penyalahgunaan nikotin

7
NIKOTIN Epidemiologi Penggunaan tembakau secara tipikal dimulai ketika usia anak. Sebesar 80% perokok memulai untuk merokok pada usia 18 tahun. Meskipun sebesar 2/3 dari remaja merokok, hanya 20-25 persen yang menjadi perokok tetap. Faktor resiko merokok pada anak adalah pengaruh lingkungan dan orang tua, masalah perilaku yang cepat terbawa pengaruh buruk lingkungan, karakteristik personal (depresi, dan cemas), serta genetik. Resio ketergantungan terhadap nikotin akan semakin buruk jika merokok dimulai pada usia yang sangat muda. Penelitian menunjukkan bahwa tius yang terpapar nikotin lebih lama mengalami kerusakan otak yang lebih parah dibandingkan yang terpaparnya dalam waktu singkat. Perokok memiliki resiko tinggi untuk mengalami penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan memiliki angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan populasi normal. Rata-rata sekitar 435.000 orang di Amerika Serikat meninggal dengan penyakit yag disebabkan oleh rokok setiap tahunnya, dan merokok merupakan penyebab 1 dari 5 kematian yang terjadi sepanjang tahun. Tembakau adalah penyebab mayor dari kematian oleh kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit saluran pernapasan. Saat ini sekitar 45 juta penduduk Amerika merokok, dan sekitar 70% nya menyatakan akan berhenti merokok, dan kenyataan nya setiap tahun, terdapat 40% yang akhirnya benar-benar berhenti merokok walaupun hanya 1 hari.

description

blok 17

Transcript of penyalahgunaan nikotin

NIKOTINEpidemiologiPenggunaan tembakau secara tipikal dimulai ketika usia anak. Sebesar 80% perokok memulai untuk merokok pada usia 18 tahun. Meskipun sebesar 2/3 dari remaja merokok, hanya 20-25 persen yang menjadi perokok tetap. Faktor resiko merokok pada anak adalah pengaruh lingkungan dan orang tua, masalah perilaku yang cepat terbawa pengaruh buruk lingkungan, karakteristik personal (depresi, dan cemas), serta genetik. Resio ketergantungan terhadap nikotin akan semakin buruk jika merokok dimulai pada usia yang sangat muda. Penelitian menunjukkan bahwa tius yang terpapar nikotin lebih lama mengalami kerusakan otak yang lebih parah dibandingkan yang terpaparnya dalam waktu singkat.Perokok memiliki resiko tinggi untuk mengalami penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan memiliki angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan populasi normal. Rata-rata sekitar 435.000 orang di Amerika Serikat meninggal dengan penyakit yag disebabkan oleh rokok setiap tahunnya, dan merokok merupakan penyebab 1 dari 5 kematian yang terjadi sepanjang tahun. Tembakau adalah penyebab mayor dari kematian oleh kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit saluran pernapasan.Saat ini sekitar 45 juta penduduk Amerika merokok, dan sekitar 70% nya menyatakan akan berhenti merokok, dan kenyataan nya setiap tahun, terdapat 40% yang akhirnya benar-benar berhenti merokok walaupun hanya 1 hari. Namun, sekitar 80% dari seluruh perokok akan kembali merokok dalam 1 bulan mendatang, dan pada akhirnya yang benar-benar berhent merokok hanya 3% dari populasi. Hal ini terjadi karena erat kaitannya dengan kandungan rokok yaitu nikotin yang dapat menyebabkan adiksi sehingga sulit bagi perokok untuk lepas dari kebiasaan merokoknya.

Mekanisme Adiksi NikotinInhalasi asap dari rokok akan membawa partikel nikotin keluar dari rokok dan masul ke saluran pernapasan, yang akan diabsorbsi melalu sistem vena paru dan masuk ke dalam sirkulasi. Nikotin yang masuk ke dalalm sirkulasi arteri akan berpindah secara cepat dari paru menuju otak dimana disana akan berikatan dengan reseptor nikotin kolinergik (channel ion yang secara normal berikatan dengan asetilkolin). Ikatan nikotin diantara dua subunit reseptor akan membuka saluran yang akan membuat natrium influks ke dalam sel. Pemasukan natrium ini akan merangsang kanal bervoltasi dependen kalsium yang salah satu efek dari influks nya kalsium ini akan melepaskan sejumlah neurotransmiter.Reseptor kolinergik nikotinik terdiri dari 5 subunit. Otak mamalia mengekspresikan sembilan subunit a (a2-a10) dan 3 subunit b (b2-b4). Reseptor yang paling berpengaruh adalah reseptor a4b2, a3b4, dan a7. Reseptor a4b2 adalah mediator prinsipal yang sangat tergantung dengan nikotin, selain itu ada juga reseptor a3b4 yang menimbulkan efek berbasis kardiovaskular.Stimulasi reseptor kolinergik nikotinik akan menyebabkan rilisnya berbagai neurotransmitter di otak, salah satunya adalah dopamin. Nikotin merilis dopamin didaerah mesolimbik, korpus striatum, dan korteks frontal. Neuron dopaminergik pada ventral tegmental area otak tengah dan nukleus akumbens merupakan daerah yang peka terhadap sistem reward dan punishment yang diinduksi oleh obat-obatan.

Sumber: http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra0809890

Gambar 1. Peran Sistem Dopamin Mesolimbik pada Aktifitas Nikotin. Aktivasi reseptor a4b2 pada ventral tegmental area akan menyebabkan rilisnya dopamin pada nucleus accumbens.

Keterlibatan monoamin oksidase juga disini berperan penting. Monoamin oksidase, enzim yang berlokasi di neuron katekolaminergik befungsi untuk mengkatalasse metabolisme dopamin, norepinefrin, dan serotonin. Produk kondensasi dari asetaldehid yang terdapat dalam rokok akan menginhibisi aktifitas monoamin oksidase tipe A dan tipe B yang mana terdapat bukti bahwa inhibisi monoamin oksidase ini berkontribusi dalam menimbulkan adiksi dengan cara mereduksi produksi dopamin.

Manifestasi Klinis dari Adiksi NikotinKetika seseorang yang mengalami adiksi nikotin berhenti merokok maka akan muncul withdrawal syndrome yang diakibatkan oleh penghentiannya yang secara tiba-tiba itu. Pada saat merokok maka nikotin dalam rokok tersebut akan mereduksi stres dan kecemasan, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan performa dalam bekerja. Withdrawal syndrome dapat bermanifestasi sebagai kondisi stress dan ansietas, iritabilitas, mudah marah, depresi, dan susah beristirahat. Gejala withdrawal ini muncul 1-2 hari, puncaknya di minggu pertama dan bertahan 2-4 minggu. Basis penanganan adiksi nikotin adalah bagaimana seorang pasien pelanpelan lepas dari adiksinya dengan seminimal mungkin efek withdrawal dari nikotin tersebut. Perokok berusaha untuk mengkonsumsi nikotin sehingga berusaha untuk mencukupi kebutuhan nikotinnya sepanjang hari. Orang dengan metabolisme lebih cepat akan mengkonsumsi rokok yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan orang dengan metabolisme lambat. Contohnya pada orang dengan basis genetik metabolisme lambat (varian gen CYP26 yang terasosiasi dengan aktifitas reduksi enzim) akan mengkonsumsi rokok yang lebih banyak dibandingkan orang dengan gen CYP26 yang normal.

TatalaksanaBeberapa teknik untuk berhenti merokok yang direkomendasikan oleh WHO adalah:1. Pendekatan perilaku (dengan konseling) dengan beberapa pilihan:Berhenti seketika (cold turkey) atau Berhenti bertahap melalui Pengurangan bertahap dari jumlah rokok yang diisap dan Penundaan waktu mulainya merokok setiap hari2. Pendekatan farmako terapi: Terapi Pengganti Nikotin (plester, permen karet, spray dan inhaler). Di Indonesia pada akhir tahun 2003 beredar obat NiQuitin plester (7 mg, 14 mg dan 21 mg). Untuk perokok sedang dan berat, pengobatan diberikan selama 10 minggu dengan pengurangan dosis bertahap; Harga 1 paket tanpa biaya konsultasi adalah Rp 1.478.400, dan untuk perokok ringan, pengobatan diberikan selama 8 minggu, harga 1 paket pengobatan tanpa penghitungan biaya konsultasi adalah Rp 1.062.600.- Tablet Bupropion yang merupakan obat anti depresan. Obat ini tidak terdapat di pasaran Indonesia. Tablet Varenicline yaitu obat generasi baru yang khusus dikembangkan untuk obat berhenti merokok (Nama dagangnya adalah Champix). Tidak mengandung nikotin sama sekali. Berfungsi agonis parsial yaitu mengikat reseptor nikotin di otak; nikotin di blok sehingga pelepasan Dopamin dikurangi secara parsial. Efek ini mengurangi gejala craving (keinginan yang kuat untuk merokok) dan sakau. Kurangnya Dopamin juga mengakibatkan kurangnya kepuasan sesaat yang ditimbulkan rokok (disebut efek antagonis). Pengobatan selama 12 minggu (starter pack 1-2 minggu, maintenance 3-12 minggu); Harga Champix masih cukup mahal, per 2 box untuk 2 minggu adalah Rp 756,663. Jadi untuk 1 paket pengobatan dibutuhkan biaya 6 x Rp 756,663 = lebih dari Rp 4,5 juta. 3. Terapi alternatif lain antara lain akupuntur, accupressure dan hipnoterapi.

KesimpulanNikotin merupakan penyebab utama seseorang mengalami adiksi terhadap rokok, dan hal tersebut merupakan enyebab terbesar disabilitas serta kematian. Pengeluaran neurotransmiter seperti dopamin, glutamat, dan GABA erat kaitannya dengan perkembangan ketergantungan nikotin. Orang dengan masalah genetik dan masalah psikiatri seperti depresi memiliki ketergantungan untuk menjadi adiksi terhadap nikotin ini.