PENJELASAN VII - Web viewMenetapkan jadwal MAD penetapan usulan usulan serta waktu penyelesaian...

27
PENJELASAN III MUSYAWARAH-MUSYAWARAH PNPM MANDIRI PERDESAAN 3.1 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbang Desa I ) Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut MUSRENBANG-DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana 1 (satu) tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes) yang dijabarkan dari hasil proses review RPJMDes. Pelaksanaan Musrenbang desa dilakukan pada bulan Januari. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) merupakan jabaran Rencana kerja Pembangunan desa yang meliputi Rencana Kegiatan pembangunan untuk Tahun Anggaran Berjalan sesuai hasil perencanaan tahun sebelumnya dan Rencana Kegiatan Pembangunan Tahun yang akan datang. Dalam mekanisme pelaksanaan program, usulan kegiatan yang akan diajukan untuk mengakses BLM PNPM dalam proses Musrenbang desa, adalah menginformasikan kembali jenis usulan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran berjalan (N0) berdasarkan hasil proses partisipatif yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya. Status Usulan kegiatan yang akan digunakan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan, sudah dalam proses penyusunan Disain dan RAB. RKP yang akan dijadikan sebagai acuan Rencana Kerja Pembangunan tahun yang akan datang, diperoleh dari review RPJMDes dan RKPDes tahun sebelumnya. Dalam RKPDes tahun yang akan datang, sudah ditetapkan juga jenis-jenis usulan kegiatan yang sesuai dengan kriteria pendanaan PNPM untuk persiapan usulan yang akan dimanfaatkan untuk mengakses BLM PNPM Tahun N+1.maupun sumber dana lain dan kegiatan yang akan diteruskan untuk proses Musyawarah Pembangunan Kecamatan dan kabupaten. Hasil yang diharapkan dari Murenbangdes adalah : a. Tersosialisasikanya hasil Review RPJMDes b. Terevaluasinya RKP Des tahun sebelumnya yang telah didanai oleh SKPD teknis melalui UPTD terkait. c. Ditetapkanya kembali usulan kegiatan desa yang telah dipersiapkan dalam RKP tahun sebelumnya untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan., dan sumber pendanaan lainnya. Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 1

Transcript of PENJELASAN VII - Web viewMenetapkan jadwal MAD penetapan usulan usulan serta waktu penyelesaian...

PENJELASAN VII

PENJELASAN IIIMusyawarah-MUSYAWARAH PNPM Mandiri Perdesaan

1.

2.

3.

3.1 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbang Desa I )

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut MUSRENBANG-DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana 1 (satu) tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes) yang dijabarkan dari hasil proses review RPJMDes. Pelaksanaan Musrenbang desa dilakukan pada bulan Januari.

Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) merupakan jabaran Rencana kerja Pembangunan desa yang meliputi Rencana Kegiatan pembangunan untuk Tahun Anggaran Berjalan sesuai hasil perencanaan tahun sebelumnya dan Rencana Kegiatan Pembangunan Tahun yang akan datang.

Dalam mekanisme pelaksanaan program, usulan kegiatan yang akan diajukan untuk mengakses BLM PNPM dalam proses Musrenbang desa, adalah menginformasikan kembali jenis usulan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran berjalan (N0) berdasarkan hasil proses partisipatif yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya. Status Usulan kegiatan yang akan digunakan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan, sudah dalam proses penyusunan Disain dan RAB.

RKP yang akan dijadikan sebagai acuan Rencana Kerja Pembangunan tahun yang akan datang, diperoleh dari review RPJMDes dan RKPDes tahun sebelumnya. Dalam RKPDes tahun yang akan datang, sudah ditetapkan juga jenis-jenis usulan kegiatan yang sesuai dengan kriteria pendanaan PNPM untuk persiapan usulan yang akan dimanfaatkan untuk mengakses BLM PNPM Tahun N+1.maupun sumber dana lain dan kegiatan yang akan diteruskan untuk proses Musyawarah Pembangunan Kecamatan dan kabupaten.

Hasil yang diharapkan dari Murenbangdes adalah :

a. Tersosialisasikanya hasil Review RPJMDes

b. Terevaluasinya RKP Des tahun sebelumnya yang telah didanai oleh SKPD teknis melalui UPTD terkait.

c. Ditetapkanya kembali usulan kegiatan desa yang telah dipersiapkan dalam RKP tahun sebelumnya untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan., dan sumber pendanaan lainnya.

d. Disepakatinya kegiatan yang akan didanai dengan dana goro, swadaya atau ADD dan RKPDes yang disiapkan untuk mengakses BLM PNPM tahun berikutnya dan RKPDes yang akan dibawa ke tahap perencanaan selanjutnya di tingkat Musrenbang kecamatan

e. Disepakatinya APBDes

f. Terpilihnya wakil-wakil desa yang akan hadir dalam musyawarah antar desa prioritas usulan terdiri dari 6 orang meliputi kepala desa, ketua TPK, dan 4 orang wakil masyarakat. Minimal 3 dari 6 wakil tersebut adalah perempuan,

Peserta dari musdes perencanaan meliputi:

a. Kepala desa dan aparat desa,

b. BPD atau sebutan lainnya,

c. UPTD terkait

d. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

e. Wakil RTM desa,

f. Wakil perempuan,

g. LSM/ormas,

h. Tokoh masyarakat, tokoh agama,

i. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Proses ini difasilitasi oleh kader desa dan atau Fasilitator Kecamatan. Fasilitator perlu mengupayakan seoptimal mungkin agar sekurang-kurangnya 40% dari peserta Musdes Perencanaan adalah perempuan.

3.2 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan / Musyawarah Antar Desa I

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan dilaksanakan dalam rangka untuk melakukan sinkronisasi antara hasil proses Musrenbangdesa dan proses perencanaan reguler. Dalam Pelaksanaan Musyawarah pembangunan kecamatan, akan disampaikan rencana kerja sektoral di desa-desa dalam kecamatan dalam Tahun Anggaran berjalan sekaligus mendapatkan masukan dalam rangka untuk menyusun rencana kerja pembangunan tahun berikutnya berdasarkan rekapitulasi RKPdes yang disampaikan oleh desa desa. Dalam RKPdes yang disampaikan, desa sudah memisahkan jenis-jenis kegiatan yang akan diusulkan untuk mengakses dana APBN,APBD dan BLM PNPM, dengan demikian pihak SKPD dan perwakilan legistatif sudah mengetahui rencana desa berdasarkan skenario usulan pendanaan.. Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dilaksanakan pada bulan Februari.

Dalam rangka pelaksanaan PNPM mandiri Perdesaan, bersamaan dengan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, dilakukan Musyawarah Antar Desa Penetapan usulan untuk kegiatan-kegiatan yang akan didanai dengan BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan.

Dalam Kerangka Integrasi, pada saat Musrenbang Kecamatan, secara bersamaan, di tingkat kecamatan telah diinformasikan kegiatan SKPD Teknis yang akan dilaksanakan di desa demikian juga untuk pelaksanaan PNPM, pada saat yang sama juga akan menginformasikan desa desa yang akan memperoleh dana kegiatan. Kondisi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk saling uji silang ada tidaknya overlapping pendanaan.

Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan Musrenbang Kecamatan adalah :

a. Ditetapkannya pendanaan usulan kegiatan sesuai dengan keputusan MAD Prioritas Usulan,

b. Disetujuinya ketetapan tentang pemberlakuan sanksi lokal,

c. Disampaikannya rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan di kecamatan,

d. Disepakatinya rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan setiap desa,

e. Ditetapkannya rancangan AD-ART BKAD menjadi ketetapan AD/ART BKAD. Penyusunan AD-ART BKAD ini sendiri dilakukan setelah MAD prioritas usulan. Bagi kecamatan yang sudah mempunyai AD-ART BKAD, agendanya adalah pembahasan Rencana Kerja BKAD/Prioritas Pembangunan Kecamatan berdasarkan dari hasil perumusan pada MAD prioritas usulan,

f. Disampaikannya usulan-usulan desa yang akan diajukan dan didanai dari sumber lain (APBD, ADD, atau pihak ketiga lain), yang dapat disampaikan melalui musrenbang kecamatan sekaligus ditetapkannya penunjukan wakil MAD/BKAD untuk memproses pada tahapan berikutnya di kabupaten (forum SKPD) sebagai bagian dari utusan kecamatan.

g. Ditetapkannya prioritas kegiatan pembangunan kecamatan yang dapat diajukan sebagai renstra kecamatan, serta utusan kecamatan yang nantinya mewakili masyarakat dalam Forum SKPD.

Dokumen yang dihasilkan:

1. Berita acara hasil musyawarah

2. Daftar usulan yang didanai

3. RKTL pelaksanaan

4. Renstra kecamatan

5. AD-ART BKAD

Peserta MAD Penetapan Usulan terdiri dari:

a. Enam orang wakil per desa: Kepala desa, 2 orang wakil dari BPD/nama lain yang sejenis (jika sudah ada), dan 3 orang tokoh masyarakat (minimal 3 dari keenam wakil tersebut adalah perempuan) dari semua desa di kecamatan.

b. Secara umum unsur-unsur yang hadir dalam MAD adalah:

Camat dan staf terkait,

Wakil dari seluruh instansi sektoral kecamatan (ISK),

Kades di lingkungan kecamatan,

BPD atau sebutan lainnya,

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

Wakil RTM dari setiap desa,

Wakil perempuan dari setiap desa,

Komite sekolah,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Organisasi Massa (ormas),

Tokoh masyarakat, tokoh agama,

Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Sedangkan pendanaan atas penyelenggaraan MAD berasal dari DOK program, swadaya desa, atau masyarakat.

Hasil dari keputusan MAD penetapan usulan disahkan sesegera mungkin oleh Camat atas nama Bupati menjadi Surat Penetapan Camat (SPC) yang berisi tentang daftar alokasi bantuan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan yang bersangkutan. SPC berikut lampirannya, mencantumkan nama desa, jenis kegiatan termasuk jumlah alokasi dananya, dikirimkan oleh PjOK kepada TK PNPM Mandiri Kabupaten dengan tembusan kepada Bupati, Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten.

3.1. MAD-2

MAD Sosialisasi (MAD-2) merupakan pertemuan antar desa untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan, sosialisasi awal tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM Mandiri Perdesaan serta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan selanjutnya antar desa dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan.

1. Agenda pembahasan pada MAD 2 adalah :

Evaluasi progres pelaksanaan kegiatan yang sedang atau telah dilaksanakan, dengan pendanaan BLM 40% Tahap I

Melakukan sosialisasi dan informasi pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan tahun berikutnya sesuai Indikasi Lokasi dan Alokasi.

Mendiseminasikan informasi pokok PNPM Mandiri Perdesaan meliputi tujuan, prinsip-prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses dan prosedur yang dilakukan.

Menginformasikan rencana program atau proyek dari kabupaten (bersumber dari yang benar-benar akan dilaksanakan di kecamatan, pada tahun berjalan dan pada tahun berikutnya.

Menginformasikan kebutuhan pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat desa dan antar desa, seperti: TPK, TPU, KPMD, UPK dan PL, BKAD, Setrawan Kecamatan dan Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM).

Memilih dan menyepakati dua orang peserta menjadi Ketua dan Sekretaris (Notulis) MAD yang akan bertugas hingga akhir PNPM Mandiri Perdesaan,

Menyepakati dan menetapkan aturan dan sanksi-sanksi yang harus diterapkan dalam pelaksanan PNPM Mandiri Perdesaan,

Menyepakati jadwal kegiatan musdes sosialisasi, pelatihan KPMD dan MAD prioritas usulan.

Pada Kecamatan baru, menjelaskan perlunya desa melakukan kerjasama antara desa dan menjelasakan mekanisme pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD

Menjelaskan kewajiban desa untuk menyusun dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang dilaksanakan melalui kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa (PPD).

Menyampaikan Perubahan kebijakan dasar pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

Menyepakati agenda kegiatan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Waktu