PENJELASAN SEJARAH

download PENJELASAN SEJARAH

of 49

description

kk

Transcript of PENJELASAN SEJARAH

PENJELASANPaket 18 : SejarahPembahasan 1Pembabakan zaman praaksara1. Pembabakan Zaman Praaksara berdasarkan GeologiGeologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan Praaksara yang terdiri dari:a. ARKAEKUM/zaman tertuaZaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.b. PALEOZOIKUM/zaman primer atau zaman hidup tua. Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang tersebut amatilah gambar berikut ini.c. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahanZaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil.d. NEOZOIKUM/zaman hidup baruZaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:1) Tersier/zaman ketigaZaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.2) Kuartier/zaman keempatZaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan HolocenPembahasan 2 Zaman Kuartier dapat dibedakan atas dua masa yaituKala Pleistosen (DILUVIUM)Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau zaman Glasial. Keadaan permukaan bumi semakin membaik ,daerah yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat yang terus menerus sepanjang tahun . Es dari kutup Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara,Asia Utara, dan AmerikaKala Holosen (ALLUVIUM)Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair mengakibatkan permukaan air laut naik. Muncul pulau pulau di Nusantara dan dataran rendah di paparan Sunda dan paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut Transgresi. Pada Zaman ini mulai hidup jenis manusia Homo Sapiens yaitu jenis manusia seperti sekarang.Pembahasan 3Perkembangan jenis manusia purba di Indonesia ditentukan dari penemuan para ahli palaeoantropologi di Indonesia, Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia meliputi :1. MeganthropusJenis manusia purba ini ditemukan oleh Van Koenigswalds eorang ahli paleoantropologi dari Belanda di desa Sangiran, lembah Bengawan Solo. Fosil ini karena ukurannya sangat besar maka dinamakan Meganthropus Palaeojavanicus ( manusia raksasa dari Jawa) dan jenis ini dianggap manusia praaksara paling tua yang hidup diperkirakan 1 juta- 2 juta tahun yang lalu.2. Pithecanthropus ( Manusiakera)Jenis ini merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Sisa-sisa kehidupan manusia purba ini banyak ditemukan di Mojokerto, Kedung brutus, Trinil, Sangiran, Sambung macan dan Ngandong. Jenis manusia ini memiliki tubuh tegap dengan tinggi badan antara 165-180 Cm, dengan volume otak 750-1300cc. mereka diperkirakan hidup antara 2,5 Jt-200 ribu tahun yang lalu.Jenis Pithecanthropus yang di temukan di Indonesia yaitu:Pithecanthropus Mojokertensis (ManusiakeradariMojokerto)Jenis manusia purba ini merupakan jenis manusia pithecanthropus tertua di Indonesia yang hidup sekitar 2,5 1,5 jt tahun yang lalu.Pithecanthropus Erectus / Homo Erectus (Manusia purba yang berjalant egak)Jenis manusia purba ini merupakan manusia purba yang persebarannya paling luas, pada tahun 1890 Eugene Oebois menemukan di kedung brubus, trinil dan ngawi . Pithecanthropus Erectus atau Homo Erectus di percaya para ahli berasal dari afrika yang berimigrasi pada masa pleistosen 1 sekitar 2 juta tahun yang lalu, dan diperkirakan jenis manusia ini telah memiliki intelegensia yang tinggi, dimana mereka sudah mampu menggunakan api .3. Homo SapiensSetelah manusia purba mengalami proses evolusi selama ribuan tahun, muncul manusia jenis homo sapiens (manusia cerdas). Disebut cerdas karena mampu menbuat peralatan sederhana dari batu maupun tulang yang digunakan untuk berburu dan mengolah makanan. Homo sapiens sudah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti manusia sekarang, hidup mereka sederhana, hidup mengembara (nomaden) dan merupakan jenis manusia purba yang tangguh dalam beradaptasi dengan lingkunganJenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu:Homo WajakensisJenis manusia purba ini ditemukan di lembah sungai Brantas, Wajak dan Tulung Agung. Mereka hidup diperkirakan 40- 25 rb tahun yang lalu. Jenis manusia ini sudah mengenal upacara penguburan.Homo SoloensisFosil jenis ini pertama kali ditemukan oleh van Koenigswald di daerah Ngandong tepi Bengawan Solo, jenis manusia ini sudah bisa berdiri dan berjalan sempurna, diperkirakan mereka hidup antara 900-200 rb tahun yang lalu.Homo FloresiensisJenis manusia ini ditemukan oleh ilmuan Australia dan indonesia di gua LiongBua, Flores. Jenis ini bertubuh mungil seperti hobbit. Menurut ilmuan yang menemukan fosil tersebut di perkirakan mereka hidup sekitar 1 juta tahun yang lalu.Pembahasan 4Zaman MegalitikumMegalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yangberarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zamanPerunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaanterhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena pengetahuanmanusia sudah mulai meningkat.Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi. Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat Anda lihat sampai sekarang, karena pada beberapa suku-suku bangsa di Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan megalithikum tersebut. Contohnya seperti suku Nias.

Adapun beberapa hasil-hasil kebudayaan pada zaman megalitikum adalah sebagai berikut:menhir : tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyangpunden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesajidolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesajiwaruga : kubur batu yang berbentuk kubuskubur batu : tempat menyimpan mayatsarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung

Pembahasan 5 Kehidupan Sosial, Kebudayaan dan Teknoogi Masa Prasejarah di Indonesia1.Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)/Mengumpulkan Makanana)Kehidupan Sosial1. Pada masyarakat food gathering, mereka sangat menggantungkan diri pada alam. Dimana daerah yang mereka tempati harus dapat memberikan persediaan yang cukup untuk kelangsungan hidup. Oleh karena itu mereka selalu berpindah-pindah.Sebab mereka hidup berpindah-pindah adalah sebagai berikut:a.Binatang buruan dan umbi-umbian semakin berkurang di tempat yang mereka diami.b.Musim kemarau menyebabkan binatang buruan berpindah tempat untuk mencari sumber air yang lebih baik.c.Mereka berusaha menemukan tempat dimana kebutuhan mereka tersedia lebih banyak dan mudah diperoleh.

2. Mereka masih hidup mengembara. Tempat tinggal sementara di gua-gua. Ada pula kelompok yang tinggal di daerah pantai3. Mencari makanan berupa binatang buruan dan tumbuh-tumbuhan liar di tepi sungai atau danau. Mereka mencari kerang sebagai makanannya.4. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan pergerakan dalam mengikuti binatang buruan atau mengumpulkan makanan.5. Dalam kelompok-kelompok tersebut terdapat pembagian tugas kerja, laki-laki pada umumnya melakukan perburuan. Sementara itu, para wanita mengumpulkan bahan makanan seperti buah-buahan dan merawat anak. Mereka yang memilih dan meramu makanan yang akan di makan.6. Hubungan antar anggota sangat erat, mereka bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompok dari serangan kelompok lain ataupun dari binatang buas.7. Populasi pertumbuhan penduduk sangat kecil karena situasi yang berat, dengan peralatan yang masih sangat primitif membuat mereka tidak dapat selamat dari berbagai bahaya.b)Kehidupan Budaya1. Dengan peralatan yang masih sangat sederhana, mula-mula bisa membuat rakit, lama kelamaan mereka membuat perahu.2. Mereka belum mampu membuat gerabah, oleh karena itu, mereka belum mengenal cara memasak makanan, salah satunya yaitu dengan cara membakar.3. Mereka sudah mengenal perhiasan yang sanagat primitif yaitu dengan cara merangkai kulit-kulit kerang sebagai kalung.4. Untuk mencukupi kebutuhan hiudup mereka membuat alat-alat dari batu, tulang, dan kayu.5. Pada masa itu mereka memilih untuk tinggal di gua-gua, dari tempat tersebut ditemukan peninggalan berupa alat-alat kehidupan yang digunakan pada masa itu, seperti:-Kapak perimbas, Kapak Penetak, Kapak genggam, Pahat genggam, Alat serpih, Alat-alat dari tulang, dll.

c)TeknologiTeknologi masa food gathering masih sangat rendah. Hampir semua alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana sekedar untuk membantu pekerjaan mereka.2.Masa Bercocok Tanam (Food Producing) dan Beternaka)Kehidupan Sosial1. Kehidupan bercocok tanamnya dikenal dengan berhuma, yaitu teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak subur maka mereka akan berpindah ke tempat lain yang masih subur dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Pada perkembangannya mulai menetapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-tanah persawahan2. Telah tinggal menetap di suatu tempat, mereka tinggal di sekitar huma tersebut, dengan cara bercocok tanam dan memelihara hewan-hewan jenis tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah hidup menetap Hal ini juga menunjukkan bahwa manusia telah dapat menguasai alam lingkungan.3. Dengan hidup menetap, merupakan titik awal dan perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai kemajuan. Dengan hidup menetap, akal pikiran manusia mulai berkembang dan mengerti akan perubahan-perubahan hidup yang terjadi.4.Jumlah anggota kelompoknya semakin besar sehingga membuat kelompok-kelompok perkampungan, meskipun mereka masih sering berpindah-pindah tempat tinggal.5. Populasi penduduk meningkat, usia rata-rata manusia masa ini 35 tahun.6.Muncul kegiatan kehidupan perkampungan, oleh karena itu di buat peraturan, untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat.7.Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk mengatur para anggotanya.8. Mereka hidup bergotong royong, sehingga mereka saling melengkapi, saling membantu, dan saling berinteraksi dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.b)Kehidupan Budaya1.Kebudayaan semakin berkembang pesat, manusia telah dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik2. Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam semakin banyak dan beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu maupun tulang3.Hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam:Beliung Persegi, Kapak Lonjong, Mata panah, Gerabah, Perhiasan, Bangunan Megalitikum seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, waruga, arca.c)TeknologiPada masa bercocok tanam, kebudayaan orang-orang purba mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada masa ini terjadi revolusi secara besar-besaran dalam peradaban manusia yaitu dari kehidupan food gathering menjadi food producing. Sehingga terjadi perubahan yang sangat mendalam dan meluas dalam seluruh penghidupan umat manusia.3.MASA PERTANIANKetika ditemukan tanaman padi maka sistem pertanian menjadi semakin meningkat dan berkembang menjadi sistem persawahan. Mereka juga mulai memelihara binatang ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.a)Kehidupan Sosial1. Bertani adalah mata pencahariannya. Mulai membudidayaakan tanaman dan hewan peliharaan tertentu seperti membudidayakan tanaman padi dan memelihara kerbau sebagai hewan ternak;2. Mereka sudah berladang/ bersawah, dalam bekerja mereka melakukan secara bersama-bersama/ secara gotong royong. Dengan alat pendukung kapak perunggu yang berfungsi sebagai pacul;3. Untuk mengisi waktu menunggu musim panen tiba mereka membuat anyaman dari bambu/ rotan;4. Mendiami tempat-tempat kecil dengan tujuan untuk menghindari serangan binatang buas;5. Mulai mendirikan rumah sebagai tempat berteduh dengan cara bergotong-royong yang disertai dengan upacara tradisional. Mulai menetap dalam waktu yang cukup lama. Mereka sudah mengenal pertukangan dengan alat pendukung berupa kapak beliung yang berfungsi sebagai alat pemotong kayu. Dengan alat-alat tersebut digunakan untuk mendirikan rumah dengan cara gotong-royong pula;6. Muncul ikatan sosial antara masyarakat dan keluarga;7. Muncul struktur kepemimpinan di kampung;8. Mulai digunakan bahasa sebagai alat komunikasi;9. Mereka telah memiliki aturan dalam kehidupan masyarakat guna ketertiban dan rapinya kerjasama dengan cara pembagian kerja;10. Mereka memiliki kebiasaan untuk menyelenggarakan upacara secara teratur yang melibatkan orang lain.b)Kehidupan Budaya dan Teknologi1. Mereka sudah menetap, dan tinggal di rumah-rumah, membentuk perkampungan dan hidup sebagai petani;2. Mereka telah mengenal musim sehingga dapat dipastikan mereka telah menguasai ilmu perbintangan (ilmu falak);3. Mereka telah menggunakan alat-alat kehidupan yang halus seperti kapak persegi, dan kapak lonjong, selain itu juga menggunakan kapak perunggu, nekara, gerabah serta benda-benda megalitik;4. Alat-alat yang dibuat dari batu, seperti kapak batu halus dengan beragai ukuran kapak batu dengan ukuran kecil yang indah digunakan sebagai mas kawin, alat penukar, atau alat upacara;5. Kapak-kapak dari logam berupa perunggu memunculkan budaya megalitik berupa menhir, dolmen, punden berundak, pandhusa, dll;6. Alat-alat yang dibuat dari tanah liat sangat berhubungan erat dengan adanya proses kimia, yaitu proses pencampuran tanah liat, penjemuran, dan teknik-teknik pembakarannya. Gerabah sudah dibuat dengan warna-warni dan dengan hiasan yang beraneka ragam. Seperti hiasan dari anyaman kain yang menunjukkan bahwa nenek moyang kita sudah mengenal tulisan.4.MASA PERUNDAGIANa)Kehidupan Sosial1. Jumlah penduduk semakin bertambah. Kepadatan penduduk bertambah, pertanian dan peternakan semakin maju, mereka memiliki pengalaman dalam bertani dan berternak mereka mengenal cara bercocok tanam yang sederhana;2. Mereka memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim, mereka mulai dapat memperkirakan peristiwa alam dan memperhitungkan musim tanam dan musim panen;3. Dengan diterapkan sistem persawahan maka pembagian waktu dan kerja semakin diketatkan;4. Dalam masyarakat muncul golongan undagi, mereka merupakan golongan yang terampil untuk melakukan perkerjaan seperti pembuatan rumah kayu, gerobak, maupun benda logam. Pertanian tetap menjadi usaha utama masyarakat;5. Dari segi sosial, kehidupan masyarakat zaman ini semakin teratur. Contohnya : ada pembagian kerja yang baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu;6. Pembagian kerja semakin komplek dimana perempuan tidak hanya bekerja di rumah tetapi juga berdagang di pasar.b)Kehidupan Budaya1. Masyarakat zaman ini telah menunjukkan tingkat budaya yang tinggi terlihat dari berbagai bentuk benda seni dan upacara yang ditemukan menunjukkan keterampilan masyarakat perundagian yang tinggi;2. Zaman ini ditandai dengan pesatnya kemampuan membuat alat-alat akibat perkembangan teknologi. Mereka menemukan teknologi peleburan biji logam. Oleh karena itu, semakin banyak manusia yang menggunakan logam untuk memenuhi perkakas hidupnya;3. Pada zaman perunggu, orang dapat memperoleh jenis logam yang lebih keras daripada tembaga, sebab perunggu merupakan logam campuran dari tembaga dan timah. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan manusia pada zaman ini jauh lebih tinggi. Terbukti masyarakatnya sudah mengenal teknologi peleburan dan pencampuran logam.;4. Pada zaman besi, manusia telah menemukan logam yang jauh lebih keras lagi dimana harus dileburkan pada titik lebur yang cukup tinggi. Sehingga alat-alat pada zaman ini telah lebih sempurna daripada sebelumnya. Kemampuan membuat benda-benada jauh lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan masa sebelumnya. Teknologi peleburan logam yang digunakan adalah dengan sistem pemanasan, pencetakan logam, pencampuran logam dan penempaan logam;5. Pada zaman Perundagian peralatan gerabah masih ditemukan dengan teknologi yang semakin maju. Hal ini menunjukkan bahwa peranan alat-alat dari gerabah tersebut tidak dapat digantikan dengan mudah oleh alat-alat dari dari logam.c) Teknologi1.Teknologi dapat dilihat dari pembuatan alat-alat pada masa itu. Terlebih lagi teknologi tersebut terlihat pada masa penggunaan alat-alat dari logam. Hal ini disebabkan karena teknik yang digunakan untuk membuat alat-alat dari logam tersebut diadopsi dari teknik membuat logam di daratan Cina;2.Logam digunakan sebab penggunaan alat bercocok tanam dari logam lebih efisien selain itu memiliki nilai artistik yang lebih tinggi jika dibandingkan alat-alat dari batu;3.Zaman logam disebut juga zaman perundagian dimana masyarakat telah mampu membuat peralatan dengan teknologi sederhana dengan bahan baku logam;4.Teknik yang digunakan pada masa itu adalah teknika cire perdue. Caranya sebagai berikut :1.Benda yang hendak dibuat, terlebih dulu dibuat dari lilin lengkap dengan segala bagiannya;2.Model lilin tersebut kemudian ditutup dengan tanah;3.Dengan cara dipanaskan maka tanah tersebut akan menjadi keras, sedangkan lilinnya akan cair dan mengalir keluar dari lubang yang ada dalam selubung;4.Jika lilin telah habis maka logam cair dapat dituang ke tempat lilin tadi;5.Setelah dingin, selubung tanah dipecah dan jadilah benda yang kita kehendakai yang terbuat dari logam.Budaya Masa Pra-Sejarah IndonesiaBerbicara perkara kehidupan manusia, khususnya dalam arena prasejarah, tentu tidak akan terlepas dari perkara yang lain yaitu lingkungan alam dan budaya. Aspek lingkungan ini merupakan salah satu unsur penting pembentuk suatu budaya masyarakat. Manusia masa prasejarah masih sangat menggantungkan hidupnya pada alarn, oleh karena itu hubungan yang begitu dekat antara manusia dengan lingkungan membawa konsekuensi bahwa manusia hams senantiasa beradaptasi dengan lingkungan yang ditempati, salah satunya tercermin dari hasil budaya. Untuk mendapatkan penjelasan tentang kehidupan manusia masa prasejarah maka perlu mengintegrasikan antara tinggalan manusia, tinggalan budaya, dan lingkungan alamnya. Dengan demikian studi tentang hubungan antara manusia, budaya, dan lingkungan alam masa prasejarah merupakan topik yang tetap aktual menarik, dan perlu dikembangkan dalam disiplin ilmu arkeologi. Nilai-nilai budaya masa prasejarah artinya, konsep-konsep umum tentang masalah-masalah dasar yang sangat penting dan bernilai bagi kehidupan masyarakat prasejarah di Indonesia. Konsep-konsep umum dan penting itu hingga kini masih tersebar luas di kalangan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai budaya masa prasejarah Indonesia itu masih terlihat dalam bentuk kegiatan-kegiatan berikut:1. Mengenal AstronomiPengetahuan tentang astronomi sangat penting dalam kehidupan mereka terutama pada saat berlayar waktu malam hari. Astronomi juga, penting artinya dalam menentukan musim untuk keperluan pertanian.2. Mengatur MasyarakatDalam kehidupan kelompok masyarakat yang sudah menetap diperlukan adanya aturan-aturan dalam masyarakat. Pada masyarakat dari desa-desa kuno di Indonesia telah memiliki aturan kehidupan yang demokratis. Hal ini dapat ditunjukkan dalam musyawarah dan mufakat memilih seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang dipilih itu diharapkan dapat melindungi masyarakat dari gangguan masyarakat luar maupun roh jahat dan dapat mengatur masyarakat dengan baik. Bila seorang pemimpin meninggal, makamnya dipuja oleh penduduk daerah itu.3. Sistem MacapatSistem macapat ini merupakan salah satu butir dari 10 butir penelitian J.L.A. Brandes tentang keadaan Indonesia menjelang berakhirnya zaman prasejarah. Sistem macapat merupakan suatu tatacara yang didasarkan pada jumlah empat dan pusat pemerintah terletak di tengah-tengah wilayah yang dikuasainya. Pada pusat pemerintahan terdapat tanah lapang (alun-alun) dan di empat penjuru terdapat bangunan-bangunan yang penting seperti keraton, tempat pemujaan, pasar, penjara. Susunan seperti itu masih banyak ditemukan pada kota-kota lama.4. Kesenian WayangMunculnya kesenian wayang berpangkal pada pemujaan roh nenek moyang. Jenis wayang yang dipertunjukkan adalah wayang kulit, wayang orang dan wayang golek (boneka). Cerita dalam pertunjukkan wayang mengambil tema tentang kehidupan pada masa itu dan setelah mendapat pengaruh bangsa Hindu muncul cerita Mahabarata dan Ramayana.5. Seni GamelanSeni gamelan digunakan untuk mengiringi pertunjukkan wayang dan dapat mengiringi pelaksanaan upacara.6. Seni MembatikSeni membatik merupakan kerajinan untuk menghiasi kain dengan menggunakan alat yang disebut canting. Hiasan gambar yang diambil sebagian besar berasal dari alam lingkungan tempat tinggalnya. Di samping itu ada seni menenun dengan beraneka ragam corak.7. Seni LogamSeni membuat barang-barang dari logam menggunakan teknik a Cire Perdue. Teknik a Cire Perdue adalah cara membuat barangbarang dari logam dengan terlebih dulu membentuk tempat untuk mencetak logam sesuai dengan benda yang dibutuhkan. Tempat untuk mencetak logam sesuai dengan benda yang dibutuhkan. Tempat untuk mencetak logam itu ada yang terbuat dari batu, tanah liat, dan sebagainya. Pada tempat cetakan itu dituang logam yang sudah dicairkan dan setelah dingin cetakan itu dipecahkan, sehingga terbentuk benda yang dibutuhkannya. Barang-barang logam yang ditemukan sebagian besar terbuat dari perunggu.Pembahasan 7

Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) Setelah pleistosen berganti dengan holosen, kebudayaan paleolithikum tidak begitu saja lenyap melainkan mengalami perkembangan selanjutnya. Di Indonesia, kebudayaan paleolithikum itu mendapat pengaruh baru dengan mengalirnya arus kebudayaan baru dari daratan Asia ygna membawa coraknya sendiri. Kebudayaan baru yang timbul itu dinamakan Mesolithikum. Kebudayaan mesolithikum ini banyak ditemukan bekas-bekasnya di Sumatra, Jawa , Kalimantan, Sulawesi dan di Flores. Dari peninggalan-peninggalan tersebut dapat diketahui bahwa jaman itu manusia masih hidup dari berburu dan menangkap ikan (Food-Gathering). Akan tetapi sebagian sudah mempunyai tempat tinggal tetap, sehingga bisa dimungkinkan sudah bercocok tanam walau masih sangat sederhana dan secara kecil-kecilan. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir pantai (Kjokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua (Abris Sous Roche). Disitulah pula banyak didapatkan bekas-bekas kebudayaannya.

Penelitian di bukit kerang menghasilkan banyak penemuan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam Paleolithikum). Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan pebble / kapak Sumatra. Bentuk pebble dapat dikatakan sudah cukup sempurna dan buatannya agak halus. Hal ini membuktikan bahwa alat-alat pada zaman mesolithikum merupakan pengembangan dari alat-alat zaman paleolithikum, dimana cara pembuatannya lebih baik dan lebih halus dari zaman paleolithikum.A. HASIL KEBUDAYAAN MESOLITHIKUM1. Kebudayaan Pebble (Pebble Culture)a. Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)

Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark yaitu kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah jadi Kjokkenmoddinger arti sebenarnya adalah sampah dapur. Dalam kenyataan Kjokkenmoddinger adalah timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian 7 meter dan sudah membatu atau menjadi fosil. Kjokkenmoddinger ditemukan disepanjang pantai timur Sumatera yakni antara Langsa dan Medan. Dari bekas-bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah menetap. Tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya banyak menemukan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam Palaeolithikum).b. Pebble (kapak genggam Sumatera = Sumateralith)

Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang dipecah-pecah.

c. Hachecourt (kapak pendek)Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.

d. Pipisan

Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya). Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.

2. Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)

Berdasarkan alat-alat kehidupan yang ditemukan di goa lawa di Sampung (daerah Ponorogo - Madiun Jawa Timur) tahun 1928 - 1931, ditemukan alat-alat dari batu seperti ujung panah dan flakes, kapak yang sudah diasah, alat dari tulang, tanduk rusa, dan juga alat-alat dari perunggu dan besi. Oleh para arkeolog bagian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu adalah tulang, sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture.

3. Kebudayaan Flakes (Flakes Culture) Abris Sous Roche (Gua tempat tinggal)

Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa dekat Sampung Ponorogo Jawa Timur. Alat-alat yang ditemukan pada goa tersebut antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, kapak yang sudah diasah yang berasal dari zaman Mesolithikum, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.Di antara alat-alat kehidupan yang ditemukan ternyata yang paling banyak adalah alat dari tulang sehingga oleh para arkeolog disebut sebagai Sampung Bone Culture / kebudayaan tulang dari Sampung. Karena goa di Sampung tidak ditemukan Pebble ataupun kapak pendek yang merupakan inti dari kebudayaan Mesolithikum. Selain di Sampung, Abris Sous Roche juga ditemukan di daerah Besuki dan Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian terhadap goa di Besuki dan Bojonegoro ini dilakukan oleh Van Heekeren. Di Sulawesi Selatan juga banyak ditemukan Abris Sous Roche terutama di daerah Lomoncong yaitu goa Leang Patae yang di dalamnya ditemukan flakes, ujung mata panah yang sisi-sisinya bergerigi dan pebble. Di goa tersebut didiami oleh suku Toala, sehingga oleh tokoh peneliti Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, suku Toala yang sampai sekarang masih ada dianggap sebagai keturunan langsung penduduk Sulawesi Selatan zaman prasejarah. Untuk itu kebudayaan Abris Sous Roche di Lomoncong disebut kebudayaan Toala. Kebudayaan Toala tersebut merupakan kebudayaan Mesolithikum yang berlangsung sekitar tahun 3000 sampai 1000 SM. Selain di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, Abris Sous Roche juga ditemukan di daerah Timor dan Rote. Penelitian terhadap goa tersebut dilakukan oleh Alfred Buhler yang di dalamnya ditemukan flakes dan ujung mata panah yang terbuat dari batu indah.Pembahasan 8Pengaruh Budaya Vietnam (Bacson-Hoabinh, Dongson, Sa Huynh-Kalanay) dan India di Indonesia

Diperkirakan pada zaman pra sejarah, kebudayaan asli Indonesia telah mempunyai hubungan dengan kebudayaan luar sehingga kebudayaan luar membawa dampak dan pengaruh terhadap budaya Indonesia. Bukti yang menguatkan dugaan ini adalah ditemukannya kesamaan alat-alat yang digunakan oleh masyarakat pada zaman itu. Kebudayaan luar yang memiliki kesamaan dengan budaya Indonesia antara lain budaya Vietnam (Bacson-Hoabinh, Dongson, Sa Huynh-Kalanay) dan budaya India. Adapun budaya Bacson-Hoa binh, Dongson dan Sa Huynh-Kalanay berasal dari daerah Vietnam bagian utara dan selatan.A. Kebudayaan Bacson-Hoabinh (16000 1000SM)Sejak tahun 1920-an istilah Bacson-Hoabinh merupakan nama sebuah tempat pembuatan alat-alat yang terbuat dari batu yang dipangkas satu atau dua sisi permukaannya. Hal ini bermula ketika ditemukannya alat-alat batu berbentuk lonjong, segitiga, segiempat, batu bertangkai serta tulang-belulang manusia pada saat penggalian di pegunungan kapur HoaBinh daerah Bacson, Vietnam bagian utara. Di wilayah Indonesia sendiri, alat-alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di daerah Papua, Pulau Sumatra (Lhokseumawe dan Medan), Pulau Jawa (sekitar Bengawan Solo), Pulau Sulawesi dan Pulau Nusa Tenggara. Adapun hasil kebudayaan Bacson-Hoabinh antara lain Kapak Dari Tulang dan Tanduk, Kapak Genggam dan Flakes (alat alat kecil terbuat dari batu yang berfungsi sebagai pisau).Kebudayaan Bacson-Hoabinh berkembang di Indonesia seiring adanya migrasi yang dilakukan melalui dua jalur yakni jalur barat dan jalur utara. Mereka datang ke bumi nusantara menggunakan perahu bercadik dengan mendiami daerah Sumatra dan Jawa bagian timur. Lambat laun keberadaan mereka terdesak dengan hadirnya Bangsa Melayu yang datang dikemudian hari. Hal ini menyebabkan mereka melakukan pelayaran menuju Indonesia bagian timur dan kita mengenalnya sebagai ras Papua. Pada saat itu ras Papua menganut atau berlangsung kebudayaan Mesolitikum sehingga dinamakan sebagai Papua Melanesoid. Mereka hidup setengah menetap di gua-gua dengan meninggalkan bukti sejarah berupa sampah dapur (kjokkenmoddinger) dan bukit-bukit kerang. Mata pencaharian masyarakatnya pada saat itu didominasi dengan aktivitas perburuan dan bercocok tanam secara sederhana. Masyarakat mesolitikum telah mengenal kesenian. Mereka meninggalkan jejak sejarah berupa lukisan mirip babi dan cap tangan di dinding-dinding gua, kita bisa menjumpainya di Gua Leang-Leang, daerah Sulawesi.B. Kebudayaan Dongson (2000 300 SM)Kebudayaan Dongson berasal dari daerah Tonkin, Vietnam. Mereka handal dalam pertanian, berternak kerbau dan babi serta memiliki kemampuan berlayar yang sangat hebat di zamannya. Adapun benda-benda peninggalan kebudayaan Dongson memiliki karakter yang khas dengan motif yang mengisyaratkan adanya suatu pengaruh atau aliran-aliran tertentu seperti motif geometri, arsiran, spiral, segitiga dan jalinan. Mereka juga mampu mengolah perunggu sebagai bahan untuk membuat berbagai macam alat dan di Indonesia sendiri kita dapat menemukan alat-alat peninggalan kebudayaan Dongson ini di daerah Kerinci dan Madura.Kebudayaan Dongson telah mempengaruhi perkembangan budaya logam di Indonesia. Ada beberapa daerah penting di Indonesia yang mengembangkan budaya ini, antara lain:1. Budaya logam awal di JawaDi daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, terdapat peninggalan logam berupa peti kubur batu (sarkofagus). Diperkirakan ini merupakan bekal kubur yang berupa peralatan dari besi.2. Budaya logam awal di SumatraDi temukannya kubur batu yang dihiasi dengan manik-manik kaca serta sejumlah benda logam seperti peniti emas dan tombak besi di daerah Pasemah, Sumatra Barat.3. Budaya logam awal di Sumba, Nusa TenggaraKita bisa menjumpai kebudayaan masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur dimana mereka memberi bekal berupa benda-benda logam yang diletakkan disebelah peti mati. Selain itu ditemukan pula alat-alat rumah tangga yang terbuat dari logam seperti bejana dan tembikar kecil.4. Budaya logam awal di BaliDi Bali kita juga menemukan kebudayaan bekal kubur seperti daerah Sumba. Mereka percaya bahwa ini merupakan cara mereka untuk menghormati roh leluhur yang telah meninggal.C. Kebudayaan Sa huynh-kalanay (750 SM- 200 SM)Sa huynh merupakan daerah di dekat pantai sekitar 140 km ke arah selatan dari Kota Tourane, Vietnam sedangkan Kalanay merupakan daerah di Filipina. Kebudayaan ini berkembang di Indonesia pada zaman perundagian dengan memberi dampak dalam pembuatan gerabah. Sangat sulit bagi kita untuk mengukur seberapa besar pengaruh pembuatan gerabah yang berasal dari kebudayaan Sa huynh-kalanay karena di Indonesia sendiri telah mengenal tradisi gerabah sejak zaman neolithikum (masa bercocok tanam). Ciri khas gerabah dari peninggalan kebudayaan Sa huynh-kalanay terdapat pada pola motif dimana biasanya berpola anyama, keranjang atau gulungan tali.D. Kebudayaan India (500 SM ke atas)Sejak jaman pra aksara, masyarakat Indonesia telah memiliki kemampuan dalam berlayar terutama menggunakan perahu bercadik. Di India juga ditemukan perahu bercadik tepatnya pada peninggalan suku Thanar dimana mereka telah melakukan perdagangan kelapa dengan masyarakat Indonesia sehingga diperkirakan adanya perahu bercadik di India disebabkan adanya pengaruh kebudayaan Indonesia. Kegiatan perdagangan seperti ini memberi dampak atau pengaruh kebudayaan dan kepercayaan Bangsa India kepada masyarakat Indonesia juga. Adapun bukti pengaruh budaya India di Indonesia adalah sebagai berikut:1. Adanya arca Buddha dari perunggu di daerah Sempaga (Sulawesi), Kutai (Kalimantan), Jember (Jawa) dan Sumatera Selatan,2. Ditemukan prasasti di Kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang berbahasa sanskerta dan berhuruf Pallawa,3. Adanya candi hindu-budha di Indonesia,4. Adanya prasasti kerajaan Sriwijaya yang berhuruf Pallawa,5. Adanya budaya India yang menjadi budaya Indonesia,6. Adanya sistem kerajaan hindu-budha.Pembahasan 9Bangsa Proto Melayu dan Bangsa Deutero Melayu

a. Bangsa Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua)Kira-kira pada tahun 1500 SM bangsa Proto Melayu masuk keIndonesia. Bangsa Proto Melayu memasuki Indonesia melalui dua jalur/jalan, yakni jalan barat, yaitu melalui Malaya - Sumatra dan jalan timur, yaitumelalui Pilipina - Sulawesi Utara.Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggidaripada kebudayaan Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalahkebudayan batu-baru atau Neolitikum (neo = baru, lithos = batu). Meskipunbarang-barang hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telahdikerjakan dengan baik. Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialahkapak persegi dan kapak lonjong.Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu yangmelalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa melaluijalan timur. Bangsa Proto Melayu akhirnya terdesak dan bercampur denganbangsa Deutero Melayu yang kemudian menyusul masuk ke Indonesia.Bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu,misalnya suku bangsa Batak, Dayak, dan Toraja.

b. Bangsa Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda)Kira-kira tahun 500 SM, nenek moyang kita gelombang ke dua mulaimemasuki Indonesia. Bangsa Deutero Melayu memasuki Indonesia melaluisatu jalan saja, yaitu jalan barat (yakni melalui Malaya - Sumatera ). MenurutN. Daldjoeni (1984), bangsa Deutero Melayu atau Melayu Muda ini berasaldari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka ini kadang kala disebutorang-orang Dongson. Mereka telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggidaripada bangsa Proto Melayu. Peradaban mereka ditandai dengankemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasilkebudayaan mereka telah terbuat dari logam. Mula-mula dari perunggu dankemudian dari besi. Hasil kebudayaan logam di Indonesia yang terpentingialah kapak corong atau kapak sepatu dan nekara. Di bidang pengolahantanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanianyang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabad hutan terlebihdahulu. Sudah selayaknya mereka mencari daerah-daerah seperti di Jawadan pantai-pantai Sumatra untuk digarap seperti di negeri asal mereka.Mereka juga telah mengenal perikanan laut dan pelayaran, sehingga ruteperpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut. Bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Deutero Melayu, misalnya sukubangsa Jawa, Madura, Menado dan Melayu (Sumatra, KalimantandanMalaka).

Selanjutnya berdasarkan perbedaan ras, manusia ( penduduk ) Indonesiaawal paling tidak ada 4 (empat) ras, yaitu Manusia Purba, Ras Weddid(Wedda), Ras Papua - Melanesoida (Negrito), dan Ras Melayu (Austronesia).Pembahasan 10Kebudayaan perungguPerunggu merupakan perpaduan bahan tembaga dengan timah. Cara pembuatan alat dari perunggu ada dua.a. Cara bivalve, dilakukan dengan menggunakan cetakan batu yang terdiri atas dua buah bagian, kemudian diikat menjadi satu, lelehan logam dituangkan, dan tunggu hingga beku. Setelah beku, cetakan dapat dibuka. Alat ini dapat digunakan beberapa kali.b. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, yaitu dengan membuat model benda dari lilin, kemudian dibungkus dengan tanah liat dan bagian atasnya diberi lubang, kemudian dibakar sehingga lapisan lilin meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan lelehan logam hingga penuh. Setelah logam lelehan membeku, model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam tinggal dirapikanBeberapa Contoh Barang :a. NekaraNekara merupakan alat bunyi-bunyian yang digantungkan secara mendatar dan dipukul dari atas. Ada nekara yang ukurannya besar, dengan tinggi 186 cm dan lebar 160 cm, yakni Nekara Bulan Pejeng yang terdapat di Bali. Nekara yang ukurannya kecil disebut moko, banyak ditemukan di Alor, Nusa Tenggara Timur. Daerah temuan nekara yang lain adalah Sumatra, Jawa, Sumbawa,Roti, Selayar, dan Kei.b.Kapak corongKapak corong adalah kapak yang bentuknya menyerupai corong. Terdapat lubang di bagian atas dan di dalamnya digunakan untuk memasukkan tangkai kapak. Oleh karena itu disebut kapak sepatu, fungsinya sebagai kapak biasa. Kapak corong yang panjang disebut candrasa. Kapak corong untuk upacara dihiasi dengan bermacam pola hias. Kapak corong berukuran besar ditemukan di Makassar, Roti, Sentani (Papua), Tuban (Jawa Timur), dan Jawa Barat.c. Arca perungguBentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk manusia dan hewan yang bentuknya sederhana. Patung perunggu kecil ditemukan di daerah Bangkinang (Riau) dan Limbangan (Bogor).d. Perhiasan perungguAntara lain, gelang, cincin, dan bandul kalung yang bisa ditemukan di seluruh Nusantara.e. Bejana perungguSemacam periuk yang ditemukan di Kerinci, SumatraPembahasan 11Dr. Von Koenigswald membagi lapisan Diluvium lembah Sungai Bengawan Solo menjadi tiga, yaitu : 1) Lapisan Jetis (Pleistosen Bawah) ditemukan jenis Pithecanthropus robustus. 2) Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) ditemukan jenis Pithecanthropus erectus. 3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas) ditemukan jenis Homo soloensis.

Pembahasan 12Teori Tentang Masuk dan Menyebarkan Hindu-Buddha Ke Kepulauan Riau Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa Teori yaitu antara lain:1. Teori Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.

2. Teori Ksatria, diutarakan oleh F.D.K Bosch berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria.Adanya raja-raja dari India yang datang menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia dan menghindukan penduduknya.3. Teori Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.4. Teori Sudra ,teori ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta sudra. Mereka yang datang ke Indonesia bertujuan untuk mengubah kehidupan mereka karena di India hanya hidup sebagai budak.

5. Teori Gabungan ,Teori ini beranggapan bahwa kaum brahmana,bangsawan,dan para pedagang bersama-sama menyebarkan agama Hindu sesuai dengan peranan masing-masingPembahasan 13Silpasastra1. Kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). 2. Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dll. 3. Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah,dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.

Pembahasan 14Kitab Terkenal di Sejarah Indonesia

1) MahabharataMahabharata adalah epik India yang menceritakan pertikaian antara keturunan Raja Bharata dari Hastinapura, yakni Pandawa sebagai pihak kebaikan melawan pihak Kurawa sebagai pihak kebatilan. Pandawa (lima bersaudara) dan Kurawa (seratus bersaudara: 99 laki-laki, 1 wanita) adalah saudara sepupu dari garis ayah. Peperangan antara mereka dikenal dengan Bharatayudha (Peperangan antara keturunan Bharata), yang berlangsung di lapang Kurusetra dan dimenangkan pihak Pandawa. Meski menang, banyak saudara dan raja pembantu dari Pandawa yang gugur dalam perang.

Kitab Mahabharata dianggap sebagai kitab suci Weda ke-5 setelah Rigweda, Yajurweda, Samaweda, dan Atharwaweda. Mahabharata asli terdiri atas 100.000 seloka yang terbagi dalam 18 parwa (jilid atau buku).

Selain 18 parwa, adapula tambahan yang berjudul Hariwangsa yaitu cerita asal-usul Kresna (Krishna), sepupu Pandawa yang menjadi penasehat Pandawa dalam perang Bharatayudha. Kresna pula yang menyemangati Arjuna yang patah semangat untuk berperang melawan Kurawa karena ia harus berhadapan dan membunuh guru, leluhur, dan sanak-saudaranya sendiri. Nasihat Kresna kepada Arjuna ini termuat dalam episode Bhagawad Gita.

Di dalam Mahabharata ini banyak terdapat nama kerajaan yang memang ada di India secara historis, di antaranya Magadha dan Kalingga. Sebagai karya sastra tentunya karya ini berkaitan dengan kenyataan sehari-hari rakyat India ketika itu. Di dalam kitab tersebut tersimpan ajaran moral, etika politik, persaingan antarkeluarga dalam memperebutkan takhta, akibat keserakahan dan peperangan, hingga kisah asmara. Ditekankan pula bahwa seseorang harus berbakti kepada orangtua dan Negara meski untuk itu ia harus mengorbankan kepentingan pribadinya (seperti kisah Bisma). Dan yang pasti bahwa kasta ksatria adalah mereka yang dipilih dewa untuk menegakkan keadilan dan kemanusiaan di muka bumi.

2) RamayanaSelain Mahabharata, adapula kitab lain yang dianggap suci oleh umat Hindu, yaitu Ramayana (Pengembaraan Rama), ditulis oleh Valmiki sekitar tahun 400 SM. Mungkin saja, Valmiki hanya menulis cerita intinya yang kemudian dikembangkan oleh para penulis lain hingga mencapai 24.000 bait puisi. Maka dari itu, tak heran bila ada tiga versi cerita Ramayana ini yang saling berbeda. Konon kisah Ramayana berlangsung dari tahun 500 SM hingga tahun 200 M.

Oleh orang Jawa, Ramayana digubah menjadi Kakawin Ramayana. Isi kakawin ini lebih pendek dari karya Valmiki. Nama tokoh-tokoh dan tempatnya ada yang berbeda, seperti Walin diganti menjadi Subali, Sita menjadi Sinta, Lanka menjadi Alengka, Rawana menjadi Rahwana atau Dasamuka (Kepala Sepuluh). Yang pertama menggubah Ramayana menjadi kakawin adalah para pujangga Mataram, yaitu pada masa Dyah Balitung abad ke-9 dan 10 M. Ada ahli yang berpendapat bahwa kakawin ini digubah pertama kali pada abad ke-11 hingga 13 M, pada masa Kediri.

Menurut tradisi lisan, kakawin ini ditulis oleh seorang pujangga istana bernama Yogiswara. Selanjutnya pada masa Kediri dituliskan kitab-kitab lainnya, di antaranya Hariwangsa dan Gatotkaca Sraya karya Mpu Panuluh, Smaradhana karya Mpu Dharmaja, Lubdaka dan Wrtasancaya karya Mpu Tanakung, dan Kresnayana karya Mpu Triguna. Pada masa Majapahit ditulis sejumlah kitab, yaitu Negarakretagama karya Mpu Prapanca, Sutasoma karya Mpu Tantular, kitab Pararaton yang menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit, Kidung Sunda yang menceritakan Peristiwa Bubat, Ranggalawe yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe, Sorandaka menceritakan pemberontakan Sora, serta kitab Usana Jawa yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar dari Majapahit.

3) PararatonPararaton ditafsir selesai ditulis pada tahun 1287 Saka (1365 M). Pararaton menceritakan keadaan Jawa pada zaman Hindu hingga datangnya Islam. Disebutkan bahwa ada masa yang disebut zaman kaluthuk, yaitu masa jauh sebelum kedatangan orang India ke Nusantara (zaman prasejarah). Lalu, datanglah orang-orang dari negeri Kalingga, Celong (Sailan atau Sri Lanka), dan pesisir pantai Semenanjung Malaka dan Kamboja. Dituliskan pula bahwa pada zaman kuno telah terdapat bandar-bandar ramai, di antaranya Tunsun yang kemudian pindah ke Kalah (Kerah) di Malaka. Kedatangan orang-orang ke Jawa banyak dicatat dalam kronik- kronik Cina, yang ternyata banyak kesamaannya dengan isi Pararaton. Orang Hindu (India) datang ke Indonesia mengikuti arah angin yang ke tenggara. Dijelaskan pula rute-rute pelayaran dagang pada masa itu, dimulai dari Ambon, Banda, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara), pantai utara Jawa, lalu menyusuri

Sumatera sebelah timur hingga di pesisir Semenanjung Malaya. Dari Malaka ini rute dilanjutkan dan bertemu dengan jalur pelayaran dari Cina, yaitu Kanton (Katogara), Pulau Kondor, Lahore, Sanggora (Pattani). Bangsa India maupun Cina bila hendak pergi ke Molokus (Maluku atau Moluska) dari Bandar Kalah yang jaraknya cukup jauh, harus beristirahat dulu di Sumatera atau Jawa. Kedatangan orang Hindu ke Indonesia, begitu Pararaton menyebutkan, pertama kali sekitar abad ke-7 M. Selain masalah ekonomi, Pararaton menguraikan masalah keagamaan Hindu Siwa, Waisnawa, dan Brahma; serta menjelaskan bahwa Hindu pun berkembang di Madura, Bali, Sumatera, Kalimantan, Maluku, Sumbawa, selain di Tanah Jawa. Pararaton menerangkan jatuh-bangun kerajaan-kerajaan di Jawa, dari mulai Raja Sanjaya Mataram, kehidupan Ken Arok dalam mencapai takhta Singasari, usaha Raden Wijaya menipu tentara Kubilai Khan yang hendak menyerang Tumapel, raja-raja Majapahit, peperangan antara Majapahit melawan Blambangan, hingga kedatangan orang-orang Islam di Jawa yang mulai merongrong kewibawaan Majapahit.

4) NegarakretagamaNegarakretagama ditulis Mpu Prapanca pada 1365 M. Oleh Prapanca kitab berbentuk kakawin ini disebut Desawarnana (Cacah Desa-Desa). Naskah Negarakretagama ditemukan di Lombok pada tahun 1894, yang oleh Brandes diterbitkan tahun 1902. Naskah ini cukup istimewa dibanding naskah-naskah Jawa Kuno lainnya yang selalu memakai bahasa yang indah. Negarakretagama banyak mengandung data sejarah secara eksplisit terutama tentang Majapahit. Kakawin Negarakretagama terdiri atas 98 pupuh (sejenis sajak yang dilagukan). Kebanyakan menceritakan keagungan Raja Hayam Wuruk sebagai penjelmaan Siwa dan Buddha. Juga terdapat keterangan mengenai kota, istana, keluarga istana Majapahit; perjalanan Hayam Wuruk ke Lumajang; kegiatan Raja berburu binatang di hutan, kehidupan Gajah Mada, silsilah rajaraja Singasari dan Majapahit, dan juga riwayat sang penulis kitab, Prapanca.

Prapanca mengakui bahwa ia pun menulis kitab-kitab lain seperti Parwasagara, Bhismasaranantya, Sugataparwa, dan dua karyanya yang belum selesai, Saba Abda dan Lambang. Namun, tak satu pun karya-karya tersebut berhasil diketemukan. Menurut Slamet Mulyana, sejarawan Indonesia yang juga mengalihbahasakan Pararaton yang berbahasa Kawi ke bahasa Indonesia, Prapanca sebenarnya nama samaran dari seorang dharmadyaksa ring kasogatan (rahib Buddha penasihat raja) di Majapahit yang bernama asli Dang Acarya Nalendra.

5) Arjuna WiwahaKakawin lainnya adalah Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa yang ditulis dalam bahasa Kawi pada zaman Airlangga Raja Medang Kamulan. Kakawin ini ditulis sekitar tahun 941-964 Saka atau 1019-1042 Masehi. Dalam Arjuna Wiwaha ini, sosok Arjuna diibaratkan sebagai Airlangga. Karena populernya, cerita ini berkali-kali ditulis ulang dengan berbagai judul berbeda, misalnya Mintaraga atau Bagawan Ciptaning.

Arjuna Wiwaha (Perkawinan Arjuna) mengisahkan perjalanan Arjuna bersama Pandawa lainnya yang tengah menjalani hukuman pengasingan selama 12 tahun karena kalah bermain judi dadu dengan Kurawa. Di tengah perjalanan, Arjuna pergi sendirian untuk menjalani tapa-brata. Ketika bertapa, Arjuna didatangi oleh Dewa Indra, atas saran Dewa Siwa dari kahyangan, yang bertujuan meminta bantuan Arjuna untuk mengalahkan raja raksasa Niwatakawaca dari Kerajaan Manimantaka. Niwatakawaca sebelumnya berhasil menyerang kahyangan (swarga; tempat tinggal para dewa) karena ia menginginkan Dewi Supraba, seorang bidadari yang cantik, untuk diperistri.

Sebelum didatangi oleh Dewa Indra, mulanya Arjuna didatangi oleh tujuh bidadari kahyangan (di antaranya Dewi Supraba sendiri dan Nilotama) untuk menggoda tapanya. Karena tak berhasil dirayu para bidadari, akhirnya Dewa Indralah yang turun tangan. Singkat cerita, Arjuna yang telah dibekali panah Pasopati oleh Dewa Siwa mampu mengalahkan Raja Niwatakawaca. Setelah berhasil, Arjuna dinikahkan dengan Dewi Supraba dan enam bidadari lainnya. Oleh Dewa Indra, Arjuna diperbolehkan berbulan madu selama tujuh hari di kahyangan.

6) Kidung SundaSementara itu, Kidung Sunda adalah karya sastra buatan Jawa Tengah berbentuk puisi (kidung). Isinya menceritakan lamaran Hayam Wuruk kepada puteri Raja Sunda-Pajajaran (Sri Baduga Maharaja), bernama Dyah Pitaloka. Hayam Wuruk mengirim utusan bernama Madhu yang berlayar selama 6 hari. Surat lamaran itu diterima oleh Raja Sunda dengan senang hati, meski sang puteri menerimanya biasa-biasa saja. Kemudian Raja Sunda beserta puteri dan keluarga berangkat menuju Majapahit bersama rombongan, dipimpin oleh Patih Anepaken. Sampai di Desa Bubat, mereka beristirahat; akuwu Bubat melaporkan kedatangan tamu itu ke istana. Namun, Gajah Mada tak senang bila rajanya menyambut rombongan Sunda, ia ingin agar Raja Sundalah yang menghampiri Hayam Wuruk. Mendengar keputusan Gajah Mada tersebut, Patih Anekapen marah karena Kerajaan Sunda dilecehkan Majapahit.

Terjadilah peperangan di Desa Bubat pada tahun 1357 M. Bersama 300 tentaranya, Patih Anekapen berjuang mati-matian melawan tentara Majapahit yang jumlahnya lebih besar. Semua rombongan, termasuk Raja dan Puteri Sunda, tewas, kecuali seorang menteri Sunda bernama Pitar. Ia berhasil meloloskan diri dan pergi ke Majapahit memberitahukan tragedi Bubat. Hayam Wuruk sangat terpukul jiwanya.

7) SutasomaKitab lainnya, Sutasoma karya Mpu Tantular, berbahasa Kawi, diperkirakan ditulis pada masa Hayam Wuruk. Dalam kitab ini dikisahkan bahwa Sang Buddha menitis sebagai Raden Sutasoma putera Prabu Mahaketu, Raja Hastina. Sutasoma merupakan penganut Mahayana yang saleh. Karena tak ingin dipaksa kawin, ia kabur dari istana. Dalam pelariannya menuju Gunung Himalaya, ia berhenti di sebuah candi di dalam hutan dan memutuskan untuk bertapa. Para pendeta di sekitarnya kemudian mengadu kepada Sutasoma bahwa ada raja raksasa bernama Purusada yang selalu mengganggu mereka. Namun Sutasoma menolak untuk membunuh raksasa tersebut.

Selanjutnya Sutasoma melihat seekor harimau hendak memakan anaknya sendiri. Ia lalu menawarkan diri untuk menggantikan anak harimau. Alhasil, Sutasoma mati dimakan harimau, namun kemudian hidup kembali berkat pertolongan Batara Indra. Lalu Sutasoma, menjelma menjadi Buddha Wairocana. Ketika hendak pulang ke Hastina, ia melihat saudara sepupunya, Prabu Dasabahu dikejar-kejar pasukan raksasa Purusada. Singkat cerita, Sutasoma menjadi raja di Hastina.

Sementara itu, Purusada yang berjanji akan mengirimkan 100 orang raja kepada Batara Kala untuk dimakan, telah berhasil menawan 99 orang raja. Batara Kala telah berjanji bahwa bila keinginannya terkabulmaka luka di kaki Purusada akan diobati olehya. Setelah tawanan berjumlah genap 100 orang, Batara Kala menolaknya karena ia ingin memakan daging Sutasoma. Sutasoma kemudian menyanggupi permintaan Kala dengan syarat agar ke-100 tawanan dibebaskan semuanya. Pengorbanannya ini menimbulkan rasa haru dalam diri Batara Kala dan Purusada. Sejak saat itu, Purusada bertobat dan berjanji tidak akan menangkap manusia lagi.

Kisah Sutasoma menjelaskan nilai pengorbanan dan belas kasih antarsesama yang sepatutnya dijalankan oleh seorang Boddhisattva guna mencapai kesempurnaan sejati yang menjadi ciri ajaran Mahayana. Oleh karena itu, Mpu Tantular membuat ajaran Siwa dan Buddha menjadi satu (tunggal), seperti terungkap dalam kalimat: Hyang Buddha tanpahi Siwa rajadewa, mangka Jinatwa lawan Siwatatwa tunggal, bhinneka tunggal ika tanhana dharmma mangrwa, yang artinya adalah Hyang Buddha tak ada bedanya dengan Siwa, raja para dewa., karena hakikat Jina (Buddha) dan Siwa adalah satu, berbeda-beda namun satu, tiada kebenaran bermuka dua.

8) Kesusastraan Melayu Kuno Masa Hindu-BuddhaSelain Jawa, kesusastraan Melayu bercorak Hindu-Buddha pun berkembangmeski tidak secepat di Jawa. Tema-temanya pun tak jauh berbeda dengan yang berkembang di Jawa: seputar dunia pewayangan. Kitab-kitab saduran tersebut di antaranya: Hikayat Seri Rama (saduran dari Ramayana); Hikayat Pandawa, Hikayat Pandawa Panca Kelima, Hikayat Pandawa Jawa (semuanya saduran dari epos Mahabharata), serta Hikayat Sang Boma. Namun, para ahli masih berselisih paham: apakah kisah-kisah tersebut disadur langsung dari India atau dari kakawin-kakawin Jawa yang dialhihbahasakan atau diparafrasakan ke dalam bahasa Melayu?

Selain kisah pewayangan, adapula kisah-kisah panji Jawa yang dimelayukan, contohnya Hikayat Panji Kuda Semirang, Hikayat Cekel Weneng Pati, Hikayat Misa Gumitar, Carita Wayang Kinudang, Surat Gambuh, Raden Saputra. Pengalihbahasaan ini mungkin terjadi ketika ekspedisi Pamalayu yang dilancarkan Singasari ke daerah Melayu, di mana Singasari sebagai penguasa memberikan pengaruh budaya terhadap wilayah jajahannya. Adapula sejumlah hikayat yang oleh Winstedt dan Chmabert-Loir dimasukkan ke dalam periode Hindu, di antaranya Hikayat Maharaja Puspa Wiraja, Hikayat Parang Putting, Hikayat Inderaputera, Hikayat Langlang Buana, Hikayat Marakarma atau Hikayat Si Miskin, danHikayat Dewa Madu.

Sebenarnya, sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk, di Melayu telah lahir kesusastraan tutur yang bersifat legenda dan mitos, contohnya: Si Kelembai, Harimau Jadian, Gerhana Bulan, Cerita Nakhoda Ragam, Cerita Si Kantan, dan lain-lain.

Pembahasan 14Sumpah Palapa. Gajah Mada adalah seorang panglima besar pada jaman Kerajaan Majapahit. Kariernya makin bersinar saat pemberontakan Ra Kuti di masa pemerintahan Jayanegara. Saat diangkat menjadi Amangkubhumi (perdana menteri) pada tahun 1258 saka atau 1336 Masehi saat masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi, Mahapatih tersebut mengucap sumpah sekarang menjadi bagian dari sejarah Kerajaan Majapahit.

Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton. Didalam sumpahnya, Gajah Mada tidak akan menikmati palapa atau rempah-rempah, namun juga bisa diartikan, tidak akan menikmati kenikmatan dunia sebelum bisa mempersatukan Nusantara. Sebuah cita-cita yang sangat luhur.

Saking terkenalnya sumpah ini, sampai-sampai salah satu satelit yang dimiliki negara kita Indonesia, dinamai Satelit Palapa. Berikut isi dari Sumpah Palapa tersebut :

Sira Gajah Mada pepatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tajung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Biladiartikan dalam bahasa Indonesia, kira-kira begini artinya :

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Pembahasan 15Penyebab runtuhnya Majapahit adalah:a. Tidak ada pemimpin yang cakap sepeninggal Hayam Wuruk dan Patih Gajah Madab. Lemahnya pemerintahan pusat akibat pertentangan antara kerabat istana c. Terjadinya perang saudara (Perang Paregreg)d. Ekspansi Kerajaan Demak

Pembahasan 16

Isi prasasti tugu : "Raja Purnawarman memerintahkan kepada para brahmana untuk membangun saluran air / irigasi yang disebut Sungai Gomati yang panjangnya 11 km dikerjakan selama 21 hari. Setelahnya raja memberi hadiah berupa 1.000 ekor sapi."

Pembahasan 17Nama para WalisongoDari nama para Walisongo tersebut, pada umumnya terdapat sembilan nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo yang paling terkenal, yaitu:Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Jafar Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad RasulullahIa diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy.[2] Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal.Isteri Maulana Malik IbrahimMaulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Jafar Shadiq [Sunan Kudus].Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.Sunan Ampel (Raden Rahmat)Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Nasab lengkapnya sebagai berikut: Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Jafar Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti Syariah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Ia dimakamkan di daerah Tuban, Jawa Timur.Sunan DrajatSunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Nama asli dari sunan drajat adalah masih munat. masih munat nantinya terkenal dengan nama sunan drajat. Nama sewaktu masih kecil adalah Raden Qasim. Sunan drajat terkenal juga dengan kegiatan sosialnya. Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat pada 1522.Sunan KudusSunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Jafar Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.Sunan GiriSunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.Sunan KalijagaSunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.Sunan Muria (Raden Umar Said)Sunan MuriaSunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)Sunan Gunung JatiSunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

PENJELASANPaket 20 : UmumPembahasan 1MerkantilismePaham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut.Kaptitalisme Sebuah system ekonomi dimana individu secara privat melakukan kegiatan produksi, pertukaran barang, dan jasa pelayanan melalui sebuah jaringan pasar dan harga yang kompleks.Kapitalisme menurut Karl Marx, adalahsebuah sistem dimana pemilik modal menjadi penentu dari seluruh kebijakan pasar dan harga barang dengan meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.Kolonialisme Merupakan penjajahan atau penguasaan terhadap suatudaerahatau suatu bangsa oleh bangsa lainnya. Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. LiberalismeSebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritasPerdagangan bebas Kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Perdagangan bebas dicontohkan oleh Area Ekonomi Eropa/Uni Eropa dan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang telah mendirikan pasar terbuka dengan sangat sedikit pembatasan perdagangan. Sebagian besar negara-negara adalah anggota saat ini adalah dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) perjanjian perdagangan multilateral. Namun, sebagian besar pemerintah masih memberlakukan beberapa kebijakan proteksionis yang dimaksudkan untuk mendukung kerja lokal, seperti penerapan tarif impor atau subsidi untuk ekspor. Pemerintah juga dapat membatasi perdagangan bebas untuk membatasi ekspor sumber daya alam. Hambatan lain yang dapat menghambat perdagangan termasuk impor kuota, pajak, dan hambatan non-tarif, seperti undang-undang peraturan.

Paket 19 : SejarahPembahasan 1KONGRES PEMUDAOrganisasi kepemudaan yang terbentuk pada masa kebangkitan nasional merupakan akibat langsung berdirinya Budi Utomo, sehingga menyadarkan para pemuda untuk ikut memperjuangkan nasib bangsa Indonesia, namun organisasi kepemudaan ini masih bersifat kedaerahan. Ada beberapa organisasi yang berdiri di Indonesia antara lain :A. Tri Koro DharmoOrganisasi kepemudaan yang pertama muncul adalah Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia), yang didirikan oleh R. Satiman Wiryo Sandjojo, Kadarman, dan Sunardi pada 7 maret 1915 di Jakarta. Tujuan didirikannya Tri Koro Dharmo ialah agar pemuda Jawa ikut berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia.Asas perjuangan Tri Koro Dharmo yaitu : 1. Menimbulkan pertalian antara murid-murid bumi putera pada sekolah menengah, kursus perguruan sekolah guru, dan sekolah kejuruan. 2. Menambah pengetahuan bagi anggotanya. 3. Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan budaya Indonesia, khususnya Jawa.Karena Jawa yang sifatnya sentries, Tri Koro Dharmo kurang berkembang maka Tri Koro Dharmo diubah menjadi Jong Java pada tahun 1918. Berdirinya Jong Java maka lahirlah organisasi kepemudaan daerah lainnya di Indonesia, seperti Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Minahasa, dan sebagainya.B.Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)Semakin banyaknya organisasi kepemudaan yang berdiri pada masa kebangkitan nasional, mengilhami para mahasiswa di Bandung membentuk Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1925. Anggota-anggotanya terdiri atas para pelajar di Bandung dan Jakarta untuk bersama-sama memerdekakan tanah air Indonesia.C.Jong IndonesiaJong Indonesai berdiri di Bandung pada tahun 1927. Organisasi oni merupakan perkumpulan dari organisasi-organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Tujuan dibentuknya Jong Indonesia untuk menyatukan seluruh pamuda di Indonesia dan yang memelopori penyelenggaraan Kongres Pemuda di Jakarta yang di ikuti oleh seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia yang menghasilkan Sumpah Pemuda. a. Kongres Pemuda IKongres Pemuda I diadakan di Jakarta pada tanggal 30 April 1926, diketuai oleh Muh. Tabrani dari PPKIHasil Kongres Pemuda I yaitu : 1. Mengusulkan agar semua perkumpulan pemuda bersatu dalam organisasi pemuda Indonesia, baik secara fusi maupun federasi. 2. Mempersiapkan diselenggaranya Kongres Pemuda ke II.b. Kongres Pemuda IIKongres Pemuda II diadakan di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh wakil-wakil organisasi pemuda di seluruh daerah, dan diketuai oleh Seogondo Djojopeospito dari PPPI.Hasi Kongres Pemuda II yaitu : 1. Menyepakati seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia berfusi atau meleburkan ke dalam Indonesia Muda. 2. Para pemuda yang hadir dalam kongres, mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berisi suatu kesepakatan : satu tanah air, Indonesia; satu bangsa, Indonesia; dan menjujung tinggi bahasa persatuan, Indonesia.

Pembahasan 2RomushaRomusha adalah panggilan bagi orang Indonesia yang dipekerjakan secarapaksa pada masa penjajahan Jepang di indonesia dari tahun 1942 hingga1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihakJepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta. Dalam sidangnyayang pertama, Chuo Sangi In mengusulkan beberapa syarat antara lain supaya dibentuk badan-badan yang memotivasi rakyat menjadi tenagasukarela, melalui kerja sama dengan bupati, wedana, camat dan kepala desa untuk pengerahan tenaga kerja (buruh) sekarela di perusahaan-perusahaan bala tentara Jepang.Namun dalam pelaksanaannya persyaratan yang disampaikan oleh Chuo Sangi In itu diabaikan. Pada hakikatnya mereka tidak lebih dari pekerja paksa. Seperti halnya di Yogyakarta, tepatnya di desa Timbul Harjo, Bantul, pengerahan romusha dilakukan oleh perangkat desa dengan cara medatangikeluarga-keluarga yang memiliki tenaga potensial untuk dijadikan romusha. Keluarga yang menolak, mereka takut-takuti akan dikucilkan. Jika anak yang diminta itu tidak berada dirumah, mereka biasanya mencari ke sawah dan kalau sudah ketemu dibawa secara paksa ketempat pengerahan

Selama berada ditempat kerja sampai pulang ke kampong halamannya, ternyata romusha mendapat fasilitas sangat minim dan banyak yang tidak diberi upah, tetapi tidak dapat menuntut karena memang tidak ada perjanjian kerja tertulis. Mereka dikerahkan menjadi tenaga kerja paksa dan buruh yang diberi upah selayaknya.Sebelum penyerahan Belanda kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942, Jepang telah memperhitungkan bahwa Pulau Jawa akan mampu menyediakan tenaga manusia dalam jumlah yang memadai untuk memenangkan perang. Perhitungan itu didasarkan atas kenyataan bahwa jumlah penduduk di Pulau Jawa sangat banyak, ditambah lagi dengan pertumbuhannya yang begitu pesat. Sehingga Jepang tidak bakal mengalami kesulitan dalam hal kebutuhan tenaga kerja romusha, karena disamping itu jumlah persediaan manusia cukup juga biaya murah. Tenaga diambil secara paksa, dan tidak perlu banyak pengeluaran biaya baik untuk makan maupun pengobatan. Begitu pula untuk mencari pengganti bagi tenaga romusha yang mati, karena di Jawa terdapat persediaan manusia cukup banyak. Berdasarkan pola pemikiran itulah maka Jepang denga leluasa memanfaatkan tenaga manusia yang ada di Pulau Jawa dan dengan matinya beribu-ribu romusha seakan-akan tidak menjadi beban moral.Mereka meninggal karena kekurangan makan, kelelahan, malaria dan terjangkit penyakit. Selain itu juga karena kerasnya pengawasan dan siksaan Jepang yang kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Dibarak-barak romusha tidak tersedia perawatan dan tenaga kesehatan. Seakan-akan telah menjadi rumus bahwa siapa yang tidak lagi kuat bekerja maka akan mati. Sebagai mana alam pemikiran jepang, bahwa bukan manusianya yang diperhitungkan melainkan tujuannya yaitu menang perang.Para tenaga kerja yang disebut romusha atau jepang menyebutnya prajutit pekerja, diperlukan untuk membangun prasarana perang seperti kubu-kubu pertahanan, gudang senjata, jalan raya dan lapangan udara. Selain itu, mereka diperkejakan di pabrik-pabrik seperti pabrik garam dan pabrik kayu di Surabaya dan di Sumatera Selatan, mereka diperkejakan di pabrik pembuatan dinamit di Talangbetutu atau dipertambangan batu bara serta penyulingan minyak. Mereka diperkejakan pula dipelabuhan- pelabuhan antara lain memuat dan membongkar barang-barang dari kapal-kapal. Bahkan di desa Gendeng, dekat Badug, Yohyakarta misalnya romusha menanam sayuran dan palawija guna memenuhi kebutuhan makan Jepang dan romusha itu sendiri.Pada umumnya mereka diperdapat di desa-desa, terdiri dari pemuda petani dan penganggur. Pulau Jawa sebagai pulau yang padat penduduknya memungkinkan pengerahan tenaga tersebut secara besar-besaran. Pada mulanya tugas-tugas yang dilakukan bersifat sukarela dan pengerahan tenaga tersebut tidak begitu sukar dilakukan, karena orang masih terpengaruh propaganda intik kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Bahkan, dibeberapa kota terdapat barisan-barisan romusha untuk bekerja ditempat-tempat dan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, dalam bulan September 1944 sejumlah 500 orang romusha sukarela, yang terdiri dari pegawai tinggi dan menengah serta golongan terpelajar di bawah pimpinan Ir Soekarno berangkat dari kantor besar Jawa Hokokai dengan berjalan kaki ke stasiun tanah abang, Jakarta diiringi orkes suling Maluku. Di antara mereka juga terdapat pula orang Cina, Arab, dan India. Rombongan diikuti pula oleh anggota yang sudah berumur 60 tahun, sehingga Soekarno memuji mereka sebagai masih kuat seperti orang muda.Lama-kelamaan karena kebutuhan yang terus meningkat di seluruh Asia Tenggara, pengerahan tenaga yang bersifat sukarela seperti yang telah diteladani oleh Soekarno itu, berubah manjadi paksaan. Pemerintah Tentara Ke-16 membentuk suatu badan kusus yang melaksanakan pengerahan romusha secara besar-besaran pada tahun 1944. Badan ini disebut RomukyokuRomukyoku membuat peraturan sebagai berikut : orang atau badan yang membutuhkan tenaga romusha lebih dari 30 orang diharuskan mengajukan permohonan kepada kepala daerah setempat. Sipemohon, baik orang maupun badan, harus memiliki perusahaan atau pabrik yang bermanfaat untuk kepentingan perang. Bahkan, banyak di antara petugas pengerahan romusha bersikap curang, seperti mencoret nama yang sudah terdaftar dan menggantikan dengan nama lain karena menerima suap sejumlah uang. Sebaliknya, ada pula kepala desa yang menunjuk seorang yang menjadi romusha sebagai tindakan balas dendam atau rasa tidak suka. Dengan uang pula, seseorang yang sudah terdaftar sebagai romusha dapat menunjuk orang lain sebagai penggantinya.

Romusha yang diperkejakan di proyek-proyek, antara lain pembuatan jalan, jembatan, barak-barak militer, berlangsung selama satu sampai tiga bulan. Lebih dari tiga bulan merupakan masa kerja romusha yang diperkejakan di proyek-proyek diluar keresidenan mereka. Tidak hanya keluar Jawa, bahkan eomusha dikirim ke luar Indonesia, seperti Birma, Muang, Tgai, Vietnam dan Malaysia.

Tidak sesuai dengan usul yang disampaikan oleh anggota Chuo Sangi In agar para romusha diperlakukan secara layak, ternyata mereka diperlakukan sangat buruk. Sejak pagi buta sampai petang hari mereka dipaksa melakukan pekerjaan kasar tanpa makan dan perawatan cukup, membuat kondisi fisik mereka menjadi sangat lemah dan mereka gampir tidak punya sisa kekuatan. Jika ada diantara mereka yang beristirahat sekalipun hanya sebentar, hal itu akan mengundang maki-makian dan pukulan-pukulan dari pengawas mereka orang Jepang. Hanya pada malam hari mereka berkesempatan melepaskan lelah. Dalam keadaan demikian, mereka tidak punya daya tahan lagi terhadap penyakit. Karena tidak sempat memasak air minum, sedangkan buang air di sembarang tempat, berjangkitnya wabah disentri, karena tidak dapat menghindari diri dari serangan nyamuk, banyak diantara mereka yang diserang malaria.Pembahasan 3Deklarasi JuandaIndonesia mempunyai luas wilayah 7.8 juta Km2, dimana luas laut 5,8 juta Km2dengan jumlah pulau17.504. Dengan kondisi kewilayahan tersebut, Indonesia disebut sebagai negara kepulauan. Namun pengakuan Indonesia sebagai negara kepulauan melewati jalan yang cukup panjang. Kesadaran akan pentingnya pengukuhan Indonesia sebagai negara kepulauan dimulai dengan Deklarasi Djuanda.Deklarasi Djuanda merupakan pengukuhan diri Bangsa Indonesia mengenai jati dirinya sebagai negara yang terdiri dari beribu pulau. Pulau-pulau Indonesia yang dipisahkan oleh laut mengacu kepada pasal 1 ayat (1) angka 1 s/d 4 Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim 1939 stb No. 442 (TZMKOTeritoriale Zeen en Maritieme Kringen Ordonantie 1939)dimana setiap pulau Indonesia hanya memiliki perairan 3 mil dari garis pantai. Dengan demikian, kapal-kapal asing dengan mudahnya berlalu lalang di laut pedalaman Indonesia. Hal ini dipandang sangat riskan bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itulah Ir. H. Djuanda Kartawijaya yang pada saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri berusaha menyatukan seluruh pulau-pulau yang puncaknya dideklarasikan pada tanggal 13 Desember 1957, laut tidak lagi pemisah, namun pemersatu.Secara prinsipDeklarasi Djuanda menyatakan hal hal dibawah ini :1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah IndonesiaDari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan:1. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRIDeklarasi tersebut menjadi tonggak bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dimana laut dan segala isinya merupakan satu kesatuangeografi, ekonomidanpolitik yangtak terpisahkan. Selanjutnya menjadi landasan hukum yang merubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun dunia internasional tidak serta merta mengakui deklarasi tersebut. Pada perjalanannya, Deklarasi tersebut sempat ditentang oleh negara negara kuat seperti Amerika Serikat, Australia dan negara lain yang berlandaskan kontinen (daratan). Perjalanan panjang menyakinkan negara lain yang dilakukan oleh para diplomat kita akhirnya membuahkan pengakuan dengan dimasukkannya konsep negara kepulauan dalamUnited Nations Convention on the Law of The Sea (UNCLOS) atau Konvensi Hukum Laut PBB pada tahun 1982.Bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia, Konvensi ini mempunyai arti yang penting karena untuk pertama kalinya asas Negara Kepulauan yang selama dua puluh lima tahun secara terus menerus diperjuangkan oleh Indonesia, telah berhasil memperoleh pengakuan resmi masyarakat internasional. Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957, dan Wawasan Nusantara yang menjadi dasar perwujudan bagi kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kemudian, setelah Indonesia meratifikasi Konvensi PBB tentang Hukum Laut III (UNCLOS III) tahun 1982 melaluiUU Nomor 17 tahun 1985, PBB resmi mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan.Pembahasan 4Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.Surat Perintah Sebelas Maret ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah. Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.Keluarnya Supersemar

SupersemarMenurut versi resmi, awalnya keluarnya supersemar terjadi ketika pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang dikenal dengan nama "kabinet 100 menteri". Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa melaporkan bahwa banyak "pasukan liar" atau "pasukan tak dikenal" yang belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad dibawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S di antaranya adalah Wakil Perdana Menteri I Soebandrio.Berdasarkan laporan tersebut, Presiden bersama Wakil perdana Menteri I Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh berangkat ke Bogor dengan helikopter yang sudah disiapkan. Sementara Sidang akhirnya ditutup oleh Wakil Perdana Menteri II Dr.J. Leimena yang kemudian menyusul ke Bogor.Situasi ini dilaporkan kepada Mayor Jendral Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden menggantikan Soekarno) yang pada saat itu selaku Panglima Angkatan Darat menggantikan Letnan Jendral Ahmad Yani yang gugur akibat peristiwa G-30-S/PKI itu. Mayor Jendral (Mayjend) Soeharto saat itu tidak menghadiri sidang kabinet karena sakit. (Sebagian kalangan menilai ketidakhadiran Soeharto dalam sidang kabinet dianggap sebagai sekenario Soeharto untuk menunggu situasi. Sebab dianggap sebagai sebuah kejanggalan).Mayor Jendral Soeharto mengutus tiga orang perwira tinggi (AD) ke Bogor untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor yakni Brigadir Jendral M. Jusuf, Brigadir Jendral Amirmachmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat. Setibanya di Istana Bogor, pada malam hari, terjadi pembicaraan antara tiga perwira tinggi AD dengan Presiden Soekarno mengenai situasi yang terjadi dan ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Mayjend Soeharto mampu mengendalikan situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan. Menurut Jendral (purn) M Jusuf, pembicaraan dengan Presiden Soekarno hingga pukul 20.30 malam.Presiden Soekarno setuju untuk itu dan dibuatlah surat perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret yang populer dikenal sebagai Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.Supersemar2Surat Supersemar tersebut tiba di Jakarta pada tanggal 12 Maret 1966 pukul 01.00 waktu setempat yang dibawa oleh Sekretaris Markas Besar AD Brigjen Budiono. Hal tersebut berdasarkan penuturan Sudharmono, dimana saat itu ia menerima telpon dari Mayjend Sutjipto, Ketua G-5 KOTI, 11 Maret 1966 sekitar pukul 10 malam. Sutjipto meminta agar konsep tentang pembubaran PKI disiapkan dan harus selesai malam itu juga. Permintaan itu atas perintah Pangkopkamtib yang dijabat oleh Mayjend Soeharto. Bahkan Sudharmono sempat berdebat dengan Moerdiono mengenai dasar hukum teks tersebut sampai Supersemar itu tiba.Pembahasan 4Perjanjian Tordesillas dan Perjanjian Saragosa Diposkan oleh Adi Kurnia Rabu, 17 Oktober 2012 Bangsa Portugis dan Spanyol sama-sama ingin menguasai dunia. Hal ini membuat Paus Yulis II turun tangan untuk menyelesaikan perseteruan Portugis dan Spanyol. Akhirnya, tercapailah suatu kesepakatan yang dinamakan Perjanjian Tordesillas pada tahun 1494.

Isi Perjanjian Tordesillas adalah membagi dunia ke dalam dua wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh garis tordesillas yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan melalui Kepulauan Verde di sebelah barat Benua Afrika. Spanyol diberi hak untu melayari dan menguasai negeri-negeri di sebelah barat, sedangkan Portugis menguasai negeri-negeri di sebelah timur.

Pada tahun 1512 Portugis berhasil menguasai Ternate. Pada saat yang sama Spanyol sudah bersekutu dengan Tidore. Terjadilah perseteruan dan perselisihan di antara mereka. Kemudian Paus turun tangan kembali menengahi perseteruan tersebut melalui Perjanjian Saragosa pada tahun 1528. Isi Perjanjian Saragosa adalah menetapkan bahwa garis saragosa membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh meridian Jailolo di Irian (Papua). Dengan demikian, Spanyol harus kembali ke Filipina.

Bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia dengan tujuan sebagai berikut: (1) Gold, yaitu mencari emas dan mencari kekayaan; (2) Glory, yaitu mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan; (3) Gospel, yaitu tugas suci menyebarkan agama Kristen.

Romo Tambak 16 Oktober jam 5:24Perjanjian Tourdesillas dan Saragosa tahun 1512 sebagai tanda Sirna Ilang Kertaning Bumi ....1400 saka.....sekitar 498 tahun lalu....tepat runtuhnya dinasti Majapahit....tourdesillas dan saragosaa era kediri....JayaKatwang........., ken arok era kediri., gajah mada era Majapahit .lalu apa yang terjadi setelah 500 tahun telah terlewati kontrak perjanjian itu, tepat 2012 mendatang......masa peralihan perjanjian. Artinya kita tunggu masa peralihan jaman tersebut.PERJANJIAN SARAGOSA PENGARUHI WILAYAH TIMUR INDONESIANegara Eropa, khususnya Portugal dan Spanyol sudah mengatur sejak tahun 1500-an cara menjajah negara di muka bumi. Tetapi Eropa menggunakan bahasa lebih halus lagi dengan sebutan membagi wilayah eksplorasi Timur dan Barat.Eropa mengenalkan perjanjian Saragosa (tapi lebih dikenal Perjanjian Saragossa atau Perjanjian Zaragoza) yang ditandatangani pada 22 April 1529 oleh Spanyol dan Portugal.Kedua negara membagi belahan bumi bagian timur dengan batas garis bujur melalui 297,5 legua atau 17 sebelah timur Kepulauan Maluku. Perjanjian ini adalah kelanjutan dari Perjanjian Tordesillas membagi belahan bumi barat di antara Spanyol dan Portugal dihadiri Raja John III dan Kaisar Charles V di Kota tempat perjanjian dilaksanakan Kota Zaragoza. .Perjanjian itu diprakar