PENYAJIAN DT KATEGORIK

19
SAJIAN DATA KATEGORIK By Heru Setiawan

description

Materi Kuliah Statistik pada Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemkes Jakarta III

Transcript of PENYAJIAN DT KATEGORIK

Page 1: PENYAJIAN DT KATEGORIK

SAJIAN DATA KATEGORIK

By

Heru Setiawan

Page 2: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Histogram• Digunakan untuk menyajikan data kontinyu. Merupakan

areal diagram sehingga kalau interval kelas tidak sama dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.

• Contoh:

Gambar V.3.1 Persentase kelahiran hidup di Jakarta menurut umur, 1990

0

10

20

30

40

50

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

Umur Ibu

%

Page 3: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Frekuensi poligon• Digunakan untuk data kontinyu seperti pada histogram. Sebenarnya membuat

grafik frekuensi poligon adalah dengan menghubungkan puncak-puncak dari suatu balok-balok histogram. Keuntungan frekuensi poligon adalah kita dapat melakukan perbandingan penyebaran beberapa masalah yang digambar didalam satu gambar.

• Contoh :

Gambar V.3.1 Persentase kelahiran hidup di Jakarta menurut umur, 1990

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

Umur Ibu

%

Page 4: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Ogive • Grafik dari data kontinyu dalam bentuk frekuensi kumulatif. Dari

perpotongan ogive kurang dari (less than) dan besar dari (more than) akan didapatkan nilai yang tepat untuk letak dan besarnya nilai modus.

• Contoh :

Gambar V.3.3 Nilai Ujian Mahasiswa AAK Depkes Jakarta, 1996

0

50

100

150

200

0 50 100 150Nilai Ujian

Jum

lah

Mah

asis

wa

Distribusi TB Mahasiswa Tingkat III T.A. 2008/2009 (Ogive)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37

Jumlah Mahasiswa

Ting

gi B

adan

(cm

)

Series1

Series2

Page 5: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Diagram Garis (Line Diagram)

• Digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau data dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari suatu tempat ke tempat lain.

• Contoh :

Gambar V.3.4 Trend cakupan imunisasi TT ibu hamil di Jakarta, 1972

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

Bulan

Jum

lah

Page 6: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Diagram Batang (Bar Diagram)

• Digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal maupun ordinal. Beda balok-balok diagram batang dengan balok-balok histogram adalah, pada histogram balok-baloknya menyambung sebab histogram adalah menggambarkan data kontinyu.

• Gambar balok dapat vertical (berdiri) atau horizontal (tidur).• Dari cara menampilkan balok-balok tersebut dapat dibagi menjadi

:– Single bar– Multiple bar– Subdivided bar

• Contoh :

Page 7: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Gambar V.3.5.1 Persentase pemakaian kontrasepsi di Bogor, 1994

0 20 40 60 80 100 120

Permanen

Kondom

Neoplan

suntik

Pil

IUD

Persentase (%)

Gambar V.3.5.2 Persentase pemakaian kontrasepsi di Yogyakarta, 1992-1996

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1992 1993 1994 1995 1996

Tahun

Per

sent

ase

(%)

IUD

Suntik

Pil

Gambar V.3.5.3 Cakupan Imunisasi di Kabupaten Tasikmalaya, 1996

0%10%

20%30%40%50%

60%70%80%

90%100%

Jan-Peb Mar-Apr Mei-Jun Jul-Aug Sep-Okt Nop-Des

Bulan

Per

sent

ase

(%)

DPT

Polio

BCG

Page 8: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Diagram lingkar (diagram pinca = pie diagram)

• Digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas satu lingkaran adalah 360o. Proporsi data yang akan disajikan dijadikan dalam bentuk persen (%).

• Contoh :

Gambar V.3.6 persentase pemakaian kontrasepsi Puskesmas Depok, 1996

Kondom29%

Norplan7%

Suntik14%

Pil25%

IUD21%

Mantap4%

Page 9: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Diagram Tebar (Scatter Diagram)

• Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua macam variable yang diperkirakan ada hubungan. Sumbu Y menggambarkan variable dependen dan sumbu X menggambarkan variable independen.

• Contoh :

Gambar V.3.7 Harga Jual BMW di Jakarta menurut umur penggunaannya, 1995

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 2 4 6 8 10

Umur

Har

ga (J

uta)

Page 10: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Pictogram

• Diagram yang digambar sesuai obyeknya, misalnya ingin menunjukkan jumlah penduduk dengan menggambar orang, menggambarkan penyakit jantung langsung menggambar jantung. Misalnya setiap penggambaran satu orang menunjukkan jumlah 10 juta, satu jantung menunjukkan 10 orang penderita.

• Contoh :

Page 11: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Gambar V.3.8 Jumlah Mikroskop di Laboratorium AAK Depkes Jakarta, 1990-1996

19909

199123

199238

199346

199449

199561

199673

= 10 buah

Page 12: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Mapgram

• Digunakan map atau peta dari suatu daerah. Permasalahan yang akan digambarkan ditunjukkan langsung di peta tersebut.

• Dilakukan jika kita ingin menggambarkan prevalensi dari penderita penyakit gondok, endemic prevalensi yang tinggi digambar lebih ggelap dari prevalensi sedang.

• Contoh :

Page 13: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Gambar 10. Daerah Kejadian Demam Berdarahdikabupaten “PQR” Tahun 1997

Page 14: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Box Whisker Plot

• Digunakan untuk menyajikan data numeric. Dipakai juga untuk meperbandingkan beberapa pengamatan. Seperti gambar 11) adalah membandingkan sebaran kadar kolesterol antara orang normal hipertensi dan ibu hamil (bumil).

• Kotak (Box) terdiri dari :– Garis tengah adalah nilai kuartil dua(Q2) ataumedian,– Garis bawah adalah nilai kuartil satu (Q1)– Garis atas kotak adalah nilai kuartil tiga (Q3)

• Tali (Whisker) batas bawah adalah nilai batas yang tidak lebih perbedaannya dengan Q1 sebanyak 11/2 x (Q3-Q1). Tanda bintang adalah nilai yang menjadi nilai pencilan (outlier), selanjutnya lingkaran kecil adalah kandidat untuk pencilan (outlier).

Page 15: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Box Whisker Plot

Umur penderita PJK

80

70

60

50

40

Page 16: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Stem and Leaf Plot

• Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi akan menghilangkan nilai aslinya dari data tersebut. Untuk menghilangkan kelemahan ini suatu penyajian data yang disebut Stem & Leaf (Batang dan Daun).

Page 17: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Stem and Leaf Plot

No Batang Daun f

1 30 6 1

2 40 0, 2, 3, 3, 3, 3, 3, 7, 7, 7, 7, 8, 9, 9 14

3 50 0, 0, 0, 0, 1, 2, 2, 3, 3, 3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 16

4 60 0, 0, 2, 3, 6 5

5 70 0 1

6 80 4 1

Jumlah 38

Page 18: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Pareto Chart

• Pareto tidak lain dari diagram batang yang disusun dengan susunan tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah dapat diinterpretasi.

• Contoh :

Page 19: PENYAJIAN DT KATEGORIK

Gambar 13. Jumlah Kematian Menurut Penyebabnya

di Rumah sakit “PQR” Kuartal I tahun 1999

1 2 3

KETERANGAN:

1) Kecelakaan, 2) Penyakit Jantung, 3) Penyakit Infeksi