PENYUSUNAN KLHS PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN … filedraft laporan akhir . penyusunan klhs dan...
Transcript of PENYUSUNAN KLHS PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN … filedraft laporan akhir . penyusunan klhs dan...
PENYUSUNAN KLHS PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN
RTRW KAB. YALIMODinas Lingkungan Hidup Kabupaten Yalimo
draft laporan akhir
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
OUTLINE PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
KONDISI PERMASALAHAN LH, ISU DAN ALTERNATIF REKOMENDASI STRATEGIS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
REVISI RTRW KAB YALIMO 2013-2033
PENDAHULUAN1
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (PP No. 46 Tahun 2016).
Penyusunan atau evaluasi Kebi jakan, Rencana, dan/atau Program yang wajib dilaksanakan Penyusunan KLHS di tingkat Kabupaten antara lain:
Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.69/Menlhk/Setjen/Kum.
1/12/2017 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
▪ Rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP daerah, RPJM nasional, dan RPJM daerah; dan
▪ Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup.
TUJUAN
MAKSUD
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program. KLHS wajib dilaksanakan ke dalam penyusunan atau evaluasi: ✓ Rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP daerah, RPJM nasional, dan RPJM
daerah; dan ✓ Kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan
hidup.
❑ Pembuatan dan pelaksanaan KLHS. ❑ Penjaminan kualitas dan pendokumentasian KLHS. ❑ Validasi KLHS.
RUANG LINGKUP WILAYAH
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
Secara administratif Kabupaten Yalimo setelah pemekaran Kabupaten terdiri dari 5 Distrik, 300 Kampung, (BPS Propinsi Papua, 2015)Luas Wilayah Kabupaten Yalimo adalah 4.330,29 Km2 atau 433.029 Ha (1,125 %) dari total luas Provinsi Papua sebesar 317.062 Km2
REVISI RTRW KABUPATEN YALIMO 2013-20332
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAHRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Yalimo Tahun 2013-2033
Rencana Pusat Kegiatan:▪ Pusat kegiatan Lokal (PKL) berada di
Elelim di Distrik Elelim dan Abenaho di Distrik Abenaho
▪ Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) berada Apahapsili di Distrik Apahapsili, Welarek di Distrik Welarek, Benawa di Distrik Benawa, Kamika di Distrik Elelim
▪ Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada di Kampung Gilika, Kampung Ambera, Kampung Trikora, Kampung Yabema, Kampung Aluis, Kampung Yarema, Kampung Sebi, Kampung Dosumo, Kampung Mabualem, dan Kampung Pisanggo
▪ Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) berada di Kamika
Rencana Jaringan Jalan:▪ Jaringan jalan Nasional dengan
fungsi Arteri Primer yaitu ruas jalan Jayapura – Elelim - Wamena
▪ Jaringan jalan Provinsi dengan fungsi kolektor primer, meliputi ruas jalan Elelim – Welarek – Yahukimo dan Elelim - Kobakma
Rencana Jaringan Sungai: ▪ Alur pelayaran sungai yaitu
sungai Mamberamo yang menghubungkan Jayapura–Kamika, Kamika–Benawa, Jayapura-Benawa
▪ Pelabuhan sungai dan dermaga di Kamika dan Benawa.
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PETASTRUKTURRUANG
Rencana Tatanan KebandarudaraanPegembangan bandar udara untuk setiap distrik diantaranya: ▪ Bandar udara Eelelim di Distrik
Elelim; ▪ Bandar udara Benawa, dan
Kilika, di Distrik Benawa; ▪ Bandar udara Walarek dan
Poik di Distrik Walarek; ▪ Bandar udara Apahapsili dan
Kulet di Distrik Apahapsili; ▪ Bandar udara Hukliki ,
Landikma, dan Abenaho di Distrik Abenaho;
Rencana Sistem Energi ▪ pembangkit listrik tenaga dieseil
(PLTD) di Kamika dan seluruh distrik;
▪ pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kamika dan seluruh distrik;
▪ pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kamika dan seluruh distrik;
▪ pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kamika dan seluruh distrik;
▪ pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kamika dan seluruh distrik; dan
▪ pembangkit listrik
Rencana Jaringan Telekomunikasi ▪ Sistem jaringan teresterial
melayani Kamika, Distrik Abenaho, Distrik Elelim, dan menghubungkan dengan Kawasan Andalan Wamena.
▪ Sistem jaringan nirkabel baik berupa jaringan satelit dan teknologi lainnya untuk melayani Kamika, Distrik Abenaho, Distrik Apahapsili, Distrik Benawa, Distrik Elelim, dan Distrik Welarek.
▪ Penyediaan menara telekomunikasi (base transceiver station) di Kamika dan pada setiap distrik.
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PETAPOLARUANG
Rencana Jaringan Sumberdaya Air ▪ Daerah irigasi terdiri atas daerah
irigasi Elelim dan Benawa. ▪ Jaringan air bersih yaitu
pengembangan perpipaan di Kamika da seluruh ibukota distrik.
▪ pembangunan dan operasi serta pemeliharaan prasarana pengendali banjir;
▪ normasilasi sungai; ▪ rehabilitasi konstruksi,
pemeliharaan bantaran dan tanggul subngai; dan
▪ pengelolaan daerah aliran sungai.
Rencana Pengelolaan Lingkungan ▪ pengembangan tempat pemrosesan akhir
di Distrik Elelim dan Distrik Benawa dengan menggunakan sistem Sanitary landfill;
▪ pengembangan tempat pengolahan sementara terpadu di setiap PKL dan PPK.
▪ pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga melalui pengurangan sampah;
▪ pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah; dan
▪ penanganan sampah meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke TPST, pengangkutan dari TPST ke TPA, dan/atau pemrosesan akhir sampah.
Penetapan Kawasan StrategisKawasan strategis ekonomi terdiri atas: ▪ kawasan strategis cepat tumbuh
Elelim dan sekitarnya; ▪ kawasan strategis agropolitan di
Distrik Apahapsili, Welarek dan Distrik Abenaho; dan
▪ kawasan strategis pusat pertumbuhan baru di Kamika.
▪ Kawasan strategis sosial budaya yaitu budaya Yali terdapat di Distrik Apahapsili, Welarek, dan Benawa.
▪ Kawasan strategis daya dukung lingkungan terdapat di Distrik Welarek, Abenaho dan Apahapsili.
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PETAKAW. STRATEGIS
KONDISI PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP 3
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
DAYA DUKUNG Daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Yalimo dimaksudkan agar pemanfaatan ruang berdasarkan tata ruang nantinya tidak sampai melampaui batas-batas kemampuan lingkungan hidup dalam mendukung dan menampung aktivitas manusia tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan makhluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.
Dalam KLHS RTRW Kabupaten Yalimo diisini akan memfokuskan pada 2 bidang yang merupakan bidang kebutuhan dasar dalam RTRW, yaitu: 1. Pangan 2. Air bersih
DAYA DUKUNG PANGAN Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan laju penggunaan sumber daya alam termasuk kebutuhan akan pangan. Di sisi lain isu perubahan iklim terus berlangsung sehingga diperlukan usaha untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pemeliharaan ekosistem.
Tantangan-tantangan yang dihadapi memunculkan situasi antara lain: (1) Peningkatan konsumsi dan kehilangan produksi, (2) Peningkatan kondisi krisis pangan, (3) Tekanan terhadap harga pangan yang diperparah oleh
dinamika pasar.
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PENENTUAN STATUS DAYA DUKUNG EKONOMI WILAYAHDaya dukung lahan pertanian merupakan perbandingan antara lahan yang tersedia dan jumlah penduduk. Kondisi di Kabupaten Yalimo terkait dengan saya dukung Pangan hanya terkait dengan Non Sawah.
• Bila α > 1, mampu swasembada pangan • Bila α < 1, tidak mampu swasembada pangan
Maka, Kabupaten masuk klasifikasi tidak mampu swasembada pangan non sawah, dikarenakan nilai α <1.
Keterangan: α : Daya dukung wilayah pertanian Lp : Luas lahan panen (ha) Pd : Jumlah penduduk (jiwa) KFM : Kebutuhan fisik minimum (Kg/Kapita/Tahun) Pr : produksi lahan rata-rata per hektar (kg/Ha)
DISTRIK LUAS LAHAN PERTANIAN PENDUDUK KEBUTUHAN
FISIK MINIMUM PRODUKSI RATA-
RATA LP/PD KFM/PR
Abenaho 8515 28832 144 45.42 0.295 3.170 0.093Apahapsili 11800 6952 144 41.33 1.697 3.484 0.487Benawa 12100 6417 144 45.32 1.886 3.177 0.593Elelim 10365 5945 144 48.25 1.743 2.984 0.584Welarek 4321 8835 144 36.11 0.489 3.988 0.123Kabupaten 47101 56981 144 43.286 0.827 3.327 0.248
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
DAYA DUKUNG AIR BERSIH Air BersihPenentuan status daya dukung lingkungan terhadap pengelolaan serta penggunaan aspek air dilakukan dengan
membandingkan total ketersediaan air dan total kebutuhan air. Perhitungan daya dukung air menggunakan konsep perhitungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah.
Status daya dukung lingkungan berbasis neraca air menggambarkan ketersediaan air hujan untuk memenuhi seluruh kebutuhan air untuk manusia (water footprint) pada suatu wilayah.
Daya Dukung
AirKajian Daya Dukung Air Bersih Meliputi
Demand
AirStatus Daya
Dukung
Air
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
DAYA DUKUNG AIR BERSIHSaat ini masyarakat Kabupaten Yalimo mengandalkan
air hujan sebagai air untuk memenuhi kebutuhan utama yang ada di daerah tersebut. Namun dengan menggunakan air hujan tidak dapat sepenuhi diandalkan terus menerus terlebih saat nanti cuaca tidak dapat diprediksi akan terjadi musim kemarau yang cukup panjang maka akan terjadi kekeringan selain itu juga secara kualitas nya perlu diperhatikan agar tidak menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.
Beberapa alternatif yang perlu dikembangkan mengingat potensi sumber air yang ada di Kabupaten Yalimo diantaranya dapat memanfaatkan sumber berikut.
▪ Penggunaan wilayah sungai (WS) untuk dijadikan sebagai sumber baku air.
▪ Menggunakan potensi air tanah menggunakan Cekungan Air Tanah dengan potensi air dan lahan yang masih cukup luas.
Kondisi saat ini perpipaan atau jaringan distribusi air bersih masih berfokus pada rumah atau bangunan masing-maisng hal ini dikarenakan setiap rumah/bangunan rata-rata menggunakan air tadah hujan untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari. Pemenuhan jaringan perpiaan idealnya dapat memenuhi kebutuhan setiap persil rumah atau permukiman sehingga setiap masyrakat bisa teraliri air bersih. Namun sebelum melakukan pembangunan atau perencanaan jaringan perpipaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan hal tersebut yaitu pemetaan potensi bahan baku, dan perencanaan sistem perpipaan yang ada untuk keseluruhan distrik.
Sehingga daya dukung kondisi air bersih saat ini yang ada di Kabupaten Yalimo dapat dikatakan rendah atau tidak dapat memenuhi kebutuhan baik secara kualitas dan kuantitas dengan baik.
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA KAWASAN KONSERVASI ▪ Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya
meliputi: gua kelelawar di Distrik Abenaho dan Apahapsili; kampak batu di Distrik Abenaho dan Apahapsili; dan noken di setiap distrik.
▪ Ruang terbuka hijau perkotaan (RTHP) meliputi kawasan minimal seluas 50% dari luas perkotaan terdapat di Diseluruh Ibukota Distrik Kabupaten Yalimo
▪ Suaka Margasatwa Mamberamo Foja terdapat di Distrik Elelim dan Benawa; dan Suaka Margasatwa Jayawijaya terdapat di Distrik Welarek.
▪ Kawasan rawan longsor meliputi Distrik Welarek, Abenaho, Apahapsili.
▪ Kawasan rawan banjir meliputi Distrik Elelim dan Benawa.
▪ Kawasan rawan bencana alam meliputi kawasan rawan gempa bumi di Distrik Abenaho, Distrik Apahapsili, Distrik Benawa, Distrik Elelim dan Distrik Welarek.
▪ Kawasan imbuhan air tanah meliputi kawasan imbuhan air tanah dengan produktifitas tinggi di Distrik Elelim dan Benawa bagian utara.
▪ Kawasan Bergambut yang berfungsi sebagai kawasan lindung terdapat di Distrik Elelim, Benawa dan Abenaho.
▪ Kawasan resapan air yang berfungsi sebagai kawasan lindung terdapat di semua distrik.
▪ Kawasan sempadan sungai tersebar di deluruh distrik. ▪ Daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar minimal 5
meter dari kaki tanggul sebelah luar; daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar minimal 100 meter dari tepi sungai Mamberamo terdapat di Distrik Elelim, Benawa, Apahapsili, Welarek dan Abenaho;
▪ Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar minimal 50 meter dari tepi sungai, meliputi: Sungai Landik di Distrik Abenaho; Sungai Lek di Distrik Apahapsili dan Elelim; Sungai Bion di Distrik Abenaho; dan Sungai Boga di Distrik Benawa, Sungai Biru di Distrik Elelim; Sungai Habiye di Distrik Apahapsili; Sungai Ponohi di Distrik Abenaho; dan Sungai Welarek di Distrik Welarek
▪ Kawasan sekitar mata air tersebar di seluruh distrik ▪ Kawasan sekitar mata air meliputi:mata air Hambulan di Distrik
Elelim;mata air Yanet di Distrik Abenaho;mata air Yarema di Distrik Apahapsili; mata air Welarek di Distrik Welarek; dan mata air Benawa di Distrik Benawa.
PENGKAJIAN PENGARUH RENCANA TATA RUANG WILAYAH THDP ISU STRATEGIS
4
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan11. A p a h a p s i l i , B e n a wa d a n We l a re k m e n ga l a m i
ketertinggalan karena mengalami kendala dalam
pembangunan karena kurang tersedianya sarana dan
prasarana khususnya jaringan jalan yang dapat menunjang
perekonomian wilayah, faktor geografis yang terjal dan
rentan bencana (longsor) serta keterbatasan sumberdaya
manusia.
2. Tidak adanya leading sector yang dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi wilayah.
3. Potensi sumberdaya yang ada belum dimanfaatkan secara
maksimal.
4. Keterbatasan sumberdaya manusia, modal dan kreatifitas.
5. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sangat
berpengaruh di dalam partisipasi publik dalam suatu
perencanaan pembangunan.
6. terjadi kesenjangan pembangunan di wilayah Kabupaten Yalimo
dengan tingkat kesenjangan tinggi.
7. Distrik Elelim dan Abenaho memiliki tingkat perkembangan yang
tinggi sebaliknya Apahapsili, Welarek, Benawa merupakan
wilayah yang relatif tertinggal.
8. Distrik Elelim mengalami perkembangan yang cukup pesat
karena merupakan pusat pelayanan pemerintahan kabupaten
dan pusat perekonomian, sehingga fasilitas infrastruktur
wilayah tersedia cukup lengkap di wilayah ini mulai fasilitas
pendidikan, kesehatan dan perekonomian.
9. Kualitas SDM yang dimiliki tidak berimbang antar daerah.
10 Aksesibilitas antar kecamatan/distrik yang kurang baik, bahkan
tidak terkoneksi.
Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan2
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
16. Penyediaan air bersih yang belum memadai, kaena
masih memanfaatkan iar sungai, pegunungan dan tampungan hujan belum dapat didistribusikan secara
sistem banyak permukiman yang tidak terlayani.17. Isu pengelolaan sampah yang tidak tersedia dengan
baik,cenderung sembarangan dan tertumpuk dibeberapa titik.
18. Ketersediaan dan pelestarian sumber mata air.19. Perubahan iklim, perubahan pola hidup manusi dan
pemanfaatan lahan yang tidak terkontrol yang dapat menyebabkan bencana seperti longsor.
20. Optimalisasi dan pelestarian sumber daya air.
11. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah di Apahapsili, Benawa, Welarek distrik t e r s e b u t b e l u m d a p a t s e p e n u h n y a terimplementasikan secara optimal.
12. Perkerasan jalan masih tanah sehingga menghambat kegiatan dan aktifitas terlebih saat kondisi hujan.
13. Perbaikan dan perluasan bandara agar dapat dilalui oleh pesawat yang lebih besar.
14. Penyediaan energi belum memadai sebagian menggunakan listrik tenaga surya, lampu pelita dan api unggun.
15. Isu telekomunikasi yang belum tersedia dengan baik sering terjadi fluktuasi kekuatan sinyal, sehingga menjadi salah satu kendala dalam mendukung pembangunan.
Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan3
21. Isu penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran
22. Pengembangan tanaman pangan, perkebunan dan lainnya sebagai peluang ketahanan pangan
23. Isu pengangguran dan ketertinggalan dalam hal Pendidikan, kesehatan, dan lainnya
24. Peruntukan dan pemeliharaan DAS 25. Pengembangan energi terbarukan 26. Penyediaan dan pengelolaan TPS, TPA dan Sanitasi
layak 27. Isu permukiman kumuh dan kurang layak 28. Ketahanan dan adaptasi terhadap bencana 29. Komitmen, dan struktur kelembagaan yang kurang
tepatnya implementasi kebijakan pembangunan 30. Kurangnya penyusunan dan penerapan kebijakan
tentang pembinaan SDM 31. Ketidakpaduan dan jelasnya batas daerah
administratif
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
PEMBOBOTAN ISU STRATEGIS
No Isu StrategisKarakteristik
WilayahIsu PB Terkait
Keterkaitan dengan KRP
LainPentingnya
Dampak
Muatan RPPLH/Hasil KLHS & Program pada
hirarkiNilai
20% 20% 20% 20% 20% 100%
1 Terjadi kesenjangan pembangunan infrastruktur dengan tingkat kesenjangan tinggi. 4 5 4 5 5 4,6
2 Ketahanan dan adaptasi terhadap bencana 5 4 4 5 5 4,6
3 Ketidak paduan dan jelasnya pengelolaan dan batas daerah/kawasan 4 4 4 5 5 4,4
4 Kualitas SDM yang dimiliki tidak berimbang antar daerah 5 4 4 4 4 4,2
5 Belum terwujudnya pengelolaan tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan pokok 4 5 4 4 4 4,2
6 Isu penurunan kualitas pengelolaan lingkungan dan persampahan yang belum terkelola dengan baik 4 4 4 4 4 4
7 Tidak adanya leading sector yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah; 4 4 4 4 4 4
8 Kurang nya pembangunan infrastruktur dasar 3 4 4 4 4 3,89 Keterbatasan sumberdaya manusia, modal dan kreatifitas; 3 4 3 3 4 3,4
10Rendahnya t ingkat pendidikan masyarakat sangat berpengaruh di dalam partisipasi publik dalam suatu perencanaan pembangunan;
4 3 3 3 3 3,2
No Isu StrategisKarakteristik
WilayahIsu PB Terkait
Keterkaitan dengan
KRP LainPentingnya
Dampak
Muatan RPPLH/
Hasil KLHS & Program
pada hirarki
Nilai
20% 20% 20% 20% 20% 100%
11kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah di Apahapsili, benawa, welarek distrik tersebut belum dapat sepenuhnya terimplementasikan secara optimal.
2 3 3 4 3 3
12 Perkerasan jalan masih tanah sehingga menhambat kegiatan dan aktifitas terlebih saat kondisi hujan 3 3 3 3 3 3
13 Perbaikan dan perluasan bandara agar dapat dilalui oleh pesawat yang lebih besar 3 3 3 3 3 3
14 Penyediaan energi belum memadai sebagian menggunakan listrik tenaga surya, lampu pelita dan api unggun 2 3 4 3 3 3
15Isu telekomunikasi yang belum tersedia dengan baik sering terjadi fluktuasi kekuatan sinyal, sehingga menjadi salah satu kendala dalam mendukung pembangunan
3 3 3 3 3 3
16
Penyediaan air bersih yang belum memadai, kaena masih memanfaatkan iar sungai, pegunungan dan tampungan hujan belum dapat didistribusikan secara sistem banyak permukiman yang tidak terlayani
4 2 3 3 3 3
17 Isu pengelolaan sampah yang tidak tersedia dengan baik,cenderung sembarangan dan tertumpuk dibeberapa titik 2 3 4 3 3 3
18 Ketersediaan dan pelestarian sumber mata air 3 3 3 3 3 3
19Perubahan iklim, perubahan pola hidup manusi dan pemanfaatan lahan yang tidak terkontrol yang dapat menyebabkan bencana seperti longsor
3 3 3 3 3 3
20 Optimalisasi dan pelestarian sumber daya air 4 3 2 3 3 3
No Isu StrategisKarakteristik
WilayahIsu PB Terkait
Keterkaitan dengan KRP
Lain
Pentingnya Dampak
Muatan RPPLH/Hasil
KLHS & Program
pada hirarki
Nilai
20% 20% 20% 20% 20% 100%
21
Apahapsili, Benawa dan Welarek mengalami ketertinggalan karena mengalami kendala dalam pembangunan karena kurang tersedianya sarana dan prasarana khususnya jaringan jalan yang dapat menunjang perekonomian wilayah, faktor geografis yang terjal dan rentan bencana (longsor) serta keterbatasan sumberdaya manusia.
2 3 3 3 3 2,8
22 Pengembangan tanaman pangan, perkebunan dan lainnya sebagai peluang ketahanan pangan. 3 3 2 3 3 2,8
23 Isu pengangguran dan ketertinggalan dalam hal Pendidikan, kesehatan, dan lainnya. 2 3 3 3 3 2,8
24 Peruntukan dan pemeliharaan DAS. 2 3 3 3 3 2,825 Pengembangan energi terbarukan. 3 3 2 3 3 2,826 Penyediaan dan pengelolaan TPS, TPA dan Sanitasi layak. 2 3 3 3 3 2,827 Isu permukiman kumuh dan kurang layak. 2 3 3 3 3 2,8
28Distrik Elelim dan Abenaho memiliki tingkat perkembangan yang tinggi sebaliknya Apahapsili, Welarek, Benawa merupakan wilayah yang relatif tertinggal.
2 3 3 3 3 2,8
29 Komitmen, dan struktur kelembagaan yang kurang tepatnya implementasi kebijakan pembangunan. 2 3 3 3 3 2,8
30 Kurangnya penyusunan dan penerapan kebijakan uang sehat tentang pembinaan SDM. 3 2 2 3 3 2,6
31Pusat pelayanan pemerintahan kabupaten dan pusat perekonomian, sehingga fasilitas infrastruktur wilayah tersedia cukup lengkap di wilayah ini mulai fasilitas pendidikan, kesehatan dan perekonomian.
3 2 3 2 3 2,6
NO ISU PRIORITAS
1 Terjadi kesenjangan pembangunan infrastruktur dengan tingkat kesenjangan tinggi.
2 Ketahanan dan adaptasi terhadap bencana.
3 Ketidakpaduan dan jelasnya pengelolaan dan batas daerah/kawasan.
4 Kualitas SDM yang dimiliki tidak berimbang antar daerah.
5 Belum terwujudnya pengelolaan tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan pokok.
6 Isu penurunan kualitas pengelolaan lingkungan dan persampahan yang belum terkelola dengan baik.
7 Tidak adanya leading sector yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah.
ISU PRIORITAS
KESENJANGAN PEMBANGUNAN
Distrik Elelim mengalami perkembangan yang cukup pesat karena merupakan pusat pelayanan pemerintahan kabupaten dan pusat perekonomian, sehingga fasilitas infrastruktur wilayah tersedia cukup lengkap di wilayah ini mulai fasilitas pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki, selain itu aksesibilitas menuju dan keluar dari wilayah Elelim cukup mudah, bisa menggunakan jalur darat yang sudah terkoneksi dan jalur udara (Bandara Elelim). Hal ini menyebabkan kegiatan perekonomian berjalan lancar yang pada akhirnya akan menyebabkan tingkat petumbuhan dan perkembangan wilayah terus meningkat.
Apahapsili, Benawa dan Welarek mengalami ketertinggalan karena mengalami kendala dalam pembangunan yang dilakukan antara lain kurang tersedianya sarana dan prasarana khususnya jaringan jalan yang dapat menunjang perekonomian wilayah, faktor geografis yang terjal dan rentan bencana (longsor) serta keterbatasan sumberdaya manusia. Selain itu beberapa hal yang dimungkinkan sebagai penyebab terjadinya ketertinggalan pertumbuhan wilayah Apahapsili, Benawa dan Welarek adalah: tidak adanya leading sector yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah; potensi sumberdaya yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal, yang disebabkan oleh keterbatasan sumberdaya manusia, modal dan kreatifitas; rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sangat berpengaruh di dalam partisipasi publik dalam suatu perencanaan pembangunan; kebijakan pemerintah dalam pengembangan wilayah di ketiga distrik tersebut belum dapat sepenuhnya terimplementasikan secara optimal.
Terjadinya disparitas pembangunan antar wilayah di Kabupaten Yalimo dipengaruhi secara nyata oleh faktor biofisik (penggunaan lahan, kemiringan lereng dan ketinggian wilayah) dan ekonomi (PDRB tersier dan pertanian dan jumlah fasilitas perekonomian). Bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
AKSESIBILITAS
Jarak Jauh
Aksesibiltas rendah (Distrik
Welarek, Distrik Benawa)
Aksesibilitas menengah
(Distrik Abenaho)
Dekat
Aksesibilitas menengah (Distrik
Apahapsili)
Aksesibilitas tinggi (Distrik Elelim)
K o n d i s i P ra sa ra na (jal an , j e
Sangat buruk Sangat baik
Konektivitas dengan moda transportasi prasarana jalan menghubungkan Ibukota Yalimo (Distrik Elelim) menuju distrik yang lainnya. Bahkan untuk Distrik Welarek dan Distri Benawa hanya bisa diakses oleh angkutan udara. Distrik Elelim dan Distrik Abenaho mempunyai indikator konektivitas tinggi, sedangkan Distrik Apahapsili, Distrik Benawa dan Distrik Welarek mempunyai indikator konektivitas lebih rendah.
1. Konektivitas antara distrik yang satu dengan daerah lain adalah adanya berbagai jaringan antara distrik yang memungkinkan bagi pergerakan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Konektivitas yang terjalin baik adalah Distrik Elelim ke Abenaho.
2. Topografi. Kondisi alam yang memiliki karakteristik wilayah yang berbeda dengan daerah lainnya. Distrik dengan kondisi berbukit, pegunungan dan kondisi terjal menjadikan akses darat sulit dengan medan yang kadangkala membahayakan. Misalnya dari Distrik Elelim ke Distrik Apahapsili dengan medan yang terjal yang bisa dilewati kendaraan mobil tetapi harus terhenti di Kali Leik karena tidak adanya prasarana jembatan. Jembatan yang lama telah putus dihantam banjir bandang dan masih belum dibangun kembali.
3. Tersedianya jaringan jalan antar daerah baik kondisi maupun jenis jalan yang mendukung dalam mengakses wilayah. Jaringan jalan dari Distrik Elelim menuju Distrik Benawa dan Distrik Welarek belum terkoneksi dengan baik sehingga pilihan utama menuju dua distrik tersebut adalah melalui pesawat udara.
4. Kuantitas dan kualitas jalan untuk mencapai ke kawasan. Kondisi jalan dengan kondisi rusak berat berada pada koridor Distri Elelim-Distrik Apahapsili, Distrik Elelim-Distrik Welarek dan Distrik Elelim-Distrik Benawa.
5. Keefektifan sistem jaringan yang dapat di akses oleh penduduk setempat. Transportasi darat menjadi pilihan utama untuk menunjang pergerakan barang-jasa dan penumpang. Pilihan ini cukup efektif karena mampu mengangkut komoditas dan penumpang dalam jumlah banyak dengan biaya yang terjangkau. Transportasi udara menjadi pilihan kedua dengan biaya yang sangat mahal dengan jumlah penumpang dan barang yang terbatas.
BATAS YANG BELUM CLEAR Perda No 8 Thn 2013 RTRW YalimoRTRW Provinsi PapuaKUGI BIG
Selain batas administrasi yang belum padu juga banyak potensi Kawasan yang belum terkelola dengan baik, beserta penetapan zonasi, pengelolaannya. Selain itu juga terkait potensi pertambangan, pertanian, pariwisata juga belum dimaksimalkan
Batas administrasi Kabupaten Yalimo - Sebelah Utara: Jayapura dan Sarmi - Sebelah Barat: Mamberamo Tengah dan Jayawijaya - Sebelah Timur: Yahukimo - Sebelah Selatan: Jayawijaya dan Yahukimo
Hasil Survei Pemetaan Wilayah Tahun 2018
KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Terlihat dari timbulan sampah pada beberapa titik di koridor jalan utama
perkotaan Elelim, seakan menjadi tempat penampungan sampah liar. Hal ini
tentunya mengganggu estetika , sumber penularan penyakit dan polusi dari bau
sampah.
Kondisi ini dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan baik ditinjau
dari pencemaran udara, air, maupun tanah karena pengelolaan lingkungan yang
belum memenuhi standart pelayanan minimal.
PENGARUH KRP THDP KLHS (Rencana Struktur Ruang)…1 KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
Terjadi kesenjangan
pemb. infrastruktur dgn tingkat
kesenjangan tinggi.
Ketahanan & adaptasi terhadap bencana
Ketidak paduan & blm jelasnya
pengelolaan dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yg dimiliki
tidak berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya pengelolaan
tanaman pangan guna
pemenuhan kebutuhan
pokok
Isu penurunan kualitas
pengelolaan lingkungan & persampahan yang belum
terkelola dengan baik
Tidak adanya leading sector
yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah
Penyusunan Rencana Detail Kawasan Perkotaan dan Peraturan Zonasi + + + 0 0 + 0Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Pusat Pelayanan Lingkungan + + + 0 0 + 0Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Nasional Jayapura-Elelim-Wamena + 0 0 0 0 - +Pembangunan dan Pemeliharaan jalan Provinsi Elelim-Welarek-Yahukimo + 0 0 0 0 - +Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi Elelim-Kobakma + 0 0 0 0 - +Pembangunan Jalan Kabupaten + 0 0 0 0 - +Pembangunan dan Pemeliharaan Terminal Tipe B + 0 0 0 0 - +Pembangunan dan Pemeliharaan terminal tipe c + 0 0 0 0 - +Pembangunan dan pemeliharaan jembatan + 0 0 0 0 - +pembangunan dan pemeiharaan terminal barang + 0 0 0 0 - +pembangunan dan pemeliharaan stasiun kereta api + 0 0 0 0 - +pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api + 0 0 0 0 - +pemeliharaan alur pelayanan sungai + 0 0 0 0 - +pembangunan dan pemeliharaan pelabuhan sungai + 0 0 0 0 - +Pembangunan Peningkatan, pemeliharaan Bandar Udara + 0 0 0 0 - +Pembangunan, Peningkatan, Pemeliharaan Helipad + 0 0 0 0 - +
PENGARUH KRP THDP KLHS (Rencana Struktur Ruang)…2 KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
Terjadi kesenjangan
pemb. infrastruktur dgn tingkat
kesenjangan tinggi.
Ketahanan & adaptasi terhadap bencana
Ketidak paduan & blm jelasnya
pengelolaan dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yg dimiliki
tidak berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya pengelolaan
tanaman pangan guna
pemenuhan kebutuhan
pokok
Isu penurunan kualitas
pengelolaan lingkungan & persampahan yang belum
terkelola dengan baik
Tidak adanya leading sector
yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah
Pembangunan, Peningkatan, Pemeliharaan Helipad + 0 0 0 0 - +
Penyusunan Rencana Induk Bandar Udara + 0 0 0 0 - +Pembangunan PLTD, PLTMH, PLTS, PLTA, PLTU, Minyak nabati dan atau biomass + 0 0 0 0 - 0Pembangunan Gardu Induk + 0 0 0 0 - 0pembangunan menara komunikasi BTS + 0 0 0 0 - 0Pembangunan jaringan pipa air bersih + 0 0 0 0 0 0pebangunan tempat pemrosesan akhir + 0 0 0 0 + 0Pembangunan tempat pengolahan sementara terpadu + 0 0 0 0 + 0pembangunan dan/atau pemeliharaan jaringan drainase + 0 0 0 0 + 0
KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
terjadi kesenjangan pembangunan infrastruktur dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan dan adaptasi terhadap
bencana
Ketidak paduan dan jelasnya
pengelolaan dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yg
dimiliki tidak berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan
tanaman pangan guna
pemenuhan kebutuhan
pokok
Isu Penurunan kualitas Pengelolaan lingkungan dan persampahan yang belum terkelola dengan
baik
Tidak adanya leading sector yang dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi wilayah;
Penyusunan Rencana Detail Kawasan Perkotaan dan Peraturan Zonasi
(dampak positif)- Dapat mengakomodir
kebutuhan semua distrik- Perencanaan sarpras
lebih detail & sesuai kebutuhan
- Perencanan pembanguna infrastruktur mewujudkan konektifitas
(dampak positif)- Jalur evakuasi dapat
dijelaskan dalam rencana detail
- Perbaikan jalan & prasarana lain dpt menjadi modal evakuasi bencara
- Peraturan zonasi kaw bencana dpt jd acuan dlm pencegahan bencana
(dampak positif)- Batas antara
distrik/Kawasan dpt diperjelas berdasarkan kajian
- Pembagian fungsi & luas Kawasan menjadi lebih detail & jelas
0 0 (dampak positif)- Isu pencemaran limbah
cair dan padat dapat diakomodir
- Pengelolaan sampah dapat diakomodir dgn penambagan sarana prasarana
- Pengembangan Kawasan lindung dan rawan bencana dapat dibatasi
0
Pembangunan Peningkatan, pemeliharaan Bandar Udara
(dampak positif)- Antar distrik dapat terhubung dgn jalur darat
0 0 0 0 (dampak negatif)- Ada potensi alih fungsi
lahan hutan - Dampak polusi udara,
limbah pembangunan thdp lingkungan sekitar
(dampak positif)- Dapat mendorong
munculnya kegiatan ekonom- Sebagai trigger
pengembangan sektor ekonomi
Pembangunan & pemeliharaan jalan Provinsi Elelim-Welarek-Yahukimo
(dampak positif)- Konektifitas distrik dapat
tercapai lewat darat - Jalan pembuka untuk
masuknya pembangunan infras lainnya
0 0 0 0 (dampak negatif)- Ada potensi alih fungsi
lahan hutan - Dampak polusi udara,
limbah, material pembangunan thdp lingkungan sekitar
(dampak positif)- Dapat mendorong
munculnya kegiatan ekonomi
- Sebagai trigger pengembangan sektor ekonomi
Contoh Pengaruh KRP terhadap KLHS (Rencana Struktur Ruang)…1
Contoh Pengaruh KRP terhadap KLHS (Rencana Struktur Ruang)…2 KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
terjadi kesenjangan pembangunan
infrastruktur dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan & adaptasi terhadap
bencana
Ketidak paduan dan jelasnya
pengelolaan dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yang dimiliki
tidak berimbang antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan
tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan pokok
Isu Penurunan kualitas Pengelolaan
lingkungan dan persampahan yang
belum terkelola dengan baik
Tidak adanya leading sector
yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah;
Pembangunan PLTD, PLTMH, PLTS, PLTA, PLTU, Minyak nabati dan atau biomass
(dampak positif)- Kebutuhan akan
energi lisrik dapat terpasok keseluruh distrik
- Pembangunan infrastruktur dapat terbantu dengan adanya energi yang ada
0 0 0 0 (dampak negatif)- Adanya potensi
terganggunya vegetasi asli
- Potensi alih fungsi lahan
- ‘potensi polusi bau, udara, air, limbah dan lingkungan sekitar
0
pembangunan menara komunikasi BTS
(dampak positif)- Komunikasi
antar distrik dapat terpenuhi
- Adanya kondisi darurat dapat segera diketahui dan dikomunikasikan
0 0 0 0 (dampak negatif)- Alih fungsi hutan
disekitar lokasi - Adanya radiasi
utuk permukiman sekitar
0
KRP ISU STRATEGIS Indikasi Program
terjadi kesenjangan
pembangunan infrastruktur
dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan dan
adaptasi terhadap bencana
Ketidak paduan dan
jelasnya pengelolaan
dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yang dimiliki
tidak berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan
tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan
pokok
Isu Penurunan
kualitas Pengelolaan lingkungan & persampahan
yg belum terkelola
dengan baik
Tidak adanya leading sector
yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah;
Pemasangan batas kawasan lindung 0 0 + 0 0 0 0
Pengawasan dan pemantauan pemanfaatan ruang 0 0 + 0 0 + 0
Melakukan program pembinaan, penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya pelestarian Kawasan 0 + 0 + 0 + 0
Pengendalian alih fungsi lahan pada kawasan resapan air 0 + 0 0 0 + 0
Pengendalian kegiatan atau hal yang bersifat menghalangi masuknya air hujan ke dalam tanah 0 + 0 0 0 + 0
Penetapan sempadan sungai dan irigasi kawasan perkotaan dan perkampungan 0 0 + 0 + 0 0
Penetapan pemanfaatan ruang sempadan sungai dan irigasi 0 + + 0 + 0 0
Penertiban bangunan diatas saluran irigasi 0 + 0 0 + + 0
Penghijauan 0 + 0 0 0 + 0
Pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya 0 + 0 0 0 + 0
Percepatan reboisasi kawasan cagar alam yang telah rusak 0 + 0 0 0 + 0
Penetapan kawasan inti dan kawasan penyangga 0 + + 0 0 + 0
Pengendalian pembangunan kawasan permukiman dan fasilitas pendukungnya 0 + 0 0 0 0 0
PENGARUH KRP THDP KLHS (Rencana Pola Ruang)…1
KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
terjadi kesenjangan
pembangunan infrastruktur
dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan dan
adaptasi terhadap bencana
Ketidak paduan dan
jelasnya pengelolaan
dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yang dimiliki
tidak berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan
tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan
pokok
Isu Penurunan
kualitas Pengelolaan lingkungan & persampahan
yg belum terkelola
dengan baik
Tidak adanya leading sector
yang dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah;
Penetapan kawasan dan strategi penanganan kawasan hutan produksi berdasarakan kesesuaian tanahnya 0 0 + 0 0 + 0
Penetapan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan mendukung program ketahanan pangan nasional 0 0 0 0 + 0 0
Cetak sawah 0 0 0 0 + - 0
Kajian identifikasi potensi tambang dan studi kelayakan 0 0 0 0 0 - +
Pengembangan kawasan industry + 0 0 0 0 - +
Peningkatan sarana dan prasana meliputi aksesibilitas dan akomodasi parwisata + 0 + 0 0 - 0Penyusunan rencana rinci kawasan perkampungan + 0 + 0 0 + 0
PENGARUH KRP THDP KLHS (Rencana Pola Ruang)…2
KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
terjadi kesenjangan
pembangunan infrastruktur
dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan dan adaptasi terhadap
bencana
Ketidak paduan dan
jelasnya pengelolaan dan batas
daerah/Kawasan
Kualitas SDM yang dimiliki
tidak berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan tanaman
pangan guna pemenuhan kebutuhan pokok
Isu Penurunan kualitas Pengelolaan lingkungan dan persampahan yang belum
terkelola dengan baik
Tidak adanya leading sector yang dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi
wilayah;
pengendalian alih fungsi lahan pada kawasan resapan air
0 (dampak positif)- Dapat
mengurangi dampak bencana banjir
- Potensi bencana dapat dikurangi
0 0 0 (dampak positif)- Kualitas air terjaga - Cadangan air dapat terpenuhi - Air cepat terserah dalam
tanah
0
penertiban bangunan diatas saluran irigasi
0 (dampak positif)- Mengurangi
resiko longsor - Kondisi lahan
disekitar lokasi irigasi dapat terkontrol
0 0 (dampak positif)- Irigasi sebagai
penunjang kebutuhan utama keg. Pertanian
- Pemenuhan kebutuhan irigasi dapat terbantu dan terjaga
(dampak positif)- Bangunan tidak mengganggu
keg. Irigasi - Lokasi irigasi terjaga dari
pencemaran sampah dan limbah rumah tangga
0
cetak sawah 0 0 0 0 (dampak positif)- Ada potensi
penambahan alternative tanaman pangan
- Jumlah lahan panen bertambah
(dampak negatif)- Mengurangi lahan hutan yang
ada- Vegetasi dan suhu akan
berubah - Kestabilan lahan berkurang
0
kajian identifikasi potensi tambang dan studi kelayakan
0 0 0 0 0 (dampak negatif)- Potensi alih fungsi lahan dekat
lahan pertambahan - Adanya pencemaran apabila
dilakukan penambangan
(dampak positif)- dapat menjadi sektor pendukung perkembangan ekonomi Ekonomi wilayah dan PAD dapat terangkat
Contoh Pengaruh KRP terhadap KLHS (Rencana Pola Ruang)…1
KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
terjadi kesenjangan pembangunan
infrastruktur dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan dan adaptasi terhadap
bencana
Ketidak paduan dan jelasnya
pengelolaan dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yang dimiliki tidak
berimbang antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan
tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan pokok
Isu Penurunan kualitas Pengelolaan lingkungan dan persampahan yang belum
terkelola dengan baik
Tidak adanya leading sector yang dapat
mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah;pengembangan kawasan industry
(dampak positif)- Dapat memacu
pembangunan infrastruktur jalan dan lainyya
- Secara tidak langsung menunjang wilayah sekitarnya
0 0 0 0 (dampak negatif)- Potensi alih fungsi lahan - Pencemaran limbah
industry - Merusak vegetasi yang ada
sebelumnya
(dampak positif)- Dapat menjadi
sektor unggulan- Pendorong
berkembangnya kegiatan ekonomi disekitar lokasi
percepatan reboisas kawasan cagar alam yang telah rusak
0 (dampak positif)- Mendukung
lahan dalam menyerap air
- Mengurangi potensi longsor dan banjir
0 0 0 (dampak positif)- Vegetasi enjadi lestari - Suhu dapat kembali normal - Kondisi tanah dapat lebih
stabil - Cagar alam dapat
terkonservasi
0
peningkatan sarana dan prasana meliputi aksesibilitas dan akomodasi parwisata
(dampak positif)- Mendorong
pembangunan infrastruktur lainnya
- Secara tidak langsung menunjang wilayah sekitarnya
0 (dampak positif)- Pengelolaan
Kawasan menjadi lebih jelas
- Akan dapat muncul integrase antar Kawasan yang ada disekitarnya
0 0 (dampak negatif)- Potensi alih fungsi lahan - Pencemaran dalam
pembangunan - Merusak vegetasi yang ada
sebelumnya - Potensi munculnya
timbulan sampah
0
Contoh Pengaruh KRP terhadap KLHS (Rencana Pola Ruang)…2
KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
terjadi kesenjangan
pembangunan infrastruktur
dengan tingkat kesenjangan
tinggi.
Ketahanan dan
adaptasi terhadap bencana
Ketidak paduan dan
jelasnya pengelolaan
dan batas daerah/
Kawasan
Kualitas SDM yang
dimiliki tidak
berimbang antar
daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan
tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan
pokok
Isu Penurunan kualitas
Pengelolaan lingkungan dan persampahan yang belum
terkelola dengan baik
Tidak adanya leading
sector yang dapat
mempercepat pertumbuhan
ekonomi wilayah;
Penyusunan rencana rinci kawasan agropolitan 0 0 + 0 + 0 +Penyusunan rencana rinci kawasan kehutanan 0 0 + 0 + 0 +Penyusunan rencana rinci kawasan strategis sosial dan budaya 0 0 0 0 0 0 +Penyusunan rencana rinci kawasan daya dukung lingkungan hidup 0 0 + 0 0 + 0
PENGARUH KRP THDP KLHS (Rencana Kawasan Strategis)
KRP ISU STRATEGIS
Indikasi Program
Terjadi kesenjangan
pemb. infrastruktur dgn tingkat
kesenjangan tinggi.
Ketahanan dan
adaptasi terhadap bencana
Ketidak paduan dan jelasnya pengelolaan dan
batas daerah/Kawasan
Kualitas SDM yg
dimiliki tdk berimbang
antar daerah
Belum terwujudnya Pengelolaan tanaman pangan guna pemenuhan kebutuhan pokok
Isu Penurunan kualitas Pengelolaan
lingkungan dan persampahan yang
belum terkelola dengan baik
Tidak adanya leading sector yang dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi wilayah;
Penyusunan rencana rinci kawasan agropolitan
0 0 (dampak positif)- Pengelolaan kawasan
menjadi lebih jelas- Akan muncul integrasi
antar Kawasan yg ada disekitarnya
0 (dampak positif)- Potensi pengemb tanaman terwujud - Zona pemanfaatan tanaman pangan
jelas - Mendukung perwujudan tanaman
pangan
0 (dampak positif)- Dapat menjadi sektor
unggulan- Pendorong
berkembangnya kegiatan ekonomi disekitar lokasi
penyusunan rencana rinci kawasan kehutanan
0 0 (dampak positif)- Pengelolaan Kawasan
menjadi lebih jelas- Akan dapat muncul
integrase antar Kawasan yang ada disekitarnya.
0 (dampak positif)- Potensi pengembangan tanaman kebun
dapat dialokasikan - Potensi pemanfaatan lahan untuk
kegiatan pertanian yang sesuai dengan fungsi dan kondisi lahan
0 (dampak positif)- Dapat menjadi sektor
unggulan- Pendorong
berkembangnya kegiatan ekonomi disekitar lokasi.
penyusunan rencana rinci kawasan strategis sosial dan budaya
0 0 0 0 0 0 (dampak positif)- Dapat menjadi sektor
unggulan- Pendorong
berkembangnya kegiatan ekonomi disekitar lokasi
penyusunan rencana rinci kawasan daya dukung lingkungan hidup
0 0 (dampak positif)- Pengelolaan Kawasan
menjadi lebih jelas- Akan dapat muncul
integrase antar Kawasan yang ada disekitarnya
0 0 (dampak positif)- Kondisi LH dpt
terkontrol & terjaga - Daya dukung &
daya tampung dapat diantisipasi sejak awal
0
Contoh Pengaruh KRP terhadap KLHS (Rencana Kawasan Strategis)
Muatan KRPMuatan Kajian
DDDT Jasa ekosistem SDA Resiko & Dampak LH Perubahan Iklim Biodiversitas
Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi Elelim-Welarek-Yahukimo
mendegradasi terganggunya jasa ekosistem penyedia air dan penyedia pangan
analisis SDA untuk pembangunan : Semen, Batu, Batu Bata, Pasir. Dibeli dari Perusahaan berijin.
polusi udara, banjir, kualitas air menurun
suhu semakin panas Berkurangnya Vegetasi
Pengembangan dan Pembangunan bandar udara Walarek
mendegradasi terganggunya jasa ekosistem penyedia air dan penyedia pangan
analisis SDA untuk pembangunan : Semen, Batu, Batu Bata, Pasir. Dibeli dari Perusahaan berijin.
polusi udara, banjir, kualitas air menurun
suhu semakin panas Berkurangnya Vegetasi
Pembangunan pelabuhan sungai
- terganggunya jasa ekosistem pemurnian air, perlindungan terhadap bencana, dan keanekaragaman hayati
analisis SDA untuk pembangunan : Semen, Batu Bata, Pasir. Dibeli dari Perusahaan berijin
pencemaran, kualitas air menurun, terusiknya ekosistem sungai
rawan bencana longsor dan banjir
Berkurangnya Vegetasi,
ANALISIS PENGARUH KRP THDP MUATAN KLHS(beberapa contoh program)
Muatan KRPMuatan Kajian
DDDT Jasa ekosistem SDA Resiko & Dampak LH
Perubahan Iklim Biodiversitas
Pengembangan Kawasan Industri
Mendegradasi
Terganggunya jasa penyedia dan pengaturan air
Analisis SDA untuk pembangunan : Semen, Batu Bata, Pasir. Dibeli dari Perusahaan berijin.
Polusi udara, banjir, kualitas air menurun
Suhu semakin panas
Berkurangnya vegetasi
Cetak Sawah - Optimalnya pemanfaatan jasa ekosistem penyedia pangan & jasa penyedia dan pengaturan air
- - Penambatan karbon dari vegetasi, potensi penurunan suhu
Berkurangnya vegetasi pepohonan
Pengembangan dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata
Mendegra-dasi
Terganggunya jasa ekosistem penyedia pangan & jasa penyedia dan pengaturan air
Analisis SDA untuk pembangunan dan pengadaan sarana prasarana : semen, batu bata, pasir. Dibeli dari Perusahaan berijin.
Timbulan sampah, banjir, kualitas air menurun
Suhu semakin panas
Berkurangnya vegetasi, kecuali jika kawasan penyangga bervegetasi menjadi bagian dari penataan kawasan
ANALISIS PENGARUH KRP THDP MUATAN KLHS(beberapa contoh program)
PERUMUSAN ALTERNATIF DAN REKOMENDASI 5
PENYUSUNAN KLHS DAN PENYEMPURNAAN PETA PERUBAHAN RTRW KAB. YALIMO
INDIKASI PROGRAM LOKASI ALTERNATIF REKOMENDASI Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Pusat pelayanan
Elelim, Abenaho, Apahapsili, Benawa, Welarek, Kamika.
▪ Pengembangan rencana Kawasan memperhatikan peran dan fungsi Kawasan eksisting serta penyediaan infrastruktur dasar
▪ Perlu dilakukan kajian mengenai ketersediaan infrastruktur pendukung
▪ Perlu dilakukan pemetaan linkage sistem dan pelayanan wilayah
Pembangunan dan Pemeliharaan jalan nasional, provinsi, dan kabupaten
▪ Ruas Jalan Jayapura-Elelim-Wamena
▪ Ruas Jalan Elelim-Welarek-Yahukimo
▪ Ruas Jalan Elelim-Kobakma
▪ Pengembangan jaringan jalan perlu disertai kajian terhadap dampak perkembangan kawasan yang terlewati jalur.
▪ Penyusunan rencana pemanfaataan ruang di kawasan-kawasan khusus jalur pengembangan jalan dan pengendaliannya;
▪ Pengembangan sistem transportasi terintegrasi untuk menghindari perkembangan kegiatan transportasi yang kurang efisien
Pembangunan dan Pemeliharaan jalur kereta api
Abenaho, Apahapsili, Benawa, Elelim, Kamika, Welarek
▪ Khusus untuk pengembangan jalur kereta api , perlu dilakukan pengkajian sosial-ekonomi untuk daerah daerah terhubung dan terlewati.
▪ Penyusunan rencana pemanfaatan ruang di kawasan kawasan khusus jalur pengembangan kereta api;
▪ Pengembangan sistem transportasi terintegrasi untuk menghindari perkembangan kegiatan transportasi yang kurang efisien;
Penetapan Jalur Evakuasi bencana
Elelim ▪ Perlu disusun bagaimana alternative evakuasi baik darat maupun udara
▪ Penetapan jalur evakuasi dilakukan berdasrakan ketentuan zona dan daerah aman bencana
▪ Perlu disusun jenis dan potensi bencana yang mungkin terjadi dilokasi
Pembangunan PLTD, PLTMH, PLTS, PLTA, PLTU
Seluruh Distrik ▪ Perlu disusun kajian potensi dan lokasi yang layak
▪ Diutamakan lokasi yang memiliki potensi sesuai dengan peruntukan
▪ Program pengendalian alih fungsi lahan dan penanganan pasca pembangunan;
▪ Pembangunan infrastruktur pendukung pemanfaatan energi alternatif (terutama pendukung penyimpanan energi untuk meningkatkan kualitas pemanfaatannya)
PERUMUSAN ALTERNATIF DAN REKOMENDASI(beberapa contoh program)
INDIKASI PROGRAM LOKASI ALTERNATIF REKOMENDASI Pembangunan Menara komunikasi BTS
Elelim, Abenaho, Apahapsili, Benawa, Welarek, Kamika.
▪ Pembangunan dilakukan dilokasi yang menunjang kekuatan sinyal dan dapat terjangkau
▪ Perlu memperhatikan jarak aman pembangunan dari radiasi terhadap pemukiman
▪ Dilakukan dilahan bukan hutan agar tidak menyebabkan alih fungsi lahan
▪ Perlu disusun masterplan Komunikasi untuk BTS agar lebih tertata dan jelas
Pengembangan wisata Kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Wisata
▪ dilakukan berdasarkan potensi wisata alam
▪ Dilakukan berdasrakan potensi wisata jenis air dan lainnya
▪ Program Penguatan Rencana Induk Pariwisata Daerah, dengan memantapkan fungsi masing masing distrik dalam sistem pengembangan pariwisata daerah;
▪ Penetapan tema pengembangan pariwisata daerah sesuai ciri khas
Penghijauan Kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan lindung
▪ Jenis vegetasi disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada disekitarnya
▪ Prioritas dilakukan untuk daerah yang memiliki kerentanan longsor tinggi
▪ Daerah yang sudah mulai gundul akibat penebangan untuk menghindari bencana
▪ Cetak Sawah Kawasan yang ditetapkan
sebagai prioritas pertanian ▪ Dilakukan di daerah yang berada dekat
dengan permukiman ▪ Pemilihan lahan diutamakan yang tidak berada di
dekat hutan ▪ Dilakukan dengan memperhatikan aksesibilitas untuk
para warga ▪ Dan disediakan jaringan irigasi yang memadai
Pengembangan Kawasan Industri
Kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan industri
▪ Perlu mempertimbangkan daya dukung lingkungan yang ada
▪ Pengembangan Kawasan industri perlu memperhatikan jarak dengan permukiman
▪ Ditetapkan secara terpusat /satu kawasan ▪ Perizinan dilakukan berdasarkan ketentuan yang
berasal dari Kemenperin terkait dengan standart teknis ▪ Kelengkapan Amdal perlu dilengkapi sebagai syarat
utama pengembangan
TERIMA KASIH