi yang

terdapat di BP4 KUA Kec. Cipayung.

3. Subjek dan Obyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mediator, yaitu Alvian Syehabudin,

S.Hi, Hj. Lisnidar, M.Pd.i, Ida Saidah, M.Pd.i, Ansori, S.Hi dan objek

penelitian ini, yaitu proses mediasi.

13

Cholid Narbuko, dkk. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 70.

Page 26: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

12

4. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Data Primer

Data yang diperoleh dari observasi yang berperan sebagai pengamat

dan wawancara langsung dari pihak-pihak yang terkait, berhubungan

dengan penelitian ini.

2) Data Sekunder

Data yang diperoleh dari catatan-catatan, dokumen-dokumen, buku,

rekaman, majalah dan sebagainya.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

1) Penelitian ini dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung yang beralamat di Jl. Bina Marga No. 30, Cipayung-

Jakarta Timur. Alasan pemilihan lokasi tersebut, didasari oleh

berbagai pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Lokasi penelitian cukup strategis, dekat dengan rumah, hemat

biaya dan tenaga untuk penulis. Sehingga penulis mendapatkan

kemudahan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan

dalam penelitian.

b. Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai sebuah institusi publik,

dikelola oleh pemerintah yang memiliki Badan Penasehatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) untuk membantu

masyarakat yang ingin mengajukan perceraian ke Pengadilan

Agama. Oleh karena itu menarik perhatian bagi pembaca dan

merupakan hal yang baru ditemukan oleh penulis.

Page 27: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

13

2) Waktu penelitian dari bulan Mei 2012 sampai dengan Desember

2012.

6. Teknik Penulisan

Penelitian ini berpedoman dan mengacu kepada buku “Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”. Diterbitkan oleh CeQDA, April 2007, Cet. Ke-2.

7. Analisa Data

Analisa berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data,

selanjutnya di ikuti dengan analisis. Melalui analisis data yang sangat

beraneka ragam dan berjumlah banyak didapatkan menjadi keterangan

empiris yang ringkas dan mudah dimengerti. Analisis data diawali dengan

pembuatan rencana analisis data, kemudian program analisis dilakukan

pada himpunan data yang ada. Hasil analisis dikemukakan dalam bentuk

pernyataan empiris.14

Seperti penjelasan yang dikutip dari buku Metodologi Penelitian

Sosial menurut Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar tentang

analisa data, adapun beberapa langkah-langkah dalam analisa data ini,

yaitu:

1. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar”

yang muncul dari catatn-catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak

pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,

14

Nurul Zuriah. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. (Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), hlm 7.

Page 28: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

14

menelusuri tema, membuat gugus, menulis memo, dan lain sebagainya

dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan, dan

mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga akhirnya data yang

terkumpul dapat diverifikasi.

2. Display data, pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam teks

naratif. Penyajian juga dapat berbentuk matriks, grafik jaringan dan

bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang

tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan, merupakan kegiatan diakhir penelitian

kualitatif. Penelitian harus sampai pada kesimpulan dan verifikasi, baik

dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh

subjek tempat penelitian itu dilaksanakan. Makna yang dirumuskan

peneliti dari data harus diuji kebenaran, kecocokan dan

kekokohannya.15

15

Husnaini Usman dan Purnomo setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), cet 1 edisi 2, hlm. 85-87.

Page 29: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

15

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran

secara ringkas tentang susunan isi proposal. Hal ini dimaksudkan agar dapat

memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca, di antaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN Meliputi Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Pembatasan Masalah, Tunjuan dan Manfaat Penelitian,

Tinjauan Pustaka, Metodelogi Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI Meliputi Definisi Peran, Macam-Macam

Peran, Definisi Mediasi, Definisi Mediator, Tujuan Mediasi,

Manfaat Mediasi, Tahapan Mediasi,

BAB III GAMBARAN UMUM KUA DAN BP4 KECAMATAN

CIPAYUNG Meliputi Profil Kantor Urusan Agama (KUA), Profil

Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4).

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA Meliputi Data Informan, Data

Mediator, Analisa Data.

BAB V PENUTUP Meliputi Kesimpulan, Saran, Daftar Pustaka.

Page 30: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

16

BAB II

Landasan Teori

A. Peran

1. Definisi Peran

Teori peran klasik mengatakan bahwa ada cara-cara yang dapat

dilakukan bagaimana masyarakat diperintah dan bagaimana perintah-

perintah ini mempengaruhi perilaku individu dalam masyarakat. Karena

teori peran menganggap bahwa struktur sosial menghambat anggota

masyarakat, yang memberinya hak dan kewajiban. Maka ini akan

mendukung secara langsung terhadap bentuk interaksi dan sifat

komunikasi mereka.1

Arti penting sosiologi dari peran ialah bahwa peran memaparkan

apa yang diharapkan dari orang. Ketika individu di seluruh masyarakat

menjalankan peran mereka, peran tersebut saling bertaut untuk membentuk

sesuatu yang dinamakan masyarakat. Sebagaimana telah dikemukakan

oleh Shakespear, peran orang menyediakan mereka “jalan masuk” dan

“jalan keluar” dipentas kehidupan. Singkatnya, peran sangat efektif untuk

mengekang orang mengatakan kepada mereka kapan mereka harus

“masuk” dan kapan mereka harus “keluar”, maupun apa yang harus

dilakukan di antaranya.2

1 Nina W. Syam. Sosiologi Komunikasi.(Bandung: Humaniora, 2009), hlm. 135.

2 M. James Henslin. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. (Jakarta: Erlangga, 2007),

edisi ke-6, hlm 95.

Page 31: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah seperangkat

tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat.3

Pengertian lain peran menurut Soeryono Soekanto, peran dapat

dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial

masyarakat.4

Dalam teorinya Biddle & Thomas dikutip dari buku Sarlito Wirawan

Sarwono, membagi peristilahan dalam teori peran empat golongan, yaitu

istilah-istilah yang menyangkut:5

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial.

b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.

c. Kedudukan orang-orang dalam perilaku.

d. Kaitan antara orang dan perilaku.

2. Macam-Macam Peran

a. Macam-macam peran (atas dasar pelaksanaannya):

1) Peran yang diharapkan

Contoh : hakim, diplomatik, protokoler, dan lain-lain.

2) Peran yang disesuaikan

Peran yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi

setempat. Peran ini sifatnya lebih luwes.

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988), hlm. 667. 4 Suryono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet ke 1,

hlm. 667. 5 Sarlito Wirawan Sarwono. Teori-Teori Psikologi Sosial. (Jakarta: Rajawali Press, 1984),

hlm. 233-234.

Page 32: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

18

b. Macam-macam peran (atas dasar cara memperolehnya):

1) Peran bawaan (ascribed roles)

Peran yang diperoleh secara otomatis tanpa melalui usaha.

Contoh : peran ayah , peran ibu.

2) Peran pilihan (achieved roles)

Peran yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri.

Contoh : seseorang yang memutuskan untuk kuliah di UNAIR.

3) Penyebab Terjadinya Stratifikasi Sosial6

Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada

individu-individu dalam masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut:

a) Peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur

masyarakat hendak dipertahankan kelangsungannya.

b) Peranan tersebut seyogyanya diletakan pada individu-individu yang

oleh masyarakat dianggap mampu melaksanakannya. Mereka harus

terlebih dahulu berlatih dan mempunyai hasrat untuk melaksanakannya.

c) Dalam masyarakat kadangkala dijumpai individu-individu yang tidak

mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh

masyarakat karena mungkin pelaksanaannya memerlukan pengorbanan

arti kepentingan-kepentingan pribadi yang terlalu banyak.

d) Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,

belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang

6 Diakses Pada Tanggal 3 November 2012. Hukum Bisnis Syariah (HBS)/Muamalah UIN

SGD Bandung. https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=305075116272328&id=

202837546496086

Page 33: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

19

seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa

membatasi peluang-peluang tersebut.7

B. Mediasi

1. Definisi Mediasi

Secara etimologi, istilah mediasi berasal dari bahasa latin, mediare

yang berarti berada di tengah. Makna ini menunjukkan pada peran yang

ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalankan tugasnya

menengahi dan menyelesaikan sengketa antara para pihak. „Berada di

tengah‟ juga bermakna mediator harus berada pada posisi netral dan tidak

memihak dalam menyelesaikan sengketa. Ia harus mampu menjaga

kepentingan para pihak yang bersengketa secara adil dan sama, sehingga

menimbulkan kepercayaan dari para pihak yang bersengketa.8

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mediasi diberi arti

sebagai proses pengikut sertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu

perselisihan sebagai penasihat. Pengertian mediasi yang diberikan Kamus

Besar Bahasa Indonesia mengandung tiga unsur penting. Pertama,

mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa. Kedua,

pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-pihak yang

berasal dari luar pihak yang bersengketa. Ketiga, pihak yang terlibat dalam

7 Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. ( Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 215-

216. 8 Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 1.

Page 34: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

20

penyelesain sengketa tersebut bertindak sebagai penasihat dan tidak

memiliki kewenangan apa-apa dalam pengambilan keputusan.9

Di Indonesia, pengertian mediasi secara lebih konkret dapat

ditemukan dalam Peraturan Mahkamah Agung RI No. 2 Tahun 2003

tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Mediasi adalah penyelesaian

sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu oleh

mediator (Pasal 1 butir 6). Pengertian mediasi dalam Peraturan Mahkamah

Agung RI No. 2 Tahun 2003 tidak jauh berbeda dengan esensi mediasi

yang dikemukakan oleh para ahli resolusi konflik. Namun, pengertian ini

menekankan pada suatu aspek penting yang mana mediator proaktif

mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa. 10

Menurut John W. Head dikutip dari buku Gatot Soemartono, mediasi

adalah suatu prosedur penengahan di mana seseorang bertindak sebagai

“kendaraan” untuk berkomunikasi antarpara pihak, sehingga pandangan

mereka yang berbeda atas sengketa tersebut dapat dipahami dan mungkin

didamaikan, tetapi tanggung jawab utama tercapainya suatu perdamaian

tetap berada di tangan para pihak sendiri. Dalam definisi tersebut, mediator

dianggap sebagai “kendaraan” bagi para pihak untuk berkomunikasi.11

Menurut Garry Goopaster dikutip dari buku Syahrizal Abbas,

memberikan definisi mediasi sebagai proses negoisasi pemecahan masalah

dimana pihak luar yang tidak memihak (imparsial) bekerja sama dengan

9 Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 2. 10

Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional, hlm. 8. 11

Gatot Soemartono. Arbitrase dan Mediasi di Indonesia. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2006), hlm. 120.

Page 35: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

21

pihak-pihak yang bersengketa untuk membantu mereka memperoleh

kesepakatan perjanjian yang memuaskan.12

يريدا وإن خفتم شقاق بينهما فابعثىا حكما مه أهله وحكما مه أهلها إن

عليما خبيرا إصالحا يىفك الله بينهما إن الله كان

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,

maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang

hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu

bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik

kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal”. (Q.S. An-Nisa: 35)

2. Definisi Mediator

Mediator adalah pihak ketiga yang membantu penyelesaian

sengketa para pihak, yang mana ia tidak melakukan intervensi terhadap

pengambilan keputusan. Mediator menjembatani pertemuan para pihak,

melakukan negoisasi, menjaga dan mengontrol proses negoisasi,

menawarkan alternatif solusi dan secara bersama-sama para pihak

merumuskan kesepakatan penyelesaian sengketa.13

Pengertian mediator, disebutkan dalam Pasal 1 butir 5, yaitu:

“Mediator adalah pihak yang bersifat netral dan tidak memihak, yang

berfungsi membantu para pihak dalam mencari berbagai kemungkinan

penyelesaian sengketa.”14

12

Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif, Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 5. 13

Syahrizal Abbas. Mediasi dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasionai, hlm. 59. 14

Gatot Soemartono. Arbitrase dan Mediasi di Indonesia. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2006), hlm. 119-120.

Page 36: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

22

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mediator adalah perantara

(penghubung, penengah) bagi pihak-pihak yang bersengketa.15

Menurut Gifford dikutip dari buku Nurnaningsih Amriani

mengidentifikasi fungsi-fungsi mediator dalam sebuah proses perundingan

sebagai berikut:16

1. Memperbaiki komunikasi di antara pihak.

2. Memperbaiki sikap para pihak atau kuasa hukumnya tentang proses

perundingan.

3. Menanamkan sikap realistis kepada pihak yang merasa situasi atau

kedudukannya tidak menguntungkan.

4. Mengajukan usulan-usulan yang belum diidentifikasi oleh para pihak.

3. Tujuan Mediasi

Tujuan dilakukannya mediasi adalah menyelesaikan sengketa

antara para pihak dengan melibatkan pihak ketiga yang netral dan

imparsial. Mediasi dapat mengantarkan para pihak pada perwujudan

kesepakatan damai yang permanen dan lestari, mengingat penyelesaian

sengketa melalui mediasi menempatkan kedua belah pihak pada posisi

yang sama, tidak ada pihak yang dimenangkan atau pihak yang

dikalahkan.17

15

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai

Pustaska, 2007), edisi ketiga, hlm. 726. 16

Nurnaningsih Amriani. Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan.

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 65. 17

Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif, Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 24.

Page 37: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

23

Beberapa tujuan mediasi, yaitu:18

1) Utama

a. Membantu mencarikan jalan keluar atau alternatif penyelesaian atas

sengketa yang timbul di antara para pihak yang disepakati dan dapat

diterima oleh para pihak yang bersengketa.

b. Dengan demikian proses negosiasi adalah proses yang forward

looking dan bukan backward looking, yang hendak dicapai bukanlah

mencari kebenaran dan atau dasar hukum yang diterapkan namun

lebih kepada penyelesaian masalah.“The goal is not truth finding or

law imposing, but problem solving”. (Lovenheim, 1996 : 1.4)

2) Tambahan

a. Melalui proses mediasi diharapkan dapat dicapai terjalinnya

komunikasi yang lebih baik diantara para pihak yang bersengketa.

b. Menjadikan para pihak yang bersengketa dapat mendengar,

memahami alasan/penjelasan/argumentasi yang menjadi dasar/

pertimbangan pihak yang lain.

c. Dengan adanya pertemuan tatap muka, diharapkan dapat mengurangi

rasa marah/bermusuhan antara pihak yang satu dengan yang lain.

d. Memahami kekurangan/kelebihan/kekuatan masing-masing, dan hal

ini diharapkan dapat mendekatkan cara pandang dari pihak-pihak

yang bersengketa, menuju suatu kompromi yang dapat diterima para

pihak.

18

http://www.bapmi.org/pdf/DiskusiTerbatasPelaksanaanMediasi_FelixSoebagjo.pdf

Page 38: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

24

4. Manfaat Mediasi

Penyelesaian sengketa melalui jalur mediasi sangat dirasakan

manfaatnya, karena pihak telah mencapai kesepakatan yang mengakhiri

persengketaan mereka secara adil dan saling menguntungkan. Mediasi

dapat memberikan sejumlah keuntungan antara lain:

a. Mediasi diharapkan dapat menyelesaikan sengketa secara cepat relatif

murah dibandingkan dengan membawa perselisihan tersebut ke

pengadilan atau ke lembaga arbitrase.

b. Mediasi akan memfokuskan perhatikan para pihak pada kepentingan

mereka secara nyata dan pada kebutuhan emosi atau psikologi mereka,

sehingga mediasi bukan hanya tertuju pada hak-hak hukumnya.

c. Mediasi memberikan kesempatan para pihak untuk berpartisipasi secara

langsung dan secara informal dalam menyelesaikan perselisihan

mereka.

d. Mediasi memberikan para pihak kemampuan untuk melakukan kontrol

terhadap proses dan hasilnya.

e. Mediasi dapat mengubah hasil yang dalam litigasi dan arbitrase sulit

diprediksi, dengan suatu kepastian melalui suatu konsensus.

f. Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu

menciptakan saling pengertian yang lebih baik di antara pihak yang

bersengketa karena mereka sendiri yang memutuskan.

g. Mediasi mampu menghilangkan konflik atau permusuhan yang hampir

selalu mengiringi setiap putusan yang bersifat memaksa yang

Page 39: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

25

dijatuhkan oleh hakim di pengadilan atau arbiter pada lembaga

arbitrase.19

5. Tahapan Mediasi

Ada beberapa tahapan mediasi secara umum, yaitu:

a. Tahapan Pendahuluan ( preliminary)

1) Di butuhkan suatu proses “pemahaman” yang cukup sebelum suatu

proses mediasi dimulai, misalnya: apa yang menjadi sengketa?

2) Konsultasi dengan para pihak tentang tempat dan waktu mediasi,

identik pihak yang hadir, aturan tempat duduk, dan sebagainya.

b. Sambutan Mediator

1) Menerangkan urutan kejadian.

2) Meyakinkan para pihak yang masih ragu.

3) Menerangkan peran mediator dan para pihak.

4) Menegaskan bahwa para pihak yang bersengketalah yang

“berwenang” untuk mengambil keputusan.

5) Menyusun aturan dasar dalam menjalankan tahapan.

6) Memberi kesempatan mediator untuk membangun kepercayaan dan

menunjukkan kendali atas proses.

7) Mengonfirmasi komitmen para pihak terhadap proses.

c. Presentasi Para Pihak

1) Setiap pihak diberi kesempatan untuk menjelaskan permasalahnnya

kepada mediator secara bergantian.

19

Syahrizal Abbas. Mediasi: Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 25.

Page 40: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

26

2) Tujuan dari persentase ini adalah untuk memberikan kesempatan

kepada para pihak untuk mendengar sejak dini, dan juga memberi

kesempatan setiap pihak mendengarkan permasalahan dari pihak

lainnya secara langsung.

3) Who first? Who decides?

d. Identifikasi Hal-Hal yang Sudah Disepakati

Salah satu peran yang penting bagi mediator adalah

mengidentifikasi masalah yang telah disepakati antara para pihak

sebagai landasan untuk melanjutkan proses negoisasi.

e. Mengidentifikasi dan Mengurutkan Permasalahan

Mediator perlu membuat suatu “struktur” dalam pertemuan

mediasi yang meliputi masalah-masalah yang sedang diperselisihkan

dan sedang berkembang. Dikonsultasikan dengan para pihak, sehingga

tersusun “daftar permasalahan” menjadi suatu agenda.

f. Negosiasi dan Pembuatan keputusan

1) Tahap negoisasi yang biasanya merupakan waktu alokasi terbesar.

2) Dalam model klasik (Directing the traffic), mediator berperan untuk

menjaga urutan, struktur, mencatat kesepahaman, reframe dan

meringkas, dan sekali-kali mengintervensikan membantu proses

komunikasi.

3) Pada model yang lain (Driving the bus), mediator mengatur arah

pembicaraan, terlibat dengan mengajukan pertanyaan kepada para

pihak dan wakilnya.

Page 41: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

27

g. Pertemuan Terpisah

1) Untuk menggali permasalahan yang belum terungkap dan dianggap

penting guna tercapainya kesepakatan.

2) Untuk memberikan suasana dinamis pada proses negoisasi bilamana

ditemui jalan buntu.

3) Menjalankan tes realitas terhadap para pihak.

4) Untuk menghindarkan kecenderungan mempertahankan pendapat

para pihak pada join sessions.

5) Untuk mengingatkan kembali atas hal-hal yang telah dicapai dalam

proses ini dan mempertimbangkan akibat bila tidak tercapai

kesepakatan.

h. Pembuatan Keputusan Akhir

1) Para pihak dikumpulkan kembali guna mengadakan negoisasi akhir,

dan menyelesaikan beberapa hal dengan lebih rinci.

2) Mediator berperan untuk memastikan bahwa seluruh permasalahan

telah dibahas, di mana para pihak merasa puas dengan hasil akhir.

i. Mencatat Keputusan

1) Pada kebanyakan mediasi, perjanjian akan dituangkan ke dalam

tulisan, dan ini bahkan menjadi suatu persyaratan dalam kontrak

mediasi.

2) Pada kebanyakan kasus, cukup pokok-pokok kesepakatan yang

ditulis dan ditandatangani, untuk kemudian disempurnakan oleh

pihak pengacara hingga menjadi suatu kesepakatan akhir.

Page 42: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

28

3) Pada kasus lainnya yang tidak terlalu kompleks, perjanjian final

dapat langsung.

j. Kata Penutup

1) Mediator biasanya memberikan ucapan penutup sebelum mengakhiri

mediasi.

2) Ini dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada para pihak atas

apa yang telah mereka capai, meyakinkan mereka bahwa hasil

tersebut merupakan keputusan mereka sendiri, serta mengingatkan

tentang hal apa yang perlu dilakukan di masa mendatang.

3) Mengakhiri mediasi secara “formal”.20

20

Nurnaningsih Amriani. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di

Pengadilan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 69.

Page 43: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

29

BAB III

GAMBARAN UMUM KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DAN

BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN

PERKAWINAN (BP4)

A. Profil Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung

1. Sejarah Berdirinya KUA

Jauh sebelum bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya

pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah mempunyai

lembaga kepenghuluan yaitu semenjak berdirinya Kesultanan Mataram.

Pada saat itu Kesultanan Mataram telah mengangkat seseorang yang diberi

tugas dan wewenang khusus di bidang kepenghuluan. Pada masa

Pemerintahan Kolonial Belanda, Lembaga Kepenghuluan sebagai lembaga

swasta yang diatur dalam suatu Ordonansi, yaitu Huwelijk Ordonantie S.

1929 No. 348 jo S. 1931 No. 467, Vorstenlandsche Huwelijk Ordonantie S.

1933 No. 98 dan Huwelijs Ordonantie Buetengewesten S 1932 No. 482.

Untuk Daerah Vorstenlanden dan seberang diatur dengan Ordonansi

tersendiri. Lembaga tersebut dibawah pengawasan Bupati dan penghasilan

karyawannya diperoleh dari hasil biaya nikah, talak dan rujuk yang

dihimpun dalam kas masjid.1

1 Diakses Pada Hari Kamis 23 Februari 2012. Sekilas Sejarah Berdirinya Kantor Urusan

Agama. http://kuakecamatankumai.blogspot.com/2012/02/sekilas-sejarah-berdirinya-kantor.html

Page 44: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

30

Kemudian pada masa Pemerintah Pendudukan Jepang, tepatnya

pada tahun 1943 Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia mendirikan

Kantor Shumubu (KUA) di Jakarta. Pada waktu itu yang ditunjuk sebagai

Kepala Shumubu untuk wilayah Jawa dan Madura adalah KH. Hasyim

Asy’ari pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan pendiri

Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Sedangkan untuk pelaksanaan tugasnya, KH.

Hasyim Asy’ari menyerahkan kepada putranya K. Wahid Hasyim sampai

akhir pendudukan Jepang pada bulan Agustus 1945. Sesudah merdeka,

Menteri Agama H. M. Rasjidi mengeluarkan Maklumat No. 2, tanggal 23

April 1946 yang isi maklumat tersebut mendukung semua lembaga

keagamaan dan ditempatkan ke dalam Kementrian Agama.3

Dalam rangka itu, Kementerian Agama sebagai bagian dari

pemerintahan secara keseluruhan telah mereposisi dan merefungsionalisasi

kebijakannya melalui perubahan fungsi penguasaan ke arah pelayanan dan

kemitraan, fungsi pengaturan kearah bimbingan dan fasilitator, fungsi

pembinaan kearah pembekalan dan pemberdayaan, serta fungsi pemusatan

(sentralisasi) kearah penyebaran tanggungjawab.4

Bahwa Kantor Urusan Agama merupakan satuan unit terkecil dari

birokrasi Kementerian Agama RI yang berada di tingkat di bawah Kantor

Kementerian Agama Kotamadya/Kabupaten. Berdasarkan Keputusan

Menteri Agama RI (KMA) Nomor 517 Tahun 2001, KUA merupakan

ujung tombak Departemen Agama memiliki tugas untuk melaksanakan

3 Diakses Pada Hari Kamis 23 Februari 2012. Sekilas Sejarah Berdirinya Kantor Urusan

Agama. http://kuakecamatankumai.blogspot.com/2012/02/sekilas-sejarah-berdirinya-kantor.html 4 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 4.

Page 45: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

31

sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kotamadya/Kabupaten di

bidang urusan Agama Islam, dan membantu pembangunan pemerintah di

bidang keagamaan di wilayah Kecamatan. Untuk mendukung pelaksanaan

tugas pokok tersebut KUA memiliki beberapa fungsi yaitu, fungsi

administrasi, fungsi pelayanan, fungsi pembinaan dan fungsi penerangan

serta penyuluhan.5

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, maka rumusan

visi, misi, program, sasaran dan kebijakan harus dirancang guna

menentukan acuan dan arah pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut agar

mencapai efektivitas, efisiensi dan tingkat produktifitas yang optimal,

disamping itu juga agar memiliki sistem pengukuran dan pertanggung

jawaban yang valid, akurat dan reliabel. Dan semua itu akan bermuara

pada peningkatan yang berkelanjutan sebagai abdi masyarakat dari suatu

lembaga yang bernama Kantor Urusan Agama (KUA).6

Kantor Urusan Agama Kec. Cipayung mulai definitif seiring

definitifnya wilayah Kecamatan Cipayung sekitar akhir tahun 1992. Hal

ini sebagai konsekuensi pemekaran Kecamatan Pasar Rebo menjadi tiga

kecamatan terpisah menjadi Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas

dan Kecamatan Cipayung. KUA Kec. Cipayung pertama kali berkantor di

Kelurahan Setu dan mulai berkantor di Jl. Binamarga No. 3 sejak tahun

1994. Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala KUA

Kec. Cipayung adalah:7

5 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 4.

6 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 4.

7 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 1.

Page 46: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

32

1. H. Kasdjuri Gani Tahun 1992 s.d 1993

2. H.M. Hamzah, S.Ag Tahun 1993 s.d 1995

3. Drs. H. Faizin Tahun 1995 s.d 1998

4. Drs. H. Marzuki Tahun 1998 s.d 2000

5. H. Lukman Haki, S.H Tahun 2000 s.d 2002

6. Drs. Ansori Tahun 2002 s.d 2005

7. Drs. H. Abdullah, M.M Tahun 2005 s.d 2006

8. H. Nuryadin, S. Ag Tahun 2006 s.d 2009

9. Drs. M. Zen Tahun 2009 s.d 2010

10. H. Ahmad Haikal, M.A Tahun 2010 s.d 2012

11. Muis Sunarya, S. Ag Tahun 2012 s.d Sekarang

2. Visi dan Misi KUA

Beberapa visi dan misi KUA Kec. Cipayung, yaitu:8

1) Visi:

Terwujudnya pelayanan dan bimbingan berkualitas di bidang urusan

agama Islam pada Kecamatan Cipayung.

2) Misi:

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ketatausahaan.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan nikah dan rujuk.

8 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 2.

Page 47: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

33

c. Meningkatkan pelayanan dan pembinaan zakat dan wakaf.

Meningkatkan pelayanan dan pembinaan masjid.

d. Meningkatkan pelayanan dan bimbingan pengembangan keluarga

sakinah.

e. Meningkatkan pelayanan dan pembinaan ibadah sosial.

3. Kondisi Geografis KUA

Wilayah Kecamatan Cipayung yang terletak di sebelah timur

Provinsi DKI Jakarta adalah salah satu dari sepuluh kecamatan yang

berada di wilayah Kotamadya Jakarta Timur yang dibentuk berdasarkan

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor: 16.0/I/I/1966 tanggal 12

Agustus 1966, tentang pembentukan kota administratif Kecamatan dan

Kelurahan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (Lembaran Daerah Nomor 5

Tahun 1966). Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan Keputusan

Gubernur DKI Jakarta Nomor 1227 tahun 1989, memilki luas 2.735,39 Ha.

Dibagi ke dalam delapan kelurahan meliputi 49 RW, 454 RT.

Batas-batas wilayah Kec. Cipayung adalah:9

Sebelah Utara : Jl. Pintu I bagian Barat TMII, Jl. Pintu II Bagia Timur

TMII dan Jl. Raya Pondok Gede Bekasi.

Sebelah Timur : Kali Sunter (Pilar batas nomor 125 s.d 148).

Sebelah Selatan : Patok Batas DKI Jakarta Dan Jawa Barat (No. 148

s.d165).

Sebelah Barat : Jalan Tol Jagorawi.

9 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 1.

Page 48: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

34

4. Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama (KUA)

Gambar 1

Page 49: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

35

5. Tugas Pokok dan Fungsi KUA Kec. Cipayung

Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Cipayung Jakarta Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RI

(KMA) Nomor 18 Tahun 1975 jo. KMA Nomor 517 Tahun 2001, adalah:8

“Membantu sebagian tugas umum Kantor Departemen Agama

Kotamadya Jakarta Timur dalam bidang urusan agama Islam, dan

membantu pelaksanaan pembangunan dibidang agama di wilayah

Kecamatan Cipayung Jakarta Timur”.

6. Jenis Pelayanan KUA Kec. Cipayung

Beberapa Jenis Pelayanan KUA, yaitu:

a. Pelayanan bidang nikah atau rujuk.

b. Pelayanan dan bimbingan penasihatan pranikah.

c. Pelayanan dan pembinaan Keluarga Sakinah dan Pemberdayaan

Ekonomi Keluarga.

d. Pelayanan konsultasi krisis keluarga.

e. Pelayanan, bimbingan dan pembinaan jaminan produk halal.

f. Pelayanan dan pembinaan pengembangan kemitraan ormas Islam

dan lembaga keagamaan.

g. Pelayanan dan bimbingan penentuan arah kiblat (Masjid, TPU, Hotel

dan Kantor).

h. Pelayanan dan bimbingan jadwal shalat, jadwal imsakiyah dan

sertifikat arah kiblat.

8 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 3.

Page 50: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

36

i. Pelayanan data tempat ibadah dan lembaga keagamaan.

j. Pelayanan pembuatan Akta Ikrar Wakaf (AIW) dan Akta Pengganti

Akta Ikrar Wakaf (APAIW).

k. Palayanan dan bimbingan Manajemen Kemasjidan.

l. Pelayanan dan bimbingan Zakat, Infaq dan Shadaqah.

m. Pelayanan dan pembinaan penyuluh agama.

n. Pelayanan dan bimbingan manasik haji dan umrah.

o. Pelayanan dan pembinaan kerukunan umat beragama tentang KUA.9

7. Landasan KUA Kec. Cipayung

Program kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Cipayung Jakarta

Timur disusun atas dasar :

a. Undang-Undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

b. Undang-Undang No. 2 tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Nasional Tahun 2000-2005.

c. Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja

Instansi Pemerintah.

d. Keputusan Menteri Agama RI No. 489 Tahun 2001 tentang Juklak

Akuntabilitas Satuan Organisasi di lingkungna Departemen Agama.

9 Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 3.

Page 51: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

37

e. Keputusan Menteri Agama RI No. 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Agama.

f. Keputusan Menteri Agama RI No. 421 Tahun 2001 tentang Kode Etik

PNS Departemen Agama.

g. Instruksi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi DKI

Jakarta No. WJ/I/HK.005/011/2002 tentang pelaksanaan Hasil Raker

Tahun 2002.10

10

Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011, hlm. 5.

Page 52: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

38

Gambar 2: Alur Pengurusan Berkas Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung.

Page 53: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

39

B. Profil Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

1. Sejarah Berdirinya BP4

Departemen Agama yang kemudian dirubah menjadi Kementerian

Agama dibentuk di Indonesia oleh pemerintah Indonesia menjelang usia 5

bulan kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya tanggal 3 januari 1946.

Tugas pokok Kementerian Agama sebagaimana dijelaskan oleh Menteri

Agama yang pertama Bapak H.M. Rasyidi sebagai berikut: Pemerintah

Republik Indonesia mengadakan Kementerian Agama tersendiri ialah untuk

memenuhi kewajiban pemerintah terhadap pelaksanaan UUD 1945 pasal 29

yang berbunyi:11

“Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu”.

Sebagai upaya untuk melihat kualitas keluarga, pada tahun 1950-

1954 telah diadakan penelitian yang hasilnya menyatakan bahwa dari

pernikahan yang telah dilaksanakan pada tahun tersebut hampir 60% di

antaranya cerai. Melihat kenyataan seperti ini, beberapa pejabat di

lingkungan Kementerian Agama dan para tokoh masyarakat merasa perlu

didirikan suatu lembaga penasehatan perkawinan yang dapat memberikan

penasehatan untuk memberikan jalan keluar terhadap kasus-kasus yang

terjadi di dalam keluarga. Dari maksud tersebut berdirilah lembaga

penasehatan perkawinan di beberapa kota besar, yaitu: di pulau Jawa,

11

Sururudin, Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian.

http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peranan-bp4-dalam-menurunkan-angka-perceraian/.

Diakses pada tanggal 19 September 2010.

Page 54: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

40

seperti di Jakarta, di Bandung, dan di Yogyakarta yang kemudian

dipersatukan menjadi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4). Pada kesempatan konperensi Dinas Departemen Agama

ke VII tanggal 25 s.d 30 januari 1961 di Cipayung diumumkan bahwa BP4

yang bersifat nasional telah berdiri pada tanggal 3 januari 1960 dan sejak

saat itulah berlaku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang

baru. Tujuan didirikannya BP4 adalah untuk mempertinggi kualitas

perkawinan, mencegah perceraian sewenang-wenang dan mewujudkan

rumah tangga yang bahagia sejahtera menurut tuntunan agama Islam.12

Berdasarkan keputusan Menteri Agama RI Nomor 85 tahun 1961

ditetepakanlah bahwa BP4 sebagai satu-satunya badan yang bergerak dalam

bidang penasihatan perkawinan, talak dan rujuk dan upaya untuk

mengurangi angka perceraian yang terjadi di Indonesia. Keputusan Menteri

Agama tersebut kemudian diperkuat dengan keputusan Menteri Agama No.

30 tahun 1977 tentang penegasan pengakuan BP4 pusat, dan dengan KMA

tersebut kepanjangan BP4 dirubah menjadi Badan Penasehatan Pembinaan

dan Pelestarian Perkawinan sampai dengan sekarang.13

BP4 selaku lembaga mitra kerja Kementerian Agama dengan

bertujuan mempertinggi mutu perkawinan dalam mewujudkan rumah tangga

yang bahagia dan sejahtera, yaitu keluarga sakinah, mawaddah dan

warahmah dengan mengembangkan Program Gerakan Keluarga Sakinah.

Bahwa untuk mempertinggi mutu perkawinan dan mewujudkan keluarga

12

Sururudin, Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian.

http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peranan-bp4-dalam-menurunkan-angka-perceraian/.

Diakses pada tanggal 19 September 2010. 13

Sururudin, Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian.

Page 55: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

41

sakinah diperlukan adanya bimbingan yang terus-menerus dari konselor dan

Penasihat Perkawinan secara profesional. Untuk menghadapi tuntutan

perubahan masyarakat dan meningkatnya arus informasi yang menimbulkan

berbagai dampak terhadap kehidupan keluarga, peran BP4 perlu

ditingkatkan dengan menyusun langkah program konkrit untuk mencapai

tujuan diatas.14

2. Visi dan Misi BP4

Beberapa visi dan misi BP4, yaitu:15

1) Visi BP4 adalah terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah,

warahmah.

2) Misi BP4 adalah:

a. Meningkatkan kualitas konsultasi perkawinan, mediasi, dan

advokasi.

b. Meningkatkan pelayanan terhadap keluarga bermasalah melalui

kegiatan konseling, mediasi, dan advokasi.

c. Menguatkan kapasitas kelembagaan dan SDM BP4 dalam

rangka mengoptimalkan program dan pencapaian tujuan.

14

Hasil Munas BP4 Ke XIV/2009. Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4), 2009. hlm. 14. 15

Hasil Munas BP4 Ke XIV/2009. Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4), hlm. 14.

Page 56: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

42

3. Struktur Organisasi BP4

Gambar 3

Ketua BP4 Muis Sunarya, S.Ag

19680405 199803 1 004

Bendahara Sri Mulyati, S. Pd.i

150 220 407

Wakil Bendahara Jamilah, A. Md

150 330 737

Sekretaris Alvian Syehabudin, S.Hi

19750118 200501 1 003

Wakil Sekretaris Bahtari, S.E

197912 10201101 1 008

Bidang Pendidikan & Pelatihan Amid Nuryadin, S. Pd.i 19671231 200604 1 272

Bidang Konsultan & Hukum

Sirajjudin, SH 197203061 199403 1 001

Bidang Advokasi & Mediasi Helmi Nurfianti, S.Hi

19830808 200901 2 016

Bidang Komunikasi & Informasi

Marfuqoh. S, S.Ag 150 396 336

Bidang Pendidikan & Kesejahteraan

Linda Lestari, S.Ag 150 415 550

Konselor (Mediator) Alvian Syehabudin, S.Hi

19750118 200501 1 003 Hj. Lisnidar, M. Pd.i

150 211 287 Dra. Hj. Ida saidah, M. Pd.i

150 275 163 Ansori, S.Hi

19810215 200901 1 015

Page 57: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

43

4. Dasar Hukum, Tujuan dan Sasaran BP4

a. Dasar Hukum

1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.

2) Undang-Undang No. 7 Tahun tentang Peradilan Agama.

3) PP No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan UUP No. 1 tahun 1974.

4) Instruksi Presiden No. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum

Islam Indonesia.

5) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BP4.

6) Keputusan Menteri Agama RI Nomor 85 Tahun 1961 Jo. Nomor:

30 tahun 1977 tentang penegasan pengakuan Badan Penasehatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4).16

b. Tujuan

1) Tujuan Umum

Rencana Kerja BP4 Kecamatan Cipayung untuk

mempertinggi mutu perkawinan dan mewujudkan rumah tangga yang

bahagia sejahtera serta kekal menurut agama islam.17

2) Tujuan Khusus

a) Secara khusus BP4 Kecamatan Cipayung bertujuan.

b) Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

c) Memberikan penerangan kepada masyarakat tentang upaya-

upaya untuk membentuk keluarga sakinah.

16

Laporan Tahunan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Kecamatan Cipayung, 2010. hlm. 1. 17

Laporan Tahunan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kec.

Cipayung, 2010, hlm. 1.

Page 58: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

44

d) Meningkatkan mutu penasihatan kepada calon penganten yang

akan memasuki jenjang rumah tangga.

e) Memberikan penerangan dan nasehat mengenai nikah dan rujuk

kepada yang akan melakukannya baik perorangan maupun

kelompok.

f) Memberikan bantuan dalam mengatasi masalah perkawinan

keluarga.

g) Memberikan bimbingan dan penyuluhan Undang-Undang

Perkawinan serta hukum munakahat.18

c. Sasaran

1) Umum

a) Terwujudnya rumah tangga bahagia bagi setiap pasangan suami

istri.

b) Hubungan dan kerjasama yang baik dengan instansi terkait.

2) Penasehatan Preventif

Yaitu penasehatan yang dilakukan baik berupa penyuluhan,

kursus-kursus dan bimbingan seperti :

a) Penyuluhan mengenai perkawinan kepada remaja usia nikah.

b) Memberikan penerangan lewat kursus bagi para calon

penganten.

c) Memberikan bimbingan dalam upaya membentuk keluarga

sakinah.

18

Laporan Tahunan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kec.

Cipayung, 2010, hlm. 1.

Page 59: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

45

3) Penasehatan Perselisihan Perkawinan

Yaitu penasehatan dan pengarahan yang diberikan kepada

para pihak dari keluarga yang tengah menghadapi konflik

keluarga.19

19

Laporan Tahunan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kec.

Cipayung 2010, hlm. 2.

Page 60: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

46

BAB IV

DATA DAN ANALISA DATA

A. Data Informan

Berdasarkan dari hasil lapangan yang telah penulis temukan terdapat

empat narasumber (mediator) dan tiga klien yang telah mengikuti pelaksanaan

mediasi. Konsultasi dimulai dari adanya pendaftaran tentang data-data pribadi

klien terdiri dari nama, alamat, dan kemudian nomor yang bisa dihubungi.

Adapun persoalan-persoalan yang sedang dialami oleh klien untuk dibawa

dikonsultasikan, tidak dituliskan di dalam buku pendaftaran karena itu hal yang

sensitif atau bersifat pribadi dan data-data yang sudah terdaftar kemudian

dirangkum di dalam proses konsultasi.

Berikut data informan yang penulis wawancarai dalam penelitian:

Tabel 2

Tabel Data Informan

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Klien A Narasumber (Klien) S1

2 Klien B Narasumber (Klien) S1

3 Klien C Narasumber (Klien) SMA

Page 61: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

47

1. Klien A

Lahir di Jakarta pada tanggal 11 November 1982 yang beralamat di

Jl. Kelapa Dua Wetan III No. 37A. Kel. Kelapa Dua Wetan, Kec. Ciracas,

kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Memiliki latar belakang

pendidikan di STIE Adhy Niaga. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen

tahun 2007, Jakarta dengan gelar Sarjana. Saat ini bekerja di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung sebagai Pelaksana dan merupakan

salah satu klien yang telah mengikuti kegiatan mediasi di BP4 KUA Kec.

Cipayung.1

2. Klien B

Merupakan salah satu dari klien di BP4 KUA Kec. Cipayung yang

pernah melaksanakan kegiatan mediasi. Klien ini penulis beri inisial nama

klien B, yang saat ini berusia 56 tahun dan memiliki latar belakang

pendidikan dengan gelar Sarjana.2

3. Klien C

Merupakan salah satu dari klien di BP4 KUA Kec. Cipayung yang

pernah melaksanakan kegiatan mediasi. Klien ini diberi inisial nama klien

C, yang saat ini berusia 48 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan

dengan gelar Sekolah Menengah Atas (SMA).3

1 Database Kepegawaian Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

2 Rekapitulasi Pendaftaran Konsultasi BP4 KUA Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

3 Rekapitulasi Pendaftaran Konsultasi BP4 KUA Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

Page 62: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

48

Tiga klien ini, penulis memberikan nama dengan inisial klien A,

klien B, klien C. Karena agar terjaganya kerahasiaan data diri mereka, atas

permintaan klien yang tidak ingin di publikasikan. Namun, satu orang

klien, yaitu dengan inisial nama klien A, penulis menjabarkan tentang data

diri klien tersebut dan telah diberikan izin bahwa data dirinya

diperbolehkan untuk dituliskan di penelitian ini.

B. Data Mediator

Mediator merupakan pihak yang netral untuk membantu klien yang

sedang melaksanakan kegiatan mediasi agar mendapatkan berbagai

kemungkinan penyelesaian permasalahan-permasalahan tanpa menggunakan

cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian selama proses mediasi

berlangsung kepada klien. BP4 KUA Kec. Cipayung memiliki beberapa

mediator yang telah penulis wawancarai, yaitu:

Tabel 3

Tabel Data Mediator

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Alvian Syehabudin,

S.Hi

Narasumber (Mediator) S1

2 Hj. Lisnidar, M.Pd.i Narasumber (Mediator) S2

3 Dra. Hj. Ida Saidah,

M.Pd.i

Narasumber (Mediator) S2

4 Ansori, S.Hi Narasumber (Mediator) S1

Page 63: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

49

1. Alvian syehabudin S. Hi

Lahir di Bogor pada tanggal 18 Januari 1975 dan beralamat di Jl.

Raya Puncak Cibogo I No. 25. Kel. Cipayung, Kec. Megamendung, Kota

Bogor, Provinsi Jawa Barat. Memiliki latar belakang pendidikan di IAI Al-

Ghuraba. Fakultas Syariah, Jurusan Akhwal Syaksyiah tahun 2007 Jakarta,

dengan gelar Sarjana. Saat ini beliau bekerja di Kantor Urusan Agama

(KUA) Kec. Cipayung sebagai koordinator tata usaha serta ditugaskan

menjadi konselor di BP4 untuk menjadi mediator.4

2. Hj. Lisnidar M. Pd.i

Lahir di Padang Panjang pada tanggal 5 Desember 1954 dan

beralamat di Jl. Cemara V No. 40, RT 002/ RW 010. Kel. Bakti Jaya, Kec.

Sukmajaya, kota Depok Provinsi Jawa Barat. Saat ini bekerja di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung sebagai Pengawas Pengawas

sekolah Madya pada seksi Mapenda kantor Kementerian Agama, kota

Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Serta ditugaskan menjadi konselor di

BP4 untuk menjadi mediator dan memiliki latar belakang pendidikan di

IAIA. Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI tahun 2002, Jakarta dengan gelar

Pasca Sarjana.5

4 Database Kepegawaian Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

5 Database Kepegawaian Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

Page 64: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

50

3. Dra. Hj. Ida Saidah M. Pd.i

Lahir di Jakarta pada tanggal 2 April 1965 dan beralamat di Jl. Jati

Barang 7/I, RT 011/ RW 004. Kel. Jati, Kec. Pulo Gadung kota Jakarta

Timur, Provinsi DKI Jakarta. Saat ini bekerja di Kantor Urusan Agama

(KUA) Kec. Cipayung sebagai Pengawas serta ditugaskan menjadi

konselor di BP4 untuk menjadi mediator. Beliau memiliki latar belakang

pendidikan di IMNI. Jurusan MM tahun 2008, Jakarta dengan gelar Pasca

Sarjana.6

4. Ansori S. Hi

Lahir di Jakarta pada tanggal 15 Februari 1981 dan beralamat di Jl.

Jatinegara Barat. Gg. Anwar II. Kel. Kampung Melayu. Kec. Jatinegara

kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Calon

Pegawai Pencatatan Nikah (CPPN) KUA Kec. Cipayung, kota Jakarta

Timur, Provinsi DKI Jakarta dan mendapatkan tugaskan tambahan

menjadi konselor di BP4 untuk menjadi mediator. Dan memiliki latar

belakang pendidikan di IAIA. Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Islam

tahun 2004, Jakarta dengan gelar Sarjana.7

6 Database Kepegawaian Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

7 Database Kepegawaian Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

Page 65: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

51

C. Analisa Data

1. Peran BP4 dalam Mencegah Kasus Perceraian di KUA Kec. Cipayung

Perjalanan di dalam sebuah rumah tangga, permasalahan pasti ada

meskipun banyak pernikahan yang sukses dan berjalan dengan baik.

Walaupun tentu di dalamnya ada riak-riak permasalahan atau perselisihan.

Perselisihan bisa jadi memiliki banyak bentuk, perselisihan itu bisa jadi

merupakan permasalahan di dalam rumah tangga yang merupakan salah

satu penyebab sebuah rumah tangga tersesat dari tujuan awal. Ketika tidak

ada kecakapan, ketidakmampuan ataupun terlalu besarnya permasalahan,

perselisihan itu bisa saja memuncak menjadi sebuah perseteruan, disinilah

kemudian sering terjadi perceraian. Perceraian tentu adalah jalan akhir dari

sebuah perselisihan, ketidakcocokan, perbedaan atau ketidakharmonisan di

dalam sebuah keluarga, salah satu ujungnya selain mereka berbaik

kembali, adalah bercerai.

Berikut tahapan-tahapan mediasi yang dilakukan oleh BP4 KUA Kec.

Cipayung, adalah:

1. Tahapan Awal

a. Mengumpulkan Data Diri Klien dan Keluhan-Keluhannya

Sebelum mediasi dilaksanakan, klien bisa langsung datang

dan mendaftarkan diri, selanjutnya petugas KUA akan langsung

melakukan pendataan data diri mereka lalu klien bisa langsung

bertemu dengan mediator. Klien dan mediator terlebih dahulu

menyesuaikan atau membuat kesepakatan waktu dan tempat untuk

pelaksanaan medasi, karena di BP4 KUA Kec. Cipayung tidak

Page 66: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

52

membuat jadwal kegiatan mediasi, kegiatan tersebut bisa langsung

disepakati waktunya antara klien dan mediator dan dalam

pelaksanaan kegiatan mediasi tidak ada penentuan berapa jam tiap

kali pertemuan, lama atau tidaknya semua hanya tergantung dari

tingkat kesulitan permasalahan yang dihadapi klien tersebut.

BP4 akan melakukan pemanggilan terhadap klien yang akan

melaksanakan mediasi. Panggilan ini akan disampaikan melalui kurir

ataupun bisa dibawa sendiri oleh klien yang mengadu, setelah itu

lalu disini mediator akan tahu apa yang menjadi suatu permasalah.

Permasalahnnya adalah ternyata tidak semua klien memberikan

respon positif terhadap panggilan yang telah disampaikan. Karena

masih banyak keluarga yang menganggap tidak pantas menceritakan

permasalahan-permasalahan di dalam rumah tangga kepada

mediator, dalam hal ini BP4. Ketika perceraian dianggap tabu maka

ada banyak upaya agar perceraian itu tidak terjadi, salah satu

bentuknya adalah dengan upaya-upaya untuk mediasi.

Mediasi merupakan suatu prosedur penengah dimana

seseorang bertindak sebagai “kendaraan” untuk berkomunikasi

antara para pihak, sehingga pandangan mereka yang berbeda atas

sengketa tersebut dapat dipahami dan mungkin didamaikan, tetapi

tanggung jawab utama tercapainya suatu perdamaian tetap berada

ditangan para pihak sendiri.8

8 Hendra Frans Winarta. Hukum Penyelesaian Sengketa: Arbitrase Nasional Indonesia dan

Internasional. (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm, 15-16.

Page 67: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

53

Upaya mediasi bisa dilakukan oleh mereka sendiri dengan

menunjuk pihak ketiga atau dari keluarga mereka sebagai suami-istri

dan sebuah keluarga besar. Secara kelembagaan, Kementerian

Agama menyiapkan Badan Penasehatan Pembinaan dan Perlestarian

Perkawinan (BP4) memiliki sebuah kegiatan disebut dengan mediasi

yang memiliki beberapa tenaga-tenaga mediator. Lembaga ini

diharapkan sebagai tempat bagi masyarakat yang memiliki

permasalahan di dalam rumah tangga untuk dapat

mengkonsultasikan, dan mencari berbagai solusi.

Seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Alvian Syehabudin, S. Hi:

“Mediasi ini juga dapat memberikan manfaat, seperti

menjembatani perbedaan-perbedaan yaitu perbedaan-perbedaan

persepsi rumah tangga dalam hal ini suami dan istri, BP4

memegang peran sebagai mediator. Ketika banyak orang

menggunakan alternatif satu dua, alternatif saya dengan

alternatif dia, kemudian dengan upaya mediasi ini diupayakan

ada alternatif ketiga yang tidak merugikan salah satu pihak tapi

merupakan kesepakatan kedua belah pihak. Manfaat mediasi

utamanya itu sering kali di dalam persoalaan rumah tangga itu

ada kesulitan komunikasi, sehingga versi istri tidak bisa

tersampaikan kepada suami, versi suami tidak bisa tersampaikan

kepada istri karena ada gap komunikasi. Melalui lembaga ini

mediasi bisa menjadi sebuah wadah untuk menjadi curahan hati

dan menjadi sumber data dan menjadi wadah dari persoalan-

persoalan yang ada di benak masing-masing untuk kemudian

dikomunikasikan secara personal.”

b. Sambutan Mediator

1) Mediator melakukan pemberian salam

2) Menyambut klien dengan ramah

3) Memperkenalkan diri

4) Menerangkan peran mediator serta penjelasan proses mediasi.

Page 68: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

54

5) Menyusun rencana pembahasan untuk setiap masalah, berupa

menyusun jadwal dan agenda selama proses mediasi

berlangsung.

Kemudian mediator memulai pelaksanaan mediasi dan klien

dapat menceritakan atau menjelaskan permasalahan-permasalahan

yang ada di dalam rumah tangganya.

2. Tahapan Proses Mediasi

a. Menemukan Titik Permasalahan yang Menjadi Penyebab

Perselisihan

Setelah merangkum permasalahnya dan membutuhkan

klarifikasi atau mencari data tambahan kepada pihak yang diadukan.

Disesi pertama itu adalah mediator merangkum apa yang menjadi

penyebab permasalahannya, kemudian mediator memberikan solusi

baik secara pribadi ataupun dalam bentuk komunikasi segitiga

dengan pihak yang ketiga, yaitu suaminya.

Di lihat dari apa yang menyebabkan mereka menuju

perceraian atau perselisihan. Penyebabnya bisa saja banyak hal,

misalnya kekerasan di dalam rumah tangga, persoalan ekonomi,

persoalan kesehatan, masalah kesetiaan dan itu merupakan masalah-

masalah berat di dalam berumah tangga.

“Masalah yang paling sering dihadapi sama mereka karena

kecenderungan yang datang itu kebanyakan perempuan, yang

biasanya adalah persoalan ekonomi, kemudian kekerasan di

dalam rumah tangga baik itu secara psikis ataupun secara

fisik, banyak si yang gabungan antara fisik dengan psikis,

Page 69: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

55

kemudian masalahnya adalah masalah perselingkuhan,

ternyata suaminya sudah menikah lagi”.9

Namun ada yang terkadang hanyalah sebuah masalah yang

mereka sendiri tidak tahu atau tidak mengerti, bingung pada

permasalahan yang sedang mereka hadapi di dalam rumah

tangganya, berbagai macam perbedaan pendapat atau prinsip yang

akhirnya mengarah pada pertengkaran dan berlarut-larut, adanya

campur tangan dari pihak keluarga dan masalah lain-lainnya. Disaat

itulah dapat memicu pemikiran-pemikiran atau keinginan untuk

segera menyeleaikan masalahnya secepat mungkin dengan cara

bercerai.

Dalam menemukan titik permasalahan pasti dibangun dengan

adanya komunikasi lalu mediator membiarkan klien untuk

menceritakan permasalahan yang ada di dalam rumah tangganya

dengan sebebas mungkin. Selanjutmya dari penjelasan tentang

permasalahan mereka, mediator akan bisa menangkap atau

memahami sebenarnya mengenai fokus masalah tersebut. Jadi

mediator dapat melihat bahwa pada saat klien menjelaskan

permasalahannya, terjadi perulangan kata, ungkapan yang berulang-

ulang dan melalui kata-kata yang terulang lalu lebih banyak

diungkapkan berati disitulah titik permasalahnya.

“Disitu memang ada teknik bagaimana menangkap apa isi

komunikasi penting, inti komunikasi, inti pembicaraan dari

klien. Jadi kemudian yang satu itu, artinya begini kemudian

dari pihak A dan pihak B kita compare, dari data dari pihak

A dari pihak B kita compare kemudian masing-masing bisa

9 Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S. Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 4 Desember 2012. Pukul 16.23.

Page 70: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

56

kita lihat ternyata masalahnya disini. Kendati memang masih

seringkali terjadi perbedaan pendapat, perbedaan versi tapi

bahwa bisa ditemukan dengan menyimak bagaimana kosa

kata mereka, bagaimana penekanan pembahasaan yang

diucapkan mereka secara berulang-ulang disitulah bisa

diketahui titik-titik masalahnya. Jadi caranya seperti itu

membiarkan mereka kemudian meng-compare, kemudian

mendata dan memperhatikan pola komunikasi.”10

Oleh karena itu, setelah klien menjelaskan atau menceritakan

semua permasalahan yang ada di dalam rumah tangga mereka,

mediator akan membantu dalam menemukan titik permasalahan

yang menjadi penyebab perselisihan di antara mereka, sehingga

penyelesaian terhadap permasalahan rumah tangga mereka dapat

segera terbantu.

b. Menasehati dan Menengahi Kedua Belah Pihak yang Bertiakai

(Suami Istri)

Biasanya sebelum melanjutkan pertemuan-pertemuan

berikutnya, dari pihak BP4 KUA Kec. Cipayung, melakukan

pemanggilan kepada pihak klien dengan melalui telepon atau surat

panggilan. Setelah kesepakatan pertemuan antara klien dan mediator

terlaksana dengan baik, pelaksanaan mediasi bisa terus berjalan

sampai permasalahan yang dihadapi oleh klien dapat terselesaikan.

Setelah mediasi selesai, keputusan dalam penyelesaian masalah

tersebut adalah berdamai atau tidak, mediator akan menyerahkannya

kepada klien, karena semua keputusan yang terbaik adalah ditangan

10

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S.Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 4 Juni 2013. Pukul 15.15.

Page 71: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

57

klien dan mediator hanya dapat membantu dalam pemberian

penasehatan, memberikan pemahaman permasalahan yang

diaduakan dan juga membantu pencarian berbagai alternatif-

alternatif solusi yang terbaik untuk mereka.

“Proses di dalam kegiatan mediasi ya tergantung dari klien

yang kita hadapi, ada yang kita hadapi mendengarkan full,

memberikan telinga kita secara keseluruhan karena pada

dasarnya ada klien yang hanya ingin mencurahkan

persoalannya atau minta di dengarkan saja, tetapi memang

lepas dari itu persoalannya harus diselesaikan, nah dari

semua data dari pendekatan psikologis dengan mendengar,

semua data kita rangkum kita catat, kita simpulkan mana inti

dari persoalan itu, nah dari situ kita memberikan, kita

membahas persoalan yang dia bahas mengenai latar

belakangnya, musababnya kita harus mengerti, kita

memforensik persoalan-persoalan itu, lalu ketika tanpa

terkesan menggurui, kita memberikan alternatif pemecahan

dari hal-hal tersebut melalui pendekatan misalnya pendekatan

spiritual, pendekatan psikologis ataupun pendekatan

komunikatif dengan memancing kesadaran-kesadaran bahwa

ini persoalan tidak terletak selalu pada orang yang

dibicarakan tetapi bahwa kita adalah sumber masalah itu

sendiri. Nah ketika permasalah itu berkaitan dengan konflik

maka diperlukan adanya sebuah mediasi.”11

Pada proses kegiatan itu, ketika datang kedua belah pihak

(klien), lalu membahasnya dengan metode face to face dan dengan

satu persatu mediator mendengarkan, kemudian melakukan teknik

pembicaraan segitiga.

Pembicaraan segitiga yaitu di antaranya adalah

memposisikan duduk klien berhadapan langsung secara badan

dengan mediator dan klien tidak saling berhadap-hadapan, yaitu

suami tidak berhadapan dengan istri begitu juga dengan istri tidak

menghadap suami. Teknik itu merupakan bagian dari mediasi, dan

11

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S. Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 11 Desember 2012. Pukul 14.01.

Page 72: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

58

semua yang diungkapkan memberikan kesempatan untuk saling

mengeluarkan unek-unek atau permasalahan-permasalahan pada

masing-masing pihak. Penasehatan bisa segitiga kalau diperlukan

secara pembicaraan satu-persatu, yaitu dengan menggunakan cara

seperti peta duduk yang harus dipahami. Peta duduk yang mediator

pahami adalah jangan sampai pihak yang bersengketa ini dalam

posisi duduk berhadap-hadapan. Karena posisi dada ketemu dada itu

adalah posisi konfrontatif sehingga akan menyebabkan klien

memiliki kecenderungan untuk saling serang, tetapi sebisa mungkin

dengan cara bagaimana klien bisa duduk berdampingan kemudian

menghadapi mediator secara bersamaan sehingga sebagai tujuan

utama, mediator bisa menetralisir emosi klien serta dapat

mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang dialaminya.

Kemudian mediator memposisikan klien dengan teknik

memindahkan posisi duduk, misalnya ketika suami berada pada

posisi sebelah kanan, istri berada diposisi kirinya, mereka duduk

seolah-olah seperti rasanya ketika istri berada diposisi suami ataupun

suami berada diposisi istrinya sehingga ada yang namanya seperti

silang perasaan, silang anggapan dan silang posisi yang diharapakan

ketika klien menyadari serta mengungkapkan bahwa tidak selalu

dapat dipahami disaat suami berada di posisinya maka akan wajar

istrinya misalnya marah ataupun punya keluhan dan segala macam.

Dan apabila istri berada diposisi suaminya maka merekapun dapat

Page 73: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

59

merasakan wajarlah suaminya akan dalam posisi marah, yang

menimbulkan persoalan dalam rumah tangga.

“Setelah mengeluarkan itu semua baru kemudian setelah

kurang lebih masalahnya disampaikan, kita baru memasukan

tentang konfirmasi atau pengimbangan data dari pihak A,

yaitu pihak penyampai atau pihak yang kita panggil. Jadi

intinya adalah kita harus membongkar dulu, kita harus

membuka dulu, persoalan-persoalan yang mereka hadapi atau

pemikiran-pemikiran apa, perasaan-perasaan seperti apa yang

melatari persoalan yang mereka hadapi. Nah setelah itu kita

baru melakukan penasehatan, misalnya bisa satu persatu

kemudian kita sampaikan, “begini loh menurut suami mu bla

bla bla, begini loh menurut suami mu, seperti ini”. Kalau ada

yang salah mengenai pandangan suami kepada istrinya kita

sampaikan bahwa yang dianggap salah oleh istrinya atau

suaminya itu memiliki alasan-alasan tertentu yang mungkin

masih bisa dipahami kalau melihat latar belakangnya.

Seringkali persoalan itu adalah persoalan yang melingkar-

lingkar, jadi “kamu begitu karena saya begini, terus kamu

begini, kamu begitu”, seperti itu terus-menerus jadi sistem

aksi reaksi yang sering banyak terjadi, sistem balas-

membalas di dalam kehidupan berumah tangga. Di situlah

yang harus kita cut”.12

Setelah emosinya tersampaikan, semoga klien (suami istri)

bisa saling memahami satu sama lain. Selanjutnya mediator akan

masuk pada sesi penasehatan. Pada dasarnya, setiap orang itu tahu

mana yang benar dan salah. Salah satu yang mediator tekankan di

dalam menghadapi sesi penasehatan itu adalah upaya kedua belah

pihak (klien) untuk memahai hal-hal terkecil dari perilaku di dalam

rumah tangga, misalnya bahwa kalau suami itu sedang diam atau

tidak mau berbicara, ataupun suami bersikap keras, hal yang menjadi

penyebabnya itu seperti apa, ataupun perempuan yang kebanyakan

berbicara, marah-marah terus. Hal itu juga dapat dipelajari dari sudut

12

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S. Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 11 Desember 2012. Pukul 14.01.

Page 74: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

60

pandang psikologis oleh mediator. Jadi mediator mengarahkan

bahwa ada reaksi-reaksi manusiawi yang harus dipahami pada

pasangan masing-masing. Hal itu merupakan salah satu bagian, dan

ternyata ada beberapa pasangan suami istri seringkali tidak

menyadari dengan pemahaman personal laki-laki sebagai suami

ataupun istri sebagai perempuan. Memahami lawan jenis itu yang

sering keliru mengartikannya.

Ada beberapa poin-poin dari metode penasehatan yang

dimiliki oleh mediator yaitu Bapak Alvian Syehabudin, S.Hi, sebagai

berikut:

1. Memahami satu sama lain.

2. Tidak berfokus kepada kesalahan orang lain.

3. Menyadarkan diri tentang amanah rumah tangga.

4. Berupaya untuk melakukan komitmen dan memiliki tekat kuat

untuk melaksanakan perbaikan.

5. Meyakinkan diri bahwa suatu persoalan bisa diselesaikan karena

setiap menghadapi tantangan di dalam menjalankan komitmen.

“Dan di situ semua tentu ada nilai-nilai harga diri ketika

berkaitan dengan janji dan komitmen, ada nilai-nilai agama

ketika berkaitan dengan amanah yang dilaksanakan oleh istri

atau oleh suami di dalam melaksnakan kewajiban dan hak

berumah tangga. Kalaupun toh seharus kemudian dituangkan,

karena ada ketidak percayaan diri kepada kedua belah pihak,

mislanya kesalahan yang dilakukan berulang-ulang oleh

suami ataupun oleh istri, mislanya contoh kasus itu berupa

istri yang berhutang misalnya, ataupun suami itu yang keras.

Istri yang suka berhutang kreditan dan segala macam atau

kemudian suami yang keras, yang bersikap sama anak

berbagai macam dan berulang-ulang. Maka disitu dilakukan

kesepakatan sehingga untuk menyadari kedua belah pihak

Page 75: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

61

masing-masing tentang fokus apa yang harus diperbaiki

tentang dirinya”.13

Fungsi dari menemukan yang menjadi penyebab perselisihan

tersebut agar mediator dapat memfokuskan solusi yang bisa

disampaikan untuk klien. Bahwa pada saat permasalahan yang di

dalam rumah tangga mereka, ada kecenderungan dari klien itu untuk

bersikap egois, merasa dirinya didzalimi dan disertai dengan emosi.

Hal itu yang menyebabkan klien tidak bisa berpikir secara jernih,

jadi mediator menasehati tentang bagaimana menyikapi

permasalahan mereka, karena biasannya mereka sudah ada perasaan-

perasaan kebencian, sentimen, luka dihati menurut merekapun

demikian. Jadi dari menasehati itu diharapkan ada semacam sikap

bijak yang mediator arahkan pada diri klien.

Selanjutnya menengahi, mediator melakukan dengan cara

menengahi yaitu menjadi komunikator. Bahwa dengan cara

menengahi, mediator berada pada fungsi komunikator ditengah-

tengah, di antara klien dan ketika pada saat dalam prosesi menengahi

ini, klien tidak mau bertemu pasangannya lalu dalam hal ini tidak

langsung klien berada satu sama lain berhadapan-hadapan dengan

posisi segitiga, yaitu klien (suami istri) berdampingan menghadap

mediator.

13

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S. Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung. Tanggal Tanggal 11 Desember 2012. Pukul 14.01.

Page 76: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

62

“Kemudian bahwa dengan adanya pembicaraan ini, ada

pembicaraan dengan klien A dan klien B kita komunikasikan,

kita kemas seobjektif mungkin dan paling tidak setelah kita

menemukan, memerankan diri sebagai komunikator di antara

mereka termasuk juga kita selipkan nasihat bagamana

menyikapi persoalan atau permasalahan disitu bisa

diharapkan mereka menjadi lebih cool dan lebih bisa

mengedepankan kemaslahatan dan pikiran sehat.”14

c. Memberikan Pemahaman Terhadap Pasangan Suami Istri

Tentang Hak dan Kewajiban Masing-Masing

Kalau tentang hak dan kewajiban pada dasarnya setiap

pasangan suami-istri itu biasanya akan terlaksanan dengan

sendirinya. Namun sebenarnya para istri semestinya tahu kewajiban

istri, begitu pula sebaliknya dengan pihak suami, hanya saja yang

menjadi penyebab tidak berjalannya hal-hal yang mengenai tentang

hak dan kewajiban tersebut biasanya karena komunikasi yang tidak

baik atau tidak memahami pasangan masing-masing, jadi bisa

dikatakan dengan penyebab-penyebabnya adalah lebih pada

keegoisan.

Kemudian mediator masuk kepada hal-hal yang mengarah

pada sutu emosi yaitu hal-hal yang pernah menjadi kenangan indah.

Termasuk juga mediator menyampaikan tentang nilai-nilai

keagamaan, nilai-nilai moral dan nilai amanah sebagai suami kepada

istri, kemudian juga salah satu penekanannya adalah dalam hal ini

14

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S.Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 4 Juni 2013. Pukul 15.20

Page 77: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

63

pada anak dan pertanggung jawaban juga segalam macam sebagai

seorang pasangan suami-istri.

Seorang anak biasanya sebagai penguat kebertahanan dalam

rumah tangga, walaupun ada juga yang tidak perduli dengan anak,

namun tidak dimaksudkan juga seperti tidak perduli kepada anak

sepenuhnya, hanya saja terkadang meskipun di dalam kehidupan

berumah tangga sudah hadirnya seorang anak, beberapa masih ada

yang sulit atau tidak memandang bagaimana masa depan anak

tersebut dan tentunya tetap saja masih sulit didamaikannya pihak

yang bersengketa yaitu pasangan suami-istri.

Ada juga hal lain di dalam permasalahn-permasalahan dalam

rumah tangga itu tidak mau menganggap atau mengakui keslahan-

kesalahan yang diperbuatnya sendiri, perlu diketahui bahwa dari

kesalahan seorang suami ataupun dari seorang istri juga bisa

termasuk penyumbang atau penyebab atas kesalahan yang diperbuat

oleh suami, begitupula sebaliknya. Contoh kasusnya adalah ketika

suami sedang tidak menghargai istri dan istri tidak menghargai

suaminya, berarti suami bisa jadi melakukan sebuah tindakan-

tindakan yang mengulangi kesalahannya.

Maksudnya adalah tidak mungkin suatu masalah ada jika

tidak didahului oleh suatu penyebab yang mendukung munculnya

permasalahan tersebut. Jadi mediator mengarahkan sebisa mungkin

untuk tidak harus lebih merasa bersalah dari dirinya sendiri tetapi

yang patut dipertanyakan adalah apa salah kita, bukan apa salah

Page 78: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

64

orang lain kepada kita, hal ini dimaksudkan agar klien tidak saling

menyalahkan dan lebih bisa pada intropeksi diri masing-masing.

Melalui metode intropeksi diri ini diharapkan konflik tidak terus

berlanjut tetapi bisa saling memahami.

c. Pertemuan Terpisah

Setelah mediator melakukan teknik pembicaraan segitiga,

dilanjutkan dengan tahap pertemuan terpisah yaitu mediator

memberi kesempatan kepada klien untuk berbicara hanya berdua

saja, antara suami dengan mediator begitu juga antara istri dengan

mediator. Karena ada beberapa klien yang terkadang merasa kurang

nyaman menceritakan masalahnya jika ada pasangannya, maka

diharapkan klien (suami-sitri) bisa lebih terbuka dalam menceritakan

masalah mereka kepada mediator. Selain itu, menjaga agar tidak

terjadi berbedaan pendapat atau perdebatan yang terus menerus di

antara masing-masing pihak (suami istri).

d. Negosiasi

Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan pada saat

klien memiliki berbagai kepentingan yang sama atau berbeda dan

berusaha untuk mencapai titik kesepakatan tentang persoalan tertentu

yang dipersengketakan. Disini akan terjadi tawar menawar, lalu

mediator membantu mencapai kesepakatan bersama untuk

menyelesaikan masalah dan meyakinkan pada klien (suami istri),

bahwa persoalan akan terselesaikan dengan baik. Setelah itu, jika

diperlukan mediator akan membuatkan akta kesepakatan

Page 79: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

65

Akta kesepakatan berfungsi sebagai dasar untuk pembicaraan

lebih lanjut dan sebagai penguat kesadaran tentang upaya

memperbaiki keadaan rumah tangga. Contohnya suami

diperingatkan dalam kesepakatan tersebut tidak mengulangi

kesalahannya serta istri menyadari pada perjanjian disebutkan tidak

akan mengulang kesalahannya dan jika terjadi perulangan terhadap

kesalahan masing-masing, dapat digunakan akta kesepakatan

tersebut adalah ketika keduanya meragukan tentang komitmen

masing-masing.

3. Tahap Akhir

a. Membantu Membuat Keputusan

Salah satu metode atau teknik pendekatan di dalam mediasi

kurang lebih seperti itu dan ini tidak cukup dilakukan satu kali

memang ada beberapa kasus hanya dilakukan satu kali tetapi

umumnya karena sikap keras dan berbagai macam karakter tiap

orang, perlu dilakukan beberapa komunikasi dan tidak hanya berlaku

secara formal atau secara pertemuan tatap muka, tetapi juga dari

pihak BP4 memberikan tempat untuk berkomunikasi secara

personal, misalnya melalui telepon. Karena biasanya selalu masih

ada hal-hal yang belum terungkapkan sepenuhnya, pada saat itulah

klien bisa mengungkapkan melalui telepon tersebut. Dan dalam

metode pengungkapan atau disebut dengan curhat, ketika semua

ungkapan tersebut telah dikeluarkan atau tercurahkan, maka ada

Page 80: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

66

yang namanya perasaan-perasaan seperti beban terasa berkurang

ataupun ringan, disaat beban itu berkurang diharapakan emosi yang

selama ini klien rasakan akan berkurang dan batin akan lebih tenang.

Tahap ini merupakan tahapan dimana klien hanyalah

menjalankan hasil-hasil kesepakatan yang telah mereka tuangkan

bersama dalam perjanjian tertulis. Klien (suami istri) menjalankan

hasil kesepakatan berdasarkan komitmen yang telah mereka

tunjukkan selama proses mediasi.

Jika ternyata klien (suami istri) ini tidak damai, dalam hal ini

adalah hak-hak klien tersebut maka ketika BP4 harus memberikan

rekomendasi berdasarkan berita acara mediasi atau mediasi

dikatakan gagal dan disaat itu klien memerlukan rekomendasi dari

BP4, maka BP4 akan membuatkan surat keterangan bahwa pihak

BP4 telah melakukan berbagai upaya untuk pendamaian tetapi

masing-masing pihak ingin untuk menempuh jalur hukum,

selanjutnya BP4 mempersilahkan klien untuk menempuh jalur

hukum atas penyelesaian rumah tangganya seperti melanjutkannya

kepada pihak Pengadilan Agama.

b. Penutup

Mediator akan mengupayakan agar semua yang telah dilalui

dalam proses mediasi bisa berakhir dengan damai dan disaat damai, ada

sebagian yang BP4 buatkan sebuah akta kesepakatan tentang

perdamaian itu ataupun hanya secara informal saja klien bisa saling

memaafkan lalu duduk bersama, berdoa bersama dan disaksikan

Page 81: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

67

mediator, bahwa semoga permasalahan yang telah mereka hadapi

dianggap selesai. Kalaupun akhirnya mereka tidak bisa berdamai dan

memutuskan untuk bercerai, dapat dijadikan pengalaman bagi mereka

sebagai dasar untuk mengerti betapa pentingnya saling intropeksi diri,

menyadari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat sehingga

dikemudian hari tidak terulang kembali. Kemudian mediator

memberikan ucapan penutup.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa peran BP4

KUA Kec. Cipayung sangat penting dan memberikan nila-nilai positif

karena perjalanan hidup berumah tangga tidak selalu indah. Dengan

mengikuti kegiatan mediasi, diharapkan dapat membantu masyarakat

terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di dalam rumah tangga dan

keinginan-keinginan untuk bercerai dapat tercegah.

2. Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Mediasi

Mediasi memiliki beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan

mediasi, yaitu:

a. Itikad Baik Pasangan Suami Istri

Pasangan memiliki keinginan-keinginan untuk berdamai agar

permasalahan-permasalahan di dalam rumah tangga mereka dapat

segera terbantu, hal ini merupakan salah satu dari pendukung untuk

pelaksanaan mediasi dapat terlaksanan dengan baik, karena jika dari

pihak yang bersengketa sudah tidak ada keinginan untuk menyelesaikan

permasalahnya, mediasi tidak akan berjalan dengan baik.

Page 82: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

68

b. Lingkungan Sosial yang Mendukung

Setelah keinginan-keinginan dari pasangan untuk berdamai

sudah ada diantara mereka, kemudian dukungan-dukungan dari

keluarga, seperti orang tua, keluarga besar, teman-teman ataupun

kerabat lainnya juga bisa memberi peran penting bagi pihak yang

bersengketa (suami istri) sehingga mereka mendapatkan semangat dan

dukungan agar klien bisa mengikuti mediasi sampai tuntas dan

permasalahan yang ada di dalam rumah tangga mereka dapat

terselesaikan dengan baik tanpa harus berlanjut ke Pengadilan Agama.

c. Peningkatan Kualitas Mediator

Mediator yang santun, ramah, memahami karakter-karakter dari

masing-masing klien dan mampu mengelola konflik serta tidak lepas

dari keahlian dalam berkomunikasi sehingga diupayakan dapat

membantu klien dan bisa mempermudah menemukan titik-titik

permasalahan yang ada di dalam rumah tangga dapat segera terbantu

dan mediator bisa memberikan alternatif-alternatif solusi dengan tidak

memihak salah satu diantara mereka, namun lebih pada bersifat netral

yaitu bijak dalam memberikan suatu solusi. Karena kemampuan dari

seorang mediator merupakan salah satu yang akan memberikan

pengaruh terhadap keberhasilan mediasi.

Peningkatan mutu dan kualitas mediator itu sendiri, walaupun

peran mediator hanya sekedar fasilitator saja. Diharapkan mediator

sudah bersertifikat, jadi ada standart dari mediator agar mediasi

dilakukan secara serius, tepat, dan praktis.

Page 83: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

69

d. Keterbukaan Klien

Klien mau terbuka kepada mediator untuk menceritakan yang

sebenar-benarnya tentang permasalahan-permasalahan yang ada di

rumah tangga mereka, yaitu dari pihak suami maupun pihak istri.

Karena dengan keterbukaan klien dalam memberitahu atau

menceritakan masalah mereka, ini merupakan pendukung dari tingkat

keberhasilan mediasi tersebut serta mempermudah berjalannya proses

mediasi dengan baik.

Setelah klien menceritakan semua yang menjadi penyebab

munculnya permasalahan di dalam rumah tangga mereka, dengan hal

itu masing-masing klien bisa saling lebih memahami tentang pasangan

masing-masing. Dari yang tadinya salah paham dan berlanjut dengan

pertengkaran-pertengkaran perbedaan pendapat, minimal setelah

mediasi mereka dapat memahami pasangan masing-masing dan jika di

dalam rumah tangga mereka terjadi konflik kembali, bisa segera teratasi

tanpa harus adanya keinginan ataupun keputusan untuk bercerai.15

15

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S.Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 12Desember 2012. Pukul 17.00.

Page 84: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

70

3. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Mediasi

Adapun faktor penghambat dalam pelaksaan mediasi, adalah:

a. Tidak ingin Masalah Diketahui Orang Lain

Salah satu pasangan tidak mau diajak untuk mengikuti kegiatan

mediasi karena merasa malu jika permasalahan rumah tangganya

diketahui oleh orang lain. Bisa jadi klien menganggapnya itu

merupakan aib keluarga yang tidak pantas jika ada orang lain yang ikut

campur.

b. Ketidakperdulian Masing-Masing Pihak (Suami Istri)

Tidak ada kekompakan dalam melaksanakan mediasi, karena

salah satu pasangan tidak perduli terhadap permasalahan yang ada di

dalam rumah tangganya. Hal ini juga memiliki beberapa faktor yang

menyebabkan tidak kompaknya dalam mediasi, seperti tidak ada upaya

bersama untuk menyelesaikan masalah, salah satu pasangan tidak mau

menyediakan waktu untuk mengikuti mediasi, tidak adanya kesabaran

dalam mengikuti mediasi karena dianggapnya hanya membuang waktu

dan ingin cepat selesai, kalaupun harus bercerai tidak perlu melakukan

mediasi.

c. Masalah yang Diadukan Sudah Terlalu Berat

Terkadang mediasi tidak berjalan dengan baik karena disaat

klien mengadukan permasalahan rumah tangganya kepada BP4,

masalah yang diadukan sudah terlalu berat ataupun lama di diamkan,

berlarut-larut sehingga mediator memiliki kesulitan dalam upaya

pendamaian. Biasanya masalah yang sudah terlalu akut akan berakhir

Page 85: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

71

pada perceraian, karena mereka sudah terlalu lama menyimpan

masalah, menahannya dan telah putus asa sehingga memiliki keinginan

untuk bercerai.

d. Faktor Psikologis

Adanya trauma yang disebabkan karena pasangan pernah

melakukan tindakan-tindakan yang membuat pasangannya tertekan,

sedih ataupun sakit hati, misalnya kekerasan dalam rumah tangga,

perselingkuhan, membuat pasangan tidak ingin menjalani kehidupan

rumah tangganya kembali, yaitu bercerai.

e. Faktor Biaya

Kekhawatiran tentang biaya juga bisa menjadi faktor

penghambat dalam mediasi. Karena tidak semua klien memiliki tingkat

ekonomi yang sama. Mereka ingin melaksanakan mediasi, namun

mengingat keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan, akhirnya

mereka mengurungkan niat untuk melaksanakan mediasi. Hal ini

disebabkan, tidak semua klien mengetahui dalam mengikuti mediasi

tidak mengeluarkan biaya, yaitu gratis.16

16

Wawancara dengan Alvian Syehabudin, S.Hi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.

Cipayung Jakarta Timur. Tanggal 12 Desember 2012. Pukul 16.20.

Page 86: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam beberapa bab yang telah diuraikan,

penulis mengambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Peran BP4 dalam Mencegah Kasus Perceraian Di KUA Kec.

Cipayung

Peran BP4 sangat memberikan nilai-nilai postif dan menambah

wawasan kepada suami istri, mengenai kiat-kiat menghadapi permasalahan

rumah tangga, sehingga diharapkan dengan mengikuti mediasi dapat

membantu masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di

dalam rumah tangganya dan keinginan-keingingan untuk bercerai dapat

tercegah.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Mediasi

a. Faktor pendukung mediasi adalah:

1) Itikad Baik Pasangan Suami Istri.

2) Lingkungan Sosial yang Mendukung.

3) Peningkatan Kualitas Mediator.

4) Keterbukaan Klien.

Page 87: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

73

b. Faktor penghambat mediasi adalah:

1) Tidak ingin Masalah Diketahui Orang Lain.

2) Ketidakperdulian Masing-Masing Pihak (Suami Istri).

3) Masalah yang Diadukan Sudah Terlalu Berat.

4) Faktor Psikologis

5) Faktor Biaya.

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian ini berdasarkan dari data yang

penulis dapatkan. Penulis memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait,

yaitu:

1. Bagi Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Agama disarankan agar

dapat memberikan pelatihan-pelatihan secara berkala untuk meningkatkan

kualitas mediator, misalnya dalam bidang keilmuan seperti psikologi,

sosiologi serta ilmu-ilmu yang mendukung kegiatan mediasi. Setelah

mediator mendapatkan bekal yang cukup untuk mediasi, diharapkan

pelaksanaan mediasi dapat berjalan dengan baik dan dapat membantu

masyarakat yang memiliki permasalahan di dalam rumah tangga.

2. Bagi KUA Kec. Cipayung agar mengoptimalkan serta menjalankan

mediasi dengan sungguh-sungguh, mengadakan diskusi tentang mediasi

bagi semua mediator dan membenahi segala yang diperlukan untuk

pelaksanaan mediasi seperti, kualitas kinerja mediator dan memperbanyak

jumlah tenaga mediator, kenyamanan ruangan khusus untuk pelaksanaan

mediasi supaya terciptanya tujuan mediasi yang baik.

Page 88: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

74

3. Bagi BP4 agar lebih mensosialisasikan perannya bisa memalui media

cetak ataupun media elektronik, diskusi, seminar-seminar sehingga dapat

mempermudah masyarakat mengetahui manfaat dari kegiatan mediasi di

BP4 tersebut.

4. Bagi masyarakat diharapkan dapat mengkonsultasikan permasalahnya

kepada pihak BP4, sehingga disaat mereka memiliki keinginan untuk

bercerai dapat tercegah dan bagi yang sedang melaksanakan mediasi,

disarankan masyarakat yang menjalaninya tetap terus mengikuti proses

mediasi sampai selesai agar permasalahan di dalam rumah tangga mereka

dapat segera terbantu. Karena ada beberapa masyarakat yang menganggap

tabu atau malu untuk menceritakan permasalahan rumah tangganya kepada

pihak luar, dalam hal ini adalah BP4. Sehingga proses mediasi tidak

berjalan dengan efektif.

Page 89: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

75

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Syahrizal. Mediasi: Dalam Perspektif, Hukum Syariah, Hukum Adat, dan

Hukum Nasional. Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Al-Fauzan, Saleh. Fiqih Sehari-hari. Jakarta: Gema Insani, 2006.

Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad. Sahih Fiqih Wanita. Jakarta: Akbar Media,

2010.

Amriani, Nurnaningsih. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di

Pengadilan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Harahap, Yahya. Hukum Perkawinan Nasional: Berdasarkan Undang-Undang

No. 1 Tahun 1974 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975. (Medan: CV.

Zahir Trading Co, 1975.

Henslin, M. James. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga,

2007, edisi ke-6.

Ihromni, T. O. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 1999.

Kustini. Perceraian Dibawah Tangan: Peminggiran Hak-Hak Perempuan.

Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2008.

Makki Al-Amili, Ali Husain Muhammad. Perceraian Salah Siapa?: Bimbingan

Islam Dalam Mengatasi Problematika Rumah Tangga. Jakarta: Lentera,

2001.

Page 90: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

76

Nakamura, Hisako. Perceraian Orang Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1991.

Narbuko, Cholid, dkk. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Nasution, Amir Taat. Rahasia Perkawinan dalam Islam. (Pedoman Ilmu Jaya:

Jakarta, 1994.

Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN di

Jakarta. Ilmu Fiqih: Jilid II. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, 1984.

Saleh, Hassan. Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqih Kontemporer. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press,

1984.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Balai Pustaka, 1998. cet

ke 1.

Soemartono, Gatot. Arbitrase dan Mediasi di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2008.

Syam, Nina W. Sosiologi Komunikasi. Bandung: Humaniora, 2009.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Winarta, Hendra Frans. Hukum Penyelesaian Sengketa: Arbitrase Nasional

Indonesia dan Internasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Wirartha, Made I. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: ANDI, 2006.

Page 91: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

77

Zuriah, Nurul. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta:

Bumi Aksara, 2007.

Zurinal. Z, dkk. Fiqih Ibadah. Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, 2008.

Page 92: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

78

Dokumentasi

Arvand, Mulia. Majalah Bulanan No. 178. Tahun XV April 1987: Nasehat

Perkawinan Tuntunan Hidup Perkawinan Dan Keluarga. (Jakarta: BP4

Pusat, Pustaka Antara, 1987)

Database Kepegawaian Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung, Jakarta

Timur.

Hasil Munas BP4 Ke XIV/2009. Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4), 2009.

Laporan Tahunan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan

(BP4) Kecamatan Cipayung, 2010.

Laporan Tahunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Tahun 2011.

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tentang Perkara yang

Diputus, (2008-2011).

Rekapitulasi Pendaftaran Konsultasi BP4 KUA Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

Page 93: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

79

Internet

Administrator, Fenomena Meningkatnya Angka Perceraian Perceraian: Ketika

Cinta Tidak Lagi Cukup.

http://bimasislam.kemenag.go.id/informasi/artikel/735-fenomena-

meningkatnya-angka-perceraian-ketika-cinta-saja-tidak-lagicukup.html

Diakses pada tanggal 10 April 2013.

Diakses Pada Hari Kamis 23 Februari 2012. Sekilas Sejarah Berdirinya Kantor

Urusan Agama. http://kuakecamatankumai.blogspot.com/2012/02/sekilas-

sejarah-berdirinya-kantor.html

Diakses Pada Tanggal 3 November 2012. Hukum Bisnis Syariah

(HBS)/Muamalah UIN SGD Bandung.

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=305075116272328&i

d=202837546496086

http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/01/inilah-penyebab-perceraian-tertinggi-

di-indonesia/

http://kitab-fiqih.blogspot.com/2011/04/definisi-nikah.html.

http://wmc-iainws.com

http://www.bapmi.org/pdf/DiskusiTerbatasPelaksanaanMediasi_FelixSoebagjo.pd

f

http://www.scribd.com/doc/57195421/Pengertian-Perceraian. Diakses pada

tanggal 6 Juni 2011.

Sururudin, Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian,

http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peranan-bp4-dalam-

menurunkan angka-perceraian/. Diakses pada tanggal 19 September 2010.

Page 94: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

H lrIIF&.qugE6

H

UNIVERSITAS I5LAh,I J\JEGERI {UiN)SYAR]IT HII]AYATULL AH J A}<ART A

FAKULTAS ILMU DAKY/AH DAN IL'}VIU KOMUNIKASI

]uanda No".95 Cipubr 15412 Jndonc ia

Teiepon/Fax: (0?1) 743?7?E / 74703580

Wcbsite: wr'*:.fdkuiniaxatla.a:.iC E-mail : [email protected] ac id

Nonror : Un.01/F5/KM.0 I .31 1132i2A12 Jakarta, 16 Aprll 2012p :1(Satu)bundel

ai : PenelitianAVawancara

Kepada Yth.H. Ahmad Haikal, MA.Kepala KUA Kecamatan Cipayung

,4s s alamu' al aikum ll r. yl'b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

Nurlia Zulfatun NisaI 0705200 1 404Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) / )(

NamaNomor PokokJurusan /Semester

Tembusan:l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2, Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yalle

berjudul Peran Mediasi Badan Penasihat Perkawinan dan Penyelesaian Perkawinan(BP4) Kantor (Jrusan Agama (KUA) dalam Upaya Advokasi Kasus Perceraian diKecarnatan Cipayung, Jakarta Timur. l

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya berkenan

menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitiailwawancara dimaksud.

Atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih.

W as s ai amu' al ai kum lItr. lYb.

,4l 004

ffffiw Subhan, MA1 10 199303

Page 95: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

H lrE @.MBg A

I\IJIYItil\ -L lJl\rnr \ I \\':

UNIVERSiTAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTASILMUDAKIryAHDANILJ\'{UKOMUNIKASI

L Ir. H. iuanda No.95 Ciputat 15412 Indonesia

Nrrmor : Un.01/F5/K1vL01.3i35\0 12012

Lamp. : -

Hal : PermohonanPenelitianAVarvancara

TeleponTFax'. (021i 7 432728 / 7 47W580

Website : wlry.fdkuinjdkaita.ac.id- E-mail : ddkwah@f dkli:rpkarta;ac'id

J akarta,tl September 20 1 2

Kepada Yth.Pengadilan Agarira Kelas I AJakirta Timur

Ass alamu' al aikum Wr. lt/ b'

Dengan hormat kami sampaikan bah'wa nlahasiswa Fakultas Ilmu l)akrvah dar-t

Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah Jakar4a di bawah ini :

NamaNiM

: Nurlia Zulfatun Nisa

:107052001404:q*

i,.&

,s,,

+=r:

Jurusan/Semester : Bimbingan dan Penytrluhan Islam (BPI) / 11

bermaksud melaksanakan penelitiarr/wawancara be.rjudul Peran Mediasi

Dalam upaya Advokaii Kasus Perceraian di Kecamatan

p enelitian/wawancara tersebnt dal arn ran gka persiapan penulisan slaipsi'

Sehubungan dengan itu kami memohon kepada Bapak kiranya

menerima mah'asiswa kami tersebut dal arn p enelitian/waw ancala dimaksud'

Atas perhatian clan perkenan Bapak kami ucapkauterinra kasih.

W as s al amu' alaikum Wr. Wh.

BP4KUACioayung.

berkenan

Ternbustrn :

1. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuiuhan Islam ( BPI )

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

n tsidang A

in Saputra, iVI

03 199603 1 001

Page 96: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

KEI'IENTERIAN AUAMA

: Nurlia Zulfatun Nisa

: 107052001404

: IlmuDakwah dan Ilmu Komunikasi

: Bimbingan dan Penyuluhan Islam

:-,

:.

=;

KAJXTOR TTRTISAN AGAMA KECAMATAI.{ CIPAYUNGJalan Bina l'/arga No. 3 Jakarta Timur 13840

Telephone :021 - 8446808

SUR,AT KETERANGANNonor : Kk,09.02/9/KS.01/4t e 12013

Yang berlanda tangan dibawah ini Kepala Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecanatan Cipalung Kota Jakarta Timur menerangkan :

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

Bahwa nama tersebut di atas telah meiakukan penelitian di KUA Kec. Cipayong

Kota Jakarta Timur dengan judul skripsi '?eran Mediasi Penasehatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Kantor Urusan Agama (KUA) dalam Upaya Advol'.a"qi

Kasus Perceraian di Kec. Cipayung Jakarta Timur" oari tanggal 16 April 20L2 s"d 21

Januari 2013"

Demikian surat keterangan

kepentingannya.

dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai

21 Januari 2013

{riims'199803 1 004

sg

Page 97: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

KEI'IENTERIAN AGAMA

KANTOR URUSAN AGAMA KBCAMATAN CIPAYUN GJalan Bina Marga No. 3 Jakarta Timur 13840

Tetephene' ",;Mtr - .,8446808

BERITA ACARA KONSULTASI

Pada Hari ini, ............ telah menghadap konsultan BP4 KUA Kec. Cipay.ung:

Nama

Tempat/Tgl lhr

Pekerjaan

Alamat :

Mengenai permasalahan rumah tangganya dengan;

Nama

TempaVTgl llu

Pekerjaan

Alamat

Demikian Surat Keterangan ini

yang berkepentingan.

Konsultan,

ALVIAN SY, S.HI

1.

2.

3.

Pembahasan:

1.

2.

3.

kami buat untuk menjadi

Jakarta,

, Mengetahui,

Ketua BP4 Kec. Cipayung,

bahan pertimbangan bagi pihak

Penyampai,

Page 98: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

3anzom+

t

ffi,{tf!tli .

wtut:€.tre.ff;Fi?gil€9j#':F!sia\,.N:t:

aa)

fl*t!&i.gqi

ff+fJr,,&ry:

#ffiffi',wffi

ffilffisE'ffi,#&:gn!t: a. .,/-

i*i/&:ti.- I:\!-\i, \.L ,,.6-s*:1S'.?:,

t:-r::

.t-'l rn9-!z'.4n-J>1;->220eae/J'>,;Paua

La.aO>!.Jo19;iFJnl r:r -..1

25

{3cv

2?>:;6 ..,>ts;E> F,Jxo>;P--l

J3cv

F@

.:

I

t

i=

Wakaf

Shodaqot

Perbaikan Amar

JUMUTH-----T-ln-{mvzoz

Jenis Perhara

Pencegahan Perkawinan

F.nottttn Perkawinan Olch PPI'I

Pembatalan Pcrkawinrn

Kultl.'"^ rtas Kewaiiban Suanrillstri

Harta Bersama

il g-**tn Anak/Pe rwalia n I'na <

Na{kah Anak oleh lbu

Pengesalran Anak

FJ.tuu[n r"kuasaan orang Tur

Perwalian '

Fencabutan Kekuasaan Wali

i.ffiorang lain sebagri Wali

Ganti Ru3i terhadaP Wal'

Peirolal..an Kautn CamPu'

Itsbat Nikah

lzrn Kawin

DisPensasi Kawin

9\f1o--s

Page 99: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

-cl

l III

3mzom{Ig

7m-lc-umz

L

o3

xF+

I3cP

3isa talrun lalu

Peri<ara yang ciiterima

Jumlah

Dicabut

lzin Poligami

lzin kawin

Disoens;rsi Kawin

Pencegahan Perkawinan

Penolal<an perkawinan ole\ PPI'I

Pembatalan Perkawinan

Kelalaian aus kewaiiban suami/isrri

Cerai Thalak

Cerai Gugat

Harn Bersama

Penguasaan Anak/Perwalian Anak

Nafkan Anak oleh lbtr

Flak- hak L,ekas lsrri

Pengt:sahan An:k

Pencabutan Kekuasaar Orang Tua

Pencab utan Kekuas:lan Wati

Peruniukan Orang lain sebz'gai Wali

Ganti Rugi terhadap Wali

Asal .rsul Anal.

Penolakar Kawin CamPur

hsbat Nikat

Wali Adhol

Kewarisan

Wasiat

Hibah

'11

{mr11 zZOJ2'r q r*rtI !, .o'ezoX; T

n ? -l-1 u-Jttrc7r\Z-AP \.

A' g,c){ic-l,:3;c

o!

-zC

2hJ9

o3

xv-lI3cv

Lain- lain

Ditolak/Tidak direrima

Gugur/dicoret dari regisrer

Page 100: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Nama : Alvian Syehabudin S.Hi

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 18 Januari 1975

Jabatan : Koordinator Tata Usaha

Tempat, Tanggal Wawancara : KUA Kec. Cipayung, 3 September 2012

1. Apakah jabatan Bapak/Ibu di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Jabatan utama saya adalah koordinator staf, saya diberi tugas tambahan

sebagai konselor di BP4.

2. Bagaimana kriteria-kriteria menjadi seorang mediator di BP4 KUA Kec.

Cipayung?

Telah menikah.

Memiliki wawasan hukum perkawinan

Menguasai teknik dan metode konsultasi

Kemampuan komunikasi yang baik.

Memiliki wawasan psikologi.

Integritas yang baik.

3. Siapa yang menunjuk atau menetapkan Bapak/Ibu sebagai mediator di

BP4 KUA Kec. Cipayung?

Pimpinan kantor.

4. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi seorang konselor di BP4 KUA

Kec. Cipayung?

4 tahun.

5. Ada berapa jumlah mediator di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Ada 4 yang aktif memberikan pelayanan 2 orang.

6. Apakah Bapak/Ibu memiliki sertifikat mediator?

Tidak tapi sudah mengikuti pelatihan-pelatihan.

7. Menurut Bapak/Ibu, perlukah KUA Kec. Cipayung memberikan

pelatihan mediator kepada seluruh konselor di BP4?

Perlu sekali.

Page 101: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

8. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang mediasi?

Mediasi adalah upaya yang dilakukan seseorang atau lembaga untuk

mendamaikan pihak-pihak berselisih.

9. Apa alasan BP4 KUA Kec. Cipayung mengadakan kegiatan mediasi?

Melaksanakan fungsi pelayanan dan pembinaan terhadap masyarakat

sesuai dengan fungsi KUA.

Membantu pelayanan konsultasi keluarga BP4 tingkat kota.

Menjadi pihak penengah dalam penyelesaian masalah keluarga.

10. Apa saja masalah-masalah yang dikonsultasikan?

a. Kekerasan rumah tangga.

b. Pihak ketiga

Perselingkuhan.

Poligami tak resmi.

Campur tangan orangtua.

c Persoalan ekonomi.

Isteri menanggung ekonomi keluarga.

Suami tidak serius menafkahi.

Ketidakjujuran manajemen keuangan.

Tuntutan ekonomi yang dianggap berlebihan.

d. Perbedaan prinsip dalam manajemen rumah tangga.

e. Perbedaan faham keagamaan.

f. Penelantaran keluarga.

g. Seksualitas.

h. Kecemburuan berlebihan.

i. Pernikahan usia dini (ketidakmatangan dalam menyikapi masalah).

11. Apakah permasalahan yang paling sering dikonsultasikan?

Penelantaran keluarga.

Kekerasan dalam rumah tangga.

Persoalan ekonomi.

12. Rata-rata ada berapa banyak klien yang melakukan mediasi tiap

bulannya?

15 sampai 20 klien.

Page 102: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

13. Kapan saja pelaksanaan kegiatan mediasi?

Pada jam kerja dan di luar jam kerja sesuai dengan kebutuhan.

14. Berapa lama waktu yang digunakan setiap pelaksanaan mediasi?

Tidak ada aturan baku,tergantung masalah yang disampaikan.

15. Dimana saja kegiatan mediasi dilaksanakan?

Di kantor, di rumah klien atau ditempat lain yang disepakati dan dibutuhkan.

16. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan saat mediasi?

a. Pendataan personal.

b. Inventarisasi masalah.

c. Analisis masalah.

d. Pembahasan 1.

e. Pemanggilan pihak yang diadukan/ untuk konfirmasi.

f. Pembahasan 2.

g. Komunikasi personal (individual).

h. Solusi bersama.

i. Pemantauan perkembangan permasalahan.

Langkah-langkah ini tidak baku, tergantung tingkat masalah, sikap

akomodatif atau keputusan pihak klien.

17. Metode apa yang digunakan untuk membantu klien dalam mediasi?

Konsultasi individual.

Eksplanasi dan persuasi/ penasehatan.

Menampungan masalah.

18. Mengapa cara itu yang dilakukan dalam memberikan bantuan untuk

klien?

Perbedaan karakter klien, perbedaan masalah.

19. Apa tujuan diadakannya kegiatan mediasi di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Mencegah terjadinya perceraian melalui cara.

Membantu klien dalam mengenali permasalahannya.

Membantu klien mencari alternatif pemecahan masalah.

Memberikan layanan krisis rumah tangga.

20. Berapa hari dan berapa jam biasanya proses mediasi berlangsung?

Tergantung keadaan.

Page 103: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

21. Apakah proses mediasi selalu dilakukan tertutup?

Ya, berkaitan dengan privasi klien.

22. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu saat klien salah satunya tidak datang

untuk melaksanaka mediasi?

Selain melakukan pemanggilan formal melalui surat, bila salah satu

pihak tidak hadir maka diupayakan pula komunikasi dengan telepon untuk

memberikan kesempatan untuk menyampaikan versinya.

23. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu jika kedua klien tidak datang untuk

melaksanakan mediasi?

Saya mengkonfirmasi masing-masing klien mengenai alasan

ketidakhadirannya. Kemudian mengkonfirmasi apa yang menjadi kehendak

masing-masing untuk menindaklanjuti mediasi yang telah dilaksanakan. Lalu

mengkomunikasikan secara paralel mengenai hasil konfirmasi tersebut.

24. Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika usaha mendamaikan menemui jalan

buntu?

Memberikan penasihatan dan menyerahkan penyelesaian kepada

masing-masing pihak.

25. Apa saja yang sudah Bapak/Ibu lakukan dalam membantu klien untuk

mediasi?

Memberikan pemahaman permasalahan yang diadukan.

Memberikan alternatif-alternatif solusi dengan berbagai konsekuensinya.

Memberikan penenangan kejiwaan kepada mereka.

Mengkomunikasikan masalah kepada masing-masing pihak.

26. Bagaimana respon klien saat menjalani proses mediasi?

Bebas mengekpresikan dan mengungkapkan masalah karena jaminan

privasi.

Percaya kepada mediator sebagai pihak yang netral dan mengusahakan

yang terbaik bagi mereka.

Apatis, putus asa bahwa masalahnya bisa diselesaikan.

27. Kapan sebaiknya pelaksanaan mediasi dapat dilaksanakan?

Pada saat yang tenang, waktu yang luang.

Page 104: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

28. Faktor-faktor apa yang menyebabkan klien tidak dapat di damaikan?

Masalah yang sudah lama (akut).

Masing-masing pihak atau salah satu sudah membulatkan tekat untuk

berpisah.

Telah terjadi perulangan kesalahan yang dilakukan oleh salah satu pihak.

29. Apa hasil yang telah dicapai dari kegiatan mediasi tersebut?

Klien yang berhasil di damaikan.

Mengkomunikasikan persoalan yang tidak diketahui pihak-pihak

berselisih.

Bagi saya sendiri bisa menambah wawasan tentang fakta permasalahan.

keluarga yang banyak dihadapi oleh keluarga.

30. Apakah kelemahan dari BP4 KUA Kec. Cipayung terhadap kegiatan

mediasi?

Kekurangan tenaga mediator.

Fasililtas ruang yang kurang memadai.

BP4 tidak memiliki kekuatan memaksa dalam melakukan pemanggilan.

31. Apa harapan Bapak/Ibu setelah kegiatan mediasi terlaksana?

Berhasil mendamaikan pihak berselisih.

Bila tidak berhasil mendamaikan paling tidak, dapat memberikan solusi

yang .bisa ditempuh secara bersama-sama dengan baik.

Meredam tingkat perselisihan.

32. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Keterbukaan klien.

Sikap akomodatif pihak yang diadukan.

Masalah yang belum terlalu berat.

Waktu yang tepat.

Dukungan dari pihak keluarga.

33. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Persoalan yang sudah akut.

Pihak yang diadukan tidak akomodatif.

Page 105: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Klien yang ingin cepat menyelesaikan masalah berdasarkan situasi

emosional.

Sikap tertutup.

Panggilan dari BP4 yang tidak dihiraukan.

( ) ( )

Page 106: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Nama : Hj. Lisnidar M. Pd.i

Tempat, Tanggal Lahir : Padang Panjang, 5 Desember 1954

Jabatan : Pengawas

Tempat, Tanggal Wawancara : KUA Kec. Cipayung, 31 Oktober 2012

1. Apakah jabatan Bapak/Ibu di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Sebagai pengawas di KUA Kec. Cipayung.

2. Bagaimana kriteria-kriteria menjadi seorang mediator di BP4 KUA Kec.

Cipayung?

Tentunya kita mempunyai pengalaman yang luas, mempunyai ilmu

tentang BP4, itu harus kita miliki kemudian mempunyai pertimbangan untuk

memutuskan atau mengambil kesimpulan.

3. Siapa yang menunjuk atau menetapkan Bapak/Ibu sebagai mediator di

BP4 KUA Kec. Cipayung?

Ya jelas dong pimpinan.

4. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi seorang konselor di BP4 KUA

Kec. Cipayung?

Sudah dari 2004, berati sudah 8 tahun.

5. Ada berapa jumlah mediator di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Jumlahnya ada 4 orang, yang aktif dalam memberikan pelayanan itu 2 orang.

6. Apakah Bapak/Ibu memiliki sertifikat mediator?

Kita tidak memiliki sertifikatnya, tapi kita sudah diberikan kepercayaan.

7. Menurut Bapak/Ibu, perlukah KUA Kec. Cipayung memberikan

pelatihan mediator kepada seluruh konselor di BP4?

Sangat perlu.

8. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang mediasi?

Mediasi adalah upaya yang dilakukan seseorang atau lembaga untuk

mendamaikan pihak-pihak yang berselisih dan bermasalah.

9. Apa alasan BP4 KUA Kec. Cipayung mengadakan kegiatan mediasi?

Tentunya pertama membantu pelayanan konsultasi dalam keluarga di

BP4, kemudian menjadi pihak penengah untuk mendamaikan kedua belah

Page 107: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

pihak yang pernah terjadi permasalahan dalam rumah tangganya dan

kemudian kita carikan jalan keluarnya. Menjadi penengah artinya bisa

membantu mendamaikan kedua belah pihak itu.

10. Apa saja masalah-masalah yang dikonsultasikan?

Biasanya masalah keluarga, ya tentang barang kali ekonomi atau

kebanyakan itu adalah waktu. Waktu kita ini kadang-kadang, seorang istri

terlalu banyak diluar, juga menjadikan sebuah masalah dalam rumah tangga

atau kuranganya saling pengertian tapi kalau mereka itu saling pengertian

insya’allah masalahnya tidak ada kan, tapi karena mereka kuranganya saling

pengertian dalam berumah tangga. Mungkin juga masalah anak.

11. Apakah permasalahan yang paling sering dikonsultasikan?

Biasanya adanya orang ketiga, yang dimaksud oarng ketiga adalah

seperti orang rumah atau keluarga atau mantan.

12. Rata-rata ada berapa banyak klien yang melakukan mediasi tiap

bulannya?

Ya lebih kurang sekitar 12-20 orang.

13. Kapan saja pelaksanaan kegiatan mediasi?

Ada waktunya yang diluar jam kerja, ada yang diwaktu jam kerja,

mungkin kadang-kadang juga mengambil waktu khusus.

14. Berapa lama waktu yang digunakan setiap pelaksanaan mediasi?

Ya itu kan tidak ada aturannya, tergantung masalahnya, kalau

masalahnya mudah cepat selesai, kalau masalahnya rumit tentu lama

selesainya.

15. Dimana saja kegiatan mediasi dilaksanakan?

Ya bisa dikantor, bisa saja dirmah kalau kita diundang atau disuatu

tempat, jadi menyelesaikan masalah itu tidak dikantor selalu, jadi tempatnya

tergantung, bisa kantor, bisa mushola, bisa rumah.

16. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan saat mediasi?

Iya pertama kita lihat dulu masalahnya apa-apa saja, kemudian dengan

itu kita ketahui data-datanya dan kita lihat datanya apa, tentang

permasalahannya apa, kemudian setelah kita tahu permasalahnnya kita

kumpulkan masalahnya, kemudian tentunya akan kita carikan jalan

Page 108: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

keluarnya, solusinya bagaimana gitu, selanjutnya tentu kita akan liat

bagaimana kelanjutannya setelah diberikan arahan-arahan itu

17. Metode apa yang digunakan untuk membantu klien dalam mediasi?

Ya wawancara, konsultasi kedua belah pihak, karena yang

permasalahan itu kan permasalahan suami istri, ya harusnya konfirmasi ke

kedua belah pihak tentunya.

18. Mengapa cara itu yang dilakukan dalam memberikan bantuan untuk

klien?

Karena watak orang itu berbeda-beda atau karakter orang itukan beda-

beda jadi kita kadang-kadang sesuai karakter mereka, watak mereka gimana,

ini orang perlu dikerasin atau dia perlu dilembutin, ada orang yang perlu di

elus-elus baru keluar bisa ngomong, ada yang harus dibentak, kan macam-

macam. Ada yang suaranya keras. Nah kita pilih ini ya, karena banyak

karakter orang itu lah kita cari jalan nya itu.

19. Apa tujuan diadakannya kegiatan mediasi di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Tujuannya tentu untuk mencegah jangan terjadi perceraian pertama itu,

kedua tentunya membantu juga untuk rumah tangganya yang sudah pernah

retak atau bagaimana gitu, bermasalah bisa utuh kembali dan kemudian kita

memberikan layanan yang menyenangkan buat mereka.

20. Berapa hari dan berapa jam biasanya proses mediasi berlangsung?

Itu tergantung kondisinya tadi, tergantung permasalahannya, kalau

masalahnya rumit ya lama, kalau masalahnya sedikit, ya kembali lagi kepada

mereka kalau cepat saling menyadari kesalahannya itu cepat tapi kalau masih

tidak mau dan mau menang sendiri, nah itu kan rumit lama.

21. Apakah proses mediasi selalu dilakukan tertutup?

Ya tidak selalu, bisa saja tertutup. Bisa saja tidak, tergantung dengan

kliennya itu.

22. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu saat klien salah satunya tidak datang

untuk melaksanaka mediasi?

Ya kalau dia tidak hadir bisa kita berikan surat atau pesan-pesan

melalui bisa saja kita berikan kepada mereka, apa yang akan kita sampaikan

Page 109: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

dengan tujuan dapat berkomunikasi dengan telepon, sekarangkan bisa

telepon, kalau tidak bisa surat, sms.

23. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu jika kedua klien tidak datang untuk

melaksanakan mediasi?

Pertama kita menanyakan alasan ketidakhadiran, bisa melalui surat atau

telepon dll, lalu menyampaikan kembali surat panggilan untuk mediasi,

setelah itu kita menunggu konfirmasi lanjut dari mereka.

24. Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika usaha mendamaikan menemui jalan

buntu?

Tentunya kita akan memberikan nasehat, pandangan-pandangan, kalau

tidak bisa juga, kita menyerahkan penyelesainnya itu kepada masing-masing

mereka, masing-masing pihak itu berfikir, menganalisa kembali, kalau

mereka tidak mau “ya sudah kamu renungkan kembali deh”.

25. Apa saja yang sudah Bapak/Ibu lakukan dalam membantu klien untuk

mediasi?

Melakukan pemanggilan, memberiktahukan kepada pihak yang

diadukan mengenai pengaduan yang telah diterima, dan memberikan

konsultasi pemecahan masalah.

26. Bagaimana Respon klien saat menjalani proses mediasi?

Bebas saja, responnya terserah mereka mau terima atau tidak itu urusan

dia, kita kembalikan responnya dia itu tergantung kalau dia memahami, dia

menerima dengan senang hati, tapi kalau dia tidak senang ya dia cuek aja.

Kan tidak selalu senang orang diberikan nasehat, ada yang bisa menerima,

ada yang tidak, kalau yang bisa menerima dia pasti akan bahagia merasa

senang, masih ada orang yang sayang kepada saya.

27. Kapan sebaiknya pelaksanaan mediasi dapat dilaksanakan?

Ya pasti waktunya yang tenang, itu lah yang tadi ibu bilang, kalau bisa

kita ambil wudhu dulu, sholat sunah dulu, itu waktu yang paling tepat, tapi

kalau kalau waktunya sudah panas, sudah marah-marah itu tidak akan baik,

jadi sebaiknya itu kita tenangkan dulu, waktunya cari waktu yang nyaman.

Page 110: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

28. Faktor-faktor apa yang menyebabkan klien tidak dapat di damaikan?

Mungkin karena masalahnya terlalu lama atau terlalu mendarah daging

susah untuk dicabut kembali atau tidak adanya maaf barang kali itu, kalau dia

punya rasa maaf, dia takut sama Allah, dia mengartikan maaf itu lebih baik,

memberi maaf itu lebih baik dari pada minta maaf, pasti akan terselesaikan.

Kalau lama itu mungkin dia tidak menyadari apa arti saling memaafkan

dan juga barangkali meraka tidak mengerti bahwa kesalahan itu tidak datang

hanya pada satu pihak, tapi dia mau menyadari kesalahan itu datang dari

kedua belah pihak, tidak mungkin kesalahan itu datang dari salah satu pihak

saja.

29. Apa hasil yang telah dicapai dari kegiatan mediasi tersebut?

Tentunya hasilnya mereka lebih bisa berdamai, tentunya pasti

menginginkan hasil itu, mereka bisa berdamai kembali dan bisa di dalam

berumah tangga itu tercipta komunikasi yang baik, kan rumah tangga itu

pisah karena komunikasi yang tidak lancar, suka diem, tidak cerita tapi kalau

ini bisa di komunikasi dengan baik, insya’allah hasilnya tidak akan timbul

lagi permasalahan yang baru.

30. Apakah kelemahan dari BP4 KUA Kec. Cipayung terhadap kegiatan

mediasi?

Kekurangan tenaga, fasilitas juga yang kurang memadai, misalnya

kalau umpanya petugasnya banyak mungkin akan lebih enak lagi bicaranya,

terus juga ruangannya yang enak dan nyaman, masalah cepet selesai.

31. Apa harapan Bapak/Ibu setelah kegiatan mediasi terlaksana?

Tentu ibu berharap dapat hasil yang memuaskan, dapat mendamaikan

kedua belah pihak, sehingga rumah tangganya kembali utuh, kemudian kalau

rumah tangganya sudah utuh tentu terciptalah rumah tangga yang sakinah,

mawadah, warahmah sehingga tercapailah tujuan pernikahan mereka itu.

Kan tujuan pernikahan itu untuk mencapai keluarga yang sakinah,

mawadah, warahmah, itulah harapan kita setelah diberikan kegiatan mediasi

ini ya kita harapkan itu tadi, rumah tangga kembali utuh, jadi keluarga yang

sakinah, mawadah, warahmah, kalau pun juga ada masalah selanjutnya

mereka bisa meredam dengan pengalaman yang sudah ada itu, “oiya kalau

Page 111: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

kemarin suami saya keras, saya keras “, jadi gini, diantara mereka itu ada

yang jadi air ada yang jadi api, seandainya ada yang jadi api, yang satu

sedang panas, yang satu harus kita ademin, sehingga dengan adanya

pengalaman mereka itu diharapkan akan menjadi rumah tangga yang bahagia.

32. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Iya itu tadi, faktornya tentunya pertama keterbukaan dia itu,

kejujurannya, kalau dia salah ya salah, kalau dia benar ya benar. Tentunya

dengan ada keterbukaan itu permasalahan mudah dicarikan jalan keluarnya.

Oh ini masalahnya kita analisis, kita ketahui, oh ini harus begini, gitu aja.

Kalau mereka tertutup tentu tidak bisa kita memberikan solusinya, kemudian

waktunya yang kurang tepat, dukungan.

33. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Faktornya tentunya biasanya itu pertama waktu ya, waktunya yang

kurang tepat, dia datang kita tidak, ada atau waktu-waktu yang sangat sibuk,

yang kemudian yang kedua tentunya kadang-kadang mereka itu tidak mau

datang berdua, ada yang begitu.

Permasalahan datang sendiri-sendri, kalau berdua kan kita bisa

langsung tanya gimana-gimananya gitu, kita cari solusinya, titik

permasalahannya atau barangkali ketidakterbukaan mereka, tidak mau

bercerita apa adanya, kadang-kadang merasa dia yang benar, dia tidak akan

keluarkan kesalahan dia , kesalahan pasangannya saja yang dikemukakan,

tapi seandainya itu kedua-duanya mereka terbuka, supaya cepat selesai

permasalahannya.

( ) ( )

Page 112: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Nama : Ansori S.Hi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Februari 1981

Jabatan : BinWin (Bimbingan Perkawinan)

Tempat, Tanggal Wawancara : KUA Kec. Cipayung, 13 Desember 2012

1. Apakah jabatan Bapak/Ibu di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Sebagai staff yang diberi tugas diantaranya menangani bimbingan perkawinan.

2. Bagaimana kriteria-kriteria menjadi seorang mediator di BP4 KUA Kec.

Cipayung?

Yang pertama adalah bagaimana kita bisa memberikan contoh dan bisa

dijadikan contoh.

3. Siapa yang menunjuk atau menetapkan Bapak/Ibu sebagai mediator di

BP4 KUA Kec. Cipayung?

Kepala KUA.

4. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi seorang konselor di BP4 KUA

Kec. Cipayung?

3 tahun.

5. Ada berapa jumlah mediator di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Ya 2 orang, 4 orang aktif memberikan pelayanan.

6. Apakah Bapak/Ibu memiliki sertifikat mediator?

Tidak ada.

7. Menurut Bapak/Ibu, perlukah KUA Kec. Cipayung memberikan

pelatihan mediator kepada seluruh konselor di BP4?

Perlu sekali.

8. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang mediasi?

Mediasi adalah upaya yang dilakukan seseorang atau lembaga untuk

memperbaiki orang-orang yang memiliki permasalahan. Jadi memperbaiki,

jadi gini pada hakekatnya kita ini berusaha untuk selalu berbuat baik, untuk

memperbaiki jadi hidup itu bagaimana caranya kita hidup untuk selalu

berbuat baik, jadi belajar memperbaiki diri. Jadi mediasi itu ya usaha untuk

memperbaiki diri.

Page 113: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

9. Apa alasan BP4 KUA Kec. Cipayung mengadakan kegiatan mediasi?

Tadi yang pertama kita menjalankan tugas kita sebagai makhluk yaitu

amal ma’ruf nahi munkar karena biar bagaimanapun kita ditugaskan untuk,

kita ini dilahirkan di keluarkan, diciptakan oleh Allah kepada yang ma’ruf

mencegah kepada yang munkar dan hakekat hidup kita ini kan adalah ibadah

jadi bagaimana kita bisa memperbaiki diri dan berusaha untuk menjadi baik.

10. Apa saja masalah-masalah yang dikonsultasikan?

Pada umumnya kalau disini adalah permasalahan rumah tangga,

kekerasan, terus tidak memberikan nafkah wajib baik lahiriah maupun

batiniah.

11. Apakah permasalahan yang paling sering dikonsultasikan?

Ya permasalahannya kekerasan dalam rumah tangga, persoalan

ekonomi, tidak memberikan nafkah lahir batin, jadi terkadang ada orang yang

meninggalkan istrinya sudah bertahun-tahun, berbulan-bulan tanpa

memperhatikan dalam arti menelantarkan keluarganya, terus terkadang

permasalahannya itu terjadi dari salah satu pihak, apakah itu istrinya atau itu

suaminya. Istri yang sibuk sehingga suami pun ditelantarkan, jadi bukan

hanya seorang suami saja, jadi disini adalah pengaduannya itu, suami juga

mengadukan permasalahan rumah tangganya, kesalahan-kesalahan seorang

istri.

12. Rata-rata ada berapa banyak klien yang melakukan mediasi tiap

bulannya?

15 sampai 20 orang, mungkin hampir setiap hari ada orang yang

mengadukan permasalahan rumah tangganya.

13. Kapan saja pelaksanaan kegiatan mediasi?

Mediasi itu biasanya tergantung kapan dia datang, yang jelas di jam

kerja, kalau pun itu tidak mengganggu kegiatan yang lain, misalkan pagi,

waktu duha atau siang.

14. Berapa lama waktu yang digunakan setiap pelaksanaan mediasi?

Mediasi bisa setengah jam lebih, bisa satu jam lebih.

Page 114: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

15. Dimana saja kegiatan mediasi dilaksanakan?

Di kantor KUA bisa atau di rumah, sesuai dengan perjanjian atau pada

hakekatnya kita inikan pelayan masyarakat jadi ketika masyarakat meminta

ya kita bagaimana bisa melayani masyarakat dengan baik.

16. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan saat mediasi?

Yang pertama kita mendengarkan keluhannya dulu terus setelah kita

dengarkan, mungkin kita memberikan solusi. Tentang solusi itu salah satunya

kita menyuruh dia untuk mengambil air wudhu terus dia sholat, kalau

misalkan diwaktu duha, kita suruh sholat duha, kalau misalkan diwaktu

dzuhur, kita suruh sholat dzuhur atau bisa juga misalkan dia sudah sholat.

Tapi kita suruh sholat untuk memohon pertolongan dari Allah SWT karena

yang memperbaiki diri dia, memperbaiki diri kita bukan hanya kita, tapi yang

memperbaiki adalah Allah SWT.

Jadi mediasi itu pada hakekatnya bagaimana kita meminta pertolongan

kepada Allah SWT untuk memperbaiki, karena hakekatnya yang

memperbaiki diri kita adalah Allah SWT. Jadi kita suruh sholat, wudhu,

setelah sholat dia berdoa, sebelum berdoa dia dzikir jadi dihubungakan ke

Allah SWT, nanti jika sudah dihubungkan biasanya nangis, sudah nangis dan

dia berdoa meminta. Jadi kita bagaimana orang itu langsung memintanya

kepada Allah SWT, jadi bukan lagi kepada makhluk, bukan lagi kepada

misalkan BP4 atau kepada orang tapi bagaimana orang itu belajar, ketika hari

ini belajar itu memngadukan permasalahan kepada Allah SWT. Karena hanya

kepada Allah SWT yang bisa memperbaiki hidup ini.

17. Metode apa yang digunakan untuk membantu klien dalam mediasi?

Dzikir kepada Allah SWT, jadi banyak yang ditawarkan apakah dzikir

diwaktu yang sama dalam 40 hari. Kedua sedekah, karena sedekah itukan

menolak bala, jadi sedekahnya itu diniatkan untuk memperbaikin diri, dia

minta apa dengan sedekah itu. Misalkan suaminya tidak baik, tidak sholat,

pemabukan, biasanya saya itu menyuruh, “Coba berdoa kepada Allah SWT

dan dibarengi dengan sedekah”, setelah sedekah jadi di niatkan, “ ya Allah,

saya sedekah, perbaikilah dengan sedekah ini suami saya”.

Page 115: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Misalkan permasalahnya sudah bertahun-tahun tidak punya anak, suruh

sedekah. Jadi yang pertama itu dzikir setelah itu istighfar. Kenapa istighfar

karena semakin banyak orang berbuat dosa maka semakin banyak

permasalahannya, karena Allah SWT berfirman, “Dan barang siapa yang

berpaling dari peringatanku, maka baginya kehidupan yang sempit dan Kami

akan mengumpulkan di hari kiamat dalam keadaan buta”, artinya apa,

semakin banyak orang berbuat dosa, itu semakin hidupnya sempit pasti

banyak masalah. Jadi solusinya dzikir, istighfar, mohon ampun kepada Allah

SWT, yang kedua dibantu dengan bersedekah, yang ketiga sholat tepat waktu.

Dia sholat tepat waktunya, karena ketika ada orang yang menunda-nunda

sholat maka hakekatnya dia telah disibukan dunia dan pasti banyak masalah.

18. Mengapa cara itu yang dilakukan dalam memberikan bantuan untuk

klien?

Permasalahan itu tidak selalu bisa diselesaikan dengan pendekatan

rasional. Bahwa persoalan dalam rumah tangga itu bisa disebabkan oleh tidak

tertatanya hati karena lalai dalam mengingat Allah. Maka jalan keluarnya

adalah dengan menata hati. Jika hati tenang maka orang cenderung tidak

emosional. Jika orang sering bersedekah maka akan berkurang dalam dirinya

sifat egois dan ingin menang sendiri.

19. Apa tujuan diadakannya kegiatan mediasi di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Untuk memperbaiki diri. Hakekatnya kita memperbaiki diri saja, ya

nanti dengan kita usaha, Allah sendiri yang akan memperbaiki. Kita kan

semua mau jadi baik, karena orang sombong suka pada orang baik, orang

kikir senang sama orang baik, orang jahat suka sama orang baik, jadi

bagaimana kita ini menjadi baik. Orang sombong tidak suka dengan orang

sombong, orang kikir tidak suka dengan orang pelit. Tapi kalau kita baik pasti

semua orang suka.

20. Berapa hari dan berapa jam biasanya proses mediasi berlangsung?

Biasanya saya pernah, kalau mediasi satu kali misalkan setengah jam

sampai satu jam. Maka kita mengadakan mediasi, dzikir, sholat, berdoa,

setelah yang awalnya dia datang dengan nangis-nangis ingin cerai, setelah dia

berdoa, saya tanya “bu, bagaimana?”, ”oh saya tidak jadi bercerai, saya akan

Page 116: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

memperbaiki diri”. Jadi setelah dia kontak ke Allah SWT, dia mengakui

kesalahannya padahal awalnya dia mau cerai, tapi setelah dia mediasi, tidak

ada keinginan lagi untuk bercerai.

21. Apakah proses mediasi selalu dilakukan tertutup?

Ya pada hakekatnya kita terbuka saja tapi tergantung pasiennya,

tergantung orang yang ingin melaksanakan mediasi, apakah dia siap untuk

dilihat orang lain, didengar orang lain. Karena biasanya mediasi itu dia nangis

tersedu-sedu karena batinnya itu sudah kontak kepada Allah. Jadi bisa

tertutup, bisa terbuka tergantung orangnya, kita maunya bagaimana.

22. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu saat klien salah satunya tidak datang

untuk melaksanaka mediasi?

Tetap dilaksanakan, tapi kembali lagi apakah dia mau atau tidak.

23. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu jika kedua klien tidak datang untuk

melaksanakan mediasi?

Ya ini kan membuktikan dia tidak ingin memperbaiki dirinya. Jadi pada

hakekatnya begini, “ hai orang-orang yang beriman peliharlah dirimu dan

keluargamu dari api neraka”. Jadi pada hakekatnya kita ingin memperbaiki

diri kita. Kalaupun misalkan yang tadi awalnya saya bilang kita beramal

ma’ruf nahi munkar, hakekatnya pun untuk diri kita bukan untuk orang lain

makanya tadipun saya bilang kan, bagaimana kita ini bisa dijadikan contoh,

bukan hanya memberi contoh. Kita berdakwah didalam rumah tangga, di

dalam rumah tangga, “Nak sholat”, kita nya harus sholat, “nak ngaji”, kitanya

harus ngaji. Kita hanya bisa memberikan contoh dan juga bisa dijadikan

contoh, maka janji Allah, “dosa besar bagi orang yang mengajarkan tapi dia

sendiri tidak melaksanakan.

24. Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika usaha mendamaikan menemui jalan

buntu?

Jadi tergantung niatnya dia, kalau niatnya dia kuat untuk memperbaiki,

apalagi kita hubungkan langsung ke Allah pasti dia akan baik. Apalagi dia

menjalankan sedekahnya, sholatnya pasti dijamin sama Allah. Jangan kan itu,

kita banyak istighfar saja, Allah janji lewat lisannya Rasulullah SAW, “

barang siapa yang memperbanyak istighfar, mohon ampun kepada Allah

Page 117: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala kesempitan, Allah

memberikan kelapangan dari setiap jangkauan dan Allah memberikan

kelapangan dari segala kesedihan, Allah akan memberikan rizki dari arah

yang kita tidak sangka-sangka”. Orang yang datang kesini biasanya

permasalahan ekonomi, solusinya istighfar nanti Allah akan berikan rezeki

lalu sedekah, ditambah lagi rezekinya. Jadi insya’allah hubungan kita ke

Allah pasti tidak ada jalan buntu.

25. Apa saja yang sudah Bapak/Ibu lakukan dalam membantu klien untuk

mediasi?

Ya itu tadi memberikan jalan pemecahan melalui pendekatan religius.

Jika diperlukan saya pun memberikan zIkir-zikir yang bisa dibaca dalam

memecahkan masalah tersebut. Ya kita hanya bisa berdoa, semoga

ditunjukkkan solusi yang terbaik

26. Bagaimana respon klien saat menjalani proses mediasi?

Biasanya bertambah batinnya tenang, dadanya lega, dia menyerahkan

permasalahannya kepada Allah. Jadi lapang yang tadinya sempit banyak dosa

karena dia istighfar mungkin Allah ampuni, jadikan yang bikin sempit itu

banyak dosa, sempit dadanya walaupun hartanya banyak tapi sempit tidak

bisa bersedekah, rumahnya besar tapi sempit, banyak yang seperti itu karena

dosa. Nah kalau habis mediasi, kalau dia misalkan benar-benar tulus, ikhlas

insya Allah lapang dadanya, tenang bawaannya bahkan maunya berdzikir kan

gitu.

27. Kapan sebaiknya pelaksanaan mediasi dapat dilaksanakan?

Pada hakekatnya kapan saja yang penting tidak mengganggu, artinya

kapan siapnya dia, kapan saja tidak masalahnya. Pada hakekatnya tidak harus

dipandu, sendiri pun bisa.

28. Faktor-faktor apa yang menyebabkan klien tidak dapat di damaikan?

Biasanya karena ego ya, jadi biasanya egonya masing-masing.

29. Apa hasil yang telah dicapai dari kegiatan mediasi tersebut?

Biasanya orang-orang yang telah mediasi tidak balik lagi, jadi yang

sudah-sudah itu tidak balik lagi. Karena setelah mediasi, “pak saya pasrah

Page 118: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

sama Allah”, “pak saya tidak jadi bercerai”, jadi artinya mudah-mudahan

saya berharap mereka memperbaiki menjadi baik.

30. Apakah kelemahan dari BP4 KUA Kec. Cipayung terhadap kegiatan

mediasi?

Yaitu BP4 tidak memiliki kekuatan memaksa dalam melakukan

pemanggilan, tidak ada kekuatan hukum kan begitu, kita tidak bisa memaksa

orang itu untuk datang.

31. Apa harapan Bapak/Ibu setelah kegiatan mediasi terlaksana?

Harapan saya adalah bagaimana caranya semua masyarakat, apakah dia

orang miskin, apakah dia orang kaya, menjadi baik, kalau semuanya baik

menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah.

32. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Yang pertama keterbukaan klien, keterbukaan orangnya ya terus tempat

yang nyaman, karena mudah-mudahan dengan tempat yang nyaman dia juga

nanti nyaman melaksanakan mediasi tersebut.

33. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Jadi gini, apa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan mediasi,

yang jadi penghambatnya terkadang orangnya mau tidak di mediasi. Artinya

begini, Allah itu memberikan ujian kepada seseorang itu sesuai dengan

kemampuannya, selama orang itu ingin memperbaiki dirinya pasti Allah

kasih jalannya. Jadi hakekatnya adalah semuanya itu bisa dilaksanakan, orang

itu mau atau tidak. Jadi kembali kepada orangnya.

( ) ( )

Page 119: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Nama : Dra. Ida Saidah M. Pd. i

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 April 1965

Jabatan : Pengawas

Tempat, Tanggal Wawancara : KUA Kec. Cipayung, 13 Desember 2012

1. Apakah jabatan Bapak/Ibu di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Sebagai pengawas ya di KUA Kec. Cipayung.

2. Bagaimana kriteria-kriteria menjadi seorang mediator di BP4 KUA Kec.

Cipayung?

Memiliki wawasan hukum-hukum tentang perkawinan, selanjutnya

menguasai teknik dan metode untuk konsultasi kalau di dalam kegiatan itu

sendiri karena memang yang kita hadapi itu kan kehidupan tentunya yang di

dalam dunia perkawinan tadi, pernikahan harus betul-betul menguasai

sehingga saat akan menjadi mediator akan lebih bisa memberikan,

menawarkan solusi yang sesuai dengan yang kita harapkan semua, jadi seperti

itu. Dan yang menjadi landasan berikutnya adalah bisa berkomunikasi dengan

baik, kan banyak mungkin para ahlinya sendiri pada saat berkomunikasi tidak

bisa sehingga tidak bisa memberi solusi sesuai dengan harapan yang

bermasalah, intinya adalah berkomunikasi, kemudian kita juga dalam hal

mediasi harus punya ilmu psikologi, wawasannya harus luas juga, karena

yang kita hadapi dengan berbagai karakter, berbagai problem, paling tidak

kita harus tahu. Kemudian untuk integritasnya juga kita harus kuat, jadi dalam

hal ini pertama adalah wawasan tadi, tentang hukum-hukum syariat islam itu

mereka harus benar-benar menguasai sehingga pada saat kita memberikan

solusi tidak hanya memberikan satu arah tetapi ada pilihan yang sesuai

dengan fariator gini, yang satu gini, serahkan kepada yang punya problem.

3. Siapa yang menunjuk atau menetapkan Bapak/Ibu sebagai mediator di

BP4 KUA Kec. Cipayung?

Tentunya pimpinan yang ada disini, jadi pimpinan itukan insya Allah

mereka bisa melihat frekuensi staff yang ada dilingkunagnnya sendiri.

Page 120: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

4. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi seorang konselor di BP4 KUA

Kec. Cipayung?

Lebih dari 4 tahun, sekitar 5 tahun.

5. Ada berapa jumlah mediator di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Jadi ada yang aktif itu ada 4, tapi mungkin ada yang istilahnya

membantu kadang-kadang itu ada 2, jadi sekitar ada 6. Tapi pada prakteknya

sebenarnya lebih ya.

6. Apakah Bapak/Ibu memiliki sertifikat mediator?

Kita tidak ada sertifikatnya, jadi untuk sertifikat ini kebetulan saya tidak

ada tapi dalam hal pelatihan-pelatihan baik dalam organisasi atau di dalam

kedinasan itu ada. pelatihan-pelatihan pada pelaksanaannya sendiri, kami ada

panggilan-panggilan sehingga tidak keluar dari alur tadi, kayanya kesannya

kok tidak terarah. Jadi ada kegiatan pelatihan-pelatihan.

7. Menurut Bapak/Ibu, perlukah KUA Kec. Cipayung memberikan

pelatihan mediator kepada seluruh konselor di BP4?

Jelas perlu, disamping untuk menambah kemampuannya terus

kemudian juga wawasannya juga supaya jadi lebih, terus kesiapannya itu

lebih jelas lagi. Kalau sekarang kan kita hanya terpaku pada yang sudah ada,

yang lain seperti apa mediator memperlakukan, kita hanya mengikuti seperti

itu tadi. Dengan adanya pelatihan-pelatihan ini tentunya kan, setiap kondisi,

setiap waktu ka nada perubahan-perubahan nah itu perlu sekali untuk

pelatihan-pelatihan ini. Karena memang kondisinya seiring dengan jalannya

tadi, jadi paling tidak pada saat kita memberikan pelayanan kita bisa

melakukan itu dengan baik, dengan maksimal, dengan kondisi sesuai dengan

perkembangan karena problemnya kan mungkin sekarang ini begitu cepat ya

perubahan tadi dalam waktu yang 6 bulan ini bukan bilangan tahun, 6 bulan

ini ternyata problem yang kita hadapi makin meningkat lagi, jadi memang

garis bawah yang harus memeang ditindak lanjuti lagi.

8. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang mediasi?

Jadi judulnya saja bahasanya mediasi, jadi kita menjadi penengah dan

mendamaikan yang sedang bermasalah. Jadi dalam hal ini problemnya itu kan

dari kondisi yang tadi saya bilang, kalau dulu mungkin awal-awal ya, jadi

Page 121: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

istilahnya orang yang tidak terbuka sama kita, ya kan kita ketahui, “oh sedang

ada masalah, begini”, masalahnya apa, kalau ditanya kan seperti itu, kalau

dulu orang lebih tertutup, judulnya ini masalah perceraian karena begini

begini, kalau sekarang problemnya lebih rumit lagi kan, sehingga untuk kita

yang menjadi mediator harus lebih bisa membaca situasi, jadi dalam hal ini

kita tahu bahwa mediasi itukan sebagai penengah terus kita terus kalau kita

meluaskan lagi kan mendamaikan pihak-pihak yang sedang memiliki masalah

tadi. Tahapannya sendiri kalau dalam pelaksanaannya kan kita mendengar

dulu, kita dengar tidak hanya satu pihak tapi pihak-pihak yang itu tadi,

sehingga pada saat kita memberikan solusi kita tidak memihak kepada si A

dan si B tetapi kepada kebenaran.

9. Apa alasan BP4 KUA Kec. Cipayung mengadakan kegiatan mediasi?

Jadi begini kalau kembali kepada fungsi KUA sendiri, fungsinya itukan

melayani terus memberikan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan

fungsi KUA sendiri, terus juga diantaranya membantu pelayanan konsultasi

keluarga, disamping itu tentang pemahaman mediasi disni juga peran dan

fungsi yang ada di KUA ini diantaranya menjadi pihak penengah dalam

penyelesaian masalah keluarga.

10. Apa saja masalah-masalah yang dikonsultasikan?

Selanjutnya kalau saya melihat disini masalah yang paling

dikonsultasikan, kita tahu ada KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga),

terus kemudian pihak ketiga jadi mungkin istilahnya ada will ada feel ya kan

yang sebagian tadi kaitannya dengan perselingkuhan, poligami, terus campur

tangan orang tua itu ya memang masalah yang marak ya apalagi sekarang ini,

hanya dengan bahasa tadi orang tua tidak sepakat sehingga akhirnya rumah

tangga bisa bubar, karena orang tuanya menyampaikan “harus begini”,

sehingga dalam keluarga tadi ada campur tangan orang tua, sehingga tidak

menjadi jalannya lancar dalam keluarga tadi.

11. Apakah permasalahan yang paling sering dikonsultasikan?

Kalau saya yang pertama kaitannya tadi penelantaran keluarga terus

kemudian kalau yang dibilang tadi poligami yang tidak resmi, kemudian

kekerasan dalam rumah tangga terus persoalan ekonomi tapi yang paling kita

Page 122: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

itu merasa tidak terbuka dalam hal pengertian kekerasan dalam rumah tangga,

kan sementara ini orang yang muncul dipermukaan rata-rata, sebetulnya ada

disitu kekerasan dalam rumah tangga dalam hal batin. Contoh pasangan yang

terlalu sibuk aktifitasnya diluar sehingga tidak memperhatikan pasangannya,

ya itu kan termasuk kekerasan juga dalam rumah tangga sehingga pasangan

tidak merasa nyaman. Jadi poinnya penelantaran keluarga, kekerasan dalam

rumah tangga baik fisik maupun mental terus persoalan ekonomi.

12. Rata-rata ada berapa banyak klien yang melakukan mediasi tiap

bulannya?

Karena pada dasarnya dalam organisasi kami tidak begitu banyak

menghadapi ini tadi, mungkin ada 5 samapi 10.

13. Kapan saja pelaksanaan kegiatan mediasi?

Waktunya fleksibel tidak tergantung pada jam kerja, kadang bisa jadi di

jam kantor ya, jadi waktunya fleksibel pelaksanaannya untuk itu tadi.

14. Berapa lama waktu yang digunakan setiap pelaksanaan mediasi?

Jadi waktunya itu tergantung pada masalah yang disampaikan oleh yang

bermasalah tadi jadi tidak harus misalnya sekian jam. Karena memang

didalam penyelesaian itu juga melihat dari kondisi permasalahnnya, kita tidak

hanya mendengar hanya satu, begitu ini, kita kasih solusi, tidak. Tapi kan kita

panggil juga yang bermasalah tadi, kita dengarkan keluhannya, jadi seperti

itu. Jadi untuk waktu kita terpaku.

15. Dimana saja kegiatan mediasi dilaksanakan?

Untuk tempat tergantung dari yang bermasalah tapi memang pada

dasarnya lebih nyaman di tempat kami bertugas, jadi tidak harus keluar ya.

Tapi itu bukan berarti menutup kemungkinan pada saat yang bermasalah itu

meminta untuk kami pada tempat tertentu.

16. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan saat mediasi?

Yang pertama adalah pendataan klien terus siapa-siapa yang ada

keterkaitanya, kemudian permasalahan, mengumpulkan masalah tadi,

pendataan data, data sumber kemudian permasalahnnya, setelah itu kan kita

harus menganalisis masalah tadi selanjutnya kita analisiskemudian disamping

itu kita juga pada saat pelaksanaan pembahasan tadi ada komunikasi personal,

Page 123: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

lalu mencari solusinya bagaimana. Lalu ada pemantauan, kira-kira setelah ada

pemberian solusi tadi, kita lihat perkembangannya.

17. Metode apa yang digunakan untuk membantu klien dalam mediasi?

Ya kita kembali kepada yang umum dilakukan, yaitu konsultasi

kemudian pemberian nasihat, pengingatan, pemberian penampung masalah,

kita dengar masalah-masalahnya, kita tampung.

18. Mengapa cara itu yang dilakukan dalam memberikan bantuan untuk

klien?

Kan kembali saya bilang, bahwa yang kita hadapi personalnya kan

berbeda-beda, jadi individu mereka masing-masing berbeda-beda sehingga

kita tidak langsung melakukan penggabungan makanya, dengan cara tadi

konsultasi terus kemudian selesai memberi nasehat, solusi kemudian

menampung masalah-masalah yang berikunya, terus lagi dengan cara kita

mendengar. Jadi kita menjadi pendengar yang baik setelah menjadi pendengar

kan kita meberikan solusi yang sesuai dengan permasalah mereka, kalau

misalnya kita mengambil dengan cara dikumpulkan gitu, biasanya mereka

tidak terima, bareng tapi tidak terima atau ada juga bareng tapi yang ada

pertentangan terus maka start awal kita dengan satu-satu dengan yang lain

maka bisa kita tahu masalahnya tadi.

19. Apa tujuan diadakannya kegiatan mediasi di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Ya untuk itu tadi, mencegah yang di benci oleh Allah, ya kan..

perceraian. Membantu klien dalam menyelesaikan masalahnya, jadikan

kadang ada dalam suatu kehidupan yang punya astu problem kan tidak tahu

masalahnya, bawaannya inginnya pisah saja, tapi begitu diteliti karena adanya

mediasi tadi. Dengan konsultasi tadi, kenapa ini begini, yang satu mau

terbuka yang satu tidak mau terbuka. Terus kemudian membantu klien

mencari alternatif penyelesaian masalah, begitu kita tahu permasalahnnya dari

klien tadi otomatis kita harus memberikan bantuan memberikan solusi yang

tepat.

Page 124: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

20. Berapa hari dan berapa jam biasanya proses mediasi berlangsung?

Nah ini tergantung juga kalau kaitan dengan waktu, proses mediasi ya.

Jadi kita tidak tergantung kepada jam dan lain sebagainya tetapi tergantung

pada kondisi permasalahannya.

21. Apakah proses mediasi selalu dilakukan tertutup?

Iya, berkaitan dengan privasi. Jadi kita tidak bisa di forum ya. Jadi itu

berkaitan dengan privasi klien, benar-benar kita harus menjaga, sehingga

orang tidak merasa enggan untuk berkonsultasi ke KUA ini karena memang

terjamin.

22. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu saat klien salah satunya tidak datang

untuk melaksanaka mediasi?

Ya kita memang pada akhirnya BP4 bilang kembali kepada formal, jadi

kalau panggilan itu tidak diabaikan berati dengan cara surat panggilan, ada

tahapannya. Misalnya begitu kita melalui alat komunikasi ternyata tidak hadir

berarti ada dengan surat pemanggilan formal, pemanggilan surat yang

pertama kemudian berlanjut lagi kemudian sampai pemanggilan yang ketiga,

mudah-mudahan belum samapi tahap yang panjang, dipemanggilan ketiga

mereka sudah memenuhi panggilan tadi. Jadi alurnya tetap dalam hal

pemanggilan klien ini lebih cenderung yang bersifat pada kekeluargaan jadi

tidak harus sampai yang formal tapi pada saat kekeluargaan itu sendiri

mentok, otomatis harus kita jalankan yang formalnya dengan melalui surat.

23. Bagaimana pendekatan Bapak/Ibu jika kedua klien tidak datang untuk

melaksanakan mediasi?

Ini yang memang agak repotnya gini, kan itu yang bermasalah klien ini,

kakau dia tidak datang lalu kita sebetulnya tidak ada upaya untuk menajdi

mediator mereka nanti ketemunya tidak akan bisa, dua-duanya tidak bisa

diketemukan. Jadi maka nya mudah-mudahan di dalam pelaksanaannya, hal-

hal yang seperti ini walaupun kemungkinan saja bisa terjadi, tapi kita sudah

harus bisa berfikirnya positif, maksudnya dalam artian begitu diupayakan

yang pertama tidak datang, kita harus mengupayakan yang berikutnya sampai

maksimal.

Page 125: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

24. Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika usaha mendamaikan menemui jalan

buntu?

Kita menyerahkan kembali lagi kepada yang bermasalah, kita sudah

memberikan bantuan untuk membenarkan, memberikan solusi, selanjutnya

kita serahkan kepada yang bermasalah. Karena dalam hal ini kita membantu

mereka menyelesaikan masalahnya, pada saat yang dibantunya rasanya tidak

welcome ya, tidak merasa untuk upaya untuk menyelesaikan, kita kembali

kepada yang bermasalah.

25. Apa saja yang sudah Bapak/Ibu lakukan dalam membantu klien untuk

mediasi?

Tentunya menjadi pendengar bagi curhatannya. Lalu membuka bahasan

secara bersama dalam memberikan pemahaman dan pemecahan masalahnya.

Membantu menemukan titik tengah permasalahan diantara kedua pendapat

yang berbeda. Mengikuti perkembangan masalah yang dihadapi klien.

26. Bagaimana respon klien saat menjalani proses mediasi?

Jadi kalau didalam proses mediasi tadi respon klien itu memang rata-

rata mereka itu tenang, karena yang tadi saya bilang yang merasa posisi

mereka tertutup sekarang mereka terbuka dengan kondisi yang selama ini

tertutup, dengan orang tuanya mereka tidak terbuka, dengan yang lainnya dia

tidak terbuka, dan pada saat itu di sini dia terbuka karena mereka merasa

terjamin privasinya, bisa mengutarakan masalahnya. Yang berikutnya adalah

keprcayaan dari mereka yang bermasalah sehingga ada jaminan dia merasa

percaya dengan kami yang ada disini sebagai mediatornya.

27. Kapan sebaiknya pelaksanaan mediasi dapat dilaksanakan?

Jadi gini, dalam posisi yang orang itu dalam keadaan yang galau tidak

bisa kita berikan masukan, dia hanya bisa mengutarakan apa problem dia, itu

masih bagus ada yang bisa mengutarakan, ada yang dia pendam sendiri,

tentunya pada saat kita melaksanakan mediasi dalam kondisi yang tenang,

waktunya juga tidak terburu-buru, membuat yang mempunyai problem tadi

nyaman mengutarakan.

Page 126: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

28. Faktor-faktor apa yang menyebabkan klien tidak dapat di damaikan?

Biasanya itu yang pertama adalah masalah yang sudah lama, sudah

menguat ya jadi didiamkan saja. Tapi lama-lama itu yang tadi akhirnya ada

pada titik yang memuncak sehingga orang tidak sanggup lagi. Maka itu tadi

problemnya mencuat untuk soal banyak ya, kita lihat dalam kehidupan rumah

tangga suadah 25 tahun menikah kok tiba-tiba bercerai, jadi ini masalahnya

itu sudah lama, karena ditutup, dibiarkan saja akhirnya tidak tahankan jadinya

timbul usulan perceraian. Karena salah satu pihak berusaha untuk menahan

jadi bukan merubah, jadi masalah yang sudah lama, ibarat orang sakit, sudah

kronis.

29. Apa hasil yang telah dicapai dari kegiatan mediasi tersebut?

Ya kalau kita melihat keberhasilan tadi adalah pada saat usulan

perceraian dapat di gagalkan, berartikan mereka damai. Dari salah satu yang

mungkin membuat suatu kebahagian yang tidak bisa diukur dengan apapun,

kalau kita sebagai mediator bisa mendamaikan pihak-pihak yang sedang

berselisih tadi.

30. Apakah kelemahan dari BP4 KUA Kec. Cipayung terhadap kegiatan

mediasi?

Karena kurangnya jumlah tenaga mediator, padahal diluar itu yang

mempunyai problem itu banyak sekali, walaupun kita sudah berusaha untuk

membantunya. Jadi pada saat mereka menyadari perlu bantuan tentunya

tenaga mediator jumlahnya tadi terbilang baru angka satuan itu kan kuirang.

Kemudian fasilitas ruang yang kondisinya juga, ya istilahnya kurang

kenyamanan. Disini juga kaitan dengan BP4 sendiri tidak memiliki kekuatan

untuk memaksa jadi pihak BP4 sendiri merespon mereka yang datang,

mereka yang aktif.

31. Apa harapan Bapak/Ibu setelah kegiatan mediasi terlaksana?

Jadi harapan kami adalah setelah kegiatan mediasi tentunya berhasil

dengan dapat di damaikan kemudian kalaupun tidak berhasil, bisa

memberikan solusi yang bisa ditempuh secara bersama dengan baik.

Page 127: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

32. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Keterbukaan klien, kalau dia tidak terbuka ya... yang satu aktif yang

satunya pasif, jadi akhirnya pada saat kita memberikan solusi lebih cenderung

kepada pihak yang lebih terbuka, berartikan kita tidak netral, tidak menjadi

mediator. Terus kemudian juga sikap faktor akomodatif yang diadukan, jadi

yang diadukanpun harus benar-benar aktif juga. Waktunya juga harus tepat.

Kalau pelaksanaan kegiatan tadi, kalau waktunya atau momennya tidak tepat

itu susah juga dalam pemberian solusi, jadi waktunya memang harus benar-

benar tepat dan yang tidak kalah penting adalah dukungan dari pihak

keluarga, tanpa dukungan dari keluarga juga akan sulit keberhasilannya.

33. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan mediasi?

Jadi itu tadi karena biasanya problemnya, permasalahannya sudah

terlalu lama, menghilangkannya lebih sulit. Terus kemudian pihak yang

diadukan juga istilahnya cuek-cuek saja, jadi tidak merespon. Jadi itu salah

satu yang menghambat dalam pelaksanaan mediasi, karena tidak mungkin

bisa terselesaikan masalah itu berdua yang harus menyelesaikan. Kemudian

disini ada juga yang menjadi penghambat adalah biasanya yang punya

masalah ingin cepat selesai masalahnya, jadi mereka dengan emosinya dan

sebagainya itu tadi suatu penghambat, kalau mereka menghadapinya dengan

kondisi yang tenang, beda... selesai dengan baik. Tapi kalau dengan emosi

“pokoknya ingin cepat selesai saja deh, tidak mau pusing, tidak mau ini”, itu

berarti faktor dari yang mempunyai problem tadi bisa besar sekali

pengaruhnya dalam keberhasialan mediasi.

Page 128: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Kemudian yang kayaknya itu panggilan dari BP4 itu tidak dihiraukan,

undangan panggilannya kadang dia tidak hadir dan sebagainya, permintaan

untuk memenuhi dari mediator tadi, dari BP4, yang mungkin bisa jadi

pemahaman masyarakat betapa pentingnya kita menjalin kepercayaan kepada

BP4 tentang perkawinan atau pernikahan karena pada saat kita memiliki

masalah dan sebagainya salah satu bisa memberikan solusi untuk membantu

kita menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sehingga masyarakat juga tahu

peran dari BP4 itu sendiri.

( ) ( )

Page 129: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Nama : Nova Prihantoro S.E

Usia : 31 Tahun

Tempat dan Tanggal Wawancara : KUA Kec. Cipayung, 4 September 2012

1. Kapan Anda pertamakali melaksanakan kegiatan mediasi di BP4 KUA

Kec. Cipayung?

Kapan saya melakukan kegiatan mediasi itu, bulan april tahun 2011.

2. Apa yang membuat Anda ingin melaksanakan kegiatan mediasi?

Untuk mempersatukan kembali, memperjelas permasalahan yang terjadi saja.

3. Apa yang Anda ketahui tentang mediasi?

Mediasi itu seperti tempat kerja saja, dalam arti coret-coretan saja,

dalam arti kita menampung semua cerita-cerita itu baru nanti dari mediasinya

itu memilah mana yang terbaik untuk penyelesaiannya ini.

4. Kegiatan apa saja yang dilakukan saat mediasi berlangsung?

Kegiatannya ya menceritakan permasalahan lalu mencari titik temunya

permasalah itu, solusi.

5. Metode apa yang digunakan konselor saat melaksanakan mediasi?

Metodenya memanggil satu-satu, ya mengkonfirmasi masing-masing saja.

6. Bagaimana langkah-langkah yang digunakan oleh konselor saat

pelaksanaan mediasi?

7. Kapan sebaiknya BP4 KUA Kec. Cipayung melaksanakan kegiatan

mediasi?

Ya waktu-waktu luang saja.

8. Menurut Anda, bagaimana mediasi yang baik, yang diberikan oleh

konselor?

Ya secara pribadi ya mediasi yang bener itu, ya dengan dibawa keluar

saja gitu tidak terpaku dalam satu kantor, kita menyelesaikan masalah dikantor,

sebisanya keluar lebih tenang, lebih enjoy. Biasanya terpaku, para BP4 itu

melakukannya di dalam kantor jadi keliatan kaku saja.

Page 130: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

9. Apa manfaat yang Anda rasakan setelah melaksanakan kegiatan

mediasi?

Manfaatnya lebih berfikiran positif saja.

10. Bagaiman peran konselor dalam melaksanakn kegiatan mediasi?

Efektif.

11. Apakah terlihat langsung peran konselor dalam kegiatan mediasi?

Terlihat langsung se.

12. Perasaan apa yang Anda rasakan setelah melaksanakan kegiatan

mediasi?

Ya agak lebih enjoy dan tidak emosional.

13. Apa harapan Anda terhadap mediasi di BP4 KUA Kec. Cipayung?

Harapannya ya lebih bagus Saja se, gitu Saja, simple Saja.

( ) ( )

Page 131: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Wawancara dengan Mediator BP4 KUA Kec. Cipayung Jakarta Timur

Page 132: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian
Page 133: PERAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26660/1/NURLIA... · pola pergaulan hidup. nya. Hal itu sekaligus . ... pertumbuhan perceraian

Foto dengan Pegawai KUA di Ruangan KUA Kec. Cipayung Jakarta Timur

Gambar Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cipayung Jakarta Timur