Penyusunan Daftar Pustaka

12
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Bagi orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi mahasiswa, sarjana, atau seorang cendekiawan daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting karena daftar pustaka merupakan salah satu syarat karya tulis. Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan dan memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis. Dalam suatu karya tulis mungkin kita tidak menemukan Daftar Pustaka, mungkin saja kita menemukan Pustaka Rujukan, Pustaka Acuan, bahkan versi bahasa Inggrisnya, yakni Bibliografi. Oleh karena itu, kita 1

Transcript of Penyusunan Daftar Pustaka

Page 1: Penyusunan Daftar Pustaka

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya

yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun

berdasarkan abjad. Bagi orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya,

tetapi bagi mahasiswa, sarjana, atau seorang cendekiawan daftar kepustakaan itu

merupakan suatu hat yang sangat penting karena daftar pustaka merupakan salah satu

syarat karya tulis. Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah

bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk

melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan dan

memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang

dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penulisan

karya tulis. Dalam suatu karya tulis mungkin kita tidak menemukan Daftar Pustaka,

mungkin saja kita menemukan Pustaka Rujukan, Pustaka Acuan, bahkan versi bahasa

Inggrisnya, yakni Bibliografi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui prosedur atau

cara penyusunan daftar pustaka.

B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian daftar pustaka?

2. Apa saja fungsi daftar pustaka?

3. Apa saja unsur-unsur daftar pustaka?

4. Apa saja jenis-jenis daftar pustaka?

5. Bagaimana penyusunan dan penulisan daftar pustaka?

C. Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian, fungsi, unsur, jenis, dan penyusunan atau penulisan

daftar pustaka.

1

Page 2: Penyusunan Daftar Pustaka

Bab II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Daftar Pustaka

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan

sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan

disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar

pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-

artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah

karangan yang sedang digarap. Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir

tulisan, penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Penulis dapat

menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi

pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus

dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan

bermacam-macam referensi itu.

B. Fungsi Daftar Pustaka

Fungsi daftar pustaka antara lain:

Memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil

pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain.

Memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat

ditelusuri bila perlu.

Apabila pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip,

dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.

Memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin

meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya

tulis yang bersangkutan.

2

Page 3: Penyusunan Daftar Pustaka

Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis

yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam

penulisan karya tulis yang kita tulis.

Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya yang dia buat.

C. Unsur-unsur Daftar Pustaka

Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar

pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok yang harus dicatat. Pokok yang

paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka adalah:

Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.

Judul buku, termasuk judul tambahannya.

Data publikasi: nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.

Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama

majalah, jilid. nomor dan tahun.

Ada penulis yang memberikan suatu daftar pustaka yang panjang bagi karya

yang ditulisnya. Namun untuk penulisan karya-karya pada taraf permulaan cukup

diambil buku yang dianggap penting sebagai pertimbangan atau dijadikan dasar

orientasi dalam penyusunan bahan-bahan karya tulis itu. Bila daftar pustakanya cukup

panjang, biasanya dibuat daftar berdasarkan klasifikasinya. Ada yang membedakan

daftar yang hanya memuat buku, artikel majalah, artikel ensiklopedi, harian, dan

sebagainya. Ada pula yang membuat daftar berdasarkan kaitannya dengan tema yang

digarap: buku-buku atau referensi dasar, daftar pustaka khusus dan daftar pustaka

pelengkap. Letak daftar pustaka juga ada aturannya. Bila karangan tidak terlalu

panjang, misalnya skripsi, maka cukup dibuat sebuah daftar pustaka pada akhir

karangan itu. Tetapi kalau bukunya sangat tebal , serta tiap bab cukup banyak bahan-

bahan referensinya, maka dapat diusahakan sebuah daftar pustaka untuk tiap bab.

Dalam hal terakhir ini ada kemungkinan bahwa sebuah karya dapat disebut berulang

kali dalam bab-bab berikutnya.

D. Jenis-jenis Daftar Pustaka

Metode Harvard

Kelompok Textbook

Penulis perorangan

Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor

3

Page 4: Penyusunan Daftar Pustaka

Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga

Buku terjemahan

Kelompok Jurnal

Artikel yang disusun oleh penulis

Artikel yang disusun oleh lembaga

Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /

simposium

Kelompok disertasi / tesis

Kelompok makalah / informasi dari Internet

E. Penyusunan Daftar Pustaka

Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu

dari tiga sistem berikut :

Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara

abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada

naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.

Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini

cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai

dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.

Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor

berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada

naskah dan tidak menurut abjad.

F. Metode Harvard

Perhatikan daftar pustaka berikut!

4

DAFTAR PUSTAKA

Fraenkel, Jack R. dan Norman E.Wallen. 1993. How to Design and EvaluteResearche in Education. New York: Mc Graw-Hill Inc.

Furqon. 2000. Metodologi Penelitian Masyarakat. Kurnia Jakarta-UniversitasTerbuka.

Namawi, H. Hadori. 1993. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Pusat Bahasa. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Page 5: Penyusunan Daftar Pustaka

Dari contoh di atas, tampak bahwa cuplikan wacana di atas mengacu pada

pendapat yang diambil dari buku How to Design and Evalute Researche in Education

karangan Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen yang diterbitkan di New York oleh

Mc Graw-Hill Inc., pada tahun 1993. ada pula yang diambil dari buku berjudul

Metodologi Penelitian Masyarakat yang ditulis oleh Furqon pada tahun 2000.

Berdasarkan daftar pustaka di atas, dapat diketahui tata cara menulis rujukan.

Tata cara itu berkaitan dengan penulisan nama pengarang, judul buku atau artikel,

nama penerbit, tahun terbit, edisi buku, dan kota penerbit.

Pada contoh daftar pustaka di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Nama penulis yang terdiri atas dua kara, ditulis terbalik. Di antara dua kata itu

disisipi tanda koma (,). Misalnya, Fraenkel, Jack R., Namawi, H. Hadori.

2. Buku yang ditulis oleh dua penulis, hanya penulis pertama saja yang penulisannya

dibalik, sedangkan penulis kedua tidak dibalik. Misalnya, Fraenkel, Jack R. dan

Norman E. Wallen.

3. Tahun penerbitan buku ditulis sesudah nama penulis. Di antara nama penulis dan

tahun penerbitan buku disisipi tanda titik (.).

4. Judul buku ditulis setelah tahun terbit dan ditulis paling akhir. Di antara tahun

terbit dan judul buku didahului tanda titik (.).

5. Nama kota penerbit dan nama penerbit ditulis paling akhir. Di antara nama kota

dan nama penerbit disisipi tanda titik dua (:). Misalnya, Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

6. Jika buku telah diterbitkan dalam beberapa edisi, keterangan tentang edisi buku

diletakkan sebelum nama kota. Misalnya, Lyons, John. 1979. Sematics. Vol. I.

London: Cambridge University Press.

G. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook

1. Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak

miring atau digarisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit

(kota), halaman yang dibaca.

2. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor: nama penulis (disusun

balik), tahun terbit, judul karangan. Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku

5

Page 6: Penyusunan Daftar Pustaka

(cetak miring atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat

penerbit (kota).

3. Buku yang ditulis atau dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul

buku (cetak miring atau digarisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat

penerbit (kota), halaman yang dibaca.

4. Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak

miring atau digarisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota),

halaman yang dibaca.

Contoh :

Agah, Heddy R. 2004. Pendidikan Politeknik. Jakarta: PT Gramedia.

Fahimuddin, Fauzri dan Agus Setiawan. 2003a. Pengembangan Kegiatan Pengajaran

dan Kemahasiswaan. Jakarta: PT Gramedia.

H. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Makalah atau Tesis

1. Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,

judul artikel, nama majalah atau jurnal (cetak miring atau digarisbawahi), volume

majalah atau jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.

2. Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel,

nama majalah atau jurnal (cetak miring atau digarisbawahi), volume majalah atau

jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.

3. Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium:

nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum

penyajian (cetak miring atau digarisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.

4. Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul

disertasi/thesis (cetak miring atau digarisbawahi), tempat penerbitan (kota),

universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.

Contoh artikel surat kabar sebagai sumber acuan :

Soemantri, Gumilar Rusliwa. “Tatakelola Mutu Total pada PT” . Dalam kompas, 4

September 2003. Jakarta.

6

Page 7: Penyusunan Daftar Pustaka

Contoh artikel majalah :

Nurjanah, Darul. 2003. “Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Profesional” .

Dalam Epigram, Nomor 2 (Oktober 2003). Depok.

H. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

1. Kelompok makalah / informasi dari internet (apabila ada nama penulis) : nama

penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat web.

2. Kelompok makalah / informasi dari internet (apabila tidak ada nama penulis) :

nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat

web.

Contoh :

Nasution, Salman. “Permasalahan Umum dan Dinamika BHMN” Dalam

http://www.kompas.com, 12 Desember 2004

7

Page 8: Penyusunan Daftar Pustaka

Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa daftar pustaka adalah daftar referensi yang

dijadikan acuan dalan suatu karya tulis. Banyak tata cara dan bentuk penulisan yang

dapat kita cantumkan dalam penulisan daftar pustaka. Dalam makalah ini contohnya

kita telah mengenal penulisan daftar pustaka dari referensi buku, majalah, artikel

maupun surat kabar.

Demikianlah makalah ini kami buat. Kritik dan saran yang membangun kami

harapkan guna meningkatkan kualitas makalah kami pada kesempatan yang akan

datang. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca.

8

Page 9: Penyusunan Daftar Pustaka

9