PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

download PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

of 39

Transcript of PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    1/39

    PENINGKATAN EFISIENSI BOILER  DENGAN

    MENGGUNAKAN ECONOMIZER

    MAKALAH

    Oleh :

    IMAM BAHRUDIN, ST

    TRAINING CADET ANGKATAN XIV

    PT REA KALTIM PLANTATIONS

    2014

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    2/39

    ii 

    HALAMAN PENGESAHAN

    Makalah berjudul “Peningkatan Efisiensi  Boiler   dengan Menggunakan

     Economizer ” telah diperiksa dan disahkan pada: 

    Hari, Tanggal : Desember 2014

    Tempat : Training School PT Rea Kaltim Plantations

    Manager of Human

    Resource,

    PT Rea Kaltim Plantations

    Waryanti 

    Pembina

    Training School,

    Hendardji Andra W 

    Head of Human Resource,

    PT Rea Kaltim Plantations

    Zulaedy E. Ginting 

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    3/39

    iii 

    DAFTAR ISI

    halaman

    HALAMAN SAMPUL..........................................................................

    HALAMAN PENGESAHAN...............................................................

    DAFTAR ISI..........................................................................................

    PRAKATA.............................................................................................

    BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................

    1.1 Latar Belakang................................................................................. 

    1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 

    1.3 

    Tujuan dan Manfaat........................................................................ 

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................

    2.1 Ketel Uap...........................................................................................

    2.2 Bagian-Bagian Boiler.......................................................................

    2.3 Esensi Ketel Uap yang Baik .............................................................

    2.4 Pemilihan Ketel Uap.........................................................................

    2.5 Klasifikasi Ketel Uap........................................................................

    2.6 Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Air.....................................

    BAB 3. PEMBAHASAN........................................................................

    3.1 Perpindahan Panas pada Boiler......................................................

    3.1.1 Perpindahan panas secara pancaran (radiation).............................. 

    3.1.2 Perpindahan panas secara aliran (convection).................................

    3.1.3 Perpindahan panas secara rambatan (conduction)...........................

    3.2 Proses Pemanasan Air......................................................................

    3.3 

    Keterpasangan Peralatan pada Economizer................................. 

    3.4 Economizer sebagai Instrument Pembantu dalam Feed Water

    Treatment  pada Boiler..................................................................... 

    3.5 Mekanisme Economizer...................................................................

    3.6 Analisa Performansi dari Boiler......................................................

    3.6.1 Efisiensi boiler................................................................................

    3.6.2 Perhitungan efisiensi boiler.............................................................

    3.6.3 Rasio penguapan.............................................................................

    i

    ii

    iii

    v

    1

    1

    2

    3

    4

    4

    5

    7

    7

    7

    10

    11

    11

    11

    11

    11

    12

    16

    17

    20

    23

    23

    26

    29

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    4/39

    iv 

    BAB 4. PENUTUP.................................................................................

    4.1 Kesimpulan.......................................................................................

    4.2 Saran.................................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

    33

    33

    33

    34

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    5/39

    PRAKATA

    Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

    karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam

    yang selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena

     beliau lah panutan seluruh umat di dunia maupun akhirat.

    Makalah ini berjudul “Peningkatan Efisiensi Boiler dengan Menggunakan

    Economizer ”. Penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu

    syarat dalam menyelesaikan pendidikan Training Cadet PT Rea Kaltim Plantations.

    Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1. 

    Ibunda dan Ayahanda tercinta yang selalu tiada henti dan tiada lelah mendidik

    dan menasehatiku, kakak-kakakku dan adik-adikku, serta saudara-saudaraku

    semua yang telah memberikan doa dan motivasi.

    2. 

    Bapak Zulaedy E. Ginting selaku Head of HR dan Ibu Waryanti selaku Manager

    of HR yang telah memberikan kesempatan menempuh pendidikan Training Cadet

    PT Rea Kaltim Plantations.

    3.  Bapak Hendardji Andra W. selaku pembina Training School yang selalu

    memberikan ide, saran, dan motivasi selama proses penyusunan makalah ini.

    4.  Seluruh Head, Manager, beserta staf PT Rea Kaltim Group yang telah

    memberikan ilmu dan pengetahuan selama pendidikan Training Cadet.

    5. 

    Seluruh staf dan karyawan Training School PT Rea Kaltim Plantations.

    6.  Seluruh teman-teman Training Cadet angkatan XIV telah memberikan banyak

    dukungan, Wiangga, Arifyanto, Heri, Anwar, Suroto, Agro, Eko, Pak Fatur, Pak

    Arnol, Pak Nobert, Marga, dan teman-teman lain yang telah banyak membantu

    selama pendidikan.Penulis menyadari sebagai manusia yang tak lepas dari kekhilafan dan

    kekurangan, oleh karena itu diharapkan adanya kritik, saran, dan ide yang bersifat

    konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

    memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan penulis-penulis berikutnya.

    Central, Desember 2014 Penulis

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    6/39

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Minyak sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit ( Elaeis guineensis),

    suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun kini tumbuh sebagai

    hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Tengah.

    Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak diperdagangkan secara

    internasional pada tahun 2007. Minyak yang relatif murah ini digunakan untuk

     berbagai tujuan. Permintaan dunia akan minyak sawit telah melonjak dalam dua

    dasawarsa terakhir, pertama karena penggunaannya dalam bahan makanan, sabun,

    dan produk-produk konsumen lainnya, dan belakangan ini sebagai bahan baku

    mentah bahan bakar nabati. Naiknya tingkat kemakmuran di India dan Cina, kedua

    negara importir terbesar di dunia, akan menambah permintaan akan minyak sawit

    dan minyak sayur yang dapat dimakan lainnya untuk berbagai kegunaan. Buah

    sawit adalah sumber bahan baku CPO (Crude Palm Oil) dan PKO ( Palm Kernel

    Oil ). CPO dihasilkan dari daging buah sawit, sedangkan PKO dihasilkan dari inti

     buahnya (Fricke, 2009).

    Dalam pabrik kelapa sawit, ketel uap (boiler ) merupakan jantung dari

    sebuah pabrik kelapa sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga

    dan sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit. Ketel uap

    merupakan suatu alat konversi energi yang merubah air menjadi uap yang bersuhu

    sekitar 2500-3000oF dengan cara pemanasan dan panas yang dibutuhkan air untuk

     penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ketel uap. Airadalah media yang berguna dan murah. Jika air dididihkan sampai menjadi steam,

    volume  steam  akan meningkat sekitar 1600 kali dari volume air. Steam  pada

    tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses

    untuk membangkitkan energi. Steam menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk

    mesiu yang mudah meledak.  Boiler tersusun dari beberapa komponen seperti

    cerobong, superheater ,  steam drum, economizer , dan komponen penting lainnya.

    Salah satu komponen terpenting pada sistem boiler adalah economizer yang

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    7/39

     berperan membantu memanaskan  feedwater yang akan digunakan dalam boiler

    (UNEP, 2004).

    Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan

     bakar. Sistem air umpan  menyediakan air untuk boiler   secara otomatis sesuai

    dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan

     perbaikan. Sistem steam  mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam

     boiler. Steam dialirkan melalui sistem   pemipaan ke titik pengguna. Pada

    keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan

    alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar  adalah semua  peralatan yang digunakan

    untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang  dibutuhkan.

    Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan  

     bakar yang digunakan pada sistem.  Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah

    menjadi steam disebut air umpan ( feed water ). Dua sumber air umpan adalah: (1)

    Kondensat  atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2) Air

    makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler  

    dan plant proses (UNEP, 2004).

    Berdasarkan gagasan pokok di atas, Parameter kinerja boiler, seperti

    efisiensi dan rasio penguapan, berkurang terhadap waktu disebabkan buruknya

     pembakaran, kotornya permukaan penukar panas dan buruknya operasi dan

     pemeliharaan. Bahkan untuk boiler yang baru sekalipun, alasan seperti buruknya

    kualitas bahan bakar dan kualitas air dapat mengakibatkan buruknya kinerja boiler.

    Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas mengenai potensi meningkatkan

    efisiensi boiler yang lebih tinggi dengan menggunakan economizer   untuk

     pemanasan awal air umpan ( feed water ) menggunakan limbah panas dari gas buang

    ( flue gas).

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka

    rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:

    1. 

    Bagaimana proses terbentuknya uap?

    2.  Bagaimana prinsip kerja economizer sebagai komponen ekonomis dalam

    konsumsi energi?

    3. 

    Bagaimana analisa efisiensi boiler dengan menggunakan economizer?

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    8/39

    1.3 Tujuan dan manfaat

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

    1. 

    Mengetahui prinsip kerja boiler pipa air (water tube boiler ) dan komponen

     pendukungnya.

    2.  Mengetahui kehilangan panas (heat loss) pada boiler dan cara

     pencegahannya.

    3.  Mengetahui prinsip kerja economizer sebagai usaha meningkatkan efisiensi

     boiler.

    4. 

    Mengetahui cara analisa efisiensi boiler dengan sistem perhitungan

    langsung dan tidak langsung.

    Manfaat dari makalah ini adalah:

    1.  Memberikan informasi dan data potensi peluang meningkatkan efisiensi

     boiler dengan menggunakan economizer.

    2. 

    Adanya analisa performansi boiler dapat memberikan gambaran mengenai

     perbaikan pada sistem boiler sehingga kebutuhan dan kualitas uap dapat

    dijaga dengan baik.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    9/39

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Ketel Uap

    Dalam Undang-undang  (stoom ordonnantie) verordening stoom

    ordonnantie 1930 yang dimaksud dengan pesawat uap ialah ketel uap dan alat-alat

    lainnya yang dengan peraturan Pemerintah ditetapkan demikian, langsung   atau

    tidak langsung berhubungan (atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan  

    diperuntukan bekerja dengan tekanan yang lebih besar (tinggi) daripada tekanan 

    udara.

    Gambar 2.1 Bagian-bagian Boiler  

    Sebuah ketel uap biasanya merupakan bejana tertutup yang terbuat dari baja

    Fungsinya adalah memindahkan panas yang dihasilkan pembakaran bahan bakar ke

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    10/39

    air yang pada akhirnya akan menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan bisa

    dimanfaatkan untuk:

    1. 

    Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin.

    2. 

    Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti pabrik kelapa

    sawit, pabrik gula, industri revinery dsb.

    3.  Menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas

     bertekanan rendah.

    2.2 Bagian-bagian boiler

    Secara umum bagian utama dari boiler terdiri dari :

     

    Main equipment

    1.  Ruang Bakar ( Furnace)

    Yaitu tempat terjadinya pembakaran ampas dan minyak atau bahan bakar

    yang lain. Suhu di dalam ruang bakar berkisar 600oC tergantung dari zat kering

     bahan bakar. Untuk mendapatkan suhu ruang bakar yang tinggi perlu pengaturan

    dari udara hembus dan umpan bahan bakar. Untuk pembuangan abu masing-masing

    ketel menggunakan dumping grade, dan langsung di gorek agar tidak mengganggu

     proses pembakaran.

    2.  Baggase Feeder

    Digunakan sebagai pengumpan ampas agar masuknya ampas ke dalam

    ruang bakar secara kontinu dan merata. pemasukan ampas menggunakan rotary

    valve dengan mengatur bukaan pintu ampas. 

    3.  Main steam drum

    Sebagai tempat masuk air dan sirkulasi air panas karena pembakaran

    sehingga terbentuk uap. 4.  Super heater  

    Digunakan untuk mengubah uap kenyang menjadi uap kering dengan

    temperatur 325oC karena uap yang mengandung air akan berbahaya bagi turbin.

    Cara kerjanya yaitu uap yang keluar dari upper drum ketel dimasukkan ke dalam

     pipa-pipa yang kemudian masuk ke dalam ruang bakar dan uap berubah menjadi

    uap kering.

    5.  Penangkap debu ( Dust collector )

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    11/39

    Fungsinya sebagai penangkap debu sebelum gas asap keluar dari cerobong

    agar tidak terjadi polusi udara di lingkungan. Ketel pipa air menggunakan

     penangkap debu yaitu dengan cara dispray dengan air. Gas sisa pembakaran ditarik

    IDF, sehingga terjadi pusaran di spray dengan air disekelilingnya. Butiran-butiran

    abu yang halus akan jatuh ke talang bersama air lalu ke penampung abu.

    6.  Economizer

    Ekonomiser adalah piranti yang digunakan untuk memanaskan air umpan

    dengan memanfaatkan panas dari gas asap sebelum masuk ke cerobong.

    7. 

    Oil burner

    Sebagai pembakaran tambahan dalam ketel dengan residu.

     Auxiliary equipment

    1.  Force draft fan (FDF)

    Berfungsi sebagai penghembus campuran uap bahan bakar dan gas-gas dan

    udara di dalam ruang bakar.

    2.  Induce draft fan (IDF)

    Berfungsi untuk membuang atau menghisap gas-gas berikut campuran uap

     bahan bakar dan udara yang terdapat di dalam ruang bakar.

    3.  Valves, control, dan instrument

    Sebagai instrument pengaman serta control terhadap tekanan, temperatur,

    water level dsb.

     Balance of boiler

    1.  Deaerator

    Pemisah gas-gas terlarut dalam air (O2) dan memanaskan air umpan boilersebelum dibakar di dalam boiler.

    2. 

    Feed water heater

    Sistem pemanasan awal pada air pengisi ketel

    3.  Blowdown system

    Blowdown kontinyu yang tidak terkendali sangatlah sia-sia. Pengendalian

     blowdown otomatis dapat terpasang yang merupakan sensor dan merespon pada

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    12/39

    konduktivitas air boiler dan pH. Blowdown 10 % dalam boiler 15 Kg/cm²

    menghasilkan kehilangan efisiensi 3%.

    2.3 Esensi Ketel Uap yang Baik

    Berikut ini adalah esensi dari ketel uap yang baik.

    1.  Harus menghasilkan kuantitas maksimum uap dengan bahan bakar yang

    diberikan.

    2.  Harus ekonomis ketika dipasang, dan menghendaki sedikit perhatian ketika

     beroperasi.

    3.  Harus secara cepat bisa memenuhi beban yang berfluktuasi.

    4. 

    Harus bisa distarter dengan cepat.

    5.  Beratnya harus ringan.

    6.  Harus menempati ruang yang kecil.

    7. 

    Sambungan harus sesedikit mungkin dan bisa dinspeksi.

    8. 

    Lumpur atau endapan lainnya tidak boleh mengumpul pada pelat pemanas.

    9.  Tube tidak boleh mengakumulasi jelaga atau kotoran air, dan harus mempunyai

    toleransi ketebalan untuk keausan dan korosi.

    10. 

    Rangkaian air dan gas asap harus didesain supaya bisa memberikan kecepatan

    fluida maksimum tanpa mengakibatkan kerugian gesek yang besar.

    2.4 Pemilihan Ketel Uap

    Pemilihan jenis dan ukuran ketel uap tergantung pada faktor-faktor berikut:

    1.  Daya yang diperlukan dan tekanan kerja.

    2.  Posisi geografi dari power house (sumber tenaga).

    3. 

    Ketersediaan bahan bakar dan air.4.  Kemungkinan stasiun permanen.

    5. 

    Faktor beban yang mungkin.

    2.5 Klasifikasi Ketel Uap

    Ada banyak klasifikasi ketel uap, berikut ini diberikan beberapa klasifikasi

    ketel uap yang penting.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    13/39

    1. Berdasarkan isi tube/pipa.

    a. 

    Pipa api atau pipa asap

    Pada ketel pipa api, nyala api dan gas panas yang dihasilkan pembakaran, mengalir

    melalui pipa yang dikelilingi oleh air. Panas dikonduksikan melalui dinding pipa

    dari gas panas ke air di sekeliling pipa tersebut. Contoh ketel uap pipa air sederhana:

    ketel vertikal sederhana, ketel Cochran, ketel Lanchasire, ketel Cornish, kete Scotch

    marine, ketel lokomotif dan ketel Velcon.

    Gambar 2.2 Fire tube boiler

     b. 

    Pipa air

    Pada ketel pipa air, air dimasukkan ke dalam pipa dimana pipa dikelilingi oleh nyala

    api dan gas panas dari luar. Contoh ketel jenis ini : ketel Babcock dan Wilcox, ketel

    Stirling, ketel La-Mont, ketel Benson, ketel Yarrow dan ketel Loeffler.

    Gambar 2.3 Water tube boiler

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    14/39

    2. Berdasarkan posisi dapur pembakar.

    a. 

    Dibakar di dalam

    Pada ketel uap dibakar di dalam, dapur diletakkan di dalam kulit boiler. Sebagaian

     besar ketel pipa api mempunyai jenis ini.

     b.  Dibakar di luar

    Pada ketel uap dibakar di luar, dapur disusun dibawah susunan bata. Ketel pipa air

    selalu dibakar di luar.

    3. Berdasarkan sumbu shell/kulit.

    a. Vertikal

    Pada ketel uap vertikal, sumbu shell vertikal.

     b. Horizontal

    Sedangkan pada jenis horisontal, sumbu shellnya horisontal.

    4. Berdasarkan jumlah pipa.

    a. Pipa tunggal

    Pada ketel uap pipa tunggal, hanya ada satu buah pipa api atau pipa air. Ketel

    vertical sederhana dan ketel Cornish adalah jenis ketel pipa tunggal.

     b. Pipa banyak

    Pada ketel pipa banyak, ada dua atau lebih pipa api atau pipa air.

    5. Berdasarkan metode sirkulasi air dan uap.

    a. Sirkulasi alami

    Pada ketel dengan sirkulasi alami, sirkulasi air adalah dengan arus konveksi

    alami/natural, dimana dihasilkan karena pemanasan air. b. Sirkulasi paksa

    Pada ketel uap dengan sirkulasi paksa, ada sirkulasi paksa pada air dengan memakai

     penggerak pompa. Penggunaan sirkulasi paksa dilakukan pada ketel seperti ketel

    La-Mont, ketel Benson, ketel Loefler dan ketel Velcon.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    15/39

    10 

    6. Berdasarkan penggunaannya.

    a. Stasioner

    Ketel uap stasioner digunakan di pusat pembangkit tenaga, dan di industri proses.

    Ketel ini disebut stasioner karena ketel tidak berpindah dari satu ke tempat lainnya.

     b. Mobil (bergerak)

    Ketel uap mobil adalah ketel yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.

    Ketel jenis ini seperti ketel lokomotif dan ketel marine.

    7. Berdasarkan sumber panas.

    Sumber panas bisa berupa pembakaran bahan bakar padat, cair atau gas, gas sisa

     panas yang dihasilkan dari proses kimia, energi listrik atau energi nuklir.

    2.6 Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Air

    Keuntungan-keuntungan ketel pipa air:

    1. 

    Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi dari pada ketel pipa api.

    2.  Untuk daya yang sama, menempati ruang/tempat yang lebih kecil daripada ketel

     pipa api.

    3. 

    Laju aliran uap lebih tinggi.

    4.  Komponen-komponen yang berbeda bisa diurai sehingga mudah untuk

    dipindahkan.

    5. 

    Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir keatas pada arah

    tegak lurus.

    6.  Pecah pada pipa air tidak menimbulkan kerusakan ke seluruh ketel.

    Kerugian-kerugian ketel pipa air:1.  Air umpan mensaratkan mempunyai kemurnian tinggi untuk mencegah endapan

    kerak di dalam pipa. Jika terbentuk kerak di dalam pipa bisa menimbulkan panas

    yang berlebihan dan pecah.

    2.  Ketel pipa air memerlukan perhatian yang lebih hati-hati bagi penguapannya,

    karena itu akan menimbulkan biaya operasi yang lebih tinggi.

    3.  Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    16/39

    11 

    BAB 3. PEMBAHASAN

    3.1 Perpindahan Panas pada Boiler

    3.1.1 Perpindahan panas secara pancaran (radiation) 

    Perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas antara suatu

     benda ke benda yang lain dengan jalan melalui gelombang-gelombnag

    elektromagnetik tanpa tergantung kepada ada atau tidak adanya media diantara

     benda yang menerima pancaran panas tersebut. Molekul-molekul api yang

    merupakan hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan menyebabkan terjadinya

    gangguan keseimbangan elektromagnetis terhadap media yang disebut aether(materi bayangan tanpa bobot yang mengisi ruangan). Sebagian panas yang timbul

    dari hasil pembakaran tersebut diteruskan ke aether yang kemudian diteruskan

    kepada bidang yang akan dipanasi yaitu dinding atau pipa ketel.

    3.1.2 Perpindahan panas secara aliran (convection)

    Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang

    dilakukan oleh molekul-molekul suatu fluida (cair maupun gas). Molekul-molekul

    fluida tersebut dalam gerakannya melayang-layang kesana kemari membawa

    sejumlah panas masing-masing (q) joule. Pada saat molekul fluida tersebut

    menyentuh dinding atau pipa ketel maka panasnya dibagikan sebagian kepada

    dinding atau pipa ketel, sedangkan sebagian lagi dibawa molekul pergi.

    Gerakan-gerakan molekul yang melayang-layang tersebut disebabkan

    karena perbedaan temperatur di dalam fluida itu sendiri. Dalam gerakannya,

    molekul-molekul api tersebut tidak perlu melalui lintasan yang lurus untuk

    mencapai dinding bidang yang dipanasi.

    3.1.3 Perpindahan panas secara rambatan (conduction)

    Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas dari suatu

     bagian benda padat kebagian lain dari benda padat yang sama atau dari benda padat

    yang satu ke benda padat yang lain karena terjadinya persinggungan fisik (kontak

    fisik atau menempel) tanpa terjadinya perpindahan panas molekul-molekul dari

     benda padat itu sendiri. Di dalam dinding ketel, panas akan dirambatkan oleh

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    17/39

    12 

    molekul-molekul dinding ketel sebelah dalam yang berbatasan dengan api, menuju

    ke molekul-molekul dinding ketel sebelah luar yang berbatasan dengan air.

    Perambatan tersebut menempuh jarak terpendek (Djokosetyardjo, 1993)

    3.2 Proses Pemanasan Air

    Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air

    sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu

    kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media

    yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air

    dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali,

    menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat

     baik.

    Sistem boiler terdiri dari : sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan

     bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai

    dengan kebutuhan steam. Berbagai valve disediakan untuk keperluan perawatan

    dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam

     boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada

    keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan valve dan dipantau dengan

    alat pemantau tekanan.

    Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk

    menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan

    yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang

    digunakan pada sistem. Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam

    disebut air umpan.

    Dua sumber air umpan adalah: kondensat atau steam yang mengembun yang

    kembali dari proses dan air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus

    diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi

     boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan

    menggunakan limbah panas pada gas buang.

    Bahan baku yang digunakan untuk membuat steam adalah air bersih. Air

    dari RO yang telah diproses di alirkan menggunakan pompa ke deaerator tank

    hingga pada level yang sudah ditentukan. Pemanasan dalam deaerator adalah

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    18/39

    13 

    dengan menggunakan steam sisa yang berasal dari hasil pemutaran turbin. Dalam

    hal ini terdapat beberapa stage atau tahap sirkulasi steam untuk pemanasan awal

    deaerator.

    Tahap 1

    Steam sisa yang berasal dari steam yang memutar turbin langsung dikembalikan ke

    deaerator untuk memanaskan kembali air yang terdapat pada deaerator tank. Sisa

    steam ini langsung mengalir disebabkan perbedaan tekanan dan massa jenis air dan

    steam, karena perbedaan massa jenis itu lah steam cenderung menuju ke massa jenis

    yang lebih besar yaitu air. Sirkulasi pada stage ini terus menerus seperti itu.

    Tahap 2

    Sisa steam hasil pemutar turbin jatuh ke condenser (proses pendinginan). Pada

    tahap ini pedinginan steam sisa dibantu oleh air laut. Setelah melalui proses

     pendinginan ini, steam berubah menjadi air kembali kemudian di alirkan ke LPH

    (low pressure heater) untuk dipanaskan kembali. Setelah dari LPH air yang hampir

     panas tadi di alirkan lagi ke deaerator untuk pemanasan lanjut. Setelah dipanaskan

    di deaerator air panas tadi tidak langsung di alirkan ke economizer, tetapi air di

    alirkan terlebih dahulu ke HPH ( High Pressure Heater ) untuk dipanaskan lebih dan

    setelah itu barulah dialirkan ke economizer. Bantuan beberapa heater pada stage 2

    ini hanyalah suatu langkah pemeliharaan instrument dimana telah disetting

    sedemikian rupa untuk penjagaan. Selain itu juga bisa digunakan sebagai safety jika

    ada dari salah satu system dari stage-stage tadi mengalami kerusakan, selain itu

    tahap demi tahap ini memang tergantung dari jenis turbin yang digunakan.

    Dari komponen lain diluar sistem pemanasan air terdapat Chemical Tank

    yang berfungsi sebagai tempat dibuatnya suatu larutan kimia untuk pemeliharaan

     pipa-pipa dan instrument-instrument yang lain. Setelah larutan kimia dibuat lalu

    dialirkan ke deaerator dan ke beberapa instrument lain seperti drum boiler untuk

    dicampurkan dengan air dan kemudian kembali kedalam proses pemanasan air.

    Gambar dibawah ini adalah gambar diagram proses pemanasan air menjadi steam

    hingga memutar turbin dan menghasilkan energi listrtik.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    19/39

    14 

    Gambar 3.1 Diagram Block Proses

    Keterangan gambar : - Line Hitam proses pemanasan air menjadi steam

    - Line Biru proses stage 1

    - Line Merah proses stage 2

    Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya, beberapa

    molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang

    membuatnya sewaktu-waktu lepas dari cairan ke ruang diatas permukaan, sebelum

     jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut menyebabkan eksitasi lebih besardan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk meninggalkan cairan jadi

    meningkat.

    Dengan mempertimbangkan struktur molekul cairan dan uap, masuk akal

     bahwa densitas steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh satu

    dengan yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air

    menjadi terisi dengan molekul steam yang padat.

    Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari

    yang masuk kembali, maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah

    mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas.

    Jika tekananya tetap, penambahan lebih banyak panas tidak mengakibatkan

    kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air membentuk steam jenuh. Suhu

    air mendidih dengan steam jenuh dalam sistim ya ng sama adalah sama, akan tetapi

    energi panas per satuan massa nya lebih besar pada steam. Pada tekanan atmosfir

    suhu jenuhnya adalah 100°C. Tetapi, jika tekanannya bertambah, maka akan ada

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    20/39

    15 

     penambahan lebih banyak panas yang peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh

    karena itu, kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan entalpi air dan suhu

     jenuh. Hubungan antara suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh

    (Gambar 3.2).

    Gambar 3.2 Kurva Steam Jenuh

    Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan pada

    kurva ini, keduanya akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi diatas kurva

     jenuh dikenal dengan superheated steam/steam lewat jenuh:

      Suhu diatas suhu jenuh disebut derajat steam lewat jenuh.

      Air pada kondisi dibawah kurva disebut air sub- jenuh.

    Jika steam mengalir dari boiler pada kecepatan yang sama dengan yang

    dihasilkannya, penambahan panas lebih lanjut akan meningkatkan laju

     produksinya. Jika steam yang sama tertahan tidak meninggalkan boiler, dan jumlah

     panas yang masuk dijaga tetap, energi yang mengalir ke boiler akan lebih besar dari

     pada energi yang mengalir keluar. Energi berlebih ini akan menaikan tekanan, yang

     pada gilirannya akan menyebabkan suhu jenuh meningkat, karena suhu steam jenuh

     berhubungan dengan tekanannya.

    Dalam hal ini pembakaran air di dalam boiler adalah, air yang melalui

    economizer yang telah melalui pemanasan di dalamnya dialirkan ke drum boiler

    (penampungan steam) dan kemudian dibakar di dalam boiler untuk dipanaskan

    lebih lanjut hingga menjadi steam basah. Suhu di dalam boiler ini adalah sekitar

    400oC-459oC. Pembakaran menggunakan bahan bakar batu bara dan dibantu

    dengan udara untuk menjaga kestabilan pembakaran di dalam coumbution system.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    21/39

    16 

    Sistem pengendalian pembakaran menghubungkan antara pengendalian

    input panas ke boiler dengan rasio udara/bahan bakar yang masuk ruang

     pembakaran. Sistem pengendalian ini harus dapat menjamin jumlah udara yang

    tersedia mencukupi untuk pembakaran sejumlah bahan bakar secara efisien tanpa

    menimbulkan smoke dan dengan minimum discharge particulate dari cerobong.

    Setelah proses di dalam boiler ini, aliran steam lalu dilanjutkan ke Superheater

    untuk menjadi kan steam kering, suhu steam saat itu sekitar 520oC – 600oC dan siap

    untuk memutar turbin.

    3.3 Keterpasangan Peralatan Pada Economizer

    Konstruksi economizer adalah berdasarkan tipenya, ada tipe economizer

    yang tidak menyatu dengan boiler, dan ada juga economizer yang menyatu dengan

     boiler. Perbedaan kedua nya hanyalah pada peletakkan tempat pada penyusunan

    komponen dalam suatu pabrik. Pada economizer yang dihubungkan langsung

    dengan boiler, dan terpasang langsung saat dikeluarkan dari pabrikan nya. Dalam

    hal ini, spesifikasi alatnya bukan lah dari type economizer melainkan type dari

     boiler itu sendiri yaitu boiler recovery atau bisa juga disebut boiler economizer.

    Adapun bagian-bagian dari economizer adalah sebagai berikut:

    1. Soot blower

    Soot blower yang terlihat pada gambar berikut ini adalah suatu peralatan

    mekanis yang digunakan untuk pembersihan bagian ketel seperti pada economizer

    dari endapan-endapan abu (ash) yang lengket pada pipa-pipa economizer. Soot

     blower mengarahkan alat pembersih melalui mulut pipa (nozzle) pada abu yang

    lengket pada pipa-pipa economizer. Soot blower juga mencegah penyumbatan gasasap yang lewat.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    22/39

    17 

    Gambar 3.3 Sootblower

    2. Ash handling

    Dalam membantu dan menjaga agar economizer tetap dalam kondisi baik,

    maka economizer dilengkapi dengan alat pembantu seperti ash handling seperti

    gambar III.6 berikut, yang berfungsi untuk menangkap abu yang telah dibersihkan

    oleh soot blower.

    Gambar 3.4 Ash Handling System

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    23/39

    18 

    3.4 Economizer sebagai Instrument Pembantu dalam feed water treatment  

    pada Boiler

    Penggunaan deaerator dan economizer sebagai instrument pembantu dalam

     pemanasan air sebelum air dibakar di dalam boiler. Air yang didapat dari raw water

    yang telah ditreatment hingga sesuai dengan standar yang tentukan dialirkan ke

    deaerator dengan tujuan pemisahan gas-gas terlarut dalam air dan memisahkan

    mineral-mineral yang terdapat di dalam air guna menjaga seluruh pipa yang

    dilewati agar terhindar dari korosi. Selain itu juga, di dalam deaerator air tersebut

    tadi mengalami proses pemanasan awal yang dipanaskan oleh steam sisa yang

     berasal dari turbin. Fungsi dari deaerator telah dijelaskan pada bab sebelumnya

    yaitu sebagai pemisah gas-gas terlarut dalam air dan memanaskan air umpan boiler

    sebelum dibakar di dalam boiler ditunjukkan oleh Gambar 3.5 di bawah ini.

    Gambar 3.5 Mekanisme economizer

     Economizer adalah alat pemindah panas berbentuk tubular yang digunakan

    untuk memanaskan air umpan boiler sebelum masuk ke  steam drum. Istilah

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    24/39

    19 

    economizer diambil dari kegunaan alat tersebut, yaitu untuk menghemat (to

    economize) penggunaan bahan bakar dengan mengambil panas (recovery) gas

     buang sebelum dibuang ke atmosfir.

    Biro Efisiensi Energi (2004) menyatakan bahwa sebuah economizer dapat

    dipakai untuk memanfaatkan panas gas buang untuk pemanasan awal air umpan

    boiler . Setiap penurunan 220oC suhu gas buang melalui economizer atau pemanas

    awal terdapat 1% penghematan bahan bakar dalam boiler . Setiap kenaikan 60oC

    suhu air umpan melalui economizer atau kenaikan 200oC suhu udara pembakaran

    melalui pemanas awal udara, terdapat 1% penghematan bahan bakar dalam boiler .

    Kinerja economizer ditentukan oleh fluida yang mempunyai koefisien

     perpindahan panas yang rendah yaitu gas. Kecepatan perpindahan panas dapat

    ditingkatkan dengan cara meningkatkan koefisien perpindahan panas total dengan

    cara mengatur susunan tubing /properti  fin dan meningkatkan luas kontak

     perpindahan panas. Respon yang dihasilkan oleh economizer adalah efektifitas

     perpindahan panas dan biaya operasi.

    Efektifitas perpindahan panas adalah besarnya energi yang dapat terambil

    dari total jumlah energi yang dapat diserap. Semakin besar efisiensi perpindahan

     panas pada economizer , maka panas gas sisa yang terambil akan semakin banyak.

    Semakin besar efektivitas perpindahan panas yang terjadi, maka alat tersebut

    semakin efisien.

    Biaya operasi economizer ditentukan oleh tenaga  fan dan tenaga pompa.

     Fan digunakan untuk mengalirkan udara pembakaran ke boiler melalui economizer .

    Semakin banyak loop dan semakin rumit susunan tubing  pada economizer maka

    tenaga fan yang dibutuhkan semakin besar.

    Pompa digunakan untuk mengalirkan air umpan boiler ke  steam drummelalui economizer . Semakin panjang dan semakin banyak loop pada economizer ,

    maka tenaga pompa yang dibutuhkan semakin besar.

    Respon yang optimum diperoleh menggunakan perancangan faktor yang

    mempengaruhi kinerja economizer sebagai berikut:

    a.  Diameter luar tubing , yaitu besarnya diameter tube yang digunakan dalam

    menyusun economizer . Semakin besar diameter tube akan mengakibatkan

    efektifitas perpindahan panas semakin berkurang.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    25/39

    20 

     b.  Transversal spacing , yaitu menyatakan jarak antar tube sejajar ke arah lebar

    economizer. Semakin lebar jarak antar tube mengakibatkan proses induksi

     panas dalam economizer semakin berkurang, sehingga efektifitas perpindahan

     panas menurun.

    c.  Kerapatan  fin, yaitu banyaknya  fin tiap inci yang dapat disusun untuk

    menggabungkan beberapa tube dalam economizer . Semakin banyak  fin yang

    tersusun akan mengakibatkan perpindahan panas tidak efektif karena jarak

    antar tube yang semakin jauh.

    Gambar 3.6 Penampang Economizer

    Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan menggunakan ekonomiser:

    1. 

    Ada penghematan batubara 15 sampai 20%.

    2. 

    Meningkatkan kapasitas menghasilkan uap karena memperpendek waktu yangdiperlukan untuk merubah air ke uap.

    3.  Mencegah pembentukan kerak di dalam pipa air ketel, sebab kerak sekarang

    mengendap di pipa ekonomiser yang bisa dengan mudah dibersihkan.

    4.  Karena air umpan memasuki ketel panas, sehingga regangan karena ekspansi

    yang tidak sama bisa diminimasi.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    26/39

    21 

    3.5 Mekanisme Economizer

    Kinerja economizer sangat sensitif terhadap faktor noise temperatur

     feedwater . Hal ini dikarenakan bila temperatur  feedwater tidak baik maka akan

    mengakibatkan biaya operasi meningkat.

    Di dalam deaerator ini air akan diapanaskan hingga suhu 100 – 105oC yang

     pada awalnya air bersuhu 30 – 50oC. setelah melalui proses pemanasan awal

    kemudian air dialirkan ke economizer untuk diapanaskan kembali hingga level

    150 – 160oC dimana pemanasan di dalam economizer menggunakan gas buang dari

     pembakaran di dalam boiler atau chain grate sebelum gas itu dibuang melalui

    chimney atau cerobong. Setelah diapanaskan lanjut di dalam economizer, air

    dialirkan ke drum boiler sebelum air dibakar di dalam boiler guna penyimpanan.

    Kemudian air dibakar di dalam boiler hingga pada suhu 400 – 459oC, pada saat ini

    wujud air sudah berubah menjadi steam sepenuhnya. Tetapi pada level ini air belum

     bisa digunakan untuk memutar turbin, oleh sebab itu setelah pada level ini air yang

     berubah menjadi steam dialirkan ke superheater guna meningkatkan suhu steam itu

    sendiri hingga pada level 500 – 600oC. Steam pada level ini telah siap untuk memutar

    turbin dan memutar generator hingga menghasilkan listrik. Sisa steam yang

    memutar turbin tadi akan kembali dialirkan ke deaerator guna untuk pemanasan

    awal air di dalamnya, begitulah seterusnya siklus penggunaan deaerator dan

    economizer sebagai instrument pendukung dalam pemanasan air hingga menjadi

    steam. Kita ketahui fungsi deaerator adalah untuk membuang gas-gas yang

    terkandung dalam air umpan boiler, sesudah melalui proses pemurnian air (water

    treatment). Selain itu deaerator juga berfungsi sebagai pemanas awal air pengisian

     boiler sebelum dimasukkan kedalam boiler.

    Deaerator bekerja berdasarkan sifat dari oksigen yang kelarutannya pada airakan berkurang dengan adanya kenaikan suhu. Jika air dari water treatment

    langsung dibakar di dalam boiler, maka akan menyebabkan korosi hebat karena air

    tersebut masih mengandung gas-gas yang dapat menyebabkan korosi dan

    sebagainya. Begitu juga, apabila air tersebut dibakar langsung di dalam boiler maka

    tidak menutup kemungkinan akan menggunakan bahan bakar yang tidak sedikit,

    disebabkan karena air yang berasal dari water treatment hanyalah bersuhu 30 – 50oC

    dan dibakar di dalam boiler dengan target suhu air menjadi steam sebesar 400 oC

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    27/39

    22 

    keatas. Dari contoh kecil diatas terlihat jelas bahwa pemanasan awal air sangat

     berguna untuk penghematan bahan bakar.

    Begitu juga dengan economizer, walau hanya perangkat tambahan,

    kegunaan alat ini bisa meng-efisiensikan proses kerja boiler. Dimana kita ketahui

     pembakaran air di dalam economizer ini hanya memanfaatkan gas buang dari hasil

     pembakaran di dalam boiler dengan tidak menambah bahan bakar untuk

    memanaskan air di dalamnya. Memang tidak hanya deaerator dan economizer saja

    yang merupakan heater perndukung, melainkan banyak heater-heater yang lain

    yang bisa juga digunakan di dalam suatu sistem industri yang membuat air menjadi

    steam.

    Gambar 3.7 Grafik penggunaan economizer

    Grafik diatas menunjukkan keuntungan dan kerugian menggunakan

    economizer sebagai pemanasan awal. Jelas terlihat tanpa menggunakan economizer

    maka efisiensi kerja boiler menurun, dalam artian tanpa pemanasan yang dibantu

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    28/39

    23 

    oleh economizer, boiler harus bekerja lebih lama dalam pembuatan steam dan selain

    itu boiler akan memerlukan bahan bakar yang lebih banyak untuk mencapai panas

    suhu steam yang telah ditentukan. Selain itu juga, apabila boiler tetap dipaksakan

     bekerja lebih maka akan lebih cepat merusak pipa-pipa di dalam boiler itu sendiri.

    Apabila telah terjadi seperti ini maka suatu pabrik akan mengalami kerugian yang

    sangat besar dalam operasional boiler karena pemakaian bahan bakar yang terlalu

     banyak dan ketahanan suatu alat akan cepat menurun dan harus mengganti peralatan

    tersebut.

     Namun apabila suatu boiler menggunakan economizer dan beberapa heater

     pemanas pembantu lainnya di dalam proses pemanasan air sebelum dibakar, maka

    akan lebih meningkatkan efisiensi dari kerja boiler itu sendiri, karena suhu air

    sebelum dibakar di dalam boiler sudah cukup tinggi, berarti pemanasan air menjadi

    steam di dalam boiler tidak memakan waktu lama dan tidak menggunakan bahan

     bakar yang banyak untuk mencapai standar suhu yang telah ditentukan, maka biaya

    operasional dapat lebih di efisienkan dan secara tidak langsung dapat

    menguntungkan bagi pabrik.

    Selain itu maintenance atau perawatan dari peralatan atau pergantian

     peralatan dapat dilaksanakan lebih lama. Jelas terlihat bahwa dengan menggunakan

     boiler economizer dapat meningkatkan kapasitas boiler dan juga dapat

    mengefisiensikan pembakaran air menjadi steam di dalam boiler hingga

     penghematan bahan bakar yang cukup jauh perbedaannya jika boiler tanpa

    economizer.

    3.6 Analisa Performansi Boiler

    Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram

    alir energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi

    masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan

    dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah

    energi yang dikandung dalam aliran masing-masing.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    29/39

    24 

    Gambar 3.8 Neraca panas energi boiler (Buerau of energy efficiency)

     Neraca panas merupakan keseimbangan energi total yang masuk boiler

    terhadap yang meninggalkan boiler dalam bentuk yang berbeda. Gambar berikut

    memberikan gambaran berbagai kehilangan yang terjadi untuk pembangkitan

     steam.

    Kehilangan energi dapat dibagi kedalam kehilangan yang tidak atau dapat

    dihindarkan. Tujuan dari produksi bersih atau pengkajian energi harus mengurangi

    kehilangan yang dapat dihindari, dengan meningkatkan efisiensi energi.

    Gambar 3.9 Diagram kehilangan energi pada boiler (UNEP, 2004)

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    30/39

    25 

    Kehilangan berikut dapat dihindari atau dikurangi :

    1. 

    Kehilangan gas cerobong:

      Udara berlebih (diturunkan hingga ke nilai minimum yang tergantung dari

    teknologi burner, operasi (kontrol), dan pemeliharaan).

      Suhu gas cerobong (diturunkan dengan mengoptimalkan perawata

    (pembersihan), beban burner yang lebih baik dan teknologi boiler).

    2.  Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong dan abu.

    3.  Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan; teknologi burner yang lebih baik.

    4. 

    Kehilangan dari blowdown (pengolahan air umpan segar, daur ulang kondensat).

    5.  Kehilangan kondensat (manfaatkan sebanyak mungkin kondensat).

    6. 

    Kehilangan konveksi dan radiasi (dikurangi dengan isolasi boiler yang lebih

     baik).

    3.6.1 Efisiensi boiler

    Efisiensi termis boiler didefinisikan sebagai persen energi (panas) masuk

    yang digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan.

    Efisiensi ini dapat dievaluasi dengan menggunakan rumus:

    ()

    × 100% 

    () × ( ℎ − ℎ)

    × × 100% 

    Parameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler adalah:

     

    Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam

      Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam

      Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu lewat panas (oC), jika ada

      Suhu air umpan (oC)

      Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg

     bahan bakar

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    31/39

    26 

    Dimana:

    - h g  = Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam

    - h f  = Entalpi air umpan dalam kkal/kg air

    Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang

    diakibatkan oleh:

      Gas cerobong yang kering

      Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar

      Penguapan kadar air dalam bahan bakar

      Adanya kadar air dalam udara pembakaran

      Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/fly ash

     

    Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/bottom ash

      Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

    Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang

    disebabkan oleh pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak

    dapat dikendalikan oleh perancangan.

    Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler adalah:

     

    Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)

      Persentase oksigen atau CO2 dalam gas buang

      Suhu gas buang dalam oC (Tf)

      Suhu ambien dalam oC (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara

    kering

      GCV bahan bakar dalam kkal/kg

      Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat)

     

    GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)

    3.6.2 Perhitungan efisiensi boiler

    Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara teoritis

    ℎ  

    = ([(11,43 × ) + {34,5 × ( − /8)} + (4,32 × )]/100 )/ ℎ  

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    32/39

    27 

    Tahap 2: Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA)

    = × 100

    (21 − ) 

    Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/kg bahan bakar

      = {1 + /100} ×  

    Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas

     Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oleh gas buang yang kering 

    %ℎ = × × ( − ) × 100

    ℎ  

    Dimana:

    m = massa gas buang kering dalam kg/kg bahan bakar

    m = (massa hasil pembakaran kering / kg bahan bakar) + (massa N2 dalam bahan

     bakar pada basis 1 kg) + (massa N2  dalam massa udara pasokan yang

    sebenarnya).

    Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kkal/kg)

      Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2

    dalam bahan bakar  

    % ℎ ℎ  

    =9 × {584 + ( − )} × 100

    ℎ  

    Dimana:

    H2 = persen H2 dalam 1 kg bahan bakar

    Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)

     Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar

    % ℎ  

    ={584 + ( − )}×100

    ℎ  

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    33/39

    28 

    Dimana:

    M = persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar

    Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)

     Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara

    % ℎ =  × × ( − )

    ℎ × 100 

    Dimana:

    Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)

     Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam fly ash

    % = / ℎ × ℎ × 100

    ℎ  

     Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu

     bawah/ bottom ash

    % = / ℎ × ℎ × 100 ℎ

     

     Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

    Kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji sebab daya emisifitas

     permukaan yang beraneka ragam, kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler

    yang relatif kecil, dengan kapasitas 10 MW, kehilangan radiasi dan yang tidak

    terhitung dapat mencapai 1 hingga 2 persen nilai kalor kotor bahan bakar, sementara

     pada boiler 500 MW nilainya 0,2 hingga 1 persen. Kehilangan dapat diasumsikan

    secara tepat tergantung pada kondisi permukaan.

    Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler

    () = 100 − ( + + + + + + ) 

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    34/39

    29 

    Dimana :

    Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oleh gas buang yang kering

    ii 

    Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena

    adanya H2 dalam bahan bakar

    iii  Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar

    iv  Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara

    v  Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam fly

    ash

    vi 

    Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu

     bawah/ bottom ash

    vii 

    Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak

    terhitung

    3.6.3 Rasio penguapan

    =

     

    Rasio penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan per kilogram bahan bakaryang digunakan. Contohnya adalah:

      Boiler berbahan bakar batubara: 6 (yaitu 1 kg batubara dapat menghasilkan

    6 kg steam)

      Boiler berbahan bakar minyak: 13 (yaitu 1 kg batubara dapat menghasilkan

    13 kg steam)

    Walau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis boiler, nilai kalor

     bahan bakar dan efisiensi.

    Contoh:

    - Jenis boiler: Berbahan bakar minyak

    - Analisis ultimate minyak bakar

    C : 84 persen

    H2 : 12,0 persen

    S : 3,0 persen

    O2 : 1 persen

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    35/39

    30 

    - GCV Minyak bakar : 10200 kkal/kg

    - Persentase Oksigen : 7 persen

    - Persentase CO2 : 11 persen

    - Suhu gas buang (Tf) : 220 oC

    - Suhu ambien (Ta) : 27 oC

    - Kelembaban udara : 0,018 kg/kg udara kering

    Tahap 1: Mengitung kebutuhan udara teoritis

    = [(11,43 x C) + [{34,5 x (H2  –  O2/8)} + (4,32 x S)]/100 kg/kg minyak bakar

    = [(11,43 x 84) + [{34,5 x (12 –  1/8)} + (4,32 x 3)]/100 kg/kg minyak bakar

    = 13,82 kg udara/kg minyak bakar

    Tahap 2: Menghitung persen udara berlebih yang dipasok (EA)

    Udara berlebih yang dipasok (EA) = (O2 x 100)/(21-O2)

    = (7 x 100)/(21-7)

    = 50 %

    Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/kg bahanbakar (AAS)

    AAS/kg bahan bakar = [1 + EA/100] x Udara Teoritis (AAS)

    = [1 + 50/100] x 13,82

    = 1,5 x 13,82

    = 20,74 kg udara/kg minyak bakar

    Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas

    i  Persentase kehilangan panas karena gas kering cerobong

    %ℎ = × × ( − ) × 100 ℎ

     

    m = massa CO2 + massa SO2 + massa N2 + massa O2 

    =0,84 × 44

    12+

    0,03 × 64

    32+

    20,74 × 77

    100(0,07 × 32) 

    = 21,35 / ℎ 

    =21,35 × 0,23 × (220 − 27)

    10200× 100 

    = 9,29% 

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    36/39

    31 

    ii  Kehilangan panas karena penguapan kadar air karena adanya H2 dalam bahan

     bakar

    =9 × {584 + 0,45( − )}

    ℎ  

    =9 × 12{584 + (220 − 27)}

    10200 

    = 7,10% 

    dimana H2 = persen H2 dalam bahan bakar

    iii 

    Kehilangan panas karena kadar air dalam udara

    =

      × × 0,45 × ( − )

    ℎ  

    =20,74 × 0,018 × 0,45(220 − 27)

    10200 

    = 0,317% 

    iv  Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

    Untuk boiler kecil diperkirakan kehilangan mencapai 2 %

    Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler

    () = 100 − ( + + + ) 

    i  Kehilangan panas karena gas buang kering : 9,29 %

    ii  Kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2

    dalam bahan bakar : 7,10 %

    iii  Kehilangan panas karena kadar air dalam udara : 0,317 %

    iv 

    Kehilangan panas karena radiasi & kehilangan lain yang tidak terhitung: 2

    %

    () = 100 − ( + + + ) 

    = 100 − [9,29 + 7,10 + 0,317 + 2] 

    = 100 – 17,024

    = 83%

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    37/39

    32 

    Rasio penguapan = Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/panas

    yang ditambahkan ke steam

    = 10200 x 0,83 / (660-60)

    = 14,11

    Secara skala besar penghematan keterpasangan economizer dapat dari tabel di

     bawah ini:

    Tabel 3.1 Tabel penghematan economizer

    Penjelasan Sebelum Sesudah

    Pembakaran minyak yang simpan per jam - 11,418 kg

    Energi yang dikembalikan per jam - 1,975kw

    Temperatur pembakaran gas 250oC 157oC

    Temperatur hembusan udara 103oC 140oC

    Karbon dioksida yang dikurangi - 7,009 ton

    Untuk kapasitas boiler 45 ton/jam

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    38/39

    33 

    BAB 4. PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Performance boiler dapat ditingkatkan dengan menggunakan economizer

    dengan memanfaatkan limbah panas dari flue gas sisa pembakaran boiler sebanyak

    4%-10%. Limbah panas boiler yang bersuhu 200-250oC digunakan untuk

    memanasi feedwater boiler sampai mendekati suhu 100oC sehingga feedwater

     boiler ini akan lebih cepat diekstraksi menjadi uap. Setiap penurunan 220oC suhu

    gas buang melalui economizer atau pemanas awal terdapat 1% penghematan bahan

     bakar dalam boiler . Setiap kenaikan 60oC suhu air umpan melalui economizer atau

    kenaikan 200oC suhu udara pembakaran melalui pemanas awal udara, terdapat 1%

     penghematan bahan bakar dalam boiler .

    4.2 Saran

    Kinerja economizer sangat sensitif terhadap faktor noise temperatur

    feedwater. Hal ini dikarenakan bila temperatur feedwater tidak baik maka akan

    mengakibatkan biaya operasi meningkat.

  • 8/15/2019 PENINGKATAN_EFISIENSI_BOILER_DENGAN_MENGGUNAKAN_ECONOMIZER.pdf

    39/39

    DAFTAR PUSTAKA

    Akbar et al. 2009. Kinerja Economizer pada Boiler.Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009, pp. 72-81 ISSN 1411-2485. Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

    Kampus Keputih Sukolilo, Surabaya.

    Asmudi, 2009. Analisa Unjuk Kerja Boiler terhadap Penurunan Daya pada PLTU

     PT. Indonesia Power UBP Perak. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas

    Teknologi Kelautan, ITS Surabaya.

    Buerau of Energy Efficiency,  Energy Performance Assessment of Boilers. 

    Biro Effisiensi Energi, 2004. Pemanfaatan Kembali Limbah Panas. Retrieved fromhttp://www.energyefficiecyasia.org, on 30th March 2008.

    Djokosetyardjo. M.J, 2003. Ketel Uap. Pradnya Paramita, Jakarta.

    Fricke, thomas. 2009. Buku panduan pabrik kelapa sawit skala kecil untuk produksi

    bahan baku bahan bakar nabati (BBN). USAID-Indonesia.

    Grundfos. 2009. Engineering Manual Industrial Boiler . Management A/S.

    http://belajarsawit.blogspot.com/2012/12/ketel-uap-boiler-di-pabrik-kelapa-

    sawit.html [diakses tanggal 7 desember 2014 8:35]

    http://mypalmoilindustry.blogspot.com/2012/04/turbine-uap-di-pabrik-kelapa-

    sawit.html [diakses tanggal 7 desember 2014 8:38]

    https://ivanemmoy.wordpress.com/2013/11/29/kelistrikan-pabrik-kelapa-sawit/

    [diakses tanggal 7 desember 2014 8:37]

    Romdiyah, S., 2007. Optimasi Multirespon Kinerja Economizer menggunakan

     Fungsi Desirability. Skripsi Jurusan Statistika FMIPA-ITS. Surabaya.

    Sihombing, helmon. 2009.  Mekanisme Proses Pemanasan Air di dalam Boiler

    dengan Mempergunakan Heater Tambahan untuk Efisiensi Pembakaran.

    Karya akhir. Teknologi Instrumentasi Pabrik, Fakultas Teknik, Universitas

    Sumatera Utara. Medan.and

    uan 

    Undang-Undang ( stoom ordonnantie) Verordening stoom ordonnantie 1930 atau

    dengan Kata dalam Bahasa Indonesia Undang-undang Uap Tahun 1930.

    UNEP, 2004.  Peralatan Energi Panas: Boiler dan Pemanas Fluida Termis,

    Retrieved from http://www.energyefficiecyasia.org, on 5th July 2008.

    PABRIK

    http://belajarsawit.blogspot.com/2012/12/ketel-uap-boiler-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://belajarsawit.blogspot.com/2012/12/ketel-uap-boiler-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://mypalmoilindustry.blogspot.com/2012/04/turbine-uap-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://mypalmoilindustry.blogspot.com/2012/04/turbine-uap-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttps://ivanemmoy.wordpress.com/2013/11/29/kelistrikan-pabrik-kelapa-sawit/https://ivanemmoy.wordpress.com/2013/11/29/kelistrikan-pabrik-kelapa-sawit/http://mypalmoilindustry.blogspot.com/2012/04/turbine-uap-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://mypalmoilindustry.blogspot.com/2012/04/turbine-uap-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://belajarsawit.blogspot.com/2012/12/ketel-uap-boiler-di-pabrik-kelapa-sawit.htmlhttp://belajarsawit.blogspot.com/2012/12/ketel-uap-boiler-di-pabrik-kelapa-sawit.html