Penulisan Kekuatan Sediaan

2
Penulisan Kekuatan Sediaan Kekuatan sediaan adalah kadar zat aktif dalam obat (BPOM, 2011). Zat aktif dalam vaksin dapat diartikan sebagai virus atau bakteri yang dimasukkan ke dalam tubuh, sehingga merangsang tubuh membentuk antibodi sesuai dengan antigen yang dimasukkan. Kemudian tubuh diharapkan menjadi kebal terhadap penyakit akibat virus / bakteri tersebut sehingga tidak menjadi sakit atau mengalami komplikasi akibat penyakit tersebut. Zat aktif dalam vaksin dapat berupa : a. Virus utuh (virus polio, campak, influenza yang live attenuated) b. Virus subunit (protein HbsAg dari virus Hepatitis B, protein L1 dari HPV, yang dibuat menjadi vaksin menggunakan metode DNA rekombinan) c. Komponen bakteri : - Polisakarida dinding sel pada vaksin Pneumokokus, Hib, Meningokokus, dan Tifoid. - Tiga jenis protein pada vaksin pertusis aseluler. d. Toksin bakteri : Pada toksoid difteri dan toksin tetanus. e. Bakteri utuh : Mycobacterium pada vaksin BCG. Sementara itu zat aktif yang terdapat pada immunosera adalah imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan

description

Farmasetika

Transcript of Penulisan Kekuatan Sediaan

Page 1: Penulisan Kekuatan Sediaan

Penulisan Kekuatan Sediaan

Kekuatan sediaan adalah kadar zat aktif dalam obat (BPOM, 2011). Zat aktif

dalam vaksin dapat diartikan sebagai virus atau bakteri yang dimasukkan ke

dalam tubuh, sehingga merangsang tubuh membentuk antibodi sesuai dengan

antigen yang dimasukkan. Kemudian tubuh diharapkan menjadi kebal terhadap

penyakit akibat virus / bakteri tersebut sehingga tidak menjadi sakit atau

mengalami komplikasi akibat penyakit tersebut.

Zat aktif dalam vaksin dapat berupa :

a. Virus utuh (virus polio, campak, influenza yang live attenuated)

b. Virus subunit (protein HbsAg dari virus Hepatitis B, protein L1 dari HPV,

yang dibuat menjadi vaksin menggunakan metode DNA rekombinan)

c. Komponen bakteri :

- Polisakarida dinding sel pada vaksin Pneumokokus, Hib,

Meningokokus, dan Tifoid.

- Tiga jenis protein pada vaksin pertusis aseluler.

d. Toksin bakteri : Pada toksoid difteri dan toksin tetanus.

e. Bakteri utuh : Mycobacterium pada vaksin BCG.

Sementara itu zat aktif yang terdapat pada immunosera adalah imunoglobin

khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Imunoglobin tersebut

berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman / virus /

antigen.

Page 2: Penulisan Kekuatan Sediaan

DAFTAR PUSTAKA

BPOM, Kepala. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 Tentang Kriteria Dan Tata Laksana Registrasi Obat. Jakarta : BPOM.

http://www.klinikvaksinasi.com/kandungan-vaksin/ diakses pada tanggal 20 November 2015 pukul 21.25 WIB.

http://blog.umy.ac.id/gitaseroja/2014/04/22/macam-macam-bentuk-sediaan-obat/ diakses pada tanggal 20 November 2015 pukul 22.02 WIB.