PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA...
-
Upload
truongkhuong -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA
MATA PELAJARAN FIQIH POKOK BAHASAN QURBAN
MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIZ
DI MI ISLAMIYAH TENDAS TAYU PATI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Agama Islam
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
NAMA : SUHARNI
NIM : 093111414
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suharni
NIM : 093111414
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 6 Juni 2011
Saya yang menyatakan
Suharni
NIM. 093111414
iii
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 10 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan/Ketua IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi
naskah skripsi dengan:
Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Fiqih
Pokok Bahasan Qurban Melalui Penerapan Metode Team Quiz di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011
Nama : Suharni
NIM : 093111414
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqosah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing
Nasirudin, M.Ag
NIP. 196910121996031002
v
ABSTRAK
Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Eiqih
Pokok Bahasan Qurban Melalui Penerapan Metode Team Quiz di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011
Penulis : Suharni
NIM : 093111414
Skipsi ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar siswa kelas V
pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan qurban melalui penerapan team quiz.
Penerapan metode ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1.
Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih
di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Bagaimana
penerapan metode team quiz siswa kelas V di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati
Tahun Pelajaran 2010/2011? 3. Apakah melalui metode Team Quiz dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih pokok
bahasan Qurban melalui metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati
Tahun Pelajaran 2010/2011? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi
lapangan yang dilaksanakana di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran
2010/2011. Datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi
partisipan, dan studi dokumentasi.
Kajian ini menunjukkan Bahwa pembelajaran Fiqih di MI Islamiyah
Tendas Tayu Pati pada semester II telah menerapkan strategi pembelajaran Team
Quiz yaitu pembelajaran yang menekankan pada penguasaan (hasil belajar) siswa
secara penuh terhadap seluruh bahan yang dipelajari. Adapun tahapan-tahapan
yang terdapat dalam strategi Team Quiz meliputi: pengajaran berdasarkan
kompetensi yang akan dicapai, pembelajaran memperhatikan perbedaan individu,
pelaksanaan evaluasi secara kontinu, pelaksanaan program remedial dan
pengayaan, menggunakan prinsip siswa belajar aktif serta pengajaran berdasarkan
pengalaman siswa.
Bahwa pembelajaran fiqih yang melalui metode Team Quiz di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat dikatakan
meningkat karena setelah dilaksanakannya strategi pembelajaran Team Quiz
dalam pembelajaran fiqih, siswa sangat aktif. Siswa mau dan mampu menjawab
dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru
Bahwa prestasi belajar siswa pada bidang studi Fiqih setelah diberlakukan
strategi pembelajaran Team Quiz menunjukkan hasil yang cukup baik. Dalam
semester II 86.7% dari seluruh siswa sudah dapat mencapai ketuntasan dalam
belajar dan 4 dari seluruh siswa yang memerlukan program remedial. Rata-rata
nilai yang dicapai siswa MI Islamiyah Tendas Tayu Pati mencapai 86, tergolong
baik sekali.
vi
MOTTO
جاترد ـلموا العتأو نيالذو كمنـوا م .... يرفع اهللا الذين آمن
) ١١: اادلة (
Artinya :
Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Pentafsir Al-Qur'an,1971), hlm 793.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan buat:
1. Ayah, Ibu dan Saudaraku tercinta
2. Suamiku tersayang yang memotivasi saya
3. Teman-temanku yang telah membantu saya
4. Segenap Civitas Akademika IAIN Walisongo Semarang
viii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini
tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 10 Juni 2011
Deklarator
Suharni
NIM. 093111414
ix
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor : 0543b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama
Huruf
Latin Keterangan
Alif - tidak dilambangkan ا
- Bâ b ب
- Tâ t ت
Tsâ ś S dengan titik di atas ث
- Jim j ج
Hâ h H dengan titik di bawah ح
- Khâ kh خ
- Dâ d د
Dzâ ź Z dengan titik di atas ذ
- Râ r ر
- Zâ z ز
- Sin s س
- Syin sy ش
Sâd ş S dengan titik di bawah ص
Zâ d D dengan titik di bawah ض
Tâ Ń T dengan titik di bawah ط
Zâ z Z dengan titik di bawah ظ
x
‘ Ain‘ عKoma terbalik (apostrof
tunggal)
- Gain g غ
- Fâ f ف
- Qâf q ق
- Kâf k ك
- Lâm l ل
- Mim m م
- Nun n ن
- Wâu w و
- Hâ h هـ
‘ Hamzah ءApostrof lurus miring (tidak
untuk awal kata)
- Yâ y ي
Tâ marbutah h Dibaca ah ketika mawquf ة
ة.... Tâ marbutah t/h Dibaca ah/at ketika mawquf
xi
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرمحن الرحيم
والنا حممد وعلى احلمد هللا رب العاملني والصالة والسالم على أشرف املرسلني سيدنا وم
. أله وصحبه أمجعني
Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberikan rahmat, taufiq,
hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA
PELAJARAN FIQIH POKOK BAHASAN QURBAN MELALUI PENERAPAN
METODE TEAM QUIZ DI MI ISLAMIYAH TENDAS TAYU PATI TAHUN
PELAJARAN 2010/2011”.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad S.A.W. yang telah menunjukkan jalan kepada jalan yang lurus.
Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat ;
1. DR. H. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Nasiruddin, S.Ag, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan/wati yang secara langsung
ikut berpartisipasi.
4. Saroso, S.Pd.I, selaku Kepala MI Islamiyah Tendas Tayu, guru-guru serta tenaga
administrasi yang telah bersedia memberikan izin serta bantuannya kepada
penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka pembuatan karya ilmiyah
berupa skripsi ini.
xii
5. Bapak, Ibu, suami tercinta yang telah membantu baik moril dan materiil serta
selalu memberi motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan studi ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang juga telah
membantu terselesainya penulisan skripsi ini.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis merupakan amal
jariyah yang baik dan diterima oleh Allah S.W.T.serta mendapat balasan yang
berlipat ganda dari-Nya. Amin.
Penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan dan fikiran untuk
memperoleh hasil yang maksimal dan sempurna, namun karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan, penulis yakin skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran
demi perbaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah S.W.T. penulis memohon semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya. Amiin.
Semarang, 6 Juni 2011
Penulis
Suharni
NIM. 093111414
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.………………………………………………………………...i
PERNYATAAN KEASLIAN………………….........................................................ii
PENGESAHAN……………………………………………………………………..iii
NOTA PEMBIMBING………………………….......................................................iv
ABSRAK……………………………………………………………...........................v
TRANSLITERASI…………………………………………………………………..vi
KATA PENGANTAR ………………………………………….…………………viii
DAFTAR ISI……………………………………………………..………………......x
DAFTAR TABEL……………………………………….....……………………….xii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...…….xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….1
B. Penegasan Istilah …………………………………………………………5
C. Rumusan Masalah………………………………………………………....7
D. Tujuan Penelitian………………………………………………………….8
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………..8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka…………… ..…………………..…………………………...9
B. Kerangka Berfikir…………………………………………………………..10
1. Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih…………………………...…10
a. Pengertian Prestasi…………………………………………………….10
b. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar………………………………………..12
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………………….13
2. Metode Team Quiz………………………………………………………28
a. Pengertian Metode Team Quiz………………………………………..15
b. Fungsi Metod Pembelajaran…………………………………………..17
xiv
c. Faktor-faktor Metode Pembelajaran…………………………………..19
3. Langkah-langkah Metode Team Quiz…………………………………...21
4. Tujuan Team Quiz……………………………………………………….22
5. Kelebihan Metode Team Quiz…………………………………………...23
C. Hipotesis Tindakan…………………………………………………………23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………25
C. Pelaksanaan dan Kolabolator………………………………………………26
D. Rancangan Penelitian………………………………………………………28
E. Tehnik Pengumpulan Data…………………………………………...........35
F. Tehnik Analisis Data………………………………………………………37
G. Indikator Pencapaian………………………………………………………38
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ….………………………………………………………...39
1. Siklus I…………………………………………………………………39
2. Siklus II………………………………………………………………...49
3. Siklus III……………………………………………………………….59
B. Pembahasan………………………………………………………………..70
1. Kwalitas Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih………………………….70
2. Perbandingan Siklus I, II dan III……………………..………………...72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..……………………………………………………………….74
B. Saran ……………………………………………………………………….75
C. Kata Penutup……………………………………………………………….76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rekap Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus I…….………..…………46
Tabel 2 : Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I……………………………………….47
Tabel 3: Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus I………………..………….................48
Tabel 4 : Rekap Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II………………………..56
Tabel 5: Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II………………………………………57
Tabel 6: Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus II……………………………………..58
Tabel 7 : Rekap Pengamatan Prestasi Belajar Siklus III…………………..………..67
Tabel 8 : Analisis Hasil Tes Formatif Siklus III…………………………………….68
Tabel 9: Rekapitulasi Prestasi Belajar Siklus III………………………………….....69
Tabel 10 : Perbandingan Hasil Pengamatan Siklus I,II,III……………………….....70
Tabel 11 : Perbandingan Prestasi Belajar Siklus I,II,III……………………………..72
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Gambar grafik perbandingan Prestasi belajar siklus I,II,III……………73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas
atau kegiatan tertentu. prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat koqnitif dan
biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh
guru.
Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti
dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah
2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinailai aspek koqnitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi
3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai
dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-
ulangan atau ujian yang ditempuhnya.1
Untuk mengetahui bentuk dari pada prestasi belajar yang diperoleh siswa,
dapat diketahui melalui teori yang disampaikan oleh Bloom dan kawan-kawannya
yang terkenal dengan "Taksonomi Bloom" yang menyampaikan pendapatnya tentang
kemampuan yang diperoleh waktu belajar dikarenakan atau bersumber dari tiga ranah
yaitu:
1) Kognitif, yang terdiri dari 6 jenis perilaku, yaitu:
a) Pengetahuan
1 Tulus TU’U, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT Gramidia
Widiasarana Indonesia, 2004, hlm. 75
2
b) Pemahaman
c) Penerapan
d) Analisis
e) Sintesis
f) Evaluasi
Keenam jenis perilaku ini bersifat hierarkis, artinya perilaku pengetahuan
tergolong terendah, dan perilaku evaluasi tergolong tertinggi.
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi; segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun
demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah
rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang
bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru
dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku siswa yang
dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa. Baik yang berdimensi cipta dan
rasa maupun yang dimensi karsa.2
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indicator
(penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak
diungkapkan atau diukur. Selanjutnya, apabila guru menghendaki, penilaian dengan
menggunakan norma skala angka, kolom “ya” dan “tidak” dapat dihapus dan diganti
dengan skor-skor, misalnya mulai 5 sampai 10. siswa yang mendapatkan skor 5 ke
bawah dianggap tidak memenuhi criteria keberhasilan belajar. Dalam penilaian yang
menggunakan pendekatan PAN (Penilaian Acuan Norma), prestasi belajar seorang
peserta didik diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang dicapai
teman-teman sekelas atau sekolompoknya. Jadi, pemberian skor atau nilai peserta
didik tersebut menunjuk pada hasil perbandingan antara sskor-skor yang dipereoleh
teman-teman sekolompoknya dengan skornya sendiri. 3
2 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 213
3 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 216
3
Penilaian dengan pendekatan PAK (Penilaian Acuan Kriteria)
merupakan proses pengukuran prestasi belajar dengan cara membandingkan
pencapaian seorang siswa dengan pelbagai perilaku ranah yang telah ditetapkan
secara baik. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan pendekatan Penilaian
Acuan Kriteria diperlukan adanya criteria mutlak yang merujuk pada tujuan
pembelajaran umum dan khusus (TPU dan TPK). Artinya, nilai atau kelulusan
seorang siswa bukan berdasarkan perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh
rekan-rekan sekolompoknya melainkan ditentukan oleh penguasaannya atas
materi pelajaran hingga batas yang sesuai dengan tujuan instruksional.
Evaluasi merupakan unsure kegiatan dalam proses pembelajaran, karena
melalui evaluasi dapat diketahui apakah tujuan yang direncanakan atau perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dapat tercapai atau tidak, serta seberapa jauh
keberhasilan belajar tersebut dapat dicapai. Evaluasi keberhasilan belajar yang
dicapai melalui proses pembelajaran sepatutnya menjangkau berbagai segi,
karena keberhasilan yang sepatutnya dicapai mencakup berbagai segi pengalaman
belajar. Evaluasi yang dilakukan dapat dijadikan dasar untuk memperoleh umpan
balik tentang keberhasilan pembelajaran yang dicapai. Untuk memperoleh umpan
balik tentang keberhasilan pembelajaran, dapat dilakukan evaluasi terhadap
program atau perencanaan pembelajaran yang disusun. Mengapa demikian? Oleh
karena perencanaan pembelajaran yang disusun menjadi dasar pelaksanan
pembelajaran, dan ini memberi pengaruh terhadap keberhasilan pencapaian
tujuan. Evaluasi pembelajaran meliputi konteks dan inputnya.4
Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang mencakup berbagai
segi pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan evaluasi
sepatutnya dilakukan secara terus menerus, melalui evaluasi terhadap proses
pembelajaran itu sendiri, dan evaluasi terhadap hasil yang dicapaievaluasi proses
di samping mengevaluasi kesesuaian proses pembelajaran dengan upaya
pencapaian tujuan, juga mengevaluasi perubahan-perubahan tingkah laku yang
secara setahap demi setahap dicapai dimaksudkan untuk mengetahui apakah
4 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2008, hlm.
163
4
tujuan yang direncanakan dapat dicapai, serta seberapa jauh keberhasilan
pencapaian tujuan tersebut.
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi karena
bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang
memiliki bakat fiqih dapat diprediksikan mampu mencapai prestasi yang
menonjol dalam bidang fiqih. Prestasi yang menonjol dalam bidang fiqih itu
merupakan cerminan dari bakat khusus yang dimiliki dalam bidang tersebut.
Perlu di ketahui bahwa karena bakat itu masih bersifat potensial, maka seseorang
yang berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam
bidangnya kalau tidak memperoleh kesempatan untuk mengembangkan bakatnya
secara maksimal. Hanya bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal
dalam pengembangannya sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi
yang tinggi pula yang akhirnya akan dapat terealisasikan dalam bentuk prestasi
unggul. Contoh konkrit bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal
untuk berkembang adalah hasil penelitian yang menmukan bahwa sekitar 22%
siswa SD/MI menjadi anak yang “underachiever”. Artinya, prestasi belajar yang
sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi
seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujuud dan menghasilkan suatu
prestasi.5
Berdasarkan data dari MI Islamiyah Tendas Tayu tentang prestasi
belajar siswa MI Islamiyah pada semester pertama bidang studi Fiqih 86.7%
siswa dari seluruh siswa MI Islamiyah sudah mencapai standar ketuntasan dan
hanya 13,3 % siswa yang memerlukan remedial. Jika dianalisa dengan teori
ketuntasan bahwa kelas dianggap berhasil dan efektif jika 75% siswa sudah
mencapai ketuntasan 75% dari pelajaran dapat dikuasai oleh seorang siswa maka
MI Islamiyah Tendas Tayu semester pertama pada pembelajaran Fiqih
dapat dinyatakan berhasil dan efektif. Karena sudah mencapai KKM = 75.6
Dalam konteks di atas bahwa metode Team Quiz merupakan metode
yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa terhadap preastasi belajar pada
5 Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2008, hlm. 100
6 Dokumen, MI Islamiyah Tayu Pati tahun 2011
5
mata pelajaran fiqih dengan pokok bahasan qurban khususnya kelas V MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati. Sehingga memiliki karekteristik, minat, tingkat
kecerdasan dan kemampuan koqnitif dan sebagainya. Semua ini mempengaruhi
proses dan minat belajar.
Pendekatan penerapan metode Team Quiz atau tanya jawab merupakan
metode metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung antara guru dan murid guru bertanya dan murid menjawab atau murid
bertanya dan guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan
timbal balik secara langsung antar guru dan murid. Manfaat terpenting adalah
guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat
mengungkapkan apa yang telah diceramahkan7.
Sedangkan prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang
dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama
dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini sering dinilai oleh guru untuk melihat
penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Karena
keberhasilan seorang siswa akan di pengaruhi oleh ketiga ranah ini yakni ranah
kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang sering dinilai oleh
para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pengajaran.
Seseorang dapat memiliki kencerdasan tersebut, dengan satu atau lebih
yang cukup menonjol tetapi yang lain kurang menonjol agar seorang siswa
berhasil dalam studi dan hidupnya kelak maka pendidikan sebaiknya dilakukan
dengan pendekatan pribadi dengan mempertimbangkan kecerdasan yang dimiliki
siswa.
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis
akan mengadakan penelitian dan membahas skripsi yang berjudul " Peningkatan
prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan
Qurban melalui penerapan metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu
Pati Tahun Pelajaran 2010/2011.”
7 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Jakarta: RASAIL,
1990, hlm. 20.
6
B. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam memahami isi
kandungan skripsi yang merupakan cerminan judul, maka penulis menganggap
perlu untuk memberikan batasan pengertian secara singkat sebagai berikut:
1. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. 8
2. Mata pelajaran Fiqih Qurban
Mata pelajaran fiqih adalah ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum
syara’ yang amali (praktis) yang diusahakan dari dalil-dalil yang secara rinci
atau hukum-hukum syara’ yang diambil dari dalil-dalil yang tafsili. 9
Sedangkan Qurban adalah penyembelihan binatang yang dilaksanakan pada
hari raya idul adha.10
3. Metode Team Quiz
"Metode adalah sesuatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu
tujuan. Sesuatu teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu
pengetahuan dari suatu materi tertentu”.11 Sedangkan Team Quiz adalah
pertanyaan kelompok.. Strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar
terbiasa belajar kelompok, dan memberikan pertanyaan secara kelompok
ditanyakan ke kelompok yang lain dengan cara bergantian.12
Dengan demikian, pemilihan model pembelajaran yang akan
diterapkan perlu di sesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik
serta situasi dan kondisi tempat pembelajaran akan berlangsung. Oleh karena
itu, di perlukan kreativitas guru dalam memilih model pembelajaran, atau
8 Tulus Tu’u, Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa, Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2004, hlm. 75.
9 Mudjahuid, Fiqih II Modul -6, Jakarta: Dirjen Pembinaan Agama Islam 1997, hlm.9.
10 Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hlm. 716
11 H. Samsul, Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, hlm. 66.
12 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Jakarta: RASAIL,
1990, hlm. 86.
7
dapat pula menggabungkan beberapa model pembelajaran yang ada, sehingga
dapat berjalan menyenangkan dan dapat membangkitkan motivasi siswa untuk
belajar13.
4. MI Islamiyah
MI adalah "sekolah tingkat dasar yang mengajarkan ilmu-ilmu
pengetahuan umum dan agama”.14 Sedangkan Islamiyah adalah nama sebuah
yang berada di Tendas Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yang menjadi objek
penelitian.
Jadi, yang dimaksud dengan judul di atas adalah: penelitian tentang
hubungan timbal balik antara pendekatan yang menghubungkan antara belajar
dan mengajar dengan situasi dunia nyata siswa dengan hasil yang dicapai
dalam usaha untuk memperoleh kepandaian tentang Fiqih, yang ditunjukkan
dalam bentuk nilai siswa di sekolah tingkat dasar yang mengajarkan ilmu-
ilmu pengetahuan umum dan agama bernama MI Islamiyah Tendas berada di
Kecamatan Tayu Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2010/2011, yang menjadi
objek penelitian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
penulis teliti dalam skripsi ini adalah :
1. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Bagaimana penerapan metode Team Quiz siswa kelas V di MI Islamiyah
Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011?
3. Apakah melalui metode Team Quiz dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan Qurban melalui
metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran
2010/2011?
13 Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Jawa Tengah: Rasail 2010,
hlm. 30.
14 Azumardi Azra, dkk., Ensiklopedi Islam 3, Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 2003,
hlm.108.
8
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mempunyai beberapa tujuan,
yaitu:
a. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih di
MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011
b. Untuk mengetahui penerapan metode Team Quiz siswa kelas V di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011.
c. Untuk mengetahui melalui metode Team Quiz dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan Qurban di
MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfa’at dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menambah wawasan penulis tentang peningkatan prestasi belajar siswa pada
mapel fiqih dengan metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati
Tahun Pelajaran 2010/2011.
b. Dapat menjadi bahan acuan bagi guru Fiqih dalam menggunakan metode
Team Quiz untuk meningkatkan prestasi belajar Fiqih siswa di MI Islamiyah
Tendas Tayu Pati Tahun Pelajaran 2010/2011.
c. Dapat menjadi bahan acuan bagi sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa melalui metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun
Pelajaran 2010/2011.
9
Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru
berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya
dengan baik dan sistematik. Namun terkadang keberhasilan yang dicita-citakan,
tetapi kegagalan yang ditemui; disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
penghabatnya sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan. Maka
berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya, berbagai faktor dimaksud adalah
tujuan, guru, anak didk, kegiatan pengajaaran, alat evaluasi, dan bahan evaluasi.15
Dalam buku manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan mandiri
kepala sekolah, dilaporkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi guru, sarana
belajar, motif siswa berprestasi, dan manajemen sekolah. Akan tetapi,pengaruh
yang paling besar terhadap hasil belajar siswa adalah manajemen sekolah. Dalam
buku pedoman MPMBS dikatakan, untuk mencapai prestasi siswa yang baik,
maka proses pembelajaran harus didukung oleh manajemen dalam perencanaan,
evaluasi, kurikulum, ketenagaan, fasilitas, keuangan, hubungan sekolah dengan
masyarakat, kesiswaan dan iklim sekolah. Dari kedua buku itu kita
menyimpulkan bahwa manajemen sangat penting dan besar pengaruhnya bagi
peningkatan mutu pendidikan dan prestasi belajar siswa.16
15 Syaiful Bahri Djamarah, Konsep Strategi Belajar Mengajar, Banjarmasin: IAIN
Antasari, 1994, hlm. 123
16 Tulus TU’U, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT Gramidia
Widiasarana Indonesia, 2004, hlm. 9
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
Kajian dalam penelitian ini difokuskan pada peningkatan prestasi belajar
dengan metode Team Quiz siswa MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun
Pelajaran 2010/2011. Dari sini dibutuhkan satu tinjauan kepustakaan yang juga
sebelum ini sudah banyak penelitian yang membahas tentang penerapan metode
Team Quiz dan prestasi belajar Fiqih. Untuk mencari data pendukung dalam
rangka mengetahui secara luas tentang tema tersebut, penulis berusaha
mengumpulkan buku-buku, dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan
penerapan metode team quiz dalam meningkatkan prestasi belajar dan karya-
karya ilmiah yang membahas tentang metode Team Quiz dan prestasi belajar
Fiqih.
Sebelum penelitian yang penulis lakukan, sudah banyak penelitian tentang
metode Team Quiz dan prestasi belajar Fiqih, baik dalam skripsi maupun dalam
buku-buku ilmiah, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Skripsi yang telah ditulis oleh Saudara Noor Hidayah, Mahasiswa Fakultas
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim
Semarang yang berjudul "Efektivitas Penerapan Aktif Learning Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di MI. Manabi’ul Falah Ngemplak Kidul Margoyoso
Kabupaten Pati tahun pelajaran 2007/2008". Dalam skripsi ini diuraikan
tentang pendekatan metode Aktif Learning dan pengaruhnya terhadap prestasi
belajar Fiqih di MI. Manabi’ul Falah Ngemplak Kidul Margoyoso Kabupaten
Pati. Dengan diterapkannya metode aktif leaning, maka prestasi yang dicapai
dalam pembelajaran fiqih di MI Manabi’ul Falah mengalami peningkatan
lebih baik.
2. Skripsi yang ditulis oleh Saudari Suryatun, Mahasiswa Jurusan Tarbiyah
Program Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang,
10
yang berjudul "Pengaruh Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa di MI Mujahidin Gembong Pati".
Dalam skripsi ini diuraikan tentang penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi terhadap prestasi belajar Fiqih siswa di MI Mujahidin Gembong
Pati . Dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi, maka prestasi
yang dicapai dalam pembelajaran fiqih di MI Majahidin mengalami
peningkatan lebih baik. Begiti juga dengan dilaksanakannya metode Team
Quiz siswa di MI Islamiyah Tendas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
lebih giat dan baik pada mata pelajaran fiqih.
Dari beberapa karya ilmiah yang disebutkan di atas, menurut hemat
penulis belum ada penelitian yang membahas tentang peningkatkan prestasi
belajar siswa melalui metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati
Tahun Pelajaran 2010/2011, oleh karena itu penulis berkeinginan untuk
mengadakan penelitian dan menulis skripsi dengan judul: “ Upaya peningkatan
prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan Qurban
melalui penerapan metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati Tahun
Pelajaran 2010/2011.”
B. Kerangka Berpikir
1. Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih
a. Pengertian Prestasi
Hasil adalah “sesuatu yang dicapai"1. Hasil belajar dalam dunia
pendidikan lazim dikatakan sebagai prestasi belajar, yang artinya adalah :
“hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan
sebagainnya)”2. Tetapi pengertian istilah prestasi belajar berbeda dengan
arti kata prestasi dan belajar, karena istilah prestasi belajar diartikan
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993, hlm. 455 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993, hlm. 700.
11
penguasaan (hasil yang diperoleh) dari pengetahuan dan keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai yang telah diberikan oleh guru.
Menurut Tulus bukunya Peran disiplin pada perilaku dan prestasi
siswa. "Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika
mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu".3
Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan beberapa pendapat
para ahli sebagai bahan perbandingan atau penguat antara definisi yang
satu dengan yang lain.
Adapun definisi-definisi tersebut adalah:
1) Menurut Witherington yang di kutip oleh Ngalim Purwanto dalam
bukunya Educational Psychology, mengemukakan belajar adalah
suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepandaian dan suatu pengertian.4
2) Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow yang di kutip oleh Maheudh
Shalaguddin dalam bukunya " Educational Psychology" menyatakan
bahwa belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu
pengetahuan dan berbagai sikap.5
Dari batasan-batasan pengertian belajar di atas, ada beberapa
persamaan inti yang dapat diambil antara lain:
1) Terjadinya belajar dapat menimbulkan perubahan
2) Terjadinya belajar karena ada usaha yang disengaja atau melalui
seseorang
3) Dengan belajar dapat diperoleh kemampuan dan pengetahuan serta
kecakapan baru.
3 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo 2004,
hlm. 75. 4 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998, hlm. 84.
5 Mahfudh Shalaguddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1997, hlm.
28.
12
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut aspek koknitif, afektif dan psikomotor.
b. Bentuk-Bentuk Prestasi Belajar
Untuk mengetahui bentuk dari pada prestasi belajar yang diperoleh
siswa, dapat diketahui melalui teori yang disampaikan oleh Bloom dan
kawan-kawannya yang terkenal dengan "Taksonomi Bloom" yang
menyampaikan pendapatnya tentang kemampuan yang diperoleh waktu
belajar dikarenakan atau bersumber dari tiga ranah yaitu:
1) Kognitif, yang terdiri dari 6 jenis perilaku, yaitu:
a) Pengetahuan
b) Pemahaman
c) Penerapan
d) Analisis
e) Sintesis
f) Evaluasi
Keenam jenis perikau ini bersifat hierarkis, artinya perilaku
pengetahuan tergolong terendah, dan perilaku evaluasi tergolong tertinggi.
2) Ranah Afektif terdiri dari 5 perilaku yaitu:
a) Penerimaan
b) Partisipasi
c) Penilaian dan penentuan sikap
d) Organisasi
e) Pembentukan pola hidup
3) Ranah psikomotor terdiri dari 6 jenis perilaku yaitu :
a) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan hal-hal
secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
13
b) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penepatan diri dalam keadaan
di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani.
c) Gerakan, terbimbing mencakup kemampuan melakukan gerakan-
gerakan tanpa contoh.
d) Gerakan komplek, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan
tepat.
e) Persesuaian pola gerakan, mancakup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan
khusus yang berlaku.
f) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang
baru atas dasar prakarsa sendiri.6
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak
sama, ini disebabkan beberapa faktor, dan faktor-faktor itulah yang
menyebabkan berhasil tidaknya anak itu belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
Misalnya kecerdasan minat, bakat, kesehatan jasmani dan cara-cara
belajarnya.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, faktor ini
dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Lingkungan yang dibedakan menjadi lingkungan alam, keluarga dan
masyarakat.
b) Sekolah atau pendidik lainnya
c) Peralatan belajar
6 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005, hlm. 214.
14
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dikelompokkan menjadi
tiga yaitu: lingkungan keluarga yang meliputi orang tua, suasana dan keadaan
ekonomi keluarga.
a. Faktor dalam lingkungan keluarga formal yang meliputi interaksi dosen
dan mahasiswa, cara penyajian atau metode mengajar dan hubungan antar
mahasiswa/siswa.
b. Faktor dari masyarakat yang meliputi kegiatan dalam masyarakat, teman
bergaul, serta cara hidup lingkungan.7
Pada garis bersarnya pendapat di atas, dapat dibuat suatu
rangkuman, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat
dikelompokkan dalam faktor intern dan ekstern yang dapat dijelaskan sebagai
berikut;
a. Faktor Intern, yang meliputi:
1) Faktor yang bersifat biologis: kesehatan jasmani yang sangat
berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Keadaan jasmani yang
sehat akan lain dengan keadaan jasmani yang kurang sehat. Seorang
yang memiliki cacat penglihatan atau pendengaran sangat berpengaruh
terhadap belajar dan akan menimbulkan gangguan pada cara berfikir.
2) Faktor psikologis, faktor ini mencakup:
a) Motivasi.
b) Minat dan konsentrasi dalam belajar
c) Bakat
d) Kesiapan untuk belajar
e) Latihan
f) Ulangan
g) Ketaatan waktu dan disiplin
h) Belajar dengan pengertian dan tujuan
i) Keadaan emosional.
b. Faktor Ekstern, meliputi:
7 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005, hlm. 144.
15
1) Faktor keluarga, keluarga merupakan masyarakat kecil yang pertama
dan terdekat dengan kehidupan anak, maka hubungan antar sesama
anggota keluarga terutama hubungan orang tua dengan anak sangat
berpengaruh pada prestasi belajar anak.
2) Kualifikasi guru, karakteristik kelas dan sekolah.
Faktor ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan
lingkungan tempat anak tersebut belajar, faktor ini bisa berupa metode
mengajar guru, hubungan sesama pelajar, hubungan pelajar dengan
guru, kurilkulum sekolah, fasilitas belajar lainnya.8
2. Metode Team Quiz
a. Pengertian Metode Team Quiz
Team Quiz adalah pertanyaan kelompok. Strategi ini adalah
untuk melatih peserta didik agar terbiasa belajar kelompok, dan memberikan
pertanyaan secara kelompok ditanyakan ke kelompok yang lain dengan cara
bergantian.9
Metode Team Quiz ini apabila guru menghadapi anak didik di kelas
merasa perlu membagi-bagi anak didik dalam kelompok-kelompok untuk
memecahkan/menanyakan suatu masalah atau untuk menyerahkan suatu
pekerjaan yang perlu dikerjakan bersama-sama, maka cara tersebut dinamakan
metode kerja kelompok bertanya.10
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok
mengandung pengertian bahwa dalam satu kelas dipandang sebagai satu
kesatuan (kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil
(sub-sub kelompok).
Metode kerja kelompok dapat dilakukan apabila:
8 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005, hlm. 145
9 Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail,
2008, hlm. 86.
10
Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail,
2008, hlm. 22.
16
1) Kekurangan fasilitas di dalam kelas. Misalnya tidak cukup buku pada
siswa dalam kelas dengan metode kerja kelompok sehingga masing-
masing kelompok dapat memperoleh sebuah buku.
2) Kemampuan siswa berbeda-beda, siswa yang kurang pandai dapat bekerja
sama dengan siswa yang pandai.
3) Minat antara individual berbeda-beda.11
Maksudnya minat siswa satu
dengan yang lainnya tidak sama, ada yang berminat belajar team quiz, ada
yang berminat seni, ada yabg berminat olah raga dan seterusnya.
Metode adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang
akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara
individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan
memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru
akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan
kondisi siswa dan lingkungan pembelajaran itu dilaksanakan. Penggunaan
metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.12
Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik kalau metode
yang digunakan betul-betul tepat, karena antara pendidikan dengan metode
saling berkaitan satu sama lain dan harus terjadi interaksi dua arah antara
pengajar dan peserta didik. Pendidikan merupakan usaha atau tindakan untuk
membimbing manusia yang dibimbing oleh guru,13
sedangkan metode adalah
suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata
pelajaran, agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan
menguasai bahan pelajaran.14
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
11 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Microtecing, Jakarta: PT Quantum
Teaching, 2005t, hlm. 60.
12
Ahmad Sabri, StrategiBelajar Mengajardan Micro Teaching, Jakarta: PT. Quantum
Teaching, 2005, hlm. 52
13
Zakiyah deradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hlm. 86
14
Zakiyah deradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hlm. 1
17
1) Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau
gairah belajar siswa.
2) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut, seperti melakukan inovasi (mengembangkan) belajar yang
lebih kreatif dan ekspotasi (menampilkan), siswa dapat menampilkan
metode team quiz di depan kelompok lain.
3) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya.
4) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
5) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.15
b. Fungsi Metode pembelajaran
Kegitan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar
bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalamannya guru
gunakan untuk , bagaimana mempersiapkan program pengajaran denga baik
dan sistematis.16
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana
memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut anbil
bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang
demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata; dan memang betul-betul
dipikirkan seorang guru.
15 Zakiyah deradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hlm. 53
16
Syaiful Bahri Djamarah, Konsep StrategiBelajar Mengajar, Banjarmasin: IAIN Antasari
Banjarmasin, 1994, hlm. 82.
18
Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang fungsi
metode sabagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah penjelasannya:17
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari kelompok lainnya dalam
kegiatan belajar, mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar
yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami
benar fungsi metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan
belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. karena itu, metode
berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan
belajar seseorang.
2) Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relative lama. Daya serap anak didik
terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,
ada yang sedang, dan ada yang lambat. Factor intelegensi mempengaruhi
daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang
diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga
penguasaan penuh dapat tercapai.
3) Metode sebagai alat mencapai tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan
belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah ke mana
kegiatan belajar mengajar akan di bawa. Guru tidak bisa membawa
kegiatan belajar mengajar menurut sekehendak hatinya dan mengabaikan
17 Syaiful Bahri Djamarah, Konsep StrategiBelajar Mengajar, Banjarmasin: IAIN Antasari
Banjarmasin, 1994, hlm. 83-84.
19
tujuan yang telah dirumuskan. Itu sama artinya perbuatan yang sia-sia.
Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan sama halnya ke
pasar tanpa tujuan,sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang
harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya mencapai
keinginan yang di cita-citakan.
c. Faktor-faktor Metode Pembelajaran
Salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan
pembelajaran, terutama tentang elemen proses pembelajaran adalah
pandangan kita tentang bagaimana caranya (metode) agar proses ini
sepatutnya berlangsung. Hal ini tentulah harus mengacu kepada tujuan apa
hendak dicapai dan sifat dari materi yang menjadi isi perencanaaan
pembelajaran itu sendiri. Denga demikian kita tidak jatuh pada tempat yang
salah dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah.18
Metode pembelajaran ini berkaitan dengan bagaimana metode, cara,
strategi, atau kegiatan yang dilakukan siswa memperoleh pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan. Hal ini berkenaan denga proses mencapai tujuan.
Sedangkan prose situ sendiri bertalian dengan bagaimana pengalaman belajar
atau materi yang menjadi pembelajaran diorganisasi. Setiap metode yang
digunakan membawa dampak terhadap proses memperoleh pengalaman yang
dilaksanakan.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara menyusun materi-materi
pembelajaran atau pengalaman belajar yang ingin dicapai. Setiap metode
mewarnai jenis materi pembelajaran, urutan serta teknik mempelajri.
Perencanaan pembelajaran pada suatu mata pelajaran materi pembelajarannya
diambil dari mata pelajaran-mata pelajaran yang menjadi perencanaan
pembelajarn. Hal ini biasanya leb ih menekankan pada pendidikan intelektual.
Perencanaan pembelajaran pun berpusat pada kegiatan. Materi
pembeleajarannya bersumber pada pengalaman atau kegiatan. Tekanan
18 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008, hlm.
139.
20
pembelajaran semacam ini adalah pada pembentukan pribadi secara utuh.
Oleh karena itu setiap pembelajaran menekankan pada aspek tertentu, maka
proses belajar untuk mempelajri materi pembelajaran berbeda-beda.19
Metode Pembelajaran Dengan Bentuk-bentuk pembelajaran. Bentuk-
bentuk belajar mempunyai kaitan dengan proses untuk memperoleh hasil
belajar. Oleh karena belajar menggunakan serangkaian upaya untuk memberi
kemudahan bagi siswa agar terjadi proses belajar, serangkaian upaya untuk
memberi kemudahan bagi siswa agar terjadi proses belajar, maka bentuk-
bentuk belajar pun mempunyai kaitan dengan proses pembelajaran.
Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku yang terjadi dari adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Ciri-ciri bahwa seseorang telah melakukan suatu proses
belajar, adalah adanya perubahan tingkah laku yang relatif permanen.20
Perilaku yang diperoleh sebagai hasil belajar, dapat berupa pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan. Dalam proses belajar itu sendiri, terdapat tiga faktor
yang memberi pengaruh terhadap keberhasilannya, yaitu:
a) Pengalaman belajar yang dimiliki sebelum melakukan proses belajar
tertentu
b) Situasi lingkungan yang memberi rangsangan untuk terjadinya proses
belajar
c) Respons atau reaksi seseorang terhadap rangsangan tersebut.
Proses pembelajaran dapat dipandang sebagai penciptaan lingkungan
yang memberi rangsangan bagi terjadinya proses belajar. Agar proses belajar
itu efektif, perlu ada ajaran kegiatan sebagai respon atau reaksi terhadap
rangsangan tadi, yang kemunculannya banyak dipengaruhi oleh pengalaman
belajar yang dimiliki sebelumnya. Rangsangan yang disajikan dalam proses
pembelajaran disesuaikan dengan bentuk-bentuk belajar tertentu, yang dapat
digolongkan kedalam empat macam yaitu:
19 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008,
hlm. 139l.
20
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008,
hlm, 141-142.
21
1) Belajar sesuatu yang berhubungan dengan kata-kata (verbal)
2) Belajar konsep dan prinsip
3) Belajar pemecahan masalah
4) Belajar ketrampilan 21
Dengan demikian, proses belajar verbal yang menekankan pada
keaktifan belajar siswa,berlangsung melalui latian yang bersifat praktis. Untuk
menunjang keberhasilan latihan, digunakan media, baik bentuk-bentuk
gambar-gambar, bagan kata-kata, atau bagan kalimat. Praktek latihan dalam
belajar verbal berlangsung dengan cara guru menyodorkan gambar, dan siswa
menyatakan kata atau kalimat sesuai dengan gambar itu, atau dengan cara
guru menyodorkan suatu bentuk kalimat, siswa mengganti suatu kata tertentu
untuk membuat kalimat dalam bentuk yang lain.
3. Langkah-langkah metode Team Quiz
Adapun langkah-langkah metode Team Quiz adalah sebagai berikut:
1) Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian,
misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.
2) Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok atau lebih.
3) Guru menjelaskan sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi
presentasi sampai 10 menit atau kurang.
4) Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz ini
tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B dan C
memanfaatkan waktu untuj meninjau lagi catatan mereka.
5) Tim A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab tim C
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
6) Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim C , dan
mengulangi proses yang sama.
21 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008,
hlm. 141-142.
22
7) Ketika quiz selasai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran, dan
menunjuk tim B sebagai pemimpin quiz.
8) Setelah tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada bagian
ketiga dan mementukan tim C sebagai pemimpin quiz.22
4. Tujuan Team Quiz
Tujuan penerapan strategi teknik tim ini adalah dapat meningkatkan
kemampuan tanggungjawab peserta didik tentang apa yang mereka pelajari
melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.23
1. Segi Positif dari metode kerja kelompok adalah sebagai berikut:
� Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan kelompok murid-murid akan
meningkatkan kualitas kepribadian, seperti: kerja sama, toleransi,
kritis, disiplin dan sebagainya.
� Ditinjau dari segi ilmu jiwa akan timbul persaingan yang positif,
karena anak akan lebih giat bekerja dalam kelompok masing-masing.
� Ditinjau dari segi didaktik, bahwa anak-anak yang pandai dalam
kelompoknya dapat membantu teman-temannya yang kurang pandai,
terutama dalam rangka memenangkan ”kompetisi” antara kelompok.
2. Segi Negatif dari metode kerja kelompok adalah sebagai berikut:
� Metode kerja kelompok memerlukan persiapan-persiapan yang agak
rumit apabila dibandingkan dengan metode yang lain; misalnya
metode ceramah.
� Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan lebih
memburuk.
� Bagi anak-anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam
kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi kelompok
itu, sehingga usaha kelompok itu akan gagal.24
22 Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail,
2008, hlm. 86-87.
23
Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail,
2008, hlm. 87.
23
Berdasarkan penelitian dan pengamatan penulis dilapangan, maka
penulis memfokuskan penulisan skripsi ini menggunakan metode sistem
regu/kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode Team Quiz.
5. Kelebihan Metode Team Quiz
adapun kelebihan metode Team Quiz adalah sebagai berikut:
1. Situasi kelas akan lebih hidup, karena anak-anak aktif berpokir dan
menyampaikan buah pikirannya dengan melalui berbicara/menjawab
pertanyaan
2. Sangat positif sekali untuk melatih anak agar berani mengemukakan
pendapatnya dengan lisan secara teratur
3. Timbulnya berbedaan pendapat diantara anak-anak akan membawa kelas
pada situasi diskusi
4. Mendorong murid lebih aktif dan bersungguh-sungguh, dalam arti murid
yang biasanya segan mencurahkan perhatian akan lebih berhati-hati dan
aktif mengikuti pelajaran
5. Walaupun agak lambat, tetapi guru dapat mengontrol
pemahaman/pengertian murid pada masalah yang dibicarakan.25
Dengan demikian, diterapkannya team quiz dalam pembelajaran maka
dapat meningkatkan keaktifan siswa dan sungguh-sungguh dalam mengikuti
proses pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis artinya: “dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga
salah”26
. Sedangkan menurut Sugiyono hipotesis adalah “jawaban sementara
terhadap masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah di
24 H. Zuhairini, Abdul Ghofir, Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan Agama,
Surabaya: Penerbit Usaha Nasional, 1983, hlm. 100-101.
25
H. Zuhairini, Abdul Ghofir, Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan Agama,
Surabaya: Penerbit Usaha Nasional, 1983, hlm. 87. 26
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, hlm. 63.
24
nyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang kebenarannya masih harus diuji
secara empiris”27
.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pengertian hipotesis di sini adalah
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang harus diuji kebenarannya,
melalui penyelidikan terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan dan data-data yang
otentik.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah "Ada peningkatan yang
signifikan penggunaan metode Team Quiz terhadap Prestasi belajar Siswa
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati".
27
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: CV Alfabeta, 2003, hlm. 96.
25
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Dilihat dari obyeknya, jenis penelitian ini adalah penelitian PTK
(Classroom Action Reaseach), yaitu tindakan yang dilakukan oleh guru atau
kelompok guru untuk menguji anggapan-anggapan dari teori pendidikan dalam
praktek atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan selluruh prioritas
oragram sekolah.1 Penelitian ini suatu jenis penelitian lapangan yang langsung
berhubungan dengan objek yang penulis teliti untuk mendapatkan data yang riil
dan bersifat kualitatif, maka penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dan jika
dilihat dari data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan statistik,
serta metode analisis yang penulis gunakan adalah analisis deskriptif, maka
penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti harus mengikuti
langkah-langkah tertentu agar proses yang ditempuh tepat sehingga hasil yang
diperoleh pun dapat dipertanggungjawabkan. Adapun Janis penelitian menurut
chein adalah PTK Eksperimental. PTK Eksperimental ialah apabila PTK
diselenggarakan sebagai upaya menerapkan berbagai tehnik dan strategi secara
efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar.2
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Subjek Penelitian jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati adalah 120 peserta didik.
Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik kelas V dengan
jumlah peserta didik 30 di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati.
1 Margaretha Mega Natalia, Penelitian tindakan kelas, Bandung: Tinta Emas, 2008, hlm. 40. 2 Margaretha Mega Natalia, Penelitian tindakan kelas, Bandung: Tinta Emas, 2008, hlm.15
26
2. Waktu penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis laksanakan sebanyak 3
siklus. Agar pelaksanaannya teratur maka penulis membuat jadwal
pelaksanaan perbaikan pembelajaran seperti yang terlihat di tabel di bawah
ini. Dan agar pelaksanaannya tidak mengganggu proses belajar mengajar
maka kegiatan ini penulis sesuaikan dengan jadwal pelajaran yang ada pada
kelas tempat penelitian.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Fiqih.
No. Siklus Hari, tanggal Waktu
1. I Senin, 4 April 2011 07.00 – 08.30
2. II Rabu, 13 April 2011 07.00 – 08.30
3. III Rabu, 27 April 2011 07.00 – 08.30
Siswa kelas V MI Islamiyah berjumlah 30, dengan latar belakang keluarga
sebagian besar sebagai anak petani dan petani buruh.
C. Pelaksana dan Kolaborator
Dalam PTK, kerja sama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti hal
yang penting. Melalui kerja sama inilah, mereka bersama menggali dan
mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi di kelasnya.3 Jadi, dalam
pelaksanaan kolaborasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pihak yang
melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta
melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan kelas adalah
peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat
dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati.
Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati,
dia adalah seorang peneliti.4 Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), atau dalam bahasa inggris sering disebut dengan Classroom
3 Suhadjono, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah, Surabaya: 2009, hlm. 86 4 Suharsini Arikunto, et al, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm. 17.
27
Action Research. Penelitian tindakan kelas terdapat 4 rangkaian antara lain;
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang selalu
dilakukan tiap siklus. Penelitian tindakan kelas minimal dilakukan sebanyak 2
(dua) kali siklus mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi. Tahapan
tersebut diulang sampai terjadi peningkatan, dengan catatan bahwa
perencanaan pada siklus sebelumnya, dan menunjukkan apa saja kelemahan
siklus tersebut, kemudian penjelasan tentang bagaimana hasil tersebut akan
diperbaiki. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan
kearah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset diteruskan pada siklus ke
dua, dan seterusnya, sampai penelitian merasa puas dan tercapai tujuannya.
Adapun penjelasan keempat tahap dalam suatu siklus penelitian
dapat dilihat pada gambar berikut:5
Tahap perencanaan yang dilakukan dapat berupa fase persiapan
yakni mulai dari permintaan ijin penelitian di sekolah dan sebagainya.
5 Suharsini Arikunto, et al, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm. 16.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
SIKLUS III Pelaksanaan Refleksi
Gambar I: Spiral PTK.
28
Kegiatan ini dilakukan agar mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Adapun pelaksanaan dilakukan untuk melakukan apa-apa yang
telah direncanakan diawal. Observasi dilakukan untuk merekam semua
tindakan atau kegiatan belajar mengajar, dan refleksi merupakan suatu usaha
mengevaluasi proses sebelumnya untuk merevisi proses selanjutnya.
1. Faktor yang diteliti
1). Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas siswa dalam kelas, yaitu kegiatan kelompok, pemahaman
siswa, skor kemajuan individual dan ketuntasan belajar siswa dalam
pelajaran Fiqih.
b. Kemampuan belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
2). Faktor guru
Faktor guru yang diteliti dalam penelitian ini adalah guru ketika
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
D. Rancangan Penelitian
Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Kegiatan
ini diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan qurban dengan metode
team quiz pada bidang studi fiqih di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu
Pati tahun pelajaran 2010/2011 semester genap. tahapan dalam penelitian ini
disusun melalui siklus penelitian. setiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dirancang dalam empat tahap
yaitu pra siklus, siklus I, siklus 2, siklus 3. pelaksanaan tiap tahap akan diambil 1
kelas dengan Kolaborasi dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara
bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika
sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti.
a. Pra Siklus
Tahap pra siklus ini penelti akan melihat pembelajaran fiqih secara
langsung di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati. Dalam
pembelajaran fiqih di kelas V tersebut belum menggunakan model
pembelajaran secara aktif dan masih menggunakan metode ceramah yang
29
siswanya masih belum banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan
cenderung terjadi komonikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang
bicara dan siswa hanya mendengarkan dan keberanian untuk bertanya
terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dalam pikirannya belum
dapat diungkapkan secara maksimal.
b. Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 menggunakan kelas V yang diampu oleh guru
mata pelajaran fiqih kelas V yaitu Habib Umar, S.Ag. langkah-langkah dasar
dalam siklus 1 dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pelaksanaan pembelajaran Pra Siklus dilakukan guru untuk
mengetahui data awal tentang kompetensi anak dalam pembelajaran fiqih
dengan materi qurban. Ternyata dari pembelajaran diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa pembelajaran tidak berhasil. Maka dari itu penulis
sebagai guru menyadari bahwa masalah tersebut harus dicari solusinya.
Maka dengan bantuan teman sejawat melakukan identifikasi dan
analisa permasalahan. Berdasarkan kesepakatan diputuskan guru akan
melakukan perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada :
1) Ketrampilan guru dalam menjelaskan cara qurban.
2) Perubahan tingkah laku guru dan anak selama perbaikan pembelajaran
pada pelajaran fiqih dengan materi qurban.
3) Perubahan nilai hasil evaluasi setelah perbaikan pembelajaran sebelum
melaksanakan perbaikan pembelajaran guru terlebih dahulu
menyusun:
(a) Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
(b) Silabus
(c) Lembar Pengamatan
(d) Lembar Evaluasi
30
2. Bagaimana Team Quiz dipraktekkan
Team Quiz dipraktekkan dalam pembelajaran fiqih di MI
Islamiyah Tendas dilaksanakan selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)
setiap satu minggu. Teman sejawat melakukan pengamatan terhadap
tingkah laku guru dan anak dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:
1) Guru melakukan apersepsi.
2) Guru menjelaskan qurban.
3) Guru memberi contoh cara qurban.
4) Anak secara kelompok berlatih dengan kelompoknya
5) Anak menjelaskan qurban
6) Anak melaksanakan belajar dengan cara team quiz materi qurban
7) Guru menganalisa hasil praktek langsung.
3. Bagaimana Team Quiz Dilaksanakan
Adapun Team quiz dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian,
misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.
2) Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok atau lebih.
3) Guru menjelaskan sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi
presentasi sampai 10 menit atau kurang.
4) Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz
ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B
dan C memanfaatkan waktu untuj meninjau lagi catatan mereka.
5) Tim A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab tim C
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
6) Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim C ,
dan mengulangi proses yang sama.
7) Ketika quiz selasai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran,
dan menunjuk tim B sebagai pemimpin quiz.
31
8) Setelah tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada
bagian ketiga dan mementukan tim C sebagai pemimpin quiz.6
4. Refleksi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan refleksi
untuk menilai kinerjanya, sehingga guru dapat menentukan tindakan
seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil refleksi guru
menemukan hal-hal sebagai berikut :
1) Nilai hasil belajar dari pembelajaran awal sampai pembelajaran
Siklus 1 perlu ditingkatkan
2) Nilai keberhasilan pada awal pembelajaran mencapai 30 %
3) Karena belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan, maka
akan diadakan perbaikan pembelajaran lagi yaitu pembelajaran Siklus
II.
c. Siklus II
pada proses ini merupakan tindak lanjut dari siklus 1. tahapan pada
tindakan siklus II sama dengan kegiatan siklus 1 yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
1. Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan Siklus II dilakukan melalui refleksi
terhadap nilai hasil pembelajaran Siklus I mata pelajaran fiqih dengan
materi qurban siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati.
perbaikan pembelajaran ini difokuskan pada :
1) Ketrampilan guru dalam menjelaskan langkah-langkah qurban.
2) Perubahan tingkah laku guru dan anak selama perbaikan pembelajaran
pada mata pelajaran fiqih dengan materi qurban siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati.
3) Perubahan nilai hasil evaluasi setelah perbaikan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan perbaikan guru terlebih dahulu menyusun :
(a) Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
6 Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail, 2008, hlm. 86-87.
32
(b) Silabus
(c) Lembar Pengamatan
(d) Lembar Evaluasi
2. Bagaimana Team Quiz dipraktekkan
Team Quiz dipraktekkan dalam pembelajaran fiqih di MI
Islamiyah Tendas dilaksanakan selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)
setiap satu minggu. Teman sejawat melakukan pengamatan terhadap
tingkah laku guru dan anak dengan skenario pembelajaran sebagai berikut
1) Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab menanyakan
pertanyaan pada pelajaran yang lalu.
2) Guru menjelaskan qurban.
3) Guru menjelaskan langkah-langkah qurban.
4) Guru memberikan praktek langsung
5) Guru menganalisa hasil praktek langsung
3. Bagaimana Team Quiz Dilaksanakan
Adapun Team quiz dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1). Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian,
misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.
2). Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok atau lebih.
3). Guru menjelaskan sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi
presentasi sampai 10 menit atau kurang.
4). Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz
ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B
dan C memanfaatkan waktu untuj meninjau lagi catatan mereka.
5). Tim A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab tim C
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
6). Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim C ,
dan mengulangi proses yang sama.
7). Ketika quiz selasai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran, dan
menunjuk tim B sebagai pemimpin quiz.
33
8). Setelah tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada
bagian ketiga dan mementukan tim C sebagai pemimpin quiz.7
4. Refleksi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan refleksi
untuk menilai kinerjanya, sehingga guru dapat menentukan tindakan
seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil refleksi guru
menemukan hal-hal sebagai berikut :
4) Nilai hasil belajar dari pembelajaran awal sampai pembelajaran
Siklus 1 perlu ditingkatkan
5) Nilai keberhasilan pada awal pembelajaran mencapai 63.3 %
6) Karena belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan, maka
akan diadakan perbaikan pembelajaran lagi yaitu pembelajaran Siklus
III.
d. Siklus III
pada proses ini merupakan tindak lanjut dari siklus II. tahapan pada
tindakan siklus III sama dengan kegiatan siklus II yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
1. Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan Siklus III dilakukan melalui refleksi
terhadap nilai hasil pembelajaran Siklus II mata pelajaran fiqih dengan
materi qurban siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati.
perbaikan pembelajaran ini difokuskan pada :
1) Ketrampilan guru dalam menjelaskan langkah-langkah qurban.
2) Perubahan tingkah laku guru dan anak selama perbaikan pembelajaran
pada mata pelajaran fiqih dengan materi qurban siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati.
3) Perubahan nilai hasil evaluasi setelah perbaikan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan perbaikan guru terlebih dahulu menyusun :
(a) Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
7 Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail, 2008, hlm. 86-87.
34
(b) Silabus
(c) Lembar Pengamatan
(d) Lembar Evaluasi
2. Bagaimana Team Quiz dipraktekkan
Team Quiz dipraktekkan dalam pembelajaran fiqih di MI
Islamiyah Tendas dilaksanakan selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)
setiap satu minggu. Teman sejawat melakukan pengamatan terhadap
tingkah laku guru dan anak dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:
1) Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab menanyakan
pertanyaan pada pelajaran yang lalu.
2) Guru menjelaskan qurban.
3) Guru menjelaskan langkah-langkah qurban.
4) Guru memberikan praktek langsung
5) Guru menganalisa hasil praktek langsung
3. Bagaimana Team Quiz Dilaksanakan
Adapun Team quiz dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1). Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian,
misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.
2). Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok atau lebih.
3). Guru menjelaskan sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi
presentasi sampai 10 menit atau kurang.
4). Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz
ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B
dan C memanfaatkan waktu untuj meninjau lagi catatan mereka.
5). Tim A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab tim C
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
6). Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim C ,
dan mengulangi proses yang sama.
7). Ketika quiz selasai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran, dan
menunjuk tim B sebagai pemimpin quiz.
35
8). Setelah tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada
bagian ketiga dan mementukan tim C sebagai pemimpin quiz.8
4. Refleksi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan
refleksi untuk menilai kinerjanya, sehingga guru dapat menentukan
tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil
refleksi guru pada perbaikan pembelajaran Siklus II ini lebih banyak
kemajuan dan peningkatan yang cukup baik yaitu prestasi belajar anak
pada Siklus II terjadi peningkatan ditandai dengan sebagian besar anak
berani bertanya dan dapat menjawab pertanyaan guru baik secara individu
maupun klasikal. Anak sudah mulai aktif dalam kelompok. Hasil team
quiz pada Siklus I hanya 30 % dalam Siklus II baru mencapai 63.3 % dan
diteruskan siklus III mencapai 86,7 %. Ini berarti siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati. telah memenuhi standar keberhasilan
yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka diputuskan dengan
teman sejawat bahwa perbaikan pembelajaran sudah cukup.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting berbagai
sumber dan berbagai cara. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data
yang ada di lapangan atau lokasi penelitian.9 Sedangkan instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Tes
Metode tes adalah metode penyelidikan yang menggunakan soal-
soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di
standardisasikan. Dilihat dari caranya orang mengerjakan test seakan-akan
seperti eksperimen, namun kedua metode ini berbeda. Pada eksperimen, orang
8 Ismail, SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail, 2008, hlm. 86-87.
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Alfabeta 1989, hlm. 193.
36
dengan sengaja menetrapkan treatment atau berlakuan dan ingin mengetahui
efek dari treatment tersebut. Pada test orang ingin mengetahui kemampuan-
kemampuan ataupun sifat-sifat lain dari testee. Pada test yang penting adalah
telah adanya standardisasi di mana ini tidak terdapat dalam eksperimen.10
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih dengan
pokok bahasan qurban melalui penerapan metode Team Quiz dengan mudah
dapat diamati peneliti secara langsung, yaitu siswa kelas V MI Islamiyah
Tendas Tayu Pati.
b. Interview
Interview yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak
yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian.11
Hal ini digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan prestasi belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih dengan pokok bahasan qurban
melalui penerapan metode Team Quiz dengan mudah dapat diamati peneliti
secara langsung, yaitu siswa kelas V MI Islamiyah Tendas Tayu Pati.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam arti sempit adalah "kumpulan variabel dalam
bentuk tulisan, sedang dalam arti luas meliputi monumen, artikel, foto tape
dan sebagainya.12
Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang
peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih dengan
pokok bahasan qurban melalui penerapan metode Team Quiz dengan mudah
dapat diamati peneliti secara langsung, yaitu siswa kelas V MI Islamiyah
Tendas Tayu Pati .
10 Bimo Walgito, Pengantar Psikogi Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 1980, hlm. 32.
11 Sutrisno hadi, Op.Cit, h. 193. 12 Koentjara Ningrat, Op cit., h. 63.
37
d. Metode observasi
Metode observasi adalah "studi yang disengaja dan sistematis
tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan
pencatatan"13.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data peningkatan
tentang peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran fiqih
dengan pokok bahasan qurban melalui penerapan metode Team Quiz dengan
mudah dapat diamati peneliti secara langsung, yaitu siswa kelas V MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati .
F. Teknik Analisis Data
1. Analisa hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif
a) Menghitung skor evaluasi, dengan cara:
Nilai evaluasi akhir = Jumlah skor yang diperoleh X100% Skor maksimal
b) Menghitung Nilai akhir (NA), dengan cara:
NA = Tugas + ( 2 x Nilai Evaluasi Akhir ) 3
c) Menentukan batas kelulusan individual siswa sesuai KKM (Kriteria
ketuntasan minimal) materi qurban di kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Islamiyah Tayu Pati yaitu ≥ 75
2. Analisa data aktivitas siswa dengan kinerja guru
Data aktivitas siswa dan kinerja guru diperoleh dari lembar observasi
kemudian dianalisis secara deskriptif presentase.
3. Analisa data tanggapan siswa dan guru
Data tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
13 Ibid, h. 157.
38
G. Indikator Pencapaian
Adapun indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini di antaranya
adalah:
a. Nilai rata-rata siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati pada
mata pelajaran fiqih, materi qurban harus mencapai 75.
b. Minimal 85% siswa di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati
pada mata pelajaran fiqih, materi qurban Tuntas KKM ( kriteria ketuntasan
minimal ) yaitu 75.
39
H. Deskripsi Tiap Siklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan dalam tahap perencanaan dalam perbaikan
pembelajaran merupakan pekerjaan yang membutuhkan pikiran, tenaga
dan konsentrasi sungguh-sungguh. Karena terdorong oleh keinginan dan
rasa tanggung jawab untuk menuntaskan pelaksanaan PTK. Penulis
merefleksi diri dan mencari penyebab ketidakberhasilan dalam
pembelajaran mata pelajaran Fiqih.
Selain itu penulis mengikuti pertemuan daan rapat koordinasi
dengan subjek penelitian dan instansi terkait. Setelah pertemuan dengan
dosen pembimbing, penulis berkoordinasi dengan kepala sekolah tempat
penulis mengajar guna menyampaikan rencana perbaikan pembelajaran
yang akan penulis laksanakan di kelas V MI Islamiyah dan konsultasi
mengenai penentuan teman sejawat.
Langkah penulis selanjutnya adalah melakukan koordinasi
dengan teman sejawat untuk membantu pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Keduanya sama-sama guru MI Islamiyah
Penulis merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan teman
sejawat. Berdasarkan pertemuan dan koordinasi yang tertulis di atas
penulis mempersiapkan instrument-instrumen yang diperlukan pada waktu
melaksanakan proses pembelajaran yaitu :
a. Rencana Pembelajaran/RP yang penulis lengkapi dengan persiapan
alat peraga, lembar kerja dan lembar evaluasi.
b. Lembar pengamatan yang terdiri : lembar pengamatan prestasi belajar
siswa dan lembar pengamatan kualitas pembelajaran.
40
b. Tahap Pelaksanaan
Penulis melaksanakan pembelajaran siklus I pada hari Senin, 4
April 2011 di kelas V MI Islamiyah, Tendas Tayu, Kabupaten Pati, pada
jam ke 1 dan ke 2 yaitu jam 07.00 – 08.30
Penulis di dalam melaksanakan pembelajaran ini dibantu oleh
dua teman sejawat, yang satu berperan sebagai pengamat prestasi belajar
siswa dan satunya lagi berperan sebagai pengamat kualitas pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang penulis
lakukan seperti yang tertulis dalam RP siklus I yaitu :
a. Siswa memperhatikan keterangan guru yang mengingatkan kembali
kalimat utama pada paragraf
b. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok.
c. Guru membagikan lembar kerja yang berisi petunjuk dan tugas yang
harus dilakukan oleh siswa secara kelompok (2 menit)
d. Siswa secara kelompok bekerja kelompok sesuai petunjuk dan tugas
yang tertulis di lembar kerja (20 menit)
e. Guru memberikan bimbingan kepada kelompok siswa yang
mengalami kesulitan melakukan kerja.
f. Siswa melaporkan hasil pekerjaan kelompoknya, sedang kelompok
lain memberi tanggapan. (10 menit)
g. Guru membahas laporan hasil kerja dan membuat kesimpulan
bersama-sama siswa. (3 menit)
c. Tahap Pengamatan
Dalam tahap pengamatan penelitian ini, penulis dibantu oleh dua
teman sejawat, dalam pengamatan ini penulis menyiapkan dua instrumen
pengamatan yaitu :
1. Lembar Pengamatan prestasi belajar siswa
Untuk mengamati prestasi belajar siswa digunakan blangko
pengamatan seperti di bawah ini :
No. Nama Siswa Indikator Skor Nilai
41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
Rata-rata
Cara pengisian lembar pengamatan ketrampilan proses ini
adalah pengamatan memberikan skor yang berkisar 1-5 di bawah
kolom indikator, lalu skor dijumlah untuk mendapatkan nilai dikali
dua atau dengan rumus :
Nilai = Jumlah skor x 2
Keterangan :
skor 5 diberikan pada siswa yang sangat mampu menguasai indikator
skor 4 diberikan pada siswa yang mampu menguasai indikator
skor 3 diberikan pada siswa yang cukup mampu menguasai indikator
skor 2 diberikan pada siswa yang tidak mampu menguasai indikator
skor 1 diberikan pada siswa yang sangat tidak mampu menguasai
indikator
2. Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran
Untuk mengamati kualitas pembelajaran digunakan blangko
pengamatan seperti di bawah ini :
No. Aspek yang dinilai Nilai Kemunculan
Komentar 1 2 3 4 5
Untuk pengisian lembar pengamatan kualitas pembelajaran, pengamat
memberikan tanda (√) pada kolom di bawah nilai kemunculan dan
pengamat juga memberi komentar sebagai saran.
d. Tahap Refleksi
1. Refleksi dengan Teman Sejawat
42
Usai pembelajaran, penulis bersama dengan dua teman
sejawat mengadakan pertemuan dan diskusi di ruang kantor MI
Islamiyah untuk melakukan refleksi proses pembelajaran yang sudah
dilaksanakan. Pengamat yang bertugas mengisi lembar pengamatan
proses pembelajaran dalam waktu 2 x 35 menit belum bisa memberi
skor keseluruhan pada siswa, maka pengisian selanjutnya dilengkapi
oleh penulis berdasarkan pemahaman penulis terhadap masing-masing
siswa dan berdasarkan pula hasil dari tes formatif.
Penulis bersama teman sejawat berdiskusi mengenai kualitas
pembelajaran mata pelajaran fiqih dengan materi kemampuan
mengurus jenazah dengan metode demonstrasi. Dari hasil refleksi
diketahui bahwa :
a) penerapan metode kurang tepat
b) penggunaan alat peraganya masih kurang
c) dalam menyampaikan materi Guru terlalu cepat
d) Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
e) Guru kurang memberi motivaasi siswa
f) ketrampilan siswa untuk bertanya kurang
g) Guru kurang menguasai kelas
h) Guru lebih banyak ceramahnya, sehingga siswa bosan dan tidak
memperhatikan
i) hubungan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
2. Refleksi Mandiri
Refleksi ini penulis lakukan di rumah setelah terjadi
pembelajaran. Untuk melaksanakan refleksi mandiri yaitu dengan :
a. melengkapi lembar refleksi mandiri dengan pertimbangan selama
proses pembelajaran dan pemahaman guru terhadap siswa setiap
harinya dalam pelaksanaan pembelajaran yang lain
b. mengoreksi lembar jawab tes formatif dan menganalisis butir soal
c. menentukan ketuntasan tiap indikator
d. menganalisis ketuntasan secara klasikal.
43
Dari hasil refleksi mandiri siklus I ini maka diketahui
ternyata ada dua indikator yang belum tuntas artinya belum mencapai
nilai KKM fiqih yaitu 75. Kedua indikator yang belum tuntas yaitu :
a. Indikator nomor 2, menyembelih hewan
b. Indikator nomor 3, membaca doa
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II
rencana penulis adalah memperbaiki kekurangan-kekurangan pada waktu
pembelajaran di siklus I yang telah penulis sebutkan di atas.
Penulis merencanakan dalam pembelajaran di siklus II untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan untuk menuntaskan indikator-
indikator yang belum tercapai, yaitu dengan cara :
- memperbaiki metode pembelajaran
- lebih banyak menggunakan penerapan metode team quiz, mengurangi
ceramah
- tidak terlalu cepat, bahasanya yang mudah dipahami siswa
- memberi kesempatan bertanya lebih banyak
- selalu memperhatikan dan membimbing pada siswa saat
memperagakan materi
- lebih banyak menuntun siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan
Untuk kelengkapan tindakan perbaikan pembelajaran di siklus II
ini penulis mempersiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan seperti :
b. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
1. Lembar Pengamatan prestasi belajar siswa
2. Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran
3. Lembar Evaluasi
4. Lembar Kegiatan Siswa
5. Lembar Analisis Butir Soal
6. Lembar Analisis Nilai
c. Tahap Pelaksanaan
44
Untuk siklus II penulis laksanakan pada hari Rabu , 13 April
2011 di kelas V semester II MI Islamiyah, Tendas Tayu, Kabupaten Pati
pada jam pelajaran ke 1 – 2 yaitu pada pukul 07.00 – 08.10. Dalam
pelaksanaan pembelajaran ini penulis dibantu dengan dua orang teman
sejawat.
Langkah-langkah yang penulis lakukan seperti yang ada dalam
rencana perbaikan pembelajaran siklus II namun ada penekanan materi
pada indikator yang belum tuntas, yaitu :
1. Mengadakan team quiz guna mengulas materi atau indikator-indikator
yang sudah tuntas, secara garis besar.
2. Siswa menjelaskan menyembelih binatang
3. Siswa mempraktekkan menyembelih binatang
Siswa sangat semangat dan aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran karena siswa merasa terlibat langsung dengan melakukan
kerja kelompok dengan diskusi dan team quiz atau tanya jawab sehingga
mereka tidak jemu.
d. Tahap Pengamatan
Dalam kegiatan siklus II ini penulis dibantu lagi oleh dua teman
sejawat. Tugas keduanya sama seperti di siklus I yaitu mengamati prestasi
belajar siswa dengan mengisi kolom-kolom yang caranya sama seperti di
siklus I. Sedangkan pengamat satunya lagi mengamati kualitas
pembelajaran.
e. Tahap Refleksi
Selesai mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran, kegiatan
penulis selanjutnya yaitu mengadakan refleksi diri dan berdiskusi dengan
teman sejawat berdasarkan lembar pengamatan prestasi belajar siswa dan
lembar pengamatan kualitas pembelajaran.
Hasil refleksi penulis dengan teman sejawat adalah :
1. siswa sangat tertarik dengan materi pembelajaran karena siswa
mengalami atau melakukan sendiri
45
2. siswa mengikuti proses pembelajaran penuh semangat
3. rasa percaya diri siswa masih kurang, terlihat dari beberapa siswa
kalau akan bertanya masih ragu-ragu tunjuk jari
4. guru dalam membimbing siswa masih kurang maksimal
Kecuali refleksi dengan teman sejawat penulis juga melakukan
refleksi mandiri di rumah dengan dasar hasil tes formatif, analisis butir
soal, hasil pengamatan prestasi belajar siswa, ketuntasan indikator dan
ketuntasan kualitas hasil pembelajaran secara klasikal dan diketahui
bahwa :
1. masih ada 1 indikator yang belum tuntas yaitu indicator nomor 2
(siswa belum mampu mempraktekkan menyembelih binatang)
2. masih ada 7 siswa yang belum mencapai nilai KKM
3. nilai hasil pembelajaran secara klasikal mengalami peningkatan.
Berdasarkan refleksi dengan teman sejawat dan refleksi mandiri,
maka penulis dengan teman sejawat sepakat akan mengadakan tindakan
perbaikan siklus III pada hari Rabu 27 April 2011.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran pada siklus III untuk
memperbaiki semua kekurangan-kekurangan pembelajaran dalam siklus
II, sebagaimana yang sudah tertulis pada tahap refleksi di siklus II.
Di dalam perbaikan pembelajaran di siklus III penulis
merencanakan akan memperbaiki proses pembelajaran terutama pada
indikator yang belum mencapai ketuntasan, dengan cara :
- menambah penggunaan alat peraga
- menerapkan metode team quiz
- memberi motivasi pada siswa untuk lebih berani bertanya
- guru lebih meningkatkan, memberikan bimbingan pada siswa.
Untuk kelengkapan perbaikan pembelajaran di siklus III penulis
mempersiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan dalam perbaikan
pembelajaran sebagaimana yang ada pada siklus II.
46
b. Tahap Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus III penulis laksanakan pada hari
Rabu 27 April 2011 di kelas V MI Islamiyah Tendas Tayu Kabupaten
Pati pada jam pelajaran ke 1 -2 yaitu pukul 07.00 – 08.30 dengan dibantu
oleh dua teman sejawat.
Dalam perbaikan pembelajaran siklus III ini, langkah-langkah
yang dilakukan penulis sesuai yang ada pada tahap perencanaan dan
pelaksanaannya pada indikator yang belum mencapai ketuntasan yaitu
indikator nomor 2.
A. Mengadakan tanya jawab untuk mengulas indikator yang sudah tuntas.
B. Siswa mempraktekkan menyembelih binatang
c. Tahap Pengamatan
Di dalam penulis melakukan tindakan perbaikan pembelajaran,
proses pengamatannya dibantu oleh dua teman sejawat Kedua teman
sejawat tugasnya sama seperti waktu proses pembelajaran pada siklus
sebelumnya yaitu mengamati prestasi belajar siswa dengan skor dan cara
yang sama dan pengamat ke dua mengamati kualitas pembelajaran dengan
cara yang sama yaitu memberi contreng (√) dan memberikan komentar.
d. Tahap Refleksi
Setelah mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran, seperti
yang sudah (di siklus I dan siklus II) penulis segera mengadakan refleksi
diri berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas tentang proses
pembelajaran yang telah terlaksana di siklus III dan tentu berdasarkan
lembar pengamatan. Hal tersebut selalu penulis lakukan sesuai prosedur
pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Hasil yang penulis peroleh dari refleksi diri dan diskusi dengan
teman sejawat disimpulkan bahwa ada keberhasilan dan ada juga
kekurangan selama proses pembelajaran di siklus III ini. Karena di dalam
siklus III ini siswa merasa mengalami atau melakukan sendiri maka siswa
sangat tertarik dengan materi dan mengikuti proses pembelajaran dengan
47
semangat. Siswa juga berani untuk bertanya bila dalam melakukan
percobaan, pengamatan dan dalam menyimpulkan hasil percobaan.
Dengan melihat keadaan siswa seperti itu penulis merasa itu suatu
keberhasilan. Namun demikian penulis masih merasa ada kekurangan di
dalam melakukan tindakan perbaikan ini, karena penulis merasa belum
mencapai maksimal di dalam membimbing siswa.
Setelah melakukan refleksi dengan teman sejawat di sekolah
dengan dasar dari :
a. hasil pengamatan prestasi belajar siswa
b. ketuntasan pembelajaran secara klasikal
c. penentuan ketuntasan indikator
d. hasil tes formatif
e. hasil analisis butir soal.
Dan akhirnya penulis mengetahui bahwa :
a. nilai hasil tes formatif rata-ratanya meningkat
b. semua indikator berhasil mencapai ketuntasan
c. nilai ketuntasan secara klasikal meningkat tetapi masih ada 3 siswa
yang belum tuntas.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
1) Tahap pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran fiqih secara
langsung di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati. Dalam
pembelajaran fiqih di kelas V tersebut belum menggunakan model
pembelajaran secara aktif dan masih menggunakan metode ceramah
yang siswanya masih belum banyak ikut aktif dalam proses
pembelajaran dan cenderung terjadi komonikasi yang pasif. Artinya
seolah-olah guru yang bicara dan siswa hanya mendengarkan dan
keberanian untuk bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas
yang ada dalam pikirannya belum dapat diungkapkan secara
maksimal. Karena dalam pembelajaran pra siklus belum mencapai
standar keberhasilan yang ditetapkan, maka akan diadakan perbaikan
pembelajaran lagi yaitu pembelajaran Siklus I.
2. Siklus I
Pada proses ini merupakan tindak lanjut dari pra siklus. Pada tindakan
siklus I sama dengan kegiatan pra siklus yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Dalam proses pembelajaran fiqih kelas V MI Islamiyah Tendas
Tayu pati penelitis merencanakan pembuatan rencana pembelajaran yang
disusun secara sistematis. Pada rencana perbaikan pembelajaran siklus I,
penulis memfokuskan pembelajaran pada kemampuan siswa untuk
berfikir aktif dan kreatif dalam pemahaman materi perbandingan dan
skala peneliti memfokuskan pada kemampuan siswa untuk berfikir kreatif
dalam pemahaman materi qurban, melalui menggunakan Metode Team
40
Quiz. Dengan mengunakan model pembelajaran Metode Team Quiz
diharapkan siswa dapat belajar fiqih dengan cepat dan efektif serta dengan
teknik-teknik pembelajaran yang tepat, sehingga siswa belajar dengan
alami (natural). Dengan demikian hasil yang dicapai memenuhi SKBM
(Standar Kelulusan Belajar Minimal). Untuk siswa yang belum mencapai
ketuntasan guru mengadakan perbaikan pembelajaran.
Pada kegiatan perbaikan, guru membimbing siswa dalam
mengatasi kesulitan yang di hadapi, misalnya dengan cara belajar atau bisa
juga guru mengoreksi/merefleksi cara belajarnya untuk memperbaiki cara
menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan
perbaikan guru juga membuat tujuan pembelajaran sesuatu dengan
kesulitan yang dihadapi siswa, juga dalam pemilihan alat bantu
disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Di samping itu memberikan
dorongan siswa supaya dapat berfikir aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan soal-soal latihan.
Perubahan nilai hasil evaluasi setelah perbaikan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan perbaikan guru terlebih dahulu menyusun
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), Silabus, Promes, Prota dan
Lembar Evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan.
Tindakakn kelas siklus I dilaksanakan pada hari senin 4 April
2011. pada jam pelajaran 1-2. dimulai pukul 07.00-08.30 WIB. Observasi
aktivitas siswa-siswi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran
merupakan penilaian afektif.
Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam kemudian
berdo’a bersama siswa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian
peneliti melakukan absensi sekaligus sebagai perkenalan dan dilanjutkan
dengan apersebsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi
pelajaran yaitu Qurban. Selam proses apersebsi siswa terlihat kurang aktif
atau kelihatan kurang merespon pembelajaran.
41
Kegiatan yang dilakukan tahap ini yaitu melaksanakan
pembelajaran melalui metode team quiz pada mata pelajaran fiqih di kelas
V MI Islamiyah Tendas Tayu Pati. Peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran fiqih yaitu tentang materi fiqih pokok bahasan qurban.
Dalam memecahkan masalah dengan metode team quiz. Pada
pendahuluan peneliti sebelum melaksanakan metode team quiz membagi
siswa menjadi tiga kelompok pada siklus I. Kelompok A yang terdiri dari
5 siswa yaitu Sugeng Riyadi, Murniati, Suci Wahano, Bayu Murtiono,
Meizina Aryani. Kelompok B yang terdiri dari 5 siswa yaitu Puji Lestari,
Riky Maulana Putra, Rusmiati, Teguh Sapriyanto dan Adellia Mellia. P.
Dan kelompok C yang terdiri dari 5 siswa yaitu Alfi Dwi Yulianto,
Andika Bayu. A, Dani Wicaksana, Dhimas Agung.R, Diky Alfian Feri.
Setelah itu masing-masing regu membuat suatu pertanya an yang dimulai
dari kelompok A dengan soal pertanyaan. Jelaskan pengertian qurban
secara bahasa? Disampaikan oleh Meizina Aryani ditanyakan kepada
kelompok B dijawab oleh Dani Wicaksana qurban secara bahasa adalah
berasal dari kata qoroba yang berarti dekat atau mendekatkan. Jawabannya
adalah benar dengan nilai 100 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang
ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan kedua disampaikan oleh
Sugeng Riyadi masih kelompok A soalnya Apa tujuan qurban?
Ditanyakan kepada kelompok C. Dijawab oleh Dhimas Agung.R tujuan
qurban adalah untuk memndekatkan diri kepada Allah SWT. Jawabannya
adalah benar dengan nilai 100 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang
ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan yang ketiga yang
disampaikan oleh Murniati. Apakah yang dimaksud menyembelih
binatang qurban sesuai denghan syarak? Pertanyaan tersebut ditanyakan
pada kelompok B. Dijawab oleh Puji Lestari. Yang dimaksud
menyembelih qurban secara syarak adalah menyembelih binatang qurban
yang sesuai dengan pisau yang tajam. Jawabannya adalah kurang benar
dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh
42
peneliti menjadi juri. Soal pertanyaan yang keempat disampaikan oleh
Bayu Murtiono. Pertanyaannya adalah sebutkan sebutkan tiga syarat
hewan qurban yang harus dipenuhi? Pertanyaan ini ditanyakan kepada
kelompok C. Dijawab oleh Alfi Dwi Yulianto. syarat hewan qurban yang
harus dipenuhi adalah 1). Kambing biasa minimal telah berumur, 2).
Domba sekurang-kurangnya telah berumur tiga tahun, 3). Unta sekurang-
kurangnya telah berumur tiga tahun. Jawabannya adalah kurang benar
dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh
peneliti menjadi juri. Soal terakhir dari kelompok A. Sebutkan tiga cacat
hewan yang tidak boleh digunakan untuk berqurban? Disampaikan oleh
kelompok B dan dijawab oleh Teguh Sapriyanto tiga cacat hewan yang
tidak boleh digunakan untuk berqurban adalah cacat matanya (buta),
pincang kakinya, sakit-sakitan. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100
oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi
juri.
Untuk selanjutnya yang membuat pertanyaan kelompok B.
Pertanyaan yang pertama disampaikan oleh Puji Lestari jelaskan secara
singkat pemanfaatan daging kurban!. Pertanyaan ditujukan kepada
kelompok A. Dijawab oleh Sugeng Riyadi. Manfaat daging qurban dibagi-
bagikan kepada fakir miskin. Jawabannya adalah kurang benar dengan
nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti
menjadi juri. Pertanyaan kedua dari kelompok B. Soal masih sama dengan
soal yang pertama. Tetapi pertanyaan ini dilemparkan kepada kelompok
C. Dijawab oleh Andika Bayu. Manfaat daging qurban dibagi-bagikan
kepada fakir miskin dan masyarakat sekitarnya. Jawabannya adalah
kurang benar dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang
ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Peretanyaan yang ketiga, kapan
penyembelihan qurban dilaksanakan menurut sunnah Rasulullah SAW?.
Pertanyaan ditujukan kepada kelompok A. Dijawab oleh Murniati
penyembelihan qurban dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijah. Jawabannya
43
adalah kurang benar dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri
yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan keempat masih sama
dengan pertanyaan nomor tiga. Tetapi dilemparkan kelompok C. Dijawab
oleh Dhimas Agung R. penyembelihan qurban dilaksanakan tanggal 10
Dzulhijah setelah salat Idul Adha. Jawabannya adalah kurang benar
dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh
peneliti menjadi juri. Pertanyaan yang terakhir dari kelompok B pada
siklus I yang sampaikan oleh Adellia Mellia. Bagaimana sikap Rasulullah
saw, terhadap orang yang mampu, tetapi tidak mau berqurban? Dijawab
oleh kelompok A yang diwakili oleh Meizina Aryani. sikap Rasulullah
saw, terhadap orang yang mampu, tetapi tidak mau berqurban adalah
Rasulullah tidak mau mengaku sebagai umatnya. Jawabannya adalah
kurang benar dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang
ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Selanjutnya yang membuat pertanyaan adalah kelompok C
pertanyaan yang pertama yang disampaikan oleh Alfi Dwi Yulianto.
Qurban yang pertama kali dilakukan oleh siapa? Pertanyaan ditujukan
kepada kelompok A. Dijawab oleh Suci Wahano. Qurban yang pertama
kali dilakukan oleh Nabi Ibrohim. Jawabannya adalah benar dengan nilai
100 oleh Dilen Alex Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti
menjadi juri. Pertanyaan kedua disampaikan oleh Diky Alfian Feri.
Bagaimana hukumnya qurban? Pertanyaan ini ditujukan kepada kelompok
B. Dijawab oleh Riky Maulana Putra. hukumnya qurban adalah sunnah
muakad. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 oleh Dilen Alex
Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal ketiga
disampaikan oleh Diky Alfian Feri. Jelaskan pengertian qurban menurut
istilah! Pertanyaan ini ditujukan kepada kelompok A dijawab oleh Bayu
Murtiono pengertian qurban menurut istilah adalah mendekatkan diri pada
Allah. Jawabannya adalah kurang benar dengan nilai 50 oleh Dilen Alex
Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal keempat
44
masih sama dengan soal ketiga yang dilemparkan kepada kelompok B
yang dijawab oleh Adellia Mellia pengertian qurban menurut istilah
adalah mendekatkan diri pada Allah dan berserah diri kepada Allah.
Jawabannya adalah kurang benar dengan nilai 50 oleh Dilen Alex Sandro
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal terakhir
darikelompok C yang disampaikan oleh Andika Bayu. Sebutkan hikmah
qurban? Soal ini ditujukan kepada kelompok A dan dijawab oleh Suci
Wahano hikmah qurban adalah sebagai rasa bersyukurur kepada Allah
SWT. Jawabannya adalah kurang benar dengan nilai 50 oleh Dilen Alex
Sandro sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Setelah proses team quiz selesai, peneliti meminta Kholifah Nur
Indah sebagai sekretaris team quiz untuk membacakan dengan keras hasil
team quiz yang diperoleh setiap masing-masing kelompok. Setelah itu
peneliti mengevaluasi hasil kegiatan team quiz.
Kemudian peneliti memberi tugas tambahan berupa soal tes
tertulis kepada siswa untuk dikerjakan dan kemudian setelah selesai
peneliti meminta untuk tes praktik cara menyembelih qurban satu persatu
dengan urutan absen siswa.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil temuan dari rekan sejawat selaku pengamat
yang di catat pada lembar obserivasi dan pengarahan dari dosen
pembimbing, maka penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran Fiqih
Kelas V dengan materi pokok qurban. Peneliti selalu mengamati setiap
akhir pembelajaran, hal ini dimaksud untuk mengetahui kelemahan atau
kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki model pembelajaranya.
Selama proses pembelajaran ditemukan beberapa hal yang perlu
di ketahui: Model pembelajaran yang digunakan kurang diperhatikan
guru.
1. Penyampaian materi kurang jelas.
45
2. Penggunaan alat peraga/media pembelajaran kurang.
3. Guru kurang membimbing siswa dalam pembelajaran.
Dari hasil temuan itu mengakibatkan siswa kurang menguasai
materi yang di berikan guru, sehingga hasil tes yang di berikan oleh guru
tidak menuhi SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) Maka perlu di
adakan perbaikan pada siklus I.
1. Pembelajaran sudah menggunakan model pembelajaran yang sesuai
rencana pembelajaran.
2. Adanya umpan balik dan penjelasan guru yang jelas sehingga
menambah minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
3. Penyampaian proses pembelajaran dilakukan dengan mengunakan alat
peraga yang sesuai.
4. Guru memotivasi siswa dan membimbingnya.
Hasil dari evaluasi yang di berikan kepada siswa, masih belum
mencapai hasil yang maksimal atau mencapai ketuntasan. Maka perlu
diadakan perbaikan siklus yang ke II.
1. Keberhasilan
Dalam psoses pembelajaran Fiqih, yang dilaksanakan pada
hari senin tanggal 9 Mei 2011, hasilnya ternyata yang mendapat nilai
mencapai ketuntasan hanya ada 9 siswa dari 30 siswa yang ada.
Mereka berhasil disebabkan oleh :
a. Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa telah memahami materi pembelajaran.
c. Siswa sudah dapat menyelesaikan latihan-latihan yang diberikan
guru.
2. Kegagalan
Penyebab kegagalan dalam proses pembelajaran adalah
a. Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran Fiqih.
46
b. Banyak siswa yang beranggapan mata pelajaran Fiqih itu tidak
terlalu penting.
c. Dalam proses pembelajaran, penyampaiam guru kurang menarik.
Pembelajaran siklus I Fiqih dengan tema Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Fiqih melalui Metode
Team Quiz jika dilihat dari hasil rata-rata klasikal indikatornya masih
rendah, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Rekap Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus I
No Indikator yang diobservasikan
Kemunculan Komentar
SB B C K
1. Penjelasan guru dalam materi
√ Masih banyak yang berbicara dengan teman sebangku
2. Guru memberi contoh cara pelaksanaan team quiz
√ Siswa kurang memperhatikan
3. Adanya pertanyaan dari kelompok lain
√ Pertanyaan dari kelompok lain sudah baik
4. Mencatat hasil dari Team Quiz
√ Kurang aktif dalam Team Quiz
5. Menjawab pertanyaan dari kelompok lain
√ Menjawab pertanyaan dari kelompok lain cukup baik
Skor 0 3 6 1
Persentase 30% (Jumlah skor : 20) x 100%
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Dengan demikian tingkat prestasi dalam proses pembelajaran
siklus I tingkat ketuntasannya baru mencapai 30 %.
47
d. Penilaian prestasi belajar siswa
Setelah penulis melaksanakan proses pembelajaran Fiqih dengan
tema peningkatan prestasi belajar siswa dan memberikan tes akhir atau
formatif akhirnya penulis tahu dan sadar ternyata proses pembelajaran
benar-benar belum mencapai keberhasilan. Itu dapat dilihat pada tabel 2
di bawah :
Tabel 2
Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I
No Nama Nilai Ketuntasan
Tidak Tuntas Tuntas 1. Sugeng riyadi 60 √
2. Murniati 55 √ 3. Suci Wahono 70 √
4. Bayu Murtiono 75 √ 5. Meizina Aryani 50 √ 6. Puji Lestari 70 √
7. Riky Maulana Putra 70 √
8. Rusmiati 75 √ 9. Teguh Sapriyanto 80 √
10. Adellia Mellia.P 90 √ 11. Alfi Dwi Yulianto 95 √ 12. Andika Bayu. A 60 √
13. Dani Wicaksana 65 √
14. Dhimas Agung.R 70 √ 15. Diky Alfian Feri 35 √
16 Dilen Alex Sandro 70 √
17 Farah Silvia .A 95 √ 18 Fitriyanawati 50 √
19 Khofifah Nur Indah 75 √ 20 Melani Febiyanti 80 √ 21 Mila Kurmala 40 √
22 Mukti Aribowo 70 √
23 Wulung Widodo 40 √ 24 Retna Indah Sari 70 √
25 Rohmah Ulfatun .K 65 √
26 Roni S 85 √ 27 Septiyan 50 √
28 Sri Wulandari 70 √
48
29 Yoga R 35 √
30 Okky P 35 √ Jumlah 1950 21 9 Rata-rata 65 Persentase 70 30
Tabel 3
Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa pada bidang studi fiqih
Siswa kelas V MI Siklus I
No. Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata 65
2. Nilai terendah 30
3. Nilai tertinggi 95
4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 9
5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 21
6. Tingkat ketuntasan klasikal 30 %
Jadi dari tabel rekapitulasi di atas hasil yang dicapai siswa dalam
tes formatif penulis menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran
siklus I benar-benar belum mencapai keberhasilan.
e. Refleksi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan refleksi
untuk menilai kinerjanya, sehingga guru dapat menentukan tindakan
seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil refleksi guru
menemukan hal-hal sebagai berikut :
1) Nilai hasil belajar dari pembelajaran awal sampai pembelajaran
Siklus 1 perlu ditingkatkan
2) Nilai keberhasilan pada awal pembelajaran mencapai 50,8 %
3) Karena belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan, maka
akan diadakan perbaikan pembelajaran lagi yaitu pembelajaran Siklus
II.
49
3. Siklus II
pada proses ini merupakan tindak lanjut dari siklus 1. tahapan pada
tindakan siklus II sama dengan kegiatan siklus 1 yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Dalam proses pembelajaran fiqih kelas V MI Islamiyah Tendas
Tayu pati penelitis merencanakan pembuatan rencana pembelajaran yang
disusun secara sistematis. Pada rencana perbaikan pembelajaran siklus II,
penulis memfokuskan pembelajaran pada kemampuan siswa untuk
berfikir aktif dan kreatif dalam pemahaman materi perbandingan dan
skala peneliti memfokuskan pada kemampuan siswa untuk berfikir kreatif
dalam pemahaman materi qurban, melalui menggunakan Metode Team
Quiz. Dengan mengunakan model pembelajaran Metode Team Quiz
diharapkan siswa dapat belajar fiqih dengan cepat dan efektif serta dengan
teknik-teknik pembelajaran yang tepat, sehingga siswa belajar dengan
alami (natural). Dengan demikian hasil yang dicapai memenuhi SKBM
(Standar Kelulusan Belajar Minimal). Untuk siswa yang belum mencapai
ketuntasan guru mengadakan perbaikan pembelajaran.
Pada kegiatan perbaikan, guru membimbing siswa dalam
mengatasi kesulitan yang di hadapi, misalnya dengan cara belajar atau bisa
juga guru mengoreksi/merefleksi cara belajarnya untuk memperbaiki cara
menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan
perbaikan guru juga membuat tujuan pembelajaran sesuatu dengan
kesulitan yang dihadapi siswa, juga dalam pemilihan alat bantu
disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Di samping itu memberikan
dorongan siswa supaya dapat berfikir aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan soal-soal latihan.
Perubahan nilai hasil evaluasi setelah perbaikan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan perbaikan guru terlebih dahulu menyusun
50
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), Silabus, Promes, Prota dan
Lembar Evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakakn kelas siklus II ini, berkaitan dengan
pembelajaran berdasarkan pelaksanaan siklus I yang telah direvisi.
Tindakanan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 13 April 2011. pada
jam pelajaran 1-2. dimulai pukul 07.00-08.30 WIB. Observasi aktivitas
siswa-siswi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran merupakan
penilaian afektif.
Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam kemudian
berdo’a bersama siswa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian
peneliti melakukan absensi sekaligus dan dilanjutkan dengan apersebsi
dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yaitu
Qurban. Selama proses apersebsi siswa terlihat cukup aktif atau kelihatan
sudah mau merespon pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan tahap ini melanjutkan pembelajaran
siklus I yaitu melaksanakan pembelajaran melalui metode team quiz pada
mata pelajaran fiqih di kelas V MI Islamiyah Tendas Tayu Pati. Peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran fiqih yaitu tentang materi fiqih pokok
bahasan qurban. Dalam memecahkan masalah dengan metode team quiz.
Pada pendahuluan peneliti sebelum melaksanakan metode team quiz
membagi siswa menjadi tiga kelompok pada siklus II. Kelompok A yang
terdiri dari 5 siswa yaitu Dilen Alex Sandro, Farah Silvia A, Fitriyanawati,
Kholifah Nur Indah, Melani Febiyanti. Kelompok B yang terdiri dari 5
siswa yaitu Mila Kurmala, Mukti Aribowo, Wulung Widodoi, Retno
Indah Sari dan Rohmah Ulfatun K. Dan kelompok C yang terdiri dari 5
siswa yaitu Roni, Septiyan, Sri Wulandari, Yoga, dan Okky.
Setelah kelompok A, B dan C terbentuk. Maka masing-masing
regu membuat suatu pertanyaan yang dimulai dari kelompok A dengan
soal pertanyaan. Jelaskan pengertian qurban menurut istilah? Disampaikan
51
oleh Dilen Alex Sandro ditanyakan kepada kelompok B dijawab oleh Mila
Kurmala pengertian qurban menurut istilah adalah qurban berarti
menyembelih hewan yang telah memenuhi syarat. Jawabannya adalah
kurang benar dengan nilai 75 dinilai oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri
yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan kedua masih sama
dengan soal yang pertama karena jawabannya kurang benar, maka dilepar
ke regu C. Dijawab oleh Roni. pengertian qurban menurut istilah adalah
qurban berarti menyembelih hewan yang telah memenuhi syarat tertentu
dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Jawabannya adalah benar
dengan nilai 100 oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh
peneliti menjadi juri. Pertanyaan yang ketiga yang disampaikan oleh
Fitriyanawati. Sebutkan hikmah qurban? Pertanyaan tersebut ditanyakan
pada kelompok B. Dijawab oleh Mukti Aribowo. hikmah qurban adalah
1. Dapat menambah keimanan dan kecintaan kepada Allah, 2. Memupuk
rasa solidaritas sesama manusia. Jawabannya adalah kurang benar dengan
nilai 80 oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti
menjadi juri. Soal pertanyaan yang keempat masih sama dengan
pertanyaan soal nomor tiga. Karena soal tersebut belum terjawab dengan
sempurna. Dilemparkan kepada kelompok C. Dijawab oleh Septiyan.
hikmah qurban adalah 1. Dapat menambah keimanan dan kecintaan
kepada Allah, 2. Memupuk rasa solidaritas sesama manusia, 3. Sebagai
rasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah
kepadanya. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal
terakhir dari kelompok A. Tuliskan ayat dan Hadits yang menjadi dasar
pelaksanaan qurban? Pertanyaan ini Disampaikan untuk kelompok B dan
dijawab oleh Wulung Widodo.
Èe≅ |Ásù y7În/ t� Ï9 ö� ptùΥ $# uρ Jawab.
52
Jawabannya adalah kurang lengkap dengan nilai 75 dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Karena soal pertanyaan kelompok A sudah selesai. Untuk
selanjutnya yang membuat pertanyaan kelompok B. Pertanyaan yang
pertama disampaikan oleh Mila kurmala. Qurban sapi dapat digunakan
untuk qurban orang berapa?. Pertanyaan ditujukan kepada kelompok A.
Dijawab oleh Kholifah Nur Indah. Qurban sapi dapat digunakan untuk
qurban lima (5) orang. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai
oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi
juri. Pertanyaan kedua dari kelompok B. Soal masih sama dengan soal
yang kelima dari kelompok A. Tetapi pertanyaan ini dilemparkan kepada
kelompok C. Dijawab oleh Yoga.
Èe≅ |Ásù y7În/ t� Ï9 ö� ptùΥ $# uρ Jawab.
JKLMN PQRST LU VWT XYو_^ [\] و PN XآJaYا Vacو d_JN PQا eروا
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 diniai oleh Teguh Sapriyanto
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Peretanyaan yang
ketiga, qurban kambing dapat digunakan untuk qurban orang berapa?.
Pertanyaan ditujukan kepada kelompok A. Dijawab oleh Melani
Febriyanti. qurban kambing dapat digunakan untuk qurban satu (1) orang
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh Sapriyanto
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan keempat
disampaikan oleh Retna Indah Sari. Pertanyaannya adalah qurban dalam
bahasa arab disebut. Prtanyaan ini dilemparkan kelompok C. Dijawab
oleh Okky. qurban dalam bahasa arab disebut udlhiyah )agا[h( atau
dlahiyah )dhag( menurut bahasa, udlhiyah atau dlahiayah adalah hewan
yang dijadikan qurban. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai
oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi
juri. Pertanyaan yang terakhir dari kelompok B pada siklus II yang
53
sampaikan oleh Rohmah Ulfatun K. Bagaimana sikap Rasulullah saw,
terhadap orang yang mampu, tetapi tidak mau berqurban? pertanyaan ini
ditujukan regu A. Dijawab oleh kelompok A yang diwakili oleh Farah
Silvia A. sikap Rasulullah saw, terhadap orang yang mampu, tetapi tidak
mau berqurban adalah Rasulullah bersabda barang siapa ada kesanggupan
dan tidak menyembelih qurban , maka janganlah mendekati tempat shalat
kami. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Selanjutnya yang membuat pertanyaan adalah kelompok C
pertanyaan yang pertama yang disampaikan oleh Roni. Qurban yang
pertama kali dilakukan oleh siapa? Pertanyaan ditujukan kepada kelompok
A. Dijawab oleh Fitriyanawati. Qurban yang pertama kali dilakukan oleh
Nabi Ibrohim. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Pertanyaan kedua disampaikan oleh Septiyan. Bagaimana hukumnya
qurban? Pertanyaan ini ditujukan kepada kelompok B. Dijawab oleh
Mukti Aribowo. hukumnya qurban adalah sunnah muakad dan wajib bagi
orang yang bernadzar. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 yang
dinilai oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti
menjadi juri. Soal ketiga disampaikan oleh Sri Wulandari. Kapan waktu
penyembelihan qurban dilaksanakan? Pertanyaan ini ditujukan kepada
kelompok A dijawab oleh Kholifah Nur Indah. Penyembelihan hewan
qurban itu dilakukan pada hari raya Idul Adha (tanggal 10 Dzulhijah).
Jawabannya adalah kurang lengkap dengan nilai 80 yang dinilai oleh
Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Soal keempat masih sama dengan soal ketiga yang dilemparkan kepada
kelompok B yang dijawab oleh Rohmah Ulfatun K. . Penyembelihan
hewan qurban itu dilakukan pada hari raya Idul Adha (tanggal 10
Dzulhijah) dan hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah).
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 yang dinilai oleh Teguh
54
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal
terakhir darikelompok C yang disampaikan oleh Sri Wulandari. Tuliskan
dalil tentang penyembelihan hewan qurban!. Soal ini ditujukan kepada
kelompok A dan dijawab oleh Dilen Alex Sandro dalil penyembelihan
qurban adalah
(#ρ߉yγ ô± uŠÏj9 yìÏ≈ oΨtΒ öΝ ßγ s9 (#ρã�à2õ‹tƒ uρ zΝ ó™$# «!$# þ’Îû 5Θ$−ƒ r& BM≈tΒθ è=÷è ¨Β 4’n? tã $ tΒ Ν ßγ s%y— u‘
.ÏiΒ Ïπ yϑ‹Îγ t/ ÉΟ≈ yè ÷ΡF{$# ( (#θ è=ä3sù $ pκ÷]ÏΒ (#θ ßϑÏè ôÛr& uρ }§ Í←!$ t6 ø9$# u�� É)x ø9$# ∩⊄∇∪
Artinya: ”Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat buat
mereka, dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang
telah ditentukan atas rizki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa
binatang ternak. (al-Hajj, ayat. 28)
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh Sapriyanto
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Setelah proses team quiz selesai, peneliti meminta Adelia Melia
P. Sebagai sekretaris team quiz untuk membacakan dengan keras hasil
team quiz yang diperoleh setiap masing-masing kelompok. Setelah itu
peneliti mengevaluasi hasil kegiatan team quiz.
Kemudian peneliti memberi tugas tambahan berupa soal tes
tertulis kepada siswa untuk dikerjakan dan kemudian setelah selesai
peneliti meminta untuk tes praktik cara menyembelih qurban satu persatu
dengan urutan absen siswa.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil temuan dari rekan sejawat selaku pengamat
yang di catat pada lembar obserivasi dan pengarahan dari dosen
pembimbing, maka penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran Fiqih
Kelas V dengan materi pokok qurban. Peneliti selalu mengamati setiap
akhir pembelajaran, hal ini dimaksud untuk mengetahui kelemahan atau
55
kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki model pembelajaranya.
Selama proses pembelajaran ditemukan beberapa hal yang perlu
di ketahui: Model pembelajaran yang digunakan kurang diperhatikan
guru.
a. Penyampaian materi kurang jelas.
b. Penggunaan alat peraga/media pembelajaran kurang.
c. Guru kurang membimbing siswa dalam pembelajaran.
Dari hasil temuan itu mengakibatkan siswa kurang menguasai
materi yang di berikan guru, sehingga hasil tes yang di berikan oleh guru
tidak menuhi SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) Maka perlu di
adakan perbaikan pada siklus I.
1. Pembelajaran sudah menggunakan model pembelajaran yang sesuai
rencana pembelajaran.
2. Adanya umpan balik dan penjelasan guru yang jelas sehingga
menambah minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
3. Penyampaian proses pembelajaran dilakukan dengan mengunakan alat
peraga yang sesuai.
4. Guru memotivasi siswa dan membimbingnya.
Namun demikian hasil dari evaluasi yang di berikan kepada
siswa, masih belum mencapai hasil yang maksimal atau mencapai
ketuntasan. Maka perlu diadakan perbaikan siklus yang ke III.
1. Keberhasilan
Dalam psoses pembelajaran Fiqih, yang dilaksanakan pada
hari senin tanggal 16 Mei 2011, hasilnya ternyata yang mendapat nilai
mencapai ketuntasan hanya ada 19 siswa dari 30 siswa yang ada.
Mereka berhasil disebabkan oleh :
a. Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa telah memahami materi pembelajaran.
56
c. Siswa sudah dapat menyelesaikan latihan-latihan yang diberikan
guru.
2. Kegagalan
Penyebab kegagalan dalam proses pembelajaran adalah
a. Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran Fiqih.
b. Banyak siswa yang beranggapan mata pelajaran Fiqih itu tidak
terlalu penting.
c. Dalam proses pembelajaran, penyampaiam guru kurang menarik.
Untuk pengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran siklus
II Fiqih peneliti tampilkan tabel rekap pengamatan Team Quiz proses
yang berisi tentang ketuntasan per indikator penulis rekap pada tabel 4.
Untuk mengerti hasil pengamatan Team Quiz dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa proses selama siklus II adalah berikut ini
Tabel 4
Rekap Pengamatan Team Quiz Proses Siklus II
No Indikator yang diobservasikan
Kemunculan Komentar
SB B C K
1. Memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran
√ Masih banyak yang berbicara dengan teman sebangku
2. Menjawab pertanyaan guru √ Hanya ada 1 anak yang berani menjawab pertanyaan guru
3. Bekerja sama dengan kelompok dan aktif dalam tugas kelompok
√ Kurang bekerja sama dalam kerja kelompok dan kurang aktif dalam melakukan tugas
4. Aktif pada saat Team Quiz √ Kurang aktif dalam demonstrasi
5. Aktif memberikan tanggapan atas laporan kelompok lain
√ Tidak berani memberikan tanggapan atas laporan percobaan kelompok lain
Skor 12 2
Persentase 70% (Jumlah skor : 20) x 100%
Keterangan:
SB = Sangat Baik
57
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Dengan demikian hasil pembelajaran siklus II masih belum
berhasil, sebab masih ada indikator yang belum tuntas.
d. Penilaian Prestasi Belajar
Setelah penulis melaksanakan proses pembelajaran Fiqih dengan
tema Team Quiz dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan
memberikan tes akhir atau formatif akhirnya penulis tahu dan sadar
ternyata proses pembelajaran belum mencapai keberhasilan. Itu dapat
dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Tebel 5
Analisis Hasil Tes Formatif siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan
Tidak Tuntas
Tuntas
1. Sugeng riyadi 60 √
2. Murniati 60 √
3. Suci Wahono 80 √ 4. Bayu Murtiono 80 √ 5. Meizina Aryani 55 √
6. Puji Lestari 55 √
7. Riky Maulana Putra 80 √ 8. Rusmiati 80 √ 9. Teguh Sapriyanto 80 √
10. Adellia Mellia.P 80 √ 11. Alfi Dwi Yulianto 60 √
12. Andika Bayu. A 80 √ 13. Dani Wicaksana 80 √ 14. Dhimas Agung.R 95 √ 15. Diky Alfian Feri 40 √
16 Dilen Alex Sandro 80 √ 17 Farah Silvia .A 95 √ 18 Fitriyanawati 55 √
58
19 Khofifaj Nur Indah 80 √ 20 Melani Febiyanti 80 √ 21 Mila Kurmala 40 √
22 Mukti Aribowo 80 √ 23 Wulung Widodo 80 √ 24 Retna Indah Sari 95 √ 25 Rohmah Ulfatun .K 60 √
26 Roni 80 √ 27 Septiyan 75 √ 28 Sri Wulandari 80 √ 29 Yoga 40 √ 30 Okky 40 √
Jumlah 2125 11 19 Rata-rata 70,8 Persentase 36,7 63,3
Sedang hasil pencapaian prestasi belajar siswa setelah perbaikan
pembelajaran pada siklus II, penulis rekap dalam tabel 6 di bawah ini :
Tabel 6
Rekapitulasi Prestasi belajar siswa Siklus II
No. Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata 70,8
2. Nilai terendah 40
3. Nilai tertinggi 95
4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 19
5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 11
6. Tingkat ketuntasan klasikal 63,3
Jadi dari tabel rekapitulasi di atas hasil yang dicapai siswa dalam tes
formatif penulis menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran siklus
II ada peningkatan keberhasilan itu terlihat jelas dari nilai rata-rata dan
tingkat ketuntasan klasikal.
e. Refleksi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan refleksi
untuk menilai kinerjanya, sehingga guru dapat menentukan tindakan
59
seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil refleksi guru
menemukan hal-hal sebagai berikut :
4) Nilai hasil belajar dari pembelajaran awal sampai pembelajaran
Siklus 1 perlu ditingkatkan
5) Nilai keberhasilan pada awal pembelajaran mencapai 63.3 %
6) Karena belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan, maka
akan diadakan perbaikan pembelajaran lagi yaitu pembelajaran Siklus
III.
4. Siklus III
pada proses ini merupakan tindak lanjut dari siklus II. tahapan pada
tindakan siklus III sama dengan kegiatan siklus II yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Dalam proses pembelajaran fiqih kelas V MI Islamiyah Tendas
Tayu pati peneliti merencanakan pembuatan rencana pembelajaran yang
disusun secara sistematis. Pada rencana perbaikan pembelajaran siklus III,
penulis memfokuskan pembelajaran pada kemampuan siswa untuk
berfikir aktif dan kreatif dalam pemahaman materi perbandingan dan
skala peneliti memfokuskan pada kemampuan siswa untuk berfikir kreatif
dalam pemahaman materi qurban, melalui menggunakan Metode Team
Quiz. Dengan mengunakan model pembelajaran Metode Team Quiz
diharapkan siswa dapat belajar fiqih dengan cepat dan efektif serta dengan
teknik-teknik pembelajaran yang tepat, sehingga siswa belajar dengan
alami (natural). Dengan demikian hasil yang dicapai memenuhi SKBM
(Standar Kelulusan Belajar Minimal). Untuk siswa yang belum mencapai
ketuntasan guru mengadakan perbaikan pembelajaran.
Pada kegiatan perbaikan, guru membimbing siswa dalam
mengatasi kesulitan yang di hadapi, misalnya dengan cara belajar atau bisa
juga guru mengoreksi/merefleksi cara belajarnya untuk memperbaiki cara
menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan
60
perbaikan guru juga membuat tujuan pembelajaran sesuatu dengan
kesulitan yang dihadapi siswa, juga dalam pemilihan alat bantu
disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Di samping itu memberikan
dorongan siswa supaya dapat berfikir aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan soal-soal latihan.
Perubahan nilai hasil evaluasi setelah perbaikan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan perbaikan guru terlebih dahulu menyusun
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), Silabus, Promes, Prota dan
Lembar Evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakakn kelas siklus III ini, berkaitan dengan
pembelajaran berdasarkan pelaksanaan siklus II yang telah direvisi.
Tindakanan siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 27 April 2011. pada
jam pelajaran 1-2. dimulai pukul 07.00-08.30 WIB. Observasi aktivitas
siswa-siswi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran merupakan
penilaian afektif.
Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam kemudian
berdo’a bersama siswa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian
peneliti melakukan absensi sekaligus dan dilanjutkan dengan apersebsi
dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yaitu
Qurban. Selama proses apersebsi siswa terlihat aktif atau kelihatan sudah
mau merespon pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan tahap ini melanjutkan pembelajaran
siklus II yaitu melaksanakan pembelajaran melalui metode team quiz pada
mata pelajaran fiqih di kelas V MI Islamiyah Tendas Tayu Pati. Peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran fiqih yaitu tentang materi fiqih pokok
bahasan qurban. Dalam memecahkan masalah dengan metode team quiz.
Pada pendahuluan peneliti sebelum melaksanakan metode team quiz
membagi siswa menjadi tiga kelompok pada siklus III. Tetapi pada siklus
ini beda dengan siklus I dan siklus II. karena pada siklus III ini masing-
61
masing kelompok berjumlah sepuluh anak. Kelompok A yang terdiri dari
10 siswa yaitu Dilen Alex Sandro, Farah Silvia A, Fitriyanawati, Kholifah
Nur Indah, Melani Febiyanti, Mila Kurmala, Mukti Aribowo, Wulung
Widodoi, Retno Indah Sari dan Rohmah Ulfatun K. Kelompok B yang
terdiri dari 10 siswa yaitu Roni, Septiyan, Sri Wulandari, Yoga, dan Okky,
Sugeng riyadi, Murniati, Suci Wahono, Bayu Murtiono, Meizina Aryani.
Kelompok C yang terdiri dari 10 siswa yaitu Puji Lestari, Riky Maulana
Putra, Rusmiati, Teguh Sapriyanto, Adellia Mellia.P, Alfi Dwi Yulianto,
Andika Bayu. A, Dani Wicaksana, Dhimas Agung.R, dan Diky Alfian
Feri.
Setelah kelompok A, B dan C terbentuk. Maka masing-masing
regu membuat suatu pertanyaan yang dimulai dari kelompok A dengan
soal pertanyaan. Jelaskan pengertian qurban menurut istilah? Disampaikan
oleh Dilen Alex Sandro ditanyakan kepada kelompok B dijawab oleh Mila
Kurmala pengertian qurban menurut istilah adalah qurban berarti
menyembelih hewan yang telah memenuhi syarat. Jawabannya adalah
kurang benar dengan nilai 75 dinilai oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri
yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan kedua masih sama
dengan soal yang pertama karena jawabannya kurang benar, maka dilepar
ke regu C. Dijawab oleh Roni. pengertian qurban menurut istilah adalah
qurban berarti menyembelih hewan yang telah memenuhi syarat tertentu
dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Jawabannya adalah benar
dengan nilai 100 oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh
peneliti menjadi juri. Pertanyaan yang ketiga yang disampaikan oleh
Fitriyanawati. Sebutkan hikmah qurban? Pertanyaan tersebut ditanyakan
pada kelompok B. Dijawab oleh Mukti Aribowo. hikmah qurban adalah
1. Dapat menambah keimanan dan kecintaan kepada Allah, 2. Memupuk
rasa solidaritas sesama manusia. Jawabannya adalah kurang benar dengan
nilai 80 oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti
menjadi juri. Soal pertanyaan yang keempat masih sama dengan
62
pertanyaan soal nomor tiga. Karena soal tersebut belum terjawab dengan
sempurna. Dilemparkan kepada kelompok C. Dijawab oleh Septiyan.
hikmah qurban adalah 1. Dapat menambah keimanan dan kecintaan
kepada Allah, 2. Memupuk rasa solidaritas sesama manusia, 3. Sebagai
rasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah
kepadanya. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal
terakhir dari kelompok A. Tuliskan ayat dan Hadits yang menjadi dasar
pelaksanaan qurban? Pertanyaan ini Disampaikan untuk kelompok B dan
dijawab oleh Wulung Widodo.
Èe≅ |Ásù y7În/ t� Ï9 ö� ptùΥ $# uρ
XjY [k] lوه nhYو RakYJQ تRNى ( ا^NRqYا eروا(
Jawabannya adalah kurang lengkap dengan nilai ١٠٠ dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Karena soal pertanyaan kelompok A sudah selesai. Untuk
selanjutnya yang membuat pertanyaan kelompok B. Pertanyaan yang
pertama disampaikan oleh Mila kurmala. Qurban sapi dapat digunakan
untuk qurban orang berapa?. Pertanyaan ditujukan kepada kelompok A.
Dijawab oleh Kholifah Nur Indah. Qurban sapi dapat digunakan untuk
qurban lima (5) orang. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai
oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi
juri. Pertanyaan kedua dari kelompok B. Soal masih sama dengan soal
yang kelima dari kelompok A. Tetapi pertanyaan ini dilemparkan kepada
kelompok C. Dijawab oleh Yoga.
Èe !$ ‾ΡÎ) š�≈ oΨ ø‹sÜ ôãr& t�rOöθ s3ø9 $# ∩⊇∪ Èe≅|Á sù y7 În/ t� Ï9 ö�ptùΥ $# uρ ∩⊄∪ āχÎ) š�t∞ ÏΡ$ x©
uθ èδ ç�tIö/ F{$# ∩⊂∪
JKLMN PQRST LU VWT XYو_^ [\] و PN XآJaYا Vacو d_JN PQا eروا
63
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 diniai oleh Teguh Sapriyanto
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Peretanyaan yang
ketiga, qurban kambing dapat digunakan untuk qurban orang berapa?.
Pertanyaan ditujukan kepada kelompok A. Dijawab oleh Melani
Febriyanti. qurban kambing dapat digunakan untuk qurban satu (1) orang
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh Sapriyanto
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Pertanyaan keempat
disampaikan oleh Retna Indah Sari. Pertanyaannya adalah qurban dalam
bahasa arab disebut. Prtanyaan ini dilemparkan kelompok C. Dijawab
oleh Okky. qurban dalam bahasa arab disebut udlhiyah )[hagا( atau
dlahiyah )dhag( menurut bahasa, udlhiyah atau dlahiayah adalah hewan
yang dijadikan qurban. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai
oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi
juri. Pertanyaan yang terakhir dari kelompok B pada siklus II yang
sampaikan oleh Rohmah Ulfatun K. Bagaimana sikap Rasulullah saw,
terhadap orang yang mampu, tetapi tidak mau berqurban? pertanyaan ini
ditujukan regu A. Dijawab oleh kelompok A yang diwakili oleh Farah
Silvia A. sikap Rasulullah saw, terhadap orang yang mampu, tetapi tidak
mau berqurban adalah Rasulullah bersabda barang siapa ada kesanggupan
dan tidak menyembelih qurban , maka janganlah mendekati tempat shalat
kami. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Selanjutnya yang membuat pertanyaan adalah kelompok C
pertanyaan yang pertama yang disampaikan oleh Roni. Qurban yang
pertama kali dilakukan oleh siapa? Pertanyaan ditujukan kepada kelompok
A. Dijawab oleh Fitriyanawati. Qurban yang pertama kali dilakukan oleh
Nabi Ibrohim. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Pertanyaan kedua disampaikan oleh Septiyan. Bagaimana hukumnya
qurban? Pertanyaan ini ditujukan kepada kelompok B. Dijawab oleh
64
Mukti Aribowo. hukumnya qurban adalah sunnah muakad dan wajib bagi
orang yang bernadzar. Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 yang
dinilai oleh Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti
menjadi juri. Soal ketiga disampaikan oleh Sri Wulandari. Kapan waktu
penyembelihan qurban dilaksanakan? Pertanyaan ini ditujukan kepada
kelompok A dijawab oleh Kholifah Nur Indah. Penyembelihan hewan
qurban itu dilakukan pada hari raya Idul Adha (tanggal 10 Dzulhijah).
Jawabannya adalah kurang lengkap dengan nilai 80 yang dinilai oleh
Teguh Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Soal keempat masih sama dengan soal ketiga yang dilemparkan kepada
kelompok B yang dijawab oleh Rohmah Ulfatun K. . Penyembelihan
hewan qurban itu dilakukan pada hari raya Idul Adha (tanggal 10
Dzulhijah) dan hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah).
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 yang dinilai oleh Teguh
Sapriyanto sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri. Soal
terakhir darikelompok C yang disampaikan oleh Sri Wulandari. Tuliskan
dalil tentang penyembelihan hewan qurban berdasarkan Hadits dan Al-
Qur’an!. Soal ini ditujukan kepada kelompok A dan dijawab oleh Dilen
Alex Sandro dalil penyembelihan qurban berdasarkan Hadits dan Al-
Qur’an adalah
PhqtuvYة واLMYا ^\Q VQذ PNو dyzkY VQ{T J|KJU ةLMYا }t~ VQذ PN
|�y|Yا [k] بJcوا djyK Xا� ^SU PhرىJvtYا eروا
Artinya: “Barang siapa menyembelih hewan qurban sebelum salat hari
raya Idul Adha, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk
dirinya sendiri, dan barang siapa menyembelih hewan qurban
setelah salat Idul Adha dan dua khutbahnya, sesungguhnya ia
telah menyempurnakan ibadahnya, dan ia telah menjalani
sunnah kaum muslimin. (HR. Bukhori).
(#ρ߉yγ ô± uŠÏj9 yìÏ≈ oΨtΒ öΝ ßγ s9 (#ρã�à2õ‹tƒ uρ zΝ ó™$# «!$# þ’Îû 5Θ$−ƒ r& BM≈tΒθ è=÷è ¨Β 4’n? tã $ tΒ Ν ßγ s%y— u‘
65
.ÏiΒ Ïπ yϑ‹Îγ t/ ÉΟ≈ yè ÷ΡF{$# ( (#θ è=ä3sù $ pκ÷]ÏΒ (#θ ßϑÏè ôÛr& uρ }§ Í←!$ t6 ø9$# u�� É)x ø9$# ∩⊄∇∪
Artinya: ”Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat buat mereka, dan
supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
ditentukan atas rizki yang telah Allah berikan kepada mereka
berupa binatang ternak. (al-Hajj, ayat. 28).
Jawabannya adalah benar dengan nilai 100 dinilai oleh Teguh Sapriyanto
sebagai juri yang ditunjuk oleh peneliti menjadi juri.
Setelah proses team quiz selesai, peneliti meminta Adelia Melia
P. Sebagai sekretaris team quiz untuk membacakan dengan keras hasil
team quiz yang diperoleh setiap masing-masing kelompok. Setelah itu
peneliti mengevaluasi hasil kegiatan team quiz.
Kemudian peneliti memberi tugas tambahan berupa soal tes
tertulis kepada siswa untuk dikerjakan dan kemudian setelah selesai
peneliti meminta untuk tes praktik cara menyembelih qurban satu persatu
dengan urutan absen siswa.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil temuan dari rekan sejawat selaku pengamat
yang di catat pada lembar obserivasi dan pengarahan dari dosen
pembimbing, maka penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran Fiqih
Kelas V dengan materi pokok qurban. Peneliti selalu mengamati setiap
akhir pembelajaran, hal ini dimaksud untuk mengetahui kelemahan atau
kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki model pembelajaranya.
Dari hasil temuan itu mengakibatkan siswa sudah menguasai
materi yang di berikan guru, sehingga hasil tes yang di berikan oleh guru
sudah menuhi SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) maka
diputuskan dengan teman sejawat bahwa perbaikan pembelajaran sudah
cukup.
66
1. Pembelajaran sudah menggunakan model pembelajaran yang sesuai
rencana pembelajaran.
2. Adanya umpan balik dan penjelasan guru yang jelas sehingga
menambah minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
3. Penyampaian proses pembelajaran dilakukan dengan mengunakan alat
peraga yang sesuai.
4. Guru memotivasi siswa dan membimbingnya.
Hasil dari evaluasi yang di berikan kepada siswa, sudah
mencapai hasil yang maksimal atau mencapai ketuntasan.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka diputuskan dengan
teman sejawat bahwa perbaikan pembelajaran sudah cukup.
1. Keberhasilan
Dalam psoses pembelajaran Fiqih, yang dilaksanakan pada hari
senin tanggal 30 Mei 2011, hasilnya ternyata yang mendapat nilai
mencapai ketuntasan ada 27 siswa dari 30 siswa yang ada. Mereka
berhasil disebabkan oleh :
a. Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa telah memahami materi pembelajaran.
d. Siswa sudah dapat menyelesaikan latihan-latihan yang diberikan
guru.
2. Kegagalan
Penyebab kegagalan dalam proses pembelajaran adalah
a. Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran Fiqih.
b. Banyak siswa yang beranggapan mata pelajaran Fiqih itu tidak
terlalu penting.
c. Dalam proses pembelajaran, penyampaiam guru kurang menarik.
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran
siklus III penulis tampilkan tabel 7 tentang rekap pengamatan kurban
proses yang berisikan tentang ketuntasan per indikator.
67
Tabel 7
Rekap Pengamatan prestasi belajar Siklus III
No Indikator yang diobservasikan
Kemunculan Komentar
SB B C K
1. Pengertian kurban √ banyak yang berani menjelaskan
2. Hukum kurban √ Hanya ada 1 anak yang memahmi
3. Sejarah singkat perintah kurban √
Kurang bekerja sama dalam kerja kelompok dan kurang aktif dalam melakukan menjelaskan
4. Waktu penyembelihan kurban
√ Kurang aktif dalam melakukannya
5. Syarat binatang untuk kurban
√ Tidak berani memberikan tanggapan atas laporan percobaan kelompok lain
Skor 8 9
Persentase 85% (Jumlah skor : 20) x 100%
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
d. Penilaian Prestasi Belajar
Selesai penulis melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran,
penulis lalu memberikan tes akhir atau tes formatif dan setelah
memberikan penilaian ternyata hasil pembelajaran dapat dikatakan
mencapai keberhasilan walaupun masih ada 4 siswa yang belum tuntas.
Hal itu dapat dibaca pada tabel 8 di bawah ini.
68
Tabel 8
Analisis Hasil Tes Formatif Siklus III
No Nama Nilai Ketuntasan
Tidak Tuntas
Tuntas
1. Sugeng riyadi 80 √ 2. Murniati 80 √ 3. Suci Wahono 100 √ 4. Bayu Murtiono 90 √ 5. Meizina Aryani 75 √ 6. Puji Lestari 75 √ 7. Riky Maulana Putra 100 √ 8. Rusmiati 90 √ 9. Teguh Sapriyanto 80 √
10. Adellia Mellia.P 95 √ 11. Alfi Dwi Yulianto 80 √ 12. Andika Bayu. A 95 √ 13. Dani Wicaksana 80 √ 14. Dhimas Agung.R 100 √ 15. Diky Alfian Feri 60 √
16 Dilen Alex Sandro 80 √ 17 Farah Silvia .A 90 √ 18 Fitriyanawati 65 √
19 Khofifaj Nur Indah 80 √ 20 Melani Febiyanti 80 √ 21 Mila Kurmala 60 √
22 Mukti Aribowo 95 √ 23 Wulung Widodo 55 √ 24 Retna Indah Sari 80 √ 25 Rohmah Ulfatun .K 75 √ 26 Roni 100 √ 27 Septiyan 80 √ 28 Sri Wulandari 75 √ 29 Yoga 75 √ 30 Okky 75 √
Jumlah 2455 4 26 Rata-rata 81 Persentase 13,3 86,7
69
Sedangkan hasil analisis prestasi belajar siswa pada pembelajaran
siklus III penulis rekap pada tabel 9 berikut ini :
Tabel 9
Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus III
No. Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata 86
2. Nilai terendah 55
3. Nilai tertinggi 100
4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 27
5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 3
6. Tingkat ketuntasan klasikal 86,7
Jadi dari tabel rekapitulasi di atas hasil yang dicapai siswa dalam
tes formatif penulis menyimpulkan bahwa dalam proses tindakan
perbaikan pembelajaran siklus III jelas peningkatan keberhasilan itu
terlihat dari nilai rata-rata dan tingkat ketuntasan klasikal.
e. Refleksi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan
refleksi untuk menilai kinerjanya, sehingga guru dapat menentukan
tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil
refleksi guru pada perbaikan pembelajaran Siklus II ini lebih banyak
kemajuan dan peningkatan yang cukup baik yaitu prestasi belajar anak
pada Siklus II terjadi peningkatan ditandai dengan sebagian besar anak
berani bertanya dan dapat menjawab pertanyaan guru baik secara individu
maupun klasikal. Anak sudah mulai aktif dalam kelompok. Hasil team
quiz pada Siklus I hanya 50,8 % dalam Siklus II baru mencapai 60 % dan
diteruskan siklus III mencapai 88,9 %. Ini berarti siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Tayu Pati. telah memenuhi standar keberhasilan
yang telah ditentukan.
70
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka diputuskan dengan
teman sejawat bahwa perbaikan pembelajaran sudah cukup.
A. Pembahasan
1. Siklus I
Hasil pencapaian prestasi belajar siswa setelah perbaikan pembelajaran
pada siklus I, penulis rekap dalam tabel 10 di bawah ini :
Tabel 10
Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa pada bidang studi fiqih
Siswa kelas V MI Siklus I
No. Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata 65
2. Nilai terendah 30
3. Nilai tertinggi 95
4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 9
5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 21
6. Tingkat ketuntasan klasikal 30 %
Jadi dari tabel rekapitulasi di atas hasil yang dicapai siswa dalam tes
formatif penulis menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran siklus I
benar-benar belum mencapai keberhasilan.
2. Siklus II
Hasil pencapaian prestasi belajar siswa setelah perbaikan pembelajaran
pada siklus II, penulis rekap dalam tabel 11 di bawah ini :
71
Tabel 11
Rekapitulasi Prestasi belajar siswa Siklus II
No. Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata 70,8
2. Nilai terendah 40
3. Nilai tertinggi 95
4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 19
5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 11
6. Tingkat ketuntasan klasikal 63,3
Jadi dari tabel rekapitulasi di atas hasil yang dicapai siswa dalam tes
formatif penulis menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran siklus II
ada peningkatan keberhasilan itu terlihat jelas dari nilai rata-rata dan tingkat
ketuntasan klasikal.
3. Siklus III
Hasil analisis prestasi belajar siswa pada pembelajaran siklus III
penulis rekap pada tabel 12 berikut ini :
Tabel 12
Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus III
No. Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata 86
2. Nilai terendah 55
3. Nilai tertinggi 100
4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 27
5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 3
6. Tingkat ketuntasan klasikal 86,7 Jadi dari tabel rekapitulasi di atas hasil yang dicapai siswa dalam tes
formatif penulis menyimpulkan bahwa dalam proses tindakan perbaikan
pembelajaran siklus III jelas peningkatan keberhasilan itu terlihat dari nilai
rata-rata dan tingkat ketuntasan klasikal.
72
4. Perbandingan I, II dan III
Perbandingan pelaksanaan pembelajaran dari siklus I, II, dan III
mencerminkan kualitas atau hasil yang dicapai dari proses pembelajaran
tersebut. Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel 13
berikut :
Tabel 13
Perbandingan Hasil Pengamatan Siklus I, II dan III
No. Aspek Amatan Siklus I Siklus II Siklus III
1. Kualitas Pembelajaran 60% 77.5% 92.5% 2. Prestasi belajar siswa 30% 63.3% 86.7%
Terlihat pada tabel di atas, ternyata proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Team Quiz dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
guru dan prestasi belajar siswa.
5. Prestasi Belajar
Dari ketiga siklus terlihat terjadi peningkatan nilai rata-rata dan
peningkatan ketuntasan belajar di atas KKM. Rekap dari prestasi dari ketiga
siklus penulis rekap pada tabel 14.
Tabel 14
Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Siklus I, II dan III
No. Uraian Siklus
I Siklus
II Siklus
III
1. Nilai rata-rata 65 70,8 86 2. Nilai terendah 30 40 55 3. Nilai tertinggi 95 95 100 4. Banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 9 16 27 5. Banyak siswa yang belum mencapai KKM 21 14 3 6. Tingkat ketuntasan klasikal 30% 63,3% 86,7%
73
Pembelajaran dengan metode team quiz berhasil meningkatkan
prestasi siswa. Hal ini terlihat dari pencapaian nilai rata-rata klasikal pada
siklus I hanya mencapai 30 % di siklus II meningkat menjadi 63,3% dan
pada siklus III mencapai 86,7 %. Untuk lebih jelasnya penulis gambarkan
dalam diagram batang berdasarkan hasil analisa tes formatif per siklus penulis
sajikan dalam bentuk diagram batang di bawah ini :
Grafik 1
Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Siklus I, II dan III
Dengan melihat grafik di atas penulis merasa sudah berhasil membawa
peningkatan hasil pembelajaran siswa meskipun hasil belum mencapai maksimal.
Karena secara umum prestasi anak melebihi KKM yaitu mencapai rata-rata 86
dan siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai 86,7% maka perbaikan
pembelajaran dihentikan sampai di sini.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Banyaknya Siswa yang
Telah Mencapai KKM
Banyaknya Siswa yang
Belum Mencapai KKM
Tingkat Ketuntasan
Klasikal
Siklus I Siklus II Siklus III
74
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil analisis penelitian Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok Bahasan Qurban melalui
Penerapan Metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati tahun pelajaran
2010/2011 yang telah dilakukan dan teruang dalam bab III dan bab IV,
selanjutnya akan disimpulkan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Fiqih di MI Islamiyah
Tendas Tayu Pati tahun pelajaran 2010/2011. dengan Penerapan Metode
Team Quiz berhasil meningkatkan prestasi siswa. Pada siklus I siswa kelas V
MI Islamiyah nilai rata-rata 65, nilai terendah 30, nilai tertinggi 95,
banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 9 siswa, banyaknya siswa yang
belum mencapai KKM 21 siswa, dan tingkat ketuntasan klasikal 30. Siklus II
nilai rata-rata 70,8, nilai terendah 40, nilai tertinggi 95, banyaknya siswa yang
telah mencapai KKM 19 Siswa, banyaknya siswa yang belum mencapai KKM
11 Siswa, dan tingkat ketuntasan klasikal 63,3. siklus III nilai rata-rata 86,
nilai terendah 55, nilai tertinggi 100, banyaknya siswa yang telah mencapai
KKM 27 siswa, banyaknya siswa yang belum mencapai KKM 3 siswa, dan
tingkat ketuntasan klasikal 86,7. Ini membuktikan bahwa dengan Penerapan
Metode Team Quiz berhasil meningkatkan prestasi siswa.
2. Penerapan Metode Team Quiz siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok
Bahasan Qurban di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati tahun pelajaran
2010/2011. dalam proses pelaksanaan team quiz siswa dibagi menjadi tiga
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 anak, anak yang bagian tengah
sebagi master team quiz yang tugasnya menyampaikan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan dari kelompok lain. masing-masing kelompok diminta
membuat tiga soal yang berhubungan dengan materi yang akan digunakan
pertanyaan dalam team quiz. Setelah proses team quiz selesai, peneliti
75
meminta sekretaris team quiz untuk membacakan dengan keras hasil team
quiz yang diperoleh setiap masing-masing kelompok. Setelah itu peneliti
mengevaluasi hasil kegiatan team quiz.
Kemudian peneliti memberi tugas tambahan berupa soal tes tertulis
kepada siswa untuk dikerjakan dan kemudian setelah selesai peneliti meminta
untuk tes praktik cara menyembelih qurban satu persatu dengan urutan absen
siswa.
3. Melalui Penerapan Metode Team Quiz siswa Kelas V pada Mata Pelajaran
Fiqih Pokok Bahasan Qurban dapat Peningkatan prestasi belajar siswa di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati tahun pelajaran 2010/2011. berhasil
meningkatkan prestasi siswa. Hal ini terlihat dari pencapaian nilai rata-rata
klasikal pada siklus I hanya mencapai 30 % di siklus II meningkat menjadi
63,3% dan pada siklus III mencapai 86,7 %. Hal ini berdasarkan pada nilai
rata-rata per siklus berkategori sangat baik.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kenyataan dan teori-teori yang ada, peneliti dapat
mengajukan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan pendidikan,
yaitu:
a. Lembaga sekolah khususnya guru, diharapkan nantinya tidak hanya mengajar
dan mendidik anak dengan menekankan pada metode pembelajaran yang pro
aktif, untuk mencapai pembelajaran yang aktif maka dibutuhkan metode yang
tepat, salah satunya adalah dengan pendekatan metode Team Quiz. Dengan
metode akan dapat membantu siswa mudah memahami dalam proses belajar
mengajar yang disampaikan oleh guru. Khususnya memahami dan mampu
menguasai materi tata cara qurban pada bidang studi fiqih.
b. Bagi penelitian berikutnya hendaknya melakukan penelitian tentang
penggunaan metode Team Quiz yang diterapkan pada mata pelajaran lain atau
menggunakan metode Team Quiz yang ada dilokasi lain yang dimaksudkan
untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hubungan antara metode
76
pengajaran yang diterapkan yang hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan
bagi proses pembelajaran berikutnya guna mencapai tujuan pendidikan yang
telah dicita-citakan.
c. Bagi siswa diharapkan selalu mentaati peraturan sekolah dengan baik dan
mengikuti pembelajaran di sekolah dengan aktif, kreatif. Sehingga dapat
meningkatkan prestasi yang lebih baik dan akhirnya bermanfaat dalam
kehidupan sehri-hari.
C. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan meskipun penulis
sudah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, tidak ada kata-kata yang lebih indah melainkan saran dan
kritik yang membangun dari seluruh pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya sebagai penutup penulis mohon maaf segala kekurangan dan kesalahan,
serta penulis berdo'a semoga skrispsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Amiien
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil analisis penelitian Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok Bahasan Qurban melalui
Penerapan Metode Team Quiz di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati tahun pelajaran
2010/2011 yang telah dilakukan dan teruang dalam bab III dan bab IV,
selanjutnya akan disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Metode Team Quiz siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok
Bahasan Qurban di MI Islamiyah Tendas Tayu Pati tahun pelajaran
2010/2011 Adapun langkah-langkah metode Team Quiz adalah sebagai
berikut:
a. Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian,
misalnya tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.
78
b. Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok atau lebih.
c. Guru menjelaskan sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi
presentasi sampai 10 menit atau kurang.
d. Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz ini
tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B dan C
memanfaatkan waktu untuj meninjau lagi catatan mereka.
e. Tim A menguji anggota tim B. Jika tim B tidak bisa menjawab tim C
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
f. Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim C , dan
mengulangi proses yang sama.
g. Ketika quiz selasai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran, dan
menunjuk tim B sebagai pemimpin quiz.
h. Setelah tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada bagian
ketiga dan mementukan tim C sebagai pemimpin quiz.
2. Melalui Penerapan Metode Team Quiz siswa Kelas V pada Mata Pelajaran
Fiqih Pokok Bahasan Qurban dapat Peningkatan prestasi belajar siswa di MI
Islamiyah Tendas Tayu Pati tahun pelajaran 2010/2011. berhasil
meningkatkan prestasi siswa. Hal ini terlihat dari pencapaian nilai rata-rata
klasikal pada siklus I hanya mencapai 30 % di siklus II meningkat menjadi
63,3% dan pada siklus III mencapai 86,7 %. Hal ini berdasarkan pada nilai
rata-rata per siklus berkategori sangat baik. ini membuktikan bahwa dengan
Penerapan Metode Team Quiz berhasil meningkatkan prestasi siswa.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kenyataan dan teori-teori yang ada, peneliti dapat
mengajukan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan pendidikan,
yaitu:
a. Lembaga sekolah khususnya guru, diharapkan nantinya tidak hanya mengajar
dan mendidik anak dengan menekankan pada metode pembelajaran yang pro
aktif, untuk mencapai pembelajaran yang aktif maka dibutuhkan metode yang
79
tepat, salah satunya adalah dengan pendekatan metode Team Quiz. Dengan
metode akan dapat membantu siswa mudah memahami dalam proses belajar
mengajar yang disampaikan oleh guru. Khususnya memahami dan mampu
menguasai materi tata cara qurban pada bidang studi fiqih.
b. Bagi penelitian berikutnya hendaknya melakukan penelitian tentang
penggunaan metode Team Quiz yang diterapkan pada mata pelajaran lain atau
menggunakan metode Team Quiz yang ada dilokasi lain yang dimaksudkan
untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hubungan antara metode
pengajaran yang diterapkan yang hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan
bagi proses pembelajaran berikutnya guna mencapai tujuan pendidikan yang
telah dicita-citakan.
c. Bagi siswa diharapkan selalu mentaati peraturan sekolah dengan baik dan
mengikuti pembelajaran di sekolah dengan aktif, kreatif. Sehingga dapat
meningkatkan prestasi yang lebih baik dan akhirnya bermanfaat dalam
kehidupan sehri-hari.
C. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan meskipun penulis
sudah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, tidak ada kata-kata yang lebih indah melainkan saran dan
kritik yang membangun dari seluruh pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya sebagai penutup penulis mohon maaf segala kekurangan dan kesalahan,
serta penulis berdo'a semoga skrispsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Amiien
80
.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini et al, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Djamarah, Syaiful Bahri, Konsep Strategi Belajar Mengajar, Banjarmasin: IAIN
Antasari, 1994.
____________________, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002
Tim Penyusun, Pengelolaan Kurikulum Berbasis , Jakarta: Dirjen Bimbingan
Islam, 2003.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Depdiknas, Pendekatan, Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2002.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.
Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima,
2008.
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT.
Grafindo Persada, 2007.
Mudjahid, Fiqih II Modul 7-12, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan, 1997
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Natalia, Margaretha Mega, Penelitian tindakan kelas, Bandung: Tinta Emas,
2008.
Narbuko Chalid & Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2002
Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2002
Nizar, H. Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Poerwodarminto, WJS., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1999.
Purwanto, M. Ngalim Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1997.
Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Jawa Tengah: Rasail
2010.
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan Mikrotecing, Jakarta: PT Quantum
Teacing, 2005
Syukur, Asywadie, Pengantar Ilmu Fiqih dan Usul Fiqih, Surabaya: PT Bina
Ilmu, 1990
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005SM.
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,
Semarang: Rasail, 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Jakarta: Alfabeta, 2003
Suhadjono, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah,
Surabaya: 2009
.Sutomo, Dkk, Profesi Kependidikan, Semarang: IKIP Semarang Press,
1997Soenarjo, RHA., dkk, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Proyek
Pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an, 1988.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: CV Rajawali, 1992.
Tuu Tulus, Peran Disiplin pada Prilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2004
Yunus, Mahmud, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: al-Ma’arif, hlm. 463.
Zuhairini, H. Abdul Ghofir Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan
Agama, Surabaya: Penerbit Usaha Nasional, 1983.
LEMBAR SOAL DAN JAWABAN
1. Jelaskan pengertiann Qurban menurut bahasa?
Jawab. Qurban secara harfiah berasal dari kata “Qoroba” yang berarti
dekat atau mendekatkan
2. Apakah tujuan qurban itu?
Jawab. Tujuan qurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah
3. Apakah yang dimaksud menyembelih binatang qurban sesuai dengan
syarak?
Jawab. Yang dimaksud menyembelih binatang qurban sesuai dengan
syarak adalah menyembelih binatang qurban yang sesuai
dengan syarat-syaratnya
4. Sebutkan tiga syarat hewan kurban yang harus dipenuhi?
Jawab. a. kambing biasa minimal telah berumur satu tahun
b. Domba sekurang-kurangnya telah berumur dua tahun atau
telah tanggal giginya
c. Lembu tau kerbaatau sekurang-kurangnya telah berumur
dua tahun
d. Unta sekurang-kurangnya telah berumur lima tahun
5. Sebutkan tiga cacat hewan yang tidak boleh digunakan untuk
berqurban?
Jawab. cacat matanya (buta), pincang kakinya, sakit-sakitan
6. Jelaskan secara singkat pemanfaatan daging qurban?
Jawab. daging qurban harus dibagi-bagikan kepada fakir miskin dan
sebagian untuk dirinya sendiri (yang berqurban).
Penyembelih qurban atau panitia qurban boleh saja menerima
daging qurban, tetapi bukan sebagai upah.
7. Kapan penyembelihan qurban dilaksanakan menurut sunnah Rasulullah
saw?
Jawab. tanggal 10 Dulhijah (Hari Raya Idul Adha) atau hari tasyrik
yaitu tanggal 11, 12, 13 Dulhijah
8. Bagaimana sikap Rasulullah saw, terhadap orang yang mampu, tetapi
tidak mau berqurban?
Jawab. Rasulullah bersabda barang siapa ada kesanggupan dan tidak
menyembelih qurban, maka janganlah mendekati tempat
shalat kami.
9. Qurban pertama kali dilakukan oleh siapa?
Jawab. Nabi Ibrahim
10. Bagaimana hukumnya qurban?
Jawab. Sunah Muakad
11. Jelaskan pengertiann Qurban menurut istilah?
Jawab. menurut istilah adalah qurban berarti menyembelih hewan
yang telah memenuhi syarat tertentu dengan niat mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
12. Sebutkan hikmah qurban?
Jawab. a. dapat menambah keimanan dan kecintaan kepada Allah
b. sebagai rasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah
diberikan Allah kepadanya
c. memupuk rasa solidaritas sesame manusia
13. Tulislah ayat dan hadits yang menjadi dasar pelaksanaan qurban?
Èe≅ |Ásù y7În/ t� Ï9 ö� ptùΥ $# uρ Jawab.
=>?@A CDEFG ?H IJG KLو NOP QRو CA Kآ=TLا ITVو WR=A CDا Xروا
14. Qurban sapi dapat digunakan untuk qurban orang berapa?
Jawab. untuk lima orang
15. Qurban kambing dapat digunakan untuk qurban orang berapa?
Jawab. untuk satu orang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Madrasah : MI Islamiyah
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : V / 2
Waktu : 1 x 35 menit
Standar Kompetensi : 2. Mengenal ketentuan Qurban
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan ketentuan Qurban
Indikator : -Menyebutkan pengertian Qurban
-Menunjukkan hukum tentang Qurban
-Menunjukkan waktu pelaksanaan Qurban
-Menyebutkan syarat syahnya hewan untuk Qurban
A. Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan dapat :
- Menjelaskan tentang pengertian Qurban
- Menjelaskan tentang waktu pelaksanaan Qurban
- Menjelaskan tentang syarat hewan untuk Qurban
B. Materi Pembelajaran : Qurban
C. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah
2. Penugasan
3. Tanya jawab
4. Team Quiz
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
- Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa.
- Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang Qurban
- Motivasi, membangkitkan minat menumbuhkan kesadaran siswa untuk
menguasai materi tentang Qurban
- Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih
2. Kegiatan inti
- Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks fiqih
tentang qurban
- Konfirmasi: Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan hasil
temuan tentang qurban
- Elaborasi : Guru melakukan tanya jawab tentang qurban
- Elaborasi : Meminta siswa untuk membaca dalil tentang qurban
3. Kegiatan Penutup
Dengan arahan Guru, siswa melakukan refleksi dan melakukan tanya jawab
seputar Qurban.
E. Sumber Belajar : 1. Buku Paket Fiqih
2. Buku Paket yang lain yang relevan
3. Buku LKS
F. Penilaian
Tehnik : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian / Essay
Soal : 1. Jelaskan pengertian qurban?
2. Sebutkan hukum berqurban?
3. Sebutkan syarat syahnya hewan untuk berqurban
Kegiatan Skor
Siswa menuliskan pengertian qurban secara lengkap 2
Siswa menuliskan hukum berqurban kurang lengkap 1
Siswa tidak menjawab pertanyaan 0
Tendas, Juni 2011
Mengetahui Peneliti Kepala MI Islamiyah Suharni
Sukardi, S.Pd.I NIM: 093111414
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Madrasah : MI Islamiyah
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / Semester : V / 2
Waktu : 1 x 35 menit
Standar Kompetensi : 2. Mengenal ketentuan Qurban
Kompetensi Dasar : 2.2 Mendomonstrasikan tata cara Qurban
Indikator : -Mendemonstrasikan tata cara qurban
-Mengidentifikasi hikmah qurban
A. Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa diharapkan dapat :
- Menjelaskan tata cara berqurban
- Mencoba berpartisipasi berqurban sesuai dengan
kemampuan
- Menyaksikan tayangan tentang qurban
B. Materi Pembelajaran : Memperagakan tata cara berqurban
C. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah
2. Penugasan
3. Tanya jawab
4. Team Quiz
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
- Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa.
- Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang Qurban
- Motivasi, membangkitkan minat menumbuhkan kesadaran siswa untuk
menguasai materi tentang Qurban
- Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih
2. Kegiatan inti
- Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks fiqih
tentang qurban
- Konfirmasi: Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan hasil
temuan tentang qurban
- Elaborasi : Guru melakukan tanya jawab tentang qurban
- Elaborasi : Guru menggali pengalaman siswa melalui bacaan, film dengan
tema qurban
- Elaborasi : Meminta siswa untuk membaca dalil tentang qurban
3. Kegiatan Penutup
Dengan arahan Guru, siswa melakukan refleksi dan melakukan tanya jawab
seputar Qurban.
E. Sumber Belajar : 1. Buku Paket Fiqih
2. Buku Paket yang lain yang relevan
3. Buku LKS
F. Penilaian
Tehnik : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian / Essay
Soal : 1. Jelaskan tata cara qurban?
2. Sebutkan hukmah qurban?
Kegiatan Skor Siswa menuliskan tata cara qurban secara lengkap 2
Siswa menuliskan hikmah berqurban kurang lengkap 1
Siswa tidak menjawab pertanyaan 0
Tendas, Juni 2011
Mengetahui Peneliti Kepala MI Islamiyah Sukardi, S.Pd.I Suharni
NIM: 093111414
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : SUHARNI
2. Tempat Tanggal Lahir : Pati, 18 Mei 1980
3. NIM : 093111414
4. Alamat Asal : Talun RT 4 RW 3 Kec. Kayen Kab. Pati
5. Pendidikan Formal :
a. SDN 1 Talun Lulus tahun 1992
b. MTs Miftahul Falah Talun Lulus Tahun 1996
c. MA Roudlotul Ulum Guyangan Lulus Tahun 1999
d. D2 PGMI/PGAISD STAIMUS Surakarta Lulus Tahun 2007
e. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Jurusan PAI angkatan
2009
Demikian riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 28 Mei 2011
Penulis
SUHARNI
NIM. 093111414