peper peternakan unud

19
 PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTANIAN TERINTERGRASI ANTARA TERNAK SAPI DAN TANAMAN PADI MENUJU BALI SEBAGAI PULAU ORGANIK OLEH: YANUAR KURNIAWAN AKBAR PROGAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA 2012

Transcript of peper peternakan unud

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 1/19

 

PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTANIAN TERINTERGRASI ANTARA

TERNAK SAPI DAN TANAMAN PADI MENUJU BALI SEBAGAI PULAU

ORGANIK 

OLEH:

YANUAR KURNIAWAN AKBAR 

PROGAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

2012

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 2/19

 

Abstrak 

Pertanian terintegrasi (integrasi tanaman-ternak) adalah suatu sistem pertanian

yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara komponen tanaman dan ternak dalamsuatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan tersebut antara

lain: adanya penggunaan sumberdaya yang beragam seperti hijauan, residu tanaman

dan pupuk organik yang dihasilkan ternak dalam suatu proses produksi dan dalam

suatu siklus hara. Hal yang terpenting juga yang perlu dipahami dari konsep integrasi

antara ternak sapi-tanaman padi di mana hal ini diharapkan dapat menghentikan dan

membalik arah spiral yang menurun sebagai akibat dari praktek-praktek pertanian

yang merusak sumberdaya lahan dan menurunkan produktivitas pertanian. Melalui

  proses pembalikan arah, diharapkan petani yang tinggal di daerah marginal, dapat

secara perlahan keluar dari jerat kemiskinan

.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 3/19

 

I.  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keunggulan penggunaan Kotoran sapi sebagi pupuk organik terhadap perbaikan pertanian tanaman padi sangatlah baik, namun tak ada artinya apapun jika kita tidak 

memikirkan masalah ketersediaan pupuk organik di lapangan. Bagaikan kita mimpi

  belaka disiang bolong jika kita tidak berusaha mengupayakan bagai mana sumber 

  bahan organik bisa tersedia. Penggunaan pupuk organik terutama pupuk kandang

  berasal dari kotoran sapi tidak perlu kita ragukan lagi kemampuannya menjamin

kesuburan tanah berkelanjutan. Pupuk organik tidak sekedar mampu memperbaiki

kesuburan saja, namun akan menyehatkan tanah, sehingga akan menjamin terhadap

kesehatan tanaman dan hasilnya serta akan menyehatkan manusia yang

mengkomsumsinya.

Pertanian terintegrasi (integrasi tanaman-ternak) adalah suatu sistem pertanian

yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara komponen tanaman dan ternak dalam

suatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan tersebut antara

lain: adanya penggunaan sumberdaya yang beragam seperti hijauan, residu tanaman

dan pupuk organik yang dihasilkan ternak dalam suatu proses produksi dan dalam

suatu siklus hara. Hal yang terpenting juga yang perlu dipahami dari konsep integrasi

antara ternak sapi-tanaman padi di mana hal ini diharapkan dapat menghentikan dan

membalik arah spiral yang menurun sebagai akibat dari praktek-praktek pertanian

yang merusak sumberdaya lahan dan menurunkan produktivitas pertanian.1 

Sejalan dengan dengan visi bali sebagai kawasan organik, akan lebih efisien

dilakukan dengan model integrasi tanaman-ternak secara insitu, artinya tanaman-

ternak tersebut berada dalam satu kawasan, bahkan dalam satu manajemen. Bali

diharapkan secara perlahan mulai mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan

 beralih ke pupuk organik. Untuk mempercepat realisasi program ini, kini Pemda Bali

telah merancang kebijakan untuk mengurangi subsidi penggunaan pupuk anorganik 

1http://bali.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=99:strategi-

pembangunan-pertanian-terintegrasi-&catid=11:bulletin&Itemid=58

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 4/19

 

dan meningkatkan subsidi pupuk organik. Masalah utama yang sering timbul di

lapangan adalah semakin terbatasnya pupuk kandang yang dapat digunakan. Kita

sadar saat ini jumlah ternak di lapangan semakin lama semakin berkurang, mengingat

  petani dalam mengelola usaha peternernakan dapat dikatakan hanya sebagai usaha

sambilan, jumlah ternak yang dipelihara relative sedikit yakni 1-4 ekor sapi per KK,

  peternak enggan untuk menambah jumlah ternak karena keterbatasan modal, lahan

dan hijauan makan ternak (HMT) yang terbatas, hal ini yang menyebabkan populasi

ternak di lapangan semakin lama semakin berkurang, yang berdampak jumlah pupuk 

kandang semakin terbatas.

1.2 Rumusan MasalahBagaimanakah peran industri pertanian terintergrasi antara peternakan sapi dan

tanaman padi dapat mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik. 

1.3 Tujuan

Dapat mengetahaui peran industri pertanian terintergrasi antara peternakan sapi

dan tanaman padi dapat mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 5/19

 

II.  STUDI PUSTAKA

2.1 Sapi Bali

Sapi Bali merupakan sapi potong asli Indonesia dan merupakan hasil

domestikasi dari Banteng (bibos banteng) dan merupakan sapi asli Pulau Bali.

Ditinjau dari sistematika ternak, sapi Bali masuk   familia Bovidae, Genus bos dan

Sub-Genus Bovine, yang termasuk dalam  sub-genus tersebut adalah;  Bibos  gaurus,

  Bibos frontalis dan   Bibos sondaicus. Sapi Bali (Bos-Bibos Banteng) yang spesies

liarnya adalah banteng termasuk    Famili bovidae, Genus bos dan   sub-genus bibos.

Sapi Bali mempunyai ciri-ciri khusus antara lain; warna bulu merah bata, tetapi yang

 jantan dewasa berubah menjadi hitam. Satu karakter lain yakni perubahan warna sapi

  jantan kebirian dari warna hitam kembali pada warna semula yakni coklat muda

keemasan yang diduga karena makin tersedianya hormon testosteron sebagai hasil

 produk testes.

Tanda-tanda khusus yang harus dipenuhi sebagai sapi Bali murni, yaitu warna

  putih pada bagian belakang paha, pinggiran bibir atas, dan pada paha kaki bawah

mulai tarsus dan carpus sampai batas pinggir atas kuku, bulu pada ujung ekor hitam,

  bulu pada bagian dalam telinga putih, terdapat garis belut (garis hitam) yang jelas  pada bagian atas punggung, bentuk tanduk pada jantan yang paling edial disebut

  bentuk tanduk   silak congklok yaitu jalannya pertumbuhan tanduk mula-mula dari

dasar sedikit keluar lalu membengkok keatas, kemudian pada ujungnya membengkok 

sedikit keluar. Pada yang betina bentuk tanduk yang edial yang disebut manggul 

 gangsa yaitu jalannya pertumbuhan tanduk satu garis dengan dahi arah kebelakang

sedikit melengkung kebawah dan pada ujungnya sedikit mengarah kebawah dan

kedalam, tanduk ini berwarna hitam2 

2http://www.infoternak.com/sapi-bali

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 6/19

 

2.2 Pertanian Organik 

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan

  bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama  pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan

  pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak 

lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang

mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi

(food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah

lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan

 permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik,

kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati

alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia

meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik 

  perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi

kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Peluang Pertanian Organik di Indonesia sangat baik, Luas lahan yang tersedia

untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat

digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk 

sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang

digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas

yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan

yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan

demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif 

dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti

ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang

diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara

maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik 

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 7/19

 

lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan

Korea.3 

2.3 Jenis Pupuk dan Pengolahannya

a. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang

kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa

dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.[4]

.

Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air 

kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.

Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan

kalium.]

Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya

kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan

nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan

kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian,

yaitu:

1. 

Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikansecara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas,

contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.[4]

 

2.  Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan

mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk 

yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.[4]

 

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan

mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan

3 http://ptp2007.wordpress.com/2009/06/29/konsep-pertanian-organik/

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 8/19

 

anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa

memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal. Pupuk 

kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya

tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut,

 pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan

menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan

  pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan

unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk 

kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh,

sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap

oleh tanaman.

4

 

B. Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa

  panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah

dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau

tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti sisa±sisa

tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air  (Azolla). Jenis tanaman yang

dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini

mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis

tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga

  penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk 

meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga

terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak 

  pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi. Pupuk 

hijau digunakan dalam:

4http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 9/19

 

1.  Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman

lorong, dimana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling

dengan tanaman utama.

2.  Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman

yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau

tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok 

 berupa tanaman tahunan.5 

C. Kompos

Kompos merupakan sisa bahan organik 

yang berasal dari tanaman, hewan, dan

limbah organik yang telah mengalami

  proses dekomposisi atau fermentasi Jenis

tanaman yang sering digunakan untuk 

kompos di antaranya jerami, sekam padi,

tanaman pisang, gulma, sayuran yang

  busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.[5]

Bahan dari ternak yang sering

digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yangterbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di

antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola Beberapa kegunaan

kompos adalah:

1.  Memperbaiki struktur tanah

2.  Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.

3.  Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.

4.  Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.

5.  Menambah dan mengaktifkan unsur hara.

5http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 10/19

 

Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos

yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya

temperatur kompos (di bawah 400

c). Humus

D. Humus

Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun

  pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami

dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian

menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon

yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri,

kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah

rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber 

makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur 

tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam

tanah dan air Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah,

membantu dalam. menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah,

menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida

atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus.

Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaanhumus sama halnya dengan penggunaan kompos. 

E. Pupuk organik buatan

Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan

menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu

1.  Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

2.  Meningkatkan produktivitas tanaman.

3. 

Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.4.  Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 11/19

 

Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di

sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif 

dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

f . Manf aat

Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian

intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama

terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%.

Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 

2,5%. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik 

kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkankualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang

dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.

Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik 

dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan

 pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya

cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.

Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase

 perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga

  berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat

meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.

Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga

sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba. Bahan dasar pupuk organik yang

  berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya Penggunaan pupuk 

kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya

karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat

mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini

akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahan

dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3). Pupuk 

organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 12/19

 

dalam pembentukan pupuk. Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air,

aerasi tanah, dan suhu tanah. Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang

 banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat

fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos. [8] 

Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti:

1.  Penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan

sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi,

meskipun jumlahnya relatif sedikit.

2.  Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah.

3.  Membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman

seperti aluminium, besi, dan mangan.

Pelestarian lingkungan

Tanaman penutup tanah (cover crop) 

dapat digunakan sebagai pupuk organik.

Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat

meningkatkan produktivitas tanaman dan

ketahanan pangan. Oleh karena itu sistem

  pengelolaan hara terpadu yang memadukan

  pemberian pupuk organik dan pupuk 

anorganik perlu digalakkan Sistem pertanian yang disebut sebagai LEISA (Low

 External Input and Sustainable Agriculture) menggunakan kombinasi pupuk organik 

dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices perlu dilakukan

agar degredasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara kelestarian

lingkungan. Pemanfaatan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk meningkatkan

  produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan.[9]

 

Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan

tanaman (crop-livestock) serta penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 13/19

 

lorong (alley cropping) maupun tanaman penutup tanah (cover crop) sebagai pupuk 

hijau maupun kompos perlu diintensifkan.

2.3 Interaksi Peternakan Sapi dengan Pertanian Padi

Peternakan sapi dipedesaan umumya dilaksanakan oleh petani pangan

terutama petani padi, peternakan sapi dipedesaan relatif berskala kecil yakni tiap

  petani memiliki 1-3 ekor sapi, usaha ini dilakukan sebagai usaha sambilan y ang

dikerjakan diwaktu luang, disaat para petani telah selesai menggarap sawah, petani

melanjutkan dengan mencari pakan sapi. Bagaimanakah hubungan petenakan sapi

dengan pertanian padi? Dalam kegiatan berternak dan bertani tentunya menghasilkan

limbah, apabila penangan limbah kurang efektif tentunya akan dapat mencemarilingkungan. Hasil limbah peternaka sapi yakni berupa kotoran dan urin dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk organi yang dapat memperbaiki konstrkusi lahan

 pertanian dan menyuburkan padi tanpa harus mempergunakan pupuk anorganik yang

 berlebihan, sedangan pada usaha pertanian padi menghasilkan limbah berupa jerami

 padi dan dedak padi, hasil sampingan ini dimanfaatkan untuk sebagai pakan tambah

ternak sapi, tak lupa didalam penggunaan limbah dari hasil peternakan dan pertanian

diperlukan penerapak tehknologi untuk memperbaiki kualitas limbah. Interaksi

seperti ini dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari hasil limbah peternakan

dan pertanian atau dapat dikatakan industry yang ramah terhadap lingkungan.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 14/19

 

III.  KONSEP

Pupuk Kandang .

Sejak peradaban paling awal, pupuk kandang dianggap sebagai sumber hara

utama. Hingga kini penggunaan pupuk kandang terus digunakan di berbagai belahan

dunia. Di Amerika serikat saja yang maju akan teknologinya, pupuk kandang

merupakan bahan yang berharga dalam menjaga kesuburan tanah, hampir 73 % dari

kotoran ternak yang dihasilkan dalam kandang ( sekitar 157 juta ton) diberikan

dalam tanah sebagai pupuk. Diperkirakan pupuk kandang mampu memasok 10 %

dari kebutuhan pupuk setiap tahunya. Sehingga mampu menekan kebutuhan

 penggunaan pupuk anorganik dilapangan.Dalam prakteknya pupuk kandang sapi yang kita gunakan tidak semuanya dari

kotoran hewan murni, namun merupakan campuran kotoran padat, air kencing, dan

sisa makanan (tanaman). Biasanya sisa makanan (jerami) tercampur dengan kotoran

 padat dan cair, bahkan sering petani menggunakan jerami sebagai alas kandang yang

akan tercampur dalam pupuk kandang. Sebenarnya jerami sisa makanan atau alas

kandang, dapat berfungsi untuk menyerap air kencing sapi/kerbau yang memiliki

kandungan hara tinggi, sehingga hara ini tidak banyak yang hilang.

Susunan kimia dari pupuk kandang sangat tergantung dari: (1) jenis ternak, (2)

umur dan keadaan hewan, (3) sifat dan jumlah amparan, dan (4) cara penyimpanan

 pupuk sebelum dipakai. Sebenarnya hewan hanya menggunakan setengah dari bahan

organik yang dimakan, dan selebihnya dikeluarkan sebagai kotoran. Sebagian dari

 padatan yang terdapat dalam pupuk kandang terdiri dari senyawa organik, antara lain

selulosa, pati dan gula, hemiselulosa dan lignin seperti yang kita jumpai dalam humus

ligno-protein. Penyusun pupuk kandang yang paling penting adalah komponen hidup,

yaitu mikro organisme tanah yang sangat baik bagi kesuburan tanah.

Hasil kotoran untuk satu ternak sapi yang dikeluarkan dalam bentuk padatan 20

hingga 25 kg kotoran padat perhari, sedang dalam bentuk kotoran cair (kencing) 8

hingga 10 liter. Sehingga apabila kita memelihara selama musim tanam sekitar 3

  bulan, maka kotoran padat yang dapat kita peroleh sejumlah 1,8 hingga 2,3 ton.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 15/19

 

Sementara kotoran cair yang dikeluarkan bias mencapai 800 liter yang akan

menambah kualitas hara dalam campuran kotoran padat dan jerami. Sehingga untuk 

satu sapi saja mampu memsuplai pupuk kandang tidak kurang dari 3-4 ton (termasuk 

alas jerami). Sehingga apabila kita berikan ke dalam tanah sudah dapat menekan

  biaya produksi yang relatif besar. Adaikata petani memiliki 3-4 ekor sapi, maka

sudah cukup untuk memupuk tanaman 1 hektar lahan. Namun masih perlu ditambah

dengan urea 50-75 kg untuk diberikan sehabis tanam agar bibit segera nglilir 

(bangun)

Sebenarnya pupuk kandang sapi sudah cukup matang, sehingga unsur haranya

sudah tersedia bagi tanaman. Dikerenakan sewaktu di dalam perut besar walaupun

dalam waktu yang relatif singkat, semua makanan sudah dirombak oleh mikrobiadalam perut besar. Di dalam perut besar (rumen), makanan mengalami proses

 perombakan yang berlangsung secara efisien, karena mikrobia dapat bekerja secara

optimal. Hal ini dikarenakan di dalam perut besar (rumen) merupakan habitat yang

ideal bagi berlangsungnya perombakan makanan. Laju perombakan dalam rumen

lebih cepat dibanding di tanah, waktu yang diperlukan untuk merombak dinding sel

dalam rumen hanya sehari, namun bila di tanah perlu waktu mingguan.

Kotoran sapi padat mengandung hara nitrogen 1,1-1,5 %, pospor 0,5 %, dan

kalium 0,9 %. Sementara kotoran sapi berbentuk cairnya mengandung hara nitrogen

1 %, pospor 0,50 %, dan kalium 1,50 %. Namun apabila pupuk kandang ini

digunakan untuk pemupukan, ketersediaanya hara dalam tanah yang bisa digunakan

tanaman sangat bervariasi, yang tergantung oleh faktor: (a) sumber dan komposisi

  pupuk kandang, (b) cara dan waktu aplikasi, (c) jenis tanah dan iklimnya, dan (d)

sistem pertaniannya. Mutu pupuk kandang sangat tergantung dari cara

  penanganannya. Penanganan pupuk kandang yang benar harus memperhatikan

keadaan alas kandang dan cara penyimpananya, yang akan menentukan jumlah hara

yang dapat digunakan tanaman.

Bagi petani lahan kering, pupuk kandang merupakan kunci keberhasilan

usahanya. Suatu problem di lapangan adalah semakin jarangnya jumlah ternak yang

dimiliki petani, sehingga menyebabkan produksi pupuk kandang semakin berkurang.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 16/19

 

Keadaan ini menyebabkan perlu dicari cara untuk mengembangkan atau

meningkatkan populasi ternak ditingkat petani.

 Pertanian terpadu ( integrasi  ternak-tanaman) 

Pola integrasi antara tanaman dan ternak atau yang sering kita sebut dengan

 pertanian terpadu, adalah memadukan antara kegiatan peternakan dan pertanian. Pola

ini sangatlah menunjang dalam penyediaan pupuk kandang dilahan pertanian,

sehingga pola ini sering disebut pola peternakan tanpa limbah karena limbah

  peternakan digunakan untuk pupuk, dan limbah pertanian untuk makan ternak.

Integrasi hewan ternak dan tanaman dimaksudkan untuk memperoleh hasil usaha

yang optimal, dan dalam rangka memperbaiki kondisi kesuburan tanah. Interaksi

antara ternak dan tanaman haruslah saling melengkapi, mendukung dan salingmenguntungkan, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi dan

meningkatkan keuntungan hasil usaha taninya.

Sistem produksi ternak sapi/kerbau yang dikombinasi dengan lahan-lahan

  pertanian hendaknya dapat disesuaikan dengan jenis tanaman pangan yang

diusahakan. Hendaknya ternak yang kita pelihara tidak menggangu tanaman yang

kita usahakan, bahkan mendukung. Dalam hal ini tanaman pangan sebagai

komponen utamanya dan ternak menjadi komponen keduanya. Misalnya ternak kita

 beri makan dari hasil limbah (jerami) dari sawah, atau ternak dapat digembalakan di

  pinggir atau pada lahan yang belum ditanami dan pada lahan setelah pemanenan

hasil, sehingga ternak dapat memanfaatkan limbah tanaman pangan, gulma, rumput,

semak dan hijauan pakan yang tumbuh di sekitar tempat tersebut. Sebaliknya ternak 

dapat mengembalikan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah melalui urin dan

kotoran padatnya.

Sebenarnya pertanian terpadu telah dilakukan oleh para petani kita. Petani dapat

memanfaatkan limbah tanamannya (misal jerami) sebagai pakan hewannya sehingga

tidak perlu mencari pakan lagi, petani juga dapat menggunakan tenaga

sapin/kerbaunya untuk pengolahan tanah, dan ternak sapi/kerbau dapat digunakan

sebagai investasi (tabungan) yang sewaktu-waktu membutuhkan dapat dijual untuk 

keperluan yang medesak.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 17/19

 

Konsep pertanian terpadu ini perlu kita galakan, mengingat sistem ini di

samping menunjang pola pertanian organik yang ramah lingkungan, juga mampu

meningkatkan usaha peternakan. Komoditas sapi merupakan salah satu komoditas

yang penting yang harus terus ditingkatkan, sehingga rencana ditahun 2010 di

harapkan mampu mencapai kecukupan daging nasional dapat terwujud. Oleh karena

itu upaya ini dapat digalakan pada tingkat petani baik dalam rangka penggemukan

ataupun dalam perbanyakan populasi, serta produksi susu. Dengan meningkatnya

  populasi ternak sapi akan mampu menjamin ketersediaan pupuk kandang di lahan

  pertanian. Sehingga program pertanian organik dapat terlaksana dengan baik,

kesuburan tanah dapat terjaga, dan pertanian bisa berkelanjutan.

Usaha pertanian terpadu ini sekaligus dalam upaya pengembangan peternakandapat dilakukan melaui sistem pinjaman modal, gaduh, dan sistem gulir, dan

sebenarnya telah banyak dipraktekan oleh berbagai pemerintak kabupaten. Program

ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumsi daging masyarakat, sehingga

akan dapat mengurangi bahkan terlepas dari ketergantungan impor daging dan ternak 

serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha budidaya ternak, sekaligus

menunjang program pertanian organik.

Sebenarnya integrasi ternak dan tanaman ini tidak terbatas pada budidaya

tanaman padi dengan sapi saja, namun juga dapat dikembangkan integrasi dalam

sistem lahan kering dan perkebunan. Semuanya tergantung dari usaha pertanian yang

dikembangkan setempat, sehingga limbah pertaniannya dapat bervriasi seperti

misalnya limbah jerami padi dilahan sawah, limbah jerami jagung dilahan kering,

  bahkan di Brebes limbah tanaman bawang merahpun dapat digunakan untuk 

 pengembangan ternak.

Sistem tumpangsari tanaman dan ternak banyak juga dipraktekkan di daerah

  perkebunan. Tujuan sistem ini adalah untuk pemanfaatan lahan secara optimal. Di

dalam sistem tumpangsari ini tanaman perkebunan sebagai komponen utama dan

tanaman rumput dan ternak yang merumput di atasnya merupakan komponen kedua.

Keuntungan-keuntungan dari sistem ini antara lain : (1) Dari tanaman perkebunannya

dapat menjamin tersedianya tanaman peneduh bagi ternak, sehingga dapat

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 18/19

 

mengurangi stress karena panas, (2) meningkatkan kesuburan tanah melalui proses

kembaliya air seni dan kotoran padatan ke dalam tanah, (3) meningkatkan kualitas

 pakan ternak, serta membatasi pertumbuhan gulma, (5) meningkatkan hasil tanaman

  perkebunan dan (6) meningkatkan keuntungan ekonomis termasuk hasil ternaknya.

Sebenarnya sistem pertanian terpadu ini tidak terbatas pada pengusahaan hewan besar 

saja seperti sapi dan kerbau, namun juga dapat dintegrasikan antara ternak unggas

dengan tanaman pangan, hotikultura. Kotoran unggas cukup potensial dimanfaatkan

sebagai pupuk, misalnya kandungan hara dalam kotoran ayam hara N cukup tinggi

sebesar 2,6 %, P 3,1 % dan K 2,4 %. Sistem pertanian terpadu ini dapat menjamin

 produksi pupuk organik, strategi ini dapat mengurangi penggunaan pupuk nonorganik 

sehingga dapat mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik.

5/14/2018 peper peternakan unud - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peper-peternakan-unud 19/19