PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

21
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA Oleh : IDA AYU ARI ANGRENI

description

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA. Oleh : IDA AYU ARI ANGRENI. PENGERTIAN. Maksud dan tujuan penyusunan anggaran biaya bangunan adalah untuk menghitung biaya-biaya yang diperlukan dari suatu bangunan dan dengan biaya ini bangunan tersebut dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan. FAKTOR. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

Page 1: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

Oleh :IDA AYU ARI ANGRENI

Page 2: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

PENGERTIAN

Maksud dan tujuan penyusunan anggaran biaya bangunan adalah untuk menghitung biaya-biaya yang diperlukan dari suatu bangunan dan dengan biaya ini bangunan tersebut dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan.

Page 3: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

FAKTOR

Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunan yaitu:

. Faktor teknis : berupa ketentuan2 dan per-syaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksa-naan pembuatan bangunan serta gambar-gambar konstruksi bangunan

. Faktor Non teknis : berupa harga bahan ba-ngunan dan upah tenaga kerja

Page 4: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

JENIS ANGGARAN BIAYA

Secara garis besar ada 2 (dua) macam/jenis anggaran biaya, yaitu:

1.Anggaran biaya raba/perkiraan2.Anggaran biaya pasti/definitif

Page 5: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

ANGGARAN BIAYA RABA/PERKIRAAN

Dalam penyusunan anggaran biaya raba, walaupun hasilnya berupa anggaran biaya kasar diusahakan agar tidak terpaut jauh dengan anggaran biaya yang sebenarnya/anggaran biaya pasti. Untuk ke-perluan ini para penyusun anggaran perlu mem-punyai data/catatan dari harga bangunan sejenis yang telah pernah dilaksanakan. Semuanya perlu dikumpulkan untuk bahan pertimbangan/pe-nyusunan anggaran, selain harga-harga bangunan yang diperoleh berdasarkan pengalaman.

Page 6: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

Penggunaan Anggaran Biaya Raba

Anggaran biaya raba digunakan untuk berma-cam-macam maksud, tergantung untuk keperluan si-apa anggaran tersebut dibuat. Anggaran biaya ra-ba dpt pula dipakai sebagai pembanding/kontrol pada waktu menghitung anggaran biaya pasti.

Pemberi tugas, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :

1. Perkiraan penanaman modal dan perkiraan biaya yang harus disediakan

2. Kelayakan dari segi ekonomi bangunan/pro-yek.

Page 7: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

Perencana, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :

1.Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan lebih lanjut.

2.Untuk pemilihan alternatif perencanaan.

Page 8: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

Kontraktor, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :

1.Menentukan keputusan ikut tidaknya dalam pelelangan

2.Memperkirakan modal dalam pelaksanaan pembangunan.

Page 9: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

Cara Perhitungan Anggaran Biaya Raba

Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu didata bahan yang diperlukan termasuk harga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gam-bar pra- rencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan pe-kerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran pokok, pada umumnya tergantung dari jenis bangunan yang akan dihitung. Misalnya untuk bangunan ge-dung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas atap per m2.

Page 10: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

ANGGARAN BIAYA PASTI

Penyusunan anggaran biaya pasti berbeda de-ngan penyusunan anggaran biaya raba, baik mengenai bahan-bahan yang diperlukan mau-pun cara penyusunan dari anggaran tersebut. Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang di-harapkan adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya.

Page 11: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

Bahan-Bahan yang Diperlukan untuk Penyusunan Anggaran Biaya Pasti

1. Peraturan dan syarat-syarat.2. Gambar rencana/gambar bestek.3. Berita acara/risalah penjelasan pekerjaan

(untuk bangunan yang dilelangkan).4. Buku analisa BOW atau lainnya.5. Peraturan-peraturan normalisasi yang

bersangkutan.6. Syarat-syarat lain yang diperlukan.

Page 12: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

Cara Menyusun Anggaran Biaya Pasti

Perhitungan yang dibuat untuk menyusun Ang-garan Biaya Pasti akan menghasilkan suatu bi-aya/harga bangunan dan dengan biaya/harga tersebut untuk pelaksanaan. Oleh karena itu, anggaran biaya pasti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkap-lengkapnya.

Page 13: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

Penyusunan Anggaran Biaya Pasti dilaksanakan dengan cara pembuatan daftar-daftar sebagai berikut:

1.Daftar Harga Satuan Bahan (Daftar I) Daftar harga satuan bahan berisi daftar ba-

han-bahan bangunan yang akan diperguna-kan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan sa-tuan masing-masing, seperti : m2, m3, m1, lembar dan sebagainya.

Page 14: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

2. Daftar Harga Satuan Upah Tenaga (Daftar II). Berisi upah perhari dari tenaga kerja yang

akan digunakan sebagai pelaksana pekerjaan. Macam/jenis tenaga kerja ini tergantung dari

macam /jenis bagian pekerjaan yang pada u-mumnya merupakan gabungan dari beberapa jenis tenaga kerja yaitu : pekerja, tukang, ke-pala tukang, mandor dll.

Page 15: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

3. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja pada tiap satuan pekerjaan (Daftar III).

Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yaitu se-mua jenis pekerjaan yang ada mulai dari peker-jaan persiapan sampai dengan pekerjaan penye-lesaian dari bangunan. Harga satuan bahan dan harga satuan upah, dapat diperoleh dari per-hitungan dengan menggunakan analisa BOW atau perhitungan analisa lainnya.

Page 16: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

4. Daftar volume dan harga satuan pekerjaan (Daftar IV).

Yang dimaksud volume pekerjaan adalah per-hitungan dari gambar rencana/gambar bestek yang dapat berupa jumlah dalam isi (M3), luas (M2), panjang (M1) atau jumlah dalam satuan lain. Harga satuan pekerjaan diperoleh dari perhitungan analisa BOW atau analisa lainnya. Harga pekerjaan diperoloeh dari perkalian jumlah volume dengan harga satuan pekerjaan.

Page 17: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

5. Daftar rekapitulasi (Daftar V). Adalah merupakan daftar himpunan/ikhtisar

dari semua kegiatan pekerjaan. Penjumlahan harga-harga pekerjaan dari daftar V ini meru-pakan harga bangunan riil/nyata yang lazim di-sebut harga nominal. Selanjutnya, masih ha-rus ditambah dengan biaya-biaya lain, yaitu bi-aya umum, biaya tak terduga, pajak dan keun-tungan.

Page 18: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

HARGA SATUAN PEKERJAAN

Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga ba-han dan upah tenaga kerja berdasarkan per-hitungan analisis. Harga satuan bahan dan u-pah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-be-da. Dalam menghitung dan menyusun ang-garan biaya suatu bangunan/proyek harus berpedoman pada harga satuan bahan dan u-pah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pe-kerjaan.

Page 19: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

lanjut

Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun anggaran biaya bangunan yaitu :

Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan pekerjaan.

Harga satuan Pekerjaan = Bahan + Upah

Page 20: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA

PERSENTASE BOBOT PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan Persentase Bobot Peker-jaan (PBP) adalah besarnya persen pekerjaan siap, dibandingkan dengan pekerjaan siap se-luruhnya. Pekerjaan siap seluruhnya dinilai 100 %.

Volume x Harga SatuanPBP =_____________________ x 100 % Harga Bangunan

Page 21: PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA