PERAJUTAN NISP-21-02-2011

Moekarto MoelionoYusniar Siregar

SKEMA PROSES PRODUKSI TEKSTIL

•SERAT

•BENANG

•SIZING

•KNITTING

•DESIZING

•BAHAN PUTIH

•WEAVING

•MERCERIZING

•SCOURING

•BLEACHING

•KAIN GREY

•BAHAN CELUP •BAHAN CAP

•RESIN FINISH

•PACKING

•PROSES•KERING

•PROSES•BASAH

-Moekarto Moeliono-Yusniar Siregar

KLASIFIKASI BENANG

M IN E R A LA S B E S

B A TA N G

B U A H

D A U N

K A P A S

K A P O K

B IJ I

S E L U L O S A

R A M B U T

W O O L

S TA P E L

S U TE R A

F IL A M E N T

P R O TE IN

S E R A T A L A M

N IL O N

P O L IE S TE R

P O L IU R E TH A N

K O N D E N S A S I

A D IS I

P O L IM E R B U A TA N

A L G IN A T

S E L U L O S A

P R O TE IN

K A R E T

P O L IM E R A L A M

O R G A N IK A N O R G A N IKG E L A SL O G A MS IL IK A T

S E R A T S IN TE TIS(B U A TA N )

M O D IF IK A S I S E R A T

B E N A N G


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JENIS SERAT

SERAT ALAM

KELEBIHANNYA- MENYERAP

KERINGAT- DINGINKEKURANGANNYA- TERBATAS- MAHAL- GAMPANG KUSUT- RAPUH

SERAT BUATAN

SEBALIKNYA


ALASAN PENCAMPURAN BAHAN

BIAYAKEKUATAN

BENANGMASIH DAPAT

MENYERAP KERINGAT

TAHAN KUSUT

ADANYA KETERBATASAN JUMLAH SERAT ALAM

MEMBEBASKAN KETERGANTUNGAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PRODUK

ANTISIPASI KONDISI MASA MENDATANG


Kain Tenun

Kain Rajut

Kain Kempa (Non Woven)

Embroidery-Moekarto Moeliono

-Yusniar Siregar

Contoh Urutan Proses Perajutan

•Bahan Baku

• Pengelosan •Pengelosan

• Perangkapan •Perangkapan

•Penggintiran

•Pemantapan

•Perajutan

•Rajut Pakan •RAJUT LUSI

• Penggintiran

•Pemantapan• Penghanian

•Pencucukan


PAKAN (WEFT KNIT) LUSI (WARP KNIT)

DATAR

KAOS KAKI

BUNDAR

TRICOT

RASCHEL


Kelos, Rangkap, Gintir

J:\Film Persiapan\dt_simple.swf

J:\Film Persiapan\dt_directwist1.swf


PEMBUATAN BAHAN BAKU KAIN RAJUT

SERAT (BAHAN PENGISI)

BENANG

GABUNGAN SERAT DAN BENANG


PENGGUNAAN JENIS BAHAN BAKU BERGANTUNG KEPADA :

KENYAMANAN (FAKTOR KESEHATAN)

EKONOMIS

TEKNOLOGI DAN PROSES

FUNGSI (KEGUNAAN) - SANDANG ATAU NON SANDANG

TREND


KARAKTERISTIK BENANGBENANG RAJUT (lembut dan fleksible)FLEKSIBEL DAN

ELASTIS MENGHADAPI TARIKAN JARUM

LENTUR DALAM MEMBENTUK LENGKUNG JERATAN

BENANG TENUN (KUAT DAN CUKUP FLEKSIBEL)

KUAT DAN MAMPU MENGHADAPI TEGANGAN WAKTU PROSES DI PERTENUNAN

KESESUAIAN DENGAN PROSES PERTENUNAN


PENENTUAN KELEMBUTANJENIS SERAT

PUNTIRAN (TWIST) PADA BENANGNYA

dan PUNTIRAN INI DITENTUKAN OLEH KONSTANTA A (ALFA)

NILAI TINGGI BENANG KERAS

NILAI RENDAH BENANG LEMBUT


KONSTANTA PUNTIRAN

BENANG RAJUT : 2,0 s/d 2,75

BENANG PAKAN : 2,8 s/d 3,0

BENANG LUSI : 3,0 s/d 3,75-Moekarto Moeliono

-Yusniar Siregar

PERAJUTAN (KNITTING)

PROSES MENJERATKAN SATU BENANG ATAU BEBERAPA BENANG SECARA HORIZONTAL ATAU ARAH COURSE (MESIN RAJUT PAKAN)

PROSES MENJERATKAN SATU BENANG ATAU BEBERAPA BENANG ARAH VERTIKAL ATAU ARAH WALE (MESIN RAJUT LUSI)


14611.mpg11611.mpg 11612.mpg 13613.mpg12621.mpg 11616.mpg


SECARA UMUM

SANDANGRAJUT PAKAN

RAJUT LUSINON SANDANG


Kehalusan Mesin RajutUntuk MRD & MRL

Jumlah jarum (alur) dlm “needle bed” Cut ( gauge) =---------------------------------------------

Lebar kerja maksimum ( dalam inch)

Untuk MRB Jumlah jarum (alur) dalam silinder

Cut ( gauge) = ------------------------------------------ Keliling silinder ( dalam inci)

Cat: Bila mesin menggunakan 2 needle bed atau needle bar atau Silinder dan Dial kehalusan akan menjadi dua kali


Pemakaian nomor benangMesin Rajut Datar (MRD)

Ne1 = Cut2 /14Mesin Rajut Bundar (MRB)

- Plain & Rib 1x1 Ne1 = Cut2 / 6

- Rib 2x2 Ne1 = Cut2 / 8

_ Kaos kaki plain Ne1 = Cut2 / 20

Mesin Rajut Lusi (MRL) Ne1 = Cut2 / 18


PARAMETER HITUNGCOURSEWALECPI (CPC)WPI (WPC)NOMOR BENANGLIMBAH BENANG (WASTE)DIAMETER MESINKEHALUSAN MESIN (GAUGE)GRAMASI


PERHITUNGAN BAHAN BAKU

CPC = 50WPC = 30NOMOR BENANG (Ne1 ) = 30LIMBAH BENANG (WASTE) = 0.5 %DIAMETER MESIN = 26 inciKEHALUSAN MESIN (GAUGE) = 30PANJANG LOOP = 2,1 mmKain yang akan diproduksi 60

meterBERAPA KG BAHAN YANG HARUS

DISEDIAKAN?-Moekarto Moeliono

-Yusniar Siregar

ANALISA BIAYA PRODUKSIPERAJUTAN

A. Biaya Langsung

1. Bahan Baku

2. Bahan Langsung Lainnya

=

=

%

60,90

4,26

65,16

B. Biaya Tidak Langsung

1. Listrik & Bahan Pembantu

2. Biaya T. Kerja

3. Biaya Umum

4. Bunga Bank

5. Depresiasi/Amortisasi

6. Maintenance

7. Asuransi

8. Biaya Penjualan

=

=

=

=

=

=

=

=

6,75

8,63

1, 98

2,95

3,69

8,18

1,20

1,02

38,84


KAPASITASKAPASITAS MERUPAKAN TINGKAT

OUTPUT, DALAM ARTI KUANTITAS OUTPUT DALAM WAKTU TERTENTU, DAN KUANTITAS TERTINGGI DARI OUTPUT YANG MEMUNGKINKAN SELAMA WAKTU TERTENTU

TINGKAT MAKSIMUM PRODUKSI ATAU KONVERSI DARI SUATU OPERASI ORGANISASI


RANCANGAN

TEORITIS

STANDAR

AKTUAL


MENENTUKAN KAPASITAS ATAS DASAR SUMBER DAYA STANDAR

MENGHITUNG JAM SUMBER DAYA STANDAR

MENGHITUNG JAM SUMBER DAYA NYATA

MENGHITUNG JUMLAH UNIT SUMBER DAYA


CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS

PRODUK X yang diminta sebanyak 200 unit tiap bulan

Jumlah hari kerja 22Waktu standar/unit 8 jamPersiapan per unit 0,5 jamJumlah kumpulan 10Persiapan kumpulan 4 jamEfisiensi 95 %Pemeliharaan per hari 48 menitOperasi mesin 8 jam per hariOperasi bekerja pada tingkat standar 1


PERHITUNGAN

H (std) = 200 (8 + 0,5) + 4 (10) = 1.740 jam H (akt) = = 2.035,1 jam

Nr = Hs/Ha = 11,56 mesin

1740

0,95 (1,0) 0,9


PERAJUTAN NISP-21-02-2011

Documents

Transcript of PERAJUTAN NISP-21-02-2011