PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN...

91
PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DI KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) OLEH: DEVI CHAIRUNNISA NIM: 1111044200018 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ( A H W A L S Y A K H S I Y Y A H ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015

Transcript of PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN...

Page 1: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTORURUSAN AGAMA (KUA) DI KOTA TANGERANG

SELATAN

Skripsi

Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana

Syariah (S.Sy)

OLEH:

DEVI CHAIRUNNISA

NIM: 1111044200018

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

( A H W A L S Y A K H S I Y Y A H )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2015

Page 2: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang
Page 3: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang
Page 4: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang
Page 5: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

ABSTRAK

DEVI CHAIRUNNISA. NIM 1111044200018. PENYELENGGARAANSUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DI KOTATANGERANG SELATAN.Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam. ProgramStudi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri SyarifHidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan suscatin diKUA wilayah Kota Tangerang Selatan dan untuk mengetahui kendala yang ada diKUA Wilayah Kota Tangerang Selatan dalam melaksanakan suscatin. Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metodeyag digunakan adalah metode yuridis empiris sumber data yag dipakai adalah selaindengan mempelajari data-data dari KUA Tagerang Selatan penulis juga melakukanpenelitian dengan mewawacarai secara lagsung ke berapa kepala KUA di WilayahKota Tangerang Selatan, KUA yang dimaksud aladal KUA Ciputat, KUA Pamulang,KUA Pondok Aren dan KUA Serpong. Adapun metode analisis yang digunakanadalah metode analisis deskriptif.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan suscatin diKUA Wilayah Kota Tangerang Selatan tidak sesuai dengan Peraturan DirekturJenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ. II/491 Tahun2009. Artinya pelaksanaan kursus calon pengantindi KUA Wilayah Kota TangerangSelatan itu tidak baik dari segi materi, durasi waktu, narasumber, modul dansertifikasi itu tidak sesuai di Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam Departemen Agama Nomor DJ. II/491Tahun 2009.

Adapun yang menjadi kendala kenapa pelaksanaan suscatin di KUA WilayahKota Tangerang Selatan tidak sama dengan Peraturan Direktur Jendral BimbinganMasyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ II/491 Tahun 2009 di sebabkanoleh beberapa faktor,setidaknya ada dua faktor yang perlu digaris bawahi yaitukurangnya minat calon pengantin di KUA Wilayah Kota Tangerang Selatan karenaterkait dengan kurang minatnya calon pengantin faktor utama calon pengantin tidakdapat menghadiri kursus calon pengantin, selain itu juga faktor kurangnya dana daripemerintah terkait dengan kegiatan suscatin sehingga tidak berjalan sesuai denganPeraturan pemerintah.

Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Mesraini, M. Ag.Kata kunci : Suscatin, pelaksaan, penerapan, kendala.Bahan Pustaka : 1990 sampai dengan 2015

Page 6: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 4

D. Metodelogi Penelitian ................................................................... 5

E. Review Studi Terdahulu................................................................ 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 10

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KUA DAN SUSCATIN

A. Sejarah KUA

1. Sejarah KUA.......................................................................... 11

2. Tugas dan Fungsi KUA.......................................................... 14

3. KUA dan BP4 ........................................................................ 14

B. Kursus Calon Pengantin (Suscatin) Menurut Perundang-undangan

di Indonesia ...................................................................................

1. Pengertian Suscatin ................................................................ 17

2. Tujuan Suscatin...................................................................... 18

3. Dasar Hukum Suscatin........................................................... 20

Page 7: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

vi

BAB III PROFIL KUA DI WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN

A. KUA Ciputat ................................................................................. 28

B. KUA Pamulang .......................................................................... 34

C. KUA Pondok Aren........................................................................ 41

BAB IV IMPLEMENTASI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DEPARTEMEN AGAMA

NOMOR DJ.II/491 TAHUN 2009 TENTANG KURSUS CALON

PENGATIN DI KUA WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN

A. Pelaksanaan Suscatin di KUA Wilayah Tangerang selatan

1. KUA Ciputat .......................................................................... 47

2. KUA Pamulang ...................................................................... 50

3. KUA Pondok Aren ................................................................. 51

4. KUA Serpong......................................................................... 53

B. Analisis Terhadap Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009

Tentang kursus calon pengantin.................................................... 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................... 63

B. Saran-saran ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta

keluarga, para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa rintangan

dan hambatan yang terus menerus datang silih berganti. Berkat bantuan dan motivasi

dari berbagai pihak maka segala kesulitan dan hambatan tersebut dapat diatasi dan

tentunya dengan izin Allah SWT, serta dengan wujud yang berbeda-beda dapat

diminimalisir dengan adanya nasihat dan dukungan yang diberikan oleh keluarga dan

teman-teman penulis.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tiada

terhingga untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun

materil sehingga terselesaikannya skripsi ini. Tentunya kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta pembantu

Dekan I, II , III Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Bapak Dr. H. Abdul Halim, M.Ag. Ketua program Studi Hukum Keluarga

serta bapak Arip purqon, M.A selaku sekretaris Program Studi Hukum

Keluarga yang telah bekerja dengan maksimal.

Page 9: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

3. Ibu Dr. Hj. Mesraini, M.Ag. Sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak

membimbing, memberikan pencerahan, motivasi semangat ilmunya kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan sangat penyabar.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu-ilmu

yang tak ternilai harganya, seluruh staff dan karyawan perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum, perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

bagian tata usaha Fakultas Syariah yang telah memberikan pelayanan yang

terbaik.

5. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Herry dan ibunda

Aminah yang telah memberikan motivasi serta arahan yang tak pernah jenuh

serta tiada henti mendoakan penulis dalam menempuh pendidikan. Juga

kapada kakak-kakak penulis Hadi dan Rifki Khairi, adik tercinta Dede Abizar,

kaka ipar Desy Agusy dan Syukron Na’im S.Sy yang selalu memberikan doa,

dukungan dan semangat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran yang tiada

tara.

6. Sahabat-sahabatku yang terbaik Nabila Al Halabi, Khusnul Khotimah, Kicki

Mayanti, Nur Azizah, Intan Pratiwi S.Sy, Juniarti Harahap S.Sy, Burhanatud

Diana S.Sy dan Lia Yulianti yang telah memberikan masukan, saran, motivasi

dan menghibur penulis.

7. Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang telah

memberikan saran dan motivasi kepada penulis.

Page 10: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan banyak yang

perlu diperbaiki lebih dalam. Oleh karena itu, saran dan kritik penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan setiap pembaca dan umumnya serta menjadi amal baik di sisi Allah

SWT. Semoga setiap bantuan, do’a, motivasi yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 30 september 2015

Devi Chairunnisa

Page 11: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia serta kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.1 Tujuan

perkawinan untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal tersebut senada

dengan penjelasan Allah SWT dalam Q.S. Ar-Rum ayat 21 :

).٢١: الروم(

Artinya: “Dan diantara tanda-tanda Kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakanuntukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung danmerasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasihdan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benarterdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S. Ar-Ruum:21)

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga bahagia dan kekal

tersebut adalah dengan dilaksanakannya Kursus Pra Nikah atau Kursus Calon

Pengantin (Suscatin). Kursus Pra Nikah atau Kursus Calon Pengantin (Suscatin)

itu merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Agama No. 30 Tahun 1977

tentang Badan Penasehatan Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4). Satu-

satunya badan penunjang sebagian tugas Departemen Agama dalam bidang

Penasehatan Perkawinan, Perselisihan Rumah Tangga dan Perceraian. Ini tetap

1 UU Perkawianan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

Page 12: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

2

berlanjut sampai sekarang. Berdasarkan MUNAS BP4 Jakarta 14-17 Agustus

2004 dalam Pasal 5 disebutkan bahwa tujuan BP4 adalah untuk mempertinggi

mutu perkawinan guna mewujudkan keluarga sakinah menurut ajaran Islam,

salah satunya melalui program Kursus Pra Nikah. Kurus Pra Nikah ini

mempunyai tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang

kehidupan rumah tangga/keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah,

mawaddah, warrahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan

kekerasan dalam rumah tangga”.2

Selanjutnya dalam Peraturan Direkur Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 diinstruksikan bahwa

setiap calon pengantin harus mengikuti Kursus Pra Nikah atau Kursus Calon

Pengantin. Penyelenggara Kursus Calon Pengantin adalah Badan Penasehatan,

Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) atau Badan dan lembaga lain yang

telah mendapat Akreditasi dari Departemen Agama.3

Materi Kusus Calon Pengantin meliputi:

a). Tatacara dan prosedur perkawinan (2 jam)

b). Pengetahuan agama (5 jam)

c). Peraturan Perundangan di bidang perkawinan dan keluarga (4 jam)

d). Hak dan kewajiaban suami istri (5 jam)

e). Kesehatan (Reproduksi sehat) (3 jam)

2 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Nomor DJ.II/372Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kurus Pra Nikah, h. 4

3 Pasal 4 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama.

Page 13: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

3

f). Manajemen Keluarga (3 jam)

g). Psikologi perkawinan dan keluarga (2 jam)

Materi Kursus Catin diberikan sekurang-kurangnya 24 jam pelajaran.

Kursus Calon Pengantin tersebut dilakukan dengan metode ceramah, dialog,

simulasi dan studi kasus. Sedangkan Narasumber terdiri dari konsultan

perkawinan dan keluarga sesuai keahlian yang dimiliki. 4

Dengan demikian dapat dipahami bahwa sesungguhnya tujuan dari

suscatin adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang

kehidupan rumah tangga/keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah,

mawaddah dan rahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan

kekerasan rumah tangga.5

Persoalannya adalah apakah diterapkan atau tidak peraturan yang sudah

ada oleh pemerintah di KUA tingkat Kecamatan Kota Tangerang Selatan, karena

program suscatin sangat penting untuk diketahui oleh kalangan public khususnya

para calon pasangan pengantin, karena program suscatin memiliki manfaat yang

sangat besar.

Penelitian ini akan dijabarkan dalam sebuah skripsi dengan judul:

“Penyelenggaraan Suscatin oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kota

Tangerang Selatan”.

4 Pasal 3 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama.

5 Pasal 2 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama.

Page 14: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

4

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk mempersempit dan mempermudah penelitian serta memperjelas

pokok-pokok masalah yang akan dibahas dan diuraikan dalam skripsi ini,

maka penulis membatasi masalah tersebut pada penyelenggaraan suscatin di

KUA Wilayah Tangerang Selatan pada tahun 2014 yaitu meliputi KUA

Ciputat, KUA Pamulang, KUA Pondok Aren dan KUA serpong .

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah ini dapat dirinci dalam beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

a). Bagaimanakah pelaksanaan suscatin yang dilakukan di KUA Wilayah

Kota Tangerang Selatan dalam Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat

Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 ?

b). Apakah kendala yang dihadapi KUA Wilayah Kota Tangerang Selatan

dalam menerapkan peraturan tentang suscatin dan bagaimanakah

solusinya?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan suscatin di KUA Wilayah

Kota Tangerang Selatan.

Page 15: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

5

b. Untuk mengetahui kendala yang ada di KUA Wilayah Tanggerang

Selatan dalam menerapkan peraturan tentang suscatin dan solusinya.

2. Manfaat Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengharapkan beberapa manfaat

atau kegunaan yang dapat diperoleh, diantaranya:

a. Untuk petugas KUA penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan lebih banyak tentang pelaksanaan suscatin yang efektif.

b. Untuk Kementerian Agama RI, khususnya Direktur Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009.

c. Untuk membuka wawasan masyarakat mengenai pentingnya suscatin

bagi para calon pengantin.

D. Metologi Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah KUA Wilayah Kota Tangerang Selatan. di

KUA Wilayah Kota Tangerang Selatan ada 6 KUA, 2 diantaranya Ciputat

Timur dan Serpong Utara, baru berdiri yaitu pada bulan April sedangkan

yang saya teliti hanya 4 KUA aja karena meneliti suscatin di tahun 2014.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode yuridis empiris.

Penelitian ini bertitik tolak pada data primer dan pada umumnya mencari

Page 16: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

6

jawaban terhadap kesenjangan antara hukum yang seharusnya (das sollen)

dengan hukum kenyataanya (das sein).6

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan penulis yaitu:

a). Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, kemudian

data-data pelaksanaan suscatin yang diperoleh dari KUA serta survey

yang penulis lakukan terhadap KUA Ciputat, KUA Pamulang, KUA

Pondok Aren, dan KUA Serpong. Selain itu Peraturan Direktur Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491

Tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin juga di jadikan data primer

dalam penelitian ini.

b). Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dengan jalan

mengadakan studi kepustakaan atas pembahasan yang berhubungan

dengan masalah yang diajukan yang memberikan penjelasan tentang

bahan data primer.7 Data ini bersifat pelengkap diperoleh dari tulisan-

6 Yayan Sopyan, Buku Ajar: Pengantar Metodologi Penelitian, (t.t, 2010), h.327 Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , (Jakarta :Lembaga

Penelitian UIN akarta dengan UIN Jakarta Press,2006) h. 45

Page 17: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

7

tulisan berbagai referensi pada saat kuliah serta sumber tertulis lainnya

yang relevan dengan penelitian ini seperti jurnal,website dan lain-lain.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis, karena

tujuan dari penelitian mendapatkan data. Bila dilihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data menggunakan:

a). Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan

atau peristiwa pada waktu lalu,seperti jurnal dan leteratur-leteratur.8

Disini penulis melakukan studi dokumentasi terhadap objek yaitu

lembaga KUA Wilayah Kota Tangerang untuk data jumlah pernikahan

yang terjadi dan data jumlah pengantin yang mengikuti kursus calon

pengantin (suscatin) pada tahun 2014. Serta dokumentasi tentang

pelaksanaan suscatin pada masing-masing KUA tersebut.

b). Wawancara

Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai

pelaksanaan suscatin, pada masing-masing wilayah Kecamatan maka

penulis melakukan wawancara langsung secara mendalam dengan para

narasumber yang ada di Wilayah Kota Tangerang Selatan yaitu Kepala

KUA Ciputat, Penghulu KUA Pamulang, Kepala KUA Pondok Aren

dan Kepala KUA Serpong. Sedianya untuk KUA Pamulang pun penulis

8 W.Gub. Metode Penelitian. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.2002.h 123

Page 18: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

8

berencana mewawancarai kepala KUA nya langsung, hanya saja karena

acara lain diluar kantor sehingga dialihkan ke penghulu KUA Pamulang

saja. Adapun metode wawancara yang di pakai adalah wawancara

secara struktural, yaitu wawancara yang dilakukan oleh dua pihak,

antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan beberapa

pertanyaan yang telah disiapkan melalui catatan yang disiapkan oleh

pewawancara.9

5. Alat Analisis Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengggunakan teknik analisis data

dengan cara menganalisis dan mengambil kesimpulan dari seluruh data yang

diperoleh penulis dari wawancara dan keperpustakaan yang diseleksi dan

disusun, kemudian penulis melakukan klasifikasi data bertujuan untuk

menyusun data berdasarkan bagian-bagian kategori tertentu karena data ini

bersifat kualitatif maka teknik yang digunakan ialah metode analisis

deskriptip maksudnya data-data tersebut akan tersaji dalam bentuk uraian.

Uraian-uraian tersebut berdasarkan data-data yang didapatkan selama

penelitian berlangsung di KUA Wilayah Tangerang Selatan.

9 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya) h. 233.

Page 19: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

9

E. Review Studi Terdahulu

Untuk memudahkan dan meyakinkan pembaca bahwa penulis tidak

malakukan plagiasi atau duplikasi maka penulis menjabarkan review studi

terdahulu dalam bentuk table berikut ini:

No Identitas Metodelogi Penelitian Substansi1. Maulana Ramadhan,

(2012) KonsentrasiAdministrasiKeperdataan Islam,dengan skripsinya yangBerjudul “Peran BP4dalam MeminimalisirTerjadinya Perceraian

Menggunakan metodeKualitatif yaitu metodeberhubungan denganlapangan atau kenyataan

Peran BP4 dalammeminimalisir terjadinyaperceraian, lebih cenderunghanya membahas tugasdan wewenang BP4 itusendiri dan dari situ dapatdilihat peranan BP4 dalammeminimalisir terjadinyaperceraian.

2 Maman Faturokhman,(2011) KonsentrasiAdministrasiKeperdataan Islam,“Kursus Pra Nikah:Teori dan Prakteknya diKUA KecamatanPesawan,KabupatenKuningan Jawa Barat”

Menggunakan MetodeKualitatif atau lapangan

mengulas tentang teori danprakteknya di KUA tersebut,dan lebihmenitik beratkan padakorelasi KursusPra Nikah,terhadap Pembentukankeluarga Sakinah.

Sedangkan skripsi saya lebih melihat dari bagaimana penyelenggaraan

Kursus calon pengantin di KUA Wilayah Kota Tangerang Selatan yang meliputi

4 KUA yaitu : KUA Ciputat, KUA Pamulang, KUA Pondok Aren dan KUA

Serpong, sebagai salah satu program yang diberikan kepada para calon

pengantin, guna memberikan pemahaman tentang keluarga sakinah. Apakah

penyelenggaraan kursus calon pengantin itu sesuai dengan Peraturan Direktur

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491

Page 20: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

10

Tahun 2009 atau tidak serta, kendala-kendala apa yang dihadapi dalam

penerapan peraturan suscatin tersebut dan bagaimana solusinya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah penambahan dan penulisan pada skripsi ini,

maka penulis mengklasifikasikan permasalahan dalam beberapa bab dengan

sistematika sebagai berikut:

Bab I : Berisi PENDAHULUAN yang memuat latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metologi penelitian, riview studi terdahulu, sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan umum tentang KUA dan suscatin, yang menguraikan tugas dan

kewenangan KUA, sejarah KUA, tugas dan fungsi KUA, KUA dan BP4,

Kursus calon pengantin (suscatin) menurut Perundang-undangan di

Indonesia, pengertian suscatin, tujuan suscatin, dasar hukum penerapan

suscatin, dan pelaksanaan suscatin.

Bab III : Profil KUA di Wilayah Kota Tangerang Selatan, yang terdiri dari profil

KUA Ciputat, KUA Pamulang, KUA Pondok Aren, KUA Serpong.

Bab IV: Implementasi tentang kursus calon pengantin di KUA Wilayah Tangerang

Selatan, yang akan menganalisis bagaimana pelaksanaan suscatin di KUA

Wilayah Kota Tangerang Selatan, KUA Ciputat, KUA Pamulang, KUA

Pondok Aren, kendala dan solusinya.

Bab V: Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 21: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

11

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG KUA DAN SUSCATIN

A. Tugas dan Kewenangan KUA

1. Sejarah KUA

Jauh sebelum bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya

pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah mempunyai lembaga

kepenghuluan yaitu semenjak berdirinya Kesultanan Mataram. Pada saat itu

Kesultanan Mataram telah mengangkat seseorang yang diberi tugas dan

wewenang khusus di bidang kepenghuluan. Pada masa Pemerintahan

Kolonial Belanda, Lembaga Kepenghuluan sebagai lembaga swasta yang

diatur dalam suatu Ordonansi, yaitu Huwelijk Ordonantie S. 1929 No. 348 jo

S. 1931 No. 467, Vorstenlandsche Huwelijk Ordonantie S. 1933 No. 98 dan

Huwelijs Ordonantie Buetengewesten S 1932 No. 482. Untuk Daerah

Vorstenlanden dan seberang diatur dengan Ordonansi tersendiri. Lembaga

tersebut di bawah pengawasan Bupati dan penghasilan karyawannya

diperoleh dari hasil biaya nikah, talak dan rujuk yang dihimpun dalam kas

masjid.1

Kemudian pada masa Pemerintah Pendudukan Jepang, tepatnya

pada tahun 1943 Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia mendirikan

Kantor Shumubu (KUA) di Jakarta. Pada waktu itu yang ditunjuk sebagai

1 Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: 2014), h. 47

Page 22: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

12

Kepala Shumubu untuk wilayah Jawa dan Madura adalah KH. Hasyim

Asy’ari pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan pendiri

Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Sedangkan untuk pelaksanaan tugasnya, KH.

Hasyim Asy’ari menyerahkan kepada putranya K. Wahid Hasyim sampai

akhir pendudukan Jepang pada bulan Agustus 1945.2

Sesudah merdeka, Menteri Agama H. M. Rasjidi mengeluarkan

Maklumat No. 2, tanggal 23 April 1946 yang isi maklumat tersebut

mendukung semua lembaga keagamaan dan ditempatkan ke dalam

Kementrian Agama.3

Departemen Agama adalah departemen perjuangan. Kelahirannya

tidak dapat dipisahkan dengan dinamika perjuangan bangsa. Pada saat

bangsa ini berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru saja

diproklamirkan, maka lahirlah Kementrian Agama. Pembentukan

Kementrian Agama tersebut selain untuk menjalankan tugasnya sebagai

penanggungjawab realisasi Pembukaan UUD 1945 dan pelaksanaan pasal 29

UUD 1945, juga sebagai pengukuhan dan peningkatan status Shumubu

(Kantor Urusan Agama Tingkat Pusat) pada masa penjajahan Jepang.4

2 Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: 2014), h. 47

3 Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: 2014), h. 47

4 Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: 2014), h. 47

Page 23: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

13

Berdirinya Departemen Agama Republik Indonesia, tepatnya pada

tanggal 3 Januari 1946. yang tertuang dalam Penetapan Pemerintah No.

1/SD Tahun 1946 tentang Pembentukan Kementrian Agama, dengan tujuan

Pembangunan Nasional yang merupakan pengamalan sila Ketuhanan Yang

Maha Esa. Dengan demikian, agama dapat menjadi landasan moral dan etika

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman dan

pengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya

masyarakat Indonesia yang religius, mandiri, berkualitas sehat jasmani

rohani serta tercukupi kebutuhan material dan spiritualnya.5

Guna mewujudkan maksud tersebut, maka di daerah dibentuk suatu

Kantor Agama. Untuk di Jawa Timur sejak tahun 1948 hingga 1951,

dibentuk Kantor Agama Provinsi, Kantor Agama Daerah (Tingkat

Karesidenan) dan Kantor Kepenghuluan (Tingkat Kabupaten) yang

merupakan perpanjangan tangan dari Kementrian Agama Pusat bagian B,

yaitu : bidang Kepenghuluan, Kemasjidan, Wakaf dan Pengadilan Agama.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan terbitnya Keputusan

Menteri Agama (KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan

Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan, maka Kantor Urusan Agama

(KUA) berkedudukan di wilayah Kecamatan dan bertanggung jawab kepada

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yang dikoordinasi oleh

5 Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: 2014), h. 47

Page 24: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

14

Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan

Agama Islam dan dipimpin oleh seorang Kepala, yang tugas pokoknya

melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota di

bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan. Dengan demikian,

eksistensi KUA Kecamatan sebagai institusi pemerintah dapat diakui

keberadaannya, karena memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan

bagian dari struktur pemerintahan di tingkat Kecamatan.6

2. Tugas dan Fungsi KUA

Tugas Kantor Urusan Agama (KUA) adalah Unit Pelaksana Teknis

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam yang bertugas

melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementrian Agama Kabupaten atau

Kota di bidang urusan agama Islam.7

Fungsi KUA :

a. Pelaksana pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah

dan rujuk.

b. Penyusunan sistismatik, dokumentasi dan pengelolaan sistem

informasi manajemen KUA

c. Pelaksaan Tata Usaha dan Rumah Tangga KUA

d. Pelayanan Bimbingan Keluarga Sakinah

6 Melia Fitri, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: 2014), h. 47

7 Sumber data ini diperoleh dari poster yang berada di KUA Pondok Aren, dilihat pada tanggal4 September 2015

Page 25: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

15

e. Pelayanan Bimbingan Kemasjidan

f. Pelayanan Bimbingan Pembinaan Syariah

g. Serta penyelenggaraan fungsi lain di bidang Agama Islam yang di

tugaskan oleh Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten atau

kota

3. KUA DAN BP4

Berdasarkan keputusan Menteri Agama nomor 571 tahun 2001

tentang penataan organisasi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamataan

adalah melakukan sebagian tugas Kementerian Agama kantor kabupaten

dibidang urusan agama Islam dan wilayah Kecamatan. Kantor Urusan

Agama (KUA) .8

Sedangkan badan penasehatan, pembinaan dan pelestarian

perkawinan (BP4) adalah merupakan organisasi profiseonal yang bersifat

sosial keagamaan sebagai mitra kerja Departemen Agama dalam

mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, berdasarkan Islam

dan pancasila. Tujuan BP4 untuk mempertinggi mutu perkawinan guna

mewujudkan keluarga sakinah menurut ajaran agama Islam untuk

mencapai masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri, bahagia,

sejahtera, material, dan spiritual.

8 Hasil MUNAS BP4 ke XIV/2009 Jakarta,1-3 Juni 2009

Page 26: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

16

Untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut pada pasal 4 dan 5

BP4 mempunyai upaya dan usaha sebagai berikut :

1. Memberikan bimbingan, penasehatan dan penerangan mengenai nikah,

talak, cerai, rujuk kepada masyarakat baik perorangan maupun

kelompok

2. Memberikan bimbingan tentang peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan keluarga

3. Memberikan bantuan mediasi kepada para pihak yang berpekara di

Pengadilan Agama

4. Memberikan bantuan advokat dalam mengatasi masalah perkawinan,

keluarga dan perselisihan rumah tangga di Pengadilan Agama

5. Menunjukan terjadinya perselisihan serta perceraia, poligami yang

tidak bertanggung jawab, pernikahan di bawah umur dan pernikahan

tidak tercatat

6. Bekerja sama dengan instansi, lembaga dan organisasi yang memiliki

kesamaan tujuan baik di dalam maupun di luar negeri

7. Menerbitkan dan menyebarluaskan majalah perkawinan dan keluarga,

buku, brosur, dan media elektronik yang dianggap perlu

8. Menyebarkan kursus calon pengantin, penataran/pelatihan, diskusi,

seminar dan kegiatan-kegiatan sejenis yang berkaitan dengan

perkawinan dan keluarga

Page 27: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

17

9. Menyebarkan pendidikan keluarga untuk meningkatkan penghayatan

dan pengenalan nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlakul karimah

dalam rangka membina keluarga sakinah.

10. Berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral yang bertujuan membina

keluarga sakinah

11. Meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga

12. Upaya dan usaha lain yang dipandang bermanfaat untuk kepentingan

organisasi serta bagi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.9

KUA dan BP4 memiliki keterkaitan yang sangat erat, karena mereka

sama-sama memiliki tujuan untuk mewujudkan keluarga yang sakinah,

mawadah dan warrahmah.

B. Kursus Calon Pengantin (Suscatin) Menurut Perundang-undangan di

Indonesia

1. Pengertian Suscatin

Suscatin adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman dan

keterampilan dalam waktu singkat kepada catin tentang kehidupan rumah

tangga atau keluarga.10Pasangan yang melakukan catin adalah laki-laki

Muslim dan perempuan muslimah yang akan menjalani kehidupan

rumahtangga dalam suatu ikatan pernikahan.11

9 Hasil MUNAS BP4 ke XIV/2009 Jakarta, 1-3 Juni 200910 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ.

II/372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 1 ayat 2

11 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ.II/372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 1 ayat 1

Page 28: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

18

Suatu pasangan yang akan menikah pasti ingin menjadikan

keluarganya menjadi keluarga sakinah.Yang dimaksud dengan keluarga

sakinah adalah keluarga yang didasarkan atas perkawinan yang sah, mampu

memenuhi hajat spiritual dan material secara serasi dan seimbang, diliputi

suasana kasih sayang antara internal kelurga dan lingkungannya, mampu

memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan,

ketakwaan dan akhlaqul karimah.12

Sebagian orang masih banyak yang bingung antara kursus calon

pengantin dengan kursus pra nikah padahal dua hal itu berbeda. Kursus

calon pengantin adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan yang difokuskan kepada calon pengantin yang akan

melangsungkan perkawinan dalam waktu dekat. Sedangkan kursus pra nikah

adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan

penumbuhan kesadaran kepada remaja usia nikah tentang kehidupan rumah

tangga dan keluarga.13 Tampak perbedaannya bahwa pra nikah tersebut

bukan hanya untuk calon pengantin saja melainkan untuk orang yang sudah

masuk usia nikah seperti anak sekolah SMA, mereka-mereka ini sudah perlu

untuk diberikan pemahaman tentang keluarga atau rumah tangga, bagaimana

12 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ.II/372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 1 ayat 3

13 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ.II/372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, h. 3

Page 29: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

19

dalam menjalani biduk rumah tangga yang baik sehingga dapat tercipta

keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah di kemudian hari.

2. Tujuan Suscatin

Tujuan suscatin adalah untuk meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga atau keluarga dalam

mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah serta mengurangi

angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga.14

Tujuan suscatin ini sejalan dengan tujuan perkawinan seperti yang

dicantumkan dalam Undang-undang. Dalam Undang-undang perkawinan di

Indonesia disebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara

seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia serta kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa.15

Begitu juga, tujuan tersebut sesuai dengan panduan ayat Al-Qur’an

Surat Ar-Rum ayat 21 disebutkan bahwa:

).٢١: الروم(

Artinya: “Dan diantara tanda-tanda Kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakanuntukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

14 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ.II/372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 2

15 UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

Page 30: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

20

dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramurasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S.Ar-Ruum:21)

Agar tujuan itu tercapai maka dilakukan suscatin, yang diharapkan

dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan calon suami istri tentang

kehidupan rumah tangga atau keluarga dalam mewujudkan keluarga

sakinah, mawaddah, dan rahmah serta mengurangi angka perselisihan,

perceraian, dan kerasan dalam rumah tangga.

3. Dasar Hukum Penetapan Suscatin

Dalam peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam tentang kursus

calon pengantin Nomor DJ.sII / 2009 tanggal 10 Desember 2009 yang

berwenang menyelenggarakan kursus calon pengantin adalah Badan

Penasehatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinaan (BP4) atau Badan

dan lembaga lain yang telah mendapat Akredritasi dari Kementerian Agama.

Merujuk kepada peraturan Direktur Jendral (Dirjen) tersebut maka

kegiatan suscatin sesungguhnya dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga

sakinah, mawaddah, dan rahmah. Selain itu, mengurangi angka perselisihan,

perceraian.

Adapun dasar hukum yang menjadi dasar penetapan kursus calon

pengantin adalah :

1. UU Nomor I Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Page 31: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

21

Pasal 1 bab 1 Undang-undang Tahun 1974 “ Pernikahan ialah ikatan

lahir batin antara seseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami

isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.

2. UU Nomor 10 Tahun 1992.Tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera.

Pasal 4 ayat (2) dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan kualitas

keluarga. Agar terciptanya keluarga yang bahagia.

3. Keputusan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1999, tentang Pembinaan

Keluarga Sakinah.16 Poin ke dua program utama pembinaan gerakan

keluarga sakinah adalah menanamkan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan

dan akhlaq mulia melalui pendidikan agama di lingkungan keluarga,

masyarakat dan pendidikan formal, pemberdayaan ekonomi umat,

pembinaan gizi, kesehatan, sanitasi lingkungan dan pencegahan

penularan HIV / AIDS serta penyakit berbahaya lainnya.

4. Keputusan Menteri Agama (KMA) No.477 tahun 2004 , tentang

pemberian wawasan tentang perkawinan dan rumah tangga kepada

calon pengantin melalui kursus calon pengantin.

16 Kanwil Depag Provinsi Jawa Tengah, Pembinaan Keluarga Sakinah dan Gerakan Sadarzakat, Semarang ,2000, h. 2

Page 32: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

22

5. Surat Edaran Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (SE Dirjen

Bimas Islam) Nomor. DJ.II/PW.01/1997/2009 tentang kurus calon

Pengantin.17

Kursus Catin dilakukan dengan metode ceramah, dialog, simulasi,

dan studi kasus. Sedangkan materi Kursus Catin diberikan sekurang-

kurangnya 24 jam pelajaran. Materi Kursus Catin ini meliputi:

1. Tatacara dan prosedur perkawinan (2 jam)

Tata cara dan prosedur perkawinan merupakan tahapan yang harus

dijalankan oleh calon pengantin meliputi persyaratan-persyaratan yang

bersifat administrasi.Yang menjadi narasumber ini adalah dari Kantor

Urusan Agama, dengan waktu 2 (jam) pelajaran.Adapun materi-

materinya antra lain:

Persyaratan Administrasi:

a. Meminta surat keterangan dari Desa/ Kelurahan masing-masing :

1) Keterangan untuk Nikah (Model N1)

2) Keterangan asal usul (Model N2)

3) Surat persetujuan mempelai (Model N3)

4) Surat Keterangan Orng Tua (Model N4)

5) Surat pemberitahuan untuk menikah (Model N7)

b. Menyerahkan foto 2X3, 3 lembar

c. Foto copy KTP dan Kartu Keluarga (KK)

17 BP4. Majalah Perkawinan dan Keluarga ,No .452/xxxv 111/2010, h.4

Page 33: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

23

2. Pengetahuan agama (5 jam)

3. Peraturan Perundangan di bidang perkawinan dan keluarga (4 jam)

4. Hak dan kewajiban suami Istri (5 jam)

5. Kesehatan (Repruduksi sehat) (3 jam)

6. Manajemen keluarga (3 jam)

7. Psikologi perkawinan dan keluarga (2 jam )18

Ada dua tujuan yang ingin di capai dalam pemberian materi dalam

peraturan di setiap sesi yang akan diberikan kepada suscatin diantaranya

adalah :19

Sesi I : Akad Nikah

Tujuan Umum :

Agar perseta memahami atau mengenal tentang tata cara pelaksanaan

akad nikah secara detail.

Tujuan Khusus :

a. Peserta mampu menjabarkan rangkaian tata cara pelaksanaan akadnikah.

b. Peserta mampu melakukan koordinasi yang baik dengan instansiterkait untuk pelaksanaan program agar sukses di masyarakat.

Sesi II : Hukum Perkawinan

Tujuan Umum :

18 Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ.II/372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 3

19 Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji Departemen Agama RI ,Modul TOT Kursus CalonPengantin (Jakarta Departemen Agama RI Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah DirjenBimas Islam, 2000), h. 3

Page 34: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

24

Agar peserta dapat mengetahui atau mengenal hukum perkawinan dan

mengamalkan kepada orang lain.

Tujuan khusus :

a. Peserta mampu menjabarkan hukum perkawinan secara rinci danmenyampaikan tujuan dari perkawinan yang dimaksud (menurutajaran Islam).

b. Peserta mampu mengidentifikasi masalah yang timbul dari perkawinandan mengantisipasi upaya pemecahan masalah.20

Sesi III : Reproduksi Sehat

Tujuan Umum :

Peserta mengetahui dan memahami aspek-aspek kesehatan reproduksi

serta penyakit-penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan

kelamin atau seksual seksual serta kaitannya dengan HIV atau Aids.

Tujuan khusus :

a. Peserta mampu menjelaskan anatomi dan fungsi alat repoduksimanusia.

b. Peserta mampu menjelaskan perubahan-perubahan biologis yangterjadi pada masa akil baliqh atau remaja.

c. Peserta mampu menjelaskan mengenai proses kehamilan.d. Perta mampu menjelaskan perilaku seksual yang sehat dan benar.e. Peserta mampu menjelaskan perilaku yang berisiko dan akibat yang

akan di timbulkannya.f. Peserta mampu menjelaskan penyebab dan gejala penyakit-penyakit

yang ditularkan melalui hubungan kelamin atau seksual yang banyakterjadi di masyarakat.

g. Peserta mampu menjelaskan kaitan erat antara PMS dengan HIV atauAIDS.

h. Peserta mampu menjelaskan upaya pencegahan atau menghindariPMS.

Sesi IV : Psikologi Perkawinan

20 Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji Departemen Agama RI, Modul TOT Kursus CalonPengantin, h. 22

Page 35: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

25

Agar peserta memahami arti dari psikologi sebagai ilmu sehubungan

dengan tingkah laku manusia pada umumnya maupun yang

bersangkutan dengan perkawinan pada khususnya.

Tujuan khusus :

a. Peserta mampu menjabarkan arti psikologi kaitannyan denganpsikologi perkawinan.

b. Peserta mampu menjelaskan faktor-faktor esensial antara lain :kesiapan secara fisik, kematangan secara mental, dan kematangansecara social.

c. Mampu melakukan kordinasi yang baik dengan kerjasama dalampelaksanaan program bersama instansi terkait.

Sesi V : Problematika yang muncul dalam keluarga

Tinjauan umum :

Agar peserta dapat memahami sekaligus menjabarkan hal-hal yang

memungkinkan akan menimbulkan problematika dalam keluarga.

Tujuan khusus :

a. Peserta dapat menjelaskan dengan rinci faktor-faktor problematikayaitu : cemburu yang berlebihan, ekonomi yang kurang memadai,perselingkuhan, dan akhlak yang buruk.

b. Mampu mengidentifikasi masalah sekaligus memberi solusi yangterbaik.

c. Mampu melakukan kordinasi dan kerjasama yang baik dengan instansiterkait pelaksanaan program.

Sesi VI : Penanaman nilai-nilai keamanaan, ketaqwaan, dan akhlaqul karimah.

Tinjauan umum :

Menanamkan, mengamalkan, dan menghayati nilai-nilai keimanan

ketaqwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan keluarga, masyarakat,

Page 36: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

26

berbangsa dan bernegara melalui pendidikan agama dan pendidikan

formal.

Tujuan khusus:

a. Agar peserta bias menanamkan, mengamalkan dan menghayati nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia pada dirinya dankeluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Agar peserta menjadi tauladan dalam keluarga dan masyarakat.

Sesi VII : Tuntutan Ibadah

Tujuan umum :

Agar peserta memahami atau menghayati tuntutan ibadah dalam Islam

beserta manfaat dari segala aturan yang terkandung pada ajaran Islam.

Tujuan khusus :

a. Peserta mampu menerima dan melaksanakan tuntutan ibadah yangmenjadi aturan dalam agama Islam.

b. Peserta mampu meningkatkan ilmu dan mencari aturan-aturan yangterkandung dalam al-Qur’an serta mengamalkan dan mampumenjelaskan kepada masyarakat.

c. Peserta mampu menjelaskan tentang rukun Islam secara rinci dan jelasserta mengamalkannya.

Sesi VIII : Pendidikan agama dalam keluarga

Tujuan umum :

Agar peserta memahami atau menghayati tentang pengembangan dan

pengenalan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlakul karimah

dalam kehidupan keluarga dan lingkungannya.

Tujuan khusus :

a. Mampu menciptakan kesejukan dalam berkeluarga.b. Peserta mampu meningkatkan ukhuwah Islamiyah.c. Mampu menurunkan angka kriminalitas.d. Menurunkan angka perkelahian atau tauran pelajar.

Page 37: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

27

Butiran-butiran yang diberikan dengan mudah dapat diterima oleh

masing-masing calon pengantin karena mereka dalam keadaan senang,

suka sama suka. Namun, ada pula yang menjadi sulit menerima

nasehat bila perkawinan itu ada unsur keterpaksaan atau harus

dilakukan sebagai pertanggung jawaban terhadap perbuatan yang

terlanjur dilakukan sebelumnya. Bahkan mereka sama sekali tidak mau

menerima atau tidak ingin sama sekali menerima nasehat.21

21 Departemen Agama, Pedoman konseling perkawinan, ( Jakarta: Depag RI, Direktur JendralBimbingan Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2004),h.41

Page 38: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

28

BAB III

PROFIL KUA DI WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN

A. KUA Ciputat

1. Kondisi Umum KUA Ciputat

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat adalah salah satu unit

kerja Kementerian Agama Kantor Kota Tangerang Selatan yang bertugas

melaksanakan sebagian tugas Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan di

bidang urusan agama Islam dalam wilayah Kecamatan Ciputat, dan

Kecamatan Ciputat Timur yang berada pada wilayah Pemerintah Kota

Tangerang Selatan. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat

beralamat di jalan H.Usman Nomor 2 Ciputat Kota Tangerang Selatan. 1

2. Geografis KUA Kecamatan Ciputat

Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciputat terletak dibagian tengah Kota

Tangerang Selatan tepatnya di Kelurahan Cipayung Kecamatan Ciputat, yang

mana Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciputat dalam melaksanakan

pelayanan masyarakat, melayani masyarakat Kecamatan Ciputat dan

Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yang terletak dibagian

Timur Propinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106,40° sampai dengan

106’46° Bujur Timur dan 06,16° sampai dengan 06’20 Lintang Selatan dan

1 Profil KUA Kecamatan Ciputat, h.1

Page 39: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

29

secara administratif melayani 2 kecamatan dengan 13 kelurahan, dengan luas

wilayah ± 3381 Ha.

Batas wilayah kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciputat adalah

meliputi wilayah Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Ciputat Timur dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta di kecamatan

Pesangrahan dan Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta di Kecamatan

Cilandak dan Provinsi Jawa Barat di Kota Depok, Kecamatan Limo.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan.

Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Serpong dan Kecamatan

Pondok Aren Kota Tangerang Selatan.

Wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur berbatasan dengan

Provinsi DKI Jakarta dan Propinsi Jawa barat di kota Depok dibatasi dengan

batas alam yaitu kali Pesangrahan. Jadi Kecamatan Ciputat dan Kecamatan

Ciputat Timur merupakan kawasan penyangga ibukota.

Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur adalah merupakan dataran rendah

dengan topografi yang relative datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-3 %

sedangkan ketinggian wilayah antara 0-25m dari permukaan laut.

Page 40: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

30

3. Tugas Pokok dan Fungsi KUA Ciputat

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001

tentang Penataan organisasi Kantor Urusan agama Kecamatan, adapun tugas

pokok Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat adalah

melaksanakan sebagian tugas Kementerian Agama Kantor Kota Tangerang

Selatan di bidang urusan agama Islam dalam wilayah Kecamatan Ciputat dan

Kecamatan Ciputat Timur. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat

dipimpin oleh seorang kepala yang mempunyai tugas dan fungsi sebagaimana

termaktub dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 477 Tahun 2004 Tentang

Pencatatan nikah pasal 2 ayat 1 sebagai berikut :

Menyelenggarakan statistic dan dokumentasi

Menyelenggarakan surat menyurat, pengurusan surat, kearsipan, dan

rumah tangga KUA

Melakukan pembinaan kepenghuluan, keluarga sakinah, ibadah sosial,

pangan halal, kemitraan, zakat, wakaf, ibadah haji, dan kesejahteraan

keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Direktur Jenderal

Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

Mengatur pola kerja para penghulu yang berada di lingkungan wilayah

kerjanya.

Page 41: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

31

Kepala KUA Kecamatan Ciputat dalam pelaksanaan tugasnya

memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan kantor dalam bentuk

bimbingan serta petunjuk pelaksanaan (juklak) masing-masing staff, dengan

mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung

jawab kepada Kepala kementerian Agama Kantor Kota Tangerang Selatan.

4. Visi & Misi KUA Kecamatan Ciputat

Untuk melaksanakan tugas di atas, Kantor Urusan Agama Kecamatan

mengacu pada visi dan misi Direktorat Urusan Agama Islam. Visi Direktorat

Urusan Agama Islam adalah “Seluruh keluarga muslim Indonesia bahagia

dan sejahtera baik material maupun spiritual yang mampu memahami,

mengamalkan dan menghayati nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlakul

karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Sedangkan misi yang dirumuskan Direktorat Urusan Agama Islam adalah

“Meningkatkan pelayanan prima dalam pencatatan pernikahan,

pengembangan keluarga sakinah, pembinaan jaminan produk halal,

pembinaan ibadah sosial dan kemitraan umat Islam”.2

Adapun visi KUA kecamatan Ciputat adalah: “Terwujudnya

Pelayanan Prima Dalam Bidang Urusan Agama Islam”.

2 Profil KUA Kecamatan Ciputat, h.5

Page 42: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

32

Untuk mewujudkan visi tersebut, KUA Kecamatan Ciputat

merumuskan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan nikah dan rujuk.

2. Meningkatkan profesionalisme personil KUA.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana KUA.

4. Meningkatkan pembinaan keluarga sakinah.

5. Meningkatkan pelayanan konsultasi BP-4.

6. Meningkatkan pembinaan jaminan produk halal.

7. Memberdayakan pelayanan zakat dan wakaf.

8. Memberdayakan kemitraan dan kerukunan umat beragama.

9. Meningkatkan pelayanan konsultasi dan bimbingan haji.

10. Meningkatkan akurasi data kearsipan statistik dan dokumentasi.

5. Struktur Organisasi KUA Ciputat

Page 43: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

33

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN CIPUTAT – TANGERANG SELATAN

KMA NO. 517 TAHUN 2001 jo KMA NO. 42 TAHUN 2004

PENGAWAS RA, MI, SD

1. H.M. IDRIS, S.Ag (Ciputat)2. TEPURI ALI, MPd

(Cpt. Tmr)

PELAYANAN, PENGAWASAN,PENCATATAN DAN PELAPORAN NIKAH

RUJUK

1. Drs. AL AMIN2. SOLEHCHUDIN S.Ag3. ABUNG HANIFAH, S.HI4. Drs. SYAMSUDIN5. H. MUHAMMAD SIDDIQ, S.HI, MH6. SAMANHUDI, S.HI

PENYULUH AGAMA ISLAM

1. Hj. ASTARIATI, S.Ag (Ciputat)2. SITI MASITHOH, S.Ag (Ciputat)3. AHMAD SOLEH, S.Ag (Cpt. Tmr)

STATISTIK, DOKUMENTASI DANPENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN KUA

1. HERZUDDIN, SE2. A. DAMYATI3. VIVI MASRYANTI, SE4. TRI WAHYUNING BUDIARTI5. SRI WAHYU RAHAYU, SH

PELAYANAN BIMBINGAN KELUARGASAKINAH

1. Drs. SYAMSUDIN2. ABUNG HANIFAH, S.HI

3.

TATA USAHA DAN RUMAH TANGGAKUA

1. IDAI, SE2. ROJAH3. N. KOMARIYAH, Sm.Hk

PRAMU KANTOR1. ADE DERMAWAN, S.HI2. M. CHAIRUL FAHMI3. MULYADI ALEN

PELAYANAN BIMBINGANKEMASJIDAN/ZAKAT WAKAF

1. Drs. AL AMIN2. SAMANHUDI, S.HI

JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU

1. Drs. AL AMIN2. SOLEHCHUDIN S.Ag3. ABUNG HANIFAH, S.HI4. Drs. SYAMSUDIN5. H. MUHAMMAD SIDDIQ, S.HI, MH6. SAMANHUDI, S.HI

K E P A L A

Drs. H.A. YAZID BUSTHAMI MR.

Drs. H.A. YAZID BUSTHAMIMR.

PELAYANAN BIMBINGANPEMBINAAN SYARI’AH/HAJI

1. SOLEHCHUDIN, S.Ag2. H. MUHAMMAD SIDDIQ, S.HI, MH

Page 44: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

34

B. Profil KUA Pamulang

1. Gambaran Umum KUA Kecamatan Pamulang

KUA Kecamatan Pamulang adalah salah satu dari 6 KUA yang ada

dalam naungan Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan.

Beriringan dengan dibentuknya atau berdirinya Kecamatan Pamulang, KUA

pun senantiasa mengiringi pertumbuhan yang terjadi. Namun kapan tanggal

pastinya KUA didirikan tidak ditemukan referensi ataupun sumber yang dapat

menunjukkan bukti otentik terhadap berdirinya KUA. Hanya saja pernah

ditemukan berkas nikah pada tahun 1955 yang pada saat itu dipimpin oleh

seorang Kepala yang bernama Marsa’at. Hal inilah yang menandakan bahwa

KUA Kecamatan Pamulang telah ada saat itu. Sumber lain yang otentik

adalah gedung KUA yang saat ini ditempati menurut sumber yang dapat

dipercaya telah dibangun pada tahun 1979 dan telah mengalami puluhan

pergantian kepala KUA bahkan staf-staf nya.

Sebelum tahun 1979, KUA Kecamatan Pamulang masih berpindah-

pindah dari rumah satu ke rumah lainnya. Begitu juga dengan keberadaan

kantor Kecamatan Pamulang yang pada awalnya kantor Kecamatan

Pamulang berada dalam wilayah desa, namun seiring pertumbuhan zaman

kantor Kecamatan Pamulang dipindah ke wilayah Kota Tangerang Selatan

yang dianggap sebagai daerah strategis untuk sebuah ibu Kota Kecamatan

Pamulang. Adapun gedung yang ditempati oleh KUA saat ini juga masih

Page 45: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

35

berstatus tanah pemerintah dengan luas 350 m2 dan memiliki luas bangunan

200 m2.

Di bawah kepemimpinan Muslim Suganda, S.Ag, Kantor Urusan

Agama Kecamatan Pamulang telah mengalami banyak perubahan yang

cukup signifikan, baik itu fisik bangunannya, maupun juga secara

keadministrasian kantor. Tentunya hal itu didukung juga dengan SDM-SDM

handal yang dimiliki oleh KUA Kecamatan Pamulang, sehingga perubahan

demi perubahan yang bersifat positif terus mewarnai perjalanan panjang

sejarah KUA Kecamatan Pamulang ini. Semoga hal positif seperti ini

senantiasa dilanjutkan dan terus ditingkatkan, agar kain putih yang dimiliki

oleh KUA sebagai stakeholder Kementerian Agama, tidak dapat dirusak oleh

setitik tinta hitam yang akan menodai kain yang sudah putih dan bersih.3

2. Tugas pokok dan fungsi dari KUA Pamulang :

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

517 tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama

Kecamatan Pamulang,Kantor Urusan Agama Kecamatan Pamulang

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kantor Kementerian Agama

Kota, dibidang urusan agama Islam dalam wilayah Kecamatan Pamulang

(pasal 2 KMA No. 517 Tahun 2001).

3 Profil KUA Kecamatan Pamulang, h.1

Page 46: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

36

Dalam menjalankan tugas tersebut diatas, KUA Kecamatan Pamulang

juga mempunyai aktivitas antara lain:

1. Pendaftaran pernikahan

2. Pendaftaran wakaf

3. Pencatatan pernikahan

4. Jum’at sore baca Al-Qur’an

5. Pengajian amil sebulan sekali pada minggu kedua

6. MTQ setahun sekali4

3. Visi dan Misi

Untuk melaksanakan tugas di atas, Kantor Urusan Agama Kecamatan

Pamulang mengacu pada visi dan misi Direktorat Urusan Agama Islam. Visi

Direktorat Urusan Agama Islam adalah “Seluruh keluarga muslim Indonesia

bahagia dan sejahtera baik material maupun spiritual yang mampu

memahami, mengamalkan dan menghayati nilai-nilai keimanan, ketaqwaan

dan akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara”. Sedangkan misi yang dirumuskan Direktorat Urusan Agama

Islam adalah “Meningkatkan pelayanan prima dalam pencatatan pernikahan,

pengembangan keluarga sakinah, pembinaan jaminan produk halal,

pembinaan ibadah sosial dan kemitraan umat Islam”

4 Profil KUA Kecamatan Pamulang, h.2

Page 47: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

37

Adapun visi KUA Kecamatan Pamulang adalah : “Mewujudkan

Masyarakat Pamulang sebagai Masyarakat yang bermoral dan

Bermartabat”. Dan untuk mewujudkan visi tersebut, KUA Kecamatan

Pamulang merumuskan misi sebagai berikut :

1. Menjadikan pelayanan prima sebagai etos kerja

2. Mengembangkan gerakan keluarga sakinah

3. Peka dan respek terhadap kebutuhan rohani masyarakat

4. Membangun semangat kekeluargaan dalam setiap segi kehidupan.5

4. Struktur Organisasi

Mengacu kepada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia

nomor 517 tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama

Kecamatan, junto Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 42

tahun 2004 tentang Bagan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan,

maka KUA Kecamatan Pamulang dengan kekuatan pegawai sebanyak 12

Orang memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

1. Drs. H.A Yazid Busthami, MR sebagai Kepala;

2. H. Ahmad Syarif Hidayat, SKI,MH sebagai Penghulu Muda

3. H. Abdul Aziz,S.Ag sebagai Penghulu Muda

4. Di’in Syafe’I, S.Ag sebagai Penghulu Muda

5. Sholehchuddin, S.Ag sebagai Penghulu Muda

6. Hj. N. Komariyah, Sm.Hk sebagai Pengadministrasian

7. Hj. Idai, SE sebagai Pengadministrasian

5 Profil KUA Kecamatan Pamulang, h. 10

Page 48: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

38

8. A. Rahmat sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu

9. ST. Aminah sebagai Penyaji bahan

10. Nurjanah sebagai Penyaji Bahan

11. Pajar Sidik Abdilah sebagai Pramu Bakti

12. Nurfajriah Rahmadhani sebagai Pramu Bakti

Batas-batas wilayah kecamatan Pamulang terdiri dari :

1. Sebelah utara : Wilayah Kecamatan Ciputat

2. Sebelah selatan : Wilayah Kecamatan Gunung Sindur (Kabupaten

Bogor) dan Kecamatan Sawangan (Kota Depok)

3. Sebelah barat : Wilayah Kecamatan Serpong

4. Sebelah timur : Wilayah Limo (Kota Depok)6

Wilayah Kecamatan Pamulang terdiri dari 22 Desa meliputi:

1. Desa Benda Baru

2. Desa Cibinong

3. Desa Kali Ayu

4. Desa Pamulang Timur

5. Desa Pondok Cabe Udik

6. Sebagian Desa Pondok Petir

7. Sebagian Desa Kedaung

8. Desa Pondok Benda

9. Desa Bambu Apus

10. sebagian Desa Pakulonan

11. sebagian Desa Gentong

12. sebagian Desa Gandukan

13. sebagian Desa Serpong

14. Desa Bedahan

6 Profil KUA Kecamatan Pamulang, h.5

Page 49: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

39

15. Desa Serua

16. Desa Pondok Cabe Udik

17. Desa Pamulang Timur

18. Desa Pamulang Barat

19. Desa Jampang Ilir

20. Desa Jampang Udik

21. Desa Pondok Benda

22. Desa Benda Baru

5. Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Secara umum pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat belum

menunjukkan peningkatan yang signifikan, hal ini dikarenakan tingkat

pergaulan dan pendidikan masyarakatnya yang terasa stagnan dan tidak

mengalami kemajuan yang pesat. Rata-rata pencarian masyarakat adalah

buruh dengan prosentase tertinggi setelah pertanian. dan untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dari tabel berikut ini:7

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pertanian

Nelayan

Perkebunan

Pertambangan

Pertokoan

Peternakan

5.409 orang

2.297 orang

1348 orang

741 orang

623 orang

8 orang

7 Profil KUA Kecamatan Pamulang, h.9

Page 50: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

40

Mengenai pendidikan, masyarakat Kecamatan Pamulang umumnya

belum memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pendidikan. Banyak diantara

mereka yang belum mengenyam bangku sekolah, apalagi bengku kuliah. Hal

ini menyebabkan pola pendewasaan berfikir masyarakat masih kurang,

sehingga belum bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Ini terlihat dari

jumlah penduduk yang kebanyakannya hanya mengenyam bangku sekolah

tingkat SD.

Persoalan pendidikan ini bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab

terhambatnya perkembangan Kecamatan Pamulang di berbagai sektor, karena

antara sumber daya manusia yang ada dengan sumber daya alamnya tidak

seimbang. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut ini:8

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sarjana Lengkap

D1/D2/D3

SMU / Aliyah

SMP / Tsanawiyah

SD / Ibtidaiyah

Tidak Tamat SD

220 orang

480 orang

2631 orang

6.119 orang

18.287 orang

7.256 orang

Jumlah 34.993 orang

Dari tabel diatas, terlihat dengan jelas ada ketidakseimbangan antara jumlah

penduduk secara keseluruhan dengan jumlah penduduk yang telah terdidik. Hal

inilah yang secara nyata telah menghambat laju pertumbuhan pembangunan

8 Profil KUA Kecamatan Pamulang, h.12

Page 51: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

41

Kecamatan Pamulang agak tersendat. Semoga pada tahun-tahun yang akan datang

kesadaran masyarakat terhadap pendidikan akan terus meningkat seiring perubahan

zaman.

C. Profil KUA Pondok Aren

1. Sejarah dan Latar Belakang Berdiri

Kantor Urusan Agama (KUA) Pondok Aren semula berada di

kelurahan Pondok Jaya, dengan adanya ruislah (tukar tempat) maka KUA

Pondok Aren kini berlokasi di Jl. Komplek Perkantoran Kecamatan Pondok

Aren No. 2 Tangerang Selatan, Banten berdekatan dengan Masjid Bani

Umar.

KUA Pondok Aren merupakan pecahan dari KUA Ciledug dengan

adanya pemekaran wilayah pada tahun 1984.9

Pada Tahun 1950 ke atas, angka perceraian di Negara kita sangat

tinggi berkisar 60%-80%, banyak pula pernikahan di bawah umur dan

poligami yang tidak sehat. Dengan alasan tersebut maka terbentuklah berbagai

lembaga yang membantu menangani hal tersebut diantaranya yaitu BP4 yang

berada di Jawa Barat, P5 yang ada di DKI, dan BKRT yang ada di

Yogyakarta.10

Dengan banyaknya lembaga tersebut, tokoh masyarakat dan tokoh

agama menyetujui BP4 untuk membantu KUA di bidang penasehat. Tujuan

9 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.610 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.6

Page 52: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

42

BP4 yaitu memberi nasehat kepada masyarakat yang membutuhkan baik yang

baru akan melangsungkan pernikahan ataupun pasangan suami istri yang ada

masalah dalam rumah tangga. BP4 berperan untuk meningkatkan mutu

perkawinan.

BP4 sudah dibentuk cukup lama namun seiring berjalannya waktu

karena lembaga ini berdiri independent tidak di bawah pemerintah maka

fungsinya lambat laun kurang efektif sehingga KUA Pondok Aren berinisiatif

untuk mengambil alih fungsi BP4 untuk membantu masyarakat memberikan

nasehat dan bimbingan mengenai pernikahan. BP4 KUA Pondok Aren kini

sudah mulai membentuk kepengurusan baru, dan fungsinya mulai berjalan

yakni memberikan undangan bagi calon pengantin, menyiapkan nara sumber,

dan lain-lain.11

Ketua BP4 diambil dari tokoh masyarakat dan tokoh agama yang

kompeten dibidangnya, tidak boleh diketuai oleh pengurus KUA tetapi untuk

kepengurusan dalam BP4 tersebut bisa diambil dari pengurus KUA yang

stand by di Kantor KUA setiap hari. KUA menyiapkan tempat untuk BP4

dalam menerima kedatangan masyarakat yang ingin berkonsultasi mengenai

masalah dalam keluarga dan lain-lain.12

11 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.712 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.8

Page 53: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

43

2. Visi, Misi, dan Motto

Kantor Urusan Agama Pondok Aren adalah Lembaga pemerintah yang

mengurusi tentang urusan Agama di kecamatan Pondok Aren. Adapun Visi

KUA Pondok Aren yaitu “Terwujudnya masyarakat pondok aren yang taat

beragama, tolerans, cerdas dan modern”. Sedangkan Misi KUA Pondok Aren

yaitu :13

1. Meningkatkan pelayanan prima

2. Meningkatkan pelayanan nikah dan rujuk

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kantor

4. Meningkatkan profesionalisme pegawai KUA

5. Meningkatkan pembinaan keluarga sakinah

6. Meningkatkan penyelenggaraan BP4

7. Meningkatkan jaminan produk halal

8. Meningkatkan manajemen pengelolaan masjid

9. Meningkatkan pengelolaan zakat dan wakaf

10. Meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan haji

11. Meningkatkan bimbingan dan penyuluhan agama Islam

12. Meningkatkan kemitraan lintas sektoral

13. Meningkatkan akurasi data kearsipan, statistic, dan dokumentasi

13 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.3

Page 54: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

44

Motto KUA Pondok Aren yaitu Melayani dengan “SMART” yaitu :14

S = Service : Melayani dengan senang dan santun

M = Modern : professional dan berorientasi pada kemajuan

A = Akuntable : amanah dan tanggung jawab

R = Religious : taat beragama dan bekerja adalah ibadah

T = Trust : jujur dan terpercaya

3. Struktur Organisasi dan pengelolaannya

Setiap lembaga Negara, lembaga masyarakat dan lembaga-lembaga

yang lain memiliki struktur organisasi yang jelas. Agar masing-masing

mengetahui fungsi jabatan masing-masing dan hasilnya lembaga yang

didirikan akan terarah dalam melaksanakan program kerja lembaga. Dibawah

ini adalah struktur lembaga dari KUA Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

(PMA Nomor 39 Tahun 2012) yaitu:15

1. Kepala KUA Pondok Aren : H. Suganda, S.Ag

2. Partner Kerja Jabatan Fungsional Penyuluh : Sopian Sori M.Ag

3. Partner Kerja Jabatan Fungsional Pengawas : Drs. H. Hasanuddin, MM

4. Jabatan Fungsional Penghulu : a. H. Abdul Aziz S.Ag

a. Drs. H. Khaerudin

b. Aliudin S.Ag

c. Akhmad Khaotib, SHI

d. Ahmad Gozali, SHI, MH

14 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.1015 Profil KUA Kecamatan Pondok Aren, h.10

Page 55: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

45

5. Jabatan Fungsional Umum/Pelayan : a. Ahmad Rahmat

Administrasi dan KerumahTanggaan KUA : b. Drs. H. Khaerudin

: c. Nur Alie

6. Pelayanan, Pengawasan, Pencatatan : a. Ahmad Khotib, SHI

Dan Pelaporan Nikah Rujuk : b. Nurjanah

7. Penyusunan Statistik, Dokumentasi, : a. Hj. Nurjannah, S.Pd.I,

MM Administrasi Keuangan dan : b. Siti Khodijah, SE

Pengelolaan SIMKAH

8. Pelayanan Bimbingan Keluarga Sakinah : a. H. Abdul Aziz, S.ag

: b. Ety Rosmiyati, S.Pd

9. Pelayanan Bimbingan Pembinaan Syariah : a. Ahmad Gozali, SHI,MH

dan Produk Halal : b. ST. Aminah

10. Pelayanan Bimbingan Kemasjidan/Wakaf/ : a. Mastur

Zakat : b. Ahmad Baihaqi

11. Penyelenggara Fungsi Lain di Bidang Agama : a. Aliudin S.Ag Islam

Dan Bimbingan Haji : b. Drs. Taty Huryati

4. Sarana Dan Prasarana

1. Ruang Arsip dan TU

2. Ruang Pernikahan dan Penataran calon pengantin

Page 56: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

46

3. Ruang Arsip (formulir pendaftaran) dan Penghulu

4. Ruang Kepala KUA

5. Ruang Staff

6. Dapur

7. Ruang Sholat

Page 57: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

47

BAB IV

IMPLEMENTASI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN

MASYARAKAT ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR DJ.II/491

TAHUN 2009 TENTANG KURSUS CALON PENGANTIN di WILAYAH

TANGERANG SELATAN

A. Pelaksanaan Suscatin di KUA Wilayah Tangerang Selatan

1. KUA Ciputat

Berdasarkan Instruksi Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 diinstruksikan bahwa setiap calon pasangan

harus mengikuti Kursus Calon Pengantin. Penyelenggara Kursus Calon

Pengantin adalah Badan Penasehatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan

(BP4) atau Badan dan lembaga lain yang telah mendapat Akreditasi dari

Departemen Agama.1 Bagi pasanagan calon pengantin yang mencatatkna

pernikahannya di KUA Ciputat, pelaksanaan kursus calon pengantinnya

dilaksanakan oleh penghulu atau BP4.

Pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Ciputat dilaksanakan

setiap satu minggu sekali pada hari kerja yaitu setiap hari Kamis, selama

kurang lebih antara 3 sampai 4 jam, dimulai dari pukul 08.00 WIB dan selesai

1 Pasal 4 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departeme Agama

Page 58: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

48

12.00 WIB, yang bertempat di ruangan yang disediakan KUA untuk acra

kursus calon pengantin yang biasa diadakan.2

Metode yang digunakan dalam kursus calon pengantin yaitu dengan

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan disertai dengan latihan

seperti latihan ijab qabul perkawinan.Narasumber dalam kursus calon

pengantin di KUA Ciputat ini adalah penghulu KUA Ciputat. Sedangkan

Materi yang disampaikan dalam kursus calon pengantin ini meliputi fikih

munakahat, mengenai keluarga sakinah, mengenai hukum Islam dan Negara,

serta mengenai kesehatan. Namun dikarenakan faktor waktu yang sangat

singkat maka pemberian materi belum dapat dilakukan secara maksimal

sehingga pemateri belum menjelaskan secara menyeluruh. 3

Pelaksanaan suscatin di KUA Ciputat belum sesuai dengan silabus

yang disiapkan Kementerian Agama karena minimnya waktu salah satu

faktor utama pelaksanaan suscatin di KUA Ciputat belum berjalan dengan

sempurna, Setelah mengikuti kursus calon pengantin yang nantinya

sertifikat tersebut digunakan untuk mendaftarkan kehendak nikahnya di

KUA setempat. Setelah mengikuti suscatin para peserta akan diberikan

sertifikat bukti telah mengikuti kegiatan tersebut akan tetapi, sangat

disayangkan karena sertifikat tersebut belum merupakan syarat sah dalam

2 Wawancara dengan bapak Drs.Al-Amin, Kepala KUA Ciputat, pada hari senin, pada tangggal04 September 2015, pukul 10.30, di KUA Ciputat

3 Wawancara dengan bapak Drs.Al-Amin, Kepala KUA Ciputat, pada hari senin, pada tangggal04 September 2015, pukul 10.30, di KUA Ciputat

Page 59: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

49

melakukan perkawinan sehingga tanpa sertifikat (tidak mengikuti suscatin)

para calon pengantin akan tetap dapat melangsungkan perkawinan. 4

Kendala sucatin di KUA Ciputat belum sesuai dengan peraturan Dirjen

Bimbingan Masyarakat Islam, baik tentang waktu yang semestinya 24 jam

pelajaran yang diterapkan di KUA Ciputat hanya 4 jam pelajaran saja. solusi

yang di KUA Ciputat ambil jika pasangan tida dapat mengikuti suscatin solusi

yang diambil yaitu dengan cara setelah ijab kabul selesai penghulu

memberikan materi sedikit tentang suscatin agar kiranya pasangan pengantin

itu memahami sedikit kehidupan berumah tangga yang sakinah, mawadah dan

warahmah.5

Pelaksanaan kursus calon pengantin yang berbarengan dengan hari

aktif untuk bekerja dan sifat dalam aturan tersebut yang berupa anjuran dan

tidak adanya hukuman jika tidak melaksanakannya membuat calon

pengantin belum keseluruhan mengikuti kursus calon pengantin tersebut.6

Dari 1043 pasangan yang menikah tahun 2014 ditemukan data 884

pasangan yang mengikuti Kursus Calon Pengantin (suscatin) dan 159

pasangan yang tidak mengikuti kursus calon pengantin di KUA Ciputat. Data

ini menunjukan bahwa program kursus calon pengantin yang sejatinya

4 Wawancara dengan bapak Drs.Al-Amin, Kepala KUA Ciputat, pada hari senin, pada tangggal04 September 2015, pukul 10.30, di KUA Ciputat

5 Wawancara dengan bapak Drs.Al-Amin, Kepala KUA Ciputat, pada hari senin, pada tangggal04 September 2015, pukul 10.30, di KUA Ciputat

6 Wawancara dengan bapak Drs.Al-Amin, Kepala KUA Ciputat, pada hari senin, pada tangggal04 September 2015, pukul 10.30, di KUA Ciputat

Page 60: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

50

sangat penting tidak sejalan dengan yang diharapkan karena masih banyak

hambatan yang dijumpai. 7

2. KUA Pamulang

Dari 1585 pasangan yang menikah tahun 2014 di KUA Pamulang

ditemukan data 169 pasangan yang mengikuti kursus calon pengantin

(suscatin) dan 1416 pasangan yang tidak mengikuti Kursus calon pengantin.

Data ini menunjukan masih banyaknya pasangan yang tidak mengikuti Kursus

calon pengantin di KUA Pamulang , sifat peraturan yang kurang mengikat dan

kesadaran pada calon pengantin (suscatin) merupakan problem utama kurang

mulusnya pelaksanaan suscatin.8

Pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Pamulang

dilaksanakan oleh penghulu, pada hari kerja yaitu tiap hari kamis, selama

kurang lebih antara 3 sampai 4 jam, dimulai dari pukul 08.00 WIB dan selesai

pukul 12.00 WIB, metode yang digunakan dalam kursus calon pengantin

adalah metode ceramah, Tanya jawab dan disertai dengan latihan seperti

latihan ijab qabul perkawinan.9

7 Wawancara dengan bapak Drs.Al-Amin, Kepala KUA Ciputat, pada hari senin, pada tangggal04 September 2015, pukul 10.30, di KUA Ciputat

8 Wawancara dengan bapak Soleh Chudin, S. Ag, penghulu di KUA Pamulang, pada harijum’at 12 Juni 2015, pukul 11.00, pada tanggal 12 Juni 2015, di KUA Pamulang

9 Wawancara dengan bapak Soleh Chudin, S. Ag, penghulu di KUA Pamulang, pada harijum’at 12 Juni 2015, pukul 11.00, pada tanggal 12 Juni 2015, di KUA Pamulang

Page 61: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

51

Materi yang disampaikan dalam kursus calon pengantin (suscatin)

masih sebatas fikih munakahat, kewajiban suami istri, serta Undang-undang

perkawinan. Seharusnya peserta kursus lebih banyak mendapatkan bekal

pengetahuan seputar psikologi keluarga, kesehatan keluarga serta keluarga

berencana, karena faktor waktu sangat singkat itu maka pemberian materi

belum bisa maksimal, jadi pemateri atau nara sumber menerangkan belum

mendetail dan menyeluruh.10

Adapun nara sumber dalam pemberian materi yaitu unsur dari KUA

Kecamatan Pamulang (Penghulu), unsur DIMKES yaitu kepala puskesmas

dan unsur BP4 Kecamatan Pamulang yakni ketua BP4, Sekretaris, bendahara,

anggota dari BP4 Kecamatan Pamulang.

Bagi para calon pasangan pengantin yang tidak dapat hadir dalam

mengikuti kursus calon pengantin pihak penghulu memberikan penasehatan

di waktu setelah ijab qabul dalam waktu antara 15 menit atau 20 menit .

3. KUA Pondok Aren

Dari pasangan pengantin yang menikah tahun 2014 ada sejumlah 1711

ditemukan data 256 yang mengikuti kursus calon pengantin (suscatin),

sedangkan pasangan yang tidak mengikuti suscatin sejumlah 1455 yang tidak

10 Wawancara dengan bapak Soleh Chudin, S. Ag, penghulu di KUA Pamulang, pada harijum’at 12 Juni 2015, pukul 11.00, pada tanggal 12 Juni 2015, di KUA Pamulang

Page 62: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

52

mengikuti suscatin di KUA Pondok Aren.11 Data ini masih menunjukan

banyaknya yang tidak mengikuti kursus calon pengantin ( suscatin), padahal

sejatinya sangat penting bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.

Kursus calon pengantin di KUA Pondok Aren diselenggarakan oleh

penghulu Pondok Aren, MUI, dan Puskesmas, Ada pun materi-materi yang

diberikan pada pasangan suscatin di KUA Pondok Aren yaitu meliputi

:Undang-undang Perkawinan, Fiqih dan Hukum Munakahat, dan

Kesehatan. Sedangkan narasumber yaitu dari KUA dan Puskesmas. Bagi

pasangan yang melangsungkan pernikahan diwajibkan untuk mengikuti

kursus calon pengantin (suscatin), bertujuan untuk meningkatkan moto

perkawinan yaitu untuk memperkecil perceraian dan memberikan bekal

untuk pengantin.12

Pelaksanaan Kursus Calon Pengantin(suscatin) pada hari Rabu dari

jam 09.00 WIB sampai dengan jam 12.00. Model pelaksanaan kursus calon

pengantin di KUA Pondok Aren seperti pembukaan, Tanya jawab kepada

calon pengantin, ceramah atau seminar. Kendala KUA dalam menghadapi

pasangan yang tidak mengikuti kursus calon pengantin (suscatin) yaitu

Kendalanya bagi pasangan yaitu kurang minatnya para calon pasangan yang

akan melangsungkan pernikahan, alasan kesibukan menjadi alasan utama

11 Data dari hasil penelitian di KUA Pondok Aren, pada tanggal 04 September 2015, pada harisenin, pukul 11.30, di KUA Pondok Aren

12 Wawancara dengan bapak H.Suganda, pada tanggal 04 September 2015, pada hari senin,pukul 11.30, di KUA Pondok Aren

Page 63: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

53

catin. Solusi yang diambil oleh KUA Pondok Aren agar syarat pernikahan

terlaksana pada calon pengantin yang tidak mengikuti suscatin pihak KUA

memberikan penasehatan setelah ijab qabul selam 10 menit ke pada

pengantin. 13

4. KUA Serpong

Dari 1441 pasangan yang menikah pada tahun 2014 Di KUA Serpong

ditemukan data 184 yang mengikuti Kursus Calon Pengantin (Suscatin) dan

1257 yang tidak mengikuti kursus calon pengantin di KUA Serpong.14 Data

ini menunjukan bahwa program kursus calon pengantin yang sebenarnya

sangat penting ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena

masih banyak hambatan. Sifat peraturan yang kurang mengikat dan

kurangnya kesadaran para calon pengantin yang menjadi tidak mulusnya

pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Serpong.15

Pelaksanaan kursus calon pengantin (suscatin) di KUA Serpong

dilaksanakan oleh penghulu KUA Serpong, pada setiap hari Kamis dimulai

pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Ada pun materi-materi

yang diberikan yang pertama mengenai peraturan perundang-undangan,

13 Wawancara dengan bapak H.Suganda, pada tanggal 04 September 2015, pada hari senin,pukul 11.30, di KUA Pondok Aren

14 Data dari hasil penelitian di KUA Serpong, pada tanggal 07 September 2015, pada harisenin, pukul 01.30 WIB, di KUA Serpong

15 Wawancara dengan bapak Ahmad Jayadih, S.Ag, kepala KUA Serpong pada hari senin,tanggal 07 September 2015, pukul 01.30 WIB, di KUA Serpong

Page 64: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

54

mengenai keluarga sakinah, fiqih munakahat, dan kesehatan. Durasi waktu

untuk masing-masing materi-materi suscatin seperti diatas sekitar kurang

lebih 4 jam pelajaran. Narasumber di KUA Serpong yaitu hanya dari

penghulu. 16

Model pelaksanaan Kursus Calon Pengantin (Suscatin) di KUA

Serpong seperti ceramah yang meliputi seputar kursus calon pengantin

(suscatin). Kendala pasangan yang tidak mengikuti suscatin adalah karena

kebanyakan pasangan calon pengantin itu bekerja, sehingga tidak dapat

datang ke KUA untuk mengikuti kursus calon pengantin, padahal sudah ada

anjuran dari Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nomor DJ. II/491 Tahun

2009, bahwa dengan adanya peningkatan angka perselisihan, perceraian dan

kekerasan dalam rumah tangga yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya

pengetahuan dan pemahaman calon pengantin tentang kehidupan berumah

tangga/ keluarga serta untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah,

mawadah warrahmah, perlu dilakukan kursus calon pengantin. 17

B. Analisis Terhadap Implementasi Peraturan Direktur Jenderal Nomor DJ.

II/491 Tahun 2009 Tentang Suscatin di KUA Wilayah Tangerang Selatan.

16 Wawancara dengan bapak Ahmad Jayadih, S.Ag, kepala KUA Serpong pada hari senin,tanggal 07 September 2015, pukul 01.30 WIB, di KUA Serpong

17 Wawancara dengan bapak Ahmad Jayadih, S.Ag, kepala KUA Serpong pada hari senin,tanggal 07 September 2015, pukul 01.30 WIB, di KUA Serpong

Page 65: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

55

Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Kepala Kantor Urusan

Agama (KUA) sebagaimana diuraikan pada sub bab terdahulu bisa diambil

kesimpulan bahwa pelaksanaan suscatin pada masing-masing KUA di Wilayah

Tangsel masih belum sesuai dengan Peraturan perundang undangan yang

mengatur tentang suscatin, yiatu Peraturan Direktur Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009.

Hal ini menunjukkan bahwa peraturan Direktur Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 tentang

suscatin tidak diterapkan secara utuh di KUA-KUA tersebut.

Beberapa bukti dan analisis yang bisa dipaparkan adalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi materi

Dari keempat KUA yang menjadi objek penelitian tampak bahwa materi

suscatin yang diberikan tidak sama persis dengan Peraturan Direktur Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009

sebagaimana disebutkan pada pasal 3 ayat (1) yaitu materi Kursus Catin meliputi:

a. Tatacara dan prosedur perkawinan (2 jam)

b. Pengetahuan agama ( 5 jam)

c. Peraturang perundangan di bidang perkawinan dan keluarga ( 4 jam)

d. Hak dan kewajiban suami istri ( 5 jam)

e. Kesehatan (reproduksi) (3jam)

f. Manajemen keluarga (3 jam)

g. Psikologi perkawinan dan keluarga (2 jam)

Page 66: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

56

Untuk lebih jelasnya perbedaan berikut ditampilkan dalam bentuk tabel

berikut:

No Peraturan Direktur JendralBimbingan Masyarakat IslamDepartemen Agama NomorDJ.II/491 Tahun 2009

KUACiputat

KUAPamulang

KUAPondok

Aren

KUASerpong

1 Tatacara dan prosedurperkawinan

2 Pengetahuan Agama

3 Peraturan Perundangan dibidang perkawinan dan keluarga

4 Hak dan kewajiban suami istri

5 Kesehatan (reproduksi)

6 Manajemen keluarga x x X x

7 Psikologi perkawinan dankeluarga

x x X X

Dilihat dari segi materi yang disampaikan tampak bahwa memang ke

empat KUA di Wilayah Kota Tangerang Selatan diatas tidak menyampaikan materi

sebanyak tujuh materi sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Nomor DJ II/491 Tahun 2009. Meskipun tidak menyampaikan

sebanyak penuh tujuh materi ada kelebihan yang penulis temukan dimasing-masing

KUA tersbut untuk menutupi kekurangan yang materi yang disampaikan adalah KUA

menyerahkan panduan materi suscatin menuju keluarga sakinah ke setiap pasangan

calon pengantin yang mengikuti suscatin atau calon pengantin itu. Dengan

diberikanya buku panduan menuju keluarga sakinah agar menutupi kekurangan

materi bisa ditutupi.

Page 67: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

57

` Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan yang

sudah diuraikan terdahulu ditemukan penyebab tata cara dan prosedur

perkawinan, pengetahuan agama, peraturan perundangan di bidang perkawinan

dan keluarga, hak dan kewajiban suami isteri, kesehatan (repoduksi), manajemen

keluarga, dan psikologi perkawinan dan keluarga. Dengan waktu yang singkat

tersebut tidak mungkin mencangkup semua materi yang disampaikan hanya 3

sampai 4 jam tersebut tidak mungkin waktu yang 3 sampai 4 jam itu bisa

mencangkup dan menutupi kekurangan tujuh materi tersebut.

2. Dari segi durasi waktu

Semua KUA di wilayah Tangerang Selatan ternyata tidak menerapkan

materi kursus calon pengantin yang diterapkan pada Peraturan Direktur Jendral

Bimbingan Mayarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009

pasal 3 ayat (4).

NO Materi Peraturan DirjenBimbinganMasyarakat IslamDepartemenAgama NomorDJ.II/491 Tahun2009

KUACiputa

t

KUAPamulang

KUAPondok

Aren

KUASerpong

1 Tatacara

dan

prosedur

perkawinan

2 jam 48menit

50 menit 48 menit 36 menit

Page 68: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

58

2 Pengetahua

n agama

5 jam 48menit

46 menit 48 menit 36 menit

3 Peraturan

perundanga

n di bidang

perkawinan

dan

keluarga

4 jam 48menit

45 menit 48 menit 36 menit

4 Hak dan

kewajiban

suami istri

5 jam 48menit

51 menit 48 menit 36 menit

5 Kesehatan

(reproduksi

sehat)

3 jam 48menit

48 menit 48 menit 36 menit

6 Manajemen

keluarga

3 jam X X X X

7 Psikologi

perkawinan

dan

keluarga

2 jam X X X X

Total 4jam/24

4 jam/240menit

4 jam/240menit

3 jam/180menit

Page 69: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

59

0 menit

Durasi untuk suscatin ini hanya bekisar 3 samapai 4 jam pada masing-

masing KUA ini lebih banyak disebabkan karean pasangan calon pengantin itu sudah

diundang tetapi tidak memiliki kesempatan waktu untuk mengikuti suscatin, untuk

menghadiri waktu 3 sampai 4 jam itu pun tidak semua pasangan suscatin yang bisa

hadir, ini terbukti dari minimnya pasangan yang menikah itu mengikuti calon

pengantin sebagaimana disebutkan pada bagian A diatas. Sebab dengan waktu yang

3 sampai 4 jam saja minat dari suscatin kurang apa lagi dengan materi suscatin yang

24 jam tersbuut.

3. Dari segi metode

Dari 4 KUA yang diteliti, ternyata hanya 2 KUA, yaitu KUA Ciputat dan

Pondok Aren saja yang mengikuti persis dengan Peraturan Dirjen Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 pasal 3 ayat

(2) yang berbunyi “kursus catin dilakukan dengan metode ceramah, dialog,

simulasi dan studi kasus” tentang metode suscatin, sedangkan KUA yang lain

hanya mengikuti Metode Ceramah dan Tanya jawab aja.

Untuk membandingkannya bisa dilihat dari tabel berikut :

No Model KUACiputat

KUAPamulang

KUAPondok

Aren

KUASerpong

1 Ceramah

2 Dialog

Page 70: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

60

3 Simulasi X

4 Studi kasus X x x X

Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa tidak semua KUA menggunakan

metode yang tercantum dalam Peraturan Direjen Bimbingan Masyarakat Islam

Departemen Agama No. DJ.II/491 Tahun 2009.

4. Narasumber

Terkait dengan narasumber yang akan disampaikan materi dalam

program suscatin ini dapat dipahami bahwasanya dari 4 KUA yang diteliti

hanya KUA Pondok Aren yang mendekati isi Peraturan Dirjen Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama No. DJ.II/491 Tahun 2009 pasal 3

ayat (3) dari MUI dan penghulu. Sedangkan 3 KUA lainnya hanya

mendatangkan dari pihak KUA saja hal iini terkait dengan dana menurut

pengakuan dari 3 kepala KUA yang pewawancarai teliti wawancarai

terungkap bahwa dana yang diperuntuja untuk pelaksanaan suscatin ini

sangat minim.

5. Silabus/ Modul

Dari hasil penelitian penulis dengan 4 KUA dapat diambil kesimpulan

bahwasanya hanya KUA Ciputat dan KUA Pondok Aren yang memiliki

Silabus/Modul sesuai dengan pasal 5 ayat (1) Peraturan Dirjen Bimbingan

Page 71: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

61

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009.

Sedangakan dua KUA lainnya tidak memiliki modul.

6. Sertifikat

Berdasarkan pada pasal 5 ayat (2) Peraturan Dirjen Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009.

Disebutkan bahwa dari empat KUA yang diteliti semua memiliki sertifikat

suscatin. Dengan demikian tampak bahwa ke empat KUA Ciputat, KUA

Pamulang, KUA Pondok Aren dan KUA Serpong.

Setelah penulis melakukan wawancara dengan kepala KUA di wilayah

Tangerang Selatan tersebut di ketahui bahwa penyebab tidak diterapkan

peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ. II/491

Tahun 2009 tentang suscatin itu adalah karena adanya kendala dana dan

kurang minatnya calon pengantin terhadap program suscatin. Ternyata

penyebab utama pada semua KUA tersebut adalah sama yaitu masalah dana

dan kurang minatnya calon pengantin.

Meskipun penyebabnya sama pada semua KUA, tampaknya solusi

yang mereka ambil cukup berbeda. KUA Pondok Aren menyediakan waktu

10 menit setelah ijab qabul untuk memberikan kursus calon pengantin,

sedangkan KUA Ciputat, Pamulang dan serpong tidak melakukan

penambahan waktu. Ke tiga KUA ini membiarkan saja calon pengantin tidak

memperoleh kursus sama sekali.

Page 72: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

62

Teakhir satu hal yang perlu dicatat bahwa ke empat KUA di Wilayah

Tangerang Selatan tesebut menyebutkan alasan diterapkan peraturan Dirjen

secara utuh di empat KUA tersebut, adalah menurut mereka peraturan Dirjen

itu hanya sekedar formalitas tertulis saja, belum ada sanksi yang tegas yang

mengatur perihal suscatin tersebut.

Page 73: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan suscatin pada masing-masing KUA di Wilayah Tangsel

masih belum sesuai dengan Peraturan perundang undangan yang mengatur

tentang suscatin, yaitu Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009.

Dilihat dari segi materi, dari keempat KUA yang menjadi objek penelitian

tampak bahwa materi suscatin yang diberikan tidak sama persis dengan Peraturan

Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor

DJ.II/491 Tahun 2009 sebagaimana disebutkan pada pasal 3 ayat (1).

Semua KUA di wilayah Tangerang Selatan ternyata tidak melaksanakan

materi kursus calon pengantin selama 24 jam sesuai dengan Peraturan Direktur

Jendral Bimbingan Mayarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491 Tahun

2009 pasal 3 ayat (4). Rata-rata semua KUA hanya melaksanakan kursus calon

pengantin sekitar 3-4 jam saja.

Sedangkan dari segi metode, ternyata hanya 2 KUA, yaitu KUA Ciputat

dan Pondok Aren saja yang mengikuti persis dengan pasal 3 ayat (2), yang

semestinya metode suscatin meliputi metode ceramah, dialog, simulasi, dan studi

kasus. Sedangkan KUA yang lain hanya mengikuti Metode Ceramah dan Tanya

jawab saja.

Page 74: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

64

Sedangkan terkait sertifikat untuk suscatin, semua KUA memberikan

sertifikat suscatin kepada pasangan yang mengikuti suscatin. Sertifikat tersebut

digunakan sebagai persyaratan mencatatkan perkawinan mereka di KUA

setempat.

Kendala yang dihadapi oleh KUA di Wilayah Tangerang Selatan dalam

pelaksanaan suscatin tersebut, lantaran waktu untuk pelaksanaan suscatin itu

diselenggarakan pada hari kerja. Hal ini membuat calon pengantin kesulitan

menghadirinya karena terkait izin dari tempat kerjanya.

Selain itu, kendala dana juga menjadi salah satu faktor tidak

terlaksananya penyelenggaraan suscatin sesuai dengan Peraturan Dirjen. Teakhir

satu hal yang perlu dicatat bahwa ke empat KUA di Wilayah Tangerang Selatan

tesebut menyebutkan alasan tidak diterapkan peraturan Dirjen secara utuh di

empat KUA tersebut, adalah menurut mereka peraturan Dirjen itu hanya sekedar

formalitas tertulis saja, belum ada sanksi yang tegas yang mengatur perihal

suscatin tersebut.

B. SARAN-SARAN

1. Saran untuk KUA Wilayah Tangerang Selatan , diharapkan supaya lebih tegas

dalam melaksanakan program suscatin terhadap para calon pengantin dan agar

peraturan Direkur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama

Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuannya.

Page 75: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

65

2. Untuk Kementerian Agama, Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama , diharapkan agar lebih tegas lagi

dalam menerapkan peraturan yang ada di dalam peraturan tersebut, agar

peraturan dimaksud tidak hanya menjadi anjuran semata. Selain itu,

diharapkan Kementerian Agama meningkatkan lagi pengawasannya dalam

program tersebut, sehingga berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Untuk pasangan calon pengantin, disarankan untuk mengikuti program

suscatin karena sesuai dengan Peraturan Direktur Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ. II/491 Tahun 2009 bahwa

program suscatin memang diwajibkan kepada para pasangan calon pengantin

yang akan melangsungkan pernikahan.Selain itu mengikuti program suscatin

memiliki manfaat yang sangat besar sesuai dengan pasal 2 Peraturan Direktur

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Tentang Kursus

Calon Pengantin yang berbunyi program suscatin untuk meningkatkan

pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan berumah tangga atau

keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawwadah dan warrahmah

serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah

tangga.

Page 76: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

DAFATAR PUSTAKA

Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya

BP4. Majalah Perkawinan dan Keluarga ,No .452/xxxv 111/2010

Data dari hasil penelitian dari KUA Ciputat

Data dari hasil penelitian di KUA Pondok Aren

Data dari hasil penelitian di KUA Serpong

Departemen Agama, Pedoman konseling perkawinan, Jakarta: Depag RI, DirekturJendral Bimbingan Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek PeningkatanKehidupan Keluarga Sakinah, 2004

Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji Departemen Agama RI ,Modul TOT KursusCalon Pengantin, Jakarta Departemen Agama RI Proyek PeningkatanKehidupan Keluarga Sakinah Dirjen Bimas Islam, 2000

Farihah Ipah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , Jakarta:Lembaga Penelitian UIN akarta dengan UIN Jakarta Press,2006

Fitri Melia, Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin di KantorUrusan Agama KUA Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan,Jakarta: 2014

Hasil MUNAS BP4 ke XIV/2009 Jakarta,1-3 Juni 2009

Kanwil Depag Provinsi Jawa Tengah, Pembinaan Keluarga Sakinah dan GerakanSadar zakat, Semarang ,2000

Pasal 2 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama.Pasal 3 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama.

Pasal 4 Peraturan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departeme Agama

Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama NomorDJ.II/372 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kurus PraNikah, h. 4

Sopyan Yayan, Buku Ajar: Pengantar Metodologi Penelitian, 2010

Page 77: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Sumber data ini diperoleh dari poster yang berada di KUA Pondok Aren, dilihat padatanggal 4 September 2015

UU Perkawianan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1W.Gub. Metode Penelitian. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.2002

Page 78: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

HASIL WAWANCARANama :Drs. Al Amin

Jabatan :Kepala penghulu Ciputat

Tempat :KUA Kecamatan Ciputat

Waktu :Senin 04 September 2015

1. Materi kursus calon pengantin itu apa saja ?Materi-materi yang mencangkup mengenai keluarga sakinah, mengenai muamalah,mengenai hukum Islam dan Negara, mengenai Kesehatan.

2. Durasi waktu untuk masing-masing materi tersebut sesuaikah dengan pasal 3peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/491 Tahun 2009bahwa minimal harus 24 JAM?Kalau susdah terpenuhi 24 jam, bagaimana pembagiandurasi waktunya bukankah masing-masing materi ada durasi yang sudah ditentukan?Kalau belum terpenuhi 24 jam bagaimana solusi yang ditempuh oleh KUA ?Ya dalam undang-undang pada pasal 3 disebutkan bahwa pemberian materi kursuscalon pengantin diberikan sekurang-kurangnya 24 jam pelajaran tetapi padakenyataanya dilapangan materi kursus calon pengantin di adakan pada KUA Ciputatsekitar 4 jam pelajaran saja, dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 denganwaktu yang sedikit untuk penjelasan seluruh materi, dalam setiap pelajaran sekitar 1jam saja.

3. Metode suscatin secara rincinya seperti apa ?apakah suscatin dilakukanberkelompok? Apakah ada suscatin yang sepasang saja ?Metode suscatin di KUA Ciputat menggunakan metode ceramah dan dialog saja, padakenyataanya di KUA Ciputat tidak ada yang melakukan suscatin hanya sepasangmelainkan berkelompok.

4. Narasumber materinya siapa saja ?(sesuaikah dengan pasal 3 ayat 3 Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam)Narasumber suscatin di KUA Ciputat terdiri dari konsultan perkawinan dan parapenghulu saja

5. Apakah peserta suscatin diberikan sertifikat ?(sesuaikah dengan pasal 6 PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam)

Page 79: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Iya pasti jika mengikuti para calon pengantin mendapatkan sertifikat.

6. Kalau iya diberikan sertifikat, apakah itu syarat bahwa nikah bisa dicatatkan ?Setelah mengikuti suscatin para pesrta akan diberikan sertifikat bukti telah mengikutikegiatan tersebut akan tetapi, sangat disayangkan karena sertifikat tersebut belummerupakan syarat sah dalam melakukan perkawinan sehingga tanpa sertifikat (tidakmengikuti suscatin) para calon pengantin akan tetap dapat melangsungkan perkawinan.

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya suscatin serta tidak disertakan sanksiyang tegas dalam peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam DepartemenAgama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 bagi para calon pengantin yang tidak mengikutinya.

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Setiap pelaksanaan suatu kegiatan ada kalanya menghadapi suatu hambatan dantantangan seperti yang terjadi pada KUA Ciputat yakni dalam pelaksanaan programsuscatin penulis mendapati penjelasan dari narasumber bahwa dalam hal minimnyaanggaran dalam pelaksanaan padahal dalam Undang-undang seharusnya pembiyaandalam pelaksanaan program ini berasal dari APBN atau APBD sesuai dengan Undang-undang Nomor DJ.II/542 Tahun 2013.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikkuti suscatin ?Ditemukan data yang menikah tahun 2014 sejumlah 1043 dan yang mengikuti suscatin884

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Model pelaksanaanya suscatin di KUA Ciputat seperti seminar

Ciputat 04 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Iya pasti jika mengikuti para calon pengantin mendapatkan sertifikat.

6. Kalau iya diberikan sertifikat, apakah itu syarat bahwa nikah bisa dicatatkan ?Setelah mengikuti suscatin para pesrta akan diberikan sertifikat bukti telah mengikutikegiatan tersebut akan tetapi, sangat disayangkan karena sertifikat tersebut belummerupakan syarat sah dalam melakukan perkawinan sehingga tanpa sertifikat (tidakmengikuti suscatin) para calon pengantin akan tetap dapat melangsungkan perkawinan.

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya suscatin serta tidak disertakan sanksiyang tegas dalam peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam DepartemenAgama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 bagi para calon pengantin yang tidak mengikutinya.

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Setiap pelaksanaan suatu kegiatan ada kalanya menghadapi suatu hambatan dantantangan seperti yang terjadi pada KUA Ciputat yakni dalam pelaksanaan programsuscatin penulis mendapati penjelasan dari narasumber bahwa dalam hal minimnyaanggaran dalam pelaksanaan padahal dalam Undang-undang seharusnya pembiyaandalam pelaksanaan program ini berasal dari APBN atau APBD sesuai dengan Undang-undang Nomor DJ.II/542 Tahun 2013.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikkuti suscatin ?Ditemukan data yang menikah tahun 2014 sejumlah 1043 dan yang mengikuti suscatin884

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Model pelaksanaanya suscatin di KUA Ciputat seperti seminar

Ciputat 04 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Iya pasti jika mengikuti para calon pengantin mendapatkan sertifikat.

6. Kalau iya diberikan sertifikat, apakah itu syarat bahwa nikah bisa dicatatkan ?Setelah mengikuti suscatin para pesrta akan diberikan sertifikat bukti telah mengikutikegiatan tersebut akan tetapi, sangat disayangkan karena sertifikat tersebut belummerupakan syarat sah dalam melakukan perkawinan sehingga tanpa sertifikat (tidakmengikuti suscatin) para calon pengantin akan tetap dapat melangsungkan perkawinan.

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya suscatin serta tidak disertakan sanksiyang tegas dalam peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam DepartemenAgama Nomor DJ.II/491 Tahun 2009 bagi para calon pengantin yang tidak mengikutinya.

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Setiap pelaksanaan suatu kegiatan ada kalanya menghadapi suatu hambatan dantantangan seperti yang terjadi pada KUA Ciputat yakni dalam pelaksanaan programsuscatin penulis mendapati penjelasan dari narasumber bahwa dalam hal minimnyaanggaran dalam pelaksanaan padahal dalam Undang-undang seharusnya pembiyaandalam pelaksanaan program ini berasal dari APBN atau APBD sesuai dengan Undang-undang Nomor DJ.II/542 Tahun 2013.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikkuti suscatin ?Ditemukan data yang menikah tahun 2014 sejumlah 1043 dan yang mengikuti suscatin884

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Model pelaksanaanya suscatin di KUA Ciputat seperti seminar

Ciputat 04 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Page 80: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

HASIL WAWANCARA

Nama :Soleh Chairudin, S.Ag

Jabatan :Penghulu Pamulang

Tempat :KUA Kecamatan Pamulang

Waktu :Jum’at 12 Juni 2015

1. Materi kursus calon pengantin itu apa saja ?a. Peraturan Perundang-undangan meliputi UU No. 1 Tahun 1974 dan PP No 9 Tahun

1975b. Pengetahuan tentang rumah tangga meliputi pengertian rumah tangga, hak dan

kewajiban suami istri, kewajiban orang tua terhadap anak dan lain sebagainyac. Munakahat, meliputi pengertian perkawinan, dasar perkawinan, tujuan perkawinan,

syarat dan rukun perkawinan serta larangan perkawinan.d. Kesehatan , meliputi perilaku hidup sehat, kebersihan rumah tangga dan lingkungan,

kegiatan olahraga dalam rumah tangga ,serta pola gizi atau pola makan didalamrumah tangga.

2. Durasi waktu untuk masing-masing materi tersebut sesuaikah dengan pasal 3peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/491 Tahun 2009bahwa minimal harus 24 JAM?Kalau susdah terpenuhi 24 jam, bagaimana pembagiandurasi waktunya bukankah masing-masing materi ada durasi yang sudah ditentukan?Kalau belum terpenuhi 24 jam bagaimana solusi yang ditempuh oleh KUA ?Durasi waktu di KUA Pamulang hanya sekitar 4 Jam dari pukul 08.00 sampai denganpukul 12.00 WIB, masing-masing materi sekitar ½ jam atau 1 jam pelajaran.

3. Metode suscatin secara rincinya seperti apa ?apakah suscatin dilakukanberkelompok? Apakah ada suscatin yang sepasang saja ?Metode yang dipakai di KUA Pamulang yaitu metode ceramah dan Tanya jawab paracalon pengantin

4. Narasumber materinya siapa saja ?(sesuaikah dengan pasal 3 ayat 3 Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam)

Page 81: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Narasumber di KUA Pamulang yaitu penghulu yang bekerja di KUA Pamulang danLembaga dari orang BP4

5. Apakah peserta suscatin diberikan sertifikat ?(sesuaikah dengan pasal 6 PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam)Benar para calon pengantin di berikan sertifikat

6. Kalau iya diberikan sertifikat, apakah itu syarat bahwa nikah bisa dicatatkan ?iya sebagai syarat untuk mendaftarkan perkawinan

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Pernikahan mereka tetap dilangsungkan karena belum adanya Undang-undang hanyaada anjuran di Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor DJ.II/491Tahun 2009

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?=kendala yang menghambat yaitu kurang minatnya para pasangan calon pengantin akanpentingnya penyelenggaraan suscatin di KUA.= berbagai macam alasan yaitu seprti alasan pekerjaan yang tudak bisa calon pengantinmenghadiri suscatin

9. Berapa orang yang menikah dan mengikuti suscatin ?Pasangan yang menikah tahun 2014 1585 pasang yang mengikuti suscatin 169 pasangyang tidak mengikuti suscatin 1416 pasang

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Model pelaksanaan suscatin di KUA Pamulang seperti seminar, Tanya jawab seputarkehidupan berumah tangga dan ijab qabul perkawinan

Page 82: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Pamulang,12 Juni 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Narasumber

Drs. AL AMIN

Page 83: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

HASIL WAWANCARA

Nama :Bapak H. Suganda Salim

Jabatan :Kepala KUA Pondok Aren

Tempat : KUA Pondok Aren

Waktu :Senin 04 September 2015

1. Materi kursus calon pengantin itu apa saja ?Materi-materi = UUD Perkawinan

= Hukum Munakahat= Kesehatan= KDRT

2. Durasi waktu untuk masing-masing materi tersebut sesuaikah dengan pasal 3peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/491 Tahun 2009bahwa minimal harus 24 JAM?Kalau susdah terpenuhi 24 jam, bagaimana pembagiandurasi waktunya bukankah masing-masing materi ada durasi yang sudah ditentukan?Kalau belum terpenuhi 24 jam bagaimana solusi yang ditempuh oleh KUA ?Durasi yang dipakai KUA Pondok Aren yaitu UUD Perkawinan sekitar waktu 1 jam,hukum munakahat 1 jam ,Kesehatan 1 jam kurang lebihnya dan KDRT 1jam , KUAPondok aren tidak 24 jam .

3. Metode suscatin secara rincinya seperti apa ?apakah suscatin dilakukanberkelompok? Apakah ada suscatin yang sepasang saja ?Metode Ceramah, Tanya jawab,dialog dan simulasi, iya suscatin dilakukan secaraberkelompok

4. Narasumber materinya siapa saja ?(sesuaikah dengan pasal 3 ayat 3 Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam)Narasumber di KUA Pondok Aren yaitu dari penghulu Pondok Aren, MUI, dan Puskesmas

5. Apakah peserta suscatin diberikan sertifikat ?(sesuaikah dengan pasal 6 PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam)iya diberikan.

6. Kalau iya diberikan sertifikat, apakah itu syarat bahwa nikah bisa dicatatkan ?

Page 84: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Tidak karena dalam kenyataanya calon pengantin yang tidak memiliki sertifikat banyakcalon pengantin yang tidak memiliki sertifikat tapi tetapi tetap bias melaksanakanpernikahan dan pernikahan ini dicatatakan dan tetap sah di mata hukum.

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Pasangan yang tidak mengikuti suscatin akan diberikan bimbingan setelah ijab qabulselam kurang lebih 10 menit, Bisa dicatatkan karena belum ada sanksi dan belum adaUndang-undang yang berlaku didalamnya hanya semacam anjuran di Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Kendalanya bagi pasangan yaitu kurang minatnya para calon pasangan yang akanmelangsungkan pernikahan, alasan kesibukan menjadi alasan utama catin.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikuti suscatin ?Pada tahun 2014 tercatat ada sejumlah 1711 yang menikah , ditemukan data ada sejumlah256 yang mengikuti suscatin di KUA Pondok Aren.

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Pembukaan, Tanya jawab kepada calon pengantin, ceramah dan seminar

Pondok Aren, 04 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Narasumber

Drs. AL AMIN

Tidak karena dalam kenyataanya calon pengantin yang tidak memiliki sertifikat banyakcalon pengantin yang tidak memiliki sertifikat tapi tetapi tetap bias melaksanakanpernikahan dan pernikahan ini dicatatakan dan tetap sah di mata hukum.

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Pasangan yang tidak mengikuti suscatin akan diberikan bimbingan setelah ijab qabulselam kurang lebih 10 menit, Bisa dicatatkan karena belum ada sanksi dan belum adaUndang-undang yang berlaku didalamnya hanya semacam anjuran di Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Kendalanya bagi pasangan yaitu kurang minatnya para calon pasangan yang akanmelangsungkan pernikahan, alasan kesibukan menjadi alasan utama catin.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikuti suscatin ?Pada tahun 2014 tercatat ada sejumlah 1711 yang menikah , ditemukan data ada sejumlah256 yang mengikuti suscatin di KUA Pondok Aren.

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Pembukaan, Tanya jawab kepada calon pengantin, ceramah dan seminar

Pondok Aren, 04 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Narasumber

Drs. AL AMIN

Tidak karena dalam kenyataanya calon pengantin yang tidak memiliki sertifikat banyakcalon pengantin yang tidak memiliki sertifikat tapi tetapi tetap bias melaksanakanpernikahan dan pernikahan ini dicatatakan dan tetap sah di mata hukum.

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?Pasangan yang tidak mengikuti suscatin akan diberikan bimbingan setelah ijab qabulselam kurang lebih 10 menit, Bisa dicatatkan karena belum ada sanksi dan belum adaUndang-undang yang berlaku didalamnya hanya semacam anjuran di Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Kendalanya bagi pasangan yaitu kurang minatnya para calon pasangan yang akanmelangsungkan pernikahan, alasan kesibukan menjadi alasan utama catin.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikuti suscatin ?Pada tahun 2014 tercatat ada sejumlah 1711 yang menikah , ditemukan data ada sejumlah256 yang mengikuti suscatin di KUA Pondok Aren.

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Pembukaan, Tanya jawab kepada calon pengantin, ceramah dan seminar

Pondok Aren, 04 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Narasumber

Drs. AL AMIN

Page 85: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

HASIL WAWANCARA

Nama :Ahmad Jayadih, S.Ag

Jabatan :Penghulu KUA Serpong

Tempat :KUA Serpong

Waktu :Senin 07 September 2015

1. Materi kursus calon pengantin itu apa saja ?Materi yang diberikan yang pertama diberikan meliputi peraturan perundang-undanganmengenai keluarga sakinah,munakahat,dan kesehatan.

2. Durasi waktu untuk masing-masing materi tersebut sesuaikah dengan pasal 3peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/491 Tahun 2009bahwa minimal harus 24 JAM?Kalau susdah terpenuhi 24 jam, bagaimana pembagiandurasi waktunya bukankah masing-masing materi ada durasi yang sudah ditentukan?Kalau belum terpenuhi 24 jam bagaimana solusi yang ditempuh oleh KUA ?tidak sesuai karena dengan waktu yang sangat padat KUA di Serpong pelaksanaansuscatinya hanya kurang lebih 3 atau 4 jam saja, dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00dengan waktu yang singkat pembelajaran pemateri hanya kurang lebih ½ jam atau 1 jampelajaran .

3. Metode suscatin secara rincinya seperti apa ?apakah suscatin dilakukanberkelompok? Apakah ada suscatin yang sepasang saja ?Metode semacam ceramah dan simulasi pernikahan, sekelompok pasangan barudilaksanakan suscatin, sekalipun ada satu pasangan waktunya tidak 3 atau 4 jammelainkan sekitar kurang lebih 1 jam saja.

4. Narasumber materinya siapa saja ?(sesuaikah dengan pasal 3 ayat 3 Peraturan DirjenBimbingan Masyarakat Islam)Narasumbernya dari penghulu seharusnya ada pihak BP4 atau dari puskesmas karenaada faktor kurangnya dana pihak KUA hanya mendatangkan nasumber dari penghuluserpong.

Page 86: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

5. Apakah peserta suscatin diberikan sertifikat ?(sesuaikah dengan pasal 6 PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam)Setiap pasangan yang mengikuti pasti mendapatkan sertifikat.

6. Kalau iya diberikan sertifikat, apakah itu syarat bahwa nikah bisa dicatatkan ?Tidak buktinya masih banyak yang melangsungkan pernikahan tanpa membawasertifikat

7. Lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak ikut suscatin, apakah pernikahan merekabisa dicatatkan, meskipun tidak ada sertifikat? Apa penilaian KUA terhadap PeraturanDirjen Bimbingan Masyarakat Islam ? mengapa mereka tidak patuhi ?iya tetap dicatatkan di kantor urusan agama serpong, karena belum ada sanksi yangtegas dalam pasangan yang tidak mengikuti suscatin hanya sekedar peraturan tertulissaja

8. Dalam penyelenggaraan suscatin, apakah ada kendala ? apa kendalanya ? bagaimanasolusi yang sudah diambil agar Peraturan Direktur Jendral Bimbingan MasyarakatIslam itu di Impementasikan dengan benar ?Kendala yang dihadapi KUA Serpong yaitu kurang minatnya pasangan yang inginmengikuti suscatin, padahal surat edaran sudah diberikan, alasan dari para pasangan akansibuknya pekerjaan, Solusi yang diambil KUA Serpong memberikan surat edaran jikatidak datang juga, KUA tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

9. Berapa orang yang menikah dan mengikuti suscatin ?Pada tahun 2014 yang menikah di KUA Serpong ada sejumlah 1608, sedangkan yangmengikuti suscatin ada sejumlah 184.

10. Bagi yang suscatin model pelaksanaanya seperti apa?Model pelaksanaanya semacam ceramah dan Tanya jawab

Page 87: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

Serpong,07 September 2015

Pewawancara

DEVI CHAIRUNNISA

Narasumber

Drs. AL AMIN

Page 88: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

DOKUMENTASI WAWANCARA

PADA HARI JUM’AT 12 JUNI 2015 PUKUL 11.00 WIB

SELAKU PENGHULU PAMULANG

Page 89: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

DOKUMENTASI WAWANCARA

PADA HARI SENIN 04 SEPTEMBER 2015 PUKUL 11.30 WIB

SELAKU PENGHULU PONDOK AREN

Page 90: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

DOKUMENTASI WAWANCARA

PADA HARI SENIN 04 SEPTEMBER 2015 PUKUL 10.30 WIB

SELAKU PENGHULU CIPUTAT

Page 91: PENYELENGGARAAN SUSCATIN OLEH KANTOR URUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30050/1/DEVI... · Teman-teman Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 yang

DOKUMENTASI WAWANCARA

PADA HARI SENIN 07 SEPTEMBER 2011 PUKUL 13.30 WIB

SELAKU PENGHULU SERPONG