Penyebab terjadinya kick.docx

3
 Tanda –  tanda terjadinya kick  Tanda  –  tanda Well kick dalam operasi pemboran dapat diketahui dari beberapa parameter, yaitu : 1. Saat sedang dilangsungkannya pemboran a) Laju penembusan tiba –  tiba naik  b) Volume di lumpur naik c) Tekanan pompa untuk sirkulasi turun dengan kecepatan pompa naik. d) Hadirnya gelembung –  gelembung gas pada lumpur 2. Saat menyambung pipa, pompa dihentikan a) Aliran tetap walaupun pompa dihentikan.  b) Volume lumpur di tangki bertambah. c) Tekanan pompa untuk sirkulasi makin turun dengan bertambahnya pipa. Penyebab terjadinya Kick  Kick dapat terjadi karena disebabkan oleh : 1. Berat jenis lumpur yang tidak memadai Berat jenis lumpur turun dikarenakan bercampurnya fluida formasi dengan lumpur bor, fluida formasi yang cepat menurunkan berat jenis lumpur adalah gas 2. Swab Effect Swab Effect terjadi apabila pencabutan rangkaian pipa pemboran yang terlalu cepat, dan viscositas lumpur yang terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan lumpur yang diatas bit terlambat turun ke bawah bit sehingga ruangan yang berada di bawah bit menjadi vakum, sehingga fluida formasi masuk kedalam lubang. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mencabut rangkaian pipa bor jangan terlalu cepat, terutama di dalam open hole, dan usahakan viscositas lumpur jangan terlalu tinggi. 3. Menembus formasi gas Formasi gas mengandung gas di dalam pori –  pori batuannya, waktu menembus formasai gas, cutting yang dihasilkan akan mengandung gas. Gas keluar dari cutting  dan masuk kedalam lumpur, makin lama gas makin banyak sehingga akan menurunkan berat jenis lumpur. 4. Tinggi kolom lumpur Tinggi kolom lumpur dapat turun dikarenakan lumpur yang masuk kedalam formasi (lost circulation), sehingga hal ini menyebabkan terjadinya kehilangan sirkulasi, maka  berakibat berkurangnya volume lumpur juga dan akhirnya mengurangi tekanan hidrostatik lumpur itu sendiri, maka cairan formasi akan mendesak lumpur dalam sumur juga. Hal ini dapat disebabkan oleh : a)  Formasi pecah  b)  Bit masuk formasi berongga, bergoa atau rekahan

description

tekbor

Transcript of Penyebab terjadinya kick.docx

Tanda tanda terjadinyakickTanda tandaWell kickdalam operasi pemboran dapat diketahui dari beberapa parameter, yaitu :1. Saat sedang dilangsungkannya pemborana) Laju penembusan tiba tiba naikb) Volume di lumpur naikc) Tekanan pompa untuk sirkulasi turun dengan kecepatan pompa naik.d) Hadirnya gelembung gelembung gas pada lumpur2. Saat menyambung pipa, pompa dihentikana) Aliran tetap walaupun pompa dihentikan.b) Volume lumpur di tangki bertambah.c) Tekanan pompa untuk sirkulasi makin turun dengan bertambahnya pipa.Penyebab terjadinyaKickKick dapat terjadi karena disebabkan oleh :1.Berat jenis lumpur yang tidak memadaiBerat jenis lumpur turun dikarenakan bercampurnya fluida formasi dengan lumpur bor, fluida formasi yang cepat menurunkan berat jenis lumpur adalah gas2.Swab EffectSwab Effectterjadi apabila pencabutan rangkaian pipa pemboran yang terlalu cepat, danviscositaslumpur yang terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan lumpur yang diatas bit terlambat turun ke bawahbitsehingga ruangan yang berada di bawah bitmenjadivakum, sehingga fluida formasi masuk kedalam lubang. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mencabut rangkaian pipa bor jangan terlalu cepat, terutama di dalamopen hole,dan usahakanviscositaslumpur jangan terlalu tinggi.3.Menembus formasi gas Formasi gas mengandung gas di dalam pori pori batuannya, waktu menembus formasai gas,cuttingyang dihasilkan akan mengandung gas. Gas keluar daricuttingdan masuk kedalam lumpur, makin lama gas makin banyak sehingga akan menurunkan berat jenis lumpur.4.Tinggi kolom lumpurTinggi kolom lumpur dapat turun dikarenakan lumpur yang masuk kedalam formasi (lost circulation), sehingga hal ini menyebabkan terjadinya kehilangan sirkulasi, maka berakibat berkurangnya volume lumpur juga dan akhirnya mengurangi tekananhidrostatiklumpur itu sendiri, maka cairan formasi akan mendesak lumpur dalam sumur juga.Hal ini dapat disebabkan oleh :a) Formasi pecahb) Bitmasuk formasi berongga, bergoa atau rekahan

5. Kepadatan dari cairan pengeboran terlampau rendah6. Gagal untuk mengisi lubang secukupnya. Perhatikan, terlebih pada saattrips.7. Mengebor memasuki daerah permeabel yang memiliki tekanan yang abnormal

Penyebab KickPenyebab kick yang paling sering terjadi adalah dimulai dengan kejadian Lost-Circulation, yaitu masuknya sebagian lumpur pemboran ke dalam formasi yang mengakibatkan kolom fluida di dalam sumur turun dan akhirnya tekanan di dalam sumur menjadi lebih kecil dari tekanan formasi, walaupun secara densitas equivalen lumpur yang dipakai sudah cukup berat.Penyebab kedua adalah menembus zona abnormal, dimana tekanan yang dimiliki formasi jauh lebih besar dari lapisan sebelumnya dan melampaui tekanan hidrostatik yang dimiliki lumpur pemboran di dalam lubang. Kasus ini akan menjadi tambah sulit ketika zona abnormal tersebut mengandung gas.Penyebab ketiga adalah terjadinya efek swabbing (sedotan) pada saat pipa pemboran ditarik ke permukaan, seperti halnya sebuah suntikan yang sedang ditarik akan menghasilkan efek menyedot, sehingga seolah-oleh tekanan hidrostatis lumpur berkurang jauh, dan pada saat sudah lebih rendah dari tekanan formasi maka akan merangsang fluida dari formasi keluar menuju lubang sumur.

Kondisi tekanan system pada saat normal, saatWell kickdan pada saat penanggulangannya.1. Kondisi tekanan ketika operasi pemboran berjalan dengan normal.a) Besarnya tekanan lumpur yang keluar dariannulussangat kecil mendekati nol, supaya lumpur tersebut tidak tersembur ke atas tetapi yang diinginkan berupa pengaliran dariflow linekeshale shakerdan alat alat lainnya sampai ke tangki lumpur.b) Karena selama operasi pemboran tersebut lumpur mulai dari pompa sampai kembali diflow linemengalami kehilangan tekanan (pressure loss) akibat lumpur bergesekan dengan pipa pipa danviscositaslumpur itu sendiri, sedangkan dalam keadaanstatictekanan dalam pipa danannuluspipa dipermukaan sama yaitu nol, maka ketika sirkulasi terjadi pompa harus memberikan tekanan kepada lumpur sebesar tekanan yang hilang sepanjang jalan yang dilalui.c) kondisi tekanan selama operasi pemboran berjalan dengan normal ialah, gradient tekanan lumpur dinamik di annulus lebih besar sedikit dari gradient tekanan lumpur staticdan lebih besar dari gradient tekanan formasi. Dalam kondisi ini dijamin tidak ada fluida formasi yang masuk kedalam lubang bor yang kita sebut denganWell kick.2. Tekanan operasi ketika adakickHadirnyakickpada sumur pemboran menunjukkan bahwagradienttekanan formasi lebih besar darigradienttekananhidrostatiklumpur.Gradienttekananstaticformasi lebih besar darigradienttekanan dinamik lumpur maupun gradient tekananstaticlumpur sehingga menyebabkan fluida formasi mendesak masuk ke lubang bor.

3. Tekanan operasi penanggulanganPada kondisi normal tekanan formasi cukup terpenuhi oleh tekananhidrostatik lumpur sehingga tekanan di permukaan beharga nol.Pada kondisikicktekanan formasi dipenuhi oleh tekananhidrostatiklumpur dan hidrostatik kick.Terjadi Kick & Drill pipe masih terdapat di dalam Lubang Bor 1. Angkat Kelly sampai batas TOP drill pipe 2. Apabila fluida Kick naik maka BOP ditutup pada annular preventer ( Pipe Ram ). 3. Untuk menentukan awal pemompaan Lumpur Baru maka tekanan yang dibutuhkan sebesar : Tekanan Formasi + Tekanan sirkulasi saat awal stroke/min + SIDP keterangan : o Tekanan Formasi P. Hidrostatis lumpur o P. Sirkulasi awal 30 stroke /min o SIDP Shut in Drill Pipe 4. Untuk mematikan Kick melalui string maka lumpur baru dipompakan perlahan-lahan kemudfian dilihat tekanan SIDP dan SICP sampai tidak muncul dan berharga 0 ( nol ) Psi 5. Valve Kill Line di tutup lihat pressure gauge sedangkan Choke Line di buka untuk mengeluarkan Fluida Kick 6. Apabila pada saat terjadi Kick maka Kill Line dan Cjhoke Line di tutup, kemudian lumpur pemberat dipompakan melalui drill string secara Hesitation (Squeez) dan Choke Line dibuka sedikit demi sedikit. Terjadi Kick saat Drill pipe tidak terdapat di dalam Lubang Bor 1. Mematikan Kick dengan memasukkan Lumpur Berat melalui Choke Line secara Hesitation (Squeeze), pekerjaan ini bisa berhari-hari. 2. Menunggu lama karena lumpur berat jatuh ke dasar sumur secara Gravity Settling