PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA...
-
Upload
nguyenliem -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA...
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS SURAT AL-‘ADIYAT
DAN AL-INSYIRAH MELALUI MODEL CARD SORT
( Studi Tindakan pada Kelas IV MI Raudlatul
Islamiyah Purworejo Bonang Demak )
Tahun Pelajaran 2010/2011
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
AGUS LATIF
NIM : 073111540
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Km 2 Ngalian Semarang Telp. (024) 7601295
PENGESAHAN
Nama : Agus Latif
NIM : 073111540
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits Surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah melalui Model
Card Sort (Studi Tindakan pada Kelas IV MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo Bonang Demak) Tahun Pelajaran 2010/2011.
Telah dimunaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Juni
2011.
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Strata 1 tahun
akademik 2010/2011.
Semarang, Juni 2011
x
xi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis jadikan rujukan.
Semarang, Juni 2011
Deklarator,
Agus latif
NIM. 073111540
xii
ABSTRAK
Agus Latif ( NIM : 073111540 ). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Al-Qur’an Hadits Surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah melalui Model Card
Sort ( Studi Tindakan pada Kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo Bonang
Demak ) Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang : Program Strata 1
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
2011.
Sebagai peneliti adalah Agus Latif dan sebagai kolaborator adalah
Muhammad Yasin, S.Pd.I. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah proses
pembelajaran selama ini yang dialami oleh siswa kelas IV MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo Bonang Demak dengan metode pembelajaran konvensional (ceramah)
tidak membuahkan hasil yang optimal, sehingga banyak siswa nilai hasil
belajarnya masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 60. Dan
sebagai refleksi dari permasalahan tersebut, maka peneliti menerapkan metode
pembelajaran baru yaitu pembelajaran kooperatif model Card Sort. Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar
siswa dengan model card sort pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga
siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV MI
Raudlatul Islamiyah Purworejo Bonang Demak tahun pelajaran 2010/2011.
Hasil penelitian dari siklus I, II, dan III menunjukkan adannya
peningkatan. Hasil belajar kognitif siswa pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata
49,44 dengan siswa yang tuntas 14 dari 30 siswa. Kemudian pada siklus I
meningkat sedikit yaitu nilai rata-rata siswa 76,4 dengan siswa yang tuntas 26 dari
30 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 80,13 dengan siswa
yang tuntas 27 dari 30 siswa. Dan pada siklus III nilai rata-rata meningkat lagi
menjadi 82,46 dengan siswa yang tuntas 29 dari 30 siswa.
Hasil angket siswa yang telah dijawab dari 30 responden tentang motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, pada siklus I yaitu 79,7 %
(tergolong kuat). Pada siklus II meningkat menjadi 80,2 % (tergolong sangat
kuat). Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 82,3 % (tergolong sangat kuat).
Hasil belajar afektif siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 53,70
(tergolong kurang) siswa yang tuntas 8 dari 30 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata
meningkat menjadi 68,89 (tergolong cukup) siswa yang tuntas 18 dari 30 siswa.
Dan pada siklus III nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 77,77 (tergolong baik)
siswa tuntas semua.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa melalui
model card sort dapat meningkatkan motivasi belajar siswa baik pada ranah
kognitif maupun afektif. Pembelajaran melalui model card sort diharapkan dapat
dikembangkan sebagai alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits.
xiii
MOTTO
…
Artinya: “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat“
(QS. Al Mujadalah: 11).1
1 Muhammad Shohib Thohir, dkk, Al-Qur’an Terjemah Perkata, (Bandung: Syamil Cipta
Media, 2007), hlm. 543.
xiv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Bapak dan ibuku tercinta, yaitu bapak Abdul Adhim dan ibu Muzajanah.
2. Isteriku tersayang yang bernama Nurul Khikmah.
3. Anakku tersayang yang bernama Ahmad Rafi Briliansyah.
4. Keluarga besar bapak Muhammad Ali.
5. Semua pihak yang terlibat dalam skripsi ini.
6. Pembaca yang budiman.
xv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga menjadikan kita lebih
bermakna dalam menjalani hidup ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi agung
Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi semua umat, keluarga, sahabat, dan
para pengikut beliau, dan berharap semoga kita mendapat syafaat di hari akhir
nanti.
Terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai
pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu,
penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga, terutama kepada:
1. Dr. Suja’i selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah
merestui pembahasan skripsi ini.
2. Ahmad Muthohar, M.Ag. selaku ketua program kualifikasi.
3. Drs. Karnadi Hasan, M.Pd. selaku pembimbing, atas saran, arahan, bimbingan
dan keihlasan hati serta kebijaksanaannya meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Dr. Fatah Syukur, M.Ag. selaku dosen wali, terimakasih atas bimbingannya
selama menjadi mahasiswa di Fakultas Tarbiyah.
5. Segenap bapak dan ibu dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas
Tarbiyah yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pemahaman,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Mustain, S.Pd.I selaku kepala MI Raudlatul Islamiyah purworejo Bonang
Demak, yang telah memberikan tempat untuk melakukan penelitian.
7. Isteri dan anakku tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan
spiritual dengan ihlas dan penuh kasih sayang.
8. Teman-temanku semua mahasiswa kualifikasi yang telah andil memberikan
nuansa baru dalam perkuliahan.
xvi
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut.
Kepada semuanya, penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya untaian
terimakasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas semua
amal kebaikan mereka dan selalu diberi limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah
oleh Allah SWT.
Pada akhir penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa skripsi ini
belum mencapai kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amiin.
Semarang, Juni 2011
Penulis,
Agus Latif
NIM. 073111540
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PENGESAHAN ................................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
DEKLARASI .................................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Kajian Pustaka ............................................................................ 5
G. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II :LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori ............................................................................ 8
1. Motivasi ................................................................................ 8
2. Belajar ................................................................................... 12
3. Prinsip-prinsip Belajar .......................................................... 15
4. Teori-teori Belajar ................................................................. 17
5. Hasil Belajar .......................................................................... 21
B. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 23
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif..................................... 23
xviii
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ......................................... 24
C. Model Card Sort ......................................................................... 24
1. Pengertian Model .................................................................. 24
2. Penerapan Card Sort ............................................................. 25
D. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits................................................ 26
1. Pengertian Al-Qur’an Hadits ................................................. 26
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Al-Qur’an Hadits ...................... 26
E. Kerangka Berpikir ....................................................................... 27
F. Hipotesis Tindakan...................................................................... 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting dan Subyek Penelitian .................................................... 28
B. Kolaborator ................................................................................. 28
C. Metode Penelitian........................................................................ 28
1. Pengertian PTK. .................................................................... 29
2. Tahap-tahap PTK. ................................................................. 31
3. Tujuan dan Manfaat PTK ...................................................... 31
4. Pelaksanaan PTK .................................................................. 32
D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 33
1. Siklus I. ................................................................................. 34
2. Siklus II. ................................................................................ 36
3. Siklus III ................................................................................ 36
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 37
F. Teknis Analisis Data ................................................................... 39
G. Indikator Keberhasilan ................................................................ 39
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus .................................................................................... 40
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 40
1. Siklus I................................................................................... 40
2. Siklus II. ................................................................................ 43
3. Siklus III ................................................................................ 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 48
xix
1. Pra Siklus .............................................................................. 48
2. Siklus I ................................................................................. 49
3. Siklus II ................................................................................. 50
4. Siklus III ............................................................................... 52
BAB V : KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 54
B. Saran ........................................................................................... 54
C. Penutup ....................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 ........................................................................................................... 38
Tabel 4.1 ........................................................................................................... 41
Tabel 4.2 ........................................................................................................... 42
Tabel 4.3 ........................................................................................................... 42
Tabel 4.4 ........................................................................................................... 44
Tabel 4.5 ........................................................................................................... 45
Tabel 4.6 ........................................................................................................... 45
Tabel 4.7 ........................................................................................................... 47
Tabel 4.8 ........................................................................................................... 47
Tabel 4.9 ........................................................................................................... 48
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ......................................................................................................... 11
Gambar 3.1 ......................................................................................................... 33
Gambar 4.1 ........................................................................................................ 49
Gambar 4.2 ........................................................................................................ 51
Gambar 4.3 ......................................................................................................... 51
Gambar 4.4 ......................................................................................................... 52
Gambar 4.5 ......................................................................................................... 53
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Nama Siswa Kelas IV
Lampiran 2 : Data Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Lampiran 3 : Kisi-Kisi Tes Siklus I
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Tes Siklus II
Lampiran 5 : Kisi-Kisi Tes Siklus III
Lampiran 6 : Kisi-Kisi Angket
Lampiran 7 : Item Pernyataan Angket
Lampiran 8 : Intsrumen Penilaian Motivasi Siswa
Lampiran 9 : RPP Siklus I
Lampiran 10 : RPP Siklus II
Lampiran 11 : RPP Siklus III
Lampiran 12 : Soal Siklus I
Lampiran 13 : Kunci Jawaban dan Skor Soal Siklus I
Lampiran 14 : Soal Siklus II
Lampiran 15 : Kunci Jawaban dan Skor Soal Siklus II
Lampiran 16 : Soal Siklus III
Lampiran 17 : Kunci Jawaban dan Skor Soal Siklus III
Lampiran 18 : Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Siklus I
Lampiran 19 : Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Siklus II
Lampiran 20 : Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Siklus III
Lampiran 21 : Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I
Lampiran 22 : Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II
Lampiran 23 : Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus III
Lampiran 24 : Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I
Lampiran 25 : Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II
Lampiran 26 : Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus III
Lampiran 27 : Foto-foto Pembelajaran
Lampiran 28 : Piagam KKN
Lampiran 29 : Surat Keterangan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban
misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan
perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan,
social, sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal
mempunyai muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi
pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan
zaman dewasa ini yang akan sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik
dalam berfikir, bersikap, dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang
masih dalam tahap perkembangan transisi yang masih mencari identitas diri.1
Al-Syaibaniy, seperti dikutip oleh Samsul Nizar mengatakan bahwa
pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik
pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya. Proses tersebut
dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi
dan profesi diantara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat.2 “ Secara
umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap
kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal “.3
Selama ini, metodologi pembelajaran yang diterapkan masih
menggunakan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah dan menghafal.
Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa tampak bosan, jenuh
dan kurang bersemangat dalam belajar agama.4
1 Abdul Hamid dan Kadir Djaelani (eds.), Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Depag
RI, (Jakarta : Direktorat Jenderal Perkembangan Agama Islam, 2003), hlm. 10. 2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), hlm. 31.
3 Ibid., hlm. 32.
4 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang : RaSAIL,
2009), hlm. 3-4.
1
2
Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode yang
digunakan guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik
(feed back) psikologis yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran.
Inilah yang oleh Kurt Singer seperti dikutip oleh Ismail SM disebut sebagai
bentuk pedagogi hitam. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpati siswa
terhadap guru agama, tidak tertarik dengan materi-materi agama, dan lama
kelamaan timbul sikap acuh tak acuh terhadap agamanya sendiri. Kalau
kondisinya sudah seperti itu, sangat sulit mengharapkan siswa sadar dan mau
mengamalkan ajaran-ajaran agama.5 Dari situlah maka penulis berupaya
merefleksi terhadap metode yang lama diganti dengan metode yang baru, yaitu
metode pembelajaran kooperatif jenis Card Sort.
Karp dan Yoels (2002) seperti dikutip oleh Isjoni menyatakan bahwa
strategi yang paling sering dilakukan untuk mengaktifkan siswa adalah dengan
diskusi kelas. Namun dalam kenyataannya, strategi ini tidak efektif karena
meskipun guru sudah mendorong siswa untuk aktif dalam berdiskusi,
kebanyakan siswa hanya diam menjadi penonton sementara arena kelas
dikuasai oleh beberapa siswa saja.6
Salah satu metode pembelajaran yang berkembang saat ini adalah
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini menggunakan kelompok –
kelompok kecil sehingga siswa – siswa saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Siswa dalam kelompok kooperatif belajar berdiskusi,
saling membantu, dan mengajak satu sama lain untuk mengatasi masalah
belajar. Pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling
memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi dalam
belajar. 7
Koes (2003) seperti dikutip oleh Isjoni menyebutkan bahwa belajar
kooperatif didasarkan pada hubungan antara motivasi, hubungan interpersonal,
strategi pencapaian khusus, suatu ketegangan dalam individu memotivasi
gerakan kearah pencapaian hasil yang diinginkan. Dalam pembelajaran
5 Ibid.
6 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 19 – 20.
7 Ibid.
3
kooperatif terhadap elemen – elemen yang saling terkait di dalamnya,
diantaranya adalah saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka,
akuntabilitas individual, keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi
atau keterampilan sosial yang sengaja diajarkan. Keempat elemen tersebut
tidak bisa dipisahkan dalam pembelajaran kooperatif karena sangat
mempengaruhi kesuksesan dari pembelajaran kooperatif sendiri.8 “Prosedur
pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu : 1)
Penjelasan materi; 2) Belajar dalam kelompok; 3) Penilaian; dan 4) Pengakuan
tim”.9
Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari
landasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas
tersebut sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap
pengembangan manusia dan masyarakat. Landasan tersebut adalah Al-qur‟an
surat Al-„Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
( )اقزأ وربك االكزم ( )خلق الانسان هن علق ( )اقزأ باسن ربك الذي خلق
( )علن االنسان ها لن يعلن ( )الذي علن بالقلن
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan
(1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan
Tuhanmulah yang paling sempurna (3) Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya (5)”10
Tanggung jawab guru yang terpenting ialah merencanakan dan
menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru harus membimbing
murid agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman,
8 Ibid.
9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2007), hlm. 248. 10
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah Perkata, (Bandung: Syamil Cipta Media,
2007), hlm. 597.
4
perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan
perkembangan sikap yang serasi.11
Lima ayat tersebut di atas merupakan ayat pertama yang diterima
oleh Nabi Muhammad SAW yang diantaranya berbicara tentang perintah
kepada semua manusia untuk selalu menelaah, membaca, belajar, dan
observasi ilmiah tentang penciptaan manusia sendiri. Ayat tersebut
mengandung perintah membaca, yaitu membaca teks secara verbal dan non
verbal. Juga perintah untuk menulis dengan perantaraan qalam (pena). Ini jelas
menunjukkan perintah untuk mengadakan pembelajaran.12
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
maka identifikasi masalah dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di MI
Raudlatul Islamiyah Purworejo Bonang Demak adalah:
a. Guru belum menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan inovatif.
b. Metode yang kurang tepat, menjadikan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
menjadi membosankan.
c. Siswa kurang terampil dan aktif dalam proses pembelajaran.
d. Hasil belajar siswa masih rendah atau dibawah KKM yang ditetapkan.
C. Pembatasan Masalah
Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di MI Raudlatul
Islamiyah Purworejo Bonang Demak memerlukan model pembelajaran yang
tepat agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan identifikasi masalah diatas
maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini adalah pada
peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits
dengan materi pokok surat Al-„Adiyat dan surat Al-Insyirah melalui model
Card Sort pada kelas IV.
11
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 127. 12
Ismail SM, op.cit., hlm. 11.
5
D. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka dapat ditemukan rumusan masalahnya
adalah : Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV MI Raudlatu
Islamiyah Purworejo Bonang Demak melalui model Card Sort ?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitiannya
adalah :
1. Ingin mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dengan metode
Card Sort.
2. Ingin mengetahui seberapa tinggi hasil penguasaan siswa terhadap materi
yang dipelajari melalui model Card Sort ini.
F. Kajian Pustaka
Dari uraian tersebut di atas, maka penulis berusaha merefleksi
bagaimana caranya agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang
optimal. Untuk itu penulis mencoba mengganti metode yang lama dengan
metode pembelajaran yang baru yakni model Card Sort. Alasan penulis
memilih model ini karena dianggap relevan dengan pokok bahasan maupun
kondisi siswanya serta sudah ada yang membuktikan bahwa model Card Sort
ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Peneliti yang
sudah ada diantaranya:
Pertama, penelitian dalam bentuk skripsi yang ditulis oleh Sangidin
(073111435) dengan judul ”Efektifitas Metode Card Sort dalam
Mengupayakan Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an Pada Mata
Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Kelas V di MI Ma‟arif 11 Pucung Kidul
Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap”. Dalam penelitian ini ditemukan hasil
bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode Card Sort dapat memunculkan
keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Alqur‟an hadits di MI
Ma‟arif 11 Pucung Kidul Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Sebelum
diupayakan model Card Sort, KKM hanya 37,5 %. Setelah adanya Card Sort
6
ada peningkatan di siklus I meningkat 75 % dan selanjutnya di siklus II
meningkat lagi menjadi 93,75 %.13
Kedua, penelitian dalam bentuk skripsi yang ditulis oleh Ngesti
Sulistianingsih (073111456) dengan judul ”Penerapan Strategi Card Sort
dalam Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Bagi Siswa Kelas
V di MI Ma‟arif Wanurejo Borobudur”. Dalam penelitian ini ditemukan hasil
yaitu:
a. Metode ini membantu mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b. Setelah menggunakan strategi Card Sort ini hasil belajar siswa meningkat
pada siklus I adalah 46 % dan meningkat lagi pada siklus II menjadi
98 %.14
Penulis mencoba untuk mengembangkan model Card Sort yang
sudah ada, mudah-mudahan dapat memberi kontribusi bagi siswa, guru,
sekolah maupun orang tua siswa khususnya pada kelas IV MI Raudlatul
Islamiyah Purworejo Bonang Demak.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah :
1. Bagi Siswa
a. Kompetensi siswa dibidang AlQur‟an Hadits, khususnya pada materi
pokok surat Al-‟Adiyat dan Al-Insyiraah dapat dicapai.
b. Menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya
menjadi lebih baik.
c. Membiasakan siswa aktif dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Adanya inovasi model pembelajaran Al-Qur‟an Hadits yang
menitikberatkan pada penerapan model Card Sort.
13
Sangidin (073111435), Efektifitas Metode Card Sort Dalam Mengupayakan Peningkatan
Kemampuan Baca Tulis Al-qur’an Pada Mata Pelajaran Al-qur’an Hadits Kelas V MI Ma’arif 11
Pucung Kidul Kroya Cilacap, (Semarang: Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009). 14
Ngesti Sulistianingsih (073111456), Penerapan Strategi Card Sort Dalam Upaya
Peningkatan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Bagi Siswa Kelas V Di MI Ma’arif Wanurejo
Borobudur, (Skripsi: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009).
7
b. Dapat terjalin kerja sama atau kolaborasi sesama guru.
c. Memotivasi guru-guru yang lain di MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo Bonang Demak untuk menerapkan model-model
pembelajaran yang baru guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
a. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran Card Sort yang
diharapkan dapat dipakai untuk kelas yang lain.
b. Dapat memberikan sumbangsih dalam perbaikan pembelajaran pada
masa yang akan datang.
c. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran diharapkan MI Raudlatul
Islamiyah Purworejo Bonang Demak dapat berkembang lebih baik.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,
tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
teertentu.1
“Menurut Mc. Donald seperti dikutip oleh Oemar Hamalik :
motivation is an energy change within the person characterized by
affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.”2
Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan dua
macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik,
timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah
ada dalam diri invidu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan
kebutuhannya. Sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya
rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terhadap
minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat
manfaatnya. Motif intrinsik lebih kuat dari pada motif ekstrinsik. Oleh
karena itu, pendidikan harus berusaha menimbulkan motif yang relevan.
Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam
1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: Bumi aksara, 2009),
hlm.3 2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 158
8
9
bentuk tujuan intruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang
menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran.3
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik,
antara lain:
a. Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang
berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun
keyakinannya.
b. Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan
pendidikannya.
c. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan
kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan,
baik yang bersifat pribadi maupun akademis.
d. Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan
bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
e. Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sikap pengabdian kepada
profesinya sebagai pendidik.4
Motivasi intrinsik berisi: (1) penyusaian tugas dengan minat, (2)
perencanaan yang penuh variasi, (3) umpan balik atas respons siswa, (4)
kesempatan peserta didik yang aktif, (5) kesempatan peserta didik untuk
menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan (6) adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar. 5
Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi,
ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang
akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk
memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) kita
menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk
dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk-petunjuk dapat dipercaya, dapat
3 Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 4.
4 Ibid.
5 Ibid., hlm. 9
10
dilihat keguanaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku
lainnya.6
Motivasi memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan.7
Motivasi sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian,
kecerdasan, dan umpan balik/penguatan. Misalnya, seseorang harus cukup
dimotivasi untuk memerhatikan diri ketika pembelajaran berlangsung;
kecemasan bisa menurunkan motivasi kita untuk belajar. Menerima sebuah
imbalan atau umpan balik untuk satu aksi biasanya meningkatkan
kemungkinan bahwa aksi tersebut akan diulang lagi. Weiner (1990) seperti
dikutip oleh Mark K. Smith, “menunjukkan bahwa teori-teori perilaku
cenderung terfokus pada motivasi ekstrinsik (yaitu, imbalan) ketika teori-
teori kognitif mengahadapi motivasi intrisik (yaitu tujuan-tujuan).”8
Dalam kebanyakan bentuk teori perilaku, motivasi merupakan
sebuah fungsi kendalu utama seperti lapar, seks, tidur, atau rasa nyaman.
Menurut teori reduksi kendali-nya Hull seperti dikutip oleh Mark K.
Smith, pembelajaran mengurangi kendali dan karenanya motivasi menjadi
esensial bagi pembelajaran. “Tingkat pembelajaran yang tercapai bisa
dimanipulasi oleh kekuatan kendali dan motivasi yang mendasarinya.”9
Ada bermacam-maam teori motivasi, salah satu teori yang terkenal
kegunaannya memenangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan
6 Oemar hamalik, loc. Cit.,
7 Ibid, hlm 161
8 Mark K. Smith, Teori Pembelajaran dan Pengajaran, Penerjemah Abdul Qodir Shaleh,
(Yogyakarta: Mirza Media Pustaka, 2009), hlm. 19. 9 Ibid.
11
oleh Maslow (1943, 1970). Maslow percaya bahwa tingkah laku manuasia
dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan rasa cinta
d. Kebutuhan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri
f. Kebutuhan mengetahui dan mengerti
g. Kebutuhan estetik (kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan
kelengkapan dari suatu tindakan).10
Banyak teori motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan (need).
Kebutuhan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat
memenuhinya. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan
perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu
tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari
beberapa unsur. Dengan demikian, motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai
macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2)
tingkah laku; (3) tujuan; (4) umpan balik.
Proses interaksi ini disebut sebagai produk motivasi dasar (basic
motivations process), dapat digambarkan dengan model proses seperti
berikut:
10
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 171-172.
Need desires,
or expectation
Behavior
Feedback
Goals
Gambar 2.1 Gambar Proses Motivasi Dasar
12
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila
seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu
kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.11
Perilaku individu tidak berdiri sendiri, selalu ada hal yang
mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingin dicapainya.
Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan
luar. Motivasi yang terbentuk dari luar bersifat pada perkembangan
kebutuhan psikis atau rohaniah. 12
2. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
prosses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku.
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.13
Beberapa pengertian belajar yang lain dapat kita lihat sebagai
berikut:
1). Belajar adalah perubahan dalam keperibadian yang manifestasikan
sebagai pola-pola respons yang baruberbentuk keterampilan,
pengetahuan dan kecakapan.
2). Belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan
sikap baru.
11
Hamzah B. Uno, op. cit., hlm. 5-6. 12
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 5, hlm. 152. 13
Slameto, op. cit., hlm. 2
13
3). Belajar adalah proses munculnya atau berubahnya suatu perilaku
karena adanya respons terhadap suatu situasi.
4). Belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap sebagai
hasil dari pengarahan.14
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar seperti dikutip
oleh Agus Suprijono sebagai berikut:
1). Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah.
2). Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
3). Cronbanch
Learning is shown by change in behavior as result of experience
(Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)
4). Harold Spears
Learning is to observe, toread, to imitate, to try something them
selves, to listen, to follow direction (Dengan kata lain, bahwa
belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar, dan mengikuti arah tertentu).15
Sedangkan menurut Clifford T. Morgan mengemukakan
belajar dengan “Learning is any relatively permanent change in
behavior which occurs as a result of experience or practice”. (Belajar
adalah setiap perubahan relatif tetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari pengalaman dan latihan).16
14
Pupuh fathurrahman, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia), cet. 1, hlm. 61. 15
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. 2,
hlm. 2 16
Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: MC. Grow-Hill, 1971),
hlm. 63.
14
Menurut Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid
mendefinisikan belajar sebagai berikut:
Sesungguhnya belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada
hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki
menuju perubahan baru.
Diantara ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian
belajar sebagai berikut:
1). Perubahan terjadi ssecara sadar. Melaksanakan bahwa seseorang
yang belajar akan menyadari adanya perubahan yang ada dalam
dirinya.
2). Perubahan yang bersifat kontinyu dan fungsional. Maksudnya
bahwa perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung
secara berkesinambungan, tidak statis.
3). Perubahan yang bersifat aktif dan positif. Perubahan bersifat positif
maksudnya bahwa perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju
untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Sedangkan bersifat aktif maksudnya bahwa perubahan itu tidak
terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
4). Perubahan bukan bersifat sementara. Maksudnya perubahan yang
terjadi harus bersifat menetap dan permanen.
5). Perubahan bertujuan atau terarah. Maksudnya perubahan belajar
yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang
ditetapkan.
6). Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Maksudnya
bahwa perubahan itu akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh baik dalam sikap, keterampilan, pengetahuan,
dan sebagainya.18
Abin syamsuddin Makmum seperti dikutip oleh Pupuh
Fathurrahman, menyebutkan bahwa perubahan perilaku yang
merupakan hasil belajar dapat berbentuk sebagai berikut:
1). Infomasi Verbal, yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal,
baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-
nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
2). Kecakapan intelektual, yaitu keterampilan invidu dalam
melakukakan interkasi dengan likungannya dengan menggunakan
simbol-simbol, misalnya penggunaan simbol matematika.
17
Shaleh Abdul Aziz, At-Tarbiyah Wa Thurrught tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma‟arif),
hlm. 169. 18
Slameto, op.cit., hlm. 3-4.
15
3). Strategi Kognitif, yaitu kecakapan individu untuk melakukan
pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dengan
kata lain, yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara
berpikir untuk memperoleh aktivitas yang efektif.
4). Sikap, yaitu pembelajaran berupa kecakapan individu untuk
memilih jenis tindakan yang akan dilakukan
5). Kecakapam Motorik, yaitu hasil belajar berupa kecakapan
pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.19
b. Prinsip-Prinsip Belajar
William Burton seperti dikutip oleh Oemar Hamalik,
menyimpulkan tentang prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai
berikut:
1). Proses belajar ialah pengalaman, bernuat, mereaksi, dan
melampaui (under going).
2). Proses melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata
pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
3). Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan
murid.
4). Pengalaman belajar belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan
murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinyu.
5). Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan
lingkungan.
6). Proses belajar dan hasul usaha belajar secara materiil dipengaruhi
oleh perbedaan-perbedaan individual dikalangan murid-murid.
7). Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-
pengalaman dan hasil-hasil.
8). Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan
kemajuan.
9). Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur..
10). Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain,
tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
11). Proses belajar berlangsung secara efektif dibawah bimbingan yang
merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.
12). Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan.20
Dalam buku yang lain disebutkan bahwa prinsip-prinsip belajar
adalah:
1). Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
19
Pupuh Fathurrahman, op.cit., hlm. 65-66. 20
Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 31.
16
a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan
intruksional.
b) Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada
siswa untuk mencapai tujuan intruksional.
c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar
dengan efektif.
d) Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.
2). Sesuai hakikat belajar
a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya.
b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan
discovery.
c) Belajar adalah proses kontinguinitas (hubungan antara
pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga
mendapatkan pengertian yang diharapkan.21
3). Sesuai materi/bahan ajar yang harus dipelajari
a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
4). Syarat keberhasilan belajar
a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa belajar
dengan tenang.
b) Repetisi, dalam proses belajar mengajar perlu ulangan berkali-
kali agar pengertian / keterampilan / sikap itu mendalam pada
siswa.22
c. Jenis-Jenis Belajar
Muhammad athiyah Al-Abrosyi seperti dikutip oleh Mustaqim,
membagi jenis-jenis belajar menjadi tiga kelompok, yaitu:
1). Durusul Ma‟lumat (belajar pengetahuan)
2). Durusul Maharot (belajar keterampilan)
3). Durusul Tarqiyatidz dzangi wal wujdan (belajar perasaan dan hati)
21
Slameto, op.cit., hlm. 27-28. 22
Ibid.
17
Sedangkan menurut Dr. Muhammad Al-Hadi Afify seperti oleh
Mustaqim, belajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1). Al-„Aqliyah (Akal)
2). Al-Khuluqiyyah (Akhlak)
3). Al-Jismaniyyah (Fisik)
4). Al-Ijtima‟iyyah (Sosial)23
Dalam buku yang lain disebutkan bahwa jenis-jenis belajar
adalah sebagai berikut:
1). Belajar bagian (part learning). Dalam hal ini individu memecah
seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama
lain berdiri sendiri.
2). Belajar dengan wawasan (learning by insight).
3). Belajar diskriminatif (discriminatif learniang). Diskriminatif ini
diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi
atau stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman
dalam bertingkah laku.
4). Belajar Global / keseluruhan (global whole learning).
5). Belajar incidental (incidental learning). Maksudnya belajar bila
tidak ada intruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu
mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.
6). Belajar instrumental (instrumental learning). Maksudnya belajar
dalam rangka membentuk tingkah laku.
7). Belajar intensional (intentional learning). Yaitu belajar dalam
menentukan arah / tujuan.
8). Belajat Laten (latent learniang). Maksudnya, bahwa perubahan-
perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera.
9). Belajar Mental (mental learning)
10). Belajar Produktif (productive learning)
11). Belajar Verbal (verbal learning). Maksudnya, belajar mengenai
materi melalui latihan dan ingatan.24
d. Teori-Teori Belajar
1). Teori Perilaku
Teori Perilaku berakar pada pemikiran behaviorisme.
Dalam perspektif behaviorisme pembelajaran diartikan sebagai
proses pembentukan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan
balas (respons). Pembelajaran merupakan proses pelaziman
23
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ( Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo,
2009), hlm. 40-41. 24
Slameto, op.cit., hlm. 5-8.
18
(pembiasaan). Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah
perubahan perilaku berupa kebiasaan.
Teori perilaku sering disebut stimulus-respons (S-R)
psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan olen
ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari
lingkungan. Dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan erat antara
reaksi-rekasi behaviorial dengan stimulinya.
Perilaku dalam pandangan behaviorisme dijelaskan melalui
pengalaman yang dapat diamati, bukan melalui proses mental.
Menurut behaviorisme, perilaku adalah segala sesuatu yang
dilakukan dan dapat dilihat secara langsung.25
Tokoh-tokoh teori perilaku/behaviorisme seperti dikutip
oleh Mustaqim antara lain: Thorndike, Ivan Petrovich Pavlov,
Skinner, dan Bandura.
Ciri-ciri aliran Behaviorisme ini antara alin:
a) Mementingkan pengaruh lingkungan.
b) Mementingkan bagian-bagian dari pada keseluruhan.
c) Mementingkan reaksi/psikomotor.
d) Mementingkan sebab-sebab masa lampau.
e) Mementingkan pembentukan kebiasaan.
f) Mengutamakan terjadinya mekanisme terjadinya hasil belajar.
g) Mengutamakan trial and error.26
2). Teori Mental State
Teori ini berpangkal pada psikologi asosiasi yang
dikembangkan oleh J. Herbart yang pada prinsipnya, jiwa manusia
terdiri dari kesan-kesan/tanggapan-tanggapan yang masuk melalui
penginderaan. Kesan-kesan itu berasosiasi satu sama lain dan
membentuk mental atau kesadaraan manuasia. Tambah kuat
asosiasi itu, makin lama kesan-kesan itu tinggal jiwa kita. Kesan-
25
Agus Suprijono, op.cit., hlm. 17 26
Mustaqim, op.cit., hlm. 62-63
19
kesan itu akan mudah diungkapkan kembali (reproduksi) apabila
kesan-kesan itu tertanam dengan kuat dalam ruang kesadaran. Dan
sebaliknya apabila kesan-kesan itu lemah maka akan lebih mudah
lupa. Jadi, yang penting menurut teori ini adalah bahan-bahan atau
materi yang disampaikan kepada seseorang.27
3). Teori Gestalt
Dalam teori belajar ini yang penting adalah adanya
penyesuaian pertama yaitu memperoleh respons yang tepat untuk
memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan
mengulangi hal-hal yang harus diperingati, tetapi mengerti atau
memperoleh insight (wawasan).28
4). Teori Kognitif
Dalam perspektif teori kognitif, belajar merupakan
peristiwa mental, bukan peristiwa behaviorial meskipun hal-hal
yang bersifat behavorial lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa
belajar. Perilaku individu bukan semata-mata respons terhadap
yang ada melainkan yang lebih penting karena dorongan mental
yang diatur otaknya. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk
mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Belajar
menurut teori kognitif adalah perseptual. Tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya.29
Paul Suparmo seperti dikutip oleh Agus Suprijono,
menggambarkan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget
sebagai berikut:
27
Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 37. 28
Slameto, op.cit., hlm. 9. 29
Agus Sprijono, op.cit., hlm. 22.
20
TAHAP UMUR CIRI POKOK PERKEMBANGAN
Sensorimotor 0 – 2 tahun Berdasarkan tindakan langkah demi
langkah
Praoperasi 2 – 7 tahun Penggunaan symbol/bahasa/tanda
konsep intiutif
Operasi
Konret 8 – 11 tahun Pakai aturan jelas/logis
Operasi
Formal
11 tahun ke
atas
Hipotesis, abstrak, deduktif dan
induktif
Logis dan probabilitas
Tabel 2.1 Tabel Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif yang digambarkan piaget
merupakan proses adaptasi intelektual.30
Ada tiga tahapan dalam teori Brunner tentang
perkembangan intelektual adalah:
a. Enactive, dimana seseorang belajar tentang dunia melaui aksi-
aksi terhadap objek.
b. Iconic, dimana pembelajaran terjadi melalui pengunaan model-
model dan gambar-gambar.
c. Symbolic, yang menggambarkan kapasitas berpikir dalam
istilah-istilah yang abstrak.31
5). Teori Kontruktivisme
Gagasan kontruktivisme mengnai mengenai pengetahuan
adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi
selalu merupakan kontruksi kenyataan melalui kegiatan subjek.
b. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan
struktur yang perlu untuk pengetahuan.
30
Ibid, hlm. 23. 31
Mark K. Smith, op.cit., hlm. 117.
21
c. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep seseorang.
Struktur konsep membentuk pengetahuan jika konsep itu
berlaku dalam berhadapan denga pengalaman-pengalaman
sesorang.
Pengetahuan adalah factum (apa yang dibuat), et verum
(apa yang diketahui), convertuntur (adalah satu terhadap lainnya).
Pengetahuan itu dikonstruksikan (dibangun), bukan dipersepsi
secara langsung oleh indera. Semua pengetahuan, tidak peduli
bagaimana pengatahuan itu didefinisikan, terbentuk didalam otak
manusia, dan subyek yang berpikir tidak memiliki alternatif
mengontruksikan apa yang diketahuinya berdasarkan
pengalamannya sendiri. Semua pikiran orang didasarkan pada
pengalamannya sendiri, sehingga bersifat subjektif.32
Sedangkan teori belajar menurut B.F. Skinner (1904)
seperti dikutip oleh Arno F. Wittig: behavior can be manipulated
by managing reinforcement conditions. (perilaku dapat
dimanipulasi dengan mengatur kondisi-kondisi penguatan).33
e. Hasil Belajar
Dalam kitab Ta‟lim Muta‟alim bahwa faktor yang mempengaruhi
hasil belajar ada enam, yaitu:
Ingatlah sesungguhnya engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali
memenuhi syarat enam perkara yang akan aku terangkan secara
singkat, yaitu cerdas, semangat, sabar, mempunyai bekal, petunjuk
guru, dan waktu yang panjang.
32
Agus Suprijono, op.cit., hlm. 29-30. 33
Arno F. Wttig, Psychology of Learning, (USA: McGraw-Hill, Inc., 1981), hlm. 18. 34
Syekh Ibrahim, Syekh Zarnuji, Syarah Ta’lim Muta’lim, (Surabaya: Darul Kitab Al
Islami), hlm. 15.
22
Menurut Gagne seperti dikutip oleh Agus Suprijono, bahwa hasil
belajar dapat berupa:
1). Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengatahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2). Keterampilan intelektual yaitu kemampuan memperoleh
mempresentasikan konsep dan lambang.
3). Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya.
4). Keterampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5). Sikap yaitu kemampuan menerima taua menolak obyek
berdasarkan tobyek tersebut.
Sedangkan menurut Bloom seperti dikutip oleh Anas Sudijono, hasil
belajar mencakup tiga kemampuan yaitu: (1) Ranah proses berpikir
(cognitive domain), (2) Ranah nilai atau sikap (affective domain), dan
(3) Ranah keterampilan (psychomotor domain).35
Kemampuan Kognitif yaitu kemampuan yang berorientasi pada
berpikir intelektual dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.
Kognitif ini meliputi: konwlegde (menyebut ulang atau menghafal),
comprehension (menjelaskan dengan bahasa sendiri), analysis
(menguraikan), syntesis (merangkum sesuatu yang terpisah-pisah
menjadi satu), evaluation (merangkum atau menguraikan fenomena
berdasar perspektif atau kepentingan).36
Menurut Spencer Lyle M. , the cogintive competencies function
as an intellectual version of initiatif : the indivuduals working to come
to an understanding of situation, task problem, opportunity, or body of
35
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.
49. 36
Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009),
hlm. 36.
23
knowledge.37
(Fungsi kompetensi kognitif sebagai sebuah versi
intelektual dari inisiatif; pekerjaan perorangan untuk mengerti tentang
sebuah situasi, permasalahan, kesempatan, atau kerangka
pengetahuan).
Kemampuan afektif yaitu kemampuan yang berorientasi pada
perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap. Sedangkan kemampuan
psikomotorik yaitu keterampilan motorik fisik, yaitu kemampuan yang
berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi
syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental.38
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin
oleh guru atau diarahkan oleh guru. Dimana guru menetapkan tugas dan
pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi
yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah
yang dimaksud.39
Pembelajaran Kooperatif membuka peluang bagi upaya mencapai
tujuan meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Menurut Stahl
(2000) seperti dikutip oleh Isjoni, “The cooperative behavior and attitudes
that contributed to the success and or failure of these groups”. Dalam
kelompok ini mereka bekerja tidak hanya sebagai kumpulan individual
tetapi merupakan suatu tim kerja yang tangguh. Seorang anggota
kelompok bergantung kepada anggota kelompok lainnya. Seorang yang
memiliki keunggulan tertentu akan membagi keunggulannya dengan
lainnya.40
37
Spencer, Lyle M., Competence at Work, (Canada: John Wiley & Sons, 1993), hlm. 67. 38
Bermawi Munthe, op.cit., hlm. 37. 39
Agus Suprijono, op.cit., hlm. 54-55. 40
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 110.
24
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja
kelompok, oleh sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu
yang aneh dalam pembelajaran kooperatif, karena mereka menganggap
telah terbiasa menggunakannya. Walaupun pembelajaran kooperatif
terjadi dalam bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok
dikatakan pembelajaran kooperatif.
Bennet (1995) seperti dikutip oleh Isjoni, menyatakan ada lima
unsur dasar yang dapat membedakan pembelajaran kooperatif dengan
kerja kelompok, yaitu:
a. Positive Interdependence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari
oleh adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota
kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan
yang lain pula atau sebaliknya.
b. Interaction Face to Face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar
siswa tanpa adanya perantara.
c. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam
anggota kelompok.
d. Membutuhkan keluwesan.
e. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah
(proses kelompok).41
C. Model Card Sort
1. Pengertian Model Pembelajaran
“Model adalah sebuah gambaran mental yang membantu kita
memahami sesesuatu yang tidak bisa kita lihat atau alami secara
langsung”.42
Mills berpendapat bahwa model adalah bentuk representasi
akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau
sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model
41
Ibid, hlm 59-60. 42
Mark K. Smith, op.cit, hlm. 73.
25
merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang
diperoleh dari beberapa sistem.
Model Pembelajaran adalah pola yang digunakan pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut Arends
seperti dikutip oleh Agus Suprijono, model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar.43
2. Penerapan Card Sort
Card Sort (menyortir kartu) langkah-langkah penerapannya adalah
sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai Kompetensi
Dasar (KD) / Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran (jumlah kartu
sama dengan jumlah murid, kartu terdiri dari kartu induk dan kartu
rincian)
b. Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur.
c. Membagikan kartu kepad murid, masing-masing mendapat satu kartu.
d. Memerintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan
mencocokkan kepada teman sekelasnya.
e. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu,
memerintahkan masing-masing membentuk kelompok dan
menempelkan hasilnya dipapan tulis secara urut.
f. Melakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan
hasilnya.
g. Menyuruh salah satu penganggung jawab kelompok untuk
menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian meminta komentar dari
kelompok lainnya.
43
Agus Suprujono, op.cit., hlm. 45-46.
26
h. Memberikan apresiasi setiap hasil kerja murid.
i. Melakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.44
D. Mata Pelajaran Al-Qur’an hadits
1. Pengertian Al-Qur‟an dan Hadits
“Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia.45
Sedangkan hadits menurut Jumhurul Muhadditsin ialah:
. ما أ ضيف للنبي صلى اهلل عليه وسلم قوال او فعال او تقريرا او نحوها
Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. baik berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan yang sebagainya.46
2. Tujuan dan Ruang LingkupAl-Qur‟an Hadits
Tujuan mata pelajaran Al-Qur‟an di Madrasa Ibtidaiyah adalah
sebagai berikut:
a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis, membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur‟an dan
hadits.
b. Memberikan pengertian, pemahaman, pengahayatan isi kandungan
ayat-ayat al-Qur‟an dan hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.
c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman
pada isi kandungan ayat al-Qur‟an dan hadits. 47
Sedangkan menurut ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur‟an dan
Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan dasar membeca dan menulis al-Qur‟an yang benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.
44
Ismail SM., StrategiPembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:
RaSAIL, 2008), hlm. 88-89. 45
Ahmad Syadali, Ahmad Rof‟i, Ulumul qur’an I, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm.
11. 46
Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalahul Hadits, (Bandung: Al-Ma‟arif. 1991), cet. 6,
hlm. 6 47
Permenag RI Nomor 2, Tentang Standar KompetensiKelulusan dan Standar isi PAI dan
Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Menteri Agama RI, 2008), hlm. 20.
27
b. Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur‟an dan pemahaman
sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya
melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan
menganai hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati
orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim,
shalat berjama‟ah, cirri-ciri orang munafiq, dan amal sholeh. 48
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas, bahwa
semangat belajar siswa khususnya pada kelas IV MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo Bonang Demak kurang termotivasi. Dengan demikian, melalui
pembelajaran kooperatif jenis Card Sort diharapkan siswa/peserta didik akan
lebih termotivasi belajarnya dan juga komunikasi antar peserta didik yang
diperoleh dari kerja kelompok dapat terjalin dengan baik.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.49
Berdasarkan kerngka berpikir diatas, maka hipotesis tindakan kelas
dari penelitian adalah siswa kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo
Bonang Demak dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya pada mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan materi pokok surat Al-„adiyat dan Al-
Insyiraah.
48
Ibid, hlm. 23
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2009), cet. 8, hlm. 64.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat semester pertama yaitu bulan juli
sampai Agustus tahun pelajaran 2010/2011 di MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo Bonang Demak. Adapun subyek penelitian ini adalah kelas IV
dengan jumlah siswa 30 yang terdiri dari 13 siswa putra dan 17 siswa putri.
B. Kolaborator
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, kolaborasi atau
kerjasama antara guru dan peneliti menjadi hal yang penting terutama dalam
pemahaman, kesepakatan, tentang permasalahan dan pengambilan keputusan
yang melahirkan kesamaan tindakan. Kegiatan kolaborasi dilakukan agar
dapat meringankan dan membantu peneliti untuk mencari jalan keluar
permasalahan yang ada di kelas.
Dalam hal ini yang bertindak sebagai kolaborator adalah teman guru
sendiri yaitu Muhammad Yasin, S.Pd.I, karena beliau sudah berpengalaman
diharapkan dapat memberikan masukan-masukan demi tercapainya perbaikan
pembelajaran selama penelitian dilaksanakan.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas atau PTK. Adapun penjelasan mengenai PTK sebagai berikut:
1. Pengertian PTK
Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Penelitian tindakan kelas
dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam
bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya
sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah
kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata
yang membentuk pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan.
a. Penelitian – menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
28
29
meningkatkanmutu suatu hal yan menrik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan – menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu.
c. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan
istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang dari guru yang sama pula.1
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu:
(1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama.2
Munculnya istilah penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya
diawali dari istilah “action research” atau penelitian tindakan.Secara
umum, action research digunakan untuk menemukan pemecahan
permasalahan yang dihadapi seseorang dalam tugas sehari-hari dimanapun
tempatnya, baik di kantor, di rumah sakit, di kelas, maupun di tempat-
tempat tugas lain. Dengan demikian, para peneliti “action research” tidak
berasumsi bahwa hasil penelitiannya akan menghasilkan teori yang dapat
digunakan secara umum atau general. Hasil “action research” hanya
terbatas pada kepentingan penelitiannya sendiri, yaitu agar dapat
melaksanakan tugas ditempat kerja sehari-hari dengan lebih baik.3
Ada beberapa rumusan definisi PTK menurut para ahli seperti
dikutip oleh Masnur Muslich, antara lain:
a. Hopkins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektik, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan
tugas dan memperdalam pemahaman erhadap kondisi dalam Praktik
Pembelajaran.
b. Kemmis dan Mc. Taggart (1988): PTK adalah studi yang dilakukan
untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang
dilakukan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri.
c. Rochman Natawijaya(1977): PTK adalah pengkajian terhadap
permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang
1 Suhasimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. 5
hlm. 2-3. 2 Ibid.
3 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah, (Jakarta: Bumi aksara, 2009), hlm. 7.
30
ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka
pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu.
d. Suganto (1977): PTK adalah suatu bentuuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara professional.4
Penelitian tindakan kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh
ahli psikologi social amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946.
Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli
seperti Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbut, dan
sebagainya.5 “ Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat”.6
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan
bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru.
a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap
terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi
reflektifdan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional.
Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas
terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya
perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti dibidangnya.
c. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu
memperbaiki proses pembelajran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru
semata-mata didasarkan pada masalah actual dan factual yang
berkembang di kelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena
dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan
penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut
untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan
adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang
dipakainya. Dalam setiap kegiatan, guru diharapkan dapat mencermati
4 Ibid, hlm. 8-9.
5 Zainal aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama widya, 2008), cet. 4, hlm. 13.
6 IGAK Wardhani dkk, Penelitian Tidakan Kelas, (Jakarta: Universitas terbuka, 2007), cet.
20, hlm. 1.4.
31
kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan. Guru
diharapkan dapat menjiwai dan selalu “ber PTK”.7
2. Tahap-Tahap PTK
Secara garis besar terdapat empat tahapan PTK yang lazim dilalui,
yaitu:
a. Menyusun rancangan tindakan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara
berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang
mengamati proses jalannya tindakan.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu di ingat adalah bahwa
dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha memsksi
spsi yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula
berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara
pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama
agar sinkron dengan maksud semula.
c. Pengamatan (Observasing)
Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Sebetulnya kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan
dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan
dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, kepada guru
pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan
pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.
Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat
sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat
untuk perbaikan siklus berikutnya.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Kegiatan reflaksi ini sangat tepat
dilakuakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan.8
3. Tujuan dan Manfaat PTK
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam
7 Zainal Aqib, op.cit., hlm. 13-14.
8 Suharsimi Arikunto dkk, op.cit., hlm. 17-19.
32
konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah
secara keseluruhan. Mengingat tujuan penelitian tindakan kelas adalah
untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajran di kelas secara
berkesinambungan.
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian tindakan kelas, terkait
dengan komponen pembelajaran, antara lain:
a. Inovasi pembelajaran.
b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas.
c. Peningkatan profesionalisme guru.9
d. Akan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah
pembelajaran yang menjadi tugas utamanya.
e. Akan terjadi perbaikan dan peningkatan kinerja belajar dan kompetensi
siswa.
f. Akan terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajran di
kelas.
g. Akan terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas penggunaan media,
alat bantu ajar, dan sumber belajar lainnya.
h. Akan terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas prosedur dan alat
evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar
siswa.
i. Akan terjadi perbaikan dan pengembangan pribadi siswa di sekolah.10
4. Rencana dan Pelaksanaan Tindakan
Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) harus
melalui siklus. Siklus minimal dua kali tiap siklus ada empat tahap
kegiatan, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d)
refleksi. Dan deskripsi alur siklus seperti pada gambar 3.1 berikut ini.
9 Zainal Aqib, op.cit., hlm. 18.
10 Masnur Muslich, op.cit., hlm. 11.
33
Siklus II
Pelaksanaan
Tindakan II
Perencanaan
Tindakan II
Permasalahan
baru hasil
refleksi
Gambar 3.1
Apabila dalam dua siklus belum menunjukkan hasil yang optimal, maka
dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus ketiga.11
D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini dirancang dlam upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan materi
pokok surat al-„Adiyah dan al-Insyiraah. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I untuk materi surat Al-„Adiyat dan
siklus II untuk materi surat Al-Insyiraah.
Adapaun standar kompetensi materi pokok surat Al-„Adiyat dan Al-
Insyiraah adalah menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih.
Sedangkan kompetensi dasarnya adalah (a) membaca surat Al-„Adiyat dan
surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih, (b) menghafalkan surat Al-„Adiyat
dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.12
11
Suharsimi arikunto dkk, op.cit., hlm. 74.
12 Permenag RI Nomor 2, Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: 2008), hlm. 28.
Siklus I
Pelaksanaan
Tindakan I
Perencanaan
Tindakan I Permasalahan
Hasil Permasalahan
terselesaikan
Refleksi I Pengamatan I
Pengamatan II Refleksi I
34
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilakukan meliputi:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini meliputi:
1) Mengidentifikasi masalah yang dialami oleh siswa yang meliputi
nilai dan tingkah laku.
2) Merencanakan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits pada materi surat
Al-„Adiyat dan surat Al-Insyiraah melalui model Card Sort yang
terdiri atas menyusun silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan bahan yang digunakan
dalam pembelajaran.
4) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa tes essai.
5) Menyiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas. Adapun kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajran
dengan model Card Sort pada materi pokok surat Al-„Adiyat adalah
sebagai berikut:
1) Guru mengucapkan salam kemudian berdo‟a bersama.
2) Guru mengabsensi kehadiran siswa kemudian membuka pelajaran
dan diikuti oleh siswa.
3) Guru memberikan apersepsi pada siswa dan menjelaskan langkah-
langkah kegiatan pembelajran yang akan dilakukan.
4) Guru membagi siswa menjadi lima kelompok berdasarkan nomor
urut absen.
5) Guru membacakan surat Al-„Adiya terlebih dahulu dengan baik
dan benar kemudian diikuti oleh masing-masing kelompok siswa.
6) Guru menunjuk pada salah satu kelompok untuk membacakan lagi
surat A-„Adiyat dengan cara baik dan benar. Dan terus berputar
pada kelompok lain.
35
7) Setelah semua kelompok dapat giliran membaca kemudian guru
memerintahkan kepada semua kelompok untuk menghafalkan surat
Al-„Adiyat dengan waktu 15 menit.
8) Setelah batas waktu selesai, guru menyuruh pada semua siswa
untuk menutup buku pelajarannya.
9) Guru mengambil bahan pembelajaran berupa kartu induk dari
kertas kemudian ditempelkan di papan tulis.
10) Guru memberi kartu rincian pada masing-masing kelompok, tiap
kartu rincian berisi satu lafal atau kata dari surat Al-„Adiyat.
11) Setelah semua siswa mendapat kartu rincian, kemudian guru
menyuruh untuk menempelkan pada kartu induk berdasarkan
urutan ayat.
12) Guru member apresiasi pada siswa yang maju untuk menempelkan.
13) Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan menyimpulkan.
14) Guru member tes tertulis pada siswa untuk mengetahui sejauhmana
siswa dalam memahami materi yang sudah dipelajari bersama.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengamati jalannya pelaksanaan
tindakan, yaitu memantau jalannya proses pembelajaran model Card
Sort pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan materi surat Al-
„Adiyat, yang meliputi:
1) Pengamatan aspek afektif, yang terdiri dari memberi pendapat atau
tanggapan, menghargai pendapat teman lain, partisipasi dalam
kerja kelompok dan ketepatan menempel kartu pembelajaran.
2) Pengamatan aspek kognitif, menekankan pada tes uraian dan
hafalan.
3) Mengamati dan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang belum
sesuai dengan harapan penelitian.
d. Refleksi
Pada tahap ini yang perlu direfleksi adalah:
36
1) Menganalisis dan mendiskusikan dengan kolaborator mwngwnai
hasil proses pembelajaran model Card Sort yang telah dijalankan.
2) Mengkaji mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu
dperbaikai pada siklus berikutnya.
3) Membuat simpulan sementara pada pelaksanaan Siklus I.
2. Siklus II
Untuk pelaksanaan siklus II secara teknis sama seperti pelaksanaan
siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus II dan berdasarkan hasil
refleksi siklus I. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut:
a. Perencanaan
Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan
untuk siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil siklus I.
b. Pelaksanaan
Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disiapkan sesuai dengan revisi berdasarkan evaluasi pada siklus I,
mengenai langkah-langkah pembelajarannya seperti pada siklus I.
Dalam siklus II dengan materi surat Al-Insyiraah.
c. Pengamatan
Guru melakukan pengamatan yang sama pada siklus I.
d. Refleksi
Pada tahap ini guru mendiskusikan dengan kolaboratornya
mengenai hasil pengamatan untuk mendapatkan kesimpulan. Jika pada
siklus ini belum mencapai indicator keberhasilan maka dilanjutkan ke
siklus III dengan melakukan perbaikan.
3. Siklus III
Untuk pelaksanaan siklus III secara teknis sama seperti
pelaksanaan siklus I dan II. Siklus III merupakan perbaikan dari siklus I
dan siklus II. Secara garis besar langkah-langkah siklus III adalah sebagai
berikut:
37
a. Perencanaan
Meninjau kembali rangcangan pembelajaran yang disiapkan
untuk siklus III dengan melakukan revisi sesuai hasil siklus II.
b. Pelaksanaan
Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disiapkan sesuai revisi berdasarkan evaluasi pada siklus II. Langkah-
langkah pembelajarannya seperti pada siklus I dan II. Dalam siklus III
membahas tentang surat Al-„Adiyat dan surat Al-Insyiraah.
c. Pengamatan
Guru melakukan pengamatan yang sama pada siklus I dan
siklus II.
d. Refleksi
Pada tahap ini guru dan kolaborator mendiskusikan hasil
pengamatan untuk mendapatkan kesimpulan. Pada siklus ini
diharapkan sudah mencapai indikator keberhasilan, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pokok surat Al-
„Adiyat dan surat Al-Insyiraah kelas IV MI Raudlatul Islamiyah
Purworejo Bonang Demak.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah dari siswa dan wali siswa.
Data dari siswa digunakan untuk mendapatkan data tentang keberhasilan
penerapan model Card Sort, yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap
suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap
metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran,
38
perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan
sejenisnya.13
3. Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa cara untuk
pengumpulan data, yaitu:
a. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.14
Skala untuk angket ini menggunakan skala Likert yaitu skala
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Tabel 3.1 Tabel Angket
No Pernyataan Alternaif Jawaban
SS S TS STS
1.
2.
3.
4.
dst.
Keterangan:
Positif
1) SS (Sangat Senang) skor 4
2) S (Senang) skor 3
3) TS (Tidak Senang) skor 2
4) STS (Sangat Tidak Senang) skor 1
Negatif
1) SS (Sangat Senang) skor 1
13
Suharsimi Arikunto, dkk, op.cit, hlm. 131.
14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuabtitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 142.
39
2) S (Senang) skor 2
3) TS (Tidak Senang) skor 3
4) STS (Sangat Tidak Senang) skor 4
b. Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.15
c. Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban
yang benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan
yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus
diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai
tes.16
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif yaitu statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.17
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah apabila
siswa telah tuntas belajar kognitif dan afektif dengan nilai 60 dari KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) atau 70% siswa yang telah tuntas.
15
Ibid., hlm. 145.
16 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, (Jogjakarta: Mitra
Cendikia, 2008), hlm. 67.
17 Sugiono, Op.Cit., hlm. 147.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus
Proses pembelajaran di kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo
Bonang Demak yang dilakukan oleh peneliti selama ini adalah menggunakan
metode ceramah. Berdasarkan pengamatan peneliti, nampaknya penerapan
metode ceramah kurang menyenangkan atau tidak ada respon positif dari
peserta didik. Dengan metode ceramah, semangat dan motivasi belajar siswa
banyak yang menurun. Hal ini dibuktikan ketika peneliti menerangkan banyak
siswea yang tidak memperhatikan dan cenderung berbicara sendiri dengan
temannya, sehingga nilai ulangan harian khususnya mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits masih banyak di bawah KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum ) yang
telah ditetapkan yaitu 60.
Berdasarkan data nilai hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai
ulangan harian pada materi sebelumnya, yaitu nilai rata-rata siswa 49,44
dengan 14 siswa yang tuntas dari 30 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan metode ceramah tidak berhasil karena masih banyak
siswa yang belum tuntas.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan antara lain:
1) Materi pembelajaran Al-Qur‟an Hadits Surat Al-„Adiyat melalui
model Card Sort.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir).
3) Instrumen tes dan angket (terlampir).
4) Alat evaluasi yang berupa tes essai (terlampir).
5) Menyiapkan lembar observasi (terlampir).
40
41
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas dengan materi Surat Al-„Adiyat melalui model Card sort.
Adapun hasil dari pembelajaran ini diperoleh data sebagai berikut :
1) Data hasil angket siswa
Tabel 4.1 Tabel angket siklus I
Nomor item
pernyataan Skor
1 2 3 4
1. - - 8 22
2. 5 6 17 2
3. - 1 10 19
4. - - 16 14
5. - 5 6 19
6. 2 1 10 17
7. 1 4 12 13
8. 4 2 12 12
9. 1 4 22 3
10. - 1 5 24
11. - 1 12 17
12. 11 10 8 1
13. 3 4 14 9
14. 6 8 12 4
15. 1 1 9 19
16. - 3 8 19
17. 1 6 14 9
18. 2 3 23 2
19. 1 1 14 14
20. - 1 7 22
Jumlah skor
hasil
kumpulan data
1913
2) Data hasil belajar kognitif siswa
Tabel 4.2 Tabel Kognitif siswa siklus I
No. Hasil Belajar Kognitif Jumlah
42
1. Siswa yang tuntas 26
2. Siswa yang belum tuntas 4
3. Nilai terendah 28
4. Nilai tertinggi 96
5. Nilai rata-rata 76,4
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengamati jalannya pelaksanaan
tindakan, yaitu memantau jalannya proses pembelajaran dengan model
Card sort. Adapun hasil dari pengamatan ini diperoleh data belajar
motivasi siswa yaitu :
Table 4.3 Tabel afektif siswa siklus I
No. Aspek yang diteliti Skor
1.
2.
3.
Memberi pendapat atau saran
Menghargai pendapat teman lain
Partisipasi dalam kerja kelompok
47
51
47
Skor rata-rata
Nilai rata-rata
4,8
53,70
d. Refleksi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan
kolaborator mengamati hasil pembelajaran dengan model Card Sort
pada siklus I ini masih jauh dari yang diharapkan. Ini dibuktikan
dengan adanya beberapa siswa selama proses pembelajaran
berlangsung masih ada yang berbicara sendiri dengan temannya,
bercanda, dan pasif dalam kerja kelompok. Nampaknya pada
pembagian kelompok siswa berdasarkan nomor urut absen belum
43
dapat membuahkan hasil yang optimal. Mungkin untuk sementara ini
peneliti menyimpulkan bahwa siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran kooperatif atau belajar kerja sama dan pembelajaran
yang dialami oleh siswa selama ini adalah menggunakan metode
konvensional atau ceramah.
Dari beberapa temuan masalah tersebut diatas, maka peneliti
dan kolaborator yang bernama Muhammad Yasin, S.Pd.I mengambil
tindakan untuk diskusi. Yang mana dalam diskusi tersebut juga
melibatkan siswa. Topik yang akan dibahas dalam diskusi tersebut
adalah “mengatasi siswa yang pasif” dalam belajar kerja kelompok.
Setelah diskusi berlangsung, ditemukan beberapa hasil antara lain:
1) Siswa yang pasif dan yang suka bercanda ketika pembelajaran,
harus diberikan pengarahan.
2) Peneliti harus lebih perhatian dan memberi motivasi kepada siswa
yang masih pasif.
3) Peneliti memberi pengarahan kepada masing-masing kelompok
siswa supaya tidak ada perbedaan antara siswa yang pintar dan
siswa yang belum pintar dalam kerja kelompok.
4) Peneliti ketika sedang memantau berlangsungnya proses
pembelajaran model Card Sort, hendaknya lebih aktif bergerak
jangan sampai duduk di kursi terus.
5) Peneliti harus merubah strategi pembelajaran kelompok siswa,
semula berdasarkan nomor urut absen diganti dengan secara acak.
Dari beberapa solusi yang ditemukan yntuk ditindak lanjuti
pada siklus II. Dengan harapan di siklus II nanti ada perubahan yang
lebih baik agar kriteria yang diharapkan tercapai.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan hal-hal yang
meliputi:
44
1) Mengidentifikasi masalah yang dilalui oleh siswa yang
berhubungan dengan nilai dan tindakan tingkah laku.
2) Materi pembelajaran Al-Qur‟an Hadits Surat Al-Insyirah melalui
model Card Sort.
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir).
4) Instumen tes dan angket (terlampir).
5) Menyiapkan lembar observasi (terlampir).
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini diperoleh data sebagai berikut :
1) Data hasil angket siswa
Tabel 4.4 Tabel angket siklus II
Nomor item
pernyataan Skor
1 2 3 4
1. - 2 4 24
2. 1 6 20 3
3. - 1 9 20
4. - 2 14 14
5. - 4 4 22
6. 1 2 7 20
7. 1 4 12 13
8. - 3 10 17
9. 5 4 13 8
10. - 2 7 21
11. - 4 9 17
12. 13 9 5 3
13. 5 6 13 6
14. 6 9 13 2
15. - 1 8 21
16. - 1 9 20
17. 3 3 15 9
18. 3 4 16 7
19. 2 2 16 10
20. 1 3 6 20
Jumlah skor
hasil kumpulan
data
1924
45
2) Data hasil belajar kognitif siswa
Tabel 4.5 Tabel kognitif siswa siklus II
No. Hasil Belajar Kognitif Jumlah
1. Siswa yang tuntas 27
2. Siswa yang belum tuntas 3
3. Nilai terendah 30
4. Nilai tertinggi 100
5. Nilai rata-rata 80, 13
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini diperoleh data hasil belajar
motivasi siswa yaitu :
Tabel 4.6 Tabel afektif siswa siklus II
No. Aspek yang diteliti Skor
1.
2.
3.
Memberi pendapat atau saran
Menghargai pendapat teman lain
Partisipasi dalam kerja kelompok
58
64
64
Skor rata-rata
Nilai rata-rata
6,2
68,89
d. Refleksi
Pada siklus II ini peneliti dan kolaborator mengamati ketika
pembelajaran dengan model Card Sort berlangsung, dengan
pembagian kelompok siswa berdasarkan acaknampaknya mengalami
peningkatan walaupun belum optimal. Sebagai buktinya adalah ketika
pembelajaran berlangsung yang semula siswa banyak yang bercanda
dan pasif, menjadi berkurang. Adanya perkembangan di siklus II ini,
tidak lepas dari penerapan solusi hasil diskusi pada siklus I.
46
Walaupun sudah ada perkembangan di siklus II ini, namun
berdasarkan pengamatan peneliti dan kolaborator masih ada kendala-
kendala yang telah ditemukan antara lain, siswa masih ada sebagian
kecil yang pasif dan bercanda sendiri ketika pembelajaran
berlangsung. Melihat kenyataan seperti itu maka peneliti dan
kolaborator menentukan sikap bahwa penelitian dilanjut pada siklus
berikutnya yaitu siklus III.
Peneliti dan kolaborator berdiskusi bagaimana agar
permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Topik dari
diskusi tersebut adalah sama seperti pada siklus I yaitu focus pada
penanganan siswa pasif dan cenderung bercanda ketika pembelajaran
berlangsung. Setelah diskusi berlangsung antara peneliti, kolaborator
dan perwakilan siswa ternyata membuahkan hasil tidak jauh beda dari
siklus I. Hanya saja pendekatan dan pengarahan lebih ditingkatkan
lagi. Dan pembagian kelompok pada siklus III nanti berdasarkan siswa
yang pintar. Jadi, nanti masing-masing kelompok ada siswa yang
pintar. Dengan adanya hasil dari diskusi tadi, mudah-mudahan di
siklus III nanti ada perkembangan yang lebih baik, sehingga
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
3. Siklus III
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan antara lain:
1) Materi pembelajaran Al-Qur‟an Hadits Surat Al-„Adiyat dan Al-
Insyirah melalui model Card ort.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir).
3) Instrumen tes dan angket (terlampir).
4) Alat evaluasi yang berupa tes essai (terlampir).
5) Menyiapkan lembar observasi (terlampir).
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini diperoleh data sebagai berikut :
1) Data hasil angket siswa
47
Tabel 4.7 Tabel angket siklus III
Nomor item
pernyataan Skor
1 2 3 4
1. - - 6 24
2. 2 3 20 5
3. - - 11 19
4. 1 4 8 17
5. 3 2 7 18
6. - 1 8 21
7. - 3 10 17
8. 2 3 10 15
9. 2 2 16 10
10. - - 7 23
11. - 3 5 22
12. 17 5 4 4
13. 2 7 9 12
14. 6 4 14 6
15. - - 10 20
16. 1 3 6 20
17. 2 3 10 15
18. 3 5 16 6
19. 2 3 14 11
20. - - 4 26
Jumlah skor
hasil
kumpulan data
1975
2) Data hasil belajar kognitif siswa
Tabel 4.8 Tabel kognitif siswa siklus III
No. Hasil Belajar Kognitif Jumlah
1. Siswa yang tuntas 29
2. Siswa yang belum tuntas 1
3. Nilai terendah 55
48
4. Nilai tertinggi 100
5. Nilai rata-rata 82,46
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini diperoleh data hasil belajar
motivasi siswa yaitu :
Tabel 4.9 Tabel afektif siswa siklus III
No. Aspek yang diteliti Skor
1.
2.
3.
Memberi pendapat atau saran
Menghargai pendapat teman lain
Partisipasi dalam kerja kelompok
60
69
80
Skor rata-rata
Nilai rata-rata
7
77,77
d. Refleksi
Pada siklus III ini peneliti dan kolaborator mengamati siswa
dalam proses pembelajaran melalui model Card Sort, dengan
pembagian kelompok siswa berdasarkan siswa yang pintar untuk
mewakili masing-masing kelompok ternyata membuahkan hasil yang
optimal. Sehingga sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Dari beberapa permasalahan tersebut di atas sudah dapat
terselesaikan dengan baik, maka peneliti dan kolaborator menentukan
sikap bahwa penelitian berakhir di siklus III ini.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Pada pra siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai
ulangan harian materi pokok sebelumnya yaitu nilai rata-rata siswa 49,44
dengan siswa yang tuntas 14 dari 30 siswa. Dari hasil tersebut dapat
49
dilihat bahwa hasil belajar siswa atau motivasi belajar siswa masih
tergolong lemah atau belum memenuhi criteria ketuntasan minimum hal
tersebut dikarenakan peneliti masih menggunakan model konvensional
(ceramah), sehingga siswa banyak yang tidak respon dengan materi dan
menjadikan siswa tidak aktif serta bosan dalam pembelajaran.
Dari permasalahan di atas peneliti berusaha mencari solusinya. Dan
sebagai solusinya adalah peneliti mengganti metode ceramah dengan
metode pembelajaran kooperatif model card sort, yang akan diterapkan
pada siklus I sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siklus I
Hasil angket yang telah diperoleh dari 30 responden (siswa) pada
siklus I dapat dijelaskan sebagai berikiut:
a. Hasil angket siswa
Pada siklus I ini hasil angket telah diperoleh dari 30 responden
(siswa), dapat dijelaskan: diketahui skor tertinggi tiap item = 4
dikalikan jumlah item = 20 dikalikan jumlah responden = 30 maka
=2400. Dan jumlah skor hasil pengumpulan data = 1913. Maka 1913 :
2400 x 100 % = 79,7%. Dengan demikian motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits menurut persepsi 30 responden,
apabila diinterpretasi nilai 79,7% terletak pada daerah kuat. Secara
kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
0 sangat lemah 20% lemah 40% cukup 60% kuat 80% sangat kuat 100%
79,7
Gambar 4.1 Diagram angket siklus I
b. Hasil kognitif siswa
Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-
rata 76,4 dengan siswa tuntas 26 dari 30 siswa, dan diperoleh nilai
terendah 28 sehingga masih belum memenuhi kriteria ketuntasan yang
ditetapkan. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sebagian siswa masih belum menguasai materi.
c. Hasil motivasi / afektif siswa
50
Hasil motivasi belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-
rata 53,70 dengan 8 siswa yang baru tuntas dari 30 siswa, sehingga
masih belum memenuhi criteria ketuntasan yang diinginkan.
Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa
belum terbiasa dengan belajar kerja sama atau pembelajaran yang
dialami siswa selama ini adalah metode konvensional atau ceramah.
Selanjutnya peneliti mengevaluasi pembelajaran pada siklus I
sebagai refleksi melaksanakan siklus berikutnya. Dan dari hasil
evaluasi diperoleh beberapa catatan, antara lain:
1) Siswa belum terbiasa berdiskusi kelompok.
2) Masih ada siswa yang belum aktif dalam proses pembelajaran
3) Siswa sebagian masih ada yang malu dan takut dalam
mengungkapkan pendapat.
Sebagai solusi dari permasalahan tersebut dan sekaligus
merupakan tindak lanjut untuk melaksanakan siklus II, yaitu:
1) Peneliti selalu memberikan motivasi kepada siswa.
2) Peneliti lebih maksimal untuk membimbing siswa dalam berdiskusi
kelompok.
3) Peneliti memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan pembelajaran.
3. Siklus II
a. Hasil angket siswa
Pada siklus II ini hasil angket yang telah diperoleh dari 30
responden, dapat dijelaskan : diketahui skor tertinggi tiap item = 4
dikalikan jumlah item = 20 dikalikan jumlah responden = 30 maka
=2400. Dan jumlah skor hasil pengumpulan data = 1924. Maka 1924 :
2400 x 100 % = 80,2%. Dengan demikian motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits menurut persepsi 30 responden,
apabila diinterpretasi nilai 80,2% terletak pada daerah sangat kuat.
Secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
51
0 sangat lemah 20% lemah 40% cukup 60% kuat 80% sangat kuat 100%
80,2
Gambar 4.2 Diagram angket siklus II
b. Hasil kognitif siswa
Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-
rata 80,13 dengan siswa tuntas 27 dari 30 siswa, dan dipeoleh nilai
terendah 30. Walaupun sudah ada peningkatan tetapi masih belu
memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan. Peningkatan hasil
belajar kognitif siswa tersebut dapat dilihat dari grafik 4.1 berikut:
0
20
40
60
80
100
Nilai terendah Nilai Tertinggi Nilai rata-rata
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.3 hasil belajar kognitif siswa siklus I dan II
c. Hasil motivasi / afektif siswa
Hasil belajar motivasi siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-
rata 68,89. Ini menendakan adanya peningkatan dari 53,70 menjadi
68,89 dan semula yang tuntas 8 siswa sekarang meningkat menjadi 18
dari 30 siswa. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan
diskusi model card sort, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran melalui model card
sort sudah menunjukkan cukup baik dibandingkan dengan siklus I.
Namun berdasarkan evaluasi kegiatan pembelajaran pada siklus II ini
masih ada permasalahan, yaitu:
1) Siswa masih ada yang belum aktif dalam diskusi kelompok.
2) Nilai siswa masih ada yang dibawah KKM.
Dan sebagai solusi permasalahan tersebut diatas sekaligus
sebagai tindak lanjut pada siklus III adalah :
52
1) Memberikan perhatian lebih dan pengarahan pada siswa yang
masih belum aktif.
2) Peneliti lebih menekankan lagi pada pemahaman dan penguasaan
materi.
4. Siklus III
a. Hasil angket siswa
Pada siklus III ini hasil angket yang telah diperoleh dari 30
responden, dapat dijelaskan : diketahui skor tertinggi tiap item = 4
dikalikan jumlah item = 20 dikalikan jumlah responden = 30 maka
=2400. Dan jumlah skor hasil pengumpulan data = 1975. Maka 1975 :
2400 x 100 % = 82,3%. Dengan demikian motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits menurut persepsi 30 responden,
apabila diinterpretasi nilai 82,3% terletak pada daerah sangat kuat.
Secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
0 sangat lemah 20% lemah 40% cukup 60% kuat 80% sangat kuat 100%
82,3
Gambar 4.4 Diagram angket siklus III
Dari hasil angket yang diperoleh dari 30 responden, mulai
siklus I, II dan III prosentasenya mengalami peningkatan. Semula
siklus I 79,7% meningkat menjadi 80,2%. Dan pada siklus III
meningkat lagi menjadi 82,3%.
b. Hasil kognitif siswa
Hasil belajar kognitif siswa pada siklus III ini mengalami
peningkatan. Siklus II diperoleh nilai terendah 30, nilai rata-rata 80,13
dan siswa yang tuntas 27 dari 30 siswa. Pada siklus III nilai terendah
meningkat menjadi 55,nilai rata-rata meningkat menjadi 82,46 dan
siswa yang tuntas 29 dari 30 siswa. Peningkatan hasil belajar kognitif
siswa tersebut dapat dilihat pada grafik 4.5 berikut:
53
0
20
40
60
80
100
Nilai terendah Nilai Tertinggi Nilai rata-rata
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 4.5 Grafik hasil belajar kognitif siswa siklus I, II dan III
c. Hasil motivasi / afektif siswa
Hasil motivasi siswa pada siklus III mengalami peningkatan
yaitu: jumlah skor member pendapat atau saran dari 58 meningkat
menjadi 61. Pada kriteria menghargai pendapat teman, dari 64
meningkat menjadi 69. Dan skor pada kriteria partisipasi dalam kerja
kelompok, Dari 64 meningkat menjadi 80. Dan nilai rata-rata dari
68,89 meningkat menjadi 77,77.
Dari beberapa hasil tersebut diatas dapat dikatakan bahwa siklus III
mengalami peningkatan dan sudah mencapai indikator atau KKM yang
telah ditetapkan yaitu 60 atau 70% siswa yang telah tuntas. Peningkatan
ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa aktif dalam pembelajaran.
Melalui model Card Sort dapat memberikan pengalaman berharga pada
siswa dan menumbuhkan rasa tangung jawab serta kerja sama antar
anggota kelompok. Dari data-data diatas dapat membuktikan bahwa
penerapan model Card Sort dapat meningkatakan motivasi siswa.
Dari hasil dan pembahasan penelitian ini, jika dikaitkan dengan
kajian penelitian yang relevan terdapat perbedaan yaitu, skripsi yang
disusun oleh Ngesti Sulistiningsih menekankan pada peningkatan prestasi
belajar siswa. Sedangkan untuk penelitian ini sendiri adalah menekankan
pada motivasi belajar siswa.
54
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran
yang dialami oleh siswa kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo Bonang
Demak, khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits surat Al-‘Adiyat
dan Al-Insyirah dengan penerapan model card sort sebagai upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar siswa kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo Bonang Demak
dapat meningkat.
Hasil belajar kognitif siswa pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata
49,44 dengan siswa yang tuntas 14 dari 30 siswa. Kemudian pada siklus I ada
peningkatan sedikit yaitu nilai rata-rata siswa 76,4 dengan siswa yang tuntas
26 dari 30 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 80,13
dengan siswa yang tuntas 27 dari 30 siswa. Dan pada siklus III nilai-rata-rata
meningkat lagi menjadi 82,46 dengan siswa yang tuntas 29 dari 30 siswa.
Hasil angket siswa yang telah dijawab dari 30 responden tentang
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, pada siklus I
yaitu 79,7% (tergolong kuat). Pada siklus II meningkat menjadi 80,2%
(tergolong sangat kuat). Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 82,3%
(tergolong sangat kuat).
Hasil belajar afektif siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 53,70
(tergolong kurang). Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 68,89
(tergolong cukup). Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 77,77
(tergolong baik).
B. Saran
Berdasarkan pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang peneliti
lakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat dijadikan masukan
dalam peningkatan proses pembelajaran, yaitu:
54
55
1. Sebagai seorang guru hendaknya pandai memilih model pembelajaran,
jangan sampai lagi menggunakan model lama (ceramah). Karena
berdasarkan penelitian ini, siswa merasa tertarik dan senang dengan
model pembelajaran baru yaitu model pembelajaran kooperatif
diantaranya adalah Card Sort. Dengan demikian kalau siswa sudah
merasa tertarik dan senang dengan model pembelajaran tersebut, maka
hasil belajarnya tentu akan menjadi lebih baik.
2. Guru atau peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif
diantaranya adalah Card Sort, hendaknya menyesuaikan dengan materi
yang ada pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada.
C. Penutup
Puji Syukur Alhamdulillah penulis akhirnya mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan rasa senang hati. Penulis menyadari bahwa
didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan dan penulis harapkan kritikan
dalam rangka perbaikan. Kemudian tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam penulisan skripsi
ini. Yang paling akhir sekali lagi apabila terdapat kebenaran penulis sangat
yakin bahwa itu dari Allah Yang Maha Pintar. Dan penulis berharap skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan dan para pembaca.
Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid dan Kadir Djaelani (eds.), Kendali Mutu Pendidikan Agama
Islam, Depag RI, (Jakarta : Direktorat Jenderal Perkembangan Agama Islam,
2003).
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 5.
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009).
Ahmad Syadali, Ahmad Rof’i, Ulumul qur’an I, (Bandung: Pustaka Setia,
1997).
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,
2009).
Arno F. Wttig, Psychology of Learning, (USA: McGraw-Hill, Inc., 1981).
Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2009).
Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: MC. Grow-
Hill, 1971).
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah Perkata, (Bandung: Syamil
Cipta Media, 2007).
Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes,
(Jogjakarta: Mitra Cendikia, 2008).
Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalahul Hadits, (Bandung: Al-Ma’arif.
1991).
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: Bumi aksara,
2009).
IGAK Wardhani dkk, Penelitian Tidakan Kelas, (Jakarta: Universitas
terbuka, 2007), cet. 20, hlm. 1.4.
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009).
Ismail SM., StrategiPembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,
(Semarang: RaSAIL, 2009).
Mark K. Smith, Teori Pembelajaran dan Pengajaran, (Yogyakarta: Mirza
Media Pustaka, 2009).
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah, (Jakarta: Bumi aksara,
2009).
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ( Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Wali
Songo, 2009).
Ngesti Sulistianingsih (073111456), Penerapan Strategi Card Sort Dalam
Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Bagi Siswa Kelas V Di MI
Ma’arif Wanurejo Borobudur, (Skripsi: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
2009).
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
Permenag RI Nomor 2, Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: 2008).
Pupuh fathurrahman, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia), cet.
1.
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002).
Sangidin (073111435), Efektifitas Metode Card Sort Dalam Mengupayakan
Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-qur’an Pada Mata Pelajaran Al-qur’an
Hadits Kelas V MI Ma’arif 11 Pucung Kidul Kroya Cilacap, (Semarang: Skripsi
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009).
Shaleh Abdul Aziz, At-Tarbiyah Wa Thurrught tadris, Juz I, (Mesir: Darul
Ma’arif).
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010).
Spencer, Lyle M., Competence at Work, (Canada: John Wiley & Sons,
1993).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2009), cet. 8.
Suhasimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), cet. 5.
Syekh Ibrahim, Syekh Zarnuji, Syarah Ta’lim Muta’lim, (Surabaya: Darul
Kitab Al Islami).
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007).
Zainal aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama widya, 2008),
cet. 4.
INSTRUMEN PENGAMATAN PENILAIAN MOTIVASI SISWA
SIKLUS KE …..
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Materi Pokok : ……………………..
Jumlah Siswa : 30 Siswa
Nama Siswa : ………………………
No. Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
3 2 1
1.
Memberi pendapat /
saran atau tanggapan
Siswa dapat memberikan
pendapat secara benar.
Siswa dapat memberikan
pendapat tetapi kurang tepat.
Siswa tidak dapat
memberikan pendapat.
2. Menghargai pendapat
teman lain
Siswa mau menerima
pendapat teman lain yang
telah disepakati.
Siswa mau mendengarkan
pendapat teman lain sampai
selesai.
Siswa yang tidak mau
mendengarkan pendapat
teman.
3. Partisipasi dalam
kerja kelompok
Siswa bekerjasama dalam
diskusi sampai selesai.
Siswa berjasama secara aktif
dari awal atau akhir saja.
Siswa yang pasif dalam
diskusi.
Demak,
Observer,
Agus Latif
NIM. 073111540
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SIKLUS I
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Materi Pokok : Surat Al-‘Adiyat
Jumlah Siswa : 30 Siswa
Jumlah Soal : 5 soal
No. Indikator
KKM 60
Aspek yang
dinilai Kognitif
Jumlah
Materi Soal Skor tiap soal
5 10 10 5 20
1
2
3
4
5
Jumlah Skor Total 50
Demak,……………………
Peneliti,
Agus Latif
NIM. 073111540
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SIKLUS II
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Materi Pokok : Surat Al-Insyirah
Jumlah Siswa : 30 Siswa
Jumlah Soal : 5 soal
No. Indikator
KKM 60
Aspek yang
dinilai Kognitif
Jumlah
Materi Soal Skor tiap soal
10 5 10 20 15
1
2
3
4
5
Jumlah Skor Total 60
Demak,……………………
Peneliti,
Agus Latif
NIM. 073111540
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
SIKLUS III
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Materi Pokok : Surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah
Jumlah Siswa : 30 Siswa
Jumlah Soal : 5 soal
No. Indikator
KKM 60
Aspek yang
dinilai Kognitif
Jumlah
Materi Soal Skor tiap soal
10 10 10 10 20
1
2
3
4
5
Jumlah Skor Total 60
Demak,……………………
Peneliti,
Agus Latif
NIM. 073111540
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV
MI RAUDLATUL ISLAMIYAH
PURWOREJO BONANG DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Ahmad Jamaluddin Laki-laki
2 Agus Nurudin Laki-laki
3 Ahmad Musyafi'in Laki-laki
4 Ajib Al-Anshori Laki-laki
5 Ali Mas'an Laki-laki
6 Amelia Fitriani Perempuan
7 Anzella Shofa Perempuan
8 Arini Nur Ifani Perempuan
9 Ayu Bila Marta Perempuan
10 Devi Safitri Perempuan
11 Enjang Prakoso Laki-laki
12 Ila Syafa'atun Perempuan
13 Islahiyah Perempuan
14 Khilda Verlani Perempuan
15 Khoirul Ihsan Laki-laki
16 Luluk Hasanah Perempuan
17 Moh. Ismail Laki-laki
18 Moh. Khaidar Laki-laki
19 Moh. Nizar Laki-laki
20 Muhammad Ridlo Laki-laki
21 Muhammad Yusuf Laki-laki
22 Muzlifatun Nisa Perempuan
23 Nabila Saputri Perempuan
24 Nur Hafidhoh Perempuan
25 Rosalina Perempuan
26 Shofiyah Perempuan
27 Umi Yuliana Perempuan
28 Yaserli Amriyah Perempuan
29 Yusril Hana Laki-laki
30 Zahrotun Na'imah Perempuan
KISI-KISI TES SIKLUS I
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Jumlah Soal : 5 butir
Standar Kompetensi : Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
No.
Soal
Kompetensi
Dasar Materi
Metode
Pembelajaran Indikator Soal
Penilaian
Jenis
Penilaian
Bentuk
Soal
1.
Membaca
surat Al-
‘Adiyat dan
Al-Insyirah
secara benar
dan fasih.
Menghafalkan
surat Al-
‘Adiyat dan
Al-Insyirah
secara benar
dan fasih.
Surat Al-
‘Adiyat
dan Al-
Insyirah
Kerja kelompok
model Card Sort
Siswa dapat
menjelaskan arti
dari surat Al-
‘Adiyat
Ulangan
harian
Uraian
2.
Siswa dapat
mengetahui
jumlah ayat dan
golongan surat
3.
Siswa dapat
menulis surat
Al-‘Adiyat ayat
ke- 4 dengan
benar
4.
Siswa dapat
menentukan
urutan ayat
dengan tepat
5.
Siswa dapat
menyusun lafal
ayat dengan
benar
Demak, ……………
Penulis,
Agus Latif
NIM. 073111540
KISI-KISI TES SIKLUS II
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Jumlah Soal : 5 butir
Standar Kompetensi : Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
No.
Soal
Kompetensi
Dasar Materi
Metode
Pembelajaran Indikator Soal
Penilaian
Jenis
Penilaian
Bentuk
Soal
1.
Membaca
surat Al-
‘Adiyat dan
Al-Insyirah
secara benar
dan fasih.
Menghafalkan
surat Al-
‘Adiyat dan
Al-Insyirah
secara benar
dan fasih.
Surat Al-
‘Adiyat
dan Al-
Insyirah
Kerja kelompok
model Card Sort
Siswa dapat
menjelaskan
urutan surat dan
golongan surat
Ulangan
harian
Uraian
2.
Siswa dapat
menjelaskan arti
dari lafal Al-
Insyirah
3.
Siswa dapat
mengurutkan
lafal ayat secara
benar
4.
Siswa dapat
mengharokati
ayat dengan
benar
5.
Siswa dapat
menuliskan
surat Al-diyat
ayat ke- 9
dengan benar
Demak, ……………
Penulis,
Agus Latif
NIM. 073111540
KISI-KISI TES SIKLUS III
Jenis Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Kelas / Semester : IV / Gasal
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Jumlah Soal : 5 butir
Standar Kompetensi : Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
No.
Soal
Kompetensi
Dasar Materi
Metode
Pembelajaran Indikator Soal
Penilaian
Jenis
Penilaian
Bentuk
Soal
1.
Membaca
surat Al-
‘Adiyat dan
Al-Insyirah
secara benar
dan fasih.
Menghafalkan
surat Al-
‘Adiyat dan
Al-Insyirah
secara benar
dan fasih.
Surat Al-
‘Adiyat
dan Al-
Insyirah
Kerja kelompok
model Card Sort
Siswa dapat
menjelaskan arti
dari Al-‘Adiyat
dan Al-Insyirah
dengan benar
Ulangan
harian
Uraian
2.
Siswa dapat
menuliskan
surat Al-‘Adiyat
ayat ke-3
dengan benar
3.
Siswa dapat
menyusun lafal-
lafal ayat
dengan tepat
4.
Siswa dapat
menuliskan
surat Al-
Insyirah ayat ke-
4 dengan benar
5.
Siswa dapat
menjelaskan
nama surat dan
urutan ayat
dengan benar
Demak, ……………
Penulis,
Agus Latif
NIM. 073111540
KUNCI JAWABAN DAN SKOR SOAL
SKLUS I
No.
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Al-‘Adiyat berarti kuda yang berlari kencang. 5
2. Surat Al-‘Adiyat ada 11 ayat dan termasuk surat
Makkiyah. 10
3.
Tulisan surat Al-‘Adiyat ayat ke-4 adalah
10
4. Urutan ayat ke - 2 5
5.
انقض ظهسك ) (الر
) (وزفعنا لل ذمسك
20
Jumlah Skor Total 50
KUNCI JAWABAN DAN SKOR SOAL
SKLUS II
No.
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Urutan surat ke- 94 dan termasuk golongan surat
Makkiyah 10
2. Al-Insyirah berarti melapangkan 5
3.
Urutannya adalah
وحصل ما فيالصدوز10
4.
( )فالمسيت قدحا
( ) فالمغيست صبحا
20
5.
Tulisannya adalah :
افال يعلم اذا بعثسما ف القبىز
15
Jumlah Skor Total 60
KUNCI JAWABAN DAN SKOR SOAL
SKLUS III
No.
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Al-‘Adiyat artinya kuda yang berlari kencang. Dan Al-
Insyirah artinya melapangkan. 10
2.
فالمغيست صبحا
10
10 ان االنسان لسبه لننىد .3
10 وزفعنا لل ذمسك .4
5. Termasuk surat Al-Insyirah dan urutan ayat ke- 6. 20
Jumlah Skor Total 60
Lampiran Soal Siklus I
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Apa arti surat Al-‘Adiyat?
2. Surat Al-‘Adiyat ada berapa ayat?dan termasuk surat apa?
3. Bagaimana tulisan surat Al-‘Adiyat ayat ke-4?
ووضعنا عنك وزرك .4
Lafal tersebut diatas termasuk urutan ayat keberapa?
5. Susunlah lafal-lafal ayat dibawah ini !
ذمسك – و – زفعنا – لل – انقض – الري – ظهسك
Lampiran Soal Siklus II
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Surat Al-Insyiraah arutan surat yang ke berapa? Dan termasuk golongan surat apa?
2. Apa arti lafal Al-Insyiraah?
ف - ما – و – الصدوز – حصل .3
Bagaimana urutan lafal ayat tersebut diatas?
4. Berilah harokat ayat berikut !
5. Bagaimana tulisan surat Al-‘Adiyat ayat ke 9?
Lampiran Soal Siklus III
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Apa arti dari Al-‘Adiyat dan Al-Isyirah?
2. Bagaimana tulisan surat Al-‘Adiyat ayat ke-3 ?
3. Susunlah lafal-lafal ayat berikut sehingga menjadi sempurna !
ان – لننىد – االنسان –لسبه
4. Bagaimana tulisan surat Al-Insyiraah ayat ke-4 ?
ان مع العسس يسسا .5
Ayat tersebut di atas termasuk surat apa? Dan ayat ke berapa?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : IV / I
Materi Pokok : Surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih.
B. Kompetensi Dasar
1. Membaca surat Al-‘Adiyat dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.
2. Menghafalkan surat Al-‘Adiyat dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami pokok bahasan ini, diharapkan siswa dapat :
1. Membaca surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah dengan baik dan benar.
2. Menghafal surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah dengan baik, benar, dan lancar.
3. Mengerti isi kandungan dari surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyirah.
D. Metode Pembelajaran
Card Sort.
E. Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Awal :
Salam pembuka, berdo’a, presensi, apersepsi dan
pengaturan kelas. 10 menit
Kegiatan Inti :
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
berdasarkan nomor urut absen.
- Guru membaca surat Al-‘Adiyat terlebih dahulu dengan
baik dan benar kemudian diikuti oleh masing-masing
kelompok siswa.
- Guru menunjuk pada salah satu kelompok untuk
membacakan lagi surat Al-‘Adiyat dengan baik dan
benar, kemudian berputar pada kelompok lain.
- Setelah semua kelompok sudat dapat giliran membaca,
40 menit
kemudian guru memerintahkan kepada semua kelompok
untuk menghafalkan surat Al-‘Adiyat dengan waktu lima
belas menit.
- Setelah batas waktu selesai, guru menyuruh pada semua
siswa untuk menutup buku pelajarannya.
- Guru mengambil bahan pembelajaran berupa kartu induk
dari kertas kemudian ditempelkan di papan tulis.
- Guru member kartu rincian pada masing-masing
kelompok, tiap kartu rincian berisi satu lafal atau kata
dari surat Al-‘Adiyat.
- Setelah semua siswa mwndapat kartu rincian, kemudian
guru menyuruh untuk mendiskusikan dengan
kelompoknya.
- Setelah diskusi selesai kemudian guru menyuruh untuk
menempelkan pada kartu induk berdasarkan urutan ayat.
- Guru member apresiasi pada siswa yang maju untuk
menempelkan.
- Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan
mengklasifikasinya.
Kegiatan Akhir :
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi
pembahasan yang belum di mengerti, kemudian guru
menyimpulkan.
5 menit
Evaluasi dan tindak lanjut 15 menit
F. Media/Alat/Bahan/Sumber
- Kertas karton
- Gunting
- Sulatip
- Buku paket Al-Qur’an Hadits kelas IV
G. Penilaian
a. Teknik Penilaian
Teknik tertulis
b. Bentuk Instrumen
Uraian
c. Soal
Terlampir
Demak, 27 Juli 2010
Mengetahui:
Kepala Madrasah
MI Raudlatul Islamiyah,
MUSTAIN, S.Pd.I
NIP.
Peneliti,
AGUS LATIF
NIM. 073111540
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : IV / I
Materi Pokok : Surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyiraah
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
H. Standar Kompetensi
Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih.
I. Kompetensi Dasar
3. Membaca surat Al-‘Adiyat dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.
4. Menghafalkan surat Al-‘Adiyat dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.
J. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami pokok bahasan ini, diharapkan siswa dapat :
4. Membaca surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyiraah dengan baik dan benar.
5. Menghafal surat Al-‘Adiyat dan Al-Insyiraah dengan baik, benar, dan lancar.
6. Mengerti isi kandungan dari surat Al-Insyiraah .
K. Metode Pembelajaran
Card Sort.
L. Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Awal :
Salam pembuka, berdo’a, presensi, apersepsi dan
pengaturan kelas. 10 menit
Kegiatan Inti :
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok secara
acak.
- Guru membaca surat Al-Insyiraah terlebih dahulu
dengan baik dan benar kemudian diikuti oleh masing-
masing kelompok siswa.
- Guru menunjuk pada salah satu kelompok untuk
membacakan lagi surat Al-Insyiraah dengan baik dan
benar, kemudian berputar pada kelompok lain.
- Setelah semua kelompok sudat dapat giliran membaca,
40 menit
kemudian guru memerintahkan kepada semua kelompok
untuk menghafalkan surat Al-Insyiraah dengan waktu
lima belas menit.
- Setelah batas waktu selesai, guru menyuruh pada semua
siswa untuk menutup buku pelajarannya.
- Guru mengambil bahan pembelajaran berupa kartu induk
dari kertas kemudian ditempelkan di papan tulis.
- Guru member kartu rincian pada masing-masing
kelompok, tiap kartu rincian berisi satu lafal atau kata
dari surat Al-Insyiraah.
- Setelah semua siswa mwndapat kartu rincian, kemudian
guru menyuruh untuk mendiskusikan dengan
kelompoknya.
- Setelah diskusi selesai kemudian guru menyuruh untuk
menempelkan pada kartu induk berdasarkan urutan ayat.
- Guru member apresiasi pada siswa yang maju untuk
menempelkan.
- Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan
mengklasifikasinya.
Kegiatan Akhir :
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi
pembahasan yang belum di mengerti, kemudian guru
menyimpulkan.
5 menit
Evaluasi dan tindak lanjut 15 menit
M. Media/Alat/Bahan/Sumber
- Kertas karton
- Gunting
- Sulatip
- Buku paket Al-Qur’an Hadits kelas IV
N. Penilaian
d. Teknik Penilaian
Teknik tertulis
e. Bentuk Instrumen
Uraian
f. Soal
Terlampir
Demak, 3 Agustus 2010
Mengetahui:
Kepala Madrasah
MI Raudlatul Islamiyah,
MUSTAIN, S.Pd.I
NIP.
Peneliti,
AGUS LATIF
NIM. 073111540
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : IV / I
Materi Pokok : Surat Al-’Adiyat dan surat Al-Insyiraah
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
O. Standar Kompetensi
Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih.
P. Kompetensi Dasar
5. Membaca surat Al-‘Adiyat dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.
6. Menghafalkan surat Al-‘Adiyat dan surat Al-Insyiraah secara benar dan fasih.
Q. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami pokok bahasan ini, diharapkan siswa dapat :
7. Membaca surat Al-’Adiyat dan surat Al-Insyiraah dengan baik dan benar.
8. Menghafal surat Al-’Adiyat dan surat Al-Insyiraah dengan baik, benar, dan
lancar.
9. Mengerti isi kandungan dari surat Al-’Adiyat dan surat Al-Insyiraah .
R. Metode Pembelajaran
Card Sort.
S. Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Awal :
Salam pembuka, berdo’a, presensi, apersepsi dan
pengaturan kelas. 10 menit
Kegiatan Inti :
- Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
berdasarkan tingkat kemampuan siswa.
- Guru membaca surat Al-’Adiyat dan surat Al-Insyiraah
terlebih dahulu dengan baik dan benar kemudian diikuti
oleh masing-masing kelompok siswa.
- Guru menunjuk pada salah satu kelompok untuk
membacakan lagi surat Al-’Adiyat dan surat Al-
Insyiraah dengan baik dan benar, kemudian berputar
pada kelompok lain.
40 menit
- Setelah semua kelompok sudat dapat giliran membaca,
kemudian guru memerintahkan kepada semua kelompok
untuk menghafalkan surat Al-’Adiyat dan surat Al-
Insyiraah dengan waktu lima belas menit.
- Setelah batas waktu selesai, guru menyuruh pada semua
siswa untuk menutup buku pelajarannya.
- Guru mengambil bahan pembelajaran berupa kartu induk
dari kertas kemudian ditempelkan di papan tulis.
- Guru member kartu rincian pada masing-masing
kelompok, tiap kartu rincian berisi satu lafal atau kata
dari surat Al-’Adiyat dan surat Al-Insyiraah.
- Setelah semua siswa mwndapat kartu rincian, kemudian
guru menyuruh untuk mendiskusikan dengan
kelompoknya.
- Setelah diskusi selesai kemudian guru menyuruh untuk
menempelkan pada kartu induk berdasarkan urutan ayat.
- Guru member apresiasi pada siswa yang maju untuk
menempelkan.
- Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan
mengklasifikasinya.
Kegiatan Akhir :
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi
pembahasan yang belum di mengerti, kemudian guru
menyimpulkan.
5 menit
Evaluasi dan tindak lanjut 15 menit
T. Media/Alat/Bahan/Sumber
- Kertas karton
- Gunting
- Sulatip
- Buku paket Al-Qur’an Hadits kelas IV
U. Penilaian
g. Teknik Penilaian
Teknik tertulis
h. Bentuk Instrumen
Uraian
i. Soal
Terlampir
Demak, 10 Agustus 2010
Mengetahui:
Kepala Madrasah
MI Raudlatul Islamiyah,
MUSTAIN, S.Pd.I
NIP.
Peneliti,
AGUS LATIF
NIM. 073111540
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM RAUDLATUL ISLAMIYAH
MI " RAUDLATUL ISLAMIYAH " PURWOREJO 1 KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK
Akte Notaris : Nomor 1 ( tanggal 12 Desember 1996 )
SURAT KETERANGAN NO : 072 / MI-RI / VIII / 2010
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUSTAIN, S.Pd.I
Jabatan : Kepala Madrasah
Alamat : Purworejo Bonang Demak
Menerangkan bahwa :
Nama : AGUS LATIF
NIM : 073111540
Alamat : Morodemak Bonang Demak
Benar-benar telah melakukan penelitian di Madrasah kami mulai bulan Juli sampai
dengan Agustus tahun 2010 guna penyusunan skripsi.
Demikian surat keterangan ini untuk menjadikan periksa adanya.
Demak, 12 Agustus 2010
Kepala Madrasah
MI Raudlatul Islamiyah,
M U S T A I N, S.Pd.I NIP. –
Alamat : Purworejo Bonang Demak Kode Pos 59552 HP. 081326719005
Rekapitulasi Jawaban Responden
Siklus I
No.
Respon
den.
Jawaban responden untuk item nomor ke -
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 59
2. 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 68
3. 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 1 3 1 4 4 3 3 4 3 65
4. 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 1 3 4 4 3 4 3 66
5. 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 64
6. 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 68
7. 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 60
8. 4 2 4 4 3 4 3 1 3 4 3 2 4 4 4 3 2 3 4 4 65
9. 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 3 3 4 61
10. 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 68
11. 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 3 4 4 71
12. 3 2 3 4 2 4 3 2 3 3 4 2 3 2 1 2 2 3 2 4 54
13. 4 1 2 3 2 1 4 1 2 3 3 1 2 1 3 3 1 3 4 4 48
14. 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 3 1 1 2 3 4 2 1 1 3 54
15. 3 1 4 3 3 4 2 1 3 4 4 3 2 1 3 4 4 3 4 3 59
16. 4 1 3 3 4 3 3 3 2 4 3 1 2 2 4 4 3 3 3 4 56
17. 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 4 2 2 2 3 4 64
18. 4 3 4 3 2 2 1 3 3 4 3 2 1 3 4 3 3 1 3 4 56
19. 4 3 3 4 3 4 4 1 4 4 3 1 4 2 2 4 4 3 4 4 65
20. 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 71
21. 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 69
22. 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 4 63
23. 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 62
24. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 77
25. 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3 3 4 67
26. 4 3 4 4 4 4 2 2 1 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 67
27. 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 4 2 4 4 2 3 4 4 68
28. 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 2 4 3 64
29. 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 66
30. 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 68
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data 1913
Rekapitulasi Jawaban Responden
Siklus II
No.
Respon
den.
Jawaban responden untuk item nomor ke -
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 3 4 74
2. 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 70
3. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 70
4. 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 69
5. 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 1 2 3 4 3 2 3 3 3 60
6. 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 2 4 3 2 3 3 4 60
7. 4 3 4 2 2 3 3 4 2 2 4 1 1 3 2 4 1 3 3 4 55
8. 4 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 1 4 1 3 2 4 3 4 4 62
9. 4 3 3 4 4 4 1 4 2 4 2 1 1 3 4 4 1 1 4 2 56
10. 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 67
11. 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 1 1 60
12. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 60
13. 4 3 3 3 4 1 3 2 3 4 2 2 1 3 3 4 4 3 3 4 58
14. 4 3 4 3 4 3 4 3 1 3 4 1 2 1 3 4 3 2 2 3 57
15. 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 1 1 1 3 4 4 1 3 4 58
16. 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 1 4 4 69
17. 4 1 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 1 2 4 4 3 4 3 4 64
18. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 2 4 4 3 3 4 3 69
19. 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 67
20. 4 3 4 3 4 4 2 4 1 4 2 4 3 2 4 4 3 4 3 4 66
21. 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 67
22. 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 3 3 1 3 4 2 3 3 2 63
23. 4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 2 4 4 3 4 2 2 62
24. 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 4 3 3 4 4 68
25. 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 52
26. 4 2 4 3 4 3 4 3 1 4 4 2 2 1 4 3 1 2 1 3 55
27. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
28. 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 68
29. 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 2 4 4 3 4 4 4 71
30. 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 67
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data 1924
Rekapitulasi Jawaban Responden
Siklus III
No.
Respon
den.
Jawaban responden untuk item nomor ke -
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 2 3 3 4 65
2. 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 64
3. 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 4 2 3 3 3 4 65
4. 3 3 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 3 1 4 4 1 2 3 4 61
5. 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 4 68
6. 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 60
7. 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 71
8. 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 55
9. 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 2 3 3 2 3 3 3 4 66
10. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 2 2 4 4 2 2 3 4 62
11. 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 68
12. 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 70
13. 4 1 4 4 3 4 3 4 1 4 4 1 2 1 3 4 1 1 2 4 55
14. 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 3 4 67
15. 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 71
16. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 74
17. 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 1 3 1 2 1 4 3 53
18. 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 67
19. 4 3 4 2 3 2 2 1 4 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 4 62
20. 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2 1 4 63
21. 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 70
22. 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 2 4 68
23. 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 1 1 3 4 3 3 1 4 60
24. 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 69
25. 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 68
26. 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 72
27. 3 1 3 4 4 3 3 4 3 4 3 1 2 1 3 4 3 2 2 4 57
28. 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 74
29. 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 70
30. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data 1975
ANGKET MOTIVASI SISWA
TERHADAP PELAJARAN
Satuan Pendidikan : MI Raudlatul Islamiyah Demak
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : IV / Gasal
Hari / Tanggal : ……………..
Petunjuk
1. Pada angket ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dan tentukan
kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenaraannya.
Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban oleh jawaban terhadap pernyataan
lain. Terima kasih.
Keterangan pilihan jawaban :
- Sangat Setuju ( SS ) = 4
- Setuju ( S ) = 3
- Tidak Setuju ( TS ) = 2
- Sangat Tidak Setuju ( STS ) = 1
PERNYATAAN
1. Pada awal pembelajaran, ada
sesuatu yang menarik bagi saya.
2. Materi pembelajaran ini lebih sulit
dipahami daripada yang saya
harapkan.
3. Materi pembelajaran ini sangat
menarik perhatian.
4. Apakah saya akan berhasil atau
tidak berhasil dalam pembelajaran
ini, hal itu tergantung pada saya.
5. Menyelesaikan tugas-tugas dalam
pembelajaran ini membuat saya
merasa puas terhadap hasil yang
telah saya capai.
6. Menyelesaikan pembelajaran
dengan berhasil sangat penting
bagi saya.
7. Selagi saya bekerja pada
pembelajaran ini, saya percaya
bahwa saya dapat mempelajarai
isinya.
8. Isi pembelajaran ini sesuai dengan
minat saya.
9. Tugas-tugas latihan pada
pembelajaran ini terlalu sulit.
10. Saya benar-benar senang
mempelajari pembelajaran ini.
11. Setelah mempelajari pembelajaran
ini beberapa saat, saya percaya
bahwa saya akan berhasil dalam
tes.
Pilihan Jawaban
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
12. Metode ceramah yang digunakan dalam pembelajaran
selama ini, membuat saya senang.
13. Pembelajaran ini tidak sesuai dengan kebutuhan saya.
14. Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran
ini.
15. Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya.
16. Untuk mencapai tujuan saya, penting bagi saya untuk
berhasil dalam pembelajaran ini.
17. Saya merasa bahwa pembelajaran ini tidak akan
bermanfaat bagi saya.
18. Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya.
19. Pada waktu pembelajaran saya sering melamun didalam
kelas.
20. Suatu hal yan sangat menyenangkan mempelajari
pembelajaran yang dirancang dengan baik.
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
SS S TS STS
Demak, ……………….2011
Peneliti,
Agus Latif
NIM. 073111540
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Agus Latif
Tempat/tgl lahir : Demak, 3 Mei 1976
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Morodemak RT. 03 RW. 04 Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak
Pendidikan : 1. MI Bustanul Huda Morodemak lulus tahun 1989
2. MTs SUBA Morodemak lulus tahun 1992
3. MA NU Demak lulus tahun 1997
4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2007
Semarang, Juni 2011
Penulis,
Agus latif
NIM. 073111540