Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

download Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

of 26

Transcript of Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    1/26

    PENYAJIAN DATA II

    MAKALAH

    UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

    Dasar-dasar Biostatistik Deskriptif

    Yang dibina oleh Bapak Dr. Saichudin, M.Kes

    dan Ibu dr. Anindya Hapsari

    Oleh :

    Aisyah Rachmawati (130612607828)

    Bimo Eka Kristanto (136012607866)

    Erni Dwiyanti (130612607875)

    Gebby Dwi Puspita Rini (130612607881)

    M Dwi Hidayatullah (130612607888)

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

    JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    OKTOBER 2013

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    2/26

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan

    hidayah-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara

    lingkungan dan menjaga kesehatan serta mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia

    Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senstiasa kita wujudkan dengan

    rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan menjadi

    generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

    Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

    makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar

    Biostatistik Deskriptif. pada khususnya dan pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan

    tentang Penyajian Data (2)pada mata kuliah biostatistik ini.

    Makalah yang berjudul Penyajian data (2) ini dirancang untuk memberikan kita wawasan

    yang lebih luas lagi mengenai data, syarat data yang baik, pengambilan dan pengumpulan data,

    serta cara-cara penyajiannya dalam bentuk diagram, table, dan grafik. Sehingga kita mampu

    memberikan hasil data dengan menggunakan cara-cara penyajian yang lebih mudah dan tepat

    dan membuat orang yang membacanya dapat memahami dengan muda maksud dari data yang

    kita berikan. Semoga makalah ini dapat membantu memberikan gambaran mengenai cara-cara

    penyajian data yang baik dan tepat sesuai dengan jenis data yang kita miliki .

    Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Saran dan

    kritik dari dosen dan semua pihak, sangat kami harapkan dan akan kami jadikan sebagai sarana

    introspeksi dan peningkatan kualitas laporan ataupun tulisan yang akan dibuat kemudian. Ucapan

    terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Dasar-dasar Biostatistik Deskriptif dan

    kepada rekan-rekan semua yang telah memberi dukungan yang sangat berarti.

    Malang,10 Oktober 2013

    Penyusun

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    3/26

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .. i

    Daftar Isi ... ii

    Data dan Penyajian Data ... 1

    Data ...1

    1. Pengertian Data . 1

    2. Syarat Data yang Baik ... 1

    3. Pembagian Data ....2

    4. Pengumpulan Data .3

    Penyajian Data ...4

    Penyajian Data dalam Bentuk Diagram ..4

    Penyajian Data dalam Bentuk Tabel 6

    Penyajian Data dalam Bentuk Grafik ..11

    Daftar Pustaka ...14

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    4/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil

    penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan

    yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca.

    Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami

    apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-

    lain.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk tabel ?

    2. Bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk grafik ?

    C. Tujuan dan Manfaat

    1. Mahasiswa mengerti macam macam tabel dan dapat menyajikan data dalam bentuk

    tabel

    2. Mahasiswa mengerti jenis jenis grafik dan diagram dan dapat menyajikan data dalam

    bentuk grafik dan atau gambar.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    5/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DATA

    1. Pengertian DataSetiap kegiatan yang berkaitan dengan statistika selalu berhubungan dengan data.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah keterangan yang benar

    dan nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan atau

    informasi yang diperoleh dari satu pengamatan sedangkan data adalah segala keterangan

    atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Sehingga, dapat

    diperoleh bahwa tujuan dari pengumpulan data adalah:

    a) Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan

    b) Untuk dasar pengambilan keputusan

    2. Syarat data yang baikUntuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan benar maka data yang dikumpulkan dalam

    pengamatan harus nyata dan benar, demikian sebaliknya.

    Syarat data yang baik diantaranya adalah:

    a) Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)

    b) Data harus mewakili (representatif)

    c) Data harus up to date

    d) Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan

    3. Pengambilan DataData yang telah dikumpulkan dari suatu observasi disebut data observasi (data).

    a)

    Menurut cara memperolehnya data data dibagi atas:1) Data Primer

    Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti.

    Contoh: Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik melakukan sensus penduduk

    tahun 1980 untuk memperoleh data penduduk negara Indonesia.

    2) Data Sekunder

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    6/26

    Data yang dikutip dari sumber lain.

    Contoh: suatu perusahaan memperoleh data dari laporan yang ada dari Biro pusat

    Statistik.

    b) Menurut sifatnya

    1) Data kualitatif

    Data yang tidak dalam bentuk angka.

    Contoh : Mutu barang disupermarket X bagus atau jelek.

    2) Data kuantitatif

    Data dalam bentuk angka.

    Contoh : data hasil ulangan mata pelajaran matematika siswa kelas enam di SD

    Terban adalah 8,9,6,7,8,9,.. .

    Data kuantitatif dibedakan menjadi 2 yaitu:

    a) Data Diskrit

    Data yang dikumpulkandarin hasil membilang.

    Contoh : keluarga Pak Amir mempunyai 3 anak laki-laki.

    b) Data kontinu

    Data yang dikumpulkan dari hasil pengukuran.

    Contoh : berat badan siswa kelas enam 40.5 kg, 45 kg, 37 kg, 35 kg, 39 kg.

    4. Pengumpulan Data

    Jika kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya adalah

    mengumpulkan data. Proses pengumpulan data ada dua, yaitu sendus dan sampling.

    a) Sensus

    Sensus adalah cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.

    b) Sampling

    Sampling adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meniliti sebagiankecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Jadi disini tidak semua

    anggota polulasi yg diteliti, tetapi hanya sebagian anggota saja yang diteliti. Akan tetapi

    yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian

    sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    7/26

    Dalam pengertian sensus dan sampling ada istilah populasi. Istilah populasi sering

    digunakan dalam mempelajari statistika. Menurut definisi, sebuah populasi mencakup semua

    anggota dari kelompok yang diteliti. Jadi kita hanya mengamati sebagian anggota dari anggota

    populasi, dengan sebagian anggota tersebut bersifat representative. Sebagian anggota yang

    diambil dari populasi disebut sampel.

    Untuk memilih sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:

    1. Cara acak

    Cara acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan

    sedemikian rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai kemungkinan yang

    sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.

    Cara pemilihan anggota sampel dapat dilakukan dengan dua car yaitu:

    a) Dengan undiansetiap anggota populasi diberi nomor, kemudian diundi untuk mendapatkan

    anggota sampel yang diharapkan. Cara seperti ini dilakukan jika jumlah anggota

    populasinya sedikit.

    b) Dengan table bilangan acak

    Dalam hal ini, untuk memilih anggotanya menggunakan table bilangan acak, yaitu

    table yang berisi sekumpulan bilangan yang dikelompokkan kedalam lima kolom dan

    lima baris.

    2. Cara tidak acak

    Cara tidak acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi dengans

    etiap anggotanya tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi

    anggota sampel. Dalam hal ini, anggota-anggota tertentu saja dari populasi yang akan

    terpilih menjadi anggota sampel, dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat

    subyektif.

    B. PENYAJIAN DATA

    1. Penyajian data dalam bentuk tabel ( Tabel Presentation )

    Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang

    disusun secara teratur dalam kolom dan baris. Penyajian dalam bentuk tabel banyak

    digunakan dalam penulisan hasil laporan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    8/26

    dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian

    yang dilakukan.

    Tabel yang lengkap terdiri dari

    a. Nomor Tabel

    Bila tabel yang disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi nomor dengan

    tujuan agar lebih mudah jika ingin mencarai kembali. Nomor tabel basanya diletakan

    diatas sebelah kiri sejajar denga judul tabel.

    b. Judul Tabel

    Judul harus informatif,menggambarkan isinya. setiap tabel yang disajikan harus

    diberi judul karena dari judul orang dapat mengetahui tentang apa yang disajikan Kalimat judul

    harus jelas , singkat, berisi keterangan tentang apa , dimana, bilamana, judul harus

    menggambarkan isi tabel.

    c. Catatan pendahuluan

    Catatan pendahuluan diletakan dibawah judul dan berfubgsi sebagai keterangan

    tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatan yang dilakukan.

    d. Badan tabel

    Badan tabel terdiri dari : judul kolom, judul baris, judul kompartemen dan sel.

    e. Catatan kaki

    Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan , ukuran yang

    digunakan. Biasanya dengan memberi tanda sesuai. Tanda yang digunakan dapat berupa * (

    bintang ) , ( segi tiga ) X ( tanda silang ) dll catatan kaki diletakan dibawah kiri tabel.

    f. Sumber data

    Sumber data diletakan di bagian kiri bawah tepatnya dibawah catatan kaki. Sumber data

    penting bila data yang disajikan data skunder. Penulisan sumber data harus jelas dan lengkap

    seperti dari mana data tersebut diperoleh dan oleh siapa, judul penyusun dan penerbit serta tahun

    penerbitan.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    9/26

    Macam- macam tabel

    A. Tabel berdasarkan fungsinya

    1. Tabel synopsis

    Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dalam tulisan dalam

    kolom dan baris dengan urutan yang sama. Tabel ini mempunyai arti penting dalam

    perencanaan suatu penelitian, karena dengan tabel synopsis dapat diketahui jumlah tabel

    yang dihasilkan dan variabel yang akan dicari hubungannya sehingga memudahkan

    penulisan laporan.

    2. Tabel Induk

    Tabel ini berfungsi sebagai referensi, tabel ini dapat diambil sebagian dan disisipkan

    dalam penulisan laporan. Pada tabel induk ini terdapat semua variabel yang dikumpulkan, tabel

    ini tidak dapat digunakan sebagai perbandingan. Tabel induk biasanya ditempatkan dibelakang

    sebagai lampiran.

    3. Tabel Kerja (Tabel Teks)

    Tabel yang menggambarkan beberapa variabel secara rinci. Tabel ini berguna untuk

    mengadakan pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian, mengadakan perbandingan

    antar variabel atau untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan antar dua variabel.

    Tabel ini diambil dari tabel induk atau gabungan dari beberapa tabel kerja. Sesuai fungsinya tabel

    ini disisipkan dalam teks penulisan laporan sesuai dengan topic bahasannya. Tabel ini disusun

    berdasarkan progresivitas, tahun atau bergantung pada kebutuhan. Dari tabel teks ini dapat dibuat

    tabel silang untuk mengetehui adanya hubungan antara dua variabel.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    10/26

    B. Tabel Kontingensi

    Tabel kontigensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom, tabel ini disajikan

    untuk memberikan gambaran hasil penelitian. Tabel ini juga banyak digunakan dalam

    perhitungan statistic inferensial untuk pengujian hipotesis, misalnya penrhitungan menggunakan

    uji "t" atau "X2", dll. Tabel ini digunakan sesuai banyaknya kolom sehingga dikenal tabel 2 x 2

    atau 2 x 3, dll.

    Tabel Kontigensi khusus data yang terletak antara baris dan kolom berjenis

    variabel kategori.

    Kinerja Ekonomi Makro Indonesia

    Indikator 1997

    Suharto

    1998

    Habibie

    1999

    Habibie

    2000

    Gus Dur

    2001

    Gus Dur

    Projeksir

    1. LPE % 7,82 -13,68 0,02 4,80 3,00

    2. Pengangguran,juta 2,7 8,5 >10 >12 >15

    3. Inflasi (%) 6,7 67,7 4,00 9,35 >11

    4. Nilai Tukar Rp/$ 4,460 8,025 7,085 9,675 11,5005. Ekspor (minyak $) 53.44 48.85 48.67 61.32 68.00

    6. Impor(..) 41.69 27.34 24.00 32.89 37.82

    7. Neraca berjalan (..) 4.89 4.10 5.79 5.00 4.40

    8. Cad devisa (..) 21.40 24.00 29.00 29.40 25.00

    9. Utang LN (..) 136.17 146.80 147.60 149.80 150.00

    10. Debt,. Service (..) 23.83 24.67 25.20 27.00 28.50

    C. Tabel berdasarkan penyusunan judul baris

    Tabel ini bermacam-macam dan tergantung data yang tersedia dan kebutuhan penyajian

    data. Tabel dapat disusun sebagai berkut :

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    11/26

    1. Berdasarkan abjad.

    Tabel ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian kembali tabel yang

    dibutuhkan, oleh karena itu tabel ini banyak terdapat pada tabel induk. Tabel ini dapat

    digunakan sebagai referensi, tetapi tabel ini tidak dapat digunakan untuk perbandingan.

    2) Berdasarkan geografis.

    Tabel ini bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah. Tabel ini disusun

    menurut letak geografis, tabel seperti ini banyak dikeluarkan oleh instansi pemerintah,

    seperti Biro Statistik

    Pusat. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tabel ini tidak dapat digunakan

    sebagai tabel induk maupun tabel kerja.

    3) Berdasarkan perkembangan waktu.

    Tabel ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi

    berdamaan berjalan waktunya. Perkembangan tersebut dapat berupa perubahan alami

    maupun perubahan yang disebabkan oleh intervensi manusia. Misalnya

    untuk mengatahui perkembangan atau pertumbuhan penduduk kota atau untuk

    mengetahui hasil program kesehatan. Tabel perkembangan semacam ini banyak

    disisipkan dalam teks penulisan laporan.

    4) Berdasarkan besarnya angka.

    Tabel berdasarkan penyusunan angka dapat dilakukan dari angka terkecil sampai

    angka terbesar atau sebaliknya, tergantung pada fokus pembahasan. Penulisan angka

    diletakkan di kiri tabel. Dalam bidang Kesmas, bentuk tabel ini dapat digunakan untuk

    mendapatkan gambaran distribusi penyakit, misalnya distribusi penyakit menurut jenis

    kelamin.

    5) Berdasarkan kelaziman.

    Penyusunan tabel ini berdasarkan kelaziman. Oleh karena itu tidak terdapat

    ketentuan yang baku.

    6) Berdasarkan tingkatan.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    12/26

    Penyusunan tabel ini berdasarkan tingkantan terendah ke yang tertinggi atau

    sebaliknya, contoh tabel tingkat pendidikan.

    D. Tabel Distribusi Frekuensi

    1) Pengertian Distribusi Frekuensi

    Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh

    daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari

    terkecil sampai dengan terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas.

    Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data

    dalam penyajian, mudah dipahami, dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada

    gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gambar statistika dalam berbagai bentu

    penyajian data.

    Dalam distribusi frekeunsi, banyak obyek dikumpulkan dalam kelompok

    kelompok berbentuk a b, yang disebut kelas interval. Kedalam kelas interval

    dimasukkan semua data mulai dari a samapi dengan b. Urutan kelas interval disusun

    mulai data terkecil terus kebawah sampai nilai data terbesar. Berturut turul mulai dari

    atas diberi nama kelas interval pertama, kelas interval kedua,... kelas interval terakhir. Ini

    semua ada dalam kolom kiri, kolom kanan berisikan bilanganbilangan yang menyatakan

    berapa buah data terdapat dalam setiap kelas interval.

    Bilangan bilangan sebelah kiri kelas interval disebut ujung bawah dan

    bilangan - bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas. Selisih positif antara tiap dua

    ujung bawah berurutan disebut panjang kelas interval. Selain itu, ada juga yang disebut

    dengan batas kelas interval, batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5

    dan batas atas kelas sama dengan ujung atas ditambah dengan 0,5. Untuk data dicatat satu

    desimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,05 dan batas atasnyaadalah ujung atas ditambah 0,05, dan begitu seterusnya. Untuk perhitungan nanti, dari

    tiap kelas interval bisa diambil sebuah nilai sebagai wakil kelas. Yang lebih dikenal

    adalah tanda kelas interval yang didapat dengan menggunakan aturan : tanda kelas =

    (ujung bawah + ujung atas).

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    13/26

    Kemudian dikenal juga istilah rentang kelas yakni, data terbesar dikurangi data

    terkecil. Untuk menentukan banyaknya kelas, dengan n banyaknya data, berukuran besar

    n 200, kita dapat menggunakan aturan Sturges yaitu :

    Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

    dan hasil akhirnya dijadikan bilangan bulat. Untuk menentukan panjang kelas interval (p)

    dapat menggunakan aturan p = rentang : banyak kelas.

    Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu distribusi frekensi kategori dan

    distribusi numerik. Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi pengelompokkan datanya

    disusun berbentuk kata kata atau didasarkan pada kategori. Distribusi numerik adalah

    distribusi frekuensi yang penyatuan kelaskelasnya didasarkan pada angkaangka.

    a) Contoh Distribusi Frekuensi Kategorik

    DISTRIBUSI FREKUENSI PESERTA DIKLAT PERJENJANGAN

    Jenis Diklat Frekuensi

    Adum 1.500

    Adumla 1.200

    Spama 750

    Spamen 300

    Spati 150

    Lemhannas 50

    Jumlah 3850

    b) Contoh Distribusi Frekuensi Numerik

    Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA

    Nilai Interval Frekuensi

    6065 4

    6671 5

    7277 10

    7883 12

    8489 6

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    14/26

    9095 3

    Jumlah 40

    2) Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi

    Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut.

    a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.

    b) Hitung jarak atau rentangan (R). Rumus : R = data tertinggidata terendah

    c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:

    Rumus: Jumlah Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

    n = Jumlah data

    d) Hitung panjang kelas interval (P). Rumus:

    e) Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung

    kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data

    terakhir.

    f) Buat table sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang

    sesuai dengan urutan interval kelas.

    Contoh Tabulasi Data

    Interval Rincian Frekuensi (f)

    Jumlah

    g) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka

    frekuensi (f).

    Contoh distribusi frekuensi:

    Diketahui nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswadiperoleh data:

    70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77,

    77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85.

    a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar

    60, 61, 63, 64, 67, 68, 70, 70, 71, 73, 73, 74, 74, 75, 75, 75, 76, 77, 77, 78, 78,

    79, 79, 89, 80, 80, 81, 82, 82, 82, 83, 85, 85, 86, 88, 88, 88, 93, 94, 95.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    15/26

    b) Hitung jarak atau rentangan

    R = data tertinggidata terendah

    R = 9560 = 35

    c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:

    K = 1 + 3,3 log n

    K = 1 + 3,3 log 40

    K = 1 + 3,3 . 1,602

    K = 1 + 5, 2866

    K = 6,2866

    d) Hitung panjang kelas interval (P)

    e) Tentukan batas kelas interval panjang kelas (P).

    (60 + 6) = 661 = 65

    (66 + 6) = 721 = 71(72 + 6) = 781 = 77

    (78 + 6) = 841 = 83

    (84 + 6) = 901 = 89

    (90 + 6) = 961 = 95

    f) Buat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan

    urutan interval kelas:

    Distribusi frekuensi nilai statistika siswa kelas XI SMA

    Nilai Interval Rincian Frekuensi

    6065 |||| 4

    6671 |||| 57277 |||| |||| 10

    7883 |||| |||| || 12

    8489 |||| | 6

    9095 ||| 3

    Jumlah 40

    g) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua agka

    frekuensi.

    Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA

    Nilai Interval Frekuensi

    6065 4

    6671 5

    7277 10

    7883 12

    8489 6

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    16/26

    9095 3

    Jumlah 40

    Beberapa bentuk distribusi frekuensi, yaitu:

    a) Distribusi Frekuensi Relatifb) Distribusi Frekuensi Kumulatif

    (1)Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari)

    (2)Distribusi Frekuensi Kumulatif (Lebih Dari)

    c) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif

    (1)Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Kurang dari)

    (2)Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Lebih Dari)

    A.

    Distribusi Frekuensi Relatif

    Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi yang nilai frekuensinya tidak

    dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiapkelasnya

    dinyatakan dalam bentuk angka persentase (100%) atau angka relatif. Teknik perhitungan

    distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka distribusi frekuensi mutlak

    dnegan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n) dikalikan 100%, atau dengan rumus:

    f relatif kelas-1= 4/40 x 100% = 10%

    f relatif kelas-2= 5/40 x 100% = 12,5%

    f relatif kelas-3= 10/40 x 100% = 25%

    f relatif kelas-4= 12/40 x 100% = 30%

    f relatif kelas-5= 6/40 x 100% = 15%

    f relatif kelas-6= 3/40 x 100% = 7,5%

    Dari hasil diatas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif.

    Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Statistika Kelas XI SMA

    Nilai Interval Frekuensi f ( relatif)

    6065 4 10%

    6671 5 12,5%

    7277 10 25%

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    17/26

    7883 12 30%

    8489 6 15%

    9095 3 7,5%

    Jumlah 40 100,00%

    B. Distribusi Frekuensi Kumulatif

    Distribusi frekuensi kumulatif ( fkum) adalah distribusi frekuensi yang nilai

    frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.

    Distribusi frekuensi kumulatif dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).

    2. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa diperoleh data:

    70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77,

    77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85.

    Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA

    Nilai Interval Frekuensi Tepi Bawah Tepi Atas

    6065 4 59,5 65,5

    6671 5 65,5 71,5

    7277 10 71,5 77,5

    7883 12 77,5 83,5

    8489 6 83,5 89,5

    9095 3 89,5 95,5

    Jumlah 40

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    18/26

    Dari tabel diatas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih

    dariseperti berikut.

    Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari) Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari)

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

    C. Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif

    Distribusi frekuensi kumulatif relatif adalah distribusi frekuensi yang mana nilai

    frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase

    (%) atau dengan rumus:

    Tabel distributif frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Distributif frekuensi kumulatif relatif (kurang dari)

    f kum(%)= 4/40 x 100% = 10%

    f kum(%)= 9/40 x 100% = 22,5%

    f kum(%)= 19/40 x 100% = 47,5%

    f kum(%)= 31/40 x 100% = 77,5%

    f kum(%)= 37/40 x 100% = 92,5%

    f kum(%)= 40/40 x 100% = 100%

    Nilai fkum

    59,5 0

    65,5 4

    71,5 9

    77,5 19

    83,5 31

    89,5 37

    95,5 40

    Nilai fkum

    59,5 40

    65,5 36

    71,5 31

    77,5 21

    83,5 9

    89,5 3

    95,5 0

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    19/26

    Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (kurangdari)

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

    2. Distributif frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari)

    f kum(%)= 40/40 x 100% = 100%

    f kum(%)= 36/40 x 100% = 90%f kum(%)= 31/40 x 100% = 77,5%

    f kum(%)= 21 /40 x 100% = 52,5%

    f kum(%)= 9/40 x 100% = 22,5%

    f kum(%)= 3/40 x 100% = 7,5%

    Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari)

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

    Nilai fkum

    65,5 10%

    71,5 22,5%

    77,5 47,5%

    83,5 77,5%

    89,5 92,5%

    95,5 100%

    Nilai fkum

    59,5 100%

    65,5 90%

    71,5 77,5%

    77,5 52,5%

    83,5 22,5%

    89,5 7,5%

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    20/26

    1. GRAFIK

    Grafik adalah lukisan pasang surutya suatu keadaaan dengan garis atau gambar

    (tentang turun naiknya hasil satistik). Apabila data yang disusun rapi berbentuk distribusi

    frekuensi dapat digambarkan dengan cara membuat grafik yaitu : histogram, polygon

    frekuensi, dan ogive.

    a. Histogram

    Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan

    disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang,

    gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya

    berimpit. Histogram ialah grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan

    beberapa segi empat. Langkahlangkah membuat histogram, yaitu:

    1) Buatlah absis dan ordinat

    Absis ialah sumbu mendatar (X) menyatakan nilai.

    Ordinat ialah sumbu mendatar (Y) menyatakan frekuensi.

    2) Berikan nama pada masing-masing sumbu dengan cara, sumbu absis diberi nama nilai

    dan ordinat diberi nama frekuensi.

    3) Buatlah skala absis dan ordinat.

    4) Buatlah batas kelas dengan cara:

    a) Ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5

    b) Ujung atas interval kelas ditambah 0,5.

    600,5 = 59,5

    65 + 0,5 = 65,5

    71 + 0,5 = 71,5

    77 + 0,5 = 77,5

    83 + 0,5 = 83,5

    89 + 0,5 = 89,5

    95 + 0,5 = 95,5

    5) Membuat tabel distribusi frekuensi unutk histogram sebagai berikut:

    Distribusi Frekuensi

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

    Nilai Batas Kelas Frekuensi (f)

    59,5 4

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    21/26

    6065 65,5 5

    6671 71,5 10

    7277 77,5 12

    7883 83,5 6

    8489 89,5 3

    9095 95,5

    Jumlah 40

    6) Membuat grafik histogram, sebagai berikut.

    b. Poligon Frekuensi

    Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap

    sisi atas yang berdekatan dengan nlai tengah jarak frekuensi mutlak masing-

    masing. Perbedaan antara histogram dan polygon frekuensi adalah : 1. Histogram

    menggunakan batas kelas sedangkan poligon mnggunakan titik tengah, dan 2.

    Grafik histogram berwujud segi empat sedangkan grafik poligon berwujud garis-

    garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

    Poligon frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah, sebagai berikut:

    1. Buatlah titik tengah kelas dengan cara: Nilai yang terdapat ditengah interval

    kelas atau nilai ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atau kelas dikalikan

    setengah, sebagai berikut:

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    FREKUENSI

    BATAS KELAS

    GRAFIK HISTOGRAM

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    22/26

    (60 + 65) x = 62,5

    (66 + 71) x = 68,5

    (72 + 77) x = 74,5

    (78 + 83) x = 80,5

    (84 + 89) x = 86,5

    (90 + 95) x = 92,5

    2. Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk membuat histogram .

    Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA

    Nilai Interval Titik Tengah Kelas Frekuensi

    6065 62,5 4

    6671 68,5 5

    7277 74,5 10

    7883 80,5 12

    8489 86,5 6

    9095 92,5 3

    Jumlah 40

    3. Membuat grafik poligon frekuensi.

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    62.5 68.5 74.5 80.5 86.5 92.5

    Titik tengah kelas

    Poligon Frekuensi

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    23/26

    c. Ogive

    Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan

    diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau eksponensial. Ogive terbagi

    dua yaitu: Ogive naik dan ogive turun. Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan

    lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; ; 82,5)

    atau tepi bawah (64,5; 67,5; ; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan

    frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan

    pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk

    kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive

    turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi

    kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi

    frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah

    sebagai berikut.

    Ogive naik (Ogive Positif)

    Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari)

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

    Nilai fkum

    59,5 0

    65,5 4

    71,5 9

    77,5 19

    83,5 31

    89,5 37

    95,5 40

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    24/26

    Ogive Turun (Ogive Negatif)Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari)

    Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5

    OGIVE POSITIF

    Nilai fkum

    59,5 40

    65,5 36

    71,5 31

    77,5 21 83,5 9

    89,5 3

    95,5 0

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5

    OGIVE NEGATIF

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    25/26

    2. DIAGRAM

    Diagram ialah gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu datayang akan disajikan.

    a. Diagram Batang

    Diagram batang adalah diagram berdasarkan data berbentuk kategori.

    Diagram ini banyak digunakan untuk membandingkan data maupun

    menunjukkan hubungan suatu data dengan data keseluruhan. Diagram ini

    penyajian datanya dalam bentuk batang, sebuah batang melukiskan jumlah

    tertentu dari data.

    Cara menggambar diagram batang yaitu diperlukan sumbu tegak (vertikal)

    dan sumbu mendatar (horizontal) yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak

    maupun sumbu mendatar dibagi eberapa bagian dengan skala nilai yang sama,walaupun demikian skala (ukuran) antara sumbu tegak dengan sumbu

    mendatar tidak perlu dibuat sama, disesuaikan dengan penampilan

    diagramnya.

    b. Diagram Garis

    Diagram garis adalah suatu diagram yang digunakan berdasarkan suatu

    waktu, biasanya waktu yang digunakan dalam bulan atau tahun. Kegunaan

    diagram garis adalah untuk dapat melihat gambaran tentang perubahan

    peristiwa dalam suatu periode (jangka waktu) tertentu.

  • 7/22/2019 Penyajian Data dalam Biostatistik Deskriptif

    26/26

    c. Diagram Lingkaran

    Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran didasarkan pada sebuah

    lingkaran yang dibagi-bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data

    dan perbandingan frekuensi masing-masing data yang disajikan. Langkah-

    langkah membuat diagram lingkaran:1. Ubahlah setiap perubahan nilai data disesuaikan dengan nilai data

    tersebut ke dalam derajat.

    2. Buatlah lingkaran (360) lalu bagilah lingkaran tersebut menjadi

    beberapa bidang.

    3. Setiap bidang menggambarkan kategori data.

    d. Diagram Lambang

    Diagram gambar sering dipakai untuk memperoleh gambaran kasar

    sesuatu peristiwa. Pada diagram ini sebuah gambar mewakili jumlah tertentudari data. Lambang yang digunakan harus sesuai dengan objek yang diteliti.

    Misalnya, data yang digunakan mengenai jumlah siswa, maka lambing yang

    digunakan adalah gambar orang. Kesulitan yang sering dihadapi ialah ketika

    menggunakan bagian gambar yang tidak sesuai dengan wakil gambar untuk

    jumlah tertentu.