Penyakit Tumor Dan Kanker Sistem Onkologi
-
Upload
pasukan5jari -
Category
Documents
-
view
32 -
download
7
description
Transcript of Penyakit Tumor Dan Kanker Sistem Onkologi
PENYAKIT TUMOR DAN KANKER SISTEM ONKOLOGI
GLIOBLASTOMA KANKER NASOFARING KANKER TIROID KANKER REKTUMDEFINISI Tumor Otak keganasan pada faring
bagian atas (nasofaring).suatu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenja
EPIDEMIOLOGI Kanker nasofaring bisa menyerang anak-anak dan dewasa muda.Kanker nasofaring merupakan kanker keempat terbanyak yang diderita di Indonesia. Cenderung ditemukan pada ras keturunan Tionghoa dan jenis kelamin pria. Kanker ini juga bersifat genetic (diturunkan)
Wanita > pria.16 % laki-laki, 84% wanitausia 20 - 40 tahun, pada anak-anak - Jarang
ETIOLOGI Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis infeksiosa)
cacat genetik poliposis familial, defisiensiImunologi, kolitis ulseratifa, granulomartosis dan Kolitiskebiasaan makan dietnya rendah selulosa tapi tinggi protein hewani dan lemak
FAKTOR RESIKO sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, diasinkan
Radiasi Stimulasi TSH yang lama
Faktor genetik seperti familial adenomatous polyposis (FAP),
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 1
atau diasap• sering mengkonsumsi makanan dan minuman panas serta alkohol• sering menghisap asap narkoba, asap knalpot, asap rokok ataupun zat-zat kimia berbahaya (seperti alkali dan bensin)
hereditary nonpolyposis colorectal
cancer (HNPCC). - Riwayat keluarga yang
menderita kanker kolorektal.
- Riwayat polip rektum, kanker ovarium, endometriosis, dan kanker payudara.
- Umur di atas 40 tahun Inflamatory bowel
disease seperti penyakit crohn, kolitis ulseratifa.
- Diet tinggi lemak rendah serat.
GEJALA perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia):mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresiNyeri kepalaMuntah
Hidung sering mimisan atau sering tersumbat seperti pilek yang tak kunjung membaik (gejala dini)• Sakit tenggorokan yang tak kunjung membaik (gejala dini)• Telinga berdengung, rasa tidak nyaman di telinga hingga nyeri (gejala dini)• Gejala di mata dan saraf (gejala lanjutan), yang berupa: nyeri kepala, nyeri leher dan wajah, penglihatan ganda/kabur, mata menonjol keluar• Gejala metastasis,
benjolan kecil (nodul) dalam kelenjar tiroid
Perdarahan perektal merupakan gejala yang paling sering terjadi (60%)pasien.· Perubahan pola defekasi seperti perubahan bentuk feses, tenesnus, rasatidak puas setelah BAB.· Occult bleeding (tes darah samar) positif pada 26% kasus.· Nyeri abdomen, sidapatkan sekitar 20% kasus.· Malaise (9% kasus).
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 2
yaitu berupa pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher
DIAGNOSIS Nasofaringoskopi (yaitu teropong nasofaring melalui hidung). CTscanBiopsi.
Lab: kalsitonon dalam serum, Pemeriksaan T3 dan T4Human Tiroglobulin (HTG) Tera – Tumor MarkerRadiologi:X-RayUSGCT ScanScintisgrafiBiopsi Fine Needle Aspirasi
Pemeriksaan CEA (carcinoembrionic antigen).· Fungsi hati dan ginjal.· Trasnrectal ultrasonography (TRUS)· Magnetic Resonane Imaging (MRI)· Pemeriksaan FOBT (fecal occult bleeding test)· Kolonoskopi.· CT Scan abdomen· Doule contras barium enema
PENATALAKSANAAN radioterapi, operasi pembedahanKemoterapi
Therapi Radiasi (Chemotherapi)Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi Partial), maupun seluruhnya (Tiroidectomi Total)
BedahRadiasiKemoterapi
STADIUM Stadium 1: kanker hanya terbatas di bagian nasofaringStadium 2: kanker sudah menyebar kelenjar getah bening di satu sisi leherStadium 3: kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di seluruh sisi leherStadium 4: kanker sudah menyebar ke saraf dan
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 3
tulang sekitar wajah
KANKER GASTER KANKER SERVIKS KANKER PARU KANKER PROSTATDEFINISI penyakit kanker yang terjadi
pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina)
keganasan yang terjadi di Paru
keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat
EPIDEMIOLOGI Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia terbilang cukup besar. Setiap hari, ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 20-25 orang. Sementara jumlah wanita yang berisiko mengidapnya mencapai 48 juta orang
ETIOLOGI 99,7% Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik virus HPV tipe 16 dan 18paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia
faktor usia dan riwayat keluarga. Faktor hormonal, diet tinggi lemak, dan toksin
FAKTOR RESIKO Diet daging merah, cabai, merica, ikan, makanan yang diasamkan, diasinkan, diasapkan, diet tinggi karbohidrat, rendahnya
Perempuan berusia 35-50 tahun,aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. jumlah lawan seksual. jumlah kehamilan penderita
Laki-lakiUsia lebih dari 40 tahunPengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)Hidup dalam lingkungan
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 4
konsumsi lemak, protein dan vitamin A, C, dan E
Infeksi H.pylori Herediter dan Ras
African, Asian, dan Hispanic Americans
Anemia pernisiosa Reseksi gaster
sebelumnya Dysplasia mukosa gaster
grade I sampai III Polip gaster Gastritis kronik Faktor resiko lainnya:
golongan darah A, sosioekonomi rendah, merokok, konsumsi alkohol
gizi buruk, diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan EMerokok: Wanita yang merokok berada dua kali lebih mungkin mendapat kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak. Rokok mengandung banyak zat racun/kimia yang dapat menyebabkan kanker paru. Zat-zat berbahaya ini dibawa ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga. Produk sampingan (by-products) rokok seringkali ditemukan pada mukosa serviks dari para wanita perokok.
Infeksi HIV: HIV (human immunodeficiency virus)Infeksi KlamidiaDietPil KBHamil pertama di usia mudaPenghasilan rendah:DES (diethylstilbestrol): DES adalah obat hormonRiwayat Keluarga
asap tembakau (perokok pasif), radon dan asbes
GEJALA penurunan berat badan, anorexia, fatigue, atau nyeri epigastrium, mual, muntah,
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact
Sesak nafasBatuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu)
Sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.Kesulitan untuk memulai
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 5
Perdarahan gastrointestinal, melena
bleeding).keputihan yang berlebihan dan tidak normal.perdarahan di luar siklus menstruasi.penurunan berat badan drastis.Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggungjuga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Bunyi menciut-ciut saat bernafas pada bukan penderita asmaBatuk berdarahPerubahan warna pada dahak dan meningkatnya jumlah dahakPerubahan suara (menjadi serak) atau suara kasar saat bernafasKelelahan kronis dan penurunan berat badan secara drasticBengkak pada leher dan wajahNyeri saat menarik nafas dalam-dalam
buang air kecil atau menahan air seni.Aliran air seni lemah atau terganggu.Perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil.Adanya darah pada air seni atau air mani.Gangguan seksual lain, seperti sulit ereksi atau nyeri saat ejakulasi.Sering nyeri atau kaku pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas.
DIAGNOSIS Tumor Marker: Level serum Carcinoembryonic antigen (CEA) dan CA 19-9, Tumor-associated glycoprotein antigen, TAG-72 (CA 72-4 assay), Vascular endothelial growth factor (VEGF)The upper gastrointestinal barium examination (UGI), endoscopyCT Scan dari thorax, abdomen, dan pelvisPositron Emission Tomography (PET) ScanLaparascopy
pap smear asam asetat (cuka)teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
sample sputum (ludah)X-ray atau CT scan thorax (dada).Bronkoskopi, yaitu teropong paru-paru.Biopsi jarum, yaitu pengambilan sample jaringan tumor paru untuk diteliti jenis tumornya oleh ahli patologiBone scan, yaitu pemeriksaan tulang bila dokter mencurigai adanya penyebaran kanker ke tulangMediastinoskopi, yaitu pengambilan sampel
pemeriksaan PSA total (Prostate Specific Antigen) dan pemeriksaan colok dubur atau DRE (Digital Rectal Examination)
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 6
jaringan kelenjar getah bening untuk mendeteksi penyebaran kanker paru ke getah beningPemeriksaan darah yang terkait dengan penanda tumor untuk kanker paru, seperti: PTH (untuk membedakan kanker paru dengan misalnya kanker pleura), CEA (bila kadar diatas 50, menunjukkan kanker paru stadium lanjut), CYFRA21-1 protein marker kanker paru)
PENATALAKSANAAN Endoskopik Mucosal ResectionTotal versus Subtotal GastrectomyExtended LymphadenectomyRadiasiKemoterapi
operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
pembedahan- Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau kanan) diangkat pada operasi ini- Lobektomi: lobus paru-paru diangkat dalam operasi ini- Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari suatu lobus diangkat dalam operasi iniRadioterapiKemoterapi
Kanker prostat stadium awal biasanya dilakukan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran.Kanker yang telah menyebar biasanya dilakukan terapi hormon, pengangkatan testis, atau kemoterapi.
STADIUM
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 7
PAYUDARA
FIBROKISTIK MAMMAE FIBROADENOMA MAMMAE (FAM)
FIBRO CARCINOMA MAMMAE
KANKER PAYUDARA
DEFINISI Fibrokistik juga dikenal sebagai mamary dysplasiabenjolan pada payudara
Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat.Tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.
kanker yang terjadi pada jaringan payudara
EPIDEMIOLOGI wanita berusia 25-50 tahun.ETIOLOGIFAKTOR RESIKO siklus hormonal yang tidak
stabil diduga rentan mengalami fibrokistik.Sering konsumsi lemak dan makanan berminyak.Kafein.
1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.2.Genetik : payudara3.Faktor-faktor predisposisi :a.Usia : < 30 tahunb.Jenis kelaminc.Geografid.Pekerjaane.Hereditasf.Dietg.Stressh.Lesi prekanker
Genetik Faktor
reproduksi.Terjadinya nuliparitas, menarche pada wanita berusia muda, terjadinya menopause dan kehamilan pertama pada wanita berusia tua.
Penggunaan hormon. Harvard School of Public Health melaporkan bahwa terdapat para pengguna terapi estrogen replacement mengalami peningkatan terjadinya kanker
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 8
payudara. Memiliki penyakit
fibrokistik. Obesitas atau
kegemukan. Konsumsi lemak. Radiasi ionisasi yang
terjadi selama atau sesudah pubertas dapat meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara.
GEJALA Biasanya multipel: bengkak dan nyeri tekan pada bilateral payudara menjelang menstruasiTeraba massa yang bergerak bebas pada payudaraBiasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan pada payudara membesar sesaat sebelum menstruasi.Keluar cairan dari puting
1.Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal2.Ada bagian yang menonjol ke permukaan3.Ada penekanan pada jaringan sekitar4.Ada batas yang tegas5.Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma )6.Memiliki kapsul dan soliter7.Benjolan dapat digerakkan8.Pertumbuhannya lambat9.Mudah diangkat dengan lokal surgery10.Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
1.Tumor jelas menyebabkan mammae bersangkutan berbeda bentuknya(deformitas) dibandingkan dengan mamma lain,lebih besar atau mengisut lebih kecil.2.Ulkus berdasarkan tumor(ulkus carsinomatosa).3.Kulit merah dan mengeras(Cancer enkurasse)4.Kulit merah licin dengan bagian yang melunak(mastitis carsinomatosa)5.Adanya tonjolan anak tumor(satelit)6.Oedem yang meluas di kulit(peau d’orange)7.Kelenjar-kelenjar limfe axilla dan supra clavikula yang membesar dengan
Benjolan kecil pada payudara.Eksema atau erosi pada puting.pendarahan pada puting. nodul satelit.Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar getah bening aksila.Nipple discharge atau keluarnya cairan
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 9
jelas.DIAGNOSIS Biopsi
USG : kistikMammography :massa ireguler, massa berkelompok, kalsifikasi, bentuk yang bebas, dilatasi duktus,
1.Biopsi2.Pembedahan3.Hormonal4.PET ( Positron Emision Tomografi )5.Mammografi6.Angiografi7.MRI8.CT – Scan9.Foto Rontqen ( x – ray )10.Blood Study
Foto Rontgen :Thorax,Abdomen dan tulang-tulang (tengkorak,tulang punggung.panggul,humerus dan femur)untuk mencari metastasis jauhmammografiTermografiSonotomografiSitologi Biopsi1. Biopsi Incisional2. Biopsi Ekcisional3. Pungsional4. Sito diagnostik.
PENATALAKSANAAN Obat anti kanker : Tamoksifen2. Mastektomi
Mastectomi Radical Menurut HALSTED dan MEYER: memangkat seluruh jaringan mamma dengan m.pectoralis mayor dan minor serta diseksi fossa axillaris.Mastectomi supra radikal (ultra radikal,extended radikal mastectomi) yaitu: Mastectomi radikal dengan kelenjar supra calvikula dan mammaria interna turutDiangkat.Simple Mastectomi dan terapi penyinaran dengan dosis yang massif menurut Ane Whuther:
Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara. RadiasiKemoterapi
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 10
Dalam hal ini diangkat jaringan mamma seluruhnya dengan fasia pectoralis,tanpa Diseksi axilla.Segala macam kombinasi antara mastectomi dan penyinaran(pre dan post operatif ) serta penggunaan sitostatikum
PENCEGAHAN 1. Kenakan bra yang longgar2. Kurangi lemak.3. menghindari stres4. berolahraga secara teratur5. Makan lebih banyak buah dan sayuran.6. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.7. Hindari alkohol.8. Hindari xeno-estrogens
1.Faktor-faktor resiko2.Pemerikasaan payudara sendiri3.Pemeriksaan klinik4.Mammografi5. Melaporkan tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan.
PENYAKIT KANKER – SISTEM ONKOLOGI RINA 11