PENYELIDIKAN-TANAH Lapangan Dan Laboratorium

10
PENYELIDIKAN TANAH 1. PENYELIDIKAN LAPANGAN 1.1. Sondir 1.1.1 Teori Perlawan konus adalah suatu perlawanan tanah terhadap ujung konus/bikonus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser suatu tanah terhadap selimut bikonus dalam gaya per satuan luas. 1.1.2 Maksud dan Tujuan Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus/bikonus dan jumlah hambatan lekat suatu tanah. 1.1.3 Langkah Pengerjaan Pengujian sondir adalah suatu pengujian tanah dengan menggunakan alat yang terdiri dari batang logam berbentuk silinder (rod) dengan diameter tertentu yang ditancapkan kedalam tanah menggunakan suatu alat dongkrak, dengan kecepatan antara 30 - 60 cm per menit, kemudian diukur perlawanan tanahnya. pengujian dilakukan sampai kedalaman tanah keras atau bacaan manometer 150 kg/cm 2 . 1.2. Handbor 1.2.1 Teori Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah dengan alat bor tangan dengan ukuran tertentu, dan dengan tenaga manusia. Tujuan pengeboran ini adalah untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah. Dari pengeboran ini dapat dilakukan pengambilan tanah sebagai bahan untuk penelitian tanah selanjutnya di laboratorium 1.2.2 Maksud dan Tujuan Tujuan pengeboran ini adalah untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah. Dari pengeboran ini dapat dilakukan pengambilan tanah sebagai bahanuntuk penelitian tanah selanjutnya di laboratorium. 1.2.3 Langkah Pengerjaan Tentukan lokasi yang akan dibor,masukkan mata bor iwan auger ke dalam tanah dengan memutar stang bor hinggabor penuh terisi tanah dan dikumpulkan sebanyak 5kg dan

description

Soil investigation Rule

Transcript of PENYELIDIKAN-TANAH Lapangan Dan Laboratorium

  • PENYELIDIKAN TANAH

    1. PENYELIDIKAN LAPANGAN

    1.1. Sondir

    1.1.1 Teori

    Perlawan konus adalah suatu perlawanan tanah terhadap ujung konus/bikonus yang

    dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan

    geser suatu tanah terhadap selimut bikonus dalam gaya per satuan luas.

    1.1.2 Maksud dan Tujuan

    Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus/bikonus dan

    jumlah hambatan lekat suatu tanah.

    1.1.3 Langkah Pengerjaan

    Pengujian sondir adalah suatu pengujian tanah dengan menggunakan alat yang terdiri

    dari batang logam berbentuk silinder (rod) dengan diameter tertentu yang ditancapkan

    kedalam tanah menggunakan suatu alat dongkrak, dengan kecepatan antara 30 - 60 cm

    per menit, kemudian diukur perlawanan tanahnya. pengujian dilakukan sampai

    kedalaman tanah keras atau bacaan manometer 150 kg/cm2.

    1.2. Handbor

    1.2.1 Teori

    Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah dengan alat bor tangan

    dengan ukuran tertentu, dan dengan tenaga manusia. Tujuan pengeboran ini adalah

    untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah. Dari pengeboran ini

    dapat dilakukan pengambilan tanah sebagai bahan untuk penelitian tanah selanjutnya di

    laboratorium

    1.2.2 Maksud dan Tujuan

    Tujuan pengeboran ini adalah untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan

    lapisan tanah. Dari pengeboran ini dapat dilakukan pengambilan tanah sebagai

    bahanuntuk penelitian tanah selanjutnya di laboratorium.

    1.2.3 Langkah Pengerjaan

    Tentukan lokasi yang akan dibor,masukkan mata bor iwan auger ke dalam tanah dengan

    memutar stang bor hinggabor penuh terisi tanah dan dikumpulkan sebanyak 5kg dan

  • masukkan dalam plastik, sebagai contoh tanah terganggu (disturb).Ganti mata bor

    dengan tabung contoh untuk mendapatkan contohtanah tidak terganggu (undisturb),

    kemudiandiberi lilin/paraffin.

    1.3. Test Pit

    1.3.1 Teori

    Tanah sebagai lapisan subgrade terdiri dari lapisan struktur dan kekuatan daya dukung

    yang berbeda. Untuk mendapatkan informasi yang riil mengenai kondisi struktur tanah

    di lapangan perlu dilakukan tes pit.

    1.3.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan susunan lapisan struktur tanah pada lokasi yang ditentukan.

    1.3.3 Langkah Pengerjaan

    Bersihkan lokasi tanah yang akan diuji.

    Lakukan penggalian dengan ukuran 1,5 x 1,5 dan kedalaman 3 m

    Buat dokumentasi pada lapisan tanah dan ambil sampel untuk uji laboratorium.

    2. PENYELIDIKAN LABORATORIUM

    2.1. Indeks properties

    2.1.1. Kadar air tanah

    2.1.1.1 Teori

    Kadar air tanah () merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam

    tanah dengan berat kering tanah, yang dinyatakan dalam persen (%).

    2.1.1.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan nilai kadar air suatu tanah.

    2.1.1.3 Langkah Pengerjaan

    o Tanah yang akan diperiksa ditempatkan dalam cawan yang bersih, kering dan

    telah diketahui beratnya.

    o Cawan dan isinya kemudian ditimbang dan beratnya dicatat.

  • o Tutup cawan kemudian ditimbang/dibuka dan cawan ditempatkan di oven

    pengering sampai berat contoh tanah konstan.

    o Cawan dan isinya ditutup, kemudian didinginkan dalam desikator

    o Setelah dingin, ditimbang dan beratnya dicatat.

    2.1.2. Berat isi tanah

    2.1.2.1 Teori

    Berat isi tanah merupakan perbandingan antara berat tanah basah dengan

    volumenya dalam satuan gram/cm3.

    2.1.2.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan nilai berat isi (berat volume) suatu tanah.

    2.1.2.3 Langkah Pengerjaan

    o Timbang cincin dalam keadan bersih ( W1 )

    o Benda uji disiapkan dengan menekan cincin pada tabung contoh sampai cincin

    terisi penuh

    o Ratakan kedua permukan dan bersihkan cincin sebelah luar

    o Timbang cincin dan contoh dengan ketelitian 0,01 gram ( W2 )

    o Hitung volume tanah dengan mengukur ukuran dalam cincin dengan ketelitian

    0,01 cm

    2.1.3. Berat Jenis

    2.1.3.1 Teori

    Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir butir tanah dengan

    berat destilasi air di udara dengan volume yang sama pada temperature 27,5 0

    C.

    2.1.3.2 Maksud dan Tujuan

    Maksud percobaan adalah menentukan berat jenis suatu tanah.

    2.1.3.3 Langkah Pengerjaan

    1. Timbang piknometer dalam keadan bersih dan kering ( W1 )

    2. Isi piknometer dengan air suling dalam suhu ruang, kemudian timbang

    beratnya (Wa) dan ukur suhu air tersebut ( ta )

    aWxkW ..4

  • Dimana :

    W4 = berat piknometer dan air pada suku t.

    W1 = berat piknometer dan air pada suhu ta.

    Wa = berat piknometer

    k = perbandingan kerapatan air pada suhu standar (25oC)

    dibanding kerapatan air pada suhu tertentu ( suhu ruang )

    2.1.4. Batas batas Atterberg

    2.1.4.1 Teori

    Batas atterberg terdiri dari batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas cair

    adalah kadar air dimana tanah berada dalam batas keadan cair dan plastis.

    Batas plastis merupakan kadar air tanah pada kedudukan antara daerah plastis

    dan semi padat. Sedangkan batas susut merupakan kadar air pada kedudukan

    antara daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana

    pengurangan kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume

    tanahnya.

    2.1.4.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan batas atterberg terdiri dari batas cair, batas plastis, dan batas

    susut.

    2.1.4.3 Langkah Pengerjaan

    Untuk batas cair tanah dicampur dengan air kemudian dimasukkan ke dalam

    cawan kemudian ditaruh dicawan dan dilakukan pada pengetukan sampai

    ketukan 25 maka dapat ditentukan batas cari tersebut.

    Untuk batas plastis tanah dicampur dengan air kemudian dipilin pilin sampai

    diameter 3 mm, sampai mengalami retak pada tanah kemudian di tes kadar

    airnya.

    Untuk batas susut tanah dimasukkan ke dalam cawan kemudian dikeringkan ke

    dalam oven kemudian diukur dengan air raksa nilai kesusutannya.

    2.1.5. Analisa Saringan

    2.1.5.1 Teori

    Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya, dan besarnya

    butiran dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Analisa

  • ukuran butir merupakan penentuan persentase berat butiran pada suatu unit

    saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.

    2.1.5.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan pembagian ukuran butir suatu contoh tanah dengan analisa

    saringan (analisa ayak).

    2.1.5.3 Langkah Pengerjaan

    Tanah dimasukkan ke dalam satu set saringan dengan ukuran : 1.5; 1; 3/4;

    3/8; N0. 4; No. 8; No.30; No. 50; No.100; dan No. 200.

    Kemudian dimasukkan kedalam mesin pengguncang, lalu tiap saringan

    ditimbang untuk menentukan prosentase lolos dan tertahannya.

    2.1.6. Analisa Hidrometer

    2.1.6.1 Teori

    Percobaan ini didasarkan pada hubungan antara kecepatan jatuh dari suatu

    butirandi dalam suatu larutan, diameter butiran, berat jenis butiran, berat jenis

    larutan dankepekaan larutan.

    2.1.6.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan persentase kadar lumpur dalam tanah (menentukan butiran suatu

    contoh tanah ( lanau dan lempung ).

    2.1.6.3 Langkah Pengerjaan

    Ambil contoh tanah secukupnya, kemudian beratnya ditimbang 50 gram.

    Contoh yang sudah ditimbang, direndam selama 24 jam.

    Contoh tanah yang sudah direndam, kemudian dicuci dengansaringan no.200,

    dibiarkan mengendap.

    Contoh tanah yang lolos saringan no.200, kemudian dilakukananalysis

    hydrometer.

    2.1.7. Uji Proctor

    2.1.3.4 Teori

    Pengujian ini berguna untuk menentukan hubungan antar kadar air dengan

    kepadatan tanah sehingga dapat diketahui kepadatan optimum dari tanah dan

    kadar air maksimum.

    2.1.3.5 Maksud dan Tujuan

  • Menentukan nilai kepadatan maksimum tanah

    Menentukan kadar air optimum tanah

    2.1.3.6 Langkah Pengerjaan

    Sampel tanah yang telah ditambahkan air kemudian didiamkan selama satu hari

    sampai kondisi tanah jenuh.

    Tanah yang sudah jenuh kemudian di cetak dalam suatu mold dengan

    menggunakan pemadatan proctor yang dijatuhkan dengan tinggi jatuh tertentu.

    Sampel yang sudah padat kemudian diuji kadar airnya untuk mengetahui kadar

    air optimumnya.

    2.2. Engineering properties

    2.2.1. Uji Geser Langsung (Direct Shear Test)

    2.2.1.1 Teori

    Pengujian ini dimaksud untuk menentukan parameter geser tanah dengan jalan

    melongsorkan tanah melalui bidang mendatar dipertengahan tingginya. Pengujian ini

    dilakukan pada keadaan consolidated drained, yaitu dengan jalan mengkonsolidasikan

    tanah terlebih dahulu yang disertai drainase; kemudian digeser dengan gaya horizontal

    sampai sampel mencapai kekuatan puncaknya

    2.2.1.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan besaran nilai sudut geser dalam () dan nilai kohesi tanah C kg/cm2.

    2.2.1.3 Langkah Pengerjaan

    Masukkan benda uji pada alat geser yang masih terkunci.

    Lakukan konsolidasi sampel tanah pada beban normal seperti pengujian konsolidasi

    Tentukan nilai t50 untuk menentukan kecepatan penggeseran. Kecepatan penggeseran

    dapat ditentukan dengan membagi deformasi geser maksimum dengan 50 t50.

    Deformasi maksimum adalah 10% diameter. t50 adalah waktu untuk mencapai 50 %

    konsolidasi.

    2.2.2. Permeabilitas tanah

    2.2.2.1 Teori

  • Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk dilalui air yang dinyatakan

    dengan suatu koefisien ( k )

    Perhitungan percobaan dengan muka air berubah (falling head)

    Dimana :

    a = luas penampang pipa vertikal = 0,2393 cm2

    L = panjangcontohtanahdalampermeameter

    t0 = waktu ketika air mencapai ketinggian h0

    t1 = waktu ketika air mencspsi ketinggisn h1

    h0 dan h1 = ketinggian yang telah ditetapkan

    A = 5,24 cm2

    2.2.2.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan besarnya nilai rembesan K yang melalui suatu lapisan tanah

    tertentu.

    2.2.2.3 Langkah Pengerjaan

    Suatu sample tanah akan dengan bagian atas dan bagian bawah terdapat katup

    yang akan dilalui air kemudian, katup dibuka supaya air dapat mengalir melalui

    sample tanah, kemudian catat waktu yang dibutuhkan sehingga koefisien

    rembesan dapat ditentukan.

    2.2.3. Konsolidasi

    2.2.3.1 Teori

    pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat perubahan isi dan proses

    keluarnya air dari dalam tanah yang diakibatkan oleh adanya perubahan

    tekanan vertikal pada tanah tersebut.

    2.2.3.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan nilai derajat konsolidasi 90% dan 50%

    1

    0

    01

    log.

    3,2h

    hx

    ttA

    LaK

  • Menentukan nilai koefisien konsolidasi (cv) cm2

    2.2.3.3 Langkah Pengerjaan

    Pasang beban tekan pada benda uji sebesar 0,25 ; 0,50 ; 2,0 ; 4,0 dan 8,0 kg/cm2

    Baca dial pada 9,6; 21,6; 38,4; 1 ; 2; ; 4 ; 9; 16 ; 25 ; 36 ; 49 ; dan

    24 jam

    Kemudian lepaskan beban beban diatas secara bertahap, catat perubahan

    benda uji pada saat pemberian beban dan pelepasan beban.

    2.2.4. Triaxial

    2.2.4.1 Teori

    Nilai kohesi (C) dan sudut geser tanah ( ), merupakan parameter kuat geser

    tanah yang diperlukan untuk analisis daya dukung tanah.

    2.2.4.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan nilai kohesi (C) dan sudut geser tanah ( ), merupakan parameter

    kuat geser tanah yang diperlukan untuk analisis daya dukung tanah

    2.2.4.3 Langkah Pengerjaan

    Ada 3 macam percobaan triaxial, yakni;

    U.U. ( Unconsolidated Undrained ) test cepat

    C.U. ( Consolidated Undrained )

    C.D. ( Consolidated Drained ).

    2.2.5. CBR Laboratorium

    2.2.5.1 Teori

    CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau

    perkerasan terhadap lahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi

    yang sama.

    2.2.5.2 Maksud dan Tujuan

    Menentukan nilai CBR sebagai daya dukung tanah dengan kepadatan

    maksimum.

    2.2.5.3 Langkah Pengerjaan

    Pasang beban di atas permukaan tanah

  • Pasang piston penetrasi pada alat penekan

    Bebani dengan kecepatan 1,3 mm/menit.

    Catat beban setiap penetrasi mencapai : 0,64; 1,27; 1,91; 2,54; 5,08 dan 7,62

    mm.

    3. REKAPITULASI

    Jenis Test Parameter Test Satuan

    Kadar Air W %

    Berat Jenis Gs gr/cm3

    Atterberg Limit

    Liquid Limit (LL) %

    Plastic Limit (PL) %

    Plastisitas Indeks (PI) %

    Analisa Saringan

    Kerikil (Gravel) %

    Pasir (Sand) %

    Lanau (Silt) %

    Direct Shear Cohesi ( C ) kg/cm

    2

    Sudut Geser ( )

    Konsolidasi Angka Pori ( e ) -

    Koefisien Pemampatan ( Cv ) (cm2/det)

    Proctor Kepadatan Gr/cm

    3

    Kadar Air %

    Sondir qc Kg/cm

    2

    JHP Kg/cm2

    Kuat Tekan Bebas Kuat Tekan ( qu ) kg/cm2

    HandBor/Tes Pit Stratum Tanah -

    Permeabilitas K (koefisien permeabilitas) Cm/det

    CBR Nilai CBR %

    Triaxial Sudut Gesek Dalam ()

    Cohesi ( C ) kg/cm2

    Properties Tanah

    Berat Isi Basah () gr/cm3

    Berat Isi Kering (d) gr/cm3

    Porositas (n) %

    Derajat Kejenuhan (S) %

  • 4. KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN TANAH

    PARAMETER LOKASI

    Teluk Bogam Bumi Perkemahan Mendawai

    Nilai CBR

    Lapangan 6 15 % 10 25 % 3 5 %

    Klasifikasi

    Umum

    tanah berbutir halus yang

    terdiri dari lanau dan

    lempung

    tanah berbutir kasar yang

    terdiri dari pasir dan tanah

    berpasir

    tanah merupakan tanah

    berbutir halus

    Simbol ML /CL SP CH/OH

    Jenis Tanah

    ML adalah lanau

    inorganic, pasir sangat

    halus, pasir halus

    berlanau atau

    berlempung atau lanau

    berlempung dengan

    plastisitas rendah.

    CL adalah lempung

    inorganic yang

    mempunyai plastisitas

    lebih rendah dari rata

    rata, lempung berpasir

    atau lempung berlanau

    SP tanah pasir dengan

    ukuran butiran yang

    buruk atau pasir yang

    terdiri dari pecahan kerikil

    CH adalah lempung

    inorganik berplastisitas

    tinggi

    OH adalah lempung

    organik yang

    berplastisitas melebihi

    rata rata

    Sifat Drainase Baik Baik Buruk

    Berat Volume

    Kering

    1,60 2,00 t/m3

    1,60 1,92 t/m

    3 1,28 1,76 t/m

    3

    Kompresibilitas

    dan

    Pengembangan

    kecil sampai sedang Tidak ada Tinggi