Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

18
Peran air sac pada unggas saat terbang Kantung udara (air sacs). Kantung udara (saccus pneumaticus) terdiri dari air sac/saccus: abdominalis (aa/terdapat diantara lipatan intestinum), thoracalis anterior (ata/terletak pada dinding sisi tubuh pada rongga dada sebelah muka), thoracalis posterior (atp/terletak dibelakangthoracalis anterior), interclavicularis (ai/terletak di median, hanya satu buah dan berhubungan dengan kedua paru-paru) dan cervicalis (ac/terletak pada leher dan berjumlah dua pasang). Semua bagian air sacs tersebut berhubungan dengan cavum pnumaticus (Radiopoetro, 1991). Kantung udara merupakan suatu rongga dengan dinding jaringan tipis dan halus sehingga sulit dikenali pada posisi mengempis. Ayam yang sudah mati sukar diketahui kantung udaranya, karena posisi mengempis, sehingga perlu pengamatan secara cermat sewaktu bedah bangkai (Akoso, 1993). Kantung udara selain membantu dalam proses pernapasan pada waktu terbang juga berfungsi: i. Membantu mempertahankan suhu luar oleh pengaruh keadaan luar. ii. Membantu memperkeras suara. iii. Meringankan tubuh. iv. Mengapungkan tubuh diudara. v. Membantu difusi dari darah untuk diekskresikan lewat paru-paru sebagai uap air. Saa t terban g per gerakan aktif dari ron gga dad a tid ak dap at dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang be rfungs i un tuk terban g. Pada saa t terban g, kantung udara ber peran san gat penting. Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh

Transcript of Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Page 1: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Peran air sac pada unggas saat terbang

Kantung udara (air sacs). Kantung udara (saccus pneumaticus) terdiri dari air

sac/saccus: abdominalis (aa/terdapat diantara lipatan intestinum), thoracalis

anterior (ata/terletak pada dinding sisi tubuh pada rongga dada sebelah

muka), thoracalis posterior (atp/terletak dibelakangthoracalis

anterior), interclavicularis (ai/terletak di median, hanya satu buah dan berhubungan

dengan kedua paru-paru) dan cervicalis (ac/terletak pada leher dan berjumlah dua

pasang). Semua bagian air sacs tersebut berhubungan dengan cavum

pnumaticus (Radiopoetro, 1991).

                    Kantung udara merupakan suatu rongga dengan dinding jaringan tipis dan

halus sehingga sulit dikenali pada posisi mengempis. Ayam yang sudah mati sukar

diketahui kantung udaranya, karena posisi mengempis, sehingga perlu pengamatan

secara cermat sewaktu bedah bangkai (Akoso, 1993). Kantung udara selain membantu

dalam proses pernapasan pada waktu terbang juga berfungsi:

i. Membantu mempertahankan suhu luar oleh pengaruh keadaan luar.

ii. Membantu memperkeras suara.

iii. Meringankan tubuh.

iv. Mengapungkan tubuh diudara.

v. Membantu difusi dari darah untuk diekskresikan lewat paru-paru   sebagai uap

air.

Saa t   t e rban g  pe r ge rakan   ak t i f   da r i   r on gga  dada   t i d ak  dap a t  

d i l akukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal

perlekatan otot

yang be r fungs i   un tuk   t e rban g .  Pada   s aa t   t e rban g ,   kan tung  uda ra  

be r pe ran   s an ga t  penting. Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh

kantung udara di antaratulang coracoid (interclavicular sac) dan kantung

udara di bawah tulang ketiak (subsapular sac). Saat mengepakan sayap (sayap

diangkat ke atas), kantong udaradi antara tulang coracoid terjepit sehingga

udara kaya oksigen pada bagian itumas uk  ke  pa r u -

pa ru   ( i n sp i r a s i ) .   Saa t   s ay ap   t e rk epa k   t u run ,   kan tung  uda ra  d i  

b a w a h   k e t i a k   t e r j e p i t   s e m e n t a r a   k a n t u n g   u d a r a   d i   a n t a r a  

Page 2: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

t u l a n g   c o r a c o i d m e n g e m b a n g ,   s e h i n g g a   u d a r a   m a s u k   k e   k

a n t u n g   u d a r a   d i   a n t a r a   c o r a c o i d ( e k s p i r a s i ) .   S e m a k i n   t i n g

g i   b u r u n g   t e r b a n g ,   m a k a   s e m a k i n   c e p a t   k e p a k a n sayapnya,

karena kadar oksigen pada udara di lapisan atas semakin kecil

atau MENIPIS

ORGAN REPRODUKSI BETINA DAN FUNGSINYA

SISTEM REPRODUKSIOrgan reproduksi pada unggas adalah ovarium  dan oviduct untuk unggas

betina dan testis untuk unggas jantan. Pada unggas betina organ reproduksi bagian kiri yang berkembang normal dan berfungsi dengan baik (Nesheim et al., 1972), tetapi untuk bagian kanan mengalami rudimeter (Sarwono, 1988).

Ayam Betina

Organ reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur  dan vagina (Nalbandov, 1990). Secara lengkap oviduct dan ovarium digambarkan oleh Nesheim et al. (1979) seperti tampak pada gambar 18.

Ovarium

Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan kuning telur atau yang disebut yolk. Ovarium terdiri atas dua lobus besar yang banyak mengandung folikel-folikel (Nalbandov, 1990). Ovarium biasanya terdiri dari 5 sampai 6 ovum yang telah berkembang dan sekitar 3.000 ovum yang belum  masak yang berwarna putih (Akoso, 1993).

Yolk merupakan tempat disimpannya sel benih (discus germinalis) yang posisinya pada permukaan  dipertahankan oleh latebra. Yolk dibungkus oleh suatu lapisan membran folikuler yang kaya akan kapiler darah, yang berguna untuk menyuplai komponen penyusun yolk melalui aliran darah menuju discusgerminalis. Ovum juga dibungkus oleh suatu membran vitelina dan pada ovum masak membran vitelina dibungkus oleh membran folikel.

Page 3: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Bagian yolkmempunyai suatu lapisan yang tidak mengandung pembuluh kapiler darah yang disebut stigma. Pada bagian stigma inilah akan terjadi perobekan selaput folikel kuning telur, sehingga telur akan jatuh dan masuk ke dalam ostium yang merupakan mulut dari infundibulum (Nesheim et al., 1979).

 

Gambar 17. Ovarium dari ayam petelur (Nesheim et al., 1979)

 

Perkembangan kuning telur dimulai setelah oocyt (discus germinalis) berkembang secara perlahan-lahan pada hari ke-10 sampai 8  sebelum ovulasi, dengan adanya penimbunan zat-zat makanan. Pada hari ke- 7 sampai 4 sebelum ovulasi pembentukan yolk terjadi sangat cepat. Pada hari ke-7 sampai 6 sebelum ovulasi yolk, sebesar 1/10 kali yolk masak. Pada hari ke-6 sebelum ovulasi terjadi lapisan konsentris yolk dan diameter  yolk berkembang dari 6 sampai 35 mm. Lapisan konsentris terdiri dari lapisan putih dan kuning yang dipengaruhi oleh perbedaan xanthophyl pakan dan periode siang malam. Pada hari ke-4 sebelum ovulasi  yolk sudah berebentuk sempurna seperti pada yolk masak.  Pada hari ke-3 penimbunan komponen yolk mulai lambat dan berhenti sama sekali pada hari ke-1 sebelum ovulasi dengan diameter sekitar 40 mm (Nesheim et al., 1979).

Page 4: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Proses perkembangan folikel yolk ini dipengaruhi oleh hormon pituitari setelah terjadinya kematangan seksual pada ayam betina (Nalbandov, 1990). 

Ovarium menghasilkan beberapa hormon pada saat perkembangannya, folikel-folikel pada ovarium ini berkembang karena adanya FSH (Follicle-Stimulating Hormone) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari bagian anterior (Nesheim et al., 1979). Anak ayam belum dewasa mempunyai oviduk yang masih kecil dan belum berkembang sempurna. Perlahan lahan oviduk akan mengalami perkembangan dan sempurna pada saat ayam mulai bertelur, dengan dihasilkannya FSH tersebut (Akoso, 1993).

Setelah ayam dewasa ovarium juga memproduksi hormon estrogen. Hormon estrogen memacu pertumbuhan saluran reproduksi dan merangsang terjadinya kenaikkan Ca, protein, lemak dan substansi lain dalam darah untuk pembentukan telur. Estrogen juga merangsang pertumbuhan tulang pinggul dan brutu. Progresteron juga dihasilkan oleh ovarium, yang berfungsi sebagai hormon releasing factor di hipothalamus untuk membebaskan LH dan menjaga saluran telur berfungsi normal (Akoso, 1993).

 

Oviduk

Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan satunya mengalami rudimeter. Bentuknya panjang dan berkelok-kelok yang merupakan bagian dari ductus Muller. Ujungnya melebar membentuk corong dengan tepi yang berjumbai (Nalbandov, 1990). Oviduk terdiri dari lima bagian yaitu: infundibulum atau funnel, magnum, ithmus, uterus atau shell gland dan vagina (Nesheim et al., 1979).

Page 5: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Gambar 18. Organ reproduksi ayam betina (Nesheim et al., 1979)

 

Oviduk mempunyai struktur yang kompleks untuk menghasilkan bahan sekitar 40 g (10 g padat dan 30 g air) dalam waktu sekitar 26 jam. Secara garis besar terdiri lapisan perotoneal eksternal (serosa), lapisan otot longitudinal luar dan sirkuler dalam, lapisan jaringan pengikat pembawa pembuluh darah dan syaraf, serta lapisan mukosa yang melapisi seluruh duktus. Pada ayam muda mukosa bersifat sederhana tanpa lekukan maupun lipatan. Pada saat mendekati dewasa kelamin serta mendapat stimulus dari estrogen dan progresteron, maka oviduk menjadi sangat kompleks dengan terbentuknya ikatan-ikatan primer, sekunder dan tersier. Pada puncak aktivitas sekresinya, sel-sel menunjukkan

Page 6: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

bentuk variasinya dari kolumner tinggi sipleks sampai kolumner transisional yang memiliki silia. Oviduk unggas tidak dapat membedakan antara ovum dengan benda-benda asing, sehingga akan tetap mensekresikan albumen, kerabang lunak dan kerabang keras disekitar benda asing tersebut (Nalbandov, 1990).

  Infundibulum. Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang sekitar 9 cm (North, 1978). Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan menerima telur yang telah diovulasikan. Pada bagian kalasiferos merupakan tempat terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dua tali mirip ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai ke kutub-kutub telur (Nalbandov 1990). Pada bagian leher infundibulum yang merupakan bagian kalasiferos juga merupakan tempat penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian pertemuan antara uterus dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat fertilisasi (Sastrodihardjo dan Resnawati, 1999).

Infundibulum selain tempat ovulasi juga merupakan tempat terjadinya fertilasi. Setelah fertilasi, ovum akan mengalami pemasakkan setelah 15 menit di dalam infundibulum, dan dengan gerak peristaltik ovum yang terdapat pada yolk akan masuk ke bagian magnum (Nesheim et al., 1979).

Magnum. Magnum merupakan saluran kelanjutan  dari oviduk dan merupakan bagian terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan magnum tidak dapat terlihat dari luar (Nalbandov, 1990). Magnum mempunyai panjang sekitar 33 cm  dan tempat disekresikan albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum sekitar 3 jam (North, 1978).

Albumen padat yang kaya akan mucin disekresikan oleh sel goblet yang terletak pada permukaan mukosa magnum dan jumlah albumen yang disekresikan sekitar 40 sampai 50% total albumen telur.

Ithmus. Setelah melewati infundibulum telur masuk ke dalam Ithmus. Antara ithmus dan magnum  terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis penghubung  ithmus-magnum (Nalbandov, 1990).

Panjang ithmus sekitar 10 cm dan merupakan tempat terbentuknya membran sel (selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun dari serabut protein, yang berfungsi melindungi telur dari masuknya mikroorganisme ke dalam telur (North, 1978). Membran sel yang terbentuk terdiri dari membran sel dalam dan

Page 7: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

membran sel luar, di dalam ithmus juga disekresikan air ke dalam albumen. Calon telur di dalam ithmus selama 1,25 jam (Sastrodihardjo dan Resnawati, 1999).

Dua lapisan membran sel telur saling berhimpit dan ada bagian yang memisah/melebar membentuk bagian yang disebut rongga udara (air cell), air cellakan berkembang mencapi 1,8 cm. Rongga udara bisa digunakan untuk mengetahui umur telur dan besar telur (North, 1978).

  Uterus. Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di dalam uterus  telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam kalsium (Nalbandov, 1990).  Uterus (shell gland) mempunyai panjang sekitar 10 sampai 12 cm dan merupakan tempat perkembangan telur paling lama di dalam oviduk, yaitu sekitar 18 sampai 20 jam (North, 1978).

Selain pembentukan kerabang pada uterus juga terjadi penyempurnaan telur dengan disekresikannya albumen cair, meneral, vitamin dan air melalui dinding

uterus dan secara osmosis masuk ke dalam membran sel. Pada uterus terjadi penambahan albumen antara 20 sampai 25% (North, 1978).

Deposisi kalsium sudah terjadi sebagian kecil di ithmus dan dilanjutkan di uterus. Deposisi terjadi pada bagian inner shell, lapisan mammillary (berupa kristal kalsit) yang membetuk lapisan material berongga. Komposisi komplit dari kerabang telur berupa kalsit (CaCO3), dan sedikit sodium, potasium dan magnesium (North, 1978).

Formasi terbentuknya kerabang telur dengan adanya ketersediaan ion kalsium dan ion carbonat  didalam cairan uterus yang akan membentuk kalsium karbonat. Sumber utama ion karbonat terbentuk karena adanya CO2 dalam darah hasil metabolisme dari sel yang terdapat pada uterus, dan dengan adanya H2O, keduanya dirombak oleh enzim carbonic anhydrase (dihasilkan pada sel mukosa uterus) menjadi ion bikarbonat yang akhirnya menjadi ion karbonat setelah ion hidrogen terlepas. Beberapa hubungan antara kalsium dalam darah, CO2 dan ion bikarbonat di dalam uterus dalam peristiwa pembentukan kerabang telur dapat dilihat pada gambar 19. Untuk itu pada ayam petelur perlu diperhatikan bahwa kebutuhan kalsium terutama harus disediakan pada pakan, karena jika kekurangan kalsium akan mengambil dari cadangan kalsium pada tulang (Nesheim et al., 1979).

Page 8: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

 

                  Gambar 19. Pembentukan kerabang telur dalam uterus (Nesheim et al., 1979)

 

Pembentukan kerabang juga diikuti dengan pewarnaan kerabang. Warna dominan dari  kerabang  telur  adalah  putih  dan  coklat,  yang  pewarnaannya  tergantung pada genetik setiap individu (North, 1978). Pigmen kerabang (oopirin) dibawa oleh darah (50 –70%)  dan disekresikan saat 5 jam sebelum peneluran. Pembentukan kerabang berakhir dengan terbentuknya kutikula yang disekresikan sel mukosa uterus berupa material organik dan juga mukus untuk membentuk lapisan selubung menyelimuti telur yang akan mempermudah perputaran telur masuk ke vagina. Pada kutikula terdapat lapisan porus yang berguna untuk sirkulasi air dan udara.

 Vagina. Bagian akhir dari oviduk adalah vagina dengan panjang sekitar 12 cm (North, 1978). Telur masuk ke bagian vagina setelah pembentukan oleh kelenjar kerabang sempurna (di dalam uterus). Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat dan dilapisi oleh mucus yang berguna untuk menyumbat pori-pori

Page 9: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

kerabang sehingga invasi bakteri dapat dicegah. Kemudian telur dari vagina keluar melalui kloaka (Nalbandov, 1990).

Sistem Reproduksi AYAM BETINA

OvariumOvarium. Ovarium pada unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan

terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin.

Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortexpada bagian luar dan medulla pada bagian dalam.Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah).

Folikel akan masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur).

Dikenal tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis.

Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalisyang berfungsi sebagai filter

Page 10: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein bersifat fibrous (berongga).

Dalam membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati sebagai respon terhadap estradiol.

Komponen vitelogenin lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis.

Penyusun utama kuning telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen. Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:

Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning telur dan disintesis di hati hampir 60% dari total kuning telur.

Phosvitin dan lipoprptein yang terdiri darihigh density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan keduanya disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari disintesis 2,5 g protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc membentuk molekul kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.

OvidukOviduk adalah sebuah pipa yang panjang di mana yolk lewat dan bagian telur lainnya di

sekresikan. Secara normal ukurannya kecil, diameternya relatuf kecil, tetapi menjelamg ovulasi pertama

Page 11: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

ukuran dan ketebalan dindingnya bertambah besar. Bagian-bagian oviduk dan kegunaannya dirangkum sebagai berikut dan ilustrasikan.

1. Infundibulum

Panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.

a. Malfungsi infundibulum untuk berfungsi secara sempurna, infundibulum harus mengambil semua yolk yang jatuh kedalam rongga tubuh. Namun, di jumpai bahwa sekitar 4% tidak di tankap oleh infundibulum, tetapi tetap dalam rongga tubuh yang selanjutnya diserap kedalam tubuh sekitar satu hari. Persentasenya berfariasi antarstrain ayam, beberapa diantaranya mencapai 10% dari yolknya terdapat dalam rongga tubuh. Pada ayam tipe pedaging, hal tersebut lebih sering terjadi daripada ayam tipe petelur.

b. Internal layer

Kadang-kadang, kemampuan infudibulum untuk mennagkap sebagian besar yolk hilang dan menimbunya dalam rongga tubuh lebih cepat daripada kemampuan menyerap. Ayam yang demikian ini dikenal sebagai internal layer, meskipun istilah itu tidak mendefinisikan secara baik kondisi tersebut. Abdomen menjadi memanjang dan ayam berdiri dengan posisi tegak.

2. Magnum

Page 12: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.

Albumen dalam sebutir telur terdiri dari 4 lapisan. Masing-masing adalah chalasae (27,0%), pitih kental (57,0%), putih telur encer dalam (17,3%), dan putih telur encer bagian luar (23,0%). Tepat lapisan tersebut diproduksis pada magnum, tetapi putih telur encer luar (auterthin with) tidak lengakp sampai air ditambahkan uterus.

a. Chalazae

Pada sebutir telur yang dipecah, terdapat dua pita yang berbelit dan mamanjang dari ujung yolk melalui albumen. Itulah yang disebut chalazae. Albumen-chalaziferous diproduksi bila yolk pertama memasuki magnum. Tetapi lilitan untuk membentuk dua chalazae terjadi lebih akhir saat telru berputar pada ujung akhir oviduk. Lilitan dengan arah yang berlawanan dari chalazae dimaksudkan untuk memelihara yolk tetap berada dipusat setelah telur keluar.

b. Putih telur bagian dalam yang encer (liquid inner white) bagian telur yang sedang berkembang meluncur melalui magnum hanya satu tipe albumen diproduksi. Namun penambahan air dan perputaran telur menjadikan perkembangan telur lebih besar pada barbagai ayam petelur. Salah satu diantaranya adalah putih telur bagian telur yang cair.

c. Putih telur yang padat (dense white)

Putih telur yang terkenal terdiri dari musim dan merupakan bagian terbesar dari albumen telur. Jumlah putih telur kental (thick white) yang dihasilkan oleh magnum cukup besar. Dengan dihasilkannya musin dan penambahan air saat telur bergerak melalui oviduk, cenderung mengurangai jumlah putih telur tebal dan meningkatkan jumlah putih telur encer (thin white). Pada waktu telur dikeluarkan, sepertiganya terdiri dari putih telur encer, yang tersisa terdiri dari lebih setengahnya albumen pada telur.

d. Kemudian kualitas telur

Setelah telur keluar, terjadi perubahan yang tetap pada kandungan interior telur thick white tidak dapat mempertahankan komposisi kekentalannya dan volumenya berkurang, sedangkan thin white menjadi lebih berair dan jumlahnya bertambah.

3. Isthmus

Perkembangan telur selanjutnya ditekan ke dalam isthmus sekitar 1 jam 15 menit. Isthmus merupakan bagian yang pendek, sekitar 4 cm. di sini, membran kerabang bagian dalam dan luar di bentuk sebagai suatu pembentukan kembali bentuk akhir dari telur kandungamn pada masa ini tidak

Page 13: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

secara lengkap mengisi membran kerabang dan telur menyerupai suatu kantong hanya sebagian yang terisi air. mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.

4. Uterus

Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 3 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.

a) Karabang

Klasifikasi karabang telur dimulai segera sebelum telur masuk ke uterus. Sekelompok kecil kalsium terlihat pada membran karabang bagian luar (outer shell membrane) sebelum telur meninggalkan isthmus. Hal ini adalah awal letak untuk penimbunan kalsium dalam uterus. Jumlahnya kemungkinan diturunkan dari induk dan mengambil pranan dalam penimbunan kalsium kemudian.

b) Sumber kalsium untuk kerabang telur

Ada dua sumber kalsium untuk produksi kerabang telur, yaitu pakan dan tulang tertentu. Secara normal, sebagian kalsium untuk pembentukan telur berasal langsung dari pakan, tetapi beberasal dari timbunan kalsium, tulang medulair, terutama pada malam hari ayam tidak makan.

c) Pembentukan kalsium karbonat

Kalsium karbonat kerabang di bentuk bila ion kalsium dilengkapi melalui pasokan darah. Ion karbonat berasal dari darah dan kelenjer kerabang. Pengurangan pasokan dan campuran darah dengan maksimal penimbunan CaCO3 dari kerabang telur menyebabkan kualitas kerabang buruk. Demikian juga temperatur lingkungan tinggi selama musim panas menyebabkan kerabang telur berkualitas rendah

5. Vagina

Bagian berikutnya dari oviduk adalah vaginapada ayam, selama produksi telur, panjang vagina sekitar 2 cm. secara normal, telur timgal dalam vagina selama beberapa menit tetapi dalam keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam. Telur melalui oviduk akan keluar dengan ujung yang runcing terlebih dahulu. Apabila ayam tidak terganggu atau ketakutan, telur akan berputar secara horizontal sebelum oviposisi (pengeluaran telur) dan akan keluar dengan ujung tumpul. Perputaran tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 menit dan memungkinkan bagi otot uterus untuk menekan keluar pada permukaan yang lebih luas selama oviposisi. Apabila terjadi gangguan pada ayam sebelum

Page 14: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

perputaran telur akan di keluarkan dengan cepat dan ditekan keluar melalui vent dengan ujung runcing terlebih dahulu.

6. Kloaka

merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian belakang.

3.PERBEDAAN SISTEM RESPIRASI UNGGAS DAN MAMALIA

PADA UNGGAS:

Selama pernafasan (respirasi), terjadi gerakan dada (thorax = thorak) dan perut. Pada inspirasi, sternum korakoid, furkula, dan rusuk bergerak ke depan dan ke bawah. Rusuk vertebral ditarik ke depan dan ke dalam. Jadi, pada inspirasi diameter vertical thorak bertambah besar dan diameter melintangnya bertambah kecil. Paru-paru membesar pada saat inspirasi, dan tulang rusuk serta dada tertarik ke arah dalam.

Pernafasan Selama Terbang

Persediaan dan kecepatan oksigen (O2) berdifusi dalam paru-paru sangat penting artinya

bagi bangsa burung pada waktu terbang. Pada waktu terbang konsumsi oksigen bisa 10 – 15

kali lebih banyak dibandingkan dengan pada keadaan istirahat. Konsumsi itu juga

tergantung pada kecepatan terbang. Pada kecepatan terbang 35 km/jam, oksigen yang

diperlukan rata-rata 21,9 ml/g/jam atau 12,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan

keadaan tidak terbang, dan pada kecepatan terbang 40 km/jam konsumsi oksigen

23ml/g/jam.

Konsumsi oksigen paling tinggi pada waktu terbang menaik dan paling rendah pada waktu

terbang menurun. Beberapa peneliti mengasumsikan bahwa pernafasan (aliran udara paru-

paru) ada hubungan (sinkronisasi) dengan berbagai gerakan sayap pada waktu terbang.

Pada waktu sayap bergerak ke bawah, terjadi ekspirasi.

Pada mamalia

Page 15: Peran Air Sac Pada Unggas Saat Terbang

Selama respirasi, terjadi gerakan dada (thorax) dan perut. Pada inspirasisternum

coracoid , furcula, dan rusuk bergerak ke depan dan ke bawah. Rusuk vertebral ditarik ke

depan dan ke dalam. Jadi, pada inspirasi diameter vertikal dada bertambah besar dan

diameter melintangnya bertambah kecil. Paru-paru membesar pada saat inspirasi, dan

tulang rusuk serta dada tertarik ke arah dalam.

4.APA KLOAKA KISS?PROSESNYA/

5.SISTEM PORTA RENALIS DAN PORTA HEPATICA?