PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …
Transcript of PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …
i
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ESKPOSISI DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA WALL CHART (BAGAN DINDING) SISWA KELAS X SMK
NEGERI 9 BULUKUMBA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh GelarProgram Studi Pendidikan BahasadanSastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
SYAIDIL SYAFRI
105337988 15
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Selagi Melangkah
Pantang Untuk
Mundur Kebelakang
Tiada Kata Menyerah
Dalam Perjuangan.
Dalam Hidup Perlu Memberikan KEBAIKAN Untuk Selalu Di Kenang Menjadi Sosok InspirasiPada Banyak Orang…
Kupersembahkan Karya Ini:
Kepada Kedua Orang Tuaku Tercinta,
Terlebih Kepada ibunda TerCinta,
Saudaraku, Keluargaku, dan Sahabatku,
Atas Keihlasan dan Doanya dalam Mendukungku
Mewujudkan Segala Asa Menjadi Nyata…
v
ABSTRAK
SYAIDIL SYAFRI. 2019. “Peningkatkan Kemampuan Menulis Karangan EskposisiDengan Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) Siswa Kelas X Smk Negeri 9Bulukumba Tahun Pelajaran 2018/2019.” Skripsi. Prodi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Ahcmad Tolla dan Hasriani.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisidengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9Bulukumba.
Masalah pada penelitian ini yaitu apakah kemampuan menulis karangan eskposisidengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9Bulukumba dapat meningkat? Pada tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalahpenelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch). Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiapsiklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, observasi, catatanlapangan, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi,lembar penilaian Menulis Karangan Eskposisi Dengan Menggunakan Media Wall Chart (BaganDinding), dokumentasi , pedoman dan wawancara. . Data yang terkumpul dianalisismenggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Menggunakan Media WallChart (Bagan Dinding) Siswa Kelas X Smk Negeri 9 Bulukumba Tahun Pelajaran 2018/2019baik dari segi proses maupun produk. Peningkatan proses dapat dilihat pada aktivitas siswadalam proses pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan siswa dalammemperhatikan pembelajaran, keantusiasan, keaktifan, dan suasana pembelajaran di kelas lebihkondusif. Peningkatan kualitas proses berdampak positif pada peningkatan kualitas produk. Haltersebut terlihat pada hasil tes menulis dalam hal mengonversi teks pantun menjadi teks puisibaru dari tahap siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan. hasil belajar siswa dari skorrata-rata siswa 51,1% pada siklus I menjadi 85,3% pada siklus II. Jadi disimpulkan bahwametode Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) merupakan salah satu metode yangmampu meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan menulis karangan eskposisi.
Kata kunci: Peningkatan, teks eksposisi, Media Wall Chart (Bagan Dinding).
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa
dicurahkan kepada penulis hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.Salam dan salawat
senantiasa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw.sebagai pembawa rahmat
segenap penjuru dunia dan penuntun kepada jalan yang benar serta sebagai sumber ilmu yang
sejati. Mudah-mudahan kita dapat mencontohnya.
Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada
kedua orang tua tercinta ayahanda Safri dan Ibunda Sawati yang jasanya tak dapat penulis balas
dengan segenap hidup saya dan membiayai penulis selama menempuh pendidikan sampai
selesainya skripsi ini. Orang tua selalu mendukung saya dalam keadaan apapun dan selalu
mengiringi setiap langkah saya dengan doanya. Kepada beliau penulis memanjatkan doa semoga
Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka. Amin
Penulis juga menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, skripsi
ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis patut
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM., Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
3. Dr. Munirah, M.Pd., Selaku Ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
vii
4. Prof. Dr. H. Acmad Tolla, M.Pd Selaku pembimbing I dan Dr. Hasriani, M. Pd selaku
pembimbing II yang selalu sabardan teliti dalam mengoreksi dan membimbing penulis
demi kesempurnaan skripsi ini. Pembimbing yang selalu memberi semangat dan motivasi
kepada saya.
5. Seluruh tenaga dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
membantu penulis selama proses perkuliahan.
6. Terima kasih kepada Adikku Syahrifal Safri dan Asrisam yang senantiasa memberi
semangat dan doa .
7. Kepada teman kelas pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2015 kelas C yang
selama kurang lebih tiga tahun ini telah berjuang bersama saya di bangku perkuliahan,
terima kasih atas segala kebersamaannya, dan teman yang telah menjadi saudara saya
sendiri.
8. Penulis mengucapkan kepada keluarga dan kakanda senior yang berasal dari bulukumba
kalian adalah keluarga terhebat serta kerabat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu yang tak hentinya memberi kan motivasi.
9. Terima kasih kepada Teman-teman posko Sikamaseang yang selalu memberi motivasi,
saran dan bantuannya serta semangat kepada penulis.
10. Kepada Teman- teman Sahabat Profesional yang telah turut serta membantu .
11. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan secara keseluruhan, yang memberikan
dukungan moril maupun materil selama perjalanan studi hingga perampungan skripsi ini.
Kepada mereka penulis hanya dapat mendoakan semoga diberi imbalan pahala, rahmat
dan karunia yang besardari Allah Swt. Amin
viii
Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam
penyusunan skripsi ini, akan tetapi terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, masukan dan koreksi dari para pembaca akan di terima dengan senang hati
untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut.
Makassar , Agustus 2019
Syaidil Syafri
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.....................................................................................................iii
SURAT PERJANJIAN........................................................................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………... 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………….. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………………………… 6
A. Penelitian yang releven………………………………………………………. 6
1. Menulis ………………………………………………………………… 6
a. Pengertian Menulis…………………………………………………….. 6
b. Tujuan Menulis……………………………………………………….... 8
c. Manfaat menulis………………………………………………………. . 8
d. Fungsi menulis …………………………………………………………. 9
2. Teks Eksposisi…………………………………………………………….. 10
a. Jenis-jenis Teks Eksposisi………………………………………………12
x
b. Ciri-ciri tek eksposisi………………………………………………… 13
c. Pengertian Media Wall Chart………………………………………… 16
d. Fungsi media Wall Chart…………………………………………….. 18
e. Hubungan Media Wall Chart dengan Pembelajaran…………………. 19
f. Penerapan Media Wall Chart…………………………………………. 19
B. KerangkaPikir……………………………………………………………….. 21
C. Hipotesis…………………………………………………………………….. 23
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………… 25
A. Jenis Penelitian……………………………………………………………… 25
B. Lokasi dan subjek Penelitian………………………………………………… 25
C. Faktor yang diteliti…………………………………………………………… 25
D. Prosedur Penelitian………………………………………………………….... 27
E. Instrument Penelitian…………………………………………………………. 28
F. Teknik Analisis Data………………………………………………………..... 33
G. Indikator keberhasilan……………………………………………………….. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………………… 45
A. Hasil Penelitian……………………………………………………………….. 45
B. Pembahasan…………………………………………………………………… 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………. . 70
A. Simpulan………………………………………………………………………. 70
B. Saran ……………………………………………………………………….. …70
C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 72
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbahasa merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia
dalam kebersamaannya dengan manusia lain untuk berkomunikasi. Bahasa
sebagai sarana komunikasi berupa bahasa lisan dan bahasa tulisan.Melalui
bahasa, seseorang juga dapat mengemukakan perasaan, menghubungkan daya
khayal secara kreatif untuk memikirkan sesuatu yang baru. Dalam kegiatan
berbahasa ada empat komponen antara lain: keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa
lisan, sedangkan menulis dan membaca merupakan kegiatan berbahasa tulis
(Novianti, 2011: 2).
Kemampuan menulis seseorang mempunyai peran yang sangat penting
dalam kehidupan, menulis juga dapat menunjang kesuksesan hidup
seseorang.Melalui keterampilan menulis, seseorang dapat melibatkan diri dalam
persaingan global yang saat ini terjadi.Pada era globalisasi yang canggih ini,
semua informasi disajikan secara instan dengan media yang beragam, termasuk
media cetak.Melalui karya tulis, seseorang dapat mengaktualisasikan diri dan ikut
menjadi bagian kemajuan jaman (Novianti, 2011: 3).
Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan
keterampilan) berbahasa yang paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah
kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Dibanding ketiga kemampuan
berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh
1
penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal itu disebabkan kemampuan
menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar
bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Maka dari itu, agar menjadi
sebuah karangan yang runtut dan padu, haruslah terjalin baik antara unsur bahasa
maupun unsur isi (Nurgiyantoro, 2009: 296). Keterampilan menulis adalah suatu
kegiatan yang melibatkan berbagai keterampilan lain, di antaranya adalah
kemampuan menyusun pikiran dan perasaan dengan menggunakan kata-kata
dalam bentuk kalimat yang tepat, serta menyusunnya dalam suatu paragraf. Hal
semacam ini sering dikenal dengan kegiatan mengarang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.Mengacu pada
Kurikulum 2013 menulis sudah menjadi bagian dari pembelajaran bahasa
khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Oleh karena itu,
perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Keterampilan menulis memang tidaklah mudah, perlu adanya latihan yang
intensif karena keterampilan menulis bukanlah keterampilan warisan, tetapi
merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih.
Agar pembelajaran menulis itu mudah, diperlukan media pembelajaran
yang tepat.Pembelajaran menulis dengan menggunakan media yang tepat dapat
membuat siswa merasa tidak bosan dan kesulitan dalam mengikuti pelajaran
menulis di sekolah.Media pembelajaran yang bermacam-macam mengharuskan
guru untuk selektif memilih media yang hendak digunakan.Media pembelajaran
yang efektif untuk pengajaran materi tertentu belum tentu efektif untuk
mengajarkan meteri yang lainnya. Begitu juga dalam pembelajaran menulis, guru
harus mampu memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Ada beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
pembelajaran menulis antara lain, media wall chart, media gambar seri, media
poster, media iklan, media brosur dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi,
dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan media wall chart untuk
meningkatkan kemampuan menulis siswa. Media wall chart merupakan salah
satu media pandang nonproyeksi. Peranan pokok dari wall chart dalam
pembelajaran adalah untuk melatih penguasaan kosakata dan penyusunan
kalimat. Melalui bimbingan guru, wall chart dapat berfungsi sebagai jembatan
untuk membantu siswa dalam belajar menulis karangan eksposisi. Maka dari itu,
peneliti memilih media wall chart sebagai media pembelajaran menulis karangan
eksposisi siswa SMK Negeri 9 Bulukumba.
Sasaran yang menjadi objek penelitian ini adalah kelas X SMK Negeri 9
Bulukumba. Alasan yang mendasari peneliti untuk memilih SMK Negeri 9
Bulukumba sebagai tempat untuk penelitian antara lain adalah guru bidang studi
Bahasa dan Sastra Indonesia belum pernah mencoba menggunakan media wall
chart dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya untuk menulis
karangan eksposisi. Menurut penuturan guru Bahasa Indonesia, dalam
pembelajaran menulis masih belum maksimal sehingga, dibutuhkan media yang
tepat dalam pembelajaran menulis. Oleh karena itu, media wall chartakan diuji
keefektifannya dalam pembelajaran menulis khususnya menulis karangan
eksposisi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang diteliti pada penelitian
ini yaitu Apakah kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan
media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dapat
meningkat?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis
karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa
kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis
maupun teoretis.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam memberikan kontribusi untuk menentukan arah strategi dalam
pemilihan dan pemanfaatan media pengajaran menulis karangan
eksposisi secara tepat, khususnya untuk siswa SMK. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengayaan kajian kelimuan yang
memberikan bukti secara ilmiah tentang penggunaan media wall chart
dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak baik guru, siswa, sekolah dan peneliti dalam
pemanfaatan media dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sarana yang efektif untuk
mengatasi kesulitan belajar dalam pembelajaran menulis karangan
eksposisi,
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
pilihan media dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi,
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif
terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Eksposisi dengan Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) Siswa Kelas
X SMK Negeri 9Bulukumba.Penelitian yang relevan denganpenelitian ini adalah
penelitian Dwi Mega Lestari (2009) yang berjudul Keefektifan Penggunaan
Media Environtment Photo dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Eksposisii
Berbasis Pembelajaran Aktif Siswa Kelas X SMAN 1 Turi. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa siswa yang menggunakanmedia Environtment Photo
mampu membuat karangan argumentasi yang lebih baik daripada siswa yang
tidak menggunakan media Environtment Photo.
Penelitian Dwi Mega Lestari relevan dengan penelitian ini karena sama-
sama membahas tentang menulis Eksposisi dengan desain penelitian PTK.
Perbedaanya adalah penelitian Dwi Mega Lestari menggunakan perlakuan yang
berupa Environtment Photo, sedangkan penelitian ini perlakuan yang dilakukan
berupa Wall Chart.
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan
bahasa.Dilihat dari pengertian umum, menulis adalah aktivitas
mengemukakan gagasan melalui media bahasa (Nurgiyantoro, 2009: 298).
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
6
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memakai
bahasa dan lambang grafik tadi (Tarigan, 2008: 22). Menurut Suparno dan
Yunus dalam (Dalman, 2015: 3) menulis merupakan suatu kegiatan
penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai
alat atau medianya.
Menurut Akhadiah (dalam Krisnawati, 1997) menulis adalah kegiatan
mengorganisasikan gagasan secara tematik serta mengungkapkannya secara
tersurat. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:
1219) menulis adalah membuat huruf (angka) dengan pena (pensil).
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan kegiatan mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui
kalimat dalam bentuk tulisan dan disampaikan kepada orang lain agar orang
lain (pembaca) agar mengerti maksud dari penulis.
Mengarang dan menulis sebenarnya dua kegiatan yang tidak jauh
berbeda karena menulis berarti mengarang kata menjadi kalimat, menyusun
kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang
membawa pokok persoalan.Pokok persoalan di dalam tulisan tersebut adalah
gagasan atau pikiran. Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengacu
pada pengertian menulis merupakan suatu kegiatan berkomunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Dalman, 2016: 3)
2. Tujuan Menulis
Tujuan menulis bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan.
Secara umum tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai berikut (1)
memberitahukan atau menjelaskan, (2) mendesak atau meyakinkan, tujuan
tulisan ini adalah mendesak atau meyakinkan pembaca bahwa apa yang
disampaikan penulis benar sehinggapenulis berharap pembaca mau
mengikuti pendapat penulis, (3) memengaruhi pembaca, tulisan ini
mempunyai tujuan memengaruhi pembaca ini biasanya disampaikan oleh
para pemasang iklan dan juru kampanye semua nya bertujuan untuk
memengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis
dengan menampilkan bukti-bukti yang sifatnya emosi (tidak nyata). (4)
menceritakan sesuatu, (5) menggambarkan sesuatu. Penulis karangan
deskripsi tak ubahnya seorang pelukis. Hal yang membedakan keduanya
adalah media yang digunakan, yaitu pena dan kanvas (Dalman, 2016: 25)
3. Manfaat Menulis
Manfaat menulis yaitu (a) menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih
kepekaan dalam melihat realitas di sekitar.Kepekaan dan melihat suatu
realitas lingkungan itulah yang kadang tidak dimiliki oleh orang yang bukan
penulis. (b) kegiatan menulis mendorong kita untuk mencari referensi seperti
buku, majalah, koran, jurnal dan sejenisnya. (c) dengan aktifitas menulis, kita
terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis dan
logis. (d) dengan keteraturan tersebut membantu kita untuk meyampaikan
pendapat atau pemikiran kita pada orang lain. (e) dengan menulis, secara
psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan dan stres (Akhadiah, 2015:
41)
4. Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat
komunikasi yang tidak langsung.Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan para pelajar berfikir, dapat menolong kita berfikir kritis,
dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam
dayatanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita
hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman (Tarigan, 2008: 22).
Fungsi menulis yang lain adalah (1) fungsi penataan yang artinya
proses dari membuat sebuah karangan disana terjadi sebuah
penataan/pengelolaan gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi dan yang lainnya,
(2) fungsi pengawetan yang artinya fungsionalitas gagasan dapat di
operasionalkan hingga bertahan lama, hal ini terimplementasi bahwa gagasan
akan terdokumentasi dalam sebuah tulisan, (3) fungsi penciptaan yang
artinya hasil dari karangan merupakan perwujudan dari hal yang baru, (4)
fungsi penyampaian, artinya isi yang ada dalam sebuah karangan meupakan
gagasan yang akan disampaikan penulis terhadap pembacanya. Gagasan,
pikiran, imajinasi itu yang sudah ditata dan diawetkan dalam wujud tulisan
dapat dibaca aatau disampaikan kepada yang lain.
2. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi atau paparan adalah jenis karangan yang
berusaha menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat
memperluas pengetahuan pembaca.Karangan eksposisi termasuk jenis
karangan bahasan. Karangan bahasan adalah karangan yang menjelaskan
sesuatu, misalnya tentang arti sesuatu, tentang peristiwa, tentang proses dan
lain-lain. Cara menerangkannya antara lain dengan mendefinisikan,
menguraikan, membandingkan dan menafsirkan (Rusyana, 1986:135).
Pernyataan di atas memperlihatkan bahwa karangan eksposisi
bertujuan menerangkan, memaparkan atau memberi pemahaman pokok
pikiran dengan sejelas-jelasnya agar pembaca dapat memahami tentang
sesuatu permasalahan. Berkenaan dengan penjelasan tersebut, Keraf
(1982:3) mengemukakan bahwa ”Eksposisi memberikan informasi. Dan
dalam tulisan eksposisi pengarang atau penufis berusaha memaparkan
kejadian atau masalah agar pembaca memahaminya.”Jadi karangan
eksposisi bersifat menjelaskan sesuatu hal secara objektif.Ini berarti tulisan
eksposisi harus menyajikan topik yang faktual, isinya mempunyai manfaat
yang mengkomunikasikan informasi, ide, atau fakta.Tujuan yang
diharapkan adalah bisa memberikan informasi yang sejelas-jelasnya, dan
dapat membuktikan kebenarannya, sering pula dilampirkan daftar angka-
angka, statistik, gambar, denah, peta, diagram, organisasi dan sebagainya.
Menulis eksposisi yang efektif, yang perlu diperhatikan, tujuan yang akan
dicapai, bagaimana sifat paparannya, selanjutnya tentukan ide, masalah,
gagasan, pikiran yang akan ditulis, lalu buatlah kerangka tulisannya, setelah
itu kumpulkan data-data atau keterangan untuk dijadikan bahan tulisan, dan
akhirnya buatlah kesimpulan.
Teks eksposisi berkecenderungan untuk lebih menekankan
pembuktian dari suatu proses penalaran, mempengaruhi pembaca dengan
data yang lengkap, berkeinginan mengubah pandangan pembaca agar
menerima pendapat penulis. Tulisan eksposisi secara lebih khusus disebut
argumentasi.Eksposisi adalah salah satu jenis teks atau jenis paragraf yang
dipelajari dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Menurut Alwasilah (2005, hlm.111) mengatakan “Eksposisi adalah
tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau
mengevaluasi sebuah persoalan.Penulis berniat untuk memberi informasi
atau memberi petunjuk kepada pembaca”.
Teks eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut
pembukaan, pengembangan, dan penutup.Hal ini sangat tergantung dari sifat
karangan dan tujuan yang hendak dicapai.
Kuncoro (2009, hlm.72) menyatakan “Eksposisi merupakan salah
satu bentuk tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan,
mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan.Penulis memiliki tujuan
untuk memberikan informasi atau memberikan petunjuk kepada pembaca.”
Eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk
menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat
memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian
tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
eksposisi merupakan suatu paragraf yang tujuan utamanya
menginformasikan, mengklarifikasi, atau menjelaskan, mendidik, atau
mengevaluasi sebuah persoalan agar dapat diketahui orang lain (pembaca)
sehingga dapat memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Paragraf
eksposisi berisi buah pikiran, ide, gagasan, perasaan, atau pendapat penulis
untuk diketahui orang lain atau pembaca.
a. Jenis-jenis Teks Eksposisi
Keraf (1995, hlm.27) mengatakan bahwa secara umum, jenis teks
eksposisi dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Eksposisi definisi
Eksposisi definisi adalah teks yang berisi tetang penjabaran suatu
objek dengan memfokuskan pada karakteristiknya.
2) Eksposisi proses.
Eksposisi proses adalah teks yang berisi penjabaran suatu proses yang
sedang terjadi.
3) Eksposisi klarifikasi
Eksposisi klarifikasi adalah teks yang berisi pembagian atau
pengelompokan ke dalam kategori tertentu.
4) Eksposisi ilustrasi
Eksposisi ilustrasi adalah teks yang pengembangannya
menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.
5) Eksposisi perbandingan
Eksposisi perbandingan adalah teks yang menjelaskan perbandingan
antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.
6) Eksposisi laporan
Eksposisi laporan adalah teks yang berisi pemberitaan mengenai
suatu kejadian.
b. Ciri-ciri Teks eksposisi
Setiap teks memiliki ciri yang membedakan anata satu teks dengan
yang lain. Ciri teks eksposisi yang mendasar yakni bersifat informatif dan
mengandung pendapat penulis yang didasarkan pada fakta. Seperti pendapat
Semi (dalam Kusumaningsih, dkk 2013: 80), Ciri penanda eksposisi
sebagai berikut:
1) Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan,
2) Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, bagaimana,
3) Disampaikan dengan lugas dengan bahasa baku,
4) Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap
penulis kepada pembaca.
Sejalan dengan hal tersebut, (Dawud, dkk. 2004: 233),
mengemukakan bahwa Ciri menonjol dari sebuah teks eksposisi umumnya
menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana”. Berita di surat kabar dapat dikatakan sebagai contoh sebagian
besar karangan eksposisi. Tulisan paparan menggugah pikiran tanpa
bermaksud menggugah perasaan atau memengaruhi sikap pembaca. (Dawud
dkk, 2004: 233), mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dasar
pemaparan, yaitu:
1) Definisi, bentuk pemaparan ini dianggap paling ilmiah. Sebab
merupakan dasar bagi semua wacana yang sifatnya menjelaskan.
2) Analisis, yaitu proses memisah atau memecah keseluruhan ke dalam
bagian-bagiannya.
3) Perbandingan dan pertentangan, yang bertujuan menyajikan
informasi mengenai suatu hal yang sudah dikenal. Tujuan lainnya
yaitu mungkin ingin menjelaskan dua hal dan melaksanakannya
dengan jalan menghubungkan keduanya dengan beberapa prinsip
umum (teori) yang seharusnya dapat berlaku terhadap keduanya dan
dapat dianggap sudah dikenal oleh penganggap.
4) Ilustrasi (contoh), wacana eksposisi yang memaparkan suatu
permasalahan pada sebuah pernggambaran sehingga pembaca mudah
mengasosiasikan maksud penulis melalui penggambaran tersebut.
Lebih lanjut ciri teks eksposisi menurut Alwasilah (2005:111),
bahwa dalam pokoknya eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya
mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah
persoalan.Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk
pada pembaca.
Alwasilah (2005:111), mengemukakan bahwa eksposisi
mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat pemerincian,
proses, sebab akibat, klarifikasi, definisi, analisis, komperasi, dan kontras.
Hasani (2005:30), menambahkan bahwa ciri teks eksposisi, antara lain: (1)
penjelasanya bersifat informatif; (2) pembahasan masalahnya bersifat
objektif; (3) penjelasanya disertakan bukti-bukti yang konkret; (4)
pembahasanya bersifat logis atau sesuai penalaran; (5) data faktual,
misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau historis; (6)
suatu analisis yang bersifat objektif terdapat seperangkat fakta. Dengan
demikian, dapat disintesiskan bahwa ciri teks teksposisi, yakni harus
memaparkan informasi terkait apa, siapa, dimana, mengapa dan bagaimana
dalam suatu hal yang mengandung fakta dengan penyajian menggunakan
bahasa yang sesuai dengan kaidah.
Penulis karangan eksposisi diharapkan agar pembaca mendapatkan
kejelasan tentang sesuatu yang dijadikan sebagai topik karangan.Oleh
karena itu pembaca tidak hanya dapat memahami eksposisi melalui
ungkapan dalam bentuk kalimat-kalimat melainkan juga mendapat
gambaran kongkret melalui visualisasi contoh-contoh sehingga memperoleh
kejelasan pemaparan pokok pikiran secara faktual.Tulisan eksposisi selalu
mendasarkan pada hal-hal yang objektif.Penulis eksposisi harus mampu
mengembangkan sesuatu secara gamblang dan terperinci dengan segala
aspek atau unsur yang dianggap perlu untuk dijelaskan agar pembaca benar-
benar dapat memahami maksud penulis maka pengarang hendaknya selalu
mempertimbangkan kembali judul itu sesudah temanya selesai digarap.
Dijelaskan oleh Akhadiah (1995:10) judul yang baik adalah ”(1)
judul harus sesuai dengan isi karangan, (2) dinyatakan dalam bentuk frase,
(3) diusahakan sesingkat mungkin, (3) dinyatakan secara jelas.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa judul berguna untuk: (1)
memudahkan pembaca, dengan pandangan sepintas, mengetahui organisasi
kerangka-karangan keseluruhan, (2) memudahkan pembaca menghasilkan
suatu kesimpulan yang terdiri dari premis-premis. Eksposisi berasal dari
kata Latin yang berarti memberitahukan, memaparkan, menguraikan.Ini
berarti bahwa tujuan utama wacana eksposisi itu adalah untuk
memberitahukan, memaparkan, menguraikan atau menerangkan sesuatu
kepada audiens tertentu. Di dalam eksposisi, bahan yang akan
dikomunikasikan adalah sematamata informasi. Informasi ini mungkin
berupa data faktual; misalnya tentang kejadian sejarah, tentang bagaimana
sesuatu bekerja; tentang bagaimana suatu operasi atau proses suatu
pekerjaan dilaksanakan.
B. Tinjauan tentang Media Wall Chart
1. Pengertian tentang Media Wall Chart
Wall chart merupakan suatu media pembelajaran yang dapat
berupagambar, denah, bagan, atau skema yang biasanya digantungkan pada
dinding kelas.Kegunaan media ini adalah untuk melatih penguasaan kosakata
dan penyusunan kalimat. Media wall chart sering disebut dengan bagan
dinding karena media ini dapat digantungkan di papan tulis atau di dinding
kelas.
Salah satu bentuk dari media wall chart yang berupa gambar yaitu carta
gambar. Carta gambar merupakan gambar semantis yang hampir mirip
dengan gambar seri (Soeparno, 1988: 19).Bedanya gambar seri merupakan
gambar yang merupakan rangkaian cerita, sedangkan carta gambar
merupakan gambar-gambar yang tidak menggambarkan suatu rangkaian
cerita.Misalnya gambar yang dikelompokkan menurut jenisnya, seperti
kelompok gambar benda bernyawa, kelompok benda tak bernyawa,
kelompok gambar perbuatan, dan sebagainya (Soeparno, 1988:19).
Menurut (Saadie, 2007: 5.10-5.15) wall chart dapat juga berbentuk
bagan, bentuk bagan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk yang lebih
bervariasi seperti: (a) bagan organisasi (aliran) yaitu bagan yang menjelaskan
hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi, (b) bagan
bergambar (bagan lukis) yaitu bagan yang disampikan dengan gambar atau
lukisan, misalnya dalam suatu peta dicantumkan gambar hasil-hasil yang
dihasilkan dari daerah tersebut, (c) bagan perbandingan atau perbedaan yaitu
bagan yang menunjukkan perbandingan atau perbedaan suatu yang ditujukan
dengan lukisan dan kata-kata, (d) bagan keadaan yaitu bagan yang
menerangkan keadaan suatu benda dengan bermacam-macam ukuran, (e)
bagan terurai, yaitu bagan yang memberikan gambaran seandainya sesuatu
diuraikan, tetapi tetap dalam posisi semula.
2. Fungsi Media Wall Chart
Proses pembelajaran yang menggunakan media wall chart dapat
memberikan nilai didik yang positif bagi siswa. Hal tersebut dikarenakan
media wall chart merupakan media yang sederhana, mudah dalam
pembuatannyamaupun penggunaannya, dan praktis.
Wall chart termasuk dalam media visual yang tidak
diproyeksikan.Mediavisual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang
sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar untuk memproyeksikan
perangkat lunak.Media ini tidak tembus cahaya (nontransparan) maka tidak
dapat dipantulkan pada layar.Namun, media ini paling banyak digunakan
oleh guru karena lebih mudah pembuatannya maupun penggunaannya.
Adanya beberapa faktor seperti, tidak adanya listrik, daerah terpencil, tidak
cukup tersedianya dana maupun peralatan, kelompok kelas kecil,
menyebabkan guru memilih media yang dirasa praktis dan sederhana. Salah
satunya yaitu media wall chart (Saadie, 2007: 55).
Pembelajaran dengan menggunakan media wall chart diharapkan
dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, juga diharapkan media ini dapat
mempermudah siswa dalam belajar menulis karangan eksposisi serta
diharapkan agar proses belajar mengajar dengan menggunakan media wall
chart dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa
kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba sesuai dengan tujuan dalam penelitian
ini.
3. Hubungan Media Wall Chart dengan Pembelajaran Bahasa
Khususnya Menulis
Pembelajaran menulis karangan eksposisi, guru dapat menggunakan
media wall chart atau bagan dinding untuk memberi gambaran tentang
sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret daripada diuraikan dengan
kata-kata. Menurut Saadie (2007: 56) media wall chart sebagai media visual
bermanfaat untuk: (a) menumbuhkan daya tarik bagi siswa sehingga motivasi
menulis menulis siswa meningkat, (b) mempermudah pengertian siswa, (c)
memperjelas bagian-bagian yang penting, dan (d) menyingkat suatu uraian.
4. Penerapan Media Wall Chart dalam Kegiatan Menulis Karangan
Eksposisi
Soeparno (1988:19) menyatakan bahwa wall chart merupakan
media pembelajaran yang berupa gambar, denah, bagan atau skema yang
biasanya digantungkan pada dinding kelas. Strategi dalam penggunaan media
wall chart menuntut pesiapan yang matang serta keterampilan. Mengenai
cara dalam menggunakan sebuah media pembelajaran haruslah dengan benar
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar, dan terhindar
dri resiko kerusakan media. Menurut uraian di atas dapat dikatakan bahwa
dalam pemilihan suatu media haruslah dipertimbangkan terlebih dahulu.
Menurut Saadie (2007: 58) adapun langkah-langkah penerapan media
wall chart dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Persiapan
Sebelum memulai pembelajaran hendaknya mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Guru mengecek media yang akan digunakan.
2) Guru meletakkan media wall chart pada posisi yang tepat agar dapat
dijangkau semua siswa.
b. Pelaksanaan
Hal yang perlu diperhatikan pada saat penyajian media sebagai
berikut.
a. Siswa mengamati media wall chart yang ditampilkan oleg guru.
b. Siswa harus menemukan inti-inti yang terkandung didalam media
wall chart.
c. Siswa kemudian membuat kerangka karangan eksposisi berdasarkan
inti-inti yang sudah diperoleh dari media yang ditampilkan sebagai
dasar untuk menulis kerangka karangan eksposisi.
d. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
eksposisi yang utuh.
c. Langkah Akhir
Setelah selesai mempelajari media wall chart yang ditampikan dan siswa
sudah selesai membuat karangan eksposisi, dilanjutkan dengan
menyunting hasil karangan siswa.
C. Kerangka Pikir
Menulis dapat dipahami sebagai suatu aktivitas seseorang dalam
mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis yang dapat dimengerti oleh
pembaca.Dengan menulis siswa dilatih untuk membuat karangan eksposisi
sesuai dengan instrumen penilaian sebagai berikut.
1. Isi
2. Bahasa
3. Struktur kalimat
4. Ketepatan ejaan.
Wall chart merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapatdigunakan dalam pembelajaran menulis.Selain itu, bagan yang dihasilkan
dalam media wall chart ini dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh
siswa khususnya dalam menulis.Wall chart dapat memudahkan siswa dalam
menuangkan ide atau informasi yang terkandung didalamnya secara jelas.
Bahkan, dengan menggunakan media wall chart siswa akan lebih jelas dan lebih
mudah dalam mengungkapkan isi yang terdapat pada setiap bagan yang disajikan.
Penggunaan media wall chart diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan eksposisisiswa kelas X SMK Negeri 9
Bulukumba. Hal ini relevan dengan kondisi siswa yang kritis, kreatif, dan
diharapkan akan tertarik untuk memperhatikan media wall chart yang
menampilakan suatu bagan untuk diuraikan menjadi karangan eksposisi.
Daya kreativitas siswa diharapkan dapat dirangsang dengan adanya media
wall chart. Karangan eksposisi ditulis sesuai dengan bagan dan tema yangsudah
ditentukan sehingga, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan wallchart
diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan menulis siswa secaranyata.
Keefektifan Penggunaan Media Wall Chart (Bagan Dinding) dalam Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba
Karangan Eksposisi Media pembelajaran Wall Chart
Siklus I
Siklus II
Kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X dapat meningkat.
Bagan 1.1 Kerangka pikir
Upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi pada siswa
Tindakan:
- Tahapan perencanaan
- Tahapan pelaksanaan
- Tahapan observasi
- Tahap refleksi
Kemampuan BerbahasaBerbahasa
Kurikulum 2013
MenulisMembacaBerbicaraMenyimak
D. Hipotesis
Hipotesistindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin jika
suatu tindakan dilakukan. Dan hipotesis tindakan juga merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang
dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk
memecahkan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Hipotesis tindakan pada
hakekatnya merupakan jawaban sementara yang menyatakan bahwa: “jika
dilakukan sesuatu tindakan tertentu, maka masalah yang sedang dihadapi dapat
dipecahkan.”
Hipotesis tindakan pada penelitian ini, jika guru menggunakan media
pembelajaranwall chart dalam proses pembelajaran, maka kemampuan menulis
karangan eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dapat meningkat.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).Penelitian tindakan atau action research dikemukakan pertama kali
oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. Pendekatan Lewin ini terdiri dari empat
langkah yaitu, merencanakan (plan), bertindak (act), mengobservasi
(observe), dan merefleksikan (reflect). Beberapa peneliti kemudian
mengembangkan model Lewin ini adalah Kemmis dan Mc. Taggart
mengembangkan sebuah model yang lebih sederhana, bersifat siklus, dan
lebih menekankan pada penelitian tindakan berulang. Penelitian tindakan
tidak berupaya menemukan apa yang salah tetapi lebih pada sebuah pencarian
pengetahuan bagaimana menjadi lebih baik.
Jean Mc. Niff (Kesuma, 2013:2) menyatakan bahwa penelitian
tindakan dalam pendidikan merupakan sebuah metode penelitian kualitatif
yang mendorong para praktisi (pengajar/guru) menjadi reflektif dalam praktik
mengajar, dengan tujuan lebih meningkatkan/memperbaiki sistem
mengajarnya. Penelitian tindakan kelas ketika diterapkan di dalam kelas
merupakan pendekatan untuk lebih meningkatkan pendidikan melalui
perubahan, dengan cara mendorong para guru untuk sadar akan praktik
sendiri, kritis terhadap praktik mereka, dan siap untuk mengubahnya.
Penelitian ini mengikuti model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari
25
perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing)
dan refleksi (reflecting).
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan di kelas X dengan jumlah siswa 25
orang di kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Peneliti memilih penelitian di
kelas ini, dikarenakan peneliti melihat dan merasakan bahwa di kelas ini
sangat tepat untuk melaksanakan penelitian.Dan waktu pelaksanaan
penelitian ini membutuhkan waktu selama kurang lebih dua bulan, dengan
pelaksanaan dimulai pada bulan Mei 2019 sampai bulan Juli 2019.
C. Faktor yang Diteliti
Faktor yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor proses, melihat keaktifan siswa pada aspek kemampuan menulis
karangan eksposisi dalam proses pembelajaran, di mana guru
menggunakan media pembelajaran wall chart. Yang menajadi penilaian
adalah peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam
proses pembelajaran, di mana guru menggunakan media pembelajaran
wall chart, dan hubungan antara siswa yang satu dengan siswa yang
lainnya pada saat proses belajar mengajar berlangsung serta mengamati
adanya feed back (umpan balik) antara siswa dengan siswa, dan siswa
dengan guru selama proses belajar berlangsung. Mengamati dengan
seksama semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran.
2. Faktor hasil, melihat kecapakan atau kemampuan siswa dalam menulis
karangan eksposisi yang dilakukan atau diperoleh siswa setelah diberikan
tes selama proses pembelajaran dan tes akhir setiap siklus setelah
dilakukan pembelajaran tentang menyimak pembacaan cerpen, dalam hal
ini guru menggunakan media pembelajaran wall chart.
D. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus
kegiatan masing-masing terdiri atas 2 kali pertemuan.Setiap siklus terdiri atas
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tahap tindakan, tahap observasi dan tahap
evaluasi, dan refleksi. Adapun rincian kegiatan yang akan dilakukan pada setiap
siklus adalah sebagai berikut:
Gambar Bagan Siklus 1.2 Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat
diperincikan sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Evaluasi
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Evaluasi
Siklus N
1. Siklus I
a. Tahap Perancanaan
1) Menelaah kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas X khususnya pada kompetensi dasar
menulis teks berita.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3) Membuat evaluasi belajar yang akan diberikan pada tiap akhir siklus.
4) Membuat alat bantu mengajar berupa mesia pembelajaran wall chart
5) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi siswa pada
saat proses belajar mengajar di kelas berlangsung yang meliputi kehadiran,
keaktifan mengikuti pelajaran, rasa percaya diri, keterampilan siswa dalam
mengutarakan kalimatnya menjadi sebuah pendapat yang relevan dan
melihat perkembangan kemampuan siswadalam menulis karangan
eksposisi dengan perbendaharaan bahasa yang dimilikinya sesuai dengan
pokok bahasan/materi yang diajarkan.
b. Pelaknasanaan tindakan
Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pada pembelajaran ini
siswa mengikuti proses belajar mengajar dan mampu menulis karangan eksposisi
dengan menggunakan media wall chart yang berkaitan setelah menerima materi
pelajaran dari guru. Rincian tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Guru melakukan apersepsi tentang pelajaran minggu lalu.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
4) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang teks eskposisi yang baik.
5) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang manfaat teks eksposisi dalam
kehidupan sehari-hari.
6) Guru membimbing kelompok membuat teks eksposisi.
7) Guru mempersilakan siswa untuk mempresentasikan teks yang telah
dibuat.
8) Guru mengadakan post tes.
c. Observasi dan Evaluasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi.
1) Selama proses pembelajaran, akan diadakan pengamatan tentang:
- Aktivitas guru mulai dari pembuka, inti pembelajaran, sampai dengan
menutup pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan guru mengarahkan
siswa memimpin doa, mengabsen siswa, menyajikan teks eksposisi
hingga memberikan motivasi kepada siswa. Pada kegiatan inti guru
menayangkan teks eksposisi, bertanya jawab, membagi siswa dalam
beberapa kelompok, menentukan proyek hingga mengarahkan siswa
untuk mempresentasikan hasil produk siswa.
- Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran berupa kesungguhan
dan perhatian siswa dalam menyimak materi pembelajaran yang
disajikan.
- Kemampuan siswa melaksanakan aktivitas sesuai tujuan pembelajaran
yakni meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dengan
media pembelajaran wall chart.
- Rasa percaya diri yang diperlihatkan siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
- Kekompakan, kerjasama dan pengetahuan yang terbangun dalam sebuah
kelompok.
2) Untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan maka pada akhir siklus 2 siswa akan diminta
tanggapannya.
3) Hasil dari pelaksanaan tindakan akan dievaluasi dengan memberikan tes
diakhir tiap siklus.
d. Refleksi
Pada tahap ini, menilai dan mengkaji hasil evaluasi data yang berkaitan
dengan indikator kinerja siklus 1.Penguasaan keterampilan menulis teks berita
berdasarkan nilai hasil evaluasi dan hasil observasi pada saat pembelajaran.Jika 85
% dari 25 siswa mengalami peningkatan keterampilan menyimak pembacaan
cerpen, maka pembelajaran tersebut berhasil. Namun, jika jumlah siswa yang
mengalami peningkatan keterampilan menyimak pembacaan cerpen belum
mencapai 85 % maka pembelajaran tersebut perlu diperbaiki dan disempurnakan
lagi pada siklus 2 dengan tetap mempertahankan apa yang sudah baik.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Dari hasil pada siklus I, peneliti akan memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang ditemukan dalam siklus I. Guru membuat perencanaan dalam
mengajar pada siklus II yaitu berupa penberian tugas dengan memperhitungkan
alokasi waktu yang ada.
Selain itu, guru lebih memotivasi siswa agar mereka dapat berperan aktif
dalam berdiskusi dengan rekan-rekannya dalam kelompok. Guru juga akan
mencoba kembali menjelaskan langkah-langkah menyimak pembacaan cerpen
dengan baik. Dalam hal ini, guru lebih memfokuskan pada kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh siswa selama siklus I, yaitu tentang bagaimana langkah-
langkah menulis, dalam hal ini adalah tentang menuliskarangan eksposisi dengan
memanfaatkan media pembelajaranwall chart.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pada pembelajaran ini
siswa mengikuti proses belajar mengajar sehingga mampu menyimak pembacaan
cerpen dengan model pembelajaran pada siklus I. Guru mengabsen siswa lalu
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator serta tujuan yang ingin dicapai.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:
1) Pembagian kelompok, siswa masih menggunakan kelompok yang sama
pada siklus I.
2) Guru mengulang materi pembelajaran tentang langkah-langkah menyimak
dan menjelaskan kesalahan yang dilakukan siswa pada siklus I.
3) Guru mengarahkan setiap siswa kelompok ahli untuk kembali ke
kelompok asal dan mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya bersama setiap perwakilan kelompok ahli.
4) Guru dan siswa mengambil simpulan dari hasil diskusi.
5) Guru memberikan penegasan dari tiap kelompok yang tampil serta
memberi skor atas penampilan setiap kelompok.
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi.
1) Selama proses pembelajaran, akan diadakan pengamatan tentang:
- Aktivitas guru dalam menyajikan materi dengan menjelaskan langkah-
langkah menyimak dengan terfokus pada kesalahan-kesalahan yang
dilakukan setiap kelompok pada siklus I.
- Aktivitas siswa dalam tanya jawab dan mendengarkan penjelasan guru
mengenai cara-cara melakukan kegiatan menyimak dengan baik sesuai
alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan.
d. Refleksi
Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk
menentukan ketercapaian tujuan peneliti dalam upaya meningkatkan kemampuan
menulis karangan eksposisi dengan menggunakan media pembelajaran wall chart.
Jika tingkat keterampilan siswa dalam menyimak pembacaan cerpen telah
mencapai 85% dari 25 siswa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
media pembelajaran wall chart dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas
X SMK Negeri 9 Bulukumba.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
merupakan instrumen yang disusun dan dikembangkan sendiri dengan prosedur
kerja sebagai berikut:
1) Perumusan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini sehingga dapat
ditetapkan instrumen yang sesuai;
2) Kegiatan penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian; dan
3) Penyusunan butir-butir skala pengukuran tiap instrumen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi Guru
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Beberapa hal yang diamati berkenaan dengan aktivitas
guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Cara observasi yang
dilakukan ialah observasi terbuka. Hal ini diharapkan data yang diamati benar-
benar apa adanya dan dapat melihat fenomena sesuai fokus permasalahan. Berikut
ini lembar observasi yang digunakan untuk menilai aktivitas guru dalam proses
pembelajaran:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru.
No Aspek yang Diobservasi
Nilai
SB B C K SK
1 Mengondisikan Kelas
2 Apersepsi
3 Menyampaikan Tujuan
4 Menjelaskan Materi
5
Menjelaskan media pembelajaran yang akan
digunakan.
6 Membagi kelompok Siswa
7
Memberikan kesempatan:
- Membuat Pertanyaan
- Memperhatikan contoh teks
eksposisi
- Menilai hasil diskusi
- Membuat kesimpulan
8 Mengamati kesulitan siswa
9 Memberikan nilai
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
2. Lembar Observasi Siswa
Kegiatan observasi terhadap siswa dilakukan pada saat proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Beberapa hal yang diamati berhubungan
dengan aktivitas menyimak. Observasi terhadap siswa juga dilakukan secara
terbuka adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa.
NoAspek yang Dinilai
Nilai
SB B C K SK
1 Kegiatan awal menjawab salam dan
berdoa
2 Menjawab pertanyaan dari guru
3 Memperhatikan tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru
4 Kegiatan inti memperhatikan
penjelasan guru
5 Terlibat dalam penggunaan media
6 Mencatat penjelasan guru
7 Memahami cara kerja media
pembelajaran wall chart
8 Membuat pertanyaan
9 Memperhatikan penulisan teks
eksposisi
10 Interaksi setiap kelompok
11 Antusias selama mengikuti
pembelajaran
12 Menyimpulkan materi
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses keterlibatan peneliti di lapangan untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Berdasarkan
pengertian di atas, maka observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti berupa peristiwa belajar mengajar yang terjadi di kelas (Arikunto,
2006:115).Mengamati situasi guna memantapkan observasi yang kita
lakukan.Alat yang digunakan dalam observasi berupa pedoman lembar observasi.
Menurut Arikunto, (2006:204) lembar observasi sangat diperlukan dalam kegiatan
refleksi sebagai upaya untuk mengkaji keberhasilan dan kegagalan pencapaian
tujuan pembelajaran pada setiap siklus dan menentukan tindak lanjut pada putaran
siklus berikutnya.
Jenis data yang dikumpulkan dalam observasi yaitu sebagai berikut:
a. Data tentang proses atau langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
oleh guru untuk memancing minat siswa agar aktif dalam mengembangkan
kemampuannya dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan
eksposisi dengan menggunakan media pembelajaran wall chart.
b. Data tentang aktivitas siswa dan aktvitas guru selama proses pembelajaran
menuliskarangan eksposisimenggunakan media pembelajaran wall chart.
Data yang dikumpulkan ini berupa instrumen observasi terhadap aktivitas
siswa dan aktivitas guru terlampir dalam lembar observasi. Lembar
observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1) Lembar Obsrvasi Siswa
Lembar observasi siswa adalah data yang diperoleh peneliti berdasarkan
hasil pengamatan kepada siswa setelah digunakanmedia pembelajaran wall
chart.Format yang disusun berisi butir-butir kejadian atau perilaku siswa
digambarkan apa yang terjadi.
2) Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru adalah data yang diperoleh peneliti berdasarkan
hasil pengamatan kepada guru setelah diterapkan media pembelajaran wall chart.
Format yang disusun berisi butir-butir kejadian atau tingkah laku guru
digambarkan akan terjadi.
2. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan yang sudah dientukan.
Tes merupakan data yang diperoleh peneliti berdasarkan aspek keterampilan
berbahasa yakni kemampuan menulis karangan eksposisi melalui media
pembelajaran wall chart,pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Tes
dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan siswa dalam
menyimak pembacaan cerpen setelah materi pelajaran disajikan oleh guru.Tes
dilakukan pada akhir setiap tindakan penelitian. Instrumen tes yang akan dijadikan
sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa terlampir. Tes yang digunakan
dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan
ekspoisisi dengan menggunakan media pembelajaran wall chart.
Tes yang diberikan pada penelitian ini adalah tes tertulis.Untuk tes
tertulis digunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), dimana digunakan beberapa aspek
untuk mengukur kemampuan menulis karangan eksposisi.Adapun alat tes
pengumpulan data penelitian menggunakan butir soal/instrument soal.Tes ini
diberikan setiap akhir siklus dan diberikan pada aktivitas pembelajaran dengan
indikator soal-soal pemahaman guna mengukur kemampuan pemahaman siswa.
Lembar tes tertulis ini berupa post test soal-soal yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan siswa. Adapun kisi-kisi post test tiap siklus adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.3 kisi-kisi soal post test siklus I
Kompetensi Dasar Indikator
KD 3.3
Menganalisis struktur, isi
(permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan
rekomendasi),
kebahasaan teks eksposisi
yang didengar dan atau dibaca
3.3.1 Menentukan struktur, isi teks eksposisiyang
dibaca dan didengar
3.3.2 Menentukan ciri-ciri untuk menulis
tekseksposisi dengan topik tertentu
3.3.3 Menentukan struktur kebahasaan
tekseksposisi yang dibaca
KD 4.3
Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks eksposisi.
4.3.1 Menemukan ciri-ciri kebahasaan teks
eksposisi
4.3.2 Menganalisis kesalahan kebahasaan
teks eksposisi
Tabel 1.4 kisis soal post test siklus II
Kompetensi Dasar Indikator
KD 3.3
Menganalisis struktur, isi
(permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi),
kebahasaan teks eksposisi yang
didengar dan atau dibaca
3.3.1 Menentukan struktur, isi teks
eksposisiyang dibaca dan didengar
3.3.2 Menentukan ciri-ciri untuk menulis
tekseksposisi dengan topik tertentu
3.3.3 Menentukan struktur kebahasaan
tekseksposisi yang dibaca
KD 4.3
Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks eksposisi.
4.3.1 Menemukan ciri-ciri kebahasaan teks
eksposisi
4.3.2 Menganalisis kesalahan kebahasaan
teks eksposisi
Adapun aspek penilaian menuliss tekseksposisi dapat dipaparkan sebagai
berikut:
Tabel 1.5 Kelengkapan materi teks eksposisi
No Indikator Skor
1. Pernyataan pendapat (tesis) sudah baik 5-10
Pernyataan pendapat (tesis) cukup baik 15-20
Pernyataan pendapat (tesis) kurang baik 25-30
2 Argumentasi yang dituliskan sudah baik 5-15
Argumentasi yang dituliskan cukup baik 20-30
Argumentasi yang dituliskan kurang baik 30-40
3 Penegasan ulang yang dituliskan sudah baik 5-10
Penegasan ulang yang dituliskan cukup baik 15-20
Penegasan ulang yang dituliskan kurang baik 25-30
Skor Maksimal 100
(Sumber : RPP kurikulum 2013 Revisi oleh Muh. Zuhri)
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk
solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian.
Kriteria penilaian sudah dipertimbangkan oleh peneliti sesuai dengan
indikator kemampuan menulis karangan eksposisi.Dalam tes dianalisis dengan
menggunakan nilai individu dan kelompok, nilai rata-rata siswa, dan kriteria
belajar berdasarkan penilaian tingkat daya serap siswa yang ditentukan
berdasarkan ketetapan sekolah tersebut.
Nilai Rata-rata Siswa
= Σxn 100%Keterangan : = Nilai rata-rata siswa
Σx = Jumlah nilai siswa
n = Jumlah siswa
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat kemampuan menuisi karangan
eksposisi siswa digunakan tabel seperti dibawah ini:
Tabel 1.6 Tingkat kemampuan menulis karangan eksposisi siswa.
Taraf Pemahaman
Kemampuan (%)
Rentang Nilai Katergori
96-100%96-100
Sangat Tiggi
85-95%85-95
Tinggi
75-84%75-84
Sedang
0-74%0-74
Rendah
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila terjadi
peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X setelah
menggunakan media pembelajaranwall chart. Menurut Ketentuan Kementrian
Nasional, apabila terdapat 85% siswa yang memeroleh skor minimal 75, maka
kelas dianggap tuntas. Jadi peniliti mengambil kesimpulan, bahwa nilai
ketuntasan siswa adalah minimal nilai 75. Keberhasilan kelas atau keberhasilan
daya serap siswa yaitu 85% siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian mengenai
peningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan
media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9
Bulukumba.Adapun yang akan dianalisa dan dibahas adalah hasil tes siklus I dan
siklus II. Serta data perubahan sikap siswa yang diperoleh dari hasil observasi.
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Hasil Belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti,
maka diperoleh data hasil belajar siswa siklus I. Data ini dikumpulkan
melalui instruments hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil tes siklus I
dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.1. Nilai Teks Siklus I Peningkatkan kemampuan menulis
karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan
dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.
No Nama L/PSiklus
IKeterangan
1. 001 L 70 Tidak tuntas
2. 002 P 45 Tidak tuntas
3. 003 P 75 Tuntas
45
4. 004 P 70 Tidak tuntas
5. 005 P 60 Tidak tuntas
6. 006 P 50 Tidak tuntas
7. 007 P 50 Tidak tuntas
8. 008 P 20 Tidak tuntas
9. 009 L 70 Tidak tuntas
10. 010 L 45 Tidak tuntas
11. 011 P 70 Tidak tuntas
12. 012 P 60 Tidak tuntas
13. 013 P 50 Tidak tuntas
14. 014 L 60 Tidak tuntas
15. 015 P 60 Tidak tuntas
16. 016 P 70 Tidak tuntas
17. 017 P 75 Tuntas
18. 018 P 45 Tidak tuntas
19. 019 P 20 Tidak tuntas
20. 020 L 20 Tidak tuntas
21. 021 L 50 Tidak tuntas
22 022 L 70 Tidak tuntas
23. 023 L 75 Tuntas
24. 024 P 45 Tidak tuntas
Pada siklus ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk
ulangan harian, setelah selesai pelaksanaan tindakan untuk siklus I.
Adapun analisis deskriptif skor hasil belajar menulis karangan siswa
kelas kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dengan menggunakan media
wall chart (bagan dinding).
Tabel 4.3 Statistik Skor Peningkatkan kemampuan menulis karangan
eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding)
siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba pada Tes Akhir Siklus I.
Statistik Nilai Statistik
Subyek 24
Skor ideal 100
Skor Tertinggi 75
Skor Terendah 20
Rentang Skor 15
Skor rata-rata 65,83
Standar Deviasi 7,71
Jika Skor hasil belajar membuat karangan siswa pada siklus I
tersebut dikelompokkan kedalam 4 kategori (kelas Interval), maka
diperoleh distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peresentase Skor Peningkatkan
kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media
wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.
Akhir siklus I.
Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase
(%)
0-74 Rendah 21 87,5
75-84 Sedang 3 12,5
85-95 Tinggi - -
96-100 Sangat tinggi - -
Jumlah 24 100
Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4, maka dapat disimpulkan bahwa
skor rata-rata hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba
pada siklus I sebesar 65,83 berada pada kategori sedang. Selanjutnya
dapat disimpulkan bahwa dari 24 siswa yang menjadi subjek
penelitian, 15 siswa (70 %) memperoleh skor berada dalam kategori
rendah sedangkan 9 siswa (30%) memperoleh skor berada dalam
kategori sedang.
b. Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis
karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan
dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. menunjukkan
bahwa perolehan rata-rata skor aktivitas siswa pada poin
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,,15,16 adalah 51,1% yang berada pada
kategori aktif. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa
aktivitas siswa pada siklus I belum efektif.
Tabel 4.5 hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus I
No Indikator yang
diamati
Pertemuan Ke- %
1 2 3
1. Kehadiran siswa 24 24 24 100
2. Siswa yang
mengajukan solusi
ketika guru
memberikan masalah
untuk memotivasi
diawal pembelajaran
10 11 13 37,77
3. Siswa yang
mengajukan pertanyaan
terhadap masalah yang
diberikan
4 6 10 22,22
4. Siswa yang
mengajukan solusi
dalam kelompok
terhadap masalah yang
diberikan
7 8 10 27,77
5. Siswa yang 8 8 10 28,88
menanggapi solusi
permasalahan yang
diajukan oleh siswa lain
dalam kelompok
6. Siswa yang aktif
bekerja sama dalam
kelompok untuk
menyelesaikan masalah
7 9 10 28,88
7. Siswa yang melakukan
kegiatan lain ketika
proses pembelajaran
berlangsung.
15 17 13 50,00
Secara umum gambaran pelaksanaan siklus I sebagai berikut :
Pada siklus I siswa masih kurang termotivasi belajar sehingga
kurang terfokus pada materi. Hal ini nampak pada banyaknya siswa
yang mengajukan pertanyaan pada masalah yang diberikan masih
tergolong rendah selain itu, terlihat dari siswa yang mengajukan solusi
kurang. Sikap siswa umumnya masih kurang memberikan respon
positif terhadap model yang digunakan. Hal ini disebabkan siswa
belum terbiasa diberikan pertanyaan sebelum proses pembelajaran
apalagi bekerja secara individu untuk menyelesaikan masalah.
2. Siklus II
a. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti,
maka diperoleh data hasil belajar siswa siklus II. Data ini dikumpulkan
melalui instruments hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil tes siklus II
dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 4.2. Nilai Teks Siklus II Menulis karangan eskposisi dengan
menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X
SMK Negeri 9 Bulukumba.
No. Nama L/P Siklus II Keterangan
1. 001 L 80 Tuntas
2. 002 P 85 Tuntas
3. 003 P 80 Tuntas
4. 004 P 90 Tuntas
5. 005 P 80 Tuntas
6. 006 P 90 Tuntas
7. 007 P 90 Tuntas
8. 008 P 90 Tuntas
9. 009 L 80 Tuntas
10. 010 L 75 Tuntas
11. 011 P 90 Tuntas
12. 012 P 85 Tuntas
13. 013 P 90 Tuntas
14. 014 L 75 Tuntas
15. 015 P 80 Tuntas
16. 016 P 90 Tuntas
17. 017 P 85 Tuntas
18. 018 P 90 Tuntas
19. 019 P 90 Tuntas
20. 020 P 90 Tuntas
21. 021 L 80 Tuntas
22 022 L 80 Tuntas
23 023 L 80 Tuntas
24 024 P 90 Tuntas
Hasil analisis deskriktif skor hasil belajar siklus II berada pada
kategori baik, setelah dilakukan tindakan selama 3 kali pertemuan
diadakan evalusi dengan memberikan tes hasil belajar menulis
karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan
dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. pada akhir siklus
II disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Statistik Skor Peningkatkan kemampuan menulis karangan
eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa
kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.
No. Statistik Nilai Statistik
1. Ukuran sampel 24
2. Skor Ideal 100
3. Skor Tertinggi 90
4. Skor Terendah 75
5. Jumlah skor 1775
6. Skor Rata-rata 84,5
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari skor 0-
100, skor terendah yang diperoleh yaitu skor 75, sedangkan skor
tertinggi yang diperoleh siswa skor 90. Hal Ini menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa pada siklus II mengenai karangan eksposisi melalui
media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9
Bulukumba sudah mencapai nilai KKM.
Jika skor hasil belajar ini dikelompokkan, menjadi lima
kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan presentase
sebagaimana berikut ini:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar
menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart
(bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Akhir
Siklus II
Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase
(%)
0-74 Rendah - -
75-84 Sedang 11 45.83
85-95 Tinggi 13 54.17
96-100 Sangat tinggi
Jumlah 24 100
Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata
hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumbapada siklus II
yaitu sebesar 45.83 % berada pada kategori sedang , 54,17 % berada
pada kategori tinggi , 0% berada pada kategori sangat tinggi, 0%
berada pada kategori rendah.
Adapun Presentase ketuntasan hasil menulis karangan eskposisi
dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X
SMK Negeri 9 Bulukumbasiklus II ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar menulis karangan
eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa
kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 0-74 Tidak tuntas - -
2 75-100 Tuntas 24 100 %
Jumlah 24 100
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa
yaitu 100 % atau 24 siswa dikategorikan tuntas dan 0 % atau tidak ada
siswa dikategorikan tidak tuntas. Dari hasil yang diperoleh ini, dapat
dinyatakan bahwa pada siklus II ini telah terjadi peningkatan hasil
belajar.
b. Aktivitas siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II lebih
meningkat dibanding siklus II dimana perolehan rata-rata skor aktivitas
siswa pada poin 1,2,3,4,5,6,7 adalah 85,3% yang berada pada kategori
aktif. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
pada siklus ini sudah efektif.
Tabel 4.9 hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus II
No Indikator yang diamatiPertemuan Ke- %
1 2 3
1. Kehadiran siswa 24 24 24 94,44
2. Siswa yang mengajukan
solusi ketika guru
memberikan masalah untuk
memotivasi diawal
pembelajaran
13 12 14 43,33
3. Siswa yang mengajukan
pertanyaan terhadap masalah
6 9 13 31,11
yang diberikan
4. Siswa yang mengajukan
solusi dalam kelompok
terhadap masalah yang
diberikan
7 9 12 31,11
5. Siswa yang menanggapi
solusi permasalahan yang
diajukan oleh siswa lain
dalam kelompok
8 10 13 34,44
6. Siswa yang aktif bekerja
sama dalam kelompok untuk
menyelesaikan masalah
8 11 13 35,55
7. Siswa yang melakukan
kegiatan lain ketika proses
pembelajaran berlangsung.
11 9 8 31,11
Secara umum gambaran pelaksanaan siklus II sebagai berikut :
Pada siklus II sudah nampak adanya kelompok yang bersaing dan kelihatan bahwa
sudah muncul rasa ingin tahu terhadap materi yang dibahas. Pada minggu ke dua
siklus II ini pada dasarnya hampir sama dengan siklus minggu pertama siklus II
hanya saja pada minggu ke dua ini perhatian dan motivasi semakin meningkat.
Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya frekuensi siswa yang mengajukan
solusi ketika guru memberikan masalah di awal pembelajaran, mengajukan
pertanyaan terhadap masalah yang diberikan, mengajukan solusi atau memberikan
tanggapan dalam kelompok.Hal ini menandakan bahwa kesungguhan siswa untuk
belajar.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan guru dan peneliti, guru
berhasil melaksanakan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan
kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall
chart (bagan dinding). Selain itu penelitian bermanfaat untuk meningkatkan
kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik di
kelas. Keberhasilan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media
wall chart (bagan dinding) dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa
dapat dilihat dari beberapa bentuk respon siswa.
Sebagian besar siswa senang dengan pelajaran menulis karangan
eksposisi sehingga siswa merasa bahwa prores dalam pelajaran menulis
karangan eksposisi adalah pelajaran yang sangat penting. Adapun siswa yang
beranggapan menyenangkan belajar karangan eksposisi karena dapat
mengasah otak dan melatih untuk berpikir memecahkan masalah.
Adapun beberapa siswa mengaku sebelumnya tidak senang dengan
pelajaran karangan eksposisi tetapi setelah diajar dengan menggunakan media
wall chart (bagan dinding) mereka menjadi senang dan termotivasi untuk
belajar karangan eksposisi dengan alasan senang dengan media dan model
pembelajaran tersebut, karena melalui media dan model pembelajaran tersebut
siswa mampu memecahkan masalah tersebut kemudian merumuskan cara
dalam memecahkan masalah tersebut.
1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Data setiap siklus dipaparkan secara terpisah, untuk melihat adanya
persamaan, perbedaan, dan perkembangan setiap siklus.Setiap siklus
memiliki tahap-tahap yaitu petencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta
refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Setelah mengadakan observasi pada sekolah yang akan di
tempati untuk mengadakan penelitian maka langkah selanjutnya adalah
memasuki tahap perencanaan yaitu:
1) Membuat skenario pembelajaran berdasarkan teknik pembelajaran
untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga (RPP)
mempersiapkan materi pembelajaran.
2) Mempersiapkan instrumen tes yang berupa unjuk kerja beserta
kriterianya, pedoman observasi aktivitas siswa dan guru, dan
pedoman dokumentasi.
3) Berkoordinasi dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia tentang kegiatan pembelajaran.
4) Berkoordinasi dengan tim penelitian.
b. Tahap Pelakasanaan Tindakan
Pada siklus I diadakan 3 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan
untuk pemberian tes evaluasi siklus. Materi yang akan diajarkan pada
siklus I adalah memahami teks eksposisi. Proses belajar mengajar pada
siklus I adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama, guru menyampaikan bahwa media
pembelajaran yang akan diterapkan selama penelitian ini yaitu
menggunakan media wall chart (bagan dinding)
2) Guru menyampaikan langkah-langkah dalam pembelajaran yang
diikuti siswa, serta menginformasikan bahwa setiap siswa
diharapkan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan materi yang akan
dipelajari, tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa agar
mengikuti pelajaran dengan serius.
4) Guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa untuk
dianalisis, yaitu bagaimana masalah itu dapat terjadi kemudian
mencari solusi bagaimana masalah itu dapat diselesaikan atau
dipecahkan.
5) Untuk memudahkan siswa dalam menganalisis masalah tersebut
maka siswa dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok yang dibentuk
tersebut anggotanya heterogen artinya berdasarkan hasil akademik
dan jenis kelamin yang jumlahnya 6 orang.
6) Guru tetap memantau kegiatan kelompok dalam menganalisis
sambil mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan, serta menegur siswa yang melakukan kegiatan lain.
7) Guru memanggil dan mempersilahkan salah satu kelompok untuk
mempersilahkan hasil analisisnya di depan.
8) Guru meminta kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil
analisis kelompok diatas dan memberikan pertanyaan.
9) Pada akhir pertemuan, guru memberikan pekerjaan rumah untuk
dikerjakan secara individu.
10) Pada pertemuan kedua, pada dasarnya hampir sama dengan
pertemuan I, yakni diawali dengan mengajukan materi beberapa
menit, kemudian guru kembali memberikan suatu masalah untuk
dianalis dengan baik secara individu maupun secara kelompok dan
akhir pertemuan guru memberikan pekerjaan rumah untuk dikerja
secara individu.
Sebagimana telah dijelaskan pada siklus I bahwa siklus II
berlangsung selama 4 kali pertemuan,yang terdiri dari 3 kali pertemuan
pelaksanaan tindakan dan 1 kali pertemuan tes siklus. Materi yang
diajarkan pada siklus II adalah pengertian menulis, proses dan
langkah-langkah menulis karangan eksposisi pada sebuah teks.
Langkah-langkah pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus
I, langkah-langkah menggunakan media wall chart (bagan dinding)
tetap dilaksanakan dengan melakukan beberapa pengembangan dan
perbaikan masalah yang ditemukan. Setelah merefleksi hasil tindakan
pada siklus I maka dilakukan beberapa perbaikan yaitu:
a) Guru berusaha lebih keras lagi dalam memberikan bimbingan
kepada siswa bagaimana menganalisis suatu masalah kemudian
menghubungkan kedengan keadaan lingkungan kehidupan mereka
sehari-hari agar siswa mampu memberikan solusi terhadap masalah
tersebut sehingga materi pejalajaran tersebut dapat lebih mudah
diingat dan lebih bermakna bagi siswa.
b) Guru lebih mengontrol aktivitas siswa dalam pembelajaran dan
berusaha semaksimal mungkin meminimalisir kegiatan siswa yang
kurang positif seperti bermain, ribut, keluar masuk ruangan dan
sebagainya.
c) Guru memperbanyak latihan soal dan pekerjaan rumah agar lebih
memperdalam pemahaman materi yang telah dipelajari.
c. Tahap Observasi
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam
proses belajar mengajar peneliti menggunakan lembar observasi untuk
mengamati aktifitas-aktifitas siswa. Pengamatan dilaksanakan dengan
cara observer mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama tiga
kali pertemuan. Data yang diperoleh dari instrument tersebut
dirangkum pada setiap akhir pertemuan. Hasil rangkuman setiap aspek
pengamatan disajikan sebagai berikut :
1) Persentase siswa yang menjawab salam dan berdoa adalah 95.2
%.
2) Persentase siswa yang menjawab pertanyaan dari guru adalah
23.3 %.
3) Persentasesiswa yang memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru adalah 57.1 %.
4) Persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru adalah
57.1 %.
5) Persentase siswa yang terlibat dalam penggunaan media adalah
45.2 %.
6) Persentase siswa yang mencatat penjelasan guru adalah 59.4 %.
7) Persentase siswa yang memahami langkah-langkah pembelajaran
Secara berkelompok Siswa Menentukan struktur teks eksposisi
adalah 42.8 %.
8) Persentase siswa yang membuat pertanyaan adalah 23.9 %.
9) Persentase siswa yang mencatat jawaban tugas yang akan
dipelajari adalah 52.3 %.
10) Persentase siswa yang menulis hasil latihan dengan kalimat
sendiri adalah 45.6 %.
11) Persentase siswa yang memberikan pendapat adalah 26.3 %.
12) Persentase siswa yang antusias selama mengikuti pembelajaran
adalah 52.3 %.
13) Persentase siswa yang menyimpulkan materi saat itu adalah
64.2%.
Dari deskripsi diatas persentase aktivitas siswa melalui model
Discopery Learning pada siklus I adalah 51.1%.Sehingga aktivitas
siswa melalui model Discopery Learning dikatakan tidak efektif
karena tidak memenuhi kriteria aktivitas siswa secara klasikal yaitu ≥
75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk lebih
jelasnya lihat lampiran.
d. Refleksi siklus I
Pertemuan pertama pada siklus I merupakan pembelajaran awal
dan menggunakan media yang baru dikenal oleh siswa dibandingkan
dengan pertemuan-pertemuan sebelum diadakan penelitian.Sehingga
pertemuan ini merupakan tahap pengenalan dan penyesuaian terhadap
pendekatan dan media yang diterapkan akibatnya siswa agak sedikit
bingung.Selanjutnya pada pertemuan kedua dan ketiga mereka sedikit
lebih paham karena diberikan perhatian yang lebih dibandingkan
dengan pertemuan pertama.Hal ini menyebabkan tidak maksimalnya
penelitian pada siklus I itu terlihat dari hasil tes siklus I masih banyak
nilai siwa dibawa rata-rata.
2. Siklus II
a. Pelaksanaan pembelajaran siklus II
Data setiap siklus dipaparkan secara terpisah, untuk melihat
adanya persamaan, perbedaan, dan perkembangan setiap siklus.Setiap
siklus memiliki tahap-tahap yaitu perencanaa, perlaksanaan, dan
evaluasi serta reflekasi.
b. Tahap Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran berdasarkan model dan media
pembelajaran untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga
(RPP)pada akhir pertemuan siklus I siswa berikan tes formatif
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2) Mempersiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas dan
perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran
berlangsung pada pelaksanaan tindakan siklus I.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I ada beberapa hal yang
harus diperhatikan untuk melanjutkan pembelajaran pada siklus ke II
yaitu masih banyak siswa melakukan aktivitas-aktivitas negatif seperti
rebut dan kurang aktif.
c. Tahap pelaksanaan tindakan
Siklus I diadakan 3 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk
pemberian ulangan harian atau tes evaluasi siklus. Materi yang
akandiajarkan pada siklus I adalah membaca pemahaman. Proses
belajar mengajar pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama, guru menyampaikan bahwa media
pembelajaran yang akan diterapkan selama penelitian ini yaitu
menggunakan media wall chart (bagan dinding).
2) Guru menyampaikan langkah-langkah dalam pembelajaran yang
diikuti siswa, serta menginformasikan bahwa setiap siswa
diharapkan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan materi yang akan
dipelajari, tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa agar
mengikuti pelajaran dengan serius.
4) Guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa untuk
dianalisis, yaitu bagaimana masalah itu dapat terjadi kemudian
mencari solusi bagaimana masalah itu dapat diselesaikan atau
dipecahkan.
5) Untuk memudahkan siswa dalam menganalisis masalah tersebut
maka siswa dibagi menjadi 8 kelompok, kelompok yang dibentuk
tersebut anggotanya heterogen artinya berdasarkan hasil akademik
dan jenis kelamin yang jumlahnya 3 orang.
6) Guru tetap memantau kegiatan kelompok dalam menganalisis
sambil mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan, serta menegur siswa yang melakukan kegiatan lain.
7) Guru memanggil dan mempersilahkan salah satu kelompok untuk
mempersilahkan hasil analisisnya di depan.
8) Guru meminta kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil
analisis kelompok diatas dan memberikan pertanyaan.
9) Pada akhir pertemuan, guru memberikan pekerjaan rumah untuk
dikerjakan secara individu.
10) Pada pertemuan kedua, pada dasarnya hampir sama dengan
pertemuan I, yakni diawali dengan mengajukan materi beberapa
menit, kemudian guru kembali memberikan suatu masalah untuk
dianalis dengan baik secara individu maupun secara kelompok dan
akhir pertemuan guru memberikan pekerjaan rumah untuk dikerja
secara individu.
Sebagimana telah dijelaskan pada siklus I bahwa siklus II
berlangsung selama 4 kali pertemuan,yang terdiri dari 3 kali pertemuan
pelaksanSaan tindakan dan 1 kali pertemuan tes siklus. Materi yang
diajarkan pada siklus II adalah pengertian menulis, proses dan
langkah-langkah menulis teks eksposisi pada sebuah teks. Langkah-
langkah pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus I,
langkah-langkah menggunakan media wall chart (bagan dinding)
tetap dilaksanakan dengan melakukan beberapa pengembangan dan
perbaikan masalah yang ditemukan. Setelah merefleksi hasil tindakan
pada siklus I maka dilakukan beberapa perbaikan yaitu:
a) Guru berusaha lebih keras lagi dalam memberikan bimbingan
kepada siswa bagaimana menganalisis suatu masalah kemudian
menghubungkan kedengan keadaan lingkungan kehidupan mereka
sehari-hari agar siswa mampu memberikan solusi terhadap masalah
tersebut sehingga materi pejalajaran tersebut dapat lebih mudah
diingat dan lebih bermakna bagi siswa.
b) Guru lebih mengontrol aktivitas siswa dalam pembelajaran dan
berusaha semaksimal mungkin meminimalisir kegiatan siswa yang
kurang positif seperti bermain, ribut, keluar masuk ruangandan
sebagainya.
c) Guru memperbanyak latihan soal dan pekerjaan rumah agar lebih
memperdalam pemahaman materi yang telah dipelajari.
d. Tahap Observasi
Selama pelaksanaan tindakan siklus II ini diperoleh beberapa
kemajuan dimana keaktifan siswa semakin meningkat, baik pada saat
diskusi bersama dengan anggota kelompoknya maupun pada saat
diskusi kelas.Interaksi antar siswa maupun antar guru juga mengalami
peningkatan. Mereka semakin berani dan antusias mengajukan
pertanyaan, mengemukakan pendapat, menanggapi jawaban temannya
dan termotivasi untuk mempresentasikan hasil kegiatan kelompoknya
meskipun tanpa diminta oleh guru. Selain itu, jumlah siswa yang
melakukan kegiatan lain semakin berkurang. Mereka mulai sadar
bahwa tujuan bersama dapat dicapai melalui kerjasamadan partisipasi
aktif dalam kelompok. Secara umum, siswa sudah terbiasa dan
semakin menyukai menggunakan media wall chart (bagan dinding).
Sebagai bahan perbandingan, berikut ini disajikan hasil observasi
aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus II. Perubahan–perubahan
mendasar ditemukan terhadap siswa pada silklus II yakni sebagai
berikut:
1) Persentase siswa yang menjawab salam dan berdoa adalah100 %.
2) Persentase siswa yang menjawab pertanyaan dari guru adalah 73.7
%.
3) Persentase siswa yang memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru adalah 88.5 %.
4) Persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru adalah 90.4
%.
5) Persentase siswa yang terlibat dalam penggunaan media adalah
90.4 %.
6) Persentase siswa yang mencatat penjelasan guru adalah 92.8 %.
7) Persentase siswa yang memahami langkah-langkah pembelajaran
Secara berkelompok Siswa Menentukan struktur teks eksposisi
adalah 78.5 %.
8) Persentase siswa yang membuat pertanyaan adalah 69 %.
9) Persentase siswa yang mencatat jawaban tugas yang akandipelajari
mengenai topik yang sudahdipilih adalah 90.4 %.
10) Persentase siswa yang menulis hasil latihan dengan kalimat sendiri
adalah 87.7%.
11) Persentase siswa yang memberikan pendapat adalah 71.4 %.
12) Persentase siswa yang antusias selama mengikuti pembelajaran
adalah 90.1 %.
13) Persentase siswa yang menyimpulkan materi saat itu adalah 87.7%.
Dari deskripsi diatas persentase aktivitas siswa melalui media
pembelajaran wall chart pada siklus II adalah 85.3 %. Sehingga
aktivitas siswa menggunakan media pembelajaran wall chat dikatakan
efektif karena telah memenuhi kriteria aktivitas siswa secara klasikal
yaitu ≥ 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk
lebih jelasnya lihat lampiran.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil secara umum, dapat dikatakan bahwa
kegiatan pada siklus II ini mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan siklus I. Pada akhir siklus II siswa diberi tes untuk menguji
kemampuan mereka, dengan tetap memperketat pengawasan
sebagaimana telah diuraikan pada analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif, hasil yang diperoleh siswa pada tes siklus II mengalami
peningkatan dari siklus I. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari lembar
kerja siswa, maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan media wall
chart (bagan dinding) direspon secara positif.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasaan pada bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan media wall chart (bagan
dinding) dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dapat meningkatkan
kualitas dalam proses pembelajaran yaitu meningkatkan penguasaan materi,
menulis karangan eksposisi dilihat dari hasil belajar siswa dari skor rata-rata
siswa 51,1% pada siklus I menjadi 85,3% pada siklus II. Keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, gairah belajar siswa yang tinggi, semangat belajar
yang besar serta rasa percaya pada diri sendiri.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru diharapkan dapat menjadikan menggunakan media wall chart (bagan
dinding) sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Menulis karangan
eksposisi untuk meningkatkan hasil belajar serta mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Kepada peneliti berikutnya, yang akan mengkaji rumusan yang serupa
diharapkan dapat mengembangkan peneliti ini dengan mengkaji
pembelajaran menggunakan media wall chart (bagan dinding) secara lebih
mendalam lagi.
72
3. Kepada peneliti lain yang berniat melakukan penelitian yang berkaitan
dengan pembelajaran menggunakan media wall chart (bagan
dinding)dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai alat perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk.1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Akhadiah, Subarti. 2015. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia.Jakarta: Erlangga.
Alwasilah, A. 2005.Pokoknya Menulis. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Kiblat
Buku Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dawud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jilid 1 untuk SMA kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Hasani, Anceng. 2005. Ihwal Menulis. Jakarta: Untirta Press.
Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores : Nusa Indah.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta: Penerbit Erlangga
Noviyanti, Erlin. 2011.Keefektifan Penggunaan Media Wall Chart (Bagan
Dinding)
Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi
Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Seyegan Sleman. Skripsi tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.
Yogyakarta: BPFE.
Rusyana, Yus. 1986. Keterampilan Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.
Saadie, Ma’mur. 2007. Strategi Pambelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Unversitas terbuka.
Soeparno, 1988.Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.
Suparno, dkk. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK NEGERI 9 BULUKUMBA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Isi teks eksposisi
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Mengidentifikasi
(permasalahan,
argumentasi,
pengetahuan, dan
rekomendasi) teks
eksposisi yang
didengar dan atau
dibaca
3.3.1. Mendefinisikan tentang isi teks eksposisi: pernyataan
tesis; argumen; pernyataan ulang; dan kebahasaan
3.3.2. Mengidentifikasikan tentang isi teks eksposisi:
pernyataan tesis; argumen; pernyataan ulang; dan
kebahasaan
3.3.3. Mendeskripsikan tentang isi teks eksposisi: pernyataan
tesis; argumen; pernyataan ulang; dan kebahasaan
3.3.4. Mengklasifikasikan tentang isi teks eksposisi: pernyataan
tesis; argumen; pernyataan ulang; dan kebahasaan
3.3.5. Menemukan data dan informasi tentang isi teks
eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan ulang;
dan kebahasaan
3.3.6. Mengeksprolasi temuan data dan informasi tentang isi
teks eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan
ulang; dan kebahasaan
3.3.7. Menggali struktur, isi, (permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi), dan kebahasaan dalam
teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca
3.3.8. Menyusun teks eksposisi dengan memerhatikan struktur,
isi, permasalahan, argumentasi, pengetahuan,
rekomendasi, dan kebahasaan
3.3.9. Mentabulasikan hasil eksprolasi data dan informasi
tentang isi teks eksposisi: pernyataan tesis; argumen;
pernyataan ulang; dan kebahasaan
3.3.10. Menganalisis tabulasi data dan informasi tentang isi teks
eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan ulang;
dan kebahasaan
3.3.11. Menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang isi
teks eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan
ulang; dan kebahasaan
3.3.12. Mengasosiasikan uraian data dan informasi tentang isi
teks eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan
ulang; dan kebahasaan
3.3.13. Menyimpulkan hasil asosiasi data dan informasi tentang
isi teks eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan
ulang; dan kebahasaan
4.3. Mengembangkan isi
(permasalahan,
argumen,
pengetahuan, dan
reko-mendasi) teks
eksposisi secara lisan
dan / tulis.
4.3.1. memverifikasi kesimpulan data dan informasi tentang isi
teks eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan
ulang; dan kebahasaan
4.3.2. Mempresentasikan hasil verifikasi data tentang isi teks
eksposisi: pernyataan tesis; argumen; pernyataan ulang;
dan kebahasaan
4.3.3. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi teks
eksposisi yang telah disusun
4.3.4. Mengomentari tentang kekurangan dan kelebihan dilihat
dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis).
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks
eksposisi yang didengar dan atau dibaca
2. Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan reko-mendasi) teks
eksposisi secara lisan dan / tulis.
D. Materi pembelajaran
Isi teks eksposisi:
pernyataan tesis;
argumen;
pernyataan ulang; dan
kebahasaan.
Komentar terhadap:
Kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis).
Fakta : teks eksposisi
Konsep : pernyataan tesis; argumen; pernyataan ulang
Prinsip : kebahasaan
Prosedur : Isi teks eksposisi dan komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat
dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/ projek
F. Media/alat, Bahan
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
lembar penilaian
Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.
Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Audio: kaset dan CD.
Audio-cetak: kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan teks.
Proyeksi visual diam: OUT dan film bingkai.
Proyeksi audio visual: film dan bingkai (slide) bersuara.
Audio visual gerak: VCD, DVD, dan W.
Visual gerak: film bisu.
Objek fisik: Benda nyata, model, dan spesimen.
Komputer.
G. Sumber Belajar
Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia, Kelas X,
Kemendikbud, tahun 2016
Pengalaman peserta didik dan guru
e-dukasi.net
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/12/teks-eksposisi-adalah-pengertian-ciri-
jenis-contoh-struktur.html
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-contoh-teks-eksposisi.html
http://pritowindiarto.blogspot.co.id/2016/02/teks-eksposisi-pengertian-struktur-
ciri.html
http://pelajaranbahasaindonesia.com/2015/08/18/teks-eksposisi/
http://fujianto21-chikafe.blogspot.com/2015/01/contoh-teks-eksposisi-beserta-
strukturnya.html
http://intanridars.blogspot.co.id/2015/03/rangkuman-bahasa-indonesia-tentang-
teks.html
http://www.learniseasy.com/2015/10/paragraf-eksposisi-contoh.html
http://informasiana.com/contoh-teks-eksposisi-lengkap-dengan-strukturnya/
http://ceritalucuabiz.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-teks-eksposisi-dan-
contoh.html
http://yehezkieldwiputra.blogspot.co.id/2014/06/teks-eksposisi.html
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
15
menit
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya, yaitu :
Isi pokok teks laporan hasil observasi
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materiIsi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen,
pernyataan ulang, dan kebahasaan
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang, dan
kebahasaan dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar
tersebut?”
Mengamati
lembar kerja materi Isi teks eksposisi:pernyataan
tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
pemberian contoh-contoh materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan
ulang, dan kebahasaan untuk dapat dikembangkan
150
menit
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
membaca materi Isi teks eksposisi:pernyataan tesis,
argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan
Mendengar
pemberian materi Isi teks eksposisi:pernyataan tesis,
argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan oleh guru
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan, untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah
dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan
dalam membaca dan menulis (Literasi)
Problem
statemen
(pertanyaan/
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
identifikasi
masalah)
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Apa yang dimaksud dengan Isi teks eksposisi?
Terdiri dari apakah pernyataan tesis tersebut?
Seperti apakah argument tersebut?
Apa fungsi kebahasaan?
Bagaimanakah materi Isi teks eksposisi:pernyataan
tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir
masa depan peserta didik?
Data
collection
(pengumpulan
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
data) Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dengan seksama materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya
Membaca sumber lain selain buku teks,
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Isi teks eksposisi:pernyataan tesis,
argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan yang
sedang dipelajari
Aktivitas
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen,
pernyataan ulang, dan kebahasaan yang sedang
dipelajari
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Isi
teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan
ulang, dan kebahasaan yang tekah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen,
pernyataan ulang, dan kebahasaan
Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Isi teks eksposisi:pernyataan
tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
sesuai dengan pemahamannya
Saling tukar informasi tentang materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang sudah dikumpulkan / terangkum
dalam kegiatan sebelumnya.
Mengolah informasi dari materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen,
pernyataan ulang, dan kebahasaan
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan, antara lain dengan : Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-
soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio
(menarik
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
kesimpulan) Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang mteri : Isi teks eksposisi:pernyataan
tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Isi teks eksposisi:pernyataan
tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi tentang materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang Isi teks eksposisi:pernyataan tesis,
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
Menjawab pertanyaan tentang Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Isi teks eksposisi:pernyataan
tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan
ulang, dan kebahasaan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup 15
Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran Isi teks eksposisi:pernyataan tesis,
argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio
/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi
pelajaran Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang,
dan kebahasaan
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Isi teks
eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang, dan kebahasaan
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
menit
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya, yaitu :
Isi teks eksposisi:pernyataan tesis, argumen, pernyataan ulang, dan
kebahasaan
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materikomentar terhadap kekurangan dan kelebihan
dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung
15
menit
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
tesis)
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi
150
menit
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat
dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis)
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar
tersebut?”
Mengamati
lembar kerja materi komentar terhadap kekurangan
dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
pemberian contoh-contoh materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
membaca materi komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis) dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan lingkungan
Mendengar
pemberian materi komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
argumenuntuk mendukung tesis) oleh guru
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi komentar
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung
tesis) , untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah
dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan
dalam membaca dan menulis (Literasi)
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi komentar
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Apa yang dimaksud dengan komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
?
Terdiri dari apakah komentar terhadap kekurangan
dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
tersebut?
Seperti apakah komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
tersebut?
Bagaimana komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) itu
dilakukan?
Apa fungsi komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) ?
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Bagaimanakah materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir
masa depan peserta didik?
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dengan seksama materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya
Membaca sumber lain selain buku teks,
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis) yang sedang
dipelajari
Aktivitas
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi komentar terhadap kekurangan dan kelebihan
dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis) yang sedang
dipelajari
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat
dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) yang tekah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat
dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis)
Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi komentar
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
sesuai dengan pemahamannya
Saling tukar informasi tentang materi komentar
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
Mengolah informasi dari materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi komentar terhadap kekurangan dan kelebihan
dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis)
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) ,
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi komentar
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
mendukung tesis) berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang mteri : komentar terhadap kekurangan
dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi tentang materi komentar
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
tertulis tentang komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis)
Menjawab pertanyaan tentang komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan
tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi komentar terhadap kekurangan
dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan
kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) yang akan
selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi komentar
terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran komentar terhadap kekurangan dan
kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk
mendukung tesis) yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis) yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis) .
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio
/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi
pelajaran komentar terhadap kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi
15
menit
Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
(kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis)
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran komentar terhadap
kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan
argumenuntuk mendukung tesis) kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
N
oNama Siswa
Aspek Perilaku yang
DinilaiJumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
NilaiBS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
No Pernyataan Ya TidakJumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut
serta mengusulkan
ide/gagasan.
50
250 62,50 C2
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
50
3
Saya ikut serta dalam
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya TidakJumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1Mau menerima pendapat
teman.100
450 90,00 SB
2Memberikan solusi terhadap
permasalahan.100
3
Memaksakan pendapat
sendiri kepada anggota
kelompok.
100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Aspek yang Dinilai Skala Jumla Skor Kode
o25 50 75
10
0
h Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian: ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator
yang
Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai
Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut
:
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar
Bulukumba , 9 Agustus 2018
Mengetahui
Mahasiswa Guru Pamong
Syaidil Syafri Satriani, S.Pd
10533798815
Kepala SMK NEGERI 9 BULUKUMBA
A Muh. Yusuf, S.Pd.,M.Pd
Catatan Kepala Sekolah
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
...............................................................................
RIWAYAT HIDUP
Syaidil Syafri dilahirkan di Kalumpang, Pada tanggal 06 Januari 1998.
Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara anak dari pasangan
ayah yang bernama Safri dan Ibu yang bernama Sawati.
Penulis mengawali pendidikan informal padat ahun 2002 di TK Sapobatu Kabupaten
Bulukumba. Kemudian pendidikan formal pada tahun 2003 di SD Negeri 196 Tritiro dan
tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 2
Bontobahari dan tamat tahun 2012. Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan
pendidikan ke SMAN 4 Bulukumbai dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun 2015 penulis
melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyyah Makassar pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia program S-1 dan selesai
tahun 2019.
Berkat rahmat tuhan yang maha kuasa dan iringan doa dari orang tua dan saudara, ,serta
rekan-rekan seperjuangan di bangku kuliah, terutama mahasiswa serta dosen jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, perjuangan panjang peenulis dalam mengikuti
perguruan tinggi dapat berhasil dengan tersusunnya skripsi yang berjudul “Peningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Eskposisi Dengan Menggunakan Media Wall Chart (Bagan
Dinding) Siswa Kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Semoga hasil karya Skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.