PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan...

41
PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M.SC

Transcript of PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan...

Page 1: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

PENYUSUN :

DR. IR. HERMANTO DARDAK, M.SC

Page 2: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

i

KATA PENGANTAR

Demi meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khususnya di Bidang

Pengembangan Infrastruktur Wilayah, maka Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Insfrastruktur Wilayah

senatiasa terus menerus berupaya mengembangkan intsrumen-instrumen

pelatihan termasuk modul pelatihan, yang dalam hal ini adalah Modul Pelatihan

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR berbasis

Pengembangan Wilayah yang menjadi salah satu modul pelatihan yang akan

disampaikan dalam pelatihan Penetuan Prioritas Keterpaduan Pembangunan

Infrastruktur untuk Pembangunan Wilayah untuk satu jenjang pelatihan.

Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari

materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif

perserta pelatihan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun

atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.

Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa

terbuka dan dimungkinkan, mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan

dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul-modul ini dapat

membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat

Bandung, Desember 2018

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jalan, Perumahan, Permukiman, dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng

NIP. 19640520 198903 1020

Page 3: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

TIM TEKNIS

Kepala Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

: Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng

Kepala Bidang Teknik Materi Jalan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

: Ir. Yuli Khaeriah, M.E

Kepala Subbidang Teknik Pelatihan Jalan dan Jembatan

: Sri Rahayu Nurhayati, S.Sos, MM

Kontrak Individu : Arni Nurul Fadillah, ST

PENYUSUN

Ir. Harris H. Batubara, M.Eng.Sc

NARASUMBER

BPSDM

Widyaiswara : 1. Dr. Ir. A. Hermanto dardak, M.Sc 2. Ir. Rido Matari Ichwan, MCP 3. Ir. Ismanto, M.Sc 4. Dr. Lina Marlia, CES 5. Ir. Made B. Budihardjo, MA 6. Siti Budi Hartati, ST., MT

Badan Pengembangan Infratruktur Wilayah

Pusat Perencanaan Infrastruktur

PUPR

: 1. Ir. Zevi Azzaino, M.Sc.,Ph.D 2. Riska Rahmadia, ST., MPPM 3. M. Andika Firmansyah, ST 4. Septian S. Permana, ST

Pusat Pemrograman dan Evaluasi

Keterpaduan Infrastruktur PUPR

: 1. Erwin Adhi Setyadhi, ST., M.Sc 2. Dina Rachmayati, ST., MT

Page 4: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

iii

3. Wibowo Massudi, ST Pusat Pengembangan Kawasan

Strategis

: 1. Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc

2. Ir. Samsi Gunarta. MAppl.Sc Pusat Pengembangan Kawasan

Perkotaan

: 1. Dr. Eko Budi Kurniawan, ST., M.Sc

Sekretariat Jenderal

Biro Perencanaan Anggaran dan

Kerjasama Luar Negeri

: 1. Riono Suprapto, SE., ST., MT

Badan Pengatur Jalan Tol

Bidang Investasi : 1. Sudiro Roi Santoso, ST., MT

Diterbitkan Oleh:

Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bandung, Desember 2018

Page 5: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. I

UCAPAN TERIMA KASIH........................................................................................ II

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. II

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL...................................................................... III

Deskripsi .............................................................................................. iii

Persyaratan .......................................................................................... iii

Metode ................................................................................................ iii

Alat Bantu/Media................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

Latar Belakang....................................................................................... 2

Kompetensi Dasar ................................................................................. 2

Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 3

Materi dan Submateri Pokok ................................................................ 3

Estimasi Waktu ..................................................................................... 4

BAB 2 KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA INDUK INFRASTRUKTUR PUPR

BERBASIS PENGEMBANGAN WILAYAH ................................................................. 5

Indikator keberhasilan .......................................................................... 6

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ................... 6

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ............. 7

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) .................................. 9

Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur PUPR (RIPI) Pulau ......... 11

Latihan ................................................................................................ 14

Rangkuman ......................................................................................... 14

BAB 3 PERENCANAAN SKALA NASIONAL DAN WILAYAH .................................... 16

Indikator Keberhasilan ........................................................................ 17

Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) ............................................ 17

Page 6: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

i

Kawasan Prioritas dan Kawasan Pertumbuhan ................................... 22

Development Plan (Program 5 Tahun) ................................................ 23

Indikasi Program 20 Tahun ................................................................. 23

Latihan ................................................................................................ 24

BAB 4 PENUTUP ................................................................................................. 27

Simpulan ............................................................................................. 28

Tindak Lanjut....................................................................................... 29

GLOSARIUM ....................................................................................................... 30

Page 7: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Rencana Struktur Ruang Nasional 2008 – 2028 ......................... 11

Gambar 2 Peta Rencana Pola Ruang Nasional 2008 – 2028 ............................... 11

Page 8: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

iii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi

Modul Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR berbasis

Pengembangan Wilayah ini, terdiri dari 3 (tiga) Kegiatan belajar mengajar,

kegiatan belajar pertama membahas Kerangka Penyusunan Rencana Induk

Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah dengan sub materi:

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur PUPR

(RIPI) di Pulau/Kepulauan, serta Rencana Induk Sektoral. Kegiatan belajar kedua

membahas Perencanaan Skala Nasional dan Wilayah dengan sub materi: Konsep

Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), Kawasan Prioritas dan Kawasan

Pertumbuhan, Profil Eksisting, Profil Ultimate, GAP Profile, Strategi

Pengembangan Wilayah, dan Strategi Pengembangan Infrastruktur. Kegiatan

belajar ketiga membahas Dukungan Infrastruktur Kawasan dengan sub materi:

Strategi Pengembangan Wilayah dan Kriteria Program.

Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini secara berurutan. Setiap

kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur

tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul

ini.

Persyaratan

Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan peraturan

perundangan dan pedoman yang terkait dengan materi Pengembangan

Infrastruktur Wilayah.

Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan

kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi

(narasumber/instruktur). Dalam kegiatan pembelajaran juga diberikan

kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

Page 9: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

iv

Alat Bantu/Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat

bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu :

a. LCD/projector

b. Laptop

c. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya

d. Flip chart

e. Bahan tayang

f. Modul dan/atau Bahan Ajar

g. Laser pointer

Page 10: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 11: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

2

Pendahuluan

Latar Belakang

Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial

ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan menjaga kelestarian

lingkungan hidup pada suatu wilayah. Kebijakan pengembangan wilayah sangat

diperlukan karena kondisi fisik geografis, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat

yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga

penerapan kebijakan pengembangan wilayah itu sendiri harus disesuaikan

dengan kondisi, potensi, dan isu permasalahan di wilayah bersangkutan.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat, diperlukan upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi

para Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pelatihan yang ditunjang dengan materi

pengajaran yang komprehensif.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan,

Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah akan

melaksanakan Kegiatan Pelatihan Penentuan Prioritas Keterpaduan

Pembangunan Infrastruktur untuk Pengembangan Wilayah.

Modul Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR berbasis

Pengembangan Wilayah akan membahas tentang kerangka penyusunan rencana

induk infrastruktur PUPR berbasis pengembangan wilayah pada skala nasional

serta pengantar mengenai prioritas penyusunan strategi. Modul ini akan menjadi

pemahaman dasar bagi para peserta pelatihan dalam melaksanakan

pengembangan infrastrutur wilayah.

Kompetensi Dasar

Pada akhir pembelajaran Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur

PUPR berbasis Pengembangan Wilayah ini, peserta diharapkan dapat memahami

kerangka penyusunan rencana induk infrastruktur PUPR berbasis pengembangan

wilayah.

Page 12: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

3

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dari modul ini adalah untuk meningkatkan pemahaman

peserta dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyusun rencana induk

pengembangan infrastruktur PUPR di Pulau/Kepulauan dan kriteria prioritisasi

penyusunan strategi pengembangan wilayah. Selain itu, peserta diharapkan

dapat memahami strategi perencanaan dan pengembangan infrastruktur PUPR

berbasis wilayah dan kriteria penentuan program prioritas.

1. Kompetensi Dasar

Pada akhir pembelajaran ini para peserta diharapkan akan meningkat

pemahaman dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam

menyusun rencana induk dan strategi pengembangan infrastruktur PUPR

berbasis pengembangan wilayah.

2. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:

1. Mampu menjelaskan kerangka perencanaan skala nasional

2. Mampu menjelaskan kerangka perencanaan skala wilayah

3. Mampu mengidentifikasi dukungan infrasruktur pada susatu kawasan

4. Mampu mengidentifikasi kriteria yang digunakan dalam menyusun

strategi prioritisasi

Materi dan Submateri Pokok

Materi dan submateri pokok dalam mata pelatihan ini adalah:

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis

Pengembangan Wilayah:

1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

3) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

4) Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur PUPR (RIPI) di

Pulau/Kepulauan

5) Rencana Induk Sektoral

Page 13: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

4

Perencanaan Skala Nasional dan Wilayah, dengan submateri pokok:

1) Konsep Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)

2) Kawasan Prioritas dan Kawasan Pertumbuhan

3) Profil Eksisting

4) Profil Ultimate

5) GAP Profile

6) Strategi Pengembangan Wilayah

7) Strategi Pengembangan Infrastruktur

8) Development Plan (Program 5 Tahun)

9) Indikasi Program 20 Tahun

Kriteria Prioritas Penyusunan Strategi, dengan submateri pokok:

1) Kriteria Program

Estimasi Waktu

Untuk mempelajari mata pelatihan Kerangka Penyusunan Rencana Induk

Infrastruktur PUPR berbasis Pengembangan Wilayah ini, dialokasikan waktu

sebanyak 7 (tujuh) jam pelajaran.

Page 14: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

5

BAB 2

KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA INDUK

INFRASTRUKTUR PUPR BERBASIS

PENGEMBANGAN WILAYAH

Page 15: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

6

KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA INDUK

INFRASTRUKTUR PUPR BERBASIS

PENGEMBANGAN WILAYAH

Indikator keberhasilan

Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan kerangka

penyusunan rencana induk infrastruktur PUPR berbasis pengembangan wilayah.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

RPJPN merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara

Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan Nasional. RPJPN

adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua

puluh) tahun. RPJPN untuk tahun 2005 sampai dengan 2025 diatur dalam UU No.

17 Tahun 2007. Pelaksanaan RPJPN 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap

perencanaan pembangunan dalam periodisasi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 5 (lima) tahunan.

Asas dan Tujuan Pembangunan Nasional:

1. Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan

prinsip–prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan,

lingkungan serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan

kesatuan nasional

2. Perencanaan dan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah,

terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan

3. Sistem perencanaan pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan

asas umum penyelenggaraan negara

Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

1. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;

Page 16: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

7

2. Menjamin terciptanya integerasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah,

antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan

Daerah;

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaa, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan;

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

5. Menjamin tercapainya pembangunan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan

Visi dan Misi pembangunan Naisonal 2005–2025 yaitu “Indonesia yang mandiri,

maju, adil dan makmur”. Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional

tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional sebagai

berikut:

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,

dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum

4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat,

dan berbasiskan kepentingan nasional

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia

internasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), adalah dokumen perencanaan

untuk periode 5 tahun. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan

program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJPN, yang memuat

strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/

Lembaga (K/L) dan lintas, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka

ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh

Page 17: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

8

termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJMN berfungsi sebagai:

1. pedoman bagi K/L dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) K/L;

2. bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daerah dengan memperhatikan

tugas dan fungsi pemerintah daerah dalam mencapai sasaran Nasional yang

termuat dalam RPJMN;

3. pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP);

dan

4. acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPJMN.

Di dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, isu utama pembangunan

wilayah nasional saat ini adalah masih besarnya kesenjangan antar wilayah,

khususnya kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan

Kawasan Timur Indonesia (KTI). Tujuan pengembangan wilayah nasional yaitu

Untuk mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah antara KBI dan KTI

melalui percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah dengan menekankan

keunggulan kompetitif perekonomian daerah berbasis sumber daya alam, SDM,

penyediaan infrastruktur, dan pengembangan teknologi.

Tema pengembangan wilayah

Didasarkan pada pembagian 7 (tujuh) wilayah:

1. Papua: Lumbung pangan, pengembangan peternakan dan tanaman non-

pangan.

2. Maluku: Produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional

3. Nusa Tenggara: Pintu gerbang wisata ekologis

4. Sulawesi: Gerbang industri logistik, lumbung pangan nasional, industri

perikanan dan wisata bahari

5. Kalimantan: paru-paru dunia, lumbung energi nasional

6. Jawa-Bali: lumbung pangan nasional dan pendorong sektor industri nasional.

7. Sumatera: gerbang Indonesia dalam perdagangan Internasional, lumbung

energi nasional

Page 18: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

9

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Penataan ruang adalah

suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian pemanfaatan ruang. RTRWN adalah arahan kebijakan dan strategi

pemanfaatan ruang wilayah negara. Jangka waktu RTRWN adalah 20 tahun.

RTRWN ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun.

RTRWN memuat:

1. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional;

2. rencana struktur ruang wilayah nasional yang meliputi sistem perkotaan

nasional yang terkait dengan kawasan perdesaan dalam wilayah

pelayanannya dan sistem jaringan prasarana utama;

3. rencana pola ruang wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional

dan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional;

4. penetapan kawasan strategis nasional;

5. arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama jangka

menengah lima tahunan; dan

6. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi

indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan

insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi

RTRWN menjadi pedoman untuk:

1. penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional;

2. penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;

3. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah

nasional;

4. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan

antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor;

5. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;

6. penataan ruang kawasan strategis nasional; dan

7. penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Menurut Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang (UU 26/2007), penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan

Page 19: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

10

sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai

strategis kawasan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan meliputi

penataan ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN), penataan ruang Kawasan

Strategis Provinsi (KSP), dan penataan ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

(KSK).

Dalam rangka perwujudan pengembangan KSN secara efisien dan efektif yang

penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah

Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (PP

26/2008), perlu suatu proses perencanaan untuk masing-masing KSN secara baik

dan benar serta dilanjutkan implementasi RTR KSN yang disepakati oleh semua

pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah. Diharapkan rencana

pembangunan di kawasan strategis ini dapat meningkatkan perekonomian

daerah-daerah di sekitarnya dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat di

sekitarnya.

Dalam menerjemahkan RTRWN dan RTR, diperlukan sebuah instrumen sehingga

proses penyiapan pembangunan dapat dilakukan secara terpadu dan sinkron.

Instrumen yang disusun oleh BPIW berupa Master Plan dan Development Plan

untuk pulau, WPS, dan KPS tertentu, Renstra, sinkronisasi program yang

dilakukan setiap tahun dengan mekanisme pra-konreg dan konreg, sinkronisasi

pelaksanaan beserta evaluasi pelaksanaan (evaluasi output), evaluasi outcome,

dan evaluasi impact, dimana hal ini didukung sistem PMO (Project Management

Office).

Berbagai inovasi kelembagaan dan delivery system untuk pengembangan wilayah

yang disampaikan di atas, hendaknya terus diperbaiki dan dipertajam. Berbagai

langkah diterapkan dalam melakukan inovasi dalam pengembangan wilayah

terutama perlu dilakukan konsistensi pembangunan sesuai pengembangan di

kawasan strategis. Salah satu yang sudah dilakukan adalah dalam pengembangan

Kawasan Perkotaan Strategis Maja melalui penerbitan MOU antara stakeholder

dari unsur Pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta.

Page 20: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

11

Gambar 1 Peta Rencana Struktur Ruang Nasional 2008 – 2028

Gambar 2 Peta Rencana Pola Ruang Nasional 2008 – 2028

Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur PUPR (RIPI) Pulau

Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat (PUPR), yang selanjutnya disebut RIPI PUPR, adalah arah dan langkah-

langkah dalam pengembangan infrastruktur PUPR untuk periode 20 tahun yang

terpadu dengan pengembangan wilayah. Peran RIPI PUPR secara Terpadu

dengan pengembangan wilayah untuk Pulau dan Kepulauan sebagai:

1) pedoman operasional jangka panjang terpadu dari RTRW, RTR Pulau dan

Kepulauan, RPJPN, dan RPJMN serta alat koordinasi dan sinkronisasi program

pembangunan infrastruktur PUPR wilayah untuk 20 (dua puluh) tahun;

2) dasar penyelenggaraan infrastruktur PUPR yang berbasis pengembangan

wilayah; dan

Page 21: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

12

3) dasar penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR yang

terpadu dengan pengembangan wilayah

Fungsi RIPI PUPR secara terpadu dengan pengembangan wilayah untuk Pulau dan

Kepulauan yaitu sebagai pedoman untuk:

1) keterpaduan pengembangan infrastruktur PUPR antartingkat pemerintahan,

antarsektor, antarpulau dalam satu kepulauan, antarwilayah administrasi

dan antardaerah aliran sungai, serta antarpelaku pembangunan;

2) sinkronisasi penyusunan program jangka panjang, jangka menengah, jangka

pendek dan tahunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan

3) penentuan prioritas penyelenggaraan infrastruktur PUPR

Infrastruktur PUPR diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan

wilayah yang mencakup:

1) pulau dan kepulauan;

2) antarpulau;

3) WPS dan antarWPS;

4) Wilayah sungai dan antardaerah aliran sungai

5) kawasan strategis dan antarkawasan strategis;

6) kawasan perkotaan dan perdesaan; serta

7) kawasan khusus lainnya.

Infrastruktur PUPR diselenggarakan secara terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah, dan pelaku pembangunan lainnya sesuai kewenangannya meliputi:

1) pengaturan infrastruktur PUPR;

2) pembinaan infrastruktur PUPR;

3) pembangunan infrastruktur PUPR;

4) pengelolaan dan pemeliharaan aset infrastruktur PUPR; dan

5) pengawasan infrastruktur PUPR.

Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat (RIPI PUPR) secara Terpadu dengan pengembangan wilayah untuk Pulau

dan Kepulauan, mencakup:

1) Wilayah Sumatera;

Page 22: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

13

2) Wilayah Jawa-Bali;

3) Wilayah Kalimantan;

4) Wilayah Sulawesi;

5) Wilayah Nusa Tenggara;

6) Wilayah Maluku; dan

7) Wilayah Papua.

RIPI PUPR Pulau Sumatera, Pulau Jawa-Bali, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,

Pulau Papua kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku disusun untuk

rentang waktu perencanaan pengembangan infrastruktur PUPR Jangka Panjang,

yaitu 20 tahun. Pengembangan Infrastruktur PUPR Secara Terpadu dengan

pengembangan wilayah Untuk Pulau dan Kepulauan yang dimuat dalam RIPI

PUPR secara terpadu untuk pulau dan kepulauan, bertujuan untuk mengarahkan:

1) harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait dengan RIPI PUPR;

2) keterpaduan perencanaan strategis;

3) keterpaduan perencanaan umum sektor;

4) dukungan perencanaan sub nasional untuk sistem dan prioritas nasional;

5) sinkronisasi program dan kegiatan;

6) ketepatan lokasi, waktu, dan biaya pembangunan infrastruktur PUPR;

7) keterpaduan pengelolaan aset infrastruktur PUPR;

8) pemantauan dan evaluasi perencanaan, program, serta pelaksanaan

pembangunan, dan pengelolaan aset; dan

9) pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan infrastruktur PUPR.

RIPI PUPR secara terpadu dengan pengembangan wilayah untuk Pulau dan

Kepulauan paling kurang memuat:

1) isu strategis dan profil wilayah;

2) dukungan kawasan;

3) analisa kependudukan dan ekonomi;

4) kajian dukungan infrastruktur PUPR dalam rangka pengembangan wilayah;

Page 23: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

14

5) kajian keterpaduan pengembangan infrastruktur PUPR dengan dokumen

kebijakan pengembangan wilayah dan dokumen KLHSnya;

6) lokasi, besaran, waktu, volume program pembangunan infrastruktur PUPR;

7) strategi keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR;

8) skenario pembiayaan pembangunan infrastruktur PUPR;

9) skenario kelembagaan pembangunan infrastruktur PUPR;

10) kriteria kesiapan (readiness criteria) penyelenggaraan infrastruktur PUPR

termasuk KLHS

11) arahan kepastian penggunaan/ pemanfaatan lahan, arahan penyusunan

dokumen kajian kelayakan untuk memastikan layak terbangun (waktu, dana,

lokasi, dan teknologi), arahan penyusunan dokumen SEA untuk perlindungan

nilai penting/Outstanding Universal Value (OUV) suatu kawasan, arahan

penyusunan dokumen lingkungan, arahan penyusunan DED (Detail

Engineering Design), arahan penyusunan dokumen perencanaan pengadaan

tanah, serta perijinan lainnya; dan

12) program prioritas pengembangan infrastruktur PUPR.

Latihan

1. Jelaskan pengertian dan pentingnya infrastruktur dalam pengembangan

wilayah/kawasan.

2. Kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum adalah mendukung

pembangunan ekonomi di Indonesia, secara prinsip memuat 3 (tiga) jalur

strategi. Jelaskan!

Rangkuman

Infrastruktur adalah sistem fasilitas fisik yang mendukung kehidupan,

keberlangsungan dan pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu masyarakat

atau komunitas. Pembangunan infrastruktur wilayah dituntut untuk lebih

dapat berkesinambungan atau berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial-

budaya-politik, dan lingkungan (sustainable economically, socially-culturally-

politically-equity, and environmentally) – menuntut pendekatan multi-

disiplin yang membutuhkan kerjasama profesi dari berbagai disiplin ilmu.

Page 24: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

15

Perencanaan infrastruktur harus menerapkan prinsip keterpaduan dan

prinsip muatan lokal.

Page 25: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

16

BAB 3

PERENCANAAN SKALA NASIONAL DAN

WILAYAH

Page 26: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

17

PERENCANAAN SKALA NASIONAL DAN

WILAYAH

Indikator Keberhasilan

Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan lingkup

perencanaan.

Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)

Seiring pertumbuhan berbagai kota di dunia dan semakin pentingnya peran

perkotaan membuat pendekatan wilayah, tidak hanya pada skala wilayah besar,

namun juga pada skala perkotaan, menimbang keduanya memiliki karakteristik

permasalahan dan solusi berbeda. Pengembangan wilayah merupakan pula

piranti memperkuat keterkaitan antara perkotaan dan perdesaan.

Menengok ke belakang, pemikiran meningkatkan keterpaduan rencana dan

program pembangunan infrastruktur PUPR sudah diperkenalkan di Indonesia

sejak 1970-an, mulai dari pembangunanan agar dilakukan cepat dan serentak di

wilayah tertentu sampai dengan penetapan beberapa kota sebagai pusat

pelayanan jasa distribusi barang dan jasa yang esensinya agar pembangunan

infrastruktur terpadu dengan pengembangan kawasan dan terbentuk jaringan

perkotaan sebagai penggerak pertumbuhan wilayah. Namun dalam

pelaksanaannya belum didukung institusi tingkat Eselon I, dan berbagai

tantangan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pembangunan seperti

disinggung pula dalam Perkalan 19 tahun 2015.

Untuk itu, menjawab tantangan pembangunan infrastruktur, Kementerian PUPR

berpegang pada konsep pembangunan berbasis pengembangan wilayah yang

kemudian diwujudkan dalam pembentukan 35 Wilayah Pengembangan Strategis

(WPS). WPS merupakan pendekatan pembangunan memadukan antara

pengembangan wilayah dengan “market driven”, sesuai daya dukung dan daya

tampungnya dengan fokus pengembangan infrastruktur di kawasan

pertumbuhan/perkotaan untuk mendukung penyelenggaraan Pembangunan

Infrastruktur Berkelanjutan.

Page 27: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

18

WPS diimplementasikan pada tiga level, yaitu level pulau, WPS, dan perkotaan.

Setiap level terutama level pulau, yang perlu diperkuat masalah keairan dan

konektivitas. Titik berat masalah konektivitas adalah pembentukan backbone

pembangunan berupa prasarana transportasi, baik berupa jaringan jalan nasional

tol, non-tol, maupun integrasinya dengan jaringan jalan provinsi dan

kabupaten/kota. Pembangunan infrastruktur berbasis WPS diperlukan untuk

meningkatkan sinergi dalam rangka mendukung pertumbuhan kawasan sesuai

fungsi, lokasi, waktu, besaran, dan dana. Strategi ini bertujuan membentuk

spesialisasi, komplementaritas, sinergi dan skala ekonomi wilayah serta

membentuk kawasan perkotaan polisentris sebagai aglomerasi antar kawasan-

pertumbuhan/kota yang bertetangga dengan hinterland pedesaannya.

Pada setiap level (level pulau,

WPS, maupun perkotaan)

infrastruktur transportasi

menjadi kunci pembangunan

sehingga perlu mendapat porsi

luasan yang cukup. Sebagai

contoh untuk kawasan

perkotaan, alokasi infrastruktur

transportasi secara ideal dapat

mencapai 35% dari total luas

wilayah. Hal ini sangat penting

untuk membentuk sebuah

jaringan perkotaan (network

cities) yang hakikatnya

merupakan pusat-pusat

pertumbuhan. Luas jalan yang

besar memastikan lalu lintas

logistik dan manusia yang efisien, sehingga pusat-pusat pertumbuhan di dalam

WPS maupun pulau menjadi efisien dan berdaya saing tinggi.

Untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah dan berdaya saing tinggi,

kutub-kutub pertumbuhan pada kawasan-kawasan perkotaan, industri,

pariwisata, dan ekonomi lainnya baik khusus dan tidak, perlu memiliki spesialisasi

Page 28: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

19

yang berbeda. Noda-noda pusat pertumbuhan dan/atau perkotaan tersebut

perlu dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana transportasi yang handal

agar tercipta transportasi yang efisien, murah, dan berkualitas pada sistem

transportasi darat, laut, maupun udara. Spesialisasi di tingkat perkotaan dapat

berkembang menjadi spesialisasi di tingkat WPS, sehingga dalam lingkup pulau

diperlukan backbone sebagai penghubung antar-WPS yang berkualitas, yaitu

memiliki lebar cukup sehingga visi rasio maksimum 0.6, dan dapat menjadi

sebuah jaringan jalan yang hijau. Dengan demikian, pengembangan jaringan jalan

nasional (backbone) memiliki fungsi mengintegrasikan kawasan perkotaan,

pelabuhan, bandar udara, serta kawasan-kawasan strategis seperti Kawasan

Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Destinasi Strategis Pariwisata

Nasional sebagai kawasan perkotaan/perdesaan strategis (KPS).

Dengan konsep pengembangan wilayah tersebut, dibutuhkan rencana terpadu

antara infrastruktur dengan perkotaan strategis sesuai dengan hirarkinya

(Metropolitan, Perkotaan Sedang, Perkotaan Kecil, Perdesaan) dengan tematik

Jasa Metropolitan, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional, Kawasan Industri, Kawasan Perbatasan, KAPET, Lumbung Pangan.

Sedangkan, program sinkronisasi infrastruktur diperlukan untuk meningkatkan

sinergi terkait fungsi, lokasi, waktu, besaran, dan dana. Hal ini dimaksudkan agar

wilayah tersebut dapat berkembang menjadi wilayah yang kawasan

pertumbuhan/perkotaannya saling terhubungkan, sebagai strategi untuk

meningkatkan/menciptakan spesialisasi, komplementaritas (saling isi), sinergi

dan skala ekonomi.

Page 29: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

20

Page 30: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

21

Manfaat wilayah pengembangan strategis dalam pengembangan wilayah

1. Sinergitas; Sinergitas ditunjukkan dengan kolaborasi pengembangan

infrastruktur untuk mendukung wilayah-wilayah pertumbuhan dari

beberapa sektor seperti sektor pemerintahan, swasta, dan masyarakat

serta dari berbagai tingkatan seperti pusat dan daerah

2. Spesialisasi; Keadaan ini memungkinkan wilayah memiliki kekhususan

wilayah pertumbuhan dan berbeda dengan wilayah lainnya. Bentuk

spesialisasi ini dapat berupa spesialisasi industri, pariwisata dan kategori

lainnya.

3. Komplementaritas; Suatu keadaan dimana wilayah-wilayah pertumbuhan

dapat saling melengkapi. Wujud komplementaritas juga dapat ditunjukkan

pembangunan infrastruktur yang dapat memberikan beberapa dampak

sekaligus (multiplier effect);

4. Aglomerasi; Pengembangan yang terfokus dan terpadu memungkinkan

adanya perkembangan antara pusat kegiatan atau pusat kota dengan

kawasan-kawasan hiterland di sekitarnya yang membentuk suatu kawasan

metropolitan hingga megapolitan.

Page 31: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

22

5. Skala Ekonomi; Peningkatan skala ekonomi akan terwujud karena

perubahan fokus dari yang hanya satu wilayah pertumbuhan menjadi lebih

luas kepada beberapa wilayah pertumbuhan dalam satu koridor wilayah

pengembangan yang ditetapkan. Skala ekonomi yang besar mengakibatkan

produktifitas yang efektif dan efisien yang kan berdampak pada daya saing

yang lebih kompetitif

a. Konsep Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)

b. Kawasan Prioritas dan Kawasan Pertumbuhan

c. Profil Eksisting

d. Profil Ultimate

e. GAP Profile

f. Strategi Pengembangan Wilayah

g. Strategi Pengembangan Infrastruktur

h. Development Plan (Program 5 Tahun)

i. Indikasi Program 20 Tahun

Kawasan Prioritas dan Kawasan Pertumbuhan

Kawasan strategis adalah suatu kawasan ekonomi yang secara potensial memiliki

efek ganda (multiplier effect) yang signifikan secara lintas sektoral, lintas spasial

(lintas kawasan) dan lintas pelaku. Dengan demikian, perkembangan kawasan

strategis memiliki efek sentrifugal karena dapat menggerakkan secara efektif

perkembangan ekonomi sektor-sektor lainnya, perkembangan kawasan di

sekitarnya serta kemampuan menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas,

dalam arti tidak terbatas ekonomi masyarakat kelas-kelas tertentu saja.

Pengembangan kawasan strategis perlu direncanakan agar mendapatkan hasil

yang optimal sesuai dengan potensi kawasan dan sejalan dengan tujuan

pengembangan kawasan strategis dimaksud

Page 32: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

23

Development Plan (Program 5 Tahun)

Pengertian development plan yaitu rencana pengembangan yang di dalamnya

terdiri atas program-program pembangunan yang dalam perencanaan

pengembangan infrastruktur bidang PUPR berbasiskan pengembangan

pendekatan WPS, rencana pembangunan diartikan sebagai program

pembangunan infrastruktur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

Prioritas penyelenggaraan infrastruktur PUPR dilaksanakan dalam rangka

mendukung kebijakan nasional untuk pengembangan pulau dan kepulauan,

mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan tingkat urgensi program.

Prioritas penyelenggaraan Infrastruktur PUPR Terpadu diprioritaskan pada

kawasan-kawasan yang memiliki nilai strategis nasional dari aspek ekonomi,

lingkungan hidup, sosial budaya, teknologi tinggi, pertahanan dan keamanan,

kawasan yang memiliki tingkat kerawan bencanaan, serta pada kawasan-

kawasan dengan tingkat ketimpangan pembangunan tinggi berdasarkan

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), Indeks Gini dan tingkat kemiskinan nasional

Indikasi Program 20 Tahun

Indikasi program RIPI PUPR dilaksanakan sesuai dengan RTR dan RTRW serta

memenuhi readiness criteria yang sudah ditetapkan. Indikasi program RIPI PUPR

dilaksanakan sesuai RPJP, dan RPJM serta memenuhi readiness criteria yang

sudah ditetapkan. Dalam pelaksanaan indikasi program RIPI PUPR,

kementerian/lembaga sebagai penanggung jawab didukung oleh pemangku

kepentingan terkait.

Pendanaan pembangunan infrastruktur PUPR pulau dan kepulauan bersumber

dari:

1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;

2) Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Swasta dan atau

badan usaha lainnya yang berbadan hukum

3) Masyarakat; dan/atau

4) sumber pendanaan lain yang sesuai dengan perundangan

Page 33: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

24

Alokasi pendanaan yang bersumber pendanaan pembangunan yang berasal dari

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah harus mempertimbangkan

karakteristik (bercirikan) kepulauan. Sumber pendanaan pembangunan yang

berasal dari Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, swasta dan

atau badan usaha lainnya yang berbadan hukum dalam bentuk ekuitas badan

usaha dan/atau dana dari pihak ketiga. Sumber pendanaan pembangunan yang

berasal dari masyarakat dalam bentuk donasi masyarakat dan/atau dana

filantropi. Mekanisme pendanaan pembangunan infrastruktur dilaksanakan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penyusunan RIPI PUPR secara terpadu dengan pengembangan wilayah untuk

Pulau dan Kepulauan dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Infrastruktur

Wilayah (BPIW) dengan berkoordinasi bersama unit organisasi di Kementerian

PUPR, antarkementerian/lembaga, dan antartingkat pemerintahan. Koordinasi

penyusunan RIPI PUPR secara terpadu dengan pengembangan wilayah untuk

Pulau dan Kepulauan dilakukan melalui rapat koordinasi perencanaan

infrastruktur PUPR, rapat koordinasi pemrograman dan pembiayaan

pembangunan infrastruktur PUPR, rapat sinkronisasi program tahunan dan

pembiayaan (APBN), Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang),

Pra Konsultasi Regional (Pra Konreg) Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat, dan mekanisme lainnya termasuk konsultansi dan

harmonisasi Dana Alokasi Khusus (DAK), serta koordinasi pembiayaan KPBU

Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat secara Terpadu dengan pengembangan wilayah untuk Pulau dan

Kepulauan dilengkapi dengan dokumen KLHS sebagai pengendali Pengembangan

Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang tercantum dalam

lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini

Latihan

1. Bagaimana kaitan muatan rencana tata ruang wilayah yang diatur dalam

RTRW Nasional dengan RTRW Provinsi, dan RTRW Provinsi dengan RTRW

Kabupaten/Kota?

2. Jelaskan kedudukan/posisi kawasan strategis dalam rencana tata ruag!

Page 34: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

25

3. Jelaskan fungsi rencana tata ruang dalam pengembangan infrastruktur

terpadu pada kawasan strategis!

Page 35: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

26

Page 36: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

27

BAB 4

PENUTUP

Page 37: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

28

Penutup

Simpulan

Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional

terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,

budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai

warisan dunia.

Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Pemahaman terhadap muatan rencana tata ruang atau rencana pengembangan

suatu wilayah perlu dipahami sebagai informasi awal dalam menyusun program

infrastruktur yang terpadu.

Peraturan perundangan yang ada mensayaratkan bahwa dalam menyusun

rencana tata ruang perlu mempertimbangkan rencana pembangunan jangka

panjang yang telah dimiliki suatu wilayah. Demikian juga sebaliknya. Apabila

dalam menyusun rencana pembangunan jangka panjang, rencana tata ruang

pada wilayah tersebut sudah tersedia, maka rencana ini perlu dipertimbangkan.

Rencana strategis suatu kementerian dimaksudkan untuk menjabarkan RPJP

Nasional yang ada kedalam program yang akan dilaksanakan sesuai dengan

kewenangannya dalam rangka tercapainya tujuan nasional atau visi nasional.

Konsep pengembangan wilayah tumbuh karena adanya kebutuhan suatu wilayah

untuk berkembang terutama karena ketersediaan sumber daya alam dan adanya

kebutuhan masyarakat yang makin meningkat sejalan dengan bertambahnya

jumlah penduduk. Upaya pengembangan suatu wilayah merupakan rangkaian

kegiatan untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber

Page 38: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

29

daya, mensinergi dan menyeimbangkan pembangunan di seluruh wilayah di

Indonesia, meningkatkan keserasian antarkawasan dalam hal tingkat

perkembangannya, keterpaduan antarsektor pembangunan melalui proses

penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang

berkelanjutan.

Penggunaan pendekatan melalui konsep “Wilayah Pengembangan Strategis

(WPS)” yang diperkenalkan oleh Kementerian PUPR, dimaksudkan untuk

memudahkan pengelolaan pengembangan wilayah. Wilayah Indonesia dibagi

menurut wilayah pulau/kepulauan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe

wilayah pengembangan.

Pembangunan berbasis WPS merupakan suatu pendekatan pembangunan yang

memadukan antara pengembangan wilayah dengan “market driven”

mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta

memfokuskan pengembangan infrastruktur pada suatu wilayah strategis dalam

rangka mendukung percepatan pertumbuhan kawasan strategis dan mengurangi

disparitas antar kawasan di dalam WPS

Tindak Lanjut Penyusunan program infrastruktur yang mengacu kepada rencana tata ruang

dan/atau pengembangan wilayah perlu dipahami untuk diaplikasikan oleh

seluruh aparat yang menangani penyusunan program sehingga akan diperoleh

program infrastruktur yang terpadu.

Page 39: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

30

GLOSARIUM

Kebijakan Rencana Pengembangan Infrastruktur Kawasan Strategis adalah

serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah

dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukkan kesulitan-kesulitan dan

kemungkinan – kemungkinan usulan kebijakan rencana pengembangan

infrastruktur kawasan strategis tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia

dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan

hidupnya.

Program adalah instrumen kebijakan rencana pengembangan infrastruktur

kawasan strategis yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh

instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta alokasi

anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi

pemerintah.

Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik

Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat

daerah sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah.

Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang.

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan

ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat.

Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang

melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 40: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,

Kerangka Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur PUPR Berbasis Pengembangan Wilayah

31

Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan

sumber daya buatan.

Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan.

Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,

termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan

sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,

pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman

perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan

sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional

terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,

budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai

warisan dunia.

Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang

tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

Page 41: PENYUSUN : DR. IR. HERMANTO DARDAK, M · 2019. 9. 30. · kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur ... diperlukan karena kondisi fisik geografis,