PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI MATERI KISAH...
Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI MATERI KISAH...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI
MATERI KISAH NABI MELALUI MEDIA AUDIO
VISUAL PADA SISWA KELAS III MI ASAS ISLAM
KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ERYEN BAYU ADITYA
NIM: 11509004
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDA’IYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Eryen Bayu Aditya
NIM : 11509004
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis dari orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 20 Mei 2015
Yang menyatakan,
Eryen Bayu Aditya
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Kejatuhan bukanlah permulaan dari kesedihan tetapi sebaliknya permulaan bagi
kebangkitan. Jangan pernah sekali-kali biarkan kesediahan dan duka mengawal
diri ini meski jatuh berkali-kali tetaplah berusaha untuk bangkit kembali karena
hidup ini adalah sebuah perjuangan.”
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada:
Ayah dan ibu yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada ku baik secara material maupun non material serta doanya
dalam ku menuntut ilmu,
Anak dan istriku yang selalu memberikan semangat,
Saudara, sahabat dan teman-teman PGMI 2009 yang memberikan
semangat serta membantu dalam menyelesaikan karya ini,
Dosen-dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama aku menuntut
ilmu di sini,
Dan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
sehingga karya ini dapat selesai.
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang bisa diucapakan selain puji syukur kehadiran Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya, sehingga penulis
berhasil menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa sholawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Karya ilmiah ini merupakan salah satu hasil kerja keras penulis, dan
mempunyai arti, makna dan kembanggaan tersendiri bagi penulis yang telah
mampu menyelesaikannya. Hal ini tidak terlepas dari bantuan orang-orang yang
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis serta pihak-pihak lain yang
telah membantu dalam penulisan karya ilmiah ini.
Dengan sepenuh hati penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, S. Pd., M. Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Peni Susapti, S. Si., M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.
4. Rasimin, S. PdI, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran, untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam
pembuatan skripsi.
5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga, khususnya pada program studi
PGMI.
6. Segenap keluarga besar MI Asas Islam Kalibening Salatiga yang memberikan
ijin dan membantu penulis selama mengadakan penelitian.
vii
7. Ayah, Ibu, saudara serta anak dan istri tercinta yang selalu memberikan
semangat dan do’a demi keberhasilan penulis.
8. Sahabat seperjuangan PGMI yang selalu memberikan masukan.
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung, yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari Allah
SWT Serta memperoleh kesuksesan dunia dan akherat. Penulis sadari, penulisan
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik membangun dari pembaca. Mudah-mudahan skripsi ini
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 20 Mei 2015
Penulis
Eryen Bayu Aditya
viii
ABSTRAK
Aditya, Eryen Bayu 2014 Peningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan
Islam Materi Kisah Nabi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas
III MI Asas Islam Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
Sekripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtida’iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
Rasimin, S. PdI, M. Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar SKI dan Media Audio Visual
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Dalam
komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, sehingga komunikasi
tersebut kurang efektif dan efisien. Dalam proses belajar mengajar mengakibatkan
komunikasi yang seharusnya dua arah berubah menjadi satu arah, menyebabkan
siswa kurang berminat dan memperhatikan dalam belajar. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah melalui media audio visual dapat
meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi pada
siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
sejarah kebudayaan islam materi kisah nabi melalui melalui media audio visual
pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran
2013/2014. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK)
yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa
meningkat. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga putaran (siklus). Setiap siklus
dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, tes dan
dokumentasi.
Temuan penelitian ini menunjukan bahwa melalui media audio visual
dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi
pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran
2013/2014. Data ini dibuktikan bahwa pada pra siklus nilai yang tuntas 13 siswa
(52%), kemudian pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa (79,14%) , pada
siklus II meningkat menjadi 24 siswa (96%) dan pada siklus III meningkat
menjadi 25 siswa (100%)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
F. Definisi Operasional ..................................................................... 7
G. Metode Penelitian ......................................................................... 8
H. Sistematika Penalitian .................................................................. 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 17
A. Prestasi Belajar ........................................................................... 17
1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 17
2. Indikator Prestasi Belajar .................................................... 18
x
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 19
4. Upaya-upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar ........ 22
5. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi ..................................... 23
B. Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW ................................. 24
1. Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW ...................... 24
2. Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW .................... 25
3. Peristiwa Pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad
SAW. .................................................................................. 26
4. Keadaan Penduduk Mekah Menjelang Kelahiran Nabi
Muhammad SAW ............................................................... 29
5. Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW ....................... 30
6. Kelahiran Nabi Muhammad SAW ...................................... 31
C. Media Audio Visual .................................................................... 32
1. Pengertian media Audio Visual .......................................... 32
2. Manfaat Media Dalam Pembelajaran ................................. 33
3. Keuntungan dan Kelemahan Media Audio Visual (film
atau video) .......................................................................... 36
4. Langkah Penggunaan Film ................................................. 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 40
A. Deskripsi Pelaksanaan penelitian ............................................... 40
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ........................................ 40
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................... 44
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .......................................... 50
xi
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................ 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 59
A. Dekripsi Hasil Penelitian Per Siklus ........................................... 59
1. Pra Siklus ............................................................................ 59
2. Siklus I ................................................................................ 61
3. Siklus II ............................................................................... 63
4. Siklus III ............................................................................. 64
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 66
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 68
A. Kesimpulan ................................................................................ 68
B. Saran .......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Hasil Observasi pada Guru Siklus I ..........................................................47
3.2 Hasil Observasi pada Siswa Siklus I .........................................................48
3.3 Hasil Observasi pada Guru Siklus II .........................................................52
3.4 Hasil Observasi pada Siswa Siklus II .......................................................53
3.1 Hasil Observasi pada Siswa Siklus III ......................................................57
3.2 Hasil Observasi pada Guru Siklus III .......................................................58
4. Hasil Nilai Siswa Pra Siklus .......................................................................60
5. Hasil Nilai Siswa Siklus I ...........................................................................62
6. Hasil Nilai Siswa Siklus II ..........................................................................63
7. Hasil Nilai Siswa Siklus III .........................................................................65
8. Data Hasil Ketuntasan Pra Siklus-Siklus III ...............................................66
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional
dalam mengajar yaitu guru masih menggunakan cara-cara lama seperti
ceramah enggan menggunakan media pembantu dalam pembelajaran karena
tidak mau repot-repot mempersiapkan medianya dan apa lagi kalau medianya
memang harus merogoh uang, contohnya media tersebut harus dicopy dalam
jumlah yg cukup banyak agar setiap siswa mendapatkannya atau media
tersebut harus dibuat sendiri dan lain sebagainya. Pembelajaran yang seperti
itu tentunya membuat anak menjadi jenuh dan membosankan. Mereka tidak
memperhatikan dan cenderung bercerita dengan temannya, menjaili
temannya, tidur dan lain sebagainya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan
menjadi tidak bernilai apapun bagi siswa dan tidak bermanfaat karena hal
yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya diterima oleh siswa masuk telinga
kanan dan keluar lagi melalui telinga kiri. Inilah yang menyebabkan prestasi
siswa menurun drastis karena informasi tidak dapat tersampaikan sepenuhnya
dalam pembelajaran tersebut.
Menurut Asnawir dan Usman (2002: 13) pada hakikatnya proses
belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar di kelas
merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar
pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering
timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi
2
tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain di sebabkan oleh adanya
kecenderungan verbalisme, ketidak siapan siswa, kurang minat dan
kegairahan.
Disinilah guru memegang peran dalam mengontrol efektivitas dan
efisiensi komunikasi yang sedang berlangasung agar komunukasi tidak
mengalami hambatan karena menjurus ke arah verbalisme, sehingga
mengurangi kegairahan murid, disamping kurang kesiapan murid sendiri.
Kalau terjadi hal yang demikian, mengakibatkan komunikasi yang seharusnya
dua arah, berubah menjadi satu arah. Akibatnya, dalam proses belajar
mengajar menjadi tidak efektif dan efisien dalam membangkitkan daya
penalaran dikalangan murid-murid. Peranan murid ikut menentukan
keberhasilannya, kerena peningkatan daya penalaran akan perpengaruh
terhadap pembentukan kepribadian si murid.
Menurut Darwanto (2007: 99) Memang masalah belajar merupakan
suatu yang sangat kompleks dan keberhasilannya sangat individual, seperti
dinyatakan oleh Yusuf Hadi Miarso di dalam tulisannya tentang media
pendidikan sebagai berikut:
“Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Tiap orang mempunyai ciri
yang unik untuk belajar. Hal itu terutama disebabkan oleh efisiensi
mekanisme penerimaannya dan kemampuann tanggapannya. Seorang pelajar
yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah
rangsangan dari luar, yang ditanggapi dengan cara mengolah rangsangan dari
luar, yang ditanggapi indranya, baik indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa maupun peraba. Semakin baik tanggapan seseorang
tentang sesuatu objek, orang, peristiwa atau hubungan, semakin baik pula hal
tersebut dapat dimengerti dan diingat” (Miarso, 1984: 111).
3
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan
media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya dan fungsi media dalam kegiatan
tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain,
juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal
tertentu media juga berfungsi mengatur langkah-langkah kemajuan serta
untuk memberikan umpan balik.
Media sendiri menurut Oemar Hamalik dalam Asnawir dan Usman
(2002: 29) di bagi menjadi 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya gambar-gambar, poster, peta
dan lain sebagainya.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya radio,
rekama pada tape rekorder , transkripsi electris.
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar atau audio visual misalnya film,
televisi, benda-benda tiga dimensi yang bisanya dipertunjukkan, misalnya
model.
4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka dan
sebagainya.
Dengan adanya media dalam proses belajar mengajar ditekankan
dapat menata kembali arah dan tujuan pendidikan itu sendiri. Masalah proses
belajar mengajar, kalau dulu masih ditekankan pada bentuk kata-kata,
4
sehingga menjurus ke arah verbalisme, dengan diperlukannya alat bantu
pelajaran atau media maka untuk menjurus keverbalisme itu akan dapat
dihindari.
Contoh kasus tentang pembelajaran dengan ceramah ini sering terjadi
terutama pada pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan sejarah
contohnya kisah tentang nabi-nabi misalnya. Pada pelajaran tersebut jika
menggunakan media seperti buku cerita atau media audio visual seperti
pemutan film tentunya sangatlah menarik bagi siswa. Dari daya tarik tersebut
tentunya semangat belajar siswa akan bertambah dan tentunya siswa akan
memperhatikan. Sehingga informasi atau materi dapat tersampaikan
sepenuhnya ke siswa.
Dengan penggunaan alat audio visual ini, ditujukan dapat
meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses belajar, sehingga diharapkan
anak-anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekaannya.
Menurut Darwanto (2007: 101) menunjukkan bahwa proses belajar dan
mengajar dengan menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan
efisiensi pengajaran 20%-50%. Dengan menignkatnya efisiensi dalam
pengajaran maka materi atau informasi yang tersampaikan akan mengalami
peningkatan sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar menjadi lebih baik.
Apalagi kalau pembelajaran konvensional atau ceramah tersebut
diterapkan pada kelas rendah tentunya siswa atau anak didik akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan nalar mereka. Karena siswa kelas rendah
5
masih membutuhkan pembelajaran yang bersifat kongkrit atau nyata dan
menarik perhartian mereka.
Beranjak dari uraian diatas, penulis ingin meneliti secara langsung
apakah melalui media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Oleh karena itu penulis merumuskan judul “Peningkatkan Prestasi Belajar
Sejarah Kebudayaan Islam Materi Kisah Nabi Melalui Media Audio Visual
Pada Siswa Kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran
2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah melalui media audio visual dapat meningkatan
prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi siswa kelas III MI
Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
sejarah kebudayaan islam materi kisah nabi melalui melalui media audio
visual pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran
2013/2014.
6
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoristis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Arikunto, 1992: 87). Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam
penelitian ini adalah “melalui penerapan media audio visual dapat
meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi
pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran
2013/2014”.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik dari segi
toritik maupun praktis. Secara teoritik penelitian ini dapat menguraikan
penerapan media audio visual melalui film di MI Asas Islam Kalibening
Salatiga sehingga mampu memberikan kontribusi dalam memberikan inovasi
dalam kegiatan pembelajaran terhadap perkembangan pendidikan khususnya
di tingkat sekolah dasar.
Secara praktis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak
antara lain:
1. Bagi sekolah
Bagi sekolah penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai
masukan dalam meningkatkan pretasi belajar anak didiknya.
7
2. Bagi guru
penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk
meningkatkan prestasi belajar muridnya dengan menggukan media audio
visual melalui pemutaran film.
3. Bagi siswa
Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajarnya sebelumnya menjadi lebih baik.
4. Bagi pembaca
Bagi Pembaca penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
menambah wawasan dalam meningkatkan prestasi siswa.
F. Definisi Operasional
1. Peningkatan Prestasi Belajar
Peningkatan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah suatu usaha seseorang atau individu untuk mencapai tujuan
peningkatan diri melalui penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran dengan adanya perubahan
peningkatan nilai tes atau hasil belajar yang diberikan oleh guru.
2. Media Audio Visual
Menurut asnawir dan usman (2002: 11) media merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemampuan siswa. Media audio visual merupakan media perantara
atau penggunaan materi dari penyerapan melalui pendengaran dan
8
pandangan sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
3. Sejarah Kebudayaan Islam
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan sejarah kebudayaan
Islam adalah sebuah mata pelajaran yang diajarkan di MI Asas Islam
Kalebening Salaitga pada siswa kelas III.
Jadi yang dimaksud dengan judul: Peningkatan prestasi belajar
sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi melalui melalui media audio
visual pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun
pelajaran 2013/2014 adalah upaya peningkatkan prestasi belajar sejarah
kebudayaan Islam agar lebih baik yang dilakukan dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas III MI Asas Islam.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu
penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau
perbaikan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan
dengan meminta bantuan seorang guru (kolaboratif). Penelitian tindakan
demikian diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau
collaborative action research.
9
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Salatiga.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 MI Asas Islam Salatiga
yang berjumlah 25 siswa.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi:
a. Perencanaan
PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian ilmiah yang lain
yang selalu dipersiapkan secara matang. Langkah pertama adalah
melakukan perencanaan secara matang dan teliti.
Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu
identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.
Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang
sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap
perencanaan. Rancangan yang dilakukan adalah:
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
materi.
2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
3) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi.
4) Menyiapkan perangkat tes berupa soal tes tertulis.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu
10
bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini,
tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan
tidak rekayasa. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan
pembelajaran ini dengan tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap inti,
dan tahap penutup.
c. Observasi
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing).
Supardi dalam bukunya Suyadi (2010: 63) menyatakan bahwa
observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data.
Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh
efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan observasi ini dilakukan
selama proses belajar mengajar, untuk mengetahui aktivitas belajar
siswa selama pembelajaran. Selama proses belajar mengajar
berlangsung, peneliti meminta bantuan guru untuk melakukan
pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan
lembar observasi. Adapun aspek pengamatan yang diamati adalah aspek
keaktifan siswa, perhatian siswa dan minat siswa.
d. Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi.
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah
dilakukan. Refleksi sering disebut dengan istilah memantul. Dalam hal
ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya, baik kelemahan dan
kekurangannya. Refleksi dilakukan setelah tindakan berakhir, yaitu
11
diakhir proses pembelajaran. Sebelumnya peneliti melakukan analisis
mengenai hasil tes dan observasi. Hasil analisis tersebut digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil analisis data-data yang diperoleh, dilakukan refleksi
terhadap pembelajaran. Jika ada kelebihan dalam pembelajaran maka
kelebihan tersebut harus dipertahankan dan jika permasalahan selama
pembelajaran haruslah dicarikan pemecahannya. Permasalahan tersebut
dianalisa dan dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Setelah
melakukan tahapan-tahapan pembelajaran pada siklus penelitian, maka
akan diketahui beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan aktifitas
belajar siswa selama pembelajaran, yaitu tentang peningkatan hasil
belajar sejarah kebudayaan Islam melalui media audio visual.
4. Instrumen Penelitian
a. Peneliti sendiri (participan observation), dengan membuat desain
tindakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
dan mengamati proses pembelajaran bersama kolabulator.
b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuntitatif berupa nilai
yang menggambarkan pencapaian target kompetensi. (Sam’s, 2010: 92)
c. Observasi
observasi adalah pengamatan terhadap pokok permasalahan
yang diselidiki (Hadi, 1980: 136). Peneliti mengamati dan mencatat
secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran sejarah
12
kebudayaan Islam melalui media audio visual pada siswa kelas III Mi
Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pembelajaran 2013/2014.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi, wawancara, tes, dan pengamatan.
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi menurut Arikunto (1992: 236) adalah
metode penelitian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda dan sebagainya.
Teknik ini juga digunakan untuk menghimpun data tentang hasil
pengamatan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam menggunaka
media audio visual, tinjauan historis struktur organisasi, keadaan siswa,
dan sarana prasarana yang dimiliki oleh MI Asas Islam Kalibening
Salatiga untuk melihat nilai pelajaran Sejarah kebudayaan Islam
sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat
mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini
berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.
b. Wawancara
wawancara yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan di mana
dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu melihat dan
yang lain mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya. Teknik ini
13
digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari observasi
dan dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang diinginkan.
c. Tes
Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan
materi, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab soal-
soal dan mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal
(lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan latihan
dengan campuran metode dokumentasi.
d. Pengamatan
Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung
oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data
ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Analisis data
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada
setiap akhir putaran dan melakukan pengematan terhadap aktivitas belajar
siswa. Sehingga data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini berupa
data kuantitatif dan kualitatif yang kemudian diolah dengan menggunakan
teknik pengolahan hasil test dan hasil observasi.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengolahan hasil tes yang akan dirinci dari data mentah yang diperoleh
dari hasil tes tertulis kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai
14
setiap siswa, menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk
mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar dalam memahami
pelajaran sejarah kebudayaan Islam. Untuk menghitung nilai dan rata-rata
nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut:
Rumus menghitung nilai siswa
Rumus menghitung rata-rata nilai siswa
Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan tes formatif
kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk
menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.
Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar semua siswa
dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan
rumus berikut:
𝑁 =𝑆𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100
𝑆𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Keterangan: N = Nilai
R =
R = Nilai rata-rata
∑ R = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
Keterangan : X = 𝑥
𝑁 x 100 %
X = Ketuntasan belajar
∑ x = Jumlah siswa yang tuntas belajar
∑ N = Jumlah siswa
15
Setelah itu hasil belajar dianalisis secara kuantitatif yakni dengan
memberikan angka/nilai yang kemudian dideskripsikan menggunakan
teknik deskripsi persentase dimana analisis data hasil perhitungan mulai
dari siklus pertama sampai terakhir dipakai sebagai acuan penilaian
(Muslich, 2007: 36).
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan skripsi, meliputi:
Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Kajian Pustaka berisi tentang: prestasi belajar, indikator
prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, upaya-
upaya dalam meningkatkan prestasi belajar, prinsip dasar pengukuran
prestasi, materi kisah nabi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW,
pengertian media audio visual, manfaat media dalam pembelajaran,
keuntungan dan kelemahan media audio visual (film atau video), langkah
penggunaan film.
Bab III Pelaksanaan Penelitian terdiri dari: Dekripsi pelaksanaan tiap-
tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan
refleksi.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari dua subbab.
Subbab pertama tentang deskripsi per siklus yang meliputi data hasil
16
pengamatan (observasi) dan wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan.
Subbab kedua tentang pembahasan.
Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi dalam kamus besar bahasa indonesia menurut
Poerwadarminta (2006: 910) adalah hasil yang dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut Mulyati (2005: 5) belajar
merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan
diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-
pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa
kebetulan.
Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia menurut
Bakir (2006: 256) adalah penguasaan pengetahuaan atau keterampilan
yang dikembangakan melalui mata pelajaran dan ditujukan dengan nilai
tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan prestasi belajar adalah
suatu usaha seseorang atau individu untuk mencapai tujuan peningkatan
diri melalui penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran dan ditujukan dengan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh guru.
18
2. Indikator Prestasi Belajar
Indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil.
Menurut Djamarah (2000: 87) ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan
tolok ukur keberhasilan belajar anak didik, yaitu:
a. Anak didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.
b. Anak didik menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran.
c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif lebih
singkat.
d. Teknik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat digunakan untuk
mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa.
e. Anak didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.
f. Timbulnya motivasi intrinsik (dorongan dalam diri anak didik) untuk
belajar lebih lanjut.
g. Tumbuh kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam
menghadapi kegiatan di sekolah.
h. Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya.
i. Tumbuh kebiasaan dan ketrampilan membina kerjasama dan atau
hubungan sosial dengan orang lain.
j. Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan
memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain.
19
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa indikator prestasi belajar dapat dilihat dari daya serap anak didik
dan ketrampilan yang dimilki anak didik.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan
intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai
pengaruh lingkungan.
Hal ini diperkuat oleh Suryabrata, Elliot dan Woolfolk dalam
Sriyanti (2011: 23) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal, yaitu:
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Faktor-faktor eksternal terdiri dai faktor nonsosial dan faktor
sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar diri individu
yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar, seperti:
kondisi bangunan sekolah, keadaan cuaca, alat-alat belajar dan lain
sebagainya.
20
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Misalnya masyarakat sekitar, teman, dan keluarga.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu seperti keadaan jasmani pada umumnya yaitu kesehatan dan
kebugaran diri individu dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu seperti:
a) Tingkat inteligensi (kecerdasan)
Tinggi rendahnya inteligensi siswa akan mempengaruhi
hasil belajar. Anak dengan inteligensi tinggi akan lebih cepat
menangkap dari pada anak yang memiliki inteligensi rendah.
Tetapi anak yang dengan inteligensi rendah memerlukan
perhatian khusus dari guru demi keberhasilan belajarnya. Anak
ini memerlukan waktu yang lebih banyak serta ketekunan yang
lebih tinggi agar berhasil. Masih ada pelunang bagi anak yang
21
berinteligensi rendah untuk meraih kesusksesan dengan
mengoptimalkan potensi yang lainnya.
b) Minat
Merupakan merupakan kecendrungan untuk
memperhatikan sesuatu. Minat terhadap pelajaran akan banyak
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak, karena itu ia
akan meluangkan waktu untuk pelajaran tersebut.
c) Bakat
Merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan
menjadi aktual jika melalui proses belajar/latihan. Dengan adanya
bakat membuat anak hanya memerlukan waktu sedikit dalam
menyelesaikan sesuatu. Bakat tersebut menunjang keberhasilan
belajar, tidak saja karena lebih cepatnya anak memahami materi
tersebut, namun kemampuan anak di bidang tersebut bisa
meningkatkan rasa percaya diri sebagai dasar pembentukan
kepribadian yang tangguh untuk belajar.
d) Motivasi
Menurut Gleitman, 1986: Reber, 1988 dalam Syah (2010:
153) Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah. Dengan adanya motivasi yang kuat pada anak
didik akan mempunyai banyak tenaga yang mendorong belajar
sehingga aktivitas belajarnya lebih bertahan lebih lama.
22
e) Sikap
Menurut Syah (2010: 150) sikap adalah gejala internal
yang berdimensi efektif berupa kecenderungan unruk merelaksasi
atau merespon (response tendency) dengan cara dengan cara
relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama
pada pelajaran dan guru merupakan pertanda yang awal yang baik
bagi proses belajar sisiwa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa
terhadap guru atau pada pelajaran, apalahi jika di iringi rasa
kebencian maka akan menimbulkan kesulitan dalam belajar siswa
maupun guru dalm menyampaikan materi.
4. Upaya-upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukukan dalam meningkatkan
prestasi belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran menurut
Mulyasa (2007: 21) adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dapat dilakukan
oleh seorang guru antara lain, yaitu:
1) Melibatkan Peserta didik dalam mengorganisasikan dan
merencanakan pembelajaran.
2) Menunjukkan empati dan penghargaan kepada peserta didik.
3) Mendengarkan dan menghadapi hak peserta didik untuk bicara.
23
b. Mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran
Dalam hal ini dapat dilukukan dengan kemampuan menghadapi
dan menangani peserta didik yang bermasalah, kemampuan
memberikan transisi bahan ajar dalam pembelajaran.
c. Memberikan umpan balik dan penguatan
Memberikan umpan respon yang bersifat membantu peserta
didik yang lamban dalam belajar, memberikan tindak lanjut terhadap
jawaban peserta didik yang kurang memuaskan.
d. Kemampuan untuk meningkatkan diri
Menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif,
memperluas dan menambah pengetahuan.
5. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi
Norman E. Gronlund (1977) dalam bukunya mengenai penyusunan
test prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran
prestasi sebagai berikut:
a. Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara
jelas sesuai dengan tujuan intruksional. Prinsip ini menjadi dasar
langkah pertama dalam penyusunan tets prestasi, yaitu sesuai dengan
tujuan ukurannya.
b. Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil
belajar dan dari materi yang dicakup oleh program intruksi atau
pengajaran. Yang dimaksud dengan representative dalam hal ini adalah
24
perwujudan soal test dalam bentuk item yang mewakili kesemua
pertanyaan yang mungkin dibuat.
c. Test prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna
mengukur hasil belajar yang diinginkan.
d. Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan
hasilnya.
e. Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus
ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.
f. Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa
(Azwar, 1987: 16-18)a.
B. Sejarah Kebudayaan Islam Materi Sejarah Nabi Muhammad SAW
Adapun materi sejarah kebudayaan Islam sejarah Nabi Muhammad
SAW pada siswa kelas III antara lain yaitu:
1. Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Robiulawal tahun
gajah. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah karena
Menjelang Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun itu datang pasukan
tentara gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Pasukan itu dipimpin oleh
seorang raja dari negeri Yaman bernama Abrahah. Disebut tentara gajah
karena Abrahah dan tentaranya datang dengan membawa gajah. Abrahah
bermaksud menghancurkan Ka’bah agar bangsa Arab tidak lagi datang ke
25
Mekah untuk berziarah melainkan berziarah kesebuah bangunan megah
yang telah dibangunnya di negeri Yaman.
Namun, rencana Abrahah pun gagal karena Allah SWT menjaga
dan melindungi Ka’bah dengan mengutus segerombolan burung Ababil
yang membawa batu kerikil yang sangat panas dari sijil (tanah yang
terbakar). Burung-burung itu melempari tetara Abrahah sehingga hancur
binasah. Peristiwa ini dijelaskan oleh Allah dalam surah Al-fil ayat 1-5
(Syaeins, 2009: 43).
2. Peristiwa Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW
Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW adalah orang yang
dipercaya memelihara serta menjaga Ka’bah dan sumur zam-zam. Saat
Abdul Muthalib mengajak penduduk Mekkah bergotong royong
memperbaiki sumur zam-zam, banyak yang menolak ajakan itu dan hanya
beberapa orang saja yang membantunya. Hanya anaknya yang bernama
Al-Harits yang waktu itu merupakan anak satu-satunya yang setia
membantu penggalian sumur zam-zam tersebut.
Pada waktu itu Abdul Muthalib bersumpah (bernazar) jika dia
dikarunia sepuluh anak laki-laki, ia akan akan mengorbankan satu
diantaranya. Ketika Abdul Muthalib telah dikarunia sepuluh anak laki-laki,
nazar tersebut benar-benar dilaksanakannya. Untuk menentukan siapa
yang akan dikorbankan, Abdul Muthalib mengundinya. Undian itu pun
jatuh kepada Abdullah (ayah Nabi Muhammad SAW), padahal Abdullah
26
adalah putra kesayangan Abdul Muthalib dan juga sangat disayangi oleh
saudara-saudaranya.
Atas saran kaum Quraisy dan saran seorang perempuan ahli nujum
(ramal) dari Hijaz, undian itu diulang bukan dengan anak-anaknya tetapi
dengan sepuluh ekor unta. Namun, hasil indian itu tetap jatuh kepada
Abdullah. Oleh karena itu, kaum Quraisy menambah lagi sepuluh ekor
unta. Demekianlah undian itu diulang-ulang hingga jumalah unta
mencapai seratus ekor. Setelah jumlah unta mencapai seratus, undian pun
jatuh kepada seratus ekor unta itu. Namun Abdul Muthalib belum puas,
kemudian mengundi lagi hingga tiga kali dan hasilnya selalu jatuh kepada
seratus ekor unta. Selamatlah Abdullah dari penyembelihan dan Abdul
Muthalib pun melaksanakan nazarnya dengan memotong unta.
Selamatnya Abdullah dari penyembelihan karena Allah SWT
berkehendak menjaga Abdullah sebagaimana Allah SWT telah menjaga
Nabi Ismail AS dari penyembelihan karena pengorbanan dan
keikhlasannya (Syaeins, 2009: 43).
3. Peristiwa Pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW banya peristiwa luar
biasa yang terjadi. Peristiwa itu bukan hanya dirasakan oleh Abdul
Mutahalib, tetapi dirasakan pula oleh penduduk kota Mekah. Bahkan
banyak peristiwa dan keanehan-keanehan yang terjadi yang disaksikan dan
dirasakan oleh penduduk kota Mekah. Diantara kisah luar biasa itu antara
lain:
27
a. Mimpi Abdul Muthalib dan Aminah
Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib
menceritakan kepada penduduk Mekah bahwa dia melihat sebuah sinar
sangat terang keluar dari punggungnya. Cahaya itu mentinari seluruh
dunia hingga terang benderang. Hal serupa juga dialami oleh Aminah.
Ibunda Nabi Muhammad SAW itu menceritakan bahwa dia pernah
bermimpi melihat cahaya keluar dari tubuhnya dan menyinari istana
kerajaan Syam (Syaeins, 2009: 45).
b. Langit indah dikota Mekah
Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, penduduk
Mekah merasakan ada suatu keajaiban alam yang tidak pernah mereka
rasakan sebelumnya. Malam itu langit terasa indah, bintang bersinar
terang, dan bulan memancarkan cahanya yang sangat menawan.
Keindahan langit kota Mekah memberikan kenyamanan dan kebahagian
kepada siapa saja yang memandangnya.hembusan angin yang lembut
membawa keharuman bgaikan harumnya angin surga. Penduduk Mekah
saat itu merasa ada kebahagian pada dirinya yang mereka sendiri tidak
tahu mengapa (Syaeins, 2009: 46).
c. Api sembahan orang Majusi mendadak padam
Orang Majusi menceritakan bahwa api sembahan mereka yang
tidak pernah padam selama ratusan tahun, pada malam itu mendadak
padam. Orang Majusi sangat heran dan bertanya-tanya, peristiwa besar
apakah yang telah terjadi. Dikemudian hari barulah mereka tahu bahwa
28
padamnya api sembahan mereka bertepatan dengan kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang menjadi rahmat bagi seluruh alam (Syaeins,
2009: 46).
d. Istana Kisra Unusyirwan (persia) rusak
Sementara itu di negeri Persia, pada malam kelahiran Nabi
Muhammad SAW terjadi kegemparan di istana Kisra Unusyirwan, raja
Persia waktu itu. Api sembahan mereka yang telah ribuan tahun
lamanya menyala, malam itu mendadak padam. Jendela-jendela istana
raja terguncang dan berjatuha. Demikian pula sebuah danau tempat
pemujaan mereka mendadak kering.Singgasana Kisra Unusyirwan pun
terbelah menjadi dua sehingga Kisra Persia itu lari ketakuatan
menyelamatkan diri (Syaeins, 2009: 46).
e. Kesaksian para pendeta Nasrani
Peristiwa luarbiasa dari kelahiran Nabi iMuhammad SAW juga
dirasakan oleh para pendeta Nasrani. Mereka merasakan malam itu ada
suatu kejadian besar sehingga mereka pun keluar. Mereka memandang
langit yang tampak berbeda dari biasanya. Mereka adalah ahli kitab,
oleh karena itu mereka yakin bahwa malam itu telah lahir nabi akhir
zaman sebagaimana yang telah dikabarkan didalam Taurat dan Injil.
Seorang Yahudi ahli kitab Yatsrib (Madinah) melihat sebuah
bintang cemerlang yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Ia pun segera
mengumpulkan penduduk di sekitarnya untuk melihat bintang itu.
Orang Yahudi itu menceritakan bahwa munculnya bintang itu pertanda
29
seorang nabi pasti telah lahir. Berita itu kemudian tersebar luas kepada
penduduk Yastrib. Mereka pun berharap Nabi baru lahir dari kalangan
mereka dan kelak menjadi pemimpin negeri mereka (Syaeins,
2009: 47).
4. Keadaan Penduduk Mekah Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, di kota Mekah
sedang berkembang kepercayaan dan budaya jahiliah. Sebagian besar
penduduk Mekah menyembah berhala, seperti yang dilakukan bangasa
Arab lainnya. Setiap suku di Mekah mempunyai berhala masing-masing
dan menyembahnya. Akhlak atu tingkah laku penduduk kota Mekah waktu
itu sangat buruk. Keadaan masyarakatnya kacau karena moral sudah
sangat rusak. Minum-minuman keras dan mabuk-mabukan sudah menjadi
kebiasaan sehari-hari.
Diantara mereka banyak yang menjadi saudagar (pedagang kaya).
Namun, banyak diantara mereka yang menggunakan hasil usahanya itu
hanya untuk berjudi, berfoya-foya, dan mabuk-mabukan.
Dalam masyarakat Arab terdapat beberapa golongan. Diantaranya
adalah golongan bangasawan, yaitu golonga dari keturunan terhormat.
Para bangasawan kaya suka memperkerjakan orang-orang miskin yang
mereka anggap sebagai budak, budak itu dapat diperjual belikan layaknya
memperjual belikan hewan. Selain menyembah berhala mereka juga
percaya kepada takhayul dan ramalan nasib. Dalam keadaan masyarakat
itulah, Nabi Muhammad dilahirkan (Syaeins, 2009: 53).
30
5. Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW
Ayah Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Abdul
Muthalib. Setelah menihkah dengan Aminah, Abdullah pergi berdagang ke
negeri Syam. Dalam perjalanan pulang Abdullah sakit sehingga meninggal
dan dimakamkan di Madinah. Abdullah Wafat ketika masih berusia muda.
Saat itu Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad SAW. Ketika
Rosulullah SAW lahir, beliau terlahir sebagai anak yatim.
Kakek Nabi Muhammad bernama Abdul Muthalib. Beliu seorang
Quraisy yang sangat terpandang. Beliulah yang ditugaskan menjaga
Ka’bah.
Ibunda Nabi Muhammad SAW bernama Aminah binti Wahab,
berasal dari kota Madinah.Beliu masih satu keturuna dengan keluarga
Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW
Kilab
Qushai Zuhrah
Abdi Manaf
Wahab Hasyim
Abdullah
Abdi Manaf
Aminah
Nabi Muhammad SAW
Abdul Muthalib
31
Abdul Muthalib. Aminah adalah wanita terhormat dan berbudi luhur
(Syaeins, 2009: 54).
6. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin tanggal 12
Robiulawal tahun Gajah bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.
Beliau lahir dari keluarga miskin harta namun kaya akhlak dan budi
pekerti. Nabi Muhammad adalah cucu dari Abdul Mutahalib yang
tergolong keluarga terhormat dan sangat disegani.
Aminah menceritakan bahwa sewaktu melahirkan, dia tidak
merasakan sakit sebagaimana biasanya orang melahirkan. Ketika
melahirkan, Aminah merasakan di sekelilingnya ada cahaya gemerlap
bagaikan bintang berjatuhan. Segala yang dilihatnya bagaikan diselimuti
oleh cahaya yang nyaman dan tidak menyilaukan mata.
Pada waktu Aminah Abdul Muthalib sedang berada di Ka,bah.
Ketika dikabarkan bahwa cucunyang dinantikan telah lahir, Abdul
Muthalib segera mendatangani Rumah Aminah. Dia sangat bangga dan
gembira dengan lahirnya cucu yang dinantikannya itu. Abdul Muthalib
pun membawa cucunya itu tawaf, yaitu keliling Ka’bah sebagai tanda
syukur kepada Allah SWT. Kemudian dia memberi nama cucu
kesayangannya itu dengan nama Muhammad, artinya “orang yang terpuji”
(Syaeins, 2009: 55).
32
C. Media Audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Menurut asnawir dan usman (2002: 11) media merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemampuan siswa.Jadi media pembelajaran adalah benda atau sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemampuan siswa yang digunakan guru dalam pembelajaran sihingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada sisiwa.
Media pembelajaran dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Media audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya
dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang
berupa kata-kata, musik, dan sound effect.
b. Media visual
Media Visual (Daryanto, 1993: 27), artinya semua alat peraga
yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-
indera mata.
c. Media audio visual
Media audio visual adalah media perantara atau penggunaan
materi dari penyerapan melalui pendengaran dan pandangan sehingga
membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
33
2. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses belajar adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan sisiwa sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi menurut Kemp dan
Dayton (1985) dalam Rahadi (2003: 15) mengidentifikasi beberapa
manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
Setiap guru munkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda
terhadap suatu konsep materi pembelajaran tertentu. Dengan bantuana
media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat
disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap sisiwa yang melihat
atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama,
akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh
siswa-siswa lain.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas
melalui program media akan lebih jelas menarik minat siswa sehingga
merangsang sisiwa bereaksi baik secara fisik maupun emosional.
Sehingga pembelajaran jadi lebih hidup tidak monoton dan
membosankan
34
c. Proses pembelajaran lebih interaktif.
Tanpa media seorang guru mungkin akan cenderung berbicara
satu arah kepada siswa, namun jika dipilih dan dirancang secara baik,
media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah
secara efektif selama proses pembelajaran.
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media guru tidak harus menjelaskan materi ajarannya
secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan
media sisiwa akan lebih mudah memahami pelajaran. Jadi tujuan
belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan
tenaga seminimal mungkin.
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar sisiwa.
Media membantu sisiwa dapat menyerap materi belajar lebih
mendapalm dan utuh. Bila hanya mendengarkan informasi verbal dari
guru saja, siswa mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tapi
jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan
atau mengalami sediri melaluli media, maka pemahaman sisiwa pasti
akan lebih baik.
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukukan dimana saja
dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga
sisiwa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih leluasa, kapanpun
dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru
35
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materti dan
proses belajar.
Dengan media proses pembelajaran menjadi lebih menarik
sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan
gemar mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan
lagi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru perlu
menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peranan
media. Dengan demikian guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatifnya lainnya, seperti
membantu kesulitan belajar sisiwa, pembentukan kepribadian,
memotivasi belajar.
Menurut Rahadi (2003: 18) media masih memiliki manfaat praktis
yang lain, antara lain sebagai berikut:
a. Media dapat membuat materi pelajaran yang abstak menjadi lebih
konkrit.
b. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
c. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indra manusia.
d. Media juga dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau
peristiwa langka dan berbahaya kedalam kelas.
e. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan
memberikan kesan dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.
36
3. Keuntungan dan Kelemahan Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,
mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Video sebagai media
pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan yaitu:
a. Keuntungan video sebagai media pengajaran antara lain:
Menurut Arsyad (1997: 49), yaitu:
1) video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca,berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain.
2) video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
sisaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
3) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, video
menanamkan sikap segi-segi efektif lainnya.
4) video mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran
dan pembahasan dalam kelompok siswa.
5) video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,
kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
6) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, video yang
dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
ditampilkan dalam waktu satu atau dua menit.
Menurut Aznawir dan Usman (2002: 96) antara lain:
1) dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan
sesuatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
37
3) Penggambaranya bersifat 3 dimensional.
4) Suara yang ditimbulkan dapat menimbulkan realita pada gambar
dalam bentuk ekspresi murni.
5) Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
6) Kalau video tersebut bewarna akan menambah realita objek yang
diperagakan.
7) Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
b. Kelemahan video sebagai media pengajaran
Menurut Asnawir dan Usman (2002: 96) mempunyai beberapa
kekurangan-kekurangan yaitu:
1) Video tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang
diucapkan sewaktu diputar, penghentian pemutaran akan
mengganggu konsentrasi audien atau siswa.
2) Siswa tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau video diputar
terlalu cepat.
3) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
4. Langkah Penggunaan Video
Menurut asnawir dan usman (2002: 97) dalam penggunaan film
sebagai media pengajaran ada beberapa langkah yang harus dilakukan
yaitu:
38
a. Langkah persiapan guru
Pertama-tama guru harus mempersiapkan video terlebih dahulu
kemudian mempersiapkan unit pelajaran, kemudian baru memilih video
yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
b. Mempersiapkan kelas
Siswa dipersiapkan terlebih dahulu supaya mereka mendapat
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikiran mereka
sewaktu menyaksikan video tersebut. Untuk itu dapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
1) Menjelaskan maksud pembuatan video.
2) Menjelaskan secara ringkas isi video.
3) Menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapatkan perhatian
khusus sewaktu menonton video.
4) Harus dijelaskan mengapa terdapat ketidak cocokan isi video bila
ditemui ketidak sesuaian.
c. Langkah penyajian
Setelah siswa dipersiapkan barulah video diputar. Dengan
mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan keadaan ruangannya.
d. Aktivasi lanjutan
Perhatian yang diperoleh siswa dari melihat video akan lebih
banyak maanfaatnya bila diikuti dengan aktivitas lanjutan. Aktivitas
lanjutan ini dapat berupa tanya jawab dan tes, guna untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
39
Agar dapat memberikan hasil yang nyata dan baik bagi siswa
sewaktu melihat sebuah video tentu video tersebut haruslah baik.
Berikut adalah ciri-ciri video yang baik menurut Hamalik (1985: 109-
110) dalam Asnawir dan Usman (2002: 98), yaitu:
a. Dapat menarik minat siswa.
b. Benar dan autentik.
c. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan.
d. Sesuai dengan tingkat kematangan siswa.
e. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.
f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur.
g. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup
memuaskan.
40
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukakan penelitian
dengan melalui tiga siklus, akan tetapi sebelum itu peneliti melaksanakan pra
siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan media
audio visual. Adapun deskripsi pelaksanaan dari mulai pra siklus sampai
dengan siklus III.
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Dalam pelaksanaan ini sebelum menerapkan media audio visual
atau film pada siklus I, peneliti mengadakan penelitian yang dilaksanakan
pada tanggal 16 april 2014 dengan setandar kompetensi “Mengenal sejarah
kelahiran Nabi Muhammad SAW” dan kompetensi dasar “Menceritakan
kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW”
yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Gambaran pelaksanaan prasiklus adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat RPP
dengan pembelajaran konvensiona pada setandar kompetensi
“Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW” dan kompetensi
41
dasar “Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi
Muhammad SAW.” Tahapan perencanaan meliputi:
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran tanpa media.
2) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pokok bahasan sejarah
kelahiran kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tentang:
a) Keadaan penduduk mekah menjelang kelahiran Nabi Muhammad
SAW.
b) Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW.
c) Nabi Muhammad SAW lahir.
3) Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
4) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi digunakan
sebagai instrumen karena prestasi belajara dicapai jika siswa
benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa.
5) Maenyiapkan alat/media pembelajaran
6) Membuat sekenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan
tindakkan kelas.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan pendahuluaan
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru bersama siswa membaca doa ketika akan belajar.
42
c) Guru mengabsen dan mengecek kesiapan siswa menerima
pelajaran.
d) Apersepsi
Guru menayakan tentang hal-hal yang terkait dengan materi yang
akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang dicapai.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
Guru melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang materi yang akan dipelajari dengan cara Guru
menjelaskan materi, guru memberika soal-soal kepada siswa
sebagai bahan uji awal pelajaran (pre test), guru menjelaskan
materi tentang keadaan penduduk mekah menjelang kelahiran
Nabi Muhammad SAW, silsilah keturunan Nabi Muhammad
SAW dan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
b) Elaborasi
Guru menyuruh salah satu siswa membacakan materi secara
bergantian dan teman yang lain memperhatikan. Guru menyuruh
siswa mempelajari materi ajar dan kemudian bertanya jawab
dengan guru.
c) Konfirmasi
Guru memberikan penegasan jika ada yang belum jelas atau
paham.
43
3) Kegiatan Akhir
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b) Guru membagikan soal-soal evaluasi.
c) Guru dan siswa berdo’a bersama-sama.
d) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya
adalah observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara
langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses pembelajaran. Aspek
pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan pada
siswa dan aspek pengamatan pada guru.
1) aspek yang diamati pada siswa yaitu sebagai berikut:
a) Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
c) Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2) Aspek pengamatan pada guru meliputi:
a) Penampilan guru dalam mengajar.
b) Membuka pembelajaran.
c) Perencanaan guru dalam pembelajaran.
d) Media yang digunakan dalam pembelajaran.
e) Kemampuan guru dalam menguasai kelas.
44
f) Melakanakan evaluasi pembelajaran.
g) Menutup pembelajaran
d. Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti berdasarkan dua hasil penelitian,
yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran dan pernbandingan
atau peningkatan hasil pre test dibanding nilai post test.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan post test belum sesuai yang diharapkan, karena siswa
masih bingung dengan materi pembelajaran.
2) Siswa jenuh dengan suasana pembelajaran yang monoton.
3) Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 April 2014 setelah
jam istirahat pertama yaitu jam 09.35-10.45 selama dua jam pelajaran atau
70 menit dengan setandar kompetensi “Mengenal sejarah kelahiran Nabi
Muhammad SAW” dan kompetensi dasar “Menceritakan kejadian luar
biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW”. Pada siklus ini
hanya 24 siswa yang masuk karena 1 siswa sedang sakit. Pada penelitian
ini dilaksanakan dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Gambaran pelaksanaan tahapan atau langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
45
a. Perencanaan
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media.
2) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pokok bahasan sejarah
kelahiran kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tentang:
a) Keadaan penduduk mekah menjelang kelahiran Nabi Muhammad
SAW.
b) Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW.
c) Peristiwa luar biasa pada malam kelahiran Nabi Muhammad
SAW.
d) Nabi Muhammad SAW lahir.
3) Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
4) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi digunakan
sebagai instrumen karena prestasi belajara dicapai jika siswa
benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa.
5) Maenyiapkan alat/media pembelajaran
6) Membuat sekenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan
tindakkan kelas.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru mempersiapkan media yang akan digunakan.
2) Guru mengucapkan salam.
46
3) Guru bersama siswa membaca doa ketika akan belajar.
4) Guru mengabsen dan mengecek kesiapan siswa menerima
pelajaran.
5) Guru menayakan tentang hal-hal yang terkait dengan materi yang
akan dipelajari.
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
dicapai.
7) Guru memberika soal-soal kepada siswa sebagai bahan uji awal
pelajaran (pre test).
8) Guru menyuruh siswa untuk membaca buku pelajaran tentang
materi “Keadan penduduk mekah menjelang kelahiran Nabi
Muhammad SAW dan silsilah ketunan Nabi Muhammad SAW.”
9) Guru menjelaskan tentang sekilas materi tersebut.
10) Guru mengatur tempat duduk siswa sebelum memulai pemutaran
film.
11) Guru memutarkan film tentang “Peristiwa luar biasa pada malam
kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Peristiwa saat Nabi
Muhammad SAW lahir”. Dan menyuruh siswa untuk mengati atau
memperhatikan film tersebut.
12) Guru Menunjuk salah satu siswa untuk menceritakan kembali
sekilas tentang film tersebut.
13) Guru menjelaskan kembali tentang materi yang terdapat pada film.
47
14) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang
diajarkan.
15) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
16) Guru membagikan soal-soal evaluasi.
17) Guru dan siswa berdo’a bersama-sama.
18) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi/ pengamatan
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya
adalah observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara
langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Observator melakukan pengamatan pada saat guru dan siswa
melakukan aktifitas guna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
yang telah dicapai guru dalam proses pembelajaran.
Pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan
pada siswa dan aspek pengamatan pada guru yang dapat dilihat pada
Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1
Hasil Observasi pada Guru Siklus I
No Aspek Yang Diamati K C B SB
1 Penampilan
2 Membuka pelajaran
3 Perencanaan pembelajaran
4 Media yang digunakan
5 Penguasan kelas
6 Melakukan evaluasi
7 Menutup pelajaran
48
Tabel 3.2
Hasil Observasi pada Siswa Siklus I
No Nama
Aspek Yang Diamati
Minat
Siswa
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
K C B K C B K C B
1 Agus Ahmad Syarofudin
2 Nadya Aurellia Rahma
3 Ari Sabila Najwa
4 Addia Wilda Sulkhan
5 Adi Irawan Saputra
6 Ahmad Nauval Habib
7 Andika Dani Yulianto
8 M. Abdul Hamid
9 Isda Nur Aini
10 Varda Ambarika
11 Aulia Firda Hakim
12 Fitahatun Quluf 13 Assya Paramitha
14 Kaka Trisnawan
15 M. Fakhri Munaja
16 M. Falda Mutakhilul I
17 M. Afif Alwani
18 Diva Dini Ma’rifah
19 Rina Rahma Oktavia
20 Lizama S. Asfa 21 Rega Fiki Ananda
22 Wahyuda Kusuma
23 Rara Salsabila K
24 M. Rian Firmansyah
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran, peneliti
dapat menemukan kelemahan-kelemah sebagai berikut:
1) Ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan saat pemutaran film
karena LCD yang dipinjam dalam menampilkan gambar/film kurang
bagus.
2) Siswa yang tidak paham cenderung pasif tidak mau bertanya.
49
3) Keadaan ruangan yang terlalu terang sehingga film yang diputar
kurang jelas.
4) Ada sebagian siswa yang kurang teliti dalam menjawab pertanyaan
atau soal, sehingga hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal.
Berdasarkan masalah tersebut, ada beberapa hal yang perlu
direfleksi yaitu:
1) Aktifitas guru dalam penyampaian materi harus lebih komunikatif.
2) LCD yang digunakan hurus mampu menampilkan gambar yang
bagus.
3) Keadaan ruangan harus dibuat lebih gelap supaya Gambar/film yang
diputarkan terlihat jelas.
4) Pemberian waktu lebih lama saat evaluasi.
Namun meski demikian dari pembelajaran siklus I ini telah
menunjukkan adanya peningkatan dalam hal:
1) Banyak siswa yang berminat mengikuti pembelajaran
2) Siswa lebih memperhatikan dalam pembelajaran.
3) Siswa sangat antusias dalam pemutaran film dan tampak lebih aktif.
Setelah melalui tahap refleksi dan menemukan adanya
kelemahan-kelemahan pada siklus I, maka peneliti merasa masih perlu
adanya perbaikan pembelajaran, sehingga diputuskan untuk melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus II.
50
3. Diskripsi Pelaksanaan siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014 setelah
jam istirahat pertama yaitu jam 09.35-10.45 selama dua jam pelajaran atau
70 menit dengan setandar kompetensi “Mengenal sejarah kelahiran Nabi
Muhammad SAW” dan kompetensi dasar “Menceritakan kejadian luar
biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW.” Pada siklus ini
semua siswa hadir. Penelitian ini dilaksanakan dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Gambaran pelaksanaan tahapan atau
langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media.
2) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pokok bahasan sejarah
kelahiran kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tentang:
a) kemuliaan ayahanda Nabi Muhammad SAW.
b) hancurnya pasukan gajah.
3) Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
4) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi digunakan
sebagai instrumen karena prestasi belajara dicapai jika siswa
benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa.
5) Maenyiapkan alat/media pembelajaran.
51
6) Membuat sekenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan
tindakkan kelas.
b. Pelaksanaan
Karena hasil pada siklus I belum maksimal, maka untuk
pembelajaran pada siklus II ini, peneliti menyiapkan sekenario
pembelajaran yang lebik baik lagi, yaitu sebagai berikut:
1) Guru meminta bantuan siswa untuk ikut membantu menutupi jendela
dengan kertas yang sudah disiapkan oleh guru dan kemudian
mengatur tempat duduk siswa.
2) Guru mempersiapkan media yang digunakan seperti speaker, layar
proyeksi, LCD dan laptop.
3) Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
mengecek kesiapan siswa.
4) Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
5) Guru menjelaskan tujuan pelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Sebelum memutarkan film guru menyuruh siswa untuk membaca
materi pada buku paket dengan panduan guru.
7) Guru menyuruh siswa untuk memperhatikan atau mengamati film
yang diputar.
52
8) Guru memutarkan sebuah lagu bergambar yang sudah dipersiakan
sesuai dengan materi tersebut dan menyuruh siswa untuk
menyanyikan bersama-sama.
9) Guru memberikan penjelasan kembali dan melakukan tanya jawab
denggan siswa.
10) Guru dan siswa menyimpulkan materi secara bersama-sama.
11) Siswa mengerjakan tugas secara mandiri.
12) Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi/pengamatan
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya
adalah observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara
langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Observator melakukan pengamatan pada saat guru dan siswa
melakukan aktifitas guna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
yang telah dicapai guru dalam proses pembelajaran.
Pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan
pada siswa dan aspek pengamatan pada guru yang dapat dilihat pada
Tabel 3.3 dan Tabel 3.4.
Tabel 3.3
Hasil Observasi pada Guru Siklus II
No Aspek Yang Diamati K C B SB
1 Penampilan
2 Membuka pelajaran
3 Perencanaan pembelajaran
4 Media yang digunakan
5 Penguasan kelas
6 Melakukan evaluasi
7 Menutup pelajaran
53
Tabel 3.4
Hasil Observasi pada Siswa Siklus II
No Nama Aspek Yang Diamati
Minat
Siswa
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
K C B K C B K C B
1 Agus Ahmad Syarofudin 2 Nadya Aurellia Rahma 3 Ari Sabila Najwa 4 Addia Wilda Sulkhan 5 Adi Irawan Saputra
6 Ahmad Nauval Habib 7 Andika Dani Yulianto 8 M. Abdul Hamid 9 Isda Nur Aini
10 Varda Ambarika 11 Aulia Firda Hakim 12 Fitahatun Quluf 13 Assya Paramitha
14 Kaka Trisnawan 15 M. Fakhri Munaja 16 M. Falda Mutakhilul I
17 M. Afif Alwani
18 Diva Dini Ma’rifah
19 Rina Rahma Oktavia
20 Lizama S. Asfa 21 Rega Fiki Ananda 22 M. Fikri Romadhoni
23 Wahyuda Kusuma 24 Rara Salsabila K 25 M. Rian Firmansyah
d. Refleksi
Pada siklus II ini peneliti mengalami cukup peningkatan yaitu:
1) LCD yang digunakan cukup menampilkan gambar yang bagus.
2) Film yang diputarkan terlihat lebih jelas.
3) Siswa yang berminat mengikuti pembelelajaran bertambah.
4) Siswa yang memperhatikan pembelajararan bertambah.
5) Siwa tampak lebih aktif.
54
Namun peniliti masih menemukan adanya kelemahan dalam
siklus II ini. Masih ada satu siswa yang hasil belajarnya kurang bagus
diantara teman-teman yang lain. Dan penyebab masalah tersebut adalah
1) Siswa duduk berada paling belakang.
2) Siswa tidak memperhatikan film yang di putar justru menggambar.
Berdasarkan masalah tersebut ada beberapa hal yang perlu di
refleksi yaitu:
1) Menyuruh siswa tersebut untuk duduk di depan supaya lebih
memperhatikan dan lebih terawasi oleh guru.
2) Suara guru atau speker yang diguanakn lebih keras lagi sehingga
terdengar sampai belakang.
3) Mengatur tempat duduk siswa yang lain supaya gamabar terlihat dan
suara terdengar sampai belakang kelas.
Setelah melalui tahap refleksi dan masih menemukan adanya
kelemahan maka peneliti merasa masih perlu adanya perbaikan
pembelajaran, sehingga diputuskan untuk melakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus III.
4. Diskripsi Pelaksanaan Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2014 setelah
jam istirahat pertama yaitu jam 09.35-10.45 selama dua jam pelajaran atau
70 menit dengan setandar kompetensi “Mengenal sejarah kelahiran Nabi
Muhammad SAW” dan kompetensi dasar “Menceritakan kejadian luar
55
biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW.” Pada siklus ini
semua siswa hadir. Penelitian ini dilaksanakan dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Gambaran pelaksanaan tahapan atau
langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media.
2) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pokok bahasan sejarah
kelahiran kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tentang:
a) Kemuliaan ayahanda Nabi Muhammad SAW.
b) Hancurnya pasukan gajah.
c) Peristiwa luar biasa pada malam kelahiran Nabi Muhammad.
3) Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
4) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi digunakan
sebagai instrumen karena prestasi belajara dicapai jika siswa
benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa.
5) Maenyiapkan alat/media pembelajaran.
6) Membuat sekenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan
tindakkan kelas.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan media yang digunakan.
56
2) Guru meminta bantuan siswa untuk menutupi jendela dengan
kertas yang telah dipersiapkan oleh guru.
3) Guru mengatur tempat duduk siswa.
4) Guru membuka membuka dan mengecek kesiapan siswa.
5) Guru menyakan hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
6) Guru menjelaskan tujuan pelajaran dan kompetensi dasar yang
akan dicapai.
7) Guru menjelaskan sekilas tentang materi.
8) Guru meminta siswa untuk memperhatikan atau mengamati film
yang diputar.
9) Guru menjelaskan atau menerangkan kembali materi menggunakan
power point.
10) Guru memutarkan sebuah video lagu dan menyuruh siswa
menyanyikan bersama-sama.
11) Guru dan siswa melakukan tanya jawab.
12) Siswa mengerjakan tugas secara mandiri
13) Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi/pengamatan
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya
adalah observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara
langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Observator melakukan pengamatan pada saat guru dan siswa
57
melakukan aktifitas guna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
yang telah dicapai guru dalam proses pembelajaran.
Pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan
pada siswa dan aspek pengamatan pada guru yang dapat dilihat pada
Tabel 3.5 dan Tabel 3.6
Tabel 3.5
Hasil Observasi pada Siswa Siklus III
No Nama Aspek Yang Diamati
Minat
Siswa
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
K C B K C B K C B
1 Agus Ahmad Syarofudin
2 Nadya Aurellia Rahma
3 Ari Sabila Najwa
4 Addia Wilda Sulkhan
5 Adi Irawan Saputra
6 Ahmad Nauval Habib
7 Andika Dani Yulianto
8 M. Abdul Hamid
9 Isda Nur Aini
10 Varda Ambarika
11 Aulia Firda Hakim
12 Fitahatun Quluf
13 Assya Paramitha
14 Kaka Trisnawan
15 M. Fakhri Munaja
16 M. Falda Mutakhilul I
17 M. Afif Alwani
18 Diva Dini Ma’rifah
19 Rina Rahma Oktavia
20 Lizama S. Asfa
21 Rega Fiki Ananda
22 M. Fikri Romadhoni
23 Wahyuda Kusuma
24 Rara Salsabila K
25 M. Rian Firmansyah
58
Tabel 3.6 Hasil
Observasi pada Guru Siklus III
No Aspek Yang Diamati K C B SB
1 Penampilan
2 Membuka pelajaran
3 Perencanaan pembelajaran
4 Media yang digunakan
5 Penguasan kelas
6 Melakukan evaluasi
7 Menutup pelajaran
d. Refleksi
Setelah data terkumpul dan dianalisis, ternyata prestasi belajar
dari siklus III sudah baik karena semua siswa bisa mengikuti
pembelajaran melalui media audio visual dengan baik dan hasil
observasi serta hasil nilai yang mengalami peningkatan yang cukup
bagus . Semua siswa berminat dan memperhatikan serta sebagian besar
siswa aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dan pengamatan
terhadap guru sudah mendapatkan tanggapan setuju dari kolaburator.
Pada siklus III ini, guru dan siswa aktif dalam peran masing-masing.
Akhirnya hasil belajar yang diperoleh dari siklus III ini meningkat jika
dibandingkan dengan kondisi awal. Refleksi pada siklus III yaitu
didapatkan satu media pembelajaran untuk mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam. Media ini diharapkan menambah pengetahuan untuk
pengembangan penggunaan media pada mata pelajaran, subyek
pendidik, dan waktu yang lain.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Kondisi awal adalah tindakan awal pembelajaran sejarah
kebudayaan Islam sebelum dilakukan tindakan penelitian yaitu sebelum
menggunakan media Audio visual, penyampaian materi masih
konvensional menggunakan metode ceramah tanpa media. Dari
dokumentasi sebelum penerapan media didapatkan nilai sebagai
pembanding setelah dan sebelum penerapan media sebagai pemecah
masalah. Nilai dalam penelitian ini sebagai indikator tingkat pencapaian
penggunaan media audio visual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sebagai patokan adalah nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) kelas
III MI Asas Islam Kalibening Salatiga pada mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam yaitu 65.
Berdasarkan hasil tes awal diperoleh data siswa yang tuntas dalam
KKM 65 sebanyak 13 siswa atau 52%. Dan yang belum tuntas sebanyak
12 siswa atau 48% dari jumlah siswa yang ada di kelas III MI Asas Islam
Kalibening Salatiga dan dengan rata-rata kelasnya 67,2. Untuk lebih
jelasnya nilai hasil pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.1
60
Tabel 4.1
Hasil Nilai Siswa Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Ya Belum
1 Agus Ahmad Syarofudin 73
2 Nadya Aurellia Rahma 53
3 Ari Sabila Najwa 60
4 Addia Wilda Sulkhan 60
5 Adi Irawan Saputra 47
6 Ahmad Nauval Habib 73
7 Andika Dani Yulianto 33
8 M. Abdul Hamid 100
9 Isda Nur Aini 53
10 Varda Ambarika 80
11 Aulia Firda Hakim 87
12 Fitahatun Quluf 60
13 Assya Paramitha 73
14 Kaka Trisnawan 73
15 M. Fakhri Munaja 47
16 M. Falda Mutakhilul I 73
17 M. Afif Alwani 60
18 Diva Dini Ma’rifah 60
19 Rina Rahma Oktavia 73
20 Lizama S. Asfa 87
21 Rega Fiki Ananda 73
22 M. Fikri Romadhoni 60
23 Wahyuda Kusuma 93
24 Rara Salsabila K 60
25 M. Rian Firmansyah 73
Jumlah 1684 13 12
Rata-rata 67,2
Presentase 52% 48%
Pada pelaksanaan pra siklus hasil evaluasi menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang belum tuntas belajarnya. Refleksi dilakukan
peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi
kelas atau pembelajaran dan perbandingan atau peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran tersebut
peneliti menemukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan post test belum sesuai yang diharapkan, karena siswa
masih bingung dengan materi pembelajaran.
61
b. Siswa jenuh dengan suasana pembelajaran yang monoton.
c. Siswa kurang aktif, karena siswa hanya mendengarkan penjelasan dari
guru, karena guru pada pra siklus ini menggunakan metode ceramah
sehingga siswa banyak yang bosan.
d. Minta siswa terhadap pembelajaran sangat kurang.
e. Masih banyak yang bermain sendiri dan masih banyak yang pasif.
f. Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut maka peneliti
perlu memperbaiki pada siklus I. Bentuk perbaikan pembelajaran siklus I
akan menggunakan media audio visual sebagai alat bantu dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat memahami inti dari kegiatan
pembelajaran dan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran
2. Deskripsi Siklus I
Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif dan lembar
observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai siswa dalam
pembelajaran. Namun pada siklus ini yang mengikuti pembelajaran hanya
24 orang karena ada 1 yang tidak berangkat.
a. Hasil Pengamatan
Dari pembelajaran yang dilakukan diperoleh hasil bahwa siswa
yang telah tuntas lebih banyak dari pada sebelum penggunaan media
audio visual. Dan nilai individual siswa juga lebih meningkat. Siswa
yang tuntas sebanyak 19 anak atau 79,17% dan siswa yang belum
tuntas sebanyak 5 anak atau 20,83%. Rata-rata kelas pada siklus I ini
62
adalah 74,17 naik 6,97 dari sebelum penggunaan media audio visual.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Ya Belum
1 Agus Ahmad Syarofudin 73
2 Nadya Aurellia Rahma 67
3 Ari Sabila Najwa 73
4 Addia Wilda Sulkhan 67
5 Adi Irawan Saputra 40
6 Ahmad Nauval Habib 73
7 Andika Dani Yulianto 47
8 M. Abdul Hamid 100
9 Isda Nur Aini 67
10 Varda Ambarika 100
11 Aulia Firda Hakim 100
12 Fitahatun Quluf 87
13 Assya Paramitha 73
14 Kaka Trisnawan 80
15 M. Fakhri Munaja 47
16 M. Falda Mutakhilul I 73
17 M. Afif Alwani 67
18 Diva Dini Ma’rifah 80
19 Rina Rahma Oktavia 100
20 Lizama S. Asfa 80
21 Rega Fiki Ananda 60
22 M. Fikri Romadhoni -
23 Wahyuda Kusuma 93
24 Rara Salsabila K 80
25 M. Rian Firmansyah 53
Jumlah 1780 19 5
Rata-rata 74,17
Presentase 79,17% 20,83%
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran, peneliti
masih menemukan kelemahan-kelemah sebagai berikut:
1) Ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan saat pemutaran film
karena LCD yang dipinjam dalam menampilkan gambar/film kurang
bagus.
63
2) Siswa yang tidak paham cenderung pasif tidak mau bertanya.
3) Keadaan yang terang sehingga film yang diputar tidak terlalu jelas.
4) Ada sebagian siswa yang kurang teliti dalam menjawab pertanyaan
atau soal, sehingga hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal.
3. Deskripsi Siklus II
Pada siklus II dicari data menggunakan tes formatif dan lembar
observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai siswa dalam
pembelajaran. Dan pada siklus ini semua siswa hadir.
Tabel 4.3
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
Ya Belum
1 Agus Ahmad Syarofudin 93
2 Nadya Aurellia Rahma 87
3 Ari Sabila Najwa 100
4 Addia Wilda Sulkhan 93
5 Adi Irawan Saputra 73
6 Ahmad Nauval Habib 87
7 Andika Dani Yulianto 80
8 M. Abdul Hamid 93
9 Isda Nur Aini 87
10 Varda Ambarika 100
11 Aulia Firda Hakim 100
12 Fitahatun Quluf 100
13 Assya Paramitha 80
14 Kaka Trisnawan 100
15 M. Fakhri Munaja 87
16 M. Falda Mutakhilul I 73
17 M. Afif Alwani 67
18 Diva Dini Ma’rifah 100
19 Rina Rahma Oktavia 87
20 Lizama S. Asfa 100
21 Rega Fiki Ananda 100
22 M. Fikri Romadhoni 73
23 Wahyuda Kusuma 87
24 Rara Salsabila K 100
25 M. Rian Firmansyah 60
Jumlah 24 1
Rata-rata 88,28
Presentase 96% 4%
64
a. Hasil Pengamatan
Dari pembelajaran yang dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai
individual siswa lebih meningkat dari siklus I. Tidak ada siswa yang
mendapat nilai kurang dari 60, dan hampir satu kelas tuntas yaitu 24
siswa atau 96% dan hanya 1 orang siswa atau 4% yang belum tuntas.
Nilai rata-rata kelasnya adalah 88,28 naik 14,11. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.3.
b. Refleksi
Pada siklus II ini peneliti mengalami cukup peningkatan yaitu:
1) LCD yang digunakan cukup menampilkan gambar yang bagus.
2) Film yang diputarkan terlihat lebih jelas.
3) Siswa yang berminat mengikuti pembelelajaran bertambah.
4) Siswa yang memperhatikan pembelajararan bertambah.
5) Siwa tampak lebih aktif.
Namun peniliti masih menemukan adanya kelemahan dalam
siklus II ini. Masih ada satu siswa yang hasil belajarnya kurang bagus
diantara teman-teman yang lain. Dan penyebab masalah tersebut adalah
1) Siswa duduk berada paling belakang.
2) Siswa tidak memperhatikan film yang di putar justru menggambar.
4. Siklus III
Pada siklus III dicari data menggunakan tes formatif dan lembar
observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai siswa dalam
pembelajaran. Dan pada siklus ini semua siswa hadir.
65
a. Hasil Pengamatan
Pada pembelajaran siklus III ini diperoleh hasil bahwa nilai
individual siswa meningkat dari siklus II. Tidak ada siswa yang
mendapat nilai kurang dari 65, semua siswa yang berjumalah 25 tuntas
semua atau 100% dan tidak ada siswa yang belum tuntas atau 0%.
Nilai rata-rata kelasnya adalah 91,6 naik 3,32. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus III
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Agus Ahmad Syarofudin 100
2 Nadya Aurellia Rahma 80
3 Ari Sabila Najwa 100
4 Addia Wilda Sulkhan 75
5 Adi Irawan Saputra 95
6 Ahmad Nauval Habib 100
7 Andika Dani Yulianto 85
8 M. Abdul Hamid 100
9 Isda Nur Aini 70
10 Varda Ambarika 100
11 Aulia Firda Hakim 100
12 Fitahatun Quluf 100
13 Assya Paramitha 100
14 Kaka Trisnawan 100
15 M. Fakhri Munaja 65
16 M. Falda Mutakhilul I 85
17 M. Afif Alwani 85
18 Diva Dini Ma’rifah 100
19 Rina Rahma Oktavia 100
20 Lizama S. Asfa 100
21 Rega Fiki Ananda 100
22 M. Fikri Romadhoni 85
23 Wahyuda Kusuma 95
24 Rara Salsabila K 100
25 M. Rian Firmansyah 70
Jumlah 2290 25 0
Rata-rata 91,6
Presentase 100% 0%
66
b. Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus III lebih meningkat
dibandingkan dengan siklus II. Pada siklus III semua siswa tuntas
mengikuti pembelajara. Refleksi pada siklus III yaitu didapatkan satu
media pembelajaran untuk mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam
karena semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan
mendapatkan hasil yang baik.
Pada siklus III ini, peneliti telah berhasil dalam meningkatkan
prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah Nabi melalui
media audio visual pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening
Salatiga.
B. Pembahasan
Dari paparan hasil penelitian dari pra siklus sampai pada siklus III di
atas diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan yang dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Data Hasil Ketuntasan Pra Siklus-Siklus III
No Tahap Prestasi Belajar
Nilai Tuntas Presentase Belum Presentase
1 Pra Siklus 67,2 13 52% 12 48%
2 Siklus I 74,17 19 79,17% 5 20,83%
3 Siklus II 88,28 24 96% 1 4%
4 Siklus III 91,6 25 100% 0 0%
67
Dari hasil nilai ketuntasan diatas dapat dijelaskan pada pra siklus
siswa yang tuntas adalah 13 siswa (52%) dengan nilai rata-rat 67,2. Pada
siklus I meningkat menjadi 19 siswa (79,17%) yang tuntas naik sebesar
27,17% dan nilai rata-rata sebesar 67,2 pada kondisi awal menjadi 74,17
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7,03. Pada siklus II menjadi 24 siswa
(96%) mengalami peningkatan sebesar 16,83% dan nilai rata-rata sebesar
74,17 pada siklus I menjadi 88,28 mengalami peningkatan sebesar 14,11.
Pada siklus III menjadi 25 siswa (100%) mengalami peningkatan 4% dan
nilai rata-rata menjadi 91,6 meningkat sebesar 17,43. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa mulai dari siklus I sampai siklus III siswa mengalami
peningkatan yang cukup baik.
Hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena minat, keaktifan dan
perhatian siswa yang sangat bagus pada mata pelajaran sejarah kebudayaan
Islam dengan menggunakan media audio visual berupa film. Adapun faktor
lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa adalah faktor nonsosial
seperti; kondisi bangunan sekolah, keadaan cuaca, dan alat-alat belajar, faktor
sosial seperti teman, faktor fisiologis seperti keadaan jasmani pada umumnya
yaitu kesehatan dan kebugaran diri individu dan keadaan fungsi-fungsi
jasmani tertentu, faktor psikologi seperti; ingkat inteligensi (kecerdasan),
bakat, motivasi dan sikap, strategi atau metode dan media yang digunakan
guru dalam pembelajaran.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian siklus I, II dan III maka dapat
disimpulkan bahwa melalui penerapan media audio visual terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi
pada kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga pembelajaran tahun
2013/2014. Prestasi belajar siswa tersebut dibuktikan dengan semakin
meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus
siswa yang tuntas sebesar 13 siswa (52%) dengan nilai rata-rat 67,2. Pada
siklus I meningkat menjadi 19 siswa (79,17%) yang tuntas naik sebesar
27,17% dan nilai rata-rata sebesar 67,2 pada kondisi awal menjadi 74,17
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7,03. Pada siklus II menjadi 24 siswa
(96%) mengalami peningkatan sebesar 16,83% dan nilai rata-rata sebesar
74,17 pada siklus I menjadi 88,28 mengalami peningkatan sebesar 14,11.
Pada siklus III menjadi 25 siswa (100%) mengalami peningkatan 4% dan
nilai rata-rata menjadi 91,6 meningkat sebesar 17,43.
B. Saran
Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa, maka yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
69
1. Guru
Guru selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk
meningkatkan profesionalisme. Salah satunya dengan mengembangkan
media yanng akan digunakan dalam mengajar, sehingga penggunaan
media yang sesuai dan inovatif tidak membuat siswa bosan. Selain itu
persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan
RPP, Silabus, media dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka
pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk
meningkatkan prestasi, minat, bakat, sikap, motivasi, perhatian dan
keaktifan siswa.
2. Sekolah
Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala
sekolah dan komite sebaiknya meningkatkan pembinaan pada guru-guru.
Dengan pembinaan yang diberikan diharapkan menjadi dorongan agar
dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada siswa didik.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharjono, & supardi. 2008. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir & usman, Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Azwar, Syaifudin. 1987. Test Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran
Prestasi Belajar. Yogyakarta: Liberty.
Bakir. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Batam Center: Karisma
Publishing.
Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Media Pembelajaran.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Hadi, Sutrisno. 1980. Metodelogi Research. Yogyakarta: YPFP UGM.
Mulyasa, E. 2009a. Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
2009b. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian guru dan Kepala Sekolah. PT Bumi Aksara.
Mulyati, 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: ANDI.
Purwandiminta, 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
Sadiman, A S dkk, 1993. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sardiman, 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
71
Sriyanti, Lilik. 2003. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Syaeins. 2009. Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Ibtidaiyah jilid 1
kelas 3. Jakarta: Erlangga.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Syam’s, Rosma Hartiny. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
www.slideshare.net/miftahulmjhe/media-audio-visual-dan-animasi,diakses
tanggal 13 juni 2014 jam15:47.
http://komed45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaan-islam.html
Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam diakses tanggal 20 agustus 2014
jam 17:54.
72
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : III/II (genap)
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
Hari, Tanggal : Rabu, 23 April 2014
A. Standar Kompetensi
Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
B. Kompetensi Dasar
Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad
SAW.
C. Indikator
1. Menyebutkan keadaan penduduk mekah menjelang kelahiran Nabi
Muhammad SAW.
2. Menyebutkan silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW.
3. Menyebutkan peristiwa luar biasa pada malam kelahiran Nabi Muhammd
SAW.
4. Menyebutkan kejadian saat Nabi Muhammad SAW lahir.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan keadaan penduduk
mekah menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.
2. Dengan pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW.
74
3. Dengan Pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
peristiwa luar biasa pada malam Nabi Muhammad SAW lahir.
4. Dengan Pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
kejadiaan saat Nabi Muhammad SAW lahir.
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
1. Tertip
2. Berani
3. Tanggung jawab
4. Tekun
5. Ketelitian
F. Materi Ajar
Sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Keadaan penduduk mekah menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.
2. Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW.
3. Peristiwa Luar Biasa Pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
4. Nabi Muhammad SAW lahir.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Pengamatan.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru mengabsen dan mengecek kesiapan sisiwa.
c. Apersepsi:
1) Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
2) Guru menjelaskan tujuan pelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
75
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan uji awal
pelajaran (pre test).
2) Guru melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang materi yang akan dipelajari dengan cara guru menjelaskan
materi dan menyuruh siswa untuk membaca buku pelajaran terlebih
dahulu.
b. Elaborasi
1) Guru menyuruh siswa mengamati film yang diputar.
2) Guru menunjuk salah satu siswa untuk bercerita didepan kelas.
c. Komfirmasi
1) Guru memberikan penjelasan tentang film yang diputarkan.
2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab.
3) Guru memberikan penegasan jika masih ada siswa yang belum
jelas/paham.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Guru memberikan soal evaluasi
c. Guru dan siswa berdoa bersama.
d. Guru menutup pembelajaran.
I. Alat dan Sumber Ajar
1. Alat: speaker, LCD, Laptop, kabel, Papan tulis dan spidol.
2. Sumber ajar: Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Ibtidaiyah
Jilid 1 kelas 3.
J. Penilaian
Teknik : Tertulis
Instrumen : Soal test
76
K. Instrumen
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Kehidupan Mekah sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah
Menyembah berahala dan ....
a. Berfoya-foya c. Minum-minuman keras
b. Berjudi d. Jawaban a,b dan c benar
2. Nabi Muhammad lahir di kota ...
a. Mekkah c. Yartib
b. Madinah d. Yaman
3. Ayah Nabi Muhammad SAW bernama ...
a. Aminah c. Abdul Muthalib
b. Abdullah d. Abu Thalib
4. Ibu Nabi Muhammad SAW bernama ...
a. Aminah c. Abdul Muthalib
b. Abdullah d. Abu Thalib
5. Kakek Nabi muhammad SAW bernama ...
a. Aminah c. Abdul Muthalib
b. Abdullah d. Abu Thalib
II. Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
1. Selain percaya terhadap berhala penduduk mekah juga percaya kepada
apa?
2. Sebutkan 2 peristiwa luar biasa yang terjadi pada malam kelahiran nabi
Muhammad SAW!
3. Nabi Muhammad lahir pada tanggal berapa?
4. Ketika Nabi Muhammad SAW lahir di bawa kakeknya untuk tawaf,
yaitu ....
5. Apa arti nama Muhammad?
77
L. Kunci Jawaban
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. d.
2. a.
3. b.
4. a.
5. c.
II. Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
1. Tahayul dan ramalan nasib.
2. Peristiwa luar biasa yang terjadi pada malam kelahiran Muhammad
SAW Yaitu
a) Abdullah dan Aminah bermimmpi melihat sinar terang benderang
keluar dari tubuh mereka.
b) Langit terlihat indah diatas kota Mekah.
c) Api sembahan orang Majusi Tiba-tiba padam.
d) Istana Kisra Unusyirwan atau kerajaan persia rusak.
e) Kesaksian Pendeta Nasrani bahwa malam itu mereka memandang langit
tampak berbeda dari biasanya. Dan mereka yakin bahwa akan ada nabi
akhir zaman yang lahir.
3. 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi.
4. Berdoa mengelilingi kakbah.
5. Orang yang terpuji.
M. Sekor
Pilihan Ganda × 1 = 5
Isai × 2 = 10
= jumlah sekor perolehan I + jumlah sekor perolehan II 2
3
= 30
3
= 10
78
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : III/II (genap)
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
Hari, Tanggal : Rabu, 7 Mei 2014
A. Standar Kompetensi
Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
B. Kompetensi Dasar
Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad
SAW.
C. Indikator
1. Menceritakan kemuliaan ayahanda Nabi Muhammad SAW.
2. Menceritakan hancurnya pasukan gajah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan kemuliaan Ayahanda
Nabi Muhammad SAW .
2. Dengan Pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan
hancurnya pasukan gajah.
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
1. Tertip
2. Berani
3. Tanggung jawab
4. Tekun
80
F. Materi Ajar
Sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW.
2. Hancurnya Pasukan Gajah.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Pengamatan.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru mengabsen dan mengecek kesiapan sisiwa.
c. Apersepsi:
1) Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
2) Guru menjelaskan tujuan pelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan uji awal
pelajaran (pre test).
2) Guru melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang materi yang akan dipelajari dengan cara:
a) Menyuruh siswa mempelajari materi dengan membaca buku
pelajaran.
b) Guru menerangkan Materi.
b. Elaborasi
1) Guru menyuruh siswa untuk mengamati saat pemutaran film.
2) Guru memutarkan sebuah lagu yang telah disiapkan tentang materi
tersebut dan menyuruh menyanyikan bersama-sama.
81
c. Komfirmasi
1) Guru memberikan penjelasan tentang film yang diputarkan.
2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab.
3) Guru memberikan penegasan jika masih ada siswa yang belum
jelas/paham.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru dan siswa berdoa bersama.
d. Guru menutup pembelajaran.
I. Alat dan Sumber Ajar
1. Alat/media : LCD, Speaker, Lap top, Kabel, Layar proyeksi, papan tulis
dan spidol.
2. Sumber ajar:
a) Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Ibtidaiyah Jilid 1
kelas 3.
b) Film tentang Kisah Para Nabi Collection 1 & 4.
c) Video lagu tetang pasukan gajah dari you tube.
J. Penilaian
Teknik : Tertulis
Instrumen : Soal test
K. Instrumen
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Abdul Muthalib adalah orang yang dipercaya memelihara serta menjaga
kakbah dan ....
a. Madinah c. Yaman
b. Sumur Zam-zam d. Unta
82
2. Anak Abdul Muthalib yang pertama yang mau membantu penggalian
sumur zam-zam bernama ....
a. Al-Harits c. Abu Thalib
b. Abdullah d. Aminah
3. Untuk melaksanakan nazarnya Abdul Muthalib menentukan siapa yang
akan dikorbankan dengan cara mengundinya. Dan undian tersebut jatuh
kepada ....
a. Al-Harits c. Abu Thalib
b. Abdullah d. Aminah
4. Karena Abdul Muthalib sangat sayang dengan anaknya maka undian
tersebut diulang berkali-kali bukan dengan anak-anaknya tetapi dengan
unta. Hingga jumlah unta tersebut mencapai ...
a. 10 Unta c. 75 unta
b. 50 unta d. 100 unta
5. Nabi Muhammad Saw lahir pada tanggal ....
a. 10 Robiulawal tahun gajah c. 12 robiulawal tahun gajah
b. 11 Robiulawal tahun gajah d. 13 Robiulawal tahun gajah
II. Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
1. Kenapa tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah?
...............................................................................................................
2. Siapakah pemimpin pasukan gajah?
................................................................................................................
3. Apa tujuan pasukan gajah menyerang mekah?
................................................................................................................
4. Apa yang diutus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan kakbah dan
menghancurkan pasukan gajah?
................................................................................................................
5. Peristiwa tentang pasukan gajah ini di jelaskan oleh Allah SWT dalam
Al-Qur’an dalam surah apa dan ayat berapa?
................................................................................................................
83
L. Kunci Jawaban
I. Pilihan ganda
1. b.
2. a.
3. b.
4. d.
5. c.
II. Isai
1. Karena pada tahun itu datang pasukan tentara gajah meyerang
Makah.
2. Abrahah.
3. Untuk menghancurkan kakbah.
4. Burung ababil
5. Surah Alfil ayat 1-5.
M. Sekor
I. Pilihan Ganda × 1 = 5
II. isai × 2 = 10
= jumlah sekor perolehan I + jumlah sekor perolehan II 2
3
=30
3
= 10
84
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Nama Sekolah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : III/II (genap)
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
Hari, Tanggal : Rabu, 14 Mei 2014
A. Standar Kompetensi
Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
B. Kompetensi Dasar
Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad
SAW.
C. Indikator
1. Menceritakan kemuliaan ayahanda Nabi Muhammad SAW.
2. Meceritakan hancurnya pasukan gajah.
3. Menyebutkan peristiwa luar biasa pada malam kelahiran Nabi Muhammad
SAW.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan Pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan
kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW .
2. Dengan Pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan
hancurnya pasukan gajah.
3. Dengan Pengamatan dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
peristiwa luar biasa pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW.
86
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
1. Tertip
2. Berani
3. Tanggung jawab
4. Tekun
5. Ketelitian
F. Materi Ajar
Sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW.
2. Hancurnya Pasukan Gajah.
3. Peristiwa Luar Biasa Pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
G. Metode Pembelajaran
1. Pengamatan.
2. Ceramah
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru mengabsen dan mengecek kesiapan sisiwa.
c. Apersepsi:
1) Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
2) Guru menjelaskan tujuan pelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan uji awal
pelajaran (pre test).
87
2) Guru melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang materi yang akan dipelajari dengan cara guru menjelaskan
materi dan tentang hal-hal yang perlu diamati.
b. Elaborasi
1) Guru menyuruh siswa untuk mengamati saat pemutaran film.
2) Guru memutarkan sebuah lagu yang sudah disiapkan tentang materi
tersebut dan menyuruh siswa menyanyikan bersama-sama.
c. Komfirmasi
1) Guru memberikan penjelasan tentang film yang diputarkan
menggunakan power poin.
2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab.
3) Guru memberikan penegasan jika masih ada siswa yang belum
jelas/paham.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru dan siswa berdoa bersama.
d. Guru menutup pembelajaran.
I. Alat dan Sumber Ajar
1. Alat/media : LCD, Speaker, Lap top, Layar proyeksi, papan tulis dan
spidol.
2. Sumber ajar:
a) Bina Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Ibtidaiyah Jilid 1
kelas 3.
b) Film tentang Kisah Para Nabi Collection 1 & 4.
c) Video nyanyian tentang pasukan gajah dari you tube
J. Penilaian
Teknik : Tertulis
Instrumen : Soal test
88
K. Instrumen
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Abdul Muthalib adalah orang yang dipercaya memelihara serta menjaga
kakbah dan ....
a. Madinah
b. Sumur Zam-zam
c. Yaman
d. Syam
2. Anak Abdul Muthalib yang pertama yang mau membantu penggalian
sumur zam-zam bernama ....
a. Abu Thalib
b. Abdulloh
c. Al-Harits
d. Aminah
3. Untuk melaksanakan nazarnya Abdul Muthalib menentukan siapa yang
akan dikorbankan dengan cara mengundinya. Dan undian tersebut jatuh
kepada ....
a. Abdulloh
b. Al-Harits
c. Abu Thalip
d. Aminah
4. Karena Abdul Muthalib sangat sayang dengan anaknya maka undian
tersebut diulang berkali-kali bukan dengan anak-anaknya tetapi dengan
unta. Hingga jumlah unta tersebut mencapai ....
a. 10 unta
b. 30 unta
c. 80 unta
d. 100 unta
5. Nabi Muhammad Saw lahir pada tanggal ....
a. 10 Robiulawal tahun gajah c. 12 Robiulawal tahun gajah
b. 11 Robiulawal tahun gajah d. 13 Robiulawal tahun gajah
6. Pemimpin pasukan Gajah bernama ....
a. Abrahah
b. Abu Thalib
c. Abdul Muthalib
d. Abu Lahab
7. Pasukan Gajah berasal dari negeri ....
a. Palestina
b. Babilonia
c. Hijaz
d. Yaman
8. Yang melindungi Kakbah dari serangan pasukan Gajah adalah ....
a. Abu thalib
b. Abrahah
c. Allah
d. Abdul Muthalib
9. Mimpi Abdul muthalib dan Aminah menandakan bahwa dari
keluarganya akan lahir seorang ....
a. Raja
b. Nabi
c. Wali
d. Khalifah
10. Pada malam Kelahiran Nabi Muhammad terjadi peristiwa luar biasa yaitu
salah satunya padamnya api orang-orang ...
a. Yatsrib c. Nasrani
b. Majusi d. Romawi
89
II. Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
1. Kenapa tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah?
...................................................................................................................
2. Apa tujuan Abrahah dan pasukan gajah ke Mekah?
...................................................................................................................
3. Apa yang diutus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan kakbah dan
menghancurkan pasukan gajah?
...................................................................................................................
4. Peristiwa tentang pasukan gajah ini di jelaskan oleh Allah SWT dalam
Al-Qur’an dalam surah apa dan ayat berapa?
...................................................................................................................
5. Sebutkan 2 peristiwa luar biasa pada malam kelahiran Nabi Muhammad
SAW!
...................................................................................................................
L. Kunci Jawaban
I. Pilihan ganda
1. b.
2. c.
3. a.
4. d.
5. c.
6. a.
7. d.
8. c.
9. b.
10. b.
II. Isai
1. Karena pada tahun itu datang pasukan tentara gajah menyerang
Mekkah.
2. Menghancurkan Kakbah supaya bangsa arab tidak menyembah
kakbah melaikan memuliakan bangunan megah yang telah mereka
bangun di Yaman.
3. Burung ababil.
4. Surah Al-fil ayat 1-5.
5. Peristiwa luar biasa yang terjadi pada malam kelahiran Muhammad
SAW Yaitu
a) Abdullah dan Aminah bermimmpi melihat sinar terang
benderang keluar dari tubuh mereka.
90
b) Langit terlihat indah diatas kota Mekah.
c) Api sembahan orang Majusi Tiba-tiba padam.
d) Istana Kisra Unusyirwan atau kerajaan persia rusak.
e) Kesaksian Pendeta Nasrani bahwa malam itu mereka
memandang langit tampak berbeda dari biasanya. Dan mereka
yakin bahwa akan ada nabi akhir zaman yang lahir.
M. Sekor
I. Pilihan Ganda × 1 = 10
II. isai × 2 = 10
= jumlah sekor perolehan I + jumlah sekor perolehan II × 5
= (10 + 10) × 5
= 100
1
2
LEMBAR OBSERVASI PADA SISWA SIKLUS I
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Bagus/Baik
No Nama Aspek Yang Diamati
Minat Siswa Keaktif siswa Perhatian siswa
K C B K C B K C B
1 Agus Ahmad Syarofudin
2 Nadya Aurellia Rahma
3 Ari Sabila Najwa
4 Addia Wilda Sulkhan
5 Adi Irawan Saputra
6 Ahmad Nauval Habib
7 Andika Dani Yulianto
8 M. Abdul Hamid
9 Isda Nur Aini
10 Varda Ambarika
11 Aulia Firda Hakim
12 Fitahatun Quluf
13 Assya Paramitha
14 Kaka Trisnawan
15 M. Fakhri Munaja
16 M. Falda Mutakhilul I
17 M. Afif Alwani
18 Diva Dini Ma’rifah
19 Rina Rahma Oktavia
20 Lizama S. Asfa
21 Rega Fiki Ananda
22 M. Fikri Romadhoni
23 Wahyuda Kusuma
24 Rara Salsabila K
25 M. Rian Firmansyah
3
4
LEMBAR OBSERVASI PADA SISWA SIKLUS II
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Bagus/Baik
No Nama Aspek Yang Diamati
Minat Siswa Keaktif siswa Perhatian siswa
K C B K C B K C B
1 Agus Ahmad Syarofudin
2 Nadya Aurellia Rahma
3 Ari Sabila Najwa
4 Addia Wilda Sulkhan
5 Adi Irawan Saputra
6 Ahmad Nauval Habib
7 Andika Dani Yulianto
8 M. Abdul Hamid
9 Isda Nur Aini
10 Varda Ambarika
11 Aulia Firda Hakim
12 Fitahatun Quluf
13 Assya Paramitha
14 Kaka Trisnawan
15 M. Fakhri Munaja
16 M. Falda Mutakhilul I
17 M. Afif Alwani
18 Diva Dini Ma’rifah
19 Rina Rahma Oktavia
20 Lizama S. Asfa
21 Rega Fiki Ananda
22 M. Fikri Romadhoni
23 Wahyuda Kusuma
24 Rara Salsabila K
25 M. Rian Firmansyah
5
6
LEMBAR OBSERVASI PADA SISWA SIKLUS III
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Bagus/Baik
No Nama Aspek Yang Diamati
Minat Siswa Keaktif siswa Perhatian siswa
K C B K C B K C B
1 Agus Ahmad Syarofudin
2 Nadya Aurellia Rahma
3 Ari Sabila Najwa
4 Addia Wilda Sulkhan
5 Adi Irawan Saputra
6 Ahmad Nauval Habib
7 Andika Dani Yulianto
8 M. Abdul Hamid
9 Isda Nur Aini
10 Varda Ambarika
11 Aulia Firda Hakim
12 Fitahatun Quluf
13 Assya Paramitha
14 Kaka Trisnawan
15 M. Fakhri Munaja
16 M. Falda Mutakhilul I
17 M. Afif Alwani
18 Diva Dini Ma’rifah
19 Rina Rahma Oktavia
20 Lizama S. Asfa
21 Rega Fiki Ananda
22 M. Fikri Romadhoni
23 Wahyuda Kusuma
24 Rara Salsabila K
25 M. Rian Firmansyah
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Eryen Bayu Aditya
NIM : 11509004
Progdi : PGMI
Dosen Pembimbing Akademik : Rasimin, S. PdI, M. Pd.
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN SEKOR
1 Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK) 2009
STAIN SALATIGA
18-20 Agustus
2009
Peserta 3
2 Pelatihan Emotional Spiritual
Intelligence Quotient (ESIQ)
STAIN Salatiga
21 Agustus 2009 Peserta 3
3 Achievement Motivation Training
(AMT)
24 April 2010 Peserta 3
4 Seminar Nasional Ekonomi Islam
“The challenge On Islamic
Economy In Fostering Economy
Prosperity”
10 November 2010 peserta 6
5 SEMNASSOS (Seminar Nasional
Sosial) dengan tema “ALANGKAH
LUCUNYA NEGERI INI”
12 Desember 2010 Peserta 6
6 National Workshop of
Entrepreneurship And Basic
Cooperation 2010
19 Desember 2010 Peserta 6
7 Seminar Politik “Pilwakot Yang
Ideal Untuk Masa Depan Salatiga
Yang Lebih Baik”
27 Januari 2011 Peserta 3
8 Public Hearing “Optimalisasi
Demokrasi Kampus Sebagai Upaya
Integrity Oriented”
9 Maret 2011 Peserta 2
9 Seminar Nasional Pendidikan
“Realisasi Pendidikan Karakter
Bangsa Dalam Kurikulum
Pendidikan Nasional”
20 Juni 2011 Peserta 6
10 SEMINAR NASIONAL “Rahasia
Kaya Ilmu, Kaya Hati, Sehat, dan
Kaya Raya” dan Penguasaan
Bahasa Inggris (50 Grammar)
Tanpa Menghafal dan Menulis
10 Oktober 2011 Peserta 6
24
11 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
(PKTI) “Karya TulisnSebagai Slah
Satu Langkah Membangun Budaya
Ilmiah Mahasiswa”
11 Oktober 2011 Peserta 3
12 Praktikum Pelatihan Ikhtibar al-
Lughah al-Arabiyah Ka Lughah
Ajnabiyah (ILAIK)
21 Januari - 4
Februari 2012
Peserta 2
13 Pratikum Pelatihan TOEFL 21 Januari - 4
Februari 2012
Peserta 2
14 Seminar Nasional “Berpolitik untuk
Kesejahteraan Indonesia,
Reorientasi Gerakan Mahasiswa
Pasca Reformasi”
15 Mei 2012 Peserta 6
15 Seminar Nasional Ekonomi Syariah
Ekonomi Syariah: Bukan Ekonomi
Biasa “penerapan Nilai-nilai
Syariah dalam Praktik
Perekonomian”
2 juni 2012 Peserta 6
16 OPAK STAIN Salatiga 2012 05-07 September
2012
Panitia 3
17 Training Pembuatan Makalah 13 Oktober 2012 Peserta 2
18 Seminar Regional “Indonesia Satu” 29 Oktobet 2012 Peserta 4
19 Bedah Buku “24 Cara
Mendongkrak IPK”
5 Desember 2012 Peserta 2
20 Seminar Nasional “Ahlussunnah
Waljamaah dalam Perspektif Islam
Indonesia”
26 Maret 2013 Peserta 6
21 Seminar Pendidikan HMJ Tarbiyah
STAIN Salatiga “Menimbang Mutu
dan Kualitas Pendidikan di
Indonesia”
2 Mei 2013 Peserta 3
22 Seminar Nasional Sharia
Economics Festival “Indonesia Will
Grow and Shine With Sharia
Economics”
4 juni 2013 Peserta 6
23 Seminar Politik Nasional “Peran
Nyata Mahasiswa Dalam
Menyikapi Perpolitikan Indonesia”
13 Juni 2013 Peserta 6
24 Akhirussanah Ma’Had STAIN
Salatiga “Pesantren Sebagai Wadah
Perkembangan Karakter Pemuda
Islam yang Berakhlaqul Karismah
dan Bernalar Ilmiah
30 Juni 2013 Peserta 3
25
26
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eryen Bayu Aditya
Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 20 Juli 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Ayah : Joko Sartono
Nama Ibu : Sustiah
Alamat : Jl. Hasanudin no. 830 Salatiga
Pendidikan : - TK Pertiwi Banjaran Salatiga Lulus Tahun 1996
- SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga Lulus Tahun 2003
- SMP N 04 Salatiga Lulus Tahun 2006
- SMK Pelita Salatiga Lulus Tahun 2009
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 20 Mei 2015
Penulis
Eryen Bayu Aditya
NIM: 11509004