Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

35
MANAJEMEN ASFIKSIA www.themegallery.com SUMIRAH BP SKp, M.Kep

Transcript of Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

MANAJEMEN ASFIKSIA

www.themegallery.com

SUMIRAH BP SKp, M.Kep

Page 2: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Manajemen Asfiksia

• Prosedur Resusitasi Bayi Baru Lahir merupakan bagian dari Asuhan Kala Dua untuk penolong tunggal persalinan dan menjadi pelengkap untuk menolong bayi dengan risiko Asfiksia

www.themegallery.com

Page 3: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Manajemen Asfiksia

www.themegallery.com

Perlengkapan resusitasi harus selalu tersedia dan siap digunakan pada setiap persalinan

PERSIAPAN

Penolong harus telah mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan DTT/steril

Page 4: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Manajemen Asfiksia

www.themegallery.com

b

3 lembar handuk / kain bersih, kering

-mengeringkan -menyelimuti -ganjal bahu

d

Alat penghantar udara / oksigen

-Tabung-sungkup-Balon-sungkup

c

Alat pengisap lendir- bola karet

- pengisap DeLee

e

Lampu / petromak 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi sekitar 60 cm

Antisipasi bayi baru lahir dengan asfiksia (lihat kondisi ibu dengan risiko tinggi asfiksia pada bayi)

PERSIAPAN

Page 5: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Manajemen Asfiksia

www.themegallery.com

Apakah cukup bulan ?1

Apakah air ketuban jernih ?2

Apakah menangis atau bernapas ? 3

Apakah tonus otot baik ?4

PENILAIAN

SEBELUM LAHIR

SEGERA SETELAH LAHIR

Page 6: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Penilaian - Keputusan - Tindakan

www.themegallery.com

Jika salah satu jawaban adalah “TIDAK,” lakukan LANGKAH AWAL resusitasi BBL di tempat resusitasi

Lihat SLIDE berikutnya, jika AIR KETUBAN TIDAK JERNIH(BERCAMPUR MEKONIUM)

Page 7: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

JIKA AIR KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM

www.themegallery.com

Jika tidak bernapas, lakukan isap lendir terlebih dahulu,buka mulut lebar, usap mulut, isap lendir dari mulut lalu hidung, potong tali pusat, tidak diikat & dibubuhi apapun, kemudian lengkapi Langkah Awal Resusitasi BBL

Jika menangis atau bernapas, potong tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan tidak dibubuhi apapun, dilanjutkan dengan Langkah Awal Resusitasi BBL

Page 8: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Kehamilan 32 minggu:peningkatan kartilago lengkung luar daun telinga

Kehamilan 36 minggu-matur: daun telinga kaku, lengkung terbentuk baik

Telinga

Cukup Bulan ?

1

Page 9: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Kehamilan 32 minggu:areola terlihat, jaringan payudara kecil

Kehamilan 36 minggu:areola terlihat baik, nodul payudara

Payudara

Cukup Bulan ?

1

Page 10: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Genitalia perempuan

Kehamilan 36 minggu-matur: labia mayora hampir menutupi labia minora

Kehamilan 32 minggu:Deposit lemak pada labia mayora meningkat

Cukup Bulan ?

1

Page 11: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Kehamilan 32 minggu:testis turun, ruga pada sebagian skrotum

Kehamilan 36 minggu-matur: testis sudah turun, pigmentasi skrotum meningkat

Genitalia laki-laki

Cukup Bulan ?

1

Page 12: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Kehamilan 32 minggu:rajah pada 1/3 anterior telapak kaki

Kehamilan 36 minggu-matur: rajah pada hampir seluruh telapak kaki

Rajah telapak kaki

Cukup Bulan ?

1

Page 13: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Cairan Amnion Jernih ?

2

Page 14: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Perhatikan dada bayi

Tidak ada usaha napas perlu intervensi

Megap-megap perlu intervensi

Bernapas Atau Menangis ?

3

Page 15: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Tonus otot baik: fleksi & bergerak aktif

Tonus Otot ?

4

Page 16: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Pra Langkah Awal

• Sambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan keluarga bahwa bayi mengalami masalah (seperti telah diprediksi sebelumnya) sehingga perlu dilakukan tindakan resusitasi. Minta ibu dan keluarga memahami upaya ini dan minta mereka ikut membantu mengawasi ibu

www.themegallery.com

Page 17: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Langkah Awal

www.themegallery.com

Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok muka/dada/ perut/punggung bayi sebagai

rangsangan taktil untuk merangsang pernapasan. Ganti kain yang basah dengan kain bersih dan

kering. Selimuti bayi dengan kain kering. Biarkan muka dan dada terbuka

Selimuti bayi dengan handuk/kain yang diletakkan di atas perut ibu atau sekitar 45

cm dari perineum, bagian muka & dada bayi tetap terbuka.

Letakkan bayi di tempat resusitasi

Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal

bahu pakai handuk/kain setebal + 3 cm

Reposisikan kepala bayi

Isap lendir dari mulut < 5 cm lalu hidung < 3 cm

Page 18: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Langkah Awal

• Langkah Awal dilakukan dalam waktu < 30 detik

• Nilai hasil langkah awal, buat keputusan dan lakukan tindakan : – Jika bernapas spontan dan teratur dan

atau menangis kuat dan atau bergerak aktif, lakukan asuhan pasca resusitasi

– Jika tidak bernapas spontan atau megap-megap, lakukan ventilasi

www.themegallery.com

Page 19: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Ventilasi• Ventilasi dapat dilakukan dengan tabung dan sungkup

ataupun dengan balon dan sungkup. Langkah-langkah pokoknya sama.

• JIka menggunakan tabung dan sungkup:– Udara sekitar harus dihirup ke dalam mulut dan hidung

penolong kemudian dihembuskan lagi ke jalan napas bayi melalui mulut-tabung-sungkup

– Untuk memasukkan udara baru, penolong harus melepaskan mulut dari pangkal tabung untuk menghirup udara baru, kemudian memasukkannya kembali ke jalan napas bayi (bila penolong tidak melepas mulutnya dari pangkal tabung, mengambil napas dari hidung dan langsung meniupkan udara, maka yang masuk adalah udara ekspirasi dari paru penolong)

www.themegallery.com

Page 20: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Ventilasi

• Sisihkan kain yang menutup bagian dada agar penolong dapat menilai pengembangan dada bayi waktu dilakukan peniupan udara

• Uji fungsi tabung dan sungkup atau balon dan sungkup dengan jalan meniup pangkal tabung atau menekan balon sambil menutup sungkup dengan telapak tangan

• Pasang sungkup melingkupi hidung, mulut dan dagu (perhatikan perlekatan sungkup dengan kulit muka bayi)

www.themegallery.com

Page 21: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Ventilasi Percobaan• Tiup pangkal tabung atau tekan balon 2 kali dengan

tekanan 30 cm air untuk mengalirkan udara ke jalan napas bayi

Perhatikan gerakan dinding dada– Naiknya dinding dada mencerminkan

mengembangnya paru dan udara masuk dengan baik

– Jika dinding dada tidak naik/mengembang periksa:• Perlekatan sungkup, adakah kebocoran? • Posisi kepala, apakah dalam posisi menghidu? • Apakah ada sumbatan jalan napas oleh lendir

pada mulut atau hidung? Lakukan koreksi dan ulangi ventilasi percobaan

www.themegallery.com

Page 22: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Ventilasi Definitif - PenilaianSetelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan

ventilasi definitif/lanjutan dengan jalan meniupkan udara dengan tekanan 20 cm air, frekuensi 20 kali dalam waktu 30 detik.

Nilai hasil ventilasi, buat keputusan & lakukan tindakan:

Jika setelah 30 detik pertama bayi bernapas spontan dan teratur dan atau menangis kuat dan atau bergerak aktif, lakukan asuhan pasca resusitasi

Jika setelah 30 detik pertama bayi belum bernapas spontan atau megap-megap, lanjutkan tindakan ventilasi

Jika bayi mulai bernapas tetapi disertai dengan tarikan atau retraksi dinding dada bawah maka segera rujuk ke fasilitas rujukan sambil tetap melakukan ventilasi

www.themegallery.com

Page 23: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Ventilasi Definitif - Penilaian

• Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-megap, lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik selanjutnya dan lakukan penilaian ulang lihat slide sebelumnya– Jika bayi tidak bernapas dan telah di resusitasi

lebih dari 2 menit siapkan rujukan nilai denyut jantung, lanjutkan ventilasi

– Jika 10 menit kemudian, bayi tetap tidak bernapas dan tidak ada denyut jantung pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi

www.themegallery.com

Page 24: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

JENIS PERALATAN

Balon Mengembang Sendiri

T-piece resuscitatorBalon Tidak Mengembang Sendiri

Page 25: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Reservoar Oksigen

Reservoar

Ujung terbuka

Ujung tertutup

Page 26: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
Page 27: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
Page 28: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Kecepatan Melakukan Ventilasi

40-60 kali / menit≈

20-30 kali / 30 detik

Remas (pompa)

Lepas (dua … tiga)

Remas (pompa)

Page 29: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Kecepatan Melakukan Ventilasi

Page 30: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Asuhan Pasca Resusitasi

• Jika Resusitasi berhasil lakukan:– Pemantauan tanda bahaya– Pencegahan hipotermi– Inisiasi menyusu dini – Pemberian vitamin K1– Pencegahan infeksi (pemberian

antibiotika salep mata, imunisasi hepatitis B)

– Pemeriksaan fisik– Pencatatan dan pelaporan

www.themegallery.com

Page 31: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Asuhan Pasca Resusitasi• Jika Perlu Rujukan lakukan:

– Konseling merujuk bayi beserta ibu dan keluarga

– Lanjutkan resusitasi – Pemantauan tanda bahaya– Pencegahan hipotermi– Inisiasi menyusu dini– Pemberian vitamin K1– Pencegahan infeksi (pemberian antibiotika

salep mata, imunisasi hepatitis B)– Pemeriksaan fisik– Pencatatan dan pelaporan

www.themegallery.com

Page 32: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Asuhan Pasca Resusitasi

• Jika Resusitasi Tidak Berhasil lakukan: – Konseling pada ibu dan keluarga– Berikan petunjuk perawatan payudara – Pencatatan dan pelaporan

www.themegallery.com

Page 33: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Dekontaminasi

• Lakukan dekontaminasi seluruh peralatan yang telah digunakan– Pengisap lendir direndam setelah dibilas

dengan larutan klorin 0,5% dengan semprit

– Rendam sungkup dengan larutan klorin 0,5%

– Rendam semua kain yang telah dipakai dengan larutan klorin 0,5%

www.themegallery.com

Page 34: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

Catatan Medik

• Catat secara rinci:– Kondisi saat lahir– Waktu dan langkah resusitasi – Hasil resusitasi– Bila resusitasi gagal, apa penyebabnya– Keterangan rujukan apabila dirujuk

www.themegallery.com

Page 35: Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA

www.themegallery.com