Per Orang An

3
Perorangan (Pribadi) Usaha Perorangan adalah perorangan (pribadi) yang menjalankan suatu usaha dengan tujuan untuk memperoleh laba. Peorangan tersebut bertanggung jawab penuh atas jalannya usaha. Jika usaha tersebut pailit atau bangkurt, perorang ini bertanggungjawab penuh atas seluruh harta-harta pribadinya terhadap hutang-hutang usahanya. Ini adalah bentuk usaha yang paling sederhana dan tidak perlu pembuatan akte pendirian.Dalam menghitung besarnya pajak penghasilan, usaha perorangan wajib melakukan pembukuan atau hanya melakukan pencatatan dengan Norma Penghitungan. Atas pendapatan (keuntungan) usaha perorang tersebut, sesudah dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dikenakan pajak penghasilan orang pribadi dengan tarif pasal 17 undang-undang Pajak Penghasilan. 1. Perusahaan Perseorangan Adalah badan usaha yang mudah dijumpai dilingkungan sekitar, misalnya toko, rumah makan. Ciri utama dari perusahaan perseorangan yaitu modal dan tanggung jawab pemilik. Pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelangsungan usahanya. Modal badan usaha perseorangan umumnya berasal dari satu orang sehingga jumlahnya terbatas. Keterbatasan modal menjadi faktor penyebab pperusahaan sulit memperluasa usaha dan kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan. Kelebihan dari perusahaan perseorangan, yaitu : Pengelolaan badan usaha ini relatif mudah karena kegiatan- kegiatannya relatif terbatas. Pemilik perusaahan bebas mengambil keputusan sehingga keputusaan lebih cepat dilaksanakan. Seluruh keuntungan yang diperoleh menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya. Pajak yang dibayarkan relatif kecil karena pemungutan pajak dikenakan pada pemilik perusahaan perseorangan sebatas penghasilan yang diterima. Biaya-biaya yang pengelolaan usaha lebih mudah karena sumber daya yang digunakan juga terbatas. Kelemahan dari perusahaan perseorangan, yaitu :

description

pajak

Transcript of Per Orang An

Page 1: Per Orang An

Perorangan (Pribadi) Usaha Perorangan adalah perorangan (pribadi) yang menjalankan suatu usaha dengan tujuan untuk memperoleh laba. Peorangan tersebut bertanggung jawab penuh atas jalannya usaha. Jika usaha tersebut pailit atau bangkurt, perorang ini bertanggungjawab penuh atas seluruh harta-harta pribadinya terhadap hutang-hutang usahanya. Ini adalah bentuk usaha yang paling sederhana dan tidak perlu pembuatan akte pendirian.Dalam menghitung besarnya pajak penghasilan, usaha perorangan wajib melakukan pembukuan atau hanya melakukan pencatatan dengan Norma Penghitungan. Atas pendapatan (keuntungan) usaha perorang tersebut, sesudah dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dikenakan pajak penghasilan orang pribadi dengan tarif pasal 17 undang-undang Pajak Penghasilan.

1.   Perusahaan Perseorangan

Adalah badan usaha yang mudah dijumpai dilingkungan sekitar, misalnya toko, rumah makan.Ciri utama dari perusahaan perseorangan yaitu modal dan tanggung jawab pemilik. Pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelangsungan usahanya. Modal badan usaha perseorangan umumnya berasal dari satu orang sehingga jumlahnya terbatas. Keterbatasan modal menjadi faktor penyebab pperusahaan sulit memperluasa usaha dan kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.

Kelebihan dari perusahaan perseorangan,  yaitu :

Pengelolaan badan usaha ini relatif mudah karena kegiatan-kegiatannya relatif terbatas. Pemilik perusaahan bebas mengambil keputusan sehingga keputusaan lebih cepat dilaksanakan.

Seluruh keuntungan yang diperoleh menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.

Pajak yang dibayarkan relatif kecil karena pemungutan pajak dikenakan pada pemilik perusahaan perseorangan sebatas penghasilan yang diterima.

Biaya-biaya yang pengelolaan usaha lebih mudah karena sumber daya yang digunakan juga terbatas.

Kelemahan dari perusahaan perseorangan, yaitu :

tanggung jawab pemilik perusahaan perseorangan tidak terbatas, yaitu sampai kekayaan pribadinya.

Sumber keuangan perusahaan relatif terbatas karena usaha untuk memperoleh tambahan sumber dana tergantung pada kemampuan pemilik.

Kelangsungan usaha kurang terjamin. Apabila pemilik meninggal atau terkena musibah biasanya kegiatan usaha ikut berhenti.

Perusahaan sering mengalami kesulitan dalam hal kepemimpinan karena seluruh kegiatan usaha dilakukan sndiri oleh pemilik badan usaha. Pemilik usaha mengurusi semua masalah pencarian kredit, mengatur tenaga kerja, pembelanjaan, keuangan, produksi dan kegiatan memasarkan produknya.

1. Badan Usaha/Perusahaan Perseorangan atau IndividuPerusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu

dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan

Page 2: Per Orang An

bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.Ciri-ciri perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut: relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi seluruh keuntungan dinikmati sendiri sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

Hal ini terjadi karena secara umum Norma Penghitungan menetapkan margin keuntungan usaha yang lebih besar (30%) daripada keuntungan usaha sebenarnya (20% dengan pembukuan). Pada prakteknya, usaha perorangan/orang pribadi mengalami dilema, jika menggunakan Pencatatan peredaran bruto (yang mudah/sederhana) dengan Norma penghitungan, Persentase keuntungan yang sebenarnya masih jauh lebih kecil daripada % Keuntungan yang diterapkan dalam Norma penghitungan. Sebaliknya, jika mau melakukan pembukuan, masih sulit dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Secara umum (seperti ilustrasi di Tabel 1), total beban pajak PT akan selalu lebih besar dari CV, karena adanya tambahan PPh pasal 23 yang harus dipotong dari dividen yang dibayarkan oleh PT, sedangkan pembagian hasil untuk CV tidak dikenakan pajak (bukan obyek pajak). Maka motivasi sesorang untuk lebih memilih bentuk usaha PT dari pada CV adalah faktor-faktor lain selain faktor pajak.

Dengan demikian perbedaan besarnya total beban pajak yang dibayar oleh usaha perorangan dan PT/CV tergantung pada besarnya Penghasilan kena pajak (laba). Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan tariff PPh pasal 17 untuk badan (dengan tariff maximum 30%) dan orang pribadi (dengan tariff maximum 35%). PPh pasal 23 yang dipotong oleh PT atas dividen yang dibagikan sebesar 15% adalah tidak final, sehingga besarnya tariff efektif akan tergantung pada besarnya penghasilan pemegang saham (sebagai perorangan). Contoh: jika penghasilan kena pajak pemegang saham (perorangan) diluar dividen ini sudah mencapai Rp. 200.000.000, maka tariff efektif atas dividen ini menjadi 35% sehingga total beban pajak atas PT menjadi lebih besar lagi.

Secara umum (seperti ilustrasi di Tabel 1), total beban pajak PT akan selalu lebih besar dari CV, karena adanya tambahan PPh pasal 23 yang harus dipotong dari dividen yang dibayarkan oleh PT, sedangkan pembagian hasil untuk CV tidak dikenakan pajak (bukan obyek pajak). Sedangkan (seperti ilustrasib tabel 2) perbedaan besarnya total beban pajak yang dibayar oleh usaha perorangan dan PT/CV tergantung pada besarnya Penghasilan kena pajak (laba). Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan tariff PPh pasal 17 untuk badan (dengan tariff maximum 30%) dan orang pribadi (dengan tariff maximum 35%).