Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

21
1 PENUNTUN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA BLOK 14 HEMATOLOGI DAN LIMFATIK NAMA : .................................... .... NPM : ................................. ....... SEMESTER : ............................. ...........
  • Upload

    -
  • Category

    Documents

  • view

    179
  • download

    17

description

penuntun pratikum

Transcript of Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

Page 1: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

1

PENUNTUN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BLOK 14HEMATOLOGI DAN LIMFATIK

NAMA : ........................................NPM : ........................................SEMESTER : ........................................

BAGIAN PATOLOGI KLINIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI

PALEMBANG2012

Page 2: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

2

A. FLEBOTOMI

1. Flebotomi VenaPada orang dewasa biasanya dipakai salah satu vena dalam fossa cubiti (daerah lipatan siku) misalnya v. mediana cubiti. Pada bayi dapat dipakai vena jugularis superficialis atau darah dari sinus sagittalis superior.Cara:

a. bersihkanlah kulit tempat darah akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkanlah sampai menjadi kering lagi.

b. Pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas di sebelah atas tempat yang akan diambil darahnya dan mintalah orang itu mengepal dan membuka tangannya berkali-kali agar vena jelas terlihat. Pembendungan vena tidak perlu terlalu erat, secukupnya saja untuk menonjolkan vena agar terlihat.

c. Tegangkanlah kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak dapat bergerak

d. Tusuklah kulit sampai jarum masuk ke dalam lumen vena kemudian lepaskan atau renggangkan pembendungan. Secara perlahan-lahan tarik pengisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat

e. Lepaskan pembendungan jika masih terpasangf. Taruhlah kapas steril di atas tempat tusukan dan tariklah jarum dengan gerakan

searahg. Mintalah orang tersebut untuk menekan tempat tusukan tersebut dengan kapas tadi

hingga darah tidak keluar lagih. Lepaskan jarum dari semprit dan alirkanlah (jangan semprotkan) darah ke dalam

wadah atau tabung yang tersedia melalui dindingnya secara perlahan-lahan, hindarilah jangan sampai terjadi buih

2. Flebotomi KapilerPada orang dewasa darah kapiler diambil di ujung jari atau anak daun telinga, pada bayi dan anak kecil boleh juga diambil di tumit atau ibu jari kaki.

a. Bersihkanlah daerah yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering lagi

b. Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang

c. Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari, jangan sejajar dengan itu. Bila memakai anak daun telinga tusuklah pinggirnya, jangan sisinya. Tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar, jangan sampai menekan-nekan jari atau telinga untuk mendapat cukup darah. Darah yang diperas keluar semacam itu telah bercampur dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan.

d. Buanglah tetes darah pertama yang keluar dengan menggunakan kapas, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.

B. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI

Prinsip: Darah ditambah asam (HCL 0,1 N) akan membentuk asam hematin yang berwarna coklat. Warna coklat yang terbentuk dibandingkan dengan warna standar.

Bahan pemeriksaan:Darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulan EDTA.

Alat dan reagen:1. Hemoglobinometer Sahli

Page 3: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

3

2. HCL 0,1 N3. aquadest.

Cara pengambilan darah kapiler (perifer): Ujung jari atau lateral tumit (untuk bayi) didesinfeksi dengan kapas alkohol 70% Biarkan kering Tusuk dengan lanset ± 3 mm, penusukan tegak lurus dengan garis kulit Darah yang pertama keluar (tanpa ditekan) dibersihkan dengan kapas kering steril

Cara kerja:1. Masukkan 5 tetesHCl 0,1 N ke dalam tabung Sahli2. Isap 20 ml darah dengan pipet Sahli, bersihkan darah yang menempel pada bagian

luar pipet.3. Masukkan darah tersebut dengan hati-hati ke dalam tabung Sahli yang sudah

berisikan HCl 0,1 N.4. Bilas darah dalam pipet dengan cara menghisap dan mengeluarkan HCl 0,1 N

beberapa kali.5. Biarkan 4 menit agar hemoglobin berubah menjadi asam hematin.6. Encerkan larutan dengan aquadest tetes demi tetes, sambil dikocok tiap kali

menembahkan aquadest, sampai warna larutan sama dengan warna standar (pembanding).

7. Hasil harus dibaca dalam waktu 5 menit8. Tinggi bagian bawah meniskus menunjukkan kadar hemoglobin (g/dl)

Kerugian metode ini:1. Kurang teliti, kesalahannya besar.2. Warna asam hematin yang terbentuk tak stabil.3. Warna standar dapat berubah dalam beberapa bulan.4. Tabung yang dipakai tidak selalu sama isinya.5. Kalibrasi pada tabung sangat rapat6. Jumlah darah yang dipakai sedikit sekali sehingga kelebihan/kekurangan sedikit

saja, sudah menyebabkan kesalahan besar.

Syarat-syarat:1. Pada waktu menghisap darah dengan pipet Sahli, kolom darah tidak boleh berisi

gelembung-gelembung udara.2. pemeriksaan dilakukan dalam kamar yang terang/cahaya siang hari.

Membersihkan alat-alat:1. sesudah dipakai, alat dicuci dengan air lalu dibilas dengan aquadest kemudian

keringkan dengan kain yang tersedia.2. pipet dibersihkan berturut-turut dengan:

a. aquadestb. asetonc. ether atau alkohol

3. keringkan dengan air pengering

Page 4: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

4

4. alat dalam keadaan bersih diserahkan kembali kepada asisten.

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

C. Menghitung Sel-Sel Darah

1.Menghitung Jumlah RBC (Eritrosit)

Alat-alat:1. alkohol 70% 6. Hemocytometer lengkap:2. kapas - kamar hitung3. hemolet - kaca penutup4. Cairan Hayem atau Gower - pipet eritrosit 5. mikroskop - pipet karet

Cara:1. Isap darah kapiler dengan pipet eritrosit sampai tanda 0.5, hapuslah kelebihan darah

yang melekat di ujung luar pipet.2. Isap ke dalam pipet (1) cairan Hayem (atau Gower) sampai tanda 101, sambil

memutar-mutar pipetnya, lepaskan karetnya.3. Kocok pipet 10-15 detik dalam posisi horizontal sambil diputar-putar.4. Kocok lagi selama 3 menit, buanglah 4 tetesan yang pertama lalu diisikan ke dalam

kamar hitung yang bersih, biarkan 2-3 menit.5. Hitung di bawah mikroskop dengan:

Kamar hitung Improved Neubauer:Eritrosit : dengan HPF dalam 80 kotak kecil atau dalam 5 x 16 kotak kecil dan

hasilnya dikalikan dengan 10.000 (4 angka 0)

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

Page 5: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

5

………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

2. Menghitung Jumlah W BC ( Leukosit )

Alat-alat:1. alkohol 70% 6. Hemocytometer lengkap:2. kapas - kamar hitung3. hemolet - kaca penutup4. Cairan Turk - pipet leukosit 5. mikroskop - pipet karet

Cara:1. Isap darah kapiler dengan pipet leukosit sampai tanda 0.5, hapuslah kelebihan darah

yang melekat di ujung luar pipet.2. Isap ke dalam pipet (1) cairan Turk sampai tanda 11, sambil memutar-mutar

pipetnya, lepaskan karetnya.3. Kocok pipet 10-15 detik dalam posisi horizontal sambil diputar-putar.4. Kocok lagi selama 3 menit, buanglah 4 tetesan yang pertama lalu diisikan ke dalam

kamar hitung yang bersih, biarkan 2-3 menit.5. Hitung di bawah mikroskop dengan:

Kamar hitung Improved Neubauer:Leukosit : dengan HPF dalam 64 kotak kecil atau dalam 4 x 16 kotak kecil dan

hasilnya dikalikan dengan 50

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

3.Menghitung Jumlah Trombosit

Alat-alat:1. kapas alkohol 70% 6. Hemocytometer lengkap:2. cawan petri - kamar hitung3. hemolet - kaca penutup4. cairan Rees-Ecker - pipet eritrosit 5. mikroskop - pipet karet

Page 6: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

6

Cara:1. Isap cairan Rees-Ecker ke dalam pipet eritosit sampai garis tanda 1 dan buanglah

lagi cairan itu2. Isap darah kapiler dengan pipet eritrosit sampai garis tanda 0.5 dan cairan Rees-

Ecker sampai tanda 101, segera kocok selama 3 menit.3. Teruskan tindakan-tindakan seperti untuk menghitung eritrosit dalam kamar hitung4. Biarkan kamar hitung yang telah diisi dengan sikap datar dalam cawan petri yang

tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap.5. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah memakai

lensa objektif besar.6. Jumlah itu dikali 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

COLOUR BANDCOLOUR BAND& &

NEWTON’S RINGNEWTON’S RING

Page 7: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

7

Membersihkan alat-alat:1. Kamar hitung sesudah dipakai dicuci dengan air lalu dibilas dengan aquadest

kemudian keringkan dengan kain yang tersedia.2. Pipet dibersihkan berturut-turut dengan:

a. aquadestb. asetonc. ether atau alkohol

3. keringkan dengan air pengering 4. alat dalam keadaan bersih diserahkan kembali kepada asisten.

D. LED (Laju Endap Darah)

a. Cara Wintrobe

1. Dengan memakai pipet Wintrobe masukkanlah darah yang telah dicampur dengan antikoagulan ke dalam tabung Wintrobe setinggi garis tanda 0 mm. Jagalah jangan sampai terjadi gelembung hawa atau busa.

2. Biarkan tabung Wintrobe itu dalam sikap tegak-lurus selama 60 menit3. Bacalah tingginya lapisan plasma dengan milimeter dan laporkanlah angka itu sebagai

laju endap darah

b. Cara Westergreen

1. Isaplah 0,4 ml larutan natrium sitrat 3,8% yang steril dalam spuit yang steril juga2. Lakukanlah pungsi vena dengan spuit itu dan isaplah 1,6 ml darah sehingga

mendapatkan campuran sebanyak 2,0 ml3. Masukkanlah campuran itu ke dalam tabung dan campurlah baik-naik

E E

E E

E

Page 8: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

8

4. Isaplah darah itu ke dalam pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm, kemudian biarkan pipet itu dalam sikap tegak lurus dalam rak Westergreen selama 60 menit

5. Bacalah tingginya lapisan plasma dengan milimeter dan laporkanlah angka itu sebagai laju endap darah

Sangat penting untuk menaruh pipet atau tabung laju endap darah dalam sikap tegak-lurus benar karena selisih kecil dari garis vertikal sudah dapat berpengaruh banyak terhadap hasil laju endap darah.

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

E. Hematokrit

a. Makrometode menurut Wintrobe1. Tabung Wintrobe yang sudah dipakai pada (b) diputar selama 10 menit dengan

kecepatan 3000 rpm2. Perhatikan: - berapa hematokrit

- buffy coat- plasma untuk icterus index

b. Mikrometode1. Isilah tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikrohematokrit

dengan darah2. Tutuplah ujung satu dengan nyala api ( atau dengan bahan penutup khusus)3. Masukkan tabung kapiler itu ke dalam sentrifuge khusus yang mencapai kecepatan

besar, yaitu lebih dari 16.000 rpm (sentrifuge mikrohematokrit).4. Pusinglah selama 3-5 menit5. Bacalah hematokrit dengan menggunakan grafik atau alat khusus

Page 9: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

9

Hasil Praktikum: ……………………………………………………………………………

Interpretasi: …………………………………………………………………………………

Pembahasan:…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

MENILAI INDEKS ERITROSIT (MCV, MCH, MCHC)

M.C. Values : Nilai Eritrosit Rata-rata Memberi ket. Tentang : ukuran rata-rata eritrosit & banyaknya Hb per eritrosit.

Nilai yang banyak dipakai ialah :1. MCV (Mean Corpuscular Volume) = VER (Volume Eritrosit Rata-rata)

Vol. rata-rata sebuah eritrosit disebut dengan femtoliter (fL)

2. MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) = HER (Hemoglobin Eritrosit Rata-rata) Banyaknya Hb per eritrosit, disebut dengan pikogram (pg)

3. MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) =KHER (Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata) =Kadar Hb yang didapat pereritrosit, dinyatakan dengan persen (%)

Page 10: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

Ht

Hb

HbHt

10

Cara Perhitungan N.E.R

VER = x 10 = ……………femtoliter (fL)

HER = x 10 = ……………pikogram (pg)

KHER = x 100 = ……………persen (%)

Nilai normal untuk VER = 82 – 92 fLHER = 27 – 31 pgKHER = 32 – 37 %

Pembahasan:…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

F. MEMBUAT PREPARAT APUS DARAHAlat-alat:1. alkohol 70% 9. Wright stain 17, gelas ukur 10 cc2. kapas 10. pipet tetes 6 buah3. hemolet 11. sol buffer4. kaca objek 12. kertas saring5. rak pengecatan 13. mikroskop6. methyl alkohol 14. minyak imersi7. Giemsa stain 15. xylol8. aquadest 16. kain pembersih

Cara membuat preparat apus:1. Sediakan beberapa kaca benda yang bersih di atas meja (bersihkan dengan alkohol)

lalu keringkan dengan kain.2. Ambillah darah kapiler (ujung jari dan hemolet di-disinfeksi terlebih dulu).3. Buatlah sediaan yang cukup tipis, tunjukkan kepada asisten apakah sudah memenuhi

syarat.4. Sediaan yang memenuhi syarat dikeringkan di udara lalu diwarnai.

Page 11: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

11

a. Pengecatan menurut Giemsa1. fiksasi dengan metil alkohol 3-5 menit2. bilasi dengan aquadest3. encerkan Giemsa stain 1 cc menjadi 10 cc dengan aquadest4. cat dengan (3) selama 30 menit5. cat dibuang, dibilasi dengan aquadest lalu dengan air mengalir.

b. Pengecatan menurut Wright1. Ratakan 10 tetes Wright stain di atas sediaan, biarkan 2-3 menit, kalau akan

mengering tetesi lagi catnya.2. Tambahkan tetesan sol buffer yang sama jumlahnya dengan tetesan Wright yang

dipakai sampai rata bercampur dengan (1), biarkan 5-10 menit. Warna hijau mengkilat menunjukkan pengecatan telah cukup.

3. Siram dengan aquadest 30 detik lalu siram dengan air mengalir4. Keringkan miring di udara pada kertas saring

Page 12: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

12

Pemeriksaan Sediaan:1. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaan lemah (10 x /LPF) untuk melihat

apakah pengecatan memuaskan:a. bila nukleus (inti) belum ter-cat, ulangi pengecatan seperti di atas.b. bila ada presipitasi, tambahkan cat Wright dan segera dibilasi aquadest.c. bila nukeus (inti) belum ter-cat kontras dengan sitoplasma, granula eosinofil

ter-cat kemerahan dan sitoplasma eritrosit ter-cat merah muda, berarti pengecatan sempurna

2. Periksa dengan minyak imersi mulai dari daerah sediaan yang tipis, apakah sediaan dan pengecatan sudah memenuhi syarat.

3. Sediaan yang baik diberi etiket dengan:o nama penderitao tanggal pembuatano nama sediaan lalu diserahkan kepada asisten.

Page 13: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

13

Pembahasan (beserta hasil hitung jenis leukosit, lebih baik jika dilengkapi gambar):………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

G. MENGUKUR BLEEDING TIME (WAKTU PERDARAHAN)H. MENGUKUR CLOTING TIME (WAKTU PEMBEKUAN)I. FRAGILITET KAPILER ( TES TOURNIQUET)J. GOLONGAN DARAH

Alat-alat:1. Alkohol 70%2. Kapas3. Hemolet4. Kertas Saring5. Semprit 5 cc

6. Tabung serologis7. Kain Pengering8. Tensimeter9. Stetoskop10. Stopwatch

(G) Mengukur Waktu Perdarahan1. Cara Ivy

Page 14: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

14

a. Bersihkanlah bagian volar lengan bawah dengan alkohol 70% dan biarkan kering lagi

b. Kenakan ikatan sfigmomanometer pada lengan ata dan pompalah sampai tekanan 40 mmHg. Selama percobaan berlangsung tekanan tetap setinggi itu

c. Tegangkanlah kulit lengan bawah dengan sebelah tangan dan tusuklah dengan lanset darah pada satu tempat kira-kira 3 jari di bawah lipat siku sampai 3 mm dalamnya.

d. Jika terlihat darah mulai keluar, jalankanlah stopwatche. Isaplah tetes darah yang keluar itu tiap 30 detik memakai sepotong kertas

saring, jagalah jangan sampai menekan kulit pada waktu mengisap darah.f. Catatlah waktu darah tidak dapat diisap lagi.

2. Cara Duke

a. Bersihkan anak daun telinga dengan alkohol 70% dan biarkan kering lagi.b. Tusuklah pinggir anak daun telinga itu dengan lanset darah sedalam 2 mmc. Teruskan percobaan seperti cara Ivy langkah 4, 5 dan 6

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

(H) Mengukur waktu pembekuan1. Sediakan dalam rak 3 tabung berdiameter 7-8 mm

Page 15: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

15

2. Lakukanlah punksi vena dengan semprit 5 atau 10 ml; pada saat darah kelihatan masuk dalam semprit, jalankanlah stopwatch (catatlah waktu itu). Isaplah 5 ml darah.

3. Angkatlah jarum dari semprit dan alirkanlah perlahan-lahan kira-kira 1 ml darah ke dalam tiap tabung yang dimiringkan pada waktu diisi dengan darah.

4. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan untuk melihat apakah telah terjadi pembekuan. Dalam tindakan itu jagalah jangan sampai tabung lain terganggu.

5. Setelah darah dalam tabung pertama itu beku, periksalah tabung kedua tiap 30 detik juga terhadap adanya pembekuan. Catatlah waktu ini.

6. Tindakan sama dilakukan berturut-turut ialah masa pembekuan rata-rata dari tabung kedua dan ketiga. Masa pembekuan itu dilaporkan dengan dibulatkan sampai ½ menit

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

(I) Fragilitet Kapiler1. Pasanglah ikatan sfigmomanometer pada lengan atas dan pompalah sampai tekanan

di tengah-tengah nilai sistolik dan diastolik.2. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit.3. Lepaskanlah ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah lenyap lagi.4. Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechiae yang timbul dalam lingkaran

bergaris tengah kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti.

Page 16: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

16

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….

(J). PENENTUAN GOLONGAN DARAH

Cara dengan kaca objek:1. Taruhlah di sebelah kiri kaca objek 1 tetes serum anti-A dan di sebelah kanan 1 tetes

serum Anti-B. Dianjurkan menggunakan serum Anti-A,B juga di sampingnya untuk mendapatkan subgrup A yang lemah yang tidak bereaksi dengan serum Anti-A. Kaca objek yang dipakai harus bersih benar, tak boleh ada sisa-sisa zat kimia atau darah karena pencemaran akan menyebabkan aglutinasi palsu

2. Setetes kecil darah diteteskan kepada serum itu dan dicampur dengan ujung lidi. Darah yang dipakai boleh darah kapiler segar atau darah vena.

3. Goyangkan kaca dengan membuat gerakan lingkaran4. Perhatikan adanya aglutinasi dengan mata dan pastikan juga dengan menggunakan

mikroskop

Tafsiran hasil: (+ aglutinasi)Anti-A Anti-B Anti-A,B Golongan Darah

- - - O+ - + A- + + B+ + + AB

Page 17: Penuntun Praktikum Patologi Klinik Blok 14

17

Hasil Praktikum: ………………………………………………………………………..

Interpretasi: ………………………………………………………………………………

Pembahasan: ………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….