PENULISAN SPESIFIKASI PATEN -...

50
PENULISAN SPESIFIKASI PATEN Sri Sulistiyani Pemeriksa Paten

Transcript of PENULISAN SPESIFIKASI PATEN -...

Page 1: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PENULISAN

SPESIFIKASI PATEN

Sri Sulistiyani

Pemeriksa Paten

Page 2: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PATEN

2

• UU No.13 Th.2016, Pasal 1 ayat 1:

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negarakepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologiuntuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensitersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Page 3: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PASAL 25 UU Paten

3

Ayat 2 Permohonan sebagaimana diatur padaAyat (1) harus dilampiri persyaratan:

i. Surat bukti penyimpanan jasad renik dalam hal permohonan terkait dengan jasad renik.

Page 4: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Persyaratan Patentabilitas

➢ Baru

➢ Mengandung langkah Inventif (Tidak

dapat diduga)

➢ Dapat diterapkan dalam Industri

4

Page 5: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Invensi yang tidak bisa dipatenkan

5

UU No.13 Th.2016, Pasal 9:

a. proses atau produk yang pengumuman, penggunaan, ataupelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, agama, ketertiban umum, atau kesusilaan;

b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/ataupembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/ atau hewan;

c. teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika;

d. makhluk hidup, kecuali jasad renik; atau

e. proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atauhewan, kecuali proses nonbiologis/mikrobiologis

Page 6: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Pasal 9 (d): Jasad renik

6

Yang dimaksud mikroorganisme di sini adalah organisme mikroskopis atau makhluk hidup yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop karena ukurannya yang sangat kecil.

Tercakup dalam “mikroorganisme” di sini adalah ragi, jamur, bakteri, aktinomisetes, algae uniselluler, virus, protozoa, dsb., dan lebih lanjut mencakup sel hewan atau tanaman yang bisaberdiferensiasi dan kultur jaringan hewan dan tumbuhan.

Persyaratan penyertaan buksi penyimpanan mikroorganisme(sebelum diberi paten/pada saat mengajukan pemeriksaansubstantif)

Page 7: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Pasal 9 (e): Proses biologis non

esensial

Adalah proses biologis (bukan

mikrobiologis) dimana

memerlukan alat atau campur

tangan manusia dalam

pelaksanaannya.

Contohnya adalah

perbanyakan tanaman dengan

teknik kultur jaringan.

7

http://slideplayer.info/slide/1898000/

Page 8: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Pasal 9 (e): Proses mikrobiologis

Yang dimaksud proses mikrobiologis adalah proses biologis yang menggunakan mikroba atau mikroorganisme dalam pelaksanaannya. Contoh fermentasi

http://slideplayer.info/slide/1898000/

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/26

Page 9: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Tahapan Penyusunan

Spesifikasi Paten

Penelusuran (searching)

Pembuatan Gambar (bila ada)

Penulisan Klaim

Penulisan Judul

Penulisan Deskripsi

Penulisan Abstrak9

Page 10: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

10

Aspek Informatif

(DESKRIPSI)

Aspek Perlindungan

(KLAIM)

ABSTRAK

SPESIFIKASI PATEN

Page 11: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

11

Page 12: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Pembuatan gambar

➢ Tidak boleh memuat uraian kata-kata.

➢ Merupakan perwujudan invensi dan untuk

memperjelas deskripsi dan klaim.

➢ Gambar teknik, atau grafik yang memuat tanda-tanda,

simbol, huruf/kata, angka yg menjelaskan bagian

invensi.

➢ Gambar/grafik/ilustrasi/flow chart ini diletakkan

harus terpisah dari halaman Deskripsi, yaitu ditulis

pada bagian halaman Gambar. 12

Page 13: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PENULISAN KLAIM

➢ Klaim adalah adalah bagian paling penting

dalam deskripsi paten karena merupakan

bagian yang dimintakanperlindungan hukum

(hak eksklusif) dan menentukan batas hak

pelindungan yang dimintakan dalam

permohonannya

13

Page 14: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PENULISAN KLAIM

➢ Klaim harus diuraikan secara jelas, ringkas,

padat dan didukung oleh deskripsi, tetapi tidak

boleh lebih luas dari apa yang dinyatakan

dalam deskripsi.

➢ Klaim tidak boleh memuat kalimat/pernyataan

yg mengacu pada deskripsi atau gambar.

14

Page 15: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PENULISAN KLAIM

• Klaim tidak boleh berisi gambar atau grafik,

tetapi boleh memuat tabel, rumus kimia, dan

atau matematika, dan boleh menggunakan

notasi-notasi (huruf atau angka di antara tanda

kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis

secara seragam (bila permohonan disertakan

gambar).

15

Page 16: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

➢ Satu klaim ditulis dalam dua bagian (two part form) :

a. bagian pertama, terdiri dari pernyataan yang menunjukkan bidang teknik dari invensi sebelumnya;

b. bagian kedua, terdiri dari pernyataan teknismengenai invensi yang dimintakan pelindungan paten dan merupakan peningkatan atas invensi-invensi yang telah ada sebelumnya dan diakhiri oleh satu tanda titik

➢ Satu klaim ditulis langsung berupa “pernyataantunggal“ yang memuat pengungkapan mengenai inti invensi dan diakhiri oleh satu tanda titik tanpa didahuluioleh bagian pertama tersebut.

Konstruksi Penulisan Klaim

16

Page 17: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Two Part Form claim

Suatu komposisi pupuk organik X yang terdiridari :

A

B, dan

C

yang dicirikan dimana A adalah direkayasasecara genetik.

17

Page 18: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

1. Bubuk minuman instan yang terdiri dari partikel-partikel bubuk berpori

yang dicirikan bahwa partikel-partikel bubuk mempunyai porositas

sedikitnya 55% - 70%. (Klaim mandiri)

2. Bubuk menurut klaim 1, dimana partikel-partikel bubuk mempunyai pori-

pori yang mempunyai diameter rata-rata D50 40 - 80 mikron.

(Klaim turunan)

3. Metode untuk pembuatan bubuk minuman instan yang diklaim pada

klaim-klaim sebelumnya yang meliputi langkah-langkah:

a. Mengenakan ekstrak minuman instan pada tekanan dari 50 sampai 400

bar,

b. Menambahkan gas pada ekstrak bertekanan, dan

c. Menyemprotkan dan mengeringkan ekstrak untuk membentuk bubuk

minuman instan. (Klaim mandiri)

Contoh Klaim

18

Page 19: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

1. Bubuk minuman instan yang terdiri dari partikel-partikel bubuk berpori

yang dicirikan bahwa partikel-partikel bubuk mempunyai porositas

sedikitnya 55% - 70%. (Klaim mandiri)

2. Bubuk menurut klaim 1, dimana partikel-partikel bubuk mempunyai pori-

pori yang mempunyai diameter rata-rata D50 40 - 80 mikron.

(Klaim turunan)

3. Metode untuk pembuatan bubuk minuman instan yang diklaim pada

klaim-klaim sebelumnya yang meliputi langkah-langkah:

a. Mengenakan ekstrak minuman instan pada tekanan dari 50 sampai 400

bar,

b. Menambahkan gas pada ekstrak bertekanan, dan

c. Menyemprotkan dan mengeringkan ekstrak untuk membentuk bubuk

minuman instan. (Klaim mandiri)

Contoh Klaim

19

Page 20: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

KATEGORI KLAIM INVENSI

▪ Klaim produk: senyawa, komposisi, ekstrak

tanaman, bentuk sediaan farmasi, alat, kit,

dsb.

▪ Klaim proses: proses pembuatan senyawa,

metode produksi biopestisida.

20

Page 21: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

KATEGORI KLAIM INVENSI

▪ Klaim produk: senyawa, komposisi, ekstrak

tanaman, bentuk sediaan farmasi, alat, kit,

dsb.

▪ Klaim proses: proses pembuatan senyawa,

metode produksi biopestisida.

21

Page 22: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

22

MENENTUKAN JUDUL

Sesuai dengan judul yang dicantumkan dalam suratpermohonan untuk mendapatkan paten (Formulir pengajuanpermohonan paten)

Singkat dan menggambarkan bidang teknik invensi

Tidak boleh berupa iklan/pujian : “Formulasi Bakteri yang Paling Ampuh untuk Memberantas Jamur”

Tidak boleh memuat merek dagang : “Probiotik bioplus &

proses pembuatanya “

Biasanya ditulis dengan huruf kapital

Page 23: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

23

MENYUSUN DESKRIPSI

Page 24: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Bidang Teknik Invensi

• Mencakup pengertian dalam judul

• Biasanya diawali dengan kalimat: Invensi ini

berhubungan dengan………….

Contoh :

Invensi ini berhubungan dengan permen

karet dengan sensasi dingin di mulut dan

tekstur yang lembut.

24

Page 25: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Ringkasan Invensi

25

Page 26: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

26

Menyusun Ringkasan Invensi

Klaim

1. Suatu metode untuk memproduksi pakan untuk oragnisme aquatik, metode tersebut terdiri dari tahap-tahap menggiling atau menghancurkan dengan cara lain satu atau lebih policaeta yang dikultur secara segar, menambahkan sedikitnya satu bahan organik atau yang diproduksi secara alami sehingga membentuk suatu komposisi yang mempunyai keseimbangan berbagai berbagai nutrien yang diperlukan dari suatu komposisi diet untuk organisme aquatik tersebut, dan membentuk komposisi tersebut ke dalam sejumlah pelet atau partikel-partikel.

2. Suatu metode sesuai dengan klaim 1, dimana bahan organik atau yang diproduksi secara alami terdiri dari satu atau lebih pakan yang tersedia untuk oragnisme aquatik tersebut dalam perairan bebas.

3. Suatu pakan yang diproduksi dengan metode sesuai dengan salah satu dari klaim-klaim 1 sampai 2 yang terdiri dari suatu produk policaeta yang dikultur secara segar dan sedikitnya satu bahan pembawa, bahan pembawa tersebut diproduksi secara alami atau produk organik.

Page 27: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

27

URAIAN SINGKAT GAMBAR

Menguraikan secara singkat keterangan masing-masing gambar

yang dilampirkan secara urut mulai dari gambar pertama

Contoh

• Gambar 7 memperlihatkan suatu diagram alir dari suatu

contoh pembuatan kanji dari kasava.

• Gambar 2 memperlihatkan konstruksi suatu plasmid yang

memiliki suatu gen glt A.

Page 28: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Menyususn Uraian Singkat Gambar

• Gambar 1 adalah grafik

yang menggambarkan

asupan energi sebelum

dan sesudah intervensi

pada kelompok kontrol

dan kelompok

intervensi.

28

Grafik Asupan Energi sebelum dan sesudah Intervensi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi

Page 29: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

29

URAIAN LENGKAP INVENSI

➢ Harus memenuhi persyaratan informasi

➢ Informasi yang dijelaskan harus lengkap/ cukup sehinggamemungkinkan orang yang ahli dibidangnya dapatmelaksanakannya

➢ Pembaca yang dituju adalah yang ahli dibidangnya

➢ Dijelaskan satu cara terbaik untuk melaksanakan invensi

➢ Penulisan istilah, ukuran, simbol, dan tanda harus konsisten

➢ Penulisan ukuran sebaiknya dengan menggunakan Sistem

Internasional

Page 30: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

30

ABSTRAK

➢ Dapat dilengkapi dengan rumus kimia atau matemetika yang sesuai

➢ Tidak lebih dari 200 kata

Page 31: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 1• KARAKTERISTIK KIMIA DAN MIKROBIOLOGI YOGHURT BUBUK KACANG TUNGGAK (Vigna

unguiculata L.) METODE PENGERINGAN BEKU (KAJIAN PENAMBAHAN STARTER DAN DESKTRIN)

• PENDAHULUAN

• Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu segar dengan mikroba tertentu yaitu Streptococcus thermophilus

dan Lactobacillus bulgaricus[1]. Kebanyakan yoghurt hanya dibuat dari susu hewani padahal susu dari nabati juga

memiliki kandungan gizi yang Karakteristik Kimia dan Mikrobiologi Yoghurt Bubuk Kacang Tunggak – Masykur,

dkk Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 3 p.1171-1179, Juli 2015 1172 cukup tinggi sebagai bahan baku

pengganti susu sapi untuk membuat yoghurt. Kacang tunggak atau kacang tolo (Vigna unguiculata L) termasuk

dalam keluarga Leguminosa. Bijinya mempunyai kandungan protein cukup besar yaitu sekitar 22%. Yoghurt untuk

disimpan beberapa hari harus ditempatkan pada suhu rendah, oleh karena itu untuk memperluas suhu penyimpanan,

mempermudah proses pendistribusian maka diperlukan adanya suatu alternatif bentuk lain dari yoghurt yaitu

membuat yoghurt dalam bentuk bubuk melalui proses pengeringan. Yoghurt merupakan salah satu bahan pangan

yang peka terhadap panas sehingga perlu dilakukan metode yang tepat untuk membuat yoghurt bubuk, Salah satu

pemecahan terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan metode freeze drying. Pengering beku merupakan

metode pengeringan yang dapat memberikan mutu hasil pengeringan paling baik dibandingkan metode pengeringan

lainnya. Pembuatan yoghurt bubuk yang baik membutuhkan penambahan konsentrasi starter dan bahan pengisi yang

tepat untuk dapat menghasilkan yoghurt bubuk yang memilki kualitas baik dan dapat memenuhi standar minimal

minuman probiotik yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi

penambahan starter dan dekstrin terhadap karakteristik kimia dan mikrobiologi pembuatan yoghurt bubuk kacang

tunggak (Vigna Unguiculata L.) dengan metode pengeringan beku.

31

Page 32: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 1• KARAKTERISTIK KIMIA DAN MIKROBIOLOGI YOGHURT BUBUK KACANG TUNGGAK (Vigna

unguiculata L.) METODE PENGERINGAN BEKU (KAJIAN PENAMBAHAN STARTER DAN DESKTRIN)

• PENDAHULUAN

Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu segar dengan mikroba tertentu yaitu Streptococcus

thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus[1]. Kebanyakan yoghurt hanya dibuat dari susu hewani

padahal susu dari nabati juga memiliki kandungan gizi yang Karakteristik Kimia dan Mikrobiologi

Yoghurt Bubuk Kacang Tunggak – Masykur, dkk Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 3 p.1171-

1179, Juli 2015 1172 cukup tinggi sebagai bahan baku pengganti susu sapi untuk membuat yoghurt.

Kacang tunggak atau kacang tolo (Vigna unguiculata L) termasuk dalam keluarga Leguminosa. Bijinya

mempunyai kandungan protein cukup besar yaitu sekitar 22%. Yoghurt untuk disimpan beberapa hari

harus ditempatkan pada suhu rendah, oleh karena itu untuk memperluas suhu penyimpanan,

mempermudah proses pendistribusian maka diperlukan adanya suatu alternatif bentuk lain dari yoghurt

yaitu membuat yoghurt dalam bentuk bubuk melalui proses pengeringan. Yoghurt merupakan salah satu

bahan pangan yang peka terhadap panas sehingga perlu dilakukan metode yang tepat untuk membuat

yoghurt bubuk, Salah satu pemecahan terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan metode freeze

drying. Pengering beku merupakan metode pengeringan yang dapat memberikan mutu hasil pengeringan

paling baik dibandingkan metode pengeringan lainnya. Pembuatan yoghurt bubuk yang baik

membutuhkan penambahan konsentrasi starter dan bahan pengisi yang tepat untuk dapat menghasilkan

yoghurt bubuk yang memilki kualitas baik dan dapat memenuhi standar minimal minuman probiotik

yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi

penambahan starter dan dekstrin terhadap karakteristik kimia dan mikrobiologi pembuatan yoghurt

bubuk kacang tunggak (Vigna Unguiculata L.) dengan metode pengeringan beku.

32

Page 33: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 1

• SIMPULAN

• Perlakuan penambahan konsentrasi starter yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (α=0.05) pada semua parameter, sedangkan perlakuan penambahan konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang nyata (α=0.05) pada parameter kadar air, total BAL, dan total asam. Sedangkan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata (α=0.05) pada parameter kadar air, total BAL, serta total asam. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan penambahan starter 15% dan konsentrasi desktrin 15% dengan karakteristk kadar air 2.37%, total BAL 2.67 x 107 cfu/mL, pH 3.92, protein 3.63%, serta Total Asam 1.95%. Perbandingan dengan kontrol menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua parameter kimia dan mikrobiologi.

33

Page 34: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 1

• SIMPULAN

• Perlakuan penambahan konsentrasi starter yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (α=0.05) pada semua parameter, sedangkan perlakuan penambahan konsentrasi dekstrin memberikan pengaruh yang nyata (α=0.05) pada parameter kadar air, total BAL, dan total asam. Sedangkan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata (α=0.05) pada parameter kadar air, total BAL, serta total asam. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan penambahan starter 15% dan konsentrasi desktrin 15% dengan karakteristk kadar air 2.37%, total BAL 2.67 x 107 cfu/mL, pH 3.92, protein 3.63%, serta Total Asam 1.95%. Perbandingan dengan kontrol menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua parameter kimia dan mikrobiologi.

34

Page 35: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 2• KESIMPULAN

• Hasil pengujian daya bunuh isolat-isolat jamur entomopatogen didapatkan isolat MMTTO paling tinggi kemampuan membunuh nimfa Leptocorisa acuta (93,3%). Kemudian diikuti dengan isolat MMITO (86,7%) dan MMSAM (80,0%). Isolat-isolat tersebut merupakan isolat dari cendawan Metarhizium anisopliae. Hasil seleksi isolat B. bassiana pada nimfa L. acuta adalah isolat terbaik BEMSAM (86,7%) diikuti isolat BEMTTO (83,3%). Isolat-isolat tersebut yang digunakan untuk pembuatan bioinsektisida. Hasil uji patogenisitas menunjukkan bahwa jenis cendawan tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas nimfa Leptocorisa acuta. Hasil uji patogenisitas menunjukkan bahwa masing-masing cendawan entomopatogen terhadap serangga L. acuta setelah 7 hari penginfeksian rata-rata mortalitasnya berkisar antara 83,3- 93,3% dan berbeda nyata dengan kontrol. Isolat Metarhizium sp dan Beauveria sp masing-masing membutuhkan waktu paling singkat 22,4 jam dan 29,5 jam untuk mematikan 50% serangga uji.

35

Page 36: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 2• KESIMPULAN

• Hasil pengujian daya bunuh isolat-isolat jamur entomopatogen didapatkan isolat MMTTO paling tinggi kemampuan membunuh nimfa Leptocorisa acuta (93,3%). Kemudian diikuti dengan isolat MMITO (86,7%) dan MMSAM (80,0%). Isolat-isolat tersebut merupakan isolat dari cendawan Metarhizium anisopliae. Hasil seleksi isolat B. bassiana pada nimfa L. acuta adalah isolat terbaik BEMSAM (86,7%) diikuti isolat BEMTTO (83,3%). Isolat-isolat tersebut yang digunakan untuk pembuatan bioinsektisida. Hasil uji patogenisitas menunjukkan bahwa jenis cendawan tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas nimfa Leptocorisa acuta. Hasil uji patogenisitas menunjukkan bahwa masing-masing cendawan entomopatogen terhadap serangga L. acuta setelah 7 hari penginfeksian rata-rata mortalitasnya berkisar antara 83,3- 93,3% dan berbeda nyata dengan kontrol. Isolat Metarhizium sp dan Beauveria sp masing-masing membutuhkan waktu paling singkat 22,4 jam dan 29,5 jam untuk mematikan 50% serangga uji.

36

Page 37: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 3• KESIMPULAN

• 1. Populasi bahan aktif (bakteri antagonis) setelah dilakukan proses fermentasi selama 3 minggu, meningkat dibandingkan sebelum fermentasi. Populasi awal sebelum fermentasi bakteri antagonis rerata 106 meningkat menjadi 107-9 cfu/ml pada 1 bulan setelah fermentasi. Populasi ketiga agens biokontrol tersebut setelah 2 bulan disimpan cenderung stabil berkisar antara 106-11 cfu/ml.

• 2. Komposisi formulasi biopestisida ekstrak kascing + gula pasir + B. subtilis + P. fluorescens + Corynebacterium pada level konsentrasi 0,3%, merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan tersebut selain dapat menekan intensitas serangan P. horiana sebanyak 38,49%, juga dapat mempertahankan hasil panen bunga krisan laik jual sebanyak 14,58%.

37

Page 38: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 3• KESIMPULAN

• 1. Populasi bahan aktif (bakteri antagonis) setelah dilakukan proses fermentasi selama 3 minggu, meningkat dibandingkan sebelum fermentasi. Populasi awal sebelum fermentasi bakteri antagonis rerata 106 meningkat menjadi 107-9 cfu/ml pada 1 bulan setelah fermentasi. Populasi ketiga agens biokontrol tersebut setelah 2 bulan disimpan cenderung stabil berkisar antara 106-11 cfu/ml.

• 2. Komposisi formulasi biopestisida ekstrak kascing + gula pasir + B. subtilis + P. fluorescens + Corynebacterium pada level konsentrasi 0,3%, merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan tersebut selain dapat menekan intensitas serangan P. horiana sebanyak 38,49%, juga dapat mempertahankan hasil panen bunga krisan laik jual sebanyak 14,58%.

38

Page 39: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 4

Sekuen Asam amino VH: (SEKUEN NO: 387)

• EVQLQQSGAELVKPGASVKLSCTASGFKIKDTYIHWLKQRPE

QGLEWIGRIDPANGNTIYGSKFQGKATITADTSSNTAYIQLSS

LTSGDTAVYFCAGYVWFAYWGQGTLVTVSA

Gambar 1A

39

Page 40: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

LATIHAN 4

Sekuen Asam amino VH: (SEKUEN NO: 387)

• EVQLQQSGAELVKPGASVKLSCTASGFKIKDTYIHWLKQRPE

QGLEWIGRIDPANGNTIYGSKFQGKATITADTSSNTAYIQLSS

LTSGDTAVYFCAGYVWFAYWGQGTLVTVSA

Gambar 1A

40

Page 41: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

• Gambar 1

41

Pisang matang

dihancurkan

bersama kulitnya

Bubur Pisang

Bubur Pisang, glukosa

dan air dicampurkan

dalam fermentor

Ditambahkan

inokulum Bakteri

Asam Laktat

Air bersih Glukosa

Fermentor ditutup

dalam suasana

anaerob

Fermentasi 5 sd 7 hari

Diambil airnya dan

disaring

Pengawet Alami

Page 42: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PATEN SEDERHANA

• Permohonan pemeriksaan substantif atas Paten

Sederhana dapat dilakukan bersamaan dengan

pengajuan Permohonan atau paling lama 6 (enam)

bulan terhitung sejak Tanggal Penerimaan dengan

dikenai biaya.

• Dalam melakukan pemeriksaan substantif, Direktorat

Jenderal hanya memeriksa kebaruan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 3 dan keterterapannya dalam

industri (industrial applicability) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5.

42

Page 43: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

PROSES YANG DILAKUKAN TERHADAP DOKUMEN PATEN

APLIKASI

• Filingdate

FORMALITAS • 18 bulan(opsi)

PUBLIKASI• 6

bulan

SUBSTANTIF • Pengajuan

PUTUSAN AKHIR

• Tolak

• Diberi

• Dianggapditarikkembali

• Ditarik

43

Page 44: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

44

Patent Application Procedure

Page 45: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Hak pemegang paten

▪ untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri secara komersial atau memberikan hak

lebih lanjut untuk itu kepada orang lain :

a. membuat, menggunakan, menjual, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan

untuk dijual atau disewakan, atau diserahkan produk yang diberi paten

b. menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan

tindakan lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)

▪ Pengecualian :

pemegang paten tidak boleh melarang pihak lain, meskipun tanpa persetujuannya, apabila

pemakaian paten tersebut untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan atau analisis,

dengan syarat tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang paten

45

Page 46: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

KEWAJIBAN PEMEGANG

PATEN

• Membuat produk atau menggunakan proses yang

diberi paten di Indonesia

• Membayar biaya tahunan

46

Page 47: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

47

Number of Patent Applications

Year Patent Simple Patent PCT

2012 1.287 269 5.471

2013 1.323 349 6.128

2014 3.265 324 4.759

2015 1.759 396 6.719

2016 (up to

April)

536 99 2.414

Page 48: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Patent Applications (country of origin in the last 5 years)

48

No. Country Number of application

1. JAPAN 9.391

2. USA 6.445

3. INDONESIA 3.238

4. GERMANY 2.075

5. SWITZERLAND 1.802

6. NETHERLANDS 1.319

7. REPUBLIC OF KOREA 1.262

8. FRANCE 1.042

9. CHINA 977

10. UK 783

Page 49: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

Domestic Applications (in %)

IPC

A B C D E F G H

20,22 19,33 18,67 1,22 10,78 9,89 7,11 12,78

49

Page 50: PENULISAN SPESIFIKASI PATEN - sumberdaya.ristekdikti.go.idsumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... · kurung yg mengacu pada gambar) yang ditulis ... b. Menambahkan gas

50