PENULISAN HUKUM DUALISME WEWENANG … · ii lembar pengesahan penulisan hukum “dualisme wewenang...

21
i PENULISAN HUKUM DUALISME WEWENANG EKSEKUTORIAL PUTUSAN BASYARNAS MENGENAI SENGKETA EKONOMI SYARIAH Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ahwal Asy-Syahsiyah dan Ilmu Hukum Oleh: SUDARTO Nim: 09120030/09400306 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM DAN FAKULTAS HUKUM (TWINNING PROGRAM) 2015

Transcript of PENULISAN HUKUM DUALISME WEWENANG … · ii lembar pengesahan penulisan hukum “dualisme wewenang...

i

PENULISAN HUKUM

DUALISME WEWENANG EKSEKUTORIAL PUTUSAN BASYARNAS

MENGENAI SENGKETA EKONOMI SYARIAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

kesarjanaan dalam bidang Ahwal Asy-Syahsiyah dan Ilmu Hukum

Oleh:

SUDARTO

Nim: 09120030/09400306

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM DAN FAKULTAS HUKUM

(TWINNING PROGRAM)

2015

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENULISAN HUKUM

“DUALISME WEWENANG EKSEKUTORIAL PUTUSAN BASYARNAS

MENGENAI SENGKETA EKONOMI SYARIAH”

Disusun dan diajukan oleh:

SUDARTO

Nim: 09120030/09400306

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilakukan

Ujian Penulisan Hukum

Pada Tanggal: 24 januari 2015

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Azhar Muttaqin, M. Ag. Bayu Dwiwiddy Djatmiko, SH. M. Hum

Mengetahui :

Dekan Fahultas Agama Islam Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Faridi, M. Si. Dr. Sulardi, SH., M.Si

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENULISAN HUKUM

“DUALISME WEWENANG EKSEKUTORIAL PUTUSAN BASYARNAS

MENGENAI SENGKETA EKONOMI SYARIAH”

Disusun dan diajukan oleh:

SUDARTO

Nim: 09120030/09400306

Telah dipertahankan di depan majelis penguji ujian penulisan hukum

Pada tanggal: 31 januari 2015

SUSUNAN MAJELIS PENGUJI

Ketua Majelis Sekretaris Majelis

Azhar Muttaqin,. M.Ag. Bayu Dwiwiddy Djatmiko., S.H. M. Hum

Penguji I Anggota Majelis Penguji II

Mokh. Najih. S.H, M. Hum S.ag. Idaul Hasana, M.H.I

Mengetahui

Dekan fakultas Agama Islam Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Faridi, M. Si. Dr. Sulardi, SH., M.Si

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sudarto

Nim : 09120030/09400306

Program studi : Akhwal Asy-Syahsiyah/Ilmu Hukum

Fakultas : Fakultas Agama Islam/Fakultas Hukkum

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas akhir penullisan hukum dengan judul :

“DUALISME WEWENANG EKSEKUTORIAL PUTUSAN

BASYARNAS MENGENAI SENGKETA EKONOMI SYARIAH”.

Adalah hasil karya saya, dan dalam naskah ini tidak terdapat karya ilmiah

yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik

disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis, atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun

keseluruan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan

dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir penulisan hukum ini dapat

dibuktikan terdapat unsur unsur PLAGIAT, saya bersedia tugas akhir

penulisan hukum ini DIGUGUGRKAN dan GELAR AKADEMIK

YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir penulisan hukum ini dapat dijadikan sumber pustaka yang

merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk

digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 24 januari 2015

Yang menyatakan,

Sudarto

v

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Kemarin”

“Takutlah kepada Allah dan hormatilah sesama”

أبي وسههى ال تحاسذوا وال تاجشوا وال تباغضوا وال تذابزوا ع صههي للاه عهي زيزة قال قال رسول للاه

وال يخذن وال يحقز سهى ال يظه سهى أخو ان إخواا ان وال يبع بعضكى عهي بيع بعض وكووا عباد للاه

سهى عهي سهى كم ان يحقز أخا ان انشهز أ ات بحسب ايزئ ي ثلث يزه انتهقوى اا ويشيز إني صذر

سهى زاوم دي ويان وعز ان

)روا يسهى)

Rosululloh shollallohu „alaihi wasallam bersabda:

“Janganlah saling menghasud, janganlah saling mengicuh, janganlah saling

membenci, janganlah saling membelakangi (berseteru), janganlah sebagian kamu

menjual atas jualan sebagian yang lain, jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang

bersaudara. Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain, ia tidak boleh

mendholiminya juga tidak boleh merendahkannya dan juga tidak boleh

menghinanya. “Taqwa itu di sini” -beliau sambil berisyarat pada dadanya 3 kali,

cukuplah seseorang (dikatakan) berbuat jahat jika ia merendahkan saudaranya

yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain harom (terpelihara) darahnya,

hartanya dan kehormatannya.

(HR. Muslim dari Abu Huroiroh Rodliyallohu „anhu).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya dedikasikan kepada:

Keluarga Besar Saya Seluruh Umat Muslim Di Indonesia

dan

Keluarga Kecil Saya Yaitu:

Ayahanda Fudali, Ibunda Nasidah (Almh, semoga diterima disisi Allah. SWT),

Suhartatik (kakak), Umi. Ambrah , Abah Fahri Hamzah, Abah klebun Gunilap,

serta semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Segenap civitas Fakultas Agama Islam/Fakultas Hukum UMM khusus teman-

teman ankatan 2009.

Segenap insan yang telah mendukung dan mendo’akan saya selama ini.

“Jazakumullahu Khoir “

vi

ABSTRAKSI

Nama : Sudarto

Nim : 09120030/09400306

Judul : Dualisme Wewenang Eksekutorial Putusan Basyarnas Mengenai

Sengketa Ekonomi Syariah

Pembimbing : Azhar Muttaqin, M. Ag.

Bayu Dwiwiddy Djatmiko, SH, M. Hum

Sebagai lembaga peradilan swasta. Basyarnas, juga lembaga arbitrase pada

umumnya, tidak mandiri alias sangat bergantung kepada lembaga Peradilan, salah

satunya ialah mengenai pelaksanaan eksekusi, karena semua lembaga arbitrase di

Indonesia tidak memiliki perangkat juru sita sehingga tidak bisa mengeksekusi

putusannya sendiri maka pelaksanaannya dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri

sebagaimana ketentuan Undang Undang No. 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan

alternatif penyelesaian sengketa, terkecuali untuk sengketa ekonomi syariah dalam

hal eksekusinya terjadi dualisme, di satu sisi Basyarnas sebagai lembaga arbitrase

harus tunduk pada ketentuan Undang Undang No. 30 tahun 1999 tentang arbitrase

dan alternatif penyelesaian sengketa, sedangkan di sisi lain ekonomi syariah

merupakan wewenang absolute Pengadilan Agama sebagaimana dalam Undang

Undang No. 3 tahun 2006 tentang Pengadilan Agama, sehingga baik Pengadilan

Negeri maupun Pengadilan Agama sama sama merasa berwenang melaksanakan

eksekusi putusan Basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dualisme

eksekutorial putusan Basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah di

Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama ditinjau dari aspek yuridis normatifnya

dan pengadilan mana yang lebih berwenang melaksanakan eksekusi putusan

Basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah ditinjau dari aspek yurisdiksi

kewenangan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yaitu segala

usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan dan menghimpun

informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan diteliti dengan

menggunakan pendekatan yuridis normatif sedang metode Analisa yang

digunakan adalah metode analisa perbandingan (Comparative anality metode)

Dibantu dengan metode analisa isi (content anality metode).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ditinjau dari aspek yuridis

normatif masih terjadi dualisme wewenang antara Pengadilan Negeri dan

Pengadilan Agama perihal eksekutorial putusan basyarnas mengenai sengketa

ekonomi syariah, dan berdasarkan aspek yurisdiksi kewenangan diperoleh bahwa

Pengadilan Agama lebih berwenang melaksanakan eksekusi putusan Basyarnas

mengenai sengketa ekonomi syariah dengan dua alasan, pertama, dasar legalitas

Pengadilan Agama yang berwenang secara absolute terhadap sengketa ekonomi

syariah, kedua, dasar relevansi berdasarkan substansi.

Keyword : Basyarnas, Eksekutorial, Ekonomi Syariah

vii

ABSTRACT

Name : Sudarto

Nim : 09120030/09400306

Title : Dualism Authority executorial Basyarnas Decision Regarding

Dispute Islamic Economics

Supervisor : Azhar Muttaqin , M. Ag .

Bayu Dwiwiddy Djatmiko , SH , M. Hum

As a private judiciary. Basyarnas, also arbitration institutions in general,

not independent aka institutions rely heavily on Justice, one of which is about the

execution, since all arbitration institutions in Indonesia does not have the bailiff so

it can not execute the decision itself, the implementation is carried out by the

District Court as the provisions of Law No. 30 of 1999 on arbitration and

alternative dispute resolution, except for disputes of Islamic economics in terms of

execution occurs dualism, on the one hand Basyarnas as arbitration institution

shall be subject to the provisions of Law No. 30 of 1999 on arbitration and

alternative dispute resolution, while on the other side of Islamic economics is the

absolute authority of the Religious Courts as in Law No. 3 of 2006 on the

Religious Courts, so that both the General and Religious Courts at the same feel

authorized to carry out the execution of the decision regarding the dispute

Basyarnas Islamic economics.

This study aims to determine how the dualism executorial Basyarnas

decision on Islamic economic disputes in the District Court and Court of religion

in terms of normative juridical aspects and which court is authorized to carry out

the execution of the decision regarding the dispute Basyarnas Islamic economics

in terms of aspects jurisdiction authority.

This type of research is the study of research literature that all the work

done by researchers to obtain and collect information relevant to the topic or

problem to be studied by using a normative juridical approach currently used

method of analysis is comparative analysis method (Comparative anality method)

Aided by the method content analysis (content anality method).

The result showed that in terms of normative juridical authority still

occur dualism between the Court and Religious Court decision regarding

executorial Basyarnas on Islamic economic disputes, and based on the

jurisdictional aspects of the authority found that the Religious Court is authorized

to carry out the execution of the decision regarding the dispute Basyarnas Islamic

economics with two reasons, first, the basic legality of courts that an absolute

authority on islamic economic disputes, secondly, the basic relevance based

substance.

Keywords : Basyarnas, executorial, Islamic Economics

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Rabbil`aalamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi yang berjudul “Dualisme

Wewenang Eksekutorial Putusan Basyarnas Mengenai Sengketa Ekonomi

Syariah”, dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

kesarjanaan/Strata 1 (S1) dalam bidang Hukum Islam/Ilmu Hukum.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan

dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, arahan dan doa dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada yang

berjasa dalam penyelesaian tugas penulisan skripsi, antara lain :

1. Kepada Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Kepada Bpk. Drs. Faridi, M. Si. selaku dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Kepada Drs. HN, Taufiq, M. Ag. selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Ida’ul Hasana selaku kaprodi Akhwal Asy-Syahyiah Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Malang .

5. Azhar muttaqin, M. Ag. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan masukan

bagi penulis.

ix

6. Bayu Dwiwiddy Djatmiko, Sh, M. Hum Selaku Dose Pembimbing II yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan

motivasi bagi penulis.

7. Kepada seluruh Staf Pengajar Fakultas Agama Islam dan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan sumbangsih

keilmuannya baik secara langsung maupun tidak langsung.

8. Kepada keluarga penulis, khususnya orang tua penulis ayanhanda, dan

Ibunda (Almh) beserta keluarga besar yang selalu memberikan bantuan

baik berupa materiil dan moril serta bimbingan dan do’a yang tulus dan

suci selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang.

9. Kepada sahabat sahabat seperjuanganku semua, terima kasih sahabat atas

informasi, do’a, support dan maasukan kalian.

Penulis sadar betul bahwa penulisan hukum ini tidaklah mungkin lepas dari

ketidak sempurnaan. Maka Penulis dengan segala kerendahan hati mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan semoga tugas akhir ini dapat

memberikan manfaat bagi para pemerhati hukum di Indonesia. Atas segala

kekhilafan dan kesalahan penulis yang pernah dilakukan, penulis memohon maaf

yang sebesar-besarnya

Malang,

Penulis

Sudarto

x

DAFTAR ISI

Halaman

Cover/Sampul Dalam ......................................................................................... i

Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii

Surat Pernyataan ............................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ................................................................................... v

Abstraksi ............................................................................................................. vi

Kata Pengantar ................................................................................................. viii

Daftar Isi ............................................................................................................. x

Daftar lampiran ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 12

D. Manfaat penelitian .................................................................................... 13

1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 13

2. Manfaat Praktis .................................................................................. 13

E. Metode Penelitian ..................................................................................... 14

1. Metode Pendekatan ............................................................................ 14

2. Bahan sumber hukum ......................................................................... 14

a. Data Primer .................................................................................. 14

b. Data Sekunder .............................................................................. 15

c. Sekunder ....................................................................................... 15

xi

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 15

a. Library research ........................................................................... 15

b. Dokumentasi ................................................................................ 15

4. Metode analisa ................................................................................... 15

F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dualisme Wewenang Eksekutorial Suatu Putusan .................................. 17

B. Teori Kewenangan dan Asas Perundang undangan ................................. 19

1. Teori Kewenangan ............................................................................. 19

2. Asas peraturan Perundang Undangan ................................................ 22

a) Asas personalitas keIslaman ........................................................ 23

C. Tinjauan Tentang Eksekusi Putusan arbitrase

(dalam Negeri) ......................................................................................... 25

1. Pengertian putusan arbitrase dalam Negeri ........................................ 25

2. Pihak yang berwenang melakukan eksekusi ...................................... 25

3. Pedoman tata cara eksekusi ................................................................ 26

a. Pendeponiran dan exequatur merujuk kepada UU

arbitrase dan alternative penyelesaian sengketa ........................... 27

b. Pelaksanaan eksekusi merujuk kepada UU

kekuasaan kehakiman ................................................................... 27

4. Pendeponiran putusan ........................................................................ 27

a. Pengertian deponir ....................................................................... 27

xii

b. Pihak yang wajib mendeponir ...................................................... 28

c. Panitera membuat akta deponir .................................................... 29

d. Biaya deponir dibebankan kepada para pihak .............................. 30

e. Pemberitahuan deponir kepada para pihak .................................. 31

5. Permohonan minta Exequatur ............................................................ 31

a. Pengertian Exequatur ................................................................... 31

b. Tata cara pemberian exequatur .................................................... 32

c. Tata cara pelaksanaan eksekusi putusan arbitrase ....................... 33

D. Tinjauan tentang arbitrase dan Basyarnas ................................................ 34

1. Arbitrase dalam perspektif hukum Islam dan

hukum positif ..................................................................................... 34

2. Tinjauan tentang Basyarnas ............................................................... 36

a. Sejarah Basyarnas ........................................................................ 36

b. Tujuan Basyarnas ......................................................................... 39

c. Dasar hukum berdirinya Basyarnas ............................................. 39

d. Yurisdiksi Basyarnas .................................................................... 41

E. Tinjauan tentang ekonomi syariah ........................................................... 41

1. Pengertian ekonomi syariah ............................................................... 41

2. Sumber ekonomi syariah .................................................................... 43

3. Prinsip dasar ekonomi syariah ........................................................... 44

4. Karakteristik ekonomi syariah ........................................................... 46

xiii

BAB III PEMBAHASAN

A. Dualisme Wewenang Eksekutorial Putusan Basyarnas Mengenai Sengketa

Ekonomis Syariah Di Pengadilan Negeri Dan Pengadilan Agama Ditinjau

Dari Aspek Yuridis Normative ................................................................ 50

1. Eksekusi putusan basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah

dalam perspektif wewenang Pengadilan Negeri ................................ 50

a. Analogi wewenang Pengadilan Negeri dalam eksekusi putusan

Basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah .......................... 51

2. Eksekusi putusan Basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah

dalam perspektif wewenang Pengadilan Agama ................................ 55

a. Ekonomi syariah merupakan wewenang absolute Pengadilan

Agama (pasal 49 I UU No. 3 tahun 2006 tentang Pengadilan

Agama .......................................................................................... 55

b. Asas personalitas keislaman (pasal 1 angka 1, pasal 2, dan pasal 49

UU No. 3 tahun 2006 tentang Pengadilan Agama) ...................... 61

c. Penyelesaian sengketa ekonomi syariah harus diselesaikan

berdasarkan prinsip syariah (pasal 55 (3) UU No. 21tahun 2008

tentang perbankan syariah) .......................................................... 66

B. Pengadilan yang lebih berwenang melaksanakan eksekusi putusan

basyarnas mengenai sengketa ekonomi syariah ditinjau dari aspek

yurisdiksi kewenangan ............................................................................. 73

1. Uraian teori kewenangan .................................................................... 74

2. Analisa/pembahasan ........................................................................... 77

xiv

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 95

B. Kritik dan Saran ....................................................................................... 97

Daftar pustaka .................................................................................................... 99

Indeks ................................................................................................................ 103

Lampiran lampiran .......................................................................................... 104

xv

Lapiran Lampiran

1. Kartu Kendali

2. Surat Tugas

3. Kartu bukti peserta seminar

4. Berita acara seminar

xvi

DAFTAR PUSTAKA

UNDANG UNDANG

Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945

Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan alternative penyelesaian

sengketa

Undang Undang No. 3 tahun 2006 tentang Pengadilan Agama telah dirubah

dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Pengadilan Agama.

Undang Undang No. 2 tahun 1986 dirubah dengan Undang-Undang No. 8 tahun

2004 dirubah kedua kalinyaa dengan Undang-Undang No. 49 tahun 2009

tentang Peradilan Umum.

Undang Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah.

Surat Edaran Mahkamah Agung No. 8 tahun 2008 tentang eksekusi putusan badan

arbitrase syariah

Surat Edaran Mahkamah Agung No. 8 tahun 2010 tentang pencabutan Surat

Edaran Mahkamah Agung No. 8 tahun 2008 tentang eksekusi putusan badan

arbitrase syariah

Peraturan Mahkamah Agung No. 2 tahun 2008 tentang kompilasi hukum

ekonomi syariah

xvii

BUKU

Priyatna Abdurrasyid, Sunaryati Hartono et al. Prospek dan pelaksanaan

arbitrase di Indonesia.Pt Citra Aditya Bakti. Bandung. 2001.

Abdul manan, hukum ekonomi syariah dalam perspektif kewenangan Peradilan

Agama. Pt Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012.

Rachmadi usman, aspek hukum perbankan syariah di Indonesia. Sinar grafika.

Jakarta.2012.

I Gde pantja astawa, suprin Na’a, dinamika hukum dan ilmu perundang-undangan

di indonesia, PT alumni, bandung, 2008.

Yahya Harahap, Arbitrase ditinjau dari: Reglemen Acara (Rv), peraturan

prosedur bani, international centre for the settlement of investment disputes

(ICSID), UNCITRAL Arbitration rules, convention on the recognition and

enforcement of foreing arbital award, PERMA No. 1 tahun 1990. Pt Sinar

Grafika, Jakarta, 2003.

A. Rahmat rosyadi, Ngatino, arbitrase dalam perspektif Islam dan hukum positif.

Pt. citra aditya bakti, bandung, 2002.

Cik Basir, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syari‟ah Di Pengadilan Agama &

Makhamah Syar‟iyah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009.

A.Mukti Arto, Garis Batas Kekuasaan Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri

:Penerapan Asas Personalitas KeIslaman Sebagai Dasar Penentuaan

Kekuasaan Pengadilan Agama, Jakarta : Varia Peradilan, 2000.

xviii

Retnowulan Sutantio, Hukum Acara Pedata Dalam Teori dan Praktek, (Bandung

Mandar Maju, 1989).

ARTIKEL

Kewenangan Peradilan Agama terhadap penyelesaian sengketa ekonomi syariah

(judicial authority of religion court for syariah economics dispute

resolution): http://repository.unej.ac.id

Artikel, Implikasi Hukum Terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi,

Academia.edu.htm, download tanggal 3 des 2014

Pengadilan Agama Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi NOMOR 93/PUU

X/2012, sep tanggal 2 tahun 2013

Asas asas yang terdapat dalam pemberlakuan hukum ekonomi Islam

http://yanluamohdar2010.blogspot.com/2010/12

www.pta-jakarta.go.id

Ardiansyah, artikel dengan judul fokus kajian teori kewenangan, September 18,

2014 dikutip dari Ridwan HR. HukumAdministrasi Negara. (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2008).

KAMUS

Sudarsono, kamus hukum, PT. Reneka Cipta, Jakarta,1992.

Hendro darmawan, kamus ilmiah popular, Pt Bintang Cemerlang, Yogyakarta,

2013.

xix

SKRIPSI

Zainah Sjulina, prosedur penyelesaian sengketa perbankan di bani dan Basyarnas

Surabaya, malang, 2001.

Nailil Maulidatul Isniah, studi atas kesiapan para hakim Pengadilan Agama kota

malang berkaitan dengan kewenangan mengadili sengketa ekonomi syariah

dalam pasal 1 angka 37 tentang perubahan terhadap pasal 49 huruf I UU. 3

bulan 2006 ( studi kasus di Pengadilan Agama kota malang), malang, 2007.

Muhammad Ozal, Kompetensi Peradilan Agama dalam penyelesaian sengketa

perbankan syariah (analisa putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-

X/2012 tentang permohonan uji meteri penjelsan pasal 55 (2) Undang

Undang perbankan syariah), malang, 2014.

xx

INDEKS

absolute .... 21, 51, 56, 57, 62, 73, 79,

80, 81, 83, 84, 85, 87, 88, 92, 94,

97

abstrak ........................................... 23

Arbitrase . 2, 4, 11, 25, 26, 27, 28, 31,

32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,

51, 52, 53, 54, 55, 65, 69, 71, 83,

91, 92, 93, 96, 99, 101

Atribusi .................................... 19, 20

Basyarnas 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12,

13, 16, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,

50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 65, 67,

69, 71, 72, 73, 81, 83, 85, 86, 87,

88, 90, 96

beleid ............................................... 7

competensi ............................... 21, 22

dualisme ...................... 12, 13, 16, 72

eksekusi .. 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 16, 18, 25, 26, 27, 28, 29, 32,

33, 34, 51, 52, 53, 55, 56, 65, 71,

72, 73, 81, 83, 87, 88, 90, 93, 96,

98, 99, 101

Exequatur ............................... 27, 32

imperatif ................ 23, 29, 30, 60, 61

litigasi . 17, 55, 66, 67, 70, 71, 72, 84,

96

muamalat ....................................... 39

Pengadilan 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 18, 19, 22, 24, 26, 27, 28,

30, 31, 32, 33, 34, 40, 50, 51, 52,

53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 61, 62,

63, 64, 66, 67, 70, 71, 72, 73, 74,

75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83,

84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 92, 93,

95, 96, 99, 100, 101

relative ..................................... 22, 79

Syariah.... 2, 9, 10, 11, 37, 38, 39, 40,

41, 42, 43, 45, 46, 50, 51, 52, 54,

55, 56, 57, 58, 62, 65, 66, 67, 68,

69, 70, 71, 72, 81, 82, 86, 87, 88,

90, 93, 94

wewenang .. 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 51, 56, 58,

71, 73, 75, 79, 80, 81, 83, 96, 97

Yuridis .......................................... 50

yurisdiksi .. 12, 16, 41, 73, 74, 75, 76,

77, 79, 81, 97

xxi

Lapiran Lampiran

1. Kartu Kendali

2. Surat Tugas

3. Kartu bukti peserta seminar

4. Berita acara seminar