PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran...

137
PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG 1 NO.93 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : MEVIA WINDA HAPSARI K7106031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran...

Page 1: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI PAJANG 1 NO.93 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh :

MEVIA WINDA HAPSARI

K7106031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI PAJANG 1 NO.93 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh

MEVIA WINDA HAPSARI

NIM: K7106031

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN

DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG 1 NO. 93 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010” , oleh:

NAMA : MEVIA WINDA HAPSARI

NIM : K 7106031

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi PGSD

Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,

2010

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra, Yulianti, M.Pd. Drs. Samidi, M.Pd

NIP. 1954 1116 198203 2 002 NIP. 19511108 198803 1 001

Page 4: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN

DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG 1 No.93 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010”, oleh:

NAMA : MEVIA WINDA HAPSARI

NIM : K 7106031

telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd ...............................

Sekretaris : Drs. Usada, M.Pd ..............................

Anggota I : Dra. Yulianti, M.Pd ...............................

Anggota II : Drs. Samidi, M.Pd ................................

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universias sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

ABSTRAK

Mevia Winda Hapsari, K7106031. PENINGKATAN PENGUASAAN

BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD ( Student Teams Achievement Division ) PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI PAJANG 1 NO. 93 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2009/2010, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap

bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas

V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

dengan jenis penelitian PTK. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan dan

refleksi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta dengan jumlah siswa 50 yang terdiri dari 28

siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Adapun teknik pengumpulan data yang

dilakukan meliputi wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Pada penelitian

ini analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. Data diolah sejak

tindakan pembelajaran dilaksanakan dan dikembangkan selama proses

pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan pada

setiap siklus diakhiri dengan pelaksanaan tes sehingga dapat diketahui ada

tidaknya peningkatan penguasaan bangun datar pada pelajaran Matematika. Data

yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang berupa hasil tes,

observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan penguasaan siswa terhadap bangun datar. Pada kondisi awal nilai

rata-rata siswa adalah 52,5 , pada siklus I nilai rata-rata siswa 71,26 dan nilai rata-

rata yang diperoleh pada siklus II adalah 75,24. Sebelum dilaksanakan penelitian

siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 5 siswa (10%). Pada siklus I siswa

yang memperoleh nilai 63 sebanyak 35 siswa (70%), dan pada siklus II siswa

yang memperoleh nilai 63 sebanyak 43 siswa (86%). Berdasarkan hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri

Pajang 1 No. 93 Surakarta sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

metode pembelajaran Matematika dan dapat disarankan kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena dapat

meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep matematika.

Page 6: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

ABSTRACT

Mevia Winda Hapsari, K7106011. THE IMPROVEMENT OF PLAIN

STRUCTURE THROUGH STAD (Student Teams Achievement Division) TYPE

COOPERATIVE LEARNING MODEL IN THE FIFTH GRADE OF SD

NEGERI PAJANG 1 NO. 93 SURAKARTA YEAR OF 2009/2010. A Minithesis.

Surakarta: Teaching and Pedagogy Faculty of Sebelas Maret University of

Surakarta. 2010.

This research is aimed to improve the students‟ comprehension on plain

structure through STAD type cooperative learning model on the fifth grader of SD

Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta year of 2009/2010.

Method used in this research is Class Action Research type. This

research procedure consists of four steps, they are action planning, action

implementation, observation or monitoring and reflection. Subject used in this

research is the fifth grader of SD Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta, with 50

amount of students in which 28 male students and 22 female students existed.

While the data collection technique conducted includes interview, observation,

tests and documentation. In this research, the data analysis is descriptive

qualitative. Data is processed since the implementation of learning action and

developed during the learning process takes place. This research is conducted in

two cycles and in each cycle is ended with the test implementation so that there

can be known whether or not the improvement of plain concrete comprehension

on mathematics achieved. The obtained data are quantitative and qualitative data,

which are formulated in test, observation, interview and documentation results.

Based on the results of this research, there can be concluded that the

mathematic learning thorugh STAD type cooperative learning model can improve

the students‟ comprehension on plain structure. On the prelimiary condition, the

average mark of students is 52.5. In the first cycle, the average mark is of 71.26

and the average mark in second cycle is of 75.24. Before the implementation of

this research, the students whose the mark of > 63 is of 5 students (10%). In the

first cycle, students whose the mark of > 63 is of 30 students (70 %) . In the

second cycle, students whose the mark of > 63 is of 43 students (86%). Based on

the results of this research, it shows that the STAD type cooperative learning

model can improve the plain concrete comprehension on the fifth grader of SD

Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta, so that it can be used as one of mathematics

learning method alternative and it can be suggested for the teacher to implement

the STAD type cooperative learning model because it can improve the students‟

comprehension on mathematics concepts.

Page 7: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

MOTTO

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras

adalah kemenangan yang hakiki.

(Gandhi)

Aku adalah seorang guru : dari teladanku, orang lain belajar mengenai

pntingnya kebulatan tekad, pengabdian, dan kerja keras.

Aku dalah seorang ahli matematika : memastikan bahwa aku dapat

menyelesaikan setiap soal yang kuhadapi dengan penyelesaian yang benar.

( Amy Yerkes )

Page 8: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun ini dipersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus atas anugerah, berkat, dan penyertaanNya.

Ayah dan ibuku tercinta, yang selalu mendoakan dan memberikan segala

yang terbaik baik material maupun spiritual serta membuatku mengerti

akan makna kehidupan.

Patrick Subiyanto, atas ketulusan, pengertian, kesabaran dan motivasi

yang tiada henti.

Lunar Sabitku yang senantiasa memberikan dukungan.

Sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Mahasiswa PGSD „06

FKIP UNS, almamater tercinta.

Page 9: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk

bantuannya, disampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdianto Indianto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi PGSD Jurusan

Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas

Maret Surakarta.

5. Ibu Yulianti, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat

membantu dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Samidi, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang

sangat membantu dalam penulisan skripsi ini.

7. Semua Dosen Program Studi PGSD UNS yang membimbing dan

mengarahkan penyelesaian penulisan skripsi ini.

8. Keluarga besar SD Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta yang telah memberikan

ijin untuk melaksanakan penelitian.

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat

disebut satu persatu.

Semoga kebaikan dari semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari tuhan

Yang Maa Esa.

Page 10: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Walaupun disadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan,

namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan

dan dunia pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Surakarta,

2010

Penulis

Page 11: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ..............................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................iv

ABSTRAK .......................................................................................................v

ABSTRACT.......................................................................................................vi

MOTTO .........................................................................................................vii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR TABEL ...........................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xiii

BAB I PENDAHULAUN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka .........................................................................

1. Tinjauan tentang Penguasaan Bangun Datar ...................... 6

2. Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika .................... 17

3. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif ........ 24

4. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif Tioe STAD ... 31

B Penelitian Yang Relevan ......................................................... 36

C Kerangka Berpikir .................................................................. 37

D Hipotesis ................................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian 39

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 41

C. Subyek Penelitian 41

D. Sumber Data 41

E. Teknik Pengumpulan Data 42

Page 12: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

F. Validitas Data 42

G. Teknik Analisis Data 43

H. Indikator Kerja 43

I. Prosedur penelitian 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………………47

B. Deskripsi Hasil Penelitian …………………………………… 51

1. Siklus I ………………………………………….... . . …… 51

2. Siklus II …………………………………………. ……….. 59

C. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………...66

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ………………………………………………………. 74

B. Implikasi ………………………………………………………. 74

C. Saran ………………………………………………………..75

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar Model Pembelajaran Kooperatif dan

Kelompok Belajar Model Pembelajaran Konvensional

Tabel 2. Ketentuan Skor Perkembangan pada Evaluasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

Tabel 3. Ketentuan penghargaan kelompok pada model pembelajaran kooperatif

tipe STAD

Tabel 4. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Tabel 5. Perolehan nilai latihan kelompok

Tabel 6. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-1

Tabel 7. Daftar Nilai Hasil Belajar dan Kemajuan Individu Siklus I Berdasarkan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Tabel 8. Skor Kelompok Siklus I Berdasarkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD

Tabel 9. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-2

Tabel 10. Perolehan Nilai Latihan Kelompok

Tabel 11. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-1

Tabel 12. Daftar Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V Siklus I dan

Siklus II

Tabel 13. Skor Kelompok Siklus II

Tabel 14. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-1

Tabel 15. Data Frekuensi Nilai Penguasaan Bangun Datar Siswa Kelas V SD

Negeri Pajang 1 sebelum Tindakan.

Tabel 16. Data Frekuensi Nilai Penguasaan Bangun Datar Siswa Kelas V SD

Negeri Pajang 1 pada Siklus I

Tabel 17. Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri

Pajang I Siklus II.

Tabel 18. Nilai Rata-rata Sebelum dan sesudah Tindakan

Page 14: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Tabel 19. Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan

siklus II

Page 15: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Bagan Kerangka Berpikir

Gambar 2. Gambar Bagan Teknik Analisis Data: Model Interaktif

Gambar 3. Gambar Bagan Strategi Penelitian

Page 16: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang I pada pra siklus

Grafik 2. Nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri Pajang I pada

siklus I

Grafik 3. Nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri Pajang I pada

siklus II

Grafik 4. Besar perbandingan antara hasil tes pra siklus, siklus I dan siklus II

Page 17: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadual penelitian tindakan kelas.

2. Hasil Wawancara Dengan Guru Sebelum Diterapkan

Pembelajaran dengan Metode STAD

3. Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas V SDN Pajang 1 No. 93

Surakarta Sebelum Diadakan Tindakan

4. Lembar Observasi Kinerja Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran

Siklus I

5. Lembar Kegiatan Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I

6. Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas V SDN Pajang 1 No. 93

Surakarta Pada Siklus I

7. Daftar Skor Kemajuan Individu Siklus I

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS I

9. Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Kegiatan

Pembelajaran Siklus II

10. Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran

Siklus II

11. Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas V SDN Pajang 1 No. 93

Surakarta Pada Siklus II

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

13. Skor Perkembangan Individu Siklus II

14.

15. Gambar Pembelajaran

Page 18: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ilmu pengetahuan yang mendasari perkembangan ilmu

pengetahuan lain ialah matematika. Menurut Farida Ika Rahmadhani ”Matematika

merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern,mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya

pikir manusia.(http://blog.math.uny.ac.id /farida ikarahmadhan i/2009/12/22

/kontribusi -matematika- dalam -teknologi- informasi/ diunduh 20 September

2009).perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa

ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,

analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan

teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya SD disusun sebagai landasan pembelajaran

untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis,analisis,sistematis,kritis dan

kreatif serta kemampuan bekerja sama.

Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki

kemampuan memperoleh,mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan

hidup pada keadaan yang selalu berubah,tidak pasti dan kompetitif. Selain itu

dimaksudkan pula mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam

pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan

menggunakan simbol,tabel,diagram dan media lain.

Mata pelajaran matematika dianggap oleh sebagian orang sebagai mata

pelajaran yang masih ditakuti dan dirasa sulit. Hal ini sejalan dengan pendapat

Cockroft (Siti Ummu kultsum dalam http //matematika up : edu / indek. Php

diunduh 20 September 2009) bahwa “ mathematics is a difficult subject both to

Page 19: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

teach and learn.” Matematika bagi sebagian orang hanyalah rumus-rumus yang

sukar yang harus dihafalkan untuk mengerjakan permasalahan matematika.

Matematika merupakan ilmu yang mengikuti model spiral (Erman

Suherman, 2003: 68-69). Dalam setiap memperkenalkan konsep dan

bahan yang baru perlu memperhatikan konsep/ bahan yang dipelajari siswa

sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah

dipelajarinya dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0147/0da7ab8

6.dir/doc.pdf ( diunduh 25 September 2009).

Sutriyono (2007:8), mengatakan bahwa pembelajaran matematika di

tingkat Sekolah Dasar (SD), dipelajari rumus-rumus dan metode-metode

penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian. Di sekolah menengah

mereka mempelajari rumus-rumus yang lebih kompleks. Selanjutnya di perguruan

tinggi mereka hanya memanfaatkan sebagian kecil matematika,hanya seperti

mempelajari rumus-rumus rumit dan sukar untuk dihafal Akibatnya,muncul

anggapan matematika itu sulit. Meskipun demikian, semua orang harus

mempelajari matematika sebagai sarana memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari. Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) kelas rendah, siswa

dirasa belum mengalami kesulitan bahkan cenderung senang dengan matematika.

Namun di kelas tinggi, siswa mulai mengalami kesulitan dalam pelajaran

matematika. Salah satu materi yang diajarkan di kelas tinggi yang dirasa sulit bagi

siswa adalah materi bangun datar. Materi bangun datar harus dikuasai oleh siswa

karena materi bangun datar adalah materi dasar yang diperlukan siswa sebelum

siswa mempelajari materi jaring-jaring bangun datar serta materi bangun ruang

yang merupakan materi yang saling berkesinambungan.

Matematika merupakan mata pelajaran yang menduduki peran penting

dalam pendidikan di Sekolah Dasar. Pembelajaran matematika di SD masih

banyak dijumpai kesulitan-kesulitan. Sehingga penguasaan siswa pada materi

kurang. Hal ini berakibat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika

rendah. Demikian pula yang terjadi di SD Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta,

khususnya kelas V. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V , para

siswa kurang menguasai materi bangun datar sehingga prestasi belajar matematika

khususnya pada materi bangun datar rendah. Hal ini disebabkan antara lain : 1)

Page 20: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

siswa belum menguasai materi bangun datar pada kelas sebelumnya , 2) cara

mengajar yang dirasa siswa kurang menarik, karena guru hanya mengajar dengan

metode ceramah 3) siswa kurang tertarik dengan pembelajaran matematika,

khususnya materi bangun datar. Data yang diambil dari Standar Kompetensi 6.1

tentang pemahamani sifat-sifat bangun datar terlihat bahwa siswa yang telah

mencapai kriteria KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) 63 sebanyak 10 siswa

dari 50 siswa sehingga perlu diadakan peningkatan KKM melalui pembelajaran

yang menarik.

Menurut Degeng (Sugiyanto 2008: 5 ) daya tarik suatu mata pelajaran

(pembelajaran) ditentukan oleh dua hal , pertama, oleh mata pelajaran itu sendiri,

kedua, oleh cara mengajar guru. Oleh karena itu tugas professional guru adalah

menjadikan pelajaran yang diajarkan menjadi menarik, yang dirasakan sulit

menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna.

Untuk menjadikan siswa tertarik pada suatu mata pelajaran, maka guru

harus pandai-pandai mengelola kelas, dan menerapkan metode belajar yang sesuai

dengan kondisi kelasnya. Suatu metode belajar yang sudah seringkali digunakan

adalah diskusi kelompok kecil. Namun, metode diskusi kelompok kecil ini belum

mampu meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini disebabkan karena

metode diskusi kelompok kecil yang digunakan masih bersifat tradisional yang

masih didominasi oleh kelompok siswa pandai dan aktif sedangkan kelompok

siswa kurang pandai dan tidak aktif cenderung memperoleh hasil diskusi serta

nilai tanpa melakukan apa-apa dalam diskusi kelompok tersebut, sehingga siswa

masih merasa kurang tertarik dengan matematika. Melihat kondisi ini penulis

tertarik untuk dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada pembelajaran

matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams

Achievement Division ).

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipilih karena model

pembelajaran ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan paling

langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif (Slavin, 2008:143). STAD

merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dari

Universitas John Hopkins. Secara garis besar, langkah-langkah pelaksanaan

Page 21: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah peserta didik di dalam kelas

dibentuk tim, masing-masing 4-5 anggota kelompok. Tiap tim menggunakan

lembar kerja, dan kemudian tanya jawab atau diskusi untuk saling membantu.

Secara periodik guru memantau perkembangan tim atau individu. Tim atau

individu yang telah mencapai kriteria tertentu diberi penghargaan (Nurhadi,

Yasin, dan Senduk:2003)

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul

Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division ( STAD ) Pada Siswa

Kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Division ) dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada siswa

kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/ 2010 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

Meningkatkan penguasaan bangun datar melalui penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Achievement Division Team ) pada siswa kelas V

SD Negeri Pajang 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

Page 22: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoretis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis serta dapat dijadikan

bahan referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru

1) Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga proses

dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan.

2) Sebagai wahana meningkatnya profesionalitas guru.

3) Diperolehnya wawasan yang luas dalam mengembangkan materi bangun

datar.

b. Bagi peserta didik

1) Meningkatnya prestasi belajar.

2) Tumbuhnya rasa percaya diri peserta didik.

c. Bagi sekolah

1) Meningkatnya mutu kualitas pembelajaran.

2) Berkembangnya ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntutan zaman.

Page 23: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Penguasaan Bangun-bangun Datar

a. Pengertian Penguasaan Bangun-bangun Datar

Penguasaan pembelajaran sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat kemajuan prestasi belajar peserta didik. Penguasaan dalam bahasa

Inggris berarti mastery . Dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi

penguasaan dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang

mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar

kompetensi. http://katakunci.com/indonesia/penguasaan-kamus.html diunduh 10

April 2010.

Kurangnya penguasaan konsep, dalam hal ini bangun datar akan berdampak

pada hasil atau prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Kurangnya penguasaan

konsep suatu materi pelajaran merupakan dampak dari kurang tepatnya

metode yang digunakan guru dalam penyampaian materi pelajaran.

Salah satu materi yang dipelajari dalam matematika adalah bangun datar.

Bangun datar perlu dipelajari dalam matematika sebelum mempelajari bangun

ruang, karena bangun datar adalah materi dasar sebelum siswa dapat mempelajari

bangun ruang. Dalam bangun datar dipelajari tentang sifat-sifat bangun datar serta

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis

lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997 : 17) dalam www.wikipedia.com diunduh

15 Oktober 2009

Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai

dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal

(Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996:68) dalam

Page 24: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

www.wikipedia.com diunduh 15 Oktober 2010.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar

merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang

dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.

b. Fase-fase Pembelajaran Bangun Datar

Menurut Van Hiele ( Nyimas Aisyah 2007:4.9), fase-fase pembelajaran

bangun datar adalah sebagai berikut :

1) Fase informasi

Pada awal tingkat ini, guru dan siswa menggunakan tanya-jawab dan

kegiatan tentang objek-objek yang dipelajari dalam tahap berpikir siswa.

2) Fase Orientasi

Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang dengan cermat

telah disiapkan oleh guru..

3) Fase Penjelasan

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan yang

muncul mengenai struktur yang diobservasi. Di samping itu, untuk

membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru

memberi bantua sesedikit mungkin.

4) Fase Orientasi Bebas

Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks berupa tugas yang

memerlukan banyak langkah, tugas yang dilengkapi dengan bamyak cara,

dan tugas yang open-ended.

5) Fase Integrasi

Siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan pendapat di atas, untuik mempelajari bangun datar perlu

memperhatikan fase-fase pembelajaran bangun datar. Hal ini bertujuan agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan guru, kelima fase pembelajaran

itu dimulai dari fase informasi. Pada fase ini guru dan siswa saling bertanya jawab

untruk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan siswa. Kemudian pada fase

orientasi, guru menyiapkan alat yang dapat membantu siswa menggali informasi

mengenai topik yang akan dipelajari.

Setelah fase orientasi, adalah fase penjelasan. Pada fase ini siswa menyatakan

pandangannya mengenai bahan yang diobservasi. Kemudian guru memberikan

latihan-latihan yang membutuhkan banyak cara pada fase orientasi bebas. Fase

yang terakhir yaitu fase integras, pada fase ini siswa meringkas hal-hal yang telah

dipelajari. Pada tahap ini pila siswa siap untuk mengulangi fase-fase pada tahap

Page 25: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

sebelumnya.

c. Jenis bangun datar dan sifat-sifatnya

Bangun datar di kelas V SD terdiri atas persegi panjang, persegi, segitiga,

trapesium, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran (M. Khafid

2008 : 143). Uraian lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar disarikan, sebagai

berikut.

1) Persegi panjang panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan

4 sudut yang sama besar, yaitu sudut siku-siku. Diagonalnya sama panjang

dan saling memotong sama panjang sehingga membagi dua sama panjang.

2) Segitiga memiliki berbagai jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama

kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang, dan segitiga lancip. Segitiga

memiliki 3 sudut dan 3 buah sisi.

3) Trapesium memiliki sepasang sisi yang sejajar. Jumlah besar sudut yang

berdekatan di antara sisi sejajar pada trapesium adalah 1800.

4) Jajar Genjang memiliki sisi yang berhadapan sejajar sama panjang, sudut

yang berhadapan sama besar. Kedua diagonalnya saling membagi sama

panjang.

5) Belah ketupat memiliki empat sisi sama panjang, kedua diagonalnya

merupakan sumbu simetri, sudut yang berhadapan sama besar, diagonalnya

saling berpotongan tegak lurus.

6) Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri, memiliki dua pasang sisi

yang sama panjang, terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama

besar.

7) Lingkaran memiliki sebuah titik pusat, memiliki garis tengah yang

panjangnya dua kali jari-jari, banyak sumbu simetri lingkaran tidak terbatas.

Dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan macam-macam bangun datar di

antaranya persegi, persegi panjang. Belah ketupat, segitiga, lingkaran, jajar

genjang dan layang-layang.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2004:18), materi bangun

datar masuk materi pelajaran kelas V pada semester II. Adapun Standar

Page 26: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Kompetensi materi ini adalah 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun

ruang serta hubungan antarbangun.sedangkan Kompetensi Datarnya adalah 6. 1

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Adapun materi bangun datar kelas V

adalah sebagai berikut:

d. Sifat-sifat Bangun Datar

Bangun datar masing-masing memiliki sifat serta ciri yang berbeda. Hal

ini menjadikan orang lebih mudah mengenal bangun datar dari sifat-sifat yang

dimiliki oleh masing-masing bangun datar tersebut. Menurut Munawati Fitriyah (

2007:126-135 ), sifat-sifat bangun datar adalah sebagai berikut :

1) Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis

yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi.

Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan

dengan Δ. Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:

a) Segitiga Sama Sisi

Sifat-sifat segitiga sama sisi :

(1) Ketiga sisinya sama panjang, yaitu

KL=LM=KM

(2) Ketiga sudutnya sama besar, yaitu:

< K = < L = < M = 60˚.

Page 27: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

b) Segitiga Sama Kaki

Sifat-sifat segitiga sama kaki :

(1) Mempunyai dua sisi sama panjang, pada gambar di atas

QP = QR

(2) Mempunyai dua sudut yang sama besar, pada gambar di samping

< Q = < R

Segitiga sama kaki ada 2 macam yaitu segitiga sama kaki lancip dan segitiga

sama kaki tumpul.

(1) Segitiga Sama kaki lancip

(a) ∆GHJ adalah segitiga sama kaki lancip karena ketiga sudutnya

lancip atau < 90˚

(b) < G = < H dan JG = JH : < G, < J, <H adalah sudut lancip

(2) Segitiga Sama Kaki Tumpul

(a) ∆ LMN adalah segitiga sama kaki tumpul. Karena salah satu

sudutnya adalah sudut tumpul

Page 28: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(b) <L =<M , NL = NM dan , N adalah sudut tumpul.

c) Segitiga Siku-siku

Sifat-sifat segitiga siku-siku :

(1) Mempunyai sisi tegak = AC, sisi datar =AB, dan sisi miring = BC

(2) Mempunyai sudut siku-siku yaitu < A = 90˚

d) Segitiga Sembarang

Sifat-sifat segitiga sembarang :

(1) Ketiga sisinya tidak sama panjang yaitu PR ≠ PQ ≠ PR

(2) Ketiga sudutnya tidak sama besar, yaitu < P ≠ < Q ≠ < R.

2) Persegi Panjang

Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi.

Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.

Page 29: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Sifat-sifat bangun persegi panjang :

a. Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar

b. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang

c. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/besarnya 90˚.

Perhatikan gambar di bawah ini :

(a) AB = DC dan AB // DC

(b) AD = BC dan AD // BC

(c) <A = B = C = D = 90

(d) AB BC ; BC DC ; DA AB

Jika persegi panjang dibagi menjadi dua menurut diagonalnya, maka akan

terbentuk sepasang segitiga siku-siku yang sama dan sebangun. Seperti tampak

pada gambar di bawah ini :

(a) BD =diagonal

(b) Δ DAB = Δ DBC

(c) < BDA = DBC

(a) AC = diagonal

(b) < ABC = ACD

(c) < CAD = ACB

Page 30: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Kedua diagonal saling memotong sama panjang.

(a) AE = CE = DE = BE

(b) Δ AEB = Δ DEC

(c) Δ AED = Δ BEC

3) Persegi

Persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang disebut persegi.

(a) AB = BC = CD = DA

(b) Diagonal AC dan Bd membentuk 4 segitiga siku-siku yang sama

dan sebangun.

(c) ∆AEB = ∆BEC = ∆CED = ∆DEA adalah segitiga siku-siku sama

kaki

4) Trapesium

Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat

bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.

Page 31: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(a) Trapesium Sembarang

Trapesium sembarang ABCD

(1) AB // DC

(2) AD // BC, // artinya tidak sejajar.

(3) AD ≠ BC, ≠ artinya tidak sama

(b) Trapesium Siku-siku

Trapesium EFGH adalah Trapesium siku-siku.

Trapesium siku-siku mempunyai 2 sudut siku-siku, yakni < E = < H = 90˚, dan EF // HG

(c) Trapesium Sama Kaki

Trapesium KLMN adalah trapesium sama kaki.

(1) Trapesium sama kaki mempunyai sepasang sisi sama panjang, dua

pasang sudut sama besar, dan dua diagonal sama panjang.

(2) KL // NM

(3) KN= LM

(4) <K= <L dan< N = < M

Page 32: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(5) KM = LN ( diagonal)

4) 5) Jajar Genjang

5)

Jajar genjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan

empat sudut yang tidak siku-siku.

Sifat-sifat bangun jajar genjang :

(a) Jajar genjang mempunyai 4 sisi, sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

(b) Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut

tumpul

Jajar genjang ABCD

(1) AB = DC dan AB // DC

(2) AD = BC dan AD // BC

(3) < A = < C dan < B = < D

(1) Jajar genjang ABCD

(2) AC dan BD adalah diagonal jajar genjang.

(3) E adalah titik potong kedua diagonal itu.

(4) AE = CE dan BE = DE

Page 33: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

6) 6) Lingkaran

7)

Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama dari satu titik.

Satu titik itu disebut titik pusat.

Sifat- sifat lingkaran :

(a) Jarak dari titik pusat ke sisi lingkaran dilambangkan dengan r

(radial )

(b) Garis lurus dari sisi limngkaran ke sisi lingkaran lain melalui titik

pusat disebut garis tengah, dilambangkan dengan d ( diameter )

d = 2 r atau gais tengah = 2 x jari-jari.

Gambar di atas adalah lingkaran P diberi lambang O P

(1) PA = r = radius = jari-jari lingkaran

(2) PA = PB = PC = jari- jari lingkaran

(3) BC = garis tengah = diameter lingkaran

(4) BC = d = 2 x r atau d = 2r.

8) 7) Belah Ketupat

9)

Sifat-sifat belah ketupat :

(a) Segiempat yang keempat sisinya sama panjang.

Page 34: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(b) Kedua diagonalnya saling tegak lurus.

(c) Setiap diagonal belah ketupat membentuk sepasang segitiga sama

kaki yang sama dan sebangun.

(d) Kedua diagonalnya yang berpotongan dapat membentuk 4 ∆ siku-

siku yang sama dan sebangun.

Pada belah ketupat di atas :

AB = BC = CD = DA

(1) Diagonal AC BD membentuk sudut 90˚ dan berpotongan di E.

(2) ∆ABC = ∆ADC dan ∆ DAB = ∆ DCB (3) Pada diagonal AC , AE = EC

(4) Pada diagonal BE, BE = ED

(5) Dari perpotongan dua diagonal, ∆ AEB = ∆ BEC = ∆ CED = ∆

DEA.

(6) Keempat segitiga itu adalah segitiga siku-siku.

10) 8) Layang-layang

11)

Sifat layang-layang :

(a) Mempunyai dua pasang sisi sama panjang,

sisi AB = sisi AD

sisi BC = sisi CD

(b) Mempunyai sepasang sudut sama besar

Sudut ABC = sudut ADC

Page 35: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Layang-layang ini diberi nama layang-layang ABCD

(1) AB = BC dan AD = CD tapi AB =AD

(2) < BAD = < BCD

(3) AC ≠ BD

(4) AE = EC

(5) ∆ ABC dan ∆ ADC adalah segitiga sama kaki yang alasnya berimpit

pada AC

2. Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Pembelajaran Pada Umumnya

Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada tingkat

penguasaan suatu materi oleh siswa. Melalui guru dapat belajar dan mengerti

materi pelajaran yang disampaikan. Oleh sebab itulah penjelasan dari guru sangat

penting dan bermakna bagi siswa.

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada

suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat,

mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.(www.wikipedia.com diunduh

8 oktober 2009)

Sedangkan mengajar memiliki pengertian :

· Upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan atau mendorong

seseorang (siswa) belajar. (Rochman Nata Wijaya,1992)

·Menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjdinya proses belajar. (Hasibuan

J.J,1992)

Page 36: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

· Suatu usaha untuk membuat siswa belajar, yaitu usaha untuk terjadinya

perubahan tingkah laku. (Gagne) (www.wikipedia.com diunduh 8 oktober 2009)

Pembelajaran menurut Corey ( Tim Penyusun SBM 2008:43) adalah suatu

proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi

khusus atau menghasilkan respon dan terhadap situasi tertentu, pembelajaran

merupakan subjek khusus dalam pendidikan.

William H Burrton ( Tim Penyusun SBM 2008:44) mengatakan

pembelajaran adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan dan

dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

Dimyati dan Mudjiono ( Tim Penyusun SBM 2008: 45) adalah kegiatan

guru secara terprogram dalam design instruksional untuk membuat siswa belajar

secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut UUSPN

No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat

berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang

mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta

keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi

kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan

pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran di atas,

bahwa pembelajaran adalah proses yang sengaja dikelola untuk mendorong

peserta didik belajar secara aktif dan berinteraksi dengan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.

Page 37: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

b. Pengertian Pembelajaran Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi

besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan

entitas (http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. diunduh 20 Oktober 2009).

James and James dalam kamus matematikanya dalam Russefendy

(http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. diunduh 20 Oktober 2009) mengatakan

bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenal bentuk, susunan, besaran

dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnyadengan jumlah

yang layaknya terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisi, dan geometri.

Ruseffendi dalam Karso (1998:1.33) menyatakan bahwa matematika itu

terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi,

aksioma-aksioma dan dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara

umum, karena itulah metematika sering disebut ilmu deduktif.

Menurut Kline dalam Karso (1998:1.34) menyatakan bahwa matematika itu

bukan pengetahuan menyendiri yang dapat disempurnakan karena dirinya sendiri,

tetapi keberadaannya itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami

dan menguasai permasalahan sosial ekonomi dan alam.

Bourne dalam (http://www.smun4-ptk.sch.id .diunduh 15 September 2009)

mengemukakan bahwa matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan

menekankan pada knowing how artinya pembelajar dipandang sebagai makhluk

yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan melalui interaksi dengan

lingkungannya. Menurut

Menurut Jonson & Rising dalam Aji Apriyanto (http:// www. Ajiapriyanto

.co.cc.html.) diunduh 15 September 2009) Matematika adalah pengetahuan

struktur yang terorganisasi, sifat-sifat atau teori dibuat secara deduktif

berdasarkan pada unsur yang didefinisikan, aksioma, teori yang telah

dibuktikan kebenarannya. Dengan kata lain matematika merupakan suatu

bahasa yang dilukiskan dengan bilangan atau simbol tertentu yang

didefinisikan dengan cermat dan jelas.

Dalam pembahasan ini yang dimaksud matematika adalah salah satu ilmu

dasar yang berguna untuk memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan

Page 38: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

teknologi, yang memudahkan manusia berpikir dan memecahkan masalah

kehidupan sehari-hari

c. Pembelajaran Matematika

Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4) Pembelajaran Matematika adalah

proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana

lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan kegiatan siswa belajar

matematika di sekolah. Menurut Bruner dalam Nyimas Aisyah (2007:21.5)

Pembelajaran Matematika adalah pembelajaran mengenai konsep-konsep dan

struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta

mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.

Supaya dalam pembelajaran matematika dapat mencapai tujuan maka perlu

memperhatikan teori belajar dalam pembelajaran matematika menurut para ahli.

Menurut Brunner dalam Nyimas Aisyiah (2007:1.5) menyatakan, bahwa

dalam belajar Matematika ada tiga tahapan yaitu : (1) Enaktif, (2) Ikonik, (3)

Simbolik.

1) Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara

langsung terlibat langsung dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek.

2) Ikonik

Tahap Ikonik yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengalaman yang

dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual

imaginary), gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan konkret

atau situasi konkret pada tahap Enaktif

3) Simbolik

Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-

lambang objek tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan

suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep-konsep

dan struktur- struktur matematika. Pembelajaran matematika di SD pada dasarnya

berawal dari konkrit ke abstrak dan dari sederhana ke kompleks.

Dalam pembelajaran matematika salah satu upaya yang dilakukan oleh guru

adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena

Page 39: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat terjadi

proses saling membantu diantara anggota-anggota kelompok untuk memahami

konsep-konsep matematika dan memecahkan masalah matematika dengan

kelompoknya.

Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran matematika sangat

menunjang, karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa lebih mudah

memahami konsep matematika yang abstrak.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (Depdiknas, 2003:8) menyatakan bahwa

potensi siswa harus dapat dikembangkan secara optimal dan di dalam proses

belajar matematika siswa dituntut untuk mampu; a) Melakukan kegiatan

penelusuran pola dan hubungan; b) Mengembangkan kreatifitas dengan imajinasi,

intuisi dan penemuannya; c) Melakukan kegiatan pemecahan masalah; d)

Mengkomunikasikan pemikiran matematisnya kepada orang lain.

Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya proses belajar

matematika yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun

pengetahuan dari apa yang diketahui siswa, menciptakan suasana kelas yang

mendukung kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang

memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa (Depdiknas,

2003:5).

Selain itu di dalam mempelajari matematika siswa memerlukan konteks dan

situasi yang berbeda-beda sehingga diperlukan usaha guru untuk: 1)

menyediakan dan menggunakan berbagai alat peraga atau media

pembelajaran yang menarik perhatian siswa; 2) memberikan kesempatan

belajar matematika di berbagai tempat dan keadaan; 3)memberikan

kesempatan menggunakan metematika untuk berbagai keperluan; 4)

mengembangkan sikap menggunakan matematika sebagai alat untuk

memecahkan matematika baik di sekolah maupun di rumah; 5) menghargai

sumbangan tradisi, budaya dan seni di dalam pengembangan matematika; 6)

membantu siswa menilai sendiri kegiatan matematikanya. (Depdiknas,

2003:6)

Berdasarkan pengertian di atas, untuk mempelajari matematika diperlukan

peranan guru, kemampuan memilih metode pembelajaran yang tepat agar siswa

merasa nyaman, dan mudah serta aktif dan senang belajar matematika.

Page 40: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan matematika dapat

merangsang siswa untuk akatif dan senang dalam mengikuti pelajaran matematika

yang selama ini berkesan menakutkan dan membosankan. Sedangkan penggunaan

media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi pelajaran, khususnya

matematika dapat menumbuh kembangkan keaktifan dan kreatifitas siswa selama

mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang selama ini berkesan monoton dan

membosankan akan berubah menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

d. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan umum pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar yaitu :

1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan

keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang,

melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional,

kritis, cermat, jujur dan efektif.

2) Mempersiakan siswa agar dapat menggunakan matematika dan

pola piker matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengetahian.

3) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

4) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun

bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

5) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

6) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram,

atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

7) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memilki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah ( Depdiknas, 2006 )

Sedangkan tujuan khusus pembelajaran matematika di sekolah dasar ( SD

) adalah sebagai berikut :

1) Menumbuh kembangkan keterampilan berhitung ( menggunakan

bilangan ) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialih gunakan

melalui kegiatan matematika.

3) Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal

belajar lebih lanjut di Sekolah LanjutanTingkat Pertama ( SLTP )

4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin

(Depdikbud, 1999:31)

Page 41: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Berdasarkan tujuan-tujuan di atas, menurut penulis tujuan matematika

meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pembelajaran matematika

adalah memberi bekal pada siswa agar dapat menggunakan ilmu yang didapat

khususnya matematika untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan tujuan khususnya adalah

mengembangkan pengetahuan dasar matematika agar dapat berguna dan

digunakan sebagai bekal belajar di tingkat lebih tinggi.

Lebih lanjut, tujuan umum pembelajaran matematika adalah agar siswa

memiliki sikap ulet, tekun, dan percaya diri saat menggunakan ilmu matematika

dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dapat

mengaplikasikan tiap konsep yang dipelajari di sekolah untuk kehidupannya

kelak. Sedangkan tujuan khusus pembelajaran matematika adalah

menumbuhkembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat dijadikan bekal

untuk memepelajari matematika di tingkat yang lebih tinggi.

e. Fungsi Pembelajaran Matematika

Fungsi Matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dengan menggunakan simbol dan bilangan serta mengembangkan

ketajaman penilaian yang dapat memperjelas dan menyelesaikan permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari(Asep Jihad, 2008:153)

(Depdikbud, 2004:35) menyebutkan bahwa pelajaran matematika

mempunyai fungsi sebagai berikut: mempersiapkan siswa agar sanggup

menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan melalui latihan

bertindak atas dasar penilaian secara rasional, cermat, jujur, logis, kritis, dan

efektif; serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika

dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman (2003:253).

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (a) selalu digunakan dalam segi

kehidupan, (b) Semua bidang studi memerlukan Matematika yang sesuai, (c)

Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (d) Dapat digunakan

untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (e) Meningkatkan kemampuan

berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan

kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Page 42: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa fungsi pembelajaran matematika

adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan,

menggunakan matematika dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan

dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, siswa diharapkan dapat berpikir

cermat, kritis, efektif namun tetap logis.

3. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif

a. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

kooperatif kontruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu

penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni bahwa

fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau

kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam

individu tersebut. Implikasi dari teori vigotsky dikehendakinya susunan kelas

berbentuk kooperatif.

Model Pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran

langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif

untuk rnengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat

bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep konsep yang

sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur

penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar

akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Dalam

banyak kasus, norma budaya anak muda sebenarnya tidak menyukai siswa siswa

yang ingin menonjol secara akademis. Robert Slavin dan pakar lain telah berusaha

untuk mengubah norma ini rnelalui penggunaan pembelajaran kooperatif.

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk

rnengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan

ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang

dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung sama

Page 43: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin beragam. Sementara itu,

banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.

Situasi ini dibuktikan dengan begitu sering pertikaian kecil antara individu dapat

mengakibatkan tindak kekerasan atau betapa sering orang menyatakan

ketidakpuasan pada saat diminta untuk bekerja dalarn situasi kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja.

Namun siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang

disebut keterampilan kooperatif. keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk

melancarkan hubungan, kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat di bangun

dengian mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok sedangkan peranan

tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan.

Menurut Lundgren dalam (http://ipotes.wordpress.com) diunduh 20

September 2009, Keterampilan keterampilan kooperatif antara lain :

Keterampilan kooperatif tingkat awal

Meliputi: (a) menggunakan kesepakatan; (b) menghargai kontribusi; (c)

mengambil giliran dan berbagi tugas; (d) berada dalam kelompok; (e)

berada dalam tugas; (f) mendorong partisipasi; (g) mengundang orang lain

untuk berbicara; (h) menyelesaikan tugas pada waktunya; dan (i)

menghormati perbedaan individu.

Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi: (a) menunjukkan

penghargaan dan simpati; (b) mengungkapkan ketidaksetujuan dengan

cara yang dapat diterima; (c) mendengarkan dengan aktif; (d) bertanya; (e)

membuat ringkasan; (f) menafsirkan; (g) mengatur dan mengorganisir; (h)

menerima, tanggung jawab; (i) mengurangi ketegangan

Keterampilan kooperatif tingkat mahir meliputi: (a) mengelaborasi; (b)

memeriksa dengan cermat; (c) menanyakan kebenaran; (d) menetapkan

tujuan; (e) berkompromi

Tingkah Laku mengajar ( Sintaks) terdapat enam langkah utama atau

tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembeiajaran kooperatif,

pelajaran di mulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan

memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi,

seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa

dikelompokkan ke dalam tim tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru

pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama

mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentase hasil

akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari

dan memberi penghargaan terhadap usaha usaha kelompok maupun

individu.

Page 44: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

b. Unsur-unsur Dasar Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Lie (Sugiyanto, 2008:38) Unsur-unsur dasar yang perlu

ditanamkan pada diri siswa agar model pembelajaran kooperatif lebih efektif

adalah sebagai berikut :

1) Saling ketergantungan positif

Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling

membutuhkan. Hal inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan

positif.

2) Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka akan memaksa siswa untuk saling tatap muka

dalam kelompok sehingga mereka dapat melaksanakan percakapan.

3) Akuntabilitas individu

Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran secara individual. Sedangkan nilai kelompok

didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya. Penilaian

kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota

kelompok secara individual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas

individual.

4) Keterampilan menjalin hubungan

Keterampilan yang dapat menjalin hubungan sosial meliputi: tenggang

rasa, sopan dengan teman, mengkritik ide bukan mengkritik teman,

berpikir logis, mandiri, dan tidak mendominasi teman.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai beberapa

tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim (http://anwarhalil. blogspot.

com diunduh 14 September 2009) adalah:

1) Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam mengerjakan tugas-tugas akademik.

2) Memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latarbelakang dan kondisi

untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.

3) Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.

Depdiknas dalam (http://ipotes.wordpress.com diunduh 14 September 2009)

menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Meningkatkan hasil akademik melalui kinerja siswa dalam tugas-tugas

akademik. Siswa yang lebih mampu akan menjadi nara sumber bagi

siswa yang kurang mampu.

Page 45: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

2) Memberikan peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang

mempunyai perbedaan latar belajar. Perbedaan itu antara lain perbedaan

suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

3) Untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan ini

meliputi keterampilan berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai

pendapat orang lain, menjelaskan ide atau pendapat, serta bekerja dalam

kelompok.

Beberapa pendapat di atas dapat dismpulkan bahwa tujuan utama dalam

penerapan model kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar dalam bentuk

kelompok dengan teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan

memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyatakan pendapatnya secara

kelompok.

d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model

yang diterapkan (Isjoni, 2009:50) Model tersebut adalah:

1) Student Team Achievement Division (STAD)

STAD adalah salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya

aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran. Menurut Sugiyanto ( 2008: 42)

STAD merupakan metode yang paling sederhana dan paling langsung dari

pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini digunakan untuk mengajarkan

materi informasi akademik baru kepada siswa baik melalui penyajian verbal

maupun tertulis.

Pada proses pembelajarannya, model kooperatif tipe STAD melalui lima

langkah yaitu: a) penyajian materi b) kegiatan kelompok c) tes individual d)

perhitungan skor perkembangan individu e) pemberian penghargaan kelompok

(Slavin dalam Isjoni, 2009: 51)

2) Jigsaw

Jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang memungkinkan guru

memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa dalam

mengaktifkan skemata agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Page 46: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap siswa yang

memungkinkan siswa mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman,

membaca maupunketerampilan kelompok untuk belajar bersama.

Arends dalam (http://ipotes.wordpress.com diunduh 18 September 2009)

menyatakan langkah-langkah penerapan model kooperatif jigsaw, yaitu: a)

membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang b) masing-

masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas

topik, wakil ini disebut kelompok ahli (expert group) c) kelompok ahli

berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu

untuk menguasai topik tersebut d) Setelah memahami materi, kelompok ahli

menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing (kelompok asal atau

home teams), kemudian menjelaskan materi kepada anggota kelompoknya.

1) 3) Group Investigation (GI)

Pada model ini siswa dibagi dalam kelompok yang dibentuk berdasarkan

pada perkawanan atau berdasarkan keterkaitan sebuah materi. Metode GI

menuntut siswa untuk dapat memiliki kemampuan yang baik dalam

berkomunikasi maupun keterampilan proses memiliki kelmpok (group process

skills).

Pelaksanaan pembelajarannya yakni: siswa memilih subtopik yang akan

dipelajari dan topik biasanya ditentukan oleh guru, selanjutnya siswa dan guru

merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar dan materi yang dipilih. Kemudian

siswa belajar dengan berbagai sumber, setelah pembelajaran selesai siswa

menganalisis, menyimpulkan, dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan

hasil belajar mereka di depan kelas.

4)Rotating Trio Exchange

Dalam model rotataing trio exchange kelas dibagi dalam kelompok-

kelompok yang terdiri dari tiga orang, kelas ditata sehingga setiap orang dapat

melihat kelompok lainnya di kiri dan di kanannya, pada setiap trio diberikan

pertanyaan yang sama utuk didiskusikan. Setelah selesai, diberi nomor untuk

setiap anggota trio tersebut misalnya 1,2,3. Nomor 1 berpindah searah jarum jam,

nomor 2 sebaliknya dan nomor 3 tetap barada di tempat. Kemudian memberikan

pertanyaan-pertanyaan baru untuk didiskusikan pada setiap trio, tambahkan

Page 47: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

sedikit tingkat kesulitan. Rotasikan kembali siswa seusai setiap pertanyaan yang

telah disiapkan.

5)Group Resume

Model ini dapat menjadikan interaksi antar siswa lebih baik. Penerapannya

dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a) kelas dibagi dalam kelompok-

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-6 orang b) berikan penekanan bahwa

mereka adalah kelompok yang bagus, baik bakat maupun kemampuannya di kelas

c) biarkan kelompok-kelompok tersebut membuat kesimpulan yang di dalamnya

terdapat data latar belakang pendidikan, pengetahuan isi kelas, pengalaman kerja,

kedudukan, keterampilan, dan bakat d) setiap kelompok diminta untuk

mempresentasikan kesimpulan kelompok mereka.

e. Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran Kooperatif

Menurut Anita Lie (2008:38) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam pengelolaan kelas model pembelajaran kooperatif, yaitu:

1) Pengelompokan

Guru sering membagi siswa dalam beberapa kelompok secara homogen

berdasarkan prestasi mereka dan juga secara heterogen. Hal ini dapat

memudahkan guru untuk meningkatkan interaksi siswa dalam

pembelajaran.

2) Semangat gotong royong

Semangat gotong royong bisa dirasakan dengan membina niat dan kiat

siswa dalam melaksanakan kerjasama dengan siswa yang lain. Niat

siswa dapat dibina melalui beberapa kegiatan yaitu melalui kesamaan

kelompok, identitas kelompok, serta sapaan dan sorak kelompok.

3) Penataan ruang kelas

Dalam penataan ruang kelas perlu memperhatikan prinsip tertentu.

Bangku ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa dapat melihat

papan tulis atau guru dengan jelas, dapat melihat rekan kelompoknya

dengan baik, dan berada pada jangkauan kelompoknya secara merata

namun tidak mengganggu kelompok yang lain.

f. Evaluasi Model Pembelajaran Kooperatif

Penilaian dalam pembelajaran kooperatif, siswa memperoleh nilai pribadi

dan nilai kelompok. Siswa saling menolong dalam mempersiapkan diri untuk

melaksanakan tes. Tetapi pada pelaksanaan tes mereka mengerjakan soal sendiri-

sendiri dan memperoleh nilai pribadi. Nilai kelompok dapat diperoleh melalui

Page 48: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

beberapa cara, yakni: 1) dapat diambil dari nilai siswa yang terendah dalam

kelompok 2) diambil dari rata-rata nilai anggota semua kelompok, dari partisipasi

setiap anggota.(Anita Lie, 2008:88)

g. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Model Pembelajaran

Konvensional

Dalam pembelajaran konvensional juga dikenal belajar kelompok

(Sugiyanto, 2008:39). Namun ada beberapa perbedaan antara kelompok belajar

kooperatif dengan kelompok belajar konvensional, yaitu:

Tabel1. Perbedaan Kelompok Belajar Model Pembelajaran Kooperatif dan

Kelompok Belajar Model Pembelajaran Konvensional

Kelompok belajar model

pembelajaran kooperatif

Kelompok belajar model

pembelajaran konvensional

Adanya saling ketergantungan

positif, saling membantu, dan saling

memberikan motivasi

Guru sering membiarkan adanya siswa

yang mendominasi kelompok atau

menggantungkan diri pada kelompok

Adanya akuntabilitas individual yang

mengukur penguasaan materi

pelajaran tiap anggota kelompok

Akuntabilitas individual sering diabaikan

sehingga tugas-tugas sering diborong

oleh salah seorang anggota kelompok

sedangkan yang lain hanya pasif saja

Kelompok belajar heterogen, baik

dalam kemampuan akademis, jenis

kelamin, ras, etnik dan sebagainya

Kelompok belajar biasanya heterogen

Pimpinan kelompok dipilih secara

demokratis atau bergilir agar setiap

anggota kelompok mendapat

pengalaman

Pimpinan kelompok sering ditentukan

oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk

memilih pemimpinnya dengan cara

masing-masing

Keterampilan sosial yang diperlukan

dalam kerja gotong royong seperti

kepemimpinan, berkomunikasi, dan

mengelola konflik secara langsung

Keterampilan sosial sering tidak

diajarkan secara langsung

Pada saat belajar kooperatif

berlangsung, guru terus melakukan

pemantauan melalui observasi dan

melakukan intervensi jika terjadi

masalah dalam kerja sama kelompok

Pemantauan melalui observasi dan

intervensi sering dilakukan guru pada saat

belajar kelompok sedang berlangsung

Penekanan tidak hanya pada

penyelesaian tugas tetapi juga

hubungan interpersonal

Penekanan sering hanya pada

terselesainya tugas

Page 49: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

4. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Division) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di

Universitas John Hopkin ( Slavin, 2008 : 143) merupakan salah satu metode

dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan metode

pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai

menggunakan pembelajaran kooperatif. Sedangkan menurut Slavin ( 1982 ) as ". .

. instructional methods in which students of all levels of performance work

together in small groups toward a common goal." Journal article by Lawrence W.

Sherman, Mary Thomas; Journal of Educational Research,Vol.79, 1986

(http://www. sciencedirect.com /science?) diunduh 12 April 2010. Menurut Slavin

metode instruksional di mana siswa dengan berbagai kemampuan bekerja sama

dalam kelompok kecil untuk mencapai hasil bersama.

Menurut Isjoni (2010 : 52 ), pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri

dari lima tahapan utama sebagai berikut; a) Presentasi kelas. Materi pelajaran

dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa

mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes

berikutnya. b) Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan

kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi,

membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan

bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami

materi pelajaran, c) Tes. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok,

siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak

diperkenankan saling membantu, d) Peningkatan skor individu. Setiap anggota

kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan

memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok, e)

Penghargaan kolompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi,

diberikan penghargaan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Lawrence W. Sherman dan Mary Thomas

( 1986 : 79 ) yang mengatakan bahwa :

Page 50: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

The TGT and STAD use four-member groups in which each group reflects

section of the available academic ability within the classroom, that is,

teams are all academically heterogeneous. Representation of different

racial/ ethnic groups and both sexes is also a relevant dimension for

maintaining heterogeneity in the teams. "The function of these teams is to

prepare members, through peer tutoring, for participation the next day in

a learning-game-tournament by rehearsing subject matter presented

earlier by the teacher.Journal article by Joe D. Nichols, School of

Education, Neff Hall, Indiana/Purdue University at Ft. Wayne ; Journal of

Educational Research,Vol.79, 1986 (http://www. sciencedirect.com

/science?) diunduh 12 April 2010.

Pendapat Lawrence dan Mary tersebut menyatakan bahwa dalam metode

TGT dan STAD menggunakan empat anggota kelompok yang tiap-tiap kelompok

mewakili campuran golongan dari kemampuan akademik yang ada di dalam kelas,

yaitu kelompok dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda. Kelompok

yang mewakili perbedaan ras/etnis dan keduanya mempunyai bagian yang sangat

relevan dalam memelihara keanekaragaman yang ada dalam kelompok. Manfaat

kelompok adalah untuk mempersiapkan anggota, sampai belajar dengan teman

sebaya, untuk berpartisipasi di kemudian hari pada kompetisi belajar dengan

latihan bahan mata pelajaran yang disampaikan terlebih dulu oleh guru.

Langkah-langkah penyekoran dalam model pembelajaran kooperatif tipe

STAD menurut Isjoni (2010 : 53) adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan skor dasar

Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor-skor test individu yang

lalu.

2. Menghitung skor test individu terkini

Siswa memperoleh skor untuk test yang berkaitan dengan materi pokok

terkini.

3. Menghitung skor perkembangan: siswa mendapat point

Perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor test individu

terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan

menggunakan skala.

Skor perkembangan individu dalam tim dan ketentuan penghargaan dalam

kelompok dapat dihitung dengan menggunakan tabel 2 dan tabel 3 berikut:

Page 51: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Tabel 2. Ketentuan Skor Perkembangan pada Evaluasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

No Keterangan Skor

1 lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5 poin

2 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin

3 Skor awal sampai 10 poin di atas skor dasar. 20 poin

4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar. 30 poin

5 Nilai sempurna ( tidak berdasarkan skor awal). 30 poin

Isjoni 2010 : 53

Tabel 3. Ketentuan penghargaan kelompok pada model pembelajaran kooperatif

tipe STAD

Skor rata-rata tim Penghargaan

Kelompok dengan skor rata-rata 15 poin Tim baik

Kelompok dengan skor rata-rata 20 poin Tim hebat

Kelompok dengan skor rata-rata 25 poin Tim super

Isjoni 2010 : 54

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah

satu cara yang dipilih dan digunakan guru untuk memperbaiki pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki lima komponen tahapan utama,

yaitu : penyajian materi, kerja kelompok, tes individu, penghitungan skor

kelompok, dan pemberian penghargaan kelompok.

Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa,

seperti halnya model pembelajaran koopertaif tipe STAD dapat memaksimalkan

proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi bangun

datar sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Selain itu, pemilihan

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran bangun

datar karena STAD merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif

yang paling bsederhana. Sehingga metode ini cocok digunakan oleh guru yang

baru pertama kali akan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

a. Kekurangan dan Kelebihan Tipe STAD

Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk jangka

pendek menurut Soewarso (1998:22) sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi

Page 52: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

materi pelajaran yang sedang dibahas.

2. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa

mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh

anggota kelompoknya.

3. Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat,

belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang

bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama.

4. Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang

tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan

teman sebaya.

5. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan

bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.

6. Siswa yang lambat berfikir dapat dibantu untuk menambah ilmu

pengetahuan.

7. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk

memonitor siswa dalam belajar bekerja sama.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH35d7/8e2e4251.dir

/doc.pdf. diunduh 6 Juni 2010.

Sampai saat ini tipe STAD belum banyak diterapkan dalam dunia

pendidikan kita. Kebanyakan pengajar enggan untuk menerapkan sistem ini

karena beberapa alasan. Menurut Lie (2002:22) bahwa alasan pengajar enggan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas yaitu :

1. Kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar

jika mereka diterapkan dalam grup.

2. Banyak orang mempunyai kesan negatif mengenai kegiatan kerja sama atau

belajar dalam kelompok.

3. Banyak siswa tidak senang disuruh untuk kerja sama dengan yang lain.

4. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup

mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan

dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai.

5. Siswa yang tekun juga merasa timnya yang kurang mampu hanya menumpang

saja pada hasil jerih payah mereka.

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas bahwa untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok ditugaskan untuk membaca

bagian yang berlainan, sehingga mereka dapat berkumpul dan bertukar informasi.

Page 53: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Selanjutnya, pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian materi.

Dengan cara inilah maka setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk

menyelesaikan tugasnya agar berhasil mencapai tujuan dengan baik

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Matematika di SD

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari

lima komponen utama, yaitu: penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor

perkembangan, dan penghargaan kelompok (Isjoni 2010 : 51). Selain itu STAD

juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur, yaitu sebagai berikut:

1) Pengajaran

Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi

pelajaran sesuai dengan yang direncanakan.

2) Pembukaan

a) Katakanlah pada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa hal

itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan

demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan

nyata, atau cara lain.

b) Guru menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk

“menemukan” konsep atau merangsang keinginan mereka pada

pelajaran tersebut.

c) Ulangi secara singkat keterampilan atau informasi yang

merupakan syarat mutlak.

3) Pengembangan

a) Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan

dipelajari siswa dalam kelompok.

b) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah

memahami makna dan bukan hafalan.

c) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan.

d) Memberi penjelasan mengapa jawaban tersebut benar atau salah.

e) Beralihlah pada konsep yang lain, jika siswa telah memahami

pokok masalahnya.

4) Latihan Terbimbing

a) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang

diberikan.

b) Memanggil anak secara acak untuk mengerjakan atau

menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan agar semua siswa selalu

siap mempersiapkan diri sebaik mungkin.

c) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu

lama. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal)

dan langsung diberikan umpan balik.

Page 54: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

5) Belajar Kelompok

Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai

materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok

untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar jawaban yang

dapat digunakan untuk melatih keterampilan yang sedang diajarkan

untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.(

www.wikipedia.com diunduh 12 Agustus 2009).

Berdasarkan uraian di atas, bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD

terdiri dari lima komponen utama, yaitu: penyajian kelas, belajar kelompok, kuis,

skor perkembangan, dan penghargaan kelompok.

Setiap awal pembelajaran dengan model pembelajaran koopertif tipe STAD

selalu dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan,

pengembangan, dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran. Penekanan

dalam penyajian materi pelajaran meliputi, pembukaan, pengembangan, latihan

terbimbing, dan belajar kelompok.

B. Penelitian yang Relevan

Karismawati,Indah.2009:78.Dalam skripsi yang berjudul Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams Achievement Division ( STAD )

Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 SMA

Negeri Malang. Bahwa hasil dari penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar

siswa meningkat dengan pembelajaran kooperatif model STAD.

Tugimin.2008:9. Dalam Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul

Efektivitas Pembelajaran Materi Pelajaran Bangun Datar dengan metode STAD

dan Alat Bantu Belajar MBDW ( Media Bangun Datar Warna-warni ) pada

Peserta Didik Kelas V SD 1 Pulosaren, Kepil, Wonosobo Tahun 2008. Hasil dari

penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran tinggi, indikator kerja yang

diharapkan dapat dipenuhi, rata-rata perolehan nilai dari siklus 1 dan siklus 2

berturut-turut mengalami peningkatan yaitu dari 81,58% meningkat menjadi 86,

32%, secara individual tinggal 1 orang anak yang belum tuntas, secara klasikal

telah dinyatakan tuntas dengan indikator kerja 80%.

Page 55: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

C. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal, siswa belum memiliki penguasaan bangun datar yang

rendah pada pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan guru masih

menggunakan cara mengajar yang konvensional dan apabila menggunakan

metode diskusi, guru masih menerapkan diskusi kelompok konvensional-

tradisional. Pemilihan metode yang tepat dapat meningkatkan penguasaan bangun

datar pada pembelajaran matematika. Salah satu metode yang dapat digunakan

untuk penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika adalah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Melalui model

pembelajaran ini diharapkan siswa akan tertarik sehingga dapat meningkatkan

penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika.

Dari pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Gambar bagan 1

Bagan kerangka berpikir

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Belum diterapkan model

pembelajaran kooperatif

tipe STAD

Penerapan model

pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Kelebihan

tipe ini antara lain :

membantu siswa

mempelajari isi materi,

Siswa yang lambat

berfikir dapat dibantu .

Penguasaan siswa

terhadap konsep sifat-

sifat bangun datar

meningkat

Siklus I

d

Siklus II

Penguasaan siswa

terhadap konsep sifat-

sifat bangun datar rendah

Diharapkan penguasaan

siswa terhadap konsep

sifat-sifat bangun datar

meningkat

Page 56: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran, diajukan hipotesis sebagai berikut :

Penguasaan bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat meningkat jika pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division ( STAD ).

Page 57: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah SD Negeri Pajang 1 No.

93 Surakarta. Lokasi penelitian ini dipilih antara lain karena :

a. Lokasi ini merupakan tempat peneliti dulu melakukan PPl sehingga sedikit

banyak peneliti mengenal subyek penelitian. Hal ini memudahkan peneliti

mengadakan penelitian.

b. Tersedianya buku-buku yang relevan.

2. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini waktu penelitian adalah dari bulan April 2010 -

Juni 2010. Bulan April adalah waktu peneliti mulai menulis proposal,

mengadakan observasi, serta mengurus perizinan. Pada bulan April pertengahan,

peneliti mulai melakukan penelitian sampai Mei awal. Mei akhir peneliti mulai

menyusun laporan, dan di bulan Juni akhir peneliti selesai mengerjakan laporan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Karena data yang akan diperoleh/dikumpulkan berupa data yang langsung

tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk model yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dan jenis penelitian adalah

penelitian tindakan kelas (PTK).

2. Strategi Penelitian

Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah strategi

tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya satu

sekolah. Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan.

b. Tindakan.

c. Pengamatan

d. Refleksi.

Page 58: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Paiang 1 No.93

Surakarta sebanyak 50 siswa, yang terdiri dari 23 siswa perempuan dan 17 siswa

laki-laki. Sedangkan obyeknya adalah penguasaan bangun datar siswa kelas V.

Penguasaan bangun datar yang harus dikuasai siswa meliputi sifat-sifat bangun

datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah

ketupat, dan layang-layang.

D. Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi

belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun datar.

Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa kelas V SD Negeri pajang 1

No. 93 Surakarta.

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran matematika dan

aktivitas lain yang bertalian.

3. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan

pembelajaran, angket wawancara siswa, dan buku penilaian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan/observasi, wawancara, dan angket yang masing-masing secara

singkat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengamatan/observasi

Pengamatan / observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan tanpa

perantara (langsung) terhadap objek yang diamati. Observasi langsung ini

dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar matematika siswa.

Page 59: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data ini untuk menggali data terutama mengenai latar

belakang, dan kondisi siswa dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran.

F. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data dan pertanggungjawaban dan dapat dijadikan

dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan , teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas data antara lain validitas isi dan trianggulasi.

1. Validitas isi, sebuah tes dikatakan memiliki isi apabila di dalam nya mengukur

tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi dan isi pelajaran yang

diberikan guru. Pada penelitian ini data yang diukur menggunakan validitas

isi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan

bangun datr siswa dengan materi yang diajarkan di kelas V, maka pada

penyusunn dilakukan dengan cara memerinci kurikulum atau materi

pelajaran. Oleh karena itu materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum

maka validitas isi ini sering disebut validitas kurikuler.

2. Trianggulasi Data ( sumber ) dengan cara mengumpulkan data sejenis dari

sumber berbeda. Dengan teknik ini di harapkan dapat memberikan informasi

yang lebih tepat sesuai keadaan siswa.

3. Trianggulasi Metode. Jenis metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data

sejenis tetapi dengan menggunalan teknik pengumpulan data yang berbeda.

Yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode pengumpulan data

yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada

sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasi.

Page 60: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah model interaktif, untuk menganalisis

data yang telah berhasil dikumpulkan , dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi

data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan

yang dilakukan melalui seleksi, penyeleksian, dan pengabstraksian data mentah

menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data

secara sederhana dalam bentuk paparan naratif,representatif tabular, termasuk

format matriks, representasi grafis, dan sebagainya. Penyimpulan data adalah

prose pengambilan intisari dan sajian data yang telah terorganisir tersebut dalam

bentuk pernyataan kalimat dan/atau formula yang singkat dan padat, tetapi

mengandung pengertian yang luas.

Untuk memperjelas proses analisis interaktif digambarkan sebagai berikut:

Gambar bagan 2

Bagan Teknik Analisis Data

Sumber : H. B. Sutopo (2006: 120)

H. Indikator Kinerja

Menurut Sarwiji Suwandi (2008:70), indikator kinerja merupakan rumusan

kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan

atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah meningkatnya penguasaan bangun datar pada siswa kelas V SDN

Pengumpulan

data

Sajian Data

Reduksi data Penarikan

Kesimpulan

Page 61: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Pajang 1 Surakarta melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student

Teams Achievement Division ). Indikator penelitian ini bersumber dari kurikulum

dan silabus KTSP matematika kelas V serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 63.

Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil apabila penguasaan bangun

datar siswa mencapai rata-rata kelas 63 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 63

mencapai 70 % .

Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila penguasaan bangun

datar siswa mencapai rata-rata kelas 63 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 63

mencapai 86 %.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan 2 siklus. Tiap-tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk memperoleh data

tentang nilai matematika kelas V dilakukan observasi dalam pelaksanaan

pembelajaran. Melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan

yang tepat dalam rangka meningkatkan pembelajaran matematika. Berdasarkan

penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta melalui

model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka didapat hasil refleksi awal.

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan,

observasi dan refleksi dalam setiap siklus.

Adapun model penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut

Page 62: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Siklus Pelaksanaan PTK

Gambar Bagan 3: Riset Aksi Model John Elliot

1. Tahap Perencanaan

a. Mengumpulkan data yang dikumpulkan melalui teknik observasi terhadap

siswa saat pembelajaran dan pencatatan arsip.

b.Menganalisis data.

c.Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

d.Membuat lembar observasi

2. Tahap Pelaksanaan

a.Pelaksanaan pembelajaran matematika sesuai rencana.

b.Siswa belajar matematika baik secara perorangan maupun kelompok dengan

bimbingan guru pada jam pelajaran.

3. Tahap Observasi

a. Guru mengamati dan memonitor siswa dalam belajar

b.Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

c.Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati siswa.

d.Menilai hasil belajar siswa.

Page 63: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini guru/peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi.

Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan dan kekurangan dalam

kegiatan pembelajaran matematika. Sehingga dapat untuk menentukan tindakan

kelas pada siklus berikutnya.

Bila hasil refleksi dan evaluasi pada siklus I belum menunjukkan adanya

peningkatan prestasi belajar yang signifikan, perlu dilanjutkan dengan siklus II

yang meliputi : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap

refleksi. Demikian juga untuk siklus berikutnya sampai penguasaan bangun datar

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pajang 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2009/2010 meningkat.

Page 64: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Latar

Penelitian ini diadakan di SD Negeri Pajang I No. 93 Kecamatan Laweyan

Kota Surakarta Propinsi Jawa Tengah. Saat ini SD Negeri Pajang I No. 93

merupakan kelompok sekolah inti di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta. Selain itu, SD Negeri Pajang I No. 93 merupakan salah satu sekolah

penyelenggara pendidikan inklusi di Surakarta.

SD Negeri Pajang I No. 93 Laweyan Surakarta pada tahun 2009/2010

dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, memiliki 10 guru yang telah berstatus

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3 orang tenaga pengajar serta 2 karyawan yang

masih Wiyata Bakti. Jumlah guru kelas 6 orang yang mengajar kelas I-VI, 1 guru

Pendidikan Agama Islam, 1 guru Pendidikan Agama Katholik, 1 guru Penjaskes,

1 guru Bahasa Inggris, dan 2 guru tari. Selain itu juga terdapat guru pembimbing

khusus (GPK) yang bertugas membimbing siswa berkebutuhan khusus. Hal ini

sesuai dengan kualifikasi pendidikannya yaitu sarjana Pendidikan Luar Biasa

(PLB). Di sekolah ini juga terdapat tenaga admininstrasi/tata usaha atau tenaga

perpustakaan tersendiri. Semua personel telah melaksanakan tugasnya masing-

masing dengan baik sesuai dengan tanggungjawabnya.

Jumlah seluruh siswa di SD Negeri Pajang I No. 93 Laweyan Surakarta

pada Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah 277 siswa yang terdiri dari 133 siswa

laki-laki dan 144 siswa perempuan. Siswa terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I

sebanyak 42 siswa, kelas II sebanyak 42 siswa, kelas III sebanyak 46 siswa, kelas

IV sebanyak 50 siswa, kelas V sebanyak 50 siswa dan kelas VI sebanyak 47

siswa. Siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial serta ekonomi yang

berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai karyawan swasta.

Pembelajaran yang dilaksanakan di SDN Pajang 1 No.93 Surakarta masih

bersifat konvensional. Guru belum mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Pada

umumnya, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa terkesan

Page 65: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

pasif atau DDCH (Duduk, Diam, Catat, Hafal). Selain itu, guru masih cenderung

hanya melatih siswa untuk berpikir konvergen, yang hanya berpikir satu arah,

yang benar atau satu jawaban paling tepat, atau satu pemecahan dari suatu

permasalahan. Hal tersebut menyebabkan penguasaan siswa dalam mata pelajaran

cenderung rendah khususnya pada mata pelajaran matematika kelas V pada pokok

bahasan bangun datar yang sangat memerlukan kejelasan secara kongkrit. Untuk

mengantisipasi hal tersebut, maka peneliti mangadakan penelitian di kelas V

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk

meningkatkan penguasaan bangun datar siswa.

B. Deskripsi Hasil Siklus I

Tindakan siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan yaitu selama 2 kali pertemuan, yang dimulai pada 21 Mei 2010 – 28

Mei 2010.

Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, dilakukan pengamatan pada proses

pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V. pelaksanaan ini

dilakukan untuk mengetahui kesulitan pemahaman belajar siswa, serta untuk

mengetahui hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan terhadap proses

pembelajaran dan hasil belajar tersebut, diperoleh informasi sebagai data awal

bahwa siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta berjumlah 50 siswa.

Sebagian besar siswa belum memahami dan menguasai sifat-sifat bangun datar.

Hal ini dibuktikan dengan nilai tentang sifat-sifat bangun datar yang dikerjakan

siswa sebagian besar kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) ≤ 63 yaitu

sebanyak 5 siswa atau sebesar 10 %.

Peneliti mengadakan konsultasi dengan guru kelas V SD Negeri Pajang 1

No. 93 Surakarta, mengenai alternatif pemecahan permasalahan. Hambatan-

hambatan atau permasalahan yang ada secepat mungkin dapat dipecahkan dan

diatasi. Alternative pemecahan masalah ini dilakukan dengan menerapkan model

Page 66: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division) pada

materi sifat-sifat bangun datar, agar penguasaan bangun datar siswa dapat

meningkat.

Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

2006 kelas V tentang sifat-sifat bangun datar, dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Memilih kompetensi dasar atau indicator yang sesuai dengan dengan sifat-

sifat bangun datar. Adapun alasan memilih kompetensi dasar atau indicator

tersebut adalah :

a) Kompetensi dasar / indicator tentang sifat-sifat bangun datar harus

dikuasai siswa, karena hal tersebut untuk mempermudah penguasaan

materi matematika yang lebih mendalam di kelas selanjutnya.

b) Kompetensi dasar maupun indicator tentang sifat-sifat bangun datar

tersebut dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

c) Pemilihan kompetensi dasar sifat-sifat bangun datar didasarkan pada

kurikulum yang berlaku yaitu KTSP yang diterbitkan dari Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar

dan Menengah oleh ketua BNSP, Jakarta 2006. Serta harapan masyarakat

luas terhadap prestasi belajar matematika , karena mata pelajaran

matematika salah satu mata pelajaran yang termasuk UASBN baik SD,

SLTP, SLTA.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) berdasarkan indikator

yang telah dipilih atau dibuat. ( Lampiran 1). Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran disusun 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan dengan waktu 2

jam pelajaran.

3) Menyiapkan pembelajaran untuk menanamkan konsep sifat-sifat bangun

datar dalam pelaksanaan pembelajaran matematika kelas V.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, guru menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ).

Page 67: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Pelaksanaan ini sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disusun pada siklus 1, yaitu dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan ( lampiran 6 )

1) Pertemuan Pertama

Pelajaran matematika adalah pada materi sifat-sifat bangun datar segitiga,

persegi, dan persegi panjang dengan indicator menyebutkan sifat-sifat bangun

datar segitiga, persegi, dan persegi panjang. Sebagai kegiatan awal kurang lebih

10 menit, guru mengkondisiksn siswa agar siap mengikuti pelajaran.

Kegiatan awal diakhiri dengan penyajian cerita yang berkaitan dengan

bangun datar agar siswa tertarik mengikuti pelajaran.

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, peneliti menyajikan materi

tentang sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, dan persegi panjang.

Sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, dan persegi panjang termasuk

bagian yang terpenting, oleh sebab itu konsep sifat-sifat bangun datar harus benar-

benar dikuasai oleh siswa.

Setelah dirasa siswa telah menguasai konsep bangun datar, peneliti

membentuk kelompok sebanyak 10 kelompok, tiap kelompok beranggota 5 orang

siswa. Tugas kelompok adalah saling membantu di antara anggota agar semua

anggota kelompok dapat memahami materi bangun datar segitiga, persegi, dan

persegi panjang.

Tiap kelompok berdiskusi mengerjakan latihan soal dan mempresentasikan

hasilnya di depan kelas, guru mengamati kerja masing-masing kelompok dan

membimbing siswa yang belum memahami materi. Setelah siswa mengerjakan

latihan soal secara, guru bersama siswa membahas tentang lembar kerja tiap-tiap

kelompok. Kemudian guru bertanya pada siswa jika masih ada yang belum jelas.

Sesudah siswa tidak ada yang bertanya, siswa diminta mempelajari materi yang

telah dipelajari serta materi yang akan dipelajari di rumah.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan ke-2 materi matematika yang dipelajari sesuai dengan rencana

adalah tentang trapesium dan jajar genjang.

Page 68: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Sebagai kegiatan awal, guru memotivasi siswa agar tertarik dengan materi yang

akan disampaikan. Kemudian guru memberikan cerita yang berkaitan dengan

materi bangun datar jajar genjang dan trapezium.

Kemudian dilanjutkan inti pelajaran, yaitu guru menjelaskan sifat-sifat

bangun datar jajar genjang dan trapesium.

Peneliti kemudian membentuk kelompok sebanyak 10 kelompok, tiap

kelompok beranggota 5 orang siswa. Tugas kelompok adalah saling membantu di

antara anggota agar semua anggota kelompok dapat memahami materi bangun

datar jajar genjang dan trapesium.

Tiap kelompok berdiskusi mengerjakan latihan soal dan mempresentasikan

hasilnya di depan kelas, guru mengamati kerja masing-masing kelompok dan

membimbing siswa yang belum memahami materi. Setelah siswa mengerjakan

latihan soal, guru bersama siswa membahas tentang lembar kerja tiap-tiap

kelompok. Kemudian guru bertanya pada siswa jika masih ada yang belum jelas.

Sesudah siswa tidak ada yang bertanya, guru memberikan lembar soal yang harus

dikerjakan secara individu. Pembelajaran diakhiri setelah siswa selesaj

mengerjakan latihan individu.

c. Observasi

Dalam tahap observasi dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran menggunakan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe

STAD ( Student Teams Achievement Division ). Observasi ini dilakukan untuk

memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang

telah disusun, serta untuk mengetahui seberapa besar perubahan prestasi belajar

siswa, partisipasi, kerjasama antar teman dalam pembelajaran setelah diadakan

tindakan. Pengamatan ini tidak hanya ditujukan pada siswa dalam proses

pembelajaran , tetapi juga observasi pada aspek tindakan peneliti dalam

melaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan.

Observasi dalam siklus 1 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pertemuan 1

Page 69: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Indikator : menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, dan persegi

panjang.

Hasil Observasi :

a) Kegiatan Siswa (lihat tabel 8 )

(1) Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru 54 %.

(2) Siswa aktif menjawab pertanyaan guru 58 %.

(3) Rasa ingin tahu dan keberanian bertanya siswa meningkat 34 %.

(4) Inisiatif siswa belum meningkat 46 %.

(5) Siswa aktif mengerjakan tugas individu dan kelompok 58 %.

b) Kegiatan Guru

(1) Menyampaikan informasi secara jelas.

(2) Menggunakan berbagai sumber belajar.

(3) Waktu sesuai dengan perencanaan.

(4) Penuh perhatian terhadap siswa.

(5) Memotivasi individu dan kelompok.

(6) Menggunakan multi media

(7) Sudah melakukan penilaian proses belajar.

(8) Melakukan penilaian hasil belajar.

(9) Sudah memberikan tindak lanjut pada siswa.

1. Pertemuan ke-2

Indikator : menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajar

genjang.

Hasil Observasi :

a) Kegiatan Siswa

(1) Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru 86 %.

(2) Siswa aktif menjawab pertanyaan guru 50 %.

(3) Rasa ingin tahu dan keberanian bertanya siswa meningkat 60 %.

(4) Inisiatif siswa belum meningkat 60 %.

(5) Siswa aktif mengerjakan tugas individu dan kelompok 60 %.

Page 70: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

b) Kegiatan Guru

(1) Menyampaikan informasi secara jelas.

(2) Menggunakan berbagai sumber belajar.

(3) Waktu sesuai dengan perencanaan.

(4) Penuh perhatian terhadap siswa.

(5) Memotivasi individu dan kelompok.

(6) Menggunakan multi media

(7) Sudah melakukan penilaian proses belajar.

(8) Melakukan penilaian hasil belajar.

(9) Sudah memberikan tindak lanjut pada siswa.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, selama proses pelaksanaan

tindakan, materi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang,

trapesium, dan jajar genjang mulai menunjukkan adanya peningkatan.

1) Pertemuan pertama

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus

pertama pertemuan pertama, siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru

sebanyak 27 anak, menjawab pertanyaan 29 anak, maupun berdiskusi dalam

kelompok. Penguasaan siswa dalam materi bangun datar segitiga, persegi, dan

persegi panjang dalam diskusi kelompok mulai meningkat, sehingga nilai diskusi

kelompok pada pertemuan pertama menunjukkan nilai latihan diskusi kelompok

yang cukup bagus. Nilai latihan diskusi kelompok ini dijadikan indicator dalam

latihan individu pada pertemuan kedua.

Tabel 7. Perolehan nilai latihan kelompok

Nama kelompok Nomor absen anggota

kelompok

Perolehan nilai latihan

kelompok

The Winner 1-5 75

Boys and Girls Smart 6-10 70

Page 71: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

The Rubbick 11-15 75

Meteor Garden 16-20 80

Bintang Kelas 21-25 85

Sponge Bob Square Pants 26-30 77,5

The Great Eksodia Great 31-35 75

Fresh Children 36-40 65

Star Five 41-45 75

Avatar King 46-50 60

Hasil pengamatan terhadap siswa menggunakan lembar observasi adalah

sebagai berikut :

Tabel 8. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-1

No. Aspek yang Diamati Jml siswa Persentase

1. Aktif memperhatikan penjelasan guru 27 54%

2. Aktif menjawab pertanyaan 29 58%

3. Rasa ingin tahu 17 34%

4. Inisiatif 23 46%

5. Aktif mengerjakan tugas-tugas 29 58%

2) Pertemuan kedua

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus

pertama pertemuan kedua, siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru,

menjawab pertanyaan, maupun berdiskusi dalam kelompok. Penguasaan siswa

dalam materi bangun datar segitiga, persegi, dan persegi panjang mulai

meningkat, sehingga prestasi belajar pada pertemuan pertama menunjukkan

perubahan berarti karena rata-rata kelas mencapai 73, 5.

Page 72: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Tabel 9. Daftar Nilai Hasil Belajar dan Kemajuan Individu Siklus I

Berdasarkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

No. Pra

Siklus

Siklus

I

Skor

Kemajuan

Individu

No. Pra

Siklus

Siklus

I

Skor

Kemajuan

Individu

1 75 90 20 26 50 65 20

2 50 70 20 27 40 55 10

3 40 55 5 28 50 75 20

4 60 65 10 29 45 60 10

5 60 80 20 30 60 70 20

6 60 75 20 31 45 50 20

7 50 65 20 32 50 65 20

8 60 85 30 33 45 55 20

9 50 65 30 34 60 70 20

10 50 65 20 35 50 60 20

11 50 75 30 36 40 50 20

12 60 80 20 37 60 75 20

13 50 60 30 38 50 60 20

14 50 65 20 39 45 50 5

15 40 55 10 40 60 80 20

16 45 55 20 41 45 60 10

17 60 75 10 42 75 90 10

18 35 50 30 43 60 60 20

19 50 60 20 44 50 60 20

20 45 65 30 45 65 80 30

21 50 60 30 46 45 60 20

22 60 80 20 47 35 50 10

23 45 55 10 48 65 85 30

24 80 90 30 49 60 85 20

Page 73: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

25 45 65 30 50 60 80 30

Tabel 10. Skor Kelompok Siklus I Berdasarkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

No. Nama Kelompok Skor Kelompok Penghargaan Kelompok

1 The Winner 18 Tim Baik

2 Boys and Girls Smart 20 Tim Hebat

3 The Rubbick 24 Tim Hebat

4 Meteor Garden 24 Tim Hebat

5 Bintang Kelas 24 Tim Hebat

6

Sponge Bob Square

Pants 24 Tim Hebat

7

The Great Eksodia

Great 28 Tim Super

8 Fresh Children 28 Tim Super

9 Star Five 20 Tim Baik

10 Avatar King 22 Tim Hebat

Tabel 11. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-2

No. Aspek yang Diamati Jml siswa Persentase

1. Aktif memperhatikan penjelasan guru 43 86%

2. Aktif menjawab pertanyaan 25 50%

3. Rasa ingin tahu 30 60%

4. Inisiatif 30 60%

5. Aktif mengerjakan tugas-tugas 30 60%

Setelah selesai melaksanakan tindakan pada siklus 1 yang terdiri dari dua

pertemuan, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD,

diperoleh hasil penguasaan bangun datar siswa meningkat meski belum

signifikan.

Page 74: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Oleh sebab itu harus dilanjutkan pada siklus kudua dengan materi yang

sama yaitu bangun datar.

C. Deskripsi Hasil Siklus II

Siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu

tanggal 29 Mei -5 April 2010

Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi :

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I

diketahui bahwa pembelajaran yang dilaksanakan sudah ada peningkatan nilai,

tetapi untuk penguasaan bangun datar masih kurang, terbukti nilai rata-rata belum

tinggi. Oleh karena itu disusun rencana pelaksanaan pembelajaran seperti pada

siklus I dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

berdasarkan materi yang sama, yaitu bangun datar. Pembelajaran direncanakan

dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan 2 jam pelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke-1

Kegiatan awal yang dilakukan adalah Tanya jawab tentang bangun datar.

Guru bertanya pada siswa tentang bangun datar yang dibentuk guru menggunakan

kertas lipat warna-warni. Kegiatan ini dilakukan untuk mengkondisikan siswa

agar siap mengikuti kegiatan belajar.

Setelah kegiatan awal dikira cukup, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

inti. Guru menyampaikan materi tentang bangun datar lingkaran dan belah ketupat

Peneliti membentuk kelompok sebanyak 10 kelompok baru yang berbeda

dengan kelompok pada siklus pertama, tiap kelompok beranggota 5 orang siswa.

Pembentukan kelompok baru ini berdasarkan perolehan nilai individu saat

mengerjakan soal pada siklus pertama serta atas saran dari guru kelas V. Tugas

kelompok adalah saling membantu di antara anggota agar semua anggota

Page 75: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

kelompok dapat memahami materi bangun datar lingkaran dan belah ketupat. Tiap

kelompok bertanya jawab serta berdiskusi mengerjakan latihan soal dan

mempresentasikan hasilnya di depan kelas, guru mengamati kerja masing-masing

kelompok dan membimbing siswa yang belum memahami materi. Setelah siswa

mengerjakan latihan soal secara, guru bersama siswa membahas tentang lembar

kerja tiap-tiap kelompok. Kemudian guru bertanya pada siswa jika masih ada

yang belum jelas. Sesudah siswa tidak ada yang bertanya, siswa diminta

mempelajari materi yang telah dipelajari serta materi yang akan dipelajari di

rumah.

Tabel 11. Perolehan Nilai Latihan Kelompok

Nama kelompok Nomor absen anggota

kelompok

Perolehan nilai latihan

kelompok

Age Of Empire 22, 42, 27, 44, 23 90

Are You Smarter Than a

5th

Grader?

8, 25, 15, 49, 40 60

Eloquent Bullient 28, 29, 43, 47, 50 90

G-Five is Smart People 37, 48, 24, 12,6 80

Little Star 9,4,20 35, 7 100

Magic Blue Eyes Heart 17, 32, 38, 39, 46 100

The Legend Of Dragon 2,13, 3, 19, 33 85

The Strom Warrior 45, 34, 1, 31, 16 95

The star Blue 14, 36, 11, 21, 5 85

Universal Castle 18, 10, 30, 41, 26 75

Hasil pengamatan terhadap siswa menggunakan lembar observasi

adalah sebagai berikut :

Page 76: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Tabel 12. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-1

No. Aspek yang Diamati Jml siswa Persentase

1. Aktif memperhatikan penjelasan

guru

43 86%

2. Aktif menjawab pertanyaan 30 60%

3. Rasa ingin tahu 25 50%

4. Inisiatif 35 70%

5. Aktif mengerjakan tugas-tugas 42 84%

Pertemuan ke-2

Pada pertemuan kedua sebagai kegiatan awal, guru memotivasi siswa agar

tertarik dengan materi yang akan disampaikan. Kemudian guru memberikan

pertanyan mengenai bangun datar yang harus dibentuk siswa dengan kertas lipat

warna-warni.

Selanjutnya adalah inti pelajaran, yaitu guru menjelaskan sifat-sifat

bangun datar layang-layang.

Peneliti meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk

pada pertemuan pertama, tiap kelompok beranggota 5 orang siswa. Tugas

kelompok adalah saling membantu di antara anggota agar semua anggota

kelompok dapat memahami materi bangun datar layang-layang.

Tiap kelompok berdiskusi mengerjakan latihan soal dan mempresentasikan

hasilnya di depan kelas, guru mengamati kerja masing-masing kelompok dan

membimbing siswa yang belum memahami materi. Setelah siswa mengerjakan

latihan soal, guru bersama siswa membahas tentang lembar kerja tiap-tiap

kelompok. Kemudian guru bertanya pada siswa jika masih ada yang belum jelas.

Sesudah siswa tidak ada yang bertanya, guru memberikan lembar soal yang harus

dikerjakan secara individu. Pembelajaran diakhiri setelah siswa selesai

mengerjakan latihan individu.

Page 77: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Tabel 13. Daftar Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V Siklus I

dan Siklus II

No. Siklus I Siklus II No. Siklus

I

Siklus

II

1 90 95 26 65 75

2 70 80 27 65 85

3 55 50 28 55 60

4 65 65 29 75 85

5 80 85 30 60 75

6 75 80 31 70 80

7 65 65 32 50 65

8 85 80 33 65 70

9 65 65 34 55 75

10 65 70 35 70 75

11 75 90 36 60 80

12 80 80 37 50 60

13 60 65 38 75 90

14 65 85 39 60 80

15 55 60 40 50 85

16 55 80 41 80 80

17 75 85 42 60 65

18 50 60 43 90 85

19 60 75 44 60 70

20 65 70 45 60 75

21 60 65 46 80 95

22 80 75 47 60 70

23 80 75 48 50 50

24 55 60 49 85 85

25 90 95 50 85 80

Tabel 14. Skor Kelompok Siklus II

Nama kelompok Skor Predikat

Age Of Empire 24 Tim Hebat

Are You Smarter Than a 5th

Grader? 20 Tim Hebat

Eloquent Bullient 26 Tim Super

G-Five is Smart People 20 Tim Hebat

Little Star 22 Tim Hebat

Page 78: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Magic Blue Eyes Heart 22 Tim Hebat

The Legend Of Dragon 26 Tim Super

The Strom Warrior 18 Tim Baik

The Star Blue 26 Tim Super

Universal Castle 28 Tim Super

Tabel 15. Rekapitulasi Pengamatan Terhadap Siswa Pertemuan ke-

1

No. Aspek yang Diamati Jml siswa Persentase

1. Aktif memperhatikan penjelasan guru 45 90%

2. Aktif menjawab pertanyaan 40 80%

3. Rasa ingin tahu 35 70%

4. Inisiatif 42 84%

5. Aktif mengerjakan tugas-tugas 46 92%

c. Observasi

Dalam tahap observasi pada siklus kedua, dilaksanakan pemantauan

terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ).

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun, serta untuk mengetahui

seberapa besar perubahan prestasi belajar siswa, partisipasi, kerjasama antar

teman dalam pembelajaran setelah diadakan tindakan. Pengamatan ini tidak hanya

ditujukan pada siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga observasi pada aspek

tindakan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan.

Observasi dalam siklus 2 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pertemuan ke-1

Indikator : menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.

Hasil Observasi :

a) Kegiatan Siswa

(1) Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru 86%.

Page 79: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(2) Siswa aktif menjawab pertanyaan guru 60 %.

(3) Rasa ingin tahu dan keberanian bertanya siswa meningkat 50 %.

(4) Inisiatif siswa belum meningkat 70 %.

(5) Siswa aktif mengerjakan tugas individu dan kelompok 84 %.

b) Kegiatan Guru

(1) Menyampaikan informasi secara jelas.

(2) Menggunakan berbagai sumber belajar.

(3) Waktu sesuai dengan perencanaan.

(4) Penuh perhatian terhadap siswa.

(5) Memotivasi individu dan kelompok.

(6) Menggunakan multi media

(7) Sudah melakukan penilaian proses belajar.

(8) Melakukan penilaian hasil belajar.

(9) Sudah memberikan tindak lanjut pada siswa.

2. Pertemuan ke-2

Indicator : menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.

Hasil Observasi :

a) Kegiatan Siswa

(1) Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru 90 %.

(2) Siswa aktif menjawab pertanyaan guru 80 %.

(3) Rasa ingin tahu dan keberanian bertanya siswa meningkat 70 %.

(4) Inisiatif siswa belum meningkat 84 %.

(5) Siswa aktif mengerjakan tugas individu dan kelompok 92 %.

b) Kegiatan Guru

(1) Menyampaikan informasi secara jelas.

(2) Menggunakan berbagai sumber belajar.

(3) Waktu sesuai dengan perencanaan.

(4) Penuh perhatian terhadap siswa.

(5) Memotivasi individu dan kelompok.

(6) Menggunakan multi media

Page 80: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(7) Sudah melakukan penilaian proses belajar.

(8) Melakukan penilaian hasil belajar.

(9) Sudah memberikan tindak lanjut pada siswa.

d. Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat

diuraikan sebagai berikut :

Pertemuan ke-1

Indikator : menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.

Media: Kertas lipat warna-warni

Siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru, dalam diskusi

kelompok pun, siswa juga sudah mulai berani memberikan usulan atau inisiatif.

Jika dilihat dari nilai ulangan harian sudah ada peningkatan dari 52,5 Menjadi

71,26.

Sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≤ 63 sebanyak 45 siswa menjadi

15 siswa, dengan demikian hasil belajar menunjukkan peningkatan.

Pertemuan ke-2

Indikator : menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang

Media : kertas lipat warna-warni

Pada pertemuan kedua, siswa sudah aktif memperhatikan penjelasan guru.

Pihak guru sudah memberikan penjelasan dengan tepat, memotivasi dan

mem,berikan penilaian. Nilai rata-rata 52,5 menjadi 71,24. Sedangkan siswa yang

memperoleh nilai < 63 sebanyak 45 siswa menjadi 15 siswa. Dengan demikian

ada peningkatan penguasaan bangun datar yang dapat dilihat dari hasil nilai siswa.

Dari penelitian ini, pembelajaran dikatakan berhasil apabila penguasaan

bangun datr meningkat. Hasil ini dapat dilihat dari hasil nilai siswa yang

mengalami peningkatan. Atas dasar tersebut, dan melihat hasil nilai bangun datar

yang diperoleh pada tiap siklus, maka penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta meningkat. Namun guru harus tetap

melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan bagi siswa yang mendapat nilai

Page 81: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

di bawah KKM dan memberikan pengayaan kepada siswa yang sudah mendapat

nilai datas KKM.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut :

1. Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada materi bangun datar membuat siswa merasa senang, aktif dan

mudah menguasai konsep bangun datar.

2. Karena pembelajaran menyenangkan disertai dengan penggunaan alat

peraga, siswa belajar sambil bermain dalam kelompok sehingga kehabisan

waktu.

3. Penguasaan siswa pada materi bangun datar yang diperoleh siswa setiap

siklus setelsh pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD selalu meningkat.

Sedangkan perkembangan penguasaan bangun datar siswa yang

memperoleh nilai diatas 63 seperti yang tercantum dalam tabel frekuensi nilai

penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 sebelum tindakan,

sesudah tindakan Siklus I dan sesudah tindakan Siklus II .

Tabel 16 . Data Frekuensi Nilai Penguasaan Bangun Datar Siswa Kelas V

SD Negeri Pajang 1 sebelum Tindakan.

No Interval nilai Frek (fi) Xi Fi* xi Prosentase (%) Kategori

1. 35-41 6 38 228 12 Amat Kurang

2. 42-48 10 45 450 20 Kurang Sekali

3. 49-55 15 52 780 30 Kurang

4. 56-62 14 58 812 28 Cukup

5. 63-69 2 66 132 4 Lebih dari Cukup

6. 70-76 2 73 146 4 Cukup Baik

Page 82: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

7. 77-83 1 80 80 2 Baik

Jumlah 50 2625 100

Rata-rata = fi * xi = 2625 = 52,5

fi 50

Ketuntasan Klasikal = 5 *100% = 10%

50

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan ada

siswa yang memperoleh nilai dengan kategori amat kurang 6 siswa atau 12%.

Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 10 siswa

atau 20%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 15

siswa atau 30%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 14

siswa atau 28%. siswa yang memperoleh nilai dengan kategori lebih dari cukup

sebanyak 12 siswa atau 24%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup

sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup baik

sebanyak 2 siswa atau 4%, dan siswa yang mendapat nilai dengan kategori cukup

baik sebayak 1 siswa atau 2%. sebanyak 20 siswa atau 40%, sedangkan siswa

yang mendapat nilai dengan kategori baik sekali sebanyak 0 siswa atau 0%.

Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai ≥63 sebanyak 8 siswa atau

32%. Rata-rata nilai hasil tes sebelum tindakan adalah sebesar 52,5.

Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri

Pajang I pada pra siklus dapat ditunjukkan dengan grafik pada grafik 1 berikut ini

:

Page 83: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Grafik 1. Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang I pada pra siklus.

Setelah dilaksanakan tindakan pada Siklus I dengan menerapkan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

pembelajaran bangun datar diperoleh data hasil penilaian penguasaan bangun

datar siswa Kelas V SD Negeri Pajang I seperti terlihat pada tabel 17.

Tabel 17. Data Frekuensi Nilai Penguasaan Bangun Datar Siswa Kelas V

SD Negeri Pajang 1 pada Siklus I

N

o

Interval

nilai

Frek (fi) Xi Fi* xi Prosentase

(%)

Kategori

1. 42-48 0 45 0 0 Kurang Sekali

2. 49-55 5 52 520 10 Kurang

3. 56-62 10 58 348 20 Cukup

4. 63-69 15 66 528 30 Lebih dari Cukup

5. 70-76 10 73 730 20 Cukup Baik

6. 77-83 6 80 480 12 Baik

Page 84: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

7. 84-90 4 87 957 8 Amat Baik

Jumlah 50 3563 100

Rata-rata = fi * xi = 3563 = 71,26

fi 50

Ketuntasan Klasikal = 35 : 50 X 100 % = 70 %

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada

Siklus I tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali

atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 5 siswa

atau 10%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 10 siswa

atau 20%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori lebih dari cukup

sebanyak 15 atau 30%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup baik

sebanyak 10 siswa atau 20%, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

baik sebanyak 6 siswa atau 12%, siswa yang memperoleh nilai amat baik

sebanyak 4 siswa atau 8 %. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai ≥63

sebanyak 35 siswa atau 70% . Rata-rata nilai hasil tes siklus I adalah sebesar

71,26.

Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri

Pajang I pada siklus I dapat ditunjukkan dengan grafik pada grafik 2 berikut ini.

Page 85: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Grafik 2. Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang I pada siklus I

Untuk data nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD Negeri

Pajang I pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang I Siklus II.

No Interval

nilai

Frekuensi

(fi)

Xi Fi* xi Prosentase

( % )

Kategori

1. 49-55 2 52 104 4 Kurang

2. 56-62 5 59 295 10 Cukup

3 63-69 7 66 462 14 Lebih dari Cukup

4. 70-76 13 73 949 26 Cukup Baik

5. 77-83 10 80 800 20 Baik

6. 84-90 10 87 870 20 Amat Baik

7. 91-97 3 94 282 6 Amat Baik Sekali

50 3762 100

= fi * xi = 3563 = 75,24

fi 50

Ketuntasan Klasikal = 43 : 50 X 100 % = 86 %

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada

Siklus I tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali

atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 2 siswa

atau 4%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 5 siswa

atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori lebih dari cukup

sebanyak 7 atau 14%, ssiswa yang memperoleh kategori cukup baik sebanyak 13

siswa atau 26%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 10

siswa atau 20%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori amat baik

sebanyak 10 siswa atau 20%, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

Page 86: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

amat baik sekali sebanyak 3 siswa atau 6%. Jumlah keseluruhan siswa yang

memperoleh nilai ≥63 sebanyak 43 siswa atau 86% . Rata-rata nilai hasil tes siklus

II adalah sebesar 75,24.

Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan

pada Siklus II jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai ≥63 sebanyak 43

siswa atau 84% dan tinggal 7 siswa yang belum memperoleh nilai ≥63.

Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada grafik 3:

Grafik 3. Data frekuensi nilai penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang I pada siklus II.

Tabel 19. Nilai Rata-rata Sebelum dan sesudah Tindakan

No Sebelum

tindakan

Sesudah

Tindakan

Keterangan

I II

1. 52,5 71,26 75,24 Meningkat

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan yaitu

pembelajaran biasa, siswa memperoleh nilai rata-rata kelas 52,5.

Melihat kenyataan di lapangan, peneliti melakukan tindakan dengan

menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

.Dengan penggunaan metode ini, siswa lebih senang menerima pelajaran serta

Page 87: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

mudah menerima konsep-konsep bangun datar yang diberikan guru. Ternyata

penguasaan bangun datar siswa yang dapat dilihat dari hasil nilai siswa meningkat

yaitu rata-rata siklus I adalah 71,26.

Tindakan selanjutnya yaitu siklus II, peneliti menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD serta memakai alat peraga yang mudah

didapat dan menyenangkan siswa, yaitu dengan menggunakan kertas lipat warna-

warni. Dengan penggunaan alat peraga ini, siswa lebih senang menerima pelajaran

serta mudah menerima konsep-konsep bangun datar yang diberikan guru.

Ternyata penguasaan bangun datar siswa yang dapat dilihat dari hasil nilai siswa

meningkat yaitu rata-rata siklus II adalah 75,54.

Berdasarkan penghitungan nilai rata-rata kelas tiap siklus, peneliti

merefleksikan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD yang dilaksanakan pada materi bangun datar ternyata meningkat. Hal ini

tampak jelas dengan adanya peningkatan-peningkatan nilai yang diperoleh siswa

baik perorangan maupun klasikal pada setiap siklus sebagaimana terlihat pada

tabel. Secara garis besar perbandingan antara hasil tes pra siklus, siklus I dan

siklus II ditunjukkan pada grafik 4 berikut :

Grafik 4. Perbandingan antara hasil tes pra siklus, siklus I dan siklus II

Page 88: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Tabel 20. Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, siklus I

dan siklus II

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Tuntas 5 10 35 70 43 86

2. Tidak Tuntas 45 90 15 30 7 14

Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, penguasaan bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Pajang 1 No. 93 Surakarta Tahun 2009/2010 meningkat.

Page 89: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (

Student Teams Achievement Division ) dalam pembelajaran bangun datar pada

siswa kelas V SD Negeri Pajang 1 Surakarta dapat ditarik simpulan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri

Pajang 1 Surakarta. Peningkatan penguasaan bangun datar tersebut dapat

dibuktikan dengan meningkatnya nilai atau hasil belajar siswa pada setiap

siklusnya yaitu : Sebelum tindakan nilai rata- rata penguasaan bangun datar siswa

52,72 ,siklus I nilai rata-rata penguasaan bangun datar siswa 71,26 dan siklus II

nilai rata-rata penguasaan bangun datar siswa 75,24. Tingkat ketuntasan belajar

siswa pada siklus I sebanyak 35 siswa atau 70%. Sedangkan pada siklus II

sebanyak 43 siswa atau 86%. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I ke

siklus II sebesar 16%. Sedangkan peningkatan ketuntasan dari pra siklus sampai

siklus II sebesar 76%. Dengan demikian secara klasikal, pembelajaran telah

mencapai ketuntasan belajar.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

efektif untuk meningkatkan penguasaan bangun datar pada siswa kelas V Sekolah

Dasar.

Dengan demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Pemanfaatan dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat diteruskan dan dibiasakan pada setiap guru yang mengajarkan materi

bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

Page 90: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

2. Adanya pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin supaya siswa merasa senang

dalam mengikuti pembelajaran sehingga penguasaan bangun datar siswa

meningkat.

3. Guru harus terampil mengatasi kendala yang ada.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, serta dalam rangka

ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan penguasaan

bangun datar, maka dapat disampaikan saran-saran:

1. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan

pembelajaran khususnya pembelajaran matematika untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga pembelajaran menjadi lebih

optimal dan hasil belajar menjadi meningkat lebih baik..

2. Bagi Guru

Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar siswa

merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan perilaku

belajar yang baik. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa dimotivasi

untuk mampu mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga siswa akan mampu mengkonstruksikan pengalamannya ke dalam

konsep pelajaran yang sedang dipelajarinya. Guru dalam mengajar hendaknya

berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mampu menyediakan

pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab dalam

melakukan proses belajar.

3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar

sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

4. Bagi Orang Tua

Page 91: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Peran serta dan perhatian orang tua sangat menentukan keberhasilan

pendidikan anak, sebab bersama orang tualah anak lebih lama tinggal dari

pada di sekolah.

Tanpa bantuan orang tua, apapun usaha guru tidak akan berhasil secara

maksimal. Oleh karena itu bimbingan orang tua di rumah, masukan, informasi

tentang kemajuan dan kekurangan anak tersebut, sangatlah diperlukan guru

guna menunjang keberhasilan pendidikan anak. Untuk itu kerjasama dan

jalinan kekeluargaan antara orang tua dan sekolah harus selalu dibina.

Page 92: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

DAFTAR PUSTAKA

Aji Apriyanto dalam http//:www.ajiapriyanto.co.cc.html diunduh 20 Oktober

2010.

Amir. 2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: UNS Press

Anita Lie. 2008. Cooperatif Learning.Jakarta: Pt Grasindo

Anton Sukarno. 2006. Pelayanan dan Model Pembelajaran Anak Berkesulitan

Belajar. Surakarta: UNS Press

Anwar Holil. 2007. Pembelajaran Kooperatif.

http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html

diakses tanggal 07 Oktober 2009

Asep Jihad.2008.Pengembangan Kurikulum Matematika.Yogyakarta: Multi

Presindo

Buchori,dkk. 2007. Gemar Belajar Matematika 5. Semarang: Aneka Ilmu

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sisdiknas 20/2003.

Solo:Pendidikan Dasar.

___________. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta : Pendidikan Dasar.

___________. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta : Pendidikan Dasar.

Dirjen Dikti.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.2006.Jakarta:Dirjen Dikti

Erman Suherman dalam

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0147/0da7ab8

6.dir/doc.pdf diunduh 25 September 2009.

Farida Ika Rahmadhani dalam http:// blog.math .uny.ac.id /faridaikarahmadhani/

2009/12/22/kontribusi-matematika-dalam-teknologi-informasi/

diunduh 20 September 2009.

Page 93: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Hasibuan JJ dalam www.wikipedia.com diunduh 8 Oktober 2010.

Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta.

Indah Karismawati.2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student

Team Achievement Division ( STAD ) Untuk Meningkatkan Motivasi dan

Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri Malang.Malang: UNM

Imam Roji. 1997. Materi Penataran Guru Pemandu Matematika. Semarang:

Proyek SD Jateng (www. Wikipedia.com diunduh 8 Oktober 2010 )

James dan James dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. diunduh 20

Oktober 2009.

Jonson dan Rising dalam (http://www.smun4-ptk.sch.id .diunduh 15 September

2009.

Julius Hambali, Iskandar, dan Mohamad Rohmad. 1996. Materi Pokok

Matematika Modul 1 – 9. Jakarta: Universitas Terbuka (

www.wikipedia.com diunduh 8 Oktober 2010. )

Karso.1998.Pendidikan Matematika 1.Jakarta:Depdikbud Proyek Peningkatan

Mutu Guru Kelas SD Setara D II

Kata Kunci dalam http://katakunci.com/indonesia/penguasaan-kamus.html

diunduh 10 April 2010.

Mulyono Abdurahman.2003.Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus.Jakarta:

Rineka Cipta

Munawati Fitriyah.2007.Progresif Matematika Kelas V SD. Jakarta:

M. Khafid. Matematika. 2008. Jakarta : Erlangga

Nichols D. Joe, School of Education, Neff Hall, Indiana/Purdue University at Ft.

Wayne ; Journal of Educational Research,Vol.79, 1986 (http://www.

sciencedirect.com /science?) diunduh 12 April 2010.

Nyimas Aisyah.2007.Pengembangan Pembelajaran Matematika.Jakarta:Dirjen

Dikti

Page 94: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Nurhadi, Yasin B., dan Senduk GS. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang:

Universitas Negeri Malang dalam www.wikipedia.com diunduh 10

September 2009

Tim.2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta:UNS

Tugimin.2008. Efektivitas Pembelajaran Materi Pelajaran Bangun Datar Dengan

metode STAD dan alat bantu belajar MBDW pada Peserta Didik Kelas V

SD 1 Pulosaren, Kepil, Wonosobo Tahun 2008.

Sarwiji Suwandi.2008. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13

Setyono dalam http://setyono.blogspot.com/2008/07/bab-i-pendahuluan_09.html

diunduh 5 Maret 2010

Sherman W Lawrence , Mary Thomas; Journal of Educational Research,Vol.79,

1986 (http://www. sciencedirect.com /science?) diunduh 12 April

2010.

Siti Ummu Kultsum dalam http//matematika.edu.php.Diunduh 15 September 2010

Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori,Riset dan Praktik. Jakarta:Nusa Media

Soewarso dalam

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH35d7/8e2e425

1.dir/doc.pdf. diunduh 6 Juni 2010

Sugiyanto,M.Si. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13

Sutriyono. Skripsi. Keefektifan model Pembelajaran Kooperatif STAD ( Student

Teams Achievement Division) Terhadap Pemahaman Konsep Materi

Pokok Bangun Datar Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP N 3 Dempet Tahun

Pelajaran 2006/2007.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Standar Isi (Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar untuk Tingkat SD dan MI. Jakarta: Depdiknas

Rocman Nata Wijaya dalam www.wikipedia.com diunduh 15 Oktober 2010

Page 95: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 1

Jadual Penelitian Tindakan Kelas

No Kegiatan April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010

1 2 3 4 1 2 3 4 1-2 3-4 3 4

1 Penyusunan proposal

Seminar proposal x

Penyempurnaan

proposal x x

2 Persiapan Penelitian x

a. mengurus perizinan x

b. koordinasi dg Guru x x

c. menyediakan

peralatan x

d. memberi pelatihan x

e. mendiskusikan

masalah teknik

pelaksanaan tindakan

x x

2 Pelaksanaan tindakan x

a. penyiapan media

pembelajaran x

b. penyusunan RPP dan

pelaksanaan siklus I –

II

x

c. penganalisisan data

x

d. diskusi membahas

hasil analisis data

x

e. revisi hasil analisis x

3 Penyusunan laporan x x

4 Seminar untuk validasi

hasil x

x

5

Penggandaan,

penjilidan dan

pengiriman laporan

x

Page 96: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 2

Hasil Wawancara Dengan Guru Sebelum Diterapkan Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

Peneliti : “Selamat siang, Bu.”

Guru : ”Ya, selamat siang. Ada yang mau dibantu?”

Peneliti : Maaf Bu saya mengganggu, saya ingin mengetahui beberapa

informasi tentang seluk-beluk pembelajaran di kelas V.”

Guru : “ O ya, silakan saja.”

Peneliti : “Baik Bu, terima kasih sebelumnya karena sudah bersedia

meluangkan waktu.”

Guru : “Ya, mbak tidak apa-apa. Kebetulan saya juga baru tidak ada

kerjaan”

Peneliti : “Berapa jumlah siswa di kelas V ini, Bu”

Guru : “Di kelas V ini jumlah siswanya banyak mbak, jadi kurang ideal

memang. Ada 50 siswa diantaranya 17 laki-laki dan 23

perempuan.”

Peneliti : “Lalu bagaimana dengan pembelajarannya terutama pada

matematika mengenai sifat-sifat bangun datar selama ini, apakah

pernah dibut kelompok-kelompok?”

Guru : “Kalau waktu pembelajaran Matematika ya seperti biasa mbak.

Saya terangkan materinya lalu siswa mengerjakan LKS atau soal

yang ada dalam buku paket tetapi terkadang juga ada diskusi

kelompok kalau menemui soal-soal yang sulit saya suruh diskusi

dengan teman sebangkunya.”

Peneliti : “Dengan pembelajaran yang demikian, bagaimana dengan

pemahaman siswa, Bu? Apakah mereka sudah meenguasai konsep-

konsep yang telah diajarkan?”

Page 97: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Guru : “Ada yang sudah, tetapi sebagian belum dapat menguasai materi

yang diajarkan karena mereka asyik mengobrol dengan teman dan

tidak memperhatikan guru saat pelajaran.”

Peneliti : “Lalu dalam pembelajaran yang ibu laksanakan selama ini apakah

sudah ada interaksi antara guru dengan siswa dan juga siswa

dengan siswa?”

Guru : “Dalam pembelajaran Matematika selama ini sudah ada interaksi

antara saya sebagai guru dengan siswa karena terkadang di tengah-

tengah pembelajaran saya melakukan tanyajawab kepada siswa.

Kalau interaksi antara siswa dengan siswa terutama pada

pembelajaran Matematika jarang terjadi, hanya kalau ada soal-soal

yang sulit saja saya suruh diskusi itu saja dengan teman sebangku.”

Peneliti : “Dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan, bagaimanakah

dengan nilai yang diperoleh siswa, Bu?Apakah sebagian besar

siswa memperoleh hasil yang baik?”

Guru : “ Ya ada yang baik tetapi sebagian juga masih ada yang jelek

karena perhatian mereka terhadap pelajaran terutama Matematika

pada sifat-sifat bangun datar rendah.”

Peneliti : “O, begitu. Terima kasih atas informasi-informasi yang ibu

berikan. Hal ini memberikan masukan bagi saya untuk

melaksanakan pembelajaran Matematika nantinya.”

Guru : “Ya, mbak. Sama-sama. Saya juga berharap anda dapat

memperbaiki pembelajaran yang saya lakukan selama ini sehingga

siswa dapat mencapai hasil yang maksimal.”

Peneliti : “Baik, Bu. Saya akan berusaha namun saya juga memohon

kerjasama dengan ibu sebagai guru kelas di sini agar pembelajaran

tetap berjalan dengan baik.”

Guru : “Saya pasti akan membantu selama saya mampu yang penting

siswa-siswa saya nantinya mampu menguasai konsep-konsep yang

diajarkan dalam pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari sehingga menjadi lebih bermakna.”

Page 98: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Peneliti : “Itulah yang saya harapkan juga. Sekali lagi terima kasih atas

waktunya.”

Guru : “Ya, sama-sama.”

Page 99: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 3. Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas V SDN Pajang 1

No. 93 Surakarta Sebelum Diadakan Tindakan.

No. NIS Pra Siklus Keterangan

1 2427 75 Tuntas

2 2428 50 Tidak Tuntas

3 2429 40 Tidak Tuntas

4 2430 60 Tidak Tuntas

5 2431 60 Tidak tuntas

6 2432 60 Tidak Tuntas

7 2433 50 Tidak Tuntas

8 2434 60 Tidak Tuntas

9 2435 50 Tidak Tuntas

10 2436 50 Tidak Tuntas

11 2437 50 Tidak Tuntas

12 2438 60 Tidak Tuntas

13 2439 50 Tidak Tuntas

14 2440 50 Tidak Tuntas

15 2441 40 Tidak Tuntas

16 2442 45 Tidak Tuntas

17 2443 60 Tidak Tuntas

18 2444 35 Tidak Tuntas

19 2445 50 Tidak Tuntas

20 2446 45 Tidak Tuntas

21 2447 50 Tidak Tuntas

22 2448 60 Tidak Tuntas

23 2449 60 Tidak Tuntas

24 2450 45 Tidak Tuntas

25 2451 80 Tuntas

26 2452 45 Tidak Tuntas

27 2453 50 Tidak Tuntas

28 2454 40 Tidak Tuntas

29 2455 50 Tidak Tuntas

30 2456 45 Tidak Tuntas

31 2457 60 Tidsak Tuntas

32 2458 45 Tidak Tuntas

33 2459 50 Tidak Tuntas

34 2460 45 Tidak Tuntas

35 2461 60 Tidak Tuntas

Page 100: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

36 2462 50 Tidak Tuntas

37 2463 40 Tidak Tuntas

38 2464 60 Tidak Tuntas

39 2465 50 Tidak Tuntas

40 2466 45 Tidak Tuntas

41 2467 60 Tidak Tuntas

42 2468 45 Tidak Tuntas

43 2469 75 Tuntas

44 2470 60 Tidak Tuntas

45 2471 50 Tidak Tuntas

46 2472 65 Tuntas

47 2473 45 Tidak Tuntas

48 2474 35 Tidak Tuntas

49 2475 65 Tuntas

50 2476 60 Tidak Tuntas

RATA-RATA 52,5

Page 101: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 4

Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran Bangun Datar Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus I Pertemuan I

No Variabel Skor Presentase

(%) Kategori Kriteria

1. Persiapan guru memulai

kegiatan pembelajaran

2 50 C Cukup

2. Kemampuan guru

mengelola kelas

1 25 D Kurang

3. Kemampuan mengelola

waktu pembelajaran

2 50 B Cukup

4. Memberikan apersepsi 2 50 B Cukup

5. Menyampaikan materi

(eksplorasi)

2 50 B Cukup

6. Kemampuan guru

memberikan pertanyaan

3 75 B Baik

7. Diskusi dan penjelasan

Konsep

3 75 B Baik

8. Perhatian guru terhadap

Siswa

3 75 B Baik

9. Pengembangan aplikasi 2 50 C Cukup

10. Kemampuan menutup

Pelajaran

4 100 A Sangat

baik

Jumlah rata-rata 24 60 C Cukup

Page 102: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 5

Pengamatan terhadap Guru dalam pembelajaran bangun datar melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan II siklus I

No Variabel Skor Presentase

(%) Kategori Kriteria

1. Persiapan guru

memulai

kegiatan pembelajaran

3 75 B Baik

2. Kemampuan guru

mengelola kelas

3 75 B Baik

3. Kemampuan mengelola

waktu pembelajaran

3 75 B Baik

4. Memberikan apersepsi 4 100 A Sangat

baik

5. Menyampaikan materi

(eksplorasi)

4 100 A Sangat

baik

6. Kemampuan guru

memberikan pertanyaan

3 75 B Baik

7. Diskusi dan penjelasan

Konsep

3 75 B Baik

8. Perhatian guru terhadap

Siswa

3 75 B Baik

9. Pengembangan aplikasi 3 75 B Baik

10. Kemampuan menutup

Pelajaran

4 100 A Sangat

baik

Jumlah rata-rata 33 82,5 B Baik

Page 103: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 6.

Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas V SDN Pajang 1 No. 93

Surakarta Pada Siklus I.

No. NIS Nilai Keterangan

1 2427 90 Tuntas

2 2428 70 Tuntas

3 2429 55 Tidak Tuntas

4 2430 65 Tidak Tuntas

5 2431 80 Tuntas

6 2432 75 Tuntas

7 2433 65 Tuntas

8 2434 85 Tuntas

9 2435 65 Tuntas

10 2436 65 Tuntas

11 2437 75 Tuntas

12 2438 80 Tuntas

13 2439 60 Tidak Tuntas

14 2440 65 Tuntas

15 2441 55 Tidak Tuntas

16 2442 55 Tidak Tuntas

17 2443 75 Tuntas

18 2444 50 Tidak Tuntas

19 2445 60 Tidak Tuntas

20 2446 65 Tuntas

21 2447 60 Tidak Tuntas

22 2448 80 Tuntas

23 2449 80 Tuntas

24 2450 55 Tidak Tuntas

25 2451 90 Tuntas

26 2452 65 Tuntas

27 2453 65 Tuntas

28 2454 55 Tidak Tuntas

29 2455 75 Tuntas

30 2456 60 Tidak Tuntas

31 2457 70 Tuntas

32 2458 50 Tidak Tuntas

Page 104: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

33 2459 65 Tuntas

34 2460 55 Tidak Tuntas

35 2461 70 Tuntas

36 2462 60 Tidak Tuntas

37 2463 50 Tidak Tuntas

38 2464 75 Tuntas

39 2465 60 Tidak Tuntas

40 2466 50 Tidak Tuntas

41 2467 80 Tuntas

42 2468 60 Tidak Tuntas

43 2469 90 Tuntas

44 2470 60 Tidak Tuntas

45 2471 60 Tidak Tuntas

46 2472 80 Tuntas

47 2473 60 Tidak Tuntas

48 2474 50 Tidak Tuntas

49 2475 85 Tuntas

50 2476 85 Tuntas

RATA-RATA 71,26

Page 105: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 7

Penghargaan Kelompok siklus I

No. Nama Kelompok

No Absen

Anggota

Skor

Kelompok

Penghargaan

Kelompok

1 The Winner 1 - 5 18 Tim Baik

2

Boys and Girls

Smart 6 - 10 20 Tim Hebat

3 The Rubbick 11 - 15 24 Tim Hebat

4 Meteor Garden 16 - 20 24 Tim Hebat

5 Bintang Kelas 21 - 25 24 Tim Hebat

6

Sponge Bob Square

Pants 26 - 30 24 Tim Hebat

7

The Great Eksodia

Great 31 - 35 28 Tim Super

8 Fresh Children 36 - 40 28 Tim Super

9 Star Five 41 - 45 20 Tim Baik

10 Avatar King 46 - 50 22 Tim Hebat

Page 106: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP SIKLUS I

Nama Sekolah : SD N Pajang 1 No. 93 Surakarta

Kelas / Semester : V / II

Mata pelajaran : Matematika

Waktu : 2 x 35 menit

Hari, Tanggal :

I. Standar Kompetensi :

6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar bangun.

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

III. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi,

trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar

segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang .

2. Melalui contoh-contoh, siswa dapat menggambar bangun datar segitiga, persegi

panjang, persegi, trapesium dan jajar genjang.

3. Melalui penugasan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga,

persegi panjang, persegi, trapesium, dan jajar genjang.

V.Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bangun datar.

Page 107: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Pertemuan Pertama ( 2 X 35 Menit )

VI. Materi Pelajaran

A. Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang

berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah

ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ.

Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:

1. Segitiga Sama Sisi

Sifat-sifat segitiga sama sisi :

a. Ketiga sisinya sama panjang, yaitu

KL=LM=KM

b. Ketiga sudutnya sama besar, yaitu:

< K = < L = < M = 60˚.

2. Segitiga Sama Kaki

Sifat-sifat segitiga sama kaki :

a. Mempunyai dua sisi sama panjang, pada gambar di atas

Page 108: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

QP = QR

b. Mempunyai dua sudut yang sama besar, pada gambar di samping

< Q = < R

Segitiga sama kaki ada 2 macam yaitu segitiga sama kaki lancip dan segitiga

sama kaki tumpul.

(1) Segitiga Sama kaki lancip

(a) ∆GHJ adalah segitiga sama kaki lancip karena ketiga sudutnya

lancip atau < 90˚

(c) < G = < H dan JG = JH : < G, < J, <H adalah sudut lancip

(2) Segitiga Sama Kaki Tumpul

(a) ∆ LMN adalah segitiga sama kaki tumpul. Karena salah satu

sudutnya adalah sudut tumpul

(b) <L =<M , NL = NM dan , N adalah sudut tumpul.

3. Segitiga Siku-siku

Page 109: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Sifat-sifat segitiga siku-siku :

(3) Mempunyai sisi tegak = AC, sisi datar =AB, dan sisi miring = BC

(4) Mempunyai sudut siku-siku yaitu < A = 90˚

4. Segitiga Sembarang

Sifat-sifat segitiga sembarang :

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang yaitu PR ≠ PQ ≠ PR

(4) Ketiga sudutnya tidak sama besar, yaitu < P ≠ < Q ≠ < R

B. Persegi Panjang

Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi.

Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.

Sifat-sifat bangun persegi panjang :

1. Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar

Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang

2. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/besarnya 90˚.

Perhatikan gambar di bawah ini :

Page 110: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(e) AB = DC dan AB // DC

(f) AD = BC dan AD // BC

(g) <A = B = C = D = 90

(h) AB BC ; BC DC ; DA AB

Jika persegi panjang dibagi menjadi dua menurut diagonalnya, maka akan

terbentuk sepasang segitiga siku-siku yang sama dan sebangun. Seperti tampak

pada gambar di bawah ini :

(d) BD =diagonal

(e) Δ DAB = Δ DBC

(f) < BDA = DBC

(d) AC = diagonal

(e) < ABC = ACD

Page 111: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(f) < CAD = ACB

Kedua diagonal saling memotong sama panjang.

(d) AE = CE = DE = BE

(e) Δ AEB = Δ DEC

(f) Δ AED = Δ BEC

C. Persegi

Persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang disebut persegi.

(d) AB = BC = CD = DA

(e) Diagonal AC dan Bd membentuk 4 segitiga siku-siku yang sama dan

sebangun.

(f) ∆AEB = ∆BEC = ∆CED = ∆DEA adalah segitiga siku-siku sama kaki

D. Trapesium

Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat

bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.

Page 112: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

1. Trapesium Sembarang

Trapesium sembarang ABCD

(1) AB // DC

(2) AD // BC, // artinya tidak sejajar.

(3) AD ≠ BC, ≠ artinya tidak sama

2. Trapesium Siku-siku

Trapesium EFGH adalah Trapesium siku-siku.

Trapesium siku-siku mempunyai 2 sudut siku-siku, yakni < E = < H = 90˚,

dan EF // HG

3. Trapesium Sama Kaki

Trapesium KLMN adalah trapesium sama kaki.

(6) Trapesium sama kaki mempunyai sepasang sisi sama panjang, dua

pasang sudut sama besar, dan dua diagonal sama panjang.

(7) KL // NM

Page 113: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

(8) KN= LM

(9) <K= <L dan< N = < M

(10) KM = LN ( diagonal)

5) E. Jajar Genjang

Jajar genjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan

empat sudut yang tidak siku-siku.

Sifat-sifat bangun jajar genjang :

(c) Jajar genjang mempunyai 4 sisi, sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

(d) Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut

tumpul

Jajar genjang ABCD

(4) AB = DC dan AB // DC

(5) AD = BC dan AD // BC

(6) < A = < C dan < B = < D

Page 114: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

a. Jajar genjang ABCD

b. AC dan BD adalah diagonal jajar genjang.

c. E adalah titik potong kedua diagonal itu.

d. AE = CE dan BE = DE

VII. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

A. Kegiatan Awal (10 ‘)

1. Berdoa dan presensi

2. Guru mengkondisikan kelas.

3. Apersepsi dilakukan dengan cerita yang berkaitan dengan bangun

datar.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

secara sederhana.

5. Guru mengaitkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan

yang telah dimiliki siswa.

6. Guru membagi 50 siswa menjadi 10 kelompok secara heterogen (

campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dll )

B. Kegiatan Inti (40’)

1. Tahap penyajian materi yang disajikan secara klasikal oleh guru,

kegiatannya antara lain :

a. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat

umum bangun datar.

b. Guru menerangkan tentang materi sifat-sifat bangun datar segitiga,

persegi, dan persegi panjang.

Page 115: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

c. Guru membagikan lembar materi yang akan digunakan siswa untuk

saling bertanya jawab dan saling bekerja sama menyampaikan

materi bagi siswa dalam anggota kelompok yang belum memahami

materi.

2) Tahap kerja kelompok, kegiatannya antara lain :

a. Setiap siswa diberi lembar materi sebagai bahan yang akan

dipelajari bersama anggota kelompok.

b. Siswa berdiskusi mengenai materi bangu datar segitiga, persegi,

dan persegi panjang.

c. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam

membimbing diskusi siswa.

d. Salah satu perwakilan kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

C. Kegiatan Akhir ( 20 ‘ )

1. Guru memberiksn refleksi materi dengan mengaitkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Guru memberikan pemantapan materi dan menutup pembelajaran.

Pertemuan Kedua

A. Kegiatan Awal ( 10 ‘ )

1. Berdoa dan presensi

2. Guru mengkondisikan kelas.

3. Apersepsi dilakukan dengan cerita yang berkaitan dengan bangun

datar.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

secara sederhana.

5. Guru mengaitkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan

yang telah dimiliki siswa.

6. Guru membagi 50 siswa menjadi 10 kelompok secara heterogen (

campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dll )

B. Kegiatan Inti ( 40 ‘ )

Page 116: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

1.Tahap penyajian materi yang disajikan secara klasikal oleh guru,

kegiatannya antara lain :

a. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat

umum bangun datar.

b. Guru menerangkan tentang materi sifat-sifat bangun datar

trapesium dan jajar genjang.

c. Guru membagikan lembar materi yang akan digunakan siswa untuk

saling bertanya jawab dan saling bekerja sama menyampaikan

materi bagi siswa dalam anggota kelompok yang belum memahami

materi.

2.Tahap kerja kelompok, kegiatannya antara lain :

a. Setiap siswa diberi lembar materi sebagai bahan yang akan

dipelajari bersama anggota kelompok.

b. Siswa berdiskusi mengenai materi bangun datar trapesium dan

jajar genjang.

c. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam

membimbing diskusi siswa.

d. Salah satu perwakilan kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

3) Tahap tes individu, kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Guru membagikan soal tes individu mengenai materi yang telah

dibahas.

b. Siswa mengerjakan soal tes dengan kemampuan sendiri.

4) Tahap penghitungan skor perkembangan individu.

a. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor

perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus.

b. Guru melakukan penghitungan skor kelompok dengan cara

menjumlahkan masing-masing skor perkembangan individu dan

hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.

C. Kegiatan akhir ( 20 ‘)

1. Tahap pemberian penghargaan kelompok.

Page 117: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata

yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat,

dan kelompok super.

2. Guru memberiksn refleksi materi dengan mengaitkan dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Guru memberikan pemantapan materi dan menutup pelajaran.

VIII. Metode, Media, dan Sumber belajar

A. Metode

1. Tanya jawab

2. Diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

B. Media

a. Gambar bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium

dan jajar genjang.

b. Lembar hasil kerja kelompok.

C. Sumber Belajar

1. Silabus BNSP Kelas V Sekolah Dasar

2. Buku Progresif V

3. Buku Matematika V SD, M. Khafid, halaman , Jakarta: Erlangga.

IX. Evaluasi

i. Prosedur : Tes dan non tes

ii. Teknik : Tertulis dan perbuatan

iii. Bentuk : Uraian

iv. Alat Tes : Soal tes, Kunci jawaban, dan prosedur penilaian.

Kriteria Penilaian Tes Individu :

Nilai Akhir =jawaban benar X

Nilai Tertinggi = 100

Page 118: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Kriteria penghitungan Skor Perkembangan Individu

No Keterangan Skor

1 lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5 poin

2 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin

3 Skor awal sampai 10 poin di atas skor dasar. 20 poin

4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar. 30 poin

5 Nilai sempurna ( tidak berdasarkan skor awal). 30 poin

Isjoni 2010 : 53

Ketentuan penghargaan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe

STAD

Skor rata-rata tim Penghargaan

Kelompok dengan skor rata-rata 15 poin Tim baik

Kelompok dengan skor rata-rata 20 poin Tim hebat

Kelompok dengan skor rata-rata 25 poin Tim super

Isjoni 2010 : 54

Page 119: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 9

Pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran bangun datar melalui

model Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan II Siklus II

No Variabel Skor Presentase

(%) Kategori Kriteria

1. Kedisiplinan siswa 4 100 A Sangat baik

2. Kesiapan siswa menerima

Pelajaran

4 100 A Sangat baik

3. Keaktifan siswa 4 100 A Sangat baik

4. Kemampuan siswa

melakukan diskusi

4 100 A Sangat baik

5. Kemampuan siswa

menjawab pertanyaan

3 75 B Baik

6. Keadaan siswa dengan

lingkungan belajar

4 100 A Sangat baik

7. Kemampuan siswa

mengerjakan tes

3 75 B Baik

Jumlah rata-rata 26 92,8 A Sangat Baik

Page 120: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 10

Pengamatan terhadap Guru dalam penguasaan bangun datar melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan II siklus II

No Variabel Skor Presentase

(%) Kategori Kriteria

1. Persiapan guru memulai

kegiatan pembelajaran

4 100 A Sangat baik

2. Kemampuan guru

mengelola kelas

4 100 A Sangat baik

3. Kemampuan mengelola

waktu pembelajaran

4 100 A Sangat baik

4. Memberikan apersepsi 4 100 A Sangat baik

5. Menyampaikan materi

(eksplorasi)

4 100 A Sangat baik

6. Kemampuan guru

memberikan pertanyaan

4 100 A Sangat baik

7. Diskusi dan penjelasan

Konsep

4 100 A Sangat baik

8. Perhatian guru terhadap

Siswa

4 100 A Sangat baik

9. Pengembangan aplikasi 4 100 A Sangat baik

10. Kemampuan menutup

Pelajaran

4 100 A Sangat baik

Jumlah rata-rata 40 100 A Sangat Baik

Page 121: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 11

Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas V SDN Pajang 1 No. 93

Surakarta Pada Siklus II.

No. NIS Nilai Keterangan

1 2427 95 Tuntas

2 2428 80 Tuntas

3 2429 50 Tidak Tuntas

4 2430 65 Tuntas

5 2431 85 Tuntas

6 2432 80 Tuntas

7 2433 65 Tuntas

8 2434 80 Tuntas

9 2435 65 Tuntas

10 2436 70 Tuntas

11 2437 90 Tuntas

12 2438 80 Tuntas

13 2439 65 Tuntas

14 2440 85 Tuntas

15 2441 60 Tidak Tuntas

16 2442 80 Tuntas

17 2443 85 Tuntas

18 2444 60 Tidak Tuntas

19 2445 75 Tuntas

20 2446 70 Tuntas

21 2447 65 Tuntas

22 2448 75 Tuntas

23 2449 75 Tuntas

24 2450 60 Tidak Tuntas

25 2451 95 Tuntas

26 2452 75 Tuntas

27 2453 85 Tidak Tuntas

28 2454 60 Tidak Tuntas

29 2455 85 Tuntas

30 2456 75 Tuntas

31 2457 80 Tuntas

32 2458 65 Tuntas

Page 122: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

33 2459 70 Tuntas

34 2460 75 Tuntas

35 2461 75 Tuntas

36 2462 80 Tuntas

37 2463 60 Tidak Tuntas

38 2464 90 Tuntas

39 2465 80 Tuntas

40 2466 85 Tuntas

41 2467 80 Tuntas

42 2468 65 Tuntas

43 2469 85 Tuntas

44 2470 70 Tuntas

45 2471 75 Tuntas

46 2472 95 Tuntas

47 2473 70 Tuntas

48 2474 50 Tidak Tuntas

49 2475 85 Tuntas

50 2476 80 Tuntas

RATA-RATA 75,26

Page 123: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP SIKLUS II

Nama Sekolah : SD N Pajang 1 No. 93 Surakarta

Kelas / Semester : V / II

Mata pelajaran : Matematika

Waktu : 2 x 35 menit

Hari, Tanggal :

I. Standar Kompetensi :

6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar bangun.

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

III. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi,

trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun

lingkaran, belah ketupat, dan layang-layang.

2. Melalui contoh-contoh, siswa dapat menggambar bangun datar lingkaran,

belah ketupat, dan layang-layang.

3. Melalui penugasan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar

lingkaran, belah ketupat, dan layang-layang.

V. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bangun datar.

Page 124: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Pertemuan Pertama ( 2 X 35 Menit )

A. Materi Pelajaran

6) 1. Lingkaran

7)

Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama dari satu titik.

Satu titik itu disebut titik pusat.

Sifat- sifat lingkaran :

( a ) Jarak dari titik pusat ke sisi lingkaran dilambangkan dengan r

( radial )

( b ) Garis lurus dari sisi limngkaran ke sisi lingkaran lain melalui titik

pusat disebut garis tengah, dilambangkan dengan d ( diameter )

d = 2 r atau gais tengah = 2 x jari-jari.

Gambar di atas adalah lingkaran P diberi lambang O P

( 1 ) PA = r = radius = jari-jari lingkaran

( 2 ) PA = PB = PC = jari- jari lingkaran

( 3 ) BC = garis tengah = diameter lingkaran

( 4 ) BC = d = 2 x r atau d = 2r.

Page 125: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

8) 7) Belah Ketupat

9)

Sifat-sifat belah ketupat :

( a) Segiempat yang keempat sisinya sama panjang.

( b ) Kedua diagonalnya saling tegak lurus.

( c ) Setiap diagonal belah ketupat membentuk sepasang segitiga sama

kaki yang sama dan sebangun.

( d ) Kedua diagonalnya yang berpotongan dapat membentuk 4 ∆ siku-

siku yang sama dan sebangun.

Pada belah ketupat di atas :

AB = BC = CD = DA

(1) Diagonal AC BD membentuk sudut 90˚ dan berpotongan di E.

(2) ∆ABC = ∆ADC dan ∆ DAB = ∆ DCB

( 3) Pada diagonal AC , AE = EC

( 4) Pada diagonal BE, BE = ED

( 5) Dari perpotongan dua diagonal, ∆ AEB = ∆ BEC = ∆ CED = ∆ DEA.

( 6) Keempat segitiga itu adalah segitiga siku-siku.

Page 126: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

10) 8) Layang-layang

11)

Sifat layang-layang :

(a) Mempunyai dua pasang sisi sama panjang,

sisi AB = sisi AD

sisi BC = sisi CD

(b) Mempunyai sepasang sudut sama besar

Sudut ABC = sudut ADC

Layang-layang ini diberi nama layang-layang ABCD

(1) AB = BC dan AD = CD tapi AB =AD

(2) < BAD = < BCD

(3) AC BD

(4) AE = EC

(5) ∆ ABC dan ∆ ADC adalah segitiga sama kaki yang alasnya berimpit

pada AC

B. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

D. Kegiatan Awal (10 ‘)

Page 127: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

4. Berdoa dan presensi

5. Guru mengkondisikan kelas.

6. Apersepsi dilakukan dengan cerita yang berkaitan dengan bangun

datar.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

secara sederhana.

8. Guru mengaitkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan

yang telah dimiliki siswa.

9. Guru membagi 50 siswa menjadi 10 kelompok secara heterogen (

campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dll )

E. Kegiatan Inti (40’)

1.Tahap penyajian materi yang disajikan secara klasikal oleh guru,

kegiatannya antara lain :

a. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat

umum bangun datar.

b. Guru menerangkan tentang materi sifat-sifat bangun datar

lingkaran dengan media kertas lipat warna-warni.

c. Guru membagikan kertas lipat pada siswa agar siswa dapat

mengetahui lebih jelas tentang sifat-sifat bangun datar melalui

kertas lipat yang mereka bentuk menjadi berbagai macam bangun

datar.

d. Guru membagikan lembar materi yang akan digunakan siswa untuk

saling bertanya jawab dan saling bekerja sama menyampaikan

materi bagi siswa dalam anggota kelompok yang belum memahami

materi.

2.Tahap kerja kelompok, kegiatannya antara lain :

c. Setiap siswa diberi lembar materi sebagai bahan yang akan

dipelajari bersama anggota kelompok.

d. Siswa berdiskusi mengenai materi bangu datar lingkaran.

e. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam

membimbing diskusi siswa.

Page 128: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

f. Salah satu perwakilan kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

F. Kegiatan Akhir ( 20 ‘ )

1. Guru memberiksn refleksi materi dengan mengaitkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Guru memberikan pemantapan materi dan menutup pembelajaran.

Pertemuan Kedua

D. Kegiatan Awal ( 10 ‘ )

1. Berdoa dan presensi

2. Guru mengkondisikan kelas.

3. Apersepsi dilakukan dengan cerita yang berkaitan dengan bangun

datar.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

secara sederhana.

5. Guru mengaitkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan

yang telah dimiliki siswa.

6. Guru membagi 50 siswa menjadi 10 kelompok secara heterogen (

campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dll )

E. Kegiatan Inti ( 40 ‘ )

1.Tahap penyajian materi yang disajikan secara klasikal oleh guru,

kegiatannya antara lain :

a. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat

umum bangun datar.

b. Guru menerangkan tentang materi sifat-sifat bangun datar belah

ketupat dan layang-layang dengan media kertas lipat warna-warni.

c. Siswa bersama guru membentuk kertas lipat menjadi belah ketupat

dan layang-layang.

d. Guru membagikan lembar materi yang akan digunakan siswa untuk

saling bertanya jawab dan saling bekerja sama menyampaikan

materi bagi siswa dalam anggota kelompok yang belum memahami

materi.

Page 129: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

2.Tahap kerja kelompok, kegiatannya antara lain :

e. Setiap siswa diberi lembar materi sebagai bahan yang akan

dipelajari bersama anggota kelompok.

f. Siswa berdiskusi mengenai materi bangun datar belah ketupat dan

layang-layang.

g. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam

membimbing diskusi siswa.

h. Salah satu perwakilan kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

5) Tahap tes individu, kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Guru membagikan soal tes individu mengenai materi yang telah

dibahas.

b. Siswa mengerjakan soal tes dengan kemampuan sendiri.

6) Tahap penghitungan skor perkembangan individu.

a. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor

perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi siklus I.

b. Guru melakukan penghitungan skor kelompok dengan cara

menjumlahkan masing-masing skor perkembangan individu dan

hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.

F. Kegiatan akhir ( 20 ‘)

1. Tahap pemberian penghargaan kelompok.

Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata

yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat,

dan kelompok super.

2. Guru memberiksn refleksi materi dengan mengaitkan dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Guru memberikan pemantapan materi dan menutup pelajaran.

C. Metode, Media, dan Sumber belajar

D. Metode

1. Tanya jawab

2. Diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Page 130: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

E. Media

a. Gambar bangun datar lingkaran, belah ketupat, dan layang-layang.

b. Kertas lipat warna-warni.

c. Lembar hasil kerja kelompok.

F. Sumber Belajar

1. Silabus BNSP Kelas V Sekolah Dasar

2. Buku Progresif V

3. Buku Matematika V SD, M. Khafid, halaman , Jakarta: Erlangga.

X. Evaluasi

A. Prosedur : Tes dan non tes

B. Teknik : Tertulis dan perbuatan

C. Bentuk : Uraian

D. Alat Tes : Soal tes, Kunci jawaban, dan prosedur penilaian.

Kriteria Penilaian Tes Individu :

Nilai Akhir =jawaban benar X

Nilai Tertinggi = 100

Kriteria penghitungan Skor Perkembangan Individu

No Keterangan Skor

1 lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5 poin

2 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin

3 Skor awal sampai 10 poin di atas skor dasar. 20 poin

4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar. 30 poin

5 Nilai sempurna ( tidak berdasarkan skor awal). 30 poin

Isjoni 2010 : 53

Ketentuan penghargaan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe

STAD

Skor rata-rata tim Penghargaan

Kelompok dengan skor rata-rata 15 poin Tim baik

Kelompok dengan skor rata-rata 20 poin Tim hebat

Kelompok dengan skor rata-rata 25 poin Tim super

Isjoni 2010 : 54

Page 131: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 13

Skor Perkembangan Individu I

No. NIS

Pra

Siklus Siklus I

Skor Kemajuan

Individu I

1 2427 75 90 30

2 2428 50 70 30

3 2429 40 55 30

4 2430 60 65 20

5 2431 60 80 30

6 2432 60 75 30

7 2433 50 65 30

8 2434 60 85 30

9 2435 50 65 30

10 2436 50 65 30

11 2437 50 75 30

12 2438 60 80 30

13 2439 50 60 30

14 2440 50 65 30

15 2441 40 55 30

16 2442 45 55 20

17 2443 60 75 30

18 2444 35 50 30

19 2445 50 60 20

20 2446 45 65 30

21 2447 50 60 20

22 2448 60 80 30

23 2449 60 80 30

24 2450 45 55 20

25 2451 80 90 20

26 2452 45 65 30

27 2453 50 65 30

28 2454 40 55 30

29 2455 50 75 30

30 2456 45 60 30

31 2457 60 70 20

32 2458 45 50 20

33 2459 50 65 30

34 2460 45 55 20

Page 132: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

35 2461 60 70 20

36 2462 50 60 20

37 2463 40 50 20

38 2464 60 75 20

39 2465 50 60 20

40 2466 45 50 20

41 2467 60 80 30

42 2468 45 60 30

43 2469 75 90 30

44 2470 60 60 20

45 2471 50 60 20

46 2472 65 80 30

47 2473 45 60 30

48 2474 35 50 30

49 2475 65 85 30

50 2476 60 85 30

Page 133: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 14

Tabel Skor Perkembangan Individu II

No.

NIS

Siklus

I

Siklus

II

Skor Kemajuan Individu

II

1 2427 90 95 20

2 2428 70 80 30

3 2429 55 50 10

4 2430 65 65 20

5 2431 80 85 20

6 2432 75 80 20

7 2433 65 65 20

8 2434 85 80 20

9 2435 65 65 20

10 2436 65 70 20

11 2437 75 90 30

12 2438 80 80 20

13 2439 60 65 20

14 2440 65 85 30

15 2441 55 60 20

16 2442 55 80 30

17 2443 75 85 20

18 2444 50 60 20

19 2445 60 75 30

20 2446 65 70 20

21 2447 60 65 20

22 2448

80 75 30

23 2449

80 75 30

24 2450

55 60 20

25 2451

90 95 20

26 2452

65 75 20

27 2453

65 85 30

28 2454

55 60 20

29 2455

75 85 20

30 2456

60 75 30

31 2457

70 80 20

32 2458

50 65 30

33 2459

65 70 30

34 2460

55 75 30

Page 134: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

35 2461

70 75 20

36 2462

60 80 30

37 2463

50 60 20

38 2464

75 90 30

39 2465

60 80 30

40 2466

50 85 30

41 2467

80 80 20

42 2468

60 65 20

43 2469

90 85 10

44 2470

60 70 20

45 2471

60 75 30

46 2472 80 95 30

47 2473 60 70 30

48 2474 50 50 20

49 2475 85 85 20

50 2476 85 80 10

Page 135: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 15

Penghargaan Kelompok siklus II

Nama kelompok Anggota Kelompok Skor Predikat

Age Of Empire Alisa sekar, Alifian,

Annas, Eka, Novita S

24

Tim Hebat

Are You Smarter

Than a 5th

Grader? Adelia, argi, Etiza,

Nabila, Alfira

20

Tim Hebat

Eloquent Bullient Agung K, Anisa D,

Ferry, Nimas, Bimo

26

Tim Super

G-Five is Smart

People

Adnan, Arum,

Ihzayesya, Olivera,

Tri U

20

Tim Hebat

Little Star Berta, Alfarian,

Immanuella,

Reyvaldo, Amelia

22

Tim Hebat

Magic Blue Eyes

Heart

Erlangga, Aga, Muh

Ihza, Kesumadewi,

Rista

22

Tim Hebat

The Legend Of

Dragon

Hanida, Varent,

Gilang, Khadija,

Satria

26

Tim Super

The Strom Warrior Muh Riza, Judith,

Lutfan, Sandra, Muh

Affan

18

Tim Baik

The Star Blue Novia Eksi, Theo,

Denny, Muh Anton,

Yudha

26

Tim Super

Universal Castle Rosavino, David,

Rafaella, Mahendra,

Satriya

28

Tim Super

Page 136: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 16

Pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran bangun datar melalui

model Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan II Siklus II

No Variabel Skor Presentase

(%) Kategori Kriteria

1. Kedisiplinan siswa 4 100 A Sangat baik

2. Kesiapan siswa menerima

Pelajaran

4 100 A Sangat baik

3. Keaktifan siswa 4 100 A Sangat baik

4. Kemampuan siswa

melakukan diskusi

4 100 A Sangat baik

5. Kemampuan siswa

menjawab pertanyaan

3 75 B Baik

6. Keadaan siswa dengan

lingkungan belajar

4 100 A Sangat baik

7. Kemampuan siswa

mengerjakan tes

3 75 B Baik

Jumlah rata-rata 26 92,8 A Sangat Baik

Page 137: PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI … · bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas ... DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar

Lampiran 17

Pengamatan terhadap Guru dalam penguasaan bangun datar melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan II siklus II

No Variabel Skor Presentase

(%) Kategori Kriteria

1. Persiapan guru memulai

kegiatan pembelajaran

4 100 A Sangat baik

2. Kemampuan guru

mengelola kelas

4 100 A Sangat baik

3. Kemampuan mengelola

waktu pembelajaran

4 100 A Sangat baik

4. Memberikan apersepsi 4 100 A Sangat baik

5. Menyampaikan materi

(eksplorasi)

4 100 A Sangat baik

6. Kemampuan guru

memberikan pertanyaan

4 100 A Sangat baik

7. Diskusi dan penjelasan

Konsep

4 100 A Sangat baik

8. Perhatian guru terhadap

Siswa

4 100 A Sangat baik

9. Pengembangan aplikasi 4 100 A Sangat baik

10. Kemampuan menutup

Pelajaran

4 100 A Sangat baik

Jumlah rata-rata 40 100 A Sangat Baik