Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

35
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA http://perpbn.multiply.com 1 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 196 /PMK.05/2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN PADA BAGIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan; Mengingat : 1. Keputusan Presiden 20/P Tahun 2005; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN PADA BAGIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP) adalah dana APBN yang dialokasikan kepada Menteri Keuangan / Bendahara Umum

Transcript of Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

Page 1: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 1

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 196 /PMK.05/2008

TENTANG

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN PADA BAGIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (4) Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden 20/P Tahun 2005;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN PADA BAGIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Bagian Pertama Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:

1. Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP) adalah dana APBN yang dialokasikan kepada Menteri Keuangan / Bendahara Umum

Page 2: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 2

Negara sebagai Pengguna Anggaran selain yang dialokasikan untuk Kementerian Negara/Lembaga, yang dalam pelaksanaannya dapat diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga/pihak lain sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.

2. Belanja Subsidi adalah pengeluaran pemerintah yang diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau oleh masyarakat.

3. Belanja Lain-lain adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.

4. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disebut ADK, adalah arsip data berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar, dan/atau data lainnya.

5. Bendahara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara.

6. Dokumen Sumber adalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data akuntansi.

7. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada Entitas Pelaporan.

8. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

9. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

10. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama suatu periode.

11. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

12. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Page 3: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 3

dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.

13. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

14. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

15. Pengguna Barang (PB) adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik negara/daerah.

16. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah kuasa yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

17. Kuasa Pengguna Barang (KPB) adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.

18. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.

19. Reviu adalah prosedur penelusuran angka-angka dalam laporan keuangan, permintaan keterangan, dan analitik yang harus menjadi dasar memadai bagi Aparat Pengawas Intern Pemerintah untuk memberi keyakinan terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

20. Satuan Kerja adalah kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.

21. Pihak Lain adalah instansi/unit organisasi di luar Kementerian Negara/Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN dan bukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai entitas Pemerintahan Daerah, dan karenanya wajib menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sesuai ketentuan yang berlaku.

22. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

23. Kementerian Negara/Lembaga adalah Kementerian Negara/Lembaga

Page 4: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 4

Pemerintah non Kementerian Negara/Lembaga Negara.

24. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat UAKPA, adalah Unit Akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.

25. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain yang selanjutnya disingkat UAPA-PBSBL, adalah unit akuntansi pada Kementerian Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan atas penggunaan dana belanja subsidi dan belanja lain-lain dari satuan kerja yang berada di bawah penguasaannya.

26. Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain yang selanjutnya disingkat UAPBUN-BSBL adalah unit akuntansi pembantu bendahara umum negara yang melakukan kegiatan penggabungan pelaporan keuangan unit Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.

Bagian Kedua Ruang Lingkup

Pasal 2

Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini meliputi penyusunan dan penyajian laporan keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.

Pasal 3 (1) Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain merupakan bagian dari

Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP). (2) Belanja Subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain

terdiri dari: 1. Belanja Subsidi Lembaga Keuangan; 2. Belanja Subsidi BBM; 3. Belanja Subsidi Non BBM- Harga/Biaya; 4. Belanja Subsidi Non BBM-Bunga Kredit; 5. Belanja Subsidi Non BBM-Pajak; 6. Belanja Subsidi Non Pajak-Lainnya; dan 7. Belanja Subsidi PSO.

(3) Belanja Lain-lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain

terdiri dari : 1. Belanja Cadangan Tunjangan Beras PNS/TNI/POLRI;

Page 5: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 5

2. Belanja Cadangan Dana Reboisasi; 3. Jasa Surveyor; dan 4. Pengeluaran Lainnya.

BAB II PENGGUNA ANGGARAN/BARANG DAN

KUASA PENGGUNA ANGGARAN/BARANG

Pasal 4

(1) Menteri Keuangan sebagai Pengguna Anggaran (PA) untuk Belanja Subsidi.

(2) Menteri Keuangan sebagai Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang (PB) untuk Belanja Lain-lain.

(3) Kewenangan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Anggaran.

(4) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kuasa Pengguna Barang (KPB) merupakan pejabat pada Kementerian Negara/ Lembaga/Pihak Lain yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna Barang (PB).

BAB III

DOKUMEN SUMBER

Pasal 5

(1) Dokumen Sumber tahun anggaran berjalan yang memiliki tanggal dokumen dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember merupakan dokumen yang digunakan dalam proses penyusunan laporan keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.

(2) Dokumen sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);

b. Revisi DIPA;

c. Surat Perintah Membayar (SPM);

d. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);

e. Memo Penyesuaian;

f. Bukti Penerimaan Negara;

Page 6: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 6

g. Surat Setoran Pengembalian Belanja;

h. Surat Perintah Pembukuan / Pengesahan (SP3) dan/atau Notice of Disbursement (NoD); dan

i. Berita Acara Serah Terima Aset.

BAB IV

UNIT AKUNTANSI

Pasal 6

(1) Dalam penyusunan Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain, Direktorat Jenderal Anggaran bertindak sebagai Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (UAPBUN-BSBL).

(2) Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain membentuk unit akuntansi yang terdiri dari UAKPA-BSBL dan UAPA-PBSBL.

(3) UAPBUN-BSBL menerima data dari UAKPA-BSBL dan UAPA-PBSBL.

(4) Pembentukan unit akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), mengacu pada Struktur Unit Akuntansi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB V

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 7

(1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai unit akuntansi wajib menyusun Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.

(2) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran;

b. Neraca; dan

c. Catatan atas Laporan Keuangan.

(3) Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan.

(4) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan oleh Entitas Akuntasi kepada Entitas Pelaporan secara periodik dan berjenjang.

Page 7: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 7

(5) Penyusunan dan penyajian:

a. Laporan Realisasi Anggaran, menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini;

b. Neraca, menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini; dan

c. Catatan atas Laporan Keuangan, menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan ini.

(6) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Pengguna Anggaran (PA).

(7) Selanjutnya Pengguna Anggaran (PA) membuat Laporan Keuangan Konsolidasian berdasarkan Laporan Keuangan yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

BAB VI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

BARANG MILIK NEGARA

Pasal 8

(1) Satuan Kerja sebagai Kuasa Pengguna Barang (KPB) Belanja Lain-lain wajib mencatat perolehan Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari Belanja Lain-lain ke dalam Laporan Barang Milik Negara (BMN).

(2) Satuan Kerja sebagai Kuasa Pengguna Barang (KPB) Belanja Lain-lain wajib menyampaikan Laporan Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari Belanja Lain-lain kepada Pengguna Barang (PB) untuk dilakukan penggabungan.

(3) Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada akhir tahun diserahkan dari Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain kepada satuan kerja Kementerian Negara/ Lembaga/Pihak Lain yang mengelola Belanja Lain-lain paling lambat tanggal 31 Desember dan/atau sampai dengan telah selesainya kegiatan dimaksud.

(4) Tata Cara Pencatatan dan Pelaporan Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari anggaran Belanja Lain-lain dan penyerahan Barang Milik Negara (BMN) yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V

Page 8: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 8

Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB VII

REKONSILIASI DAN REVIU LAPORAN KEUANGAN

Pasal 9

(1) Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain tingkat UAKPA dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan ADK, harus direkonsiliasi terlebih dahulu setiap bulan dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau Direktorat Pengelolaan Kas Negara selaku Kuasa Bendahara Umum Negara.

(2) Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain tingkat Pengguna Anggaran (PA) dalam bentuk ADK dan Laporan Keuangan sebelum dikirim kepada Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Perbendaharaan, harus dilakukan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

(3) Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR), dengan menggunakan format Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 10

(1) Sebelum Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain yang disajikan oleh disampaikan kepada Menteri Keuangan, Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain dimaksud wajib direviu oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP).

(2) Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.

(3) Hasil reviu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Pernyataan Telah Direviu.

(4) Tata cara penyusunan Pernyataan Telah Direviu diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

BAB VIII

Page 9: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 9

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

(STATEMENT OF RESPONSIBILITY)

Pasal 11

(1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) selaku entitas akuntansi wajib membuat Pernyataan Tanggung Jawab.

(2) Penguna Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain (PA-PBSBL) selaku entitas pelaporan, membuat Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain.

(3) Pengguna Anggaran (PA) selaku entitas pelaporan wajib membuat Pernyataan Tanggung Jawab.

(4) Penyusunan dan penyajian Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan ini.

(5) Penyusunan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) dibuat dengan melampirkan Pernyataan Telah Direviu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

BAB IX

PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 12

Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7), disampaikan oleh Pengguna Anggaran (PA) kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara disertai dengan Pernyataan Telah Direviu dan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility).

Pasal 13

Penyampaian Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilakukan setiap semester dan tahunan dalam tahun anggaran berkenaan.

BAB X KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Page 10: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

http://perpbn.multiply.com 10

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Januari 2008. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 November 2008

MENTERI KEUANGAN, ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 11: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

KERANGKA UMUM SAI

Hubungan Unit Akuntansi Keuangan dengan Unit Akuntansi Barang pada Struktur Organisasi Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain.

Dengan adanya pembentukan dan penunjukan unit akuntansi keuangan maupun unit akuntansi barang pada Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain, maka hubungan kerja antara unit organisasi dalam struktur organisasi Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain perlu ditetapkan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain itu sendiri. Berikut diilustrasikan hubungan antara unit akuntansi yang ada pada struktur organisasi kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain. Pembentukan struktur organisasi unit akuntansi disesuaikan dengan struktur organisasi pada kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain.

SAI

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN (SIMAK-BMN)

Sistem Akuntansi

Keuangan (SAK)

LAMPIRAN l PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

196/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 12: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

TINGKAT SATUAN KERJA

                                                   Kepala Kantor                   (SAI)                                                                                                   Kasubag Keuangan/          Kasubag TU/   

 

Pejabat yang menangani Keuangan         

Pejabat yang menangani Barang   

 

Unit Akuntansi Keuangan (SAK) 

       

Unit Akuntansi Barang

(SIMAK-BMN)    

                                                                            

LAMPIRAN l PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

196/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 13: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (UAPA-PBSBL)

                                                  

          

Menteri/Pimpinan Lembaga 

 (UAPA‐PBSBL)                                                                                                             

       

Pejabat Eselon I Yang Membidangi 

Kesekretariatan                                    

                                                                                                                                                            SATKER            SATKER      

     

          

                                                            

   

 

     

 

                                             

LAMPIRAN l PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

196/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 14: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

TINGKAT PEMBANTU BUN UNTUK BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

(UAPBUN-BSBL)                                                   

          

DJA (Selaku UAPBUN‐

BSBL)                                                                                                             

       

Kementerian Negara/Lembaga 

(Selaku UAPA‐PBSBL)                                    

                                                                                                                        SATKER            SATKER                              

     

          

                                                  

LAMPIRAN l PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

196/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 15: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KODE LAP. : LRPB-GABKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX

HAL. : XXPROG. ID : XXXXXXXX

1 3 4 5 6 7 8 9I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA

XXXXXX

XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON IXX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAHXXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata AnggaranXX Uraian Jenis Belanja

XXXX Uraian Jenis BelanjaXXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Jenis Belanja

XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

2

Uraian Sumber Dana Uraian Fungsi Uraian Sub Fungsi Uraian Program

ANGGARAN SETELAH REVISI

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA% REAL.

ANGG. SISA ANGGARANJUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN LALU BULAN INI

JUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN INI

LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA SUBSIDIKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN DAN BUN

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX(DALAM RUPIAH)

KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 16: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KODE LAP. : LRPB-KPPNKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX

HAL. : XXPROG. ID : XXXXXXXX

1 3 4 5 6 7 8 9I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA

XXXXXX

XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA X 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON IXX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAHXXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata AnggaranXX Uraian Jenis Belanja

XXXX Uraian Jenis BelanjaXXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Jenis Belanja

XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

BULAN INI JUMLAH SAMPAI

DENGAN BULAN INI

2

Uraian Sumber Dana Uraian Fungsi Uraian Sub Fungsi Uraian Program

(DALAM RUPIAH)

KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA

ANGGARAN SETELAH REVISI

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA% REAL.

ANGG. SISA ANGGARANJUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN LALU

LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA SUBSIDIBELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 17: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KODE LAP. : LRPB-BUNKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX

HAL. : XXPROG. ID : XXXXXXXX

1 3 4 5 6 7 8 9I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA

XXXXXX

XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA X 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON IXX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAHXXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata AnggaranXX Uraian Jenis Belanja

XXXX Uraian Jenis BelanjaXXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Jenis Belanja

XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

Uraian Program

2

Uraian Sumber Dana Uraian Fungsi Uraian Sub Fungsi

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA% REAL.

ANGG. SISA ANGGARANJUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN LALU BULAN INI

JUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN INI

BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI BUNUNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX

(DALAM RUPIAH)

KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA

ANGGARAN SETELAH REVISI

LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA SUBSIDI LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 18: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KODE LAP. : LRPB-GABKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX

HAL. : XXPROG. ID : XXXXXXXX

1 3 4 5 6 7 8 9I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA

XXXXXX

XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON IXX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAHXXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata AnggaranXX Uraian Jenis Belanja

XXXX Uraian Jenis BelanjaXXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Jenis Belanja

XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

ANGGARAN SETELAH REVISI

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA

LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA LAIN-LAINKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN DAN BUN

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX(DALAM RUPIAH)

KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA

% REAL. ANGG. SISA ANGGARANJUMLAH SAMPAI

DENGAN BULAN LALU

BULAN INI JUMLAH SAMPAI

DENGAN BULAN INI

2

Uraian Sumber Dana Uraian Fungsi Uraian Sub Fungsi Uraian Program

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 19: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KODE LAP. : LRPB-KPPNKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX

HAL. : XXPROG. ID : XXXXXXXX

1 3 4 5 6 7 8 9I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA

XXXXXX

XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON IXX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAHXXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata AnggaranXX Uraian Jenis Belanja

XXXX Uraian Jenis BelanjaXXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Jenis Belanja

XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA LAIN-LAINBELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX(DALAM RUPIAH)

KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA

ANGGARAN SETELAH REVISI

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA% REAL.

ANGG. SISA ANGGARANJUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN LALU BULAN INI

JUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN INI 2

Uraian Sumber Dana Uraian Fungsi Uraian Sub Fungsi Uraian Program

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 20: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KODE LAP. : LRPB-BUNKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX

HAL. : XXPROG. ID : XXXXXXXX

1 3 4 5 6 7 8 9I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA

XXXXXX

XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON IXX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAHXXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata AnggaranXX Uraian Jenis Belanja

XXXX Uraian Jenis BelanjaXXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXX Uraian Jenis Belanja

XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999 JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA LAIN-LAINBELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI BUN

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX(DALAM RUPIAH)

KODE URAIAN ANGGARAN SEMULA

ANGGARAN SETELAH REVISI

Uraian Program

2

Uraian Sumber Dana Uraian Fungsi Uraian Sub Fungsi

SISA ANGGARANJUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN LALU BULAN INI

JUMLAH SAMPAI DENGAN

BULAN INI

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA% REAL.

ANGG.

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 21: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : XXXXXXXXX KODE LAPORAN : TANGGAL : XX/XX/XXXXHALAMAN : XPROGRAM ID : XXXXXXXX

200X 20XX Jumlah %2 3 4 5

ASET LANCARKas di Bendahara Pengeluaran 999,999 999,999 999,999 99,99Kas di Bendahara Penerimaan 999,999 999,999 999,999 99,99Kas pada Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99Piutang Pajak 999,999 999,999 999,999 99,99Piutang Bukan Pajak 999,999 999,999 999,999 99,99Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 999,999 999,999 999,999 99,99Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 999,999 999,999 999,999 99,99Uang muka belanja 999,999 999,999 999,999 99,99Piutang dari kegiatan Operasional Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99Piutang dari kegiatan Non Operasional Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99Investasi Jangka Pendek - Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99Piutang Lainnya 999,999 999,999 999,999 99,99Persediaan 999,999 999,999 999,999 99,99Persediaan Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH ASET LANCAR 999,999 999,999 999,999 99,99

INVESTASI JANGKA PANJANGINVESTASI NON PERMANEN

Investasi Non Permanen Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH INVESTASI NON PERMANEN 999,999 999,999 999,999 99,99

INVESTASI PERMANENInvestasi Permanen Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH INVESTASI PERMANEN 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 999,999 999,999 999,999 99,99

ASET TETAPTanah 999,999 999,999 999,999 99,99Peralatan dan Mesin 999,999 999,999 999,999 99,99Gedung dan Bangunan 999,999 999,999 999,999 99,99Jalan, Irigasi dan Jaringan 999,999 999,999 999,999 99,99Aset Tetap Lainnya 999,999 999,999 999,999 99,99Konstruksi Dalam Pengerjaan 999,999 999,999 999,999 99,99Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH ASET TETAP 999,999 999,999 999,999 99,99

ASET LAINNYATagihan Penjualan Angsuran 999,999 999,999 999,999 99,99Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi 999,999 999,999 999,999 99,99Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 999,999 999,999 999,999 99,99Aset Tak Berwujud 999,999 999,999 999,999 99,99Aset Tak Berwujud-Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99Aset Lain-lain 999,999 999,999 999,999 99,99Dana Penjaminan 999,999 999,999 999,999 99,99Aset Lain-lain-Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH ASET LAINNYA 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH ASET 999,999 999,999 999,999 99,99

1

( DALAM RUPIAH )

ASET

JUMLAH Kenaikan (Penurunan)

SISTEM AKUNTANSI BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAINNERACA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN

PER 31 DESEMBER 200X DAN 20XX

NAMA PERKIRAAN

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DANBELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com

Page 22: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

200X 20XX Jumlah %2 3 4 51

JUMLAH Kenaikan (Penurunan)NAMA PERKIRAAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang kepada Pihak Ketiga 999,999 999,999 999,999 99,99Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan 999,999 999,999 999,999 99,99Uang Muka dari Rekening Khusus 999,999 999,999 999,999 99,99Uang Muka dari BUN 999,999 999,999 999,999 99,99Uang Muka dari KPPN 999,999 999,999 999,999 99,99Pendapatan yang Ditangguhkan 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH KEWAJIBAN 999,999 999,999 999,999 99,99

EKUITAS DANA LANCARCadangan Piutang 999,999 999,999 999,999 99,99Cadangan Persediaan 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 999,999 999,999 999,999 99,99

EKUITAS DANA INVESTASDiinvestasikan Dalam Aset Tetap 999,999 999,999 999,999 99,99Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTAS 999,999 999,999 999,999 99,99 JUMLAH EKUITAS DANA 999,999 999,999 999,999 99,99

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 999,999 999,999 999,999 99,99

EKUITAS DANA

KEWAJIBAN

http://perpbn.multiply.com

Page 23: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN Laporan keuangan tahunan ini kami sajikan secara lengkap sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance). Sedangkan tujuan pembuatan Catatan atas Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. I. PENDAHULUAN

I.1. DASAR HUKUM

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan

Negara • Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002

Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

I.2. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan Bagian Anggaran Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (Bagian Anggaran XXX) ............................ yang berasal dari dana APBN sebesar Rp................... Jumlah satuan kerja yang berada pada Bagian Anggaran ..................... berjumlah ......... unit yang tersebar dalam ....... wilayah. Laporan Keuangan Bagian Anggaran Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang disusun secara desentralisasi dan berjenjang dimulai dari tingkat satuan kerja sampai dengan tingkat Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dengan menggunakan Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (SA-BSBL).

Laporan keuangan ini telah direviu sebelumnya oleh Aparat Pengawasan Intern.

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 24: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

II. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Bagian Anggaran Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain yaitu basis kas untuk pengakuan belanja.

(1) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara.

III. RINGKASAN LAPORAN

Selama periode/tahun anggaran......, Bagian Anggaran Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (XXX) ............ menerima anggaran belanja sebesar Rp...................... yang digunakan untuk membiayai kegiatan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain, yang terdiri dari anggaran satuan kerja sebesar Rp............... Dari anggaran tersebut, terealisasi sebesar Rp.............. atau ...% dari total anggaran dengan perincian:

- Realisasi satuan kerja Rp............................. (.....%) IV. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Belanja Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja meliputi (i) belanja subsidi, dan (ii) belanja lain-lain. Realisasi belanja subsidi berjumlah Rp........... atau ......% dari pagu Realisasi belanja lain-lain berjumlah Rp........... atau ......% dari pagu

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 25: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Pengembalian belanja subsidi yang terjadi pada periode ini sebesar Rp………….., pengembalian belanja lain-lain yang terjadi pada periode ini sebesar Rp………….. dan dibukukan sebagai kontra pos belanja pada periode yang sama. Sedangkan pengembalian belanja dari periode terdahulu sebesar Rp……………… dibukukan sebagai pendapatan lain-lain.

Page 26: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

PENCATATAN DAN PELAPORAN BARANG MILIK NEGARA (BMN)

Dalam hal realisasi anggaran Belanja Lain-lain menghasilkan BMN, maka wajib dilakukan pencatatan dan pelaporan atas BMN tersebut dengan prosedur sebagai berikut:

1. Perolehan BMN oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) selaku Pembantu Pengguna Anggaran (PA)/Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain diakui dan dicatat ke dalam Buku Besar pada Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) melalui Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN (SIMAK-BMN), sehingga nilai BMN tersebut disajikan di dalam Neraca DJA.

2. Selain disajikan di dalam Neraca, BMN tersebut juga harus diungkapkan/dijelaskan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pengungkapan di dalam CaLK harus dilampiri dengan Daftar BMN yang setidak-tidaknya meliputi jenis, merk/type, tanggal perolehan, kuantitas, harga satuan, mata anggaran yang terbebani, dan asal perolehan.

3. Penyerahan BMN dari Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain kepada Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga diperlakukan sebagai Transfer Keluar.

4. Penyerahan BMN dari Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diperlakukan sebagai Hibah.

5. Serah terima BMN sebagaimana dimaksud pada butir 3 (tiga) dan 4 (empat) dituangkan di dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja lain-lain dan Satuan Kerja Penerima BMN. Format BAST terlampir.

6. BAST harus dilampiri Daftar BMN yang berisi informasi seluruh BMN yang diperoleh. Daftar BMN tersebut setidak-tidaknya menyajikan informasi mengenai: jenis, merk/type/spesifikasi, tanggal perolehan, kuantitas, harga satuan, kondisi, asal perolehan dan keterangan lain yang dianggap penting. Lampiran Daftar BMN tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari BAST dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

7. Berdasarkan BAST sebagaimana dimaksud pada butir 6 (enam), Pembantu Pengguna Anggaran Belanja Lain-lain menghapus BMN dari Buku Besar. Penyerahan BMN tersebut juga harus diungkapkan di dalam CaLK Pembantu Pengguna Anggaran Belanja Lain-lain.

8. Berdasarkan BAST sebagaimana dimaksud pada butir 6 (enam), Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga mencatat BMN tersebut di dalam SIMAK-BMN sebagai Transfer Masuk.

9. Pencatatan BMN yang diperoleh dari Belanja Lain-lain tersaji di dalam pos-pos Neraca Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga Penerima BMN. Selain disajikan di dalam Neraca, BMN juga harus diungkapkan dalam CaLK.

10. Penerimaan BMN, pembuatan Berita Acara Serah Terima dan pencatatan Transfer Masuk oleh Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga Penerima BMN, dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember pada tahun diterimanya BMN dimaksud.

11. Terhadap BMN yang diperoleh dari realisasi anggaran Belanja Lain-lain sebelum tahun anggaran 2008, dibuat BAST sebagai bukti serah terima BMN dari Pembantu Pengguna Anggaran Belanja Lain-lain kepada Satuan Kerja Penerima BMN.

LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 27: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Kepala Surat

…(1)…

BERITA ACARA SERAH TERIMA No. ……(2)……….

Pada hari ini, …(3)… , kami yang bertanda tangan di bawah ini: I. Nama : …………(4)…………….. NIP : …………(5)…………….. Pangkat/Gol/Ruang : …………(6)…………….. Jabatan : …………(7)…………….. bertindak untuk dan atas nama ………………..…………(8)……………………….…., untuk selanjutnya disebut dengan pihak Pertama. II. Nama : …………(9)…………….. NIP : …………(10)…………… Pangkat/Gol/Ruang : …………(11)…………… Jabatan : …………(12)…………… bertindak untuk dan atas nama ………………..………(13)………………………….…, untuk selanjutnya disebut dengan pihak Kedua.

Pasal 1

Bahwa pihak Pertama telah menyerahkan haknya atas BMN dengan jumlah, nilai dan spesifikasi per satuan sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini kepada pihak kedua.

Pasal 2

Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka tanggung jawab atas pengurusan dan pengelolaan BMN sebagaimana tersebut dalam lampiran ini beralih kepada pihak kedua.

Pasal 3 Berita Acara Serah Terima BMN ini dibuat rangkap dua dengan materai secukupnya. Pihak Kedua Pihak Pertama ……(15)……. ……(14)……

LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Materai Rp. 6000

Page 28: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Cara Pengisian Contoh Berita Acara Serah Terima

(1). Diisi dengan nama Unit Organisasi/Direktorat Jenderal/Badan Hukum yang

menyerahkan BMN. (2). Diisi dengan nomor BAST. (3). Diisi dengan nama hari, tanggal, bulan dan tahun dengan huruf, saat penyerahan

BMN. (4). Diisi dengan nama pihak pertama yang menyerahkan. (5). Diisi dengan Nomor Induk Pegawai. (6). Diisi dengan Pangkat/Gol/Ruang. (7). Diisi dengan jabatan struktural, misalnya Kepala Subdit/Direktur/Direktur Jenderal. (8). Diisi dengan nama unit organisasi/badan hukum yang menyerahkan BMN, misalnya

Direktorat Jenderal / Direktorat. (9). Diisi dengan nama pihak kedua yang menerima.

(10). Diisi dengan Nomor Induk Pegawai. (11). Diisi dengan Pangkat/Gol/Ruang. (12). Diisi dengan jabatan struktural, misalnya Kepala Subdit/Direktur/Direktur Jenderal. (13). Diisi dengan nama satuan kerja, misalnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pasuruan . (14). Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pihak yang menyerahkan. (15). Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pihak yang menerima.

LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 29: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Format Berita Acara Rekonsiliasi Tingkat KPPN antara KPPN dan Satker (UAKPA) :

Berita Acara Rekonsiliasi

Pada hari ini ……… tanggal …... bulan ....…. tahun....... telah diselenggarakan

rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran antara satuan kerja......................................... kode

(............), yang selanjutnya disebut Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dengan Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)............................................ kode (..........), yang

selanjutnya disebut Kuasa Bendahara Umum Negara.

Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran sebagai

bahan rekonsiliasi, berupa:

1. Laporan Realisasi Anggaran Belanja periode....... tahun anggaran........

2. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja periode......... tahun

anggaran..........

3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan periode...... tahun anggaran........

4. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan periode............

tahun anggaran...........

Pada tanggal......... bulan....... tahun........

Selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi dan

Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan SPM/SP2D/SSBP/SSPB yang disampaikan oleh

Kuasa Pengguna Anggaran yang diproses berdasarkan Sistem Akuntansi Umum.

Rekonsiliasi dilaksanakan secara bersama-sama dengan melakukan proses

pencocokan data dengan hasil sebagai berikut:

1. DIPA Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI

dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang

berbeda)

2. LRA

LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 30: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI

dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang

berbeda)

NERACA Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI

dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang

berbeda)

yang secara rinci tertuang dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi. Laporan Hasil Rekonsiliasi

dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)

ini.

Kesalahan/ketidakcocokan data yang tertuang dalam BAR dan Laporan Hasil

Rekonsiliasi, menjadi dasar dilakukannya perbaikan terhadap data dan laporan Kuasa

Pengguna Anggaran dan Kuasa Bendahara Umum Negara

Demikian berita acara ini dibuat untuk dilaksanakan.

a.n Kuasa Bendahara Umum Negara,

( )

NIP....................

a.n Kuasa Pengguna Anggaran

( )

NIP....................

Page 31: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Format Berita Acara Rekonsiliasi tingkat Pusat antara Dit. APK dengan DJA :

Berita Acara Rekonsiliasi

Pada hari ini ……… tanggal …... bulan ....…. tahun....... telah diselenggarakan

rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran antara Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), yang

selanjutnya disebut Pengguna Anggaran (PA) Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain, dengan

Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang

selanjutnya disebut Bendahara Umum Negara.

Pengguna Anggaran menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran sebagai bahan

rekonsiliasi, berupa:

1. Laporan Realisasi Anggaran Belanja periode....... tahun anggaran........

2. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja periode......... tahun

anggaran..........

3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan periode...... tahun anggaran........

4. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan periode............

tahun anggaran...........

Pada tanggal......... bulan....... tahun........

Selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi dan

Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan SPM/SP2D/SSBP/SSPB yang disampaikan oleh

Kuasa Pengguna Anggaran yang diproses berdasarkan Sistem Akuntansi Umum.

Rekonsiliasi dilaksanakan secara bersama-sama dengan melakukan proses

pencocokan data dengan hasil sebagai berikut:

1. DIPA Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI

dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang

berbeda)

2. LRA

LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 32: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI

dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang

berbeda)

3. NERACA Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI

dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang

berbeda)

yang secara rinci tertuang dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi. Laporan Hasil Rekonsiliasi

dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)

ini.

Kesalahan/ketidakcocokan data yang tertuang dalam BAR dan Laporan Hasil

Rekonsiliasi, menjadi dasar dilakukannya perbaikan terhadap data dan laporan Pengguna

Anggaran dan Bendahara Umum Negara.

Demikian berita acara ini dibuat untuk dilaksanakan.

a.n Bendahara Umum Negara,

( )

NIP....................

a.n Pengguna Anggaran

Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain

( )

NIP....................

Page 33: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB (Statement of Responsibility)

I. Tingkat Satuan Kerja

Pernyataan Tanggung Jawab

Isi Laporan Keuangan Satuan Kerja ………………. yang terdiri dari (i) Laporan Realisasi Anggaran, (ii) Neraca, dan (iii) Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan

(nama tempat), Kepala ……………… ,

( )

LAMPIRAN VlI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 34: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

II. Tingkat Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (Kementerian Negara/Lembaga)

Pernyataan Tanggung Jawab

Laporan Keuangan <Nama Kementerian Negara/Lembaga selaku Entitas Pelaporan Pengguna Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain (UAPA-PBSBL) yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran.... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

(nama tempat) Menteri /Pimpinan Lembaga (.......................................)

LAMPIRAN VlI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Page 35: Penyusunan Lk Bsbl (Kemenkeu) Pmk.196 Tahun 2008

http://perpbn.multiply.com

III. Tingkat Pengguna Anggaran Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain (Direktorat

Jenderal Anggaran)

Pernyataan Tanggung Jawab

Isi Laporan Keuangan Direktur Jenderal Anggaran (DJA) selaku Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (UAPBUN-BSBL), yang terdiri dari (i) Laporan Realisasi Anggaran, (ii) Neraca, dan (iii) Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan

Jakarta, Direktur Jenderal Anggaran,

( )

LAMPIRAN VlI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN