PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul...

97
PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH NAHRUL FHADILLA NIM SIP. 152034 PEMBIMBING SKRIPSI Dr. FUAD RAHMAN, S.Ag., M.Ag MUSTIAH. S.Ag., M.Sy KONSENTRASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul...

Page 1: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

(BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

BANJIR DI KOTA JAMBI

SKRIPSI

OLEH

NAHRUL FHADILLA

NIM SIP. 152034

PEMBIMBING SKRIPSI

Dr. FUAD RAHMAN, S.Ag., M.Ag

MUSTIAH. S.Ag., M.Sy

KONSENTRASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

ii

Page 3: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR
Page 4: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

.

Page 5: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

iii

Page 6: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

iv

MOTTO

Artinya : “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (munyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha

melihat” (QS.AN-NISA:58)

Page 7: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

v

ABSTRAK

Bencana merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan korban

jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan. Salah satu bencana yang

sering terjadi adalah bencana banjir yang timbul akibat faktor alam maupun

factor manusia. Banjir merupakan bencana alam yang bisa menimpa negara

atau kota, seperti yang dialami oleh Kota Jambi. Oleh sebab itu, Kota Jambi

membutuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

Jambi yang memiliki tupoksi dalam penangulangan bencana. Namun, BPBD

Provinisi Jambi masih sulit mencegah bahkan mengatasi banjir di Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah dalam Penanggulangan Bencana Banjir di

Kota Jambi. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif

dengan wawancara mendalam dan menggunakan metode analisis kualitatif.

Informan kunci penelitian adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kota Jambi dan beberapa informan yang berasal dari BPBD Kota

Jambi dan masyaraka. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan

wawancara mendalam, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Kesimpulan

penelitian ialah Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

menanggulangi resiko bencana banjir di Kota Jambi dalam pelayanannya telah

dijalankan sesuai dengan visi dan misi BPBD. Ini terlihat dalam peranan

Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

menjalankan setiap penanggulangan secara tepat dan lebih baik yaitu

penanggulangan bencana dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan

tuntutan keadaan. Dan juga adanya koordinasi yang baik dengan instansi/dinas

terkait sebagai salah satu upaya penanggulangan bencana banjir yang terjadi di

Kota Jambi. BPBD Provinsi jambi juga telah melaksanakan program

pemetaan daerah rawan bencana, meskipun sifatnya menyeluruh mengcakup

seluruh Provinsi Jambi . Dengan adanya peta daerah rawan bencana ini, maka

masyarakat akan mengetahui titik-titik daerah yang rawan banjir dan

bagaimana melakukan pengurangan resiko bencana bila terjadi banjir.

Page 8: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahrobbil‟alamin sujud syukur kusembahkan kepadamu ya Allah,

tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi

pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Serta Shalawat dan salam

selalu terlimpahkan keharibaan baginda Nabi besar Muhammad SAW, semoga

kelak kita mendapatkan syafa‟atnya.

Untuk keluarga dan sahabat semoga perjuanganku ini menjadikan satu langkah

awal untuk masa depanku, dalam meraih cita-cita saya. Kupersembahkan karya

sederhana ini untuk orang-orang yang saya cintai. Terima kasih saya ucapkan

untuk kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan saya sayangi, untuk

ayahanda tercinta Sudirman Ayani dan ibunda tercinta Catira, terima kasis atas

dedikasinya selama ini dan yang selalu mendoakan saya sehingga mengantarkan

saya sampai ketitik ini, semoga lelahmu dalam mendidik, mecari nafkah, dan

membesarkan anakmu dibalas Jannah oleh Allah SWT.

Terimakasih untuk ketiga saudara saya Milda Mustika, S.Pd.I (Kakak), Maria

Ulfa (Adik), dan Nur Alima Fauziyah (Adik) yang selalu mensuport, memberi

masukan, dan mendukung setiap apa yang saya lakukan.

Terimakasih untuk keluarga besar Alm. H. Beddu / Rammang dan keluarga besar

Alm. H.Abdulmutalib / Becenang yang selalu mendukung mensuport,

membimbing serta mengajarkan kepada hal-hal kebaikan.

Terimakasih saya ucapkan untuk Iin Sunarti dan kawan-kawan seperjuangan,

alumni SD 013, alumni SMP N 8 dan MAS Bustanul Ulum yang selalu kompak,

yang selalu membantu saat lagi susah dan saling mengingatkan satu sama lain,

Memotivasi dan setia menemani dalam pembuatan skripsi ini.

Page 9: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, karena atas berkat rahmat, hidayahya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam

Penanggulangan Bencana Banjir Di Kota Jambi” yang mana dalam penyelesaian

skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga

tetap telimpah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah

membimbing umatnya kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya

dalam wujud Imam, Islam dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat

kesalahan dan tidak sempurna dalam penyajian maupun materinya, namun berkat

kesungguhan serta bimbingan dosen pembimbing dan berbagai pihak lainnya

maka segala kesulitan dan hambatan yang dihadapi itu dapat diatasi sehingga

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D Selaku Rektor Uin Sulthan

Thaha Saifiddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag., M.H, Selaku Dekan Fakultas Syari‟ah Uin Sultan

Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D Selaku Wakil Dekan IBidang

Akademik Fakultas Syari‟ah Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 10: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

viii

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH., M.Hum Selaku Wakil Dekan Bidang

II Administrasi Umum, Perencanaan Dan Keuangan Fakultas Syari‟ah

Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum Selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Dan Kerja Sama Dilingkungan Fakultas Uin Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, M.Si selaku ketua jurusan, Ilmu Pemerintahan

Fakultas Syari‟ah Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Dr. Fuad Rahman, S.Ag., M.Ag selaku Pembimbing I dan Ibu

Mustiah, S.Ag., M.Sy selaku Pembimbing II

8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh karyawan dan karyawati Fakultas

Syari‟ah Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyususnan Skripsi ini, baik

langsung maupun tidak langsung.

Disamping itu, disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karna itu diharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kontribusi

pemikiran demi perbaikan skripsi ini. kepada Allah SWT kita memohon

ampunanannya dan kepada manusia kita memohon maaf. Semoga amal kebajikan

kita dinilai oleh Allah SWT.

Jambi, Maret 2020

Nahrul Fhadilla

SIP. 152034

Page 11: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................ iii

MOTTO ..................................................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 8

C. Batasan Masalah............................................................................................ 8

D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 9

F. Kerangka Teori.............................................................................................. 10

G. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 18

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 21

Page 12: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

x

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 21

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 22

D. Instrument Pengumpulan Data ...................................................................... 24

E. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 26

F. Sistimatika Penelitian .................................................................................... 27

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Letak Geogrsfis ............................................................................................. 28

B. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Program Dinas Sosial ..................................... 32

C. Struktur Organisasi BPBD Provinsi Jambi ................................................... 48

D. Sumber Daya BPBD Provinsi Jambi............................................................. 49

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam

Menanggulangi Resiko Bencana Banjir di Kota Jambi ................................ 56

B. Upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

menetapkan Peta Rawan Bencana Banjir di Kota Jambi .............................. 68

C. Kendala Yang dihadapi Badan Penanggulangan Bnecana

Daerah Dalam Penanggulangan Bencana Banjir .......................................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 76

B. Saran-Saran ................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CURRICULUM VITTAE

Page 13: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

xi

DAFTAR SINGKATAN

UU : Undang-Undang

BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana

BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

PERMENDAGRI : Peraturan Mentri Dalam Negri

PERDA : Peraturan Daerah

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menangah

RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah

DAMKAR : Pemadam Kebakaran

Page 14: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data Korban Keruskan Akibat Bencana Banjir Bulan Januari-Desember

2018 ........................................................................................................................... 5

Tabel 2: Keadaan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jabatan .............. 49

Tabel 3: Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan\Ruang ....................................... 50

Tabel 4: Keadaan PNS dan Non PNS Berdasarkan Pendidikan ............................... 52

Tabel 5: Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 53

Tabel 6: Keadaan Pegawai Berdasarkan Umur ......................................................... 53

Tabel 7: Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) .............................................................. 54

Page 15: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Struktu Organisasi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Provinsi Jambi ............................................................. 48

Gambar 2: Kondisi Kanal Di Telanai Pura Kota Jambi ........................................... 58

Gambar 3: Peta Rawan Bencana Banjir Di Kota Jambi ........................................... 72

Page 16: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis terletak di

daerah khatulistiwa, di antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudera

Pasifik dan Hindia, berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia

merupakan wilayah teritorial yang sangat rawan terhadap bencana alam. Sebagai

daerah rawan bencana, pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban dan tanggung

jawab dalam mengantisipasi terjadinya bencana sebelum atau setelah terjadinya

bencana yakni mitigasi bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi.

Sadar akan posisi sebagai negara bencana, maka pemerintah membentuk Badan

Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai perpanjangan tangan

pemerintah dalam hal menanggulangi bencana, BNPB pun dibentuk berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Penangg ulangan

Bencana. Pembentukan BNPB merupakan realisasi Pasal 10 ayat (1) Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Pemerintah

membentuk Badan Nasional Penaggulangan Bencana.1

Sebagai salah satu daerah rawan bencana di Sumatera, Provinsi Jambi

terletak pada 0o45‟-2

o45‟ Lintang Selatan dan 101

o10‟-104

o55‟ Bujur Timur di

bagian tengah Pulau Sumatera, sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau,

Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan Provinsi Kepulauan Riau, sebelah

1 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2008, tentang Badan Penanggulangan Bencana

Page 17: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

2

Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat

berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Posisi Provinsi Jambi cukup strategis

karena langsung berhadapan dengan kawasan pertumbuhan ekonomi yaitu IMS-

GT (Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle). Luas wilayah Provinsi

Jambi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 1957, tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan

Riau, yang kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 61 tahun 1958

adalah seluas 53.435,72 km2 dengan luas daratan 50.160,05 km2 dan luas

perairan 3.274,95 Km2 yang terdiri atas 9 Kabupaten dan 2 Kota.2

Kota Jambi dibelah oleh sungai yang bernama sungai Batanghari, kedua

kawasan tersebut terhubung oleh jembatan yang bernama jembatan Aur Duri, dan

terdapat juga beberapa sungai lainya diantaranya sungai batang merangin, sungai

batang tembesi, dan sungai tungkal. Karena itu, maka kota Jambi sangat rawan

terhadap bencana banjir jika curah hujan tinggi dan sungai meluap.

Secara khusus Indonesia telah memeliki aturan hukum yang ditujukan

dalam penanggulangan bencana yaitu UU Nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana, terutama yang berkaitan dengan pasal 18 dan 19,

Peraturan Kepala BNPB (PERKA BNPB) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman

dan Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kemudian diatur

melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 46 Tahun

2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD). Berdasarkan UU, PERKA BNPB dan

2 Letak wiaya Provinsi Jambi, http://web.jambiprov.go.id/skpd/site/jambiprov.go.id/profil

Page 18: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

3

PERMENDAGRI tersebut, maka diterbitkanlah Peraturan Daerah (PERDA)

Provinsi Jambi Nomor 9 Tahun 2009 Tanggal 10 Agustus 2009 yang menetapkan

Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, yang mempunyai tugas:

1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan

bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat,

rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara.

2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana.

4. Menyusun menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.

5. Melaporkan Penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Gubernur setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat

dalam kondisi darurat bencana.

6. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

7. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari

anggaran pendapatan dan belanja daerah dan sumber dana lain yang

sah.

8. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.3

3 Dokumentasi Profil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.

hlm.5.

Page 19: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

4

Dalam melaksanakan tugas-tugas di atas, BPBD Provinsi Jambi

menyelenggarakan fungsi yaitu:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan

efisien.

2. Pengordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu dan menyeluruh.4

Kemampuan atau daya tampung dari satu sistem pengaliran air tidak

selamanya sama. Perubahan daya tampung dapat terjadi akibat sedimentasi,

penyempitan sungai atau tersumbat sampah. Penggundulan hutan atau perubahan

fungsi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) juga dapat menyebabkan

peningkatan debit banjir karena air yang masuk kedalam sistem aliran menjadi

tinggi. Disamping itu berkurangnya daerah resapan air terutama pada daerah

permukiman yang padat dengan bangunan, jika terjadi hujan dengan curah yang

tinggi dapat mengakibatkan meningkatnya volume air yang masuk ke dalam

sistem sungai sehingga kapasitasnya melampaui dan mengakibatkan banjir.

Bencana Banjir yang terjadi di daerah pada bulan Januari-Desember 2018 terjadi

sebanyak 18 kali.yang meliputi 4 Kabupaten ( Kabupaten Kerinci, Sarolangun,

Batang Hari dan Kabupaten Muara Jambi ) 2 Kota ( Kota Sungai Penuh dan Kota

Jambi yang menggenangi sebanyak 2.056 unit rumah dan rumah yang terendam

549 unit rumah. Bencana banjir pada tahun 2018 ini bila dihitung di seluruh

daerah yang terjadi bencana banjir yang paling sering terjadi adalah Kota Jambi

4 Ibid

Page 20: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

5

ini dengan jumlah rumah yang tergenang sebanyak : 816 unit dan yang tenggelam

135 unit dengan Kepala Keluarga 1263 (5646 jiwa) hal dapat dilihat pada table

berikut:5

Tabel 1.1

Data Korban Keruskan Akibat Bencana Banjir Bulan Januari-Desember

2018

Jenis Bencana

Jumlah

Kejadian

Korban Jiwa Rumah Rusak

Dan Hilang KK Jiwa Berat Ringan

Kabupaten Kerinci 3 0 81 405 0 0

Kota Sungai Penuh 2 0 900 4500 0 0

Kabupaten Sarolangum 2 0 0 0 0 0

Kabupaten Batanghari 4 0 235 940 0 0

Kabupaten Muara Jambi 1 0 0 0 0 0

Kota Jambi 6 0 1263 5646 0 0

Jumlah 18 0 2497 11,491 0 0

Sumber: Badan Penaggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi 2018

Dilihat dari table diatas banjir yang paling sering terjadi adalah di Kota

Jambi ini dengan jumlah rumah yang tergenang sebanyak : 816 unit dan yang

tenggelam 135 unit dengan Kepala Keluarga 1263 (5646 jiwa). Menurut peneliti

drainase juga berfungsi mengurangi ancaman banjir, namun drainase yang

terdapat di Kota Jambi belum secara utuh berfungsi dengan baik dikarenakan

5 Dokumentasi Badan Penanggulangan Bencana Daaerah (BPBD) Provinsi Jambi

Tahun 2018.

Page 21: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

6

proses pembangunannya, dan kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai

juga memberikan dampak yang besar terjadinya banjir, karna akibat tumpukan

sampah tersebut menyebabkan aliran air tidak lancar atau terhambat, dan juga

dapat menimbulkan pendangkalan sungai atau drainase akibatnya apabila terjadi

hujan lebat debit air tersebut tidak dapat lagi tertampung oleh drainase, sehingga

dapat menimbulkan banjir terjadi disetiap daerah. Seharusnya masyarakat harus

bijak dalam pengolaan sampah, jangan membuang sampah di sungai atau saluran

air, karna berdampak sangat besar terutama saat musim hujan, karna dapat

mengakibatkan banjir.

Dalam mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di Kota Jambi, telah

dilakukan berbagai upaya penanggulangan. Upaya penanggulangan banjir tersebut

dimulai dari di bangunnya system drainase. Sistem drainase ini dibangun dalam

rangka menghindari Kota Jambi dari bencana banjir. Secara umum muncul

permasalahan yang berkaitan dalam penanggulangan bencana Kota Jambi

khususnya banjir adalah pemerintah Kota Jambi tidak memiliki BPBD khusus

untuk kota Jambi, Kantor BPBD yang ada di kota Jambi adalah kantor BPBD

Provinsi jambi yang merupakan kantor pusat dari BPBD yang ada di daerah-

daerah provinsi Jambi. Sehingga tidak terkoordinasinya penanggulangan baik

antara SKPD maupun berbagai elemen masyarakat khususnya sektor terkait

penanganan banjir.

Kenyataan menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan

bencana oleh sebagian masyarakat dirasakan belum merupakan satu kebutuhan

atau hal yang prioritas dan mendesak (basic needs) karena belum menyadari

Page 22: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

7

bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan dapat menimpa siapa

saja. Kurangnya pengetahuan, pemahaman, kesadaran, kepedulian, dan tanggung

jawab akan pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, akan

berakibat jatuhnya korban dan kerugian material apabila terjadi bencana. Dalam

paradigma baru, penanganan bencana adalah suatu pekerjaan terpadu yang

melibatkan masyarakat secara aktif. Pendekatan yang terpadu semacam ini

menuntut koordinasi yang lebih baik di antara semua pihak, baik dari sektor

pemerintah, lembaga-lembaga masyarakat, badan-badan internasional, dan

sebagainya.

Penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi

penetapan kebijakan pembangunan wilayah yang berisiko mengakibatkan

timbulnya bencana, terjadinya bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi (Pasca

Bencana). Tujuan dari penanggulangan bencana adalah memberikan perlindungan

kepada masyarakat dari ancaman bencana, menyelaraskan peraturan perundang-

undangan yang sudah ada, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh, menghargai budaya

local, membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta, mendorong

semangat gotong-royong, kesetia kawanan, dan kedermawanan, dan menciptakan

perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.6

Adapun tahapan-tahapan atau fase-fase dalam bantuan bencana dikenal

dengan siklus penanganan bencana (disaster management cycle). Siklus

manajemen bencana menggambarkan proses pengelolaan bencana yang dimulai

6 Tentang Bencana: http://p2mb.geografi.upi.edu/Tentang_Bencana.html, akses 13

Oktober 2019.

Page 23: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

8

dari sebelum terjadinya bencana berupa kegiatan pencegahan, mitigasi

(pelunakan/pengurangan dampak) dan kesiap siagaan. Pada saat terjadinya

bencana berupa kegiatan tanggap darurat dan selanjutnya pada saat setelah

terjadinya bencana berupa kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Dari permasalahan penanggulangan banjir di atas penulis ingin membahas

mengenai penanggulangan bencana banjir di Kota Jambi pada tahap situasi

terdapat potensi bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Adapun judul yang penulis ambil adalah “Peran Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Dalam Penanggulangan Bencana Banjir di Kota

Jambi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang

akan di jawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

dalam Penanggulangan bencana banjir selama ini?

2. Bagaimana upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

dalam menetapkan Peta Rawan Bencana Banjir di Kota Jambi?

3. Kendala yang dihadapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

dalam Penanggulangan Bencana Banjir di Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini hanya terfokus pada penelitian,

bagaimana pelayanan Peran Badan Penanggulangan Badan Daerah (BPBD) dalam

Menanggulangi Resiko Bencana Banjir di Kota Jambi, Badan Penanggulangan

Page 24: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

9

Bencana Daerah (BPBD) dalam menetapkan Peta Rawan Bencana Banjir di Kota

Jambi, serta kendala-kendala apa saja yang ditemui BPBD dalam penanggulangan

bencana banjir di Kota Jambi.

D. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasaahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka

dalam penelitian ini ditetapkan beberapa tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) dalam menanggulangi resiko bencana banjir di Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) dalam menetapkan Peta Rawan Bencana Banjir di Kota

Jambi

3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam Penanggulangan

Bencana Banjir di Kota Jambi.

Selain itu, penelitian ini tentunya sangat berguna untuk memperkaya ilmu

pengetahuan khususnya berkenaan dengan cara menanggulangi bencana banjir,

baik bagi peneliti maupun para pembaca.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara subjektif, untuk mengembangkan bagaimana pengetahuan,

wawasan dan kemampuan berfikir dalam pembuatan karya tulis

ilmiah.

Page 25: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

10

2. Secara praktis, sebagai masukan atau sumbangan pemikiran bagi

badan maupun instansi terkait.

3. Secara akademis, sebagai bahan masukan ataupun bahan

perbandingan bagi orang-orang yang belum mengetahui peran Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam Upaya Pencegahan

Ancaman Banjir di Kota Jambi.

F. Kerangka Teori

Dalam melengkapi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, maka

peneliti akan menjelaskan kerangka teori (landasan teori) yang merupakan

landasan berpikir dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga

tergambarlah masalah yang disoroti oleh peneliti, di antaranya :

1. Peranan

Peranan merupakan sebuah landasan persepsi yang digunakan setiap orang

yang berinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu

kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya. Dalam kenyataannya, mungkin jelas

dan mungkin juga tidak begitu jelas. Tingkat kejelasan ini akan menentukan pula

tingkat kejelasan peranan seseorang.7

Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila

seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka

dia menjalankan perannya. Sehingga peranan dapat dipandang sebagai landasan

persepsi yang digunakan setiap orang yang beinteraksi dalam suatu kelompok atau

organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibannya.

7 Sedarmayanti, 2004. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Bagian kedua.

Bandar Maju, Bandung hal.3

Page 26: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

11

Peranan dapat pula dipandang sebagai fungsi dan wewenang yang dimiliki

oleh orang atau lembaga yang lahir karena kedudukannya. Menurut

Purwadarminta, peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang

memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan merupakan fungsi dan

wewenang yang berpengaruh terhadap suatu peristiwa

2. Peranan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 24 menyebutkan “Untuk

melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), unsur

pelaksana penanggulangan bencana daerah mempunyai tugas secara terintegrasi

yang meliputi : prabencana, saat tanggap darurat, dan pascabencana.” BPBD

sebagai unsur pelaksana penanggung jawab pelaksanaan penyelenggaraan

penanggulangan bencana, maka Kepala BPBD mempunyai tugas memimpin

BPBD dan menjalankan Tugas dan Fungsi BPBD.8

Mengacu pada landasan diatas, pelaksanaan tugas BPBD mengerucut

menjadi 4 (empat) peran yang saling terkait, yaitu: peran sebagai (1) pengambil

kebijakan/keputusan (policy maker), (2) Koordinator, (3) Think- thank, dan (4)

Administrator. Keempat peran tersebut dijabarkan kedalam pelaksanaan berbagai

kegiatan strategis. Sebagai pengambil kebijakan/keputusan, BPBD menentukan

kebijakan penyusunan penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

Penanggulangan Bencana yang mencakup prabencana, tanggap darurat dan pasca

8 Profil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi. Hlm.19.

Page 27: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

12

bencana yang telah ditetapkan dan tertuang dalam RPJMD Provinsi Jambi tahun

2016-2019.9

3. Penanggulangan Bencana

Bencana adalah suatu kejadian yang disebabkan oleh alam atau oleh karna

ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan

hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan, kejadian ini

terjadi diluar kemampuan masyarakat dengan segala sumber dayanya.10

Sedangkan definsi menurut undang-undang Nomor 24 Tahun2007 pasal 1

ayat 1:” Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh factor alam

dana tau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak

psikologis”. Berdasarkan definisi bencana, bahwa dapat digeneralisasi bahwa

untuk dapat disebut bencana harus dipenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

a. Ada peristiwa

b. Terjadi karena faktor alam atau karena ulah manusia.

c. Terjadi secara tiba-tiba akan tetapi dapat juga terjadi secara perlahan-

lahan/bertahab.

d. Menimbulkan hilangnya jiwa manusia, harta benda, kerugian sosial

ekonomi, kerusakan lingkungan dan lain-lain.

9 ibid

10 Susanto, Sebuah Pendekatan Strategic Management: Disaster Management di Negri

Rawan Bencana, hlm. 18.

Page 28: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

13

e. Berada diluar kemampuan masyarakat untuk menanggulanginya.11

Menurut kamus besar bahasa indonesia penanggulangan adalah suatu

proses, perbuatan dan cara menanggulangi. Penanggulangan bencana menurut UU

RI NO. 24 / 2007 adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan

pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,

tanggap darurat, rehabilitas dan rekontruksi.12

Penanggulangan bencana berangkat dari keterbatasan manusia dalam

memprediksi dan menghadapi bencana. Jadi pengertian ini justru berangkat dari

sikap bahwa bencana tidak sepenuhnya dapat dikendalikan. Penanggulangan

bencana tidak dapat dilaksanakan dengan mengandalkan suatu instansi saja,

melainkan mutlak diperlukan adanya kerja sama antara instansi. Karena sebagai

suatu sistema kerja sama, disin dapat secara langsung bersama-sama menangani

proyek tertentu. Namun juga dapat secara partial yaitu tidak langsung, dimana

saling melengkapi untuk penanggulangan bencana yang terjadi disuatu daerah.13

Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana ada beberapa upaya dalam menanggulangi bencana, antara lain:

a. Kegiatan pencegahan bencana yaitu serangkaian kegiatan yang

dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi

ancaman bencana.

11

Nurjanah, dkk.Manejemnt Bencana (Bandung: Alfa Beta, 2012), hlm 10. 12

Sembring, Himpunan peraturan perundang-undangan RI: Penanggulangan Bencana,

hlm. 10. 13

Soeladi, Manajemen Bencana Alam Tsuname, (Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1995), hlm. 9.

Page 29: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

14

b. Kesiapsiagaan yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui

langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

c. Peringatan dini yaitu serangkaian kegiatan pemberian peringatan

segera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya

bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

d. Mitigasi yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,

baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

kemampuan menghadapi ancaman bencana.

e. Tanggap darurat yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan

segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk

yang ditimbulkan. Sasaran utama dari tahap tanggap darurat adalah

penyelamatan dan pertolongan kemanusiaan.Dalam tahap tanggap

darurat ini, diupayakan pula penyelesaian tempat penampungan

sementara yang layak, serta pengaturan dan pembagian logistik yang

cepat dan tepat sasaran kepada seluruh korban bencana.

f. Rehabilitasi yaitu perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan

publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah

pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi. Sasaran utama

dari tahap rehabilitasi ini adalah untuk memperbaiki pelayanan publik

hingga pada tingkat yang memadai.Dalam tahap rehabilitas ini, juga

diupayakan penyelesaian berbagai permasalahan yang terkait dengan

aspek psikologis melalui penanganan trauma korban bencana.

Page 30: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

15

g. Rekontruksi yaitu pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,

kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat

pemerintahan maupun masyarakat.14

Dari beberapa upaya diatas, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan

penanggulangan becana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan

kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan

bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

4. Faktor Penyebab Bencana

menurut Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana jika dilihat dari faktor penyebabnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Bencana Alam bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaianperistiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa

bumi, tsunami,gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah

longsor. (Pasal 1ayat (2)

2. Bencana Non-Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

rangkaian peristiwa non-alam yang antara lain gagal teknologi, gagal

modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. (Pasal 1 ayat (3).

3. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik

sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. (Pasal 1

ayat (4)).15

14

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan

Bencana . 15

Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Page 31: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

16

Secara umum diketahui bahwa banjir dapat disebabkan oleh faktor alam

dan faktor non-alam, secara faktor alam banjir dapat terjadi akibat berupa curah

hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu banjir

juga dapat terjadi akibat faktor non-alam atau ulah manusia juga berperan penting

seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai,

di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke

dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.

Jika dilihat dari tempo kejadiannya, ancaman dapat terjadi secara

mendadak, berangsur atau musiman. Misalnya ancaman yang terjadi secara

mendadak adalah gempa bumi, tsunami, dan banjir bandang. Sedangkan ancaman

yang berlangsung secara perlaha-lahan atau berangsur adalah banjir genangan,

rayapan, kekeringan dan ancaman yang terjadi pada musiman adalah banjir

(dimusim hujan), kekeringan (di musim kemarau) dan suhu dingin.

Bencana sering diklasifikasikan sesuai kecepatan peristiwa (secara tibatiba

atau perlahan-lahan) atau sesuai penyebabnya (secara alami atau karena ulah

manusia). Pada intinya peristiwa bencana dapat disebabkan oleh perbuatan

manusia dan peristiwa alam.

5. Banjir

Banjir dapat berupa genangan pada lahan yang biasanya kering seperti

pada lahan pertanian, permukiman, pusat kota. Banjir dapat juga terjadi karena

debit atau volume air yang mengalir pada suatu sungai atau saluran drainase

melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya. Luapan air biasanya tidak menjadi

persoalan bila tidak menimbulkan kerugian, korban meninggal atau luka-2, tidak

Page 32: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

17

merendam permukiman dalam waktu lama, tidak menimbulkan persoalan lain

bagi kehidupan sehari-hari. Bila genangan air terjadi cukup tinggi, dalam waktu

lama, dan sering maka hal tersebut akan mengganggu kegiatan manusia.16

Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir

dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau dan banjir laut pasang.

Banjir sungai terjadi karena air sungai meluap. Banjir danau terjadi karena air

danau meluap atau bendungannya jebol. Banjir laut pasang terjadi antara lain

akibat adanya badai dan gempa bumi.

Dilihat dari jenis penyebabnya Kota Jambi merupakan wilayah yang

mempunyai kerentanan terkena bencana banjir. Hal tersebut disebabkan karena

kondisi wilayahnya yang banyak dibelah oleh aliran sungai.Banjir yang sering

terjadi di Kota Jambi adalah banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari sudah

cukup akrab terutama di masyarakat yang bertempat tinggal dibantaran sungai

Batanghari khususnya.

Penyebab banjir terutama karena meluapnya sungai akibat curah hujan

yang tinggi.Selain luapan, juga akibat genangan air yang menumpuk sulit meresap

ke tanah apalagi pada saat sungai dan gorong-gorong terpenuhi air semua pasti

terjadi banjir.Namun dibalik terjadinya banjir banyak faktor-faktor penyebab

banjir akibat ulah manusia. Jadi ada dua faktor yaitu faktor alam dan faktor

perbuatan manusia, antara lain berikut ini:

a. Curah hujan yang tingg

b. Pendangkalan sungai akibat sampah

16

Arief Rosyidie, Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna

LahanJurnal, Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 24/No.3, hlm. 242

Page 33: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

18

c. Perusakan lahan

d. Penebangan hutan

e. Pemukiman sembarangan

Kodoatie dan Syarief, memberikan beberapa contoh dampak atau kerugian

banjir diantaranaya adalah: hilangnya nyawa atau terluka, hilangnya harta benda,

kerusakan permukiman, kerusakan wilayah perdagangan, kerusakan wilayah

industri, kerusakan areal pertanian, kerusakan system drainase dan irigasi,

kerusakan jalan dan rel kereta api, kerusakan jalan raya, jembatan, dan bandara,

kerusakan system telekomunikasi, dll.17

Dalam penanggulangan banjir terdapat tahap-tahap yang perlu dilakukan

secara bertahap, yaitu pencegahan sebelum banjir (prevention), penanganan saat

banjir (response/intervention), dan pemulihan setelah banjir (recovery).

G. Tinjauan Pustaka/Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka/kajian pustaka

sebagai langkah penyusunan skripsi yang diteliti agar terhindar dari kesamaan

judul dan lain-lain dari skripsi yang sudah ada sebelumnya, serta sebagai referensi

penelitian yang berhubungan dengan bencana banjir. Setelah mengadakan tinjauan

pustaka, maka penulis menemukan beberapa skripsi terdahulu yang berhubungan

atau membahas tentang penelitian ini.

Kajian sejenis yang pernah dilakukan antara lain: pertama,Zamril,

mahasiswa dari UIN STS JAMBI, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syariah,

Dengan Judul Skripsi ”Efektifitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah

17

Arief Rosyidie, Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna

LahanJurnal, Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 24/No.3, hlm. 246

Page 34: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

19

(BPBD) Dalam Penanggulangan Bencana Banjir Di Kabupaten Sarolangun” pada

penelitian beliau menggunakan metode Kualitatif, pada Skripsi ini penulis Lebih

berfokus kepada bagaimana cara tepat atau memilih tujuan-tujan yang tepat atau

memilih alternatif dalam penyelesaian bencana banjir yang terjadi di Kabupaten

Sarolangun oleh BPBD.18

kedua,Ersyad Tonnedy (105054102070), dari Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Program Studi Kesejahteraan Sosial 2010. Dengan judul „Tahapan

Penanggulangan Bencana Situ Gintung Oleh PKPU”, pada skripsi ini penelitian

menggunakan metode Kualitatif, pada penelitian ini lebih mengarah pada bencana

non alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa

non alam yang berupa jebolnya tanggul situ gintung. Selain itu subjek dan

penelitian yang berbeda.19

Ketiga, pada skripsi Furqon Hasani (10250074) dari Universitas Islam

Negri Sunan Kalijaga DIY, Fakultas Ilmu Dakwa dan Ilmu Komunikasi, Program

Studi Kesejahtraan Sosial 2015. Dengan judul skripsi “Peran BPBD (Badan

Penangguangan Bencana Dearah) Kabupaten Bantul dalam Mitigasi Bencana

Alam”. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif, Dari skripsi ini peneliti

mendapatkan bahan acuan bagaimana implemantas penanggulangan bencana yang

18

Zamril, “Efektifitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam

Penanggulangan Bencana Banjir Di Kabupaten Sarolangun”, Skripsi Universitas UIN Sulthan

Thaha Saiffudin Jambi, Fakultas Syariah, Jurusan Ilmu Pemerintahan, (2019). 19

Ersyad Tonnedy,„Tahapan Penanggulangan Bencana Situ Gintung Oleh PKPU”

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan Sosial (2010).

Page 35: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

20

di implementasikan di dua daerah yang berbeda sehingga diharapkan dapat

menarik kesimpulan dari kedua karya ilmia ini. 20

Adapun penelitian dengan tema Peran Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) dalam Penanggulangan Bencana Banjir di Kota Jambi, di satusisi

tema yang dikaji yaitu tentang efektifitas BPBD mengatasi banjir di Sarolangun,

penulis ini Lebih berfokus kepada bagaimana cara tepat atau memilih tujuan-tujan

yang tepat atau memilih alternatif dalam penyelesaian bencana banjir yang terjadi

di Kabupaten Sarolangun oleh BPBD Sarolangun. Penelitian yang kedua lebih

fokus pada bencana non alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

rangkaian peristiwa non alam yang berupa jebolnya tanggul situ gintung. Selain

itu subjek dan penelitian yang berbeda. Penelitian yang ketiga meneliti tentang

bencana alam, tidak berfokus pada bencana banjir, bagaimana implementasi

BPBD dalam mitigasi bencana alam, berbeda dengan penelitian yang saya teliti

secara khusus pada objek yang akan diteliti antara lain peran BPBD dalam

pelayanannya menanggulangi bencana banjir di Kota Jambi, fakto-faktor

penyebab banjir di Kota Jambi, dan kendala apa saja yang dihadapi dalam

penanggulangan bencana banjir di Kota Jambi.

20

Furqon Hasani, “Peran BPBD (Badan Penangguangan Bencana Dearah) Kabupaten

Bantul dalam Mitigasi Bencana Alam”. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga DIY, Fakultas

Ilmu Dakwa dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahtraan Sosial (2015).

Page 36: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

21

BAB II

METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman

yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fonomena sosial dan

masalah manusia, Berdasarkan pada pengertian tersebut, penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif dengan maksud tujuan karena peneliti ingin melakukan

penelitian secara mendalam. Metode penelitian kualitatif menyajikan secara

langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.21

Penelitian ini bersifat

deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain

itu, semuanya yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa

yang sudah diteliti.22

Dari pendekatan penelitian kualitatif di atas berdasarkan tujuan penelitian

yang ingin melihat bagaimana peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) dalam penanggulangan bencana banjir diterapkan di Kota Jambi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Provinsi Jambi. Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi dan

pemukiman yang tempat tinggalnya terkena bencana banjir, waktu penelitian ini

dimulai Februari 2019 sampai dengan Februari 2020. Dengan penggunaan unit

21

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, EdisiRevisi, (PT Remaja Rosda

Karya. Bandung: February 2009) Cet-ke20, hlm 10. 22

Ibid.,hlm. 11.

Page 37: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

22

analisis tersebut, maka subjek penelitiannya berupa informan-informan yang

berasan dari pengurus Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlakukan dalam penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian

atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh dari laporan23

, adapun

sumber data primernya adalah wawancara dan observasi.

Data Primer dari penelitian ini adalah data yang di peroleh secara langsung

dari responden dan narasumber yang diteliti dengan cara mengumpulkan secara

langsung dari pihak-pihak terkait. Dalam penelitian ini data primer yang

digunakan adalah sebagai berkut:

1) Hasil Wawancara langsung kepada staf atau pejabat yang berwenang pada

instansi yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

2) Hasil Wawancara langsung kepada beberapa masyarakat yang menjadi korban

bencana banjir di Kota Jambi.

Adapun data primernya yaitu:

a) Undang-Undang Nomor 8 tahun 2008, tentang Badan Penanggulangan Bencana

b) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 12 tentang Penanggulangan

Bencana

23

Tim penyusun, pedomanpenulisanskripsi, (Jambi: FakultasSyariahdanSyariah press,

2012). Hlm 45

Page 38: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

23

c) Peraturan Kepala BNPB (PERKA BNPB) Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Pedoman dan Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kemudian

diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 46

Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD). Berdasarkan UU, PERKA BNPB dan

PERMENDAGRI

d) Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jambi Nomor 9 Tahun 2009 Tanggal 10

Agustus 2009 yang menetapkan Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.

b. Data Skunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara

tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dari tangan

kedua, ketiga, dan seterusnya,24

atau data yang sudah tersedia sehingga peneliti

hanya mencari dan mengumpulkan penulisnya. Data skunder yang digunakan

dalam penelitian ini bersumber dari internet berupa data skripsi, jurnal, tesis,

laporan, disertasi, dan Peraturan perundang-undang yang memiliki hubungan

terhadap subjek dan dokument yang berkaitan dengan penelitian.

1) Fungsi Peta Rawan Bencana, http://nationalgeographic.co.id/forum/topic

1062.html,

2) Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas syariah dan syariah

press, 2012),

24

Ibid hlm 45

Page 39: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

24

3) Zamril, “Efektifitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam

Penanggulangan Bencana Banjir Di Kabupaten Sarolangun”, Skripsi Universitas

UIN Sulthan Thaha Saiffudin Jambi, Fakultas Syariah, Jurusan Ilmu

Pemerintahan, (2019).

4) Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan RdD, Bandung:

Alfabeta,2008.

5) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 12 tentang Penanggulangan

Bencana

2. Sumber data

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh.25

Adapun

yang menjadi sumbaer data ini adalah:

1. Pegawai Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi.

2. Arsip-arsip dan dokumen-dokumen.

3. Masyarakat yang tempat tinggalnya terkena bencana banjir.

4. Pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam menemukan data-data yang abash secara objektif, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data yang dapat

dilakukan dengan Observasi (pengamatan), Interview (wawancara), dan

Dokumentasi.26

1. Observasi

25

Sayuti Una, PedomanPenulisanSkripsi, (Jambi: Fakultassyariahdansyariah press, 2012),

hlm. 45. 26

Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., hlm. 308.

Page 40: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

25

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengadakan penelitian dengan teliti. Serta pencatatan secara

sistematis. Menurut Kartono pengertian observasi ialah studi yang disengaja dan

sistematis tentang fenomena sosial dan gejalah-gejalah sosial dan gejala-gejala

psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Selanjutnya, Tujuan Observasia

adalah mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikasi dari interelasinya element-

element tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba kompleksdalam pola-

pola kultur tertentu.27

Pengamatan yang dilakukanharus tetap sesuai dengan judul

dan tujuan dari penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

observasi nonpartisipan, yakni penulis tidag terlibat dalam kegiatan atau

fonemena yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Maksud dari kegiatan wawancara ini seperti ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba antaralain, mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,

organisasi, perasaan, motifasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan.28

Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara

terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.

27

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik, (Jakarta:P.T.Bumi

Aksara,20130) hlm.143. 28

Lexy J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif…,hlm. 186.

Page 41: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

26

1. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpuan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengatahui dengan pasti tentang

informasi apa yang akan diperoleh.

2. Wawancara semi terstruktur jenis wawancara ini sudah termasuk dalam

katagori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas di

bandingkan dengan wawancara terstruktur.

3. Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.29

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, ataukarya-karya monumental dari seseorang. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif.30

Dokumentasi adalah teknik yang digunakan dalam menganalisis data

mengenai hal-hal atau variabel-variabel benda tertulis (catatan) seperti buku-buku,

majalah dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian dan

sebagainya.31

E. Teknik Analisis Data

29

Prof.Dr.Sugiyono, Metode PenelitianPendidikan..., hlm. 322. 30

Ibid., hlm. 329 31SuharsimiArikuntono,ProsedurPenelitian(Jakarta: Prenada Media Group, 2011).

Hlm.149.

Page 42: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

27

Analisis data sebagai bagian dari isi penelitian, mendasarkan analisisnya

dari data yang disajikan.32

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang

sangat kritis dalam penelitian.33

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan

teknik analisis data versi Miles dan Huberman sebagai berikut:34

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci, untuk itu perlu segera dilakukan

analisis data melalui reduksi data yang berarti merangkum dan memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data atau

data reduction dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis

yang menajamkan menggolongkan, mengkategori sasikan, mengarahkan,

membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa

sehingga akhirnya data yang terkumpul dapat diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data atau data display adalah pendeskripsian sekumpulan

informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dapat juga berbentuk

matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna

32 Suratman dan Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum…, hlm. 156.

33 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian…, hlm. 40 34

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), hlm. 85-87.

Page 43: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

28

menggabungkan informasi tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah

dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan di akhir

penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan

verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang

disepakati oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan.

F. Sistematika Penulisan

Guna mengatahui isi skripsi ini secara umum, dapatlah disimak

sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I. Pendahuluan: Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfat

penelitian, Kerangka Teori dan Tinjaun Pustaka. Bab ini

merupakan permasalahan yang merupakan landasan berpikir bagi

bab-bab selanjutnya.

BAB II. Metodologi Penelitian: Dalam bab ini dibahas mengenai

pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber dan

jenis data, unit analisis, instrument pengumpulan data, teknik

analisis data, sistematika penulisan, dan jadwal penelitian.

Bab III. Gambaran Umum Lokasi Penelitian: membahas mengenai kondisi

obyektif penelitian, visi dan misi, tugas dan fungsi dan program

kegiatan serta struktur kepagawaian Dinas Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi Jambi.

Page 44: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

29

Bab IV. Pembahasan: berisikan tentang pembahasan mengenai bagaimana

peran dari lembaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Jambi.

Bab V. Penutup: Dalam bab ini berisitentang kesimpulan dan hasil

penelitian serta saran-saran terkait dengan peran dari lembaga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

menanggulangi bencana banjir di Kota Jambi.

Page 45: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

28

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis

1. Geografis

Kota Jambi merupakan ibu kota Provinsi Jambi yang lebih dikenal

dengan sebutan “Tanah Pilih Pusako Betuah”.Wilayah Kota Jambi dikelilingi

oleh wilayah Kabupaten Muaro Jambi baik dari arah Utara, Selatan,

Barat,maupun Timur. Luas de facto Kota Jambi sesuai RTRW 175,53 Km2

yang terdiri dari:

a. Kecamatan Kotabaru = 26,26 Km (14,96 %)

b. Kecamatan Jambi Selatan = 7,51 Km (4,27 %)

c. Kecamatan Jelutung = 7,63 Km (4,34 %)

d. Kecamatan Pasar Jambi = 1,67 Km (0,95 %)

e. Kecamatan Telanaipura = 19,20 Km (10,93 %)

f. Kecamatan Danau Teluk = 15,20 Km (8,65 %)

g. Kecamatan Pelayangan = 12,77 Km (10,12 %)

h. Kecamatan Jambi Timur = 14,32 Km (8,15 %)

i. Kecamatan Alam Barajo = 39,87 Km (22,71 %)

j. Kecamatan Danau Sipin = 7,27 Km (4,14 %)

k. Kecamatan Paal Merah = 23,77 Km (13,54 %)

Secara geografi wilayah Kota Jambi terletak di antara 103o 30‟1,67‟‟

Bujur Timur sampai 103o40‟0,22‟‟ Bujur Timur. 01

o30‟2,98‟‟ Lintang

Page 46: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

29

Selatan sampai 01o40‟1,07‟‟ Lintang Selatan. Geografi wilayah Kota Jambi

secara keseluruhan terdiri atas daratan seluas 94,81% dan perairan seluas

5,19%. Topografi wilayah Kota Jambi terdiri dari sebagian besar datar (0-

2%), bergelombang (2-8%), dan sedikit curam (8-15%) dengan komposisi

sebagai berikut :

a. Datar (0-2%) = 54,53 %

b. Bergelombang (2-8%) = 24,66 %

c. Curam (8 – 15%) = 15,62 %

Wilayah Kota Jambi memiliki ketinggian dengan kisaran 10 – 60 m dari

permukaan laut. Berdasarkan kecamatan, sebagian besar wilayah Kecamatan

Pasar Jambi, Pelayangan, dan Danau Teluk berada pada ketinggian 0 – 10

meter dari permukaan laut, sedangkan wilayah Kecamatan Telanaipura,

Danau Sipin, Jambi Selatan, Paal Merah, Jelutung, Jambi Timur, Kotabaru,

dan Alam Barajo sebagian besar berada pada ketinggian 10 – 60 meter dari

permukaan laut.35

Kota Jambi beriklim tropis. Musim hujan jatuh pada bulan Oktober

sampai dengan bulan April (dipengaruhi oleh Musim Timur Selatan) dan

musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan Oktober (dipengaruhi

oleh Musim Barat). Suhu rata-rata terendah berkisar 26,0oC dan tertinggi

berkisar 34,9oC. Kelembaban udara rata-rata terendah berkisar 80% dan

tertinggi berkisar 86%. Curah hujan rata-rata terendah berkisar 29,1 mm dan

tertinggi berkisar 326,0 mm. Sedangkan kecepatan angin rata-rata terendah

35

Dokumentasi RKPD Kota Jambi Tahun 2019

Page 47: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

30

berkisar 16 knots dan tertinggi berkisar 28 knots. Penduduk Kota Jambi

adalah heterogen, jumlah penduduk Kota Jambi Tahun 2017 tercatat 609.620

jiwa. Dilihat dari segi kepadatan penduduk tahun 2017 maka kepadatan per

Km2 menurut Kecamatan adalah:

a. Kecamatan Kotabaru = 2.911 Orang/Km2

b. Kecamatan Jambi Selatan = 7.410 Orang/Km2

c. Kecamatan Jelutung = 9.581 Orang/Km2

d. Kecamatan Pasar Jambi = 9.202 Orang/Km2

e. Kecamatan Telanaipura = 2.888 Orang/Km2

f. Kecamatan Danau Teluk = 839 Orang/Km2

g. Kecamatan Pelayangan = 1.061 Orang/Km2

h. Kecamatan Jambi Timur = 5.105 Orang/Km2

i. Kecamatan Alam Barajo = 2.483 Orang/Km2

j. Kecamatan Danau Sipin = 7.818 Orang/Km2

k. Kecamatan Paal Merah = 3.927 Orang/Km2

Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dibandingkan penduduk berjenis kelamin perempuan (sex ratio

:103,10). Jumlah penduduk36

B. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.

1. Sejarah Singkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

provinsi Jambi.

36

Ibid

Page 48: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

31

Sebelum dibentuknya BPBD, pemerintah telah membentuk suatu badan

yang khusus menangani masalah bencana dan pengungsi.Badan tersebut

adalah Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengungsi

(Bakornas PBP). Meskipun badan tersebut diberi kewenangan untuk

menanggulangi bencana dan pengungsi, namun badan ini tidak diberi

kewenangan untuk menjalankanfungsi koordinasi yang sesungguhnya

sehingga tidak dapat dengan serta-merta menggerakkan departemen teknis

terkait yang punya sumber daya manusia dan dana ketika bencana terjadi. Hal

ini disebabkan karena tidak adanya peraturan yang memberi kekuatan hukum

guna memaksa semua unsur untuk menanggulangi bencana.

Selama ini badan penanganan bencana di tingkat nasional hingga ke

tingkat kabupaten dalam bentuk satuan pelaksana (satlak) sifatnya hanya

koordinatif dalam hal bantuan dan kerjasama dengan semua stakeholder dan

pihak luar negeri. Bakornas PB sendiri hanya sebuah sekretariat yang berada

di bawah kantor Wakil Presiden.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diusulkan pembentukan semacam

Badan Penanggulangan Bencana yang merupakan badan setingkat

departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden menggantikan

Bakornas PB yang selama ini ada.Selain di pusat, di daerah pun dibentuk unit

pelaksana daerah yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang bersifat

operasional.37

37

Sedarmayanti, 2004.Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Bagian

kedua.BandarMaju, Bandung, hlm. 65.

Page 49: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

32

Sejalan dengan telah diundangkannya UU Nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana, terutama yang berkaitan dengan pasal 18 dan 19,

Peraturan Kepala BNPB (PERKA BNPB) Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Pedoman dan Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

kemudian diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI)

Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Berdasarkan UU, PERKA BNPB dan PERMENDAGRI tersebut, maka

diterbitkanlah Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jambi Nomor 9 Tahun

2009 Tanggal 10 Agustus 2009 yang menetapkan Pembentukan Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Provinsi Jambi.

2. Visi Dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota

Jambi

a. Visi

Pelaksanaan Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan

tanggung jawab Pemerintah yang dalam pelaksanaannya melibatkan

seluruh dinas atau instansi terkait dalam penanggulangan bencana, dunia

usaha dan masyarakat. Dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan

daerah dan mewujudkan Visi Gubernur : Terwujudnya Jambi Yang

Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera (TUNTAS)

2019, maka Visi BPBD Provinsi Jambi 2016-2019 adalah:

“Masyarakat Tangguh Dalam Menghadapi Bencana”

Page 50: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

33

Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin

diwujukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi pada

akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-

2025 yaitu bagaimana negara secaara tangguh mampu memberikan

perlindungan kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari

bencana, menjauhkan bencana dari masyarakat, meningkatkan

kemampuan daya lenting masyarakat untuk pulih kembali dari dampak

bencana.38

b. Misi

Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana serta sesuai dengan tugas dan fungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi yang ditetapkan

melalui Perda Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Kelembagaan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi, maka dalam rangka

pencapaian visi penanggulangan bencana, maka ditetapkan misi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Tahun 2016 – 2019

yaitu :

1) Melindungi masyarakat dari ancaman bencana dengan

membangun budaya pengurangan risiko bencana dan

kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi bagian

yang terintegrasi dalam pembangunan daerah.

38

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 51: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

34

2) Membangun sistem penanganan darurat bencana secara cepat,

efektif dan efisien.

3) Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat

pascabencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih

baik yang terkoordinasi dan berdimensi pengurangan risiko

bencana.

4) Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan

peralatan penanggulangan bencana.

5) Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara transparan

dengan prinsip good governance.39

3. Tujuan, Dan Sasaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Provinsi Jambi

a. Tujuan

Sebagai penjabaran atas Visi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi Jambi, maka tujuan yang akan dicapai oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi dalam periode

pelaksanaan lima tahun kedepan, adalah:

1) Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap

pengurangan risiko bencana, yang terintegrasi dalam dimensi

pembangunan dan kehidupan masyarakat

2) Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat

bencana

39

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 52: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

35

3) Memulihkan daerah terdampak bencana melalui kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana

4) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan tata kelola logistik

dan peralatan penanggulangan bencana sesuai standar

minimal yang ditetapkan BNPB

5) Meningkatkan kapasitas pelayanan dan kinerja

penyelenggaraan penanggulangan bencana

6) Meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan pengawasan dalam

rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan

bencana yang efektif, efisien, transpan dan akuntabel.40

b. Sasaran

Adapun sasaran yang dicapai BPBD Provinsi Jambi pada tahun

2016 – 2019 adalah :

1) Meningkatnya kapasitas ketangguhan daerah dalam

menghadapi bencana melalui upaya pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana

2) Meningkatnya kecepatan respon dan kapasitas sumber daya

dalam penanganan darurat bencana.

3) Meningkatnya pelayanan terhadap korban bencana

4) Meningkatnya sosialisasi penanganan darurat bencana kepada

pemangku kepentingan

40

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 53: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

36

5) Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat terdampak

bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi

pascabencana

6) Meningkatnya dukungan logistik dan peralatan

penanggulangan bencana yang memadai untuk kesiapsiagaan

7) Meningkatnya kapasitas tata kelola logistik dan peralatan

penanggulangan bencana

8) Meningkatnya administrasi dan kualitas perencanaan,

pelaksanaan anggaran,penata kelolaan barang milik daerah

(BMD) dan meningkatnya kualitas dan kinerja sumberdaya

manusia

9) Terwujudnya akuntabilitas dan good governance.41

4. Strategi Dan Arah Kebijakan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Provinsi Jambi

a. Strategi

Sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan BPBD Provinsi Jambi 2016 –

2019 dalam rangka mewujudkan keberhasilan Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana Provinsi Jambi diperlukan suatu rencana

penanggulangan bencana yang berkualitas serta kebijakan kebencanaan

lainnya yang akan mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan

penanggulangan bencana, maka strategi yang akan dilakukan dalam

periode 2016 – 2019 adalah sebagai berikut :

41

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 54: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

37

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya dan

pelayanan aparatur yang handal dan tangguh melalui pendidikan

dan pelatihan, bimbingan teknis dan kegiatan kebencanaan serta

meningkatkan sarana prasarana, anggaran dan koordinasi

penanggulangan bencana dengan Kabupaten/Kota dan Stake

holder.

2) Meningkatkan sosialisasi dan upaya persuasif agar masyarakat

memahami arti penting pembangunan bagi kesejahteraan rakyat.

3) Meningkatkan upaya preventif dan deteksi dini terhadap

kemungkinan terjadinya bencana.42

b. Arah Kebijakan

Arah kebijakan yang akan dilaksanakan BPBD Provinsi Jambi pada

tahun 2016 – 2019 adalah :

1) Peningkatan penguatan kapasitas aparatur Pemerintah dan

masyarakat dalam usaha mitigasi resiko bencana serta

penanganan bencana.

2) Meningkatkan upaya pengurangan resiko bencana dengan

melaksanakan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana.

3) Meningkatkan upaya penanganan kedaruratan dan logistik

secara cepat, tepat dan efektif serta terkoordinir/terpadu.

42

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 55: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

38

4) Meningkatkan pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non

fisik diwilayah pasca bencana secara terpadu dan menyeluruh.

5) Penyiapan sumberdaya yang memadai dalam rangka

kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.

6) Meningkatkan kerjasama penanggulangan bencana antar

dinas/instansi terkait penanggulangan bencana, dunia usaha dan

masyarakat serta memberikan fasilitas bagi peningkatan

profesionalisme SDM, kuantitas dan kualitas lintas sarana

prasarana serta pendanaan dalam rangka meningkatkan kinerja

organisasi BPBD. 43

5. Program Dan Kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Provinsi Jambi.

Perencanaan Pembangunan Penanggulangan bencana diarahkan untuk

menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka

menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara

pemerintahan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan melibatkan peran

masyarakat (individu, keluarga, kelompok. Masyarakat dan organisasi non

Pemerintah yang berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan

baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun

penanggung jawab).

43

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 56: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

39

Sebagaimana perencanaan pembangunan lainnya, perencanaan

pembangunan penanggulangan bencana merupakan perpaduan perencanaan

yang:

a. Partisipatif

b. Dari atas (top-down)

c. Dari bawah (bottom-up)

Perencanaan Partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak

yang berkepentingan (Stakeholder) terhadap setiap pembangunan

penanggulangan.Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan

menciptakan rasa memiliki.

Perencanaan dari atas merupakan media untuk penyesuaian sumber dana

penegakan rambu-rambu substansi serta administrasi, sementara perencanaan

dari bawah dilaksanakan agar rencana program benar-benar realistic sesuai

kondisi, kebutuhan, dan potensi lapangan. Proses dari atas dan dari bawah

diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional,

Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Ketiga pendekatan ini harus

didasarkan pada data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,

komitmen dan integritas perencanaan disemua lapisan.44

Sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Organisasi Pelaksana Daerah

BPBD Provinsi Jambi, sebagai berikut :

44

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 57: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

40

a. Disusun Profil sebagai acuan rencana program jangka menengah,

mengacu kepada RPJMD 2016-2019

b. Menindaklanjuti dengan penyusunan rencana kerja pemerintah

daerah (RKPD) dan rencana kerja anggaran SKPD (RKA-SKPD)

c. Perumusan perencanaan dengan mengakomodasikan filosofi, konsep

dan kebutuhan/kondisi actual dibidang penanggulangan bencana

d. Merumuskan penjabaran rencana program tahunan secara lebih

“Holistik Integratif”: sesuai kebutuhan, kemampuan didalam konteks

pembangunan daerah dan bidang lain, tidak Eksklusif dan

Konservatif

e. Mencermati proporsi-proporsi antar ruang-ruang mata anggaran

sehingga pembelanjaan menjadi efisien, tidak ada biaya terbuang,

kegiatan optimal mengacu pada rambu-rambu pekerjaan social. Hal

ini sangat perlu disadari, agar karakteristik program-program

penanggulangan bencana jelas dan terjaga.

f. Membuka komunikasi, informasi, koordinasi yang lebih luas dan

bermanfaat dengan daerah, masyarakat, dunia usaha dan lintas sector

dalam proses perencanaan, untuk mempertegas eksistensi,

memperkaya muatan dan menyerap aspirasi, perhatian untuk jajaran

legislative

g. Sosialisasi, arah, isi, mekanisme rencana program memanfaatkan

sumber yang tersedia secara optimal, sehingga pemahaman dan

keselarasan Provinsi, Kabupaten, Kota- Masyarakat optimal,

Page 58: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

41

demikian pula dengan sosialisasi secara regular dengan jajaran

pengawasan sehingga antara fungsi perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan benar-benar mengalir, antara lain menghasilkan

“Rolling-Plan”

h. Memperhatikan rambu-rambu penganggaran sesuai peruntukkan

sumber APBN (Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan), sehingga

perpaduan APBD-APBN dapat diarahkan untuk :

1) Meningkatkan jangkauan sasaran program

2) Meningkatkan kualitas penanggulangan bencana

Untuk mendukung upaya penanganan permasalahan social maka

diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, sarana

dan prasarana serta penganggaran yang cukup selain menyusun rencana

upaya peningkatan penanganan melalui :

a. Penguatan regulasi dan kapasitas kelembagaan

b. Perencanaan dan Penelitian Penanggulangan Bencana terpadu

c. Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan

d. Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat

e. Perlindungan Masyarakat dari Bencana dan Penanganan Bencana45

6. Tugas Pokok , Fungsi dan Struktur Organisasi BPBD Provinsi

Jambi

a. Tugas Pokok dan Fungsi BPBD

1) Perda Provinsi Jambi Nomor 9 Tahun 2009

45

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 59: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

42

BPBD Provinsi Jambi dibentuk bedasarkan Perda No. 9 Tahun

2009 mempunyai tugas pokok, yaitu :46

a) Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan

bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi

secara adil dan setara.

b) Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

c) Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan

bencana.

d) Menyusun menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.

e) Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana

kepada Gubernur setiap bulan sekali dalam kondisi normal

dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana.

f) mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan

barang.

g) Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang

diterima dari anggaran pendapatan dan belanja daerah dan

sumber dana lain yang syah.

h) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

46

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 60: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

43

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, BPBD Provinsi Jambi

menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat,

tepat, efektif dan efisien

b) Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.47

2. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 pada pasal 5

menyebutkan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi

penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan

bencana”.

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 18 ayat 1

menyebutkan ”Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5 membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah”.

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 18 ayat 2

menyebutkan ”BPBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas :

a. Badan pada tingkat provinsi dipimpin oleh seorang pejabat

setingkat di bawah gubernur atau setingkat eselon Ib.

47

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 61: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

44

b. Badan pada tingkat kabupaten/kota dipimpin oleh seorang

pejabat setingkat di bawah Bupati/ Walikota atau setingkat

eselon IIa.

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 19 ayat 1

menyebutkan ”BPBD terdiri atas unsur : a. pengarah

penanggulangan bencana; dan b. pelaksana penanggulangan

bencana. “Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 19 ayat 2

menyebutkan” Pembentukan BPBD sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan melalui koordinasi dengan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana”.48

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 23 ayat 1

menyebutkan “Pembentukan unsur pelaksana penanggulangan

bencana daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)

huruf b merupakan kewenangan pemerintah daerah”

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 23 ayat 2

menyebutkan “Unsur pelaksana penanggulangan bencana daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a.

koordinasi, b. komando, dan c. pelaksana dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana pada wilayahnya.”

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 pada pasal 24 menyebutkan

“Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23

48

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 62: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

45

ayat (2), unsur pelaksana penanggulangan bencana daerah

mempunyai tugas secara terintegrasi yang meliputi :

a. Prabencana

b. saat tanggap darurat

c. pascabencana.

BPBD sebagai unsur pelaksana penanggung jawab pelaksanaan

penyelenggaraan penanggulangan bencana, maka Kepala BPBD

mempunyai tugas memimpin BPBD dan menjalankan Tugas dan

Fungsi BPBD.

Mengacu pada landasan diatas, pelaksanaan tugas BPBD

mengerucut menjadi 4 (empat) peran yang saling terkait, yaitu peran

sebagai:49

a. pengambil kebijakan/keputusan (policy maker)

Sebagai pengambil kebijakan/keputusan, BPBD menentukan

kebijakan penyusunan penetapan pedoman dan pengarahan

terhadap usaha Penanggulangan Bencana yang mencakup

prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana yang telah

ditetapkan dan tertuang dalam RPJMD Provinsi Jambi tahun

2016-2019.

b. Koordinator

49

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 63: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

46

Sebagai Koordinator, BPBD antara lain melakukan berbagai

kegiatan koordinasi dengan para dinas/instansi terkait dalam

penanggulangan bencana di Kab/Kota se- Provinsi Jambi baik

dalam rangka pelaksanaan tugas utama dibidang

penanggulangan bencana maupun tugas-tugas lainnya dari

Gubernur/Pemerintah seperti dalam hal perumusan, penetapan

dan penanganan permasalahan penanggulangan bencana dan

pelaksanaan pengusulan anggaran pembiayaan melalui anggaran

daerah dan pusat untuk kebencanaan dan rehabilitasi pasca

bencana terhadap daerah yang terkena bencana.

c. Think- thank

Sebagai Think Thank, BPBD melakukan

kajian/telaahan/evaluasi kebijakan penanggulangan bencana

baik sebagai masukan untuk penyusunan rencana PB dan

penanganan terhadap korban bencana.

d. Administrator.

Sebagai Administrator, antara lain pengelolaan dokumen

perencanaan dibidang penanggulangan bencana, penyusunan dan

pengelolaan laporan hasil pemantauan terhadap pelaksanaan

penanggulangan bencana, penyusunan dan pengelolaan laporan hasil

pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam kondisi

Page 64: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

47

normal maupun darurat serta pembinaan dan pelayanan terhadap

administrasi penyelenggaran penanggulangan.50

50

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 65: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

48

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PROVINSI JAMBI

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KEPALA (EX-OFFICIO)

UNSUR PENGARAH

- INSTANSI - PROFESIONAL/AHLI

UNSUR PELAKSANA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KEPALA

PELAKSANA

BPBD

SUB BAGIAN

UMUM

&KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

PERENCANAAN

&PELAPORAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN

SEKRETARIS

BIDANG PENCEGAHAN &

KESIAPSIAGAAN

BIDANG

KEDARURATAN

&LOGISTIK

BIDANG REHABILITAS

&REKONSTRUKSI

SEKSI

KESIAPSIAGAAN

SEKSI PENCEGAHAN

SEKSI KEDARURATAN

SEKSI REHABILITASI

SEKSI LOGISTIK

SEKSI REKONSTRUKSI

Page 66: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

49

1. Sumber Daya BPBD Provinsi Jambi

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, BPBD

Provinsi Jambi sampai dengan bulan Maret 2019 memiliki Sumber Daya

Aparatur sebanyak 67 orang yang terdiri dari 38 (Tiga Puluh Delapan ) orang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 29 (Dua Puluh Sembilan ) orang Pegawai

Non PNS yang ditempatkan dilingkungan BPBD Provinsi Jambi.51

Sumber Daya Aparatur yang dimiliki tersebut dapat digambarkan pada

tabel dibawah ini :

Tabel 02

Keadaan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jabatan \ Eselon

51

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

No Eselon Jumlah Keterangan

1. I 1 Kepala BPBD

Ex- Offocio

2. II 1 Kepala Pelaksana

BPBD

3. III 4 1 Orang

Sekretaris dan 3

Orang Kabid

4. IV 9 3 Orang

Kasubbag dan 6

Orang Kasi

Page 67: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

50

Tabel 03

Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan\Ruang52

No Gol \ Ruang Maret 2019 Keterangan

1. IV \ e 1 Kepala Exposio

2. IV \ d -

3. IV \ c 1 Kepala Pelaksana

4. IV \ b 2

5. IV \ a 5

JUMLAH 9

52

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

5. Jabatan

Fungsional

- -

6. Jabatan Lainnya 24 Pelaksana

7. Status

Kepegawaian

Lainnya

29 Tenaga Kerja

Kontrak (Non

PNS)

JUMLAH 67 -

Page 68: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

51

6. III \ d 12

7. III\ c 4

8. III \ b 8

9. III \ a 2

JUMLAH 26

10. II\d -

11. II\c 2

12. II\b 1

13. II\a -

JUMLAH 3

14. I\d -

15. I\c -

16. I\b -

17. I\a -

JUMLAH 38

Page 69: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

52

Table 04

Keadaan PNS dan Non PNS Berdasarkan Pendidikan53

No Pendidikan Maret 2018 Keterangan

1. SD -

2. SLTP -

3. SLTA 5

4. D1 \ D2 -

5. SARMUD \ D3 -

6. SARJANA 23

7. S – 2 10

8. S – 3 -

JUMLAH 38

53

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 70: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

53

Tabel 05

Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Maret 2018 Keterangan

1. PRIA 28

2. WANITA 10

JUMLAH 38

Tabel 06

Keadaan Pegawai Berdasarkan Umur54

No Umur Maret 2016 Keterangan

1. < 20 Tahun -

2. 21 – 30 Tahun 29

3. 31 – 40 Tahun 6

4. 41 – 50 Tahun 16

5. > 50 Tahun 16

JUMLAH 67

54

Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

Page 71: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

54

Dalam upaya peningkatan kemampuan dan pengetahuan di bidang

kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI dan BPBD Propvinsi

Jambi telah melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang memiliki

standar Sertifikasi Nasional dan Daerah. Hal ini dapat dilihat pada tabel :

Tabel 07

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)55

55 Dokumentasi BPBD Provinsi Jambi, 2019

No Jenis Diklat Yang Diikuti

Pelaksa

na

Diklat

Tahun

Diklat

Jabatan Jumlah

Peserta

Sertifikasi

1.

Peningkatan Kapasitas

Pejabat BPBD Dalam

Penanggulangan Bencana

BNPB

2018

Eselon II

1 Nasional

2.

Senior Management

Traning

BNPB

2018

Eselon II

1

Nasional

3. Pelatihan Dasar

Manajemen Tingkat Teknis

/ Analisis Bencana

BNPB

2018

Eselon III

4 Nasional

4. Pelatihan Dasar

Manajemen Tingkat Teknis

/ Analisis Bencana

BNPB

2016,

2017,

2018

Eselon IV

7 Nasional

5. Pelatihan Dasar

Manajemen Tingkat Teknis

/ Analisis Bencana

BNPB

2017

,2018

Staf

14

Nasional

6. Pelatihan Dasar

Manajemen Tingkat

Manajerial Bencana

BNPB

2012

,2016

Staf

4

Nasional

Page 72: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

55

7. Pelatihan Koordinasi dan

Kaji Cepat Bencana

BNPB

2016,

2018

Eselon IV

4 Nasional

8. Pelatihan Kordinasi dan Kaji

Cepat Bencana

BNPB 2016,

2018

Staf

6 Nasional

9.

Diklat Management

Disaster Bulding

PMI &

BNPB

2011

Staf

2

Nasional

10.

Diklat Management

Disaster Bulding

PMI &

BNPB

2011

Staf

2

Nasional

11. Pelatihan Penyelenggaraan

Manajement Pusdalops

BNPB 2011,

Eselon &

IV Staf

4 Nasional

12. Pelatihan Penyelenggaraan

Data & Informasi Pusdalops

BNPB 2011,

Eselon &

IV Staf

4 Nasional

13. Pelatihan Pengoperasian

Mobil Satelit (Comod)

BNPB 2012,

Staf

2 Nasional

14. Pelatihan Pengoperasian

Perahu Amfibi dan Mercuri

BNPB 2012,

Staf

2 Nasional

15. Pelatihan Pengoperasian

Mesin Peralatan Pemadam

Karhutla

BNPB

&BPBD

2017,

Staf

15 Nasional

16. Pelatihan Pengoperasian

Alat Komunikasi Bencana

BNPB 2016,

Staf

2 Nasional

17. Pelatihan Pengoperasian

Alat Komunikasi Bencana

BPBD 2018,

Staf

10 Daerah

Page 73: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

Menanggulangi Resiko Bencana Banjir di Kota Jambi

Bencana banjir di Kota Jambi seolah tak pernah berhenti, setiap kali hujan

lebat yang melanda Kota Jambi berpotensi menimbulkan banjir. Banjir yang

terjadi dibeberapa titik kota Jambi salah satunya di sebabkan karena drainase tidak

mampu mengalirkan air hujan secara maksimal, bahkan ada juga setelah

dibangun drainase baru justru semakin membuat banjir, padahal sebelumnya

sebelum diperbaiki tidak terjadi banjir. Sebelum mengetahui bagaimana peran

BPBD dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Jambi sebaiknya mengetahui

faktor-faktor penyebab terjadinya banjir di Kota Jambi. Sebagian besar penyebab

banjir dikarnakan tidak berfungsinya dengan baik, baik drainase yang baru

dibangun dengan system tertutup maupun drainase lama.

Dari 11 Kecematan yang ada di Kota Jambi ada 8 Kecamatan yang saat ini

rawan terendam banjir. Banjir ini disebabkan karena sebagian aliran drainase yang

tersumbat. Delapan Kecematan itu adalah Kecematan Jambi Selatan, Jambi timur,

Jelutung, Kota baru, Alam Barajo, Telanaipura, Danau Teluk, dan Palayangan.

Jika dilihat dari besar dan intensitas banjir yang melanda Kota Jambi, tentu

sangat banyak kerugian materinya, antara lain:

Page 74: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

57

a. Terganggunya masyarakat untuk beraktifitas, karna banjir yang terjadi

mengakibatkan susahnya masyarakat untuk beraktifitas seperti

sebelum terjadinya banjir.

b. Kerugian materil, seperti rusaknya perabot dan barang-barang

elektronik karena terendam banjir, dan juga mengakibatkan

masyarakat tidak bisa melakukan interaksi dagang dan bekerja seperti

biasa.

c. Maraknya penyakit-penyakit pasca banjir, misalnya flu, diare,

muntaber, dan lain sebagainya.

Selain kerugian materil, banjir yang melanda Kota Jambi juga

mengakibatkan rusaknya citra Kota Jambi, karna tidak mencerminkan dari

program pemerintah Kota Jambi yang digulirkan hingga ketingkat RT, seperti

Kampung Bantar (Bersih, Aman, Pintar). Dengan program ini masyarakat lebih

peduli dengan lingkungan sehingga lingkungan bebas dari sampah-sampah

plastik, dan kerusakan lingkungan sehingga terhindar dari bencana banjir, tetapi

pada faktanya banjir masih sering terjadi di Kota Jambi.

banjir di Kota Jambi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah

sebagai berikut:56

a. Kurangnya kesadaran masyarakat

Salah satu penyebab utama banjir di Kota Jambi adalah kurangnya

kesadaran masyarakat, terutama dalam hal membuang sampah. Banyak

masyarakat yang masih membuang sampah kesungai. Sampah-sampah ini

56

Observasi, 14 Desember 2019

Page 75: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

58

selanjutnya akan mengendap dan mengakibatkan pendangkalan di dasar

sungai dan menyebabkan sungai tidak lagi mampu menampung debit air

yang besar, sehingga terjadilah banjir.

b. Kanal Kota Jambi yang tidak terawat dengan baik

Gambar IV.1

Kondisi Kanal Di Telanai Pura Kota Jambi

Untuk menanggulangi banjir, pemerintah Kota Jambi membangun

sebuah kanal yang mana kanal ini berfungsi menampung dan mengalirkan

air yang datang dari parit sekunder dan parit primer. Kanal ini berjasa

besar untuk menghindarkan Kota Jambi dari banjir. Namun seiring

berjalannya waktu, kanal ini mulai tidak terurus perawatannya. Hal ini

dapat terlihat dari rimbunnya tanaman dan lalang, dan rusaknya tembok

Page 76: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

59

dinding, dan banyaknya sampah di kanal ini. Kurangnya perawatan dan

rusaknya kanal ini di takutkan dapat mengurangi efektivitas fungsi kanal

dalam menampung air dan menyalurkannya saat musim hujan melanda.

c. Adanya pendangkalan sungai

Adanya pendangkalan sungai ini secara otomatis akan

mengakibatkan terjadi beberapa kerusakan pada penampang air, juga

penyempitan pada penampang air. Penyempitan penampang air

mengakibatkan anak-anak sungai harus mengantri untuk dapat masuk ke

penampang air. Padahal dalam kenyataannya, Penampang air ini juga

sudah banyak mengalami sedimentasi , dan akibatnya parit primer ini juga

ikut mengantri sehingga kecepatan air berkurang. Dan jika terjadi antrian

pada parit primer , maka terjadi peningkatan kotoran atau biasa disebut

sedimen. Ketika arus air melemah, maka sedimen akan lebih cepat

sehingga parit harus mengantri, itulah sebabnya bisa terjadi banjir di

beberapa tempat.

d. Banyaknya drainase yang bermasalah dan daerah resapan menjadi

bangunan.

Salah satu penyebab terjadinya banjir di kota jambi bisa begitu

muda terjadi disaat hujan lebat berlangsung adalah drainase yang

bermasalah, dan karena banyaknya daerah resapan sudah banyak menjadi

bangunan. Salah satu tempat yang menjadi rawan banjir adalah kawasan

lapas klas II Jambi dan sekitarnya juga menjadi rawan banjir, bahkan

dinding lapas sampai jebol karna tidag bisa menahan volume air hingga

Page 77: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

60

puluhan penghuni lapas kabur saat terjadinya banjir, karna posisi lapas itu

sendiri dibangun dekat sungai. Dan banyaknya saluran air yang tidak

tertata dengan baik yang seharusnya jadi saluran air, kini justru menjadi

bangunan, banyak daerah cekungan di Kota Jambi yang semestinya

menjadi tempat limpasan, justru beralih fungsi ada yang menjadi

pemukiman, pertokoan, maupun pergudangan. Terkadang izin yang

dikeluarkan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek tetentu, seharusnya

dievaluasi kembali izin yang ada, untuk drainase yang ada itu harus

dilancarakan, sementara untuk ruko, hotel, perumahan, jangan lagi

dibangun di daerah resapan air.

Dalam kesempatan observasi dan wawancara peneliti berhasil

mewawancarai dengan Bapak Syofian Hadi, S.H , Kasi Rehabilitas Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi yang mengatakan:

Ada beberapa penyebab banjir di Kota Jambi di antaranya kapasitas

drainase utama yang sudah tidak sesuai dengan debit air, adanya

penyempitan atau pendangkalan drainase, adanya alih fugnsi lahan

didaerah hulu, adanya luapan sungai Batanghari, adanya pasang surut

sungai Batanghari, fasilitas Kota seperti kabal telepon, saluran PDAM,

pipa-pipa yang melintang di gorong-gorong yang menghambat aliran air,

dan kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai.57

Hal ini juga dijelaskan oleh Bapak Ismail. SE, Kasi Kedaruratan Dan

Logistik yang mengatakan:

Untuk mengatasi bencana banjir di Kota Jambi dapat dicegah dengan

melakukan pelebaran drainase, masyarakat tidak membuang sampah

sembarangan, tidak membuang sampah pada saluran-saluran air, bangunan

57

Wawancara, Bapak Syofian Hadi, S.H (Kasi Rehabilitas BPBD Provinsi Jambi), 12

November 2019.

Page 78: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

61

harus mematuhi dalam peraturan pembangunan, tidak membuat bangunan

diatas saluran air.58

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui penyebab-penyebab banjir di

Kota Jambi, dan untuk mengatasi bencana banjir tersebut dapat di lakukan dengan

beberapa cara diantaranya adalah masyarakat harus lebih peduli kepada

kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai atau aliran

drainase, dan mematuhi peraturan-peraturan dalam mendirikan banguna, untuk

mencegah terjadinya banjir ketika hujan lebat turun.

Pasal 2 Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman

Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan

bahwa disetiap Provinsi dibentuk BPBD Provinsi dan disetiap Kabupaten/Kota di

bentuk BPBD Kabupaten/Kota sesuai dengan kondisi wilayanya. Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi resmi dibentuk sejak tahun 2008

melalui Peraturan Daerah No.12 Tahun 2009 tentang perubahan organisasi dan

tata kerja Inspektorat, BAPPEDA, Lembaga teknis Daerah, dan lembaga teknis

lainnya.

Setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi kemudian dibentuk untuk

menjalankan fungsi dan tugas dari BPBD Provinsi Jambi, akan tetapi saat ini Kota

Jambi sendiri tidak memiliki BPBD Kabupaten/Kota sehingga BPBD Provinsi

Jambi harus lebih maksimal menanggulangi bencana khususnya bencana banjir

yang ada di Kota Jambi, karna Kota juga merupakan bagian dari Provinsi, apalagi

di kota tidak memeliki BPBD Kabupaten/Kota jadi kebanyakan dari BPBD

58

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi),

12 November 2019.

Page 79: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

62

Provinsi yang turun langsung menanggulangi masalah banjir. Sebagaimana hasil

wawancara penelitian dengan Bapak Ismail. SE, Kasi Kedaruratan Dan Logistik

BPBD Provinsi Jambi yang mengatakan:

sebelum ada kebijakan PEMKOT masing- masing, dan keluarnya undang-

undang mengenai otonomi daerah, Kota Jambi memiliki BPBD

Kabupaten/Kota sendiri tetapi karna dikeluarkannya undang-unadang

otonomi daerah maka BPBD Kabupaten/Kota dihapuskan namun sekarang

ada perencanaan pengembalian BPBD Kabupaten/Kota Jambi.59

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana menyatakan bahwa penanggulangan bencana harus didasarkan pada azas

atau prinsip-prinsip utama antara lain. kemanusiaan, keadilan kesamaan

kedudukan dalam hukum dan kepastian hukum, kebersamaan, kelestarian

lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, penanggulangan

bencana juga harus didasarkan pada prinsip-prinsip praktis sebagai berikut: cepat

dan tepat, prioritas, koordinasidan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna,

transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, non diskriminasi dan

non proselitasi.

Prinsip penanggulangan bencana tersebut menjadi acuan bagi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, sebagaimana

wawancara dengan Bapak Ismail, Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi

Jambi yang mengatakan:

Berlandaskan pada Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, maka kami selaku yang

59

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi

Jambi), 12 November 2019.

Page 80: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

63

menangani hal tersebut harus sigap dan lebih baik dalam menanggulangi

bencana yang terjadi di Provinsi Jambi.60

Dari pernyataan informan tersebut di atas dapat ditarik bahwa sesuai

dengan peraturan pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelanggaraan

Penanggulangan Bencana, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi

Jambi yang melakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dengan

sigap dan lebih baik. Sesuai dengan visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dalam menjalankan pelayanan penanggulangan

tersebut, maka setiap para pelaku pelayanan wajib memberikan pelayanan yang

lebih baik sebagaimana wawancara dengan Bapak Syofian Hadi, S.H , Kasi

Rehabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi yang

mengatakan:

Pelayanan yang diberikan sesuai dengan peran kami sebagai para

pelaksana dalam menjalankan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

untuk lebih baik. Lebih baik yang kami maknai dsini adalah menjadi

proses yang proaktif dan tanggap terhadap segala bencana yang terjadi di

Jambi. Hal ini terbukti saat terjadi bencana banjir di sekitar daerah yang

rawan bencana banjir, salah satunya yang rawan di Kota Jambi itu di

kenali asam bawah, yang kemudian terjadi kerjasama antar seluruh pihak

dalam menangani kejadian tersebut. Dari kejadian tersebut bisa

mengindikasikan kepada kami bahwa setiap elemen yang ada di dalam

masyarakat terutama kami sebagai Badan Penanggulangan Bencana

Daerah harus lebih baik dari masa ke masa.61

60

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi),

12 November 2019. 61

Wawancara, Bapak Syofian Hadi, S.H (Kasi Rehabilitas BPBD Provinsi Jambi), 12

November 2019.

Page 81: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

64

Wawancara dengan Bapak Syofian Hadi, Kasi Rehabilitas BPBD Provinsi

Jambi memberikan gambaran bahwa tentang bagaimana peran Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam mengambil sikap dengan

memberikan pelayanan, yaitu ketika terjadi kejadian maka para pelaksana

penanggulangan bencana harus proaktif dan tanggap kepada kejadian dengan ikut

serta dan melibatkan segala aspek yang ada dalam masyarakat. Keterlibatan segala

pihak dalam mengatasi dan menanggulangi bencana bukan hanya tanggung jawab

BPBD saja tetapi melainkan kepada atas kerjasama segala pihak yang ada dalam

masyarakat. Dilanjutkan oleh pemaparan salah satu staf bidang pencegahan dan

kesiapsiagaan BPBD yang menyebutkan bahwa:

Dalam menjalankan tugas kami dalam bidang pencegahan dan

kesiapsiangan, maka kami tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya

dukungan masyarakat dan kerjasama pihak-pihak tertentu tentunya.

Sesuai dengan pernyataan informan tersebut, maka BPBD menjalankan

tugasnya sesuai visi dan misi dari BPBD itu sendiri. Walaupun dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawab ini BPBD melakukan pelayanan secara

mandiri dan bersinergi dengan pemerintah Kabupaten/Kota.

Hal ini juga dijelaskan oleh Bapak Syofian Hadi, S.H Kasi Rehabilitas

yang mengatakan:

Dalam lingkup Kota Jambi sendiri belum terjadi bencana dengan skala

yang besar, yang jelas BPBD Provinsi bersinergi dengan pemerintah

Kabupaten/Kota, yang jelas sifat BPBD Provinsi itu sifatnya membackup

Kabupaten/Kota, apa bila kami dibutuhkan akan segera membantu, dan

diminta atau tidak diminta BPBD memiliki kewajiban untuk membantu,

Page 82: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

65

seperti tenaga, penyerahan logistik, tenda dan peralatan lainnya, tapi sifat

kami membackup atau mensuport Kabupaten/Kota.62

Dari wawancara dengan informan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa

BPBD dalam menjalankan perandan tugasnya itu sifatnya hanya memantau atau

membackup kinerja dari Kabupaten/Kota akan tetapi dia juga memliki kewajiban

untuk membantu apabila terjadi bencana tanpa di minta dari pihak manapun. Dan

segala pihak yang turut serta dalam menangani bencana dengan skala besar ini

saling bekerja sama dengan baik dalam menangani bencana banir yang terjadi di

Kota Jambi. Hal ini juga sehubungan dengan pernyataan Bapak Ismail. SE, Kasi

Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi yang mengatakan:

Hubungan kerjasama antara BPBD dengan instansi atau dinas terkait

selama ini baik. Selama ini kerjasama kami terjalin baik antara dinas di

Kota Jambi. Dalam mengevaluasi korban serta memberikan bantuan maka

kami dari BPBD sangat terbantu denagn adanya kerjasama yang baik ini

antara kerjasama dinas terkait yang telah membantu dalam penanganan

bencana banjir.63

Selanjutnya wawancara dengan salah satu staf BPBD Provinsi Jambi yang

mengatakan:

BPBD mengkoordinir seluruh unit yang terlibat dalam penanggulangan

bencana, khususnya evakuasi. Karena banyak yang terlibat dalam

penanggulanga bencana, bukan hanya BPBD. BPBD adalah sebagai

koordinator.

Dari pernyataan informan tersebut memberikan keterangan bahwa ketika

berada di lokasi, BPBD saling bekerjasama dengan instansi/dinas terkait untuk

62

Wawancara, Bapak Syofian Hadi, S.H (Kasi Rehabilitas BPBD Provinsi Jambi), 12

November 2019

63

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi),

12 November 2019

Page 83: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

66

membantu proses rehabilitasi dan evakuasi para korban yang terkena dampak

bencana agar mereka langsung diberikan bantuan. Selanjutnya adalah kesiagaan

BPBD dalam penanggulangan bencana. Kesiagaan adalah serangkaian kegiatan

yang dilakukan untuk mengantisifasi bencana melalui pengorganisasian serta

melalui langkah yang tepat. Membangun kesiagaan adalah unsur yang penting

namun tidak mudah dilakukan karna menyangkup sikap mental dan budaya serta

disiplin masyarakat. Kesiagaan adalah tahapan yang paling strategis karna sangat

menetukan ketahanan anggota masyarakat dalam menghadapi datangnya suatu

bencana, kesiagaan ini dapat dilakukan dengan cara melalui kegiatan sosialisasi

ataupun penyuluhan kepada masyarakat seperti pembinaan kesejahteraan keluarga

(PKK), instansi pemerintah tingkat kelurahan, dan lain sebagainya. Sebagaimana

hasil wawancara dengan Bapak Ismail. SE, Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD

Provinsi Jambi yang mengatakan:

Pertama kita lakukan sosialisasi melalui berbagai macam kegiatan, bisa

melalui kegiatan dikelurahan atau dinas-dinas terkait seperti dinas sosial

maupun BPBD sendiri secara insentif selalu memberikan sosialisasi

terutama memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait apa-apa saja

yang harus mereka lakukan jika ada peringatan-peringatan potensi banjir,

hingga bagaimana penanganan jika sudah terdapat korban saat terjadi

banjir.64

Dari pernyataan informan tersebut dapat disimpilkan bahwa BPBD

Provinsi Jambi sudah melakukan tahapan pra bencana sesuai dengan tahapannya,

dan kerjasama antara pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan

masyarakat adalah hal yang paling penting dalam membangun kesadaran

64

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi),

12 November 2019.

Page 84: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

67

masyarakat agar mau ikut berpartisipasi untuk mencegah dan menanggulangi

bencana banjir di Kota Jambi.

Pelaksanaan tugas BPBD yang telah menjalankan tugasnya tersebut sesuai

dengan Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 12 tentang

Penanggulangan Bencana menjelaskan bahwa BNPB mempunyai tugas, sebagai

berikut :65

a. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi secara adil

dan setara.

b. Menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada

masyarakat.

d. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan pada setiap

saat dalam kondisi darurat bencana.

e. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan

nasional dan internasional.

f. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggraan yang diterima dari

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

65

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 12 tentang Penanggulangan Bencana.

Page 85: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

68

g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

h. Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD).

Penulis berpendapat bahwa dalam melaksanakan tugas kemanusiaan

memang dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri,

sebagai masyarakat kita harus menanamkan kesadaran diri akan pentingnya

menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah semarangan, dan

harapan kepada pemerintah agar cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah

banjir yang sering terjadi salah satunya memperbaiki dranase yang sudah tidak

berfungsi dengan baik untuk menampung debit air yang semakin meluap.

2. peranan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

menyusun, menetapkan, menginformasikan Peta Rawan Bencana

Selanjutnya peranan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

dalam menyusun, menetapkan, menginformasikan Peta Rawan Bencana,

Pemetaan daerah rawan bencana merupakan salah satu tugas dari BPBD seperti

termasuk dalam UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 21 mengenai Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Badan yang bertugas untuk menyusun,

menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana adalah Badan Nasional

Penangulangan Bencana (BNPB). Penentuan kawasan rawan bencana bisa dilihat

dari berbagai aspek tergantung pada jenis ancaman. Kawasan rawan bencana gempa

dapat dilihat dari data seismisitas, struktur geologi, percepatan tanah puncak, dan lain-

lain, sementara daerah rawan bencana longsor dan banjir dapat dilihat dari kemiringan

curah hujan, lereng, jenis tanah, dan lain-lain.

Page 86: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

69

Penetapan daerah rawan bencana merupakan bagian dari mitigasi bencana.

Mitigasi bencana ini dilakukan dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi

masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Kegiatan mitigasi

dilakukan dengan penataan tata ruang, pengaturan pembangunan, pembangunan

infrastruktur, tata bangunan, serta penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan

pelatihan baik secara konvensional maupun modern.

Peta Rawan Bencana merupakan peta untuk menggambarkan lokasi atau

tempat yang sering mengalami atau diperkirakan akan mengalami bencana seperti

banjir, kekeringan, longsor, maupun bencana alam lainnya. berbeda dengan peta

rupa bumi pada yang menyajikan informasi topografis dan batas administratif,

Peta rawan bencana berupa peta yang menyajikan satu atau sejumlah informasi

tematik.

Pembuatan peta rawan bencana merupakan salah satu aspek dari mitigasi

dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Fungsi peta rawan bencana di antaranya

adalah untuk menentukanan perencanaan terhadap suatu wilayah yang berpotensi

terkena dampak bencana. Selain itu peta rawan bencana akan menyediakan

berbagai informasi tentang masalah kebencanaan pada satu wilayah sebagai dasar

bagi pemerintah dan masyarakat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Peta

rawan bencana dibuat dengan mempertimbangkan sejumlah variabel seperti

jumlah penduduk, tingkat kepadatan, dan frekuensi kejadian bencana.66

66

Peta Rawan Bencana, http://bencanapedia.id/Daerah_Rawan_Bencana, diakses pada 03

januari 2020.

Page 87: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

70

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi sudah

membuat sendiri peta rawan bencana tapi sifatnya menyeluruh menyangkut

seluruh provinsi Jambi, untuk peta rawan bencana yang mengetahui titik detail

bencana banjir Kota Jambi itu terdapat di Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyalamatan (DAMKAR) yang gunanya untuk mengantisipasi dan

mengevakuasi bila bencana datang. Peta rawan bencana diartikan sebagai suatu

informasi fundamental dalam program pengurangan resiko bencana dan dapat

juga diartikan suatu aspek penting memperkuat kesiap siagaan untuk menghadapi

keadaan darurat dalam bencana. Seperti dalam wawancara penelitian dengan

Bapak Ismail. SE, Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi yang

mengatakan:

Titik detail banjir yang terjadi di Kota Jambi itu yang lebih tau Dinas

Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (DAMKAR) Kota, disitu lebih

detail dimana peta rawan bencana banjir kota Jambi, kemudian daerah

mana tergenang banjir, dan cara penanganannya. Di BPBD Provinsi Jambi

hanya memiliki peta rawan bencana yang mencakup seluruh wilaya

Provinsi Jambi67

Adapun fungsi dari peta rawan bencana, meliputi:

a. Agar masyarakat dan pemerintah dapat mengetahui dan memahami

kondisi kebencanaan di lingkungannya sehingga mereka dapat

membuat rencana kesiapsiagaan jika terjadi banjir

b. Untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan masalah-

masalah bencana dan kesehatan yang kerap mengancam dalam

masyarakat

67

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi),

12 November 2019

Page 88: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

71

c. Peta ini dapat pula digunakan sebagai bahan advokasi ke Pemerintah

tentang resiko bencana yang ada di daerahnya, sehingga Pemerintah

Daerah dapat turut membantu dalam kegiatan pengurangan resiko

bencana. Upaya pengurangan resiko bencana harus dilakukan secara

bersama-sama.

d. Untuk mempermudah koordinasi antara instansi dalam mengatasi

bencana di suatu daerah. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu wadah

yang legal yang bertugas untuk mengkoordinir dan mengakomodasi

kerjasama antar instansi jika terjadi suatu bencana.68

Adapun daftar titik-titik rawan kawasan banjir yang ada di Kota Jambi

dapat dilihat di bawah ini:

1. Belakang Kantor Lurah Murni, Kecamatan Danau Sipin.

2. Bawah Diklat, Kelurahan Lebak Bandung, Jelutung.

3. Depan Hotel Aini, Kelurahan Payo Lebar, Jelutung.

4. Lapas Klas IIA Kota Jambi.

5. Jalan Kaca Piring Perum Pemda, Keluruhan Simpang IV Sipin,

Telanaipura.

6. Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo (Perum Kembar

Lestari perum bougenville, PerumKota Baru Indah, Perum Namura Indah,

Perum Permata Regency).

7. SPBU Jalan Pattimurra depan UPCA, Kelurahan Rawasari, Kecamatan

Alam Barajo.

68

Fungsi Peta Rawan Bencana, http://nationalgeographic.co.id/forum/topic-1062.html,

diakses pada tanggal 24 Desember 2019

Page 89: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

72

8. Belakang Jamtos, Kelurahan Beliung, Alam Barajo.

9. Jalan Ir H Juanda, Simpang III Sipin, Kota Baru.

10. Lorong Gado-Gado Paal VII, Kota Baru.

11. RT 25 Kelurahan Thehok, Jambi Selatan.

12, RT 12 Kasang Jaya, Jambi Timur.

13. Belakang Hotel Makmur, Kelurahan Beringin, Pasar.

14. Belakang Klenteng, Kelurahan Budiman, Jambi Timur.

15. RT 29, Kelurshan Payo Selincah, Pall Merah,

16. Belakang Trona, Kelurahan Wijayapura, Jambi Selatan.

17. Jalan Yusuf Nasri, Kelurahan Wijayapura, Jambi Selatan.

18. Simpang Asrama PM, Jelutung.

19. RT 13 Pasir Putih, Jambi Selatan.

Gambar IV.I

Peta Rawan Bencana Banjir Di Kota Jambi

Page 90: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

73

Berdasarkan penelitian ini maka BPBD Provinsi jambi telah melaksanakan

program pemetaan daerah rawan bencana, meskipun sifatnya menyeluruh

mengcakup seluruh Provinsi Jambi . Dengan adanya peta daerah rawan bencana

tersebut, maka masyarakat akan mengetahui bagaimana melakukan pengurangan

resiko bencana bila terjadi. Sebagai contoh dengan adanya peta rawan bencana

Kota Jambi, maka masyarakat dapat mengetahui lingkungan-lingkungan yang

terkena banjir di setiap kelurahan dan kecamatan tersebut, sehingga masyarakat

dapat mengantisipasi bila ada gejala terjadinya banjir dan dapat mempersiapkan

atau menjaga diri masing-masing.

3. Kendala Yang Dihadapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Dalam Penanggulangan Bencana Banjir.

Page 91: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

74

Dalam menjalankan sebuah permasalahan sosial pasti ditemui kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaannya, Tergantung kendala itu besar atau kecil dan

mudah tidaknya untuk dihadapi. Akan tetapi apabila menjalankan program dengan

baik dan juga bisa menarik antusias masyarakat maka kendala yang dihadapi

tidaklah besar atau sulit. Kendala yang dihadapi BPBD dalam menjalankan

penanggulangan bencana banjir memang tidak terlalu berat, hanya saja BPBD

kekurangan sarana prasarana dan sumber daya manusia apabila bencana datang

bersamaan di beberapa wilayah. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Syofian

Hadi, S.H Kasi Rehabilitas yang mengatakan:

kalau kendala sebenarnya kita hamper tidak ada kendala mungkin karena

transportasi saja karena sering macet. Karena jarak antara kantor BPBD

Provinsi Jambi kan ditengah kota, dan kebanyakan yang terdampak

bencana itu di daerah yang jauh atau sulitnya akses jalan sehingga

kesulitan kita itu perjalanan yang macet sehingga menuju tempat sana itu

agak lama.69

Salah satu kendala BPBD adalah kurangnya tersosialisasi tata cara

pemberian bantuan, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai tata cara

pemberian bantuan sehingga sering kali menimbulkan prasangka buruk.

Masyarakat korban banjir umumnya menginginkan bantuan di berikan secara

langsung, sedangkan dalam pemberian bantuan memiiki prosedur tertentu.

Hambatan yang lain juga berasal dari masyarakat yang memberi bantuan. Kurang

kepercayaan masyarakat yang memberi bantuan logistik tersebut kepada instansi

atau dinas yang terkait di dalamnya, akibat tidak mengertinya proses pemberian

bantuan kepda korban bencana, sedangkan dalam sistem dan prosedur nya harus

69

Wawancara, Bapak Syofian Hadi, S.H (Kasi Rehabilitas BPBD Provinsi Jambi), 12

November 2019

Page 92: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

75

dikumpul dan dicatat terlebih dahulu sebelum di berikan kepada korban bencana.

Setelah tercatat dan terkumpul, maka bantuan tersebut sudah boleh diberikan

kepada korban bencana banjir. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Ismail. SE,

Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi yang mengatakan:

Hambatan yang lain juga berasal dari masyarakat yang memberi bantuan.

Kurang kepercayaan masyarakat yang memberi bantuan logistik tersebut

kepada instansi atau dinas yang terkait di dalamnya, sedangkan sistem dan

prosedur tersebut harus dikumpul dan dicatat terlebih dahulu. Setelah

tercatat dan terkumpul, maka bantuan tersebut sudah boleh diberikan

kepada korban bencana banjir.70

Berdasarkan wasil wawancara tersebut dalam penanggulangan bencana

banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi tidak

mengalami kendala yang begitu serius dalam penanggulangan bencana tersebut,

dari permasalahan di atas menurut peneliti bisa di atasi dengan cara memberikan

pemahaman yang lebih kepada masyarakat melalui program-program atau

kegiatan dari BPBD atau dinas terkait, bisa melalui kegiatan di kelurahan atau

dinas terkait secara insentif dengan selalu memberikan sosialisasi terutama

memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait apa-apa saja yang harus

mereka lakukan jika ada peringatan-peringatan potensi banjir, hingga bagaimana

penanganan jika sudah terdapat korban saat terjadi banjir, bagaimana cara

mencegah terjadinya banjir, sampai bagaimana cara atau prosedur dalam

pemberian bantuan untuk korban bencana khususnya bencana banjir.

70

Wawancara, Bapak Ismail, SE (Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Provinsi Jambi),

12 November 2019

Page 93: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

76

Page 94: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dikantor BPBD Provinsi

Jambi dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menanggulangi

resiko bencana banjir di Kota Jambi dalam pelayanannya telah dijalankan

sesuai dengan visi dan misi BPBD. Ini terlihat dalam peranan Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menjalankan setiap

penanggulangan secara tepat dan lebih baik yaitu penanggulangan bencana

dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan. Dan juga

adanya koordinasi yang baik dengan instansi/dinas terkait sebagai salah satu

upaya penanggulangan bencana banjir yang terjadi di Kota Jambi.

2. BPBD Provinsi jambi juga telah melaksanakan program pemetaan daerah

rawan bencana, meskipun sifatnya menyeluruh mengcakup seluruh Provinsi

Jambi . Dengan adanya peta daerah rawan bencana ini, maka masyarakat akan

mengetahui titik-titik daerah yang rawan banjir dan bagaimana melakukan

pengurangan resiko bencana bila terjadi banjir.

3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi tidak

mengalami kendala yang begitu serius dalam penanggulangan bencana banjir

di Kota Jambi, hanya saja BPBD kekurangan sarana prasarana dan sumber

daya manusia apabila bencana datang bersamaan di beberapa wilayah.

Page 95: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

77

B. Saran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dalam

menjalankan tugasnya menangani banjir di Kota Jambi diharapkan dapat lebih

maksimal. Dalam hal ini dapat dimulai dengan di adakannya kembali BPBP Kota

Jambi, sehingga akses masyarakat kepada Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) akan lebih mudah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jambi juga diharapkan

dapat membangun koordinasi dengan Dinas-Dinas Pemerintah Kota Jambi dengan

meningkatkan komunikasi yang lebih intensif dengan unsur pengarah lainnya

sehingga mempermudah koordinasi dalam penanganan banjir, tidak ada program

kerja yang tumpang tindih dan setiap instansi menganggap keberadaan instansi

yang lainnya. Sehingga pada akhirnya upaya penanggulangan bencana banjir pun

terlaksana dengan maksimal.

Page 96: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

78

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Ariesto Hadi Sutopo dan AdrianusArif, Terampil Mengolah Data Kualitatif

(Jakarta: Prenada Media Gru p, 2010).

Dokumentasi Profil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

Jambi.

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik,

(Jakarta:P.T.Bumi Aksara,2013)

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (PT Remaja

Rosda Karya. Bandung: February 2009) Cet-ke20.

Nurjanah, dkk.Manejemnt Bencana (Bandung: Alfa Beta, 2012),

Profil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.

Sedarmayanti, 2004. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Bagian

kedua. Bandar Maju, Bandung

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas syariah dan syariah

press, 2012),

Sembring, Himpunan peraturan perundang-undangan RI: Penanggulangan

Bencana,

Soeladi, Manajemen Bencana Alam Tsuname, (Yogyakarta: Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1995),

Suharsimi Arikuntono,Prosedur Penelitian(Jakarta: Prenada Media Group, 2011).

Susanto, Sebuah Pendekatan Strategic Management: Disaster Management di

Negri Rawan Bencana,

Tim penyusun, pedomanp enulisans kripsi, (Jambi: Fakultas Syariah dan Syariah

press, 2012).

Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan RdD, Bandung:

Alfabeta,2008.

Page 97: PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...repository.uinjambi.ac.id/3824/1/nahrul SIP152034.pdfPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

79

B. Peraturan Perundang-Undang

Undang-Undang Nomor 8 tahun 2008, tentang Badan Penanggulangan Bencana

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 12 tentang Penanggulangan

Bencana

C. Jurnal dan Skripsi

Arief Rosyidie, Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna

Lahan Jurnal, Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 24/No.3,

Ersyad Tonnedy,„Tahapan Penanggulangan Bencana Situ Gintung Oleh PKPU”

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan Sosial

(2010).

Furqon Hasani, “Peran BPBD (Badan Penangguangan Bencana Dearah) Kabupaten

Bantul dalam Mitigasi Bencana Alam”. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga

DIY, Fakultas Ilmu Dakwa dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahtraan

Sosial (2015).

Zamril, “Efektifitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam

Penanggulangan Bencana Banjir Di Kabupaten Sarolangun”, Skripsi

Universitas UIN Sulthan Thaha Saiffudin Jambi, Fakultas Syariah, Jurusan

Ilmu Pemerintahan, (2019).

D. Lain-Lain

Fungsi Peta Rawan Bencana, http://nationalgeographic.co.id/forum/topic-

1062.html,

Junaidi. T. Noor, Sejarah Kota Jambi. https://jambikota.go.id/new/sejarah-kota-

jambi/,

Letak wiaya Provinsi Jambi, http://web.jambiprov.go.id/skpd/site/jambiprov.go.

id/profil

Tentang Bencana: http://p2mb.geografi.upi.edu/Tentang_Bencana.html,

Peta Rawan Bencana, http://bencanapedia.id/Daerah_Rawan_Bencana,

https://m.detik.com/news/berit/D-4285557/hujan-lebat-8-kecamatan-di-kota-jambi-

terendam -banjir