PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis,...

144
i PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN KARAKTER KERJA SAMA SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING SISWA SMA DI DESA NANGA LAYUNG SINTANG KALIMANTAN BARAT PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: CHRESENSIA FEBBY VARISA 161424020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis,...

Page 1: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

i

PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,

DAN KARAKTER KERJA SAMA SISWA MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING SISWA SMA DI DESA

NANGA LAYUNG SINTANG KALIMANTAN BARAT PADA MATERI

PEMANASAN GLOBAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

CHRESENSIA FEBBY VARISA

161424020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

iv

HALAMAN MOTTO

”Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat,

tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput

dari hukuman.”

Amsal 28:20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada

Tuhan Yesus Kristus

Kedua Orang Tua

Sahabat Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN

KARAKTER KERJA SAMA SISWA MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING SISWA SMA DI DESA NANGA

LAYUNG SINTANG KALIMANTAN BARAT PADA MATERI PEMANASAN

GLOBAL

Chresensia Febby Varisa

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan pengetahuan

menggunakan metode pembelajaran discovery learning siswa SMA di Desa

Nanga Layung Sintang Kalimantan Barat pada materi pemanasan global, (2)

peningkatan kemampuan berpikir kritis menggunakan metode pembelajaran

discovery learning siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang Kalimantan Barat

pada materi pemanasan global, (3) peningkatan kerja sama menggunakan metode

pembelajaran discovery learning siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimantan Barat pada materi pemanasan global.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17

sampai dengan 20 April 2020 di Desa Nanga Layung Sintang Kalimantan Barat.

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimantan Barat yang terdiri dari 7 siswa. Treatment yang digunakan adalah

pembelajaran konstruktivisme dengan menggunakan metode discovery learning.

Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu instrumen tes, angket

dan observasi. Instrumen tes dan angket akan dianalisis menggunakan program

SPSS dengan menggunakan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon pada software

SPPS, sedangkan observasi dan wawancara akan dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Discovery Learning dapat

meningkatkan pengetahuan siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

ix

Kalimantan Barat pada materi Pemanasan Global. (2) Discovery Learning dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMA di Desa Nanga Layung

Sintang Kalimantan Barat pada materi Pemanasan Global. (3) Discovery Learning

dapat meningkatkan karakter kerja sama siswa SMA di Desa Nanga Layung

Sintang Kalimantan Barat pada materi Pemanasan Global.

Kata kunci: metode discovery learning, berpikir kritis, kerja sama,

pemanasan global.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

x

ABSTRACT

INCREASING KNOWLEDGE ABILITY, CRITICAL THINKING ABILITY, AND

COOPERATIVE CHARACTERS OF STUDENTS USING DISCOVERY LEARNING

LEARNING METHODS OF HIGH SCHOOL STUDENTS IN NANGA LAYUNG

SINTANG KALIMANTAN BARAT IN THE GLOBAL WARMING MATERIAL

Chresensia Febby Varisa

Sanata Dharma Univesity

Yogyakarta

2020

This study aims to determine (1) the increasing knowledge using

discovery learning methods of high school students in Nanga Layung Sintang

Village, West Kalimantan on global warming material; (2) the increasing critical

thinking skills using discovery learning methods of high school students in Nanga

Layung Sintang Village, West Kalimantan on global warming material; and (3)

the increasing cooperation using discovery learning methods for high school

students in Nanga Layung Sintang Village, West Kalimantan on global warming.

This research is a case study that uses quantitative and qualitative

approach. This research was conducted in the village of Nanga Layung Sintang,

West Kalimantan. The subjects of this study were high school students in the

village of Nanga Layung Sintang, West Kalimantan, which consisted of 7 students.

The treatment used is constructivism learning by using discovery learning

methods. The instruments used for data collection were test, questionnaire and

observation instruments. Test instruments and questionnaires will be analyzed

using the Wilcoxon Signed Rank Test with the help of SPPS program, while

observations will be analyzed qualitatively.

The results showed that (1) Discovery Learning can increase the

knowledge of high school students in the Nanga Layung Sintang Village, West

Kalimantan on Global Warming material; (2) Discovery Learning can improve

the critical thinking skills of high school students in the Nanga Layung Sintang

Village, West Kalimantan on Global Warming material; and (3) Discovery

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

xi

Learning can improve the character of high school student cooperation in Nanga

Layung Sintang Village, West Kalimantan on Global Warming material.

Keywords: discovery learning method, critical thinking, cooperation, global

warming.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI ............................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT .............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB 2 LANDASAN TEORI .................................................................................. 7

2.1 Pembelajaran Konstruktivisme ................................................................. 7

2.2 Kemampuan Berpikir Kritis ...................................................................... 8

2.3 Karakter Kerja Sama ................................................................................. 9

2.4 Metode Discovery Learning ................................................................... 10

2.5 Pemanasan Global ................................................................................... 16

2.6 Anjuran Paus Fransiskus ......................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

xv

2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................... 20

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 22

3.1 Jenis Penelitian........................................................................................ 22

3.2 Desain Penelitian .................................................................................... 22

3.3 Sampel dan Waktu Penelitian ................................................................. 23

3.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 23

3.5 Treatment ................................................................................................ 23

3.6 Instrumen ................................................................................................ 24

3.7 Validitas .................................................................................................. 36

3.8 Teknik Analisis Data............................................................................... 37

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 49

4.1 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 49

4.2 Data ......................................................................................................... 54

4.3 Analisa Data Statistik .............................................................................. 55

4.4 Data Observasi ........................................................................................ 62

4.5 Data Wawancara ..................................................................................... 63

4.6 Pembahasan............................................................................................. 64

4.7 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 68

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 70

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 70

5.2 Saran ....................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72

LAMPIRAN .......................................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Pre-Test Untuk Mengukur Pengetahuan ...................... 24

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Soal Post-test untuk mengukur Pengetahuan ....................... 28

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Soal Pre-test untuk mengukur kemampuan berpikir kritis .. 28

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Soal Post-Test Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis

............................................................................................................................... 29

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Karakter Kerja Sama ............................................................ 34

Tabel 3. 6 Observasi Karakter Kerja Sama ........................................................... 35

Tabel 3. 7 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................................. 36

Tabel 3 8 Penskoran Pengetahuan Siswa .............................................................. 37

Tabel 3 .9 Rubrik Penilaian Skor Pre-Test Pengetahuan ...................................... 38

Tabel 3. 10 Rubrik Penilaian Skor Post-test Pengetahuan .................................... 40

Tabel 3. 11 Rubrik Penilaian Pre-test Kemampuan Berpikir Kritis ..................... 41

Tabel 3. 12 Rubrik Penilaian Post-test Kemampuan Berpikir Kritis .................... 43

Tabel 3. 13 Klasifikasi Pengetahuan Dan Kemampuan Berpikir Kritis ............... 46

Tabel 3. 14 Pedoman Penskoran Kuesioner Karakter Kerja Sama ....................... 47

Tabel 3. 15 Klasifikasi Karakter Kerja Sama........................................................ 48

Tabel 4. 1 Rincian Kegiatan Pembelajaran ........................................................... 50

Tabel 4. 2 Daftar Nilai Pre-Test, Post-Test Dan Angket Siswa............................ 54

Tabel 4. 3 Klasifikasi Pengetahuan Siswa ............................................................ 55

Tabel 4. 4 Prosentase Pengetahuan Siswa............................................................. 56

Tabel 4. 5 Hasil Uji Wilcoxon pengetahuan siswa ............................................... 56

Tabel 4. 6 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis .............................................. 57

Tabel 4. 7 Prosentase Kemampuan Berpikir Kritis ............................................... 58

Tabel 4. 8 Hasil Uji Wilcoxon Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ...................... 59

Tabel 4. 9 Tingkat Klasifikasi Karakter Kerja Sama ............................................ 60

Tabel 4. 10 Prosentase Karakter Kerja Sama ........................................................ 61

Tabel 4. 11 Hasil Uji Pre-test dan post-test karakter kerja sama ......................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses Terjadinya Pemanasan Global .............................................. 17

Gambar 2. 2 Skema Langkah Penelitian .............................................................. 21

Gambar 3. 1 Desain Penelitian One-Grup Pre-Test Post-Test Design................. 22

Gambar 4. 1 Kegiatan Hari Pertama ..................................................................... 51

Gambar 4. 2 Kegiatan Hari Kedua ........................................................................ 52

Gambar 4. 3 Kegiatan Hari Ketiga ....................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 74

Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden ........................... 75

Lampiran 3. Daftar Hadir Siswa .......................................................................... 76

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 77

Lampiran 5. Hasil Wawancara ............................................................................. 88

Lampiran 6. Jawaban Pre Test Pengetahuan Siswa ............................................ 91

Lampiran 7. Jawaban Post Test Pengetahuan Siswa ........................................... 93

Lampiran 8. Jawaban Pre Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .................... 95

Lampiran 9. Jawaban Post Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .................. 97

Lampiran 10. Angket Awal Karakter Kerja Sama Siswa .................................... 99

Lampiran 11. Angket Akhir Karakter Kerja Sama Siswa .................................. 101

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa .................................................................... 103

Lampiran 13. Poster Pemanasan Global ............................................................ 104

Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa ............................................................. 105

Lampiran 15. Lembar Validitas Soal-soal ......................................................... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan dalam diri seseorang. Belajar merupakan kegiatan penting yang

harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau

memperoleh sesuatu. Belajar adalah sebagai suatu usaha yang bertujuan

mengadakan perubahan dalam diri seseorang, mencakup perubahan

tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan kemampuan (Khairani,

2013). Dengan belajar, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan

melalui pengalaman ataupun ketika proses pembelajaran berlangsung serta

peserta didik dari yang tidak tahu dapat menjadi tahu.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat membuat

semua peserta didik belajar. Dalam proses pembelajaran peserta didik

dapat berinteraksi dengan guru dan antar peserta didik. Dengan adanya

kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu terlibat aktif

ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran

yang akan dicapai sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang

ada. Ketika proses pembelajaran berlangsung, kita harus mampu

memberikan metode belajar yang relevan dengan kebutuhan siswa.

Berdasarkan kurikulum 2013, siswa diharapkan dapat memiliki

kemampuan berpikir secara ilmiah, khususnya kemampuan berpikir kritis,

yang diperlukan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis perlu

mendapatkan perhatian khusus dalam pembelajaran fisika di Sekolah

Menengah Atas (SMA).

Untuk mencapai tujuan tersebut dalam pembelajaran fisika perlu

mengembangkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) di sekolah.

Kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa-siswa

Indonesia, khususnya siswa SMA, masih rendah. Hal ini terlihat dari

rendahnya siswa menjawab benar dalam Program for Internasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

2

Student Assessment (PISA) 2015 dan menempati urutan 64 dari 72 negara.

Walaupun mengalami peningkatan dari tahun 2012, tetap saja Indonesia

masih menempati peringkat 10 terbawah. Dalam studi PISA (2015), siswa

Indonesia lemah dalam menyelesaikan soal-soal yang membutuhkan

Higher Order Thinking Skill (HOTS) seperti soal yang berhubungan dalam

penyelesaian masalah kehidupan nyata. Berdasarkan hal tersebut dapat

dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

berpikir kritis siswa pada umumnya masih rendah terutama dalam bidang

sains.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang

Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal, dengan

menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama

meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Nilai sebagaimana yang

dimaksud merupakan perwujudan dari 5 (lima) nilai utama yang saling

berkaitan yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong,

dan integritas yang terintegrasi dalam kurikulum.

Menurut Suparno (2015: 29-30), pendidikan karakter berarti

pendidikan yang bertujuan untuk membantu agar siswa-siswa mengalami,

memperoleh, dan memiliki karakter kuat yang diinginkan. Pendidikan

karakter dilakukan dengan keyakinan bahwa karakter seseorang itu dapat

dikembangkan dan diubah. Untuk membangun karakter bangsa, dalam

belajar fisika diperlukan sikap yang dapat menunjang dan peran guru

dalam menanamkan nilai karakter bangsa. Salah satu sikap yang perlu

adalah kerelaan bekerjasama dengan teman lain. Sikap kerelaan

bekerjasama dapat membantu siswa mampu bersosialisasi tidak hanya di

lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat sehingga siswa

mampu menghadapi persaingan global, dengan demikian akan menaikkan

daya saing sebagai anggota bangsa (Suparno, 2012). Maka dari itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

3

pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting untuk

membangun karakter bangsa Indonesia di era globalisasi, terutama di

bidang pendidikan. Pendidikan karakter dimulai dari keluarga. Namun,

untuk saat ini pendidikan karakter di sekolah juga sangat diperlukan. Guru

harus berperan aktif dalam membangun karakter yang ada disekolah

sehingga tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik.

Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No.22

Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan tiga model

pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial

serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut yaitu

model pembelajaran melalui penemuan/penyikapan (Discovery/Inquiry),

model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL),

dan model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning).

Salah satu model pe mbelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa adalah discovery learning. Dalam

metode discovery learning, siswa dituntut untuk dapat menemukan sendiri

ketika proses pembelajaran berlangsung. Discovery adalah model

pembelajaran di mana guru memberikan kebebasan siswa menemukan

sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih

mengerti secara dalam (Suparno, 2013). Maka dari itu, model

pembelajaran ini sangat sesuai digunakan untuk pembelajaran dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Salah satu materi pada mata pelajaran fisika SMA adalah

pemanasan global. Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu

isu lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global

berhubungan dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi

(Ramli Utina, 2015). Materi pemanasan global memuat isu-isu global

yang melibatkan siswa turut memberikan keputusan terhadap isu-isu

tersebut. Kompetensi dasar menuntut siswa dapat mengidentifikasi tentang

penyebab pemanasan global, gas rumah kaca dan sumbernya, dampak

pemanasan global, upaya penanggulangan pemanasan global, menyajikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

4

hasil analisis data pengamatan proses terjadinya efek rumah kaca serta

menyajikan hasil analisis data pengamatan dampak pemanasan global

terhadap ekosistem dan upaya penyelesaiannya (Yaumi, 2017).

Seperti yang diketahui hutan di Indonesia masih sangat luas, salah

satunya hutan di Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan Barat memiliki

luas hutan 9.101.760.00 hektar dan menempatkan Kalimantan Barat

sebagai provinsi dengan hutan terluas nomor lima di Indonesia, salah

satunya di Desa Nanga Layung. Menurut data dari kantor desa setempat,

luas hutan di desa tersebut yaitu 465 hektar dan perkebunan sawit 200

hektar hampir setengah dari luas hutan yang dimiliki oleh desa tersebut.

Karena kekhawatiran peneliti, peneliti ingin menyumbangkan pengetahuan

dan wawasan kepada siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimatan Barat tentang pemanasan global karena jika hutan semakin

lama semakin berkurang karena diambil alih oleh perusahan yang bergerak

dibidang perkebunan kelapa sawit, maka akan menyebabkan kerusakan

lingkungan di desa tersebut.

Ensiklik Laudato Si, yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus setelah

Ensiklik Lumen Fidei, memuat pandangan dan seruan Bapa Suci tentang

pentingnya mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan hidup.

Paus menyatakan bahwa kerusakan yang terus menerus dilakukan oleh

manusia terhadap lingkungan sebagai satu tanda dari krisis etika, budaya,

dan spritual modernitas. Paus mengungkapkan cara mengatasi krisis

tersebut dengan revolusi budaya dan pertobatan ekologis (Willibrordus,

2018). Hal ini tentunya sejalan dengan permasalahan tentang pemanasan

global yang dihadapi dunia saat ini untuk membina para siswa agar peduli

dengan lingkungan hidup.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis ingin melakukan

penelitian dengan judul “PENINGKATAN PENGETAHUAN,

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN KARAKTER KERJA

SAMA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING SISWA SMA DI DESA NANGA LAYUNG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

5

SINTANG KALIMANTAN BARAT PADA MATERI PEMANASAN

GLOBAL”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukan di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan

pengetahuan siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang Kalimantan

Barat pada materi pemanasan global?

2) Apakah metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimantan Barat pada materi pemanasan global?

3) Apakah metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan

karakter kerja sama siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimantan Barat pada materi pemanasan global?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) Peningkatan pengetahuan siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimantan Barat pada materi pemanasan global menggunakan metode

pembelajaran discovery learning.

2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa SMA di Desa Nanga

Layung Sintang Kalimantan Barat pada materi pemanasan global

menggunakan metode pembelajaran discovery learning.

3) Peningkatan kerja sama siswa SMA di Desa Nanga Layung Sintang

Kalimantan Barat menggunakan metode pembelajaran discovery

learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Guru dan Calon Guru

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan calon guru

sebagai masukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan

berpikir kritis siswa dan menanamkan karakter kerja sama dalam diri

siswa dalam proses pembelajaran.

1.4.2 Manfaat Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk

meningkatkan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis dan kerja

sama pada materi pemanasan global.

1.4.3 Manfaat Bagi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi

serta berguna bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah salah satu filsafat yang menekankan

bahwa pengetahuan adalah bentukan kita sendiri. Para konstruktivis

percaya pengetahuan itu ada dalam diri seseorang yang mencari tahu

pengetahuan itu. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dengan mudah dari

otak seorang guru ke kepala siswa kecuali siswa mengolah sendiri. Siswa

tersebut harus mandiri belajar terhadap apa yang mereka pelajari sesuai

dengan pengalaman belajar mereka (Suparno, 1997).

Bagi konstruktivisme, kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang

membuat siswa aktif di mana siswa harus membangun sendiri

pengetahuannya. Dalam proses ini siswa akan menyesuaikan konsep dan

ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran

mereka. Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan

mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, namun kegiatan yang

membuat siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar adalah

wujud partisipasi guru dengan siswa dalam membentuk pengetahuan,

membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan

justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri (Suparno,

1997).

Menurut prinsip konstruktivis, guru hanya berperan sebagai

mediator dan fasilitator. Tugas guru adalah membantu agar siswa mampu

mengkonstruksi pengetahuannya sesuai situasinya yang nyata maka

strategi mengajar perlu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi

siswa. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan metode pengajaran yang

sesuai dengan situasi dan gaya mengajarnya sendiri. Mengajar adalah

suatu seni yang tidak hanya menuntut penguasaan teknik, melainkan juga

pikiran (Suparno 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

8

Pembelajaran konstruktivime adalah pembelajaran yang membuat

siswa menggali pengetahuannya sendiri lewat pengalaman yang mereka

alami. Siswa dituntut untuk dapat lebih aktif dengan tidak bergantung pada

guru. Dengan begitu, mereka akan mudah memahami segala sesuatu yang

pelajari. Guru sebagai fasilitator yang menggunakan berbagai metode

belajar yang sesuai.

2.2 Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Sharon, Kaye secara umum kata kritis sering dikaitkan

dengan sikap orang-orang yang mengomentari pejabat atau pemerintah.

Mereka sering disebut sebagai pemikir kritis. Gregory Bassham dkk.,

sebelumnya juga telah mengatakan apa yang dikatakan oleh Sharon Kaye

dengan mengatakan bahwa berpikir kritis sering dikaitkan dengan cara

seseorang menemukan kesalahan dan hal-hal yang negatif dari orang lain.

Dalam etimologi, kritik adalah kegiatan analisa dan evaluasi terhadap

sesuatu dengan tujuan meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi,

atau membantu memperbaiki pekerjaan (Sihotang, 2019).

Kategori berpikir kritis menurut Carin & Sund (dalam Dwijananti,

dkk, 2010) , yaitu:

1) mengklasifikasi, artinya menggolongkan sesuatu menurut

jenisnya;

2) mengasumsi, artinya memperkirakan atau menduga sesuatu;

3) memprediksi dan hipotesis, artinya sesuatu yg dianggap benar

untuk alasan atau pengutaraan pendapat meskipun

kebenarannya masih harus dibuktikan;

4) membuat kesimpulan;

5) mengukur, artinya menghitung ukurannya seperti panjang,

besar, luas, tinggi, dsb dengan alat tertentu;

6) merancang sebuah penyelidikan, artinya merencanakan sesuatu;

7) mengamati, artinya melihat dan memperhatikan dengan teliti;

8) membuat grafik;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

9

9) meminimalkan kesalahan percobaan;

10) mengevaluasi, artinya memberikan penilaian;

11) menganalisis, artinya melakukan analisis.

2.3 Karakter Kerja Sama

Pendidikan karakter kerja sama merupakan kegiatan yang

diciptakan dalam pembelajaran untuk menanamkan, melatih dan

mengembangkan karakter kerja sama siswa dengan harapan siswa

memiliki karakter kerja sama yang tidak hanya mengandalkan kemampuan

kognitif. Dalam kurikulum 2013, karakter kerja sama tidak berdiri sendiri

melainkan tercakup dalam empat karakter dari tujuh karakter yang

dicantumkan pada pedoman penilaian kurikulum 2013, yaitu karakter

pecaya diri, santun, peduli, dan jujur. Keempat karakter tersebut mencakup

karakter kerja sama karena indikator yang dijabarkan mewakili indikator

pencapaian karakter kerja sama. Karakter kerja sama dapat dilakukan oleh

dua siswa atau lebih yang saling berinteraksi, menggabungkan ide atau

pendapat, saling menguntungkan dalam waktu tertentu untuk mencapai

tujuan pembelajaran sebagai kepentingan bersama (Yulianti, dkk, 2017).

Seorang guru fisika selain mengembangkan unsur pengetahuan,

juga membantu siswa mengembangkan proses dan sikap belajar terhadap

mata pelajaran fisika, seperti sikap jujur, disiplin, teliti, objektif, setia pada

data, daya tahan, dengan persoalan yang ada, serta kerja sama dengan

orang lain (Suparno, 2013). Saat siswa bekerja sama dalam menyelesaikan

tugas kelompok, mereka akan saling memberikan informasi, dorongan,

atau anjuran pada teman sekelompoknya. Dengan begitu, akan membantu

mereka menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri. Selain itu,

dengan berinteraksi siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan

keterampilan berpikir dan pemecahan masalah, menerima feedback,

mampu mengkonstruksi pemahaman, pengetahuan. Dengan menjelaskan,

mereka semakin terlatih memberikan pemahaman kepada orang lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

10

sehingga orang lain dapat memahaminya dengan mudah dan keterampilan

yang baru (Huda, 2011).

Menurut Maasawet (2011), kerja sama adalah tindakan saling

mempengaruhi sebagai anggota kelompok, maka yang perlu dilakukan

dalam bekerja sama adalah sebagai berikut:

1) membangun dan membagi suatu tujuan;

2) menyumbangkan pemahaman tentang permasalahan:

pertanyaaan, wawasan, dan pemecahan;

3) setiap anggota memperkuat yang lain untuk berbicara dan

berpartisipasi, dan menentukan sumbangan mereka;

4) bertanggung jawab terhadap yang lain; dan

5) bergantung pada yang lain.

Karakter kerja sama yang diterapkan dalam pembelajaran akan

berpengaruh terhadap sikap sosial siswa kepada orang di sekitar. Dengan

begitu, mereka akan mudah berinteraksi satu dengan yang lain, sehingga

mereka akan belajar menghargai pendapat orang lain dalam

menyampaikan suatu persoalan dan gagasan saling melengkapi satu sama

lain serta bertukar informasi.

2.4 Metode Discovery Learning

2.4.1 Pengertian Discovery Learning

Discovery adalah model pembelajaran di mana guru

memberikan kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu sendiri

karena dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih paham.

Menurut Bruner, pembelajaran discovery adalah pendekatan

koginitif dalam pembelajaran di mana guru menciptakan suasana

belajar sehingga siswa dapat belajar sendiri. Jadi, dalam discovery

yang sangat penting adalah siswa terlibat aktif dalam masalah

sehingga akan menemukan prinsip dan pengetahuan dirinya sendiri

lewat suatu percobaan atau pengalaman (Suparno, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

11

Discovery merupakan suatu model pembelajaran yang

dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Pengertian

discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar

yang mendorong siswa untuk membuat siswa aktif mengajukan

pertanyaan dan menarik kesimpulan dari pengalaman belajar

mereka (Hosnan, 2014).

Pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk

mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan

sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh mereka

akan tertanam dalam ingatannya, sehingga tidak akan mudah

dilupakan siswa. Dengan penemuan sendiri, siswa juga bisa belajar

berpikir kritis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang

dihadapi. Kebiasaan ini akan muncul dalam kehidupan

bermasyarakat (Hosnan, 2014).

Dapat disimpulkan bahwa discovery learning adalah

metode pembelajaran di mana siswa yang menemukan sendiri

pengetahuan mereka berdasarkan pada pengalaman yang mereka

alami. Dalam metode ini siswa dituntut untuk lebih aktif dan guru

hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Hal ini akan

membangun suatu keterampilan berpikir kritis siswa itu sendiri.

2.4.2 Karakteristik Discovery Learning

Menurut Hosnan (2014), ada sejumlah ciri-ciri proses

pembelajaran yang ditekankan oleh teori konstruktivisme, yaitu

sebagai berikut:

1) mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar

pada siswa;

2) memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan

yang ingin dicapai;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

12

3) berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses,

bukan menekankan pada hasil;

4) mendorong siswa untuk mampu melakukan penyelidikan;

5) menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar;

6) mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami

pada siswa;

7) penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan

pemahaman siswa;

8) mendasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip

kognitif;

9) banyak mengunakan terminilogi kognitif untuk

menjelaskan proses pembelajaran; seperti prediksi,

inferensi, kreasi, dan analisis;

10) menekankan pentingnya “bagaimana” siswa belajar;

11) mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog

atau diskusi dengan siswa lain dan guru;

12) sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif;

13) menekankan pentingnya konteks dalam belajar;

14) memperhatikan keyakinan dan sikap siswa dalam belajar;

15) memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun

pengetahuan dan pemahaman baru yang didasari pada

pengalaman nyata.

2.4.3 Proses Discovery Learning

Proses Discovery menurut Suparno meliputi:

Mengamati. Siswa mengamati gejala atau persoalan yang

dihadapi;

Menggolongkan. Siswa mengklasifikasi apa-apa yang

ditemukan dalam pengamatan sehingga menjadi lebih jelas;

Memprediksi. Siswa diajak untuk memperkirakan mengapa

gejala itu terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

13

Mengukur. Siswa melakukan pengukuran terhadap yang

diamati untuk memperoleh data yang lebih akurat yang dapat

digunakan untuk mengambil kesimpulan;

Menguraikan atau menjelaskan. Siswa dibantu untuk

menjelaskan atau menguraikan dari data pengukuran yang

dilakukan;

Menyimpulkan. Siswa mengambil kesimpulan dari data-data

yang didapatkan.

2.4.4 Langkah-Langkah Discovery Learning

Menurut Jeromen Bruner (dalam Nursanti, 2017), model

pembelajaran discovery learning memiliki langkah-langkah seperti

berikut :

1) Stimulation (Pemberian rangsangan)

Pada tahap ini berfungsi untuk mengkondisikan

interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu

siswa untuk mengeksplorasikan materi pembelajaran. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang

dapat membuat siswa untuk meneksplorasi.

2) Problem Statement ( Identifikasi masalah)

Dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengidentifikasi masalah kemudian

merumuskan masalah tersebut dalam bentuk hipotesis, hal ini

berguna untuk membangun siswa terbiasa untuk menemukan

suatu masalah.

3) Data Collection ( Pengumpulan Data)

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat oleh

siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang relevan

untuk membuktikan hipotesis tersebut. Sehingga ini akan

membuat siswa menjadi aktif untuk menemukan sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

14

permasalahan tersebut dengan cara membaca literatur,

mengamati objek, melakukan uji coba sendiri, dsb.

4) Data Processing (Pengolahan Data)

Pengolahan data adalah kegiatan untuk mengolah data

atau informasi yang sudah didapatkan siswa. Dari pengolahan

data ini siswa dapat menghitung, pengkodean coding/

kategorisasi yang sebagai pembentukan konsep yang mana

siswa akan mendapatkan penyelesaian dari masalah tersebut.

5) Verification (Pembuktian)

Dalam tahap pembuktian ini guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep, teori,

atau pemahaman yang ditemukan dalam kehidupan.

Berdasarkan hasil pengolahan dan hipotesis yang telah

dirumuskan sebelumnya kemudian di cek apakah terbukti atau

tidak.

6) Generalization (Menarik Kesimpulan)

Menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip dan berlaku untuk

kejadian yang sama dengan pembuktian yang ada.

2.4.5 Kelebihan Discovery Learning

Menurut Marzano (1992 dalam Hosnan, 2014), ada

beberapa kelebihan Discovery Learning:

1) siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang

disajikan;

2) menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry

(mencari-temukan);

3) mendukung kemampuan problem solving siswa;

4) memberikan wahana interaksi antarsiswa, maupun siswa

dengan guru, denan demikian siswa juga terlatih untuk

menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar;

5) siswa belajar bagaimana belajar (learn how to learn);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

15

6) belajar menghargai diri sendiri;

7) memotivasi diri dan lebih mudah untuk mentransfer;

8) pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat;

9) hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih

baik daripada hasil lainnya;

10) meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir

bebas;

11) melatih keterampilan-keterampilan kognitif siswa untuk

menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan

orang lain.

Menurut Bruner, beberapa keuntungan dapat disebutkan

antara lain sebagai berikut (dalam Suparno, 2013):

1) Mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan

dapat mengembangkan pikirannya dengan berpikir, dengan

menggunakan pikiran itu sendiri. Dengan model discovery,

pikiran siswa digunakan, dilatih untuk memecahkan

persoalan.

2) Mengembangkan motivasi intrinsik. Dengan menemukan

sendiri dalam discovery siswa merasa puas secara intelektual.

Kepuasaan ini merupakan penghargaan dari dalam diri

sendiri yang akan lebih menguatkan untuk terus mau

mnekuni sesuatu.

3) Belajar menemukan sesuatu. Untuk terampil dalam

menemukan sesuatu, siswa hanya dapat lewat praktik

menemukan sesuatu. Discovery ini adalah praktik

menemukan sesuatu yang dapat memperkaya siswa dalam

penemuan hal-hal yang lain di kemudian hari.

4) Ingatan lebih tahan lama. Dengan menemukan sendiri, siswa

lebih ingat akan yang dipelajari; dan sesuatu yang ditemukan

sendiri biasanya tahan lama; tidak mudah dilupakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

16

5) Discovery juga menimbulkan keingintahuan siswa dan

memotivasi siswa untuk terus berusaha menemukan sesuatu

sampai ketemu.

6) Melatih keterampilan memecahkan persoalan sendiri dan

melatih siswa untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis

data sendiri.

2.4.6 Kelemahan Discovery Learning

Menurut Hosnan (2014) kelemahan discovery learning

meliputi:

1) menyita waktu banyak. guru dituntut mengubah kebiasaan

mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi

menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam

belajar.

2) menyita pekerjaan guru.

3) tidak semua siswa mampu melakukan penemuan.

4) tidak berlaku bagi semua topik.

2.5 Pemanasan Global

2.5.1 Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata

permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca

di atmosfer (Santoso, 2011). Pemanasan bumi memiliki efek pada

siklus karbon. Hal ini akan memperburuk keadaan lingkungan

sekitar, yang akan berdampak secara langsung pada ketersediaan

sumber daya alam. Jika hal ini terus terjadi maka pada saat ini kita

dapat merasakan perubahan iklim yang luar biasa dan perusakan

ekosistem yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjadi

dampak serius bagi kita yang ada dibumi (Paus Fransiskus, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

17

Gambar 2 1 Proses Terjadinya Pemanasan Global

Proses terjadinya pemanasan global adalah matahari

memancarkan sinar ke segala arah. Sinar matahari adalah

gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang

kontinu. Sebagian sinar matahari dipantulkan oleh atmosfer dan

sebagian sampai ke bumi. Sinar yang datang ke bumi

menyebabkan kenaikan suhu dipermukaan bumi, sehingga bumi

akan mengalami proses kesetimbangan suhu dalam jangka

panjang. Bumi meradiasikan sinar inframerah. Bumi hanya

memancarkan sinar inframerah karena suhu bumi hanya mampu

memancarkan energi yang memiliki panjang gelombang yang

sesuai dengan panjang gelombang inframerah. Sebagian sinar

inframerah akan melewati atmosfer dan sebagian sinar akan

diserap karena adanya gas rumah kaca. Sinar inframerah yang

diserap, diradiasikan kembali ke bumi sehingga menyebabkan

peningkatan suhu rata-rata di bumi.

2.5.2 Penyebab Pemanasan Global

Beberapa penyebab terjadinya pemanasan global :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

18

1) Konsumsi energi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil

mengandung karbon, sehingga pembakaran karbon

menghasilkan gas rumah kaca karbon dioksida.

2) Sampah organik. Sampah organik menghasilkan gas rumah

kaca metana (CH4).

3) Kerusakan hutan. Salah satu fungsi tumbuhan adalah menyerap

karbon dioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi oksigen (O2).

Dengan kerusakan hutan penyerapan karbon dioksida tidak

optimal, sehingga akan mempercepat terjadinya pemanasan

global.

4) Pertanian dan Peternakan. Sektor pertanian memberikan

kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca melalui

sawah-sawah yang tergenang, menghasilkan gas metana,

penggunaan pupuk, pembakaran sisa-sisa tanaman dan

pembusukan sisa-sisa pertanian.

2.5.3 Akibat Pemanasan Global

1) Perubahan iklim

Perubahan iklim merupakan masalah global dengan

dampak buruk untuk lingkungan, masyarakat, ekonomi,

perdagangan, dan politik. Misalnya, hewan dan tumbuhan yang

tidak dapat beradaptasi dengan perubahan iklim, maka hewan-

hewan tersebut akan berpindah tempat tinggal. Hal ini akan

mempengaruhi kehidupan orang yang kurang mampu yang

kemudian akan meninggalkan tempat tinggal mereka karena

kekurangan sumber daya alam sebagai mata pencarian mereka

(Paus Fransiskus, 2015).

2) Kenaikan Permukaan Air Laut

Mencairnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan.

Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara

global, sehingga dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

19

kecil tenggelam. Jika ini terjadi terus menerus, akibatnya dapat

mengancam kehidupan masyarakat (Utina, 2015).

3) Keanekaragaman Hayati Berkurang

Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna

memiliki batas terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan

sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan

terganggunya siklus pertumbuhan pada tumbuhan. Hal ini

memberikan pengaruh buruk habitat dan kehidupanfauna

karena berkurangnya sumber makanan. Hewan dan tumbuhan

merupakan mahluk hidup yang sulit untuk menghindar efek

pemanasan global. Akibatnya, hewan akan berimigrasi dan

tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya (Kanginan,

2013)

4) Kesehatan Manusia

Kenaikan suhu global dapat memicu banyaknya

penyakit yang berkaitan dengan panas dan kematian, seperti

stress, stroke, dan gangguan kardiovaskular. Penyebabnya

adalah meningkatnya suhu daerah subtropis, memungkinkan

perkembangan patogen di daerah tersebut (Kanginan, 2013).

5) Pertanian

Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan

serangga dan penyakit, karena kenaikan suhu sebesar 4⁰C

yang menyebabkan kekeringan dan meningkatnya potensi air

asin pada pertanian pesisir yang diakibatkan naiknya

permukaan air laut (Kanginan, 2013).

2.5.4 Usaha Mengurangi Pemanasan Global

Ada beberapa usaha untuk mengurangi pemanasan global yaitu:

1) Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon

dan penghijauan di lahan-lahan kritis.

2) Menggunakan energi alternatif guna mengurangi penggunaan

energi bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

20

Misalnya; menggunakan energi matahari, air, angin, dan

bioenergy.

3) Daur ulang dan efisiensi energi. Biogas menjadi hal yang baik

dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah organik.

2.6 Anjuran Paus Fransiskus

Dalam Ensiklik Paus Fransiskus yang berjudul Laudato Si,

diberikan seruan tentang perawatan rumah bersama, yang berkaitan

dengan lingkungan hidup. Bapa Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa

kita harus menjaga rumah kita bersama yaitu lingkungan sekitar. Paus

Fransiskus meminta kita untuk melindungi rumah kita bersama dengan

kepedulian kita terhadap lingkungan untuk menyatukan seluruh umat

manusia demi membangun dan mengubah masa depan agar kelak di masa

yang akan datang kita tidak mengalami krisis lingkungan.

2.7 Kerangka Berpikir

Siswa Melakukan Pembelajaran Menggunakan

Metode Discovery Learning:

1) Siswa diberikan rangsangan

2) Siswa mengidentifikasi masalah

3) Siswa mengumpulkan data

4) Siswa mengolah data

5) Siswa membuktikan penemuannya

6) Siswa menarik kesimpulan

Pre-test Pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis serta angket

karakter kerja sama

Analisis

Post-test

Observasi

Karakter Kerja

sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

21

Gambar 2 2 Skema Langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan

keterampilan berpikir dan karakter kerja sama siswa melalui metode

discovery learning pada materi pemanasan global. Langkah pertama dalam

pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan pre-test. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi pemanasan

global. Langkah kedua adalah pemberian materi pemanasan global melalui

metode discovery learning. Dalam proses pembelajaran, siswa diminta

mampu menemukan sendiri pengetahuannya melalui pengalaman nyata,

siswa akan berdiskusi sesuai kelompoknya masing-masing berdasarkan

LKS yang telah dibuat oleh peneliti. Selama pembelajaran, peneliti

mengobservasi secara langsung kerjasama antar siswa didalam kelompok.

Langkah ketiga adalah post-test dan pengisian kuesioner nilai karakter

kerja sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah

diberi treatment dan melihat kerja sama siswa. Kemudian hasil dari pre-

test dan post-test, akan dibandingkan untuk melihat keberhasilan metode

discovery learning dalam pembelajaran.

Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

22

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka dan dianalisis

menggunakan statistik. Sedangkan pendekatan kualitatif tidak

menggunakan data berupa skor dan tidak menggunakan analisis statistik

(Suparno, 2014).

Dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif digunakan untuk

mengukur tingkat pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa

dengan melakukan pre-test dan post-test serta nilai karakter kerja sama

yang dilihat berupa angket, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan

untuk menganalisis hasil observasi dan wawancara karakter kerja sama

pada saat pembelajaran.

3.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-grup pre-

test post-test design:

Gambar 3 1 Desain Penelitian One-Grup Pre-Test Post-Test Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

23

Keterangan:

O1 = Hasil pre-test sebelum diberi perlakuan (treatment)

O2 = Hasil post-test sebelum diberi perlakuan (treatment)

X = Perlakuan (treatment) yang diberikan.

3.3 Sampel dan Waktu Penelitian

3.3.1 Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang digunakan adalah 7 siswa SMA di

Desa Nanga Layung Sintang Kalimantan Barat.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan 17 April-20 April 2020.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran

yang digunakan. Variabel terikat dalam penelitian adalah pengetahuan,

kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa.

3.5 Treatment

Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subjek atau

sampel yang mau diteliti agar mendapatkan data yang sesuai (Suparno,

2014). Pada penelitian ini, treatment yang digunakan adalah pembelajaran

konstruktivisme melalui metode discovery learning. Siswa melakukan

pembelajaran menggunakan metode Discovery Learning dengan proses

sebagai berikut:

1) Siswa diberikan rangsangan

2) Siswa mengidentifikasi masalah

3) Siswa mengumpulkan data

4) Siswa mengolah data

5) Siswa membuktikan penemuannya

6) Siswa menarik kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

24

Secara lengkap, proses pembelajaran di kelas akan dibantu oleh

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

sesuai dengan yang dilampirkan.

3.6 Instrumen

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara, dan

observasi (Suparno, 2014). Dalam penelitian ini instumen yang digunakan

adalah tes tertulis, angket, wawancara, dan observasi.

3.6.1 Instrumen Tes

Bentuk instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah essay. Tes tertulis ini berupa pre-test dan post-test dalam

bentuk essay. Tes essay ini berbentuk pertanyaan dengan jawaban

yang bebas (Suparno, 2014). Siswa dapat dengan bebas

mengemukakan pendapatnya, sehingga kita dapat mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa dalam materi pemanasan global.

Kisi-kisi soal dan aspek-aspek yang akan dinilai akan dijabarkan

pada tabel 3.1 di bawah

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Pre-Test Untuk Mengukur Pengetahuan

Indikator Soal Rumusan Soal No

Soal

Menjelaskan tentang pemanasan

global

Jelaskan apa yang kamu

ketahui tentang pemanasan

global!

1

Menjelaskan proses terjadinya

pemanasan global

Jelaskan bagaimana

terjadinya pemanasan

global!

2

Mengidentifikasi faktor-faktor

penyebab terjadinya pemanasan

global

Sebutkan dan jelaskan

faktor-faktor penyebab

terjadinya pemanasan

global!

3

Mengidentifikasi dampak

pemanasan global dalam

Sebutkan dan jelaskan 3

dampak pemanasan global

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

28

kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-

hari!

Menganalisis upaya untuk

mengurangi dampak pemanasan

global

Sebutkan dan jelaskan 3

upaya untuk mengurangi

dampak pemanasan global!

5

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Soal Post-test untuk mengukur Pengetahuan

Indikator Soal Rumusan Soal No

Soal

Menjelaskan tentang pemanasan global Jelaskan pengertian

pemanasan global!

1

Menjelaskan proses terjadinya pemanasan

global

Bagaimana proses terjadinya

pemanasan global?

2

Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya pemanasan global

Sebutkan 3 faktor penyebab

terjadinya pemanasan

global!Jelaskan!

3

Mengidentifikasi dampak pemanasan global

dalam kehidupan sehari-hari

Mengapa pemanasan global

dapat menyebabkan

kepunahan keanekaragaman

hayati?

4

Menganalisis upaya untuk mengurangi

dampak pemanasan global

Sebutkan 3 upaya untuk

mengurangi pemanasan

global?Jelaskan!

5

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Soal Pre-test untuk mengukur kemampuan berpikir kritis

Indikator Soal Rumusan Soal No

Soal

Menganalisis

penyebab

terjadinya

pemanasan

global

Seperti yang kita ketahui negara kita berada di garis

khatulistiwa dan beriklim tropis, yang memiliki dua musim

yaitu musim kemarau dan musim hujan. Tetapi yang kita

rasakan saat ini musim tersebut tidak teratur. Mengapa hal

tersebut bisa terjadi?

1

Menganalisis

usaha untuk

mencegah

pemanasan

global

Seperti yang kita ketahui tisu berbahan dasar kayu yang

diambil dari pohon. Jika anda pergi ke restoran, tentunya akan

disediakan tisu. Untuk mengurangi pemanasan global, apa

yang akan anda lakukan?

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

29

Menganalisis

dampak

pemanasan

global

Sebuah perusahaan sawit menawarkan kepada kepala desa dan

warga untuk menjual hutan adat di desa tersebut. Mereka

menjanjikan kehidupan yang lebih baik dengan berbagai

macam bantuan seperti beasiswa bagi pelajar dan perekrutan

tenaga kerja warga setempat. Tetapi, akibatnya hutan tersebut

menjadi gundul dan memicu meningkatnya pemanasan global.

Jika kamu sebagai kepala desa dan warga, apa yang akan

kamu lakukan?

3

Indikator Soal Rumusan Soal No

Soal

Menganalisis

usaha untuk

mencegah

pemanasan

global

Pak Dirga sedang berburu di tengah hutan kalimantan,

kemudian tidak sengaja beliau melihat sebuah kebakaran

hutan yang mana apinya sudah membesar. Apakah yang harus

dilakukan oleh Pak Dirga?

4

Menganalisis

usaha untuk

mencegah

pemanasan

global

Ketika kamu berbelanja di supermarket, apa yang akan kamu

lakukan untuk mengurangi terjadinya pemanasan global?

5

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Soal Post-Test Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir

Kritis

Indikator Soal Rumusan Soal No

Soal

Menganalisis

penyebab

terjadinya

pemanasan

global

Seperti yang kita ketahui, negara kita berada di garis

khatulistiwa dan beriklim tropis, yang memiliki dua musim

yaitu musim kemarau dan musim hujan. Tetapi, yang kita

rasakan saat ini musim tersebut tidak teratur. Mengapa hal

tersebut bisa terjadi?

1

Menganalisis

usaha untuk

mencegah

pemanasan

global

Seperti yang kita ketahui tisu berbahan dasar kayu yang

diambil dari pohon. Jika Anda pergi ke restoran, tentunya

akan disediakan tisu. Untuk mengurangi pemanasan global,

apa yang akan anda lakukan?

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

30

Menganalisis

dampak

pemanasan

global

Sebuah perusahaan sawit menawarkan kepada kepala desa dan

warga untuk menjual hutan adat di desa tersebut. Mereka

menjanjikan kehidupan yang lebih baik dengan berbagai

macam bantuan seperti beasiswa bagi pelajar dan perekrutan

tenaga kerja warga setempat. Tetapi, akibatnya hutan tersebut

menjadi gundul dan memicu meningkatnya pemanasan global.

Jika kamu sebagai kepala desa dan warga, apa yang akan

kamu lakukan?

3

Indikator Soal Rumusan Soal No

Soal

Menganalisis

usaha untuk

mencegah

pemanasan

global

Dezza disuruh orang tuanya membeli gula ke warung yang

jaraknya kurang lebih 500 meter. Jika kamu menjadi Dezza,

apa yang akan kamu lakukan untuk mengurangi pemanasan

global? Jelaskan!

4

Menganalisis

usaha untuk

mencegah

pemanasan

global

Jean adalah seorang pelajar yang sudah belajar tentang

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan. Pekerjaan

orang tua Jean adalah seorang petani dengan melakukan

ladang berpindah dan tentunya dengan cara pembakaran

hutan. Jika kamu menjadi Jean, apa yang kamu lakukan?

5

3.6.2 Instrumen Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk

memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui

(Suparno, 2014). Instrumen angket ini akan digunakan untuk

melihat adanya peningkatan karakter kerja sama setelah

melaksanakan proses pembelajaran. Instrumen ini akan meliputi

aspek-aspek yang berkaitan dengan karakter kerja sama. Angket

kerja sama secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

34

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Karakter Kerja Sama

Yang

diukur

Unsur Utama Pernyataan

Karakter

Kerja

Sama

Membangun dan

membagi suatu

tujuan

1. Saya memberikan semangat kepada anggota dalam kerja

kelompok

2. Saya selalu memberikan motivasi kepada teman kelompok

agar cepat menyelesaikan tugas kelompok

3. Saya merasa tidak senang dalam mengerjakan tugas kelompok

4. Saya percaya kepada anggota kelompok untuk mengambil

keputusan bersama

5. Saya tidak mendengarkan pendapat teman ketika sedang

berdiskusi kerja kelompok

6. Saya akan pura-pura tidak tahu jika ada masalah dalam

kelompok

7. Saya tidak berbicara kepada semua anggota kelompok hanya

yang akrab dengan saya saja

Menyumbangkan

Pemahaman

8. Saya selalu aktif memberikan ide saat kerja kelompok

9. Saya selalu memecahkan sendiri masalah anggota kelompok

10. Saya akan berbagi pengetahuan yang saya dapatkan kepada

teman kelompok

Berpartisipasi 11. Saya selalu menerima perbedaan pendapat dalam kelompok

12. Saya tidak pernah terlibat dalam diskusi kelompok

13. Saya akan berdiskusi bersama teman saat kerja kelompok

14. Saya akan menyampaikan pendapat untuk menyelesaikan

masalah dalam kelompok

Bertanggung

jawab

15. Saya bertanggung jawab terhadap tugas saya dalam keja

kelompok

16. Saya tidak pernah menyelesaikan bagian tugas saya dengan

tepat waktu

17. Saya mengetahui tugas dalam kerja kelompok

Kebergantungan 18. Saya selalu bergantung pada orang lain dalam kerja kelompok

19. Saya akan bertanya kepada teman kelompok jika saya tidak

bisa

20. Saya diam saja jika tidak tahu pemecahan masalah dalam

kelompok

3.6.3 Instrumen Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang meliputi pemusatan

perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh

alat indera (Suparno, 2014). Dalam penelitian ini observasi akan

digunakan untuk mengamati karakter kerja sama siswa selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

35

proses pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan

seperti pada tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3. 6 Observasi Karakter Kerja Sama

No Aspek Pengamatan

1 Siswa bertanggung jawab terhadap tugas dalam kelompok

2 Siswa bertanya kepada teman kelompok

3 Siswa menyampaikan pendapat untuk menyelesaikan masalah dalam

kelompok

4 Siswa berdiskusi bersama teman kelompok

5 Siswa aktif memberikan ide saat kerja kelompok

6 Siswa menerima perbedaan pendapat dalam kelompok

7 Siswa memberikan motivasi kepada teman kelompok agar cepat

menyelesaikan tugas kelompok

8 Siswa saling memberikan semangat kepada anggota dalam kerja

kelompok

9 Siswa senang dalam mengerjakan tugas kelompok

10 Siswa saling bergantung terhadap satu sama lain dalam kelompok

3.6.4 Instrumen Wawancara

Wawancara merupakan semacam kuesioner lisan, suatu

dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi

yang diperlukan (Suparno, 2014). Dalam penelitian ini jenis

wawancara yang digunakan adalah bebas terpimpin. Instrumen

yang digunakan seperti pada tabel 3.7 dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

36

Tabel 3. 7 Daftar Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan

1 Apakah anda merasa senang belajar fisika menggunakan metode

discovery learning pada materi pemanasan global? Mengapa?

2 Apakah metode discovery learning dapat membantu anda dalam

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis dalam

mempelajari materi pemanasan global? Mengapa?

3 Ketika pembelajaran berlangsung apakah anda merasa lebih aktif

dalam diskusi kelompok dan menjawab pertanyaan guru? Mengapa?

3.7 Validitas

Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh

mengukur apa akan yang diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan.

Validitas yang akan digunakan adalah validitas isi. Validitas isi akan

digunakan untuk mengukur apakah isi dari instrumen yang akan

digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang akan diukur (Suparno,

2014).

Menurut Suparno (2014), untuk melihat apakah tes yang digunakan

valid secara isi dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu:

1) Dengan minta penilaian ahli, apakah tes yang digunakan sungguh

sesuai dengan isi yang mau di tes.

2) Dengan menggunakan kisi-kisi yang menunjukkan bahwa instrumen

yang digunakan itu, memuat semua isi yang diteskan, bukan hanya

sebagian saja.

Instrumen yang divalidasi berupa soal pre-test, post-test, dan

angket karakter kerja sama. Untuk proses validasi, peneliti meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

37

bantuan salah satu dosen untuk melakukan validasi instrumen yang

akan digunakan yaitu Bapak Rohandi, Ph.D.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1. Penskoran Pre-test dan Post-test

Dalam penelitian ini, terdiri dari soal pre-test dan post-

test masing-masing soal berjumlah 5 butir soal essay untuk

mengukur pengetahuan siswa.

Skoring penilaian pre-test dan post-test pengetahuan

siswa sebagai berikut:

Tabel 3 8 Penskoran Pengetahuan Siswa

Keterangan Skor

Benar 100 % 20

Benar 75 % 15

Benar 50 % 10

Benar 25 % 5

Menjawab tetapi salah 2

Tidak Menjawab 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

38

Tabel rubrik penilaian skor pre-test pengetahuan dapat dilihat pada

tabel 3.9 dibawah ini:

Tabel 3 .9 Rubrik Penilaian Skor Pre-Test Pengetahuan

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian Jelaskan apa yang kamu

ketahui tentang

pemanasan global!

Pemanasan global adalah peningkatan suhu

rata-rata dibumi

Uraian Bagaimana proses

terjadinya pemanasan

global?

Proses terjadinya pemanasan global tersebut adalah

matahari memancar sinar ke segala arah. Sinar yang

datang ke bumi menyebabkan kenaikan suhu

dipermukaan bumi. Sehingga bumi akan mengalami

proses kesetimbangan suhu dalam jangka panjang.

Sinar yang datang ke bumi berubah bentuk menjadi

sinar inframerah. Sinar infamerah tersebut

diradiasikan oleh permukaan bumi. Sebagian sinar

inframerah akan dipantulkan oleh atmosfer dan

sebagian sinar akan diserap karena adanya gas

rumah kaca.Sinar inframerah yang diserap

diradiasikan kembali ke bumi sehingga

menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di bumi.

Uraian Sebutkan 3 dan jelaskan

faktor-faktor penyebab

terjadinya pemanasan

global!

1) Konsumsi energi bahan bakar fosil. Bahan

bakar fosil mengandung karbon, sehingga

pembakaran karbon menghasilkan gas rumah

kaca karbon dioksida.

2) Kerusakan hutan. Salah satu fungsi tumbuhan

adalah menyerap karbon dioksida (CO2) dan

mengubahnya menjadi oksigen (O2).

3) Pertanian dan Peternakan. Sektor pertanian

memberikan kontribusi terhadap peningkatan

emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah

yang tergenang, menghasilkan gas metana,

penggunaan pupuk, pembakaran sisa-sisa

tanaman dan pembusukan sisa-sisa pertanian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

39

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian Sebutkan dan jelaskan 3

dampak pemanasan

global dalam kehidupan

sehari-hari!

1) Perubahan iklim

Perubahan iklim merupakan masalah global dengan

dampak buruk untuk lingkungan, masyarakat,

ekonomi, perdagangan, dan politik. Misalnya,

hewan dan tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi

dengan perubahan iklim, maka hewan-hewan

tersebut akan berpindah tempat tinggal.

2) Kenaikan Permukaan Air Laut

Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan.

Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air

laut secara global, sehingga dapat mengakibatkan

sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Jika ini

terjadi terus menerus maka akibatnya dapat

mengancam kehidupan masyarakat.

3) Keanekaragaman Hayati Berkurang

Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna

memiliki batas terhadap suhu, kelembaban, kadar

air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global

menyebabkan terganggunya siklus pertumbuhan

pada tumbuhan.

Uraian Sebutkan dan jelaskan 3

upaya untuk mengurangi

dampak pemanasan

global!

1) Konservasi lingkungan, dengan melakukan

penanaman pohon dan penghijauan di lahan-

lahan kritis.

2) Menggunakan energi alternatif guna

mengurangi penggunaan energi bahan bakar

fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

Misalnya; menggunakan energi matahari, air,

angin, dan bioenergy.

3) Daur ulang dan efisiensi energi. Biogas

menjadi hal yang baik dan perlu

dikembangkan, misalnya dari sampahorganik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

40

Tabel rubrik penilaian skor post-test pengetahuan dapat dilihat

pada tabel 3.10 dibawah ini:

Tabel 3. 10 Rubrik Penilaian Skor Post-test Pengetahuan

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian Jelaskan apa yang kamu

ketahui tentang

pemanasan global!

Pemanasan global adalah peningkatan suhu

rata-rata dibumi

Uraian Bagaimana proses

terjadinya pemanasan

global?

Proses terjadinya pemanasan global tersebut adalah

matahari memancar sinar ke segala arah. Sinar yang

datang ke bumi menyebabkan kenaikan suhu

dipermukaan bumi. Sehingga bumi akan mengalami

proses kesetimbangan suhu dalam jangka panjang.

Sinar yang datang ke bumi berubah bentuk menjadi

sinar inframerah. Sinar infamerah tersebut

diradiasikan oleh permukaan bumi. Sebagian sinar

inframerah akan dipantulkan oleh atmosfer dan

sebagian sinar akan diserap karena adanya gas

rumah kaca.Sinar inframerah yang diserap

diradiasikan kembali ke bumi sehingga

menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di bumi.

Uraian Sebutkan 3 dan jelaskan

faktor-faktor penyebab

terjadinya pemanasan

global!

1) Konsumsi energi bahan bakar fosil. Bahan

bakar fosil mengandung karbon, sehingga

pembakaran karbon menghasilkan gas rumah

kaca karbon dioksida.

2) Kerusakan hutan. Salah satu fungsi tumbuhan

adalah menyerap karbon dioksida (CO2) dan

mengubahnya menjadi oksigen (O2).

3) Pertanian dan Peternakan. Sektor pertanian

memberikan kontribusi terhadap peningkatan

emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah

yang tergenang, menghasilkan gas metana,

penggunaan pupuk, pembakaran sisa-sisa

tanaman dan pembusukan sisa-sisa pertanian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

41

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian Mengapa pemanasan

global dapat

menyebabkan kepunahan

keanekaragaman hayati?

Karena pemanasan global menyebabkan kenaikan

suhu lingkungan yang berakibat pada terganggunya

siklus air, kelembapan udara dan berdampak pada

pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju

produktivitas produsen. Kondisi ini pun

memberikan pengaruh habitat dan kehidupan

konsumen.

Uraian Sebutkan dan jelaskan 3

upaya untuk mengurangi

dampak pemanasan

global!

1) Konservasi lingkungan, dengan melakukan

penanaman pohon dan penghijauan di lahan-

lahan kritis.

2) Menggunakan energi alternatif guna

mengurangi penggunaan energi bahan bakar

fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

Misalnya; menggunakan energi matahari, air,

angin, dan bioenergy.

3) Daur ulang dan efisiensi energi. Biogas

menjadi hal yang baik dan perlu

dikembangkan, misalnya dari sampahorganik.

Tabel rubrik penilaian skor pre-test kemampuan berpikir kritis

dapat dilihat pada tabel 3.11 dibawah ini:

Tabel 3. 11 Rubrik Penilaian Pre-test Kemampuan Berpikir Kritis

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian Seperti yang kita ketahui,

negara kita berada di garis

khatulistiwa dan beriklim

tropis, yang memiliki dua

musim yaitu musim kemarau

dan musim hujan. Tetapi

yang kita rasakan saat ini

musim tersebut tidak teratur.

Mengapa hal

Hal ini terjadi karena dampak pemanasan

global di mana keadaan atmosfer mengalami

perubahan yang tidak wajar sehingga

mengalami perubahan keseimbangan

lingkungan. Faktor penyebab utamanya adalah

efek rumah kaca yang banyak digunakan

untuk kegiatan industri yang mengakibatkan

radiasi sinar matahari yang dipancarkan ke

bumi terperangkap dalam rumah kaca. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

42

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

dapat terjadi menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca

meningkat di atmosfer bumi dan mengalami

peningkatan suhu.

Uraian Seperti yang kita ketahui tisu

berbahan dasar kayu yang

diambil dari pohon. Jika

Anda pergi ke restoran,

tentunya akan disediakan

tisu. Untuk mengurangi

pemanasan, global apa yang

akan anda lakukan?

Seperti yang kita ketahui, pohon merupakan

bahan dasar pembuatan tisu. Jika penggunaan

tisu berlebihan, itu sama saja kita mengurangi

jumlah pohon yang tentunya sangat berperan

penting bagi ketersediaan oksigen di bumi.

Untuk mengurangi pemanasan global, yang

akan saya lakukan ketika saya pergi ke

restoran adalah membawa sapu tangan sendiri,

meminta lap yang terbuat dari kain agar tidak

menggunakan tisu. Jika tidak ada lap, maka

gunakan tisu seperlunya saja.

Uraian Sebuah perusahaan sawit

menawarkan kepada kepala

desa dan warga untuk

menjual hutan adat di desa

tersebut untuk dijadikan

perkebunan kelapa sawit,

mereka menjanjikan

kehidupan yang lebih baik

dengan berbagai macam

bantuan seperti beasiswa

bagi pelajar setempat dan

perekrutan tenaga kerja

warga setempat. Tetapi,

akibatnya hutan tersebut

menjadi gundul dan memicu

meningkatnya pemanasan

global. Jika kamu sebagai

kepala desa dan warga, apa

yang akan kamu lakukan?

Jika saya sebagai kepala desa dan warga saya

akan menolak menjual hutan adat tersebut

untuk menjaga kelestariannya. Hutan adat

merupakan warisan dari nenek moyang kita

terdahulu. Dengan menjaga kelestarian hutan,

maka akan meminimalisir terjadinya

pemanasan global yang dapat menyebabkan

meningkatnya suhu di bumi, punahnya

keanekaragam hayati, kurangnya oksigen, dan

terjadinya banjir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

43

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian Pak Dirga sedang berburu di

tengah hutan Kalimantan,

kemudian tidak sengaja

beliau melihat sebuah

kebakaran hutan yang mana

apinya sudah membesar.

Apakah yang harus

dilakukan oleh Pak Dirga

untuk memadamkan api dan

untuk mengatasi dampak

kebakaran lahan tersebut

agar kembali hijau?

Pak Dirga meminta bantuan kepada

masyarakat setempat untuk memadamkan api

karena api sudah membesar sehingga tidak

memungkinkan pak Dirga memadamkan api

tersebut sendirian. Kemudian melaporkan

kepada pihak yang berwenang untuk segera

memadamkan kebakaran hutan tersebut, serta

yang harus dilakukan untuk mengatasi

dampak kebakaran lahan tersebut agar

kembali hijau yaitu dengan cara penanaman

kembali pohon-pohon yang sudah gundul

sehingga hutan akan kembali hijau.

Uraian Ketika kamu berbelanja di

supermarket, apa yang akan

kamu lakukan untuk

mengurangi terjadinya

pemanasan global?

Ketika saya berbelanja di supermarket, hal

yang akan saya lakukan untuk mengurangi

terjadinya pemanasan global yaitu mengurangi

penggunaan kantong plastik karena kantong

plastik merupakan benda yang lama terurainya

sehingga dapat merusak lingkungan. Jika

dibakar, dapat menyebabkan gangguan

kesehatan manusia, pencemaran udara dan

apabila dibuang di sungai dapat menyebabkan

terjadinya banjir.

Tabel rubrik penilaian skor post-test kemampuan berpikir kritis

dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini:

Tabel 3. 12 Rubrik Penilaian Post-test Kemampuan Berpikir Kritis

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Seperti yang kita ketahui

negara kita berada di garis

khatulistiwa dan beriklim

Hal ini terjadi karena dampak pemanasan global

di mana keadaan atmosfer mengalami perubahan

yang tidak wajar sehingga mengalami perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

44

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian tropis, yang memiliki dua

musim yaitu musim

kemarau dan musim hujan.

Tetapi yang kita rasakan

saat ini musim tersebut

tidak teratur. Mengapa hal

tersebut bisa terjadi?

keseimbangan lingkungan. Faktor penyebab

utamanya adalah efek rumah kaca yang banyak

digunakan untuk kegiatan industri yang

mengakibatkan radiasi sinar matahari yang

dipancarkan ke bumi terperangkap dalam rumah

kaca. Hal ini menyebabkan konsentrasi gas rumah

kaca meningkat di atmosfer bumi dan mengalami

peningkatan suhu.

Uraian Seperti yang kita ketahui

tisu berbahan dasar kayu

yang diambil dari pohon.

Jika Anda pergi ke

restoran, tentunya akan

disediakan tisu. Untuk

mengurangi pemanasan

global apa yang akan anda

lakukan?

Seperti yang kita ketahui, pohon merupakan bahan

dasar pembuatan tisu. Jika penggunaan tisu

berlebihan, itu sama saja kita mengurangi jumlah

pohon yang tentunya sangat berperan penting bagi

ketersediaan oksigen di bumi. Untuk mengurangi

pemanasan global, yang akan saya lakukan ketika

saya pergi ke restoran adalah membawa sapu tangan

sendiri, meminta lap yang terbuat dari kain agar tidak

menggunakan tisu. Jika tidak ada lap, maka gunakan

tisu seperlunya saja.

Uraian Sebuah perusahaan sawit

menawarkan kepada

kepala desa dan warga

untuk menjual hutan adat

di desa tersebut untuk

dijadikan perkebunan

kelapa sawit, mereka

menjanjikan kehidupan

yang lebih baik dengan

berbagai macam bantuan

seperti beasiswa bagi

pelajar dan perekrutan

tenaga kerja warga

Jika saya sebagai kepala desa dan warga saya akan

menolak menjual hutan adat tersebut untuk menjaga

kelestariannya. Hutan adat merupakan warisan dari

nenek moyang kita terdahulu. Dengan menjaga

kelestarian hutan, maka akan meminimalisir

terjadinya pemanasan global yang dapat

menyebabkan meningkatnya suhu di bumi, punahnya

keanekaragam hayati, kurangnya oksigen, dan

terjadinya banjir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

45

setempat. Tetapi akibatnya

Jenis

Soal

Rumusan Soal Jawaban

Uraian hutan tersebut menjadi

gundul dan memicu

meningkatnya pemanasan

global. Jika kamu sebagai

kepala desa dan warga apa

yang akan kamu lakukan?

Uraian Dezza memiliki sepeda

dan kendaraan bermotor.

Dia sering disuruh orang

tuanya membeli kebutuhan

pokok ke warung

terkadang jumlah yang

dibeli cukup banyak.

Sedangkan jarak dari

rumah ke warung kurang

lebih 500 meter. Jika kamu

menjadi Dezza untuk

mengurangi pencemaran

udara apakah yang akan

kamu lakukan? Mengapa?

Jika saya menjadi Dezza, yang akan saya lakukan

untuk mengurangi pencemaran udara yaitu saya akan

memilih tidak akan menggunakan kendaraan

bermotor dan saya akan memilih menggunakan

sepeda atau berjalan kaki saja karena jarak dari

rumah ke warung tidak begitu jauh. Kita harus

mengurangi penggunaan kendaraan bermotor sebab

pencemaran udara dari kendaraan bermotor dapat

merusak lingkungan. Bayangkan jika dalam 500

meter tersebut, kita menggunakan sepeda motor yang

terus mengeluarkan emisi gas buang. Hal ini akan

berdampak pada pencemaran lingkungan yang

menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Uraian Jean adalah seorang pelajar

yang sudah belajar tentang

pemanasan global dan

dampaknya bagi

kehidupan. Pekerjaan

orang tua jean adalah

seorang petani dengan

melakukan ladang

berpindah dan tentunya

dengan cara pembakaran

hutan. Jika kamu menjadi

Jean, apa yang kamu

lakukan?

Jika saya menjadi Jean, saya akan memberikan solusi

lain agar dalam pembukaan lahan untuk berladang

tidak boleh dengan cara pembakaran. Pembakaran

hutan dapat membahayakan kelestarian hutan

tersebut yang mana keanekaragaman hayati akan

punah atau berpindah tempat dan menyebabkan

polusi udara dapat merusak kesehatan manusia.

Kemudian dapat menyebabkan kebakaran hutan

secara meluas dan apinya sulit untuk dipadamkan.

Solusi yang akan saya berikan kepada orang tua saya

yaitu pembukaan lahan dengan cara ditebang karena

dengan cara ditebang tidak menyebabkan polusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

46

udara dan tumbuhan tersebut dapat tumbuh kembali.

3.8.2 Klasifikasi Pengetahuan dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon karena sampel

yang digunakan kecil yaitu berjumlah 7 orang siswa. Untuk

mengukur pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis siswa

menggunakan soal pre-test dan post-test Soal pre-test dan post-

test masing-masing soal berjumlah 5 butir soal essay untuk

mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Skor hasil kemampuan

berpikir kritis siswa sebagai berikut:

Skor hasil kemampuan berpikir kritis

x 100

Skor untuk setiap siswa

Skor minimal : 0

Skor maksimal : 100

Range : 100-0=100

Dibagi dalam 5 interval, maka lebar adalah 100 : 5 = 20

Maka lebar interval adalah 20.

Skor nilai kemampuan berpikir kritis diklasifikasi siswa

berdasarkan interval sebagai berikut :

Tabel 3 13 Klasifikasi Pengetahuan Dan Kemampuan Berpikir Kritis

No Interval Keterangan

1. 81-100 Sangat Baik

2. 61-80 Baik

3. 41-60 Cukup

4. 21-40 Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

47

5. 0-20 Sangat Kurang

3.8.3 Analisis statistik non parametrik

Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan

kemampuan berpikir kritis data penelitian ini dianalisis

menggunakan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon pada software

SPPS. Uji stastik ini digunakan karena pada penelitian ini sampel

yang digunakan jumlahnya kecil yaitu 7 responden.

3.8.4 Analisa Angket Karakter Kerja Sama

3.8.4.1 Penskoran Karakter Kerja Sama

Dalam penelitian ini untuk mengukur karakter kerja

sama siswa menggunakan angket yang dibagikan kepada

masing-masing siswa pada pertemuan terakhir pembelajaran.

Pada angket ini terdapat pernyataan positif dan pernyataan

negatif. Pedoman penskoran kuesioner atau angket karakter

kerja sama adalah sebagai berikut:

Tabel 3 14 Pedoman Penskoran Kuesioner Karakter Kerja Sama

Pertanyaan Jawaban

Selalu Seringkali Kadang-

kadang

Jarang Tidak Pernah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

3.8.4.2 Klasifikasi Karakter Kerja Sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

48

Kuesioner atau angket yang digunakan terdapat 20

butir pernyataan dengan 4 pilihan jawaban untuk mengukur

karakter kerja sama.

Skor untuk setiap siswa didapatkan :

Skor Minimal = 1 x 20 = 20

Skor Maksimal = 5 x 20 = 100

Range = 100-20 = 80

Dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval =

80 : 5= 16

Maka dapat dibuat klasifikasi karakter kerja

sebagai berikut :

Tabel 3 15 Klasifikasi Karakter Kerja Sama

No Interval Keterangan

1. 84-100 Sangat Tinggi

2. 68-83 Tinggi

3 52-67 Cukup

4. 36-31 Rendah

5. 20-35 Sangat Rendah

Perhitungan prosentase karakter kerja sama sebagai

berikut :

x 100% = Prosentase (%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

49

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini seharusnya dilaksanakan di Seminari Menengah Santo

Yohanes Maria Vianney Teluk Menyurai Sintang Kalimantan Barat

dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Namun, penelitian di Seminari

Menengah Santo Yohanes Maria Vianney Teluk Menyurai Sintang

Kalimantan Barat tidak dapat dilanjutkan karena sekolah meliburkan siswa

yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Maka dari itu, peneliti mengubah

sampel menggunakan gabungan siswa SMA di desa Nanga Layung

Sintang Kalimantan Barat.

Sampel siswa SMA ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah

yang ada di kabupaten Sintang yang memiliki kesamaan dengan sampel

Seminari Menengah ST. Yohanes Marisa Vianney yaitu semua siswa

tersebut berasal dari Kalimantan Barat. Mereka mempunyai persoalan

yang sama dengan pemanasan global yaitu kebakaran hutan yang sering

terjadi di Kalimantan Barat. Maka dari itu, bahan ajar dan pendekatan

dalam penelitian dapat dilakukan. Tetapi dalam analisis statistik harus

menggunakan uji non-parametrik karena sampel hanya 7 orang siswa

SMA disekitar lingkungan rumah peneliti.

Peneliti hanya mendapatkan 7 orang siswa SMA yang ingin belajar

bersama mengenai pemanasan global. Siswa SMA ini berasal dari 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

50

sekolah yang berbeda di Kabupaten Sintang. Sebanyak 5 orang siswa

kelas XI MIA berasal dari sekolah SMAN 2 Sintang, 1 orang siswa kelas

XI MIA berasal dari SMA Panca Setya Sintang , dan 1 orang siswa kelas

XI MIA berasal dari SMAN 1 Sepauk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan,

kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan

metode pembelajaran discovery learning siswa SMA Desa Nanga Layung

Sintang pada materi pemanasan global. Penelitian dilaksanakan di Desa

Nanga Layung pada tanggal 17 April-20 April 2020 pada siswa yang

berjumlah 7 siswa. Selama penelitian ini berlangsung menggunakan

bahasa daerah yaitu dayak seberuang. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak

tiga kali pertemuan dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini:

Tabel 4. 1 Rincian Kegiatan Pembelajaran

No Pertemuan Hari/Tanggal Kegiatan

1 I 17 April 2020 Perkenalan, pre-test, pengisian

angket karakter kerja sama dan

penjelasan singkat tentang

pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

2 II 19 April 2020 Pembelajaran menggunakan

metode discovery learning.

3 III 20 April 2020 Post-test dan pengisian angket

karakter kerja sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

51

1) Pertemuan Pertama

Gambar 4. 1 Kegiatan Hari Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Jumat (17 April 2020), pada

pukul 15.00 WIB di rumah peneliti. Pertemuan ini diawali dengan

perkenalan dan penjelasan mengenai tujuan penelitian yang akan

dilaksanakan. Setelah perkenalan, dilanjutkan dengan pembagian soal pre-

test pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan angket karakter kerja

sama. Pada gambar 4.1 siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal pre-

test pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis selama 50 menit. Apabila

sudah selesai mengerjakan soal pre-test pengetahuan dan kemampuan

berpikir, dilanjutkan dengan pengisian angket karakter kerja sama

diberikan waktu selama 10 menit. Setelah selesai mengerjakan soal pre-

test dan angket awal karakter kerja sama, kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan

metode discovery learning. Siswa diberikan stimulus berupa tayangan

video, siswa memperhatikan secara seksama. Kemudian siswa ditanya

tentang isi video tersebut dan siswa diberi kesempatan untuk

menyampaikan pendapatnya. Ada beberapa siswa yang menjawab namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

52

ada juga siswa yang diam saja. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB

maka kegiatan pembelajaran berakhir dengan mengucapkan salam

penutup.

2) Pertemuan Kedua

Gambar 4. 2 Kegiatan Hari Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 April 2020, diawali

dengan siswa ditanyai kembali pembelajaran sebelumnya. Kemudian

dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan pembagian

kelompok. Siswa diberikan stimulus dengan beberapa pertanyaan,

kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menjawab. Ada beberapa

siswa yang aktif untuk menyampaikan pendapatnya.

Setelah itu, siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan siswa

diarahkan untuk duduk secara kelompok dan membagikan LKS kepada

kelompok yang terbagi dalam 2 kelompok. Siswa diberikan waktu untuk

melaksanakan kegiatan diskusi dan pengisian LKS agar dapat terjawab

semua. Lalu memberikan tayangan sebuah video yang berkaitan dengan

pemanasan global. Mereka mengamati video tersebut secara seksama dan

mencatat hal-hal penting yang ada dalam video tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

53

Namun, ada satu siswa yang mengajak temannya untuk mengobrol.

Setelah selesai menonton video tersebut, mereka berdiskusi bersama

kelompok. Mereka saling memberikan catatan masing-masing untuk

menyampaikan informasi dan mendiskusikan hal tersebut untuk mengisi

pertanyaan yang ada di LKS. Kemudian setelah selesai mendiskusikannya,

setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil

diskusi dari penemuan mereka. Setelah itu, siswa diberikan kesempatan

untuk bertanya kepada kelompok lain. Ada beberapa siswa yang aktif

untuk bertanya, namun ada juga yang tidak memperhatikan kelompok lain

saat presentasi terlihat pada gambar 4.2.

Setelah semua kegiatan presentasi selesai, siswa diberi pertanyaan

dan diberi kesempatan untuk bertanya. Kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan materi. Setelah waktu berjalan selama 1,5 jam, siswa dan guru

mengakhiri pembelajaran dan menyampaikan kepada siswa pada

pertemuan selanjutnya akan diadakan post-test dan pengisian angket akhir.

3) Pertemuan Ketiga

Gambar 4. 3 Kegiatan Hari Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

54

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 20 April 2020,

kegiatan yang dilaksanakan adalah mengisi angket akhir karakter kerja

sama, soal post-test pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis. Sebelum

memulai kegiatan tersebut, siswa diberi tugas untuk membuat poster

mengenai pemanasan global secara berkelompok selama 20 menit.

Kemudian siswa diajak mereview selama 15 menit mengenai materi yang

telah diajarkan. Dalam hal ini, ada beberapa siswa yang aktif bertanya

tentang materi yang belum mereka pahami, kemudian menjelaskan

kembali. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian angket akhir karakter

kerja sama, soal post-test pengetahuan dan berpikir kritis dapat dilihat

pada gambar 4.3. Setelah semua siswa selesai melakukan pengisian angket

akhir karakter kerja sama, soal post-test pengetahuan, berpikir kritis siswa

dan guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan terima kasih

atas bantuan siswa dalam pelaksanaan penelitian ini

4.2 Data

Berikut adalah daftar nilai pre-test, post-tes dan angket

untuk pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja

sama pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4. 2 Daftar Nilai Pre-Test, Post-Test Dan Angket Siswa

No Nama Siswa Pengetahuan Kemampuan

Berpikir Kritis

Angket

Pre-test Post-test Pre-test Post-test Awal Akhir

1 Siswa A 47 65 70 75 85 91

2 Siswa B 44 65 45 55 81 87

3 Siswa C 47 85 75 85 66 83

4 Siswa D 47 75 75 80 80 86

5 Siswa E 42 70 65 70 82 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

55

6 Siswa F 37 70 40 65 83 90

7 Siswa G 52 57 45 80 84 94

Rata-Rata 45,14 69,57 59,28 72,85 80,14 87.85

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa secara

umum ada peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis

dan karakter kerja sama. Untuk mengetahui secara jelas

peningkatan tersebut maka akan dianalisis dengan uji wiloxon

menggunakan SPSS.

4.3 Analisa Data Statistik

4.3.1 Pengetahuan Siswa

1) Klasifikasi Pengetahuan Siswa

Dari data pre-test dan post-test, maka dapat diklasifikasikan

tingkat pengetahuan siswa seperti ditunjukkan pada tabel 4.3 di

bawah:

Tabel 4. 3 Klasifikasi Pengetahuan Siswa

No Nama Siswa Pengetahuan Klasifikasi Pengetahuan

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

1 Siswa A 47 65 Cukup Tinggi

2 Siswa B 44 65 Cukup Tinggi

3 Siswa C 47 85 Cukup Sangat tinggi

4 Siswa D 47 75 Cukup Tinggi

5 Siswa E 42 70 Cukup Tinggi

6 Siswa F 37 70 Rendah Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

56

7 Siswa G 52 57 Cukup Cukup

Dari data pre-test dan post-test, maka prosentase kemampuan

berpikir kritis siswa ditunjukkan pada tabel 4.4 di bawah:

Tabel 4. 4 Prosentase Pengetahuan Siswa

No Interval Sebelum Treatment Sesudah Treatment Ket

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

1 81-100 0 0 1 14,3 Sangat

tinggi

2 61-80 0 0 5 71,43 Tinggi

3 41-60 6 85,7 1 14,3 Cukup

4 21-40 1 14,3 0 0 Rendah

5 0-20 0 0 0 0 Sangat

Rendah

2) Hasil Uji

Untuk mengetahui perningkatan pada pengetahuan siswa

setelah diberikan treatment, maka dilakukan pengujian

menggunakan uji wilcoxon dengan bantuan SPSS. Hasilnya

seperti pada table 4.5 dibawah ini:

Tabel 4. 5 Hasil Uji Wilcoxon pengetahuan siswa

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest – Negative Ranks 0a .00 .00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

57

Pretes Positive Ranks 7b 4.00 28.00

Ties 0c

Total 7

a. Postest < Pretes

b. Postest > Pretes

c. Postest = Pretes

Test Statisticsa

Postest – Pretes

Z -2.371b

Asymp. Sig. (2-

tailed) .018

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa hasil uji menunjukkan p

‹ α, karena p adalah 0,018 dan level signifikan yang digunakan adalah 0,05

maka signifikan. Artinya terdapat perbedaan pre-test dan post-test, karena

mean pre-test 45,14 sedangkan mean post-test 69,57, maka siswa

mengalami peningkatan pengetahuan menggunakan metode pembelajaran

discovery learning.

4.3.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

1) Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis

Dari data pre-test dan post-test, maka dapat diklasifikasikan

tingkat kemampuan berpikir kritis ditunjukkan pada tabel 4.6 di

bawah:

Tabel 4. 6 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

58

No Nama Siswa Kemampuan Berpikir

Kritis

Klasifikasi Kemampuan

Berpikir Kritis

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

1 Siswa A 70 75 Tinggi Tinggi

2 Siswa B 45 55 Cukup Cukup

No Nama Siswa Kemampuan Berpikir

Kritis

Klasifikasi Kemampuan

Berpikir Kritis

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

3 Siswa C 75 85 Tinggi Sangat tinggi

4 Siswa D 75 80 Tinggi Tinggi

5 Siswa E 65 70 Tinggi Tinggi

6 Siswa F 40 65 Cukup Tinggi

7 Siswa G 45 80 Cukup Tinggi

Dari data pre-test dan post-test, maka prosentase

kemampuan berpikir kritis siswa ditunjukkan pada tabel 4.7 di

bawah:

Tabel 4. 7 Prosentase Kemampuan Berpikir Kritis

No Interval Sebelum Treatment Sesudah Treatment Ket

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

1 81-100 0 0 1 14,3 Sangat tinggi

2 61-80 4 57,14 5 71,43 Tinggi

3 41-60 3 40,85 1 14,3 Cukup

4 21-40 0 0 0 0 Rendah

5 0-20 0 0 0 0 Sangat

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

59

2) Hasil Uji

Untuk mengetahui peningkatan pada kemampuan berpikir

kritis siswa setelah diberikan treatment, maka dilakukan pengujian

menggunakan uji wilcoxon dengan bantuan SPSS. Hasilnya seperti

pada table 4.8 dibawah ini:

Tabel 4. 8 Hasil Uji Wilcoxon Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest - Pretes

Negative

Ranks 0

a .00 .00

Positive

Ranks 7

b 4.00 28.00

Ties 0c

Total 7

a. Postest < Pretes

b. Postest > Pretes

c. Postest = Pretes

Test Statisticsa

Postest – Pretes

Z -2.388b

Asymp. Sig. (2-tailed) .017

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa hasil uji

menunjukkan Z= -2.388 dan P = 0,017 karena p<α maka

signifikan, artinya terdapat perbedaan pre-test dan post-test. Oleh

karena mean pre-test = 59,28 dan mean post-test = 72,85. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

60

dari itu, nilai kemampuan berpikir kritis siswa lebih tinggi setelah

diberi treatment daripada sebelum diberi treatment dan mengalami

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan

metode discovery learning.

4.3.3 Karakter Kerja Sama

1) Klasifikasi Karakter Kerja Sama

Dari data angket awal dan akhir dapat diklasifikasikan

tingkat karakter kerja sama siswa. Hasil klasifikasi kerja sama

seperti tabel 4.9 di bawah:

Tabel 4. 9 Tingkat Klasifikasi Karakter Kerja Sama

No Nama Siswa Angket Karakter

Kerja Sama

Klasifikasi Karakter Kerja

Sama

Awal Akhir Awal Akhir

1 Siswa A 85 91 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2 Siswa B 81 87 Tinggi Sangat Tinggi

3 Siswa C 66 83 Tinggi Tinggi

4 Siswa D 80 86 Tinggi Sangat Tinggi

5 Siswa E 82 84 Tinggi Sangat Tinggi

6 Siswa F 83 90 Tinggi Sangat Tinggi

7 Siswa G 84 94 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

61

Dari data pre-test dan post-test, maka prosentase

kemampuan berpikir kritis siswa ditunjukkan pada tabel 4.10 di

bawah:

Tabel 4. 10 Prosentase Karakter Kerja Sama

No Interval Sebelum Treatment Sesudah Treatment Ket

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

1 84-100 2 28,57 6 85,71 Sangat Tinggi

2 68-83 4 57,14 1 14,28 Tinggi

3 52-67 1 14,28 0 0 Cukup

4 36-51 0 0 0 0 Rendah

5 20-35 0 0 0 0 Sangat Rendah

2) Hasil Uji

Untuk mengetahui peningkatan pada kemampuan berpikir

kritis siswa setelah diberikan treatment, maka dilakukan pengujian

menggunakan uji wilcoxon dengan bantuan SPSS. Hasilnya

seperti pada tabel 4.11 dibawah ini:

Tabel 4. 11 Hasil Uji Pre-test dan post-test karakter kerja sama

N Mean Rank Sum of Ranks

Setelah –

Sebelum

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 7b 4.00 28.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

62

Ties 0c

Total 7

a. Setelah < Sebelum

b. Setelah > Sebelum

c. Setelah = Sebelum

Test Statisticsa

Setelah – Sebelum

Z -2.384b

Asymp. Sig. (2-tailed) .017

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa hasil uji menunjukkan Z =

-2,384, p = 0,017 maka p ‹ α, artinya terdapat perbedaan pre-test dan post-test.

Oleh karena mean pre-test = 80,14 dan mean post-test = 87,85, maka karakter

kerja sama siswa lebih tinggi setelah diberi treatment daripada sebelum diberi

treatment dan mengalami peningkatan karakter kerja sama menggunakan metode

pembelajaran discovery learning.

4.4 Data Observasi

Pengamatan ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Dalam pengamatan ini, terlihat ada beberapa siswa yang

bersemangat untuk belajar dan ada beberapa siswa yang tidak bersemangat

seperti tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan. Saat siswa

diberikan pertanyaan, terlihat siswa tampak berdiskusi kepada teman di

sebelahnya kemudian menjawab pertanyaan. Kemudian ada beberapa

siswa yang bertanya jika mereka tidak paham yang dijelaskan.

Dari hasil pengamatan, ditunjukkan bahwa siswa menghargai

penyampaian pendapat dari anggota kelompok lain. Hal ini terlihat pada

saat diskusi mereka mendengarkan pendapat temannya dan saling

melengkapi jawaban diskusi. Pada saat anggota kelompok lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

63

mempresentasikan hasil diskusi, setiap anggota kelompok memperhatikan

kelompok lain yang sedang menyampaikan hasil diskusinya di depan dan

mereka juga memberikan pertanyaan kepada kelompok tersebut.

Saat diberikan tugas kelompok setiap anggota kelompok

bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing dengan mencatat

beberapa hal penting dalam video yang ditayangkan. Walaupun ada satu

orang siswa yang tidak memperhatikan dan berdiam diri saja, melihat

temannya sedang berdiskusi. Tetapi dalam hal ini, secara keseluruhan

sudah menunjukkan sikap tanggung jawab untuk terlibat dalam

mengerjakan tugas. Dalam mengerjakan tugas kelompok, tampak mereka

terlihat senang dan bersemangat hal ini terbukti mereka saling bercanda

terhadap teman kelompoknya. Beberapa siswa juga aktif memberikan ide

saat berdiskusi dan juga sesekali mereka berdebat untuk mennyimpulkan

jawaban yang tepat menurut kelompok. Setiap anggota kelompok saling

bergantungan terhadap teman kelompoknya. Hal ini terlihat mereka saling

bertanya kepada temannya jika belum paham.

4.5 Data Wawancara

Peneliti mewawancarai 2 orang siswa yaitu siswa A dan siswa D.

Siswa A merasa bersemangat ketika melangsungkan kegiatan belajar

mengajar menggunakan metode discovery learning pada materi

pemanasan global. Siswa A mengatakan metode belajar yang digunakan

menarik dan tidak membuat siswa tersebut mengantuk saat pelajaran,

karena siswa aktif mencari jawaban sendiri terlebih dahulu tanpa

langsung dijelaskan oleh guru. Hal ini membantu siswa A untuk

memahami tentang materi pemanasan global. Siswa A merasa lebih aktif

dalam diskusi kelompok dan menjawab pertanyaan guru.

Selama pembelajaran menggunakan metode discovery learning

pada materi pemanasan global siswa D mengatakan lumayan

bersemangat, sama dengan siswa A. Siswa D mengungkapkan jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

64

menggunakan metode belajar dicovery learning tidak membuat ngantuk

dan menarik sehingga siswa D menjadi aktif. Namun dia merasa agak

malas jika diskusi dan diberikan tugas. Pada saat diskusi jika Siswa D

tahu jawabannya dia akan menjawab, jika tidak tahu maka dia akan diam

saja. Apabila siswa D tidak tahu atau tidak paham dia akan bertanya

kepada teman, jika teman tidak bisa menjawab maka siswa D akan

bertanya kepada guru. Siswa D merasa terbantu dengan metode tersebut

sehingga siswa D menjadi lebih banyak tahu mengenai materi

pemanasan global.

4.6 Pembahasan

4.5.1 Peningkatan Pengetahuan Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung, pada hari pertama siswa belum menunjukkan bahwa mereka

memiliki pengetahuan yang lebih. Ketika ditanya mengenai apa yang

mereka ketahui tentang pemanasan global hanya satu orang siswa saja

yang menjawab pertanyaan, siswa yang lain hanya diam saja. Mereka

mengatakan tidak tahu karena tidak pernah diajarkan di sekolah. Pada hari

kedua setelah diberikan treatment beberapa siswa dapat menjawab

beberapa pertanyaan yang diberikan. Pada hari ketiga ketika mengulang

kembali materi yang sudah diajarkan, mereka dapat menyebutkan dan

menjelaskan mengenai pemanasan global. Hal ini membuktikan bahwa

adanya peningkatan pengetahuan sesudah diberikan treatment.

Berdasarkan pada tabel 4.2, diketahui rata-rata nilai pengetahuan

pre-test sebelum diberi treatment adalah 45,14 menunjukkan bahwa

masuk dalam kategori cukup dan post-test setelah diberikan treatment

69,57 masuk dalam kategori tinggi. Pada tabel 4.4 ditunjukkan adanya

perubahan pada kategori sangat tinggi dari 0% menjadi 14,3%, tinggi dari

0% menjadi 71,43%, cukup dari 85,7% menjadi 14,3, rendah dari 14,3%

menjadi 0%, sangat rendah dari 0% menjadi 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

65

Setelah dilakukan uji wilcoxon menggunakan SPSS, diperoleh

hasil pada tabel 4.5 nilai Z= -2,371 dan p (sign (2-tailed )= 0,018. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil yang signifikan karena nilai signifikan (2-

tailed) lebih kecil dari level signifikan yaitu 0,018 < 0,05. Hasil tersebut

menyatakan nilai post-test lebih tingi dari nilai pre-test. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan treatment. Jadi secara umum, pembelajaran menggunakan

discovery learning dapat meningkatkan pengetahuan siswa.

Berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif , secara keseluruhan

dapat dikatakan treatment yaitu discovery learning yang diberikan

berhasil karena adanya peningkatan dari hari pertama sampai dengan hari

ketiga. Hal ini menunjukkan siswa mengalami proses belajar dimana

mereka menjadi lebih tahu dengan adanya treatment yang membuat siswa

lebih aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan guru

hanya sebagai fasilitator.

4.5.2 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Selama proses pembelajaran berlangsung dilihat dari hasil

pengamatan pada hari pertama siswa belum menunjukkan adanya

indikator kemampuan berpikir kritis. Namun, hari kedua beberapa siswa

sudah mulai menunjukkan kemampuan berpikir kritis, sampai pada hari

terakhir hampir semua siswa menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan berpikir kritis.

Saat pertemuan pertama, siswa G merupakan siswa yang diam

diantara siswa yang lain. Siswa G terlihat kurang bersemangat untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran, namun siswa G yang paling pertama

kali bertanya kegiatan apa yang akan dilakukan pada hari itu. Saat

dijelaskan kegiatan apa saja akan dilakukan selama penelitian berlangsung,

siswa G ini juga tampak antusias mendengarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

66

Pada pertemuan kedua siswa G tampak lebih bersemangat dari

hari sebelumnya, dan lebih aktif dibandingkan siswa yang lain. Meskipun

begitu terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis siswa G masih belum

maksimal, hal ini dibuktikan dengan hasil pre-test siswa. Selama proses

pembelajaran berlangsung, ketika diberikan permasalahan perubahan iklim

yang tidak teratur saat ini, siswa G mengatakan bahwa itu terjadi akibat

adanya faktor alam. Saat semua siswa mengumpulkan dan mengolah

informasi yang didapatkan, siswa G terlihat menganggukan kepalanya

beberapa kali sambil berbicara “oh jadi karena ini” dan sesekali

berdiskusi dengan siswa A. Hal ini membuktikan bahwa siswa G sudah

mulai menunjukkan kemampuan berpikir kritis karena sudah dapat

mengasumsikan dan membuat kesimpulan berdasarkan fakta di lapangan.

Pada pertemuan ketiga terlihat siswa G sebagai salah satu siswa

yang berkembang dalam kemampuan berpikir kritis. Saat diberikan

pertanyaan untuk mengingat kembali apa yang sudah mereka pelajari

sebelum mengerjakan soal post-test, siswa G yang paling aktif menjawab

pertanyaan dengan menganalisis dan membuat kesimpulan pertanyaan

yang diberikan. Pada awal pertemuan siswa G mengatakan bahwa akan

memberikan solusi lain kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan,

namun siswa G tidak menyebutkan solusi apa yang akan disarankan. Pada

pertemuan akhir siswa G mengatakan untuk pembukaan lahan ladang

berpindah dapat menggunakan cara lain selain dibakar yaitu dengan cara

ditebang karena dengan cara tersebut tidak akan menyebabkan kebakaran

hutan yang menimbulkan polusi udara dan setelah lahan tersebut

digunakan harus dilakukan reboisasi agar lahan tersebut hijau kembali.

Berdasarkan pada tabel 4.2, diketahui rata-rata nilai kemampuan

berpikir kritis pre-test sebelum diberi treatment adalah 59,28 masuk dalam

kategori cukup dan post-test setelah diberikan treatment 72,85 masuk

dalam kategori tinggi. Pada tabel 4.7, ditunjukkan adanya perubahan pada

kategori sangat tinggi dari 0% menjadi 14,3%, tinggi dari 57,14% menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

67

71,43%, cukup dari 40,85% menjadi 14,3, rendah dari 0% menjadi 0%,

sangat rendah dari 0% menjadi 0%.

Setelah dilakukan uji wilcoxon dengan menggunakan SPSS,

diperoleh hasil pada tabel 4.8 nilai Z = -2,388 dan p (sign (2-tailed) adalah

0,017 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang signifikan karena

nilai signifikan (2-tailed lebih kecil dari level signifikan. Hasil tersebut

menyatakan nilai post-test lebih tingi dari nilai pre-test. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis sebelum dan

sesudah diberikan treatment. Jadi, pembelajaran menggunakan discovery

learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Maka dari itu berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan

bahwa siswa G mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis. Siswa

G mampu memprediksi suatu tindakan yang dia anggap benar dengan

membuat kesimpulan tindakan yang akan dilakukan untuk menghadapi

masalah pemanasan global. Sehingga secara keseluruhan semua siswa

mengalami peningkatan berdasarkan juga pada hasil pre-test dan post-test.

4.5.3 Peningkatan Karakter Kerja Sama

Berdasarkan pada tabel 4.2, diketahui rata-rata nilai pengetahuan

pre-test sebelum diberi treatment adalah 80,14 masuk dalam kategori

tinggi dan post-test setelah diberikan treatment 87,85 masuk dalam

kategori sangat tinggi. Pada tabel 4.10 ditunjukkan adanya perubahan pada

kategori sangat tinggi dari 28,57% menjadi 85,71%, tinggi dari 57,14%

menjadi 14,28%, cukup 14,28% menjadi 0%, rendah dari 0% menjadi 0%,

sangat rendah dari 0% menjadi 0%.

Setelah dilakukan uji wilcoxon dengan menggunakan SPSS,

diperoleh hasil pada tabel 4.11 nilai Z = -2,384 dan p (sign (2-tailed)

adalah 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang signifikan karena

nilai signifikan (2-tailed lebih kecil dari level signifikan yaitu 0,017 <

0,05. Hasil tersebut menyatakan nilai post-test lebih tinggi dari nilai pre-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

68

test. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan karakter kerja sama

sebelum dan sesudah diberikan treatment. Jadi, pembelajaran

menggunakan discovery learning dapat meningkatkan karakter kerja sama.

Salah satu sampel yang nilainya paling rendah adalah siswa C,

nilai kerja sama pada siswa C paling rendah dari nilai siswa yang lain

karena siswa C kurang menyukai kerja kelompok yang melibatkan orang

banyak. Pada awal pertemuan siswa C mengatakan kepada siswa yang lain

dia tidak suka berbagi informasi dan menyampaikan pendapatnya kepada

orang lain, sehingga dia hanya diam saja ketika peneliti bertanya. Pada

hari kedua siswa C sudah mulai menunjukkan indikator karakter kerja

sama. Hal ini juga dibuktikan pada saat semua siswa sudah berada dalam

kelompoknya dan berbagi tugas apa saja yang akan dilakukan masing-

masing siswa. Pada saat treatment diberikan, siswa C terlihat bertanggung

jawab atas tugasnya dan dia juga menyampaikan pendapatnya apa yang

dia temukan saat mengamati tayangan video. Hal ini menandakan bahwa

siswa C sudah mulai terbuka dan mau berbagi informasi yang dia

dapatkan. Pada hari terakhir siswa C tampak bersemangat ketika diberikan

tugas untuk membuat poster didalam kelompok dan dia terlihat bercanda

bersama temannya. Siswa C ini ikut ambil bagian dalam mengerjakan

poster, dan dia menyemangati teman satu kelompoknya agar dapat

menyelesaikan poster tersebut dengan tepat waktu. Hal ini juga dibuktikan

pada test akhir nilai siswa C meningkat menjadi 83 hal ini dikarenakan

siswa C mulai terbuka untuk melakukan kerja sama dan siswa lain juga

saling mendukung dan membantu dalam melakukan diskusi dan

mengerjakan soal test. Berdasarkan data diatas, secara keseluruhan semua

siswa mengalami peningkatan karakter kerja sama.

4.7 Keterbatasan Penelitian

1) Jumlah sampel kecil. Awalnya dalam penelitian ini dirancang untuk

jumlah sampel yang banyak. Akan tetapi, sampel harus diganti karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

69

libur sekolah yang panjang akibat pandemi covid-19 yang sedang

melanda. Maka dari itu, responden diganti dengan siswa yang ada di

sekitar rumah peneliti.

2) Tidak adanya kelas kontrol. Dalam penelitian ini, tidak ada kelas

kontrol karena rendahnya sampel.

3) Kesulitan mencocokkan jadwal dikarenakan responden pada pagi hari

sampai dengan siang hari belajar secara online, sehingga penelitian

ini dilaksanakan pada malam hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

70

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Penerapan metode discovery learning pada materi pemanasan global

dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMA di Desa Nanga Layung.

Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung

setelah diberikan treatment adanya perubahan. Pada pertemuan

pertama hanya satu siswa saja yang tahu tentang pemanasan global.

Sedangkan pada pertemuan terakhir beberapa siswa yang tahu. Secara

statistik terdapat kenaikan nilai tes pengetahuan dilihat dari analisis

kuantitatif.

2) Penerapan metode discovery learning pada materi pemanasan global

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMA di Desa

Nanga Layung. Pada pertemuan pertama semua siswa belum

menunjukkan adanya indikator kemampuan berpikir kritis, namun

sampai pada pertemuan terakhir secara keselurahan semua siswa

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis. Mereka

dapat menganalisis dan mengasumsi persoalan-persoalan dengan solusi

yang tepat mengenai pemanasan global.

3) Penerapan metode discovery learning pada materi pemanasan global

dapat meningkatkan karakter kerja sama siswa SMA di Desa Nanga

Layung. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran

karakter kerja sama yang menonjol adalah saling memberikan

informasi yang mereka dapat dan bertanggungjawab terhadap tugas

dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

71

5.2 Saran

1) Bagi Guru

(1) Metode discovery learning dapat meningkatkan pengetahuan,

kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama. Hal ini dapat

digunakan oleh guru sebagai metode belajar alternatif untuk materi

pemanasan global karena metode ini sesuai dengan kurikulum yang

berlaku saat dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

(2) Guru dapat menggunakan metode ini untuk bahan fisika yang lain.

2) Bagi Penelitian Selanjutnya

(1) Sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak agar

data lebih akurat.

(2) Dalam penelitian selanjutnya, dianjurkan untuk menggunakan

kelas kontrol agar dapat melihat perbedaan hasil antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

(3) Dianjurkan untuk melaksanakan penelitian di sekolah dan

dilakukan pada pagi hari agar konsentrasi siswa masih fokus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

72

DAFTAR PUSTAKA

Dwijananti, P., & Yulianti, D. 2010. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction pada Mata

Kuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6(2).

Fransiskus (Paus). 2016. Ensiklik Laudato Si’ (Terpujilah Engkau). Jakarta: KWI.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Ghalia Indonesia.

Kanginan, M. 2013. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Maasawet, E. T. 2011. Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Belajar Biologi

Melalui Penerapan Strategi Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri VI Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2010/2011. BIOEDUKASI

(Jurnal Pendidikan Biologi), 2(1).

Nursanti, S. 2017. Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Sub Tema Kekayaan Sumber Energi di

Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa kelas IV Tahun Ajaran

2016-2017 SDN Sadu 03 Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.

Disertasi Doktor. Bandung, Universitas Pasundan.

Putranto, Willibrordus Bayu. 2018. Menggali Ensklik Laudato Si: Sumbangan

Pemikiran Untuk Menjaga Keutuhan Alam Ciptaan Melalui Katakese

Ekologis. Skripsi. FKIP. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ramlan, M. 2002. Pemanasan Global (Global Warming). Jurnal Teknologi

Lingkungan, 3(1), 30-32.

Santoso, B. 2011. Pengembangan Materi Geografi Integrasi Pemanasan Global

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

73

(Global Warming) Dengan Metode Problem Based Learning pada Kelas

XI Di SMA N 1 Suruh. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 1(2).

Sihotang, K. 2019. Berpikir Kritis Kecakapan Hidup Di Era Digital (Edisi

Revisi). Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P. 1997. Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Suparno, P. 2007. Metode Pembelajaran Fisika Konstruktivisme &

Menyenangkan.Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik &

Menyenangkan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Penerbit USD.

Suparno, P. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: USD.

Suparno, Paul. 2015. Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Utina, R. 2009. Pemanasan global: dampak dan upaya meminimalisasinya. Jurnal

SAINTEK UNG.

Yaumi, Y. 2017. Penerapan Perangkat Model Discovery Learning pada Materi

Pemanasan Global untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Sains Siswa

SMP Kelas VII. Pensa: Jurnal Pendidikan Sains, 5(1).

Yulianti, S. D., Djatmika, E. T., & Santoso, A. 2017. Pendidikan Karakter Kerja

Sama Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar pada Kurikulum

2013. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), 33-38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

74

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

75

Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

76

Lampiran 3. Daftar Hadir Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

77

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan :SMA Di Desa Nanga Layung

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas /Semester : XI MIPA / Genap

Program : Peminatan

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 3 kali Pertemuan

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 dan 2

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,

responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional”.

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

78

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar

(KD)

No Kompetensi Dasar (KD)

3.12 Menganalisis gejala

pemanasan global dan

dampaknya bagi

kehidupan serta

lingkungan.

4.12 Mengajukan ide/gagasan

penyelesaian masalah

pemanasan global sehubungan

dengan gejala dan dampaknya

bagi kehidupan serta

lingkungan.

No

Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

No

Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

3.12.

1

Mendefinisikan

pemanasan global.

4.12.

1

Membuat poster mengenai

pemanasan global, dampak,

dan cara penanggulangan.

3.12.

2

Menjelaskan proses

terjadinya pemanasan

global.

4.12.

2

Menyampaikan saran dan

pendapat dalam rangka

penanggulangan pemanasan

global 3.12.

3

Mengidentifikasi faktor-

faktor penyebab

terjadinya pemanasan

global.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

79

3.12.

4

Mengidentifikasi

dampak pemanasan

global dalam kehidupan

sehari-hari.

3.12.

5

Menganalisis upaya

untuk mengurangi

dampak pemanasan

global.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran berbasis Discovery Learning,

peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan karakter

kerja sama dalam mempelajari materi gejala pemanasan global.

D. Materi Pembelajaran

a. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan gas rumah kaca

di atmosfer yang disebabkan oleh kegiatan manusia yang dapat

meningkatkan efek rumah kaca. Pemanasan bumi memiliki efek

pada siklus karbon. Hal ini akan memperburuk keadaan lingkungan

sekitar, yang akan berdampak secara langsung pada ketersediaan

sumber daya alam. Jika hal ini terus terjadi maka pada saat ini kita

dapat merasakan perubahan iklim yang luar biasa dan perusakan

ekosistem yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjadi

dampak serius bagi kita yang ada dibumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

80

Sumber: pesonageografi.wordpress.com

Proses terjadinya pemanasan global adalah matahari

memancar sinar ke segala arah. Sinar yang datang ke bumi

menyebabkan kenaikan suhu dipermukaan bumi. Sehingga bumi

akan mengalami proses kesetimbangan suhu dalam jangka

panjang. Sinar yang datang ke bumi berubah bentuk menjadi sinar

inframerah. Sinar infamerah tersebut diradiasikan oleh permukaan

bumi. Sebagian sinar inframerah akan dipantulkan oleh atmosfer

dan sebagian sinar akan diserap karena adanya gas rumah

kaca.Sinar inframerah yang diserap diradiasikan kembali ke bumi

sehingga menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di bumi.

b. Penyebab Pemanasan Global

Beberapa penyebab terjadinya pemanasan global :

1) Konsumsi energi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil

mengandung karbon, sehingga pembakaran karbon

menghasilkan gas rumah kaca karbon dioksida.

2) Sampah organik. Sampah organik menghasilkan gas rumah

kaca metana (CH4).

3) Kerusakan hutan. Salah satu fungsi tumbuhan adalah

menyerap karbon dioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi

Matahari

memancarkan sinar

ke segala arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

81

oksigen (O2). Dengan kerusakan hutan penyerapan karbon

dioksida tidak optimal, sehingga akan mempercepat terjadinya

pemanasan global.

4) Pertanian dan Peternakan. Sektor pertanian memberikan

kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca melalui

sawah-sawah yang tergenang, menghasilkan gas metana,

penggunaan pupuk, pembakaran sisa-sisa tanaman dan

pembusukan sisa-sisa pertanian.

c. Akibat Pemanasan Global

1) Perubahan iklim

Perubahan iklim merupakan masalah global dengan

dampak buruk untuk lingkungan, masyarakat, ekonomi,

perdagangan, dan politik. Misalnya, hewan dan tumbuhan yang

tidak dapat beradaptasi dengan perubahan iklim, maka hewan-

hewan tersebut akan berpindah tempat tinggal. Hal ini akan

mempengaruhi kehidupan orang yang kurang mampu yang

kemudian akan meninggalkan tempat tinggal mereka karena

kekurangan sumber daya alam sebagai mata pencarian mereka

(Paus Fransiskus, 2015).

2) Kenaikan Permukaan Air Laut

Mencairnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan.

Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara

global, sehingga dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau

kecil tenggelam. Jika ini terjadi terus menerus, akibatnya dapat

mengancam kehidupan masyarakat (Utina, 2015).

3) Keanekaragaman Hayati Berkurang

Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna

memiliki batas terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan

sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan

terganggunya siklus pertumbuhan pada tumbuhan. Hal ini

memberikan pengaruh buruk habitat dan kehidupanfauna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

82

karena berkurangnya sumber makanan. Hewan dan tumbuhan

merupakan mahluk hidup yang sulit untuk menghindar efek

pemanasan global. Akibatnya, hewan akan berimigrasi dan

tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya (Kanginan,

2013)

4) Kesehatan Manusia

Kenaikan suhu global dapat memicu banyaknya

penyakit yang berkaitan dengan panas dan kematian, seperti

stress, stroke, dan gangguan kardiovaskular. Penyebabnya

adalah meningkatnya suhu daerah subtropis, memungkinkan

perkembangan patogen di daerah tersebut (Kanginan, 2013).

5) Pertanian

Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan

serangga dan penyakit, karena kenaikan suhu sebesar 4⁰C

yang menyebabkan kekeringan dan meningkatnya potensi air

asin pada pertanian pesisir yang diakibatkan naiknya

permukaan air laut (Kanginan, 2013).

d. Usaha Mengurangi Pemanasan Global

Ada beberapa usaha untuk mengurangi pemanasan global yaitu:

1) Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman

pohon dan penghijauan di lahan-lahan kritis.

2) Menggunakan energi alternatif guna mengurangi

penggunaan energi bahan bakar fosil seperti minyak bumi

dan batu bara. Misalnya; menggunakan energi matahari, air,

angin, dan bioenergy.

3) Daur ulang dan efisiensi energi. Biogas menjadi hal yang

baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah

organik.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Discovery Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

83

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media Pembelajaran :Video, LCD, Laptop

Sumber belajar :

Kanginan, M. 2013. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga.

e-dukasi.net

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama 2x45Menit

Kegiatan/

Alokasi Waktu

Sintak

pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

(60 Menit)

Pembukaan

Guru mengucapkan salam

pembuka.

Guru dan siswa berdoa

sebelum pelajaran dimulai.

Guru mengecek kehadiran

siswa.

Perkenalan

Orientasi

Guru menyampaikan materi

pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Guru memberikan soal pre-

test dan angket awal.

Guru menjelaskan tujuan

pemberian soal pre-test dan

angket awal.

Siswa mengerjakan soal pre-

test dan angket awal.

Kegiatan Inti Stimulation Guru bertanya kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

84

(25 Menit) (simulasi/pemberia

n rangsangan)

“Mengapa akhir-akhir ini

cuaca tidak menentu?”

Problem Statemen

(pertanyaan/identif

ikasi masalah)

Siswa bersama kelompok

dihadapkan pada fenomena

yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari sesuai

dengan LKS.

Data Collection (

pengumpulan

data)

Siswa secara berkelompok

mendiskusikan pengamatan

sesuai dengan LKS.

Siswa mencari data dari

internet dan membaca buku

terkait pemanasan global.

Data Processing

(pengolahan data)

Peserta didik mengolah

informasi dan

mendiskusikan data yang

sudah dikumpulkan

berkaitan dengan pemanasan

global.

Verification

(pembuktian)

Mendiskusikan hasil

pengamatan pada percobaan

dengan memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan pada

lembar kegiatan dan

membandingkan dengan

data-data pada buku sumber.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Mempresentasikan hasil

diskusi terkait materi

pemanasan global.

Penutup Siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

85

(5 Menit) terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberikan tugas dan menginformasikan

materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan

datang, kemudian menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Pertemuan kedua 2x45 Menit

Kegiatan/

Alokasi Waktu

Sintak

pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

(15 Menit)

Pembukaan

Guru mengucapkan salam

pembuka.

Guru dan siswa berdoa

sebelum pelajaran dimulai.

Guru mengecek kehadiran

siswa.

Apersepsi

Guru menanyakan kembali

pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya.

Orientasi

Guru menyampaikan materi

pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Kegiatan Inti

(70 Menit)

Stimulation

(simulasi/pemberia

n rangsangan)

Guru bertanya kepada siswa

a. “Apakah fungsi

tumbuhan?”

b. “Apakah yang akan

terjadi jika pohon tidak

berfungsi secara

optimal?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

86

Problem Statemen

(pertanyaan/identif

ikasi masalah)

Siswa bersama kelompok

dihadapkan pada fenomena

yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari sesuai

dengan LKS.

Data Collection (

pengumpulan

data)

Siswa secara berkelompok

mendiskusikan pengamatan

sesuai dengan LKS.

Siswa mencari data dari

internet dan membaca buku

terkait proses terjadinya dan

penyebab pemanasan global

dalam kehidupan sehari-hari.

Data Processing

(pengolahan data)

Peserta didik bersama

kelompok mengolah

informasi dan

mendiskusikan data yang

sudah dikumpulkan

berkaitan dengan pemanasan

global.

Verification

(pembuktian)

Mendiskusikan hasil

pengamatan pada percobaan

dengan memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan pada

lembar kegiatan dan

membandingkan dengan

data-data pada buku sumber.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

Mempresentasikan hasil

diskusi terkait materi proses

terjadinya dan faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

87

penyebab pemanasan global.

Guru memberikan Kuis

menggunakan aplikasi

Quizizz

Penutup

(5 Menit)

Siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi

terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru bersama siswa menyimpulkan materi

Guru memberikan tugas dan menginformasikan

materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan

datang, kemudian menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Pertemuan Ketiga 2x45 Menit

Kegiatan/

Alokasi Waktu

Sintak

pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

(20 Menit) Pembukaan

Guru mengucapkan salam

pembuka.

Guru dan siswa berdoa

sebelum pelajaran dimulai.

Guru mengecek kehadiran

siswa.

Siswa membuat poster

Kegiatan Inti

(60 Menit) Siswa Mengerjakan soal post-test dan angket akhir.

Penutup

(10 Menit)

Siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi

terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Guru mengucapkan salam dan terima kasih kepada

siswa karena telah mengikuti proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

88

Lampiran 5. Hasil Wawancara

1. Siswa A

P : Halo, siswa A.

SA : Halo bu.

P : Kita langsung wawancara ya, pertanyaan pertama. Apakah kamu

merasa bersemangat belajar fisika menggunakan metode discovery

learning pada materi pemanasan global? Mengapa?

SA : Saya semangat sih bu.

P : Kenapa kamu merasa semangat?

SA : Iya bu, karena metode belajar yang ibu ajarkan tidak membuat

saya jadi ngantuk bu dan diberikan tayangan video yaang menarik.

Namun, saat diskusi saya agak malas bu.

P : Lanjut ke pertanyaan kedua ya, apakah metode discovery learning

dapat membantu anda dalam meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berpikir kritis dalam mempelajari materi pemanasan

global? Mengapa?

SA : Sangat membantu bu. Karena saya merasa kurang mengetahui

tentang pemanasan global, dan ibu ngajarkannya tidak langsung

menjelaskan apa itu pemanasan global tapi kami sendiri yang lebih

aktif mencari tentang materi tersebut. Saat mengerjakan soal-soal

yang diberikan pada hari pertama saya merasa kesulitan bu

mengerjakannya, dari no 1 saja saya sudah bingung mau ngisi apa.

Jadi saya asal ngisi bu, sepengetahuan saya saja. Terlebih lagi

mengerjakan soal-soal berpikir kritis saya kebingungan

menganalisisnya bu. Tetapi setelah belajar dengan ibu, saya

menjadi lebih tahu dan bisa ngisi di test hari terakhir.

P : Ketika pembelajaran berlangsung apakah anda merasa lebih aktif

dalam diskusi kelompok dan menjawab pertanyaan guru?

Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

89

SA : Iya bu, saya merasa lebih aktif dan tidak takut menyampaikan

pendapat saya ketika menjawab pertanyaan guru.

P : Baik, terima kasih ya atas waktunya

SA : Sama-sama bu.

2. Siswa C

P : Halo, siswa D.

SD : Halo bu.

P : Kita langsung wawancara ya, pertanyaan pertama. Apakah kamu

merasa bersemangat belajar fisika menggunakan metode discovery

learning pada materi pemanasan global? Mengapa?

SD : Saya lumayan bersemangat bu.

P : Kenapa kamu merasa lumayan semangat?

SD : Iya bu, karena metode belajar yang ibu ajarkan tidak membuat

saya jadi ngantuk bu dan diberikan tayangan video yang menarik

sehingga kami jadi lebih aktif. Namun, saat diskusi dan

mengerjakan tugas saya agak malas bu.

P : Pertanyaan kedua ya, apakah metode discovery learning dapat

membantu anda dalam meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berpikir kritis dalam mempelajari materi pemanasan

global? Mengapa?

SD : Sangat membantu bu. Karena saya merasa jadi lebih banyak tahu

mengenai tentang pemanasan global, dan ibu ngajarkannya asyik

karena tidak langsung menyampaikan materinya sehingga kami

aktif untuk mencari jawaban sendiri. Pada saat test awal saya ndak

bisa ngisi apa-apa bu, jadi sembarangan aja. Tetapi setelah belajar

dan dijelaskan sama ibu saya jadi lebih paham dan mudah untuk

mengerjakan soal-soalnya bu.

P : Ketika pembelajaran berlangsung apakah anda merasa lebih aktif

dalam diskusi kelompok dan menjawab pertanyaan guru?

Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

90

SD : Kadang-kadang sih bu, kalau saya tahu jawabannya saya jawab

tapi kalau ndak tahu jawabannya saya diam aja bu. Saya tu paling

malas bu yang namanya kerja kelompok karena terlalu banyak

pendapat buat saya bingung bu. Tetapi pada saat ibu ngajar saya

jadi lumayan semangat pada saat kerja kelompok karena seru bu.

P : Kalau ndak tahu atau kurang paham kamu tanya sama siapa?

SD : Sama teman bu, kalau teman ndak bisa baru tanya sama guru.

P : Baik, terima kasih ya atas waktunya.

SD : Sama-sama bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

91

Lampiran 6. Jawaban Pre Test Pengetahuan Siswa

1. SKOR MINIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

92

2. SKOR MAXIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

93

Lampiran 7. Jawaban Post Test Pengetahuan Siswa

1. SKOR MINIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

94

2. SKOR MAXIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

95

Lampiran 8. Jawaban Pre Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

1.SKOR MINIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

96

2.SKOR MAXIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

97

Lampiran 9. Jawaban Post Test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

1. SKOR MINIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

98

2. SKOR MAXIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

99

Lampiran 10. Angket Awal Karakter Kerja Sama Siswa

1.SKOR MINIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

100

2.SKOR MAXIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

101

Lampiran 11. Angket Akhir Karakter Kerja Sama Siswa

1.SKOR MINIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

102

2.SKOR MAXIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

103

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

104

Lampiran 13. Poster Pemanasan Global

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

105

Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

107

Lampiran 15. Lembar Validitas Soal-soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN BERPIKIR …peningkatan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan karakter kerja sama siswa menggunakan metode pembelajaran discovery learning

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI