Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20...

34
Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal 19 BAB III PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL Artikel ilmiah yang dimuat dalam suatu jurnal memiliki ciri-ciri khas tertentu antara lain sistematikanya sudah ditentukan, dan isi artikel berupa hasil-hasil penelitian. Setidak-tidaknya berupa hasil studi pustaka. Artikel ilmiah memiliki jumlah halaman yang terbatas, sekitar 10 hingga 20 halaman kuarto yang diketik 2 spasi. Artikel dalam jurnal selalu memuat hal-hal yang sangat esensial saja sesuai dengan komponen yang sudah ditentukan. Pada bagian (bab 3) ini sangat penting bagi para penulis artikel karena membahas mengenai kajian isi artikel yang dimuat dalam jurnal dan kode etik penulisan yang harus menjadi perhatian (pedoman) bagi si penulis. A. Kajian Isi Artikel Ilmiah Pada bagian di depan (bab 2) sudah dijelaskan bahwa artikel ilmiah murni memiliki komponen penting, yakni (1) judul artikel; (2) nama peneliti; (3) abstrak dan kata- kata kunci; (4) pendahuluan; (5) metode; (6) hasil dan pembahasan; (7) kesimpulan; (8) dan daftar pustaka. Komponen-komponen atau bagian artikel tersebut akan dijelaskan pada bagian berikut ini. 1. Judul Artikel Judul suatu artikel pada umumnya sesuai dengan judul penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis. Judul artikel pada umumnya terdiri dari 5- 20 kata. Judul hendaknya dapat memberi gambaran

Transcript of Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20...

Page 1: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

19

BAB III

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA

JURNAL

Artikel ilmiah yang dimuat dalam suatu jurnal memiliki ciri-ciri

khas tertentu antara lain sistematikanya sudah ditentukan, dan isi artikel

berupa hasil-hasil penelitian. Setidak-tidaknya berupa hasil studi pustaka.

Artikel ilmiah memiliki jumlah halaman yang terbatas, sekitar 10 hingga

20 halaman kuarto yang diketik 2 spasi.

Artikel dalam jurnal selalu memuat hal-hal yang sangat esensial saja

sesuai dengan komponen yang sudah ditentukan. Pada bagian (bab 3) ini

sangat penting bagi para penulis artikel karena membahas mengenai

kajian isi artikel yang dimuat dalam jurnal dan kode etik penulisan yang

harus menjadi perhatian (pedoman) bagi si penulis.

A. Kajian Isi Artikel Ilmiah

Pada bagian di depan (bab 2) sudah dijelaskan bahwa artikel

ilmiah murni memiliki komponen penting, yakni (1) judul artikel; (2) nama

peneliti; (3) abstrak dan kata- kata kunci; (4) pendahuluan; (5) metode;

(6) hasil dan pembahasan; (7) kesimpulan; (8) dan daftar pustaka.

Komponen-komponen atau bagian artikel tersebut akan dijelaskan pada

bagian berikut ini.

1. Judul Artikel

Judul suatu artikel pada umumnya sesuai dengan judul penelitian

yang sudah dilakukan oleh penulis. Judul artikel pada umumnya

terdiri dari 5- 20 kata. Judul hendaknya dapat memberi gambaran

Page 2: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

20

mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan

antar variabel serta informasi lain yang dianggap penting hendaknya

terlihat dalam judul artikel. Melalui judul, pembaca juga dapat

mengetahui tentang metode yang digunakan dalam penelitian.

Misalnya dalam penelitian yang bersifat inferensial, di dalam judul

tersebut ada kata kunci berupa hubungan (korelasi), pengaruh, atau

perbedaan. Begitu pula dalam penelitian tindakan, terdapat istilah

kunci misalnya berupa teknik (metode) yang digunakan dalam

mengatasi tindakan, misalnya teknik role play, metode inquiry

discovery, sosio drama atau teknik permainan.

Page 3: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

21

Contoh 1. Judul-judul Artikel Ilmiah berdasar hasil jenis penelitian yang

beragam

a. Penelitian Deskripsi

● Kompetensi Konselor Guru BK di SMA Kristen 1 Salatiga

● Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya dalam

Mengasuh Anak: Studi Kasus di desa Ngerdemak Kecamatan

Karangayung Kabupaten Grobogan

b. Penelitian Inferensial

● Kinerja Guru ditinjau dari Aspek Kepemilikan Sertifikat

Pendidik pada Guru SD Kecamatan Ampel Kabupaten

Boyolali

● Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook

dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Progdi BK FKIP

UKSW

c. Penelitian Tindakan

● Peningkatan Kemampuan Komunikasi Interpersonal

Pengguna Jejaring Sosial Facebook dengan Teknik

Sosiodrama pada Mahasiswa Angkatan 2012 Progdi BK FKIP

UKSW

● Upaya Peningkatan Kemandirian Anak Usia 4-5 tahun melalui

Penerapan Teknik Scaffolding di TK Sang Timur Salatiga

d. Penelitian Eksperimen

● Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik

Kegiatan Kelompok dalam Meningkatkan Harga Diri Siswa

Kelas VII G SMP N 1 Bringin

● Efektivitas Penggunaan Model Co-operative Learning Tipe

Group Investigation terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA

pada Siswa Kelas V SD Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

e. Penelitian Pengembangan

● Pengembangan Model Parenting tentang Pendidikan Seks

Anak Usia Dini melalui Media Pinball

Page 4: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

22

● Pengembangan Model Pretend Play dalam Pembinaan

Karakter Anak Pemulung di Kota Salatiga

Berdasar judul-judul tersebut, pembaca dapat menentukan

variabel-variabel yang diteliti oleh masing-masing peneliti. Begitu pula

melalui judul-judul yang tertulis di depan dapat diketahui atau ditentukan

teknik analisis yang digunakan si peneliti.

2. Nama Penulis

Nama penulis ditulis tanpa gelar kesarjanaan atau gelar lainnya.

Nama penulis dan nama lembaga tempat penulis bekerja atau studi

ditulis sebagai identitas penulis. Identitas penulis menunjukkan

afiliasi sesuai lembaga dimana penulis bekerja atau studi, yang ditulis

sebagai catatan kaki di lembar pertama. Jika artikel ditulis lebih dari

tiga penulis, maka hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan

di bawah judul. Nama penulis lainnya dicantumkan di catatan kaki.

3. Abstrak dan Kata-kata Kunci

Abstrak memuat uraian mengenai masalah secara ringkas dan tujuan

penelitian, metode penelitian (subjek penelitian beserta teknik

pemilihan subjek, instrumen yang digunakan, teknik analisis), dan inti

hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil

kajian. Pengetikan abstrak dilakukan dengan margin yang lebih

sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Panjang abstrak 50-100

kata, diketik dengan 1 spasi.

Kata-kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah

masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari

pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal

atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci sekitar 5 kata. Kata-kata

kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul tulisan dan

abstrak dapat dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut.

Page 5: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

23

Contoh 2. Abstrak Penelitian Eksperimen

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Kegiatan

Kelompok dalam Meningkatkan Harga Diri Siswa Kelas VII G SMP N 1

Bringin

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/2011

Oleh

Atika Wulandari

(Program Studi Bimbingan dan konseling FKIP UKSW)

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik kegiatan kelompok dalam peningkatan harga diri siswa kelas VII G SMP N 1 Bringin Kabupaten Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G yang berjumlah 30 siswa yang dibagi dalam dua kelompok secara random yakni kelompok kontrol dan eksperimen, setiap kelompok terdiri dari 15 siswa. Masing-masing anggota kelompok terbagi dalam 4 kategori harga diri yaitu siswa yang memiliki harga diri tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kedua kelompok homogen dengan P = 1,000 (p > 0,050). Desain penelitian berupa eksperimen semu di mana kelompok eksperimen diberi perlakuan 8 sesi bimbingan kelompok, sedangkan kelompok kontrol tanpa perlakuan bimbingan kelompok. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Self Esteem Inventory (SEI) yang disusun oleh Coopersmith (1967) terdiri dari 41 item, sudah terbukti valid. Teknik analisis data yang digunakan adalah Mann Whitney dengan bantuan menggunakan program SPSS for window release 16.0. Hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan harga diri antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa kelas VII G SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang, terlihat dari perbedaan hasil post test

Page 6: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

24

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu P = 0,19 < 0,050. Kategori harga diri pada kelompok eksperimen yang diberikan layanan bimbingan kelompok berkategori tinggi sebesar 40%, sedang sebesar 53,3%, dan rendah sebesar 6,7%. Sedangkan pada kelompok kontrol terdiri dari kategori tinggi sebesar 6,7%, sedang sebesar 46,7%, rendah sebesar 33,3%, dan sangat rendah sebesar 13,3%. Dengan demikian, layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan harga diri siswa kelas VII G SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang.

Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Harga Diri Siswa.

Page 7: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

25

Contoh 3. Abstrak Penelitian Komparasi

Kinerja Guru Ditinjau dari Aspek Kepemilikan Sertifikat Pendidik pada

Guru SD Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

oleh

Nur Aini

(Program studi PGSD FKIP UKSW)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan kinerja guru berdasarkan kepemilikan sertifikat pendidik pada guru SD Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 121 guru yang terdiri dari 42 guru bersertifikasi dan 79 guru yang belum bersertifikasi.

Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan teknik non tes yaitu dengan menggunakan metode angket. Untuk menganalisis hipotesis tersebut penulis menggunakan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean rank kinerja guru bersertifikasi adalah 81,46 dan mean rank kinerja guru yang belum bersertifikasi adalah 51,12 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara guru yang belum bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi. Guru yang bersertifikasi memiliki kinerja yang lebih baik daripada guru yang belum bersertifikasi. Para guru hendaknya menumbuhkan serta meningkatkan kinerjanya walaupun belum memiliki sertifikat pendidik

Kata kunci : kinerja guru, sertifikat pendidik.

Page 8: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

26

4. Pendahuluan

Pendahuluan lazimnya ditulis tanpa judul (bab) dan ditulis setelah

abstrak. Bagian pendahuluan menyajikan kajian pustaka beserta

rujukan yang proporsional, pembahasan dengan ringkas, padat dan

langsung mengena masalah yang diteliti menyangkut landasan

teorinya, historisnya, atau yang lain yang mengarah ke rumusan

masalah, rencana pemecahan masalah dan diakhiri dengan tujuan

penelitian. Secara ringkas, bagian pendahuluan berisi terutama

tentang: (1) permasalahan penelitian; (2) wawasan rencana dan

pemecahan masalah; (3) rumusan tujuan tulisan; (4) rangkuman

kajian teoritis yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Panjang

bagian pendahuluan sekitar 2-3 halaman kuarto dan diketik dengan

spasi ganda.

(1) Permasalahan penelitian. Alenia ini berisikan penjelasan bahwa

terdapat kesenjangan (gap) antara teori atau harapan dengan

kondisi nyata yang terjadi pada diri subjek yang diteliti.

Permasalahan dapat pula diwujudkan dengan menguraikan

adanya hasil penelitian yang beragam (berbeda) dari beberapa

penelitian dengan topik yang sama. Keragaman hasil penelitian

pada topik penelitian yang sama tersebut sering disebut sebagai

isyu research.

Jika sebagai penelitian tindakan maupun penelitian ekperimen,

maka peneliti perlu melakukan pra-penelitian berupa

pengumpulan data konkrit masalah yang dialami oleh subjek,

misalnya masalah rendahnya prestasi siswa, rendahnya percaya

diri siswa, tingginya agresivitas siswa, rendahnya kemandirian

belajar siswa. Peneliti bukan hanya menjelaskan fenomena

permasalahan tetapi perlu menyertakan data konkrit tersebut

dalam latar belakang sebagai bukti adanya masalah.

(2) Wawasan rencana dan pemecahan masalah. Dalam alenia ini

berisikan penjelasan mengenai dugaaan dan bukti sumber

penyebab timbulnya masalah, misalnya penggunaan metode

pembelajaran atau layanan yang kurang tepat, pola asuh yang

Page 9: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

27

kurang tepat, rendahnya perhatian siswa dalam pembelajaran.

Selanjutnya dikemukakan pula rencana tindakan untuk

memecahkan masalah tersebut beserta alasan teoritis yang jelas

dalam menggunakan tindakan tersebut.

(3) Rumusan tujuan penelitian (tulisan). Rumusan tujuan penelitian -

yang sudah disusun penulis saat penelitian – ditulis kembali pada

bagian alenia ini.

(4) Rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah.

Alenia-alenia ini berisikan penjelasan teoritis tentang konsep dan

cara pengukuran (aspek-aspek) variabel yang diteliti. Pada

penjelasan setiap variabel tersebut diberi sub judul tetapi tanpa

nomor, pada setiap sesuai variabel yang dijelaskan.

5. Metode Penulisan. Jika sebagai tulisan dari suatu gagasan (studi

pustaka), maka hanya ditulis ringkas sebagai bagian penjelasan dari

latar belakang. Namun, jika sebagai artikel hasil penelitian, maka

bagian ini sebagai bagian untuk menjelaskan bagaimana penelitian

itu dilakukan. Seringkali bagian ini disebut “prosedur penelitian”,

“cara penelitian” dan “metodologi penelitian”. Materi pokok bagian

ini terdiri dari jenis penelitian yang dilakukan, rancangan penelitian,

populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data. Masing-masing penjelasan tersebut tanpa

diberi penomoran (sub bab) seperti yang ada pada laporan

penelitian. Pada penelitian tindakan kelas, perlu ditambahkan

kehadiran peneliti, subjek penelitian, informan yang ikut membantu

beserta cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama

penelitian serta uraian mengenai uji keabsahan hasil penelitian.

6. Hasil Kajian dan Pembahasan. Bagian ini merupakan bagian utama

artikel dan biasanya merupakan bagian terpanjang dari suatu artikel.

Hasil tulisan yang disajikan dalam bagian ini berisikan penjelasan

secara teoritis dan mendalam mengenai suatu aspek dan

keterkaitannya dengan aspek lain. Tabel dan grafik dapat digunakan

Page 10: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

28

untuk memperjelas penyajian secara verbal. Data dalam tabel dan

grafik harus dideskripsikan atau dibahas. Dalam pembahasan, hasil

analisis dikaitkan dengan penjelasan teoritis, sebab akibat dari

fenomena yang diketemukan selama penelitian.

Jika artikel sebagai hasil penelitian, menurut Slameto (2006),

pembahasan merupakan bagian terpenting dari keseluruhan isi

artikel hasil penelitian. Pembahasan ini bertujuan untuk: (1)

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan

bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3) menafsirkan temuan-

temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan struktur

pengetahuan yang telah mapan; (5) dan memunculkan teori-teori

baru atau modifikasi teori yang telah ada.

7. Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan berisi penjelasan jawaban

tentang masalah penelitian, dan selalu terkait dengan tujuan maupun

maupun penelitian. Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian

mengenai hasil dan pembahasan. Berdasarkan kedua hal tersebut,

dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi

dari temuan penelitian. Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang

telah ditarik, dapat mengacu pada tindakan praktis, pengembangan

teori baru dan penelitian lanjutan.

8. Daftar Pustaka. Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan

rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel. Untuk

menunjukkan kualitas artikel ilmiah, daftar yang dimasukkan dalam

daftar pustaka harus cukup banyak. Semua sumber yang dirujuk di

dalam naskah harus dicantumkan di dalam Daftar Pustaka. Daftar

pustaka disusun secara alfabetis dan cara penulisannya disesuaikan

dengan aturan yang ditentukan dalam jurnal. Daftar Pustaka dapat

bersumber pada buku, jurnal, majalah dan internet. Penulisan daftar

pustaka dilakukan pada halaman terakhir artikel, bukan pada

halaman baru. Daftar Pustaka ditulis menurut tata cara tertentu

sesuai dengan sumber referensi yang digunakan sebagai berikut.

Page 11: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

29

1. Buku

Nama pengarang. tahun terbit. judul buku (cetak miring). edisi

buku. kota penerbit: nama penerbit. (model American Psychology

Association – APA edisi kelima).

Contoh:

Wiersma, W. 1995. Research Methods in Education: An

Introduction. Boston: Allyn and Bacon.

2. Artikel/Bab dalam suatu Buku

Nama pengarang. tahun terbit. judul artikel. In/dalam nama

editor (Ed.). judul buku (cetak miring). Edisi. nama penerbit, kota

penerbit, halaman

Contoh:

Schoenfeld, A.H., 1993. On Mathematics as Sense Making: An

Informal Attack on the Unfortunate Divorce of

Formal and Informal Mathematics, in J.F. Voss.,

D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal

Reasoning and Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum,

pp. 311-344.

3. Artikel dari Jurnal

Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring),

volume jurnal, halaman.

Contoh:

Mikusa, M.G. & Lewellen, H., 1999. Now Here is That, Authority

on Mathematics Reforms, The Mathematics

Teacher, 92: 158-163.

4. Majalah

Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama majalah (cetak

miring) volume terbitan, nomor terbitan, halaman.

Page 12: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

30

Contoh:

Ross, D., 2001. The Math Wars, Navigator, Vol 4, Number 5, pp.

20-25.

5. Internet

Nama pengarang, tahun, judul (cetak miring), alamat website,

tanggal akses.

Contoh:

Wu, H.H., 2002. Basic Skills versus Conceptual Understanding: A

Bogus Dichotomy in Mathematics Education.

Tersedia pada http://www.aft.org/publications.

Diakses pada tanggal 11 Februari 2006.

B. Kode Etik Penulisan

Artikel ilmiah harus mengikuti norma-norma maupun kode etik

penulisan. Hal ini disebabkan bahwa suatu karya tulis ilmiah adalah salah

satu hasil kerja keilmuan yang dilakukan oleh insan akademik

berdasarkan pendekatan keilmuannya. Hasil penelitian maupun artikel

ilmiah merupakan produk kerja ilmiah sehingga kaidah-kaidah ilmiah juga

perlu diikuti. Seperti yang dikemukakan oleh Azwar (1999), bahwa

karakteristik kerja ilmiah sebagai ciri penelitian maupun artikel ilmiah

antara lain adalah bertujuan, sistematik, dan objektif.

1. Bertujuan. Maksudnya, kegiatan ilmiah tidak dapat lepas dari

kerangka tujuan pemecahan masalah. Sebelum pelaksanaan penelitian

dilakukan sampai dengan menuliskan artikel ilmiahnya, peneliti harus

merumuskan tujuannya, yang terkait dengan masalah penelitian. Tujuan

dalam mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah

diharapkan memberikan penjelasan akan fenomena yang menjadi

pertanyaan penelitian dan dapat melandasi keputusan serta tindakan

pemecahan masalah.

Page 13: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

31

2. Sistematik. Langkah-langkah yang ditempuh sejak dari

persiapan, pelaksanaan, sampai kepada penyelesaian laporan penelitian

harus terencana secara baik dan mengikuti metodologi yang benar.

Kegiatan penelitian bukan merupakan kegiatan sambil lalu dan sama

sekali bukan kegiatan kasual. Kualitas penelitian banyak ditentukan oleh

ketepatan langkah metodologi yang digunakan. Oleh karena itu, tanpa

adanya perencanaan yang baik maka kegiatan yang sistematis dan yang

mengikuti standar metodologi tersebut tidak akan dapat dilakukan.

Begitu pula dalam penulisan artikel ilmiah hasil penelitian tersebut, harus

disusun secara sistematis, dan mengikuti format yang sudah baku.

3. Objektif. Pengertian aspek objektif di sini adalah bahwa semua

pengamatan, telaah yang dilakukan, dan kesimpulan yang disusun si

peneliti tidak boleh didasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan

pengaruh kepentingan pihak lain. Menurut Azwar (1999), hasil penelitian

tidak boleh tercemar oleh pandangan subjektif peneliti ataupun oleh

tekanan dari luar. Pengamatan dan telaah terhadap fenomena dan fakta

yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti haruslah dilakukan

secara objektif. Peneliti tidak boleh hanya mengumpulkan fakta yang

mendukung praduga, asumsi, dan teorinya saja. Sebaliknya, peneliti

harus juga menelaah dan mengumpulkan berbagai fakta yang terkait -

bahkan tidak jarang fakta tersebut saling berlawanan – sehingga arah

analisis dan kesimpulan penelitian berdasar pada temuan fakta yang ada.

Dalam penulisan artikel ilmiahpun juga berlandaskan objektivitas

maksudnya apa saja yang ditulis memang berdasarkan kejujuran penulis.

Penulis perlu membedakan antara penulisan gagasan sendiri dengan

kutipan dari pihak lain.

Selain perlu mengikat diri dalam norma-norma seperti yang

dijelaskan di depan, penulis artikel juga perlu memperhatikan kode etik

penulisan. Penulis juga perlu memperhatikan teknik kebahasaan dan tata

tulis dalam karya tulis ilmiah yang meliputi: penggunaan tanda baca,

teknik penulisan, cara menulis kutipan dan sumber kutipan, cara menulis

catatan kaki dan catatan akhir, cara menulis daftar pustaka, cara

pencantuman tebal, gambar ilustrasi (figure), cara penulisan nomor

halaman, cara penulisan angka, cara menulis singkatan, dan lampiran.

Page 14: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

32

Sejauh ini, banyak penulis, terutama mahasiswa dalam menulis

laporan penelitian maupun artikel ilmiahnya, masih kurang tepat dalam

menulis kutipan, sumber kutipan, cara menulis daftar pustaka. Bahkan,

tidak sedikit yang pemahaman kebahasaannya masih rendah, misalnya

pemisahan kata di untuk kata tempat (kata di pada kata kata kerja sering

dipisah juga), penulis huruf besar untuk nama orang (pada huruf

pertama nama tersebut) masih sering ditulis huruf kecil. Dalam

menyusun kalimat seringkali terlalu panjang bahkan menjadi satu

halaman, tanpa dipisahkan alenia demi alenia. Begitu pula cara penulisan

sumber kutipan yang tidak ditulis secara benar. Meskipun diakui bahwa

tidak ada aturan mengenai teknik kebahasaan dan tata tulis karya tulis

ilmiah yang berlaku di segala tempat, namun seorang penulis perlu

mengikuti teknik kebahasaan dan tata tulis yang berlaku di komunitas

ilmiah sesuai bidangnya.

Sebagai warga Indonesia, apalagi sebagai insan akademik, tentu

penulisan karya tulis ilmiah baik itu berupa makalah, artikel, buku, skripsi,

tesis maupun disertasi harus berpedoman pada pedoman umum ejaan

Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan pedoman umum

pembentukan istilah. Hal ini seringkali dianggap remeh tetapi harus

diperhatikan oleh penulis dalam menulis karya tulis ilmiahnya berkenaan

dengan penggunaan tanda baca antara lain adalah: pemenggalan kata,

huruf kapital, huruf miring, tanda-tanda baca (titik, tanda tanya, koma,

tanda seru, tanda hubung, titik koma, tanda petik), singkatan, akronim,

lambang bilangan, dan kata turunan. Hal-hal tersebut perlu dipelajari dan

dipahami oleh para penulis karya tulis ilmiah secara terus menerus.

Berkaitan itu, sebaiknya para penulis mempelajari buku Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan Pedoman Umum

Pembentukan Istilah.

Adapun kode etik penulisan yang perlu menjadi perhatian para

penulis sebagai berikut:

1. Format Artikel

Khusus pada karya artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada

jurnal pada umumnya memiliki format khas, sesuai dengan

Page 15: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

33

aturan pada lembaga dimana jurnal tersebut bernaung.

Meskipun demikian, antara satu jurnal dengan jurnal lain sering

dijumpai ada perbedaan format. Contoh pada Satya Widya (jurnal

ilmiah pendidikan yang dikelola oleh FKIP UKSW Salatiga):

naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa

Inggris, dengan jarak baris 1,5 spasi pada kertas HVS ukuran

kuarto, maksimum 20 halaman, pias 2,5 cm.

2. Singkatan Kata

Dalam suatu kalimat, suatu singkatan tidak diperbolehkan

muncul secara tiba-tiba tanpa diberi penjelasan sebelumnya.

Penulisan singkatan pada umumnya dilakukan dengan mengikuti

ketentuan sebagai berikut;

● Penulisan pertama kali suatu nama atau kata harus ditulis

lengkap dan diikuti dengan singkatan resminya yang ditulis di

dalam kurung.

● Penulisan singkatan selanjutnya dapat digunakan tanpa

tanda kurung dan tanpa kepanjangannya.

Contoh penulisan singkatan kata pada artikel yang dikutip dari

Soesilo (2017).

Kejahatan seksual pada anak usia dini (AUD) beberapa tahun

belakangan ini semakin marak terjadi sehingga membuat miris

bagi orang tua, pendidik, maupun para praktisi pendidikan,

karena hal tersebut pasti akan berdampak bagi masa depan

kehidupan AUD (si korban). Penyebab merajalelanya perbuatan

abnormal ini diduga cukup banyak. Di samping penyimpangan

seksual yang dimiliki oleh pelaku kejahatan tersebut, juga

disebabkan tidak adanya ketahanan dan pembelaan diri anak

atas kejahatan seksual yang dilancarkan orang lain pada dirinya.

Peristiwa tersebut bisa terjadi karena pada umumnya AUD tidak

memiliki pengetahuan seks sebagai bekal untuk

Page 16: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

34

mempertahankan dan menyelamatkan diri. Hal ini mendorong

para pemerhati keselamatan AUD dan penggiat perlindungan

AUD mengkampanyekan pentingnya pendidikan seks pada anak

sejak usia dini.

3. Penulisan Kalimat Kutipan

Dalam karya ilmiah terdapat banyak ragam kutipan. Oleh karena

itu penulisan kutipan dilakukan dengan cara berbeda-beda juga

tergantung jenis kutipannya, sebagai berikut:

● Pada kutipan kutipan pertama atau langsung dikutip dari

penulisnya secara lengkap, maka kutipan ditulis

menggunakan dua tanda petik (“..........”)

● Pada kutipan terdiri dari banyak atau tiga baris, maka kutipan

tersebut ditulis dengan tanda petik dan disusun

serangkai/digabung dengan paragraf yang ditulis dengan

menggunakan jarak dua spasi;

● Pada bagian yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih

maka kutipan ditulis tanpa tanda petik dengan jarak antar

baris sebesar satu spasi. Tepi kiri dan kanan kutipan ditulis

menjorok ke dalam.

● Pada kutipan terdapat bagian kalimat yang dihilangkan, maka

bagian yang dihilangkan tersebut ditulis dengan tiga titik (...)

4. Penulisan Sumber Kutipan

Cara penulian sumber kutipan juga memiliki cara yang beragam.

Penulisan sumber kutipan dilakukan dengan cara berbeda-beda

tergantung jenis sumber kutipannya. Adapun cara penulisan

sumber kutipan adalah sebagai berikut :

● Pada sumber kutipan yang ditulis di awal kutipan, maka

penulisannya berupa nama penulis, tahun penerbitan, dan

nomor halaman yang dikutip. Tahun terbitan dan nomor

Page 17: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

35

halaman yang dikutip diletakkan dalam tanda kurung.

Penulisan nomor halaman untuk saat ini bukanlah suatu

keharusan.

Contoh: Berdasar penelitiannya, Siti (2013, 52)

menyatakan “ada hubungan signifikan antara pola asuh

dalam keluarga dengan tingkat agresi remaja.”

● Pada sumber kutipan yang ditulis setelah kalimat kutipan,

maka nama penulis, tahun terbit dan halaman yang dikutip

ditulis dalam kurung.

Contoh: “Ada hubungan signifikan antara pola asuh

orang tua dengan tingkat agresi remaja”. (Siti, 2013, 52).

● Pada sumber yang dikutip merujuk pada sumber lain atas

bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis adalah

sumber yang digunakan oleh pengutip dengan menyebutkan

siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.

Contoh: Munandar (Jontas, 2012) menyimpulkan bahwa

“…pola asuh keluarga di kota-kota besar cenderung

menumbuhkan agresi anak-anak”.

● Pada penulisan kutipan dari sumber yang terdiri atas dua

orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus

disebutkan.

Contoh: Soesilo dan Setyorini (2004: 40) menyatakan bahwa

“…alumni progdi BK pada umumnya bekerja di bidang

pendidikan khususnya sebagai guru BK.”

● Pada kutipan dari sumber yang terdiri dari lebih dari dua

orang , maka yang disebutkan adalah penulis yang pertama

dengan diikuti oleh et al.

Contoh : Retno et al (2012) menyatakan bahwa “…guru pada

umumnya mengalami kesulitan dalam bidang karya tulis.

Kegiatan guru lebih berpusat pada persiapan dan

pelaksanaan pembelajaran.”

Page 18: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

36

● Pada kutipan yang masalahnya dibahas oleh beberapa orang,

maka sumber kutipan ditulis dengan mencantumkan nama

penulis dan tahun terbit dari sumber yang bersangkutan.

Antara sumber yang satu dengan lainnya dipisahkan oleh

tanda titik koma, dan semua sumber diletakkan dalam tanda

kurung di akhir kutipan.

Contoh : kesulitan guru dalam menulis karya ilmiah pada

umumnya diakibatkan guru tidak terbiasa menuliskan semua

persiapan dan proses serta hasil kegiatan pembelajarannya

secara sistematis (Setyorini, 2004; Sumardjono, 2005;

Soesilo, 2009).

● Pada sumber kutipan yang berasal dari beberapa karya tulis

dari penulis yang sama, maka cara penulisannya dilakukan

dengan menambah huruf a, b, dst. Pada tahun

penerbitannya.

Contoh: “kelemahan alumni BK terutama pada kemampuan

berbahasa Inggris (Soesilo, 2005 a) dan kelebihannya berupa

lebih kreatif dalam menangani suatu persoalan dalam suatu

organisasi (Soesilo, 2006 b)”.

● Penulisan sumber kutipan tanpa nama, maka penulisannya

adalah anonim diikuti dengan tahun.

Contoh : (Anonim, 2003)

● Pada kutipan yang dikemukakan berupa pokok-pokok pikiran

penulis, maka tidak perlu ada kutipan langsung, cukup

dengan menyebutkan sumbernya.

Contoh: Hasil temuan Soesilo (2012) menunjukkan bahwa

perubahan karakter sesuai yang diharapkan telah terjadi

pada anak-anak pemulung. Karakter kreatif, dan bersungguh-

sungguh dalam menuntaskan tugas dapat terlihat saat mulai

tahap persiapan.

Page 19: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

37

5. Cara Pencantuman Tabel dan Gambar

Penyantuman suatu tabel dan gambar perlu diberi nomor urut

jika tabelnya lebih dari satu. Selain diberi nomor, pada setiap

tabel dan gambar perlu juga diberi judul tabel atau judul gambar.

Pemberian nomor urut dapat berdasarkan nomor satu (tabel 1

.……, tabel 2 ….. dst.).

Page 20: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

38

Contoh 4. Tabel

Tabel 2. Hasil Analisa Korelasi antara Persiapan dan Praktik PPL

Mahasiswa Progdi D2 FKIP UKSW

Sumber: Data Primer

Corre lations

1,000 ,379**

, ,000

100 100

,379** 1,000

,000 ,

100 100

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient

Sig. (2-tailed)

N

NOFPRSPN

NOFPRAKT

Kendall's tau_bNOFPRSPN NOFPRAKT

Correlation is signif icant at the .01 level (2-tailed).**.

Page 21: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

39

Tugas

1. Carilah masing-masing dua contoh judul artikel yang sudah dimuat di

jurnal dari hasil penelitian eksperimen, dan penelitian

pengembangan!

2. Menurut anda, apakah manfaatnya pada nama penulis perlu

disertakan afiliasi lembaga?

3. Jelaskan, apa fungsi kata-kata kunci di bagian abstrak?

4. Jelaskan secara ringkas, apa saja isi dalam bagian pendahuluan?

5. Pembahasan merupakan bagian utama dalam suatu artikel. Menurut

anda, apa tujuan dalam pembahasan?

6. Tuliskan secara tepat sumber referensi anda pada bagian daftar

pustaka jika anda mengutip dari 2 artikel dari suatu jurnal, dan 2

artikel atau bab dalam buku!

7. Jelaskan, apa maksud ciri sistematik dan objektif dalam suatu karya

ilmiah?

8. Carilah kalimat penting dalam suatu artikel, dan tuliskan secara benar

kutipan tersebut!

Page 22: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

40

Contoh 5. Artikel Ilmiah (telah dipublikasikan dalam jurnal Widya Sari,

Vol 18 No. 3, Juni 2016)

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL MELALUI TEKNIK PERMAINAN

PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH

Suriyah Nugraheni

Tritjahjo Danny Soesilo

Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling

FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji signifikansi peningkatan perilaku prososial pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh melalui penggunaan teknik permainan. Subyek penelitian sebanyak 20 siswa yang berkategori perilaku prososial rendah dan sangat rendah. Jenis penelitian adalah eksperimen semu. Teknik pengambilan subyek menggunakan skala sikap perilaku prososial yang diadaptasi dari Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2003) yang berjumlah 25 item, hasil uji nilai reliabilitas α = 0,928 dengan nilai validitas terendah 0,219 dan tertinggi 0,780. Teknik analisis menggunakan Mann Whitney diperoleh signifikansi sebesar 0,001 yang artinya teknik permainan secara signifikan dapat meningkatkan perilaku prososial siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh.

Kata Kunci : Perilaku Prososial, Teknik Permainan

Page 23: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

41

Pendahuluan

Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa

kehadiran orang lain, oleh karena itulah manusia perlu berinteraksi

dengan orang lain, saling bekerja sama dan tolong menolong.

Memberikan pertolongan atau menolong termasuk dalam bentuk

perilaku prososial. Perilaku prososial dapat terjadi pada siapa saja mulai

dari anak-anak, remaja, sampai pada orang dewasa. Remaja sebagai

bagian dari kelompok masyarakat mempunyai hak dan kewajiban dalam

menolong sesama manusia.

Menurut (Hurlock, 1996) secara psikologis, masa remaja adalah

masa di mana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, masa di

mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih

tua. Sebuah fase yang terjadi antara masa anak-anak dengan masa

dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum,

perkembangan kognitif, keadaan emosi, kemandirian, dan sosial. Hal ini

juga berkaitan dengan munculnya minat pada remaja.

Salah satu minat yang biasanya muncul pada masa remaja adalah

minat sosial yaitu untuk menolong orang lain. (Hurlock, 1996). Adapun

aktivitas remaja yang memperlihatkan minat sosial diantaranya menjadi

relawan bencana alam, menjadi pendonor darah, dan membantu

tetangga yang terkena musibah.

Namun, di sisi lain masa remaja merupakan masa yang

bermasalah terkait dengan kemampuan tanggung jawab remaja sebagai

individu yang cenderung mulai melepaskan diri dari pengaruh orang tua.

Hal ini terlihat dari kenyataan di lapangan bahwa remaja saat ini

seringkali terlibat aksi-aksi kriminal yang membahayakan dan

meresahkan masyarakat. Dengan kata lain perilaku remaja yang tampak

pada akhir-akhir ini bertolak belakang dengan perilaku prososial. Bagi

para remaja, perilaku prososial sering disalahartikan dengan mengikuti

ajakan serta tekanan dalam kelompok teman sebaya yang menyimpang.

Misalnya agar dianggap bersahabat, remaja mau merokok, tawuran,

membolos, ataupun memalak temannya, bahkan mengkonsumsi

narkoba.

Page 24: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

42

Fenomena remaja yang berperilaku antisosial juga terjadi pada

siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh. Berdasarkan hasil penyebaran

skala sikap perilaku prososial berdasarkan teori dari Carlo, Hausmann,

Christiansen, & Randall (2003) diperoleh hasil bahwa dari 35 siswa

terdapat 7 (20 %) siswa yang memiliki kategori perilaku prososial sangat

rendah, 13 (37 %) tingkat perilaku prososial rendah, 10 (28,6 %)

berkategori perilaku prososial sedang, 3 (8,6 %) tingkat perilaku prososial

tinggi, dan 2 (5,8 %) tingkat perilaku prososial sangat tinggi.

Permasalahan ini perlu penanganan pihak sekolah atau pihak orangtua

agar kelak dewasa tidak mengganggu perkembangan aspek sosial siswa

tersebut. Salah satu penanganan terkait dengan masalah sosial adalah

melalui permainan.

Teknik Permainan

Permainan itu bersifat sosial, melibatkan proses belajar,

mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri dan kontrol

emosional maupun adopsi peran-peran pemimpin dengan pengikut yang

kesemuannya merupakan komponen penting dari sosialisasi (Serok &

Blum, 1993; dalam Sujarwo 2011). Permainan memberi kesempatan untuk

mengekspresikan agresi dalam cara-cara yang dapat diterima secara

sosial. Melalui permainan yang melibatkan kehadiran orang lain, maka

secara tidak langsung sosialisasi, dan kerja sama siswa akan terbentuk

sehingga perilaku prososial siswa akan meningkat.

Berdasarkan analisis fenomenologis, maka Buytendijk, Monks

dkk, 2001 (dalam Soetjiningsih, 2012) menemukan ciri-ciri permainan

sebagai berikut: (1) Permainan adalah selalu bermain dengan sesuatu; (2)

Dalam permainan selalu ada sifat timbal balik, sifat interaksi; (3)

Permainan berkembang, tidak statis melainkan dinamis, merupakan

proses diakletik, yaitu tese-antese-sintese. Karena proses yang berputar

ini, dapat dicapai suatu klimaks dan mulailah prosesnya dari awal lagi; (4)

Permainan juga ditandai oleh pergantian yang tidak dapat diramalkan

lebih dahulu, setiap kali dipikirkan suatu cara yang lain atau dicoba untuk

datang pada suatu klimaks tertentu; (5) Orang bermain tidak hanya

Page 25: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

43

bermain dengan sesuatu atau dengan orang lain, melainkan yang lain

tadi juga bermain annya.

Sedangkan Musfiroh dan Suyanto, (dalam Soedjiningsih 2012)

menjelaskan tentang fungsi bermain, yaitu; (a) Merangsang

perkembangan kognitif, anak akan mengenal permukaan lembut, halus,

kasar atau kaku, sehingga meningkatkan kemampuan abstraksi

(imajinasi, fantasi) dan mengenal konstruksi, besar-kecil, atas-bawah,

penuh-kosong. Melalui permainan, individu dapat menghargai aturan,

keteraturan, dan logika; (b) Membangun struktur kognitif, melalui

permainan, anak akan memperoleh informasi lebih banyak sehingga

pengetahuan dan pemahamannya lebih kaya dan lebih mendalam. Bila

informasi baru ini ternyata beda dengan yang selama ini diketahuinya,

anak mendapat pengetahuan yang baru. Dengan permainan struktur

kognitif anak lebih dalam, lebih kaya dan lebih sempurna; (c)

Membangun kemampuan kognitif yaitu kemampuan kognitif mencakup

kemampuan mengidentifikasi, mengelompokkan, mengurutkan,

mengamati, meramal, menentukan hubungan sebab-akibat, menarik

kesimpulan. Permainan akan mengasah kepekaan anak akan

keteraturan, urutan, dan waktu juga meningkatkan kemampuan logika;

(d) Belajar memecahkan masalah, permainan memungkinkan anak

bertahan lama menghadapi kesulitan sebelum persoalan yang ia hadapai

dipecahkan. Proses pemecahan masalah ini mencakup imajinasi aktif

anak-anak yang akan mencegah kebosanan (merupakan pencetus

kerewelan ada anak); (e) Mengembangkan rentang konsentrasi, apabila

anak tidak ada konsentrasi atau rentang perhatian yang lama, seorang

anak tidak mungkin dapat bertahan lama bermain (pura-pura menjadi

dokter, ayah-ibu, guru). ada yang dekat antara imajinasi dan kemampuan

konsentrasi. Anak tidak imajinatif memiliki rentang perhatian

(konsentrasinya) pendek dan memiliki kemungkinan lain dan mengacau.

Perilaku Prososial

Menurut Staub, 1978; Baron & Byrne, 1994 (dalam Hudaniah,

2006). perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang

Page 26: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

44

memberikan konsekwensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk

materi, fisik, ataupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang

jelas bagi pemiliknya.

Aspek-aspek perilaku prososial menurut Carlo & Randall, (2003)

menyatakan bahwa aspek-aspek perilaku prososial yang diukur pada

masa remaja yaitu: (1) Perilaku untuk membantu orang lain yang

ditetapkan atas kehadiran orang lain, karena dengan kehadiran orang

lain, maka akan mendorong individu untuk membantu orang lain karena

dimotivasi oleh harapan agar mendapat pujian dari orang lain; (2)

Perilaku prososial tanpa diketahui namanya karena kecenderungan

untuk membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang lain; (3)

Perilaku prososial yang menakutkan yang berkenaan dengan membantu

orang lain di bawah situasi gawat atau genting; (4) Perilaku emosional

prososial yaitu perilaku yang berniat untuk menguntungkan orang lain

dalam situasi emosional, yaitu perilaku yang dapat dihubungkan dengan

simpati dalam pertimbangan moral prososial, yang berorientasi terhadap

persetujuan pertimbangan moral prososial sehingga diharapkan adanya

keseimbangan antara sifat mementingkan kepentingan orang lain

dengan perilaku emosional prososial; (5) Perilaku membantu orang lain

ketika diminta yaitu perilaku mengarah pada membantu orang lain ketika

diminta; (6) Altruisme yaitu berkenaan dengan membantu orang lain

ketika ada atau sedikit atau tidak ada potensi langsung, tidak ada hadiah

yang jelas untuk diri.

Menurut Serok & Blun, 1993; Rusmana 2009 (dalam Sujarwo,

2011) menyatakan bahwa permainan (games) bersifat sosial, melibatkan

proses belajar, mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri

dan kontrol emosional, dan adopsi peran-peran pemimpin dengan

pengikut yang kesemuannya merupakan komponen penting dari

sosialisasi.

Bermain dan Perkembangan Sosial; (a) Meningkatkan sikap

sosial, ketika bermain, anak-anak harus memperhatikan cara pandang

lawan bermainnya, dengan demikian akan mengurangi egosentrisnya.

Dalam permainan itu pula anak-anak dapat mengetahui bagaimana

Page 27: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

45

bersaing dengan jujur, sportif, tahu akan hak dan peduli akan hak orang

lain. Anak juga dapat belajar bagaimana sebuah tim dan semangat tim;

(b) Belajar berkomunikasi, agar dapat melakukan permainan, seorang

anak harus mengerti dan dimengerti oleh teman-temannya, karena

permainan, anak-anak dapat belajar bagaimana mengungkapkan

pendapatnya, juga mendengarkan pendapat orang lain; (c) Belajar

berorganisasi, permainan seringkali menghendaki adanya peran yang

berbeda, oleh karena itu dalam permainan, anak-anak dapat belajar

berorganisasi sehubungan dengan penentuan ‘siapa’ yang akan menjadi

‘apa’. Dengan permainan, anak-anak dapat belajar bagaimana membuat

peran yang harmonis dan melakukan kompromi

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu

dengan rancangan membandingkan antara hasil pre test dan post test

yang telah diberikan kepada kelompok eksperimen. Subjek penelitian ini

adalah 20 siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh yang dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu 10 siswa masuki ke dalam kelompok kontrol dan 10

siswa masuk ke dalam kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini, yang

menjadi variabel bebas adalah teknik permainan (X) dan variabel

terikatnya adalah perilaku prososial (Y).

Teknik pengunpulan data menggunakan skala sikap perilaku

prososial menurut teori dari Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall

(2003), setiap item memiliki 5 alternatif jawaban dengan skor berbeda-

beda, untuk item favourable dengan perincian skor 1 untuk jawaban

sama sekali tidak seperti diri saya, skor 2 untuk jawaban sedikit

menggambarkan diri saya, skor 3 untuk jawaban agak menggambarkan

diri saya, skor 4 untuk jawaban menggambarkan diri saya dengan baik,

dan skor 5 untuk jawaban sangat menggambarkan diri saya. Untuk skor

pernyataan unfavourable dengan perincian skor 5 untuk jawaban sama

sekali tidak menggambarkan diri saya, skor 4 untuk jawaban sedikit

menggambarkan diri saya, skor 3 untuk jawaban agak menggambarkan

diri saya, skor 2 untuk jawaban menggambarkan diri saya dengan baik,

Page 28: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

46

skor 1 untuk jawaban sangat menggambarkan diri saya.

Sedangkan teknik analisis data peneliti ini menggunakan teknik

uji Mann Whitney.

Hasil Kajian dan Pembahasan

Skor perilaku prososial kedua kelompok diuji homogenitas

dengan menggunakan Mann Whitney untuk mengetahui kriteria

homogen atau tidaknya kedua kelompok. dibawah ini merupakan uji

homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:

Tabel 3. Uji Homogenitas Perilaku Prososial Antara Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Pre

Test

Eksperimen 10 11.00 110.00

Kontrol 10 10.00 100.00

Total 20

Test Statisticsb

Pre test

Mann-Whitney U 45.000

Wilcoxon W 100.000

Z -.457

Asymp. Sig. (2-tailed) .648

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .739a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 29: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

47

Berdasarkan hasil analisis Mann Whitney, pre test kelompok

kontrol dan eksperimen menunjukkan mean rank kelompok eksperimen

11 dan mean rank kelompok kontrol 10 dengan koefisien Asymp.Sig. (2-

Tailed) adalah 0,648, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara

kedua kelpompok karena p>0,050 sehingga eksperimen dapat dilakukan

dengan memberikan treatment/perlakuan.

Sedangkan hasil analisis setelah diberikan treatment (post test)

pada kelompok eksperimen terlihat ada perbedaan terhadap kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen seperti pada tabel di bawah ini:

Page 30: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

48

Tabel 4. Uji Mann-Whitney Perbandingan Hasil Post Test Kelompok

Eksperimen dan Kontrol:

Ranks

Kelompok N Mean Rank

Sum of Ranks

Post test eksperimen 10 13.60 136.00

kontrol 10 7.40 74.00

Total 20

Test Statisticsb

Postes

Mann-Whitney U 19.000

Wilcoxon W 74.000

Z -2.527

Asymp. Sig. (2-tailed) .012

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .019a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Berdasarkan pengolahan hasil uji statistik post test antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann

Whitney diperoleh hasil bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) 0,012<0,050 dengan

mean rank post test kelompok eksperimen adalah 13,60 sedangkan mean

rank post test kelompok kontrol adalah 7,40. Dengan demikian ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil analisis

menunjukkan antara pre test dan post test terjadi peningkatan, seperti

yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Page 31: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

49

Tabel 5. Uji Mann-Whitney Kelompok Eksperimen Selama Pre Test dan

Setelah Pos Test.

Ranks

Perbandingan N Mean Rank Sum of Ranks

Nprososial pre test 10 6.10 61.00

post tes 10 14.90 149.00

Total 20

Test Statisticsb

Nprososial

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 61.000

Z -3.479

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: perbandingan

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan hasil uji Mann Whitney

kelompok eksperimen diperoleh mean rank pre-test sebesar 6,10 dan

mean rank post test sebesar 14,90 dan signifikansi yang ditunjukkan yaitu

Asymp. Sig. (2-tailed)0,001<0,050. Selisih antara mean rank post test

dengan mean rank pre-test adalah 8,8. Dengan demikian terdapat

peningkatan yang sangat signifikan pada kelompok eksperimen selama

pre test dan sesudah post test.

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan yaitu peningkatan

perilaku prososial melalui teknik permainan pada siswa kelas VIII D SMP

Negeri 1 Suruh, bahwa berdasarkan hasil analisis menunjukkan terdapat

peningkatan perilaku prososial pada kelompok eksperimen. Sehingga

teknik permainan secara signifikan meningkatkan perilaku prososial pada

kelompok eksperimen, maka hipotesis yang diajukan diterima.

Page 32: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

50

Permainan yang penulis gunakan untuk meningkatkan perilaku

prososial siswa adalah games yang bersifat sosial. Selama permainan

berlangsung siswa memperlihatkan kerja sama yang baik dengan teman

kelompoknya, sehingga dengan kerja sama tersebut dapat meningkat-

kan perilaku prososial antar siswa. Ketika penulis memberikan instruksi

mengenai langkah-langkah permainan, penulis juga memberikan

instruksi bahwa diakhir games terdapat kelompok yang menang dan

kalah, sehingga siswa lebih berantusias dalam mengikuti permainan

supaya bisa menjadi pemenangnya dan kerja sama antar kelompok lebih

meningkat. Siswa yang diberikan pelayanan berupa teknik permainan

oleh penulis berjumlah 10 orang, sehingga penulis lebih cermat dalam

mengamati dan memperhatikan siswa pada saat melakukan permainan.

Kelemahan dalam penelitian ini yaitu dari 10 siswa yang telah

diberikan layanan berupa teknik permainan yang masuk dalam kelompok

eksperimen masih terdapat 2 siswa yang masuk ke dalam kategori

perilaku prososial rendah. Hal ini dikarenakan karena dalam pelaksanaan

permainan ke dua siswa tersebut kurang berantusias dalam mengikuti

permainan.

Dalam penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian Putu

Agus Putra Giri (2011) yaitu skala sikap yang digunakan dalam penelitian

ini dengan penelitian Putu Agus Putra Giri (2011) sama yaitu

menggunakan teori Carlo & Randall, (2003). Hasil dari penelitian ini

penggunaan teknik permainan secara signifikan dapat meningkatkan

perilaku prososial siswa pada kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh dengan

hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0,012 < 0,050. Sedangkan penelitian Putu Agus

Putra Giri (2011) hasil asymp.sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang artinya

layanan bimbingan kelompok melalui teknik permainan efektif

digunakan untuk meningkatkan perilaku prososial siswa.

Simpulan

Ada peningkatan yang sangat signifikan perilaku prososial siswa di

kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh melalui penggunaan teknik permainan.

Page 33: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal

51

Hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistik post test antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney

diperoleh hasil bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) 0,012<0,050 dengan mean

rank post test kelompok eksperimen adalah 13,60 sedangkan mean rank

post test kelompok kontrol adalah 7,40. Hasil uji Mann Whitney pre-test

dan post-test pada kelompok eksperimen diperoleh mean rank pre-test

sebesar 6,10 dan mean rank post test sebesar 14,90 dan signifikansi yang

ditunjukkan yaitu Asymp. Sig. (2-tailed)0,001<0,050.

Saran

Berdasar keberhasilan penelitian ini, maka pihak sekolah kiranya

mendorong guru BK untuk menggunakan teknik permainan dalam upaya

meningkatkan perilaku prososial siswa karena dalam permainan masing-

masing siwa saling berinteraksi dengan orang lain, dan saling bekerja

sama dan tolong menolong.

Sedangkan saran bagi peneliti selenjutnya yaitu dalam

penggunaan teknik permainan lebih bervariatif dan disesuaikan dengan

topik permasalahan supaya siswa lebih berantusias dalam mengikuti

kegiatan layanan.

DAFTAR PUSTAKA

Carlo, Gustavo, dkk. (2003). The Development of a Measure of Prosocial

Behaviors for Late Adolescent.

http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?articl

e.digitalcommon.

Giri, P, S, A, Putu. (2011). Efektivitas Bimbingan Kelompok Dalam Upaya

Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa di Kelas X D SMA

Laboratorium UPI Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.

Skripsi: UPI. Tersedia di http://repository.upi.edu/

abstraklist.php.

Hudaniah, D, Tri. (2006). Psikologi Sosial. Malang: Universitas Negeri

Page 34: Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal€¦ · Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa 20 mengenai isi tulisan. Aspek (variabel) yang dijelaskan dan hubungan antar variabel

Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

52

Malang (UMM).

Hurlock, B, Elizabeth. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Soetjiningsih, H, Christiana. (2012). Perkembangan Anak. Jakarta: Prenada

Media Group.

Sujarwo, dkk. (2010). 55 Permainan (Games) dalam Bimbingan dan

Konseling. Yogyakarta: Paramitra Publishing.