PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA ... KALTIM, DAN KALSEL AGAR PALING TELAT THN 2018 TELAH ADA...
Transcript of PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA ... KALTIM, DAN KALSEL AGAR PALING TELAT THN 2018 TELAH ADA...
MONITORING DAN EVALUASI
ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
SEKTOR KELAUTAN WILAYAH:
KALIMANTAN BARAT-KALIMANTAN SELATAN-KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN TENGAH-KALIMANTAN UTARA
PONTIANAK, 8 SEPTEMBER 2015
Oleh: Menteri Kelautan dan Perikanan
1
VISI KKP
NC 1 NC 4 NC 6 NC 7
Mewujudkan Indonesia
menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju,
Kuat dan Berbasis
Kepentingan Nasional
MISI RPJMN NAWACITA
Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis
kepentingan nasional
TRISAKTI • Sovereign in politics • Independence in
economic • Strong character in
culture
Redistribution for Justice Gini Ratio 0,3
PENDAHULUAN
2
PROGRESS RENCANA AKSI PEMERINTAH PROVINSI:
1. Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut
2. Penataan Perizinan Kelautan dan Perikanan
3. Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak
4. Pemberian dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat
FOKUS AREA
3
PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT s/d 2015
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT
KAB/KOTA STATUS RZWP-3-K
Pontianak Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar.
Singkawang Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar.
Kubu Raya Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar.
Kayong Utara Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar.
Sambas Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalbar.
Ketapang Review RZ
Bengkayang Penyusunan Dokumen Final 4
PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH s/d 2015
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT
KAB/KOTA STATUS RZWP-3-K
Kapuas Review RZ
Pulang Pisau Prolegda, Sinkronisasi dengan RZWP3K Prov. Kalteng.
Katingan Belum ada Kotawaringin Timur
Belum ada
Seruyan Belum ada
Kotawaringin Barat
Penyusunan Dokumen Final
Sukamara Penyusunan Dokumen Final
5
PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN s/d 2015
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT
KAB/KOTA STATUS RZWP-3-K
Banjar PERDA RZ masuk dalam PERDA RTRW Kab. Banjar No. 3 Tahun 2013
Tanah Bumbu Prolegda
Kotabaru Prolegda
Barito Kuala Prolegda
Tanah Laut Prolegda
6
PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR s/d 2015
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT
KAB/KOTA STATUS RZWP-3-K Balikpapan Prolegda
Bontang Prolegda
Berau Penetapan PERDA RZWP3K Kabupaten Berau No 08 tanggal 28 Agustus 2014.
Kutai Kertanegara Belum ada
Kutai Timur Belum ada
Paser Prolegda
Penajam Paser Utara
Penyusunan dokumen final
7
PROGRES PENCAPAIAN RZWP-3-K KAB/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA s/d 2015
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT
KAB/KOTA STATUS RZWP-3-K Tana Tidung Belum ada
Tarakan Belum ada
Bulungan Review RZ
Nunukan Sampai pada dokumen final
8
N0 PROVINSI STATUS RZWP-3-K; TARGET
1 KALIMANTAN BARAT Perda No 7 tahun 2014
2 KALIMANTAN SELATAN DOK FINAL; PROLEGDA 2016
3 KALIMANTAN TIMUR DOK FINAL; PROLEGDA 2017
4 KALIMANTAN TENGAH DOK AWAL; PROLEGDA 2018
5 KALIMANTAN UTARA DOK AWAL; PROLEGDA 2018
HASIL DAN STATUS RZWP-3-K DI:
KALBAR-KALSEL-KALTIM-KALTENG-KALTARA
FOKUS AREA I: ................................................................ Lanjutan
9
FOKUS AREA I: ................................................................ Lanjutan
1. Masih rendahnya komitmen dari Pengambil keputusan (RZWP-3-K belum menjadi prioritas);
2. Belum tersedianya data sesuai kebutuhan teknis untuk penyusunan RZWP-3-K, baik kuantitas maupun kualitas;
3. Masih kurangnya pemahaman teknis dalam penyusunan RZWP-3-K;
4. Terbatasnya kemampuan anggaran daerah untuk penyusunan RZWP-3-K;
5. Terdapatnya perubahan peraturan perundangan terkait dengan kewenangan pengelolaan WP-3-K bagi Pemerintah Daerah
Kendala dalam Penyusunan RZWP-3-K , a.l.:
10
1. Telah disiapkan Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Pengelolaan WP-3-K Provinsi, yang meliputi:
a. Pedoman Teknis Penyusunan Peta RZWP-3-K; b. Pedoman Teknis Penyusunan RSWP-3-K (Perdirjen 43/KEP-DJKP3K/2013); c. Pedoman Teknis Penyusunan RZWP-3-K (Perdirjen 44/KEP-DJKP3K/2013); d. Pedoman Teknis Penyusunan RPWP-3-K (Perdirjen 45/KEP-DJKP3K/2013); e. Pedoman Teknis Penyusunan RAPWP-3-K (Perdirjen 46/KEP-DJKP3K/2013); 2. Secara rutin dilaksanakan sosialisasi kepada unsur-unsur Pemerintahan
Daerah; 3. Secara rutin dilaksanakan bimbingan teknis secara bertahap mengenai
penyusunan RZWP-3-K kepada anggota PokJa/Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).
4. Secara rutin dilakukan rapat koordinasi nasional dan rapat-rapat dengan unsur-unsur terkait Pemerintahan Daerah guna mengakselerasi Perda RZWP-3-K
5. Pemberian Fasilitasi Anggaran Penyusunan RZWP-3-K kepada Pemda 6. Pemberian asistensi, supervisi, dan konsultasi teknis kepada daerah selama
proses penyiapan RZWP-3-K hingga penetapan perda
Upaya yang telah dilakukan, a.l.:
FOKUS AREA I: ................................................................ Lanjutan
11
Amanat UU 23/2014: Pemberian Kewenangan Pengelolaan Laut Kepada
Pemerintah Pusat dan Provinsi
Bagi kab/kota yang telah dan/atau sedang berproses menyusun Dokumen RZWP-3-K, agar segera
menyampaikan kepada Gubernur untuk direviu/disesuaikan untuk selanjutnya ditetapkan
sebagai bagian dari Perda RZWP-3-K Provinsi
Terkait dengan Berlakunya UU 23/2014, a.l.:
FOKUS AREA I: ................................................................ Lanjutan
12
UPAYA AKSELERASI PERDA RZWP-3-K PROV
FOKUS AREA I: PENATAAN RUANG WILAYAH LAUT
CAKUPAN WILAYAH PERENCANAAN RZWP-3-K PROVINSI MULAI 0 S/D SEJAUH-JAUHNYA 12 MIL LAUT
RZWP-3-K KAB/KOTA YANG TELAH DISUSUN AKAN MENJADI BAGIAN (LAMPIRAN) DARI PERDA RZWP-3-K PROV, OLEH KERANA ITU BUPATI/WALIKOTA HARUS MENYAMPAIKAN DOKUMEN RZWP-K KEPADA GUBERNUR; WILAYAH PERAIRAN LAUT 0 S/D 4 MIL YANG BELUM ADA RENCANA PENGATURAN KAWASAN/ZONANYA PERLU SEGERA DISUSUN RZWP-3-K OLEH PEMPROV;
PEMERINTAH AKAN MENGAWAL PROVINSI KALTARA, KALTENG, KALTIM, DAN KALSEL AGAR PALING TELAT THN 2018 TELAH ADA PERDA RZWP-3-K
13
1. Pembentukan Satgas Pemberantasan IUU Fishing untuk melakukan analisis dan evaluasi pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya perizinan
2. Penerbitan Peraturan Menteri terkait pengelolaan kegiatan/usaha perikanan, yaitu: • No.56/2014 tentang Penghentian Sementara Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di WPP NRI;
• No. 57/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia;
• No.58/2014 tentang Disiplin Pegawai ASNdi Lingkungan KKP dalam pelaksanaan Moratorium Usaha Perizinan, Transhipment dan Penggunaan Nakhoda dan ABK Asing;
• No.1/2015 tentang Penangkapan lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla, spp.) dan rajungan (Portunus pelagicus, spp.);
• No.2/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) di WPP-RI.
• No.4/KEPMEN-KP/2015 tentang Tim Analisis dan Evaluasi Kapal Perikanan yang Pembangunannya di Luar Negeri
• No.10/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56/PERMEN-KP/2014 Tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
Upaya yang telah dilakukan, a.l.:
FOKUS AREA II: PENATAAN PERIJINAN
14
MANDAT Jumlah
Seharusnya
PROGRESS
Ditetapkan Proses Pembahasan
UU No.27/2007 jo. UU No.1/ 2014 ttg Pengelolaan WP3K
Peraturan Pemerintah 3 2 1
Peraturan Presiden 7 3 4
Peraturan Menteri 10 7 2
UU No.31/2004 jo. UU No.45/2009 ttg Perikanan
Peraturan Pemerintah 17 7 8
Peraturan/Kep. Presiden 1 2 8
Peraturan/Kep. Menteri 37 78 5
UU No.32/2014 ttg Kelautan
Peraturan Pemerintah - - 9
Peraturan Presiden - - 1
Peraturan Menteri - - -
3. Inisiasi KKP dalam penyelesaian aturan aturan hukum yang menjadi turunan UU
15
4. Diterapkannya pelayanan perijinan perikanan tangkap
secara on line (e-services) dan sampai dengan 28 Juli 2015 telah melayani 47 izin
5. Pelimpahan kewenangan perpanjangan kapal ukuran > 30 GT-60 GT kepada UPT Pusat dan Provinsi
6. Integrasi sistem perijinan Pusat dengan Daerah (dalam proses)
7. Melakukan revisi PerMen KP No.49/2014 ttg Usaha Perikanan Budidaya yang mengacu pada UU No.23 Tahun 2014 (substansi utamanya adalah kewenangan yang terkait dengan penerbitan SIKPI dan Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal/RPIPM)
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
16
17
Hasil yang Dicapai, antara lain:
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
TAHUN
Ʃ K
ASU
S
PEM
ERIK
SAA
N
PEN
DA
HU
LUA
N
SAN
KSI
AD
M
TIN
DA
KA
N L
AIN
**
DIPROSES
SP3
PEN
YID
IKA
N
P-2
1
TAH
AP
II
PR
OSE
S P
ERSI
DA
NG
AN
BA
ND
ING
KA
SASI
INK
RA
CH
T
2015 141 10 17 1 - 37 4 4 38 5 - 25
2014 58 - 13 2 - 1 - - 9 2 2 29
2013 84 - 18 4 - - - - 47 - - 15
2012 125 - 30 16 1 - - - 24 - 13 41
2011 99 - 33 1 10 - 1 - - - 6 48
2010 150 - 12 - 35 - - - - - 5 98
JUMLAH 657 10 123 24 46 38 5 4 118 7 26 256
1. REKAPITULASI PENANGANAN TINDAK PIDANA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG DITANGANI PPNS TAHUN 2010-2015*
Keterangan: * = Data per 31 Agustus 2015 ** = Tindakan Lain, yaitu:
- Dilakukan pengusiran terkait MoU Indonesia dgn Malaysia (8 kasus) - Kapal digunakan untuk pendeportasian ABK Non-Justisia (11 kasus) - Dilimpahkan ke penegak hukum lain (5 kasus)
18
2. Operasi Kapal Pengawas selama Periode 2010-2015
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
Keterangan: *) s.d. 3 September 2015 KII = Kapal Ikan Indonesia KIA = Kapal Ikan Asing
TAHUN DIPERIKSA
(Unit Kapal)
DITANGKAP (Kapal) DITENGGE-
LAMKAN (KIA)
DEPORTASI KII KIA ∑
2005-2009 10.137 467 412 879 33 17
2010 2.255 24 159 183 3 30
2011 3.348 31 75 106 1 12
2012 4.326 42 70 112 1 10
2013 3.871 24 44 68 0 1
2014 2.044 23 16 39 0 0
2015 *) 3.115 33 46 79 58 0
JUMLAH 29.096 642 823 1.465 96 70
19
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
No. URAIAN 3 Nov 14 21 Agt 2015 28Agt 2015
1. Jumlah Kapal Buatan Luar Negeri
1.132 143 80
2. Jumlah Kapal Buatan Dalam Negeri, terdiri atas:
3.832 3.284 3.275
a. Inka Mina 196 255 253
b. Non Inka Mina 3.636 3.051 3.022
Jumlah Kapal Luar Negeri + Dalam Negeri
4.964 3.427 3.355
3. Perkembangan Perizinan (SIPI/SIKPI) Pasca-Moratorium (posisi per 28 Agustus 2015)
20
Per 21 Agustus 2015
143 Kapal
Per 28 Agustus 2015
80 Kapal - 63
Expired tidak diperpanjang karena moratorium = 63 kapal
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
4. Perkembangan (mingguan) SIPI/SIKPI Kapal Perikanan Buatan Luar Negeri Pasca-Moratorium (posisi per 28 Agustus 2015)
Catatan: Jumlah ijin kapal yang pembuatannya di Luar Negeri tgl 3 Nov 2014 sebanyak 1.132 Kapal 21
No Provinsi Jumlah Izin Kapal (SIUP/SIPI/SIKPI)
2012 2013 2014 2015*
1 KALIMANTAN BARAT 118 112 128 -
2 KALIMANTAN SELATAN 1.088 1.535 211 90
3 KALIMANTAN TENGAH 3 - 8 -
4 KALIMANTAN TIMUR 156 151 86 -
5 KALIMANTAN UTARA - - - -
KEPATUHAN PELAPORAN IJIN KAPAL IKAN <30 GT YANG DITERBITKAN OLEH PROVINSI:
Keterangan: * = Posisi per 1 September 2015 - = data tidak tersedia
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
22
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
Kendala: 1.Belum semua Provinsi mematuhi ketentuan kepatuhan pelaporan
ijin kapal ikan < 30 GT yang diterbitkan oleh provinsi (PERMEN KP No. PER.30/ MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di WPP-NRI) setiap enam bulan., disebabkan: a. Secara rutin Daerah sudah disurati, namun sebagian masih belum
merespon surat tersebut. b. Beberapa daerah menunggu kompilasi data dari Kabupaten/Kota yang
berada di wilayah Provinsi-nya; 2. Belum selesainya revisi PP 19 Tahun 2006 tentang PNBP
Alternatif Solusi: 1. Harus jelas NSPK yang mengatur Perizinan tersebut 2. Harus adanya penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas
terhadap Provinsi yang tidak patuh menyampaikan laporan perizinanannya.
23
FOKUS AREA III: PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PARA PIHAK
PUSAT
Civil Society
Organization (CSO)
DAERAH (PROV/KAB/KOTA)
APARAT PENEGAK HUKUM
PELAKU USAHA
ISU STRATEGIS:
1. Belum memadainya identifikasi setiap jenis kewajiban para pihak terkait pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
2. Tingkat kepatuhan para pihak memenuhi kewajiban masih rendah
3. Koordinasi lintas sektor di daerah masih lemah
4. Belum terdapat sistem data dan informasi yang terintegrasi terkait dengan perizinan di sektor sumberdaya alam, khususnya untuk aktivitas yang menggunakan ruang pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil.
24
1. Identifikasi jenis kewajiban pelaku usaha KP
2. Revisi PP mengenai PNBP (PP Nomor 19/2006);
3. Diterapkannya sistem pembayaran PNBP secara on line (Simponi)
4. Melakukan verifikasi dan evaluasi pelaku usaha perikanan.
Kepada Pemerintah Daerah diharapkan agar:
1. Meningkatkan sosialisasi kepada semua stkeholders
2. Menyampaikan laporan perizinan perikanan tangkap yang menjadi kewenangan kab/kota kepada Menteri KP melalui Dirjen (semesteran)
3. Menyediakan SOP/mekanisme pelayanan perizinan (mudah & sederhana)
4. Meningkatkan kompetensi SDM
Upaya yang telah dilakukan, a.l.:
FOKUS AREA 3: ................................................................ Lanjutan
25
Aparat Penegak Hukum
• melakukan upaya hukum terhadap setiap bentuk pelanggaran hukum berkenaan dengan penggunaan ruang laut dan pengelolaan sumberdaya alam di dalamnya
Pemerintah Pusat
• Perwakilan dari Kementerian/Lembaga di Pusat agar konsisten dan tetap berkomitmen tinggi bekerjasama dengan KKP dalam menyelesaikan seluruh rencana aksi dalam fokus area ini.
• Pejabat Eselon I KKP agar memprioritaskan tindak lanjut Rencana Aksi
• Itjen untuk melakukan pengawasan terhadap tindak lanjut Renaksi
Komisi Pemberantasan Korupsi
• mengkoordinir dan memfasilitasi penyelesaian masalah koordinasi antar-sektor terkait baik di Pusat maupun antara Pusat dengan Daerah
HARAPAN KEPADA PARA PIHAK
26
HARAPAN KEPADA PARA PIHAK
Civil Society Organization (CSO)
• memonitoring pelaksanaan pembangunan sektor kelautan dan perikanan serta melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) jika terjadi pelanggaran hukum dalam pelaksanaannya
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
• Menyampaikan laporan perizinan perikanan tangkap yang menjadi kewenangan Prov/Kab/Kota kepada Menteri KP melalui Dirjen (semesteran)
• Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan (teknis dan administrasi) terhadap semua stakeholders bidang kelautan dan perikanan;
• Mendorong setiap pelaku usaha untuk mengikuti ketentuan yang berlaku
• Terkait dengan penataan ruang laut, bagi kab/kota agar menyampaikan dokumen RZWP3K yang telah disusun dan/atau dalam proses penyusunan ke Provinsi, untuk legislasi lebih lanjut
Pelaku Usaha
• melakukan pelaporan kegiatan usaha kepada pemberi izin secara periodik sesuai ketentuan
27
FOKUS AREA IV: PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT
ISU STRATEGIS:
Belum memadainya identifikasi hak-hak
masyarakat yang ada di laut dan juga
impelementasi pemenuhan akan hak-hak
tersebut
MENGACU:
Hak-hak masyarakat yang diatur dalam: UU Perikanan UU Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil UU Kelautan Peraturan Daerah
(prov/kab/kota)
Hak-hak masyarakat adat (misal: hak ulayat)
Hak kepemilikan
Hak sosial
Jaminan keamanan Menjamin:
- Akses publik terhadap sempadan pantai,
- Akses masyarakat terhadap perairan pesisir
- Kearifan lokal lainnya (termasuk didalamnya
pelaksanaan resolusi konflik) 28
1. Menginisiasi Rancangan UU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan, dan Petambak Garam
2. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan berupa: a. Sertifikasi Hak atas Tanah (SeHAT) Nelayan
b. Asuransi Nelayan
c. Air Bersih
d. Listrik Tenaga Surya (Penerangan)
e. Subsidi BBM
f. Peningkatan Keterampilan Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah, Pemasar, dan Petambak Garam
g. Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)
h. Rumah Ramah Bencana
i. Pendidikan bagi Anak Pelaku Utama di Sekolah Perikanan (PUMAKAN)
j. Pendampingan Hukum dan Pemulangan Nelayan yang Bermasalah di Luar Negeri
k. Bantuan Modal Usaha bagi Nelayan, Pembudaya Ikan, Pengolah, Pemasar, dan Petambak Garam
l. Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS)
m. Penyelesaian Konflik antar Nelayan
n. Perbaikan lingkungan dan vegetasi pesisir
o. Informasi Cuaca dan Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground)
p. Informasi Harga Ikan
Upaya yang telah dilakukan, a.l.:
FOKUS AREA 4: ................................................................ Lanjutan
29
Kepada Pemerintah Daerah diharapkan agar:
1. Mempertahankan mata pencaharian penduduk sebagai nelayan, pembudidaya ikan, dan usaha kelautan dan perikanan lainnya,
2. Memberikan kompensasi/ganti kerugian kepada masyarakat sekitar yang terkena dampak,
3. Merelokasi pemukiman bagi masyarakat yang berada pada lokasi, dan/atau,
4. Memberdayakan masyarakat sekitar yang terkena dampak.
FOKUS AREA 4: ................................................................ Lanjutan
30
1. Melalui Forum Rapat ini agar: a. Kita bangun komitmen untuk menjadi bagian dari upaya
pencegahan korupsi b. Pemerintah daerah lebih transparan dalam penyediaan data dan
informasi serta pengungkapan kendala-kendala yang dihadapi.
2. Mengesampingkan egosektoral; meningkatkan koordinasi Pusat- Daerah/lintas Kementerian; serta hilangkan conflict of interest.
3. Mari selesaikan pekerjaan rumah yang mendesak, a.l: a. Pengaturan hal-hal yang masih melekat di kab/kota
sehubungan berpindahnya kewenangan ke provinsi (sesuai UU 23/2014), seperti pelestarian pesisir & penyelenggaraan karantina ikan, pengedalian mutu, dan keamanan hasil perikanan
b. Integrasi data dan informasi terkait perijinan. c. Penyusunan SOP/mekanisme pelayanan perizinan (mudah &
sederhana) d. Peningkatan kompetensi SDM dan penguatan kelembagaan
PENUTUP
31
Kewenangan Perizinan Reklamasi
Di Luar DLKr / DLKp
Di Dalam DLKr / DLKp
Kewenangan Perijinan REKLAMASI di WP3K
DLKr = Daerah lingkungan kerja DLKp = Daerah lingkungan kepentingan
FOKUS AREA II: ................................................................ Lanjutan
33