Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen...

205
Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara TAHUN ANGGARAN 2015 Dokumen Pelelangan Umum (Permintaan Proposal)

Transcript of Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen...

Page 1: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Penyiapan Dokumen Transaksi ProyekKerjasama Pemerintah Swasta PelabuhanBaubau, Sulawesi Tenggara

TAHUN ANGGARAN 2015

Dokumen Pelelangan Umum

(Permintaan Proposal)

Page 2: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

TAHUN ANGGARAN 2015

Dokumen Pelelangan Umum

(Permintaan Proposal)

Penyiapan Dokumen Transaksi ProyekKerjasama Pemerintah SwastaPelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara

Page 3: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGADAAN BADAN USAHA PROYEK PEMBANGUNAN DANPENGELOLAAN PELABUHAN BAU BAU

SULAWESI TENGGARA

DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL

2015

Page 4: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

1

DAFTAR ISI

A. DESKRIPSI PROYEK 61. Latar Belakang Proyek ............................................................................................................6

2. Ruang Lingkup Proyek ............................................................................................................6

4. Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.............................................................7

5. Peranan dan Dukungan Kementerian Perhubungan terhadap Proyek KerjasamaPenyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau ...................7

B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN 86. Definisi....................................................................................................................................8

7. Praktek KKN..........................................................................................................................11

8. Benturan Kepentingan .........................................................................................................12

9. Pakta Integritas.....................................................................................................................13

10. Perubahan Konsorsium ........................................................................................................14

11. Isi Dokumen Permintaan Proposal .......................................................................................15

12. Jadwal Pelaksanaan Proyek..................................................................................................16

13. Biaya Penyiapan Penawaran ................................................................................................16

14. Uji Tuntas..............................................................................................................................16

15. Rancangan Perjanjian Kerjasama .........................................................................................17

16. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan........................................................................18

17. Klarifikasi dan Amandemen/Adendum Dokumen Permintaan Proposal.............................20

18. Tanggung Jawab Peserta pengadaan ...................................................................................21

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN 2219. Bahasa dan Mata Uang.........................................................................................................22

20. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran .................................................................................23

20.4 Ketentuan Legalisasi/Konsularisasi 28

21. Masa Berlaku Dokumen Penawaran ....................................................................................28

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN 2922. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran .........................................................29

23. Penyegelan dan Penandaan Penawaran ..............................................................................30

24. Batas Akhir Pemasukan Penawaran.....................................................................................31

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN 3225. Pembukaan Penawaran........................................................................................................32

Page 5: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

2

26. Evaluasi Dokumen Penawaran .............................................................................................33

27. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I .............................................................................33

28. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran ..........................................................................34

29. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif .....................................35

30. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I .............................................35

31. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul II ............................................................................35

32. Koreksi Aritmatik ..................................................................................................................36

33. Kerahasiaan ..........................................................................................................................36

F. PEMENANG PENGADAAN 3734. Pengumuman Hasil Pengadaan............................................................................................37

35. Sanggahan terhadap Hasil Pengadaan .................................................................................37

36. Keputusan Pemenang Pengadaan........................................................................................38

37. Tanggung Jawab Pemenang Pengadaan ..............................................................................39

G. PEMBATALAN PENGADAAN, PENGADAAN ULANG 4038. Pembatalan Pengadaan Dan Pengadaan Ulang ...................................................................40

Page 6: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

3

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A - Lembar Data Proses Pengadaan

Lampiran B - Lembar Evaluasi Penawaran Peserta pengadaan

Lampiran C - Spesifikasi Teknis Dan Desain

Lampiran D - Isi Dokumen Penawaran Administrasi Dan Teknis

Lampiran E - Isi Dokumen Penawaran Finansial

Lampiran F - Rancangan Perjanjian Kerjasama

Lampiran G - Outline Dokumen Penawaran

Lampiran H - Memorandum Informasi

Lampiran I - Persyaratan Amdal

Page 7: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

4

UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL

Jakarta, [*]

Nomor : [*]

Kepada Yth.

[(nama dan alamat perusahaan/pimpinan perusahaan-apabila konsorsium)]

U.p [(Nama Direktur/Pimpinan perusahaan/konsorsium)]

Perihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk ProyekPengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau,Sulawesi Tenggara

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah memenuhikualifikasi untuk Proyek tersebut di atas. Sebagai kelanjutan proses pengadaanKPS, kami mengundang Saudara sebagai Peserta pengadaan untuk mengambilDokumen Permintaan Proposal dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Peserta pengadaan diminta untuk menyampaikan Dokumen Penawaran yangmengacu pada ketentuan yang terdapat dalam Dokumen PermintaanProposal dan Peserta pengadaan diberikan hak untuk merancang,membangun, mengoperasikan dan memelihara Proyek Kerjasama PenyediaanInfrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau SulawesiTenggara dengan seluruh fasilitas pendukung Proyek yang berada di lokasimelalui mekanisme Bangun Guna Serah (Build, Operate, Transfer - BOT);

2. Peserta pengadaan diminta untuk meyampaikan Dokumen Penawarandengan metode 2 (dua) sampul. Sampul I berisikan Dokumen PenawaranAdministrasi dan Teknis dan Sampul II berisikan Dokumen PenawaranFinansial. Masa berlaku surat penawaran dan Jaminan Penawaran adalah…. (…………) Hari terhitung sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

3. Jadwal pelaksanaan pengadaan adalah sebagaimana Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan

No. Kegiatan Tanggal1. Undangan kepada Badan Usaha yang memenuhi

kualifikasi2. Penyampaian Surat Kerahasiaan3. Pembukaan akses kepada Pusat Data4. Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) Pertama dan

Peninjauan Lokasi Proyek5. Batas Akhir penerimaan komentar tertulis dari

Peserta pengadaan tentang Dokumen PermintaanProposal dan Rancangan Perjanjian Kerjasama

6. Penyampaian Final Dokumen PermintaanProposal dan Rancangan Final Perjanjian

Page 8: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

5

No. Kegiatan TanggalKerjasama

7. Penyampaian/pemasukan Dokumen Penawaran8. Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi

dan Teknis (Sampul I)9. Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi dan

Teknis (Sampul I)10. Pengumuman hasil Evaluasi Dokumen Penawaran

Administrasi dan Teknis (Sampul I)

11. Pembukaan Dokumen Penawaran Finansial(Sampul II)

12. Evaluasi Dokumen Penawaran Finansial (SampulII)

13. Pengumuman Pemenang Pengadaan14. Masa Sanggah15. Jawaban Sanggahan

16. Penerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan

4. Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal dapat diwakilkan denganmembawa surat tugas dari Direktur Utama/Pimpinan Konsorsium dan kartutanda pengenal. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaandalam mengambil Dokumen Permintaan Proposal;

5. Dokumen Permintaan Proposal dapat diambil dalam bentuk cetakandan/atau dalam bentuk cakram optik dalam format pdf, pada alamat yangtertera di bawah ini sesuai dengan jadwal di atas, antara jam 09.00-15.00WIB.

6. Dokumen Penawaran dikirim ke:

Panitia Pengadaan Badan UsahaProyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan

Pelabuhan Bau Bau - Provinsi Sulawesi Tenggara

SEKRETARIAT:[alamat]

Demikian disampaikan untuk diketahui.

Panitia Pengadaan Badan Usaha

Ketua

Page 9: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

6

A. DESKRIPSI PROYEK1. Latar Belakang Proyek

Upaya pemerintah dalam menarik investor untuk menanamkan investasisebesar-besarnya perlu didukung oleh semua pihak. Salah satu dukunganyang diperlukan adalah meningkatkan jaringan sarana dan prasaranatransportasi termasuk transportasi laut yang menghubungkan suatudaerah dengan daerah lainnya dengan pelabuhan sebagai hubperekonomian.Dalam konsep pembangunan Pemerintah Kota Baubau, pelabuhan inidibangun untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pelayanan demimendukung program jangka panjang menjadikan Kota Baubau PintuGerbang Ekonomi dan Pariwisata di Sulawesi Tenggara.

2. Ruang Lingkup Proyek

o Lingkup kerjasama KPBU Terminal Peti Kemas meliputi

perencanaan, pengelolaan, pembangunan dan operasional terminal

peti kemas termasuk prasarana dan sarana yang ada didalamnya.

o Lingkup pembangunan meliputi:

Pembangunan Dermaga Peti Kemas sepanjang ukuran 80 m

x 15 sebagai pengembangan dermaga

peti kemas eksisting dalam periode pengembangan jangka

panjang (2016-2035)

Pembangunan causeway sepanjang 12 meter dengan lebar 8

meter;

Pembangunan trestle sepanjang 170 meter dengan lebar 8

meter;

Pekerjaan Reklamasi seluas 1.525 m2 dalam periode

pengembangan jangka menengah (2016-2025) dan seluas

13.645 m2 dalam periode pengembangan jangka panjang

(2016-2035);

Pengadaan peralatan bongkar muat peti kemas yang

meliputi forklift, crane reach stacker, head truck, dan

peralatan lainnya yang diperlukan untuk operasional;

Pembangunan pintu khusus angkutan peti kemas di sisi

barat Pelabuhan Penyeberangan;

Pembangunan sistem manajemen informasi peti kemas

untuk pengelolaan terminal peti kemas.

Page 10: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

7

3. Lokasi ProyekLokasi Proyek KPBU berada di Pelabuhan Bau Bau Provinsi SulawesiTenggara sebagaimana gambar berikut:

4. Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

Kerjasama Pemerintah dengan Swasta akan dilaksanakan dengan skemaBangun, Guna dan Serah (Build, Operate, and Transfer – BOT) selamajangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dalam kerangka KerjasamaPemerintah dengan Badan Usaha.

5. Peranan dan Dukungan Kementerian Perhubungan terhadap ProyekKerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunan dan PengelolaanPelabuhan Bau Bau

Dukungan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan terhadapProyek adalah sebagai berikut:

a. Kementerian Perhubungan bertanggung jawab untuk melakukanPembayaran Ketersediaan Layanan (avaibility payment) selama masakerjasama;

b. Kementerian Perhubungan memfasilitasi Badan Usaha untukmendapatkan lisensi dan izin yang dibutuhkan; dan

c. Kementerian Perhubungan bertanggung jawab dalam penyediaan lahan.

Page 11: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

8

B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN6. Definisi

Istilah-istilah yang didefinisikan berikut ini digunakan dalam DokumenPermintaan Proposal ini dan akan memiliki arti sebagaimana ditentukan dibawah ini. Istilah-istilah lainnya yang diawali dengan huruf besar yangdigunakan akan memiliki arti yang sama sebagaimana ditetapkan dalamPerjanjian Kerjasama.

a. “Afiliasi” adalah setiap badan hukum yang sendiri atau bersama-samadengan badan hukum lainnya, secara langsung atau tidak langsungmelalui satu atau lebih perantara, Mengendalikan, Dikendalikan oleh, atauberada di bawah Pengendalian yang sama dengan badan hukum lainnya.Afiliasi harus mencakup anak perusahaan dan perusahaan induk dan anakperusahaan dari induk yang sama, baik secara langsung maupun tidaklangsung.

b. “AMDAL” adalah analisis mengenai dampak lingkungan sesuai denganperaturan perundang-undangan Republik Indonesia dan persyaratansebagaimana diatur pada Lampiran I dari Dokumen Permintaan Proposal.

c. “Anggota Utama Konsorsium” adalah Peserta pengadaan, yangmerupakan anggota dari konsorsium yang memenuhi kriteria yang terdapatdalam Lampiran D.9 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.

d. “Badan Usaha” adalah Peserta pengadaan yang ditetapkan sebagaipemenang Pengadaan Proyek oleh PJPK.

e. “Dokumen Permintaan Proposal” adalah dokumen ini termasuk dengansemua lampiran dan setiap perubahan serta klarifikasi yang dikeluarkanoleh PJPK.

f. “Dokumen Penawaran” adalah penawaran tertulis yang disampaikan olehPeserta pengadaan kepada Panitia Pengadaan berdasarkan syarat danketentuan sebagaimana tercantum di dalam Dokumen Permintaan Proposalini.

g. “Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis” adalah isi dari Sampulpenawaran pertama atau Sampul I yang disampaikan Peserta pengadaansesuai dengan Bagian 20.2.1.

h. “Dokumen Penawaran Finansial” adalah isi dari Sampul penawaran keduaatau Sampul II untuk disampaikan oleh Peserta pengadaan sesuai denganBagian 20.3.

i. “Dokumen Prakualifikasi” adalah dokumen prakualifikasi yang ditetapkanoleh PJPK berdasarkan Keputusan Waliprovinsi jawa barat [●] pada tanggal[●] beserta perubahannya dan dokumen prakualifikasi ulang besertaperubahannya, yang menjadi ketentuan proses prakualifikasi dan prosesprakualifikasi ulang.

Page 12: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

9

j. “Hari” adalah periode dua puluh empat (24) jam berturut-turut yangberakhir pada tengah malam Waktu Standar Indonesia Bagian Barat. SatuHari adalah satu hari kalender.

k. “Hari Kerja” adalah hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali dinyatakansebagai hari libur nasional, di Indonesia.

l. “Indonesia” adalah Republik Indonesia.

m. “Jaminan Penawaran” adalah jaminan untuk penawaran berupa bankgaransi dengan ketentuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali(unconditional clause and irrevocable) yang diterbitkan oleh Pihak PenerbitJaminan sejumlah Rp ……,- (……… Rupiah), sebagai jaminan sesuaidengan ketentuan Bagian 20.2.2 Dokumen Permintaan Proposal ini.

n. “Jaminan Pelaksanaan ” adalah jaminan atas pelaksanaan Badan Usahaterhadap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerjasama sejaktanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama sampai dengan tanggalberlaku efektifnya Perjanjian Kerjasama berupa bank garansi denganketentuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali (unconditionalclause and irrevocable) yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminansejumlah Rp …….,- (………. Rupiah).

o. “Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha” untuk selanjutnya disebutsebagai “KPBU” adalah kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalampenyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui Perjanjian Kerjasamaatau pemberian izin pengusahaan.

p. “Kontraktor EPC” adalah perusahaan atau badan usaha EPC yangditunjuk atau akan ditunjuk oleh Perusahaan Pelaksana Proyek, jika ada,dengan persetujuan terlebih dahulu dari PJPK.

q. “Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan” adalah perusahaan ataubadan usaha operasional dan pemeliharaan yang ditunjuk atau akanditunjuk oleh Perusahaan Pelaksana Proyek, jika ada, dengan persetujuanterlebih dahulu dari PJPK.

r. “Masa Berlaku Penawaran” adalah masa berlakunya Dokumen Penawaransesuai dengan ketentuan Bagian 17 Dokumen Permintaan Proposal ini,yaitu selama ….. (……..) Hari sejak Tanggal Pemasukan DokumenPenawaran.

s. “Masa Sanggah” waktu yang diberikan oleh Panitia Pengadaan kepadaPeserta pengadaan untuk mengajukan Sanggahan sebagaimana diaturdalam Bagian 32 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.

t. “Panitia Pengadaan” adalah Panitia Pengadaan Badan Usaha, yangditetapkan melalui Keputusan Waliprovinsi jawa barat untuk pengadaanbadan usaha secara Pengadaan umum dalam rangka pembangunaninfrastruktur.

Page 13: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

10

u. “Pemenang Pengadaan” adalah Peserta pengadaan yang diberikan SuratPenetapan Pemenang Pengadaan sebagaimana diatur dalam Bagian 33Dokumen Permintaan Proposal ini.

v. “Pemerintah” adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia.

w. “Pengendalian” adalah kekuasaan untuk mengarahkan atau menyebabkanarah kebijakan pengelolaan badan hukum, berdasarkan kontrak, instansiatau yang lainnya.

x. “Perjanjian Kerjasama” adalah perjanjian yang akan ditandatangani olehPerusahaan Pelaksana Proyek dan PJPK yang menetapkan landasankerjasama Proyek.

y. “Perjanjian Operasional dan Pemeliharaan” adalah suatu perjanjianuntuk operasional dan pemeliharaan Proyek yang akan ditandatangani olehPerusahaan Pelaksana Proyek dan Kontraktor Operasional danPemeliharaan.

z. “Perusahaan Pelaksana Proyek” adalah perusahaan yang didirikan olehPemenang Pengadaan berdasarkan ketentuan hukum Indonesia, dengankantor yang berlokasi di Indonesia, dan para pengganti dan penerimapengalihan yang diizinkan.

aa. “Perwakilan Peserta pengadaan” adalah orang yang diberi kuasa olehPeserta pengadaan melalui pemberian Surat Kuasa, untuk bertindaksebagai perwakilan Peserta pengadaan dalam hubungannya denganPanitia, Pemerintah, dan/atau instansi terkait lainnya untuk semua halyang berkaitan dengan Proses Pengadaan yang terkait dengan Proyek.

bb. “Peserta pengadaan” adalah peserta yang telah lulus proses prakualifikasiProyek yang diumumkan oleh Panitia Pengadaan melalui PengumumanHasil Prakualifikasi Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama PenyediaanInfrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau No.…….tanggal dan Pengumuman Hasil Prakualifikasi Ulang PengadaanBadan Usaha Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur Pembangunandan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau No. ……tanggal ……..

cc. “Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan” adalah Pesertapengadaan yang Dokumen Penawarannya sesuai dengan seluruhpersyaratan, kondisi, dan spesifikasi dari Dokumen Permintaan Proposalini tanpa adanya penyimpangan dan reservasi yang material, sebagaimanatercantum di Bagian 26 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.

dd. “Pihak Penerbit Jaminan” adalah bank yang berdomisili di Indonesia danmemiliki peringkat minimum AA- yang dikeluarkan oleh lembagapemeringkat Pefindo dan Fitch Ratings Indonesia.

ee. “Proses Pengadaan” adalah prosedur seleksi kompetitif yang ditentukandalam Dokumen Permintaan Proposal ini.

ff. “Proyek” adalah Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama PenyediaanInfrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau.

Page 14: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

11

gg. “PJPK” adalah Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dalam hal ini adalahMenteri Perhubungan.

hh. “Rancangan Perjanjian Kerjasama” adalah rancangan PerjanjianKerjasama yang disepakati secara final yang diterbitkan oleh PJPK sesuaidengan Lampiran F Dokumen Permintaan Proposal ini.

ii. “Rupiah” adalah mata uang yang sah dari Republik Indonesia.

jj. “Sanggahan” adalah keberatan yang diajukan oleh Peserta pengadaankepada PJPK sehubungan dengan penyimpangan prosedur pelaksanaanPengadaan, sebagaimana diatur dalam Bagian 32 dari DokumenPermintaan Proposal.

kk. “Spesifikasi Teknis dan Desain Proyek” adalah persyaratan minimumteknis dari Proyek yang ditetapkan pada Lampiran C dalam DokumenPermintaan Proposal ini.

ll. “Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran” adalah tanggal yangtercantum pada Lampiran A Lembar Data Proses Pengadaan dari DokumenPermintaan Proposal ini, yang ditentukan sebagai hari pengajuan DokumenPenawaran.

7. Praktek KKN

7.1 Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan.

7.2 Peserta dan pihak yang terkait dengan pekerjaan ini berkewajibanmematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagaiberikut:

a. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan dalam bentuk dancara apapun, untuk memenuhi keinginan Peserta yang bertentangandengan Dokumen Permintaan Proposal, dan/atau peraturanperundang-undangan.

b. Melakukan persekongkolan dengan Peserta pengadaan lain untukmengatur hasil Pengadaan, sehingga mengurangi/ menghambat/memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikanpihak lain;

c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lainyang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam DokumenPermintaan Proposal

7.3 Peserta yang menurut penilaian Panitia Pengadaan terbukti melakukantindakan sebagaimana dimaksud dalam angka 7.1 di atas dikenakansanksi sebagai berikut;

a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari Proses Pengadaan ataupembatalan penetapan pemenang;

b. Sanksi pencantuman dalam daftar hitam;c. Gugatan secara perdata; dan/ataud. Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.

Page 15: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

12

7.4 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Panitia Pengadaan kepada PJPK.

8. Benturan Kepentingan

8.1 Peserta pengadaan, termasuk Afiliasinya, tidak boleh memiliki benturankepentingan. Tanpa membatasi makna umum dari benturan kepentingan,masing-masing situasi sebagai berikut akan dianggap sebagai suatu“Benturan Kepentingan”:

1. Para pihak yang terlibat dalam Pengadaan wajib menghindari danmencegah terjadinya pertentangan kepentingan antara para pihakyang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasukhubungan afiliasi.

2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:

a. pihak yang terlibat pada tahapan Penyiapan dan/atau Transaksisebagai konsultan atau Badan Penyiapan:

1) menjadi Peserta atau anggota konsorsium Peserta PengadaanBadan Usaha Pelaksana pada Proyek KPBU yang sama;

2) sebagai pemegang saham dan/atau pengurus pada perusahaanyang menjadi Peserta atau perusahaan pada anggota konsorsiumdalam Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KPBUyang sama;

3) memberikan pembiayaan/pendanaan atau memberikanpenjaminan pada Proyek KPBU yang sama; dan/atau

4) menjadi konsultan bagi Peserta Badan Usaha Pelaksana padaProyek KPBU yang sama.

b. pihak yang bertindak selaku konsultan pada lebih dari 1 (satu)Peserta dalam Proyek KPBU yang sama;

c. anggota direksi atau dewan komisaris suatu Badan Usaha yangmenjadi Peserta merangkap sebagai anggota direksi atau dewankomisaris pada Badan Usaha lain yang menjadi Peserta pada ProyekKPBU yang sama;

d. anggota Panitia Pengadaan/Tim KPBU/PJPK memiliki hubunganafiliasi dengan Peserta pada Proyek KPBU yang sama;

e. hubungan antara 2 (dua) atau lebih Badan Usaha yang menjadiPeserta pada Pengadaan yang sama dikendalikan oleh pihak yangsama, baik langsung maupun tidak langsung; dan/atau

f. kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan persainganusaha tidak sehat sebagaimana tercantum pada ketentuanperundangan mengenai larangan praktek monopoli dan persainganusaha yang tidak sehat.

3. Hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf dadalah:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampaiderajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; dan/atau

Page 16: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

13

b. memiliki kendali pada perusahaan Peserta baik langsung maupuntidak langsung.

4. Para pihak yang memiliki pertentangan kepentingan dalam ProyekKPBU yang sama dilarang terlibat dalam proses Pengadaan.

5. PJPK/Tim KPBU/Panitia Pengadaan/Peserta atau pihak lain yangterlibat dalam Pengadaan harus menandatangani Pakta Integritassebagai bentuk komitmen untuk menghindari terjadinya pertentangankepentingan.

8.2 Jika pada setiap saat sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama,Peserta pengadaan, Afiliasinya, anggota-anggota konsorsium, atau Afiliasimereka diketahui memiliki Benturan Kepentingan sesuai dengan ketentuanBagian ini, terlepas dari apakah Surat Penetapan Pemenang Pengadaantelah diberikan atau kepada siapa diberikan, Peserta pengadaan tersebutakan didiskualifikasi, dan Jaminan Penawarannya akan dicairkan olehPanitia Pengadaan dan disetor ke Kas Daerah. Apabila BenturanKepentingan melibatkan Peserta pengadaan lainnya, maka setiap Pesertapengadaan yang terlibat dengan Benturan Kepentingan tersebut akandidiskualifikasi, dan setiap Jaminan Penawarannya akan dicairkan olehPanitia Pengadaan dan disetor ke Kas Daerah.

8.3 Meskipun bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam DokumenPermintaan Proposal, Surat Penetapan Pemenang Pengadaan, ataudokumen terkait lainnya, PJPK memiliki hak untuk memutuskanPerjanjian Kerjasama tanpa bertanggung jawab dalam bentuk apapunkepada Peserta pengadaan apabila Peserta pengadaan memiliki BenturanKepentingan sesuai dengan ketentuan dalam Bagian ini, JaminanPelaksanaan yang masih ada akan dicairkan oleh PJPK dan disetor ke KasDaerah sebagai kompensasi dan kerugian yang wajib dibayar oleh Pesertapengadaan.

9. Pakta Integritas

9.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi,korupsi dan nepotisme (KKN) sebagaimana dijelaskan pada Bagian 4Dokumen Permintaan Proposal ini.

9.2 Peserta harus menandatangani pakta integritas pada saat pemasukanDokumen Penawaran.

9.3 Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utamabadan usaha atau dalam hal Peserta merupakan konsorsium olehpenerima kuasa dari para direktur utama anggota konsorsium atau olehpejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakilibadan usaha yang bekerja sama.

Page 17: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

14

10. Perubahan Konsorsium

10.1 Dalam hal Peserta pengadaan berbentuk konsorsium perusahaan, makaPeserta pengadaan tidak dapat menambah dan/atau mengubahkeanggotaan konsorsium Peserta pengadaan.

10.2 Peserta pengadaan harus menyusun perjanjian konsorsium yang dibuatdalam Akta Notaris yang secara jelas mencantumkan komposisikepentingan ekuitas masing-masing anggota dalam konsorsium. Perjanjiankonsorsium ini, atau salinan sesuai asli dari perjanjian konsorsium yangdilegalisasi oleh notaris, bersama-sama dengan formulir pembentukankonsorsium Peserta pengadaan harus disampaikan sebagai bagian dariDokumen Penawaran Administrasi dan Teknis pada Tanggal PemasukanDokumen Penawaran, dan disusun sesuai dengan Lampiran D.9 DokumenPermintaan Proposal ini.

10.3 Dalam Dokumen Penawaran harus disampaikan juga salinan sesuai asliyang dilegalisasi oleh Notaris, risalah keputusan rapat direksi dari masing-masing anggota konsorsium, atau apabila menurut prosedur internalperusahaan risalah keputusan rapat direksi tidak diperlukan oleh anggotakonsorsium, maka perlu disampaikan bukti persetujuan perusahaanlainnya yang dikeluarkan oleh anggota direksi atau pihak yang memilikikewenangan sesuai peraturan perusahaan yang diperlukan, yangmenyebutkan keputusannya untuk:

a. Berpartisipasi dalam tahap penawaran Proyek Kerjasama PenyediaanInfrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau BauSulawesi Tenggara;

b. Melakukan penyertaan modal/saham dalam Perusahaan PelaksanaProyek jika ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan; dan

c. Memberikan kuasa kepada pihak yang akan menandatanganiperjanjian konsorsium untuk dan atas nama perusahaan.

10.4 Komposisi keanggotan konsorsium harus memenuhi kriteria yangtercantum dalam Lampiran D.9 Dokumen Permintaan Proposal ini.

10.5 Peserta pengadaan harus mengkonfirmasikan peran dari setiap anggotakonsorsium Pengadaan untuk Proyek. Pengungkapan ini akan dibuatdalam bentuk yang tercantum dalam Lampiran D.9 Dokumen PermintaanProposal ini dan akan disampaikan sebagai bagian dari DokumenPenawaran Administrasi dan Teknis.

10.6 Untuk dapat mengajukan Dokumen Penawaran, Peserta pengadaan YangMemenuhi Persyaratan dan setiap anggota konsorsium:

a. Tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yangmasih dalam proses terhadap PJPK atau terhadap setiap badanpemerintahan Indonesia sejak Tanggal Pemasukan DokumenPenawaran sampai dengan tanggal penandatangan PerjanjianKerjasama;

Page 18: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

15

b. Tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, ataudimasukkan dalam daftar hitam kontraktor oleh PJPK atau badanpemerintahan Indonesia lain, baik merupakan kontraktor perorangan,persekutuan, atau perusahaan atau sebagai anggota dari suatu usahapatungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja burukdengan PJPK atau badan pemerintahan Indonesia lain;

c. Mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusansela, pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidanganterhadap PJPK atau Panitia Pengadaan untuk menghambatdilaksanakannya Proses Pengadaan dan pemberian hak untukmenandatangani Perjanjian Kerjasama kepada Pemenang Pengadaan,dan pelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian Kerjasama;

d. Tidak dipatuhinya setiap persyaratan yang diatur dalam ketentuan a,b, dan c di atas merupakan alasan tidak diterimanya DokumenPenawaran atau diskualifikasi untuk mengikuti Proses Pengadaan danmerupakan alasan penahanan Jaminan Penawaran.

11. Isi Dokumen Permintaan Proposal

Dokumen Permintaan Proposal ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Undangan kepada Peserta pengadaan;b. Definisi;c. Instruksi kepada Peserta pengadaan;d. Lampiran A - Lembar Data Proses Pengadaan;e. Lampiran B - Lembar Evaluasi Dokumen Penawaran;

1) Lampiran B.1: Lembar Evaluasi Administrasi;2) Lampiran B.2: Lembar Evaluasi Teknis;3) Lampiran B.3: Lembar Evaluasi Finansial;

f. Lampiran C - Spesifikasi Teknis dan Desain;g. Lampiran D - Isi Sampul I – Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis;

1)Lembar D.1: Pakta Integritas;2)Lembar D.2: Surat Kerahasiaan;3)Lembar D.3: Surat Penawaran;4)Lembar D.4: Surat Kuasa;5)Lembar D.5: Surat Jaminan Penawaran;6)Lembar D.6: Penawaran Teknis;7)Lembar D.7: Data Pendukung Tambahan;8)Lembar D.8: Rancangan Final Perjanjian Kerjasama;9)Lembar D.9: Perjanjian Konsorsium;10)Lembar D.10: Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan;

h. Lampiran E - Isi Sampul II - Dokumen Penawaran Finansial;1)Lembar E.1: Penawaran Finansial;2)Lembar E.2: Rencana Pembiayaan Proyek;3)Lembar E.3: Model Finansial;

Page 19: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

16

i. Lampiran F - Rancangan Perjanjian Kerjasama;j. Lampiran G - Outline Dokumen Penawaran;k. Lampiran H - Informasi Memorandum Proyek;l. Lampiran I - Persyaratan AMDAL.

12. Jadwal Pelaksanaan Proyek

12.1 Rencana jadwal pengadaan badan usaha dan pelaksanaan Proyek(“Rencana Jadwal Proyek”) akan ditetapkan oleh Panitia Pengadaan

12.2 Panitia atas inisiatif sendiri dapat mengubah Rencana Jadwal Proyek.Panitia Pengadaan tidak dapat dibebankan kewajiban apapun atasperubahan Rencana Jadwal Proyek. Panitia Pengadaan akanmenyampaikan setiap perubahan Rencana Jadwal Proyek secara tertuliskepada seluruh Peserta pengadaan.

13. Biaya Penyiapan Penawaran

13.1 Peserta pengadaan diwajibkan menanggung seluruh biaya yang terkaitdengan penyiapan dan pemasukan Dokumen Penawaran, serta biaya-biayayang terkait dengan keikutsertaan Peserta pengadaan dalam tahapPenawaran, termasuk namun tidak terbatas pada, pelaksanaan uji tuntas,penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi Peserta pengadaan,pemeriksaan lokasi (site investigation), permintaan klarifikasi, finalisasi danpenandatanganan Perjanjian Kerjasama serta Jaminan Penawaran. PanitiaPengadaan dalam hal apapun tidak bertanggung jawab atas biaya-biayadimaksud.

13.2 Pemerintah Provinsi jawa barat tidak bertanggung jawab atas pengeluaranapa pun oleh Peserta pengadaan terkait pemasukan Dokumen Penawaran.

14. Uji Tuntas

14.1 Setiap peserta pengadaan wajib melakukan uji tuntas (due diligence)terhadap Proyek atas tanggungannya sendiri. Pemerintah Provinsi jawabarat telah menyediakan perangkat pendukung untuk Peserta pengadaandalam persiapan Proposal Penawaran, yaitu:

a. Data Room/Pusat Data;b. Draft Perjanjian Kerjasama;c. Penjelasan Pengadaan/Aanwijzing.

14.2 Pusat Data akan disediakan oleh Panitia Pengadaan dengan memberikanakses kepada setiap Peserta pengadaan terhadap situs website yangmenggunakan kata sandi (password) atau ruang data berbentuk fisik.Akses terhadap Pusat Data dapat diberikan setelah Panitia Pengadaanmenerima perjanjian kerahasiaan yang secara substansial harus dalambentuk yang sama dengan format perjanjian kerahasiaan sebagaimana

Page 20: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

17

tercantum pada Lembar D.2. Dokumen Permintaan Proposal ini yang telahditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan.

14.3 Dalam rangka membantu Peserta pengadaan dalam menyusun DokumenPenawarannya, Panitia Pengadaan dapat mengizinkan pihak-pihak lainyang diusulkan oleh masing-masing Peserta pengadaan untuk memilikiakses terhadap Pusat Data, termasuk, namun tidak terbatas padabank/lembaga keuangan, konsultan, dan/atau kontraktor denganketentuan:

a. Pihak tersebut diusulkan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan olehPeserta pengadaan dan telah disetujui oleh Panitia; dan

b. Masing-masing pihak yang diusulkan telah menandatangani perjanjiankerahasiaan yang secara substansial harus dalam bentuk yang samadengan Surat Kerahasiaan sebagaimana tercantum dalam Lembar D.2.

c. Pihak-pihak yang diusulkan Peserta pengadaan tersebut dapat jugamenghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi Pesertapengadaan.

15. Rancangan Perjanjian Kerjasama

15.1 Bentuk dan isi Draft/Rancangan Perjanjian Kerjasama tercantum dalamLampiran F Dokumen Permintaan Proposal ini.

15.2 Peserta pengadaan diberikan kesempatan untuk mengajukan tanggapantertulis atas ketentuan-ketentuan dalam rancangan Perjanjian Kerjasamasesuai dengan Rencana Jadwal Proyek sebagaimana diatur di Bagian 12.1.

15.3 Panitia Pengadaan dapat mempertimbangkan tanggapan sebagai dasarpembuatan perubahan rancangan Perjanjian Kerjasama. Setiap perubahanrancangan Perjanjian Kerjasama akan disampaikan dalam bentukamandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal.

15.4 Selain kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis, Pesertapengadaan juga diberikan kesempatan untuk melakukan Konsultasidengan Panitia Pengadaan terkait rancangan Perjanjian Kerjasama sesuaidengan ketentuan Bagian 12.1.

15.5 Panitia Pengadaan akan menyampaikan Rancangan Perjanjian Kerjasamasebagai bagian dari Dokumen Permintaan Proposal Final berdasarkanTanggapan atas Rancangan Perjanjian Kerjasama, penjelasan Pengadaan(Aanwijzing), dan setiap proses konsultasi dengan Peserta pengadaan.Dalam menyusun Dokumen Penawaran, Peserta pengadaan harusberpedoman pada Dokumen Permintaan Proposal Final dan RancanganFinal Perjanjian Kerjasama. Dokumen Penawaran yang tidak berpedomanpada Dokumen Permintaan Proposal final dan Rancangan Final PerjanjianKerjasama akan dianggap sebagai Dokumen Penawaran yang tidakmemenuhi syarat. Dokumen Permintaan Proposal final, termasukRancangan Final Perjanjian Kerjasama disampaikan selambat-lambatnya30 (tiga puluh) Hari sebelum Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

Page 21: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

18

16. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan

16.1 Panitia Pengadaan akan mengundang seluruh Peserta pengadaan secarakolektif untuk menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan untukmenghadiri konsultasi secara individu.

16.2 Peserta pengadaan tidak diwajibkan untuk menghadiri penjelasanPengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi, dan ketidakhadiran dalampenjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi tidak dapat dijadikanalasan untuk mendiskualifikasi Peserta pengadaan.

16.3 Prosedur Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing)

16.3.1 Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) harus dilakukan secara terbukauntuk seluruh Peserta pengadaan atau perwakilannya secarakolektif.

16.3.2 Kecuali jika ditentukan lain, penjelasan Pengadaan (Aanwijzing)akan diselenggarakan di Jawa barat pada tanggal sesuai denganRencana Jadwal Proyek pada Bagian 12.1. Panitia Pengadaan akanmenyampaikan surat undangan kepada seluruh Peserta pengadaanuntuk menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) denganmencantumkan secara jelas waktu, tempat dan format penjelasanPengadaan (Aanwijzing).

16.3.3 Tujuan penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) adalah memberikanpenjelasan kepada Peserta pengadaan hanya yang terkait denganprosedur dan persyaratan administratif atau Proses Pengadaan.

16.3.4 Setelah pelaksanaan penjelasan Pengadaan (Aanwijzing), Pesertapengadaan dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan atautanggapan-tanggapan secara tertulis kepada Panitia Pengadaantentang Dokumen Permintaan Proposal pada jangka waktu sesuaidengan Rencana Jadwal Proyek pada Bagian 12.1. DokumenPermintaan Proposal ini.

16.3.5 Seluruh pertanyaan atau tanggapan dari Peserta pengadaan danjawaban dari Panitia Pengadaan baik dalam proses penjelasanPengadaan (Aanwijzing) maupun yang disampaikan secara tertulisakan dituangkan dalam berita acara penjelasan Pengadaan(Aanwijzing). Berita acara penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) akandisampaikan oleh Panitia Pengadaan kepada seluruh Pesertapengadaan.

16.3.6 Agenda penjelasan Pengadaan adalah sebagai berikut:

a. Pembukaan/Pengantar Proyek Kerjasama PenytediaanInfrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan BauBau Sulawesi Tenggara;

Page 22: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

19

b. Penjelasan Dokumen Permintaan Proposal, meliputi penjelasanmengenai metode pengadaan, tata cara pemasukan DokumenPenawaran, dokumen yang harus dilampirkan dalam DokumenPenawaran, tata cara pembukaan Dokumen Penawaran,metode evaluasi penawaran, hal-hal yang dapat menggugurkanpenawaran, konsep Perjanjian Kerjasama, besaran, masaberlaku dan pihak yang dapat mengeluarkan JaminanPenawaran;

c. Tanya/Jawab;d. Penutup.

16.4 Prosedur Konsultasi

16.4.1 Proses konsultasi dilakukan secara tertutup antara PanitiaPengadaan dengan masing-masing Peserta pengadaan dan/atauperwakilannya.

16.4.2 Peserta pengadaan dapat didampingi oleh pihak-pihak yang terkaitpada Bagian 16.1 dalam proses konsultasi.

16.4.3 Kecuali jika ditentukan lain, proses konsultasi akandiselenggarakan di Jawa barat pada waktu sebagaimana dimaksuddalam Bagian 12.1. Panitia Pengadaan akan menyampaikan suratundangan kepada seluruh Peserta pengadaan untuk menghadiriproses konsultasi dengan mencantumkan secara jelas waktu,tempat dan format proses konsultasi. Proses konsultasi akandiselenggarakan setelah batas akhir pengajuan tanggapan atasRancangan Perjanjian Kerjasama. Waktu/durasi yang diberikankepada masing-masing Peserta pengadaan dalam proses konsultasiadalah maksimal selama 3 (tiga) jam.

16.4.4 Maksud dari proses konsultasi adalah untuk memberikankesempatan kepada Peserta pengadaan untuk menyampaikantanggapan dan mendiskusikan Rancangan Perjanjian Kerjasamadengan Panitia Pengadaan sebelum penerbitan DokumenPermintaan Proposal final dan Rancangan Final PerjanjianKerjasama sebagaimana diatur pada Bagian 15. Konsultasi inibukan merupakan proses negosiasi terhadap syarat dan ketentuandari rancangan Perjanjian Kerjasama.

16.4.5 Konsultasi untuk rancangan Perjanjian Kerjasama dapat dilakukanlebih dari 1 (satu) kali sebagaimana dimaksud dalam RencanaJadwal Proyek di Bagian 12.1, dan bila diperlukan, PanitiaPengadaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan konsultasitambahan.

Page 23: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

20

16.5 Peninjauan Lapangan

16.5.1 Setelah pelaksanaan penjelasan Pengadaan, Panitia Pengadaanbersama-sama dengan Peserta pengadaan dapat mengunjungi danmeninjau lokasi Proyek dan lingkungan sekitarnya sertamemperoleh segala informasi yang dianggap perlu dalam rangkamenyiapkan Dokumen Penawaran.

16.5.2 Pelaksanaan peninjauan lokasi proyek dan lingkungan sekitarnyamerupakan hak yang biaya dan resikonya sepenuhnya dibebankankepada Peserta pengadaan. Panitia Pengadaan tidak mempunyaikewajiban untuk memfasilitasi atau menyediakan akses untukmeninjau ke lokasi, baik yang terdapat maupun tidak terdapatdalam Data Room.

17. Klarifikasi dan Amandemen/Adendum Dokumen Permintaan Proposal

17.1 Klarifikasi

17.1.1 Setiap Peserta pengadaan yang memiliki pertanyaan ataumemerlukan informasi tambahan sehubungan dengan DokumenPermintaan Proposal ini dapat menyampaikan permintaanklarifikasi kepada Panitia Pengadaan secara tertulis danditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan yangdisampaikan secara langsung, melalui email atau faksimili.

17.1.2 Permintaan klarifikasi dapat disampaikan selambat-lambatnyadalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari sebelum TanggalPemasukan Dokumen Penawaran.

17.1.3 Panitia Pengadaan dapat memberikan jawaban secara tertulis atassetiap permintaan klarifikasi dari Peserta pengadaan yang akandisampaikan melalui situs website atau melalui surat maupunemail kepada masing-masing Peserta pengadaan. PanitiaPengadaan tidak memiliki kewajiban untuk menanggapi setiappermintaan klarifikasi dari Peserta pengadaan.

17.1.4 Tanggapan atau jawaban dari Panitia Pengadaan selain yangdisampaikan sesuai dengan ketentuan Bagian 17.1 ini, dianggaptidak sah.

17.2 Amandemen/Adendum

17.2.1 Panitia Pengadaan atas kewenangannya dapat mengubah,menghapus, memodifikasi, atau menambah setiap bagian dariDokumen Permintaan Proposal ini dalam bentukamandemen/adendum yang kemudian disampaikan kepadaseluruh Peserta pengadaan.

Page 24: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

21

17.2.2 Peserta pengadaan harus dengan segera memberikan konfirmasikepada Panitia Pengadaan melalui email atau faksimili sebagaibukti penerimaan amandemen/adendum Dokumen PermintaanProposal, dan dicatatkan pada Dokumen Penawaran Pesertapengadaan. Keterlambatan atau kegagalan Peserta pengadaandalam menyampaikan konfirmasi tersebut tidak membebaskanPeserta pengadaan untuk tidak memenuhi syarat dan ketentuanamandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal tersebut.

17.2.3 Dalam rangka memberikan waktu yang wajar bagi Pesertapengadaan untuk menyesuaikan dengan syarat dan ketentuanamandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal, PanitiaPengadaan dapat, atas kewenangan dan kebijakannya sendiri,memperpanjang batas akhir Tanggal Pemasukan DokumenPenawaran dimana semua hak dan kewajiban Peserta pengadaanmenurut batas akhir sebelumnya, dengan demikian juga menjadidiperpanjang. Panitia Pengadaan memberitahukan perpanjanganbatas akhir ini kepada seluruh Peserta pengadaan secara tertulis.

17.2.4 Panitia Pengadaan berhak, atas kebijakannya sendiri, untukmenerima atau menolak Dokumen Penawaran, yang dianggapkurang lengkap, atau untuk memberhentikan Proses Pengadaandan menolak semua Dokumen Penawaran yang disampaikan,tanpa menimbulkan tangung jawab apapun kepada Pesertapengadaan atau tidak berkewajiban untuk menginformasikankepada Peserta pengadaan alasan untuk pengambilan keputusan diatas.

18. Tanggung Jawab Peserta pengadaan

18.1 Setiap Peserta pengadaan harus memeriksa seluruh instruksi, ketentuandan persyaratan, formulir-formulir, spesifikasi dan informasi lainnyasebagaimana diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal dan seluruhamandemen/adendumnya.

18.2 Dengan menyampaikan Dokumen Penawaran maka, Peserta pengadaandianggap telah sepenuhnya memeriksa dan menerima seluruh ketentuandan persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal final danRancangan Final Perjanjian Kerjasama, termasuk pemahaman mengenaiseluruh kondisi yang ada dan telah memperhitungkan segala risiko dankeadaan yang mungkin dapat mempengaruhi biaya pelaksanaan danpenyelesaian Proyek. Kegagalan atau kelalaian dalam mengkaji Proyeksecara keseluruhan tidak dapat dijadikan alasan bagi Peserta pengadaanuntuk membebaskannya dari pertanggungjawaban atas isi DokumenPenawaran tersebut, baik pada tahap penawaran maupun pada tahappelaksanaan Proyek (apabila Peserta pengadaan tersebut ditetapkansebagai Pemenang Pengadaan).

Page 25: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

22

18.3 Jika Peserta pengadaan tidak melakukan due diligence secara menyeluruhtermasuk melakukan peninjauan tapak, akses jalan masuk ke lokasiProyek, kondisi permukaan tanah yang berkaitan, penggunaan lahan disekitar lokasi Proyek dan lainnya, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasanbagi Peserta pengadaan untuk mengubah Dokumen Penawarannya dikemudian hari, atau melepaskan Peserta pengadaan atau PerusahaanPelaksana Proyek dari tanggung jawab untuk menghitung danmempertimbangkan kesulitan atau biaya untuk melaksanakanpenyelesaian Proyek. Lebih lanjut, Dokumen Penawaran Finansial Pesertapengadaan tidak dapat disesuaikan dengan alasan apapun pada saatpenyelesaian Perjanjian Kerjasama pada saat pelaksanaan Proyek.

18.4 Apabila Peserta pengadaan tidak dapat menyampaikan seluruh dokumendan informasi sebagaimana disyaratkan oleh Dokumen PermintaanProposal ini atau menyampaikan Dokumen Penawaran yang secarasubstansi tidak sesuai dengan ketentuan dan persyaratan, maka tindakantersebut merupakan tanggung jawab Peserta pengadaan, dan PanitiaPengadaan atas kebijakannya, dapat menentukan bahwa DokumenPenawaran tersebut tidak sesuai dengan persyaratan dalam DokumenPermintaan Proposal ini, dan Dokumen Penawaran tersebut dapatdidiskualifikasi.

18.5 Peserta pengadaan tidak dapat mengubah atau menyesuaikan DokumenPenawaran yang telah disampaikan kepada Panitia.

18.6 Peserta pengadaan dianggap telah mengerti terhadap semua peraturanperundang-undang di Indonesia, keputusan-keputusan, dan pedoman-pedoman baik lokal maupun nasional, yang dapat mempengaruhi atauberlaku untuk Proyek.

18.7 Peserta pengadaan tidak boleh mengundurkan diri apabila telahmenyampaikan Dokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran tersebuttelah diterima oleh Panitia.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN19. Bahasa dan Mata Uang

19.1 Dokumen Penawaran dan seluruh korespondensi yang disampaikan olehPeserta pengadaan kepada Panitia Pengadaan wajib ditulis dalam 2 (dua)bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dokumen pendukungdan dokumen lainnya yang diberikan oleh Peserta pengadaan dalamDokumen Penawaran dapat dibuat dalam bahasa lain, dengan ketentuanbahwa dokumen-dokumen tersebut disertai dengan terjemahan dalambahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dokumen pendukung dan dokumenlainnya yang tidak disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia danbahasa Inggris dapat tidak dipertimbangkan. Dalam hal terdapatperbedaan, maka versi bahasa Indonesia yang berlaku.

Page 26: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

23

19.2 Panitia, atas pertimbangannya sendiri, dapat mendiskualifikasi Pesertapengadaan yang tidak memenuhi ketentuan Bahasa sebagaimanadimaksud pada bagian 19.1 di atas.

19.3 Berdasarkan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 2011 tentangMata Uang (UU 7/2011) disebutkan bahwa setiap transaksi keuangan yangdilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajibmenggunakan mata uang Rupiah. Peserta pengadaan harusmenggunakan mata uang Rupiah dalam setiap rencana keuangan yangdilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

20. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran

20.1 Umum

20.1.1Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh masing-masing Pesertapengadaan terdiri dari:

a. Sampul I (“Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis”);

b. Sampul II (“Dokumen Penawaran Finansial”).

20.1.2Peserta pengadaan dalam mempersiapkan Dokumen Penawaranharus mengisi seluruh kolom kosong dan informasi yang dimintadalam formulir-formulir yang tercantum dalam Lampiran D danLampiran E Dokumen Permintaan Proposal ini.

20.1.3Dalam hal terjadi kesalahan-kesalahan penulisan dalam DokumenPenawaran yang tidak bersifat material dan tidak mempengaruhisubstansi Dokumen Penawaran, Panitia Pengadaan dapat memintaklarifikasi kepada Peserta pengadaan.

20.1.4Dokumen Penawaran yang tidak terbaca atau terdapat suatukoreksi, penghilangan, perubahan, tambahan, peniadaan, atauperbedaan di dalamnya dapat ditolak, kecuali penghilangan,perubahan, tambahan tersebut diparaf oleh Perwakilan Pesertapengadaan dan dilakukan sebelum atau pada saat pemasukanDokumen Penawaran. Peserta pengadaan tidak dapat memintauntuk dilakukannya koreksi atau perubahan setelah DokumenPermintaan Proposal diserahkan. Klarifikasi yang diminta oleh PJPKakan dilakukan secara terpisah sesuai Bagian 17.1.

20.1.5Peserta pengadaan harus mengikuti ketentuan susunan DokumenPenawaran sekurang-kurangnya seperti yang tercantum di dalamoutline Dokumen Penawaran, sebagaimana tercantum dalamLampiran G Dokumen Permintaan Proposal.

20.2 Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Isi Sampul I

20.2.1Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis/Sampul I berisilembar-lembar yang tercantum dalam Tabel 5 di bawah ini.

Page 27: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

24

Tabel 5. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis

ISI SAMPUL ILembar 1 Pakta IntegritasLembar 2 Surat KerahasiaanLembar 3 Surat PenawaranLembar 4 Surat KuasaLembar 5 Surat Jaminan PenawaranLembar 6 Penawaran TeknisLembar 7 Data Pendukung TambahanLembar 8 Rancangan Final Perjanjian Kerjasama

Lembar 9 Perjanjian Konsorsium

20.2.2 Isi Sampul I diuraikan sebagai berikut:

a. Pakta Integritas

Perwakilan Peserta pengadaan wajib menandatangani PaktaIntegritas sesuai dengan Lembar D.1. Dokumen PermintaanProposal ini.

b. Surat Kerahasiaan

Peserta pengadaan wajib menyampaikan Surat Kerahasiaandalam bentuk sesuai dengan Lembar D.2. Dokumen PermintaanProposal ini. Surat Kerahasiaan harus ditandatangani olehPerwakilan Peserta pengadaan. Lembar Surat Kerahasiaan dalamLembar D.2. harus digunakan oleh Peserta pengadaan dalammembuat Surat Kerahasiaan dalam rangka permintaan aksesPusat Data yang ditandatangani oleh Perwakilan Pesertapengadaan.

c. Surat Penawaran

Peserta pengadaan wajib menyampaikan Surat Penawaran dalambentuk sebagaimana dimaksud dalam Lembar D.3. SuratPenawaran harus ditandatangani oleh Perwakilan Pesertapengadaan.

d. Surat Kuasa

Peserta pengadaan harus menyampaikan Surat Kuasa dalambentuk sebagaimana dimaksud dalam Lembar D.4. DokumenPermintaan Proposal ini, disertai dengan dokumen-dokumenterkait yang menyatakan kewenangan untuk memberikan kuasakepada 1 (satu) orang Perwakilan Resmi Peserta pengadaan(contoh: keputusan Direksi, Anggaran Dasar Perusahaansebagaimana diperlukan). Surat Kuasa harus menyebutkansecara spesifik Perwakilan Peserta pengadaan untuk

Page 28: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

25

menandatangani Dokumen Penawaran dan tidak dapat ditarikkembali serta mengikat bagi Peserta pengadaan dalam segala halyang berhubungan dengan Proses Pengadaan selama MasaBerlaku Dokumen Penawaran.

Peserta pengadaan yang berbentuk konsorsium, dalammenyusun Surat Kuasa, harus mengikuti ketentuan tambahansebagai berikut:

i. Pemberian wewenang kepada Perwakilan Peserta pengadaanharus dibuktikan dengan Surat Kuasa yang ditandatanganioleh setiap anggota konsorsium Peserta pengadaan.

ii. Perwakilan Peserta pengadaan harus memiliki wewenanguntuk menerima instruksi untuk dan atas nama setiap dansemua anggota konsorsium, menyampaikan JaminanPenawaran atas nama konsorsium, dan berwenang untukmenandatangani Perjanjian Kerjasama atas namaPerusahaan Pelaksana Proyek.

iii. Surat Kuasa yang ditandatangani oleh setiap anggotakonsorsium harus disertai dengan dokumen-dokumenterkait yang menyatakan kewenangan untuk memberikankuasa kepada Perwakilan Resmi Konsorsium, seperti risalahkeputusan rapat direksi dari masing-masing anggotakonsorsium, Anggaran Dasar Perusahaan, sebagaimanadiperlukan, yang menyebutkan keputusannya untuk:

a) berpartisipasi dalam Tahap Penawaran Proyek KerjasamaPenyediaan Infrastruktur Pembangunan dan PengelolaanPelabuhan Bau Bau;

b) melakukan penyertaan modal/saham dalam PerusahaanPelaksana Proyek jika ditetapkan sebagai PemenangPengadaan; dan

c) memberikan kuasa kepada pihak yang akanmenandatangani perjanjian konsorsium untuk dan atasnama perusahaan.

e. Surat Jaminan Penawaran

Pada Lembar D.5, Peserta pengadaan wajib menyerahkanJaminan Penawaran sebesar Rp ……..,- (……..) yang diterbitkanoleh Pihak Penerbit Jaminan. Surat Jaminan Penawaran tersebutharus disampaikan dalam bentuk sebagaimana ditetapkan padaLembar D.5.

Jaminan Penawaran sekurang-kurangnya harus berlaku selama…. (………) hari. Sebelum berakhirnya Masa Berlaku JaminanPenawaran yang ditetapkan, Panitia Pengadaan dapat memintasecara tertulis kepada satu atau lebih Peserta pengadaan yangtelah memenuhi persyaratan untuk memperpanjang masa

Page 29: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

26

berlaku Jaminan Penawarannya. Apabila Peserta pengadaantersebut menerima permintaan perpanjangan tersebut, makadalam jangka waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerjasebelum masa berlaku Jaminan Penawaran habis, Pesertapengadaan tersebut harus telah menyampaikan kepada PanitiaPengadaan Jaminan Penawaran yang telah diperpanjang. Apabiladalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggalpermintaan perpanjangan dari Panitia, Peserta pengadaantersebut menolak atau tidak menyerahkan Jaminan Penawaran,maka Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi dalamProses Pengadaan selanjutnya dan Jaminan Penawarandikembalikan kepada Peserta pengadaan. Perpanjangan JaminanPenawaran harus memiliki masa berlaku yang sama dengan sisaMasa Berlaku Penawaran. Apabila Masa Berlaku Penawarandiperpanjang sesuai dengan Bagian 24, maka JaminanPenawaran harus diperpanjang sesuai dengan perpanjanganMasa Berlaku Penawaran dengan prosedur perpanjangan yangsama dengan Perpanjangan Pertama.

Setiap Dokumen Penawaran yang tidak disertai dengan JaminanPenawaran akan didiskualifikasi dan dinyatakan gugur denganalasan bahwa tidak sesuai dengan persyaratan yang telahditentukan. Jaminan Penawaran dengan masa berlaku yangkurang dari …. (……) hari akan dinyatakan gugur dengan alasantidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Jaminan Penawaran dari Peserta pengadaan yang gagal menjadiPemenang Pengadaan akan dikembalikan kepada Pesertapengadaan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja setelahSurat Penetapan Pemenang Pengadaan oleh PJPK diterbitkan.

Peserta yang ditetapkan sebagai pemenang harusmemperpanjang jaminan penawaran sampai dengan tandatangan perjanjian kerjasama.

Jaminan Penawaran akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dandisetor ke Kas Daerah tanpa ada pemberitahuan, permintaan,atau proses hukum lainnya kepada Peserta pengadaan yangbersangkutan, jika terjadi salah satu kondisi di bawah ini:

i. Dengan pengecualian di atas, Peserta pengadaan menarikkembali Dokumen Penawarannya selama Masa BerlakuPenawaran; atau

ii. Dokumen Penawaran Peserta pengadaan diketahui berisipernyataan palsu atau terdapat kekeliruan atau kelalaian;

iii. Dalam hal Pemenang Pengadaan, tidak menandatanganiPerjanjian Kerjasama, tanpa ada persetujuan tertulis dariPanitia Pengadaan dan berdasarkan ketentuan di Bagian37.1;

Page 30: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

27

iv. Dalam hal Peserta pengadaan menolak untukmemperpanjang Masa Berlaku Jaminan Penawaran atautidak menyerahkan Jaminan Penawaran yang telahdiperpanjang; atau

v. Dalam kurun waktu yang telah ditetapkan, Pesertapengadaan tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaandan/atau gagal menandatangani Perjanjian Kerjasama.

f. Penawaran Teknis

Pada Lembar D.6, masing-masing Peserta pengadaan harusmenyampaikan usulan desain teknis, pendekatan, metodologi,teknologi yang akan digunakan yang sesuai dengan persyaratanSpesifikasi Desain dan Teknis sebagaimana diatur padaRancangan Perjanjian Kerjasama.

Peserta pengadaan dilarang untuk memasukkan proposalalternatif yang tidak memenuhi persyaratan desain danSpesifikasi Teknis sebagaimana Lampiran C dalam DokumenPermintaan Proposal ini.

g. Data Pendukung Tambahan

Peserta pengadaan harus menyampaikan data-data spesifiksebagaimana ditentukan pada Lembar D.7 Dokumen PermintaanProposal ini.

h. Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf

Pada Lembar D.8, Peserta pengadaan harus menyampaikansalinan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparafoleh Perwakilan Peserta pengadaan pada setiap halaman yangmenunjukkan penerimaan syarat dan ketentuan akhir dariPerjanjian Kerjasama.

i. Perjanjian Konsorsium

Pada Lembar D.9, Peserta pengadaan harus menyampaikanPerjanjian Konsorsium yang telah ditandatangani dan disertaidengan Persetujuan dari Direksi dalam suatu rapat Direksisesuai dengan Anggaran Dasar dari masing-masing anggotakonsorsium (yakni dari masing-masing perusahaan atau anggotakonsorsium yang menyetujui investasi untuk Proyek).

20.3 Dokumen Penawaran Finansial – Isi Sampul II

20.3.1 Sampul II terdiri dari 2 (dua) bagian yang masing-masing disampuldan disegel secara terpisah, yaitu:

a. Sampul II.A. berisi penawaran harga dan penawaran tarif jasapelabuhan yang telah dilengkapi, sebagaimana ditentukan padaLembar E.1. Dokumen Permintaan Proposal ini;

Page 31: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

28

b. Sampul II.B. berisi informasi mengenai rencana pembiayaansebagaimana dipersyaratkan pada Lembar E.2 DokumenPermintaan Proposal ini dan model keuangan termasuk daftarkuantitas dan harga sebagaimana dipersyaratkan dalamLembar E.3.

20.3.2 Dokumen Penawaran Finansial Peserta pengadaan harus dievaluasisesuai dengan parameter untuk Dokumen Penawaran FinansialPeserta pengadaan yang diatur pada Lampiran B. Untuk tujuan inimaka model evaluasi penawaran yang dilengkapi oleh Pesertapengadaan juga harus dilampirkan dan disampaikan sebagaibagian dari Dokumen Penawaran Finansial. Peserta pengadaanwajib menyampaikan informasi mengenai rencana pembiayaansebagaimana dipersyaratkan pada Lembar E.2 DokumenPermintaan Proposal ini.

20.4 Ketentuan Legalisasi/Konsularisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor09/A7KP/XII/2006/01, setiap dokumen yang diterbitkan danditandatangani di luar negeri dan akan dipergunakan di wilayah Indonesia,wajib dilegalisasi/dikonsularisasi oleh Kementerian Kehakiman dan/atauKementerian Luar Negeri Negara tersebut dan perwakilan RepublikIndonesia di Negara tersebut.

21. Masa Berlaku Dokumen Penawaran

21.1 Dokumen Penawaran berlaku selama Masa Berlaku Penawaran. Pesertapengadaan yang mengajukan Dokumen Penawaran dengan masa berlakukurang dari Masa Berlaku Penawaran yang ditetapkan akan dianggapsebagai Peserta pengadaan yang tidak mengikuti persyaratan yang telahditentukan, dan Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi.

21.2 Sebelum berakhirnya Masa Berlaku Penawaran yang ditetapkan, PanitiaPengadaan dapat meminta kepada satu atau lebih Peserta pengadaan YangMemenuhi Persyaratan untuk memperpanjang masa berlaku DokumenPenawarannya. Permintaan dan tanggapan untuk perpanjangan tanggalberlaku sebagaimana telah ditetapkan harus dibuat secara tertulis, denganketentuan jika Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan tersebuttidak memberikan tanggapan tertulis atas permintaan Panitia Pengadaandalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak diterimanya permintaantersebut, Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan akan dianggaptelah menolak permintaan perpanjangan. Namun, Peserta pengadaan YangMemenuhi Persyaratan dapat secara tegas menolak permintaan tersebut.Jika Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan menolak permintaanperpanjangan, Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi dalamProses Pengadaan selanjutnya. Peserta pengadaan Yang Memenuhi

Page 32: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

29

Persyaratan tersebut setuju atau dianggap telah menyetujui permintaantidak akan diizinkan untuk merubah Dokumen Penawaran, namun akandiminta memperpanjang masa berlaku Jaminan Penawarannya. Ketentuan-ketentuan pada Bagian 20.2.2.e di atas mengenai pelepasan dan peniadaanJaminan Penawaran tetap berlaku selama masa perpanjangan berlakunyaDokumen Penawaran.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN22. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran

22.1 Peserta pengadaan harus menyiapkan 2 (dua) set Sampul I DokumenPenawaran Administrasi dan Teknis (set pertama dalam bahasa Indonesiadan set kedua dalam bahasa Inggris) yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”;

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”; dan

c) 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (UniversalSerial Bus) dengan format PDF.

Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen asli dan dokumen salinan(termasuk salinan elektronik) maka dokumen asli yang akan berlaku.Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen dalam bahasa Indonesia dandokumen dalam bahasa Inggris maka dokumen dalam bahasa Indonesiayang akan berlaku.

22.2 Peserta pengadaan harus menyampaikan 2 (dua) set Sampul II DokumenPenawaran (set pertama dalam bahasa Indonesia dan set kedua dalambahasa Inggris) yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”;dan

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”.

22.3 Apabila Dokumen Penawaran terdiri dari lebih dari 1 (satu) volume, Pesertapengadaan harus secara jelas memberi nomor pada semua volumeDokumen Penawaran dan memberi indeks dalam daftar isi pada setiapvolumenya.

22.4 Dokumen Penawaran harus diketik dengan ukuran huruf 12 pada kertasA4 dengan setiap lembar diparaf oleh Perwakilan Peserta pengadaan. SuratPenawaran Administrasi dan Teknis dan Surat Penawaran Finansialmasing-masing akan ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaandan masing-masing dibubuhi meterai Rp. 6.000 (Enam Ribu Rupiah).

22.5 Terhadap Dokumen Penawaran yang telah disampaikan, tidak bolehdilakukan suatu koreksi, baik yang berupa perubahan, penghilangan,tambahan, atau peniadaan.

22.6 Setiap Peserta pengadaan atau setiap anggota konsorsium tidakdiperkenankan mengajukan lebih dari 1 (satu) Dokumen Penawaran. Setiap

Page 33: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

30

Peserta pengadaan atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankanmenjadi Afiliasi dari Peserta pengadaan lain, atau anggota dari konsorsiumlain, atau Afiliasi dari anggota konsorsium lain. Peserta pengadaan atauanggota konsorsium yang melanggar aturan ini akan mengakibatkanPeserta pengadaan yang bersangkutan didiskualifikasi oleh PanitiaPengadaan. Pembatasan ini tidak membatasi partisipasi Kontraktor EPCdalam lebih dari satu konsorsium, dengan ketentuan partisipasi KontraktorEPC tidak dapat sebagai anggota konsorsium. Tetapi, KontraktorOperasional dan Pemeliharaan hanya dapat ditunjuk oleh satu Pesertapengadaan dan merupakan bagian dari satu penawaran.

23. Penyegelan dan Penandaan Penawaran

23.1 Penyegelan dan Pemberian Tanda Dokumen Penawaran pada Sampul Luar

23.1.1 Dokumen Penawaran harus disampaikan ke Panitia Pengadaandalam sampul tertutup atau kotak atau tempat tertutup atautempat lainnya yang dapat diterima oleh Panitia Pengadaan danditujukan kepada Panitia Pengadaan pada alamat yang ditentukandalam Lembar Data Proses Pengadaan pada Lampiran A.

23.1.2 Sampul luar atau kotak yang berisi Dokumen Penawaran harusdituliskan nama dan alamat Perwakilan Peserta pengadaan untukmemungkinkan Dokumen Penawaran dapat dikembalikan tanpadibuka jika dinyatakan terlambat atau tidak dapat diterima olehPanitia.

23.1.3 Sampul luar atau kotak yang disegel harus berisi 2 (dua) sampulyang disegel yang di dalamnya masing-masing memuat Sampul I(Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis) dan Sampul II(Dokumen Penawaran Finansial).

23.1.4 Sampul luar harus disegel dan ditandatangani oleh PerwakilanPeserta pengadaan. Jika Dokumen Penawaran tidak disegel danditandatangani sesuai dengan ketentuan Bagian ini, PanitiaPengadaan dapat mendiskualifikasikan Peserta pengadaan denganalasan bahwa tidak mengikuti persyaratan yang telah ditentukandan tidak bertanggungjawab atas setiap kesalahan dalampenempatan atau pembukaan Dokumen Penawaran.

23.1.5 Sampul luar yang berisi Dokumen Penawaran harus memuatsebagai berikut:

a. Nama dan Alamat Penerima

b. Nama Proyek

c. Nama dan alamat Peserta Pengadaan

23.2 Tanda Pada Sampul Dalam

Page 34: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

31

23.2.1 Sampul I Dokumen Penawaran terdiri dari 2 (dua) set dalam segelterpisah (set pertama dalam bahasa Indonesia dan set kedua dalambahasa Inggris) yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda“Asli/Original”;

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda“Salinan/Copy”; dan

c) 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB(Universal Serial Bus) dengan format PDF.

23.2.2 Set pertama Sampul I harus berisi Jaminan Penawaran yangdikeluarkan oleh bank yang memiliki kegiatan usaha RepublikIndonesia yang asli dan salinannya.

23.2.3 Setiap set dalam Sampul I harus diberikan tanda sesuai denganketentuan Bagian 20.1 di atas, dan mencakup kalimat “DokumenPenawaran Administrasi dan Teknis Diajukan Oleh: [MasukkanNama Peserta pengadaan]” pada bagian bawah.

23.2.4 Sampul II Dokumen Penawaran yang terdiri dari 2 (dua) set (setpertama dalam Bahasa Indonesia dan set kedua dalam BahasaInggris), yang masing-masing set terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli yang secara jelas diberi tanda“Asli/Original”; dan

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda“Salinan/Copy”.

23.2.5 Sampul yang berisi Dokumen Penawaran Finansial ini harus diberitanda sebagai berikut:

a. Dokumen Finansila

b. Jangan Dibuka sebelum tanggal pembukaan dokumenpenawaran financial;

c. Nama Proyek;

d. Nama Peserta Pengadaan

24. Batas Akhir Pemasukan Penawaran

24.1 Semua Dokumen Penawaran harus disampaikan dan diterima di alamatsekretariat Panitia Pengadaan pada pukul 9:00 - 14:00 WIB, pada TanggalPemasukan Dokumen Penawaran. Pemasukan Dokumen Penawaran harusdisampaikan sendiri kepada Panitia Pengadaan sesuai alamat sebagaimanaditentukan pada Lampiran A Lembar Data Dokumen Permintaan Proposal.

24.2 Dokumen Penawaran yang dikirim hanya diterima dan disampaikan secaralangsung. Dokumen Penawaran yang dikirim melalui pos, faksimili, surat

Page 35: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

32

elektronik, teleks, telegram atau dengan cara apapun, selain disampaikansecara langsung tidak akan diterima.

24.3 Panitia Pengadaan dapat memperpanjang batas waktu pemasukanDokumen Penawaran dengan mengeluarkan amandemen/adendum sesuaidengan Bagian 17.2 Dokumen Permintaan Proposal ini.

24.4 Setiap Dokumen Penawaran yang disampaikan di luar tanggal dan waktupemasukan Dokumen Penawaran sebagaimana dimaksud dalam LampiranA Lembar Data Proses Pengadaan ini akan didiskualifikasi atau tidakditerima oleh Panitia Pengadaan tanpa memperhatikan alasan apapun.

24.5 Kegagalan pemasukan proposal pada Batas Akhir Waktu Pemasukansebagaimana diatur dalam Bagian 21.1 maka Peserta pengadaandinyatakan diskualifikasi dari Proses Pengadaan.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN25. Pembukaan Penawaran

25.1 Setiap Dokumen Penawaran akan diberi nomor sesuai dengan urutanwaktu penerimaan dan akan diberikan cap sebagai penandaan waktupenerimaan Dokumen Penawaran. Selain itu, penerimaan masing-masingDokumen Penawaran akan dicatat dalam daftar penerimaan (“DaftarPenerimaan”). Daftar Penerimaan terdiri dari tanggal, waktu, dan namaPeserta pengadaan yang menyampaikan Dokumen Penawaran. Segerasetelah Dokumen Penawaran disampaikan, Dokumen Penawaran tersebutakan disimpan di tempat yang aman sampai waktu pembukaan.

25.2 Pada pukul 14:00 WIB, pada Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran,Panitia Pengadaan mengumumkan bahwa batas waktu untuk pemasukanDokumen Penawaran telah berakhir. Panitia Pengadaan kemudian memulaiproses pembukaan dengan mengumumkan nama Peserta pengadaan yangtelah memasukkan Dokumen Penawaran dan perincian lainnya yangdianggap perlu oleh Panitia. Pembukaan Dokumen Penawaran dihadiri olehsekurang-kurangnya 2 (dua) orang Perwakilan Peserta pengadaan yanghadir dalam proses pembukaan Dokumen Penawaran. Apabila tidak adaPerwakilan Peserta pengadaan yang hadir, Panitia Pengadaan menundapembukaan sampai waktu yang telah ditentukan. Jika setelah waktu yangditentukan tersebut tidak ada Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir,pembukaan Dokumen Penawaran dengan disaksikan oleh 2 (dua) orangyang bukan merupakan anggota dari Panitia, yang ditunjuk secara tertulisoleh Panitia.

25.3 Panitia Pengadaan melanjutkan membuka Sampul I dari masing-masingDokumen Penawaran yang disampaikan, satu per satu, sesuai denganurutan diterimanya Dokumen Penawaran, dalam sebuah pertemuanterbuka. Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir harus menandatanganiDaftar Penerimaan sebagai bukti kehadiran mereka pada saat pertemuanterbuka tersebut. Panitia Pengadaan memeriksa isi Sampul I masing-

Page 36: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

33

masing Dokumen Penawaran untuk memeriksa kelengkapannyaberdasarkan daftar yang tersedia di Bagian 20.2.2 di atas. Setelahpembukaan seluruh Sampul I, Panitia Pengadaan harus segeramenyiapkan Berita Acara Pembukaan Penawaran. Berita Acara tersebutditandatangani semua anggota Panitia Pengadaan yang hadir dan parasaksi (Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir atau saksi yang ditunjukoleh Panitia Pengadaan sebagaimana dimaksud pada Bagian 25.2 di atas).Berita Acara tersebut kemudian didistribusikan kepada seluruh PerwakilanPeserta pengadaan. Setelah itu, Panitia Pengadaan menutup pertemuanterbuka untuk melaksanakan evaluasi atas Sampul I dari masing-masingDokumen Penawaran yang diajukan.

25.4 Dalam hal hanya ada satu Peserta pengadaan yang memenuhi syarat,maka akan diberlakukan ketentuan mengenai peserta penawar tunggal(Bagian Error! Reference source not found. Dokumen PermintaanProposal), sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam PenyediaanInfrastruktur.

25.5 Jika tidak ada Dokumen Penawaran yang memenuhi syarat, PanitiaPengadaan menyatakan Proses Pengadaan gagal dan dapat melakukanPengadaan ulang terhadap Proyek, atau mengambil tindakan lain yangtidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

26. Evaluasi Dokumen Penawaran

26.1 Panitia Pengadaan melakukan evaluasi atas Dokumen PenawaranAdministrasi dan Teknis (Sampul I) dan Dokumen Penawaran Finansial(Sampul II).

26.2 Kriteria evaluasi untuk administrasi menggunakan sistem gugur. ApabilaPeserta pengadaan memenuhi/lulus administrasi, akan dilanjutkan denganevaluasi teknis dan keuangan yang menggunakan sistem penilaian. Bobotpenilaian untuk evaluasi teknis dengan batas kelulusan 70, sedangkanbobot penilaian untuk evaluasi keuangan adalah Biaya KetersediaanLayanan terendah. Rincian kriteria evaluasi penawaran dapat dilihat padaLampiran B.

27. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I

27.1 Panitia Pengadaan melakukan Evaluasi atas Dokumen PenawaranAdministrasi yang terdapat dalam Sampul I Dokumen Penawaran dengansistem gugur, berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalamLampiran B.1 Dokumen Permintaan Proposal. Peserta pengadaan yangtidak memenuhi persyarataan Sampul I bagian Administrasi maka Pesertapengadaan tidak lulus kualifikasi Administrasi/ gugur.

27.2 Selanjutnya bagi Peserta pengadaan yang telah memenuhi/lulus kualifikasiAdministrasi, Panitia Pengadaan melanjutkan evaluasi terhadap Dokumen

Page 37: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

34

Penawaran Teknis berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalamLampiran B.2. Dokumen Permintaan Proposal. Evaluasi atas DokumenPenawaran Teknis yang dalam Sampul I Dokumen Penawaran dilakukandengan sistem skoring.

27.3 Sampul I dianggap telah memenuhi persyaratan, apabila secara substansi:

a. Sesuai dengan seluruh syarat, kondisi, dan spesifikasi DokumenPermintaan Proposal ini tanpa adanya penyimpangan material,pernyataan reservasi atau kondisional yang dapat mempengaruhiruang lingkup, kualitas atau pelaksanaan Proyek atau dapatmembatasi ketentuan-ketentuan dalam Dokumen PermintaanProposal, hak Panitia, kewajiban Peserta pengadaan, dan kewajibanPerusahaan Pelaksana Proyek berdasarkan Perjanjian Kerjasama; dan

b. Dianggap layak secara teknis. Peserta pengadaan yang Sampul I-nyayang secara substansi ditentukan memenuhi syarat dipertimbangkansebagai Peserta Yang Memenuhi Persyaratan.

27.4 Sampul I yang tidak memenuhi persyaratan/gugur adalah Sampul I yangsecara substansi tidak memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan padaBagian 27.3 di atas. Panitia, atas pertimbangannya sendiri, dapatmenentukan apakah setiap Sampul I memenuhi kriteria-kriteria tersebut.Dokumen Penawaran Sampul I yang dinyatakan tidak memenuhipersyaratan maka dianggap sebagai Peserta pengadaan yang tidakmemenuhi persyaratan. Dokumen Penawaran Peserta pengadaan yangtidak memenuhi persyaratan akan dikembalikan kepada masing-masingPeserta pengadaan.

28. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran

28.1 Selama proses evaluasi terhadap isi Dokumen Penawaran Administrasi danTeknis, Panitia Pengadaan, atas pertimbangannya sendiri, mengundangPeserta pengadaan secara tertulis ke suatu pertemuan untuk memberikanklarifikasi dan/atau konfirmasi.

28.2 Klarifikasi hanya terbatas pada pemberian penjelasan, konfirmasi dan/ataupemberitahuan dokumen-dokumen pendukung atas informasi dan rencanadalam Dokumen Penawaran, namun tidak termasuk pada penyampaianusulan tambahan atau suatu dokumen baru yang dapat mengubahsubstansi Dokumen Penawaran.

28.3 Peserta pengadaan berkewajiban untuk memberikan klarifikasi dan/ataukonfirmasi sesuai dengan dengan permintaan Panitia Pengadaan dalambentuk tertulis, selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari sejakpermintaan klarifikasi dan/atau konfirmasi tersebut disampaikan olehPanitia.

25.4 Hasil klarifikasi dari Peserta pengadaan yang bersangkutan harusdicantumkan dalam Berita Acara Klarifikasi/Konfirmasi yang disusun oleh

Page 38: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

35

Panitia Pengadaan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Pesertapengadaan.

25.5 Panita Pengadaan, atas kebijakannya sendiri, memiliki hak untukmelakukan klarifikasi/konfirmasi kepada pihak lain selain Pesertapengadaan yang berhubungan dengan informasi yang terdapat dalamDokumen Penawaran Peserta pengadaan. Hasil klarifikasi/konfirmasikepada pihak lain dimaksud dapat dijadikan bahan pertimbangan PanitaPengadaan dalam pelaksanaan evaluasi Dokumen Penawaran Administrasidan Teknis.

29. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif

29.1 Panitia Pengadaan melakukan pemeriksaan dan penilaian kesesuaian isiSampul I yang dianggap responsif sesuai dengan ketentuan pada Bagian24.

29.2 Peserta pengadaan yang Sampul I dianggap substansial responsifditetapkan sebagai Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan.

29.3 Apabila dalam proses pemeriksaan dan penilaian sesuai ketentuan padaBagian 24, Panitia Pengadaan menemukan adanya ketidaksesuaian dalamSampul I, maka Peserta pengadaan yang bersangkutan gugur sehinggatidak akan diikutsertakan dalam tahapan Pengadaan selanjutnya. Pesertapengadaan yang menyampaikan Sampul I tidak responsif maka akanditetapkan sebagai Peserta pengadaan yang tidak memenuhi persyaratan.

29.4 Hasil pemeriksaan dan penilaian sesuai ketentuan pada Bagian 24 akandituangkan dalam sebuah Berita Acara Hasil Pengadaan danditandatangani oleh sedikitnya 5 (lima) anggota Panitia.

30. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I

30.1 Panitia Pengadaan mengumumkan lulus atau gugurnya Peserta pengadaanberdasarkan hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I (DokumenAdministrasi dan Teknis) kepada seluruh Peserta pengadaan secaratertulis.

30.2 Dokumen penawaran Sampul II dan Jaminan Penawaran asli dari Pesertapengadaan yang gugur pada evaluasi Sampul I, dikembalikan kepada yangbersangkutan setelah dilaksanakannya penandatanganan PerjanjianKerjasama antara PJPK dan Perusahaan Pelaksana Proyek.

31. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul II

31.1 Panitia membuka, mengevaluasi, dan memberikan peringkat Sampul IIDokumen Penawaran dari Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratansesuai dengan ketentuan pada Bagian 20.3.

Page 39: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

36

31.2 Panitia Pengadaan membuka Sampul II dalam sebuah pertemuan terbukapada waktu dan tanggal yang ditentukan dalam Lampiran A Lembar DataProses Pengadaan atau pada tanggal kemudian yang mungkin diumumkanoleh Panitia. Wakil dari Peserta pengadaan yang hadir wajibmenandatangani Daftar Penerimaan sebagai bukti kehadiran mereka.Ketentuan mengenai wakil dari Peserta pengadaan dalam pembukaanSampul I juga berlaku terhadap pembukaan Sampul II.

31.3 Panitia Pengadaan akan melakukan evaluasi bahwa Dokumen PenawaranFinansial yang tercantum dalam Sampul II:

a. Disusun sesuai dengan format yang disyaratkan dalam Lampiran EDokumen Permintaan Proposal ini;

b. Menggunakan mata uang Rupiah;

c. Mengikat dan tidak merujuk pada persyaratan apapun.

Panitia Pengadaan berhak untuk meminta klarifikasi atas Model FinansialProyek yang dibuat secara substansi sesuai dengan Lampiran E.3.

31.4 Perhitungan Dokumen Penawaran Finansial dinyatakan sampai dengannilai satuan Rupiah. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antarahuruf/terbilang dan angka yang disampaikan maka penyampaian dalamhuruf/terbilang yang akan berlaku. Dalam hal terdapat perbedaan antarabahasa Inggris dan bahasa Indonesia, maka versi bahasa Indonesia akanberlaku.

31.5 Atas setiap Dokumen Penawaran Finansial yang tidak sesuai denganpersyaratan Bagian 31.3, Panitia Pengadaan akan mengembalikan JaminanPenawaran asli kepada Peserta pengadaan yang bersangkutan setelahPenerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan.

32. Koreksi Aritmatik

32.1 Panitia Pengadaan tidak melakukan koreksi aritmatik terhadap DokumenPenawaran.

32.2 Apabila terjadi kesalahan di dalam Dokumen Penawaran Pesertapengadaan terkait dalam kesalahan dalam pemasukan nilai/harga/volume,kuantitas, dan hasil perhitungan, maka Panitia Pengadaan tidakmelakukan koreksi aritmatik terhadap Dokumen Penawaran tersebutRisiko yang timbul atas kesalahan dalam Dokumen Penawaran merupakantanggung jawab dari Peserta pengadaan.

32.3 Panitia Pengadaan hanya menggunakan nilai/angka yang tertulis padapenawaran total yang terdapat di dalam Dokumen Penawaran.

Page 40: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

37

33. Kerahasiaan

33.1 Seluruh informasi yang telah tercakup dalam Surat Kerahasiaan danseluruh informasi dalam Dokumen Penawaran dianggap rahasia dan tidakboleh diungkapkan kepada pihak lain yang tidak terkait dengan ProsesPengadaan. Peserta pengadaan, dengan menyampaikan DokumenPenawaran, secara tegas telah mengesampingkan unsur kerahasiaantersebut dan mengizinkan pengungkapan hasil penawaran kepada seluruhPeserta pengadaan sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal ini.

33.2 Setiap upaya oleh Peserta pengadaan atau salah satu anggotakonsorsiumnya atau Afiliasinya untuk mempengaruhi Panitia Pengadaandalam Proses Pengadaan, akan menyebabkan Dokumen Penawaran Pesertapengadaan yang bersangkutan didiskualifikasi/tidak dapat diterima danJaminan Penawaran dari Peserta pengadaan yang bersangkutan akandicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetorkan ke Kas Daerah.

33.3 Berita Acara Hasil Pengadaan harus dijaga kerahasiaannya sampai denganpelaksanaan Perjanjian Kerjasama.

F. PEMENANG PENGADAAN34. Pengumuman Hasil Pengadaan

34.1 Panitia Pengadaan menetapkan calon Pemenang Pengadaan dan 2 (dua)cadangan pemenang (bila ada) berdasarkan hasil evaluasi terhadapDokumen Penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat sesuai denganketentuan pada Bagian 27 dan 31.

34.2 Panitia Pengadaan menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasikepada PJPK disertai usulan penetapan Pemenang Pengadaan dan 2 (dua)cadangan pemenang (bila ada).

34.3 PJPK menetapkan Pemenang Pengadaan dan 2 (dua) cadangan pemenang(bila ada) berdasarkan usulan dari Panitia.

34.4 Panitia Pengadaan akan mengumumkan Pemenang Pengadaan dan 2 (dua)cadangan pemenang (bila ada) serta memberitahukannya kepada seluruhPeserta pengadaan.

35. Sanggahan terhadap Hasil Pengadaan

35.1 Sanggahan hanya dapat disampaikan oleh Peserta pengadaan yangmemasukkan Dokumen Penawaran.

35.2 Kepada Peserta pengadaan yang berkeberatan atas pengumumanpemenang Pengadaan diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahansecara tertulis dalam Masa Sanggah, yaitu selama 5 (lima) Hari Kerjasetelah pengumuman Pemenang Pengadaan.

35.3 Sanggahan disampaikan kepada PJPK disertai dengan bukti-buktiterjadinya penyimpangan prosedur pelaksanaan Pengadaan.

Page 41: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

38

35.4 PJPK tidak menerima Sanggahan dan bukti pendukung yang disampaikansetelah berakhirnya Masa Sanggah.

35.5 PJPK memeriksa keabsahan dari setiap Sanggahan dan akanmenyampaikan jawaban atas Sanggahan secara tertulis kepada Pesertapengadaan yang menyampaikan Sanggahan dalam jangka waktu selama 7(tujuh) Hari Kerja setelah berakhirnya Masa Sanggah.

35.6 Jawaban PJPK atas Sanggahan bersifat final dan proses Sanggahan tidakdapat menghentikan Proses Pengadaan.

36. Keputusan Pemenang Pengadaan

36.1 PJPK akan menerbitkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan kepadaPeserta pengadaan dengan ketentuan:

a. Tidak ada Sanggahan dari Peserta pengadaan; atau

b. Sanggahan yang diterima dalam Masa Sanggah dinyatakan tidakbenar oleh PJPK, atau Sanggahan diterima melewati waktu MasaSanggah.

36.2 Peserta pengadaan yang ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan wajibmenerima keputusan PJPK tersebut. Apabila Pemenang Pengadaanmengundurkan diri dan Jaminan Penawarannya masih berlaku makapengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasanyang dapat diterima secara obyektif oleh PJPK, dengan ketentuan bahwaJaminan Penawaran Pemenang Pengadaan tersebut akan dicairkan olehPanitia Pengadaan dan disetor ke Kas Daerah.

36.3 Terhadap Pemenang Pengadaan yang mengundurkan diri dengan alasanyang tidak dapat diterima oleh PJPK dan Jaminan Penawarannya masihberlaku, di samping Jaminan Penawaran Pemenang Pengadaan yangbersangkutan dapat dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke KasDaerah.

36.4 Apabila Pemenang Pengadaan mengundurkan diri, maka penetapan dapatdilakukan kepada cadangan pemenang pertama (bila ada), denganketentuan:

a. Cadangan pemenang pertama tersebut harus terlebih dahulu mendapatpenetapan dari PJPK sebagai Pemenang Pengadaan;

b. Masa Berlaku Penawaran dan Jaminan Penawaran cadangan pemenangpertama tersebut masih berlaku atau sudah diperpanjang.

36.5 Apabila cadangan pemenang pertama sebelum atau setelah ditetapkansebagai Pemenang Pengadaan juga mengundurkan diri dan JaminanPenawarannya masih berlaku maka pengunduran diri tersebut hanyadapat dilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secara obyektifoleh PJPK, dengan ketentuan bahwa Jaminan Penawaran cadanganpemenang pertama tersebut akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dandisetor ke Kas Daerah.

Page 42: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

39

36.6 Apabila cadangan pemenang pertama baik sebelum atau setelah ditetapkansebagai Pemenang Pengadaan juga mengundurkan diri, maka penetapanPemenang Pengadaan dapat dilakukan kepada cadangan pemenang kedua(bila ada), dengan ketentuan:

a. Cadangan pemenang kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapatpenetapan dari PJPK sebagai Pemenang Pengadaan;

b. Masa Berlaku Penawaran dan Jaminan Penawaran cadangan pemenangkedua tersebut masih berlaku atau sudah diperpanjang;

36.7 Apabila cadangan pemenang kedua mengundurkan diri, dengan alasanyang tidak dapat diterima, maka Jaminan Penawaran cadangan pemenangkedua tersebut akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke KasDaerah. Panitia Pengadaan dapat melakukan pengadaan ulang.

37. Tanggung Jawab Pemenang Pengadaan

37.1 Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejakditerbitkannya Surat Penetapan Pemenang Pengadaan, PemenangPengadaan harus memberitahukan secara tertulis kepada PJPK bahwaPemenang Pengadaan telah mendirikan suatu badan hukum yangberfungsi khusus untuk melaksanakan Proyek berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku dengan disertai dokumen-dokumenterkait persyaratan pembentukan suatu badan hukum sebagai bukti telahdidirikannya Perusahaan Pelaksana Proyek. Apabila dalam jangka waktu 6(enam) bulan tersebut Pemenang Pengadaan belum dapat mendirikanPerusahaan Pelaksana Proyek dikarenakan suatu hal di luar kendali dariPemenang Pengadaan dan alasan tersebut dapat diterima oleh PJPK, makaPJPK dapat memberikan waktu tambahan.

37.2 Perjanjian Kerjasama akan ditandatangani oleh PJPK dan PerusahaanPelaksana Proyek selambat-lambatnya 40 (empat puluh) Hari setelahterbentuknya Badan Usaha Pelaksana, Jaminan Pelaksanaan telahdiserahkan kepada PJPK, dan semua persyaratan lainnya untukpenandatangan telah terpenuhi.

37.3 Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelumpenandatanganan Perjanjian Kerjasama, Pemenang Pengadaan harusmenyerahkan Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk sebagaimana tercantumdalam Lampiran D.10. Dokumen Permintaan Proposal ini.

37.4 Jaminan Penawaran Pemenang Pengadaan akan dicairkan oleh PanitiaPengadaan dan disetor kepada Kas Daerah tanpa mengurangi hak atautindakan yang dapat diambil oleh Panitia Pengadaan terhadap PemenangPengadaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlakuapabila:

a. Pemenang Pengadaan tidak memberitahukan PJPK atau gagalmembentuk Perusahaan Pelaksana Proyek sebagaimana dimaksud padaBagian 37.1;

Page 43: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

40

b. Perusahan Pelaksana Proyek gagal menyerahkan kepada PJPK JaminanPelaksanaan sebagaimana dimaksud pada Bagian 37.2; atau

c. Menolak atau tidak mampu atau gagal menandatangani PerjanjianKerjasama dalam jangka waktu 75 (tujuh puluh lima) Hari setelahPenerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan.

37.5 Ketentuan Bagian 37 Dokumen Permintaan Proposal ini berlaku secaramutatis mutandis terhadap ketentuan Bagian Error! Reference source notfound..

37.6 Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelahpenandatanganan Perjanjian Kerjasama, Panitia Pengadaan akanmengembalikan semua Jaminan Penawaran kepada para Pesertapengadaan.

G. PEMBATALAN PENGADAAN, PENGADAAN ULANG38. Pembatalan Pengadaan Dan Pengadaan Ulang

38.1 Dokumen Penawaran akan dianggap tidak memenuhi syarat dan dianggapbatal, karena salah satu alasan sebagai berikut, antara lain:

a. Kesalahan yang material atau kelalaian dalam pemasukan DokumenPenawaran dan dokumentasi pendukung lainnya;

b. Kegagalan Peserta pengadaan untuk mempertahankan kriteriakualifikasi sebagaimana yang disyaratkan oleh Dokumen PermintaanProposal dan komposisi anggota konsorsium sebagaimana disyaratkandalam Lampiran D.9 Dokumen Permintaan Proposal;

c. Peserta pengadaan (atau anggota konsorsium Peserta pengadaan atauAfiliasinya) berpartisipasi dalam satu atau lebih Dokumen Penawaranatau proposal, atau Anggota Utama atau Anggota Berkomitmen dalamsuatu konsorsium memiliki saham dalam suatu Anggota Utama atauAnggota Berkomitmen dari konsorsium Peserta pengadaan lainnya;

d. Kegagalan menyampaikan dokumen yang diperlukan berdasarkanDokumen Permintaan Proposal ini seperti, namun tidak terbatas pada,surat kuasa, risalah rapat keputusan direksi, dan dalam hal Pesertapengadaan berbentuk konsorsium, perjanjian konsorsium yang dibuatdalam akta notaris, termasuk Jaminan Penawaran tidak sesuai denganpersyaratan Dokumen Permintaan Proposal ini;

e. Masa Berlaku Penawaran tidak memenuhi persyaratan DokumenPermintaan Proposal ini;

f. Ketidaksesuaian atau adanya deviasi atau penyimpangan dalamDokumen Penawaran dengan salah satu syarat, ketentuan, danspesifikasi Dokumen Permintaan Proposal;

g. Peserta pengadaan mengajukan usulan penawaran alternatif; atau

Page 44: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

41

h. Alasan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

38.2 Berdasarkan ketentuan pada bagian 38.1, Panitia Pengadaan berhak, ataskebijakannya sendiri, untuk menerima atau menolak proposal, yangdianggap kurang lengkap, atau untuk memberhentikan Proses Pengadaandan menolak semua proposal yang disampaikan sebelum pelaksanaanPerjanjian Kerjasama, tanpa menimbulkan tanggung jawab apapun kepadaPeserta pengadaan atau tidak berkewajiban untuk menginformasikankepada Peserta pengadaan alasan untuk pengambilan keputusan di atas.

38.3 Berdasarkan ketentuan pada bagian 38.1 dan 38.2, Panitia Pengadaanakan membatalkan Pengadaan atau Pengadaan dianggap gagal.

38.4 Pengadaan dapat dibatalkan dan dinyatakan gagal, apabila calonPemenang Pengadaan dan 2 (dua) cadangan (jika ada) mengundurkan diridari Proses Pengadaan.

38.5 Kementerian Perhubungan dapat menetapkan untuk membatalkanPengadaan, atau melakukan Pengadaan ulang, apabila terbukti adanyakolusi dalam pelaksanaan Pengadaan Proyek ini;

38.6 Panitia Pengadaan dapat melakukan Pengadaan ulang apabila tidakterdapat Peserta pengadaan yang memenuhi persyaratan setelah dilakukanevaluasi, seperti yang tercantum dalam Bagian 29 atau tidak terdapatPeserta pengadaan yang memasukkan Dokumen Penawaran.

Page 45: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

A-1

LAMPIRAN A: LEMBAR DATA PROSES PELELANGAN

Informasi pokok tentang Proses Pelelangan Proyek Kerjasama PenyediaanInfrastruktur Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau:

Nama Proyek Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau BauInstansi Pemerintah yangMemberikan Pekerjaan

Kementerian Perhubungan

Penanggung Jawab ProyekKerjasama (“PJPK”)

Menteri Perhubungan

Panitia Pengadaan BadanUsaha Proyek KerjasamaPenyediaan InfrastrukturPembangunan danPengelolaan Pelabuhan BauBauTanggal PenyerahanDokumen PenawaranLokasi PenyampaianDokumen Penawaran

[sesuai undangan]

Lokasi, Waktu dan TanggalPembukaan Sampul I

[sesuai undangan]

Lokasi, Waktu dan TanggalPembukaan Sampul II

[sesuai undangan]

Bahasa Dokumen Penawaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dalam halterdapat perbedaan maka versi Bahasa Indonesiayang berlaku

Maksimum Tarif JasaPelayanan Barang diPelabuhanHarga Pembelian ListrikJumlah Jaminan PenawaranMasa Berlaku Penawaran …. (…………… hari) hari sejak Tanggal Pemasukan

Dokumen PenawaranAsli dan Jumlah SalinanDokumen Penawaran

Satu (1) Asli, 4 (empat) Salinan Tercetak, 2 (dua)salinan elektronik (pdf) dalam flashdrive/USB(Universal Serial Bus) masing-masing dalam BahasaIndonesia dan Bahasa Inggris

Page 46: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

B-1

LAMPIRAN B: LEMBAR EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

LAMPIRAN B.1: LEMBAR EVALUASI ADMINISTRASI

Dokumen Penawaran yang disampaikan Peserta Pengadaan akan dievaluasi secaraadministrasi untuk mengecek kelengkapannya. Evaluasi Administrasi dilakukanberdasarkan sistem gugur (pass/fail) dengan kriteria sebagai berikut:

No. Kriteria1 Evaluasi Kelengkapan persyaratan Dokumen Penawaran dalam bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris

Sampul I: Proposal Administratif dan Teknis: 1 (satu) asli, 4 (empat)salinan dan 4 (empat) salinan elektronik.

Lembar 1: Pakta Integritas – sesuai Lembar D.1Lembar 2: Surat Kerahasiaan – sesuai pada Lembar D.2Lembar 3: Surat Penawaran (ditandatangani oleh Perwakilan Peserta

Pengadaan) – sesuai Lembar D.3Lembar 4: Surat Kuasa (dilegalisasi oleh notaris sesuai dengan yurisdiksi

Peserta Pengadaan atau oleh Kedutaan Besar RepublikIndonesia) – sesuai Lembar D.4

Lembar 5: Surat Jaminan Penawaran – sesuai Lembar D.5Lembar 6: Penawaran Teknis – sesuai Lembar D.6Lembar 7: Data Pendukung Tambahan – sesuai Lembar D.7Lembar 8: Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf

(Dokumen yang diparaf hanya yang asli, salinannya tidakperlu diparaf) – sesuai Lembar D.10

Lembar 9: Perjanjian Konsorsium yang telah ditandatangani dan disertaidengan Persetujuan dari Direksi dalam suatu rapat Direksisesuai dengan Anggaran Dasar dari masing-masing anggotakonsorsium (yakni dari masing-masing perusahaan atauanggota konsorsium yang menyetujui investasi untuk Proyek).

Sampul II: Penawaran Finansial: 1 (satu) asli dalam bahasa Indonesiadan bahasa Inggris (hanya dibuka untuk Peserta Pengadaanlulus evaluasi administrasi dan teknis)

Page 47: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

B-2

LAMPIRAN B.2: LEMBAR EVALUASI TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis yang disampaikan Peserta Pengadaan akan dievaluasimengenai kelengkapan, pemenuhan kriteria dan spesifikasi desain dan teknis,serta kelayakan secara teknis. Evaluasi atas penawaran teknis dilakukan dengansistem penilaian berdasarkan lembar evaluasi sebagai berikut:

Kriteria Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis Bobot (%)A. Konsep dan Metodologi1. Uraian Proyek

dan Komponen-KomponenTeknis

B. Desain dan Spesifikasi Teknis2. Desain dan

SpesifikasiTeknis

C. Komponen-Komponen Teknis3. Komponen-

KomponenTeknis

D. Rencana Konstruksi4. Jadwal dan

TahapanKonstruksi

5. MetodePelaksanaanKonstruksi

E. Rencana Operasi dan Pemeliharaan6. Jadwal dan

TahapanOperasi danPemeliharaanSistem

7. MetodePelaksanaanOperasi danPemeliharaan

F. Strategi Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan8. Rencana

Pengelolaan danPemantauanLingkungan

9. RencanaPengelolaanDampak Sosial

PASSING GRADE= 70

Page 48: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

B-3

LAMPIRAN B.3: LEMBAR EVALUASI FINANSIAL

Dokumen Penawaran Finansial akan diperiksa kelengkapannya, yang harusmencakup (i) Penawaran Biaya Jasa Penyediaan Infrastruktur Pembangunandan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, (ii) Rencana Pembiayaan Proyek, dan (iii)Model Finansial Proyek. Evaluasi penilaian dilakukan dengan sistempembobotan. Dokumen-dokumen yang akan dievaluasi adalah sebagai berikut:

1. EVALUASI PENAWARAN BIAYA PENYEDIAAN INFRASTRUKTURPEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PELABUHAN BAU BAU

2. EVALUASI RENCANA PEMBIAYAAN PROYEK3. EVALUASI MODEL FINANSIAL

Penawaran Finansial yang dinilai adalah yang memiliki Avaibility Paymentterendah.

Page 49: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-1

LAMPIRAN C: SPESIFIKASI TEKNIS DAN DESAIN

1 STANDAR KINERJA TEKNIS OPERASIONAL PELABUHANUntuk dapat memberikan pelayanan yang baik dalam penyelenggaraan transportasi laut, maka perluditetapkan standar kinerja teknis operasional pelabuhan yang dapat dijadikan sebagai alat untukmengukur tingkat keberhasilan penyelenggaraan transportasi laut, sebagai instrumen perencanaanuntuk menggambarkan kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang, sebagai instrumenperencanaan untuk mengalokasikan sumber daya/investasi, sebagai instrumen pemantauan(monitoring) dan evaluasi kinerja (performance evaluation) untuk pelaksanaan kegiatan, sebagaiinstrumen pembantu untuk pengambilan keputusan.

Indikator Kinerja Pelayanan Operasional adalah variabel-variabel Pelayanan, penggunaan fasilitas danperalatan pelabuhan. Indikator tersebut terdiri dari Waiting Time (WT) atau waktu tunggu kapal,Approach Time (AT) atau waktu pelayanan pemanduan, Effektive Time dibanding Berth Time (ET: BT),Produktivitas Kerja (T/G/J dan B/C/H), Receiving/Delivery Petikemas, Berth Occupancy Ratio (BOR)atau atau tingkat penggunaan dermaga, Shed Occupancy Ratio (SOR) atau tingkat penggunaan gudang,Yard Occupancy Ratio (YOR) atau tingkat penggunaan lapangan penumpukan, Kesiapan operasiperalatan.

2 KONDISI TEKNIS LINGKUNGAN PELABUHAN2.1 Elevasi Pasang Surut

Data elevasi pasang surut tertinggi dan terendah berdasarkan peramalan adalah sebagai berikut:Mean High Water Level (MHWL) = + 2.00 mMean Low Water level (MLWL) = + 0.00 m

2.2 Tinggi Gelombang dan Kecepatan Arus

2.2.1 GelombangTinggi gelombang rencana berdasarkan hasil simulasi perambatan gelombang laut dalam dari arahutara:Tinggi Gelombang = 1.0 mPeriode = 6.0 sBilangan gelombang = 0.086

2.2.2 ArusKecepatan arus rencana berdasarkan hasil simulasi arus pasang surut yang telah dilakukan:Kecepatan Arus (U) = 0.5 m/sKoefisien Drag = 1Koefisien Inersia = 2

3 KEBUTUHAN FASILITAS PERAIRANPemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani (dermaga penumpangatau barang yang bisa berupa barang satuan, curah atau cair), ukuran kapal, arah gelombang danangin, kondisi topografi dan tanah dasar laut, dan yang paling penting adalah tinjauan ekonomi untukmendapatkan bangunan yang paling ekonomis. Pemilihan tipe dermaga didasarkan pada tinjauanberikut:

Page 50: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-2

1. Tinjauan Topografi Daerah Pantai

Di perairan yang dangkal sehingga kedalaman yang cukup agak jauh dari darat, penggunaan jettyakan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan yang besar. Sedang di lokasi dimanakemiringan dasar cukup curam, pembuatan pier dengan melakukan pemancangan tiang di perairanyang dalam menjadi tidak praktis dan sangat mahal. Dalam hal ini pembuatan wharf adalah lebihtepat. Di suatu daerah yang akan dibangun daerah industri atau pertambangan dekat pantai, dimana daerah daratan rendah maka diperlukan penimbunan dengan menggunakan pasir hasilpengerukan di laut. Untuk menahan tanah timbunan diperlukan dinding penahan tanah. Dindingpenahan tanah tersebut dapat juga sebagai dermaga dengan menambah fasilitas tambatan, bongkar-muat, perkerasan halaman dermaga, dan sebagainya. Dermaga ini disebut bulkhead wharf (wharfpenahan tanah).

2. Jenis Kapal yang Dilayani

Dermaga yang melayani kapal kontiner (container cargo) memerlukan peralatan bongkar-muatbarang yang besar, rel khusus crane, gudang-gudang, dan lain-lain. Karena kebutuhan fasilitasbongkar muat tersebut, areal darat lebih cocok berupa timbunan. Apabila areal darat Untukmelayani kapal tersebut penggunaan pier atau jetty akan lebih ekonomis.

3. Daya Dukung Tanah

Kondisi tanah sangat menentukan dalam pemilihan tipe dermaga. Pada umumnya tanah di dekatdaratan mempunyai daya dukung yang lebih besar daripada tanah di dasar laut. Dasar lautumumnya terdiri dari dari endapan yang belum padat. Ditinjau dari daya dukung tanah, pembuatanwharf atau dinding penahan tanah lebih menguntungkan. Tetapi apabila tanah dasar berupakarang, pembuatan wharf akan mahal karena untuk memperoleh kedalaman yang cukup di depanwharf diperlukan pengerukan. Dalam hal ini pembuatan pier akan lebih murah karena tidakdiperlukan pengerukan dasar karang.

Dengan melihat kondisi di lapangan dan mengacu kepada pertimbangan-pertimbangan diatasdipilihlah tipe pier atau jetty untuk struktur dermaga karena dinilai lebih ekonomis. Hal tersebutdapat dilihat dari kondisi pantai yang curam dan jenis kapal yang dilayani adalah kargo denganspesifikasi 30.000 DWT.

3.1 Perencanaan Layout dan Elevasi Penting

Dermaga berfungsi sebagai tempat membongkar-muat (loading-unloading) dan berlabuh (berthing).Dasar pertimbangan dalam perencanaan dermaga:1. Arah angin, arah arus, dan perilaku kestabilan pantai.

2. Panjang dan lebar dermaga disesuaikan dengan kapasitas/jumlah kapal berlabuh.

3. Letak dermaga dipilih sedemikian rupa sehingga paling menguntungkan terhadap fasilitas darat

yang tersedia dengan mempertimbangkan kedalaman perairan.

4. Elevasi lantai dermaga dengan memperhitungkan kondisi pasang surut dan gelombang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dermaga diuraikan di bawah ini.1. Elevasi Dermaga

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dermaga adalah elevasi dermaga. Elevasidermaga dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat pasang tinggi air tidak melimpas ke permukaandermaga. Penentuan elevasi lantai dermaga sesuai dengan kondisi pasang surut yaitu:

Page 51: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-3

E = MHWL + 1/2H + Fdengan:E = Elevasi dermagaMHWL = Mean High Water Level, elevasi pasut tertinggi. (3.56m)H = tinggi gelombang. (1.0m)F = free board, tinggi jagaan (0.5-1.0 m)

Dari data-data yang dimiliki didapatkan elevasi dermaga:E = 2.00 + ½(1.0) + 1.00 = 3.5 m

2. Panjang Dermaga

Penentuan kebutuhan panjang dermaga ditentukan oleh arus bongkar muat berdasarkan jeniskomoditi, volume barang, dan jenis kemasan, dimana penentuan kebutuhan fasilitas tiap tahapanpengembangan dibagi menjadi tiga masa rencana, yaitu:a. Kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk 5 tahun kedepan;

b. Kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk 10 tahun kedepan, dan;

c. Kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk 20 tahun kedepan.

Dalam perhitungan kebutuhan dermaga diperlukan pengetahuan mengenai karakterisitik kapal yangakan digunakan dalam perencanaan seperti panjang (loa), lebar dan draft.

Peningkatan kinerja operasional pelabuhan yang meliputi BOR, jumlah jam operasi, jumlah gang,serta produktifitas alat/gang mempengaruhi kebutuhan dermaga pada pelabuhan yang dikaji. Padakasus Pelabuhan Baubau, terdapat tiga jenis angkutan utama yaitu angkutan penumpang,angkutan barang umum dan angkutan peti kemas.

Perhitungan tiap tahapan pengembangan panjang dermaga Pelabuhan Murhum Baubau lebihlengkapnya disajikan pada Tabel 1.Tabel 1 Kebutuhan Pengembangan Dermaga Pelabuhan Murhum Baubau

No Uraian Satuan Eksisting2015

Pendek2016-2020

Menengah2016-2025

Panjang2016-2035

1 Bongkar muat conta iner TEUS 18.466 29.760 41.054 63.6422 Jumlah efekti f kerja per hari jam 12 14 14 183 Berth Occupancy Ratio % 107 60 55 554 Produktivi tas crane darat per jam box 5 8 10 125 Produktivi tas crane darat per hari box 60 112 140 2166 Jenis Kapal Singgah GT 5.000 7.000 10.000 15.0007 Pendekatan Panjang Dermaga (ukuran kapal ) m 180 130 145 1608 Kapas i tas Kapal box 206 288 412 6189 Ship ca l l per tahun kal i 90 104 100 104

10 Tota l Kebutuhan Efekti f Hari Kerja seluruh tambatan hari 290 447 535 54111 Jumlah hari kerja hari 330 330 330 33012 Jumlah Dermaga Conta iner berth 1 2 2 213 Tota l Panjang dermaga kapal peti kemas m 180 260 290 320

1 Bongkar muat cargo Ton 708.954 1.001.306 1.291.091 1.847.8432 Produktivi tas gang per jam Ton 15 15 25 353 Produktivi tas gang per hari Ton 180 210 350 6304 Berth Occupancy Ratio % 68 70 70 705 Jumlah Gang per hari gang 12 14 11 96 Kebutuhan Panjang Dermaga Cargo m 878 1.032 798 6357 Jenis Kapal Singgah GT 1.000 2.000 3.000 5.0008 Pendekatan Panjang Dermaga (ukuran kapal ) m 68 100 110 1309 Jumlah Dermaga Cargo berth 13 11 8 5

10 Tota l Panjang dermaga kapal cargo m 884 1.100 880 650

Terminal Peti Kemas

Terminal Multi Purpose

Page 52: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-4

3. Lebar Dermaga

Lebar dermaga ditentukan bedasarkan peralatan dan kebutuhan bongkar muat barang di atasdermaga. Dalam hal ini alat-alat yang disediakan. Dalam studi ini lebar dermaga di desain sepanjang20 m untuk memenuhi kebutuhan bongkar muat kontainer.

3.2 Alur Pelayaran

1. Panjang Alur

Panjang alur pelayaran tergantung dari topografi dasar perairan (bathimetri) dan kedalaman aluryang diinginkan, sedangkan arah alur pelayaran tergantung dari arah angin dominan, topografidasar perairan, dan material dasar perairan. Berdasarkan pada karakteristik geografis Baubau,kedalaman alur pelayaran di Selat Masiri dan Selat Buton berkisar antara 10 – 20 meter denganlebar alur pelayaran yang cukup memadai. Sedangkan arah alur pelayaran adalah dari arah baratdaya Pelabuhan Baubau dan khusus alur dari Kendari, alur pelayaran dari arah utara pelabuhan.

2. Lebar Alur

Dengan menggunakan kapal standar sebagaimana ditetapkan dalam rencana pengembangan, makakebutuhan alur pelayaran didasarkan pada untuk ukuran kapal maksimum yaitu kapal denganukuran 15.000 DWT. Dengan asumsi alur pelayaran adalah dua jalur dengan alur pelayaran relatifpanjang dengan kondisi alur kapal sering berpapasan, maka direncanakan lebar alur pelayaransebesar = (7 x 24m) + 30m = 198 meter. Dengan penetapan lebar alur pelayaran sebesar 14,5 mil(232 meter), alur pelayaran Pelabuhan Baubau cukup untuk memenuhi kebutuhan pelayaransampai dengan jangka panjang.

3. Kedalaman alur

Kedalaman air diukur terhadap muka air referensi nilai rata-rata dari muka air surut terendah padasaat pasang kecil (neap tide) dalam periode panjang yang disebut LLWL (Lowest Low Water Level),agar kapal dapat masuk dan keluar dengan lancar pada saat muka air rendah. Kedalaman alurpelayaran berdasarkan Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities InJapan ditentukan dengan rumus:

D = d + 0.5H + s + cKeterangan:

d : Draft kapal (meter)D : Kedalaman pelabuhan pada saat muka air terendah (meter)H : Tinggi gelombang maksimum diambil 1.5 ms : Squat (tinggi ayunan kapal yang berlayar, tergantung besarnya kapal),

dimana s dan C diambil 0.5 untuk kapal >1.000 GTc : Clearance sebagai pengaman, antara 25 – 100 cm, tergantung kondisi

kekerasan dasar perairan

Perhitungan kedalaman alur pelayaran didasarkan kepada pertimbangan draft kapal maksimum(kapal peti kemas 15.000 DWT) adalah 8,7 meter. Berdasarkan pada kebutuhan draft kapal ini,direncanakan sisi luar dermaga dengan kedalaman minimum 9 meter.

3.3 Dimensi Kolam Pelabuhan

Untuk memenuhi syarat-syarat kolam pelabuhan harus direncanakan sekurang-kurangnya sesuaidengan kriteria sebagai berikut:

Page 53: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-5

a. Kedalaman KolamPerairan kolam harus memiliki kedalaman yang cukup supaya kapal-kapal dapat keluar-masukdengan aman pada saat air surut terendah (LLWL). Kedalaman kolam dihitung dengan persamaan dibawah ini.

h = d + ½H + Cdengan:h = Kedalaman kolam pelabuhan saat surut terrendah.d = draft = tinggi bagian kapal yang terrendam air pada saat muatan penuh (8.2 m)H = Tinggi gelombang rencana (1.0 m)C = keel clearence = sebagai pengaman, diambil nilai 10-100 cm.

Dari data-data yang dimiliki didapatkan kedalaman kolam putar:h = 11.0 + ½(1.0) + 0.5 = 12.0 m

b. Diameter Kolam Putar (Turning Basin)Kawasan kolam tempat kapal melakukan gerak putar untuk berganti haluan harus direncanakansedemikian rupa sehingga memberikan ruang cukup luas dan kenyamanan.

Diameter putar turning basin yang ideal adalah:D = 2 x LOA

dengan:D = diameter putar turning basin.LOA = length overall = panjang total kapal (185 m)

Dari data-data yang dimiliki didapatkan diameter kolam putar:D = 2 x 185 = 370 m

c. Lebar AlurLebar alur pelabuhan yang ideal untuk 2 kapal sering berpapasan adalah:

D = 7.6Bdengan:B = Lebar kapal terbesar yang akan masuk pelabuhan. (27.5)

Dari data-data yang dimiliki didapatkan lebar alur:B = 7.6 x 27.5D = 209 ~ 210 m

d. Luas Kolam Pelabuhan

Perencanaan luas kolam harus menunjang kemudahan manuver kapal dan dapat menampungkegiatan yang dilakukan oleh kapal mulai dari kedatangan sampai berangkat. Formula perhitungankebutuhan luas kolam pelabuhan adalah:

A = A kolam putar + A sandar kapal

Berdasarkan pada asumsi kapal maksimum (Peti Kemas dan Barang Umum) pada masing-masingtahapan pengembangan, diperhitungkan kebutuhan luar area dalam wilayah pelabuhan yangmeliputi area alur pelayanan dari dan ke pelabuhan, tempat sandar, kolam putar, tempat labuh,pindah labuh kapal, alih muat kapal, area penempatan kapal mati, area keperluan darurat,percobaan berlayar, luas kolam pelabuhan dijabarkan pada Tabel 2.

Page 54: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-6

Tabel 2 Perhitungan Kebutuhan Area Perairan Pelabuhan Baubau

No Uraian Satuan

Pendek(2014-2018)

Menengah(2014-2023)

Panjang(2014-2033)

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

1Karakteristik KapalDesain/Standara. Ukuran DWT 7,000 2,000 10,000 3,000 15,000 5,000b. LOA (Panjang), L m 109 81 135 92 158 109c. Beam (lebar), B m 20.1 12.7 20.8 14.2 23.3 16.4d. Draft minimum, D m 6.8 4.9 7.6 5.7 8.7 6.8

2 Jumlah Kapal dilayania. Kedatangan unit 7 7 7 7 8 7b. Sandar, N unit 7 7 7 7 8 7c. Labuh unit 1 1 1 1 1 1d. Alih Muat unit 1 1 1 1 1 1e. Kapal Mati unit 1 1 1 1 1 1

3 Panjang Dermagaa. Panjang Eksisting, Le m 180 512 260 576 320 562b. Panjang rencana, Lr m 260 576 320 562 320 630c. Panjang Tambahan, Lt m 80 64 60 - - 68

4 Dimensi AlurPanjang Alur (Lalur)eksisting m 17,000 17,000 17,000 17,000 17,000 17,000Lebar Alur eksisting m 232 232 232 232 232 232Lebar Alur ukuran kapala. 1-way m 101 64 104 71 117 82b. 2-ways m 171 119 176 129 193 145Kedalaman Alur m 9-12 9-12 9-12 9-12 9-12 9-12

5 Dimensi Kolama. Areal Alur Pelayarandari dan ke Pelabuhan Ha 359 245 369 268 407 359b. Areal Tempat Sandar

Lebar m 164 122 203 138 237 164Panjang m 196 146 243 166 284 196Luas untuk 1 kapal m2 32,079 17,715 49,208 22,853 67,403 32,079Luas Total Ha 22 12 34 16 54 22

c. Areal Kolam Putar -Diameter (dgn tunda) m 218 162 270 184 316 218Luas Ha 26 14 40 19 63 26Diameter (tanpa

tunda)m 327 243 405 276 474

327Luas Ha 59 32 90 42 141 59

d. Areal Tempat Labuh -Jari-jari m 180 140 211 156 240 180

Luas m2 101,562 61,928 139,33

7 76,650 181,257

101,562

Luas Total Ha 10 6 14 8 18 10e. Areal Pindah LabuhKapal

Jari-jari m 180 140 211 156 240 180

Luas m2 101,562 61,928 139,33

7 76,650 181,257

101,562

Luas Total Ha 10 6 14 8 18 10f. Areal Alih Muat Kapal Ha 10 6 14 8 18 10g. Areal PenempatanKapal Mati Ha 5 6 14 8 18 5h. Areal Keperluan Ha 5 3 7 4 9 5

Page 55: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-7

No Uraian Satuan

Pendek(2014-2018)

Menengah(2014-2023)

Panjang(2014-2033)

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

Keadaan Darurati .Areal PercobaanBerlayar Ha 30 15 38 19 49 30

Lebar (Minimum) m 171 119 176 129 193 171Panjang (Minimum) m 1,744 1,296 2,160 1,472 2,528 1,744

j. Luas kolam pelabuhanDengan tunda 48.58 26.83 74.52 34.61 116.66 48.58Tanpa tunda 81.24 44.86 124.62 57.88 195.09 81.24

Gambar 1Denah Pengembangan Dermaga dan Trestle

4 KEBUTUHAN FASILITAS DARAT4.1 Lapangan Penumpukan Peti Kemas

Lapangan penumpukan peti kemas/Container Yard (CY) harus memiliki luasan yang cukup untukmenampung peti kemas yang datang maupun yang akan diangkut. Letak lapangan ini sebaiknya dekatdengan dermaga untuk mengurangi perjalanan dari traktor-trailer. Luas area penumpukan dihitungdengan pendekatan sebagai berikut:

{Bongkar muat pertahun X prosentase penumpukan di area terbuka X waktu tinggal X kebutuhanruang X Fk X (1 + faktor keamanan)}/ jumlah hari kalender per tahun X rata rata tinggi tumpukan)

di mana Fk = 1,25 adalah faktor musim sibuk (peak season factor).

Selain pendekatan yang dilakukan diatas dilakukan juga pendekatan jumlah penumpukan petikemasyang terdpat di Pelabuhan Baubau pada jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang.Pendekatan ini menghasilkan jumlah kebutuhan luasan yang diperlukan per TEUS (ARPTEU). Hasilperhitungan yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 3.Tabel 3 Luas Container Yard (m2) untuk setiap Tahap PengembanganTahun ATF CMPY ATT ARPTEU RAMSH RSCF HCR NTSR GTSAR CPA

(ton/th) (TEU) (hari) (m2) (TEU) (m2) (m2) (m2)2020 473.467 31.564 4 7,5 0,6 25 346 2.594 4.324 5.405

Page 56: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-8

Tahun ATF CMPY ATT ARPTEU RAMSH RSCF HCR NTSR GTSAR CPA(ton/th) (TEU) (hari) (m2) (TEU) (m2) (m2) (m2)

2025 687.498 45.833 4 7,5 0,6 25 502 3.767 6.279 7.8482035 1.216.101 81.073 4 7,5 0,6 25 888 6.664 11.106 13.882

4.2 Pelabuhan Barang Umum/Multipurpose

Perhitungan luas area warehouse dihitung berdasarkan bongkar muat barang di mana denganpendekatan luas gudang tertutup adalah {Bongkar muat per tahun x prosentase penumpukan di gudangx waktu tinggal x kebutuhan ruang x 1.25 x (1+ faktor keamanan)}/ jumlah hari kalender per tahun xrata rata tinggi tumpukan), di mana 1,25 adalah faktor perhitungan pada waktu sibuk. Perbandinganluas areal warehouse dengan transit shed adalah 1:2 dengan skenario komposisi barang sebagaimanadijabarkan pada Tabel 4.Tabel 4 Komposisi Penanganan Barang di PelabuhanKomposisi Barang Pendek Menengah Panjangdisimpan di Gudang 20% 20% 10%disimpan di OpenStorage 10% 10% 10%langsung dibawa 70% 70% 80%

Hasil perhitungan yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 5.Tabel 5 Luas Transit Shed, Warehouse, dan Open Storage untuk Dermaga Multi Purpose yang

Diperlukan pada Tiap Tahap Pengembangan (m2)Storage Tahun ATF ATTS ATT DOC ASH RCSF HCR NHVR GHVR ASAR1 ASAR2 DSA

(ton/th) (ton/th) (hari) (ton/m3) (m) (ton) m3 m3 m2 m2 m2

2020 1.088.340 217.668 6 0,7 4 40 3578 5112 6134 1533 2147 30062025 1.544.458 308.892 6 0,7 4 40 5078 7254 8705 2176 3047 42652035 2.890.237 289.024 6 0,7 4 40 4751 6787 8145 2036 2851 3991

Open Storage2020 1.088.340 108.834 10 1 2,5 50 2982 2982 3578 1431 2004 3.0062025 1.544.458 154.446 10 1 2,5 50 4231 4231 5078 2031 2843 4.2652035 2.890.237 289.024 10 1 2,5 50 7918 7918 9502 3801 5321 7.982

Transit Sheddan Ware

House

Tabel 6 Rekapitulasi Kebutuhan Transit Shed, Ware House, dan Open Storage

Tahun TransitShed

WareHouse

OpenStorage

2020 2.100 1.100 3.0062025 2.900 1.500 4.2652035 2.700 1.400 7.982

4.3 Parkir Kendaraan

4.3.1 Parkir TrukUntuk perhitungan luas areal parkir truk untuk setiap pengembangannya dapat lihat sebagai berikutdengan asumsi: Waktu menunggu maksiumum (jam) = pada jangka pendek dan menengah 4 jam, pada jangka

panjang 3 jam

Jam kerja bongkar muat (jam) = pada jangka pendek 15 jam, jangka menengah 18 jam, dan

jangka panjang 18 jam

Tipe Truk yang dipergunakan:

- Panjang truk = 20 feet

Page 57: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-9

- Daya muat = 20 ton

- Truk + ruang gerak truk = 54 m²

Hari kerja = 365 hari dalam setahun

Tabel 7 Kebutuhan Parkir Truk Cargo

DermagaBongkar MuatBarang per jam

(ton)

JumlahTruk

Parkir

LuasLahan(m2)

Tahap 1 220 26 1.404Tahap 2 260 29 1.566Tahap 3 487 52 2.808

4.3.2 Parkir Non Truk Parkir Kendaraan Non Bus

Mobil + Ruang Gerak Mobil = 14,4 m²

Jumlah Karyawan = 61 orang

Jumlah Mobil Karyawan = 15 unit

Jumlah Mobil Tamu = 15 unit

Jumlah Mobil Penumpang Maksimum = 20 unit

Jumlah Total = 50 unit

Jadi kebutuhan luas lahan parkir = Jumlah Total Mobil x Ruang Gerak Mobil = 720 m²

4.4 Perkantoran

Berdasarkan kondisi yang terdapat dilapangan kebutuhan karyawan untuk setiap 750.000 TEUS(kontainer) dibutuhkan 165 karyawan, kebutuhan karyawan untuk Pelabuhan Baubau berdasarkanproyeksi kebutuhan petikemas dan Cargo adalah 54 orang karyawan. Adapun perkiraan jumlahkaryawan / kelompok kerja per sub bidang, yaitu:- Pusat administrasi pelabuhan : 20 orang, 4 kelompok kerja

- Pusat bea cukai : 4 orang, 2 kelompok kerja

- Admistrasi pelabuhan pembantu: 12 orang, 3 kelompok kerja

- E M K L : 4 orang, 2 kelompok kerja

- Amenities : 4 orang, 2 kelompok kerja

- Keagenan : 2 kelompok kerja

- Terminal Penumpang:

2.907 orang

6 pemberangkatan

485 orang/pemberangkatan

1,5 faktor arus maksimum

- Karantina : 10 orang

Luas ruang kerja / kel.kerja = 45 m² Luas ruang kerja / kel.kerja + R.Meeting = 60 m² Luas sirkulasi (%) dari luas lantai efektif = 40% Luas ruang keagenan / kel kerja + R.Meeting = 30 m² Luas lantai ruang tunggu penumpang (m²) / penumpang = 2,4 m² Luas perkantoran untuk Terminal Penumpang = 120 m²

Page 58: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-10

Luas lantai ruang karantina (m²) / orang = 1,8 m² Luas perkantoran untuk Karantina = 100 m²

Tabel 8 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Perkantoran

Rekapitulasi Kantor Luas EfektifLantai (m2)

LuasSirkulasi

(m2)Total (m2)

- Pusat administrasi pelabuhan 240 96 336- Pusat bea cukai 120 48 168- Gedung terminal kontainer 180 72 252- Pusat bea cukai pembantu 60 24 84- Imigrasi 60 24 84- E M K L 120 48 168- Amenities 120 48 168- Keagenan 60 24 84- Terminal Penumpang 1,283 120 1,403- Karantina 118 118

Total 2.865

5 REKAPITULASI KEBUTUHAN FASILITAS DARATANRekapitulasi kebutuhan fasilitas daratan pada Pelabuhan Baubau yang didasarkan pada perhitunganstandar kebutuhan ruang dengan prediksi kebutuhan masa datang (sesuai jangka pengembangan) sertamemperhatikan ketersediaan lahan eksisting dijabarkan pada Tabel 9.Tabel 9 Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Daratan Pelabuhan Baubau

No Uraian Satuan Eksisting2015

Jgk Pendek2016-2020

Jgk Menengah2016-2025

Jgk Panjang2016-2035

1Dermaga kapalcontainer m 130 260 320 480

2 Dermaga kargo umum m 680 1.200 990 1.040

3Lapangan PenumpukanPeti Kemas m2 20.661 5.500 7.900 13.900

6Gudang Cargo (CargoWarehouse) m2 0 1.100 1.500 1.400

7 Open Storage m2 0 3.006 4.265 7.9828 Transit Shed m2 0 2.100 2.900 2.7009 Lapangan parkir truk m2 0 1.404 1.566 2.80810 Lapangan parkir umum m2 2.856 4.000 4.000 4.00011 Terminal penumpang m2 780 1.080 2.160 2.160

6 PERALATAN PENUNJANGKebutuhan alat dan peralatan di Pelabuhan Baubau khususnya untuk mendukung operasional terminalpeti kemas disesuaikan dengan besaran demand pada setiap tahapan pengembangan pelabuhan.Kebutuhan peralatan ini juga disesuaikan dengan kondisi ketersediaan lahan dengan memperhatikanketersediaan lahan pelabuhan yang cukup terbatas. Kebutuhan peralatan di Terminal Peti KemasPelabuhan sampai dengan jangka panjang dijabarkan pada Tabel 10.Tabel 10 Kebutuhan Peralatan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau

No Uraian Satuan Eksisting2015

Jgk Pendek2016-2020

Jgk Mngah2016-2025

Jgk Panjang2016-2035

1 Crane 40 Ton unit 0 0 0 12 Crane 25 Ton unit 1 1 1 13 Crane 5 Ton unit 0 1 0 04 Crane 3 Ton unit 0 1 0 05 Reach Stacker 42 Ton unit 0 0 1 0

Page 59: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

C-11

No Uraian Satuan Eksisting2015

Jgk Pendek2016-2020

Jgk Mngah2016-2025

Jgk Panjang2016-2035

6 Top Leader 36 Ton unit 0 0 1 27 Bottom Lift 15 Ton unit 0 0 1 08 Forklift 2 Ton unit 0 2 2 29 Forklift 3 Ton unit 1 1 1 110 Forklift 5 Ton unit 1 1 1 111 Head Truck unit 4 6 4 412 Mobile Crane 40 Ton unit 0 1 0 013 Transtainer unit 0 0 0 1

Page 60: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-1

LAMPIRAN D: ISI SAMPUL I - DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

LEMBAR D.1: PAKTA INTEGRITAS

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : __________________________

Bertindakuntuk danatas nama

: PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilihyang sesuai dan cantumkan nama]

2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : __________________________

Bertindakuntuk danatas nama

: PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilihyang sesuai dan cantumkan nama]

3. ...... [dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggotakemitraan/KSO]

dalam rangka Pengadaan Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan PelabuhanBau Bau, dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesionaluntuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalamDaftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]

Page 61: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-2

LEMBAR D.2: SURAT KERAHASIAAN

[Kepala Surat Penerima Informasi]

[Tanggal]

Kepada Yth:Panitia Pengadaan Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan BauBau[Alamat]

PERJANJIAN UNTUK MENJAGA SEGALA INFORMASI RAHASIA YANG BERKAITANDENGAN PROSES PENGADAAN DAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL

Kami, [nama perusahaan/ Peserta Pengadaan/ kontraktor/ konsultan/ advisor/banker],suatu perusahaan yang didirikan di [negara] dan memiliki kantor di [alamat usaha](selanjutnya disebut sebagai “Penerima Informasi”) dalam pertimbangan bahwaPemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, atau instansi-instansinya,wakil-wakilnya, atau agen-agennya (“Pemerintah”) mengungkapkan kepada kamiInformasi Rahasia (sebagaimana didefinisikan dibawah) dan/atau menyebabkansehingga Informasi Rahasia tersebut diungkapkan kepada kami, dengan ini setuju danberjanji untuk dan atas nama Penerima Informasi dan para direkturnya, pejabatnya,karyawannya dan penasehatnya, sebagai berikut:

1. “Informasi Rahasia” berarti semua informasi yang dinyatakan sebagai rahasiaatau yang karena sifatnya secara implisit bersifat rahasia. Informasi Rahasiamencakup semua informasi dari setiap hal yang berkaitan dengan ProyekKerjasama Proyek Pembangunan Dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, sesuaidengan Dokumen Permintaan Proposal (“Proyek”) yang diterima oleh PenerimaInformasi dan disampaikan kepada Penerima dengan cara apapun, termasuknamun tidak terbatas pada semua usulan, tanggapan, diskusi, masukan dankomentar atas dan/atau yang berkaitan dengan Dokumen Permintaan Proposal.Informasi Rahasia akan mencakup informasi yang disebutkan di atas berkaitandengan Proyek terlepas dari bentuk, format atau media termasuk, namun tidakterbatas pada, tulisan, lisan, atau informasi bentuk lainnya dan juga termasukinformasi yang disampaikan atau diperoleh melalui penglihatan atau pertukarandokumen-dokumen, presentasi, pameran, pertemuan atau surat menyurat (posdan/atau surat elektronik/email).

2. Penerima Informasi mengakui, mengetahui dan menyetujui bahwa InformasiRahasia yang diterima semata-mata bertujuan untuk mengevaluasikeikutsertaannya dalam Proses Pengadaan Proyek dan bersifat rahasia. PenerimaInformasi wajib merahasiakan dan tidak akan mengungkapkan, baik secaralangsung ataupun tidak langsung, kepada seseorang atau badan usaha,termasuk namun tidak terbatas kepada media, hal-hal sebagai berikut:

(a) Informasi Rahasia apapun;

(b) keterangan bahwa Peserta Pengadaan telah menerima Informasi Rahasia;dan/atau

(c) keterangan bahwa sedang diadakan diskusi antara Penerima Informasidan Pemerintah atau instansi-instansinya, wakil-wakilnya atau agen-agennya ataupun keterangan mengenai status, persyaratan/kondisiperjanjian, atau keterangan lainnya tentang diskusi tersebut, kecualiditentukan lain oleh persyaratan dan ketentuan di dalam SuratKerahasiaan ini. Penerima Informasi akan menerapkan tingkat kehati-hatian tertinggi untuk menjaga agar tidak terjadi pengungkapan ataupenggunaan Informasi Rahasia secara tidak sah, dan wajib menjagakerahasiaan dari Informasi Rahasia terhadap semua pihak ketiga.Selanjutnya, Penerima Informasi tidak boleh membuat salinan dariInformasi Rahasia tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dariPemerintah, yang untuk tujuan tersebut menunjuk Ketua PanitiaPengadaan sebagai wakilnya.

Page 62: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-3

3. Penerima Informasi akan menetapkan prosedur pengelolaan dan keamananuntuk memastikan bahwa Informasi Rahasia hanya dapat diakses oleh paradirektur, pejabat, karyawan dan/atau Pihak Ketiga (sebagaimana didefinisikan dibawah) dari Penerima Informasi yang memang membutuhkan Informasi Rahasiatersebut semata-mata dalam rangka menyiapkan Dokumen Penawaran(sebagaimana didefinisikan dalam Dokumen Permintaan Proposal) untuk Proyek.

4. Penerima Informasi harus memastikan bahwa semua direktur, pejabat dan/ataukaryawan dari Penerima Informasi serta para penasehat profesional, konsultandan penyedia jasa lainnya (“Pihak Ketiga”) yang ditugaskan atau diminta olehPenerima Infromasi untuk membantu dalam penyusunan Dokumen Penawaranuntuk Proyek (atau bagian daripadanya), yang juga merupakan penerimaInformasi Rahasia, wajib mematuhi hukum Indonesia dan wajib menandatanganiSurat Kerahasiaan lebih lanjut untuk menjaga Informasi Rahasia tersebutapabila diinstruksikan oleh Pemerintah atau agennya untuk melakukan haltersebut. Penerima Informasi wajib dalam hal apapun memastikan bahwa paradirektur, pejabat dan/atau karyawan dari Penerima Informasi dan Pihak Ketiga,termasuk para pegawai dan agen dari Pihak Ketiga, kepada siapa InformasiRahasia tersebut diungkapkan, adalah terikat dan mematuhi kewajiban menjagakerahasiaan dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam Surat Kerahasiaanini.

5. Penerima Informasi selanjutnya wajib memastikan bahwa para direktur, pejabatdan/atau karyawan Penerima Informasi dan Pihak Ketiga, termasuk parapegawai dan agen dari Pihak Ketiga, akan menjaga kerahasiaan dari InformasiRahasia sepanjang waktu dan bahkan setelah mereka tidak lagi bekerja padaPenerima Informasi atau Pihak Ketiga sampai waktu ketika Informasi Rahasiaatau bagian dari Informasi Rahasia tersebut telah menjadi informasi publik, yangbukan disebabkan oleh cidera janji atau kelalaian Penerima Informasi atau PihakKetiga atau salah satu karyawan atau agen mereka.

6. Semua Informasi Rahasia yang tertulis atau bagian-bagian yang termuat didalam Informasi Rahasia (termasuk salinan elektronik) bersama dengan setiapanalisa, laporan atau dokumen lainnya atau material apapun sebagaimanaberada dalam kepemilikan, kekuasaan atau kendali Penerima Informasi wajibdikembalikan kepada Pemerintah atau dihancurkan bilamana diminta oleh danatas pilihan dari Pemerintah. Dalam hal penghancuran Informasi Rahasiadilakukan, maka Penerima Informasi wajib segera memberikan pernyataansecara tertulis kepada Pemerintah bahwa penghancuran tersebut telahdilakukan. Penerima Informasi tidak lagi dapat menggunakan atau menyimpanInformasi Rahasia tersebut dalam bentuk apapun.

7. Pembatasan di atas terhadap Penerima Informasi tidak berlaku untuk setiapInformasi Rahasia yang tersedia atau akan tersedia untuk publik dalam bentukpublikasi tercetak yang beredar umum di Indonesia yang bukan disebabkan olehtindakan atau cidera janji dari Penerima Informasi atau agen atau karyawanPenerima Informasi.

8. Penerima Informasi mengakui dan menyetujui bahwa setiap pelanggaranterhadap Surat Kerahasiaan ini akan mengakibatkan kerugian yang substansialdan tidak dapat diperbaiki bagi Pemerintah dan, karena itu, dalam hal terjadipelanggaran tersebut, sebagai tambahan dari ganti rugi yang mungkin adaberdasarkan hukum atau hal serupa lainnya, Pemerintah memiliki hak atas gantirugi yang spesifik dan ganti rugi lainnya yang setara tanpa perlu membuktikankerugian, menerbitkan jaminan atau keamanan lainnya. Penerima Informasiwajib mengganti kerugian dan membebaskan Pemerintah, para mitranya,karyawan, agen dan kontraktor independen dari dan terhadap setiap dan semuaklaim, biaya, kerugian (baik langsung atau tidak langsung), kehilangan,pengeluaran dan kewajiban, termasuk biaya pengadilan dan biaya hukum yangwajar, yang terkait dengan atau timbul sebagai akibat dari pelanggaran PenerimaInformasi terhadap Surat Kerahasiaan ini, atau pengeluaran yang dibebankankepada Pemerintah dalam pelaksanaan Surat Kerahasiaan ini.

Page 63: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-4

9. Kegagalan atau penundaan oleh Pemerintah dalam melaksanakan setiap hak,kekuasaan atau hak istimewa yang dimiliki oleh Pemerintah berdasarkanperjanjian ini tidak akan dianggap sebagai pengesampingan, atau pelaksanaansalah satu atau sebagian dari hak, kekuasaan atau hak istimewa tersebut tidakakan menghalangi pelaksanaan selanjutnya dari hak, kekuasaan atau hakistimewa lainnya.

10. Penerima Informasi mengakui bahwa Pemerintah tidak menjamin keakuratan,kelengkapan atau kecukupan dari Informasi Rahasia dan tidak memilikikewajiban atau tanggung jawab apapun atas setiap kesalahan atau kelalaianyang dilakukan dan/atau atas keputusan yang dibuat oleh Penerima Informasiberdasarkan pada Informasi Rahasia.

11. Surat Kerahasiaan ini tidak akan menyebabkan suatu kemitraan, usahapatungan atau hubungan majikan dan karyawan antara para pihak ataumenjadikan salah satu pihak sebagai agen pihak lainnya dan tidak ada pihakyang akan menandatangani atau memiliki kewenangan untuk menandatanganisetiap perjanjian atau membuat pernyataan atau jaminan atas nama dari ataumenjamin kredit dari ataupun mengikat atau menjadikan pihak lain tunduk padaSurat Kuasa ini.

12. Surat Kerahasiaan ini memuat seluruh pemahaman antara para pihaksehubungan dengan penjagaan Informasi Rahasia dan menggantikan semuakomunikasi dan pemahaman sebelumnya tentang Informasi Rahasia. Tidak adapengesampingan, perubahan, modifikasi, atau amandemen yang akan mengikatatau berlaku untuk tujuan apapun kecuali dan sampai dibuat secara tertulis danditandatangani oleh kedua belah pihak.

13. Setiap ketentuan (atau bagian daripadanya) dari Surat Kerahasiaan ini harusditafsirkan secara terpisah dan berdiri sendiri satu sama lain. Oleh karena itu,apabila ada ketentuan terhadap Surat Kerahasiaan ini yang dianggap tidak dapatdilaksanakan atau tidak sah, ketentuan tersebut akan menjadi tidak efektifsejauh hal yang tidak dapat dilaksanakan atau ketidaksahan tersebut, tanpamempengaruhi ketentuan lainnya dari Surat Kerahasiaan ini.

14. Surat Kerahasiaan ini dan semua hak dan kewajiban para pihak diatur danditafsirkan sesuai dengan hukum Indonesia dan kedua belah pihak tundukkepada yurisdiksi non-eksklusif dari pengadilan Indonesia.

15. Setiap pemberitahuan yang perlu diberikan oleh setiap pihak berdasarkan SuratKerahasiaan ini wajib dibuat secara tertulis yang dikirimkan melalui pos tercatatatau melalui kurir atau melalui email atau melalui faksimili dan akan dianggapefektif apabila dikirimkan melalui pos atau kurir, tujuh puluh dua (72) jamsetelah diposkan atau dikirimkan baik diterima atau tidak diterima, atau, apabilamelalui email atau melalui faksimili, dua puluh empat (24) jam setelahpengiriman ke alamat email atau nomor faksimili. Setiap pihak harus memberitahu pihak lainnya mengenai perubahan alamat, nomor telepon atau faksimiliatau alamat email dalam waktu empat puluh delapan (48) jam sejak perubahantersebut.

16. Setiap pelanggaran atau pengabaian terhadap Janji ini juga dapatmengakibatkan Penerima Informasi dikenakan tuntutan berdasarkan hukumIndonesia.

17. Surat Kerahasiaan ini akan berlaku sampai dengan tanggal penandatangananPerjanjian Kerjasama Proyek.

Tandatangan: [Materai Rp. 6.000,00]

_______________________________________Ditandatangani oleh: [Nama lengkap perwakilan Penerima Informasi]Jabatan: [Jabatan]

Page 64: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-5

Untuk dan atasnama:

[Nama Penerima Informasi]

Saksi: [Nama lengkap dalam huruf Balok]

Tandatangan Saksi: ________________________________________

Page 65: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-6

LEMBAR D.3: SURAT PENAWARAN

[Kepala Surat Peserta Pengadaan]

Tanggal: [Masukkan Tanggal]

Kepada Yth:Panitia Pengadaan Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan PelabuhanBau Bau[Alamat]

PENAWARAN UNTUK PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAANPELABUHAN BAU BAU

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, [sebutkan nama lengkap dan gelar/jabatanPerwakilan Peserta Pengadaan], bertindak sebagai Perwakilan Peserta Pengadaan(“Perwakilan Peserta Pengadaan”) dari [sebutkan nama PesertaPengadaan/Konsorsium], dengan anggota sebagai berikut:

[…………] sebagai Anggota Utama, dengan […….] % kepemilikan saham,

dan para anggota konsorsium lainnya sebagai berikut:

[…………………………………….] dengan […….] % kepemilikan saham[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham,

dengan hormat menyampaikan Dokumen Penawaran kami untuk ProyekPengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, sebagaitanggapan terhadap Dokumen Permintaan Proposal tanggal [●].

Surat Kuasa yang diperlukan dan salinan keputusan dewan direksi yangmembuktikan kuasa untuk memberikan kewenangan kepada yang bertandatangan di bawah ini terdapat dan dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

Yang bertanda tangan dibawah ini dapat dihubungi pada alamat berikut ini1:____________________________________________________Telepon : _____________Faksimili : _____________Email : _____________

Konsorsium kami telah memeriksa seluruh Dokumen Permintaan Proposal,sehubungan dengan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan ProyekPengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau.

Setelah melaksanakan evaluasi, sesuai dengan kajian dan pemeriksaan yang kamilakukan dibawah tanggungjawab kami sendiri, sifat dan lingkup kewajiban

1 Berikan nama dan alamat Pejabat Berwenang

Page 66: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-7

kontraktual yang akan dilaksanakan, paket penjaminan dan peraturan lainnyayang terkait dengan Proyek atau pelaksanaannya, kami berkomitmen untukmerancang, membiayai, mengadakan, membangun, mengoperasikan, danmemelihara, dan mengalihkan seluruh Proyek kepada PJPK.

Kami setuju untuk mematuhi Dokumen Penawaran ini selama masa berlakunyapenawaran selama 180 (seratus delapan puluh) Hari sejak Tanggal PenyampaianDokumen Penawaran sesuai dengan persyaratan dari Dokumen PermintaanProposal.

Kami selanjutnya setuju untuk tetap terikat pada Dokumen Penawaran ini yangmungkin dapat diterima oleh Panitia Pengadaan setiap saat sebelum berakhirnyaMasa Berlaku Penawaran, dan untuk masa yang dapat diperpanjang sepanjangdinilai wajar dan dapat disepakati oleh para pihak.

Kami juga berkomitmen, apabila kami terpilih sebagai Pemenang Lelang, untukmemperpanjang masa berlaku Dokumen Penawaran dan Jaminan Penawarankami sampai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan penyerahanJaminan Efektivitas Perjanjian oleh Perusahaan Pelaksana Proyek.

Kami telah menyampaikan dan melampirkan pada Dokumen Penawaran ini suatuJaminan Penawaran sebesar [*], sesuai dengan bentuk yang ditentukan di dalamDokumen Permintaan Proposal.

Kami menyatakan bahwa:

(i) informasi yang disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran iniadalah lengkap dan akurat;

(ii) Dokumen Penawaran telah disampaikan dalam nama dan atas namakonsorsium yang para anggotanya akan membentuk Perusahaan PelaksanaProyek yang akan didirikan berdasarkan hukum Indonesia yang akanterikat dengan Dokumen Penawaran ini, Perjanjian Kerjasama, danpelaksanaan Proyek;

(iii) tidak ada satu pun dari anggota konsorsium yang telah berpartisipasi dalamPrakualifikasi dan Proses Pengadaan melalui Peserta Pengadaan lainnyabaik secara langsung maupun tidak langsung;

(iv) PJPK, Panitia Pengadaan dan perwakilannya berwenang untuk mengajukanpertanyaan dan melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi pernyataan,dokumen, dan informasi yang disampaikan sehubungan dengan DokumenPenawaran kami; untuk memperoleh klarifikasi dari para direktur kami,pejabat, personil, bankir, konsultan, dan klien tentang segala hal yangdisampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran kami; dan untuklangsung menghubungi pihak sebagaimana dimaksud dalam DokumenPenawaran yang disampaikan kami ke Panitia Pengadaan, tanpa tindakan,persetujuan atau komunikasi lebih lanjut dari pihak kami;

(v) Kami menerima dokumen, persyaratan dan ketentuan berdasarkanDokumen Permintaan Proposal.

(vi) kami:

Page 67: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-8

a. memiliki kemampuan finansial yang yang baik dan tidak adakeputusan yang telah diambil atau diajukan sehubungan dengankepailitan, insolvensi, penundaan pembayaran, likuidasi atau peristiwalainnya yang serupa ataupun penunjukan kurator, likuidator, waliamanat atau pihak lain yang serupa untuk tujuan-tujuan tersebut,ataupun keputusan pengadilan yang memiliki yurisdiksi hukum darianggota konsorsium mengenai penundaan pembayaran, kepailitanatau insolvensi Kontraktor EPC.

b. tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yangmasih dalam proses terhadap PJPK atau terhadap setiap BadanPemerintahan Indonesia sejak Tanggal Penyampaian Penawaransampai dengan Tanggal Penandatangan Perjanjian Kerjasama;

c. tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, ataudimasukkan dalam daftar hitam kontraktor oleh PJPK atau BadanPemerintahan Indonesia lain, baik merupakan kontraktor perorangan,persekutuan, atau perusahaan atau sebagai anggota dari suatu usahapatungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja burukdengan PJPK atau Badan Pemerintahan Indonesia lain;

d. mengesampingkan setiap hak untuk mengajukan peringatan, putusansela, pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidanganterhadap PJPK atau Panitia Pengadaan untuk menghambatdilaksanakannya Pengadaan dan pemberian hak untukmenandatangani Perjanjian Kerjasama kepada Pemenang Lelang, danpelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian Kerjasama.

Kami memahami bahwa Panitia Pengadaan tidak terikat untuk menerima setiapDokumen Penawaran yang diterimanya.

Ditandatangani pada hari ini …............. tanggal …............., 201_ di ….............

[Materai Rp. 6.000,-]______________________[Nama lengkap Perwakilan Peserta Pengadaan][Gelar/Jabatan][Alamat]

[Ditandatangani dan disegel oleh Notaris di Indonesia atau di negara asal]

Page 68: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-9

LEMBAR D.4: SURAT KUASA

SURAT KUASA

PENGADAAN PROYEK KPBU – PENGADAAN PEMBANGUNAN DANPENGELOLAAN PELABUHAN BAU BAU, SULAWESI TENGGARA, INDONESIA

SURAT KUASA

DENGAN SURAT KUASA INI yang dibuat pada hari yang ditetapkan dalam daftaryang terlampir disini (“Daftar”), Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jabatan :

Perusahaan :

No. KTP :

Alamat :

Nama :

Jabatan :

Perusahaan :

No. KTP :

Alamat :

Nama :

Jabatan :

Perusahaan :

No. KTP :

Alamat :

[Bagian identitas dibuat sesuai dengan jumlah Pemberi Kuasa]

Page 69: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-10

Untuk selanjutnya disebut sebagai "Pemberi Kuasa", dengan ini memberi kuasadengan hak substitusi kepada:

Nama :

Jabatan :

Perusahaan :

No. KTP :

Alamat :

bertindak baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama (selanjutnya disebut sebagai"Penerima Kuasa") dalam kaitannya dengan Proses Penawaran untuk ProyekKPBU – Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, Sulawesi Tenggara,Indonesia, untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

SECARA KHUSUS

(a) menandatangani, baik tanpa atau diatas materai, dokumen-dokumen yangtercantum dalam Daftar dan menyampaikannya pada tempat sesuai denganyang ditetapkan dalam Daftar;

(b) menyampaikan dan menerima setiap dokumen atau informasi dalam kaitannyadengan Proses Pengadaan; dan

(c) melakukan semua hal yang dianggap perlu, saat ini, akan datang, maupunyang bersifat insidental, sehubungan dengan hal-hal yang dicantumkan dalam(a) sampai (b) di atas termasuk untuk, menandatangani dan melaksanakansetiap isi dokumen, melakukan hal, tindakan atau sesuatu yang menurutpendapat Penerima Kuasa harus dilakukan, ditandatangani atau dilaksanakanuntuk menyempurnakan atau memberlakukan Dokumen Penawaran.

DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA:

Surat Kuasa ini dan segala kewajiban non-kontraktual yang timbul dari atausehubungan dengan Surat Kuasa ini diatur dengan, dan diinterpretasikan sesuaidengan, hukum Republik Indonesia.

Surat Kuasa ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan berlaku sampai dicabutoleh Pemberi Kuasa.

Pemberi Kuasa dengan ini menegaskan bahwa Pemberi Kuasa dengan inimengesahkan setiap dan semua tindakan yang diambil oleh Penerima Kuasadalam melaksanakan surat kuasa ini.

Ditandatangani pada tanggal ___________________20__

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Page 70: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-11

______________________________Nama:Jabatan:

______________________________Nama:Jabatan:

______________________________Nama:Jabatan:

KONSULARISASIHanya untuk badan hukum asing

Page 71: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-12

DAFTAR SURAT KUASA

A TANGGAL: [Tanggal Penandatanganan]

B PEMBERI KUASA: [Nama dan Alamat Pemberi Kuasa//Perusahaan]

C PENERIMA KUASA: [Nama Penerima Kuasa]

D ALAMAT PENERIMAKUASA:

[Alamat Penerima Kuasa]

E DOKUMEN-DOKUMEN:

Semua dokumen yang terkait dengan prosesPengadaan Proyek KPBU – PengadaanPembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan BauBau Sulawesi Tenggara, Indonesia, termasuknamun tidak terbatas pada:

1. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis2. Dokumen Penawaran Finansial

DENGAN DEMIKIAN, [nama Pemberi Kuasa/ Perusahaan] telah menandatanganiSurat Kuasa ini diatas materai (yang sesuai) pada tanggal yang ditetapkan diatas:

[Materai Rp 6.000,-]

________________________________[Nama/Jabatan Pemberi Kuasa Perusahaan/Anggota Peserta Pengadaan]

Ketentuan: harus dilampirkan juga:a. Salinan yang disahkan dari Perjanjian Konsorsium (misalnya nota

kesepahaman, perjanjian usaha patungan, perjanjian pemegangsaham, dan sebagainya) yang dilegalisir oleh notaris harus diajukanbersama dengan Proposal.

b. Salinan yang disahkan oleh notaris dari keputusan direksi setiapanggota konsorsium (atau apabila keputusan direksi tidakdipersyaratkan oleh prosedur tata kelola internal anggotakonsorsium, bukti lain yang serupa mengenai persetujuanperusahaan sebagaimana yang mungkin disyaratkan), denganmenyebutkan keputusan direksi untuk berpartisipasi dalam ProsesPengadaan, menanamkan modal saham dalam Perusahaan PelaksanaProyek jika ditunjuk sebagai Pemenang Lelang, dan memberikanwewenang kepada seseorang untuk menandatangani Perjanjian KPBUatas nama perusahaan, harus diajukan bersama dengan Penawaran.

Page 72: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-13

c. Formulir Konsorsium Peserta Pengadaan

[Materai Rp. 6.000,-]

________________________________[Ketua Panitia Pengadaan/Perwakilan PJPK lainnya]

Page 73: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-14

LEMBAR D.5: SURAT JAMINAN PENAWARAN

FORMAT OF BID BOND

Nama Bank : _______________________Alamat : _______________________

_______________________

Untuk dan atas nama __________________, berdasarkan ketentuan 17.2.2.eDokumen Lelang Umum Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama PengadaanPembangunan dan Pengelolaan TPPAS Provinsi Sulawesi Tenggara tertanggal [*]("Dokumen Lelang"), kami bersedia untuk memberikan Jaminan Penawarankepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (“Pemkot Provinsi Jawa Barat”),[insert details], Indonesia berkaitan dan sehubungan dengan hal-hal sebagaiberikut:

1. Bahwa Pengajuan Penawaran oleh [insert bidder’s name], [insert bidder’sdetails] (“BADAN USAHA”) dibuat sesuai dengan Dokumen Lelang dari PemkotProvinsi Sulawesi Tenggara untuk Proyek Pengadaan dan Pengelolaan TPPASdi Provinsi Sulawesi Tenggara (“Dokumen Penawaran”).

1. Bahwa dalam mengajukan Penawaran, Badan Usaha sepakat untukmemberikan Jaminan Penawaran sejumlah [*],- (Terbilang :[*]).

3. Bahwa dengan ini Kami bersedia untuk menerbitkan bank garansi (“BankGaransi”) untuk kepentingan Badan Usaha sebagaimana telah disebutkan diatas, untuk Pemkot Provinsi Sulawesi Tenggara sehubungan denganDokumen Penawaran.

4. Apabila:

a) Badan Usaha menarik kembali Dokumen Penawarannya selama MasaBerlaku Penawaran;

b) Badan Usaha memiliki Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalamketentuan 5.1 dalam Dokumen Tender;

c) Dalam hal Badan Usaha ditetapkan sebagai pemenang lelang, BadanUsaha tidak menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam waktu 75 (tujuhpuluh lima) Hari sejak penerbitan Surat Penetapan Pemenang Lelang,tanpa ada persetujuan tertulis dari Panitia Pengadaan dan berdasarkanketentuan di Bagian Error! Reference source not found.;

d) Badan Usaha menolak untuk memperpanjang Masa Berlaku JaminanPenawaran atau tidak menyerahkan Jaminan Penawaran yang telahdiperpanjang;

e) Badan Usaha tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan/atau gagalmenandatangani Perjanjian Kerjasama;

Page 74: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-15

f) Dokumen Penawaran yang diajukan Badan Usaha kepada Pemkot ProvinsiSulawesi Tenggara berisi pernyataan palsu atau terdapat kekeliruandan/atau kelalaian; atau

g) Segala tindakan Badan Usaha yang dianggap melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Dokumen Lelang.

Kami sepakat untuk membayar sejumlah [*],- (Terbilang : * ) setelah PemkotProvinsi Sulawesi Tenggara memberikan pemberitahuan kepada bank terkaitdengan pelanggaran yang dilakukan oleh BADAN USAHA.

Setiap tuntutan yang dibuat oleh Pemkot Provinsi Sulawesi Tenggaraberdasarkan Bank Garansi ini harus diajukan kepada kami dalam jangka waktu14 (empat belas) hari setelah jatuh tempo Bank Garansi ini dan setelahpenandatanganan oleh perwakilan resminya. Pembiayaan berdasarkan BankGaransi ini disediakan untuk Pemkot Provinsi Sulawesi Tenggara pada kantorkami sebagaimana disebutkan diatas terhadap surat perintah pencairan yangdiserahkan oleh Pemkot Provinsi Sulawesi Tenggara dengan referensi terhadapGaransi Bank ini. Setiap surat perintah pencairan harus dilengkapi denganpernyataan tertulis dari Pemkot Provinsi Sulawesi Tenggara yang ditandatanganioleh perwakilan resmi yang menerangkan bahwa BADAN USAHA melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam ketentuan ini.

5. Bahwa Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu 180 (seratus delapanpuluh) hari sejak [*] sampai [*].

5. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang HukumPerdata Indonesia, Penjamin dengan ini melepaskan hak-hak istimewanyauntuk menuntut supaya barang-barang milik Badan Usaha lebih dulu disitadan dijual guna melunasi hutang-hutangnya.

Pelaksanaan dan interpretasi dari Bank Garansi ini diatur berdasarkan hukumRepublik Indonesia.

Jakarta, _____________ 201_Nama Bank

Tanda tanganRp. 6.000,-

Nama : ______________________Jabatan : ______________________

Page 75: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-16

LEMBAR D.6: PENAWARAN TEKNIS

Seluruh dokumen Lampiran G merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dalampenawaran teknis ini. Dokumen Penawaran Teknis minimal berisi informasidengan format seperti berikut:

A. Pendahuluana. Sejarah singkat perusahaan (masing-masing perusahaan untuk

Konsorsium)b. Pengalaman perusahaan dalam Proyek Pembangunan Dan Pengelolaan

Pelabuhan, minimal berisi informasi: Nama, jenis dan lokasi pelabuhan,kinerja pelabuhan, Teknologi yang digunakan, Luas tanah yang ditempati,Nilai Investasi, Biaya Operasional per tahun.

c. Pengalaman perusahaan dalam Pembangunan Dan atau PengelolaanPelabuhan

d. Mengapa Proyek Pembangunan Dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Baumenjadi penting untuk perusahaan (Konsorsium).

B. Rasionala. Prediksi jumlah dan jenis demand di Pelabuhan Bau Baub. Berisi penjelasan tentang potensi angkutan barang dan permasalahan

pengangkutan dan kepelabuhanan di Provinsi Sulawesi Tenggara,karakteristik dan info lain tentang lokasi Pelabuhan, dll

c. Berisi penjelasan tentang solusi untuk meningkatkan pelayananPelabuhan Bau Bau.

d. Berisi penjelasan tentang alternatif solusi terbaik yang diusulkan untukmeningkatkan kinerja dan pelayanan pelabuhan beserta alasan-alasannya.

C. Mekanisme dan Rancangana. Berisi gambar arsitek 3-D dan 2-D serta gambar Site-Plan. Beri penjelasan

dengan narasi. Video animasi juga disarankan, dan merupakan inovasidari Peserta Pengadaan.

b. Berisi penjelasan tentang mekanisme (metodologi) yang akan dilakukanuntuk pelaksanaan operasional pelabuhan.- Kondisi normal- Kondisi beban tidak normal (demand pelabuhan melebihi kapasitas

dan saat demand dibawah jumlah normal)- Kondisi overhaul dan perawatan peralatan- Kondisi ekstrem yang merupakan batasan kerja kapasitas pelabuhanSertakan perhitungan dan gambar untuk lebih menjelaskan mekanismedan rancangan tersebut.

c. Berisi penjelasan tentang mekanisme pembangunan/pengembanganPelabuhan Bau Bau.Berisi penjelasan tentang diagram proses dan hasil perhitungan masing-masing tahapan pembangunan tsb.

d. Berisi penjelasan tentang skema rancangan alur bongkar muat dipelabuhanMenggunakan gambar dan skema.

D. Teknologi yang akan digunakana. Menyertakan gambar-gambar lay-out, hasil perhitungan, dan skema

proses bongkar muat kapalb. Berisi penjelasan secara detail tentang lay-out alur proses secara umum

berdasarkan gambar-gambar poin a, bongkar muat di pelabuhan.

Page 76: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-17

c. Berisi penjelasan secara detail tentang proses bongkar muat(i) Berisi penjelasan secara detail tentang proses kerja serta detail

peralatan yang akan digunakan.(ii) Berisi penjelasan tentang teknologi terkini yang tersedia dan beri

alasan mengapa teknologi yang akan digunakan dipilih untuk proyekdi Pelabuhan Bau Bau.- Penjelasan (i) dan (ii) minimal meliputi: Sistem operasional dan

bongkar muat serta Sistem Monitoring.- Berisi penjelasan teknis tentang gambar awal desain teknis,

spesifikasi, garansi, servis dan dukungan suku cadang masing-masing komponen tersebut.

- Menggunakan gambar dan skema.d. Berisi penjelasan secara detail tentang proses operasional dan bongkar

muat di pelabuhan.Menggunakan gambar dan skema.

e. Berisi penjelasan tentang kondisi emergency yang mungkin akan terjadidalam keseluruhan operasional pelabuhan tersebut dan carapenanggulangannya.Menggunakan gambar dan skema.

f. Berisi penjelasan tentang monitoring proses dan hasil proses sertabagaimana menjaga agar hasil proses selalu dalam ambang batas yangditentukan.Menggunakan gambar dan skema.

g. Berisi penjelasan lain terkait penggunaan teknologi yang akan digunakan.Menggunakan gambar dan skema.

Sub-bab ini juga berisi uraian rencana Peserta Pengadaan untukmelaksanakan kewajiban-kewajiban yang dipersyaratkan Proyek sesuaidengan peraturan perundangan yang berlaku, standar-standar yang akandigunakan, persyaratan teknis dan desain sebagaimana dipersyaratkan dalamLampiran C Dokumen Permintaan Proposal ini.

E. Rencana Operasi dan Pemeliharaana. Berisi penjelasan tentang rencana operasional fasilitas dan rencana

pemeliharaan fasilitas, baik pemeliharaan rutin maupun pemeliharaanoverhaul selama 25 tahun, termasuk rencana operasional danpemeliharaan dalam rangka pengalihan operasional fasilitas kepadaPemkot Provinsi Jawa Barat.

b. Berisi penjelasan tentang ketersediaan dan jaminan suku cadang dari sub-kontraktor atau manufaktur komponen yang akan digunakan.

c. Berisi penjelasan tentang kinerja pelayanan.d. Keterlibatan masyarakat sekitar atau perusahaan lokal dalam rencana

pembangunan dan operasional.

F. Rencana Penanganan Dampak Lingkungan dan Sosiala. Berisi penjelasan secara detail tentang rencana penanganan dampak

lingkungan untuk seluruh proses pembangunan dan pengelolaanpelabuhan.

b. Uraian rencana Peserta Pengadaan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang dipersyaratkan Proyek sesuai dengan peraturanperundangan yang berlaku, standar-standar, persyaratan teknis dandesain sebagaimana dipersyaratkan dalam Lampiran C DokumenPermintaan Proposal ini dalam hal penanganan dampak lingkungan dansosial.

Page 77: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-18

c. Berisi penjelasan tentang mitigasi dari dampak sosial dan lingkungand. Berisi penjelasan detail rencana penanganan sosial untuk keseluruhan

proses, rencana CSR, kerjasama dengan masyarakat sekitar, dll.

G. Penjelasan lain terkait dengan teknologi yang akan digunakan.

H. Indikator KinerjaBerisi penjelasan tentang Indikator Kinerja Pelabuhan yang dapat digunakansebagai pegangan kepada masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara, PemerintahProvinsi Sulawesi Tenggara, dan pihak pengguna jasa kepelabuhanan, antaralain jumlah demand minimum dan maksimum yang dapat dikelola per tahun,dll.

I. Keberlanjutana. Berisi penjelasan tentang material-material dan komponen-komponen yang

digunakan untuk menjamin keberlanjutan fasilitas pelabuhan setelah 30tahun.

b. Berisi penjelasan tentang standar-standar pada fasilitas dan komponenyang digunakan untuk menjamin material dan komponen tersebut masihdapat digunakan setelah 30 tahun.

J. Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek (Milestones)a. Berisi penjelasan tentang tahapan penyelesaian proyek pembangunan

fasilitas.b. Berisi penjelasan tentang perusahaan sub-kontraktor pekerjaan sipil yang

akan digunakan, beserta alasannya.c. Berisi penjelasan tentang perusahaan sub-kontraktor ME yang akan

digunakan, beserta alasannya.d. Berisi penjelasan tentang perusahaan sub-kontraktor limbah B3 yang

akan digunakan (jika ada), beserta alasannya.e. Berisi penjelasan tentang tahapan komisioning yang akan dilaksanakan.

K. Rencana Struktur Organisasi dan Kepegawaiana. Berisi penjelasan tentang tugas masing-masing personel yang akan terlibat

dalam operasional beserta jumlahnya.b. Berisi penjelasan tentang pendidikan dan ketrampilan minimum yang

diperlukan untuk masing-masing posisi.

L. Lampirana. Gambar-gambar teknis yang meliputi:

- Gambar arsitek layout pelabuhan dan lapangan penumpukan- Gambar skema proses bongkar muat barang secara detail dan lengkap- Gambar skema arus lalu-lintas di dalam pelabuhan- Gambar lay-out dan skema proses operasional pelabuhan secara detail

dan lengkapb. Uraian tentang prinsip kerja, fungsi, kinerja dari Komponen-Komponen

dan sub-komponen yang digunakan.c. Katalog dari setiap komponen yang akan digunakan yang telah

dikelompokkan sesuai penjelasan Teknologi yang akan digunakan.d. Surat Jaminan dari Manufaktur atau Pemasok atas ketersediaan peralatan

dan suku cadang untuk proyek ini dan lamanya garansi untuk masing-masing komponen yang akan digunakan.Catatan: untuk masing-masing komponen, surat jaminan tersebut dapatberasal dari lebih dari 1 perusahaan.

Page 78: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-19

e. Lampiran lainnya.

[Materai Rp. 6.000,-]

____________________________________DITANDATANGANI: Perwakilan dari Peserta Pengadaan

Page 79: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-20

LEMBAR D.7: DATA PENDUKUNG TAMBAHAN

1. Peserta Pengadaan wajib menyediakan informasi berikut ini terkait denganmasing-masing anggota konsorsium Peserta Pengadaan yang telah memenuhipersyaratan (sesuai dengan Perjanjian Konsorsium):– Nama dan alamat masing-masing anggota konsorsium, dimulai dengan

Anggota Utama yang ditunjuk diikuti dengan Anggota Berkomitmen.– Status hukum dari masing-masing anggota (misalnya, korporasi,

kemitraan, dll.)– Negara tempat pendaftaran/pendirian– Nama dari Perwakilan Resmi untuk Proyek ini dan informasi kontak (yaitu

alamat, nomor telepon dan faksimili, alamat email, dll.)– Persentase kontribusi kepentingan ekuitas dari masing-masing anggota.

Apabila persentase alokasi saham berbeda dari persentase kontribusikepentingan ekuitas, maka juga harus disampaikan mengenai rincianpersentase dari alokasi saham.

2. Peserta Pengadaan harus memberikan rincian dalam hal terdapat perubahansignifikan dalam informasi yang diberikan selama prakualifikasi, sehubungandengan kondisi keuangan dari setiap anggota yang berpartisipasi dalamDokumen Penawaran ini, atau pengunduran diri setiap anggota darikonsorsium Peserta Pengadaan.

3. Berikan garis besar deskripsi dari pertanggungan asuransi yang akandiberlakukan oleh Perusahaan Pelaksana Proyek selama jangka waktuPerjanjian Kerjasama, termasuk jumlah yang harus ditutup asuransi dannama-nama perusahaan asuransi yang potensial.

Page 80: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-21

LEMBAR D.8: RANCANGAN FINAL PERJANJIAN KERJASAMA

[Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf oleh Perwakilan PesertaPengadaan]

Page 81: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-22

LEMBAR D.9: PERJANJIAN KONSORSIUM

Peserta Pengadaan wajib menyampaikan bukti perjanjian kerjasamapembentukankonsorsium yang dibuat di hadapan notars (Akta PerjanjianKonsorsium) dan disertai dengan Persetujuan dari Direksi dalam suatu rapatDireksi sesuai dengan Anggaran Dasar dari masing-masing anggota konsorsium.

Ketentuan Konsorsium Peserta Pengadaan

A. Keanggotaan Konsorsium

1. Keanggotaan Konsorsium tidak dapat dirubah dari keanggotaan PesertaPengadaan sebagaimana yang sudah diajukan pada saat Tahap Prakualifikasikecuali untuk memenuhi Bagian 7.1 Perubahan Konsorsium.

2. Peserta Pengadaan wajib menyampaikan komposisi akhir penyertaan masing-masing anggota konsorsium dan menyerahkan Formulir PembentukanKonsorsium Penawaran (mengikuti formulir pada Tabel di bawah) kepadaPanitia Pengadaan dan dilampirkan pada Lembar D.4. Peserta Pengadaan tidakdapat melakukan reposisi atau perubahan komposisi penyertaan anggotakonsorsium di dalam konsorsium Peserta Pengadaan.

3. Peserta Pengadaan yang membentuk konsorsium penawaran wajib terdiri dariAnggota Utama dan satu atau lebih Anggota Berkomitmen lainnya. Setiap saat,anggota konsorsium Peserta Pengadaan, baik masing-masing maupun secarakolektif, wajib untuk selalu memenuhi kriteria hukum, teknis, dan keuangan(misalnya tidak dalam keadaan pailit) sebagaimana yang disyaratkan olehproses prakualifikasi yang telah ditetapkan oleh Panitia Pengadaan, untukmengikuti Proses Pengadaan dan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama.

4. Pimpinan Konsorsium dari Peserta Pengadaan atau konsorsium penawaranwajib:

Bukanperseorangan Menguasai setidaknya lima puluh satu persen (51%) kepentingan ekuitas

dalam konsorsium atau Perusahaan Pelaksana Proyek, jika mereka ditunjuksebagai Pemilik Badan Usaha Proyek;

Memiliki Kontrol efektif atas Perusahaan Pelaksana Proyek;

5. Anggota Utama dan para Anggota Berkomitmen akan diminta memberikanbukti yang dianggap cukup kepada Panitia Pengadaan bahwa konsorsiumPeserta Pengadaan, jika ditetapkan sebagai Pemenang Lelang, akanmenandatangani perjanjian pemegang saham atau perjanjian definitif lainnyayang mengatur pembentukan dan pelaksanaan investasi modal yang cukupuntuk mendirikan Perusahaan Pelaksana Proyek dan menyatakan bahwaAnggota Utama akan memiliki Kontrol efektif atas Perusahaan PelaksanaProyek. Bentuk perjanjian pemegang saham untuk ditandatangani antaraAnggota Utama dan para Anggota Berkomitmen lainnya akan disampaikansebagai lampiran Lembar D.4.

6. Setiap anggota konsorsium harus memenuhi kriteria berikut ini:

Page 82: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-23

a. menyerahkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit;

b. tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masihdalam proses terhadap PJPK atau terhadap setiap Badan PemerintahanIndonesia sejak Tanggal Penyampaian Penawaran sampai dengan tanggalpenandatangan Perjanjian Kerjasama;

c. tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkandalam daftar hitam kontraktor oleh PJPK atau Badan PemerintahanIndonesia lain, baik merupakan kontraktor perorangan, persekutuan, atauperusahaan atau sebagai anggota dari suatu usaha patungan ataukonsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja buruk dengan PJPK atauBadan Pemerintahan Indonesia lain;

d. mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela,pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PJPKatau Panitia Pengadaan untuk menghambat dilaksanakannya Pengadaandan pemberian hak untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama kepadaPemenang Lelang, dan pelaksanaan atau implementasi dari PerjanjianKerjasama.

B. Retensi Ekuitas dan Pengalihan Saham

1. Pemenang Lelang akan diminta untuk berkomitmen untuk menginvestasikanmodal ke dalam Perusahaan Pelaksana Proyek. Investasi harus dapatmemenuhi kebutuhan kapitalisasi untuk investasi Proyek sebagaimanatercantum dalam Dokumen Permintaan Proposal ini dan Perjanjian Kerjasama.

2. Kepemilikan dalam Perusahaan Pelaksana Proyek tidak dapat diubah selamaperiode tertutup yaitu sampai dengan tahun ke-5 (lima) sejak Tanggal OperasiKomersial Proyek (“Periode Tertutup”), kecuali sebagai akibat dari:

Eksekusi jaminan yang dipegang para pemberi pinjaman untuk Proyek

Setiap pengalihan oleh Anggota Utama atau Anggota Berkomitmen kepadaAfiliasinya atau kepada Anggota Berkomitmen yang lain.

1. Setelah tahun ke-5 (lima) sejak Tanggal Operasi Komersial Proyek makaAnggota Utama lainnya dapat mengalihkan kepentingan mereka namun harustetap secara agregat memiliki sedikitnya lima puluh satu persen (51%) darimodal saham Perusahaan Pelaksana Proyek sampai dengan tahun ke-10(sepuluh) sejak Tanggal Operasi Komersial Proyek.

2. Anggota Utama dan para Anggota Berkomitmen lainnya dapat mengalihkansemua atau sebagian kepentingan mereka dalam Perusahaan Pelaksana Proyekdengan syarat yang ditetapkan di atas, dengan ketentuan bahwa parapemegang saham Perusahaan Pelaksana Proyek yang baru atau yang tersisaakan tetap memiliki kualifikasi hukum, teknis dan keuangan yang sama ataulebih baik, untuk melaksanakan Proyek, dan identitas serta mandat daripenerima pengalihan kepentingan telah diketahui dan disetujui oleh PanitiaPengadaan. Untuk maksud ini, Perusahaan Pelaksana Proyek wajibmenyampaikan kepada Panitia Pengadaan sebelum pengalihan:

Page 83: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-24

Ketentuan dari usulan pengalihan kepentingan langsung atau tidaklangsung Anggota Utama atau Anggota Berkomitmen dalam modal sahamPerusahaan Pelaksana Proyek;

Identitas dan kualifikasi teknis dan keuangan dari penerima pengalihanyang diusulkan; dan

Apabila berlaku, setiap amandemen yang diusulkan terhadap aktapendirian dan anggaran rumah tangga dari Perusahaan Pelaksana Proyek.

C. Formulir Konsorsium Penawaran

Peserta Pengadaan wajib menyerahkan Formulir Konsorsium Penawaran sesuaiTabel dibawah ini:

Tabel Formulir Pembentukan Konsorsium Peserta Pengadaan

KOMPOSISI AKHIR KONSORSIUM PESERTA PENGADAAN[Nama Peserta yang Memenuhi Syarat/Peserta Pengadaan]

NamaPerusahaan Negara Asal

Tujuan UtamaPerusahaan atau

Bidang UsahaPeran dalam Proyek Persentase

Kepemilikan

[NamaPerusahaan]

[Sebutkannegara atautempatpendirian]

[Jelaskan bidangusaha utamaatau tujuanutamaperusahaan]

[Jelaskan perandalam Proyek —Anggota Utama,Partner Ekuitas,Kontraktor EPC,KontraktorOperasional &Pemeliharaan, dll.]

[SebutkanpresentasekontribusikepentinganekuitasdalamkonsorsiumPesertaPengadaanatau sahamdalamPerusahaanPelaksanaProyek][UntukAnggotaUtama,sedikitnya51%]

[Materai Rp. 6.000,00]

________________________________________Nama dan Tanda Tangan Perwakilan Peserta Pengadaan

Page 84: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-25

[Keterangan: Lampiran D.10 akan disampaikan oleh Pemenang Lelang kepadaPJPK]

LEMBAR D.10: BENTUK SURAT JAMINAN PELAKSANAAN(Disesuaikan dengan Format yang berlaku di Bank tanpa mengubah substansiisi Jaminan Pelaksanaan)

PERFORMANCE BONDBANK GUARANTEE

Beneficiary

[Pemerintah Provinsi Jawa Barat]

Jaminan Bank ini telah dikeluarkan atas permintaan [*] (“Perusahaan”) berkaitandengan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggaradengan Perusahaan dalam rangka Proyek Pembangunan Dan PengelolaanPelabuhan Bau Bau (“Kontrak”) oleh Perusahaan, di mana Kontrak menetapkanbahwa jaminan penawaran awal berupa bank garansi harus disediakan olehPerusahaan, di mana Kontrak menetapkan bahwa jaminan penawaran awal yangharus disediakan oleh Perusahaan adalah sebesar [masukan nominal] (*).

1. [Masukan Nama Bank], beralamat di [*] (“Penjamin”) dengan ini membuat danmengeluarkan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali jaminan bank iniyang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untukkepentingan [Masukan Nama Badan Usaha] sejumlah [*] (*) (“JumlahJaminan”) guna memenuhi persyaratan Kontrak.

1. Jaminan bank ini berlaku selama satu tahun sejak tanggal [*] hingga tanggal[*]

2. Jaminan Bank ini telah diperoleh guna memastikan bahwa Perusahaan dapatmelaksanakan kewajibannya untuk membuat menjadi efektifnya Kontraksesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Kontrak. Olehkarenanya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berhak untukmelaksanakan hak-haknya sesuai dengan dokumen ini dalam hal Perusahaangagal melaksanakan kewajibannya tersebut.

3. Penjamin berjanji tanpa syarat dan tanpa dapat diatarik kembali, segerasetelah menerima perintah tertulis dari Pemerintah Provinsi SulawesiTenggara yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atas namaPemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan menunjuk pada Jaminan Bank inidan menyatakan bahwa “menurut penilaian kami sendiri secara mutlak,Perusahaan telah gagal melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkanatau berkenaan dengan Kontrak”, Penjamin harus dengan segera (dalamkurun waktu tujuh hari kerja) membayar Perusahaan sebesar jumlah jaminantanpa ketentuan dan/atau persyaratan apapun, meskipun ada keberatan atauperlawanan atau tantangan apapun dari Perusahaan atau pihak lainnya danbebas dari, dan tanpa pengurangan untuk atau untuk kepentingan dari,pajak, pungutan, biaya, biaya pengurangan atau penahanan atau perjumpaan

Page 85: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-26

utang dengan dasar apapun dan dibebankan oleh siapapun.

Penjamin tidak akan meminta keterangan atau melakukan verifikasi atasalasan, dasar atau kejadian dari setiap perintah yang diajukan olehPemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan jaminan pelaksanaanatau atas hak, kewajiban dan/atau pertanggungjawaban antara PemerintahProvinsi Sulawesi Tenggara dan Perusahaan berdasarkan Kontrak, atau ataskeaslian/keotentikan dari Perintah dari Pemerintah Provinsi SulawesiTenggara dan/atau kewenangan dari orang yang menandatangani perintahtersebut, tapi dengan segera membayar kepada Pemerintah Provinsi SulawesiTenggara sebesar jumlah jaminan pada saat perintah tertulis diajukan olehPemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan cara sebagaimana dijelaskandalam Pasal 4 ini.

4. Dana yang tercantum pada Jaminan Bank ini akan tersedia bagi PemerintahProvinsi Sulawesi Tenggara di kantor Penjamin setelah penyerahan perintahtertulis tersebut dari Perusahaan yang ditandatangani oleh pejabat(-pejabat)Perusahaan yang berwenang kepada Penjamin. Setiap tuntutan yang diajukanoleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menurut jaminan bank ini harusdiajukan kepada Penjamin di kantor Penjamin sebagaimana dinyatakan diatas, tidak lebih dari 30 hari setelah berakhirnya jaminan bank ini.

4. Jaminan bank ini dapat diberlakukan dan/atau dicairkan oleh PemerintahProvinsi Sulawesi Tenggara tanpa harus melakukan atau menyelenggarakanupaya/prosedur apapun terhadap Penjamin atau Perusahaan termasuk tapitidak terbatas pada prosedur hukum atau proses administratif.

6. Penjamin dengan ini tanpa syarat dan tanpa dapat ditarik kembalimengesampingkan semua hak, hak istimewa dan pengecualian yang diberikankepada Penjamin berdasarkan pasal 1430, 1831, 1833, 1837, 1838, 1843,1847 sampai dengan 1850 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesiadan tidak akan dipengaruhi oleh (dan Penjamin dengan ini mengesampingkanpemberitahuan tentang) perubahan apapun terhadap Kontrak, perpanjanganwaktu pelaksanaan, pelepasan kepemilikan atau jaminan lainnya, konsesilainnya atau pengesampingan yang diberikan oleh Pemerintah ProvinsiSulawesi Tenggara kepada Perusahaan untuk pelaksanaan darikewajibannnya, dan atau konsesi atau pengesampingan lainnya olehPemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dari hak atau upaya yang ia milikiterhadap Perusahaan.

7. Pembentukan, penafsiran, keabsahan serta pelaksanaan Jaminan Bank inisecara eksklusif dalam segala hal diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkanhukum negara Republik Indonesia.

8. Setiap sengketa, perbedaan, tuntutan atau kontroversi yang timbul dari atausehubungan dengan jaminan bank ini akan diajukan ke dan diselesaikan dandiputus melalui arbitrase di Jakarta, Indonesia berdasarkan peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur arbitrase BadanArbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) (“Peraturan BANI”). Proses arbitrasetersebut akan dilaksanakan oleh majelis arbitrase yang terdiri dari 3 (tiga)anggota yang akan ditunjuk berdasarkan Peraturan BANI. Bahasa dari prosesarbitrase tersebut adalah Bahasa Inggris. BANI akan memiliki kewenanganeksklusif untuk menyelesaikan setiap sengketa yang mungkin timbul antara

Page 86: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

D-27

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Penjamin dan Perusahaan dalam kaitannyadengan pembentukan, penafsiran, keabsahan atau pelaksanaan jaminan bankini atau sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban Pemerintah ProvinsiJawa Barat, Penjamin dan Perusahaan. Para pihak sepakat bahwa putusandari majelis arbitrase merupakan putusan terakhir dan mengikat para pihakdan merupakan upaya hukum satu-satunya antara mereka mengenai setiapdan semua tuntutan, dan tuntutan balik yang diajukan kepada arbitrase.

9. Penjamin menjamin bahwa Jaminan Bank ini telah dilaksanakan danditandatangani oleh orang-orang yang berwenang dari Penjamin sesuaidengan Anggaran Dasar Penjamin.

Page 87: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

E-1

LAMPIRAN E: ISI SAMPUL II – DOKUMEN PENAWARAN FINANSIAL

LEMBAR E.1: PENAWARAN FINANSIAL

[Kepala Surat Peserta Pengadaan]

[Tanggal]

Kepada Yth:Panitia Pengadaan Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan PelabuhanBau Bau[Alamat]

Perihal: Penawaran Finansial untuk Proyek Pengadaan Pembangunan danPengelolaan Pelabuhan Bau Bau

Dengan hormat:

Dokumen Penawaran Finansial ini dikirimkan atas nama [nama PesertaPengadaan] (“Peserta Pengadaan”) sesuai dengan Dokumen Permintaan ProposalFinal tertanggal [●] (“Dokumen Permintaan Proposal”) diterbitkan olehKementerian Perhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”).Dokumen ini merupakan penawaran yang ditujukan kepada Panitia Pengadaanyang berisi usulan biaya penawaran finansial dan biaya jasa pengelolaanpelabuhan (tipping fee) dalam Proyek Pembangunan dan Pengelolaan PelabuhanBau Bau (“Proyek”) berdasarkan persyaratan sesuai dengan ketentuan hukumIndonesia, dan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang diatur dalamDokumen Permintaan Proposal.

Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan,yang berlaku, dan dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dalam 180 (seratusdelapan puluh) hari kalender sejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaranterlepas dari peristiwa apapun yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tersebutatau yang mungkin diperpanjang sebagaimana ditetapkan dalam DokumenPermintaan Proposal.

Kami menawarkan untuk Proyek Kerjasama Pembangunan dan PengelolaanPelabuhan Bau Bau dengan Biaya Ketersediaan Layanan (AP) sebesar Rp.…… / tahun dengan masa kerjasama selama … tahun

Penawaran biaya jasa Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau danpengembalian investasi yang harus dibayarkan oleh Kementerian Perhubungankepada Kami selaku Perusahaan Pelaksana Proyek.

Kami setuju, dengan tidak dapat ditarik kembali, apabila ditetapkan sebagaiPemenang Lelang untuk melaksanakan investasi dan operasi Proyek, sesuaidengan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal, dansetelah menerima Surat Penetapan Pemenang Lelang, membentuk PerusahaanPelaksana Proyek dan kemudian menandatangani Perjanjian Kerjasama dalambentuk salinan yang diparaf yang disampaikan sebagai bagian dari DokumenPenawaran, dan akan menyelesaikan pencapaian komitmen pembiayaan (financialclosing) dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak penandatanganan PerjanjianKerjasama.

Page 88: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

E-2

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini merupakan Perwakilan PesertaPengadaan yang memiliki kuasa dan kewenangan penuh untuk menyampaikanDokumen Penawaran Finansial dan untuk mengikat dan menundukan diri padapersyaratannya.

Hormat kami,

Untuk dan atas nama[Nama Peserta Pengadaan]

[Materai Rp. 6.000,-]Nama dan Jabatan dari Perwakilan Peserta Pengadaan

Page 89: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

E-3

LEMBAR E.2: RENCANA PEMBIAYAAN PROYEK

[Kepala Surat Peserta Pengadaan]

[Tanggal]

Kepada Yth:Panitia Pengadaan Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan PelabuhanBau Bau[Alamat]

Perihal: Penawaran Finansial untuk Proyek Pengadaan Pembangunan danPengelolaan Pelabuhan Bau Bau

Dengan hormat:

Dokumen Rencana Pembiayaan Proyek ini dikirimkan atas nama [nama PesertaPengadaan] (“Peserta Pengadaan”) sesuai dengan Dokumen Permintaan ProposalFinal tertanggal [●] (“Dokumen Permintaan Proposal”) diterbitkan oleh KementerianPErhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”).

Dokumen ini merupakan Rencana Pembiayaan Proyek yang akan diselenggarakanoleh Peserta Pengadaan untuk merancang, membangun, mengoperasikan,memelihara dan mentransfer fasilitas Proyek berdasarkan persyaratan sesuaidengan ketentuan hukum Indonesia, dan berdasarkan persyaratan dan ketentuanyang diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal, termasuk Rancangan FinalPerjanjian Kerjasama.

Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan,yang berlaku, dan dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dalam 180 (seratusdelapan puluh) hari kalender sejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaranterlepas dari peristiwa apapun yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tersebutatau yang mungkin diperpanjang sebagaimana ditetapkan dalam DokumenPermintaan Proposal.Rencana Pembiayaan yang ditujukan untuk Proyek Pengadaan Pembangunandan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau sebagaimana Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Rencana Pembiayaan ProyekSUMBER PENDANAAN

Sumber USD +MataUang

Rupiah= Jumlah (Rupiah)

1.1 Jumlah Biaya Proyek1.2 Modal

Anggota UtamaNama: ____________________ Anggota KonsorsiumNama: ____________________ Anggota KonsorsiumNama: ____________________ Anggota Konsorsium

Page 90: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

E-4

Nama:____________________Jumlah Modal: ____________________________

1.3 Pembiayaan Pinjaman Lembaga Kredit EksporNama:____________________ Lembaga Kredit EksporNama: ____________________ Sumber KomersialNama:____________________ Sumber KomersialNama:____________________ Sumber KomersialNama: ____________________ Sumber MultilateralNama: ____________________ Sumber MultilateralNama: ____________________ Sumber LainnyaNama: ____________________

Jumlah Pinjaman: ____________________________

Dengan demikian, [nama Peserta Pengadaan] telah menandatangani RencanaPembiayaan Proyek ini di atas materai (yang sesuai) pada tanggal yang ditetapkandi atas:

[Materai Rp. 6.000,-]

________________________________[Nama/Jabatan Perwakilan Peserta Pengadaan]

Page 91: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

E-5

Ketentuan Tentang Rencana Pembiayaan Proyek Peserta Pengadaan

A. Rencana Pembiayaan Proyek

Peserta Pengadaan akan bertanggung jawab untuk mengupayakan pembiayaanuntuk Proyek Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau (”Proyek”).Perjanjian-perjanjian yang diperlukan untuk mencapai perolehan pembiayaan(financial close) untuk Proyek. akan ditandatangani antara Perusahaan PelaksanaProyek dan lembaga yang menyediakan pembiayaan untuk Proyek, dan harusberdasarkan pada rencana pembiayaan yang disampaikan oleh Peserta Pengadaandalam Dokumen Penawaran (“Rencana Pembiayaan”). Setiap perubahan lebihlanjut terhadap Rencana Pembiayaan setelah finalisasi Perjanjian Kerjasama akanmembutuhkan persetujuan dari PJPK.

Rencana Pembiayaan yang dibuat oleh Peserta Pengadaan harus menjelaskansumber dana dan persyaratan pembiayaan baik yang berupa pinjaman maupunekuitas. Peserta Pengadaan harus memberikan rincian tentang sumber-sumberpembiayaan sebagaimana diuraikan pada Tabel 1 di atas. Pembiayaan harusdalam jumlah yang cukup untuk menutup semua biaya Proyek yang diperkirakan.

Pembiayaan akan berbentuk ekuitas dan pinjaman. Setidaknya dua puluh persen(20%) dari jumlah pembiayaan, termasuk kontinjensi, akan berbentuk ekuitas dansisanya pinjaman.

B. Dokumentasi

Untuk mendukung Rencana Pembiayaan yang diberikan di atas, PesertaPengadaan wajib menyampaikan dokumen-dokumen sebagai bagian dari Sampul IIyaitu salinan laporan keuangan dari Peserta Pengadaan yang sudah diaudit(softcopy dan hardcopy), selama 3 (tiga) tahun anggaran terakhir, yang disusunberdasarkan standar akuntansi IAS, IFRS, Indonesia GAAP, atau wajib mendapatpersetujuan dari Pemerintah, baik (a) prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dibursa saham nasional dimana Peserta Pengadaan tersebut tercatat, atau (b)prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dalam masyarakat atau institusi akuntansipublik di wilayah yurisdiksi badan usaha tersebut.

Page 92: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

E-6

LEMBAR E.3: MODEL FINANSIAL

Penawaran Finansial juga harus dilengkapi dengan model keuangan yang disusunoleh Peserta Pengadaan, dan satuan biaya (unit cost) untuk setiap item yang dirincidi dalam Daftar Kuantitas yang terdapat dalam Sampul I. Model keuangan danunit cost harus disampaikan dalam format MS Excel dan disampaikan dalambentuk hardcopy maupun softcopy (dengan formula yang dapat diaudit) meliputi,namun tidak terbatas pada:

a. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangantermasuk asumsi teknis perhitungan listrik yang dapat dihasilkan;

b. Rincian biaya investasi dan biaya operasional yang digunakan.c. Proyeksi arus kas proyek;d. Proyeksi neraca keuangan Perusahaan Pelaksana Proyek;e. Proyeksi laba rugi proyek;f. Proyeksi jadwal pembayaran utang dan bunga;g. Rasio keuangan termasuk DSCR (Debt Service Coverage Ratio) dan

perhitungan IRR Proyek;

Page 93: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

1

RANCANGANPERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN

[Masukan Nama PENERIMA KERJASAMA]

NOMOR:

Tanggal [masukan tanggal penandatanganan]

Page 94: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

2

PERJANJIAN KERJA SAMA

NOMOR:

TENTANG

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN BAU-BAU

Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Peti Kemas PelabuhanBau-Bau ini dibuat pada hari ini …..…, tanggal ...…. bulan ….............. Tahun ………………….. di Jakartaoleh dan antara:

(1) ……….. : Menteri Perhubungan Republik Indonesia,berkedudukan di Jl. Medan Merdeka BaratNomor 10, Jakarta 10110 dalam hal ini bertindakuntuk dan atas nama Kementerian PerhubunganRepublik Indonesia selaku Penanggung JawabProyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha,untuk selanjutnya disebut “PJPK”.;***

(2) [****] : Direktur Utama, dalam hal ini bertindak untukdan atas nama PT [*****], suatu perseroanterbatas yang didirikan berdasarkan hukumRepublik Indonesia, dengan Akta Nomor [****]tanggal [*****] dibuat dihadapan [*****],Notaris di [*****], yang telah mendapatkanpengesahan dari Menteri Hukum dan HakAzasi Manusia berdasarkan Keputusan Nomor[****] Tanggal [*****] tentang [******],berkedudukan di [*****] dengan alamat [****],yang dalam melakukan perbuatan hukum dalamperjanjian ini telah memperoleh persetujuan dari[******] berdasarkan [*****],untuk selanjutnyadisebut “PENERIMA KERJASAMA”;

Berdasarkan

1. Undang-Undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran;

2. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum(Perum) Pelabuhan III menjadi Perusahaan Perseroan (Persero);

3. Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;

4. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah denganPENERIMA KERJASAMA Dalam Penyediaan Infrastruktur;

5. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur DalamProyek Kerja Sama Pemerintah Dengan PENERIMA KERJASAMA yang Dilakukan Melalui

Page 95: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

3

PENERIMA KERJASAMA Penjaminan Infrastruktur;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.011/2010 tentang Petunjuk PelaksanaanPenjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha;

7. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 4Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan PENERIMAKERJASAMA dalam Penyediaan Infrastruktur;

8. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan PENERIMA KERJASAMA KerjasamaPemerintah dengan PENERIMA KERJASAMA dalam Penyediaan Infrastruktur;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.08/2015 tentang Pembayaran KetersediaanLayanan Dalam Rangka Kerjasama Pemerintah dengan PENERIMA KERJASAMA DalamPenyediaan Infrastruktur;

Para Pihak masing-masing bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atasterlebih dahulu menerangkan sebagai berikut:

a. BAHWA, [***];

b. BAHWA, [***];

c. BAHWA, sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 tentang KerjasamaPemerintah dengan PENERIMA KERJASAMA dalam Penyediaan Infrastruktur, PJPK telahmelaksanakan proses pelelangan terbuka untuk memilih PENERIMA KERJASAMA secaratransparan dan kompetitif, dan dari hasil pelelangan terbuka tersebut [***] telah ditetapkansebagai pemenang pelelangan.

d. BAHWA, [****] selaku pemenang pelelangan telah membentuk perusahaan yang khususuntuk melaksanakan Proyek dengan nama PT [*];

e. BAHWA, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015, PJPK berwenang untukmenandatangani Perjanjian ini bersama dengan PENERIMA KERJASAMA dalam rangka ProyekPembangunan dan Pengelolaan Terminal Petikemas Pelabuhan Bau-Bau.

MAKA DENGAN DEMIKIAN, Para Pihak sepakat sebagai berikut:

PASAL 1

DEFINISI DAN DASAR PENAFSIRAN

1.1 Definisi dan Dasar PenafsiranDalam Perjanjian ini kata-kata sebagai berikut memiliki arti sebagai mana disebutkan di bawah inikecuali konteksnya menentukan lain:

Afiliasi berarti, sehubungan dengan suatu Pihak atau suatu Subyek Hukum, setiap Subyek Hukumyang secara langsung atau tidak langsung, melalui satu atau lebih pihak perantara, mengendalikanatau dikendalikan oleh atau di bawah kendali yang sama dengan Pihak atau Subyek Hukumtersebut. Yang dimaksud dengan “kendali” dalam definisi ini, berarti kepemilikan atas lebih dari50% (lima puluh persen), secara langsung atau tidak langsung, atas saham dengan hak suara atau

Page 96: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

4

kepentingan modal lainnya dari Subyek Hukum tersebut atau memiliki hak untuk memberikanarahan kepada manajemen atau menyebabkan diarahkannya manajemen dan kebijakan usahadari Subyek Hukum tersebut.

Agen berarti pihak yang ditunjuk oleh Para Kreditur Proyek untuk menerima setiappemberitahuan yang ditujukan kepada Para Kreditur Proyek sebagaimana diatur dalam Pasal 23.2(b).

Ahli berarti ahli yang disepakati oleh Para Pihak atau dalam hal Para Pihak tidak dapat mencapaikesepakatan maka ahli yang ditunjuk sesuai dengan aturan Ahli Kamar Dagang Internasional(Rules for Expertise of the International Chamber of Commerce) sebagaimana dimodifikasi sesuaidengan ketentuan dalam Pasal 27.2 Perjanjian ini.

AMDAL berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup atau penilaian komprehensif atasdampak lingkungan dan sosial yang disiapkan oleh konsultan yang kompeten dengan mengacupada sistem di Indonesia dan izin atau persetujuan lingkungan yang diberikan atas Proyek olehInstansi sesuai dengan Hukum Yang Berlaku.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)berarti upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup olehpenanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL.

Dokumen Lingkungan berarti AMDAL termasuk izin lingkungan atau UKL dan UPL.

Area Komersial berarti kawasan komersial pada Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau yangditunjukkan pada Rencana Tata Letak yang mengacu Dokumen Desain;

Aset Eksisting berarti aset yang terdiri atas:(a) Lahan yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia;(b) Bangunan, Infrastruktur dan fasilitas-fasilitasnya yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan

Republik Indonesia;

Auditor berarti kantor akuntan publik independen yang ditunjuk oleh Penerima Kerjasama setelahmendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari PJPK.

Bank berarti bank yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan usaha di wilayah RepublikIndonesia baik (i) bank umum nasional yang memiliki peringkat kredit atau kewajiban utangjangka panjang yang tidak dijamin sekurangnya AA- yang dikeluarkan oleh Fitch atau PEFINDOatau (ii) cabang bank asing di Indonesia yang memiliki peringkat kredit atau kewajiban utangjangka panjang yang tidak dijamin sekurangnya A- yang dikeluarkan oleh Standard & Poor’s atauA3 yang dikeluarkan oleh Moody’s.

Biaya Modifikasi berarti biaya sehubungan dengan setiap Modifikasi yang diusulkan berdasarkanPerjanjian ini sebagaimana diuraikan dalam Pasal 7.

Bulan Tagihan berarti:(a) periode sejak Tanggal Operasional Komersial hingga Hari terakhir dalam bulan kalender

dimana terjadi Tanggal Operasional Komersial (hal ini disebut sebagai Bulan Tagihan 1);(b) tiap bulan kalender seterusnya (disebut sebagai Bulan Tagihan 2 dan seterusnya); dan

Page 97: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

5

(c) periode sejak Hari pertama dalam bulan kalender terjadinya Tanggal Pengakhiran hingga saatTanggal Pengakhiran itu sendiri.

Bunga Keterlambatan Pembayaran berarti BI Rate yang berlaku pada bulan terjadinyaketerlambatan pembayaran ditambahkan dengan 2% (dua persen) per tahun, yang akandikenakan terhadap setiap jumlah yang terhutang dari Hari dimana jumlah tersebut jatuh tempodan dapat ditagih berdasarkan Perjanjian ini sampai pada Hari pembayaran, dan akan dihitungberdasarkan jumlah Hari keterlambatan dengan dasar perhitungan 360 (tiga ratus enam puluh)Hari per tahun dan harus diakumulasikan dari Hari ke Hari.

Dokumen Desain berarti salinan cetak dan elektronik dari setiap desain teknis terperinci akhir(final detailed engineering design), termasuk gambar dan rencana dari Fasilitas sebagaimanadiatur dalam Pasal 7.2(a).

Ekuitas berarti (i) modal saham Penerima Kerjasama yang telah disetor dan ditempatkan olehPemegang Saham dan (ii) Hutang Pemegang Saham Yang Disubordinasikan.

Fasilitas berarti fasilitas kepelabuhanan yang terdapat dalam Kawasan Terminal PetikemasPelabuhan Bau-Bau.

Aset Proyek berarti seluruh aset yang ada pada Kawasan Terminal Petikemas Pelabuhan Bau-Bautermasuk Aset Eksisting dan seluruh aset lainnya, yang meliputi:(a) Aset bergerak yaitu seluruh aset, bahan-bahan, sistem-sistem, mesin-mesin, alat-alat,

peralatan-peralatan dan setiap aset bergerak lainnya dalam bentuk apapun, baik berwujudmaupun tidak berwujud dan aset-aset lainnya yang terpasang sementara untuk dimanfaatkankegunaannya untuk Proyek, kapal pandu, kapal tunda, gantry cranes, spreaders, traktor,trailers, dan setiap peralatan terminal lainnya, peralatan pemeliharaan dan suku cadangsebagaimana tercantum dalam Dokumen Desain;

(b) Aset tidak bergerak yaitu aset yang tidak dapat dipindahkan tanpa merubah bentuk dasarnyatermasuk namun tidak terbatas pada tanah, bangunan, seluruh kantor-kantor, gudang-gudang, bengkel-bengkel, kantin-kantin dan infrastruktur lainnya yang dibangun ataudipasang atau diadakan di dalam area Proyek.

Hak Jaminan meliputi setiap hak tanggungan, gadai, fidusia, atau beban atau apa pun yangmemiliki analogi yang sama, atau setiap hak jaminan atau pengaturan jaminan dengan jenis apapun (termasuk tanpa pembatasan, penahanan hak milik dan penyetoran uang melalui jaminan,tetapi tidak termasuk setiap hak mendahului yang timbul untuk kepentingan setiap Pihak yangBerwenang melalui pemberlakuan undang-undang dengan ketentuan bahwa tidak terjadiwanprestasi pembayaran uang yang terutang berdasarkan pembebanan tersebut);

Hari berarti periode selama 24 (dua puluh empat) jam dimulai dan berakhir pukul 24:00 waktuIndonesia Bagian Barat.

Hari Kerja berarti Hari selain Sabtu, Minggu, atau Hari libur resmi pemerintah atau hari dimanabank-bank umum di Jakarta, Indonesia diwajibkan untuk tidak beroperasi.

Hukum Yang Berlaku berarti setiap hukum, peraturan perundang-undangan, perintah peradilan,putusan peradilan, ketetapan, putusan sela, ordonansi, resolusi, peraturan dari Instansi manapundi Republik Indonesia.

Hutang Senior berarti kewajiban hutang yang dimiliki oleh Penerima Kerjasama berdasarkanPerjanjian-Perjanjian Pembiayaan namun tidak termasuk kewajiban hutang Ekuitas.

Page 98: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

6

Hutang Pemegang Saham Yang Disubordinasikan berarti hutang pokok kepada Pemegang Sahamatau Afiliasi dari Pemegang Saham yang disubordinasikan terhadap setiap hutang yang dipinjamoleh Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian Pembiayaan.

Informasi Rahasia berarti informasi termasuk Hak Kekayaan Intelektual mengenai usaha darisalah satu Pihak pada Perjanjian ini atau salah satu dari Afiliasi-Afiliasinya yang telah diberikanoleh Pihak tersebut kepada Pihak lainnya berdasarkan atau untuk tujuan Perjanjian ini, atau halapapun yang dimaksud oleh Perjanjian ini atau berkaitan dengan Perjanjian ini, dimanapengungkapannya mungkin akan merugikan secara material atau sebaliknya mengganggukepentingan komersial Pihak tersebut, dengan tetap memperhatikan pengecualian tertentu yangdiuraikan dalam Pasal 28.2(b).

Indikator Kinerja Utama berarti parameter operasional yang dimaksudkan untuk mengukurkinerja Penerima Kerjasama sebagaimana dijabarkan dalam Lampiran 12 (Indikator KinerjaUtama).

Indonesia berarti Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hak Kekayaan Intelektual berarti segala informasi, data, hasil karya, know-how, rancangan,rahasia dagang, hasil-hasil, dan dokumen-dokumen yang tidak terbuka untuk umum dan secarahukum dilindungi hak-hak kepemilikannya dalam hal penemuan (inventions), teknologi, hasilkarya yang dilindungi hak ciptanya, piranti lunak komputer, piranti keras, termasuk (i) hak paten,merek dagang, merek jasa, hak atas desain, nama dagang, hak cipta, dan hak atas rahasia dagang,baik didaftarkan atau tidak; (ii) permohonan pendaftaran hal-hal tersebut; (iii) hak-hakberdasarkan lisensi dan persetujuan berkenaan dengan hal-hal tersebut; dan (iv) segala bentukperlindungan yang bersifat serupa atau setara atau berdampak sama dengan hal-hal tersebutyang diakui di negara manapun.

Instansi berarti pemerintah, kementerian, departemen, komisi, dewan, biro, badan, badanregulator/pengatur atau lembaga lainnya, baik eksekutif, legislatif, yudikatif atau administratif,tingkat nasional atau daerah, yang memiliki wewenang atas persoalan yang bersangkutan,termasuk Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Daerah.

Isu (-isu) Faktual berarti isu-isu faktual dan/atau teknis yang menjadi objek Sengketa Para Pihaksebagaimana diatur dalam Pasal 27.2.

Jaminan Pelaksanaan Tahap I berarti suatu standby letter of credit yang tidak bersyarat dan tidakdapat ditarik kembali dalam bentuk sebagaimana ditetapkan dalam Bagian B dari Lampiran 8(Bentuk Jaminan) yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan PJPK sejumlah 5% dari nilaiinvestasi yang diajukan oleh Peserta dalam Dokumen Penawaran sebagai jaminan ataspelaksanaan oleh Penerima Kerjasama terhadap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjianini dari Tanggal Penandatanganan sampai dengan Tanggal Efektif.

Jaminan Pelaksanaan Tahap II berarti suatu standby letter of credit yang tidak bersyarat dan tidakdapat ditarik kembali dalam bentuk sebagaimana ditetapkan dalam Bagian A dari Lampiran 8(Bentuk Jaminan) yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan PJPK sejumlah 5% dari nilaikonstruksi yang diajukan oleh Peserta dalam Dokumen Penawaran sebagai jaminan ataspelaksanaan oleh Penerima Kerjasama terhadap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjianini dari Tanggal Efektif sampai dengan Tanggal Operasional Komersial.

Page 99: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

7

Jadwal Pemeliharaan berarti jadwal untuk perbaikan dan pemeliharaan teratur, terencana danrutin atas Fasilitas yang harus disusun dan diserahkan oleh Penerima Kerjasama sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8.6.

Jadwal Perbaikan berarti jadwal permulaan untuk penyelesaian Perbaikan.

Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek berarti jadwal yang disyaratkan untuk penyelesaian berbagaiTahap Penyelesaian Proyek sebagaimana diuraikan dalam Lampiran 6 (Jadwal Tahap PenyelesaianProyek), dimana jadwal tahap penyelesaian proyek tersebut dapat diperpanjang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7.5(b).

Kapasitas Kontrak berarti volume setiap jenis layanan jasa kepelabuhanan yang telahdiperjanjikan sebagaimana tertuang dalam Indikator Kinerja Utama.

Kawasan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau berarti area yang diperuntukkan untukpengoperasian Proyek, dimana akan menjadi lokasi Aset Proyek utama dan meliputi area yangditetapkan di dalam Pasal 6;

Pelayanan Yang Dapat Diandalkan berarti rata-rata dari pencapaian aktual atas Indikator KinerjaUtama selama 3 (tiga) bulan terakhir atas setiap jenis layanan jasa kepelabuhanan yang dilakukanpada area Proyek.

Klaim berarti, segala sesuatu yang berhubungan dengan Subyek Hukum, setiap dan seluruhgugatan, sanksi, proses hukum, klaim, penilaian, putusan peradilan, ganti rugi, penalti, denda,kewajiban, tuntutan, biaya lain-lain yang wajar dalam bentuk apapun (termasuk biaya danpengeluaran yang wajar bagi penasehat hukum) dan kerugian yang timbul atau diderita oleh ataudiajukan terhadap Subyek Hukum tersebut, akan tetapi Klaim ini tidak termasuk kerugian akibathilangnya laba atau ganti rugi lain yang bersifat khusus, atau bersifat insidental, tidak langsung,atau sebagai hukuman, atau ganti rugi imaterial yang diderita oleh Subyek Hukum tersebut.

Konsultan Pengawas Independen berarti perusahaan konsultan teknis yang bukan merupakanAfiliasi dari Penerima Kerjasama atau PJPK atau pabrikan perangkat telekomunikasi yang memilikikompetensi sesuai dengan ketentuan sertifikasi yang berlaku, mempunyai sumber daya,kemampuan dan pengalaman sebagai konsultan pengawas dalam bidang rekayasa dan konsultasiteknis atas desain, pengembangan, pembangunan dan pengoperasian-pemeliharaan dari Jaringandan layanan telekomunikasi yang sejenis dengan Proyek dan ditunjuk sesuai dengan ketentuanPasal 6.13 (b).

Kontrak Pengoperasian dan Pemeliharaan berarti setiap kontrak pengoperasian danpemeliharaan yang ditandatangani oleh Penerima Kerjasama dengan Kontraktor Pengoperasiandan Pemeliharaan untuk pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas.

Kontraktor Pengoperasian dan Pemeliharaan berarti kontraktor (-kontraktor) yangberpengalaman dalam pengoperasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi serta pelayanantelekomunikasi yang ditunjuk oleh Penerima Kerjasama berdasarkan Kontrak Pengoperasian danPemeliharaan.

Kontrak Engineering Procurement Construction atau Kontrak EPC berarti kontrak rekayasarancang bangun/perencanaan, pengadaan dan konstruksi (Engineering Procurement Construction)antara Penerima Kerjasama dan Kontraktor EPC dimana Kontraktor EPC menyanggupi untuk

Page 100: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

8

melaksanakan perancangan, rekayasa teknik, pengadaan, konstruksi, pemasangan, pengujian danuji coba sistem atas Fasilitas sesuai dengan Perjanjian ini.

Kontraktor Engineering Procurement Construction atau Kontraktor EPC berarti kontraktor (-kontraktor) yang berpengalaman dalam rekayasa rancang bangun/perencanaan, pengadaan dankonstruksi (Engineering Procurement Construction) jaringan telekomunikasi yang ditunjuk olehPenerima Kerjasama berdasarkan Kontrak EPC.

Keadaan Terpasang (As-Built) dengan merujuk pada Rancangan dan Gambar atau dokumendesain apapun dan perubahannya, berarti gambar atau dokumen desain untuk Proyek, yangmenguraikan serinci dan sedapat mungkin dikerjakan, mengenai lokasi aktual, spesifikasi fisik, dankondisi Fasilitas tersebut yang telah selesai dikerjakan atau dipasang dengan memperhatikancatatan konstruksi, ukuran lokasi dan observasi yang dilakukan.

Keadaan Darurat berarti keadaan yang tidak terduga yang mempengaruhi Proyek baik secaralangsung atau tidak langsung yang menyebabkan ancaman langsung dan tidak langsung terhadap:(a) kesinambungan jangka panjang dari keseluruhan atau bagian material atau bagian penting

Proyek atau Fasilitas;(b) kesehatan, keamanan para pekerja Proyek dan masyarakat setempat yang secara langsung

terkena dampak Proyek; atau(c) lingkungan hidup atau kelangsungan hidup makhluk hidup atau atau kerusakan atas harta

benda pihak ketiga yang bersifat serius.

Laporan berarti laporan penilaian yang dipersiapkan oleh Penerima Kerjasama untuk diberikankepada PJPK dalam hal Penerima Kerjasama gagal untuk memperbaiki operasional Fasilitassebagaimana diatur dalam Pasal 16.5(b).

Laporan Ahli berarti laporan tertulis dari Ahli sehubungan dengan Isu(-isu) Faktual yang dirujukoleh Para Pihak untuk diputuskan dalam Pemeriksaan Ahli sebagaimana diatur dalam Pasal 27.2.

Layanan berarti:(a) penyediaan layanan kepelabuhanan yang dilakukan pada area Proyek dengan menggunakan

Fasilitas sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini; dan(b) setiap layanan lain yang disepakati dari waktu ke waktu oleh Para Pihak untuk disediakan oleh

Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini selain dari Pekerjaan, termasuk Layanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Perjanjian ini.

Menteri Keuangan berarti Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Model Keuangan berarti dokumen model keuangan yang disampaikan kepada PJPK olehPemegang Saham Awal Penerima Kerjasama selaku pemenang pelelangan bersamaan denganpengajuan penawaran sebelum penunjukan Pemegang Saham Awal Penerima Kerjasama sebagaipemenang pelelangan sebagaimana dimuat dalam Lampiran 19 (Model Keuangan).

Modifikasi berarti setiap perubahan, penambahan, pengurangan, atau pemindahan dari, ataupembongkaran setiap atau setiap bagian dari:

(a) Pekerjaan;(b) Layanan;(c) Indikator Kinerja Utama ;tetapi tidak termasuk Perubahan Desain Minor.

Page 101: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

9

Pajak berarti pajak atas pendapatan, penerimaan kotor, penjualan, penggunaan, pengalihan,keuntungan, ad valorem, waralaba, persentase, laba, keuntungan modal, lisensi, nilai tambah,pemotongan pajak, pembayaran upah, pekerjaan, profesional, usaha, cukai, bea meterai, jabatan,premi, harta kekayaan, lingkungan, keuntungan pemberian, dokumentasi, pendaftaran,kompensasi pemutusan kerja, bea masuk, biaya pemerintah, pungutan atau ongkos lainnya dalamjenis apapun, yang dikenakan berdasarkan Hukum Yang Berlaku dari pemerintah nasional dandaerah atau asing termasuk setiap sub bagian pemerintah atau otoritas pajak berikut dengansegala bunga, denda atau utang atas jumlah-jumlah tersebut.

Para Kreditur Proyek berarti Subyek-Subyek Hukum dan para penerus haknya, atau parapenerima pengalihan haknya, agen atau wali mereka yang telah memberikan pinjaman-pinjamanatau bentuk-bentuk lain pembiayaan atau Pembiayaan Ulang bagi Penerima Kerjasamaberdasarkan suatu Perjanjian Pembiayaan, namun tidak termasuk Pemegang Saham atau Afiliasidari Pemegang Saham sehubungan dengan hutang Penerima Kerjasama dalam bentuk Ekuitas.

Para Kontraktor berarti Kontraktor EPC, Kontraktor Pengoperasian dan Pemeliharaan, pemasokdan kontraktor-kontraktor lain yang ditunjuk oleh Penerima Kerjasama sehubungan dengandesain, rekayasa, konstruksi, pengujian, uji coba sistem Fasilitas dan/atau pengoperasian,pengelolaan dan pemeliharaan Proyek dan/atau pasokan bahan-bahan bagi Proyek, dan“Kontraktor” berarti salah satu dari mereka.

Pejabat yang Berwenang berarti:(a) sehubungan dengan Penerima Kerjasama , setiap subjek hukum yang dari waktu ke waktu

ditentukan sebagai ‘Pejabat yang Berwenang’ melalui pemberitahuan secara tertulis kepadaPJPK, pemberitahuan tersebut akan disertai dengan contoh tandatangan dari semua subjekhukum baru yang ditunjuk;

(b) sehubungan dengan PJPK, setiap subjek hukum yang dari waktu ke waktu ditentukan sebagai‘Pejabat yang Berwenang’ melalui pemberitahuan secara tertulis kepada Penerima Kerjasama,pemberitahuan tersebut akan disertai dengan contoh tandatangan dari semua subjek hukumbaru yang ditunjuk; atau

Persetujuan Modifikasi berarti dokumen tertulis yang dikeluarkan oleh PJPK untuk PenerimaKerjasama yang memuat persetujuan PJPK atas usulan Modifikasi yang diajukan oleh PenerimaKerjasama beserta persyaratan-persyaratannya.

Pekerjaan berarti sehubungan dengan Fasilitas, desain, konstruksi, fit out dan penyelesaianProyek tersebut (termasuk tanpa pembatasan pada semua bangunan, struktur, dan perbaikanlainnya, instalasi dan perlengkapan yang akan didirikan atau berlokasi di area Proyek yangbersangkutan).

Pihak Tertanggung dari PJPK berarti PJPK, para pejabat, karyawan, perwakilan, Afiliasi, agen,kontraktor, sub kontraktor atau konsultannya, termasuk Kementerian Komunikasi danInformatika.

Pelanggan berarti operator telekomunikasi atau setiap pihak yang memiliki sambungan keFasilitas sebagai penerima pelayanan.

Pembayaran Pengakhiran berarti pembayaran yang dilakukan oleh PJPK sehubungan denganpengalihan Proyek dan Fasilitas kepada PJPK sebagaimana diatur dalam Lampiran 13 (PembayaranPengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

Page 102: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

10

Pemegang Saham berarti Subyek Hukum yang memiliki modal saham yang telah ditempatkan diPenerima Kerjasama, termasuk setiap Pemegang Saham Awal.

Pemegang Saham Awal berarti semua Pemegang Saham awal Penerima Kerjasama pada saatTanggal Penandatanganan yang kesemuanya disebutkan dalam Lampiran 14 (KepemilikanPenerima Kerjasama).

Pemberitahuan Cidera Janji berarti suatu pemberitahuan mengenai terjadinya Peristiwa CideraJanji dari Pihak yang tidak melakukan cidera janji kepada Pihak yang melakukan cidera janjisebagaimana diatur dalam Pasal 23.1(a)(i) dan 23.1(b)(i).

Pemberitahuan Pemilihan berarti pemberitahuan dari Para Kreditur Proyek kepada PJPK bahwaPara Kreditur Proyek telah memilih untuk mengupayakan pemulihan Peristiwa Cidera JanjiPenerima Kerjasama atau mengusahakan pemulihannya berdasarkan Perjanjian-PerjanjianPembiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 23.2(d)(ii)(A).

Pemberitahuan Pengakhiran berarti pemberitahuan tertulis dari Pihak yang tidak melakukancidera janji kepada Pihak yang melakukan cidera janji yang memuat rincian Peristiwa Cidera Janji,tindakan yang perlu dilakukan untuk memulihkan Peristiwa Cidera Janji (apabila memungkinkan)dan usulan Tanggal Pengakhiran Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 23.1 (a) (v) dan Pasal23.1 (b) (x).

Pemberitahuan Penggantian Kedudukan berarti pemberitahuan secara tertulis kepada PJPKmengenai penggantian dan pengambilalihan tanggung jawab Penerima Kerjasama oleh Kredituratau pihak lain yang ditunjuknya sebagaimana tersebut dalam Pasal 24.1 (b) (iii).

Pembiayaan Ulang (Refinancing) berarti:(a) setiap perubahan, variasi, novasi, tambahan atau penggantian dari Perjanjian Pembiayaan

apapun;(b) pelaksanaan setiap hak apapun, atau pemberian pengesampingan atau persetujuan

berdasarkan Perjanjian Pembiayaan;(c) disposisi atas hak atau kepentingan apapun dalam, atau terciptanya hak untuk berpartisipasi

sehubungan dengan Perjanjian Pembiayaan, atau terciptanya suatu kepentingan ataumanfaat dalam bentuk apapun atas Perjanjian Pembiayaan maupun kontrak-kontrak,keuntungan, asset-aset Penerima Kerjasama baik dengan cara Hak Jaminan maupun caralainnya; atau

(d) setiap dan semua bentuk pengaturan oleh Penerima Kerjasama atau Subyek Hukum lainnyayang mempunyai pengaruh yang serupa sehubungan dengan salah satu diantara huruf (a)-(c)di atas, atau yang berdampak membatasi kemampuan Penerima Kerjasama atau setiap Afiliasiuntuk melaksanakan salah satu diantara huruf (a)-(c) di atas.

Pemerintah Daerah berarti setiap Pemerintah Daerah di wilayah Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia berarti pemerintah pusat negara Republik Indonesia termasukkementerian dan lembaga.

Penerima Pengalihan berarti Subyek Hukum yang:(a) merupakan suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Yang Berlaku;(b) memenuhi kriteria kualifikasi sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pre-kualifikasi yang

diterbitkan oleh PJPK beserta perubahan-perubahannya dalam proses prakualifikasi Proyekini;

(c) membayar seluruh jumlah, apabila ada, yang jatuh tempo dan harus dibayar kepada PJPKberdasarkan Perjanjian ini; dan

Page 103: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

11

(d) mengambil alih kewajiban-kewajiban Penerima Kerjasama yang sedang berjalan berdasarkanPerjanjian ini (termasuk kewajiban Penerima Kerjasama untuk memelihara danmengoperasikan Fasilitas sesuai dengan persyaratan dalam Perjanjian ini).

Penghematan berarti setiap penghematan atau pengurangan biaya atau pengeluaransehubungan dengan Proyek yang timbul dari, atau sebaliknya disebabkan dari, suatu Modifikasi,yang secara nyata diterima oleh Penerima Kerjasama.

Penyelesaian Sengketa Oleh Ahli berarti penyerahan suatu Sengketa (atau bagian dari Sengketa)untuk diselesaikan oleh Ahli sebagaimana diatur dalam Pasal 27.2.

Perbaikan berarti modifikasi atau tambahan bahan atau perbaikan terhadap Fasilitas yangdiperlukan untuk mengembalikan Fasilitas kepada Kapasitas Kontrak segera setelah terjadinyaPeristiwa Keadaan Kahar.

Periode Evaluasi berarti periode setelah berakhirnya Periode Pemulihan Awal dimana ParaKreditur Proyek dapat mengevaluasi Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama, kondisi dariFasilitas, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan tindakan yang akan dilakukan oleh Para KrediturProyek mengenai Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama sebagaimana diatur dalam Pasal23.1(b)(vi).

Periode Kerjasama berarti sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 3.1 (b).

Periode Pemulihan Awal berarti periode pemulihan awal Peristiwa Cidera Janji PenerimaKerjasama oleh Para Kreditur Proyek sebagaimana diatur dalam Pasal 23 .1 (b) (vi) Perjanjian ini.

Periode Pemulihan Para Kreditur Proyek berarti tambahan periode pemulihan selama 180(seratus delapan puluh) Hari untuk memulihkan Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasamasebagaimana diatur dalam Pasal 23.1(b)(viii).

Peristiwa Perpanjangan berarti peristiwa perpanjangan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek yangdiakibatkan terjadinya hal-hal sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6.5(b)(i).

Peristiwa Cidera Janji berarti Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama atau Peristiwa CideraJanji PJPK, sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini.

Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama berarti salah satu dari peristiwa-peristiwa yangdisebutkan dalam Pasal 22.1 Perjanjian ini yang merupakan suatu pelanggaran atas Perjanjian inioleh Penerima Kerjasama.

Peristiwa Cidera Janji PJPK berarti setiap peristiwa-peristiwa yang disebutkan dalam Pasal 22.2Perjanjian ini yang merupakan suatu pelanggaran atas Perjanjian ini oleh PJPK.

Peristiwa Keadaan Kahar berarti Peristiwa Keadaan Kahar termasuk namun tidak terbatas pada:(a) perang, agresi atau permusuhan oleh musuh asing, baik dinyatakan atau tidak;(b) kekacauan massal, pergolakan, pemberontakan, tindakan terorisme, pembajakan, embargo,

sabotase, huru-hara atau demonstrasi yang terjadi di wilayah Republik Indonesia;(c) bencana alam, ledakan, kebakaran, gempa bumi, tsunami, banjir, badai, tanah longsor atau

bencana alam lainnya, kontaminasi radio-aktif atau radiasi ion, epidemi, karantina, wabahatau kontaminasi bahan kimia atau biologis yang terjadi di wilayah Republik Indonesia; atau

Page 104: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

12

(d) demonstrasi buruh atau tindakan industrial lainnya yang dalam hubungannya denganPenerima Kerjasama bukan merupakan demonstrasi buruh atau tindakan industrial oleh paraburuh Penerima Kerjasama atau Kontraktor;

yang secara hukum atau secara fisik menghalangi Pihak yang terkena dampak untukmelaksanakan atau mematuhi setiap kewajiban non-finasial dari Pihak tersebut berdasarkanPerjanjian ini dan dengan ketentuan bahwa:(1) peristiwa tersebut tidak berada dalam kendali Pihak yang terkena dampak secara langsung

atau tidak yang berakibat Pihak yang terkena dampak gagal melaksanakan seluruh atausebagian kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini (selain kewajiban pembayaran uang);

(2) akibat dari peristiwa tersebut tidak dapat dicegah, diatasi atau dipulihkan melalui usaha yangwajar;

(3) Pihak yang terkena dampak telah melakukan semua tindakan pencegahan dalam rangkamenghindari dampak atau mengurangi dampak dari peristiwa tersebut terhadap kemampuanpihak yang terkena dampak untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(4) peristiwa tersebut bukan disebabkan karena pelanggaran Pihak yang terkena dampak ataspemunuhan kewajibannya dalam Perjanjian ini atau Perjanjian Proyek; dan

(5) Pihak yang terkena dampak telah menyampaikan pemberitahuan kepada Pihak lainnyaberdasarkan Pasal 16.1 Perjanjian ini.

Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah berarti:(a) penolakan atas, atau keterlambatan yang tidak wajar dalam, pemberian oleh PJPK,

Pemerintah Indonesia atau setiap Pemerintah Daerah setiap Persetujuan setelahdilakukannya pengajuan permohonan secara benar dan upaya yang tekun telah dilakukanoleh Penerima Kerjasama untuk mendapatkan Persetujuan tersebut;

(b) berakhirnya keberlakuan Persetujuan apapun yang telah diberikan, namun gagal untukdiperpanjang kembali dengan ketentuan yang pada pokoknya sama setelah dilakukannyapengajuan permohonan secara benar dan upaya yang tekun telah dilakukan oleh PenerimaKerjasama untuk mendapatkan perpanjangan Persetujuan tersebut; atau

(c) penemuan Artefak pada atau di dalam Lahan Proyek:(i) yang menghalangi Penerima Kerjasama melaksanakan Pekerjaan dalam jangka waktu 2

(dua) minggu berturut-turut atau lebih (secara total); dan(ii) terkait dengan hal tersebut Penerima Kerjasama tidak dalam keadaan melanggar

kewajibannya sehubungan dengan penemuan Artefak pada Lahan Proyek; atau(iii) tanpa penyebab yang dapat dibenarkan, yang secara material menghalangi atau

mencegah Penerima Kerjasama untuk melaksanakan atau mematuhi kewajiban-kewajibannya.

Perjanjian berarti Perjanjian Kerjasama ini beserta seluruh lampirannya, sebagaimana dapatdiubah dari waktu ke waktu sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini.Perjanjian Pemegang Saham berarti persetujuan tertulis yang dibuat oleh para Pemegang SahamAwal untuk membentuk dan memasukan Ekuitas ke dalam Penerima Kerjasama termasuk semuaperjanjian terkait lainnya yang mungkin dibuat oleh dan antara mereka dari waktu ke waktu.

Perjanjian Penjaminan berarti perjanjian penjaminan yang ditandatangani oleh PT PenjaminanInfrastruktur Indonesia (Persero) dengan Penerima Kerjasama untuk menjamin kewajibanfinansial tertentu dari PJPK sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan berarti kontrak dan semua dokumen lain yang mengaturtentang penyediaan pinjaman, fasilitas kredit, utang, surat utang, obligasi, letter of credit,penanggungan, hak jaminan, derivatif, dan instrumen lindung nilai bagi Penerima Kerjasamauntuk membiayai atau melakukan Pembiayaan Ulang atas Proyek, termasuk perubahan,

Page 105: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

13

tambahan, perpanjangan, pembaharuan, atau penggantian dari pembiayaan atau PembiayaanUlang tersebut.

Perjanjian Proyek mencakup:(a) Perjanjian ini;(b) Kontrak EPC;(c) Kontrak Pengoperasian dan Pemeliharaan;(d) Perjanjian Pemegang Saham;(e) Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan;(f) Setiap perjanjian lainnya yang ditandatangani oleh Penerima Kerjasama sehubungan dengan

Proyek yang mana oleh Penerima Kerjasama ditentukan sebagai Perjanjian Proyek melaluisuatu pemberitahuan tertulis.

Perolehan Pembiayaan berarti tanggal berlakunya Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan, dan tanggaldiperbolehkannya Penerima Kerjasama melakukan penarikan atau pencairan dana pinjamanpertama kali sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian Pembiayaan.

Persetujuan berarti persetujuan, lisensi, konsesi, keputusan, izin, pelepasan hak, pengecualian,otorisasi, atau persyaratan lain, termasuk perubahan, perpanjangan atau pembaharuan, yangdiperlukan dari Instansi berdasarkan ketentuan atau sehubungan dengan Perjanjian ini, termasuktapi tidak terbatas pada Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Dokumen Lingkungan danpersetujuan-persetujuan lain yang disebutkan dalam Lampiran 4 (Persetujuan).

Perubahan Desain Minor berarti, dalam kaitannya dengan setiap Pekerjaan, perubahan minorterhadap dokumentasi desain dari Pekerjaan tersebut, di mana perubahan tersebut:(a) mencerminkan perkiraan perkembangan dokumentasi desain yang terperinci dari Pekerjaan

tersebut; atau(b) berkaitan dengan kegiatan operasional harian yang bersifat minor, pemeliharaan atau proses

atau pelaksanaan yang wajar dari optimisasi Pekerjaan tersebut.Perubahan Hukum berarti salah satu di bawah ini yang terjadi setelah Tanggal Penandatangananyang terutama dimaksudkan untuk atau ditujukan pada, baik untuk seluruh atau sebagian, usahajaringan telekomunikasi dan dimana Penerima Kerjasama secara hukum wajib untukmematuhinya:(a) Perubahan atas atau pencabutan suatu Hukum Yang Berlaku (tidak termasuk Persetujuan);

atau(b) Pemberlakuan atau diundangkannya suatu Hukum Yang Berlaku yang baru (tidak termasuk

Persetujuan),yang tidak dapat diduga secara wajar pada atau sebelum Tanggal Penandatanganan.definisi tersebut di atas tidak termasuk:(a) perubahan dalam cara penerapan atau penafsiran suatu Hukum Yang Berlaku sebagai akibat

dari keputusan pengadilan dan, secara khusus, tidak mencakup keputusan pengadilan yangmerupakan keputusan pertama tentang isu yang bersangkutan;

(b) perubahan dalam cara penerapan atau penafsiran suatu Hukum Yang Berlaku sebagai akibatdari kelalaian Penerima Kerjasama atau setiap subjek hukum lainnya, untuk mematuhi HukumYang Berlaku atau persyaratan dari suatu Persetujuan; atau

(c) perubahan Hukum Yang Berlaku tentang pajak penghasilan atau tarif pungutan pajakpenghasilan termasuk, tanpa pembatasan, perubahan ketentuan tentang pembayaran pajakperusahaan atau identifikasi dan perhitungan pengurangan yang diperbolehkan.

Pihak berarti PJPK atau Penerima Kerjasama, sebagaimana berlaku.

Praktek Industri yang Baik berarti, semua hal-hal yang diterapkan oleh Penerima Kerjasama,dalam kaitannya dengan pelaksanaan kewajiban Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini,

Page 106: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

14

penerapan standar-standar, praktek-praktek, metode-metode dan prosedur yang sesuai dengansemua Hukum Yang Berlaku, dan penyelenggaraan tingkat keterampilan, ketelitian, ketekunan,kehati-hatian dan peninjauan yang secara wajar dan umum yang harus dilakukan oleh suatuSubyek Hukum yang terampil dan berpengalaman dalam menjalankan kegiatan sejenis dalamkeadaan yang serupa, secara global maupun regional termasuk melakukan tindakan yangdiperlukan untuk memastikan agar:(a) tersedianya bahan-bahan, sumber-sumber dan persediaan yang memadai untuk mencukupi

kebutuhan Proyek dalam kondisi normal dan kondisi tidak normal yang dapat diantisipasisecara wajar;

(b) para karyawan bagian operasional memiliki izin yang memadai (i) dapat diperkerjakan setiapsaat, (ii) mempunyai pengalaman yang cukup dan terlatih untuk mengoperasikan Proyeksecara tepat dan efisien dengan memperhatikan panduan dan instruksi produsen, dan(iii) mampu menangani keadaan-keadaan yang tidak normal;

(c) terciptanya suatu tindakan pencegahan, pemeliharaan dan perbaikan baik yang bersifatberkalan atau tidak berkala (i) yang diselenggarakan dengan baik untuk memastikanpengoperasian yang dapat diandalkan dan aman untuk jangka panjang denganmemperhatikan rekomendasi dari produsen dan (ii) yang diselenggarakan oleh para personelyang berpengetahuan, terlatih dan berpengalaman serta memiliki izin dan denganmenggunakan perlengkapan, peralatan dan prosedur yang tepat;

(d) dilakukannya pemantauan dan pengujian yang layak untuk memastikan bahwa Fasilitasberfungsi sebagaimana dimaksudkan dan menjaminan bahwa peralatan akan berfungsi secaratepat baik dalam kondisi normal maupun tidak normal; dan

(e) peralatan dioperasikan dengan cara-cara yang aman bagi para pekerja, masyarakat padaumumnya dan lingkungan sekitarnya.

Prosedur Operasional dan Pemeliharaan berarti panduan dan prosedur operasional danpemeliharaan yang dikembangkan oleh Penerima Kerjasama sesuai Perjanjian ini.

Peristiwa Kepailitan, dalam kaitannya dengan suatu pihak, berarti terjadinya satu diantara hal-halsebagai berikut terhadap pihak yang dimaksud:(a) dikeluarkannya putusan pengadilan yang berwenang untuk menetapkan penundaan

kewajiban pembayaran utang atau yang menyatakan pailit pihak tersebut;(b) diputuskannya dalam rapat umum pemegang sahamnya untuk untuk mengajukan

permohonan kepada pengadilan dalam rangka pembubaran dan likuidasi, kepailitan ataupenundaan kewajiban pembayaran utang pihak tersebut;

(c) dengan alasan kesulitan keuangan yang nyata atau yang dapat diperkirakan, mulai melakukanperundingan dengan para krediturnya untuk melakukan penjadwalan ulang ataurestrukturisasi utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih;

(d) diajukannya suatu permohonan oleh suatu pihak kepada pengadilan untuk pembubaran danlikuidasi, kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang (baik secara sukarela, ataucara lain yang mempunyai dampak yang sama), kecuali permohonan tersebut ditentangdengan itikad baik dan sungguh-sungguh sehingga ditolak atau dihentikan dalam waktu enampuluh (60) Hari;

(e) khusus untuk Bank, pembekuan, pencabutan izin usaha atau penetapan sebagai bank gagalberdasarkan Hukum Yang Berlaku; atau

(f) proses lain yang serupa dengan hal-hal yang disebutkan dalam paragraph (a) hingga (d) diatas.

Proyek adalah rehabilitasi, pengembangan, pembiayaan, desain, konstruksi, pengujian, uji cobasistem, pengoperasian, pengelolaan, pemeliharaan dan pengalihan Terminal Petikemas PelabuhanBau-Bau sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

Rupiah atau Rp. berarti mata uang resmi Republik Indonesia.

Page 107: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

15

Sengketa berarti ketidaksepahaman, perbedaan pendapat, argumen atau konflik dalam bentukapapun antara Para Pihak sehubungan dengan, yang timbul dari, atau terkait dengan Perjanjianini.Sponsor Utama berarti pemegang saham utama dari Penerima Kerjasama sebagaimana termuatdalam Lampiran 14 (Kepemilikan Penerima Kerjasama).

Sengketa Pemberitahuan Pengakhiran berarti Sengketa terkait dengan hak untukmemberlakukan Pemberitahuan Pengakhiran sebagaimana diatur dalam Pasal 23.1(a) (vii) danPasal 23.2(b) (xii).

Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sosial berarti suatu sistem pengelolaan yangkomprehensif atas aspek lingkungan hidup dan sosial dari Proyek yang dibuat oleh PenerimaKerjasama sesuai dengan Hukum yang Berlaku.

Spesifikasi Desain dan Teknis berarti spesifikasi-spesifikasi desain dan teknis dari Fasilitas yangditentukan dalam Lampiran 2 (Spesifikasi Desain dan Teknis) yang harus dipenuhi oleh PenerimaKerjasama dalam rangka desain, rekayasa, pengadaan dan konstruksi Proyek.

Sponsor Baru berarti Pemegang Saham dari Penerima Kerjasama selain dari Pemegang SahamAwal.

Subyek Hukum berarti orang-perorangan, persekutuan perdata, kemitraan, perseroaan terbatas,perusahaan, badan hukum, perhimpunan, organisasi yang tidak berbadan hukum, atau badan,perangkat, kantor atau instansi pemerintah atau politik.Standar Akuntansi berarti standar-standar akuntansi yang diterima secara umum yang berlakudari waktu ke waktu di Indonesia (dikenal sebagai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atauPSAK).

Surat Persetujuan PJPK berarti surat persetujuan yang diterbitkan oleh PJPK, dan ikutditandatangani oleh Kreditor Proyek dan Penerima Kerjasama dengan format sebagaimanatertuang dalam Lampiran 5 (Format Surat Persetujuan PJPK).

Sponsor Operasional dan Pemeliharaan atau Sponsor O&M mempunyai arti yang sama yangdiberikan bagi istilah tersebut dalam Lampiran 14 (Kepemilikan Penerima Kerjasama);

Tagihan berarti sebagai didefinisikan dalam Pasal 12.1.

Tahap Penyelesaian Proyek berarti Tanggal Efektif, Tanggal Dimulainya Konstruksi, TanggalOperasional Komersial, serta tanggal-tanggal penyelesaian proyek yang lebih terperincisebagaimana diuraikan dalam Lampiran 6 (Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek).

Tahun Kontrak berarti periode selama 12 (dua belas) Bulan Tagihan secara terus menerus setelahTanggal Operasional Komersial:(a) dimulai saat tahun operasional pertama terhitung sejak Tanggal Operasional Komersial dan

berlangsung selama 12 (dua belas) Bulan Tagihan secara terus menerus (periode awal inidisebut Tahun Kontrak 1); dan

(b) selanjutnya, tiap periode 12 (duabelas) Bulan Tagihan seterusnya (disebut sebagai TahunKontrak 2 dan seterusnya), dengan ketentuan Tahun Kontrak terakhir jatuh pada TanggalPengakhiran.

Tanggal Jatuh Tempo memiliki arti 30 (tiga puluh) Hari setelah Hari diterimanya tagihan oleh PJPKdari Penerima Kerjasama (tanggal penerimaan Tagihan tidak dihitung).

Page 108: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

16

Tanggal Efektif berarti Hari dimana Perjanjian ini sepenuhnya berlaku dan mengikat bagi ParaPihak sesuai dengan Pasal 2.

Tanggal Operasional Komersial berarti selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari setelah tanggalditerbitkannya surat keputusan/keterangan penerimaan oleh PJPK kepada Penerima Kerjasamaberdasarkan Pasal 7.8.

Tanggal Penandatanganan berarti tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini.

Tanggal Pengakhiran berarti tanggal berakhirnya Perjanjian ini sebagaimana dimaksud pada Pasal3.1 Perjanjian ini.

Tanggal Pengalihan berarti tanggal berakhirnya Perjanjian ini.

Tanggal Wajib Penyelesaian berarti salah satu atau gabungan dari kesemua tanggal berikut ini: (i)Target Tanggal Efektif; (ii) Tanggal Wajib Dimulainya Konstruksi; dan (iii) Tanggal WajibOperasional Komersial.

Tanggal Wajib Operasional Komersial berarti saat dimana Tanggal Operasional Komersial harusterjadi sesuai dengan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek atau tanggal setelahnya sebagaimanaditentukan oleh Para Pihak berdasarkan ketentuan Perjanjian ini.

Tanggal Dimulainya Konstruksi berarti tanggal dimana Penerima Kerjasama mulai danmelaksanakan kegiatan konstruksi besar untuk Fasilitas di Lahan Proyek yang ditandai dengankegiatan pembangunan pondasi untuk stasiun perangkat (landing station) atau kegiatan serupayang menunjukan dimulainya konstruksi berkelanjutan.

Tanggal Wajib Dimulainya Konstruksi berarti saat dimana Tanggal Dimulainya Konstruksi harusterjadi sebagaimana disyaratkan dalam Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek atau tanggalsetelahnya sebagaimana ditentukan oleh Para Pihak sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.

Target Tanggal Efektif berarti paling lambat 6 (enam) bulan kalender setelah TanggalPenandatanganan sebagaimana dinyatakan dalam Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek atau tanggalsetelahnya sebagaimana ditentukan oleh para Pihak sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjianini.

Target Tingkat Pengembalian Internal Proyek berarti Tingkat Pengembalian Internal Proyek yangdicantumkan dalam Model Keuangan.

Target Tingkat Pengembalian Internal Ekuitas berarti Tingkat Pengembalian Internal Ekuitas yangdicantumkan dalam Model Keuangan.

Pembayaran Ketersediaan Layanan berarti biaya, dinyatakan dalam Rupiah, yang harus dibayaroleh PJPK kepada Penerima Kerjasama untuk ketersediaan layanan selama Bulan Tagihansebagaimana ditentukan dalam Pasal 11.1 dan Lampiran 11 (Pembayaran Ketersediaan Layanan).

1.2 Aturan PenafsiranDalam menafsirkan Perjanjian ini, judul dicantumkan hanya untuk kemudahan referensi saja danharus di abaikan dalam penafsiran Perjanjian, kecuali konteksnya berbeda:(a) bentuk jamak mencakup bentuk tunggal dan sebaliknya.

Page 109: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

17

(b) kata-kata yang merujuk pada gender mencakup segala gender.(c) rujukan pada Ayat, Pasal dan Lampiran berarti Ayat, Pasal dan Lampiran dalam Perjanjian ini.(d) kata “dari Perjanjian ini”, “dalam Perjanjian ini”, “berdasarkan Perjanjian ini” dan kata-kata

serupa merujuk pada Perjanjian ini sebagai satu keutuhan.(e) rujukan dalam Perjanjian ini pada undang-undang, hukum, ketetapan, peraturan atau lain-lain

Hukum Yang Berlaku ditafsirkan sebagai rujukan pada undang-undang, hukum, ketetapan,peraturan atau lain-lain Hukum Yang Berlaku termasuk segala perubahannya.

(f) rujukan pada suatu Subyek Hukum, Pihak, atau entitas mencakup para penerus hak danpenerima pengalihannya yang sah. Rujukan pada Instansi mencakup badan atau otoritaspemerintah yang meneruskan wewenang dan fungsi otoritas tersebut.

(g) daftar isi dan judul Pasal dimaksudkan untuk kemudahan membaca dan tidak dimaksudkanuntuk mempengaruhi arti atau penafsiran ketentuan yang terkait.

(h) kata “mencakup” atau “termasuk” atau “seperti misalnya” harus dianggap diikuti dengan frasa“tanpa pembatasan” atau “tapi tidak terbatas pada” baik kata tersebut secara nyata diikutioleh frasa atau kata-kata yang mengandung arti yang sama.

(i) rujukan pada “bulan” berarti bulan kalender.(j) pada saat menghitung jumlah Hari antara tanggal-tanggal atau dalam suatu periode, Hari

pertama tidak turut dihitung tetapi Hari terakhir harus dihitung.(k) tidak ada ketentuan dalam Perjanjian ini yang boleh ditafsirkan untuk merugikan salah satu

Pihak hanya karena alasan Pihak tersebut bertanggung jawab untuk penyusunan Perjanjian iniatau suatu ketentuan Perjanjian ini.

(l) Istilah-istilah yang dimulai dengan huruf kapital yang digunakan dalam Lampiran-LampiranPerjanjian ini mempunyai arti yang diberikan bagi masing-masing istilah tersebut dalamPerjanjian ini kecuali didefinisikan lain dalam Lampiran-Lampiran tersebut.

(m)Apabila terdapat kebijakan pemerintah Indonesia terkait dengan redenominasi atas mata uangRupiah, maka rujukan terhadap nilai nominal Rupiah dalam Perjanjian ini akan disesuaikandengan nilai Rupiah yang setara.

1.3 Ketidaksesuaian(a) Untuk tujuan penafsiran, urutan prioritas dari dokumen-dokumen yang membentuk

Perjanjian ini adalah sebagai berikut:(i) Pasal 1 hingga Pasal 29 Perjanjian ini; dan(ii) Lampiran 1 hingga Lampiran 18 Perjanjian ini.

(b) Jika salah satu Pihak menemukan ambiguitas, ketidaksesuaian, atau ketidakcocokan antaraketentuan-ketentuan Perjanjian ini dan dokumen lain yang secara tegas dinyatakandimasukkan ke dalam Perjanjian ini maka Pihak yang menemukan hal tersebut harus segeramengirimkan pemberitahuan ke Pihak lainnya dan apabila Para Pihak tidak dapatmenyelesaikan ketidakjelasan, perbedaan, atau inkonsistensi diantara mereka dalam waktu14 (empat belas) Hari sejak tanggal penerimaan pemberitahuan, permasalahan tersebut akanditetapkan atau ditentukan oleh PJPK.

Page 110: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

18

BAB II

EFEKTIFITAS DAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN

PASAL 2

TANGGAL EFEKTIF

2.1 Persyaratan Pendahuluan untuk berlakunya Tanggal Efektif(a) Kecuali sebagaimana diatur dalam Pasal 2.6, Perjanjian ini berlaku efektif dan mengikat

Para Pihak pada saat semua syarat-syarat yang disebutkan dalam Pasal 2.1 (b) telahdipenuhi oleh Penerima Kerjasama atau dikesampingkan oleh PJPK berdasarkanketentuan Pasal 2.1 (c).

(b) Penerima Kerjasama harus menyerahkan seluruh dokumen-dokumen berikut kepada PJPKdalam bentuk dan isi yang secara wajar memuaskan PJPK:A. salinan sesuai asli dan lengkap dari akta pendirian, anggaran dasar (termasuk seluruh

perubahannya) beserta pengesahan/persetujuan/penerimaan pemberitahuan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas akta pendirian dan anggaran dasartersebut dan izin usaha Penerima Kerjasama yang disertifikasi oleh wakil yangberwenang dari Penerima Kerjasama;

B. salinan sesuai asli keputusan Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang SahamPenerima Kerjasama (sebagaimana disyaratkan dalam Anggaran Dasar PENERIMAKERJASAMA) yang menyetujui penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini;

C. pendapat hukum dari penasehat hukum yang ditunjuk untuk mewakili PenerimaKerjasama mengenai keabsahan pendirian dan kecakapan bertindak PenerimaKerjasama, serta keabsahan, keberlakuan dan dapat dilaksanakannya setiapPerjanjian Proyek yang ditandatangani Penerima Kerjasama dan Persetujuan yangdiperlukan untuk pelaksanaan Proyek dalam bentuk sebagaimana terdapat dalamLampiran 10 (Bentuk Pendapat Hukum);

D. salinan Dokumen Desain dan perbaikannya sesuai ketentuan Pasal 6.3.(c);E. sertifikat dari Para Kreditor Proyek bahwa Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan telah

berlaku penuh dan efektif, dan bahwa persyaratan yang disyaratkan untuk pencairanawal dari Hutang Senior telah dipenuhi atau dikesampingkan;

F. sertifikat dari Pemegang Saham Awal yang membuktikan telah terjadinya penyetoranmodal Pemegang Saham Awal untuk memenuhi kebutuhan Ekuitas PenerimaKerjasama;

G. salinan sesuai asli dari semua Persetujuan dalam Lampiran 4 (Persetujuan) yang harusdidapatkan oleh Penerima Kerjasama pada Tanggal Efektif sehubungan denganpenandatanganan dan pelaksanaan kewajiban Penerima Kerjasama berdasarkanPerjanjian ini dan Perjanjian Proyek dan transaksi yang diatur dalam Perjanjian iniserta sertifikat dari Penerima Kerjasama bahwa Persetujuan tersebut telah berlakupenuh dan efektif;

H. sertifikat dari Penerima Kerjasama bahwa pernyataan dan jaminan PenerimaKerjasama yang tercantum dalam Perjanjian ini secara material sudah sesuai dantepat sejak Tanggal Efektif;

I. sertifikat dari Penerima Kerjasama bahwa tidak ada peraturan yang telahdiundangkan, ditetapkan atau dilaksanakan oleh Instansi yang menyatakanketidakberlakuan atau ketidaksahan, menghambat atau larangan penandatangananPerjanjian Proyek;

J. salinan sesuai asli polis asuransi yang disyaratkan selama konstruksi Fasilitasberdasarkan Pasal 9 dan Lampiran 17 (Asuransi), dan sertifikat yang menununjukanbahwa asuransi tersebut masih berlaku (certificates of currency);

K. Jaminan Pelaksanaan Tahap II yang berlaku dan sah sesuai dengan ketentuannya;

Page 111: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

19

L. Salinan setiap Perjanjian Proyek dimana Penerima Kerjasama merupakan pihak dalamperjanjian tersebut yang ditandatangani oleh Penerima Kerjasamadan telah berlakuefektif; dan

M. perjanjian penunjukan Konsultan Pengawas Independen yang telah ditandatanganioleh Para Pihak.

(c) Persyaratan Pendahuluan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2.1 (b) adalah untukkepentingan PJPK semata dan hanya dapat dikesampingkan oleh PJPK berdasarkanpernyataan tertulis.

2.2 Kewajiban Memenuhi Persyaratan Pendahuluan(a) Penerima Kerjasama harus memenuhi semua persyaratan pendahuluan sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 2.1 (b) pada atau sebelum Target Tanggal Efektif.(b) Pada saat Penerima Kerjasama telah memenuhi satu dari persyaratan-persyaratan

tersebut Penerima Kerjasama harus segera memberitahu PJPK mengenai hal tersebut danmemberikan salinan dari dokumen yang diwajibkan menurut Pasal 2.1 (b).

(c) Jika diminta secara tertulis, PJPK dapat secara wajar melakukan usaha terbaiknya untukmembantu Penerima Kerjasama dalam memenuhi persyaratan pendahuluan yangmenjadi tanggung jawab Penerima Kerjasama dengan menyebutkan jenis bantuan yangdiperlukan.

(d) Meskipun terdapat bantuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2.2.(c), PenerimaKerjasama tetap wajib memenuhi persyaratan yang diimaksud dan bantuan yangdiberikan oleh PJPK tidak boleh dianggap sebagai kesanggupan atau jaminan dari PJPKbahwa bantuannya akan efektif atau menjanjikan hasil yang diinginkan.

(e) PJPK harus menyampaikan secara tertulis kepada Penerima Kerjasama jika seluruhpersyaratan pendahuluan telah dipenuhi atau dikesampingkan oleh PJPK (“TanggalEfektif”).

2.3 Jaminan Pelaksanaan Tahap I(a) Penerima Kerjasama wajib menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Tahap I kepada PJPK dalam

bentuk sebagaimana disyaratkan dalam Lampiran 8 (Bentuk Jaminan) Bagian B pada atausebelum Tanggal Penandatanganan.

(b) Jaminan Pelaksanaan Tahap I harus tetap berlaku dan berkekuatan penuh sampai denganterjadinya terlebih dahulu salah satu peristiwa berikut ini:(i) Tanggal Efektif (sebagaimana diperpanjang berdasarkan Pasal 2.4 di bawah ini jika

berlaku); atau(ii) 30 (Tiga puluh) Hari sejak Tanggal Pengakhiran.

(c) Apabila Jaminan Pelaksanaan Tahap I akan berakhir sebelum tanggal yang disyaratkandalam Pasal 2.3(b), Penerima Kerjasama wajib memastikan agar Jaminan PelaksanaanTahap I diperpanjang, diperbaharui atau diganti selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu)Hari sebelum tanggal Jaminan Pelaksanaan Tahap I berakhir.

(d) Dalam hal Penerima Kerjasama gagal melakukan perpanjangan, pembaharuan ataupenggantian tersebut, PJPK berhak untuk mencairkan jumlah keseluruhan dari JaminanPelaksanaan Tahap I dan menahan uang tersebut sebagai jaminan sampai denganPenerima Kerjasama menyerahkan jaminan baru kepada PJPK dalam bentuk yang dapatditerima oleh PJPK. PJPK akan segera mengembalikan uang yang ditahan sebagai jaminan(tanpa bunga) kepada Penerima Kerjasama setelah Penerima Kerjasama menyerahkanjaminan baru kepada PJPK dalam bentuk yang dapat diterima oleh PJPK. Segala biayauntuk penyerahan kembali uang yang ditahan sebagai jaminan dibebankan kepadaPenerima Kerjasama.

Page 112: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

20

(e) Penerima Kerjasama harus menyediakan pengganti Jaminan Pelaksanaan Tahap I yangmemenuhi persyaratan dalam Perjanjian ini apabila Bank yang menerbitkan JaminanPelaksanaan Tahap I:(i) pada setiap saat gagal untuk memenuhi persyaratan yang berlaku bagi Bank

sebagaimana didefinisikan pada Pasal 1.1; atau(ii) mengalami Peristiwa Pailit.

(f) PJPK berhak melakukan klarifikasi secara langsung kepada Bank penerbit JaminanPelaksanaan Tahap I untuk memastikan kesesuai Bank dan Jaminan Pelaksanaan Tahap Idengan ketentuan Perjanjian ini, dan Penerima Kerjasama wajib memberikan dukunganyang diperlukan untuk terlaksananya klarifikasi tersebut.

2.4 Kegagalan Mencapai Tanggal Efektif(a) Perpanjangan Target Tanggal Efektif

(i) Apabila Penerima Kerjasama memperkirakan tidak dapat memenuhi persyaratanpendahuluan yang harus dipenuhinya sesuai dengan ketentuan Pasal 2.1 (b) sebelumTarget Tanggal Efektif, dan PJPK tidak mengesampingkan persyaratan pendahuluantersebut, Penerima Kerjasama dapat mengirimkan permohonan kepada PJPK dalamwaktu 14 (empat belas) hari sebelum Target Tanggal Efektif bahwa PenerimaKerjasama meminta perpanjangan Target Tanggal Efektif. Berdasarkan penerimaanpermohonan tersebut, PJPK atas diskresinya sendiri dapat menyetujui untukmemperpanjang Target Tanggal Efektif.

(ii) Dalam hal PJPK memperpanjang Target Tanggal Efektif, maka perpanjangan TargetTanggal Efektif adalah satu-satunya kompensasi yang dapat diterima oleh PenerimaKerjasama, dan Penerima Kerjasama tidak berhak atas penyesuaian PembayaranKetersediaan Layanan atau kompensasi lainnya atau pembayaran tambahan dari PJPK.

(b) Pengakhiran Perjanjian karena Tidak Terjadinya Tanggal EfektifJika setiap persyaratan pendahuluan untuk Tanggal Efektif sebagaimana dicantumkanpada Pasal 2.1 (b) belum terpenuhi pada Target Tanggal Efektif, maka:(i) PJPK berhak mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan

pengakhiran secara tertulis kepada Penerima Kerjasama; dan(ii) Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal pengakhiran yang ditentukan dalam

pemberitahuan pengakhiran tersebut.(c) Akibat Pengakhiran Perjanjian karena Tidak Terjadinya Tanggal Efektif

Jika Perjanjian ini diakhiri karena tidak tercapainya Tanggal Efektif maka:(i) PJPK berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan Tahap I; dan(ii) Para Pihak tidak lagi mempunyai hak atau kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.

2.5 Surat Persetujuan PJPK dan Perjanjian PenjaminanPada saat atau sebelum Tanggal Pemenuhan Persyaratan Pendahuluan:(i) jika diminta oleh Penerima Kerjasama, PJPK akan menerbitkan Surat Persetujuan PJPK, dan(ii) memastikan ditandatanganinya Perjanjian Penjaminan oleh PT Penjaminan Infrastruktur

Indonesia (Persero) dalam format yang telah ditentukan untuk menjamin kewajiban finansialtertentu dari PJPK berdasarkan Perjanjian ini.

2.6 Ketentuan Yang Berlaku Sejak Tanggal PenandatangananPasal-pasal berikut ini berlaku efektif sejak Tanggal Penandatanganan dan tidak tergantung padaterjadinya Tanggal Efektif:(a) Pasal 1 (Definisi dan Dasar Penafsiran);(b) Pasal 2 (Tanggal Efektif);(c) Pasal 6.3 (Desain, Gambar Rancang dan Dokumen Lain);(d) Pasal 6.13 (Konsultan Pengawas Independen);

Page 113: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

21

(e) Pasal 14 (Pernyataan dan Jaminan);(f) Pasal 15.1 (Tindakan PENERIMA KERJASAMA);(g) Pasal 15.3 (Kepatuhan terhadap Hukum Yang Berlaku);(h) Pasal 15.6 (Jaminan Anti Korupsi);(i) Pasal 16 (Peristiwa Keadaan Kahar);(j) Pasal 20 (Ganti Rugi);(k) Pasal 21.1 (Kerugian Tidak Langsung));(l) Pasal 24 (Pengalihan);(m) Pasal 27 (Penyelesaian Sengketa); dan(n) Pasal 28(Ketentuan-Ketentuan Umum).

PASAL 3

JANGKA WAKTU

3.1 Dimulai dan Berakhirnya Jangka Waktu(a) Perjanjian ini berlaku sejak Tanggal Penandatanganan dengan ketentuan bahwa

keberlakuan pasal-pasal dalam Perjanjian ini tunduk pada ketentuan Pasal 3.2.(b) Perjanjian ini berakhir pada saat terjadinya terlebih dahulu di antara peristiwa-peristiwa

di bawah ini:(i) berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun terus menerus sejak Tanggal

Operasional Komersial sebagaimana dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuanPerjanjian ini (“Periode Kerjasama”); atau

(ii) pengakhiran lebih awal Perjanjian ini berdasarkan Pasal 2.4 (b), 23.1, 23.3, 23.4, 23.5atau 23.6.

((i) dan (ii) selanjutnya disebut sebagai “Tanggal Pengakhiran”).

3.2 Ketentuan-Ketentuan Yang Berlaku(a) Sejak Tanggal Penandatanganan hingga Tanggal Efektif, ketentuan-ketentuan yang

disebutkan dalam Pasal 2.6 berlaku penuh dan efektif.(b) Sejak Tanggal Efektif hingga Tanggal Pengakhiran, semua ketentuan Perjanjian ini berlaku

penuh dan efektif.

3.3 Pengalihan pada akhir Periode KerjasamaPada saat berakhirnya Periode Kerjasama, Penerima Kerjasama harus mengalihkan Proyek kepadaPJPK dengan pembayaran sebesar Rp. 1.000,00 (seribu Rupiah) sesuai dengan ketentuan Pasal26.6.

BAB III

URAIAN MENGENAI PROYEK DAN PEMBIAYAAN

PASAL 4

RUANG LINGKUP PROYEK DAN PERSETUJUAN

4.1 Ruang Lingkup Proyek

(a) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Proyek, termasuk melaksanakan Pekerjaan danmemberikan Layanan sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.

Page 114: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

22

(b) Atas pelaksanaan Proyek oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada huruf (a) diatas, PIHAK KEDUA berhak menerima Pembayaran Ketersediaan Layanan dari PIHAKPERTAMA sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

4.2 Lingkup Kegiatan Penerima Kejasama Secara UmumSesuai dengan Perjanjian ini, Penerima Kerjasama harus melaksanakan Proyek yang meliputi:(a) menggunakan, mengoperasikan, memanfaatkan, mengusahakan Aset Eksisting;(b) melakukan investasi dalam Aset Proyek untuk keperluan Pengelolaan Terminal Peti Kemas

Pelabuhan Baubau termasuk untuk mengupgrade dan merehabilitasi Aset Eksisting,maupun untuk membangun aset-aset baru sehubungan dengan pengelolaan PengelolaanTerminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau;

(c) melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian Aset Proyek, termasukpemeliharaan perbaikan dan penggantian Aset Eksisting;

(d) melakukan promosi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau;(e) menyediakan jasa pelayanan kepelabuhanan, jasa terkait kepelabuhanan dan

mengenakan tarif atas pelayanan jasa tersebut kepada pelanggan secara langsung;(f) memanfaatkan Aset Proyek untuk usaha penunjang lainnya, termasuk usaha sehubungan

dengan penyediaan Area Komersial; dan(g) menyediakan pembiayaan untuk seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)

sampai (f) di atas.

4.3 Persetujuan-Persetujuan(a) Penerima Kerjasama harus memperoleh semua Persetujuan yang diperlukan untuk

rehabilitasi dan pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, kepemilikan danpengalihan Proyek sesuai dengan Lampiran 4 (Persetujuan) serta memastikan bahwaPersetujuan tersebut akan tetap berlaku selama jangka waktu Perjanjian ini.

(b) PJPK berdasarkan permintaan tertulis dan biaya dari Penerima Kerjasama, akan berupayauntuk memfasilitasi Penerima Kerjasama secara wajar dalam bentuk sosialisasi dankonsultasi untuk memperoleh Persetujuan yang diperlukan sehubungan denganpelaksanaan Pekerjaan.

4.5 Dukungan Penerima Kerjasama atas pelaksanaan kewajiban PJPKPenerima Kerjasama wajib memberikan dukungan, antara lain pemberian data dan dokumen,kepada PJPK untuk:(a) melaksanakan kewajibannya sesuai dengan Hukum Yang Berlaku secara efektif dan

efisien; dan(b) mematuhi standar dan tujuan sebagaimana diatur dalam Hukum Yang Berlaku

PASAL 5

ASET EKSISTING

5.1 Kepemilikan Aset EksistingSeluruh Aset Eksisting merupakan milik PJPK dan setiap hak untuk menggunakan AsetEksisting, berdasarkan Perjanjian ini tidak dapat dianggap sebagai pengalihan kepemilikanAset Eksisting kepada Penerima Kerjasama.

5.2 Penggunaan Aset Eksisting(a) Segera setelah serah terima Aset Eksisting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.3,

Penerima Kerjasama berhak untuk menggunakan dan mengoperasikan Aset Eksistingsecara eksklusif untuk tujuan pelaksanaan Perjanjian ini.

(b) Penerima Kerjasama tidak berwenang unntuk merubah, mengganti atau menghilangkan

Page 115: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

23

Aset Eksisting, atau setiap bagian daripadanya, kecuali suatu persetujuan tertulis dari PJPKtelah didapatkan sehubungan dengan perubahan, penggantian dan penghapusan (denganketentuan bahwa PJPK harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari PJPK

(c) Penerima Kerjasama harus(a) secara wajar dan pantas, menjaga dan berhati-hati ketika menggunakan setiap Aset

Eksisting;(b) memperhatikan syarat dan ketentuan dari petunjuk penggunaan atau pengoperasian atas

penggunaan alat-alat, perlengkapan, instrumen dan Aset Eksisting sebagaimanadisepakati oleh PJPK;

(c) menyediakan staf yang berkualitas dengan jumlah yang memadai dengan keterampilanyang sesuai untuk pengoperasian Aset Eksisting secara aman, tepat, dan efisien; dan

(d) melaporkan setiap kerusakan atau kerugian dari Aset Eksisting kepada PJPK dan,sehubungan dengan suatu kejadian (kecelakaan), harus menyediakan laporan mengenaikejadian (kecelakaan) tersebut dalam jangka waktu lima (5) Hari Kerja sejak tanggalterjadinya kejadian (kecelakaan) tersebut;

(d) Kecuali dengan persetujuan tertulis dari PJPK telah didapatkan, Penerima Kerjasamadilarang:(a) menggunakan setiap Aset Eksisting untuk tujuan apapun selain daripada Terminal Peti

Kemas Pelabuhan Baubau sehubungan dengan Perjanjian ini; dan (b) menggunakan atau membiarkan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau atau setiap

bagian daripadanyadigunakan secara ilegal, tidak bermoral, dan tujuan-tujuan yangtidak layak.

5.3 Serah Terima Aset Eksisting(a) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah penandatanganan Perjanjian ini,

Penerima Kerjasama harus, melalui pemeriksaan mandiri yang ditunjuk dan disetujui olehPJPK, melakukan inspeksi atas Aset Eksisting dan menyiapkan laporan inspeksi untukditinjau oleh PJPK.

(b) Jika berdasarkan laporan inspeksi sebagaimana disebutkan dalam huruf (a), telahdisimpulkan bahwa Aset Eksisting, atau bagian-bagian didalamnya, tidak dalam kondisioperasi yang baik, maka Para Pihak dapat menyetujui untuk memilih hal-hal berikut:(i) PJPK untuk membuat penggantian atas bagian dari Aset Eksisting sehingga aset

tersebut dapat memenuhi kondisi yang diharapkan;(ii) PJPK memberikan wewenang kepada Penerima Kerjasama untuk melakukan

perubahan atau penggantian atas bagian dari Aset Eksisting; (iii) bagian dari AsetEksisting tersebut akan dibuang dan tidak disertakan dalam Aset Eksisting yangditransfer kepada Penerima Kerjasama.

(c) Segera setelah PJPK menyetujui laporan inspeksi, Para Pihak harus menandatanganiPemberitahuan Penerimaan dari Kondisi Aset Eksisting, yang akan menunjukkan kondisiAset Eksisting bersama dengan perjanjian Para Pihak berkaitan dengan aset-aset yangtidak dalam kondisi operasi baik sebagaimana disebutkan dalam huruf (b) di atas.

(d) Tanpa mengurangi ketentuan Pasal 21, Penerima Kerjasama harus dianggap telahmemenuhi kewajibannya dalam kaitannya dengan kondisi dari Aset Eksisting, dan harusdianggap bertanggungjawab terhadap konsekuensi- konsekuensi yang timbul karenapenggunaan Aset Eksisting untuk tujuan pengelolaan Perjanjian ini.

5.4 Pernyataan dan Indemnifikasi oleh PJPKPJPK dengan ini menyatakan bahwa PJPK mempunyai kepemilikan atas seluruh Aset Eksisting danpemberian masa Kerjasama dan hak untuk menggunakan Aset Eksisting berdasarkan Perjanjian inikepada Penerima Kerjasama tidak akan melanggar ketentuan hukum dan perundang-undangan

Page 116: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

24

yang berlaku dan segala hak-hak dari pihak ketiga. PJPK mengganti rugi Penerima Kerjasama(termasuk sponsor, pemegang saham, dewan direksi, dewan komisaris, manajemen, pegawai,agen, dan kontraktor) seluruhnya dan/atau terhadap seluruh tindakan, biaya, gugatan, dankerusakan apapun yang mungkin diderita oleh Penerima Kerjasama akibat pelanggaran terhadapketentuan yang terdapat dalam Pasal 5.04 yang dilakukan oleh PJPK.

PASAL 6

KAWASAN TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN BAUBAU

6.1 Kawasan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau(a) Pending Items(b)(c)(d)(e)(f)

6.2 Rencana Tata Letak(a) Rencana Tata Letak menetapkan lokasi dan tata letak dari berbagai bagian dari kawasan

dan menentukan penggunaan dari berbagai bagian dari Kawasan Terminal Peti KemasPelabuhan Baubau (“Rencana Tata Letak”) sebagaimana ditunjukkan dalam DokumenDesain.

(b) Penerima Kerjasama mengetahui bahwa Bangunan Pelabuhan Baubau akan dibagimenjadi Area Pengoperasian Pelabuhan, Area Komersial, Area Transportasi, dan AreaParkir sebagaimana ditunjukkan dalam Rencana Tata Letak.

(c) Penerima Kerjasama tidak dapat menggunakan Area Pengoperasian Pelabuhan, AreaKomersial, Area Transportasi dan Area Parkir, sebagaimana ditunjukkan dalam RencanaTata Letak untuk setiap tujuan selain dari tujuan penggunaan yang telah ditetapkanberdasarkan Pasal 6.3; Pasal 6.4; Pasal 6.5; Pasal 6.6; dan Pasaal 6.7 kecuali denganpersetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari PJPK.

(d) Hanya kapal angkutan peti kemas yang diperbolehkan untuk berlabuh di Dermaga PetiKemas Pelabuhan Baubau. Kecuali dengan Persetujuan tertulis sebelumnya dari PJPK,kapal-kapal lainnya selain dari kapal angkutan peti kemas tidak diperbolehkan untukberlabuh di Dermaga Peti Kemas Pelabuhan Baubau.

(e) Kecuali dengan Persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari PJPK, Penerima Kerjasamatidak diperbolehkan untuk menggunakan Dermaga Peti Kemas Pelabuhan Baubau untuktujuan bongkar muat cargo umum (general cargo) dan kargo curah sehubungan denganpengoperasian peti kemas terhadap atau dari semua jenis kapal.

(f) Penerima Kerjasama tidak dapat menggunakan atau mengizinkan penggunaan DermagaPeti Kemas Pelabuhan Baubau atau setiap bagian daripadanya untuk pemukiman.

6.3 Area Pengoperasian PelabuhanTunduk pada Pasal 6.2, Area Pengoperasian Pelabuhan tidak dapat digunakan untuk tujuanpenggunaan selain daripada penggunaan Dermaga Peti Kemas Pelabuhan Baubau untukberlabuhnya kapal-kapal angkutan peti kemas beserta tambahannya (jika ada), dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang menurut PJPK penting untuk pengoperasian, keamanan dankeselamatan Pelabuhan Baubau dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan oleh PJPK.

6.4 Area KomersialTunduk pada Pasal 6.2, Area Komersial tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaan selain

Page 117: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

25

untuk toko-toko ritel, restoran, pertukaran valas, operator tur, pusat informasi turis,dan tujuan-tujuan lain yangmungkin diperbolehkan oleh PJPK.

6.5 Area TransportasiTunduk pada Pasal 6.2, Area Transportasi tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaan selainuntuk jalan masuk, sirkulasi kendaraan bermotor, antrian kendaraan bermotor, penurunan danpenjemputan Penumpang, dan tujuan-tujuan lain yang mungkin diperbolehkan oleh PJPK.Penerima Kerjasama tidak diperbolehkan untuk mengubah tata letak dari jalan masuk, sirkulasikendaraan bermotor, antrian kendaraan bermotor, tempat penurunan dan penjemputansebagaimana ditetapkan dalam Rencana Tata Letak, kecuali terlebih dahulu mendapatkanpersetujuan tertulis dari PJPK.

6.6 Penghentian PenggunaanJika, dalam Periode Kerjasama, PJPK berpendapat bahwa Kawasan Terminal Peti KemasPelabuhan Baubau atau bagian daripadanya telah dihentikan penggunaannya untuk tujuansebagaimana disebutkan dalam Pasal 6 atau sejauh PJPK, Kawasan Terminal Peti KemasPelabuhan Baubau tidak digunakan atau tidak secara layak digunakan untuk tujuan sebagaimanadiberikan, Penerima Kerjasama akan dikenakan Kerugian Yang Harus Dibayar sampai dengan telahdigunakannya Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau sesuai dengan tujuan-tujuan yangdisebutkan dalam Pasal 6 atau digunakan atau secara layak digunakan untuk tujuan sebagaimanadiberikan.

BAB IV

JAMINAN PELAKSANAAN Tahap II, PENGOPERASIAN, DAN PEMANTAUAN

PASAL 7

JAMINAN PELAKSANAAN TAHAP II, DESAIN, KONSTRUKSI, PENGUJIAN

7.1 Jaminan Pelaksanaan Tahap II(a) Jaminan Pelaksanaan Tahap II

(i) Pada saat atau sebelum Tanggal Efektif, Penerima Kerjasama harus memberikankepada PJPK Jaminan Pelaksanaan Tahap II sebagai pemenuhan atas syarat yangdiatur dalam Pasal 2.1(b) L dalam bentuk sebagaimana dimuat pada Bagian ALampiran 8 (Bentuk Jaminan).

(ii) Jaminan Pelaksanaan Tahap II, tunduk kepada Pasal 6.1 (a)(iii), tetap sah, berlaku danmengikat hingga terjadinya terlebih dahulu peristiwa berikut:(A) Tanggal Operasional Komersial; atau(B) 30 (tiga puluh) Hari setelah Tanggal Pengakhiran.

(iii) Dalam hal Jaminan Pelaksanaan Tahap II akan berakhir pada tanggal yang lebih awaldari jangka waktu yang diatur dalam Pasal 7.1 (a)(ii), Penerima Kerjasama harusmemastikan Jaminan Pelaksanaan Tahap II diperpanjang, diperbaharui ataudigantikan tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) Hari sebelum tanggal berakhirsebagaimana diatur dalam Pasal 7.1 (a) (ii).

(iv) Dalam hal Penerima Kerjasama gagal untuk melakukan perpanjangan, perbaharuanatau penggantian Jaminan Pelaksanaan Tahap II, PJPK berhak untuk mencairkansecara penuh Jaminan Pelaksanaan Tahap II dan menggunakan uang hasil pencairansebagai jaminan sampai Penerima Kerjasama memberikan kepada PJPK jaminan barudalam bentuk yang memuaskan PJPK.

(v) PJPK mempunyai hak untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan Tahap II dalam hal

Page 118: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

26

Penerima Kerjasama gagal untuk membayar jumlah yang telah jatuh tempo danterhutang kepada PJPK pada tanggal dimana pembayaran tersebut diwajibkan atausecara lain diatur dalam Perjanjian ini, termasuk tanpa batasan, sesuai dengan Pasal7.10. (c) dan Pasal 23.7 (g).

(vi) Apabila suatu Jaminan Pelaksanaan Tahap II telah dicairkan sebelum tanggalberakhirnya, Penerima Kerjasama harus:(i) memastikan tambahan Jaminan Pelaksanaan Tahap II sehingga nilai Jaminan

Pelaksanaan Tahap II kembali sama dengan nilai awal Jaminan Pelaksanaan TahapII; atau

(ii) memberikan kepada PJPK suatu Jaminan Pelaksanaan Tahap II pengganti dengannilai dan kondisi yang sama dengan Jaminan Pelaksanaan Tahap II awal;

(iii) dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari.(b) Bank

Penerima Kerjasama harus mengganti Jaminan Pelaksanaan Tahap II apabila Bank yangmenerbitkan Jaminan Pelaksanaan Tahap II:(i) pada setiap saat gagal untuk memenuhi persyaratan yang berlaku bagi Bank

sebagaimana didefinisikan pada Pasal 1.1; atau(ii) berada dalam Peristiwa Kepailitan.

(c) PJPK berhak melakukan klarifikasi secara langsung kepada Bank penerbit JaminanPelaksanaan Tahap II untuk memastikan kesesuaian Bank dan Jaminan Pelaksanaan TahapII dengan ketentuan Perjanjian ini, dan Penerima Kerjasama wajib memberikan dukunganyang diperlukan untuk terlaksananya klarifikasi tersebut.

7.2 Rancangan dan Gambar dan Dokumen Lain(a) Rancangan dan Gambar Yang Disyaratkan

(i) Penerima Kerjasama harus membuat dan menyerahkan kepada PJPK dan KonsultanPengawas Independen 4 (empat) salinan cetak dan 1 (satu) salinan elektronikRancangan dan Gambar yang merupakan perancangan secara konsep dan detil sertapenggambaran, informasi teknis pendukung yang diperlukan untuk Proyek sertasetiap perhitungan, contoh, pola, model, spesifikasi, standar dan informasi teknislainnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari sejak tanggal Penandatanganan.

(ii) Penerima Kerjasama harus membuat dan menyerahkan kepada PJPK dan KonsultanPengawas Independen 4 (empat) salinan cetak dan 1 (satu) salinan elektronik darisetiap dokumen desain teknik terperinci akhir (final detailed engineering design),termasuk rancangan dan gambar dan rencana, perincian proses dan filosofipengoperasian (“Dokumen Desain”) atas Fasilitas dalam jangka waktu 150 (seratuslima puluh) Hari sejak tanggal Penandatanganan.

(iii) Dokumen Desain harus meliputi:(A) Rancangan dan gambar final bagi denah umum Proyek termasuk jalan masuk

permanen;(B) Rancangan dan gambar serta keterangan yang umum dan terperinci tentang

seluruh fasilitas, struktur dan pekerjaan sipil dan elektrikal tambahan;(C) rencana keselamatan dan kesehatan kerja (K3);(D) rencana kerja (plan of work) untuk menunujukan strategi kerja dan upaya

pencapai kerja yang optimal;(E) metoda kerja (methode of procedure) guna memperjelas hal-hal apa saja dan

tahapan pelaksanaan pekerjaan secara rinci;(F) matrix of responsibility untuk menggambarkan penanggung jawab atas setiap

pekerjaan dan targetnya;(G) daftar jenis, volume dan distribusi material pada lokasi Fasilitas termasuk

cadangannya dan lokasi penyimpanannya;(H) pengaturan final atas rencana denah umum dari semua fasilitas pelabuhan;

Page 119: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

27

(I) prosedur pengujian kesiapan operasi yang memenuhi persyaratan yang diaturdalam Lampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba Sistem);

(J) program sebagaimana disyaratkan pada Lampiran 6 (Jadwal Tahap PenyelesaianProyek).

(b) Kajian dan Masukan serta Persetujuan

(i) Dokumen Desain harus mendapatkan persetujuan dari PJPK. PJPK akan memberikanpersetujuan atas Dokumen Desain melalui prosedur sebagaimana dimaksud padaPasal 7.3 (b) (ii) sampai dengan (vi) di bawah.

(ii) PJPK dapat memberikan masukan atau pertanyaan mengenai Dokumen Desain yangdiserahkan menurut Pasal 7.3 (a) dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari setelahpenyerahannya, dengan ketentuan bahwa masukan atau pertanyaan dari PJPKmenyangkut kesesuaian atas Dokumen Desain terhadap Spesifikasi Desain dan Teknis,Praktek Industri yang Baik, atau persyaratan teknik dan desain lain dari Perjanjian ini.

(iii) Setelah menerima masukan atau pertanyaan dari PJPK, Penerima Kerjasama harusmemberikan klarifikasi dan/atau mengubah Dokumen Desain sebagaimana mestinyadan menyerahkan Dokumen Desain yang telah diperbaiki kepada PJPK dalam waktu30 (tiga puluh) Hari untuk kajian final oleh PJPK.

(iv) Jika Penerima Kerjasama tidak menerima masukan tertulis dari PJPK dalam jangkawaktu 30 (tiga puluh) Hari dari penyerahan Dokumen Desain sebagaimana dimaksudpada Pasal 7.3 (b) (i) atau perbaikan Dokumen Desain sebagaimana dimaksud padaPasal 7.3 (b) (ii), maka PJPK dianggap tidak mempunyai masukan atau pertanyaan danmenyetujui Dokumen Desain atau perbaikan Dokumen Desain kecuali dalam halterdapatnya masukan dari Konsultan Pengawas Independen sebagaimana dimaksudpada Pasal 7.3 (b) (v) di bawah.

(v) Konsultan Pengawas Independen dapat memberikan masukan atas Dokumen Desainkepada Penerima Kerjasama dalam jangka waktu sebagaimana diatur pada Pasal7.3(c) (i) dan Penerima Kerjasama harus mempertimbangkan temuan dari KonsultanPengawas Independen pada Dokumen Desain, meskipun PJPK tidak memberikanmasukan apapun atas Dokumen Desain.

(vi) Jika terdapat ketidaksesuaian antara temuan dari Konsultan Pengawas Independendengan masukan dari PJPK, maka masalah tersebut akan diselesaikan melalui diskusibersama yang melibatkan Para Pihak dan Konsultan Pengawas Independen; jika haltersebut tidak terselesaikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari sejak tanggaldimana Konsultan Pengawas Independen memberikan masukanya atas DokumenDesain kepada Peerima Kerjasama, maka hal ini harus diserahkan kepada Ahli untukpenetapan sesuai dengan Pasal 27.2.

(c) Penyangkalan

(i) Kajian dan persetujuan dari PJPK atas Dokumen Desain bukan merupakan jaminanbaik secara tegas ataupun tersirat dari PJPK mengenai ketepatan teknik atas DokumenDesain, dan Penerima Kerjasama mengakui bahwa PJPK tidak bertanggung jawab atasketepatan, keamanan atau kehandalan bagian manapun dari Proyek.

(ii) Penyerahan atas setiap dokumentasi kepada PJPK atau Konsultan PengawasIndependen (termasuk pembuatan masukan atau persetujuan yang mungkin dimintaoleh Penerima Kerjasama) tidak membebaskan Penerima Kerjasama dari kewajibanatau tanggung jawabnya berdasarkan Perjanjian ini atau tugasnya untuk memastikanketepatan, kebenaran atau kecocokan dari hal yang menjadi dasar dari penyerahantersebut, dan kajian atau masukan yang diberikan tidak boleh ditafsirkan sebagaiperubahan dalam lingkup Proyek untuk tujuan Pasal 7.5(b) kecuali Para Pihak setuju

Page 120: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

28

sebaliknya secara tertulis, hal ini juga tidak boleh ditafsirkan sebagai pengesampinganhak oleh PJPK menurut Perjanjian ini.

(d) Dokumen yang Harus Disimpan di Kantor Pusat Penerima Kerjasama

Penerima Kerjasama harus menyimpan dua salinan dari dokumen-dokumen berikut ini dikantor pusatnya di Jakarta, Indonesia berkaitan dengan semua perlengkapan yangdipasang pada Proyek dan disebutkan dalam Lampiran 2 (Spesifikasi Desain dan Teknis):

(i) Gambar Keadaan Terpasang bagi Proyek;(ii) Salinan dari semua petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan serta dokumentasi

teknik lain (termasuk dalam bentuk dokumen elektronik) untuk Proyek;(iii) Salinan hasil pengujian dari semua pengujian yang dilakukan sesuai dengan Kontrak

EPC, dan Perjanjian ini; dan(iv) Dokumentasi teknis yang terperinci (termasuk dalam bentuk dokumen elektronik)

berkenaan dengan desain, konstruksi, operasional dan pemeliharaan Proyek.7.4 Konstruksi Proyek

(a) Tanggung Jawab Penerima Kerjasama atas KonstruksiPenerima Kerjasama wajib melakukan desain, rekayasa, pengadaan, pasokan,pemasangan dan konstruksi dan rehabilitasi Fasilitas sesuai dengan:(i) Dokumen Desain yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA;(ii) Spesifikasi Desain dan Teknis;(iii) semua standar dan praktek desain, rekayasa dan konstruksi yang relevan yang berlaku

di Indonesia;(iv) Praktek Industri yang Baik;(v) semua Hukum Yang Berlaku;(vi) Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek;(vii)Dokumen Lingkungan yang telah disetujui;(viii) ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini; dan(ix) setiap Modifikasi yang diinstruksikan sesuai dengan Pasal 8.1 atau yang disetujui

untuk dilaksanakan sesuai dengan Pasal 8.2.

(b) Jaminan Umum Penerima Kerjasama Terhadap KonstruksiPenerima Kerjasama menjamin bahwa desain, rekayasa, pengadaan, konstruksi, instalasi,pengujian dan uji coba sistem dari Fasilitas dan pekerjaan Kontraktor EPC dan sub-kontraktornya akan:(i) sesuai dengan tujuan Proyek;(ii) sesuai dengan Spesifikasi Desain dan Teknis;(iii) bebas dari cacat tersembunyi dan kekurangan; dan(iv) sesuai dengan Perjanjian ini dan semua Hukum Yang Berlaku, termasuk hukum

lingkungan;(v) tidak melanggar Hak Kekayaan Intelektual pihak lain;

(c) Kewajiban-kewajiban Konstruksi LainnyaSebagai tambahan dari kewajiban konstruksi umum yang disebutkan dalam Pasal 6.4(a)(b), PIHAK KEDUA bertanggung jawab dan berhak untuk:(i) membuat perjanjian dengan pihak lain sesuai dengan Hukum Yang Berlaku;(ii) menunjuk dan memberhentikan para Kontraktor atau subkontraktor, konsultan dan

penasehat profesional, kecuali Konsultan Pengawas Independen;(iii) mempekerjakan, mengerahkan, mengorganisasi dan mengarahkan staf untuk

menyelenggarakan dan mengelola Proyek;(iv) membuat perjanjian yang diperlukan untuk pasokan peralatan, bahan-bahan, tenaga

kerja dan jasa;

Page 121: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

29

(v) setelah diminta oleh PJPK melalui pemberitahuan tertulis sebelumnya dalam waktuyang sewajarnya, memberikan akses kepada PJPK untuk memasuki Area Proyek dalamrangka pemeriksaan pelaksanaan Pekerjaan oleh Penerima Kerjasama atau KontraktorPenerima Kerjasama;

(vi) melakukan tindakan untuk melindungi masyarakat dan harta benda, menghindarikemacetan, mencegah gangguan, mengurangi kebisingan dan gangguan, danmemastikan bahwa emisi, pelepasan dan limbah dari aktivitas konstruksi PenerimaKerjasama memenuhi semua Hukum yang Berlaku; dan

(vii)melakukan segala tindakan lain yang diperlukan bagi keamanan dan penyelesaianpembangunan Fasilitas tepat pada waktunya.

7.5 Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek(a) Tahap Penyelesaian Proyek

PIHAK KEDUA wajib mencapai kemajuan Pekerjaan dan menyelesaikan konstruksi,pengujian dan uji coba sistem Fasilitas sesuai dengan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek.

(b) Perpanjangan Tahap Penyelesaian Proyek(i) Selama konstruksi Proyek, Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek hanya dapat

diperpanjang jika terjadi salah satu atau lebih peristiwa-peristiwa berikut ini:A. Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah;B. Setiap pelanggaran atau kelalaian dari Konsultan Pengawas Independen;C. Peristiwa Keadaan Kahar;D. Peristiwa Perubahan Hukum; atauE. Setiap perubahan lingkup atau spesifikasi Proyek sebagaimana yang diinstruksikan

oleh PJPK sesuai dengan Pasal 7.1 atau yang disetujui oleh PJPK untukdilaksanakan sesuai dengan Pasal 7.2;

(“Peristiwa Perpanjangan”)

(ii) Perpanjangan berdasarkan Pasal 7.5(b)(i) akan diberikan dengan ketentuan:A. Penerima Kerjasama harus:

1) sesegera mungkin, dan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas)Hari setelah mengetahui bahwa Peristiwa Perpanjangan telah menyebabkanatau diperkirakan akan menyebabkan keterlambatan pelaksanaan Proyek,menyampaikan permohonan perpanjangan waktu kepada PJPK;

2) dalam waktu 14 (empat belas) Hari sejak PJPK menerima permohonan yangdimaksud dalam Pasal 7.5(b)(ii)A.1), memberikan perincian penuh dariPeristiwa Perpanjangan, alasan keterlambatan dan perkiraan jumlah Hari yangdiperlukan untuk mencapai Tanggal Wajib Penyelesaian yang ditetapkan,metode analisa critical path dan rencana terperinci tentang bagaimanaPenerima Kerjasama akan mencapai batas waktu yang baru dan menghindaripenundaan lebih lanjut.

3) membuktikan sebagaimana diperlukan secara wajar oleh PJPK bahwaPeristiwa Perpanjangan adalah penyebab langsung dari penundaanpencapaian Tanggal Wajib Penyelesaian.

4) membuktikan bahwa penyebab dari keterlambatan berada di luar kendaliPenerima Kerjasama.

B. Dalam hal Penerima Kerjasama telah memenuhi kewajiban-kewajibannyaberdasarkan Pasal 7.5(b)(ii), maka PJPK melalui pemberitahuan kepada PenerimaKerjasama memperpanjang Tanggal Wajib Penyelesaian untuk jangka waktu yangwajar selama Peristiwa Perpanjangan dengan mempertimbangkan dampak-dampak yang mungkin timbul dari keterlambatan tersebut.

Page 122: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

30

C. Dalam hal informasi disediakan setelah tanggal yang tercantum pada Pasal7.5(b)(ii)A, maka Penerima Kerjasama tidak berhak untuk perpanjangan waktuberdasarkan Perjanjian sehubungan dengan periode dimana informasi tersebutterlambat disampaikan.

(iii) Jika dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari dari tanggal penerimaan dokumen yangdimaksud pada Pasal 7.5(b)(ii)A.2) oleh PJPK, Para Pihak tidak dapat mencapaikesepakatan mengenai waktu perpanjangan atau PJPK tidak setuju bahwa PeristiwaPerpanjangan telah terjadi (atau terhadap konsekuensi-konsekuensinya) atau PJPKtidak setuju bahwa Penerima Kerjasama berhak atas perpanjangan waktu sesuaidengan Pasal 7.5 (b), maka hal tersebut harus diserahkan kepada Konsultan PengawasIndependen untuk diputuskan. Apabila Para Pihak memperselisihkan keputusan dariKonsultan Pengawas Independen atau apabila Konsultan Pengawas Independen gagaluntuk membuat keputusan dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari dari tanggaldimana hal tersebut diserahkan kepadanya, maka hal tersebut harus diserahkankepada Ahli sesuai dengan Pasal 27.2.

(iv) Perpanjangan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek adalah satu-satunya kompensasisehubungan dengan keterlambatan yang disebabkan Peristiwa Perpanjangan, kecualiuntuk Peristiwa Perpanjangan berupa perubahan lingkup atau spesifikasi Proyeksebagaimana yang diinstruksikan oleh PJPK sesuai dengan Pasal 8.1.

7.6 Fasilitas Umum dan Jasa LainPenerima Kerjasama harus menyediakan dan membayar biaya untuk memperoleh danmenggunakan air, listrik, telekomunikasi, fasilitas sanitasi, pengelolaan limbah, dan konsumsilainnya serta mendapatkan sambungan jasa fasilitas dasar yang diperlukan untuk rehabilitasidan pembangunan, pengujian, uji coba Fasilitas, pengoperasian dan pemeliharaan Proyek.

7.7 Pengujian dan Uji Coba Fasilitas(a) Penerima Kerjasama harus melaksanakan pengujian dan uji coba Fasilitas pada Tanggal

Wajib Operasional Komersial dengan diawasi oleh Konsultan Pengawas Independen(sebagaimana dapat diperpanjang sesuai dengan Pasal 7.5(b)), sesuai dengan Lampiran 7(Pengujian dan Uji Coba Fasilitas).

(b) Paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pengujian dan uji coba Fasilitas,Penerima Kerjasama harus menyampaikan kepada PJPK dan Konsultan PengawasIndependen pemberitahuan atas program pengujian dan uji coba fasilitas yang terperincidan segera memberitahukan perkembangan dari segala perubahan atas jadwal pengujiandan uji coba Fasilitas tersebut.

(c) PJPK berhak untuk menghadiri pengujian dan uji coba Fasilitas tersebut.(d) Penerima Kerjasama tidak berhak atas Pembayaran Ketersediaan Layanan sebagaimana

diatur dalam Pasal 11 selama masa pengujian dan uji coba Fasilitas tersebut.

7.8 Penerimaan Fasilitas(a) Dalam 5 (lima) Hari sejak penyelesaian setiap pengujian dan uji coba Fasilitas, Penerima

Kerjasama harus menyerahkan laporan penyelesaian pengujian dan data pendukungkepada PJPK dan Konsultan Pengawas Independen.

(b) Dalam waktu 10 (sepuluh) Hari sejak diterimanya laporan penyelesaian dan datapendukung sebagaimana dimaksud pada Pasal 7.8 (a), Konsultan Pengawas Independenakan menentukan apakah pengujian telah dilakukan sesuai dengan standar dan proseduruji coba sistem dan penerimaan sebagaimana yang diuraikan dalam Lampiran 7(Pengujian dan Uji Coba Sistem).

(c) Penentuan oleh Konsultan Pengawas Independen sebagaimana dimaksud pada huruf (b)bersifat final dan mengikat Para Pihak, kecuali jika terdapat kesalahan yang nyata.

Page 123: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

31

(d) Jika:(i) Konsultan Pengawas Independen menyatakan bahwa Pekerjaan telah diselesaikan

menurut Perjanjian ini dan Fasilitas telah memenuhi standar Uji Coba PenerimaanFinal sebagaimana yang diuraikan dalam Lampiran 7 (Pengujian dan Uji CobaFasilitas);

(iii) gambar Keadaan Terpasang telah diberikan kepada PJPK;(iv) Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan telah diberikan kepada PJPK;(v) Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan telah diperoleh oleh Penerima

Kerjasama; dan(vi) Pelatihan kepada pegawai PJPK telah dilaksanakan dalam rangka pemantauan dan

pengukuran kinerja Penerima Kerjasama pada Periode Kerjasama;

PJPK akan mengeluarkan surat keputusan/keterangan penerimaan Fasilitas bagi PenerimaKerjasama dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari Kerja sejak dipenuhinya semuapersyaratan dalam Pasal 7.8 (d) ini. Dalam hal PJPK terlambat dalam menerbitkankeputusan/keterangan penerimaan dalam jangka waktu sebagaimana diatur dalam Pasal7.8 (d) ini maka keputusan/keterangan penerimaan tersebut dianggap telah diberikansetelah lewatnya waktu tersebut.

(e) Namun, jika Konsultan Pengawas Independen menyatakan bahwa Fasilitas tidakmemenuhi standar Uji Coba Penerimaan Final sebagaimana yang diuraikan dalamLampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba Fasilitas), Konsultan Pengawas Independen akanmengeluarkan suatu laporan kepada Para Pihak yang menyatakan alasan-alasan mengapaFasilitas gagal memenuhi standar tersebut.

(f) Penerima Kerjasama harus segera melaksanakan tindakan perbaikan yang diperlukanuntuk memenuhi standar Uji Coba Penerimaan Final sebagaimana yang diuraikan dalamLampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba Fasilitas) dengan memperhatikan laporan KonsultanPengawas Independen, dan harus memberitahu Penerima Kerjasama dan KonsultanPengawas Independen setelah tindakan perbaikan tersebut selesai dilakukan. Segerasebagaimana praktek yang berlaku, Penerima Kerjasama akan melakukan pengujian danuji coba lebih lanjut atas Fasilitas hingga dikeluarkannya surat keputusan/keteranganpenerimaan dari PJPK sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 7.8 (d).

7.9 Keterlambatan Tanggal Operasional Komersial dan Denda Keterlambatan(a) Jika Tanggal Operasional Komersial tidak terjadi pada atau sebelum Tanggal Wajib

Operasional Komersial (sebagaimana dapat diperpanjang sesuai dengan Pasal 6.5(b)),Penerima Kerjasama harus membayar denda kepada PJPK untuk setiap Hariketerlambatan dari Tanggal Wajib Operasional Komersial (atau perpanjangannya sesuaidengan Pasal 7.5.(b)) dengan tarif sebesar Rp [Jaminan Pelaksanaan Tahap II dibagi 160hari] per Hari (“Denda Keterlambatan”).

(b) Denda Keterlambatan berdasarkan Pasal 7.9(a) di atas menjadi jatuh tempo dan harusdibayarkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari sejak Penerima Kerjasama menerimatagihan dari PJPK yang menyebutkan jumlah Denda Keterlambatan yang harusdibayarkan.

(c) Jika Penerima Kerjasama gagal untuk membayar Denda Keterlambatan ketika jatuhtempo, PJPK berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan Tahap II senilai jumlah pembayarantersebut.

Page 124: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

32

(d) Jika keterlambatan Tanggal Operasional Komersial telah mencapai 160 (seratus enampuluh) Hari maka Penerima Kerjasamadianggap telah cidera janji sesuai dengan ketentuanPasal 22.1 (b).

(e) Tunduk pada ketentuan Pasal 21.2 (a) (ii), apabila Denda Keterlambatan telah melebihinilai dari Jaminan Pelaksanaan Tahap II, Penerima Kerjasama harus dengan segeramembayar kelebihan jumlah tersebut berdasarkan permintaan tertulis dari PJPK, dan PJPKmemiliki hak untuk mengambil pembayaran atas jumlah yang belum dibayarkan dengancara mengurangi jumlah yang terhutang kepada Penerima Kerjasama.

7.10 Keterlambatan Uji Coba Sistem bukan Karena Kesalahan Penerima Kerjasama(a) Jika Fasilitas siap untuk uji coba final sesuai dengan Lampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba

Sistem) namun Penerima Kerjasama tidak dapat melaksanakan uji coba final karena belumsiapnya PJPK (“Peristiwa Keterlambatan Uji Coba Sistem”), maka pada Tanggal WajibOperasional Komersial (sebagaimana dapat diperpanjang sesuai dengan Pasal 7.5(b)),PJPK harus membayar kepada Penerima Kerjasama Pembayaran Ketersediaan Layanansesuai dengan ketentuan dalam Lampiran 11 selama periode yang dimulai pada TanggalWajib Operasional Komersial (sebagaimana dapat diperpanjang sesuai dengan Pasal7.5(b)), sampai dengan Tanggal Operasional Komersial secara aktual tercapai (“PeriodeKeterlambatan Uji Coba Final”).

(b) Ketika Peristiwa Keterlambatan Uji Coba Final berakhir, dalam waktu 14 (empat belas)Hari Kerja dari berakhirnya Peristiwa Keterlambatan Uji Coba Final tersebut, PenerimaKerjasama harus melanjutkan pelaksanaan uji coba final sesuai dengan Lampiran 7(Pengujian dan Uji Coba Sistem).

(c) Jika Fasilitas, ketika diuji sesuai dengan ketentuan Pasal 7.10 (b), gagal untuk memenuhisetiap syarat uji coba final sesuai dengan Lampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba Sistem),maka :(i) Periode Keterlambatan Uji Coba Final berakhir;(ii) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 6.10 dihentikan; dan(iii) Jumlah yang telah dibayarkan oleh PJPK selama Periode Keterlambatan Uji Coba Final

harus dibayarkan kembali kepada PJPK dalam waktu 10 (sepuluh) Hari sejak Fasilitasdinyatakan gagal untuk memenuhi syarat pengujian penerimaan final. Setiapketerlambatan dalam pengembalian jumlah yang telah dibayarkan oleh PJPKsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.10 (c) (iii) ini dikenakan Bunga KeterlambatanPembayaran.

(iv) PJPK berhak untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan Tahap II dalam hal PenerimaKerjasama gagal mengembalikan jumlah yang telah dibayarkan oleh PJPKsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.10 (c) (iii) ini dalam jangka waktu 7 (tujuh) HariKerja.

(d) Jika Penerima Kerjasama gagal untuk melanjutkan pelaksanaan uji coba final sesuaidengan Lampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba Sistem) dalam waktu 14 (empat belas) HariKerja dari berakhirnya Peristiwa Keterlambatan Uji Coba Final maka PembayaranKetersediaan Layanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 7.10 (a) akan dihentikan hinggaditerbitkannya keputusan/keterangan penerimaan Fasilitas sebagaimana diatur dalamPasal 7.10 (a).

7.11 Kelebihan BiayaJika biaya penyelesaian konstruksi Fasilitas meningkat karena alasan apapun maka akibatfinansial dan akibat lainnya dari peristiwa tersebut harus ditanggung oleh Penerima

Page 125: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

33

Kerjasama, kecuali dalam hal terdapat permintaan Modifikasi dari PJPK sebagaimanadimaksud pada Pasal 8.1.

7.12 Penyelesaian Lebih Awal Pekerjaan Konstruksi ProyekJika Penerima Kerjasama dapat menyelesaikan pekerjaan konstruksi Proyek lebih cepatdari Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek awal yaitu 18 (delapan belas) bulan setelahTanggal Efektif sebagaimana dibuktikan dengan surat keputusan/keterangan penerimaanFasilitas dari PJPK sebagaimana dimaksud pada Pasal 7.8 (d) maka Periode Kerjasamaakan diperpanjang dengan menambahkan selisih waktu Jadwal Tahap PenyelesaianProyek awal dengan waktu aktual penyelesaian pekerjaan konstruksi tersebut.

7.13 Konsultan Pengawas Independen(a) Penunjukan Konsultan Pengawas Independen

(i) PJPK akan memilih Konsultan Pengawas Independen dari daftar Konsultan PengawasIndependen yang telah dinominasikan sebagaimana terdapat pada Lampiran 18(Daftar Nominasi Konsultan Pengawas Independen);

(ii) Setelah PJPK memilih Konsultan Pengawas Independen sebagaimana dimaksud padabutir (i) di atas, Penerima Kerjasama harus segera melakukan negosiasi danmenyelesaikan rancangan perjanjian penunjukan Konsultan Pengawas Independen;

(iii) PJPK dan Penerima Kerjasama akan menandatangani perjanjian dengan KonsultanPengawas Independen sebelum Tanggal Efektif Perjanjian;

(iv) PJPK, atas pertimbangannya sendiri, berhak meminta kepada Penerima Kerjasamauntuk mengganti Konsultan Pengawas Independen;

(v) Atas permintaan PJPK tersebut, Penerima Kerjasama harus memastikan terjadinyapenggantian Konsultan Pengawas Independen dan ditandatanganinya perjanjiandengan Konsultan Pengawas Independen baru dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)Hari sejak diterimanya permintaan dari PJPK.

(vi) Konsultan Pengawas Independen yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan Pasal 7.13(a) (iv) di atas, harus ditunjuk oleh PJPK dari daftar Konsultan Pengawas Independenyang dinominasikan sebagaimana terdapat pada Lampiran 18 (Daftar NominasiKonsultan Pengawas Independen) atau di luar dari daftar nominasi KonsultanPengawas Independen sebagaimana dimaksud pada Lampiran 18 (Daftar NominasiKonsultan Pengawas Independen) yang disepakati oleh Para Pihak.

(vii)Konsultan Pengawas Independen memiliki masa penugasan sejak tanggalpenunjukan hingga Tanggal Pengakhiran.

(b) Tugas dan Fungsi Konsultan Pengawas IndependenKonsultan Pengawas Independen harus melakukan tugas dan fungsi berikut ini:(i) mengawasi, memantau, dan memeriksa pekerjaan dan pelaksanaan kewajiban

desain, perolehan Persetujuan, survey, pengadaan dan konstruksi oleh PIHAK KEDUAberdasarkan Perjanjian ini;

(ii) mengkaji dan menentukan apakah rincian Dokumen Desain, Persetujuan danDokumen Lingkungan telah memenuhi Desain dan Spesifikasi Teknis;

(iii) mengkaji dan menilai ketepatan usulan peningkatan biaya modal yang diajukan olehPenerima Kerjasama sebagaimana diatur dalam Pasal 7.3 (c);

(iv) mengkaji dan menentukan ketepatan Proposal Modifikasi;(v) memantau dan memeriksa pekerjaan untuk menentukan apakah tahap penyelesaian

Proyek oleh Penerima Kerjasama sesuai dengan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek;(vi) mengkaji dan menentukan apakah Prosedur Operasional dan Pemeliharaan yang

disiapkan oleh Penerima Kerjasama telah memenuhi persyaratan dalam Pasal 9.3(a);(vii) berpartisipasi dalam pengujian dan uji coba sistem atas Fasilitas dan menentukan

apakah PJPK dapat menerbitkan sertifikat penerimaan kepada Penerima Kerjasama;

Page 126: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

34

(viii)memberikan rekomendasi kepada PJPK apakah Penerima Kerjasama dapat diberikanperpanjangan waktu untuk pencapaian Tahap Penyelesaian Proyek sesuai denganPasal 7.5(b);

(ix) membuat laporan/catatan dan analisis secara harian, mingguan dan bulanan danmenyerahkan laporan/catatan dan analisis tersebut kepada PJPK dan PenerimaKerjasama secara bulanan atau setiap saat berdasarkan permintaan secara wajar dariPIHAK PERTAMA atau Penerima Kerjasama ;

(x) melaksanakan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan kewajiban PenerimaKerjasama berdasarkan Perjanjian ini sesuai dengan Pasal 14.2(a);

(xi) mengkaji dan menilai usulan perkiraan efek finansial dari Penerima Kerjasama dalamhal terjadinya Perubahan Hukum sebagaimana dimaksud pada Pasal 19.5;

(xii) mengkaji dan menilai ketepatan Tagihan yang diajukan oleh Penerima Kerjasamasebagaimana diatur dalam Pasal 12.1 (b);

(xiii)mengawasi, memantau, dan memeriksa pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitasdan pemenuhan Indikator Kinerja Utama oleh Penerima Kerjasama berdasarkanPerjanjian ini; dan

(xiv) melaksanakan tugas dan fungsi lainnya sebagaimana diatur dalam Perjanjian iniatau sebagaimana ditugaskan kepadanya berdasarkan kesepakatan Para Pihak.

(c) Biaya(i) Biaya dan pengeluaran Konsultan Pengawas Independen akan ditanggung oleh

Penerima Kerjasama.(ii) Setiap pembayaran jasa Konsultan Pengawas Independen harus atas persetujuan

PJPK.

(d) Akses dan Kerahasiaan(i) Penerima Kerjasama harus memberikan Konsultan Pengawas Independen akses ke

seluruh lokasi pekerjaan, fasilitas, desain, gambar rancang, dokumen, DokumenDesain, petugas, pengawai, penasehat dan informasi lainnya yang diminta olehKonsultan Pengawas untuk tujuan pelaksanaan tugasnya berdasarkan Pasal 7.13(b).

(ii) Perjanjian penunjukan Konsultan Pengawas Independen harus mencakup ketentuankerahasiaan yang mensyaratkan perlindungan yang cukup terhadap Hak KekayaanIntelektual yang dimiliki oleh Penerima Kerjasama dan PJPK dengan tingkatperlindungan sebagaimana diatur dalam Pasal 28.2.

7.14 Hak Atas Kekayaan Intelektual(a) Penerima Kerjasama menyatakan dan menjamin bahwa tidak ada satupun Hak Kekayaan

Intelektual dalam setiap Dokumen Desain, spesifikasi atau setiap dokumen yangdiperuntukkan untuk desain, teknik, pengadaan, penyediaan, instalasi, konstruksi danpengembangan atas Proyek, termasuk Fasilitas, yang melanggar Hukum Yang Berlakumaupun Hak Kekayaan Intelektual.

(b) Pernyataan dan Jaminan yang diatur dalam Pasal ini dibuat oleh Penerima Kerjasamapada tanggal Perjanjian ini ditandatangani dan dianggap akan diulang oleh PenerimaKerjasama pada setiap Hari sampai dengan dan termasuk hari terakhir Periode Kerjasamaatau, jika lebih cepat, tanggal peralihan Proyek akibat adanya pengakhiran lebih awalPerjanjian.

(c) Dalam hal terdapat Subyek Hukum yang mengajukan tuntutan dan/atau klaim terhadapPenerima Kerjasama atau PJPK yang timbul dari atau berkaitan dengan penggunaan ataupelanggaran dari Hak Kekayaan Intelektual sehubungan dengan Proyek, maka:

Page 127: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

35

(i) Penerima Kerjasama setuju untuk menjaga, mengganti rugi dan membebaskan PJPKdari dan terhadap setiap dan semua tuntutan atau klaim dari Subyek HUkumtersebut; dan

(ii) Selama proses hukum dengan Subyek Hukum dan/atau proses penyelesaian lainnyadengan Subyek Hukum, Penerima Kerjasama harus memastikan bahwa Proyek akanterus dilaksanakan dan Penerima Kerjasama harus menggunakan segala upayaterbaiknya untuk memperoleh Hak Kekayaan Intelektual dari Subyek Hukum yangrelevan bagi kepentingan Penerima Kerjasama dan/atau PJPK (mana yang relevan)agar dapat melanjutkan pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual sebagaimanadiperlukan.

(d) Penerima Kerjasama harus memastikan dalam Kontrak EPC, Kontrak Pengoperasian danPemeliharaan dan sub kontrak lainnya, Kontraktor yang terkait harus memberikanpernyataan, jaminan dan ganti rugi yang sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 7.14 iniuntuk kepentingan Para Pihak.

(e) Penerima Kerjasama harus memberikan dan dianggap telah memberikan kepada PJPKlisensi tanpa royalty, tidak eksklusif dan dapat dialihkan (dengan hak untuk memberikansub-lisensi) untuk menggunakan Hak Kekayaan Intelektual dalam rangka pengoperasianFasilitas oleh PJPK setelah Tanggal Pengakhiran.

PASAL 8MODIFIKASI

8.1 Permintaan Modifikasi oleh PJPK(a) PJPK berhak meminta dilakukannya Modifikasi setiap waktu setelah Tanggal

Penandatanganan Perjanjian dengan menyampaikan kepada Penerima Kerjasamadokumen permintaan modifikasi yang berisi perincian Modifikasi yang diminta(“Permintaan Modifikasi”).

(b) Dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah diterimanya PermintaanModifikasi (atau jangka waktu yang lebih panjang sebagaimana disepakati oleh PJPKsecara tertulis), Penerima Kerjasama harus menyampaikan proposal modifikasi kepadaPJPK dan Konsultan Pengawas Independen ("Proposal Modifikasi") yang memuat:(i) biaya untuk memeriksa dan menganalisis Modifikasi yang diusulkan;(ii) biaya untuk melaksanakan Modifikasi yang diusulkan (dikurangi penghematan dari

Modifikasi yang diusulkan), termasuk:(A) semua biaya langsung untuk konstruksi; dan(B) semua biaya tidak langsung untuk konstruksi atau operasional (termasuk

pengurangan pendapatan, kerugian atau penangguhan serta biaya penundaan danbiaya pendanaan);

((A) dan (B) selanjutnya disebut "Biaya Modifikasi");(iii) usulan Penerima Kerjasama mengenai kompensasi atas Biaya Modifikasi yang

diusulkan oleh PJPK (jika ada) dengan dua alternatif yaitu (i) dalam bentukPerpanjangan Periode Kerjasama; dan (ii) dalam bentuk Penyesuaian PembayaranKetersediaan Layanan yang akan memungkinkan Penerima Kerjasama mendapatkantingkat pengembalian internal proyek setara dengan Target Tingkat PengembalianInternal Proyek;

(iv) dampak (apabila ada) dari Modifikasi yang diusulkan terhadap:(A) Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek;(B) Setiap Layanan; dan

Page 128: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

36

(C) setiap Indikator Kinerja Utama.(v) setiap informasi lain yang mungkin relevan untuk melaksanakan Modifikasi yang

diusulkan (termasuk setiap usulan alternatif untuk memberlakukan Modifikasi yangdiusulkan PJPK).

(c) Apabila diminta oleh PJPK atau Konsultan Pengawas Independen, Penerima Kerjasamaharus memenuhi secara tepat waktu dan memberikan perincian lebih lanjut yangmungkin diperlukan sehingga memungkinkan PJPK menilai atau mengembangkan setiapusulan alternatif.

(d) Apabila PJPK berpendapat bahwa Biaya Modifikasi tersebut tidak mencerminkan hargayang kompetitif sesuai dengan kondisi pasar yang berlaku, PJPK dapat memintapelaksanaan lelang yang kompetitif dan pengajuan kembali Proposal Modifikasi sesuaidengan Pasal 8.3.

(e) Apabila PJPK menyetujui Proposal Modifikasi, PJPK memberikan Perintah Modifikasi yangharus turut ditandatangani oleh Konsultan Pengawas Independen, yang menginstruksikanPenerima Kerjasama untuk melaksanakan Modifikasi sebagaimana diuraikan dalamPerintah Modifikasi dan memuat bentuk kompensasi atas Biaya Modifikasi yang dipiliholeh PJPK .

(f) Penerima Kerjasama harus:(i) setelah menerima Perintah Modifikasi, melaksanakan Modifikasi tersebut; dan(ii) tidak memulai pekerjaan terkait dengan Modifikasi yang diminta oleh PJPK, kecuali

apabila PJPK telah memberi Perintah Modifikasi kepada Penerima Kerjasama sesuaidengan Pasal 8.1 (e).

(g) Apabila PJPK tidak menerima semua aspek dalam Proposal Modifikasi, PJPK tetap dapatmengeluarkan Perintah Modifikasi, dan Penerima Kerjasama tetap berkewajiban untukmelaksanakan Modifikasi sebagaimana diuraikan dalam Perintah Modifikasi tetapiPenerima Kerjasama dapat merujuk setiap hal yang diperselisihkan mengenai PerintahModifikasi untuk diselesaikan berdasarkan Pasal 27.2 (Penyelesaian Sengketa Oleh Ahli).

(h) Apabila Penerima Kerjasama diwajibkan untuk melaksanakan Modifikasi sesuai denganPasal 8.1 (e), PJPK memberikan kompensasi kepada Penerima Kerjasama atas Modifikasiberdasarkan Biaya Modifikasi sebagai berikut:(i) apabila PJPK dan Konsultan Pengawas Independen sepakat dengan Biaya Modifikasi

yang ditentukan dalam Proposal Modifikasi, maka yang digunakan sebagai dasaradalah Biaya Modifikasi tersebut;

(ii) apabila PJPK dan Konsultan Pengawas Independen tidak sepakat dengan jumlah BiayaModifikasi yang ditentukan dalam Proposal Modifikasi berdasarkan Pasal 8.1 (b), danbelum meminta penawaran yang kompetitif sesuai dengan Pasal 8.3, maka yangdigunakan sebagai dasar adalah Biaya Modifikasi yang tidak diperselisihkan,ditambah, sebagai pengganti Biaya Modifikasi yang diperselisihkan, jumlah:

A. yang disepakati antara Para Pihak dan Konsultan Pengawas Independen; atauB. apabila Para Pihak tidak dapat mencapai kesepakatan, maka ditetapkan oleh

Konsultan Pengawas Independen sebesar jumlah yang wajar (apabila ditambahkandengan jumlah yang diperselisihkan) untuk Biaya Modifikasi dalam melaksanakanModifikasi tersebut; atau

C. apabila Penerima Kerjasama memperselisihkan jumlah yang ditetapkan olehKonsultan Pengawas Independen, maka sebagaimana ditetapkan berdasarkan Pasal27.2.

Page 129: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

37

(iii) Penerima Kerjasama tidak dapat mengajukan Klaim yang timbul dari atau dalamkaitannya dengan suatu Modifikasi yang diperintahkan sesuai dengan Pasal 8.1 (e)selain dari kompensasi sebagaimana diatur dalam Pasal 8.1 (h).

8.2 Modifikasi Yang Diusulkan oleh Penerima Kerjasama(a) Setiap saat setelah Tanggal Efektif Penerima Kerjasama bermaksud meminta Modifikasi,

Penerima Kerjasama dapat meminta persetujuan PJPK untuk menyetujui Modifikasitersebut.

(b) Setiap permintaan Modifikasi harus dibuat secara tertulis dan harus memuat perincianberikut ini:(i) uraian tentang Modifikasi yang diusulkan;(ii) perincian tentang perkiraan Biaya Modifikasi (dikurangi penghematan dari Modifikasi

yang diusulkan);(iii) dampak (apabila ada) yang akan ditimbulkan oleh Modifikasi yang diusulkan

terhadap:A. Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek;B. Setiap Layanan; danC. setiap Indikator Kinerja Utama;

(iv) uraian tentang setiap manfaat yang akan diterima PJPK dari Modifikasi tersebut; dan(v) setiap informasi lain yang mungkin relevan untuk melaksanakan Modifikasi yang

diusulkan.

(c) Dalam jangka waktu 20 (dua puluh) Hari Kerja (atau jangka waktu lain sebagaimanadisepakati oleh PJPK dan Penerima Kerjasama), setelah menerima permintaan Modifikasidari Penerima Kerjasama sesuai dengan Pasal 7.2 (a), PJPK atas kebijakannya sendiri harusmenyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Penerima Kerjasama:(i) menolak permintaan tersebut; atau(ii) memberikan persetujuan Modifikasi ("Perintah Persetujuan Modifikasi") yang

menyetujui permintaan tersebut baik dengan syarat maupun tanpa syarat, danapabila demikian, Penerima Kerjasama akan memberikan keterangan lebih lanjut danmelakukan pertemuan dengan PJPK, apabila diminta demikian oleh PJPK,sebagaimana diperlukan sehingga memungkinkan PJPK menilai atau mengembangkanusulan alternatif yang diberikan Penerima Kerjasama; atau

(iii) meminta keterangan lebih lanjut tentang setiap hal yang disebutkan dalam Pasal 8.2(b). atau yang berkaitan dengan Modifikasi yang diusulkan.

(d) PJPK tidak berkewajiban mengeluarkan Persetujuan Modifikasi dan Penerima Kerjasamatidak dibebaskan dari keharusan untuk melaksanakan atau mematuhi kewajiban-kewajibannya atau dari setiap kewajiban lain berdasarkan Perjanjian ini sebagai akibatdari tidak disetujuinya usulan Modifikasi atau kelalaian PJPK untuk menyetujui Modifikasiyang diminta oleh Penerima Kerjasama berdasarkan Pasal 8.2(a). Penerima Kerjasamasepakat bahwa Penerima Kerjasama tidak berhak atas kompensasi dalam bentuk apapunatas setiap biaya Modifikasi yang diusulkan oleh Penerima Kerjasama.

(e) Penerima Kerjasama tidak boleh memulai pekerjaan terkait dengan Modifikasi yangdiminta oleh Penerima Kerjasama kecuali apabila PJPK telah memberikan PersetujuanModifikasi kepada Penerima Kerjasama.

(f) Apabila PJPK mengeluarkan Persetujuan Modifikasi berdasarkan Pasal 8.2 ini:(i) Penerima Kerjasama harus melaksanakan Modifikasi tersebut dengan tunduk pada

setiap ketentuan dalam Persetujuan Modifikasi;

Page 130: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

38

(ii) Penerima Kerjasama tidak dapat mengajukan Klaim terhadap PJPK yang timbul dariatau dengan cara apa pun, dalam kaitannya dengan Modifikasi tersebut.

8.3 Biaya Modifikasi dan tender yang kompetitif(a) Apabila PJPK berpendapat bahwa usulan Modifikasi yang disusun oleh Penerima

Kerjasama berdasarkan Pasal 7.1 tidak mencerminkan harga yang kompetitif sesuaidengan kondisi pasar yang berlaku, untuk melaksanakan Modifikasi tersebut, PJPK dapatmeminta secara tertulis kepada Penerima Kerjasama agar Penerima Kerjasama melakukantender untuk pelaksanaan Modifikasi tersebut.

(b) Apabila PJPK mengajukan permintaan berdasarkan Pasal 8.3 (a), maka PenerimaKerjasama harus melakukan upaya terbaiknya untuk memperoleh penawaran:(i) sekurang-kurangnya dari 3 (tiga) kontraktor yang berpengalaman, memiliki

kemampuan dan reputasi atau penyedia layanan terkait lainnya untuk pekerjaan yangsejenis dengan Modifikasi yang akan dilaksanakan;

(ii) yang mencerminkan penetapan harga Modifikasi yang kompetitif di pasar yangberlaku pada saat itu; dan

(iii) yang tidak akan merugikan kemampuan Penerima Kerjasama untuk tetap memenuhiIndikator Kinerja Utama atau Jadwal Pemeliharaan, sebagaimana akan diubahsebagai bagian dari Modifikasi tersebut, dan akan mengajukan penawaranpreferensinya kepada PJPK;

(iv) dalam jangka waktu 90 (Sembilan puluh) Hari sejak tanggal pemberitahuan dari PJPKtersebut (atau tanggal setelahnya sebagaimana mungkin secara wajar disepakati olehPJPK).

(c) Penerima Kerjasama harus melibatkan perwakilan PJPK sebagai bagian dari panitiapelelangan serta memberikan rincian semua penawaran yang telah diperoleh kepadaPJPK.

(d) Selama jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah pengajuan penawaran dari kontraktorberdasarkan Pasal 8.3(b), PJPK akan berkonsultasi dengan Penerima Kerjasama tentangpenawaran tersebut untuk mencoba mencapai kesepakatan tentang penawaran terbaikuntuk Modifikasi dengan mempertimbangkan:(i) pengalaman, kemampuan, dan reputasi kontraktor dan penyedia layanan lainnya;(ii) harga sesuai dengan kondisi pasar yang berlaku; dan(iii) kemampuan Penerima Kerjasama untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama atau

Jadwal Pemeliharaan, sebagaimana mungkin akan diubah sebagai bagian dariModifikasi.

8.4 Pelaksanaan Modifikasi oleh Penerima KerjasamaSemua Modifikasi:(a) harus dirancang, dibangun dan diuji coba sesuai dengan:

(i) gambar dan spesifikasi teknis untuk Modifikasi yang dipersiapkan oleh PenerimaKerjasama;

(ii) Praktek Industri yang Baik;(iii) semua Hukum yang Berlaku;(iv) semua standar yang berlaku;(v) persyaratan yang sesuai dengan hukum dari para Pihak yang Berwenang; dan(vi) semua persyaratan dalam Persetujuan Modifikasi; dan(vii)Dokumen Lingkungan.

Page 131: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

39

(b) harus dirancang dan dibangun sehingga Pekerjaan dan Fasilitas akan dan tetap dapatdipertahankan sesuai untuk tujuan yang dimaksud;

(c) harus dilaksanakan dengan seminimal mungkin menimbulkan gangguan terhadappenyediaan Layanan oleh Penerima Kerjasama; dan

(d) harus diselesaikan dan diuji coba sistem sesuai dengan kriteria penyelesaian teknis dankriteria penerimaan uji coba sistem yang dijelaskan dalam Persetujuan Modifikasi.

8.5 Jaminan-Jaminan terkait dengan ModifikasiPenerima Kerjasama menjamin bahwa:(a) melaksanakan setiap Modifikasi sesuai dengan Pasal 8.4; dan(b) setiap Modifikasi yang dilakukan harus memastikan Pekerjaan dan Fasilitas akan dan tetap

dapat dipertahankan sesuai tujuan dimaksud.

8.6 Dokumentasi Desain yang DimutakhirkanPenerima Kerjasama harus menyediakan untuk PJPK segera setelah selesainya konstruksi, 2(dua) salinan semua gambar akhir, spesifikasi, model, sampel, dan perhitungan yangdigunakan untuk menyelesaikan Modifikasi serta setiap perubahan dari Dokumen Desain.

8.7 Pembatasan ModifikasiPenerima Kerjasama mengakui bahwa Konsultan Pengawas Independen tidak memilikikewenangan untuk mengeluarkan Persetujuan Modifikasi atau dengan cara lain memintaPenerima Kerjasama untuk melakukan Modifikasi.

PASAL 9PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

9.1 Tanggung Jawab Penerima Kerjasama dalam Pengoperasian dan PemeliharaanSejak Tanggal Operasional Komersial hingga Tanggal Pengakhiran, Penerima Kerjasama wajibmemberikan Layanan dan senantiasa mengoperasikan serta memelihara Proyek sesuaidengan:(a) Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam Lampiran 12 (Indikator Kinerja

Utama);(b) Prosedur Operasional dan Pemeliharaan;(c) Praktek Industri yang Baik;(d) seluruh Hukum Yang Berlaku, termasuk persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja

(K3);(e) Lampiran 16 (Standar dan Prosedur Operasional);(f) Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sosial;(g) Dokumen Lingkungan; dan(h) ketentuan-ketentuan lainnya dari Perjanjian ini.

9.2 Jadwal Pemeliharaan(a) Penerima Kerjasama harus melaksanakan seluruh pemeliharan terjadwal dan tidak

terjadwal atas Fasilitas dengan menggunakan peralatan kerja yang sesuai untukmemastikan bahwa Fasilitas dalam kondisi pengoperasian yang baik sesuai denganPerjanjian ini.

(b) Penerima Kerjasama wajib mendokumentasikan dan mencatat seluruh kegiatanpemeliharaan, kalibrasi dan sertifikat-sertifikat.

Page 132: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

40

(c) Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf (b) wajib disimpan dengan amandan diserahkan kepada PJPK pada akhir Periode Kerjasama, atau sebagaimana dimintaoleh PJPK.

9.3 Prosedur Operasional dan Pemeliharaan(a) Pembuatan Prosedur Operasional dan Pemeliharaan

Penerima Kerjasama wajib membuat Prosedur Operasional dan Pemeliharaan secaratertulis dan menyeluruh untuk Proyek yang:(i) mencakup persyaratan operasional dan perawatan serta prosedur yang ditentukan

atau disarankan oleh para penyedia atau pembuat perlengkapan;(ii) memungkinkan Penerima Kerjasama untuk mematuhi Standard Kinerja Utama dan

standar dan prosedur sebagaimana tercantum dalam Lampiran 16 (Standar danProsedur Operasional);

(iii) sesuai dengan Praktek Industri yang Baik; dan(iv) memenuhi ketentuan standar program jaminan kualitas (quality assurance program)

nasional atau internasional yang setara dengan ISO9001.

(b) Penyampaian dan Pemeriksaan(i) Penerima Kerjasama wajib menyampaikan salinan tercetak dan salinan elektronik

dari Prosedur Operasional dan Pemeliharaan kepada PJPK dan Konsultan PengawasIndependen selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) Hari sebelum TanggalWajib Operasi Komersial.

(ii) PJPK dan Konsultan Pengawas Independen dapat memberikan komentar ataupertanyaan atas Prosedur Operasional dan Pemeliharaan dalam waktu 60 (enampuluh) Hari sejak tanggal penerimaan, jika menurut mereka prosedur tersebut tidaksesuai dengan persyaratan dalam Pasal 8.3(a).

(iii) Dalam hal PJPK dan/atau Konsultan Pengawas Independen memberikan komentarterhadap Prosedur Operasional dan Pemeliharaan dalam waktu sebagaimanatercantum dalam Pasal 8.3(b)(ii), maka Penerima Kerjasama wajib melakukanperubahan yang diminta atau menyelesaikan setiap permintaan perubahan yang adadalam waktu 30 (tiga puluh) Hari sejak penerimaan komentar tersebut.

(iv) Setiap permasalahan yang tidak dapat diselesaikan akan dianggap sebagai Sengketadan diajukan kepada Ahli untuk memperoleh keputusan berdasarkan Pasal 27.2.

9.4 Manajemen Lalu Lintas(a) Penerima Kerjasama harus melakukan manajemen lalu lintas untuk pengoperasian Proyek

sesuai dengan Rencana Manajemen Lalu Lintas.(b) Rencana Manajemen Lalu Lintas harus menunjukkan manajemen dan pengoperasian atas:

(i) arus pejalan kaki dan kendaraan di Proyek;(ii) seluruh akses kendaraan di Proyek;(iii) Area Transportasi;(iv) tempat-tempat parkir dan area pengangkutan dan penurunan di Terminal Peti

Kemas Pelabuhan Baubau ; dan(v) jasa kendaraan untuk pengadaan persediaan, barang-barang dan pelayanan untuk

kapal dan Proyek , termasuk dan tidak terbatas pada sketsa/gambar yangmenunjukkan tata letak jalan, pembatas jalan, lokasi rambu-rambu, area antrian,tempat penurunan, tempat penjemputan, ruang pengangkutan dan penurunanbarang, pengawasan atas pejalan kaki dan seluruh lalu lintas dan pengawasan pejalankaki.

(c) Jika Penerima Kerjasama harus melakukan penambahan manajemen pengaturan lalulintas yang mungkin dibutuhkan oleh PJPK dalam hubungannya dengan Area Transportasi,dan Area Parkir dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh Para Pihak.

Page 133: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

41

(d) Jika Penerima Kerjasama tidak dapat memenuhi ketentuan Pasal 9.4 (a) dan (b), PJPKdapat memberikan pemberitahuan tertulis kepada Penerima Kerjasama yangmengharuskan Penerima Kerjasama untuk memperbaiki kegagalan dalam jangka waktuyang disebutkan dalam pemberitahuan. Jika Penerima Kerjasama tidak dapat memenuhikewajiban sebagaimana disampaikan dalam pemberitahuan tersebut, maka PJPK dariwaktu ke waktu dapat mengenakan Kerugian Yang Harus Dibayar.

9.5 Pengoperasian Kawasan Komersial(a) Penerima Kerjasama harus menggunakan seluruh upaya terbaiknya untuk membuat

Kawasan Komersial sepenuhnya terisi, dan harus melakukan pengadaan sub-tenantsuntuk mengoperasikan bisnis-bisnisnya.

(b) Pengadaan sub-tenants harus dilakukan minimal dalam jangka waktu satu (1) bulansebelum Permulaan Pengoperasian.

(c) PJPK memiliki hak untuk mengharuskan adanya penghentian atas segala aktivitas yangdilakukan di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau yang menurut PJPK dapatmenyebabkan atau menimbulkan bahaya atau gangguan atau kerusakan material kepadaPengguna dan/atau sub-tenants dari Penerima Kerjasama atau pengguna lain atau pihak-pihak lain yang mengisi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau dan gangguan tersebutatau kerusakan material tersebut menurut PJPK disebabkan atau dapat disebabkan olehaktivitas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau . Tanpa pembatasan mengenaikeadaan tersebut, Penerima Kerjasama harus:(i) Tidak memanfaatkan atau mengizinkan penggunaan atas segala praktik bisnis yang

tidak beretika sesuai dengan Hukum yang berlaku dalam menjalankan operasi ataubisnis;

(ii) Tidak mengizinkan segala touting atau soliciting atas bisnis atau distribusi atas segalapamflet atau pemasaran-pemasaran yang akan dilakukan di Terminal Peti KemasPelabuhan Baubau (selain daripada yang telah ditentukan dalam lokasi dimanadistribusi dari materi promosi diperbolehkan);

(iii) Sepanjang Periode Kerjasama, menjaga dan mempertahankan sub-tenant untukmenjaga tampilan, pencahayaan, dan dekorasi dari etalase dan interior dari KawasanKomersial agar sesuai dengan standar internasional.

(d) Penerima Kerjasama berjanji bahwa the tenancies antara Penerima Kerjasama dengansub-tenants harus berisi ketentuan-ketentuan yang sama dengan pasal ini.

9.6 Penyangkalan(a) Setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh PJPK atau Konsultan Pengawas Independen

terhadap Prosedur Operasional dan Pemeliharaan tidak akan dianggap membebaskanPenerima Kerjasama dari setiap kewajiban atau tanggungjawabnya berdasarkan Pasal ini.

(b) PJPK tidak akan bertanggungjawab kepada Penerima Kerjasama atau kepada SubyekHukum lainnya karena pemeriksaan atau persetujuannya terhadap Prosedur Operasionaldan Pemeliharaan.

9.7 Staf yang Bertugas(a) Penerima Kerjasama wajib memastikan bahwa senantiasa terdapat staf yang kompeten

dalam jumlah yang cukup yang bertugas pada Proyek selama jangka waktu Perjanjian inisesuai dengan Lampiran 16 (Standar dan Prosedur Operasional), Praktek Industri yangBaik dan Hukum Yang Berlaku.

Page 134: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

42

(b) Penerima Kerjasama bertanggung jawab untuk memperoleh atau memastikandiperolehnya seluruh Persetujuan yang diperlukan bagi staf yang kompeten tersebutuntuk melakukan tugasnya sehubungan dengan Proyek selama jangka waktu Perjanjian.

9.8 Pemeliharaan Terjadwal(a) Penerima Kerjasama harus menyelenggarakan seluruh pemeliharaan terjadwal sesuai

dengan Jadwal Pemeliharaan dengan menggunakan peralatan kerja yang sesuai.(b) Tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) Hari sebelum Tanggal Wajib Operasional Komersial,

Penerima Kerjasama akan menyerahkan kepada PJPK Jadwal Pemeliharaan yangdirencanakan bagi Proyek untuk Tahun Kontrak pertama.

(c) Selanjutnya, Penerima Kerjasama akan menyerahkan Jadwal Pemeliharaan untuk setiapTahun Kontrak berikutnya paling lambat 45 (empat puluh lima) Hari sebelum berakhirnyaTahun Kontrak berjalan.

(d) Jadwal Pemeliharaan akan dipersiapkan dan dikoordinasikan semaksimal mungkin padasaat yang bersamaan dengan pemeliharaan terjadwal dari sistem Pelanggan sehinggadapat meminimalisasi gangguan Layanan.

(e) PJPK dapat memberikan masukan atau meminta untuk dilakukan revisi atas JadwalPemeliharaan yang direncanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari sejak menerima jadwaltersebut.

(f) PJPK akan memberitahukan Penerima Kerjasama secara tertulis mengenai usulanperubahan atas Jadwal Pemeliharaan jika PJPK berpendapat bahwa jadwal tersebut tidaksesuai dengan persyaratan Pasal 9.6 (d).

PASAL 10

PELAYANAN

PJPK menugaskan Penerima Kerjasama untuk menyediakan Layanan kepada Pelanggan denganketentuan sebagai berikut:(i) PJPK berhak atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh Pelanggan;(ii) penagihan kepada pelanggan dilakukan oleh Penerima Kerjasama dan disetorkan langsung ke

rekening yang ditetapkan PJPK;(iii) segala tuntutan dari Pelanggan kepada PJPK, pihak ketiga yang ditunjuk dan/atau Penerima

Kerjasama yang diakibatkan karena tidak tercapainya Indikator Kinerja Utama oleh PenerimaKerjasama menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Penerima Kerjasama; dan

(iv) PJPK tidak mengenakan denda kepada Penerima Kerjasama atas kegagalan memenuhiIndikator Kinerja Utama selain dari Pengurangan Pembayaran Ketersediaan layanansebagaimana diatur dalam Lampiran 11.

PASAL 11

PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN

11.1 Sejak Tanggal Operasional Komersial, PJPK wajib melakukan Pembayaran KetersediaanLayanan setiap 3 (tiga) Bulan kepada Penerima Kerjasama yang dihitung sesuai denganrumus penghitungan sebagaimana diatur dalam Lampiran 11 (Pembayaran KetersediaanLayanan).

11.2 PJPK berhak:a. menerima Tagihan dari Penerima Kerjasama;b. melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan Tagihan dari Penerima Kerjasama;

Page 135: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

43

c. melakukan Pembayaran Ketersediaan Layanan kepada Penerima Kerjasama sesuaidengan ketentuan dalam Perjanjian ini.

PASAL 12

TAGIHAN

12.1 Tagihan(a) Penerima Kerjasama akan mengirimkan tagihan kepada PJPK dalam bentuk yang

tercantum dalam Lampiran 15 (Bentuk Tagihan) yang menyebutkan pembayaran yangharus dibayarkan untuk Bulan Tagihan tersebut dihitung sesuai dengan Lampiran 11(Pembayaran Ketersediaan Layanan) Perjanjian ini (“Tagihan”) pada Hari Kerja ke-5pada Bulan Tagihan berikutnya.

(b) Tagihan sebagaimana dimaksud pada Pasal 12.1 (a) harus disertai dengan dokumensebagai berikut:(i) Salinan Perjanjian;(ii) Referensi bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening Penerima

Kerjasama(iii) Salinan surat keputusan penerimaan Fasilitas dimaksud pada Pasal 7.8;(v) Berita acara pembayaran;(vi) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh Penerima Kerjasama; dan(vii) Faktur pajak beserta surat setoran pajak (SSP).

12.2 Tanggal Jatuh TempoTunduk pada ketentuan Pasal 12.7 (a) dan Pasal 12.8, PJPK akan membayar jumlah yangtertera pada Tagihan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah Hari diterimanyaTagihan tersebut oleh PJPK (tanggal penerimaan Tagihan tidak dihitung) atau jika tanggaltersebut bukan merupakan Hari Kerja, maka pada Hari Kerja berikutnya (“Tanggal JatuhTempo”).

12.3 Cara PembayaranSemua jumlah yang harus dibayar oleh PJPK berdasarkan Perjanjian ini harus dilakukandengan cara pembayaran sebagai berikut:(a) dalam mata uang Rupiah;(b) ditujukan ke rekening bank yang diberitahukan secara tertulis oleh Penerima

Kerjasama atau Para Kreditur Proyek dan dibuka di bank yang mempunyai kantor diJakarta, Indonesia.

12.4 PajakSegala pajak yang timbul terkait dengan Tagihan termasuk namun tidak terbatas pada pajakpenghasilan dan pajak pertambahan nilai (PPN) (jika ada), akan dibebankan kepada masing-masing Pihak sesuai dengan ketentuan Hukum Yang Berlaku, dan jumlah pajak harusdisebutkan terpisah dalam Tagihan.

12.5 Set-Off (Perjumpaan Hutang)Seluruh pembayaran yang harus dilakukan oleh PJPK berdasarkan Perjanjian ini harus bebasdan bersih serta tanpa pengurangan apapun untuk atau dengan tujuan memperjumpakanutang (set-off), menagih balik (reimburse), Pajak, atau lainnya, kecuali untuk perjumpaanutang (set-off) yang disebutkan secara tegas diperbolehkan menurut Perjanjian ini ataupengurangan-pengurangan yang diwajibkan atau diperbolehkan menurut Hukum YangBerlaku.

Page 136: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

44

12.6 Keterlambatan PembayaranSeluruh jumlah yang harus dibayar oleh PJPK kepada Penerima Kerjasama yang tidakdibayar pada Tanggal Jatuh Tempo sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini akandikenakan bunga sebesar Bunga Keterlambatan Pembayaran terhitung sejak tanggalpembayaran tersebut jatuh tempo hingga diterimanya pembayaran tersebut secara penuh.

12.7 Jumlah Yang Diperselisihkan(a) Jika PJPK memperselisihkan setiap bagian dari Tagihan maka:

(i) PJPK harus mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Penerima Kerjasamapaling lambat 14 (empat belas) Hari sejak menerima Tagihan disertai alasannya;

(ii) baik Penerima Kerjasama atau PJPK dapat menyerahkan sengketa tersebut untukdapat diselesaikan berdasarkan Pasal 27 dalam jangka waktu tidak lebih dari 12(duabelas) bulan setelah tanggal Tagihan tersebut;

(iii) selama proses penyelesaian perselisihan atau perolehan kesepakatan di antaraPara Pihak sesuai dengan Pasal 27, PJPK berhak menahan jumlah yangdiperselisihkan dari Tagihan tersebut namun dan akan membayar bagian yangtidak diperselisihkan dari Tagihan tersebut kepada Penerima Kerjasama:

(b) Setelah tercapainya kesepakatan di antara Para Pihak sebagaimana dibuktikan secaratertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak atau pada saat diterimanya salinan resmidari penentuan Ahli atau putusan arbitrase berdasarkan Pasal 27, PJPK akanmembayarkan jumlah yang diperselisihkan kepada Penerima Kerjasama jikaberdasarkan kesepakatan Para Pihak atau penentuan Ahli atau putusan arbitraseberdasarkan Pasal 27 diputuskan bahwa jumlah yang diperselisihkan merupakan hakdari Penerima Kerjasama.

12.8 Pelaksanaan Pembayaran Ketersediaan Layanan pada Akhir Tahun Anggaran*(a) Untuk pelaksanaan Pembayaran Ketersediaan Layanan pada periode bulan Desember

pada setiap Tahun Kontrak, Penerima Kerjasama harus menyerahkan Tagihan besertadokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada Pasal 12.1 (b) paling lambat padatanggal 20 Desember Tahun Kontrak yang berjalan dengan menggunakan dasarperhitungan pemenuhan Indikator Kinerja Utama bulan November Tahun Kontrak yangsama.

(b) PJPK akan melakukan pembayaran atas Tagihan paling lambat tanggal 31 DesemberTahun Kontrak yang sama dengan tunduk pada ketentuan Pasal 12.7, dan setelahPenerima Kerjasama menyerahkan jaminan bank atas uang pembayaran yang akandilakukan.

(c) Para Pihak akan melakukan perhitungan jumlah Tagihan pada bulan Desember denganpemenuhan Indikator Kinerja Utama yang secara nyata dicapai oleh PenerimaKerjasama pada bulan Desember tersebut pada tagihan bulan Januari Tahun Kontrakberikutnya.

PASAL 13PERSYARATAN PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

13.1 Pemantauan Kinerja Penerima Kerjasama(a) PJPK berhak melakukan inspeksi, memeriksa, menguji dan memantau Proyek dan

kinerja Penerima Kerjasama atas pemenuhan kewajibannya berdasarkan Perjanjian inisejak Tanggal Efektif hingga Tanggal Pengakhiran.

Page 137: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

45

(b) Tujuan utama dari pemantauan sebagaimana dimaksud pada Pasal 13.1 (a) adalahuntuk:(i) menentukan apakah Fasilitas telah dirancang, dibangun, diuji coba fungsinya

sesuai dengan Perjanjian ini;(ii) memeriksa kemajuan konstruksi dan uji coba (testing and commissioning) Proyek;

dan(iii) dalam hal operasi, menentukan apakah Fasilitas telah dioperasikan dan dirawat

sesuai dengan Perjanjian ini.

13.2 Inspeksi(a) Penerima Kerjasama harus mengizinkan PJPK atau para wakil resminya, dan Konsultan

Pengawas Independen untuk melakukan inspeksi selama jam kerja normal setelahmenyampaikan pemberitahuan kepada Penerima Kerjasama. Penerima Kerjasamaharus menunjuk wakil resminya untuk menghadiri inspeksi tersebut.

(b) Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh PJPK dalam penyelenggaraan hak-haknya untukinspeksi, memeriksa, menguji dan memantau Proyek dan kinerja Penerima Kerjasamaberdasarkan Pasal ini akan sepenuhnya ditanggung oleh PJPK.

(c) Para Pihak harus mengupayakan sebaik mungkin untuk meminimalisasi gangguanapapun terhadap konstruksi atau operasi Fasilitas selama dilakukan inspeksi.

(d) Penerima Kerjasama harus memberikan akses penuh dan memadai bagi PJPK atauperwakilannya, dan Konsultan Pengawas Independen untuk bertemu dengan para stafPenerima Kerjasama dan memasuki bagian manapun dari Fasilitas. Untuk tujuan ini,Penerima Kerjasama harus:(i) memberikan bantuan dan menyediakan perlengkapan atau bahan-bahan yang

diminta secara wajar dalam rangka inspeksi; dan(ii) tidak menghalangi akses untuk bertemu dengan staf atau memasuki bagian

Fasilitas selama diselenggarakan inspeksi.(e) Jika dimungkinkan, Penerima Kerjasama harus segera memperbaiki segala kekurangan

yang ditemukan oleh PJPK atau wakil resminya dan Konsultan Pengawas Independenselama diselenggarakan inspeksi.

13.3 Hak untuk Mengaudit dan Mendapatkan Laporan Penerima Kerjasama(a) Penerima Kerjasama harus menyiapkan, memelihara dan menyimpan di kantor pusat

Penerima Kerjasama catatan dan data keuangan Penerima Kerjasama sesuai denganprinsip akuntansi yang diterima umum dan Hukum yang Berlaku;

(b) PJPK atau wakil resminya selama jam kerja dan setelah memberikan pemberitahuantertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja, dapat melakukan audit ataspembukuan, catatan dan data-data Penerima Kerjasama menyangkut seluruh tagihankepada PJPK berdasarkan Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas padapenagihan dan pembayaran tagihan, setoran dana perawatan, klaim-klaim ganti rugi,pembayaran-pembayaran pengakhiran kontrak, penggantian-penggantian biaya, danongkos-ongkos lain yang ditujukan ke PJPK sesuai dengan Perjanjian ini.

(c) Semua pembukuan, catatan dan data Penerima Kerjasama yang dimaksud dalam Pasal13.3(a) dan (b) di atas wajib disimpan dan dikelola oleh Penerima Kerjasama untukperiode waktu sekurang-kurangnya selama 60 (enam puluh) bulan setelah dibuat atauuntuk periode yang lebih lama yang diwajibkan oleh Instansi yang berwenang atauHukum Yang Berlaku.

(d) PJPK atau wakil resminya selama jam kerja normal dan setelah menyampaikanpemberitahuan yang wajar sebelumnya kepada Penerima Kerjasama, dapat membuatsalinan atas pembukuan, catatan dan data keuangan sebagaimana dimaksud padaPasal 13.3 (a) dan (b).

Page 138: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

46

(e) Sebelum dilakukan pembuangan atau penghancuran pembukuan, catatan atau data,Penerima Kerjasama akan mengirimkan kepada PJPK suatu pemberitahuan yangmenyatakan maksud Penerima Kerjasama untuk membuang atau menghancurkancatatan-catatan tersebut, dan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari sejak diterimanyapemberitahuan tersebut, PJPK, atas pilihan dan biayanya, dapat mengambilpenguasaan atas pembukuan, catatan atau data tersebut untuk disimpan oleh PJPK.

(f) Dalam waktu 15 (lima belas) Hari setelah tiap akhir bulan, Penerima Kerjasama wajibmenyerahkan kepada PJPK suatu laporan bulanan mengenai pengoperasian Proyekoleh Penerima Kerjasama, termasuk tingkat Layanan dan pemenuhan terhadapIndikator Kinerja Utama, penghentian pengoperasian (jika ada), dan hal-hal lain yangdianggap relevan oleh Penerima Kerjasama atau yang mungkin diminta oleh PJPKmenyangkut Proyek atau Perjanjian ini.

13.4 Laporan Keuangan(a) Standar Akuntansi

Penerima Kerjasama wajib mematuhi Standar Akuntansi dan mengelola pembukuanyang baik serta memproduksi dan menerbitkan catatan-catatan keuangan sesuaidengan Hukum Yang Berlaku, antara lain Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 mengenaiDokumen-dokumen Perusahaan dan Keputusan Menteri Perindustrian danPerdagangan No. 121/MPP/Kep/2002 mengenai Ketentuan Laporan KeuanganTahunan Perusahaan serta segala perubahan dan adendumnya.

(b) Tahun FiskalPenerima Kerjasama harus memiliki tahun buku yang berakhir pada tanggal 31Desember tiap tahun.

(c) Laporan Keuangan Per KuartalPenerima Kerjasama harus menyusun laporan keuangan per kuartal yang tidak diauditsesuai dengan Standar Akuntansi yang diterapkan secara konsisten. Laporan-laporankeuangan kuartalan tersebut harus ditandatangani oleh direktur Penerima Kerjasamayang berwenang dan harus diserahkan kepada PJPK dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) Hari setelah berakhirnya setiap kuartal.

(d) Audit dan Laporan Keuangan TahunanPada setiap akhir tahun fiskal, Penerima Kerjasama harus menyusun laporan keuangantahunan sesuai dengan Standar Akuntansi yang diterapkan secara konsisten. Laporankeuangan tahunan tersebut harus dikaji dan diaudit oleh Auditor. Penerima Kerjasamaharus melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa laporankeuangan tahunan yang diaudit tidak dikualifikasikan oleh Auditor, dan selanjutnyalaporan keuangan yang telah diaudit harus diserahkan kepada PJPK dalam jangkawaktu 6 (enam) bulan sejak berakhirnya setiap Tahun Fiskal.

(e) Audit PublikPenerima Kerjasama mengakui bahwa PJPK tunduk pada audit publik yang dilakukanoleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan danPembangunan (BPKP) atau Instansi negara lainnya yang berwenang untuk itu, danuntuk alasan ini, Penerima Kerjasama harus menyediakan secara tepat waktuinformasi-informasi penting yang mungkin diminta oleh BPK dan BPKP atau Instansinegara lainnya untuk keperluan audit. Penerima Kerjasama juga harus menyerahkanseluruh informasi mengenai Penerima Kerjasama yang diwajibkan secara wajarsehingga PJPK dapat memenuhi kewajiban laporan keuangannya, pajak, audit dankewajiban laporan-laporan penyelenggaraan pemerintahan kepada setiap Instansi.

Page 139: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

47

13.5 Kepatuhan Terhadap Ketentuan Pelaporan(a) Penerima Kerjasama harus melakukan pemantauan dan mendokumentasikan kinerja

dari Fasilitas dan membuat serta memelihara operation logs harian yang akurat danmuktahir, laporan pengendalian inventaris, laporan kegagalan pemenuhan IndikatorKinerja Utama, laporan pemeliharaan, laporan penghentian pengoperasian, dandokumen lainnya sebagaimana disyaratkan oleh PJPK dari waktu ke waktu dan PraktekIndustri yang Baik (bersama-sama disebut “Catatan Proyek”) sehubungan denganFasilitas. Penerima Kerjasama harus memastikan bahwa Catatan Proyek dapat diaksessetiap saat oleh PJPK pada jam kerja normal.

(b) Penerima Kerjasama harus mematuhi semua kewajiban pelaporan yang ditentukanmenurut Hukum Yang Berlaku yang mengatur kegiatannya sebagai penyelenggarajaringan telekomunikasi di Indonesia serta sebagai Penerima Kerjasama mitra kerjasama PJPK.

13.6 Tim Pengelolaan dan Pemantauan(a) PJPK dapat membentuk suatu tim pengelolaan dan pemantauan Proyek atau nama

lainnya sesuai dengan Hukum Yang Berlaku, yang akan bertanggung jawab untuk:(i) pemantauan, pengawasan, koordinasi dan evaluasi atas pelaksanaan secara penuh

atas Proyek pada tiap tahapan menurut ketentuan Perjanjian ini;(ii) menilai kepatuhan Penerima Kerjasama atas pelaksanaan kewajiban-kewajibannya

berdasarkan Perjanjian ini;(iii) menerima dan mengkaji semua laporan yang diserahkan oleh Penerima

Kerjasama; dan(iv) menyediakan laporan mengenai status Proyek dan kinerja Penerima Kerjasama

termasuk penilaian atas faktor-faktor risiko utama terhadap Proyek dan indikator-indikatornya untuk menentukan sejauh mana faktor-faktor risiko tersebut dapatmempengaruhi Proyek dan bagaimana faktor-faktor risiko tersebut dapat diatasi.

(b) Pembentukan Tim Pengelolaan dan Pemantau beserta tugas dan kewenangan akandituangkan dalam suatu produk hukum yang mengikat dari PJPK sesuai ketentuan yangberlaku dan selanjutnya dalam waktu 30 (tigapuluh) Hari sejak terbitnya produkhukum tersebut akan diberitahukan kepada Penerima Kerjasama.

13.7 Tim Pemantauan Bersama(a) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah Tanggal Penandatanganan Perjanjian,

Para Pihak membentuk tim pemantauan bersama dengan melibatkan Instansi ataubadan yang terkait dari PJPK maupun unsur Pemerintah lainnya, termasuk PTPenjaminan Infrastruktur Indonesia.

(b) PJPK dan Penerima Kerjasama akan menugaskan perwakilannya masing-masing dalamtim pemantauan bersama.

(c) Tim Pemantauan Bersama bertanggung jawab dalam melakukan pemantauanpelaksanaan Proyek dalam rangka mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko yangakan timbul.

(d) Tata cara kerja dan periode tim pemantauan bersama akan disepakati lebih lanjut olehPara Pihak.

(e) Tim pemantauan bersama akan memiliki hak akses terhadap Proyek yang sama denganhak akses yang dimiliki oleh PJPK sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

(f) Masing-masing Pihak harus menanggung biayanya masing-masing sehubungan dengantim pemantauan bersama.

Page 140: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

48

13.8 PenyangkalanDalam melaksanakan hak untuk memantau atau melakukan audit atas kinerja PenerimaKerjasama dalam memenuhi kewajibannya dalam Proyek, PJPK dan perwakilan resminya,termasuk Tim Pengelolaan dan Pemantauan, dan Tim Pemantau Bersama tidak memberikandukungan (endorsement) atau pernyataan apapun mengenai keamanan, kehandalan danketepatan teknik dari Fasilitas maupun ketepatan dan kebenaran atas pembukuan, catatan ataudata-data Penerima Kerjasama. Penerima Kerjasama tidak boleh dalam keadaan apapunmenyatakan kepada pihak manapun bahwa PJPK dan perwakilan resminya, termasuk TimPengelolaan dan Pemantauan, dan Tim Pemantau Bersama bertanggung jawab atas hal-haltersebut sebagai akibat pemantauan, pengkajian, audit atau inspeksi yang dilakukan oleh PJPKdan perwakilan resminya, termasuk Tim Pengelolaan dan Pemantauan, dan Tim PemantauBersama sesuai dengan Pasal 13 ini.

BAB V

PERNYATAAN DAN JAMINAN, SERTA JANJI PENERIMA KERJASAMA

PASAL 14PERNYATAAN DAN JAMINAN

14.1 Pernyataan dan Jaminan Penerima KerjasamaPenerima Kerjasama menyatakan dan menjamin kepada PJPK bahwa sejak TanggalPenandatanganan dan pada Tanggal Efektif:

(a) Keberadaan dan Wewenang Korporasi(i) Penerima Kerjasama merupakan suatu perusahaan atau suatu badan hukum

yang didirikan secara sah dan dikelola sesuai Hukum yang Berlaku diIndonesia.

(ii) Penerima Kerjasama memiliki kapasitas korporasi dan wewenang hukumuntuk melaksanakan kegiatan usahanya, untuk memiliki harta kekayaannya,untuk menandatangani dan melaksanakan seluruh syarat dan ketentuandalam Perjanjian ini.

(b) Tidak Bertentangan Dengan Hukum yang BerlakuPenandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini dan Perjanjian Proyek olehPenerima Kerjasama tidak bertentangan dengan Hukum Yang Berlaku.

(c) Kewenangan Yang Sah dan Tidak Bertentangan Dengan Perjanjian-Perjanjian Lain(i) Penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini dan Perjanjian Proyek telah

memenuhi persyaratan korporasi yang diwajibkan, termasuk persetujuan-persetujuan korporasi seperti persetujuan dewan komisaris, pejabat,pemegang saham, atau pihak ketiga lain manapun.

(ii) Penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini dan Perjanjian Proyek olehPenerima Kerjasama tidak bertentangan dengan anggaran dasar ataudokumen pendirian Penerima Kerjasama atau perjanjian-perjanjian atauinstrumen lain yang ditandatangani oleh Penerima Kerjasama sebagai suatupihak di dalamnya, atau yang berlaku mengikat harta kekayaan PenerimaKerjasama, dan juga tidak akan bertentangan dengan Hukum Yang Berlaku .

(d) Keabsahan dan Dapat Dilaksanakannya PerjanjianPerjanjian ini dan Perjanjian Proyek merupakan kewajiban yang sah, berlaku danmengikat, dapat dilaksanakan terhadapnya sesuai ketentuan-ketentuan Perjanjianini.

(e) Persetujuan Yang Berlaku

Page 141: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

49

Segala Persetujuan yang diperlukan untuk memberikan kewenanganpenandatanganan, penyerahan, dan pelaksanaan Perjanjian ini dan PerjanjianProyek telah diperoleh serta berlaku penuh dan efektif sebagaimana diatur dalamLampiran 4 (Persetujuan).

(f) Tiada SengketaTidak ada gugatan, kasus-kasus arbitrase, investigasi atau proses hukum yangsedang berjalan di pengadilan apapun, atau sesuai dengan pengetahuan terbaiknya,yang diancamkan terhadap Penerima Kerjasama atau mempengaruhi PenerimaKerjasama yang dapat secara wajar diduga akan merugikan secara material ataskemampuannya untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atauyang dapat mempengaruhi keabsahan, keberlakuan atau dapat dilaksanakannyaPerjanjian ini dan Perjanjian Proyek.

14.2 Pernyataan dan Jaminan PJPKPJPK menyatakan dan menjamin kepada Penerima Kerjasama bahwa sejak TanggalPenandatanganan dan pada Tanggal Efektif:

(a) Tidak Bertentangan Dengan Hukum yang BerlakuPenandatanganan, penyerahan dan pelaksanaan Perjanjian ini oleh PJPK tidakbertentangan dengan Hukum Yang Berlaku manapun yang harus dipatuhi oleh PJPK.

(b) Keabsahan dan Dapat Dilaksanakannya PerjanjianPerjanjian ini merupakan kewajiban yang sah, berlaku dan mengikat, dapatdilaksanakan terhadap PJPK sesuai ketentuan-ketentuan Perjanjian ini.

14.3 Pernyataan dan Jaminan yang BerkesinambunganPernyataan-pernyataan dan jaminan-jaminan dalam Pasal 14 ini dianggap diulangi oleh masing-masing Pihak pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember setiap Tahun Kontrak. Masing-masingPihak harus segera memberitahukan kepada Pihak lainnya jika ada pernyataan atau jaminan yangdiberikan berdasarkan Pasal 14 ini yang tidak lagi benar secara material.

PASAL 15

JANJI PENERIMA KERJASAMA

15.1 Tindakan Penerima KerjasamaDalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, Penerima Kerjasama harusbertindak secara profesional, tepat waktu, dan efisien.

15.2 Kendali atas Karyawan dan Kontraktor(a) Penerima Kerjasama harus melaksanakan pengendalian penuh atas karyawannya,

Kontraktor dan subkontraktornya serta mewajibkan mereka untuk mematuhiPerjanjian ini, semua Hukum Yang Berlaku dan kebijakan-kebijakan PenerimaKerjasama.

(b) Penerima Kerjasama juga harus mewajibkan para karyawannya, Kontraktor dansubkontraktornya untuk menerapkan standar-standar profesionalisme dan kodeetik terbaik.

(c) Sepanjang diizinkan oleh Hukum yang Berlaku, Penerima Kerjasama akanmemutuskan hubungan kerja atau mendisiplinkan setiap karyawannya, Kontraktoratau subkontraktornya yang tidak mematuhi standar-standar sebagaimanadimaksud pada huruf (b) di atas dan akan segera melakukan tindakan yang tepatatas biayanya sendiri untuk memperbaiki pelanggaran yang ada.

Page 142: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

50

15.3 Kepatuhan terhadap Hukum Yang BerlakuPenerima Kerjasama akan mematuhi semua Hukum Yang Berlaku selama jangka waktu Perjanjianini.

15.4 Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup dan SosialPenerima Kerjasama akan membuat dan memelihara suatu Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidupdan Sosial yang komprehensif untuk Proyek sesuai dengan AMDAL dan Hukum Yang Berlaku.

15.5 Tidak Diperbolehkan Mengadakan Bisnis LainPenerima Kerjasama dilarang:(a) terlibat dalam kegiatan bisnis atau komersial lain kecuali jika diperlukan dalam rangka

memenuhi kewajibannya atau melaksanakan hak-haknya berdasarkan Perjanjian ini danPerjanjian Proyek lainnya dimana Penerima Kerjasama merupakan pihak di dalamnya;

(b) mengadakan konsolidasi, atau penggabungan usaha dengan Subyek Hukum lain; atau(c) menjual seluruh atau sebagian besar harta kekayaannya baik dalam satu transaksi atau

beberapa transaksi kecuali jika diwajibkan oleh Para Kreditur Proyek dalam rangka eksekusihak-hak jaminan yang dibuat berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan sesuai denganPasal 24.1(b) dan setelah menyampaikan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PJPK.

15.6 Jaminan Anti Korupsi(a) Penerima Kerjasama menjamin bahwa baik Penerima Kerjasama atau para perwakilannya

tidak pernah menawarkan kepada pejabat, petugas atau karyawan Instansi manapun, suatuimbalan atau komisi bagi pemberian kontrak atau persetujuan Perjanjian ini, dan PenerimaKerjasama atau para perwakilannya juga tidak pernah menerapkan atau menggunakanpraktek-praktek korupsi atau pengaruh-pengaruh yang bertentangan dengan Hukum YangBerlaku untuk mendapatkan Perjanjian ini dengan imbalan atau komisi apapun.

(b) Penerima Kerjasama tidak akan mensubkontrakkan seluruh atau sebagian dari Perjanjian inidengan cara yang bertentangan dengan Hukum yang Berlaku.

(c) Pelanggaran atas jaminan-jaminan dalam Pasal 15.6 ini merupakan dasar yang cukup bagipencabutan atau pengakhiran Perjanjian ini tanpa mengurangi hak untuk mengajukan kasusperdata dan pidana yang tepat terhadap Penerima Kerjasama dan/atau Subyek Hukum yangmelakukan pelanggaran menurut Hukum Yang Berlaku.

15.7 KeamananPenerima Kerjasama melindungi Fasilitas sesuai dengan spesifikasi yang diatur di dalam Lampiran2 (Spesifikasi Desain dan Teknis) dan menjamin bahwa tidak ada pihak ketiga yang tidakberwenang yang dapat memasuki Fasilitas.

15.8 Komponen Dalam Negeri IndonesiaJika barang-barang atau jasa-jasa yang diperlukan bagi Proyek disediakan oleh para pemasokIndonesia maupun asing, maka Penerima Kerjasama harus, dan harus mengupayakan agar paraKontraktor dan subkontraktornya, untuk:(a) memastikan partisipasi para pemasok Indonesia dalam proses lelang atau kontrak sebagai

prioritas; dan(b) memilih barang-barang atau jasa-jasa dari para pemasok Indonesia apabila setara dari segi

biaya, mutu dan jadwal pengiriman dibandingkan dengan para pemasok asing.

15.9 Para Karyawan Penerima Kerjasama(a) Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Indonesia

Penerima Kerjasama harus semaksimal mungkin mempekerjakan warga negaraIndonesia yang memenuhi kualifikasi dan akan memastikan bahwa Kontraktor EPCmempekerjakan warga negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi.

Page 143: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

51

(b) Pelatihan(i) Penerima Kerjasama harus menerapkan program-program pendidikan dan

pelatihan rutin untuk meningkatkan keterampilan para karyawan PenerimaKerjasama hingga taraf standar internasional.

(ii) Seluruh manual pelatihan dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam program-progam pendidikan dan pelatihan tersebut harus diserahkan oleh PenerimaKerjasama kepada PJPK pada saat Tanggal Pengakhiran.

(iii) Penerima Kerjasama harus mengizinkan para karyawan dari PJPK untukbergabung dalam program-program pelatihan Penerima Kerjasama.

(c) Status Hubungan Kerja pada Tanggal PengakhiranPJPK tidak bertanggung jawab untuk meneruskan hubungan kerja para karyawanPenerima Kerjasama pada atau setelah Tanggal Pengakhiran. Seluruh biaya danpengeluaran yang terkait dengan pengakhiran hubungan kerja para karyawanPenerima Kerjasama termasuk pembayaran pesangon atau manfaat pensiun harusdibayar oleh Penerima Kerjasama, kecuali diatur dalam Lampiran 13 (PembayaranPengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

15.10 Pusat Data Elektronik(a) Penerima Kerjasama dalam waktu 20 (dua puluh) Hari sejak Tanggal

Penandatanganan, harus:(i) mendirikan suatu pusat data elektronik (“Pusat Data”); dan(ii) menyediakan akses dan informasi log-in kepada PJPK.

(b) Pusat Data harus dioperasikan sekurang-kuranganya selama 2 (dua) tahun sejakTanggal Operasi Komersial.

(c) Segala biaya terkait dengan pendirian dan pemeliharaan Pusat Data akanditanggung oleh Penerima Kerjasama.

(d) Penerima Kerjasama harus mengunggah seluruh dokumen dokumen yang terkaitdan pemberitahuan-pemberitahuan yang ditentukan dalam Perjanjian ini dalamPusat Data, termasuk:(i) Persetujuan - persetujuan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4.4;(ii) Rancangan dan Gambar dan dokumen dokumen lainnya sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 7.2 (a);(iii) Laporan hasil pengujian dan data pendukung sebagaimana ditentukan dalam

Pasal 7.8 (a);(iv) Prosedur Operasi dan Pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9.3;(v) Segala pemberitahuan yang dikirimkan sesuai dengan Perjanjian ini; dan(vi) data yang berkaitan dengan Pelanggan

BAB VI

PERISTIWA DI LUAR KEMAMPUAN PARA PIHAK

PASAL 16

PERISTIWA KEADAAN KAHAR

16.1 Pemberitahuan Keadaan Kahar(a) Jika terjadi suatu Peristiwa Keadaan Kahar, Pihak yang terkena dampak dari

Peristiwa Keadaan Kahar dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari sejak terjadiPeristiwa Keadaan Kahar tersebut harus memberikan pemberitahuan tertulis padaPihak lainnya dan menguraikan:

Page 144: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

52

(i) tanggal terjadi dan perkiraan durasi keberlangsungan Peristiwa KeadaanKahar tersebut;

(ii) sifat dan dampaknya terhadap pelaksanaan kewajiban Pihak yang terkenadampak; dan

(iii) upaya-upaya perbaikan yang diusulkan oleh Pihak yang terkena dampakuntuk menghindari atau mengatasi Peristiwa Keadaan Kahar atau untukmengurangi dampak dan pengaruh termasuk tindakan-tindakan lainnya yangakan dilakukannya untuk memenuhi persyaratan Pasal 16 ini.

(b) Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16.1 (a) di atas harusdisertai dengan surat keterangan atau pernyataan terjadinya peristiwa yangdianggap sebagai Peristiwa Keadaan Kahar yang diterbitkan oleh Instansi yangberwenang.

(c) Jika Pihak yang terkena dampak tidak mengirimkan pemberitahuan yang dimaksudpada Pasal 16.1 (a), maka Pihak tersebut tidak berhak memberlakukan Pasal 16 iniuntuk menjustifikasi keterlambatan pelaksanaan atau tidak dilaksanakankewajibannya berdasarkan Perjanjian ini hingga disampaikannya pemberitahuantertulis sebagaimana dimaksud pada Pasal 16.1 (a) pada Pihak lainnya.

(d) Jika Pihak yang tidak terkena keadaan kahar tidak mengakui telah terjadinyaPeristiwa Keadaan Kahar sebagaimana diajukan oleh Pihak yang terkena PeristiwaKeadaan Kahar maka hal ini harus diajukan kepada Ahli untuk diselesaikan sesuaidengan Pasal 27.2 dalam waktu 20 (dua puluh) Hari setelah penyerahan permintaantertulis untuk pengajuan kepada Ahli tersebut oleh Pihak manapun dalam Sengketa.

16.2 Tindakan untuk Mengurangi Dampak(a) Pihak yang terkena dampak dari Peristiwa Keadaan Kahar harus melakukan segala

upaya yang wajar dengan tekun dan berkesinambungan untuk mencegah,menghindari, mengatasi dan mengurangi hingga dampak merugikan terkecil darisuatu Peristiwa Keadaan Kahar.

(b) Setelah berakhirnya Peristiwa Keadaan Kahar, Pihak yang terkena dampak harussegera memulai kembali pada waktunya seluruh pemenuhan kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini.

16.3 Akibat Keadaan Kahar(a) Keterlambatan Pelaksanaan Kewajiban Yang Ditoleransi

Jika Pihak yang terkena dampak dari Peristiwa Keadaan Kahar tidak dapatmelaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini secara tepat waktu karenasuatu Peristiwa Keadaan Kahar, Pihak yang terkena dampak dari Peristiwa KeadaanKahar akan ditolerir dari pelaksanaan kewajibannya dan tidak dianggap Cidera Janji,dengan ketentuan bahwa:

(i) Pemberitahuan yang wajib diberikan menurut Pasal 16.1 telah dikirimkan.(ii) Pihak yang terkena dampak melakukan segala upaya dengan tekun dan

berkesinambungan untuk mengatasi akibat-akibat dari Peristiwa KeadaanKahar.

(iii) Pihak yang terkena dampak tidak berhak untuk menunda pelaksanaan atauditolerir atas keterlambatan pelaksanaan kewajiban untuk lingkup yanglebih luas atau jangka waktu yang lebih lama daripada yang benar-benarsecara nyata terjadi dari Peristiwa Keadaan Kahar.

(iv) Pihak yang terkena dampak tidak dibebaskan dari kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini semata-mata karena ada peningkatan biaya atau

Page 145: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

53

akibat keuangan negatif lainnya seandainya kewajiban-kewajiban tersebutdilaksanakan.

(b) Hal-hal Yang Tidak DitolerirKetentuan-ketentuan dari Pasal 16 ini tidak mentolerir keterlambatan pembayaranuang.

(c) Keadaan Kahar setelah Tanggal Operasional KomersialJika suatu Peristiwa Keadaan Kahar terjadi pada setiap Bulan Tagihan setelahTanggal Operasional Komersial yang menghambat Penerima Kerjasama dalammemberikan Layanan, maka PJPK membayar kepada Penerima KerjasamaPembayaran Ketersediaan Layanan sesuai dengan tingkat layanan yang dapatdiberikan oleh Penerima Kerjasama sebagaimana diatur dalam Lampiran 11(Pembayaran Ketersediaan Layanan).

16.4 Dampak Dari Peristiwa Keadaan Kahar Yang Tidak DiasuransikanApabila terjadi Peristiwa Keadaan Kahar yang menyebabkan:(a) keterlambatan yang material atas penyelesaian Fasilitas; atau(b) kerusakan yang material atas Fasilitas,

dan Peristiwa Keadaan Kahar tersebut:(i) merupakan jenis Peristiwa Keadaan Kahar yang normalnya tidak diasuransikan oleh

badan yang bergerak dalam aktivitas yang pada pokoknya serupa dengan aktivitasyang dilakukan oleh Penerima Kerjasama, tidak disyaratkan untuk diasuransikansesuai Lampiran 17 (Asuransi), Hukum Yang Berlaku, Perjanjian-PerjanjianPembiayaan, dan Praktek Industri yang Baik, dan dalam faktanya tidakdiasuransikan oleh Penerima Kerjasama atau

(ii) tidak dapat diasuransikan oleh Penerima Kerjasama sebelum terjadinya peristiwatersebut,

maka:1) Para Pihak harus mengadakan negosiasi dengan itikad baik untuk menyepakati

solusi yang dapat diterima mengenai keberlangsungan konstruksi atau operasionalFasilitas (sebagaimana yang berlaku) dan/atau penyesuaian jangka waktuPerjanjian, dan Penerima Kerjasama harus menggunakan upaya terbaik untukmemperoleh pendanaan untuk menyelesaikan atau memperbaiki Fasilitas;

2) selama periode tersebut, Penerima Kerjasama tidak diwajibkan untukmenyelesaikan, memperbaiki atau mengoperasikan Fasilitas dan kegagalan untukmenyelesaikan, memperbaiki atau mengoperasikan Fasilitas bukan merupakanPeristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama; dan

3) apabila Para Pihak tidak mencapai solusi yang dapat diterima dalam waktu 6(enam) bulan setelah terjadinya Peristiwa Keadaan Kahar, atau waktu lainnya yangdisepakati bersama, salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini sesuai denganPasal 23.3.

16.5 Perbaikan setelah Peristiwa Keadaan Kahar(a) Apabila Fasilitas atau bagian daripadanya rusak sebagai akibat dari Peristiwa

Keadaan Kahar (selain akibat dari Peristiwa Keadaan Kahar sebagaimana ditetapkandalam Pasal 16.4) dan Penerima Kerjasama gagal untuk memperbaiki operasionalFasilitas dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah dimulainya Peristiwa KeadaanKahar tersebut, maka Penerima Kerjasama harus mempersiapkan dan menyerahkanLaporan kepada PJPK sesuai dengan Pasal 16.5(b).

Page 146: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

54

(b) Ketika disyaratkan oleh Pasal 16.5(a), Penerima Kerjasama harus mulaimempersiapkan laporan penilaian (“Laporan”) dan menyerahkan salinan Laporantersebut kepada PJPK dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah ditetapkan bahwadiperlukan adanya Laporan.

(c) Laporan harus memuat hal-hal berikut ini, dalam rincian yang mungkin diberikan,dan disertai dengan dokumen pendukung yang wajar:(i) uraian mengenai Peristiwa Keadaan kahar, dan kerusakan dan/atau dampak

atau pengaruh lainnya terhadap Fasilitas;(ii) perkiraan mengenai waktu yang diperlukan oleh Penerima Kerjasama untuk

memperbaiki Fasilitas kembali kepada keadaan semula sebelum terjadinyaPeristiwa Keadaan Kahar;

(iii) usulan Jadwal Perbaikan;(iv) pernyataan dan penjelasan mengenai apakah perbaikan atau perubahan

Fasilitas atau penambahan modal yang diperlukan memungkinkan untukdilakukan secara teknis dan layak dari segi keuangan; dan

(v) sertifikat dan laporan dari penasehat keuangan dan penasehat teknis,sebagaimana sesuai atau sebagaimana secara wajar diminta oleh PJPK,sebagai pendukung atas hal-hal yang dirujuk dalam Pasal 16.5(a) ini.

(d) Dalam waktu 15 (lima belas) Hari sejak penyerahan Laporan kepada PJPK atauwaktu lainnya sebagaimana dapat disepakati oleh Para Pihak, Para Pihak akanmendiskusikan Laporan dan tindakan(-tindakan) lainnya yang harus dilakukan.Dalam kaitannya dengan pemeriksaan Laporan oleh PJPK, Penerima Kerjasamaharus segera menyediakan tambahan informasi keuangan dan informasi yangterkait sehubungan dengan Laporan dan hal-hal yang diuraikan dalam Laporansebagaimana dapat diminta secara wajar oleh PJPK .

(e) Dalam menentukan apakah Fasilitas dapat atau tidak dapat diperbaiki untuk tujuanPasal 16.5 ini, Para Pihak harus mempertimbangkan sifat dan tingkat kerusakanFasilitas, bukan kecukupan hasil asuransi atau bentuk pembiayaan lainnya.

(f) Apabila Para Pihak menyimpulkan bahwa Fasilitas dapat diperbaiki sehinggaPenerima Kerjasama dapat melanjutkan untuk memenuhi kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini, Penerima Kerjasama harus melaksanakan Perbaikansesuai dengan Jadwal Perbaikan yang dimuat di dalam Laporan. Biaya dariPerbaikan akan menjadi tanggung jawab Penerima Kerjasama dan tidak adakompensasi khusus yang akan dibayarkan kepada Penerima Kerjasama.

(g) Apabila Para Pihak menyimpulkan bahwa Fasilitas dapat diperbaiki sehinggaPenerima Kerjasama dapat melanjutkan untuk memenuhi kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini namun PJPK tidak setuju dengan Jadwal Perbaikan yangdimuat di dalam Laporan, maka PJPK akan memberitahu Penerima Kerjasama dalamwaktu 15 (lima belas) Hari sejak penerimaan Laporan dan akan mengusulkanalternatif Jadwal Perbaikan dalam Laporan tersebut. Penerima Kerjasama dan PJPKakan mencoba dengan itikad baik untuk menyepakati revisi Jadwal Perbaikan.Apabila PJPK dan Penerima Kerjasama tidak sepakat mengenai revisi JadwalPerbaikan dalam waktu 15 (lima belas) Hari setelah diterimanya usulan alternatifJadwal Perbaikan oleh Penerima Kerjasama, maka setiap Pihak dapat mengajukanhal tersebut kepada Ahli sesuai dengan Pasal 27.2 untuk menentukan JadwalPerbaikan yang sesuai. Tanpa mengesampingkan ketentuan yang telah disebutkan,Penerima Kerjasama memiliki pilihan untuk melaksanakan Perbaikan sementarapermasalahan Jadwal Perbaikan sedang diselesaikan, namun dengan tunduk padasyarat terpenuhinya setiap persyaratan atau ketentuan dari badan yangmemberikan pembiayaan untuk Perbaikan (termasuk setiap perusahaan asuransiyang membayar klaim kepada Penerima Kerjasama).

Page 147: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

55

(h) Apabila Para Pihak menyimpulkan bahwa Fasilitas tidak dapat diperbaiki sehinggaPenerima Kerjasama tidak dapat melanjutkan untuk memenuhi kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini, maka baik Penerima Kerjasama atau PJPK memiliki hakuntuk mengakhiri Perjanjian ini.

(i) Penerima Kerjasama tidak diwajibkan berdasarkan Perjanjian ini untukmelaksanakan Perbaikan kecuali dan hingga Penerima Kerjasama telah menerimaseluruh Persetujuan yang diperlukan. Penerima Kerjasama harus menggunakanusaha yang terbaik untuk mendapatkan Persetujuan tersebut sesegera mungkin.Apabila Penerima Kerjasama tidak mampu karena alasan apapun selain dari karenakesalahannya sendiri untuk mendapatkan Persetujuan tersebut dalam periodewaktu yang wajar yang tidak melebihi 6 (enam) bulan setelah tanggal PenerimaKerjasama diwajibkan untuk melaksanakan Perbaikan, meskipun PenerimaKerjasama telah melakukan usaha yang terbaik, maka baik Penerima Kerjasamaatau PJPK memiliki hak untuk mengakhiri Perjanjian ini sesuai dengan Pasal 23.3 (b).

16.6 Peristiwa-peristiwa yang tidak dikatagorikan sebagai Keadaan KaharUntuk menghindari keragu-raguan, peristiwa-peristiwa sebagai berikut tidak dianggapsebagai Keadaan Kahar:(a) Penerima Kerjasama tidak mampu mendapatkan akses terhadap, atau suplai listrik

untuk pengoperasian Fasilitas;(b) kekurangan pendanaan karena alasan apapun atau ketidakmampuan untuk

menggunakan dana yang ada karena alasan apapun;(c) kegagalan setiap Pihak untuk melakukan setiap pembayaran sesuai dengan

kewajibannya dalam Perjanjian ini;(d) keterlambatan pelaksanaan oleh Penerima Kerjasama karena tindakan atau

kecerobohan dari Kontraktornya kecuali sepanjang hal tersebut diakibatkan secaralangsung dari setiap kejadian sehubungan dengan pelaksanaan kewajibanKontraktor berdasarkan suatu perjanjian yang akan merupakan suatu PeristiwaKeadaan Kahar seandainya Kontraktor tersebut merupakan pihak dalam Perjanjianini;

(e) keterlambatan pelaksanaan oleh Penerima Kerjasama karena kegagalannya untukmenunjuk Kontraktor atau subkontraktor yang berkualifikasi atau untukmempekerjakan staff atau tenaga kerja yang mencukupi;

(f) keterlambatan-keterlambatan yang disebabkan keterlambatan penyerahandokumen untuk mendapatkan persetujuan dari Instansi;

(g) keterlambatan-keterlambatan yang disebabkan keadaan cuaca, keadaan laut ataudarat yang dapat secara wajar diperkirakan, diduga atau diramalkan; atau

(h) kerusakan mekanis atau elektrikal atau tidak berfungsinya perlengkapan, mesin,atau pabrik yang dimiliki atau dioperasikan oleh Penerima Kerjasama ataukontraktor atau subkontraktornya yang dikarenakan cara pengoperasian ataupemeliharaan perlengkapan, mesin atau pabrik tersebut.

PASAL 17

PERISTIWA TINDAKAN ATAU TIDAK DILAKUKANNYA TINDAKAN PEMERINTAH

17.1. Pemberitahuan(a) Jika suatu Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah terjadi,

Penerima Kerjasama harus dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Harisejak terjadinya peristiwa tersebut, memberikan pemberitahuan tertulis kepada PJPKdan memuat:

Page 148: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

56

(i) tanggal terjadinya Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya TindakanPemerintah dan perkiraan durasi keberlangsungannya;

(ii) sifat dan dampaknya terhadap pelaksanaan kewajiban Penerima Kerjasama;dan

(iii) upaya-upaya perbaikan yang diusulkan oleh Penerima Kerjasama untukmenghindari atau mengatasi Peristiwa Tindakan atau Tidak DilakukannyaTindakan Pemerintah atau untuk memperingan dampak dan pengaruh termasuktindakan-tindakan lainnya yang akan dilakukannya untuk memenuhi persyaratanPasal 17 ini.

(b) Jika Penerima Kerjasama tidak mengirimkan pemberitahuan yang dimaksud, makaPihak tersebut tidak berhak untuk memberlakukan Pasal 17 ini untuk mentolerirketerlambatan pelaksanaan atau tidak dilaksanakannya kewajiban.

(c) Jika PJPK tidak mengakui telah terjadinya Peristiwa Tindakan atau Tidak DilakukannyaTindakan Pemerintah sebagaimana diajukan oleh Penerima Kerjasama maka hal iniharus diajukan kepada Ahli untuk diselesaikan sesuai dengan Pasal 27.2 dalam waktu20 (dua puluh) Hari setelah penyerahan permintaan tertulis untuk pengajuan kepadaAhli.

17.2 Tindakan untuk Mengurangi Dampak(a) Penerima Kerjasama harus melakukan segala upaya yang wajar untuk mencegah,

menghindari, mengatasi dan mengurangi hingga dampak merugikan terkecil darisuatu Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah.

(b) Setelah berakhirnya Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya TindakanPemerintah, Penerima Kerjasama harus segera memulai kembali pada waktunyaseluruh pemenuhan kewajiban mereka berdasarkan Perjanjian ini.

17.3 Akibat Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah(a) Keterlambatan Pelaksanaan Kewajiban Yang Ditoleransi

Jika Penerima Kerjasama tidak dapat melaksanakan kewajibannya berdasarkanPerjanjian ini secara tepat waktu karena suatu Peristiwa Tindakan atau TidakDilakukannya Tindakan Pemerintah, Penerima Kerjasama akan ditolerir daripelaksanaan kewajibannya dan tidak dianggap cidera janji, dengan ketentuan bahwa:(i) Pemberitahuan yang wajib diberikan menurut Pasal 17.1 di atas telah

dikirimkan;(ii) Penerima Kerjasama melakukan segala upaya dengan tekun dan

berkesinambungan untuk mengatasi akibat-akibat dari Peristiwa Tindakan atauTidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah;

(iii) Penerima Kerjasama tidak berhak untuk menunda pelaksanaan atau ditoleriratas keterlambatan pelaksanaan kewajiban untuk lingkup yang lebih luas ataujangka waktu yang lebih lama daripada yang ditimbulkan oleh PeristiwaTindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah atau keterlambatanyang benar-benar secara nyata terjadi dari Peristiwa Tindakan atau TidakDilakukannya Tindakan Pemerintah; dan

(iv) Penerima Kerjasama tidak dibebaskan dari kewajibannya berdasarkanPerjanjian ini semata-mata karena ada peningkatan biaya atau akibat keuangannegatif lainnya seandainya kewajiban-kewajiban tersebut dilaksanakan.

(b) Hal-hal Yang Tidak DitolerirKetentuan-ketentuan dari Pasal 17 ini tidak mentolerir:(i) keterlambatan pembayaran uang;(ii) keterlambatan pelaksanaan oleh Penerima Kerjasama karena tindakan atau

kecerobohan dari Kontraktornya;

Page 149: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

57

(iii) keterlambatan pelaksanaan oleh Penerima Kerjasama karena kegagalannyauntuk menunjuk Kontraktor atau subkontraktor yang berkualifikasi atau untukmempekerjakan staff atau tenaga kerja yang mencukupi;

(iv) keterlambatan-keterlambatan yang disebabkan keterlambatan penyerahandokumen untuk mendapatkan persetujuan dari Instansi;

(v) keterlambatan-keterlambatan yang disebabkan keadaan cuaca, keadaan lautatau darat yang dapat secara wajar diperkirakan, diduga atau diramalkan;

(vi) kerusakan mekanis atau elektrikal atau tidak berfungsinya perlengkapan, mesin,atau pabrik yang dimiliki atau dioperasikan oleh Penerima Kerjasama ataukontraktor atau subkontraktornya yang dikarenakan kesalahan carapengoperasian atau pemeliharaan perlengkapan, mesin atau pabrik tersebut;

(vii) gangguan atas pasokan listrik Proyek kecuali disebabkan oleh Peristiwa KeadaanKahar yang mempengaruhi Penerima Kerjasama; atau

(c) Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah Setelah TanggalOperasional KomersialJika suatu Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah terjadipada setiap Bulan Tagihan setelah Tanggal Operasional Komersial yang menghambatPenerima Kerjasama dalam memberikan Layanan, maka PJPK harus membayarkepada Penerima Kerjasama Pembayaran Ketersediaan Layanan sebesar Pelayananyang Dapat Diandalkan sebagaimana diatur dalam Lampiran 11 (PembayaranKetersediaan Layanan).

PASAL 18

PERUBAHAN HUKUM

18.1 PemberlakuanPasal ini hanya berlaku untuk suatu Perubahan Hukum yang mengakibatkan PenerimaKerjasama harus melakukan peningkatan modal atau Modifikasi terhadap Proyek denganbiaya melebihi 0,5% (nol koma lima persen) dari biaya modal sebagaimana tertuangdalam Model Keuangan dalam setiap tahun dan peningkatan modal atau Modifikasitersebut diperlukan untuk memungkinkan Penerima Kerjasama memenuhi kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini sejalan dengan Perubahan Hukum tersebut.

18.2 KompensasiPJPK akan memberikan kompensasi kepada Penerima Kerjasama atas efek finansial yangmerugikan di atas nilai sebagaimana dimaksud pada Pasal 18.1 sebagai akibat dariPerubahan Hukum dalam bentuk:(i) perpanjangan Periode Periode Kerjasama; atau(ii) penyesuaian Pembayaran Ketersediaan Layanan.

18.3 Perkiraan Efek FinansialSegera setelah Penerima Kerjasama mengetahui bahwa telah terjadi Perubahan Hukumyang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 18.1, Penerima Kerjasama harusmembuat perkiraan efek finansial akibat Perubahan Hukum tersebut dan memberikansalinan perkiraan tersebut kepada PJPK dan Konsultan Pengawas Independen, dengansertifikasi/opini dari akuntan yang memiliki sertifikat praktek bahwa perkiraan tersebutadalah wajar.

Page 150: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

58

18.4 Muatan Perkiraan Efek FinansialPenerima Kerjasama harus menuangkan dalam perkiraan berdasarkan Pasal 18.3perincian yang wajar tentang:(a) Perubahan Hukum;(b) Efek finansial yang diperkirakannya, termasuk:

(i) jumlah (termasuk biaya terkait atau tambahan);(ii) waktu modal akan dikeluarkan; dan(iii) sumber, metode, dan biaya pendanaan atas jumlah yang diusulkan;

(c) Usulan Penerima Kerjasama mengenai kompensasi atas efek finansial yang akanmemungkinkan Penerima Kerjasama mendapatkan tingkat pengembalian internalproyek setara dengan Target Tingkat Pengembalian Internal Proyek dalam duaalternatif yaitu (i) dalam bentuk Perpanjangan Periode Kerjasama; dan (ii) dalambentuk Penyesuaian Pembayaran Ketersediaan Layanan; dan

(d) Salinan dari Model Keuangan yang telah direvisi dengan disertai asumsi-asumsinyadan termasuk informasi yang memadai sehingga memungkinkan PJPK menilaiakurasi perkiraan tersebut.

18.5 Finalisasi Perkiraan Efek Finansial(a) Dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah PJPK dan Konsultan Pengawas

Independen menerima perkiraan efek finansial dari Penerima Kerjasama (ataujangka waktu lain sebagaimana disepakati oleh Para Pihak), PJPK atau KonsultanPengawas Independen akan memberitahu Penerima Kerjasama setiap hal dariperkiraan efek finansial yang tidak disepakati oleh PJPK atau Konsultan PengawasIndependen.

(b) Para Pihak dan Konsultan Pengawas Independen akan segera bertemu untukmembahas perbedaan tersebut. Apabila Para Pihak tidak berhasil mencapaikesepakatan atas perbedaan tersebut dalam jangka waktu 35 (tiga puluh lima) HariKerja sejak PJPK dan Konsultan Pengawas Independen menerima perkiraan efekfinansial dari Penerima Kerjasama (atau jangka waktu lain sebagaimana disepakati),maka masing-masing Pihak dapat mengajukan perihal perbedaan tersebut kepadaAhli untuk diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 27.2.

(c) Apabila Para Pihak telah mencapai kesepakatan mengenai perkiraan efek finansialatau perkiraan efek finansial telah ditetapkan sebagaimana diatur dalam Pasal 18.5(b), PJPK atas diskresinya sendiri akan menyampaikan kepada Penerima Kerjasamabentuk kompensasi yang dipilih oleh PJPK untuk mengkompensasi perkiraan efekfinansial.

18.6 Pelaksanaan PerjanjianSampai dengan tercapainya kesepakatan atau penentuan di antara Para Pihak mengenaiperbedaan tentang pemberitahuan perkiraan efek finansial sebagaimana dimaksud dalamPasal 18.3, Para Pihak harus tetap mematuhi kewajiban-kewajibannya berdasarkanPerjanjian ini.

18.7 Penanggungan Efek Finansial oleh Penerima KerjasamaPenerima Kerjasama harus menanggung semua efek finansial akibat Perubahan Hukumyang tidak memperoleh kompensasi.

Page 151: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

59

BAB VII

DENDA, GANTI RUGI, DAN PEMBATASAN

PASAL 19DENDA KEGAGALAN KINERJA

19.1 Pelaksanaan Denda Kegagalan KinerjaSejak dan setelah Tanggal Operasional Komersial, apabila Penerima Kerjasama gagaluntuk memenuhi setiap Indikator Kinerja Utama maka PJPK berhak untuk mengurangiPembayaran Ketersediaan Layanan sebagaimana diatur dalam Lampiran 11 (PembayaranKetersediaan Layanan), kecuali dalam hal kegagalan untuk memenuhi setiap IndikatorKinerja Utama diakibatkan oleh Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya TindakanPemerintah sebagaimana diatur dalam Pasal 17.3 (c).

19.2 Keberatan atas Pengenaan Denda Kegagalan KinerjaDalam hal Penerima Kerjasama merasa keberatan atas Denda Kegagalan Kinerja yangdikenakan padanya, maka Penerima Kerjasama dapat merujuk setiap hal yangdiperselisihkan mengenai jumlah Denda Kegagalan Kinerja tersebut untuk diselesaikanmelalui mekanisme sebagaimana diatur berdasarkan Pasal 27.2 (Penyelesaian SengketaOleh Ahli).

PASAL 20GANTI RUGI

20.1 Ganti Rugi oleh Penerima KerjasamaPenerima Kerjasama bertanggung jawab dan akan memberikan ganti rugi, membela danmenanggung kerugian PJPK, para pejabat, karyawan, perwakilan, Afiliasi, agen, kontraktoratau subkontraktor dan konsultannya (“Pihak Tertanggung dari PJPK”) dari dan terhadapsegala Klaim yang diajukan oleh pihak ketiga manapun terhadap Pihak Tertanggung dariPJPK atau kerugian yang diderita oleh setiap Pihak Tertanggung dari PJPK sebagai akibatdari:(a) hilang atau rusaknya harta kekayaan atau kematian atau luka yang diderita pihak

ketiga (kecuali klaim kompensasi pekerja) yang timbul dari kelalaian ataukecerobohan Penerima Kerjasama yang terkait dengan pelaksanaan kewajibannyadalam Perjanjian ini;

(b) kegagalan Penerima Kerjasama untuk mematuhi Hukum Yang Berlakudalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(c) kegagalan Penerima Kerjasama untuk mematuhi pernyataan-pernyataan danjaminan-jaminannya yang disebutkan dalam Pasal 14.1; atau

(d) kegagalan Penerima Kerjasama untuk mematuhi janji-janji yang diberikannya dalamPasal 15.

Penerima Kerjasama tidak bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi kepada setiapPihak Tertanggung dari PJPK jika kerugian, kerusakan, cidera atau kematian disebabkanoleh kelalaian, kesalahan atau pelanggaran terhadap Perjanjian ini oleh Pihak Tertanggungdari PJPK tersebut.

Page 152: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

60

20.2 Ganti Rugi Lingkungan HidupPenerima Kerjasama wajib mengganti kerugian PJPK atas setiap biaya, klaim, kehilangan,pengeluaran (termasuk biaya hukum), kerugian atau tanggung jawab yang diderita atauditanggung oleh PJPK baik secara langsung ataupun tidak langsung timbul sebagai akibatdari:(a) Pelanggaran setiap hukum mengenai lingkungan hidup oleh Penerima Kerjasama

sejak tanggal dimana Penerima Kerjasama memiliki akses ke Lahan Proyek sesuaidengan Perjanjian ini;

(b) Kebocoran, emisi, pembuangan, pelepasan, perembesan atau perpindahan ZatBerbahaya pada setiap waktu dari Fasilitas menuju ke Lahan Proyek atau Titik-titikPengambilan, termasuk penanganan, pembuangan atau gangguan atas setiap ZatBerbahaya tersebut yang ditimbulkan baik secara langsung atau tidak langsung sejakkonstruksi atau operasional Proyek.

20.3 Prosedur Ganti Rugi(a) Mengenai Klaim

Jika suatu Pihak menyadari adanya suatu peristiwa atau keadaan yang menimbulkanatau dapat menimbulkan suatu Klaim dimana PJPK berhak untuk menerimapenggantian kerugian berdasarkan Pasal 20 ini, maka Pihak tersebut harus segeramemberitahukannya kepada Pihak lainnya mengenai peristiwa atau keadaantersebut. Namun, kegagalan untuk menyampaikan pemberitahuan pada waktunyatidak menghapus atau mengurangi kewajiban Penerima Kerjasama untuk memberiganti rugi kepada PJPK.

(b) Pembelaan terhadap Klaim(i) PJPK memiliki hak, namun bukan kewajiban, untuk menguji, membela dan

memperkarakan (dan untuk mendapatkan penasehat hukum atas pilihannyasehubungan dengan perkara tersebut) setiap Klaim, tindakan, gugatan atauproses hukum oleh pihak ketiga yang dituduh atau yang diajukan terhadap PJPK;dengan ketentuan bahwa Penerima Kerjasama berhak, atas pilihannya sendiri,untuk mengambil alih dan mengendalikan pembelaan atas klaim, tindakan,gugatan atau proses hukum atas pengeluarannya dan melalui penasehat hukumyang dipilihnya jika Penerima Kerjasama (A) memberikan pemberitahuanmengenai maksudnya untuk melakukan hal tersebut kepada PJPK, (B) mengakuisecara tertulis kewajibannya untuk mengganti rugi PJPK sepanjang diaturberdasarkan Pasal ini, dan (C) mengganti pengeluaran PJPK untuk biaya danpengeluaran yang wajar yang sebelumnya ditimbulkan olehnya sebelumpenyampaian pembelaan oleh Penerima Kerjasama.

(ii) PJPK tidak akan menyelesaikan atau mengkompromikan setiap Klaim, gugatanatau proses hukum dimana PJPK berhak untuk diganti kerugiannya olehPenerima Kerjasama tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PenerimaKerjasama.

(c) Pembayaran KlaimSeluruh pembayaran ganti rugi berdasarkan Pasal 20 ini harus dibayarkan kepadaPJPK dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah Penerima Kerjasama menerimapemberitahuan dari PJPK untuk melunasi Klaim tersebut.

Page 153: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

61

PASAL 21BATASAN TANGGUNG JAWAB

21.1 Kerugian Tidak LangsungKecuali diatur secara tegas dalam Pasal 23 Perjanjian ini, tidak ada Pihak yang harusbertanggung jawab atas:(a) setiap ganti rugi immaterial;(b) kerugian, biaya atau pengeluaran tidak langsung; atau(c) hilangnya keuntungan yang nyata atau yang diharapkan, hilangnya kesempatan

(termasuk kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak ketiga);(d) hilangnya kegunaan atau hasil.

21.2 Denda(a) Batasan Tanggung Jawab Untuk Denda

(i) Total tanggung jawab yang dapat dikeluarkan oleh Penerima Kerjasama jikaPJPK mengakhiri Perjanjian ini karena tidak tercapainya Tanggal Efektifsebagaimana diatur dalam Pasal 2.4(b)(i) dibatasi hingga jumlah sebesar nilaiJaminan Pelaksanaan Tahap I.

(ii) Total tanggung jawab yang dapat dikeluarkan oleh Penerima Kerjasama untukdenda keterlambatan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.9 Perjanjian iniadalah sebesar Jaminan Pelaksanaan Tahap II ditambah 5% (lima persen) dariJaminan Pelaksanaan Tahap II.

(b) Kewajaran Jumlah DendaPara Pihak setuju dan menerima bahwa:

(i) Kerugian pada PJPK sejak terjadinya peristiwa sebagaimana ditetapkandalam Pasal 7.9 Perjanjian ini adalah tidak dapat dipastikan dan sulit untukdiperkirakan atau ditetapkan secara akurat.

(ii) Denda yang harus dibayar oleh Penerima Kerjasama menurut Pasal 7.9Perjanjian ini terkait dengan jumlah kompensasi yang disetujui bersamaoleh Para Pihak.

(iii) Denda yang diatur dalam Perjanjian ini mencerminkan perkiraan wajar dariPara Pihak atas besarnya kompensasi yang layak yang harus dibayar sebagaiakibat kerugian yang diperkirakan yang timbul dari terjadinya peristiwa-peristiwa yang ditetapkan dalam Pasal 7.9 Perjanjian ini.

BAB VIIIPERISTIWA CIDERA JANJI, PENGAKHIRAN, DAN PENGALIHAN

PASAL 22PERISTIWA CIDERA JANJI

22.1 Peristiwa-Peristiwa Cidera Janji Penerima KerjasamaTerjadinya salah satu dari peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan Peristiwa CideraJanji Penerima Kerjasama:(a) Tanggal Dimulainya Konstruksi tidak terjadi dalam waktu 60 (enam puluh) Hari

setelah Tanggal Wajib Dimulainya Konstruksi sebagaimana dapat diperpanjangsesuai ketentuan Pasal 7.5(b);

Page 154: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

62

(b) Tanggal Operasi Komersial tidak terjadi dalam waktu 160 (seratus enam puluh) Harisetelah Tanggal Wajib Operasi Komersial sebagaimana dapat diperpanjang sesuaiketentuan Pasal 7.5(b);

(c) setelah dimulainya konstruksi Fasilitas terjadi penghentian atau pengabaianpekerjaan konstruksi Fasilitas oleh Penerima Kerjasama atau Kontraktor EPC lebihdari 7 (tujuh) Hari berturut-turut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepadaPJPK;

(d) kegagalan Penerima Kerjasama untuk mengoperasikan Proyek atau memberikanLayanan sesuai dengan Perjanjian ini setelah Tanggal Operasional Komersial selamalebih dari 7 (tujuh) Hari terus menerus dalam 1 (satu) Tahun Kontrak tanpapersetujuan tertulis terlebih dahulu dari PJPK;

(e) Penerima Kerjasama selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau selama 6 (enam)bulan tanpa berturut-turut selama 1 (satu) tahun gagal memenuhi Indikator KinerjaUtama;

(f) Penerima Kerjasama telah cidera janji dalam pembayaran (yang tidakdiperselisihkan) berdasarkan Perjanjian ini ketika jatuh tempo dan harus dibayarkandan tidak dapat dipulihkan dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah pemberitahuandari PJPK kepada Penerima Kerjasama yang menyatakan bahwa cidera janji dalamhal pembayaran telah terjadi dan meminta pemulihan daripadanya;

(g) terjadinya Peristiwa Kepailitan;(h) suatu pernyataan atau jaminan yang diberikan Penerima Kerjasama berdasarkan

Pasal 14.1 ternyata tidak benar secara material dan diperkirakan akan secaramaterial mempengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini;

(i) Penerima Kerjasama melanggar janji-janji yang diberikannya berdasarkan Pasal 15;(j) Penerima Kerjasama mengalihkan atau memindahkan hak-hak atau kewajibannya

berdasarkan Perjanjian ini, kecuali hak dan kewajiban yang boleh dialihkan dandipindahkan menurut Pasal 24.1(b);

(k) terjadi pengalihan saham atau kepentingan lain dalam Penerima Kerjasama yangtidak memenuhi ketentuan Pasal 24.2(b);

(l) pelanggaran oleh Penerima Kerjasama atas setiap kewajibannya yang pentingberdasarkan Perjanjian ini (selain dari pelanggaran yang dirujuk di dalam Pasal22.1(a) sampai 22.1 (k)) yang belum dipulihkan dalam waktu 45 (empat puluh lima)Hari setelah pemberitahuan dari PJPK kepada Penerima Kerjasama yangmenyatakan bahwa pelanggaran tersebut telah terjadi dengan mengidentifikasipelanggaran yang dimaksud secara rinci yang sewajarnya dan meminta pemulihandaripadanya.

22.2 Peristiwa-Peristiwa Cidera Janji PJPKTerjadinya salah satu dari peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan Peristiwa CideraJanji PJPK:(a) jumlah pembayaran yang telah jatuh tempo dan harus dibayar kepada Penerima

Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini melebihi Rp 10.000.000.000 dan jumlahtersebut tidak dipersengketakan;

(b) suatu pernyataan atau jaminan yang diberikan oleh PJPK berdasarkan Pasal 14.2ternyata tidak benar secara material dan diperkirakan akan secara materialmempengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkanPerjanjian ini;

22.3 Pembebasan dari Peristiwa Cidera JanjiPeristiwa yang disebutkan dalam Pasal 22.1 atau 22.2 dianggap bukan merupakanPeristiwa Cidera Janji apabila hal tersebut timbul dari:

Page 155: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

63

(a) Peristiwa Keadaan Kahar;(b) Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah;(c) Peristiwa Perubahan Hukum; atau(d) pelanggaran oleh Pihak lainnya atas kewajibannya dalam Perjanjian ini;

PASAL 23PENGAKHIRAN PERJANJIAN

23.1 Pengakhiran Karena Peristiwa Cidera Janji(a) Prosedur Pemberitahuan Peristiwa Cidera Janji PJPK

Apabila terjadi Peristiwa Cidera Janji PJPK, maka:(i) Penerima Kerjasama dapat memberikan suatu pemberitahuan cidera janji

(“Pemberitahuan Cidera Janji”) kepada PJPK dengan menyebutkan:A. Peristiwa Cidera Janji yang terjadi; danB. tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki Peristiwa Cidera

Janji, apabila masih dimungkinkan;

(ii) PJPK memiliki waktu 90 (sembilan puluh) Hari sejak menerima PemberitahuanCidera Janji dari Penerima Kerjasama untuk memperbaiki atau memulihkancidera janji.

(iii) Jika PJPK memerlukan waktu lebih dari 90 (sembilan puluh) Hari untukmemperbaiki atau memulihkan cidera janji, maka PJPK harus menyerahkankepada Penerima Kerjasama suatu rencana perbaikan dalam waktu 10(sepuluh) Hari sejak penerimaan Pemberitahuan Cidera Janji (atau suatuwaktu yang lebih lama sebagaimana dapat disetujui oleh PenerimaKerjasama) dengan merinci upaya pemulihan yang akan dilakukan oleh PJPKdan rincian program pemulihan Peristiwa Cidera Janji yang mengakibatkanditerbitkannya Pemberitahuan Cidera Janji.

(iv) Rencana perbaikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 23.1 (a) (iii) harusdisetujui secara tertulis oleh Penerima Kerjasama, persetujuan mana tidakboleh ditahan tanpa alasan yang wajar.

(v) Dalam hal bahwa:A. PJPK gagal untuk memulihkan Peristiwa Cidera Janji dalam periode 90

(sembilan puluh) Hari sejak menerima Pemberitahuan Cidera Janjisebagaimana dimaksud pada Pasal 23.1 (a) (ii); atau

B. Dalam hal Pasal 23.1(a)(iii) berlaku, PJPK gagal untuk menyampaikanrencana perbaikan kepada Penerima Kerjasama dalam waktu yangditetapkan dalam Pasal 23.1(a) (iii) atau gagal untuk memulihkanPeristiwa Cidera Janji dalam periode sebagaimana disetujui dalamrencana perbaikan sesuai dengan Pasal 23.1(a)(iv);

maka, Penerima Kerjasama dapat memberikan pemberitahuan pengakhiran(“Pemberitahuan Pengakhiran”) kepada PJPK dengan menyebutkan secararinci Perisitiwa Cidera Janji yang mengakibatkan diterbitkannyaPemberitahuan Pengakhiran dan tanggal dimana Penerima Kerjasamabermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini, tanggal mana tidak akan kurangdari 45 (empat puluh lima) Hari sejak tanggal pemberitahuan tersebut.

(vi) Selama periode 45 (empat puluh lima) Hari (atau suatu waktu yang lebih lamayang ditetapkan di dalam Pemberitahuan Pengakhiran atau sebagaimana

Page 156: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

64

disepakati oleh Para Pihak) setelah pemberian Pemberitahuan Pengakhiran,Para Pihak akan berdiskusi untuk menentukan langkah-langkah apa yangharus diambil untuk mengurangi atau memperbaiki dampak dari PeristiwaCidera Janji dengan mempertimbangkan seluruh keadaan yang ada;

(vii) Apabila PJPK bermaksud untuk mengajukan Sengketa terkait dengan hakuntuk memberlakukan Pemberitahuan Pengakhiran (“SengketaPemberitahuan Pengakhiran”) dan untuk merujuk Sengketa PemberitahuanPengakhiran kepada arbitrase sesuai dengan mekanisme yang ditentukandalam Pasal 27.3 atau kepada Ahli sesuai dengan ketentuan Pasal 27.2, PJPKharus dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari sejak menerimaPemberitahuan Pengakhiran memberitahukan Penerima Kerjasama dansegera setelahnya merujuk Sengketa Pemberitahuan Pengakhiran kepadaarbitrase sesuai dengan Pasal 27.3 atau kepada Ahli sesuai dengan Pasal 27.2;dan

(viii) Dalam keadaan dimana PJPK telah merujuk Sengketa PemberitahuanPengakhiran untuk diselesaikan sesuai dengan Pasal 23.1(a)(vii), jika SengketaPemberitahuan Pengakhiran telah ditetapkan dan memenangkan PenerimaKerjasama, maka Penerima Kerjasama dapat mengakhiri Perjanjian ini denganmemberikan pemberitahuan tertulis lebih lanjut kepada PJPK, dimana denganpemberitahuan tersebut Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal yangditetapkan dalam pemberitahuan pengakhiran (tanggal mana tidak akankurang dari 30 (tiga puluh) Hari setelah tanggal pemberitahuan) atau suatutanggal yang lebih lama sebagaimana dapat disepakati oleh Para Pihak, danPasal 23.7 akan berlaku.

(b) Prosedur Pemberitahuan Peristiwa Cidera Janji Penerima KerjasamaApabila terjadi Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama, maka:(i) PJPK dapat memberikan suatu pemberitahuan cidera janji (“Pemberitahuan

Cidera Janji”) kepada Penerima Kerjasama dengan menyebutkan:A. Peristiwa Cidera Janji yang terjadi; danB. tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki Peristiwa Cidera Janji,

apabila masih dimungkinkan;

(ii) PJPK akan mengirimkan kepada Kementerian Keuangan dan Para KrediturProyek melalui Agen salinan dari Pemberitahuan Cidera Janji yang diberikankepada Penerima Kerjasama sesuai dengan Pasal 23.1(b)(i).

(iii) Penerima Kerjasama memiliki waktu 90 (Sembilan puluh) Hari sejak menerimaPemberitahuan Cidera Janji dari PJPK untuk memperbaiki atau memulihkancidera janji.

(iv) Jika Penerima Kerjasama memerlukan waktu lebih dari 90 (Sembilan puluh)Hari untuk memperbaiki atau memulihkan cidera janji, maka PenerimaKerjasama harus menyerahkan kepada PJPK suatu rencana perbaikan dalamwaktu 10 (sepuluh) Hari sejak penerimaan Pemberitahuan Cidera Janji (atausuatu waktu yang lebih lama sebagaimana dapat disetujui oleh PJPK) denganmerinci upaya pemulihan yang akan dilakukan oleh Penerima Kerjasama danrincian program pemulihan Peristiwa Cidera Janji yang mengakibatkanditerbitkannya Pemberitahuan Cidera Janji.

Page 157: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

65

(v) Rencana perbaikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 23.1 (b) (iv) harusdisetujui secara tertulis oleh PJPK, persetujuan mana tidak boleh ditahantanpa alasan yang wajar.

(vi) Dalam hal:A. Penerima Kerjasama gagal untuk memulihkan Peristiwa Cidera Janji

dalam periode 90 (Sembilan puluh) Hari sejak menerima PemberitahuanCidera Janji sebagaimana dimaksud pada Pasal 23.1 (a) (iii); atau

B. Dalam hal Pasal 23.1(b)(iv) berlaku, Penerima Kerjasama gagal untukmenyampaikan rencana perbaikan kepada PJPK dalam waktu yangditetapkan berdasarkan Pasal 23.1(b) (iv) atau gagal untuk memulihkanPeristiwa Cidera Janji dalam periode sebagaimana disetujui dalamrencana perbaikan sesuai dengan Pasal 23.1(b) (v);

(A atau B selanjutnya disebut “Periode Pemulihan Awal”)maka, PJPK akan memberikan waktu kepada Para Kreditur Proyek (“PeriodeEvaluasi”), dimana dalam periode waktu tersebut Para Kreditur Proyek dapatmengevaluasi Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama, kondisi dariFasilitas, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan tindakan yang akandilakukan oleh Para Kreditur Proyek mengenai Peristiwa Cidera Janji PenerimaKerjasama.

(vii) Periode Evaluasi akan berakhir pada peristiwa berikut (mana yang terjadilebih dahulu):(A) Penyerahan pemberitahuan dari Para Kreditur Proyek kepada PJPK

bahwa Para Kreditur Proyek telah memilih untuk mengupayakanpemulihan Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama ataumengusahakan pemulihannya berdasarkan Perjanjian-PerjanjianPembiayaan (“Pemberitahuan Pemulihan”); dan

(B) 30 (tiga puluh) Hari setelah berakhirnya Periode Pemulihan Awal.

(viii) Setelah penyerahan Pemberitahuan Pemulihan, Para Kreditur Proyek akandiberikan tambahan 180 (seratus delapan puluh) Hari untuk memulihkanPeristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama (“Periode Pemulihan Para KrediturProyek”).

(ix) Selama Periode Pemulihan Para Kreditur Proyek, hak PJPK untuk mengakhiriPerjanjian ini akan ditunda selama Para Kreditur Proyek secara cermat:(A) mencoba untuk mengupayakan (selain dari Penerima Kerjasama kecuali

Penerima Kerjasama bertindak berdasarkan diskresi dari Para KrediturProyek) pemulihan cidera janji tersebut; atau

(B) mengusahakan pelaksanaan hak dan upaya pemulihan yang merekamiliki berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan terhadapPenerima Kerjasama.

(x) Dalam hal:(A) berakhirnya Periode Evaluasi; atau(B) jika Para Kreditur Proyek memenuhi ketentuan Pasal 23.1 (b) (vii) (A),

Para Kreditur Proyek gagal untuk memulihkan Peristiwa Cidera JanjiPenerima Kerjasama pada atau sebelum berakhirnya PeriodePemulihan Para Kreditur Proyek;

Page 158: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

66

maka PJPK dapat memberikan pemberitahuan pengakhiran (“PemberitahuanPengakhiran”) kepada Penerima Kerjasama dengan menyebutkan secara rinciPerisitiwa Cidera Janji yang mengakibatkan diterbitkannya PemberitahuanPengakhiran dan tanggal dimana PJPK bermaksud untuk mengakhiriPerjanjian ini, tanggal mana tidak akan kurang dari 45 (empat puluh lima) Harisejak tanggal pemberitahuan tersebut.

(xi) Selama periode 45 (empat puluh lima) Hari (atau suatu waktu yang lebih lamayang ditetapkan di dalam Pemberitahuan Pengakhiran atau sebagaimanadisepakati oleh Para Pihak), setelah pemberian Pemberitahuan Pengakhiran,Para Pihak akan berdiskusi untuk menentukan langkah-langkah apa yangharus diambil untuk mengurangi atau memperbaiki dampak dari PeristiwaCidera Janji dengan mempertimbangkan seluruh keadaan yang ada;

(xii) Apabila Penerima Kerjasama bermaksud untuk mengajukan Sengketa terkaitdengan hak untuk memberlakukan Pemberitahuan Pengakhiran (“SengketaPemberitahuan Pengakhiran”) dan untuk merujuk Sengketa PemberitahuanPengakhiran kepada arbitrase sesuai dengan Pasal 27.3 atau kepada Ahlisesuai dengan Pasal 27.2, Penerima Kerjasama harus dalam jangka waktu 15(lima belas) Hari sejak menerima Pemberitahuan Pengakhiranmemberitahukan PJPK dan segera setelahnya merujuk SengketaPemberitahuan Pengakhiran kepada arbitrase sesuai dengan Pasal 27.3 ataukepada Ahli sesuai dengan Pasal 27.2;

(xiii) Dalam keadaan dimana Penerima Kerjasama telah merujuk SengketaPemberitahuan Pengakhiran untuk diselesaikan sesuai dengan Pasal23.1(b)(xiii), jika Sengketa Pemberitahuan Pengakhiran telah ditetapkan danmemenangkan PJPK, maka PJPK dapat mengakhiri Perjanjian ini denganmemberikan pemberitahuan tertulis lebih lanjut kepada Penerima Kerjasama,dimana dengan pemberitahuan tersebut Perjanjian ini akan berakhir padatanggal yang ditetapkan dalam pemberitahuan pengakhiran (tanggal manatidak akan lebih awal dari 30 (tiga puluh) Hari setelah tanggal pemberitahuan)atau suatu tanggal yang lebih lama sebagaimana dapat disepakati oleh ParaPihak, dan Pasal 23.7 akan berlaku.

23.2 Pemberitahuan kepada Para Kreditur Proyek(a) Tidak ada Pengakhiran Tanpa Pemberitahuan kepada Para Kreditur Proyek

Sejak dan setelah terjadinya Perolehan Pembiayaan, PJPK tidak akan mengakhiriPerjanjian ini tanpa terlebih dahulu memberikan kepada Para Kreditur Proyeksalinan Pemberitahuan Cidera Janji yang diberikan kepada Penerima Kerjasamaberdasarkan Pasal 23.1 (b) (ii). Pemberitahuan Cidera Janji tersebut akan disertaidengan surat permintaan kepada Para Kreditur Proyek untuk memulihkan ciderajanji tersebut dalam Periode Pemulihan Awal sebagaimana ditetapkan dalam Pasal23.1 (b) (vi).

(b) Penunjukan Agen dan Prosedur Pemberitahuan(i) Para Kreditur Proyek wajib memberitahukan secara tertulis kepada PJPK

agen dari Para Kreditur Proyek (“Agen”) dan setiap pemberitahuan yangdisyaratkan untuk dikirimkan kepada Para Kreditur Proyek berdasarkanPerjanjian ini akan dikirimkan melalui Agen tersebut.

(ii) Setiap pemberitahuan harus dibuat secara tertulis dan akan dianggap telahdikirimkan:

Page 159: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

67

A. setelah dikirimkan dan diberikan tanda terima tertulis, jikadisampaikan secara langsung kepada Agen;

B. pada Hari Kerja berikutnya setelah dikeluarkannya konfirmasi bahwapengiriman telah berhasil, jika dikirimkan melalui faksimili ke nomoryang disebutkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pada Pasal23.2 (b) (iii); atau

C. setelah pengiriman jika dikirimkan melalui pos tercatat, kilat atauutama, semuanya diberi tanda untuk pengiriman segera dengan biayayang telah dibayar dimuka dan dialamatkan kepada Agen pada alamatyang disebutkan di dalam Perolehan Pembiayaan (atau alamat lainnyasebagaimana dapat ditentukan oleh Para Kreditur Proyek melaluipemberitahuan tertulis yang dikirimkan sesuai dengan ketentuanPerjanjian ini).

(iii) Alamat dan nomor faksimili untuk Agen akan disampaikan kepada PJPK olehPenerima Kerjasama pada Perolehan Pembiayaan dan setelahnya dapatdiubah oleh Para Kreditur Proyek atau Agen dengan pemberitahuansetelahnya kepada PJPK pada alamat atau nomor faksimili PJPK sebagaimanadisebutkan dalam Pasal 28.1 (atau pada alamat atau nomor faksimili lainnyayang disampaikan setelahnya kepada Para Kreditur Proyek atau Agen sesuaidengan Pasal 23.2 ini).

(c) Pengakhiran Tidak Sah Tanpa Pemberitahuan kepada Para Kreditur Proyek(i) Sejak dan setelah Perolehan Pembiayaan, tidak ada pembatalan atau

pengakhiran Perjanjian ini oleh PJPK yang sah dan mengikat Para KrediturProyek tanpa pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 23.2 (a) danberakhirnya:A. Periode Pemulihan Awal;B. Periode Evaluasi sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 23.1 (b) (vi) ini;

danC. Apabila berlaku, Periode Pemulihan Para Kreditur Proyek, yang

ditetapkan dalam Pasal 23.1 (b) (vii), sebagaimana periode tersebutdapat diperpanjang.

(ii) Para Kreditur Proyek dapat melakukan, namun tidak diwajibkan untukmelakukan, setiap pembayaran atau melakukan atau mengupayakanpelaksanaan setiap tindakan yang diwajibkan untuk dibuat atau dilakukanoleh Penerima Kerjasama, dengan keberlakuan yang sama sebagaimanaapabila dibuat atau dilakukan oleh Penerima Kerjasama.

(d) Kegagalan dari Para Kreditur Proyek untuk Memulihkan Cidera JanjiApabila Para Kreditur Proyek gagal untuk memulihkan cidera janji atau tidakmampu atau tidak mau untuk memulihkan Peristiwa Cidera Janji PenerimaKerjasama yang diwajibkan untuk dipulihkan sebelum berakhirnya periode yangdisebutkan dalam Pasal 23.2 (c), PJPK memiliki hak dan upaya pemulihansehubungan dengan cidera janji yang disebutkan di dalam Perjanjian ini; denganketentuan bahwa:(i) setelah berakhirnya Periode Pemulihan Awal, Para Kreditur Proyek memiliki

periode selanjutnya (“Periode Evaluasi”), dimana dalam periode tersebut ParaKreditur Proyek dapat mengevaluasi Peristiwa Cidera Janji PenerimaKerjasama, kondisi dari Fasilitas, dan hal-hal lainnya yang terkait dengantindakan yang akan dilakukan oleh Para Kreditur Proyek mengenai PeristiwaCidera Janji Penerima Kerjasama; dan

Page 160: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

68

(ii) Periode Evaluasi akan berakhir pada peristiwa berikut (mana yang terjadi lebihdahulu):A. Penyerahan pemberitahuan dari Para Kreditur Proyek kepada Penerima

Kerjasama bahwa Para Kreditur Proyek telah memilih untukmengupayakan pemulihan Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama ataumengusahakan pemulihannya berdasarkan Perjanjian-PerjanjianPembiayaan (“Pemberitahuan Pemilihan”); dan

B. 30 (tiga puluh) Hari setelah berakhirnya Periode Pemulihan Awal.

(e) Penyerahan Pemberitahuan Pemilihan(i) Setelah penyerahan Pemberitahuan Pemilihan, Para Kreditur Proyek akan

diberikan tambahan 180 (seratus delapan puluh) Hari untuk memulihkanPeristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama (“Periode Pemulihan Para KrediturProyek”).

(ii) Selama Periode Pemulihan Para Kreditur Proyek, hak PJPK untuk mengakhiriPerjanjian ini akan ditunda selama Para Kreditur Proyek secara cermat:A. mencoba untuk mengupayakan pemulihan cidera janji tersebut; atauB. mengusahakan pelaksanaan hak dan upaya pemulihan yang mereka miliki

berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan terhadap PenerimaKerjasama.

(f) Berakhirnya Periode PemulihanDalam hal Para Kreditur Proyek gagal untuk memulihkan Peristiwa Cidera JanjiPenerima Kerjasama pada atau sebelum berakhirnya Periode Pemulihan ParaKreditur Proyek, PJPK dapat melaksanakan hak dan upaya pemulihan yangdimilikinya sehubungan dengan cidera janji yang ditetapkan dalam Perjanjian ini,dan pengakhiran tersebut akan berlaku pada saat penyerahan pemberitahuanpengakhiran kepada Para Kreditur Proyek atau Agen.

23.3 Pengakhiran karena Peristiwa Keadaan Kahar(a) Pengakhiran

(i) Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini apabila terjadi PeristiwaKeadaan Kahar yang menghalangi baik PJPK maupun Penerima Kerjasama untukmelaksanakan kewajiban materialnya berdasarkan Perjanjian ini untuk suatuperiode selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) Hari berturut-turut denganketentuan bahwa Penerima Kerjasama tidak dapat mengakhiri Perjanjian inisesuai dengan Pasal 23.3 (a) ini apabila PJPK tetap melakukan pembayaransebagaimana diatur dalam Pasal 16. 3 (c).

(ii) Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini karena Peristiwa KeadaanKahar sebagaimana dimaksud pada Pasal 16.4, 16.5 (h) atau 16.5 (i).

(b) Prosedur Pengakhiran karena Keadaan Kahar(i) Salah satu Pihak dapat menyampaikan pemberitahuan kepada Pihak lainnya

dengan menjelaskan alasan dan tanggal pengakhiran yang dimaksudkan.Tanggal tersebut paling cepat 90 (sembilan puluh) Hari sejak tanggalpemberitahuan tersebut diterima oleh Pihak lainnya tersebut.

(ii) Pada tanggal tersebut, Perjanjian ini akan berakhir tanpa diperlukan adanyatindakan lebih lanjut pada Pihak tersebut, tunduk pada dipenuhinyaketentuan Pasal 23.7 (c).

Page 161: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

69

23.4 Pengakhiran Karena Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintahyang Berkepanjangan

(a) PengakhiranSalah satu PIHAK dapat mengakhiri Perjanjian ini apabila terjadi Peristiwa Tindakanatau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah yang menghalangi baik PJPK maupunPenerima Kerjasama dalam melaksanakan setiap kewajiban materialnyaberdasarkan Perjanjian ini selama jangka waktu 365 (tiga ratus enam puluh lima)Hari berturut-turut dengan ketentuan bahwa Penerima Kerjasama tidak dapatmengakhiri Perjanjian ini apabila PJPK tetap melakukan pembayaran sebagaimanadiatur dalam Pasal 17.3 (c).

(b) Prosedur Pengakhiran karena Tindakan atau Tiada Tindakan Pemerintah(i) Salah satu PIHAK dapat memberikan pemberitahuan kepada Pihak lainnya

yang menyebutkan dasar dan tanggal pengakhiran yang diinginkan. Tanggaltersebut paling cepat 90 (sembilan puluh) Hari sejak tanggal pemberitahuantersebut diterima oleh Pihak lainnya tersebut.

(ii) Pada tanggal tersebut, Perjanjian ini akan berakhir tanpa diperlukan adanyatindakan lebih lanjut pada Pihak tersebut, tunduk pada dipenuhinyaketentuan Pasal 23.7 (d).

23.5 Opsi Pembelian yang dimiliki oleh PJPK(a) Pada setiap saat setelah Tanggal Efektif dan selama Perjanjian ini berlaku, PJPK

dapat melaksanakan opsi untuk membeli seluruh hak, kepemilikan dan kepentinganPenerima Kerjasama dalam Proyek (kecuali terhadap Perjanjian-PerjanjianPembiayaan) dan mengakhiri Perjanjian, dengan sejumlah pembayaran yangdihitung sesuai dengan Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan KetentuanPengalihan).

(b) Dalam hal tersebut di atas, PJPK harus memberikan pemberitahuan tertulis kepadaPenerima Kerjasama 180 (seratus delapan puluh) Hari sebelum pelaksanaan opsitersebut, dan hak, kepemilikan dan kepentingan Penerima Kerjasama dalam Proyekdan Perjanjian-Perjanjian Proyek (kecuali terhadap Perjanjian-PerjanjianPembiayaan) akan dialihkan kepada PJPK sesuai dengan ketentuan Lampiran 13(Pembayaran Pengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

23.6 Pengakhiran Karena Peristiwa Perubahan Hukum(a) Pengakhiran

Salah satu PIHAK dapat mengakhiri Perjanjian ini apabila terjadi PeristiwaPerubahan Hukum yang menghalangi baik PJPK maupun Penerima Kerjasama dalammelaksanakan setiap kewajiban materialnya berdasarkan Perjanjian ini.

(b) Prosedur Pengakhiran karena Peristiwa Perubahan Hukum(i) Salah satu PIHAK dapat memberikan pemberitahuan kepada Pihak lainnya

yang menyebutkan dasar dan tanggal pengakhiran yang diinginkan. Tanggaltersebut paling cepat 90 (sembilan puluh) Hari sejak tanggal pemberitahuantersebut diterima oleh Pihak lainnya tersebut.

(ii) Pada tanggal tersebut, Perjanjian ini akan berakhir tanpa diperlukan adanyatindakan lebih lanjut pada Pihak tersebut, tunduk pada dipenuhinyaketentuan Pasal 23.7 (f).

23.7 Akibat Pengakhiran(a) Dalam hal setelah Tanggal Efektif terjadi pengakhiran Perjanjian ini sesuai dengan

Pasal 23.1 (b) dikarenakan suatu Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama, maka

Page 162: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

70

PJPK memiliki opsi untuk mengambil alih Proyek dengan Pembayaran Pengakhiransebagaimana ditentukan sesuai dengan Butir 2.2(b) dari Lampiran 13 (PembayaranPengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

(b) Dalam setelah Tanggal Efektif terjadi pengakhiran Perjanjian ini sesuai dengan Pasal23.1 (a) dikarenakan suatu Peristiwa Cidera Janji PJPK, maka PJPK wajib mengambilalih Proyek dengan Pembayaran Pengakhiran yang ditentukan sesuai dengan Butir2.1(b) dari Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

(c) Dalam hal pengakhiran Perjanjian ini setelah Tanggal Efektif karena PeristiwaKeadaan Kahar sesuai dengan Pasal 23.3 maka PJPK memiliki opsi untuk mengambilalih Proyek dengan Pembayaran Pengakhiran sebagaimana ditentukan sesuai denganButir 2.3 (b) dari Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

(d) Dalam hal pengakhiran Perjanjian ini setelah Tanggal Efektif karena PeristiwaTindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah sesuai dengan Pasal 23.4maka PJPK wajib untuk mengambil alih Proyek dengan Pembayaran Pengakhiransebagaimana ditentukan sesuai dengan Butir 2.1 (b) dari Lampiran 13 (PembayaranPengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

(e) Dalam hal pengakhiran dan pembelian Proyek sesuai dengan Pasal 23.5, PJPK wajibuntuk melakukan pembayaran kepada Penerima Kerjasama sesuai dengan ketentuanButir 2.1 (b) dari Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

(f) Dalam hal pengakhiran Perjanjian ini setelah Tanggal Efektif karena PeristiwaPerubahan Hukum sesuai dengan Pasal 23.6 maka PJPK wajib untuk mengambil alihProyek dengan Pembayaran Pengakhiran sebagaimana ditentukan sesuai denganButir 2.1 (b) dari Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan Ketentuan Pengalihan).

(g) Apabila Perjanjian ini diakhiri sesuai dengan Pasal 23.1 (b) dikarenakan PeristiwaCidera Janji Penerima Kerjasama yang terjadi setelah Tanggal Efektif namun sebelumTanggal Operasional Komersial, PJPK berhak atas pembayaran berdasarkanketentuan dari Jaminan Pelaksanaan Tahap II, yang disediakan sesuai dengan Pasal6.1(a) dan disetujui bahwa penarikan tersebut merupakan hal yang wajar danmerupakan ganti rugi bagi PJPK dalam hal tersebut dan penarikan JaminanPelaksanaan Tahap II tersebut merupakan upaya pemulihan satu-satunya bagi PJPKsetelah pengakhiran Perjanjian ini.

(h) Untuk menghindari keragu-raguan, pengambilalihan Proyek sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23.7 ini meliputi juga lahan lokasi Titik Layanan (Point of Presence).

(i) Penerima Kerjasama wajib, dengan biayanya sendiri, mengambil seluruh langkahyang diperlukan untuk memastikan bahwa Proyek, termasuk seluruh kontrak,Persetujuan, petunjuk dan dokumen, dialihkan sepenuhnya pada TanggalPengakhiran.

(j) Ketentuan Pasal 23.7 ini dan Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan KetentuanPengalihan) tetap berlaku meskipun terjadi pengakhiran Perjanjian ini.

23.8 Hak dan Upaya Pemulihan LainnyaDalam hal terjadinya pelanggaran oleh salah satu Pihak atas janji atau jaminanberdasarkan Perjanjian ini, Pihak yang dirugikan oleh cidera janji atau pelanggarantersebut dapat, berdasarkan keputusannya sendiri, sebagai tambahan terhadappelaksanaan upaya pemulihan lainnya yang diberikan berdasarkan Perjanjian ini,melakukan proses sesuai dengan Pasal 27 untuk melindungi dan melaksanakan hak yangdimilikinya untuk mendapatkan pemulihan terhadap kerugian (termasuk semua biayadan pengeluaran yang secara wajar dikeluarkan dalam pelaksanaan upaya pemulihanyang dimilikinya) atau untuk mengupayakan pelaksanaan khusus oleh Pihak lainnnyaatas kewajiban Pihak lainnya tersebut berdasarkan Perjanjian ini.

Page 163: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

71

PASAL 24PENGALIHAN

24.1 Pengalihan(a) Larangan Pengalihan

Tidak ada satu Pihak pun yang boleh menjual, mengalihkan atau dengan caraapapun memindahkan hak-hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tanpapersetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya, kecuali bahwa PenerimaKerjasama dapat mengalihkan haknya kepada Para Kreditur Proyek sesuai denganPasal 24.1(b) di bawah.

(b) Pengalihan Yang Diizinkan kepada Para Kreditur Proyek(i) Tanpa mengesampingkan ketentuan-ketentuan di atas, untuk tujuan

pembiayaan Fasilitas, Penerima Kerjasama dapat mengalihkan ataumemberikan hak jaminan untuk kepentingan dari Para Kreditur Proyek:A. hak dan kewajiban Penerima Kerjasama berdasarkan atau sesuai

dengan Perjanjian ini;B. benda bergerak, benda tidak bergerak dan hak atas kekayaan

intelektual dari Penerima Kerjasama; danC. pendapatan atau setiap hak atau aset dari Penerima Kerjasama.

(ii) Penerima Kerjasama dilarang untuk menciptakan jaminan atas hak dankepentingannya berdasarkan Perjanjian ini atau Proyek tanpa persetujuantertulis sebelumnya dari PJPK kecuali sebagaimana yang telah diatur padaPasal 24.1 (b) (i) di atas.

(iii) Para Kreditur Proyek tidak memiliki kewajiban kepada PJPK berdasarkanPerjanjian ini hingga Para Kreditur Proyek, atau pihak yang ditunjuknya,menggantikan kepentingan Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian inibaik melalui pelaksanaan hak atau upaya perbaikan berdasarkan Perjanjian-perjanjian Pembiayaan atau lainnya.

(iv) Dalam hal Para Kreditur Proyek atau pihak yang ditunjuknya menggantikankepentingan Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini maka ParaKreditur Proyek harus memberikan pemberitahuan tertulis mengenaipenggantian (“Pemberitahuan Penggantian Kedudukan”) kepada PJPK danmengambil alih tanggung jawab atas semua kewajiban Penerima Kerjasamaberdasarkan Perjanjian ini.

(v) Kewajiban Penerima Kerjasama sebagaimana dimaksud pada Pasal 24.1(b)(iv)termasuk namun tidak terbatas pada:(A) pembayaran atas setiap jumlah yang terhutang dan harus dibayar

kepada PJPK untuk pembayaran cidera janji oleh Penerima Kerjasama;dan

(B) kerugian atau denda yang ditanggung oleh PJPK berdasarkan Pasal 20yang timbul selama periode sebelum Para Kreditur Proyek atau pihakyang ditunjuknya menggantikan kepentingan Penerima Kerjasamadalam dan berdasarkan Perjanjian ini.

(vi) Kecuali dalam hal terjadi pengambilalihan sebagaimana diatur dalam Pasal24.1(b)(iii) di atas, Para Kreditur Proyek atau pihak yang ditunjuknya tidak

Page 164: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

72

akan bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pemenuhan dari setiapkewajiban atau tugas dari Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini.

(vii) Atas pemberitahuan dari Para Kreditur Proyek atau Agen kepada PJPKmengenai terjadinya peristiwa cidera janji berdasarkan Perjanjian-PerjanjianPembiayaan dan pengambilalihan oleh Para Kreditur Proyek atas kepentinganPenerima Kerjasama dalam dan berdasarkan Perjanjian ini, Para KrediturProyek memiliki hak, antara lain, untuk:(A) mengambil alih Proyek dan, sebelum Tanggal Operasional Komersial,

menyelesaikan konstruksi dari Fasilitas dan pengoperasian Fasilitas dan,setelah Tanggal Operasional Komersial, mengoperasikan Fasilitas; dan

(B) memulihkan Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama sebagaimanadiatur dalam Pasal 22.1.

(viii) Atas pelaksanaan setiap upaya hukum oleh Para Kreditur Proyek sebagaimanadiatur dalam Perjanjian-perjanjian Pembiayaan, Para Kreditur Proyek dapatmengalihkan hak dan kepentingan mereka dan hak Penerima Kerjasamaberdasarkan Perjanjian ini kepada Penerima Pengalihan yang disetujui olehPJPK sepanjang Penerima Pengalihan tersebut mengambil alih seluruhkewajiban Penerima Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini. Atas pengalihantersebut, Para Kreditur Proyek dibebaskan dari seluruh kewajibanberdasarkan Perjanjian ini yang timbul setelah pengalihan tersebut.

(ix) Penerima Kerjasama mengakui bahwa jaminan pengalihan untuk kepentinganPara Kreditor Proyek berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan tidakmembebaskan Penerima Kerjasama dari segala kewajibannya kepada PJPKberdasarkan Perjanjian ini.

24.2 Kepemilikan Penerima Kerjasama(a) Modal Saham Penerima Kerjasama

Dengan memperhatikan hak-hak Para Kreditur Proyek berdasarkan Perjanjian-perjanjian Pembiayaan dan kecuali ditentukan lain dalam Pasal 24.2 ini, PenerimaKerjasama menjamin bahwa:(i) kepemilikan secara langsung dan tidak langsung atas modal saham Penerima

Kerjasama yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Saham Awal adalahsebagaimana tertuang dalam Lampiran 14 (Kepemilikan Penerima Kerjasama).

(ii) setiap Pemegang Saham yang disebutkan dalam Lampiran 14 (KepemilikanPenerima Kerjasama) adalah pemilik yang sah, terdaftar dan sebagai pemilikyang berhak menerima manfaat dari saham-saham tersebut.

(iii) seluruh saham tersebut telah dikeluarkan secara sah, diambil bagian,diterbitkan, didaftarkan dan disetor.

(iv) tidak ada Hak Jaminan, hak opsi, surat utang, hak memesan saham, hakmembeli saham, komitmen, hak konversi, hak menukar, rencana, hak suarayang dijaminkan, atau kesepakatan-kesepakatan lainnya dalam jenis apapunyang masih berlaku untuk pembelian, penerbitan, penjualan ataupengeluaran hak suara atas saham dari Penerima Kerjasama untukkepentingan Subyek Hukum manapun yang bukan merupakan PemegangSaham, selain dari yang diciptakan berdasarkan Perjanjian-PerjanjianPembiayaan.

Page 165: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

73

(b) Batasan Pengalihan Saham(i) Sejak Tanggal Penandatanganan sampai dengan tahun kedua sejak Tanggal

Pengoperasian Komersial, Pemegang Saham Awal dilarang untuk mengalihkansetiap bagian dari kepemilikan langsung atau tidak langsung atas modalsaham Penerima Kerjasama kepada setiap Subyek Hukum kecuali:A. Sebagai akibat dari pengalihan yang disebabkan dari pembuatan atau

pelaksanaan hak jaminan atas setiap modal saham Penerima Kerjasamasesuai dengan Perjanjian-perjanjian Pembiayaan; atau

B. Pengalihan oleh Pemegang Saham Awal kepada Afiliasinya atau kepadaPemegang Saham Awal lainnya dengan ketentuan:1) Pemegang Saham Awal secara bersama-sama harus tetap

memiliki secara langsung paling sedikit 51% (lima puluh satupersen) dari modal saham Penerima Kerjasama;

2) setiap dari Pemegang Saham Awal harus tetap memiliki secaralangsung paling sedikit 5% (lima persen) dari modal sahamPenerima Kerjasama;

3) Sponsor Utama harus tetap memiliki secara langsung palingsedikit 34% (tiga puluh empat persen) dari modal sahamPenerima Kerjasama.

(ii) Jika satu atau lebih Pemegang Saham Awal hendak mengalihkan setiap bagiandari kepemilikan langsung atas modal saham Penerima Kerjasama, makaPenerima Kerjasama harus terlebih dahulu memberikan pemberitahuantertulis kepada PJPK mengenai:A. pengalihan yang diusulkan atas kepentingan langsung dari Pemegang

Saham Awal dalam modal saham Penerima Kerjasama;B. identitas dan kualifikasi teknis dan keuangan dari pihak penerima

pengalihan yang diusulkan; danC. jika berlaku, usulan perubahan atas anggaran dasar atau dokumen

pendirian Penerima Kerjasama.

(iii) Jika ketentuan-ketentuan dalam Pasal 24.2(b)(i)) ini dilanggar, maka PJPK dapatmenolak pengalihan saham dan menuntut pembatalannya tanpamempengaruhi hak PJPK untuk mengakhiri Perjanjian ini berdasarkan Pasal22.1(k) dan Pasal 23.1 (b).

(iv) Penerima Kerjasama akan, sehubungan dengan pengalihan kepemilikan modalsaham Penerima Kerjasama, membuat ketentuan yang sesuai dalam anggarandasarnya untuk memastikan kepatuhan atas ketentuan dari Pasal 24.2(b) danakan memuat keterangan yang cukup dalam seluruh sertifikat saham yangmembuktikan modal saham Perseroan untuk memberikan informasi kepadacalon pembeli modal saham tersebut mengenai batasan yang diatur dalamPasal 24.2(b) dan tidak akan mendaftarkan atau memberlakukan setiappengalihan modal saham yang tidak sesuai dengan batasan atau keterangantersebut.

(v) Penerima Kerjasama tidak akan melakukan, mengizinkan untuk dilakukannya,setiap penawaran umum atau pencatatan saham dalam Penerima Kerjasamaatau memiliki, atau mengizinkan untuk memiliki, setiap saham dalam PenerimaKerjasama yang terdaftar dalam setiap bursa efek tanpa persetujuan tertulissebelumnya dari PJPK.

Page 166: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

74

(vi) Setiap dan seluruh pengalihan saham dalam Penerima Kerjasama harusmemperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PJPK, persetujuan manatidak boleh ditahan/ditunda tanpa alasan yang wajar.

PASAL 25

HAK-HAK PENGAMBILALIHAN YANG DIMILIKI PJPK

25.1 Pemberitahuan Perbaikan(a) Jika setelah Tanggal Operasional Komersial:

(i) terjadi Peristiwa Cidera Janji Penerima Kerjasama (yang belum diperbaikiselama periode pemulihan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 23.1 (b)) dansecara wajar akan atau secara material mempengaruhi kemampuan PenerimaKerjasama dalam memberikan Layanan sesuai dengan Perjanjian ini;

(ii) terdapat ancaman segera terhadap keamanan atau gangguan yang serius;(iii) terdapat ancaman segera terhadap Proyek;(iv) terjadi penghentian total Layanan dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat)

jam; atau(v) dalam rangka menjaga kepentingan umum atau keadaan darurat;maka PJPK dapat mengirimkan pemberitahuan kepada Penerima Kerjasama (berikutdengan salinan kepada Para Kreditur Proyek) atau, dalam keadaan darurat,menelpon wakil Penerima Kerjasama (dan Penerima Kerjasama akan memastikanagar rincian dari pihak yang relevan untuk dihubungi diberikan kepada PJPK, danwakil Penerima Kerjasama atau pihak yang ditunjuk tersebut dapat dihubungi setiapsaat untuk tujuan ini) mensyaratkan Penerima Kerjasama segera mengambillangkah langkah sebagaimana secara wajar dianggap perlu oleh PJPK untukmengatasi persoalan tersebut.

(b) Penerima Kerjasama akan menggunakan seluruh upaya terbaiknya untukmenghindari kondisi-kondisi sebagaimana tercantum dalam Pasal 25.1(a) di atas.

25.2. Pelaksanaan Hak-Hak Pengambilalihan(a) Apabila Penerima Kerjasama gagal untuk mengambil langkah-langkah sebagaimana

secara wajar dianggap perlu oleh PJPK berdasarkan pemberitahuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25.1(a) dalam waktu sebagaimana dianggap pantas oleh PJPKatau dalam keadaan darurat, apabila wakil dari atau pihak yang ditunjuk PenerimaKerjasama tidak dapat dihubungi atau gagal untuk menangani keadaan daruratsecara efisien, maka PJPK dapat mengambil langkah-langkah atau menunjuk pihaklain untuk mengambil langkah atau tindakah lain yang dianggapnya pantas.

(b) Dalam rangka mengambil langkah atau tindakan sebagaimana ditetapkan dalamPasal ini, PJPK dengan pemberitahuan tidak kurang dari 5 (lima) Hari Kerja kepadaPenerima Kerjasama (kecuali untuk kondisi sebagaimana diatur dalam Pasal 25.1 (a)(v) dan (vi) tidak ada kewajiban untuk memberikan pemberitahuan tertulis selaindari panggilan telepon sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 25.1 (a)), dapatmelakukan satu atau lebih dari hal-hal berikut:(i) memasuki area Proyek dan, selama diperlukan, mengambil alih seluruh atau

sebagian Proyek;

Page 167: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

75

(ii) mengeluarkan Penerima Kerjasama dari area Proyek dan Proyek tanpamelepaskan Penerima Kerjasama dari segala kewajiban-kewajiban dantanggung jawabnya berdasarkan Perjanjian ini; dan/atau

(iii) menangguhkan kewajiban-kewajiban Penerima Kerjasama untukmelaksanakan seluruh atau sebagian kewajiban-kewajiban PenerimaKerjasama berdasarkan Perjanjian ini.

25.3 Hak-Hak Selama Periode Pengambilalihan(a) Penerima Kerjasama akan bekerjasama penuh dan memberikan segala bantuan

yang wajar terkait dengan, segala tindakan yang dianggap pantas oleh PJPKberdasarkan Pasal 25 ini dan akan memberikan penggantian biaya kepada PJPK atasseluruh biaya yang ditanggung oleh PJPK ketika mengambil tindakan tersebut(termasuk biaya overhead); namun dengan ketentuan bahwa, apabila tindakantersebut tidak disebabkan oleh kelalaian Penerima Kerjasama terhadap kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian ini, Penerima Kerjasama tidak diwajibkan untukmemberikan penggantian atas biaya tersebut kepada PJPK.

(b) Selama PJPK melaksanakan hak-hak menggantikan:(i) PJPK tetap memiliki hak untuk mengakhiri Perjanjian atas alasan Peristiwa

Cedera Janji Penerima Kerjasama; dan(ii) penggunaan dan penguasaan Proyek akan diserahkan kepada PJPK namun

tidak akan ada pengalihan hak kepemilikan atau pengalihan tersirat darikewajiban dan tanggung jawab Penerima Kerjasama sebagai pemilik aset-asettersebut.

25.4 Kewajiban PJPK Selama PengambilalihanTanggung Jawab PJPK selama Pengambilalihan(a) Selama periode saat PJPK melaksanakan hak-hak pengambilalihan, PJPK akan

mengoperasikan dan memelihara Fasilitas sesuai dengan Praktek Industri yang Baik.(b) Penerima Kerjasama mempunyai hak untuk memantau pengoperasian Fasilitas oleh

PJPK sepanjang diperlukan untuk mengetahui apakah PJPK mengoperasikan danmemelihara Fasilitas sesuai dengan Praktik Kehati-hatian Umum.

25.5 Pembayaran Selama Periode Pengambilalihan(a) Dalam hal alasan dari pelaksanaan hak pengambilalihan oleh PJPK berdasarkan

Pasal 25 ini bukan disebabkan suatu tindakan atau cidera janji Penerima Kerjasama,maka PJPK akan terus melakukan Pembayaran Ketersediaan Layanan kepadaPenerima Kerjasama dikurangi biaya penghematan yang didapat oleh PenerimaKerjasama sebagai akibat pengambilalihan Proyek oleh PJPK sesuai kesepakatanPara Pihak selama periode pelaksanaan pengambilalihan oleh PJPK.

(b) Dalam hal alasan pelaksanaan hak pengambilalihan PJPK berdasarkan Pasal 25 inidiakibatkan oleh suatu tindakan atau cidera janji Penerima Kerjasama, PJPK berhaktidak melakukan Pembayaran Ketersediaan Layanan selama periode pelaksanaanpengambilalihan oleh PJPK berdasarkan Pasal 25.2 .

25.6 Tanggung Jawab Selama Periode PengambilalihanPJPK tidak bertanggung jawab kepada Penerima Kerjasama atas:(a) setiap kerugian yang terjadi sebelum pelaksanaan hak pengambilalihan oleh PJPK

berdasarkan Pasal 25.2;

Page 168: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

76

(b) setiap kerugian yang berasal dari kelalaian Penerima Kerjasama terhadap setiapkewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian ini atau setiap Perjanjian-perjanjianProyek; atau

(c) kegagalan dalam memenuhi Indikator Kinerja Utama.

25.7 Akhir dari Periode Pengambilalihan(a) PJPK akan menghentikan pelaksanaan hak pengambilalihan berdasarkan Pasal 25.2

segera setelah:(i) Para Kreditur Proyek melaksanakan hak-hak menggantikan kedudukan

mereka berdasarkan Pasal 24.1 (b) (iv);(ii) tanggal dimana, menurut pendapat wajar dari PJPK, keadaan yang

menimbulkan hak PJPK berdasarkan Pasal 25 ini tidak lagi ada;(iii) suatu tanggal dimana PJPK menyetujui rencana perbaikan yang diajukan oleh

Penerima Kerjasama yang memuat rencana penyelesaian keadaan-keadaansebagaimana ditetapkan dalam Pasal 25.1(a) yang melatar belakangipelaksanaan hak pengambilalihan oleh PJPK;

(iv) suatu tanggal sebagaimana ditentukan oleh PJPK sesuai kebijakannya.(b) Pada saat penghentian hak pengambilalihan sesuai dengan Pasal 25.7(a), PJPK akan

mengembalikan penguasaan atas Tapak Proyek dan Proyek kepada PenerimaKerjasama atau Para Kreditur Proyek (sebagaimana yang berlaku).

(c) Penerima Kerjasama atau Para Kreditur Proyek (sebagaimana yang berlaku) harussegera mengambil kembali penguasaan atas Tapak Proyek dan Proyek danmelaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

(d) Pengambilalihan oleh PJPK dan pengembalian penguasaan atas Tapak Proyek danProyek kepada Penerima Kerjasama atau Para Kreditur Proyek dilakukan dengansuatu berita acara yang ditandatangani oleh PJPK dan Penerima Kerjasama atauPara Kreditur Proyek (sebagaimana yang berlaku).

PASAL 26KETENTUAN PENGALIHAN PROYEK

26.1 Persiapan untuk Pengalihan Proyek3 (tiga) tahun sebelum Tanggal Pengalihan, Penerima Kerjasama akan mengirimkankepada PJPK dan Konsultan Pengawas Independen, atau pihak yang ditunjuknya, suaturencana yang menguraikan pekerjaan yang diantisipasi, biaya dan aktivitas-aktivitasterkait dengan perbaikan menyeluruh untuk pemeliharaan final Fasilitas, pelatihan stafpengganti dan pengalihan Fasilitas.

26.2 Pelatihan Karyawan PJPK(a) Paling lambat 18 (delapan belas) bulan sebelum Tanggal Pengalihan, Penerima

Kerjasama atas biaya dan tanggungannya sendiri, harus memulai suatu pengembanganprogram pelatihan dengan PJPK, yang meliputi persiapan dan penggunaan bahan-bahan latihan, bagi karyawan PJPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PJPK.

(b) Program pelatihan harus dimulai sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan sebelumTanggal Pengalihan dan harus menyediakan pelatihan langsung pada pekerjaan diLahan Proyek untuk para karyawan PJPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PJPK dalamjumlah yang mencukupi berkaitan dengan pengoperasian dan pemeliharaan Proyek.

Page 169: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

77

26.3 Inventaris(a) Tidak kurang dari 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Pengalihan, PJPK dan Penerima

Kerjasama akan bertemu dan menyetujui mengenai:(i) pengaturan-pengaturan pengalihan dan keamanan; dan(ii) inventaris bagi seluruh perlengkapan tetap, perabotan, dan peralatan,

kendaraan bermotor, suku cadang, persediaan bahan konsumsi dan barang-barang lain yang secara potensial diperlukan untuk pengoperasian Fasilitassecara berkesinambungan setelah Tanggal Pengalihan, dan Lahan Tambahan.

(b) Para Pihak juga akan menyetujui mengenai tingkatan-tingkatan inventaris untuksuku cadang, persediaan bahan konsumsi dan bahan-bahan lainnya yang diperlukanuntuk pengoperasian Fasilitas selama 12 (dua belas) bulan setelah TanggalPengalihan untuk Pelayanan yang mengacu kepada Indikator Kinerja Utama.

(c) Setelah dicapai kesepakatan mengenai inventaris, Penerima Kerjasama akanmengambil tindakan apapun yang mungkin diperlukan untuk menciptakan danmempertahankan tingkat inventaris pada tingkat-tingkat yang telah disepakati.

26.4 Perbaikan Menyeluruh Terakhir atas Fasilitas(a) Para Pihak secara bersama-sama akan mulai melakukan survei atas setiap bagian

Fasilitas paling lambat 2 (dua) tahun sebelum Tanggal Pengalihan, dan setelahdilakukan survei atas setiap bagian tersebut, PJPK akan memberitahukan kepadaPenerima Kerjasama mengenai cacat atau kekurangan yang secara materialmempengaruhi pengoperasian normal Fasilitas.

(b) Paling lambat 2 (dua) bulan setelah dilakukan survei atas setiap bagian tersebut,Penerima Kerjasama akan mempersiapkan dan memberikan kepada PJPK untukproses analisa dan kajian serta persetujuan oleh PJPK, suatu jadwal perbaikan yangmencantumkan:(i) waktu yang direncanakan untuk jadwal perbaikan menyeluruh atas Fasilitas

yang akan dimulai paling lambat 12 (dua belas) bulan sebelum TanggalPengalihan dan harus diselesaikan paling lambat 6 (enam) bulan sebelumTanggal Pengalihan; dan

(ii) suatu rencana untuk menyelesaikan seluruh masalah yang disampaikan olehPJPK kepada Penerima Kerjasama sesuai dengan pasal 26.4 (a) untukmemastikan bahwa seluruh permasalahan tersebut akan diperbaiki sebelumTanggal Pengalihan; dan

(iii) suatu uraian yang terperinci mengenai perkiraan biaya untuk semuapekerjaan yang diperlukan sehubungan dengan Pasal 26.4 (a) dan 26.4 (b).

(c) Dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah selesainya survei atas setiap bagian, PenerimaKerjasama akan menyediakan dan mengirimkan kepada PJPK suatu bank garansiyang:(i) diterbitkan oleh suatu Bank yang memiliki izin untuk melakukan bisnis di

Indonesia dan disetujui oleh PJPK;(ii) dibuat dalam bentuk yang disetujui oleh PJPK;(iii) dalam jumlah yang setara dengan perkiraan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan

perbaikan dan perbaikan menyeluruh atas Fasilitas yang dilakukan olehPenerima Kerjasama dan disetujui oleh PJPK berdasarkan pasal 26.4 (b); dan

(iv) bank garansi tersebut akan terus berlaku dan berkekuatan penuh hinggasekurang-kurangnya 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pengalihan.

Page 170: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

78

(d) Penerima Kerjasama akan memberitahukan PJPK mengenai jadwal perbaikanmenyeluruh, dan akan memberikan akses yang layak kepada karyawan PJPK untukmengamati aspek-aspek perbaikan menyeluruh.

(e) Penerima Kerjasama harus memastikan bahwa program pelatihan yangdikembangkan sesuai dengan Pasal 26.2 akan mencakup dan memperhatikanketerlibatan/partisipasi karyawan PJPK dalam kegiatan perbaikan menyeluruhsebagai bagian dari pelatihan langsung pada lokasi pekerjaan.

26.5 Kondisi area Proyek dan Jaminan pada saat Pengalihan(a) Pada Tanggal Pengalihan, Fasilitas:

(i) harus dalam kondisi yang baik, bersih dan dalam keadaan yang sesuai denganPraktek Industri yang Baik;

(ii) harus dapat dioperasikan sepenuhnya sesuai dengan Hukum Yang Berlaku;dan

(iii) harus dalam kondisi bebas atas hak jaminan dari pihak manapun.

(b) Pada Tanggal Pengalihan, Penerima Kerjasama harus menyerahkan kepada PJPKsuatu ringkasan tertulis mengenai kondisi Fasilitas, termasuk suatu daftar yanglengkap dari:(i) setiap dan semua kondisi yang sedang atau dapat mempengaruhi

pengoperasian Fasilitas secara aman atau secara material menggangguLayanan dari Fasilitas; dan

(ii) hal-hal lain dimana Fasilitas tidak memenuhi kondisi-kondisi yangdicantumkan dalam Pasal 26.5 (a);

(c) Penerima Kerjasama harus menjamin bahwa tidak ada kondisi lain yang diketahuioleh Penerima Kerjasama yang sedang atau dapat mempengaruhi pengoperasiansecara aman Fasilitas atau mempengaruhi secara merugikan dan material kinerjaFasilitas.

(d) Dalam hal Fasilitas tidak memenuhi kondisi-kondisi yang dicantumkan dalam Pasal26.5 (a), PJPK berhak untuk memperbaiki kinerja yang kurang tersebut danmencairkan bank garansi yang diberikan oleh Penerima Kerjasama sesuai Pasal26.4(c) di atas untuk mendapat penggantian atas biaya-biaya bagi pekerjaanperbaikan tersebut. Keseluruhan kewajiban Penerima Kerjasama berkenaan dengankegagalan untuk memenuhi kondisi-kondisi yang dicantumkan dalam Pasal 26.5 (a)akan dibatasi hingga sebesar jumlah bank garansi tersebut.

(e) Dalam hal terjadi Sengketa di antara Para Pihak mengenai pemenuhan persyaratan-persyaratan dalam Pasal 26.5 (a), sengketa tersebut akan diserahkan kepada Ahliuntuk diselesaikan sesuai dengan Pasal 27.2 Perjanjian ini.

26.6 Penyerahan KembaliSegera setelah terjadinya Tanggal Pengalihan, Penerima Kerjasama harus mengalihkankepada PJPK, dengan nilai sebesar Rp.1000,00 (seribu Rupiah), seluruh hak, kepemilikandan kepentingan Penerima Kerjasama atas Proyek bebas dan bersih dari segala HakJaminan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, sepanjang merupakan bagian dari ataudigunakan dalam Proyek, seluruh hak, alas hak dan kepentingan Penerima Kerjasama atas:(a) seluruh bahan baku, bahan konsumsi dan suku cadang;(b) seluruh harta benda berwujud;

Page 171: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

79

(c) seluruh harta benda tidak berwujud, termasuk hak paten, lisensi paten,permohonan paten, nama dagang, merek dagang, pendaftaran merek dagang danpemohonan pendaftaran merek dagang, rahasia dagang, hak cipta, know-how, danhak-hak kekayaan intelektual lainnya;

(d) Lahan Proyek dan seluruh kepentingan Penerima Kerjasama atas perjanjian sewaberkenaan dengan tanah sepanjang tanah yang merupakan bagian Lahan Proyekatau Lahan Tambahan diperoleh atas dasar sewa, dan seluruh gedung danperlengkapan tetap yang melekat di atasnya;

(e) catatan-catatan, laporan-laporan, data, arsip dan informasi baik yang tersimpansecara komputerisasi maupun non-komputerisasi;

(f) seluruh gambar, hasil pengujian, dan dokumen-dokumen yang diuraikan dalamPasal 7.8 Perjanjian ini;

(g) seluruh garansi atas peralatan, bahan-bahan dan pekerjaaan;(h) seluruh hak atas kontrak dan polis-polis asuransi;(i) seluruh pekerjaan yang masih dalam proses berdasarkan kontrak dengan para

vendor, pemasok, Para Kontraktor dan sub-kontraktor;(j) seluruh hak berkenaan dengan hasil klaim asuransi yang dibayarkan kepada atau

untuk kepentingan Penerima Kerjasama, tetapi belum dibayarkan pada TanggalPengakhiran, sehubungan dengan hak, alas hak dan kepentingan PenerimaKerjasama atas Proyek; dan

(k) Perjanjian-Perjanjian Proyek (selain dari Perjanjian-Perjanjian Pembiayaan danPerjanjian-Perjanjian Proyek yang secara tegas diminta untuk tidak dialihkan kepadaPJPK).

26.7 PajakDalam hal berakhirnya Perjanjian karena berakhirnya Periode Kerjasama maka pajak ataspengalihan Proyek yang meliputi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (PPN) (jika ada),akan dibebankan kepada PJPK. Untuk menghindari keragu-raguan, ketentuan Pajak sebagaimanadiatur dalam Pasal 26.7 ini tidak berlaku dalam hal terjadinya pengakhiran lebih awal Perjanjian.

BAB IXPENYELESAIAN SENGKETA

PASAL 27PENYELESAIAN SENGKETA

27.1. Penyelesaian secara Musyawarah(a) Jika timbul Sengketa, Para Pihak harus dengan itikad baik mencoba menyelesaikan

Sengketa tersebut melalui perundingan secara damai di kantor PJPK. Perundingan-perundingan tersebut harus dimulai dalam waktu 5 (lima) Hari sejak tanggaldikirimkannya pemberitahuan mengenai Sengketa dan undangan untuk memulaiperundingan oleh satu Pihak kepada Pihak lainnya.

(b) Jika Sengketa tidak dapat diselesaikan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari setelahperundingan pertama, Para Pihak akan meminta agar pihak manajemen seniormereka (melibatkan sekurangnya pejabat penting dari dua tingkat teratas darimasing-masing pihak) untuk saling bertemu dan mencoba menyelesaikan Sengketa.

27.2. Rujukan kepada Ahli(a) Jika Sengketa tidak dapat diselesaikan melalui perundingan dalam waktu 30 (tiga

puluh) Hari setelah perundingan pertama antara Para Pihak, dan baik:

Page 172: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

80

(i) Rujukan kepada Ahli secara spesifik disyaratkan berdasarkan Perjanjian ini,atau

(ii) Para Pihak selanjutnya menyetujui secara tertulis,isu-isu faktual dan/atau teknis dalam Sengketa (atau bagian daripadanya) (“Isu(-isu)Faktual”) dapat dirujuk kepada suatu pemeriksaan ahli yang dilakukan sesuaidengan Aturan Ahli Kamar Dagang Internasional (Rules for Expertise of theInternational Chamber of Commerce) sebagaimana dimodifikasi dengan ketentuandalam Perjanjian ini (“Pemeriksaan Ahli”).

(b) Ahli tidak bertindak sebagai arbiter.

(c) Dengan mengesampingkan setiap ketentuan di dalam Aturan Ahli Kamar DagangInternasional (Rules for Expertise of the International Chamber of Commerce),apabila Ahli tidak menyerahkan laporan tertulis (“Laporan Ahli”) dalam periode 90(sembilan puluh) Hari sejak selesainya pemeriksaan atau dalam periode yang lebihsingkat atau lebih lama sebagaimana disepakati secara tertulis oleh Para Pihak,setiap Pihak dapat, dengan memberikan pemberitahuan kepada Pihak lainnya,mengakhiri penunjukan Ahli, dan Ahli yang baru akan ditunjuk untuk menyelesaikanSengketa sesuai dengan Pasal 27.2 ini.

(d) Apabila Isu (isu) Faktual tidak terselesaikan oleh satu atau lebih Ahli dalam waktu 12(dua belas) bulan setelah penerimaan surat pengajuan penyelesaian Sengketa olehPusat Ahli Internasional Kamar Dagang Internasional (International Centre ofExpertise of the International Chamber of Commerce), atau pelaksanaan dari Pasal27.2 ini atau Laporan Ahli berdasarkan Pasal 27.2 ditolak karena alasan apapun,maka setiap Pihak dapat merujuk Sengketa pada arbitrase sesuai dengan Pasal 27.3.

(e) Laporan Ahli tidak bersifat final dan mengikat kepada Para Pihak.(f) Laporan Ahli dapat memuat opsi-opsi mengenai penyelesaian Isu (isu) Faktual.(g) Seluruh biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penunjukan Ahli akan dibagi

secara rata dan dibayar oleh Para Pihak.

27.3. Arbitrase(a) Penyelesaian secara Arbitrase

Para Pihak dapat mengajukan Sengketa ke arbitrase di Jakarta sesuai denganaturan-aturan arbitrase dari Aturan Arbitrase Badan Arbitrase Nasional Indonesia(BANI) jika terjadi keadaan-keadaan berikut:(i) Sengketa tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam waktu 30 (tiga

puluh) Hari setelah dimulainya perundingan yang dimaksud dalam Pasal 27.2(a) dan, jika berdasarkan Perjanjian ini Sengketa harus dirujuk lebih dahulukepada penyelesaian oleh Ahli, Para Pihak setuju secara tertulis untuk segeramengajukan/mengalihkan penyelesaian Sengketa ke arbitrase dan bukankepada Ahli; atau

(ii) Para Pihak atau salah satu dari Para Pihak tidak menerima keputusan Ahli.

(b) Proses Hukum ArbitraseProses hukum arbitrase akan diselenggarakan dalam bahasa Indonesia. Para Pihaksetuju bahwa para arbiter dapat menerapkan asas-asas keadilan jika merekaberpendapat bahwa penerapan asas-asas keadilan tersebut dalam permasalahan-permasalahan utama akan konsisten dengan semangat Perjanjian ini dan kehendakPara Pihak yang mendasarinya.

Page 173: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

81

27.4. Keputusan Ahli dan ArbitraseSeluruh keputusan atau penetapan dari Ahli dan arbitrase harus dibuat dalam bahasaIndonesia dengan terjemahan bahasa Inggris dan harus menyebutkan alasan-alasan yangmendasari keputusan atau penetapan tersebut. Keputusan tersebut bersifat final danmengikat atas Para Pihak. Keputusan harus mencantumkan besarnya jumlah-jumlah yangharus dibayarkan berdasarkan keputusan tersebut, termasuk biaya yang wajar untuk jasapenasehat hukum dan biaya-biaya yang harus diganti pengeluarannya. Penetapanpengadilan terkait dengan keputusan arbitrase dapat dikeluarkan oleh pengadilan yangmemiliki yurisdiksi atas hal tersebut, Para Pihak atau harta kekayaan Para Pihak.

27.5. YurisdiksiDengan menandatangani Perjanjian ini, Para Pihak menyetujui dan sepakat atas hal-halberikut:(a) yurisdiksi dari Ahli dan yurisdiksi dari panel arbitrase;(b) yurisdiksi pengadilan manapun yang memiliki yurisdiksi kompetensi, atas dirinya

dan sehubungan dengan harta kekayaannya, semata-mata untuk tujuan eksekusidari suatu keputusan atau penetapan berdasarkan Pasal 27 ini;

(c) penyampaian surat pemanggilan dalam proses penyelesaian Sengketa ataudokumen-dokumen lain dengan menggunakan metode-metode apapun dan kealamat-alamat yang ditentukan untuk penyampaian pemanggilan tersebut dalamPasal 27 ini dan cara-cara lain yang sah yang diperbolehkan menurut Hukum yangBerlaku; dan

(d) pengesampingan pembelaan, berkaitan dengan dirinya dan harta kekayaannya,berdasarkan alasan imunitas kedaulatan, yurisdiksi, tempat mengadili yang tidaktepat, atau forum peradilan yang tidak tepat (eksepsi absolut dan eksepsi relatif).

27.6. Pelaksanaan Kewajiban yang BerkesinambunganSelama proses penyelesaian Sengketa, Para Pihak harus terus melaksanakan kewajibanmereka berdasarkan Perjanjian ini dengan tanpa mempengaruhi keputusan ataupenetapan final yang akan diberikan oleh Ahli atau panel arbitrase berdasarkan Pasal27.4.

27.7. Upaya Hukum Eksklusif untuk Penyelesaian Sengketa(a) Pasal 27 ini mengatur upaya hukum dan prosedur eksklusif yang harus dipatuhi

dalam menyelesaikan Sengketa antara Para Pihak.(b) Setiap Pihak tidak boleh memulai atau mengajukan suatu gugatan atau proses

hukum berkenaan dengan Sengketa di hadapan peradilan atau forum peradilan lain.

27.8. Imunitas KedaulatanPJPK, sepanjang diperbolehkan oleh Hukum yang Berlaku, mengesampingkan segalaPerselisihan yang timbul dari atau sehubungan dengan Perjanjian ini berdasarkan hukummaupun jurisdiksi manapun, walaupun terdapat Perselisihan (-perselisihan) sehubungandengan kedaulatan atau tindakan pemerintah, segala tuntutan yang dimilikinya ataudiperolehnya sehubungan dengan imunitas berdasarkan kedaulatan atau (untuk dirinyadan properti yang dimilikinya, saat ini atau di kemudian hari) dari:(i) segala jurisdiksi pengadilan dan upaya tuntutan di pengadilan manapun;(ii) hak istimewa bersifat prosedural terkait dengan kewajiban untuk mengemukakan

dokumen-dokumen atau informasi;(iii) segala keringanan, sebelum dan setelah gugatan dimulai, termasuk dan tidak

terbatas pada perintah putusan sela, tindakan tertentu, atau pengembaliantanah;

Page 174: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

82

(iv) perjumpaan hutang, penyitaan atau pelaksanaan eksekusi dari suatu putusanatau putusan arbitrase terhadap properti, atau tindakan eksekusi kebendaan,penahanan atau penjualan propertinya terlepas dari kegunaan properti tersebutatau kegunaan yang dimaksudkan baik komersial ataupun sebaliknya.

BAB X

LAIN-LAIN DAN PENUTUP

PASAL 28

KETENTUAN-KETENTUAN LAINNYA

28.1 Pemberitahuan(a) Bentuk Pemberitahuan

Seluruh pemberitahuan, permohonan, perjanjian, perubahan, kesepakatan ataulaporan yang dibuat menurut Perjanjian ini harus dalam bentuk tertulis dan dalambahasa Indonesia.

(b) AlamatSeluruh pemberitahuan harus dialamatkan sebagai berikut:Kepada PJPK :Alamat: []Nomor telepon: []Nomor faksimili: []Untuk perhatian: []

Kepada Penerima Kerjasama:Alamat: []Nomor telepon: []Nomor faksimili: []Untuk perhatian: []

(c) Perubahan AlamatSetiap Pihak dapat mengubah alamatnya atau informasi kontak lainnya yangdisebutkan dalam Pasal 28.1 (b) dengan menyerahkan pemberitahuan mengenaiperubahan tersebut kepada Pihak lainnya. Perubahan berlaku setelah diterimanyapemberitahuan tersebut sesuai dengan Pasal 28.1 (d).

(d) Penerimaan PemberitahuanSuatu pemberitahuan dianggap telah diberikan dan diterima dengan baik oleh suatuPihak:(i) setelah dikirimkan dan diberikan tanda terima tertulis, jika disampaikan

secara langsung;(ii) pada Hari Kerja berikutnya setelah dikeluarkannya konfirmasi bahwa

pengiriman telah berhasil, jika dikirimkan melalui faksimili; dan(iii) 2 (dua) Hari Kerja setelah pengiriman jika dikirimkan melalui pos tercatat,

kilat atau utama, semuanya diberi tanda untuk pengiriman segera denganbiaya yang telah dibayar dimuka.

Page 175: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

83

28.2 Kerahasiaan(a) Informasi Rahasia

Setiap Pihak harus menjaga secara ketat kerahasiaan atas seluruh Informasi Rahasiayang disampaikan oleh Pihak lainnya.

(b) PengecualianPasal 28.2 (a) tidak berlaku:(i) Jika Pihak yang menerima Informasi Rahasia diwajibkan untuk

mengungkapkan informasi tersebut oleh proses peradilan, administratif atauproses hukum lain (termasuk dalam kaitannya untuk mendapatkanPersetujuan-Persetujuan yang diperlukan menurut Perjanjian ini dari Instansi-Instansi) atau oleh Hukum yang Berlaku;

(ii) Jika diperlukan informasi tersebut dapat diungkapkan:A. kepada Para Kreditor Proyek atau kepada Subyek Hukum yang mungkin

akan memberikan pembiayaan bagi Proyek;B. untuk tujuan penyelesaian Sengketa;C. kepada calon pembeli saham Penerima Kerjasama dengan ketentuan

bahwa calon pembeli wajib menandatangani perjanjian Kerahasiaandalam bentuk yang disepakati Para Pihak;

D. kepada Tim Pengelolaan dan Pemantauan;E. kepada Tim Pemantauan Bersama; dan/atauF. Kepada konsultan, penasehat, dan Kontraktor yang tugasnya diperlukan

untuk pengungkapan tersebut;

(iii) Jika dokumen atau informasi tersebut:A. sebelumnya telah diketahui oleh Pihak yang menerima dokumen atau

informasi;B. telah diketahui oleh masyarakat umum (baik sebelum atau setelah

pemberian dokumen atau informasi) bukan karena kesalahan ataukelalaian Pihak yang menerima dokumen atau informasi; atau

C. didapat oleh Pihak yang menerima dari sumber lain yang tidakdiketahui bahwa sumber lain tersebut tunduk atau terikat padakewajiban menjaga dokumen atau informasi rahasia serupa.

(c) Pengembalian Informasi RahasiaSetiap Pihak harus segera mengembalikan Informasi Rahasia kepada Pihak lainnyasetelah ada permintaan khusus dari Pihak lainnya tersebut. Jika suatu Pihak tidakmenerima permintaan untuk mengembalikan Informasi Rahasia, Pihak tersebutdapat menghancurkan atau menyimpan Informasi Rahasia tersebut.

(d) Kepemilikan atas Informasi RahasiaSeluruh Informasi Rahasia tetap menjadi milik dari Pihak yang memberikannya,kecuali sebagaimana diatur dalam Pasal 26.6.

28.3 Keseluruhan PerjanjianPerjanjian ini, berikut dengan Lampiran-Lampirannya, merupakan suatu kesepakatan yangutuh antara Para Pihak berkaitan dengan Proyek. Segala korespondensi, dokumen, dankesepakatan sebelumnya, baik lisan atau tertulis, antara Para Pihak menyangkut Proyekdigantikan dengan Perjanjian ini.

Page 176: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

84

28.4 PerubahanPerubahan atau modifikasi atas Perjanjian ini hanya berlaku sah dengan adanya suatuperjanjian tertulis yang tegas yang ditandatangani oleh para perwakilan yang sah dari ParaPihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Berita acara rapatdan dokumen informal lainya, meskipun ditandatangani, bukan merupakan suatuperjanjian tertulis untuk maksud Pasal 28.4 ini.

28.5 Tidak Ada Kemitraan atau KeagenanPerjanjian ini tidak menciptakan suatu perhimpunan, usaha patungan atau kemitraanantara Para Pihak atau membentuk atau mewajibkan didirikannya suatu kemitraan.Kecuali jika secara tegas diperbolehkan berdasarkan Perjanjian ini, suatu Pihak tidakberhak untuk menyetujui suatu kewajiban untuk, atau bertindak atas nama, ataubertindak sebagai agen atau perwakilan, atau dengan cara lain mengikat, Pihak lainnya.

28.6 Hak Pihak KetigaPerjanjian ini tidak akan memberikan setiap hak, manfaat atau dasar bertindak apapununtuk kepentingan setiap Subyek Hukum yang bukan merupakan Pihak dalam Perjanjianini, kecuali sebagaimana secara tegas diatur dalam Perjanjian ini.

28.7 Pengesampingan(a) Kegagalan suatu Pihak untuk menuntut pemenuhan yang tegas atas suatu

ketentuan dalam Perjanjian ini tidak boleh dianggap sebagai pengesampingan hakuntuk menuntut pemenuhan atas ketentuan tersebut atau atas ketentuan-ketentuan yang lain.

(b) Pengesampingan oleh suatu Pihak atas suatu cidera janji atau pelanggaran terhadapPerjanjian ini tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu pengesampingan atas ketentuan,syarat, kondisi, cidera janji atau pelanggaran lainnya dari Perjanjian ini.

(c) Keterlambatan dalam melaksanakan dan pelaksanaan penuh atau sebagian olehsuatu Pihak atas suatu hak, upaya hukum, atau wewenang berdasarkan Perjanjianini tidak mencegah pelaksanaan seutuhnya atau pelaksanaan lebih lanjut dari hak,upaya hukum atau wewenang tersebut.

(d) Suatu pengesampingan harus diberikan secara tertulis dan ditandatangani olehorang yang berwenang dari Pihak yang melakukan pelepasan hak tersebut.

28.8 Jaminan Lebih LanjutPara Pihak menyanggupi untuk melakukan, menandatangani, membuat, danmelaksanakan segala tindakan dan dokumen lain yang secara wajar diperlukan untukmemberlakukan seutuhnya Perjanjian ini atau untuk mematuhi kewajiban, pernyataan,jaminan dan janji mereka.

28.9 KeterpisahanJika ada suatu Pasal, klausa, bagian, atau ketentuan dari Perjanjian ini yang ternyata tidaksah atau tidak dapat dilaksanakan, maka ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini akantetap berlaku sepenuhnya dan mengikat. Ketentuan yang hanya sebagian dinyatakantidak sah atau tidak dapat dilaksanakan akan tetap berlaku secara efektif sepanjangmenyangkut hal-hal yang sah atau dapat dilaksanakan. Dalam hal demikian, Para Pihakakan mengubah Perjanjian ini dan menggantikan Pasal yang tidak sah dengan ketentuanyang sah semirip mungkin dengan ketentuan atau tujuan semula.

28.10 Hukum yang Mengatur(a) Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan sesuai dengan Hukum yang Berlaku di Indonesia

dan untuk segala tujuan harus dipandang secara konklusif sebagai suatu perjanjianIndonesia.

Page 177: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

85

(b) Para Pihak dengan ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 KitabUndang-Undang Hukum Perdata terkait dengan Perjanjian ini sepanjangpengesampingan tersebut diperlukan untuk memudahkan pengakhiran Perjanjianini sesuai dengan ketentuannya.

28.11 Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak(a) Kecuali diatur lain dalam Perjanjian ini, masing-masing Pihak bertanggung jawab

atas kewajiban pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undanganyang berlaku.

(b) Penerima Kerjasama wajib membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi,kontribusi kewajiban pelayanan universal dan penerimaan negara bukan pajaklainnya (jika ada) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 29

PENUTUP

Perjanjian ini ditandatangani di atas materai cukup, pada hari, tanggal, bulan, dan tahunsebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing 1 (satu) asli untuk PJPKdan 1 (satu) asli lainnya untuk Penerima Kerjasama dan masing-masing mempunyai kekuatanhukum yang sama dan kemudian diperbanyak 4 (empat) berkas salinannya.

[Berikut adalah halaman tanda tangan.]

DEMIKIANLAH, Perjanjian ini ditandatangani oleh Para Pihak untuk dipedomani sebagaimanamestinya.Penerima Kerjasama

Nama :Jabatan:

Menteri PerhubunganRepublik Indonesia

Page 178: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

86

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 (Lahan Proyek)Lampiran 2 (Spesifikasi Desain dan Teknis)Lampiran 3 (Interkoneksi dan Lokasi Titik-Titik Pelayanan)Lampiran 4 (Persetujuan)Lampiran 5 (Rencana Perolehan Lahan)Lampiran 6 (Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek)Lampiran 7 (Pengujian dan Uji Coba Sistem)Lampiran 8 (Bentuk Jaminan)Lampiran 9 (Prosedur Penghitungan dan Pengukuran)Lampiran 10 (Bentuk Pendapat Hukum)Lampiran 11 (Pembayaran Ketersediaan Layanan)Lampiran 12 (Indikator Kinerja Utama)Lampiran 13 (Pembayaran Pengakhiran dan Ketentuan Pengalihan)Lampiran 14 (Kepemilikan Penerima Kerjasama)Lampiran 15 (Bentuk Tagihan)Lampiran 16 (Standar dan Prosedur Operasi)Lampiran 17 (Asuransi)Lampiran 18 (Daftar Nominasi Konsultan Pengawas Independen)

Page 179: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

G-1

LAMPIRAN G: OUTLINE DOKUMEN PENAWARAN

Outline Dokumen Penawaran yang disampaikan berikut ini merupakanpersyaratan minimal yang harus ada dan harus dilengkapi oleh Peserta Pengadaandi dalam Dokumen Penawaran.

I. SAMPUL I : DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS- Dokumen Administrasi:

A. Pakta IntegritasB. Surat KerahasiaanC. Surat PenawaranD. Surat KuasaE. Surat Jaminan PenawaranF. Data Pendukung TambahanG. Rancangan Final PerjanjianH. Perjanjian Konsorsium

- Dokumen Penawaran Teknis:A. PendahuluanB. RasionalC. Mekanisme dan RancanganD. Teknologi yang akan digunakanE. Rencana Operasi dan PemeliharaanF. Rencana Penanganan Dampak Lingkungan dan SosialG. Penjelasan lain terkait dengan teknologi yang akan digunakan.H. Indikator KinerjaI. KeberlanjutanJ. Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek (Milestones)K. Rencana Struktur Organisasi dan KepegawaianL. Lampiran

II. SAMPUL II : DOKUMEN PENAWARAN FINANSIAL

1. Penawaran Finansial dan Biaya Jasa Pembangunan dan PengelolaanPelabuhan Bau Bau (Tipping Fee) dan Pengembalian Investasi

2. Rencana Pembiayaan Proyek3. Model Finansial

a. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangantermasuk asumsi teknis perhitungan listrik yang dapat dihasilkan;

b. Nilai rinci biaya investasi dan biaya operasional yang digunakan.c. Proyeksi arus kas Proyek;d. Proyeksi Neraca keuangan Perusahaan Pelaksana Proyek;e. Proyeksi Laba Rugi Proyek;f. Proyeksi jadwal pembayaran utang dan bungag. Rasio keuangan termasuk DSCR (Debt Service Coverage Ratio) dan

Perhitungan IRR Proyek.

Page 180: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 1

LAMPIRAN G

INFORMASI MEMORANDUM PROYEK

Catatan Penting

Informasi yang dimuat dalam informasi memorandum Proyek Kerjasama Penyediaan InfrastrukturPembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau ini disediakan untuk membantu pihak-pihakyang tertarik untuk berpartisipasi dalam pengadaan Badan Usaha Proyek. Memorandum ini tidakdimaksudkan untuk dijadikan sumber informasi komprehensif mengenai Proyek ini, atau tidakpula memuat saran-saran atau rekomendasi tentang potensi investasi dalam Proyek. Dengandemikian, memorandum ini tidak bisa dijadikan sebagai landasan untuk maksud-maksud sepertitersebut tadi. Calon peserta Proyek harus melaksanakan penelitian dan investigasi mereka sendirisebelum menyampaikan proposalnya.

Informasi dalam memorandum ini adalah informasi proyek yang mencerminkan kondisi terbaruper Bulan Agustus 2015, dan kondisi ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Gambaran Umum Pelabuhan Bau Bau

Secara Geografis Pelabuhan Baubau terletak diantara 5027’16,5” Lintang Selatan sampai122036’31,4” Bujur Timur, tepatnya Pelabuhan Baubau terletak di Kota Baubau bagian selatanSulawesi Tenggara, untuk lebih tepatnya Pelabuhan Baubau ini berada di Pulau Buton yangterletak di Selat Buton dengan Pelabuhan Utama menghadap ke utara.

Fasilitas Pokok PelabuhanStatus Pelabuhan Baubau adalah Pelabuhan yang tidak diusahakan yang diselenggarakan olehpengelolaan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baubau sebagai UPT Pusat. Kondisi fasilitaspelabuhan yang ada saat ini pada dasarnya sangat memadai dengan adanya penambahandermaga tahun anggaran 2009-2012 dengan panjang total 120 meter. Fasilitas Pelabuhan Baubausecara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 1 Fasilitas Pelabuhan di Pelabuhan Murhum BaubauNo Fasilitas Dimensi Keterangan1 Daerah Kerja Daratan 8 Ha Tanah urugan2 Dermaga I 180 x 12 m Tipe lantai beton, dengan tiang pancang beton3 Dermaga II (Baru) 120 x 15 m Tipe lantai beton, dengan tiang pancang beton

4

Dermaga Finger I 50 x 10 m Tipe lantai beton, dengan tiang pancang betonD=400mm, dibangun tahun 2002

Dermaga Finger II 50 x 10 mTipe lantai beton, dengan tiang pancang betonD=400mm, dibangun tahun 2012 (sedangberjalan)

5 Trantel I 97 x 8 m Tipe beton dengan tiang beton D=450mm

Page 181: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 2

No Fasilitas Dimensi Keterangan6 Transtel II 123 x 8 m Tipe beton dengan tiang beton D=450mm7 Causeway I 55 x 8 m Tipe Gravity Wall8 Causeway II 30 x 8 m Tipe Gravity Wall9 Causeway III 60 x 10 m Tipe Gravity Wall

10 Talud I P. 64 m Dinding Penahan TanahTalud II P. 130 m Dinding Penahan Tanah

11 Mooring Dolphin 2 unit Tipe beton dengan tiang Pancang BetonD=450mm

12 Kantor Pelabuhan 250 m2 Tipe struktur beton, kondisi cukup baik13 Terminal Penumpang 780 m2 Tipe struktur beton, kondisi cukup baik14 Gudang Nihil Tidak ada15 Rumah Jaga (jalan masuk) 6 x 4 m Tipe struktur beton, kondisi cukup baik16 Rumah Jaga (jalan keluar) - -17 Lapangan Penumpukan 1.800 m2 Perkerasan dengan aspal kondisi cukup baik

18Jalan – Utama I 94 x 11,5 m Perkerasan dengan aspal kondisi cukup baikJalan – Utama II 32 x 6 mJalan – Extra 53 x 6,75 m

19 Areal Parkir 42 x 68 m Perkerasan dengan aspal kondisi cukup baik20 Klinik Kesehatan Pelabuhan 12 m2 Menumpang di terminal21 Karantina Tumbuhan 1 unit22 Karantina Hewan -23 Kantor Perusahaan Pelayaran 3 unit Menumpang pada terminal penumpang24 Kantor Buruh / TKBM 24 m3 Menumpang pada terminal penumpang25 Bak air 300 m3 Kapasitas 90 ton/jam26 Tangki BBM Tidak ada Memakai mobil tangki27 Pagar 335 m3 Pagar BRC, kondisi cukup baik28 Alat Bantu Navigasi 1 unit 1 lampu suar29 Suplay Listrik 1.500 KVA PLN30 Suplay Air 100 m3 PDAM31 Telephone 2 line PT Telkom32 SRP / Stasiun Radio SSB

33 Taman I 53 x 6,30 mTaman II 33 x 6 m

34 Lapangan Penumpukan 68 x 64 mSumber: KUPP Pelabuhan Baubau, 2013

Pintu utama pelabuhan bagi orang dan kendaraan yang keluar masuk di pelabuhan mengalamihambatan karena belum terpisahnya pintu pejalan kaki dan kendaraan yang menyebabkan seringterjadi kemacetan pada pintu utama disaat kegiatan puncak yaitu embarkasi dan debarkasipenumpang Kapal Pelni.

Armada Angkutan LautBerdasarkan data yang didapat dari KUPP Pelabuhan Baubau, potensi armada angkutan laut yangdioperasikan di Pelabuhan Baubau memiliki jumlah yang sangat besar. Terdapat 52 kapal yangberoperasi dengan trayek asal Baubau yang dikelola oleh sebanyak sebelas perusahaan termasukPT Pelni.

Page 182: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 3

Angkutan Laut Pelabuhan Murhum BaubauDi Pelabuhan Murhum, aktifitas angkutan yang terselenggara meliputi 3 akfititas pelabuhan yangdicatat sebagai bagian dari aktifitas angkutan laut di Pelabuhan Murhum Baubau yaitu PelabuhanUmum Dalam Negeri, Pelabuhan Rakyat dan Pelabuhan Perintis. Rekapitulasi aktifitas angkutanlaut untuk kurun waktu 2010-2013 di Pelabuhan Murhum ini dijabarkan pada Tabel dan Gambardi bawah ini.Tabel 2 Aktifitas Angkutan Laut di Pelabuhan Murhum Baubau

Call Isi Kotor (GT) Panjang (m) Bongkar Muat Turun Naik2007 4.260 3.168.789 98.602 93.844 31.164 346.613 450.2312008 4.441 3.798.409 114.955 103.944 207.387 372.947 504.3752009 4.941 3.648.801 128.701 133.585 196.147 414.833 511.4142010 5.052 4.302.453 159.981 189.960 237.218 428.784 473.3532011 5.232 4.702.322 80.333 228.476 238.074 447.673 500.1402012 5.230 5.820.272 154.738 254.268 175.264 491.149 532.0802013 5.593 5.902.455 143.694 290.555 266.239 491.071 519.1392014 5.802 6.377.392 149.640 325.758 290.628 389.609 458.652

TahunKapal Barang (T/M3) Penumpang (Org)

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Produktifitas Angkutan Laut di Pelabuhan Baubau

call isi kotor (x1000 GT) panjang (x100m)

Gambar 1 Produktifitas Angkutan Laut Pelabuhan Murhum

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Produktifitas Angkutan Barang di Pelabuhan Baubau

brg bongkar (x10 ton/m3) brg muat (x100 ton/m3)

Gambar 2 Produktifitas Angkutan Barang Pelabuhan Murhum Baubau

Page 183: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 4

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Produktifitas Penumpang di Pelabuhan Baubau

pnp naik (org) pnp turun (org)

Gambar 3 Produktifitas Angkutan Penumpang Pelabuhan Murhum

Angkutan Peti Kemas Pelabuhan MurhumAngkutan peti kemas di Pelabuhan Baubau menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar,ditunjukan dengan data dalam kurun waktu 2010-2013, bongkar peti kemas menunjukkanpertumbuhan rata-rata sebesar 37,73% (TEUS) / 42,14% (Ton) dan untuk muat peti kemas,pertumbuhan dalam periode tersebut rata-rata sebesar 41,12% (TEUS) / 33,10% (Ton).Penjabaran mengenai data angkutan peti kemas di Pelabuhan Murhum ini dijabarkan pada Tabeldi bawah ini.Tabel 3 Produktifitas Angkutan Peti Kemas di Pelabuhan Murhum

Tahun Bongkar MuatTeus Ton Kosong Teus Ton Kosong

2010 4.049 64.059 36 2.093 41.977 2.0792011 5.634 90.867 21 2.958 59.115 2.3832012 7.680 129.430 36 4.168 74.111 3.3482013 8.580 137.199 0 5.252 86.568 3.4012014 10.149 182.903 7 6.668 115.068 3.302

Gambaran Umum Proyek

Dari hasil identifikasi kebutuhan pengembangan untuk Pelabuhan Bau Bau yang akandilaksanakan dengan skema KPBU dengan prioritas tinggi yaitu Pembangunan Terminal PetiKemas dan Multipurpose. Beberapa informasi mengenai pelaksanaan proyek ini adalah sebagaiberikut:a. Proyek Kerjasama Permerintah Swasta untuk Penyelenggaraan Terminal Peti Kemas

Pelabuhan Baubau meliputi perencanaan, pengelolaan, pembangunan dan operasionalterminal peti kemas termasuk prasarana dan sarana yang ada didalamnya.

b. Pelayanan jasa peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau termasuk hak untukmenetapkan tarif pelayanan dermaga Peti Kemas yang meliputi:1) Kegiatan operasi kapal, terdiri atas:

a) Kegiatan dermagab) Stevedoringc) Haulage/trucking

Page 184: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 5

d) shiftinge) buka tutup palkaf) lift on/lift off

2) Kegiatan operasi lapangan, terdiri atas:a) penumpukanb) lift on/lift offc) gerakan ekstrad) relokasie) angsur

3) Kegiatan operasi container freight station, terdiri atas:a) stripping/ stuffingb) penumpukanc) penerimaan penyerahan

4) kegiatan pelayanan tambahan, terdiri atas:a) biaya administrasi notab) biaya inter terminal transferc) biaya SPP (Surat Penyerahan Petikemas)d) biaya kartu ekspore) biaya hi-co scanf) biaya hi-co scan with behandleg) biaya stack awal (biaya penumpukan plus gerakan ekstra)h) biaya batal transaksii) biaya after closing timej) biaya administrasi IT Systemk) biaya PLP (Pindah Lokasi Penumpukan)l) biaya site officem) biaya monitoring/supervisi

Spesifikasi Teknis Umum

Standar Kinerja Teknis Operasional PelabuhanUntuk dapat memberikan pelayanan yang baik dalam penyelenggaraan transportasi laut, makaperlu ditetapkan standar kinerja teknis operasional pelabuhan yang dapat dijadikan sebagai alatuntuk mengukur tingkat keberhasilan penyelenggaraan transportasi laut, sebagai instrumenperencanaan untuk menggambarkan kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang, sebagaiinstrumen perencanaan untuk mengalokasikan sumber daya/investasi, sebagai instrumenpemantauan (monitoring) dan evaluasi kinerja (performance evaluation) untuk pelaksanaankegiatan, sebagai instrumen pembantu untuk pengambilan keputusan.

Indikator Kinerja Pelayanan Operasional adalah variabel-variabel Pelayanan, penggunaan fasilitasdan peralatan pelabuhan. Indikator tersebut terdiri dari Waiting Time (WT) atau waktu tunggukapal, Approach Time (AT) atau waktu pelayanan pemanduan, Effektive Time dibanding BerthTime (ET: BT), Produktivitas Kerja (T/G/J dan B/C/H), Receiving/Delivery Petikemas, BerthOccupancy Ratio (BOR) atau atau tingkat penggunaan dermaga, Shed Occupancy Ratio (SOR) atautingkat penggunaan gudang, Yard Occupancy Ratio (YOR) atau tingkat penggunaan lapanganpenumpukan, Kesiapan operasi peralatan.

Page 185: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 6

Kondisi Teknis Lingkungan Pelabuhan

Elevasi Pasang Surut

Data elevasi pasang surut tertinggi dan terendah berdasarkan peramalan adalah sebagai berikut:Mean High Water Level (MHWL) = + 2.00 mMean Low Water level (MLWL) = + 0.00 m

Tinggi Gelombang dan Kecepatan Arus

Gelombang

Tinggi gelombang rencana berdasarkan hasil simulasi perambatan gelombang laut dalam dariarah utara:Tinggi Gelombang = 1.0 mPeriode = 6.0 sBilangan gelombang = 0.086

Arus

Kecepatan arus rencana berdasarkan hasil simulasi arus pasang surut yang telah dilakukan:Kecepatan Arus (U) = 0.5 m/sKoefisien Drag = 1Koefisien Inersia = 2

Kebutuhan Fasilitas Perairan

Tipe Dermaga

Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani (dermagapenumpang atau barang yang bisa berupa barang satuan, curah atau cair), ukuran kapal, arahgelombang dan angin, kondisi topografi dan tanah dasar laut, dan yang paling penting adalahtinjauan ekonomi untuk mendapatkan bangunan yang paling ekonomis. Pemilihan tipe dermagadidasarkan pada tinjauan berikut:1. Tinjauan Topografi Daerah Pantai

Di perairan yang dangkal sehingga kedalaman yang cukup agak jauh dari darat, penggunaanjetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan yang besar. Sedang di lokasidimana kemiringan dasar cukup curam, pembuatan pier dengan melakukan pemancangantiang di perairan yang dalam menjadi tidak praktis dan sangat mahal. Dalam hal inipembuatan wharf adalah lebih tepat. Di suatu daerah yang akan dibangun daerah industriatau pertambangan dekat pantai, di mana daerah daratan rendah maka diperlukanpenimbunan dengan menggunakan pasir hasil pengerukan di laut. Untuk menahan tanahtimbunan diperlukan dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah tersebut dapat juga

Page 186: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 7

sebagai dermaga dengan menambah fasilitas tambatan, bongkar-muat, perkerasan halamandermaga, dan sebagainya. Dermaga ini disebut bulkhead wharf (wharf penahan tanah).

2. Jenis Kapal yang Dilayani

Dermaga yang melayani kapal kontiner (container cargo) memerlukan peralatan bongkar-muat barang yang besar, rel khusus crane, gudang-gudang, dan lain-lain. Karena kebutuhanfasilitas bongkar muat tersebut, areal darat lebih cocok berupa timbunan. Apabila areal daratUntuk melayani kapal tersebut penggunaan pier atau jetty akan lebih ekonomis.

3. Daya Dukung Tanah

Kondisi tanah sangat menentukan dalam pemilihan tipe dermaga. Pada umumnya tanah didekat daratan mempunyai daya dukung yang lebih besar daripada tanah di dasar laut. Dasarlaut umumnya terdiri dari dari endapan yang belum padat. Ditinjau dari daya dukung tanah,pembuatan wharf atau dinding penahan tanah lebih menguntungkan. Tetapi apabila tanahdasar berupa karang, pembuatan wharf akan mahal karena untuk memperoleh kedalamanyang cukup di depan wharf diperlukan pengerukan. Dalam hal ini pembuatan pier akan lebihmurah karena tidak diperlukan pengerukan dasar karang.

Dengan melihat kondisi di lapangan dan mengacu kepada pertimbangan-pertimbangan diatasdipilihlah tipe pier atau jetty untuk struktur dermaga karena dinilai lebih ekonomis. Haltersebut dapat dilihat dari kondisi pantai yang curam dan jenis kapal yang dilayani adalahkargo dengan spesifikasi 30.000 DWT.

Perencanaan Layout dan Elevasi Penting

Dermaga berfungsi sebagai tempat membongkar-muat (loading-unloading) dan berlabuh(berthing). Dasar pertimbangan dalam perencanaan dermaga:1. Arah angin, arah arus, dan perilaku kestabilan pantai.

2. Panjang dan lebar dermaga disesuaikan dengan kapasitas/jumlah kapal berlabuh.

3. Letak dermaga dipilih sedemikian rupa sehingga paling menguntungkan terhadap fasilitas

darat yang tersedia dengan mempertimbangkan kedalaman perairan.

4. Elevasi lantai dermaga dengan memperhitungkan kondisi pasang surut dan gelombang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dermaga diuraikan di bawah ini.1. Elevasi Dermaga

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dermaga adalah elevasi dermaga.Elevasi dermaga dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat pasang tinggi air tidak melimpaske permukaan dermaga. Penentuan elevasi lantai dermaga sesuai dengan kondisi pasangsurut yaitu:

E = MHWL + 1/2H + F

Page 187: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 8

dengan:E = Elevasi dermagaMHWL = Mean High Water Level, elevasi pasut tertinggi. (3.56m)H = tinggi gelombang. (1.0m)F = free board, tinggi jagaan (0.5-1.0 m)

Dari data-data yang dimiliki didapatkan elevasi dermaga:E = 2.00 + ½(1.0) + 1.00 = 3.5 m

2. Panjang Dermaga

Penentuan kebutuhan panjang dermaga ditentukan oleh arus bongkar muat berdasarkanjenis komoditi, volume barang, dan jenis kemasan, dimana penentuan kebutuhan fasilitas tiaptahapan pengembangan dibagi menjadi tiga masa rencana, yaitu:a. Kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk 5 tahun kedepan;

b. Kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk 10 tahun kedepan, dan;

c. Kebutuhan fasilitas pelabuhan untuk 20 tahun kedepan.

Dalam perhitungan kebutuhan dermaga diperlukan pengetahuan mengenai karakterisitikkapal yang akan digunakan dalam perencanaan seperti panjang (loa), lebar dan draft.

Peningkatan kinerja operasional pelabuhan yang meliputi BOR, jumlah jam operasi, jumlahgang, serta produktifitas alat/gang mempengaruhi kebutuhan dermaga pada pelabuhan yangdikaji. Pada kasus Pelabuhan Baubau, terdapat tiga jenis angkutan utama yaitu angkutanpenumpang, angkutan barang umum dan angkutan peti kemas.

Perhitungan tiap tahapan pengembangan panjang dermaga Pelabuhan Murhum Baubau lebihlengkapnya disajikan pada Tabel 4.

Page 188: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 9

Tabel 4 Kebutuhan Pengembangan Dermaga Pelabuhan Murhum Baubau

No Uraian Satuan Eksisting2015

Pendek2016-2020

Menengah2016-2025

Panjang2016-2035

1 Bongkar muat conta iner TEUS 18.466 29.760 41.054 63.6422 Jumlah efekti f kerja per hari jam 12 14 14 183 Berth Occupancy Ratio % 107 60 55 554 Produktivi tas crane darat per jam box 5 8 10 125 Produktivi tas crane darat per hari box 60 112 140 2166 Jenis Kapal Singgah GT 5.000 7.000 10.000 15.0007 Pendekatan Panjang Dermaga (ukuran kapal ) m 180 130 145 1608 Kapas i tas Kapal box 206 288 412 6189 Ship ca l l per tahun kal i 90 104 100 104

10 Tota l Kebutuhan Efekti f Hari Kerja seluruh tambatan hari 290 447 535 54111 Jumlah hari kerja hari 330 330 330 33012 Jumlah Dermaga Conta iner berth 1 2 2 213 Tota l Panjang dermaga kapal peti kemas m 180 260 290 320

1 Bongkar muat cargo Ton 708.954 1.001.306 1.291.091 1.847.8432 Produktivi tas gang per jam Ton 15 15 25 353 Produktivi tas gang per hari Ton 180 210 350 6304 Berth Occupancy Ratio % 68 70 70 705 Jumlah Gang per hari gang 12 14 11 96 Kebutuhan Panjang Dermaga Cargo m 878 1.032 798 6357 Jenis Kapal Singgah GT 1.000 2.000 3.000 5.0008 Pendekatan Panjang Dermaga (ukuran kapal ) m 68 100 110 1309 Jumlah Dermaga Cargo berth 13 11 8 5

10 Tota l Panjang dermaga kapal cargo m 884 1.100 880 650

Terminal Peti Kemas

Terminal Multi Purpose

3. Lebar Dermaga

Lebar dermaga ditentukan bedasarkan peralatan dan kebutuhan bongkar muat barang di atasdermaga. Dalam hal ini alat-alat yang disediakan. Dalam studi ini lebar dermaga di desainsepanjang 20 m untuk memenuhi kebutuhan bongkar muat kontainer.

Alur Pelayaran

1. Panjang Alur

Panjang alur pelayaran tergantung dari topografi dasar perairan (bathimetri) dan kedalamanalur yang diinginkan, sedangkan arah alur pelayaran tergantung dari arah angin dominan,topografi dasar perairan, dan material dasar perairan. Berdasarkan pada karakteristikgeografis Baubau, kedalaman alur pelayaran di Selat Masiri dan Selat Buton berkisar antara10 – 20 meter dengan lebar alur pelayaran yang cukup memadai. Sedangkan arah alurpelayaran adalah dari arah barat daya Pelabuhan Baubau dan khusus alur dari Kendari, alurpelayaran dari arah utara pelabuhan.

2. Lebar Alur

Dengan menggunakan kapal standar sebagaimana ditetapkan dalam rencana pengembangan,maka kebutuhan alur pelayaran didasarkan pada untuk ukuran kapal maksimum yaitu kapaldengan ukuran 15.000 DWT. Dengan asumsi alur pelayaran adalah dua jalur dengan alurpelayaran relatif panjang dengan kondisi alur kapal sering berpapasan, maka direncanakan

Page 189: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 10

lebar alur pelayaran sebesar = (7 x 24m) + 30m = 198 meter. Dengan penetapan lebar alurpelayaran sebesar 14,5 mil (232 meter), alur pelayaran Pelabuhan Baubau cukup untukmemenuhi kebutuhan pelayaran sampai dengan jangka panjang.

3. Kedalaman alur

Kedalaman air diukur terhadap muka air referensi nilai rata-rata dari muka air surut terendahpada saat pasang kecil (neap tide) dalam periode panjang yang disebut LLWL (Lowest LowWater Level), agar kapal dapat masuk dan keluar dengan lancar pada saat muka air rendah.Kedalaman alur pelayaran berdasarkan Technical Standards and Commentaries for Port andHarbour Facilities In Japan ditentukan dengan rumus:

D = d + 0.5H + s + cKeterangan:

d : Draft kapal (meter)D : Kedalaman pelabuhan pada saat muka air terendah (meter)H : Tinggi gelombang maksimum diambil 1.5 ms : Squat (tinggi ayunan kapal yang berlayar, tergantung besarnya kapal),

dimana s dan C diambil 0.5 untuk kapal >1.000 GTc : Clearance sebagai pengaman, antara 25 – 100 cm, tergantung kondisi

kekerasan dasar perairan

Perhitungan kedalaman alur pelayaran didasarkan kepada pertimbangan draft kapalmaksimum (kapal peti kemas 15.000 DWT) adalah 8,7 meter. Berdasarkan pada kebutuhandraft kapal ini, direncanakan sisi luar dermaga dengan kedalaman minimum 9 meter.

Dimensi Kolam Pelabuhan

Untuk memenuhi syarat-syarat kolam pelabuhan harus direncanakan sekurang-kurangnya sesuaidengan kriteria sebagai berikut:a. Kedalaman Kolam

Perairan kolam harus memiliki kedalaman yang cukup supaya kapal-kapal dapat keluar-masukdengan aman pada saat air surut terendah (LLWL). Kedalaman kolam dihitung denganpersamaan di bawah ini.

h = d + ½H + Cdengan:h = Kedalaman kolam pelabuhan saat surut terrendah.d = draft = tinggi bagian kapal yang terrendam air pada saat muatan penuh (8.2 m)H = Tinggi gelombang rencana (1.0 m)C = keel clearence = sebagai pengaman, diambil nilai 10-100 cm.

Dari data-data yang dimiliki didapatkan kedalaman kolam putar:h = 11.0 + ½(1.0) + 0.5 = 12.0 m

Page 190: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 11

b. Diameter Kolam Putar (Turning Basin)

Kawasan kolam tempat kapal melakukan gerak putar untuk berganti haluan harusdirencanakan sedemikian rupa sehingga memberikan ruang cukup luas dan kenyamanan.

Diameter putar turning basin yang ideal adalah:D = 2 x LOA

dengan:D = diameter putar turning basin.LOA = length overall = panjang total kapal (185 m)

Dari data-data yang dimiliki didapatkan diameter kolam putar:D = 2 x 185 = 370 m

c. Lebar Alur

Lebar alur pelabuhan yang ideal untuk 2 kapal sering berpapasan adalah:D = 7.6B

dengan:B = Lebar kapal terbesar yang akan masuk pelabuhan. (27.5)

Dari data-data yang dimiliki didapatkan lebar alur:B = 7.6 x 27.5D = 209 ~ 210 m

d. Luas Kolam Pelabuhan

Perencanaan luas kolam harus menunjang kemudahan manuver kapal dan dapat menampungkegiatan yang dilakukan oleh kapal mulai dari kedatangan sampai berangkat. Formulaperhitungan kebutuhan luas kolam pelabuhan adalah:

A = A kolam putar + A sandar kapal

Berdasarkan pada asumsi kapal maksimum (Peti Kemas dan Barang Umum) pada masing-masingtahapan pengembangan, diperhitungkan kebutuhan luar area dalam wilayah pelabuhan yangmeliputi area alur pelayanan dari dan ke pelabuhan, tempat sandar, kolam putar, tempat labuh,pindah labuh kapal, alih muat kapal, area penempatan kapal mati, area keperluan darurat,percobaan berlayar, luas kolam pelabuhan dijabarkan pada Tabel 5.Tabel 5 Perhitungan Kebutuhan Area Perairan Pelabuhan Baubau

No Uraian Satuan

Pendek(2016-2020)

Menengah(2016-2025)

Panjang(2016-2035)

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

1Karakteristik KapalDesain/Standar

Page 191: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 12

No Uraian Satuan

Pendek(2016-2020)

Menengah(2016-2025)

Panjang(2016-2035)

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

a. Ukuran DWT 7,000 2,000 10,000 3,000 15,000 5,000b. LOA (Panjang), L m 109 81 135 92 158 109c. Beam (lebar), B m 20.1 12.7 20.8 14.2 23.3 16.4d. Draft minimum, D m 6.8 4.9 7.6 5.7 8.7 6.8

2 Jumlah Kapal dilayania. Kedatangan unit 7 7 7 7 8 7b. Sandar, N unit 7 7 7 7 8 7c. Labuh unit 1 1 1 1 1 1d. Alih Muat unit 1 1 1 1 1 1e. Kapal Mati unit 1 1 1 1 1 1

3 Panjang Dermagaa. Panjang Eksisting, Le m 180 512 260 576 320 562b. Panjang rencana, Lr m 260 576 320 562 320 630c. Panjang Tambahan, Lt m 80 64 60 - - 68

4 Dimensi AlurPanjang Alur (Lalur) eksisting m 17,000 17,000 17,000 17,000 17,000 17,000Lebar Alur eksisting m 232 232 232 232 232 232Lebar Alur ukuran kapala. 1-way m 101 64 104 71 117 82b. 2-ways m 171 119 176 129 193 145Kedalaman Alur m 9-12 9-12 9-12 9-12 9-12 9-12

5 Dimensi Kolama. Areal Alur Pelayaran daridan ke Pelabuhan Ha 359 245 369 268 407 359b. Areal Tempat Sandar

Lebar m 164 122 203 138 237 164Panjang m 196 146 243 166 284 196Luas untuk 1 kapal m2 32,079 17,715 49,208 22,853 67,403 32,079Luas Total Ha 22 12 34 16 54 22

c. Areal Kolam Putar -Diameter (dgn tunda) m 218 162 270 184 316 218Luas Ha 26 14 40 19 63 26Diameter (tanpa tunda) m 327 243 405 276 474 327Luas Ha 59 32 90 42 141 59

d. Areal Tempat Labuh -Jari-jari m 180 140 211 156 240 180Luas m2 101,562 61,928 139,337 76,650 181,25

7101,56

2Luas Total Ha 10 6 14 8 18 10

e. Areal Pindah Labuh KapalJari-jari m 180 140 211 156 240 180Luas m2 101,562 61,928 139,337 76,650 181,25

7101,56

2Luas Total Ha 10 6 14 8 18 10

f. Areal Alih Muat Kapal Ha 10 6 14 8 18 10g. Areal Penempatan KapalMati Ha 5 6 14 8 18 5

Page 192: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 13

No Uraian Satuan

Pendek(2016-2020)

Menengah(2016-2025)

Panjang(2016-2035)

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

PetiKemas

BarangUmum

h. Areal Keperluan KeadaanDarurat Ha 5 3 7 4 9 5i .Areal Percobaan Berlayar Ha 30 15 38 19 49 30

Lebar (Minimum) m 171 119 176 129 193 171Panjang (Minimum) m 1,744 1,296 2,160 1,472 2,528 1,744

j. Luas kolam pelabuhanDengan tunda 48.58 26.83 74.52 34.61 116.66 48.58Tanpa tunda 81.24 44.86 124.62 57.88 195.09 81.24

Sumber : Analisis Konsultan, 2015

Gambar 4 Denah Pengembangan Dermaga dan Trestle

Kebutuhan Fasilitas Darat

Lapangan Penumpukan Peti Kemas

Lapangan penumpukan peti kemas/Container Yard (CY) harus memiliki luasan yang cukup untukmenampung peti kemas yang datang maupun yang akan diangkut. Letak lapangan ini sebaiknyadekat dengan dermaga untuk mengurangi perjalanan dari traktor-trailer. Luas area penumpukandihitung dengan pendekatan sebagai berikut:{Bongkar muat pertahun X prosentase penumpukan di area terbuka X waktu tinggal X kebutuhanruang X Fk X (1 + faktor keamanan)}/ jumlah hari kalender per tahun X rata rata tinggi tumpukan)

di mana Fk = 1,25 adalah faktor musim sibuk (peak season factor).

Selain pendekatan yang dilakukan diatas dilakukan juga pendekatan jumlah penumpukanpetikemas yang terdpat di Pelabuhan Baubau pada jangka pendek, jangka menengah serta jangka

Page 193: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 14

panjang. Pendekatan ini menghasilkan jumlah kebutuhan luasan yang diperlukan per TEUS(ARPTEU). Hasil perhitungan yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 6.Tabel 6 Luas Container Yard (m2) untuk setiap Tahap PengembanganTahun ATF CMPY ATT ARPTEU RAMSH RSCF HCR NTSR GTSAR CPA

(ton/th) (TEU) (hari) (m2) (TEU) (m2) (m2) (m2)2020 473.467 31.564 4 7,5 0,6 25 346 2.594 4.324 5.4052025 687.498 45.833 4 7,5 0,6 25 502 3.767 6.279 7.8482035 1.216.101 81.073 4 7,5 0,6 25 888 6.664 11.106 13.882

Pelabuhan Barang Umum/Multipurpose

Perhitungan luas area warehouse dihitung berdasarkan bongkar muat barang di mana denganpendekatan luas gudang tertutup adalah {Bongkar muat per tahun x prosentase penumpukan digudang x waktu tinggal x kebutuhan ruang x 1.25 x (1+ faktor keamanan)}/ jumlah hari kalenderper tahun x rata rata tinggi tumpukan), di mana 1,25 adalah faktor perhitungan pada waktu sibuk.Perbandingan luas areal warehouse dengan transit shed adalah 1:2 dengan skenario komposisibarang sebagaimana dijabarkan pada Tabel 7.Tabel 7 Komposisi Penanganan Barang di Pelabuhan

Komposisi Barang Pendek Menengah Panjangdisimpan di Gudang 20% 20% 10%disimpan di Open Storage 10% 10% 10%langsung dibawa 70% 70% 80%

Hasil perhitungan yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 8.Tabel 8 Luas Transit Shed, Warehouse, dan Open Storage untuk Dermaga Multi Purpose yang

Diperlukan pada Tiap Tahap Pengembangan (m2)Storage Tahun ATF ATTS ATT DOC ASH RCSF HCR NHVR GHVR ASAR1 ASAR2 DSA

(ton/th) (ton/th) (hari) (ton/m3) (m) (ton) m3 m3 m2 m2 m2

2020 1.088.340 217.668 6 0,7 4 40 3578 5112 6134 1533 2147 30062025 1.544.458 308.892 6 0,7 4 40 5078 7254 8705 2176 3047 42652035 2.890.237 289.024 6 0,7 4 40 4751 6787 8145 2036 2851 3991

Open Storage2020 1.088.340 108.834 10 1 2,5 50 2982 2982 3578 1431 2004 3.0062025 1.544.458 154.446 10 1 2,5 50 4231 4231 5078 2031 2843 4.2652035 2.890.237 289.024 10 1 2,5 50 7918 7918 9502 3801 5321 7.982

Transit Sheddan Ware

House

Tabel 9 Rekapitulasi Kebutuhan Transit Shed, Ware House, dan Open Storage

Tahun Transit Shed Ware House OpenStorage

2020 2.100 1.100 3.0062025 2.900 1.500 4.2652035 2.700 1.400 7.982

Parkir Kendaraan

Parkir Truk

Untuk perhitungan luas areal parkir truk untuk setiap pengembangannya dapat lihat sebagaiberikut dengan asumsi:

Page 194: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 15

Waktu menunggu maksiumum (jam) = pada jangka pendek dan menengah 4 jam, pada

jangka panjang 3 jam

Jam kerja bongkar muat (jam) = pada jangka pendek 15 jam, jangka menengah 18

jam, dan jangka panjang 18 jam

Tipe Truk yang dipergunakan:

- Panjang truk = 20 feet

- Daya muat = 20 ton

- Truk + ruang gerak truk = 54 m²

Hari kerja = 365 hari dalam setahun

Tabel 10 Kebutuhan Parkir Truk CargoDermaga Bongkar Muat Barang

per jam (ton)Jumlah Truk

ParkirLuas Lahan

(m2)Tahap 1 220 26 1.404Tahap 2 260 29 1.566Tahap 3 487 52 2.808

Parkir Non Truk

Parkir Kendaraan Non Bus

Mobil + Ruang Gerak Mobil = 14,4 m²

Jumlah Karyawan = 61 orang

Jumlah Mobil Karyawan = 15 unit

Jumlah Mobil Tamu = 15 unit

Jumlah Mobil Penumpang Maksimum = 20 unit

Jumlah Total = 50 unit

Jadi kebutuhan luas lahan parkir = Jumlah Total Mobil x Ruang Gerak Mobil = 720 m²

Perkantoran

Berdasarkan kondisi yang terdapat dilapangan kebutuhan karyawan untuk setiap 750.000 TEUS(kontainer) dibutuhkan 165 karyawan, kebutuhan karyawan untuk Pelabuhan Baubauberdasarkan proyeksi kebutuhan petikemas dan Cargo adalah 54 orang karyawan. Adapunperkiraan jumlah karyawan / kelompok kerja per sub bidang, yaitu:- Pusat administrasi pelabuhan : 20 orang, 4 kelompok kerja

- Pusat bea cukai : 4 orang, 2 kelompok kerja

- Admistrasi pelabuhan pembantu: 12 orang, 3 kelompok kerja

- E M K L : 4 orang, 2 kelompok kerja

- Amenities : 4 orang, 2 kelompok kerja

- Keagenan : 2 kelompok kerja

Page 195: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 16

- Terminal Penumpang:

2.907 orang

6 pemberangkatan

485 orang/pemberangkatan

1,5 faktor arus maksimum

- Karantina : 10 orang

Luas ruang kerja / kel.kerja = 45 m² Luas ruang kerja / kel.kerja + R.Meeting = 60 m² Luas sirkulasi (%) dari luas lantai efektif = 40% Luas ruang keagenan / kel kerja + R.Meeting = 30 m² Luas lantai ruang tunggu penumpang (m²) / penumpang = 2,4 m² Luas perkantoran untuk Terminal Penumpang = 120 m² Luas lantai ruang karantina (m²) / orang = 1,8 m² Luas perkantoran untuk Karantina = 100 m²

Tabel 11 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Perkantoran

Rekapitulasi Kantor Luas Efektif Lantai (m2) Luas Sirkulasi(m2)

Total (m2)

- Pusat administrasi pelabuhan 240 96 336- Pusat bea cukai 120 48 168- Gedung terminal kontainer 180 72 252- Pusat bea cukai pembantu 60 24 84- Imigrasi 60 24 84- E M K L 120 48 168- Amenities 120 48 168- Keagenan 60 24 84- Terminal Penumpang 1,283 120 1,403- Karantina 118 118

Total 2.865

Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Daratan

Rekapitulasi kebutuhan fasilitas daratan pada Pelabuhan Baubau yang didasarkan padaperhitungan standar kebutuhan ruang dengan prediksi kebutuhan masa datang (sesuai jangkapengembangan) serta memperhatikan ketersediaan lahan eksisting dijabarkan pada Tabel 12.Tabel 12 Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Daratan Pelabuhan Baubau

No Uraian Satuan Eksisting2015

Jgk Pendek2016-2020

JgkMenengah2016-2025

Jgk Panjang2016-2035

1 Dermaga kapal container m 130 260 320 4802 Dermaga kargo umum m 680 1.200 990 1.040

3Lapangan Penumpukan PetiKemas m2 20.661 5.500 7.900 13.900

6Gudang Cargo (CargoWarehouse) m2 0 1.100 1.500 1.400

7 Open Storage m2 0 3.006 4.265 7.9828 Transit Shed m2 0 2.100 2.900 2.7009 Lapangan parkir truk m2 0 1.404 1.566 2.808

Page 196: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 17

No Uraian Satuan Eksisting2015

Jgk Pendek2016-2020

JgkMenengah2016-2025

Jgk Panjang2016-2035

10 Lapangan parkir umum m2 2.856 4.000 4.000 4.00011 Terminal penumpang m2 780 1.080 2.160 2.160

Peralatan PenunjangKebutuhan alat dan peralatan di Pelabuhan Baubau khususnya untuk mendukung operasionalterminal peti kemas disesuaikan dengan besaran demand pada setiap tahapan pengembanganpelabuhan. Kebutuhan peralatan ini juga disesuaikan dengan kondisi ketersediaan lahan denganmemperhatikan ketersediaan lahan pelabuhan yang cukup terbatas. Kebutuhan peralatan diTerminal Peti Kemas Pelabuhan sampai dengan jangka panjang dijabarkan pada Tabel 14.Tabel 13 Kebutuhan Peralatan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Baubau

No Uraian Satuan Eksisting2015

Jgk Pendek2016-2020

Jgk Mngah2016-2025

JgkPanjang

2016-20351 Crane 40 Ton unit 0 0 0 12 Crane 25 Ton unit 1 1 1 13 Crane 5 Ton unit 0 1 0 04 Crane 3 Ton unit 0 1 0 05 Reach Stacker 42 Ton unit 0 0 1 06 Top Leader 36 Ton unit 0 0 1 27 Bottom Lift 15 Ton unit 0 0 1 08 Forklift 2 Ton unit 0 2 2 29 Forklift 3 Ton unit 1 1 1 110 Forklift 5 Ton unit 1 1 1 111 Head Truck unit 4 6 4 412 Mobile Crane 40 Ton unit 0 1 0 013 Transtainer unit 0 0 0 1

Ketersediaan Lahan

Saat ini lahan yang digunakan sebagai kawasan Pelabuhan Bau Bau merupakan milik KementerianPerhubungan.

Aspek Lingkungan

Semua kegiatan angkutan di perairan ke pelabuhan, harus memperhatikan keselamatan dankeamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia. Untuk ituPembangunan Pelabuhan BauBau perlu direalisasikan dengan berkelanjutan yang berwawasanlingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh denganmemperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang JenisRencana Usaha dan/atau kegiatan yang Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak LingkunganHidup, bahwa untuk kegiatan pelabuhan dengan luas > 6000 m2 merupakan kegiatan yang wajib

Page 197: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 18

studi AMDAL. Dengan demikian perlu dilaksanakan studi AMDAL untuk melengkapi kegiatanPelabuhan Bau Bau.

Kegiatan yang diperkirakan dapat menjadi penyebab terjadinya dampak adalah sebagai berikut:1. Konstruksi

a.Mobilisasi tenaga kerja konstruksi

b.Pembuatan dan pengoperasian base camp

c. Mobilisasi alat berat dan material konstruksi

d.Pekerjaan tanah

e.Pembangunan fasilitas sisi darat

f. Pembangunan fasilitas sisi perairan

2. Operasional

a. Perekrutan tenaga kerja operasional

b. Pengoperasian fasilitas sisi perairan

Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak penting dari kegiatan-kegiatantersebut di atas adalah sebagai berikut:1. Aspek Fisik Kimia

a. Kualitas udara mencakup meliputi NO2, SO2 dan debub. Kebisingan (Intensitas Kebisingan)c. Hidrologi dan Kualitas Air Debit air larian yang terjadi karena adanya pembangunan di lokasi tapak Kualitas fisik, kimia, air permukaan (sungai) dan air laut Kualitas fisik, kimia, sumber air bersih (air sumur dan air hujan)

d. Limbah Padat Jumlah sampah yang dihasilkan

2. Aspek Tata Ruang dan Transportasia. Pola ruang dan tata guna lahan Alokasi penggunaan ruang menurut Rencana Tata Ruang Penggunaan lahan sesuai kebijaksanaan tata ruang dan perijinan yang berlaku Penggunaan lahan eksisting

b. Transportasi Air Jenis alat transportasi air Alur pelayaran

3. Aspek Sosial, Ekonomi dan BudayaPenelaahan aspek sosial, ekonomi dan budaya mencakup kondisi kependudukan (demografi),kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya.a. Kependudukan (Demografi)

Page 198: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 19

Jumlah dan kepadatan penduduk serta penyebarannya Struktur penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan Tingkat pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja

b. Kondisi Sosial Ekonomi Struktur jenis pekerjaan penduduk Tingkat pendapatan penduduk Analisis penurunan perekonomian penduduk Kesempatan kerja dan berusaha

c. Kondisi Sosial Budaya Persepsi masyarakat terhadap kegiatan

4. Aspek Kesehatan Masyarakata. Sanitasi Lingkunganb. Keselamatan dan kesehatan kerjac. Pola penyakit

Selain komponen lingkungan yang tersebut di atas akan ditelaah pula komponen lingkungan yangdapat mempengaruhi intensitas, arah dan luas dari penyebaran dampak. Komponen lingkungantersebut adalah:1. Iklim

a. Kelembaban dan temperatur udara

b. Curah hujan

c. Arah dan kecepatan angin

2. Hidrooceanografi

a. Pola arus

b. Pasang surut

Kerangka Komersial

Kota Baubau merupakan daerah penghubung (connecting/transit area) antara Kawasan BaratIndonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Kota Baubau juga berperan sebagai daerahpengumpul hasil produksi dan distributor kebutuhan daerah hinterland-nya, yaitu Kab. Buton,Kab. Muna, Kab. Wakatobi, dan Kab. Bombana. Potensi komoditas dari Kota Baubau danhinterland-nya mencakup perikanan, budidaya rumput laut, budidaya mutiara, pertanian,perkebunan, peternakan, perdagangan, perindustrian, pariwisata.

Selama periode 2010-2013 bongkar muat peti kemas menunjukan pertumbuhan yang cukuptinggi, yaitu rata-rata sebesar 37.73% (TEUS) / 42.14% (Ton) untuk bongkar peti kemas dan rata-rata sebesar 41,12% (TEUS) / 33.10% (Ton) untuk muat peti kemas. Melihat kondisi tersebut dan

Page 199: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 20

rencana Kota Baubau untuk menjadi ibukota Provinsi Kepulauan Buton, maka pengembanganPelabuhan Baubau dipandang perlu untuk dilaksanakan.

Beberapa manfaat dari pengembangan Pelabuhan Baubau adalah sebagai berikut:1. Memenuhi kebutuhan permintaan (demand)

Dengan pertumbuhan seperti saat ini, Pelabuhan Baubau akan mencapai kapasitasmaksimalnya pada tahun 2018. Jika Pelabuhan Baubau tidak dikembangkan maka komoditas,baik dari Kota Baubau dan hinterland-nya maupun dari KBI ke KTI dan sebaliknya, tidak dapatdifasilitasi yang selanjutnya berdampak pada terhambatnya arus distribusi secara langsungserta terhambatnya pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung.

2. Meningkatnya pelayanan bagi pengguna

Fasilitas pelabuhan yang ada pada Pelabuhan Baubau saat ini belum memadai dibandingkandengan permintaan yang ada. Hal ini berdampak pada lamanya proses bongkar muat sertakualitas bongkar muat tersebut. Proses bongkar muat yang lama mengakibatkan biaya sandaryang mahal serta mengakibatkan beberapa komoditas, terutama komoditas yang cepat rusakseperti hasil sumber daya alam, berpotensi rusak. Kualitas bongkar muat yang tidak baik punberpotensi merusak komoditas yang dibongkar-muat.

Dengan pengembangan Pelabuhan Baubau, diharapkan dapat meminimalisasi lama prosesbongkar muat serta memberikan kualitas pelayanan bongkar muat yang optimal bagipengguna. Hal ini akan meminimalisasi kerugian yang berpotensi diderita oleh penggunaapabila kondisi Pelabuhan Baubau saat ini dipertahankan.

3. Membuka peluang investasi dan lapangan kerja

Pengembangan Pelabuhan Baubau akan membuka peluang kerja, baik secara langsungmaupun tidak langsung. Secara langsung, Pelabuhan Baubau akan membutuhkan pegawaibaru, baik selama masa konstruksi maupun operasi. Pengembangan Pelabuhan Baubau jugaakan menstimulus perkembangan perekonomian di wilayah sekitarnya.

Pelabuhan yang baik mendukung sistem distribusi yang baik yang dapat mengundanginvestor, baik dalam dan luar negeri, untuk menanamkan modalnya. Hal ini akan bermuarapada tumbuhnya perekonomian rakyat.

4. Meningkatnya PDRB

Perbaikan sistem distribusi komoditas barang dan manusia serta pertumbuhan ekonomi disekitar Pelabuhan Baubau akan memberikan dampak positif bagi PDRB daerah. Berdasarkan

Page 200: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 21

penelitian1, rata-rata PDRB dan pertumbuhan PDRB kota pelabuhan lebih besar daripada kotayang tidak memiliki pelabuhan. Peran pelabuhan menjadi sangat penting mengingatIndonesia merupakan negara kepulauan sehingga mobilitas sosial dan perdagangan tidakakan terlepas dari peran pelabuhan.

5. Menurunnya tingkat kriminalitas

Wilayah pelabuhan selalu dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kriminalitas yangtinggi. Oleh karena itu pengembangan pelabuhan, yang mencakup penataan area sertaperbaikan fasilitas, diharapkan akan mencegah peluang kriminalitas di pelabuhan tersebut.

Kerangka Hukum

Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan berperan sebagai wakil Pemerintah untukmemberikan konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan untuk melakukankegiatan pengusahaan di pelabuhan (Pasal 65 ayat (1) PP 61/2009).

Rencana pengembangan pelabuhan Bau-Bau diarahkan untuk menggunakan skema kerjasamapemerintah badan usaha (selanjutnya disebut “KPBU”) dalam upaya merealisasikannya. Untukdapat ditawarkan kepada pihak swasta, maka proyek pengembangan pelabuhan Bitung tersebutharuslah layak secara finansial (financially feasible).

Mekanisme KPBU diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang KerjasamaPemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur. Selain daripada Perprestersebut, Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) juga menerbitkan Peraturan MenteriPerencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur.

Pada prinsipnya, dalam KPBU tidak ada bentuk baku mengenai bentuk kerjasama antarapemerintah dan badan usaha. Namun bentuk kerjasama yang sering digunakan dalam konteksKPBU diantaranya adalah Build-Own-Transfer (BOT), Build-Own-Operate (BOO), Operate andmaintain, Lease-Develop-Operate (LDO)

Pemilihan bentuk kerjasama dilakukan berdasarkan hasil tinjauan risiko dan tinjauan pengelolaanaset kerjasama. Dengan demikian pemilihan bentuk kerjasama ini harus dapat menfasilitasipengalihan risiko-risiko tertentu kepada pihak yang dinilai paling baik dalam prosespengelolaannya. Untuk pengembangan pelabuhan Bau-Bau akan dilakukan dengan bentukkerjasama Build-Own-Transfer.

1 Karunia, Diana Sekarayu dan Komara Djaja. 2013. Peran Pelabuhan terhadap PertumbuhanEkonomi Kota di Indonesia. Indonesia: Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, UniversitasIndonesia.

Page 201: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 22

Kerangka Kelembagaan dan Skema Transaksi

Bentuk kerjasama Rehabilitate Build Operate Transfer (RBOT) / Rehabilitasi Bangun Guna Serahuntuk pengoperasian terminal peti kemas dan kargo. Pemilihan skema KPBU tersebut denganmempertimbangkan:1. Waktu ketersediaan infrastruktur

Infrastruktur pelabuhan sudah tersedia, akan tetapi perlu direhabilitasi dan dikembangkan,sehingga ada aktivitas rehabilitasi bangunan eksisting, dan juga pembangunan prasarana baruyang mendukung rencana pengembangan pelabuhan. Jika pemerintah mengharapkan danaAPBN untuk rehabilitasi dan pengembangan akan membutuhkan dana yang besar dan butuhwaktu yang tidak cepat. Di satu sisi, pertumbuhan kargo meningkat, dan potensi lebih aktifPengusahaan Aspal Buton akan menambah geliat ekonomi.

2. Optimalisasi investasi

Pelaksanaan KPBU rehabilitasi-bangun-guna-serah terminal peti kemas dan kargo akna lebihmengoptimalkan investasi pemerintah. Dana APBN dapat dialokasikan untuk peningkatanpelayanan terminal penumpang dan pengembangan cruise terminal. Hal ini mengingat BauBau sebagai gerbang pariwisata ke kawasan wisata bahari Wakatobi, tentu perlu memberikanpelayanan yang terbaik.

3. Maksimalisasi efisiensi

Pengoperasian terminal peti kemas dan kargo secara KPBU diharapkan lebih meningkatkanefisiensi pengoperasian pelabuhan dan meningkatkan pelayanan dengan standar yang tinggi.

4. Kemampuan badan usaha

Berdasarkan hasil market sounding ke beberapa perusahaan investasi, operator pelabuhan,dan pelayaran, badan usaha swasta lebih tertarik mengoperasikan terminal peti kemas dankargo daripada terminal penumpang. Hal ini dengan mempertimbangkan tingkatpengembalian investasi dan proses bisnis yang dilakukan. Pengelolaan terminal penumpanglebih mengedepankan jasa atas kenyamanan individu yang dapat memberkan respon positifatau negatif seketika, sehingga cukup berisiko. Berdasarkan analisa atas pelabuhan yangdikelola badan usaha ang ada di Indonesia, umumnya merupakan terminal peti kemas, bukanterminal penumpang. Adapun untuk terminal penumpang biasanya hanya dilakukan kontrakservis jasa kebersihan terminal penumpang.

5. Alokasi risiko

Pemilihan skema RBOT dengan mempertimbangkan bahwa risiko konstruksi dan risikooperasional ditransfer ke Badan Usaha. Kedua risiko ini merupakan risiko utama di dalamskema ini. Mengingat pelabuhan ini bersifat non-komersil dimana tarif ditetapkan olehpemerintah, Badan Usaha akan keberatan untuk menangani risiko demand dan pendapatan.Selain itu, dengan pertimbangan bahwa Bau Bau berada di satu pulau, tentunya

Page 202: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 23

mengkreasikan demand dari dalam pulau sangat susah. Demand diharapkan dapat tumbuhdari posisi Pelabuhan Bau Bau sebagai pintu gerbang ekonomi dan pariwisata di SulawesiTenggara dan sebagai pelabuhan pengumpul yang akan menjadi titik transfer penumpang danbarang ke lokasi Indonesia timur lainnya. Selain itu, perlu dipertimbangkan bahwa terdapat 6pelabuhan pengumpul di sekitar pelabuhan Bau Bau yaitu:a. Pelabuhan Kendari (Kendari),

b. Pelabuhan Bangkutoko (Kendari),

c. Pelabuhan Kolaka (Kolaka),

d. Pelabuhan Watunohu (Kolaka Utara),

e. Pelabuhan Raha (Muna), dan

f. Pelabuhan Wanci (Wakatobi).

Hal ini tentunya mempengaruhi penyebaran demand.

6. Alih pengetahuan

Kerjasama ini diharapkan dapat terjadi alih pengetahuan di dalam pengelolaan terminal petikemas yang lebih efisien dan efektif sehingga meningkatkan pelayanan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, tentunya pemilihan skema KPBU dengan bentuk RBOTmenjadi opsi yang perlu dipertimbangkan sebagai salah satu cara peningkatan pelayanan diPelabuhan Bau Bau dengan prinsip pengoptimalan investasi pemerintah dan maksimalisasiefisiensi biaya operasi ang didasari prinsip alokasi risiko yang tepat.

Hal yang perlu diingat terkait kerjasama ini bahwa Pelabuhan Bau Bau telah beroperasi penuhsaat ini. Oleh karena itu, proses kerjasama ini seharusnya tidak menghentikan operasionalpelabuhan.

Lingkup kerjasama skema RBOT meliputi:1. Pelaksanaan rehabilitasi, pengoperasian, dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas eksisting

sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal;

2. Pembangunan prasarana dan penyediaan fasilitas tambahan untuk pengembangan

pelabuhan dalam 2 tahap dengan mempertimbangkan pertumbuhan demand.

3. Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas tambahan untuk meningkatkan

pelayanan pelabuhan.

4. Pengalihan aset rehabilitasi dan pembangunan baru kepada pemerintah pada akhir masa

konsesi.

5. Menjaga kualitas dan kuantitas fasilitas aset eksisting yang digunakan hingga dilakukan proses

pengalihan hak guna pada akhir masa konsesi.

Page 203: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

Lampiran G | 24

6. Dalam pengoperasian dan pemeliharaan terminal peti kemas dan kargo, Badan Usaha

diperkenankan untuk melakukan kerja sama dengan pihak ketiga selama tidak mengganggu

kinerja operasional.

Pentahapan rehabilitasi dan pembangunan terdiri atas 3 tahap, yaitu:a. Tahap 1: Rehabilitasi dilakukan pada tahun 2018-2019, sehingga bisa beroperasi penuh pada

tahun 2020. Hal ini dengan pertimbangan bahwa lelang KPBU dimulai pada pertengahan

2016, sehingga proses lelang hingga financial close selesai pada akhir tahun 2017.

b. Tahap 2: Pembangunan pengembangan pertama dilakukan pada tahun 2020-2023.

c. Tahap 3: Pembangunan pengembangan kedua dilakukan pada tahun 2030-2033.

Jangka waktu perjanjian kerjasama ini diusulkan selama 30 tahun, terhitung sejak kegiatanrehabilitasi dilakukan. Harapanya dengan skema kerjasama yang tidak sepanjang masa konsesipelabuhan di Indonesia pada umumnya akan memberikan waktu yang cukup dan tepat bagiPemerintah untuk mengoperasikan secara mandiri dan Badan Usaha mendapatkan keuntunganyang layak.

Aset pemerintah di Pelabuhan Bau Bau merupakan aset Pemerintah Pusat. Aset yangdikerjasamakan meliputi segala aset yang digunakan untuk pengoperasian dan pemeliharaanterminal peti kemas saat ini.

Page 204: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

I-1

LAMPIRAN I: PERSYARATAN AMDAL

Kategori usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai DampakLingkungan (“Amdal”) diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5tahun 2012. Sebagaimana ketentuan Pasal 2(1) Permen LH 5/2012 yangmenyebutkan bahwa setiap usaha/kegiatan yang memiliki dampak pentingterhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal. Pembangunan dan pengelolaanpelabuhan ini sendiri dikategorikan sebagai usaha yang memiliki dampak pentingterhadap lingkungan hidup sesuai dengan Lampiran I bagian II huruf (I) PermenLH5/2012 tentang Amdal dalam bidang pembangunan pelabuhan.

Merujuk pada Rancangan Perjanjian Kerjasama, Pemenang Lelang akanmelakukan pemutakhiran terhadap kajian mengenai dampak lingkungan dansosial tambahan lainnya untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturanperundang-undangan di Indonesia.

Prosedur dan persyaratan pembuatan dokumen Amdal sebagaimana diatur dalamPeraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan tersaji dalamtabel di bawah ini.

Tabel 1 Prosedur dan Persyaratan Pembuatan Dokumen Amdal

No. Aktivitas Durasi

1. Langkah Awal

Pemrakarsa melakukan Pengumuman Rencana Usahadan Konsultasi Publik

(Pasal 9(4) PP 27/2012)

10 hari kerja

2. Tahap I

- Pemrakarsa menyusun Kerangka Acuan

- Pemrakarsa mengajukan Kerangka Acuan kepadaMenteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota

- Pemrakarsa menunggu penilaian Kerangka Acuan dariKomisi Penilai Amdal

(Pasal 23 PP 27/2012)

30 hari kerja

- Pemrakarsa melakukan perbaikan Kerangka Acuanberdasarkan masukan dari Komisi Penilai Amdal

(Pasal 25(1)a PP 27/2012)

Maksimal 3tahun dariditerimanyadokumen

- Pemrakarsa menunggu penilaian akhir dari KomisiPenilai Amdal

(Pasal 23 PP 27/2012)

30 hari kerja

Page 205: Penyiapan Dokumen Transaksi Proyek Kerjasama · PDF filePerihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal untuk Proyek Pengadaan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Bau Bau, ...

I-2

- Pemrakarsa melakukan perbaikan Kerangka Acuanberdasarkan masukan dari Komisi Penilai Amdal

(Pasal 25(1)a PP 27/2012)

Maksimal 3tahun dariditerimanyadokumen

- Pemrakarsa menunggu penilaian akhir dari KomisiPenilai AMDAL

(Pasal 23 PP 27/2012)

30 hari kerja

3. Tahap II

- Pemrakarsa menyusun Andal dan RancanganPengelolaan dan Pengawasan Lingkungan("RKL/RPL")

- Pemrakarsa mengajukan Andal dan RKL/RPL kepadaMenteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota

- Pemrakarsa menunggu peniliaian Andal dan RKL/RPLdari Komisi Penilai Amdal

(Pasal 31 PP 27/2012)

75 hari kerja

- Pemrakarsa melakukan perbaikan Andal danRKL/RPL berdasarkan masukan dari Komisi PenilaiAmdal

(Pasal 31 PP 27/2012)

75 hari kerja

- Pemrakarsa menunggu penilaian akhir Andal danRKL/RPL dari Komisi Penilai Amdal

(Pasal 31 PP 27/2012)

75 hari kerja

4. Tahap III

- Pemrakarsa menunggu hasil rapat Komisi PenilaiAmdal

(Pasal 31 PP 27/2012)

75 hari kerja

- Pemrakarsa menunggu penetapan keputusan olehMenteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota

(Pasal 32(2) PP 27/2012)

10 hari kerjadariditerimanyahasil rapat