PENYELESAIAN PERSELISIHAN

20
PENYELESAIAN PERSELISIHAN BALAI PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DI YOGYAKARTA

Transcript of PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Page 1: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

PENYELESAIAN

PERSELISIHAN

BALAI PEMERINTAHAN DESA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DI YOGYAKARTA

Page 2: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

KASUS

BALADA SURTI DAN TARJO

Surti dan Tarjo sama-sama tertarik satu sama lain. Tiap malam mereka bertemu. Mereka menyukai tempat bertemu yang memungkinkan mereka hanya berduaan. Tempat itu adalah taman, dekat lapangan. Saat berdua mereka sering lupa waktu bahkan hingga larut malam. Hal itu mengundang reaksi dan komentar warga desa. Ayah Surti terganggu dengan kasak-kusuk warga.

Dalam satu kesempatan, ayah surti meminta Tarjo menikahi Surti. Tarjo menolak karena menurutnya ia belum punya pekerjaan tetap untuk dapat menghidupi Surti. Ayah Surti marah. Tarjo ketakutan melihat wajah ayah Surti.

Page 3: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

KASUS

Balada Surti dan Tarjo

Kini buatlah 3 kemungkinan lanjutan kisah diatas yang menjadikan kisah diatas menjadi :

1. Peristiwa Biasa

2. Peristiwa Hukum

3. Kasus Hukum.

Berikan penjelasan dan alasan mengapa hal itu anda sebut demikian

Page 4: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

KASUS

Balada Surti dan Tarjo

Peristiwa biasa Tarjo meminta maaf, demikian halnya dengan Surti. Permintaan maaf keduanya meredakan kemarahan ayah Surti. Demikian akhirnya mereka berjanji untuk tak lagi berduaan ditempat yang membuat orang berpeluang menduga-duga hal buruk. Surti belajar lebih giat. Tarjo mulai berpikir untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Page 5: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

KASUS

Balada Surti dan Tarjo

Peristiwa hukum •Tarjo akhirnya mau menikah dengan Surti. •Ketika tarjo menikah dengan Surti terjadilah peristiwa hukum, yaitu perkawinan. Ketika Tarjo menikah dengan Surti, timbul akibat-akibat yang diatur hukum yang karena terjadinya perkawinan itu. Apa saja? Misalnya : kewajiban untuk memberi nafkah, pemeliharaan anak, siapa yang berhak mewaris jika ada yang meninggal atau bagaimana jika terjadi perceraian

Page 6: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

KASUS

Balada Surti dan Tarjo

Kasus hukum •Kemarahan Ayah Surti memuncak. Tarjo dipukul

beberapa kali hingga beberapa bagian dimuka menampakkan lebam. Dan Tarjo melaporkan hal ini ke Polisi

•Terjadi peristiwa hukum, dimana ayah Surti melakukan perbuatan yang dilarang undang-undang yaitu menganiaya orang. Akibat-akibat yang timbul dari penganiayaan tersebut juga diatur oleh hukum. Misalnya bagaimana orang yang menganiaya ditangkap dan diadili dan mendapatkan hukuman. Dan saat peristiwa ini dilaporkan, maka peristiwa hukum tersebut menjadi kasus hukum.

Page 7: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Peristiwa adalah Kejadian ( hal, perkara, dsb ), kejadian yang luar biasa ( menarik perhatian dsb ) Peristiwa hukum Tidak semua peristiwa, menjadi peristiwa hukum. Jika peristiwa tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban sebagai akibat hukum, maka peristiwa tersebut bukan peristiwa hukum. Akibat hukum adalah segala akibat yang timbul jika seseorang melakukan perbuatan hukum, berupa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, dimana apa saja hak dan kewajiban itu telah diatur oleh aturan hukum yang berlaku. Kasus Hukum Kasus hukum, biasanya digunakan pada sengketa hukum hukum perdata, terutama bila sengketa tersebut masuk pengadilan. Kasus hukum juga digunakan pada perkara-perkara pidana yang masuk ke kepolisian.

Page 8: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

MENGAPA PERSELISIHAN TERJADI ?

Page 9: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

JENIS KONFLIK ATAU PERSELISIHAN

Page 10: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

BENTUK PENYELESAIAN PERSELISIHAN DALAM KONTEKS HUKUM (KASUS HUKUM)

1. LITIGASI: Pengadilan 2. NON LITIGASI: Advokasi (pembelaan), Arbitrase

(perjanjian), Negosiasi dan Mediasi LITIGASI Proses penyelesaian kasus atau perselisihan melalui jalur formal yakni melalui pengadilan NON LITIGASI Proses penyelesaian kasus atau perselisihan melalui jalur nonformal atau diluar pengadilan lewat alternative penyelesaian sengketa (alternatif disputies resolution)

Page 11: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

17 of 25

KARAKTERISTIK Litigasi • Sangat formal • Pertikaian argumen dan alat bukti • Terbuka (kecuali kasus tertentu) • Hasil akhir berupa Putusan Non Litigasi • Tidak formal • Musyawarah mufakat • Tertutup • Hasil akhir berupa konsensus/kesepakatan

Page 12: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

KELEBIHAN LITIGASI

• Proses beracara yang jelas dan pasti

• Putusan menentukan siapa yang benar atau salah menurut

hukum

• Putusan dapat dilaksanakan atau dijalankan secara paksa

KELEMAHAN LITIGASI

• Proses yang berlangsung lama untuk mendapatkan putusan

final dan mengikat.

• Menimbulkan rasa ketegangan atau rasa permusuhan

diantara para pihak

• Tidak dapat dirahasiakan karena sidang terbuka untuk

umum

• Sistem adminsitrasi dan birokrasi peradilan yang berbelit-

belit dan lemah

• Putusan hakim ada kemungkinan tidak bisa diterima oleh

salah satu pihak karena dirasa tidak adal atau karena

memihak atau ada korupsi aparat hukum

Page 13: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Bentuk Penyelesaian

Kasus/Perselisihan Litigasi

I. Upaya Hukum Pidana (terkait perbuatan)

II. Upaya Hukum Perdata (terkait hungan antar

perorangan) :

- Permohonan (putusan yg bersifat

penetapan tanpa adanya sengketa)

- Gugatan (ada sengketa yg hrs

diselesaikan dan diputuskan oleh

pengadilan):

* Gugatan Biasa

* Class Action (gugatan kelompok)

* Legal Standing (hak utk mengajukan

permohonan penyelesaian di MK)

* Citizen Law Suit (gugatan warga negara)

Page 14: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Bentuk Penyelesaian kasus atau

perselisihan Non Litigasi

• Negosiasi (upaya penyelesaian melalui

perundingan scr damai/win win solution)

• Mediasi (upaya penyelesaian dengan

melibatkan pihak ketiga yg netral)

• Arbitrase (upaya penyelesaian dengan

didasarkan perjanjian)

• Lobby (upaya penyelesaian yg sifatnya

memudahkan dan menguntungkan )

• Advokasi (upaya penyelesaian yg

sifatnya pembelaan)

Page 15: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

DALAM KERJA SAMA DESA

Setiap perselisihan yang timbul dalam kerja sama Desa

diselesaikan secara musyawarah serta dilandasi semangat

kekeluargaan.

Apabila terjadi perselisihan kerja sama Desa dalam satu

wilayah kecamatan, penyelesaiannya difasilitasi dan

diselesaikan oleh camat atau sebutan lain.

Apabila terjadi perselisihan kerja sama Desa pada wilayah

kecamatan yang berbeda pada satu daerah kabupaten/kota

difasilitasi dan diselesaikan oleh bupati/walikota.

Penyelesaian perselisihan untuk kerja sama antar Desa

bersifat final dan ditetapkan dalam berita acara yang

ditandatangani oleh para pihak dan pejabat yang

memfasilitasi penyelesaian perselisihan.

Penyelesaian perselisihan untuk kerja sama Desa dengan

pihak ketiga yang tidak dapat terselesaikan dilakukan melalui

proses arbitrase sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 16: PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Page 17: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Proses arbitrase dapat menjamin kerahasiaan &

publisitas yang tidak dikehendaki, karena sifatnya

yang tertutup dan tidak konfrontatif dan

berlangsung secara kooperatif – damai.

2. Sifatnya menjurus kepada privatisasi penyelesaian

sengketa & dapat dikatakan ditujukan kepada

posisi “win-win” dan bukan kepada apa yang biasa

terjadi di pengadilan yang mempertaruhkan “win-

loose” dan banyak terjadi “jual-beli hukum”

3. Dapat memilih Arbiter tunggal/ Arbiter dari masing-

masing pihak yang dipercaya;

4. ............

Mengapa Memilih Arbitrase

Page 18: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

4. Putusan arbitrase, sesuai dengan kehendak dan

niat para pihak merupakan putusan final &

mengikat para pihak bagi Sengketa-nya;

5. Karena putusannya final dan mengikat, tata

caranya bisa cepat, tidak mahal serta jauh lebih

rendah dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan

dalam proses pengadilan.

6. Tata cara arbitrase lebih informal dan tersedianya

tata cara penyelesian kekeluargaan dan damai

(“amicable”); memberi kesempatan luas untuk

meneruskan hubungan komersial para pihak

dikemudian hari setelah berakhirnya proses

penyelesaian sengketanya.

Mengapa Memilih Arbitrase

Page 19: PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Page 20: PENYELESAIAN PERSELISIHAN

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

20