PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL …lib.unnes.ac.id/21026/1/1401411481-s.pdf ·...
Transcript of PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL …lib.unnes.ac.id/21026/1/1401411481-s.pdf ·...
i
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN
MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V
SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Disajikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
RUWI ROHIALAM
1401411481
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ruwi Rohialam
NIM : 1401411481
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPA melalui Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif
Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang” adalah benar-benar
hasil karya peneliti, bukan karya orang lain dan tidak menjiplak karya ilmiah
orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,................. 2015
Peneliti,
Ruwi Rohialam
NIM 1401411481
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui
Model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN
Pakintelan 03 Kota Semarang” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan
ke sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Jum’at
tanggal : 10 Juli 2015
Semarang, 15 Juni 2015
Mengetahui,
Ketua Jurusan PGSD Dosen Pembimbing I
Dra. Hartati, M.Pd Drs. Jaino, M.Pd
NIP. 195510051980122001 NIP 195408151980031004
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Ruwi Rohialam, NIM 1401411481, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble Berbantuan
Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang”
telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang,
pada:
hari : Jumat
tanggal : 10 Juli 2015
Panitia Ujian Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Drs. Moch Ichsan, M.Pd.
NIP 195006121984031001
Penguji Utama,
Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes.
NIP 195202211979032001
Penguji I, Penguji II,
Dra. Wahyuningsih, M.Pd. Drs. Jaino, M.Pd.
NIP 195212101977032001 NIP 195408151980031004
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib
baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib
baginya memiliki ilmu”. (HR. Tirmidzi)
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
PERSEMBAHAN
Skrispsi ini saya persembahkan kepada :
Kedua orang tuaku “Bapak Sugiyono dan Ibu Sri Suparmi” yang tercinta.
Terimakasih atas doa, dukungan, kasih sayang dan pengorbanan yang telah
diberikan kepada saya tiada hentinya.
Almamaterku
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
melalui model Scramble Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V
SDN Pakintelan 03 Kota Semarang”. Skripsi ini merupakan syarat akademis
dalam menyelesaikan pendidikan SI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dalam penyususnan
skripsi ini penulis tentunya tidak lepas dari kerja sama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof Dr Fathur Rokhman M. Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang;
Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melanjutkan studi;
2. Prof. Dr.Fakhruddin M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian;
3. Dra. Hartati, M. Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar
penyelesaian skripsi ini;
4. Drs. Jaino, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah sabar memberikan
bimbingan, arahan serta motivasi yang berharga bagi penulis;
5. Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes, Dosen Penguji utama sekaligus dosen
pendamping yang telah memberikan masukan dan saran selama penyusunan
skripsi, sehingga skripsi ini dapat terlesesaikan dengan baik;
6. Dra. Wahyuningsih, M.Pd, Dosen Penguji I yang telah memberikan
masukan dan saran selama penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat
terlesesaikan dengan baik;
7. Mokhamat, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Pakintelan 03 Kota Semarang yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;
vii
8. Anik Dwi Wahyuni,S.Pd, guru kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang
yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian;
9. Seluruh keluarga besar SDN Pakintelan 03 yang telah membantu dalam
kelancaran selama penelitian;
10. Semua pihak yang memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat
penyusunan Skripsi ini, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari
para pembaca untuk melengkapi dan memperbaiki Skripsi ini dikemudian hari.
Semoga Skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Amin.
Semarang, ...................................
Peneliti
Ruwi Rohialam
NIM 1401411481
viii
ABSTRAK
Ruwi Rohialam. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model
Scramble Berbantuan media CD Interaktif pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan
03 Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.Drs. Jaino, M.Pd.
366 Halaman.
Berdasarkan hasil observasi di kelas V SDN Pakintelan 03 kota
Semarang permasalahan dalam pembelajaran IPA yang ditemukan adalah:
kegiatan pembelajaran kurang mengaktifkan siswa dan kurang
mengoptimalkan penggunaan media maupun penerapan model pembelajaran
yang inovatif, kurang menekankan kerja siswa individu dalam suatu kelompok
belajar, kurang dapat bekerja sama dalam kelompok dan hanya mengandalkan
teman dalam kelompoknya saja. Permasalahan tersebut berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa sehingga perlu dilaksanakan penelitian tindakan
kelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana cara
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan
03 kota Semarang? Tujuan penelitian adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 kota Semarang
dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan
dua kali pertemuan pada setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah guru dan 30
siswa kelas V SDN Pakintelan 03. Teknik pengumpulan data menggunakan tes,
dan non tes. Hasil observasi keterampilan guru siklus I memperoleh skor 24,5
dengan kriteria baik. Pada siklus II memperoleh skor 30 dengan kriteria sangat
baik. Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan keterampilan guru. Hasil
observasi aktivitas siswa siklus I memperoleh skor rata-rata 20 dengan kriteria
cukup. Siklus II meningkat dengan skor rata-rata 24,1 dengan kriteria baik.
Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas siswa. Ketuntasan
belajar klasikal siklus I adalah 60%. Kemudian meningkat pada siklus II
meningkat menjadi 82%.
Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran scramble
berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor pada siswa kelas VA SDN Pakintelan 03 kota Semarang pada mata
pelajaran IPA. Saran bagi guru yaitu guru hendaknya menerapkan model dan
media pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Kata Kunci: CD Interaktif, Kualitas Pembelajaran IPA, Model Scramble
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
ABSTRAK................................................................................................ ......... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 15
1.4 Manfaat .............................................................................................. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 18
2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 18
2.1.1 Hakikat Belajar.......................................................................... 18
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................... 19
2.1.3 Hakikat Pembelajaran ............................................................... 20
2.1.4 Kualitas Pembelajaran .............................................................. 23
2.1.5 Hakikat IPA .............................................................................. 37
2.1.6 Model Scramble ....................................................................... 42
2.1.7 Pembelajaran IPA Berbantuan Media CD Interaktif ............... 47
2.1.8 Teori belajar yang mendasari Model Scramble berbantuan Media
CD Interaktif ............................................................................ 57
x
2.1.9 Penerapan Model Model Scramble dengan Media CD Interaktif
dalam Pembelajaran IPA .......................................................... 60
2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 64
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................... 70
2.4 Hipotesis Tindakan ............................................................................ 73
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 74
3.1 Rancangan penelitian ......................................................................... 74
3.2 Prosedur Penelitian ............................................................................ 77
3.3 Subjek Penelitian ............................................................................... 85
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 85
3.5 Data danTeknik Pengumpulan Data ................................................... 86
3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 89
3.7 Indikator Keberhasilan....................................................................... 95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian................................................................................ 96
4.1.1 Pemaparan Hasil Penelitian ....................................................... 96
4.1.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I pertemuan 1................. 97
4.1.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I pertemuan 2 ................ 118
4.1.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II pertemuan 1................ 142
4.1.1.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II pertemuan 2 ............... 158
4.2 Pembahasan..................................................................................... 184
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ................................................ 184
4.3 Implikasi Hasil Penelitian............................................................... 209
4.3.1 Implikasi Teoritis ...................................................................... 210
4.3.2 Implikasi Praktis ...................................................................... 210
4.3.3 Implikasi Pedagogis .................................................................. 211
BAB V PENUTUP......................................................................................... 213
5.1 Simpulan ........................................................................................ 213
5.2 Saran .............................................................................................. 215
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 217
xi
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Kriteria Ketuntasan Belajar ........................................................... 92
3.2 Kategori keberhasilan Keterampilan Guru dan aktivitas siswa ............ 93
3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Guru ................................................... 93
3.4 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ......................................................... 93
3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif ....................................... 94
3.6 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor ................................ 94
4.1 Data hasil observasi keterampilan guru siklus I pertemuan 1 ................. 103
4.2 Data hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan 1 ...................... 108
4.3 Data hasil belajar ranah kognitif siklus I pertemuan 1 ........................... 112
4.4 Data hasil belajar ranah afektif siklus I pertemuan 1 ............................. 114
4.5 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus I pertemuan 1 ...................... 115
4.6 Data hasil observasi keterampilan guru siklus I pertemuan 2 ................ 125
4.7 Data hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan 2 ...................... 130
4.8 Data hasil belajar ranah kognitif siklus I pertemuan 2 ........................... 134
4.9 Data hasil belajar ranah afektif siklus I pertemuan 2 ............................. 136
4.10 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus I pertemuan 2 ...................... 137
4.11 Data hasil observasi keterampilan guru siklus II pertemuan 1 ............... 148
4.12 Data observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 1 ............................. 152
4.13 Data hasil belajar ranah kognitif siklus II pertemuan 1 .......................... 157
4.14 Data hasil belajar ranah afektif siklus II pertemuan 2 ............................ 158
4.15 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus II pertemuan 1 .................... 159
4.16 Data hasil observasi keterampilan guru siklus II pertemuan 2 ............... 169
4.17 Data observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 2 ............................. 174
4.18 Data hasil belajar ranah kognitif siklus II pertemuan2 ........................... 179
4.19 Data hasil belajar ranah afektif siklus II pertemuan 2 ............................ 180
4.20 Data hasil belajar ranah psikomotor siklus II pertemuan 2 .................... 181
4.21 Rekapitulasi Data Siklus 1 dan 2 ............................................................ 184
4.22 Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II .................... 186
4.23 Rekapitulasi Hasil BelajarAfektif Siklus I dan Siklus II ....................... 188
xii
4.24 Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotor Siklus I dan Siklus II ............... 190
xiii
DAFTAR GAMBAR
Bagan 2.1 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi Bloom..... 35
Bagan 2.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale...................................................... 49
Bagan 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................ 72
Bagan 3.1 Siklus PTK ....................................................................................... 74
xiv
DAFTAR DIAGRAM
4.1 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 103
4.2 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ......... 109
4.3 Ketuntasan Klasikal Siklus I Pertemuan 1 ............................................... 113
4.4 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus I Pertemuan 1 ........... 114
4.5 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus I Pertemuan 1 .... 115
4.6 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus 1 Pertemuan 2 .. 126
4.7 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ......... 131
4.8 Ketuntasan Klasikal Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 135
4.9 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus I Pertemuan 2 ........... 136
4.10 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus I Pertemuan 2 .... 137
4.11 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 1 .. 148
4.12 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ....... 153
4.13 Ketuntasan Klasikal Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 157
4.14 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus II Pertemuan 1 .......... 158
4.15 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus II Pertemuan 1 ... 159
4.16 Diagram Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 2 .. 170
4.17 Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ....... 175
4.18 Ketuntasan Klasikal Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 179
4.19 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus II Pertemuan 2 .......... 180
4.20 Diagram Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus II Pertemuan 2 ... 181
4.21 Diagram Perolehan Skor Keterampilan Guru .......................................... 184
4.22 Diagram Perolehan Skor Aktivitas Siswa ................................................ 178
4.23 Diagram Perolehan Hasil Belajar Siswa .................................................. 185
4.24 Diagram Hasil Belajar Ranah Afektif ...................................................... 188
4.25 Diagram Hasil Belajar Ranah Psikomotor ............................................... 189
4.26 Persentase Peningkatan Perolehan Data .................................................. 190
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi- kisi Instrumen................................................................ 221
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................... 239
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian.............................................................. 312
Lampiran 4 Hasil Belajar Siklus I dan II .................................................. 355
Lampiran 5 Catatan Lapangan ................................................................... 358
Lampiran 6 Dokumentasi dan Surat-surat Penelitian ............................... 362
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah salah satunya memuat
tentang mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang
secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi patokan dalam
pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari
Secara lengkap disebutkan dalam standar isi (2006) bahwa mata
pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya; (2)
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
2
masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5) meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh bekal
pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
Dalam pembelajaran IPA harus mengacu pada Standar Proses yang
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.41 tahun 2007 pasal
1 ayat (1) yang menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti pembelajaran menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
(BSNP, 2007: 6-7). Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah dasar
hendaknya memotivasi siswa agar aktif dan interaktif selama pembelajaran,
misalnya dengan belajar sambil bermain sehingga penting bagi guru untuk
dapat menciptakan kondisi belajar yang menunjang siswa agar tetap antusias
dalam belajar.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 memuat ketentuan bahwa
setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
3
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Lampiran Permendiknas
RI Nomor 22 tahun 2006 menyatakan bahwa untuk meningkatkan keefektifan
pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Dalam rangka
meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah hendaknya menyediakan
sarana bagi siswa, misalnya media pendidikan, buku, dan sumber lainnya serta
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat
peraga, atau media lainnya.
Kualitas pembelajaran dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan
sistemik dan sinergis guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media,
fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar
yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Depdiknas, 2004:7). Indikator
kualitas pembelajaran menurut Depdiknas (2004:7) adalah perilaku
pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak belajar
siswa (student teacher’s behavior), iklim pembelajaran (learning climate),
materi pembelajaran yang berkualitas, kualitas media pembelajaran, dan sistem
pembelajaran. Ketujuh indikator tersebut dapat dicapai dengan baik apabila
perilaku pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan
dampak belajar siswa (student teacher’s behavior) dapat ditingkatkan melalui
praktek pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya.
4
Samatowa (2011: 3) menyatakan bahwa IPA merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang gejala alam yang disusun secara
sistematis yang berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan
oleh manusia. Pembelajaran IPA ditujukan untuk dapat memberikan
pengalaman belajar yang mengembangkan kemampuan bernalar, merencana-
kan dan melakukan penyelidikan ilmiah, menggunakan pengetahuan yang
sudah dipelajari untuk memahami gejala alam yang terjadi di sekitarnya.
Namun penjabaran di atas tidak sesuai dengan kondisi yang ada di
lapangan, berdasarkan temuan Depdiknas (2007: 16) dari hasil penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa SD kelas 1 sampai dengan kelas 6,
masih minim sekali diperkenalkan kerja ilmiah. Kerja ilmiah merupakan ciri
penting dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran
yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada cara berpikir ilmiah dan
kerja ilmiah. Akan tetapi, pada kenyataannya siswa masih kurang dalam
berpikir ilmiah dan kerja ilmiah serta cenderung masih berorientasi pada
penguasaan teori dengan hafalan. Berdasarkan uraian tersebut nampak bahwa
kurikulum pembelajaran IPA di sekolah dasar masih sangat perlu untuk terus
dikaji, dibenahi dan dikembangkan agar dapat memenuhi tuntutan zaman
sehingga dapat dipahami oleh para pelaku pendidikan dan menerapkannya
dalam proses pembelajaran.
Permasalahan tersebut merupakan hasil pembelajaran IPA yang belum
optimal yang juga peneliti temui di SDN Pakintelan 3 Kota Semarang. Hal ini
terbukti dengan ditemukannya beberapa masalah diantaranya adalah dalam
5
pembelajaran IPA yaitu dari faktor guru, guru sudah menggunakan media
pembelajaran tetapi belum memaksimalkannya, seperti penggunaan LCD
dalam pembelajaran di kelas. Selain itu dalam proses pembelajarannya, guru
kurang menekankan kerja siswa individu dalam suatu kelompok belajar. Guru
juga kurang mengemas materi pembelajaran menjadi pengalaman belajar yang
bermakna agar siswa tidak mudah lupa. Sedangkan dari faktor siswa, siswa
belum berani bertanya mapunpun berlomba-lomba menjawab pertanyaan,
siswa juga belum dapat bekerja sama dalam kelompok dan hanya
mengandalkan teman dalam kelompoknya saja. Terdapat juga beberapa siswa
yang gaduh dan menggangu temannya selama pembelajaran berlangsung,
Peneliti bersama dengan tim kolaborator melakukan refleksi dan masih
banyak menemui kekurangan pada diri peneliti sehingga ditemukan masalah
mengenai kualitas pembelajaran IPA yang masih rendah di SDN Pakintelan 03
Kota Semarang. Permasalahan tersebut juga didukung dengan hasil perolehan
belajar siswa. Siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang pada semester
1, hasil tes formatif IPA belum optimal. Siswa kelas V SDN Pakintelan 03
Kota Semarang yang berjumlah 30 siswa, ada 19 (62%) siswa mendapatkan
nilai di bawah KKM yaitu 70 sedangkan sisanya siswa yaitu 11 (38%) yang
nilainya diatas KKM.
Dari data yang diperoleh tersebut maka perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Permasalahan
terkait kualitas pembelajaran IPA yang belum optimal tersebut merupakan
masalah yang harus segera dipecahkan dan perlu dicari alternatif pemecahan
6
masalahnya agar dapat segera diperbaiki dan sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
Peneliti bersama dengan tim kolaborator menerencanakan akan
menerapkan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil
belajar. Selain itu, selama proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
mengembangkan keterampilan bertanya atau diskusi. Salah satu model
pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan
menerapkan model pembelajaran Scramble dalam pembelajaran IPA. Dengan
menerapkan model pembelajaran Scramble dalam pembelajaran IPA maka
guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran karena dalam
pembelajaran ini siswa tidak hanya berpikir untuk memecahkan masalah tetapi
juga bermain untuk mengasah otak kanan dan otak kiri, sehingga aktivitas
siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model ini meningkat serta
siswa dapat belajar dengan mandiri, aktif dan kreatif.
Huda (2013: 303) berpendapat bahwa Scramble merupakan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir
siswa, model ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kiri dan otak
kanan, siswa tidak hanya menjawab soal tetapi juga menerka jawaban dengan
cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak.
Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu
kunci dalam model pembelajaran ini.
7
Beberapa kelebihan ketika menerapkan model pembelajaran Scramble,
antara lain: (1) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. Setiap anggota kelompok harus
mengetahui bahwa semua anggota mempunyai tujuan yang sama; (2) Setiap
kelompok membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama dan nantinya
akan dimintai pertanggungjawaban secara individual tentang materi yang
ditangani dalam dalam kelompok kooperatif; (3) Model pembelajaran ini
memungkinkan siswa untuk untuk saling belajar sambil bermain. Mereka dapat
berkreasi sekaligus berpikir, mempelajari sesuatu dengan santai dan tidak
membuat stress atau tertekan; (4) Selain membangkitkan kegembiraan dan
melatih keterampilan tertentu model Scramble juga memumupuk rasa
solidaritas dalam kelompok; (5) Materi yang diberikan melalui salah satu
permainan biasanya sulit untuk dilupakan; (6) Sifat kompetitif mendorong
siswa berlomba-lomba untuk maju (Shoimin, 2013:168).
Pembelajaran dengan menerapkan model Scramble akan menjadi lebih
bermakna dan optimal apabila disertai dengan media pembelajaran yang sesuai.
Media pembelajaran tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain
yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan. Media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung model Scramble adalah
media CD Interaktif. Menurut Indriana (2011:116) CD interaktif merupakan
media pengajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyelesaian dengan
media komputer. Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat
interaktif, yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka
8
secara langsung belajar dan memahami materi peng-ajaran yang disediakan.
Dengan menerapkan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD
Interaktif dalam kegiatan pembelajaran, maka akan menjadi lebih optimal dan
lebih efektif pada hasil pembelajaran IPA lainnya. Melalui media tersebut,
kegiatan pembelajaran lebih menarik, materi pembelajaran dapat dirancang,
baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya sehingga
siswa menjadi lebih aktif di kelas dan kualitas pembelajaran IPA dapat
meningkat.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh Ni Nym. Widiantari pada tahun
2013 dengan hasil penelitian menunjukkan hasil belajar IPA yang dikumpulkan
dengan tes objektif dengan jumlah 30 soal. Data dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif dan uji t independent dengan sampel tidak
berkorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar IPA antara kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Scramble berbantuan media video dan model pembelajaran
Konvensional (thitung =7,90; ttabel = 2,00) di mana rata-rata skor hasil belajar
IPA kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Scramble
berbantuan media video adalah 22,26 yang berada pada kategorisangat tinggi,
sedangkan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
Konvensional adalah 13,56 yang berada pada kategori cukup. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA yang dicapai oleh kelas yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Scramble berbantuan
9
media video lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Selain itu juga di perkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Haruyati pada Tahun 2013, penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus
tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan media CD Interaktif dapat
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Wonorejo. Hal ini
dibuktikan dengan aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus 1 yaitu
66,78 % dan pada siklus II 85%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan, pada
siklus 1 yaitu 68,22% dan pada siklus II 87,5%. Hasil belajar siswa aspek
kognitif mengalami peningkatan, pada temuan awal 31,22%, siklus I 71,87%
dan pada siklus II yaitu 87,50%.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengkaji
masalah tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul,
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan
Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
umum penelitian ini adalah: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang?
Masalah tersebut dapat diperinci sebagai berikut:
10
1) Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan
media CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru dalam
mengajar kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang?
2) Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan
media CD Interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN
Pakintelan 03 Kota Semarang?
3) Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan
media CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka alternatif tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada Kelas V SD N
Pakintelan 03 Kota Semarang akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
Adapun langkah-langkah model Scramble berbantuan media CD Interaktif
sebagai berikut:
11
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
1. Meneliti
kelengkapan
media CD
interaktif
2. Memeriksa
peralatan
penyajian,
bahan ajar dan
sarana
penunjang
3. Mempelajari isi
program
4. Mengatur
ruangan, tempat
duduk siswa
dan peralatan
penyajian
5. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran,
topik yang akan
dipelajari dan
kegiatan yang
akan dilakukan
di kelas.
1. Siswa
mempersiapkan
diri seperti
mempersiapkan
buku pelajaran
dan alat tulis
1. Guru melakukan
kegiatan pra
pembelajaran
(salam, berdo’a,
presensi).
2. Siswa merespon
apersepsi yang
diberikan guru
2. Guru
memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
pertanyan pada
siswa terkait
materi yang akan
dipelajari.
6. Guru berdiri
di dekat
peralatan
pemanfaatan
media dan
tidak berjalan
kesana kemari
yang dapat
mengganggu
perhatian
siswa.
3. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
4. Guru
memberikan
motivasi
5. Guru
menyampaikan
langkah-langkah
pembelajaran.
12
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
1.
Guru menyajikan
materi sesuai dengan
topik
7. Memutar CD
Interaktif dan
mengatur
volumenya
3. Siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
6. Guru menyajikan
materi sesuai
topik
8. Memutar
ulang CD
interaktif pada
bagian yang
kurang jelas
bagi siswa
4. Siswa
memperhatikan
apa yang
ditampikan
guru lewat
tayangan LCD.
7. Guru
menampilkan CD
Interaktf melalui
tayangan LCD
2. Guru membagi kelas
menjadi beberapa
kelompok.
5. Siswa
bergabung
dengan
kelompoknya
masing-masing.
8. Guru membentuk
kelompok diskusi
yang
beranggotakan 6
orang siswa
3. Guru membagikan
kartu soal dan kartu
jawaban yang telah
diacak susunannya
pada masing-masing
kelompok
6. Memberi
kesempatan
siswa untuk
bertanya dan
mengerjakan
tugas apabila
pada media
tersebut
terdapat tugas
yang harus
dikerjakan
6. Siswa
berdiskusi
dengan
kelompoknya
untuk
mengerjakan
soal
9. Guru
membagikan
laptop pada
masing-masing
kelompok yang di
dalamnya sudah
terdapat CD
Interaktif untuk
dipakai siswa.
4. Guru memberikan
kesempatan pada
masing-masing
kelompok untuk
berdiskusi.
7. Memperhatikan
aktivitas siswa
dan mengelola
kelas sesuai
rancangan
pembelajaran
yang telah
ditentukan.
7. Siswa
mengerjakan
soal dengan
jawaban acak
tersebut pada
masing-masing
laptop yang
telah
disediakan.
10. Guru
memberikan
kesempatan pada
masing-masing
kelompok untuk
berdiskusi
mengerjakan soal
yang terdapat
dalam CD
Interaktif.
5. Guru memberikan
durasi waktu tertentu
untuk pengerjaan
8. Siswa beradu
cepat untuk
menjawab soal
11. Guru
memberikan
durasi waktu
tertentu untuk
13
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
setiap soal setiap pengerjaan
soal
6. Kelompok yang
sudah selesai
langsung
mempresentasikan
hasil diskusinya
begitu seterusnya
untuk setiap soal.
9. Kelompok yang
sudah selesai
memberikan
tanda yaitu
mengangkat
bendera yang
telah disediakan
pada masing-
masing
kelompok.
12. Guru menunjuk
kelompok yang
paling cepat
untuk
mempresentasika
n hasil diskusinya
dengan melihat
kelompok mana
yang terlebih
dahulu
mengangkat
bendera.
7. Bagi kelompok yang
menjawab dengan
benar akan
memperoleh point.
13. Guru
memberikan
point pada setiap
kelompok yang
menjawab dengan
benar.
10. Siswa
berdiskusi
bersama teman
sekelompoknya
untuk
mengerjakan
Lembar Kerja
Siswa yang
terdapat dalam
CD Interaktif
Siswa
mempresentasik
an hasil
diskusinya di
depan kelas.
14. Guru
membagikan
lembar jawaban
LKS pada
masing-masing
kelompok.
8. Guru memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang
paling cepat
menjawab dengan
jawaban yang benar.
15. Guru
memberikan
reward pada
kelompok yang
paling banyak
memperoleh
point dan
menjawab dengan
benar.
11. Siswa dibantu
dengan guru
menyimpulkan
apa saja yang
16. Guru bersama
dengan siswa
menyimpulkan
apa saja yang
14
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
sudah dipelajari
hari ini.
sudah dipelajari
hari ini.
12. Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
17. Guru
memberikan soal
evaluasi
18. Guru
memberikan
tindak lanjut
berupa PR
19. Guru menutup
pelajaran dengan
salam.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang
melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
1.3.1 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan keterampilan guru kelas V SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang.
15
2. Meningkatkan aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif di SDN
Pakintelan 03 Kota Semarang.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
pembelajaran IPA baik secara teoritis maupun praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini secara teoritis dapat
memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi pembelajaran
ataupun sebagai bahan referensi/pendukung penelitian selanjutya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1. Bagi Guru
1) Melalui penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat
menumbuhkan kreativitas, inovasi dan motivasi guru kelas V SDN
Pakintelan 03 Kota Semarang dalam melaksanakan pembelajaran IPA.
2) Sebagai sarana bagi guru untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilakukan.
16
3) Meningkatkan motivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas
yang berguna untuk memperbaiki masalah-masalah yang muncul selama
pembelajaran.
1.4.2.2. Bagi Siswa
1) Meningkatkan keaktifan siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang
melalui penerapan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
2) Meningkatkan kecepatan berpikir siswa dalam pembelajaran IPA.
3) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang.
1.4.2.3.Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih bermutu dengan
menggunakan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar
Belajar ialah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam
lingkungannya (Daryanto, 2013: 2). Pengertian belajar yang dikemukakan oleh
Sardiman (2011:20) yaitu perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengar,
meniru dan lain sebagainya. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan
lingkungannya (Usman, 2013: 5). Sejalan pendapat Usman, belajar pada
dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang
bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun
psikomotor (Sanjaya, 2011: 229). Sedangkan menurut Arsyad (2013 : 1)
belajar adalah suatu proses rumit yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
19
memperoleh perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
dengan lingkungannya melalui serangkaian kegiatan misalnya membaca,
mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya dan berlangsung
sepanjang hidup.
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut
Hamdani (2011: 139-145) dapat di golongkan menjadi dua macam, yaitu
faktor dari dalam (intern) dan faktor (ekstern). Faktor Intern adalah faktor
yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut: (1) kecerdasan
(intelegensi);(2) faktor jasmaniah atau faktor fisiologis; (3)sikap; (4) minat;
(5) bakat; dan (6) motivasi. Salah satu upaya untuk membangkitkan motivasi
siswa adalah memperjelas tujuan yang akan dicapai. Sanjaya (2011: 261)
menyebutkan bahwa tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah
mana ia ingin dibawa, karena semakin kuat tujuan yang ingin dicapai maka
semakin kuat pula minat dan motivasi siswa untuk belajar
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru,
kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat yinggal
siswa, alat-alat belajar dan lain-lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan
nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal dan waktu belajar. Pengaruh
lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan
kepada individu. Faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar adalah
20
sebagai berikut: (1) keadaan keluarga; (2) keadaan sekolah; (3) lingkungan
masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi belajar antara
lain: kecerdasan (intelegensi), faktor jasmaniah, sikap, bakat, motivasi.
Sedangkan faktor eksternalantara lain: keluarga, lingkungan masyarakat dan
lingkungan sekolah.
2.1.3. Hakikat Pembelajaran
2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut aliran humanistik adalah usaha guru membentuk
tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus
(Hamdani 2011:23). Menurut Sanjaya (2008: 216) mengartikan pembelajaran
merupakan usaha siswa untuk mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat
tindakan guru selama proses belajar. Sedangkan menurut Briggs (dalam Rifa’i,
2011: 191) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang
mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu
memperoleh kemudahan.
Winataputra (2008:1.20) menjelaskan ciri utama pembelajaran antara
lainnya inisiasi, fasilitasi, peningkatan proses pembelajaran siswa dan adanya
interaksi yang diprogramkan. Interaksi ini terjadi antara peserta didik dengan
pendidik, siswa, media dan sumber belajar lainnya. Lebih lanjut Sanjaya (2011:
219-223) menjelaskan beberapa ciri sebuah pembelajaran, diantaranya: (1)
21
pembelajaran adalah proses berpikir; (2) proses pembelajaran adalah
memanfaatkan potensi anak; (3) pembelajaran berlangsung sepanjang hayat.
2.1.3.2. Pembelajaran Interaktif
Proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan
interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar
dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya.
Seorang guru dibutuhkan untuk membimbing dan memberi bekal yang berguna
dan dapat memberikan sesuatu yang didaktis dengan tugasnya menciptakan
situasi interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah proses interaksi yang
disengaja, sadar tujuan, yakni untuk mengantarkan anak didik ke tingkat
kedewasaannya. Ciri-ciri interaksi dalam belajar mengajar antara lain: 1)
memiliki tujuan; 2) ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang didesain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan; 3) interaksi belajar mengajar ditandai
dengan satu penggarapan materi yang khusus; 4) ditandai dengan adanya
aktivitas siswa; 5) dalam interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing; 6) di dalam interaksi belajar mengajar dibutuhkan disiplin; 7) ada
batas waktu (Sardiman, 2011: 13-18).
Pembelajaran akan lebih bermakna apabila ada interaksi antara guru
dan siswa. Jika dalam sebuah proses pembelajaran sudah terjadi interaksi
anatara guru dan siswa hal tersebut dapat menjadikan pembelajaran tersebut
menjadi interaktif.
Sessoms, D. (2008) menjelaskan pembelajaran interaktif sebagai
berikut:
22
“Traditionally, students sit and absorb knowledge from teacher lecture
and notes on the board. Interactive learning means that students are active
participants in the learning process. In a learning environment that integrates
the interactive board, students are focused on stimulus presented by the
teacher on the interactive board and the student, either verbally or physically,
interacts with the interactive board. In the definitions of Interactive Teaching,
an example was given about students “dragging” words to compose a sentence
that described a digital image. This is a form of interactive learning because
students interact with the content through a combination of the abstract and
the concrete. This type of student-centered learning follows the principles of
constructivist learning, a building block of an interactive learning
environment. Students are encouraged to control their learning and to
construct meaning.”
Berarti secara tradisional, siswa duduk dan menyerap ilmu dari
pengajaran guru dan catatan padapapan. Pembelajaran interaktif berarti bahwa
siswa peserta aktif dalam proses pembelajaran. Dalam lingkungan belajar yang
mengintegrasikan papan interaktif, siswaterfokus pada stimulus yang
disampaikan oleh guru di papan interaktif, baik lisan maupun fisik, berinteraksi
dengan papan interaktif. Dalam definisipengajaran interaktif, contoh yang
diberikan tentang siswa "menyeret" kata-kata untuk menulis kalimat yang
menggambarkan sebuah gambar digital. Ini adalah bentuk pembelajaran
interaktif karena siswa berinteraksi dengan konten melalui kombinasi abstrak
dan konkret. Jenis pembelajaran yang berpusat pada siswa mengikuti prinsip-
prinsip pembelajaran konstruktivis, bangunan dari lingkungan belajar
interaktif. Siswa didorong untuk mengontrol belajar mereka dan membangun
makna.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan
23
guru untuk menciptakan suasana belajar agar siswa dapat berperan aktif di
dalamnya sehingga terciptalah pembelajaran interaktif.
2.1.4. Kualitas Pembelajaran
UNESCO (1996) menetapkan empat pilar pendidikan yang harus
diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh dunia pendidikan yaitu: belajar
untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know), belajar untuk
menguasai keterampilan (learning to do), belajar untuk hidup bermasyarakat
(learning to live together), belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal
(learning to be). Empat pilar tersebut harus diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran agar kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan baik (Hamdani,
2011: 195).
Kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan bagaimana kegiatan
pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta
menghasilkan luaran yang baik pula (Uno Hamzah, 2010: 153). Sedangkan
menurut Etzioni (dalam Daryanto, 2012: 58) kualitas dapat dimaknai dengan
istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan
sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya.
Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas,
mecakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan
demikian, efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi
dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Efektivitas belajar
adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran
24
seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan
keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
Dengan pemahaman tersebut, dapat dikemukakan tentang aspek-aspek
efektivitas belajar diantaranya sebagai berikut: (1) peningkatan pengetahuan;
(2) peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5)
kemampuan adaptasi; (6) peningkatan integrasi; (7) peningkatan partisipasi;
dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk dimaknai bahwa
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan oleh
efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.
Menurut Depdiknas (2004) Indikator kualitas pembelajaran adalah
perilaku pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan
dampak belajar siswa (studentteacher’s behavior), iklim pembelajaran
(learning climate), materi pembelajaranyang berkualitas, kualitas media
pembelajaran, dan sistem pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
pembelajaran merupakan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang
dilakukan selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan
berkualitas jika selama proses pembelajaran tersebut memberikan pengaruh
terhadap perubahan tingkah laku baik dari segi sikap, pengetahuan dan
keterampilan bagi siswa.
Dalam penelitian ini aspek yangdiamati dan ditelitiadalahperilaku
pembelajaran guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak belajar
siswa (studentteacher’s behavior).Alasan mengapa ketiga hal tersebut yang
25
diteliti oleh peneliti karena keterampilan guru merupakan sentral/pusat dalam
pembelajaran itu sendiri. Keterampilan guru dalam menggunakan media
pembelajaran, menentukan materi pembelajaranyang berkualitas,
mengendalikan ilkim pembelajaran, menggunakan model pembelajaran
pembelajaran dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas siswa sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar.
Hal ini juga berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan di SDN
Pakintelan 03 Kota Semarang yaitu hasil belajar siswa rendah disebabkan
kurangnya keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas
siswa selama pembelajaran masih belum terlihat.
Berikut ini uraian komponen kualitas pembelajaran yaitu keterampilan
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
2.1.4.1. Keterampilan guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru karena profesi ini menuntut penguasaan disiplin ilmu
tertentu terutama mengenai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan
berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Dengan pemahaman mengenai
keterampilan dasar mengajar diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran.
Adapun keterampilan dasar guru dalam mengajar meliputi:
26
1. Keterampilan bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting
bagi siswa karena pertanyaan yang baik dan terstruktur dapat memberikan
dampak positif bagi siswa, antara lain:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar;
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan;
c. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dihadapi;
d. Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik dapat
menuntun siswa untuk dapat menemukan jawaban yang baik pula
(Usman, 2011: 74).
Adapun komponen-komponen dalam keterampilan bertanya antara lain:
(1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat; (2) pemberian acuan;
(3) pemusatan; (4) pemindahan giliran; (5) penyebaran; (6) pemberian waktu
berpikir (Anitah, 2008: 7.8-7.10).
2. Keterampilan memberi penguatan
Penguatan adalah respon yang diberikan guru terhadap perilaku
siswa yang baik, menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi
atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut. Penguatan dapat dibagi
menjadi penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan
penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian,dukungann,
pengakuan atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah
27
laku dan penampilan siswa. Sedangkan penguatan non verbal dapat
ditunjukkan dengan menggunakan mimik dan gerakan badan, gerak
mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan pemberian simbol
atau benda (Anitah, 2011: 7.34).
3. Keterampilan mengadakan variasi
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
belajarmengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid,
sehingga, dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan
ketekunan, antuasiasisme, serta penuh partisipasi(Usman, 2013: 85).
Pada dasarnya, variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni;
a. Variasi dalam gaya mengajar guru yang meliputi: (1) variasi suara;
(2) pemusatan perhatian; (3) kesenyapan; (4) mengadakan kontak
pandang; (5) gerakan badan dan mimik; (6) perubahan dalam posisi
guru.
b. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa yang meliputi: (1)
kegiatan klasikal; (2) kegiatan kelompok kecil; (3) kegiatan
berpasangan dan; (4) kegiatan perorangan.
c. Variasi dalam penggunaan media atau alat pengajaran meliputi (1)
variasi pembelajaran alat bantu yang dapat dilihat; (2) variasi alat
bantu pembelajaran yang dapat didengar dan; (3) variasi alat bantu
pembelajaran yang dapat diraba dan dimanipulasi (Anitah,2008:
7.40-7.47).
28
4. Keterampilan menjelaskan
Usman (2013: 88-89)berpendapat bahwa keterampilan
menjelaskan dalam pengajaran dapat diartikan sebagai penyajian informasi
secara lisan untuk adanya hubungan sebab akibat atau sesuatu yang belum
diketahui. Pemberian penjelasan merupakan aspek penting dalam kegiatan
pembelajaran karena melibatkan interaksi guru dan siswa akan tetapi guru
cenderung lebih mendominasi pembicaraan di dalam kelas sehingga hal ini
perlu untuk dibenahi.
Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan
menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan
keterampilan menyajikan penjelasan. Keterampilan merencanakan
penjelasan mencakup 2 sub komponen yaitu merencanakan isi pesan
(materi) dan menganalisis karakteristik penerimaan pesan. Sedangkan
keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam
pelaksanaan rencana penjelasan yang sudah baik. Keterampilan
menyajikan penjelasan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
(1) kejelasan; (2)penggunaan contoh dan ilustrasi; (3) pemberian tekanan
dan; (4) balikan (Anitah,2008: 7.55-7.58).
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Sedangkan
kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk
29
mengakhiri pelajaran. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk
memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh
siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru
dalam proses belajar mengajar (Usman, 2013: 91).
Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran sebagai
berikut:
a. Keterampilan membuka pelajaran yang meliputi: (1)
menyampaikan langkah-langkah pembelajaran; (2) menimbulkan
motivasi; (3) memberi acuan dan (4) membuat kaitan.
b. Keterampilan menutup pelajaran meliputi: (1) meninjau kembali
(mereview); (2) menilai (mengevaluasi); (3) memberi tindak lanjut.
6. Keterampilan membimbing kelompok kecil
Pengelolaan kelas pada dasarnya pengaturan orang dan barang
yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang
optimal. Agar guru dapat membimbing diskusi kelompok secara efektif
ada komponen keterampilan yang perlu dikuasi guru. Keenam komponen
keterampilan tersebut adalah antara lain: (1) memusatkan perhatian; (2)
memperjelas masalah dan uraian pendapat; (3) menganalilis pandangan;
(4) meningkatkan urunan; (5) menyebar kesempatan berpartisipasi; (6)
menutup diskusi.
7. Keterampilan mengelola kelas
Anitah (2011: 8.36) berpendapat keterampilan mengelola kelas
merupakan keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi kelas agar
30
belajar menjadi lebih optimal. Kondisi belajar yang optimal sangat
menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini
menekan guru untuk dapat mencegah ataupun mengembalikan terjadinya
gangguan yang muncul ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Adapun komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari
keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif.
Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi
gangguan yang muncul. Keterampilan yang bersifat preventif berkaitan
dengan usaha mencegah terjadinya gangguan yang dapat ditunjukkan
dengan:(1) sikap tanggap; (2) membagi perhatian; (3) memusatkan perhatian
kelompok;(4) memberikan petunjuk yang jelas menegur dan; (5) memberi
penguatan.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Usman (2013: 98) berpendapat bahwa mengajar kelompok kecil dan
perseorangan dapat diartikan sebagai kegiatan guru dalam mengajar banyak
siswa, baik itu perseorangan maupun kelompok kecil yang berkisar antara 3-
8 orang dengan cara bertatap muka selama pembelajaran. Agar dapat
mengelola kegiatan kelompok kecil dan perseorangan, guru harus menguasai
4 kelompok komponen keterampilan sebagai berikut:
a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
b. Keterampilan mengorganisasikan
c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
31
d. Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran
(Anitah, 2008: 8.56-8.62).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa
keterampilan mengajar adalah kerampilan guru dalam membelajarkan
siswanya dengan menggunakan bahan ajar yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan guru yang dilaksanakan
dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
Scramble berbantuan media CD Interaktif adalah keterampilan membuka,
keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing
diskusi kelompk kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan dan keterampilan menutup pelajaran.
Teori-teori keterampilan belajar yang telah diuraikan diatas digunakan
sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian setelah dipadukan dengan
model Scramble berbantuan media CD Interaktif untuk mengamati
kekurangan dan kelebihan keterampilan guru dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini, indikator keterampilan guru yang sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran Scramble berbantuan media CD
Interaktif diantaranya yaitu: (1) melaksanakan kegiatan awal pembelajaran;
(2) menampilkan media CD Interaktif; (3) menjelaskan materi sesuai dengan
topik; (4) membimbing menggunakan media CD Interaktif; (5) memberikan
penghargaan pada siswa yang menjawab dengan cepat dan benar; (6)
32
mengelola kelas agar tetap kondusif; (7) membimbing menyusun kata acak
tentang proses pembentukan tanahpada kartu jawaban; (8) membimbing
siswa dalam berdiskusi kelompok; (9) menutup kegiatan pembelajaran.
2.1.4.2. Aktivitas Siswa
Menurut Sardiman (2011: 99-100) dalam kegiatan pembelajaran
seorang guru dapat diibaratkan sebagai umpan yang bertugas menumbuhkan
rasa ingin tahu siswa akan suatu hal. Hal ini menunjukkan bahwa yang
seharusnya mendominasi adalah aktivitas siswa.Dalam belajar diperlukan
adanya aktivitas baik yang bersifat fisik maupun mental. Kedua aktivitas
tersebut haruslah saling terkait karena dapat mempengaruhi keoptimalan
dalam belajar.
Diedrich(dalam Sardiman, 2011: 101) membuat suatu daftar yang
berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,
memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,
percakapan, diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
33
8. Emosional activites, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik
siswa sangat menentukan pola aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa adalah
kegiatan yang dilakukan siswa selama proses belajar baik fisik maupun mental
yang merupakan satu kesatuan tidak dapat terpisahkan. Kegiatan yang
dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya,
berpendapat, mengerjakan tugas tugas yang relevan, menjawab pertanyaan
guru atau siswa dan bisa dengan bekerja sama dengan siswa lain, serta
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Siswa melakukan aktivitas
dengan tujuan memperoleh suatu pengetahuan dan pengalaman. Aktivitas
siswa yang dilaksanakan dalam penerapan model Scrambleberbantuan media
CD Interaktif diantaranya visual activities, oral activities, listening activities,
writing activities, motor activities, mental activities, emosional activites.
Berdasarkan pendapat yang dikemukan Diedrich di atas, telah
digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian setelah
dipadukan dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif untuk
mengamati kekurangan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Adapun Indikator
aktivitas siswa yang dibahas dalam penelitian tindakan kelas dengan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif diantaranya: (1) kesiapan siswa
menerima pembelajaran; (2) memperhatikan penyajian materi melalui CD
Interaktif; (3) menyimak penjelasan seputar materi yang dipelajari; (4)
menggunakan media CD interaktif; (5) menyusun huruf acak tentang proses
pembentukan tanah pada kartu jawaban (6) melakukan diskusi dengan teman
34
secara berkelompok; (7) mempresentasikan hasil diskusi kelompok; (8)
melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran.
2.1.4.3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh oleh
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i dan Anni, 2011: 85).
Sedangkan menurut Usman (2007: 34) hasil belajar siswa yang dicapai oleh
siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang
direncanakan guru sebelumnya. Benjamin Bloom (dalam Poerwanti,
2013:1.23-1.30) mengelompokkan manusia ke dalam dua ranah (domain)
utama yaitu ranah kognitif dan non kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu ranah afektif dan ranah psikomotor.
Hasil belajar Taksonomi Bloom 2001 (Rochmat, 2012: 4) dapat
diklasifikasikan menjadi 3 ranah domain yaitu :
1. Ranah kognitif berhubungan dengan hasil berupa pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Di tahun 1990-an, tim ahli
psikologi yang dipimpin Anderson dan Sosniak (Truschel, 2008) mengkaji
kembali taksonomi Bloom dan menyusun kembali (update) taksonomi
Bloom pada ranah kognitif yang dipandang relevan untuk abad-21.
Hasilnya dikenal dengan sebutan revisi taksonomi Bloom. Keenam
tingkatan ranah kognitif hasil dimodifikasi digambarkan dengan skema
berikut.
35
Gambar 2.1 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi
Bloom
a. Mengingat (remembering) meliputi: menegaskan (define), meniru
(duplicate), mendaftar (list), mengingat (memorize),menyebutkan
(recall), mengulang (repeat), and meniru pernyataan (reproduce state).
b. Memahami (Understanding) meliputi: mengklasifikasikan (classify),
mendiskripsikan (describe), mendiskusikan (discuss), menjelaskan
(explain), mengidentifikasi (identify), menunjukan (locate),mengenal
(recognize), melaporkan (report), memilih (select), menterjemahkan
(translate), and memparafrasekan (paraphrase).
c. Mengaplikasikan (Applying) meliputi: memilih (choose),
mendemostrasikan (demonstrate), bermain peran (dramatize),(employ),
mengilustrasikan (illustrate), menginterpretasikan (interpret),
mengoperasikan (operate), menjadwal (schedule), mendesain (sketch),
memecahkan (solve), menggunakan (use), and menulis (write).
d. Menganalisis (Analyzing) meliputi: memberikan apresiasi (appraise),
membandingkan (compare), mengkontraskan (contrast), mengkritik
36
(criticize), membedakan (differentiate), membedakan (discriminate),
membedakan (distinguish), mencontohkan (examine), melakukan
percobaan (experiment), menanyakan (question), menguji coba (test
assemble), mengkonstruksi (construct), membuat (create), mendesain
(design), mengembangkan (develop), memformulasikan (formulate).
e. Penilaian (Evaluating) meliputi: mengapresiasi (appraise), berpendapat
(argue), mempertahankan (defend), memutuskan (judge), memilih
(select), mendukung (support), menilai (value), and mengevaluasi
(evaluate).
f. Mencipta (Creating) meliputi: mengkombinasikan (assemble),
mengkonstruksi (construct), membuat (create), mendesain (design),
mengembangkan (develop), memformulasikan (formulate), and
menulis (write).
2. Ranah afektif berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, minat, dan
emosi. Aspek yang meliputi ranah afektif adalah penerimaan (receiving),
penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian
(organization) dan karakterisasi (caracteristic).
3. Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan kegiatan- kegiatan
atau keterampilan motorik. Kategori jenis perilaku untuk ranah
psikomotorik adalah persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan
terbimbing (guided response), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan
kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaptation), dan
kreativitas (originality).
37
Guna mengukur ketercapaian hasil belajar, maka perlu di buat standar
nilai yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan hasil belajar siswa.
Hasil belajar dapat di lihat dari nilai ketuntasan yang telah ditetapkan. Nilai
ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam
pembelajaran (Poerwanti, dkk, 2008:6.16).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku siswa setelah ia mengalami kegiatan belajar,
perubahan perilaku tersebut meliputi pengetahan, sikap dan keterampilan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji tiga ranah hasil belajar
yaitu hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah hasil belajar
kognitf dapat berupa data nilai hasil evaluasi yang diberikan pada siswa untuk
mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Ranah afektif adalah
sikap yang ditunjukkan siswa saat mengikuri proses pembelajaran. Sedangkan
ranah psikomotorik dapat terlihat dari aktivitas siswa saat pembelajaran
berlangsung.
2.1.5. Hakikat IPA
2.1.5.1. Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam
bahasainggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan erat dengan alam dapat
dikatakan ilmu pengetahuan tentang alam.Menurut Samatowa (2011: 3) IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala alam yang
38
disusun secara sistematis yang berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan
yang dilakukan oleh manusia.IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen, Carin dan Sund dalam (Trianto,
2007: 100). IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui
metode ilmiah (Haryono, 2013: 42). Sedangkan menurut Depdiknas (2006)
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan. Hakikat
pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam
bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai
produk, proses dan sikap.
Pertama, Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil
penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah
dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis, bentuk IPA sebagai
produk antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori–teori IPA.Dalam
penelitian ini IPA sebagai produk adalah teori-teori tentang proses
pembentukan tanah karena pelapukan yang dijelaskan oleh guru.
39
Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali
dan memahami pengetahuan tentang alam, karena IPA merupakan kumpulan
fakta, dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta
dan teori yang akan digeneralisasikan oleh ilmuan. Adapun proses dalam
memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (science process
skills) adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, seperti
mengamati, mengukur, mengklarifikasikan, dan menyimpulkan.Dalam
penelitian ini IPA sebagai proses adalah siswa diajak mengamati jenis-jenis
batuan yang ada dikerak bumi, proses pelapukan dan jenis-jenis tanah melalui
CD Interaktif.
Ketiga, ilmu pengetahuan alam sebagai sikap. Sikap ilmiah harus
dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang
harus dimiliki seorang ilmuan dalam melakukan penelitian dan
mengkomunikasikan penelitian. Sikap ilmiah itu dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan siswa pembelajaran IPA pada saat melakuan kegiatan
diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek dilapangan (Susanto, 2013:
167-169). Dari ketiga komponen tersebut Sutrisno (2007) menabahkan IPA
sebagai teknologi. Akan tetapi, penambahan ini bersifat pengembangan dari
komponen di atas, pengembangan dari aplikasi konsep dan prinsip-prinsip IPA
sebagai produk.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari lebih lanjut dalam menerapkanya dalam kehidupan sehari-
hari. Pendidikan IPA diarah untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
40
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang alam sekitar.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) adalah pengetahuan tentang alam yang diperoleh melalui proses
penemuan dengan cara melakukan eksperimen yang tersusun secara teratur dan
sistematis yang telah diuji dengan metode ilmiah sehingga nantinya dapat
diperoleh data hasil observasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.5.2. Karakteristik IPA
Berdasarkan karakteristik IPA, cakupan IPA yang dipelajari di sekolah
tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses perolehan fakta yang
didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar IPA untuk
memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang berbeda. Cakupan dan
proses belajar IPA disekolah memiliki karakteristik tersendiri.
Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh proses
berpikir, dan berbagai macam gerakan otot.
2. Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara
(teknik). Misalnya, observasi,eksplorasi dan eksperimentasi.
3. Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantu
pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat indera manusia itu
sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila data yang kita peroleh
hanya berdasarkan pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil
yang kurang obyektif, sementara itu IPA memerlukan obyektivitas.
4. Belajar IPA sering kali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah (misal,
seminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan mengunjungi
suatu objek, penyusunan hipotesis dan yang lainnya. Kegiatan tersebut kita
lakukan semata-mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan
kebenaran temuan yang benar-benar obyektif (Haryono, 2013: 43-45).
41
2.1.5.3. Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Tugas utama guru IPA adalah
melaksanakan proses pembelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA terdiri atas
tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Proses pembelajaran IPA harus
memperhaikan karakteristik IPA sebagai proses dan IPA sebagai produk. IPA
sebagai integrative science atau IPA terpadu telah diberikan di SD/MI dan
SMP/MTs sebagai mata pelajaran IPA Terpadu dan terpisah di SMA/MA
sebagai mata pelajaran ilmu Biologi, Fisika, IPA, serta Bumi dan Antariksa
(Widi, 2013: 26).
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diajarkan pada siswa mulai dari
kelas III hingga kelas VI yang pembelajarannya melalui pengamatan terhadap
lingkungan sekitar. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD sebaiknya: (1)
memberikan pengalaman pada peserta didik sehingga mereka kompeten
melakukan berbagai pengukuran besaran fisis; (2) menanamkan pada peserta
didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji suatu pernyataan ilmiah
(hipotesis); (3) latihan berpikir kuantitatif yang mendukung kegitan belajar
matematika pada masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan peristiwa
alam; (4) memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif dalam
kegiatan perancangan dan pembuatan alat-alat sederhana maupun penjelasan
42
berbagai gejala dan kemampuan IPA dalam menjawab berbagai masalah
(Trianto, 2007: 104).
Secara lengkap disebutkan dalam standar isi (2006) bahwa mata
pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkankeberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;(2)
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;(3)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanyahubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi
danmasyarakat;(4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;(5) meningkatkan
kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam;(6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;(7) memperoleh bekal
pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
2.1.6. Model PembelajaranScramble
Suprijono (2012: 45-46) berpendapat model pembelajaran merupakan
pola/kerangka yang digunakan guru sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas yang berdasarkan pada teori belajar yang disesuaikan
dengan kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional kelas. Sejalan
dengan itu model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merangcang dan
melaksanakan pembelajaran (Trianto, 2007: 3).
Menurut Rober B. Taylor (2001), Scramble merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan
berpikir siswa. Model ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak
43
kanan dan otak kiri. Dalam model ini siswa tidak hanya diminta menjawab soal
tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun
masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab
soal menjadi salah satu kunci dalam permainan model Scramble ini (Huda,
2011: 336).
Model pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran
Word Square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak
jawaban, tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak, siswa
nanti bertugas mengkoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut
sehingga menjadi jawaban yang tepat/benar. Menurut Kokom Komalasari
(dalam Iryanti 2012: 2) berpendapat bahwa model pembelajaran
Scrambleyaitu model pembelajaran yang mengajak siswamencari jawaban
terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif
dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga
membentuk suatu jawaban atau pasangan konsep”. Sedangkan menurut
Suyatno (dalam Iryanti 2012:2) berpendapat bahwa model pembelajaran
Scramble adalah suatu metode belajar yang menggunakan kartu soal dan
kartu jawaban yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.
Sehingga siswadituntut berpikir kreatif dalam pembelajaran di dalam kelas,
untuk dapat mengurutkan kata-kata dalam kunci jawaban menjadi kata yang
logis”(Widiantari, 2013: vol 1 no 1).
Shoimin (2014: 167) berpendapat model Scramble merupakan model
pembelajaran yang berbentuk permainan acak kata, kalimat, atau paragraf.
44
Model ini menekankan pada latihan soal berupa permainan yang dikerjakan
secara berkelompok. Dalam model ini perlu adanya kerja sama antar anggota
kelompok untuk saling membantu teman sekelompok dapat berfikir kritis
sehingga lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa model Scramble
merupakan model pembelajaran yang berbentuk permainan acak kata,
kalimat, atau paragraf yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban dan
siswa dituntut berpikir kritis yang dapat meningkatkan konsentrasi dan
kecepatan berpikir siswa.
2.1.6.1. Langkah-langkah model Scramble.
Langkah-langkah model pembelajaran Scramble menurut Shoimin
(2013: 167-168) adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan bahan dan media yang akan digunakan media
pembelajaran. Media yang digunakan berupa kartu soal dan kartu jawaban
yang sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa.
2) Guru menyajikan materi sesuai dengan topik.
3) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
4) Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada masing-masing
kelompok.
5) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi mengerjakan
soal tersebut untuk mencari jawaban yang cocok dengan soal.
6) Guru menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan mempresentasikan
jawabannya.
45
7) Guru memberikan point bagi siswa yang menjawab benar dan bagi siswa
yang menjawab salah guru memberi motivasi agar tidak putus asa.
Terdapat juga langkah-langkah model Scrambleyang dikemukakan oleh Huda
(2013: 304-305) sebagai berikut :
1. Guru menyajikan materi sesuai dengan topik
2. Setelah selesai menjelaskan tentang materi, guru membagikan lembar kerja
dengan jawaban yang diacak susunannya.
3. Guru memberikan durasi tertentu untuk pengerjaan soal
4. Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru.
5. Guru mengecek durasi waktu sambil memeriksa pekerjaan siswa.
6. Jika waktu pengerjaan soal sudah habis, siswa wajib mengumpulkan
lembar jawaban pada guru. Dalam hal ini, baik siswa yang selesai maupun
yang tidak selesai harus mengumpulkan jawaban itu.
7. Guru melakukan penilaian, baik dikelas maupun dirumah. Penilaian
dilalukan berdasarkan seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa
banyak soal yang ia kerjakan dengan benar.
8. Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang
berhasil, dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil
menjawab dengan cepat dan benar.
Berdasarkan langkah-langkah model Scramble yang dikemukan oleh para ahli
maka dalam penelitian ini peneliti akan menerapakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Guru menyajikan materi sesuai dengan topik.
46
2. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
3. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak
susunannya pada masing-masing kelompok.
4. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan soal
5. Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk pengerjaan setiap soal.
6. Kelompok yang sudah selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya
begitu seterusnya untuk setiap soal.
7. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point
8. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling cepat
menjawab dengan jawaban yang benar.
2.1.6.2. Kelebihan dan Kelemahan model Scramble
Berikut akan dijelaskan kelebihan dan kelemahan model
Scramblemenurut Shoimin (2013: 168-169) kelebihan pembelajaran yang
mengggunakan model Scrambleantara lain: (1) setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya;
(2) setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota
mempunyai tujuan yang sama; (3) setiap kelompok membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama dan nantinya akan dimintai
pertanggungjawaban secara individual tentang materi yang ditangani dalam
dalam kelompok kooperatif; (4) model pembelajaran ini memungkinkan siswa
untuk untuk saling belajar sambil bermain, mereka dapat berkreasi sekaligus
berpikir, mempelajari sesuatu dengan santai dan tidak membuat stress atau
47
tertekan; (5) selain membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan
tertentu model Scramble juga memumupuk rasa solidaritas dalam kelompok;
(6) materi yang diberikan melalui salah satu permainan biasanya sulit untuk
dilupakan. (7) sifat kompetitif mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.
Adapun kelemahan model Scramble antara lain: (1) pembelajaran ini
sulit untuk merencanakannya karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar;
(2) terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waku yang telah ditentukan;
(3) selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan oleh guru.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka guru harus (1) membuat
perencanaan pembelajaran sebaik mungkin agar dalam pelaksanaanya guru
dapat mengkondisikan siswa; (2) guru perlu memenejemen waktu agar
pembelajaran dapat selesai tepat pada waktunya; (3) guru dalam menetapkan
kriteria keberhasilan pembelajaran tidak hanya terpaku pada kemampuan siswa
dalam menguasai materi pembelajaran tetapi juga membuat agar pembelajaran
tersebut menjadi bermakna bagi siswa.
2.1.7. Pembelajaran IPA Berbantuan Media CD Interaktif
2.1.7.1 Keefektifan media pembelajaran
Dengan memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar,
ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh
48
terhadap hasil belajar siswa. Untuk maksud tersebut perlu memperhatikan hal
berikut:
a. Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik
perhatian siswa dan memberikan kejelasan obyek yang diamatinya.
b. Bahan pembelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan pengalaman
siswa.
Menurut kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah
mempelajari hal yang konkret dari pada yang abstrak. Berkaitan dengan
kontinum konkret abstrak dan kaiatannya dengan media pembelajaran ada
beberapa pendapat yang pertama adalah Jerome Bruner, yang mengemukakan
bahwa dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan urutan dari
belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment),
kemudian belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic
representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak,
tetapi juga orang dewasa.
Kemudian Edgar Dale, membuat jenjang konkret-abstrak dengan dimulai
dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, menuju siswa sebagai
pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa lain sebagai pengamat terhadap
kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat
kejadian yang disajikan.
Dalam menentukan jenjang konkrit ke abstrak antara Edgar Dale dan
Bruner pada diagram jika disejajarkan ada persamaannya, namun antara
keduanya sebernarnya terdapat perbedaan konsep. Dale menekankan siswa
49
sebagai pengamat kejadian sehingga menekankan pada proses operasi mental
siswa pada saat mengamati objek.
Di bawah ini adalah gambar kerucut pengalaman menurut Edgar Dale
(Daryanto, 2012: 14) yang merupakan hubungan konkret-abstrak dan kaitannya
dengan penggunaan media pembelajaran.
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Berdasarkan gambar di atas Edgar Dale menyimpulkan bahwa, semakin
konkrit siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah
pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa
mempelajari bahan pelajaran maka semakin sedikit pula pengalaman yang akan
didapatkan oleh siswa. Ketika penggunaan media pembelajaran lebih konkrit
atau dengan pengalaman langsung maka pesan (informasi) pada proses
pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa akan tersampaikan dengan
baik. Akan tetapi jika penggunaan media pembelajaran lebih abstrak maka
50
pesan (informasi) akan sulit diterima oleh siswa. Hal ini di perjelas oleh
Arsyad (2011: 7) yang menyebutkan bahwa pemerolehan pengetahuan dan
keterampilan, perubahan – perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena
interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami
sebelumnya. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran akan
memberikan dampak baik secara langsung atau tidak terhadap pemerolehan
dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari siswa.
2.1.7.2 Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin “medius“ yang secara harfiah berarti
“tengah, pengantara, atau pengantar”. Media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2013: 3). Media adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa, yang dapat meransang siswa untuk belajar
(Hamdani, 2011: 243).
Media can be defined by its tecnology, symbol systems and processing
capabilities. The most obvious characteristic of a medium is its technologythe
mechanical and electronic aspects that determine its functions and to some
extent, its shape and other physical feature. These are characteristics that are
comonly used to classify a medium such as a television, a radio ad so on.
Berarti bahwa media dapatdidefinisikan sebagaiteknologi, sistem
simboldan kemampuan pemrosesan. Karakteristik paling jelas dari media
adalah aspek mekanik dan teknologi elektronik merupakan aspek yang
menentukan fungsi sampai batas tertentu, bentuk dan fiturfisik lainnya. Ini
adalah karakteristik yang umumnya digunakan untuk mengklasifikasikan
51
media seperti televisi, iklan radio sebagainya (Kozma Robert, vol 61 no 2
tahun 1991).
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran (Hamdani, 2011: 243). Media pembelajaran juga dapat diartikan
sebagai sarana perantara dalam proses pembelajaran (Daryanto, 2011: 4).
Pendapat lain menyebutkan media pembelajaran adalah sarana untuk
menyebarluaskan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya
(Herry, 2010: 11.18).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan sarana perantara yang bertujuan intruksional yang
digunakan guru untuk menyampaikan informasi pada siswa.
2.1.7.3. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
mengguanakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering
digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi
pelajaran.
2. Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan pikiran,
perasaan dan perhatian dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan bahan
ajar.
52
3. Media Audio visual, sesuai dengan namanya media ini merupakan
kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar.
Audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin
lengkap dan optimal. Contoh media audio visual, diantaranya program
video atau televisi, video, atau televisi instruksional dan program slide
suara (soundslide)(Hamdani 2011:248-249).
2.1.7.4. Manfaat Media Pembelajaran
Arsyad (2013: 29) berpendapat bahwa ada beberapa manfaat media
pembelajaran dalam proses pembelajaran antara lain: (1) media pembelajaran
dapat memperjelas penyampaian informasi pada siswa sehingga dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar; (2) media pembelajaran dapat
menimbulkan motivasi siswa, untuk belajar dan berinteraksi langsung dengan
lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki siswa; (3)
media pembelajaran dapat menjadi sarana untuk mengatasi keterbasan ruang
dan waktu.
Penjelasan mengenai manfaat media pembelajaran diatas membuktikan
pentingnya media dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana banyak
sekali manfaat media pembelajaran yang kesemuanya mempertegas pentingnya
penggunaan media pembelajaran untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan
proses pembelajaran di kelas.
2.1.7.5. Media CD Interaktif
Media pembelajaran saat ini kebanyakan menggunakan teknologi
komputer, karena selain praktis juga sangat menarik bagi siswa. Media
53
pembelajaran berbasis komputer saat ini yang sedang dikembangkan adalah
media pembelajaran dengan menggunakan Compack Disk (CD) Interaktif.
Compack Disk (CD) merupakan sistem penyimpanan informasi gambar dan
suara pada piringan atau disk (Sadiman,2010). Sependapat dengan Sardiman,
Daryanto (2012: 44) menyatakan bahwa Compack Disk (CD) adalah sebuah
media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem
penyimpangannya. Selain ramping keduanya memiliki kemampuan
menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kaset. Sedangkan
interaktif untuk istilah komputer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
berkaitan dengan dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer
dengan komputer.
Menurut Indriana (2011:116) CD interaktif merupakan media
pengajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyelesaian dengan media
komputer. Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat interaktif,
yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka secara
langsung belajar dan memahami materi pengajaran yang disediakan. Prastowo
(2011:330) menyebutkan bahwa CD interaktif merupakan CD yang
mengkombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau
grafik) yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau
perilaku alami dari suatu presentasi. CD Interaktif yang dimaksud adalah suatu
alat dalam bentuk multimedia berupa keping CD yang memuat materi
pelajaran, materi pelajaran tersebut dikemas dengan menggunakan program
macromedia flash.
54
Kelebihan CD Interaktif menurut Prastowo (2011:332) sebagai berikut:
(1) dapat menayangkan informasi dalam bentuk teks dan grafik; (2) interaktif
dengan peserta didik; 3) dapat mengelola laporan atau respon peserta didik; (4)
dapat mengontrol hardware media lain; (5) dapat dihubungkan dengan video
untuk mengawasi kegiatan belajar peserta didik.
CD Interaktif terdapat bermacam- macam jenis ada CD untuk anak-
anak balita yang tujuannya untuk merangsang aspek kognitif anak. Terdapat
pula CD Interktif untuk pelajar CD yang isinya antara lain mengenal huruf,
belajara membaca dan berhitung dan yang berisi beraneka gambar. Sedangkan
untuk sekolah menengah ada CD Interaktif berbagai manata pelajaran, seperti
mengenal organ tubuh manusia.
Dari segi fungsi dan tujuannya CD Interaktif dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :
a. CD Interaktif Company Profile
b. CD Interaktif Pembelajaran
c. CD Interaktif Tutorial
d. CD Interaktif Simulasi
e. CD Interaktif Portofolio atau CV
f. CD Interaktif Katalog Product/ Product Tour
g. CD Interaktif Wedding/ Invitation
CD Interaktif biasanya dibuat dengan program adobe flash, adobe
director, dan swishmax dan CD Interaktif mempunyai extension EXE
( Windows Executable). (https:// belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/
55
16/pengertian-cd-interaktif). Dalam penelitian ini jenis CD Interaktif yang
digunakan adalah CD Interaktif pembelajaran dimana siswa dapat merespon
langsung jawaban dalam CD Interaktif tersebut. Dalam CD Interaktif ini juga
memuat menu-menu offline yang bisa di akses siswa yang meliputi, menu
materi, kuis, Scramble dan LKS. Menu materi memuat seluruh isi materi
pembelajaran yang menggabungkan video, audio dan beberapa animasi
sederhana untuk menarik perhatian siswa. Kemudian pada menu kuis siswa
dapat mengerjakan soal dan nantinya akan langsung mendapat respon benar
atau salah atas jawaban yang dipilih serta diakhir kuis siswa dapat mengetahui
nilai yang diperoleh.
Pada menu Scramble siswa akan disediakan kartu soal dan kartu
jawaban yang merupakan ciri dari model pembelajaran Scramble. Kemudian
siswa harus menjawab soal apada kartu tersebut yang disertai dengan alternatif
jawaban acak. Pada menu LKS atau lembar kerja siswa, berisi
instruksi/perintah untuk berdiskusi kelompok.
Menurut Fadly (2011) langkah-langkah pembelajaran dengan media
CD Interaktif sebagai berikut:
1) Tahap persiapan
a. Meneliti kelengkapan media CD interaktif
b. Memeriksa peralatan penyajian, bahan ajar dan sarana penunjang
c. Mempelajari isi program
d. Mengatur ruangan, tempat duduk siswa dan peralatan penyajian
56
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran, topik yang akan dipelajari dan
kegiatan yang akan dilakukan di kelas.
2) Tahap pelaksanaan
a. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan
kesana kemari yang dapat mengganggu pehatian siswa.
b. Memutar CD Interaktif dan mengatur volumenya
c. Memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai rancangan
pembelajaran yang telah ditentukan
d. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengerjakan tugas
apabila pada media tersebut terdapat tugas yang harus dikerjakan
e. Memutar ulang CD interaktif pada bagian yang kurang jelas bagi
siswa
3) Tahap tidak lanjut
a. Mengajukan pertanyaan tentang materi CD interaktif
b. Memberi penguatan, penjelasan tambahan terhadap materi yang telah
disajikan. Jika perlu memutar kembali pada bagian-bagian tertentu.
c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan isi program
d. Memberikan tugas / latihan sesuai dengan topik
e. Memeriksa jawaban siswa
Dari pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa CD Interaktif
merupakan suatu media pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas yang menyajikan materi berupa audio, video, teks, atau grafik yang
dapat menarik perhatian siswa.Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti
57
menggunakan media CD Interaktif dalam pembelajaran IPA sebagai media
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat
memperkuat ingatan siswa tentang materi yang disampaikan.
2.1.8. Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Scramble
dengan Media CD Interaktif
Teori belajar yang mendasari pembelajaran IPA dengan model
Scrambledengan media CD Interaktifadalahteori belajar kognitifdan
teorikonstruktivisme. Teori belajar ini pada dasarnya menekankan pentingnya
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif
proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai keaktifan
siswa daripada guru. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar
berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa.
2.1.8.3.Teori Belajar Kognitif
Winataputra (2008:3.3)berpendapat bahwa teori belajar kognitif
memandang bahwa belajar tidak hanya menekankan perubahan tingkah laku
yang tampak, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi mental suatu hal yang
tidak tampak dan bersifat kompleks.
Rifa’i dan Anni (2011: 26-30) berpendapat bahwa tahap-tahap
perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget mencakup tahap
sensorik, praoperasional dan operasional. Berikut penjelasan dari masing-
masing tahap:
58
1. Tahap sensorik (0-2 tahun)
Pada tahap ini bayi memperoleh gambaran apa yang terjadi
disekitarnnya dengan menggunakan pancaindra (sensori) dan otot
(motorik). Ketika dalam ini bayi berusaha untuk beradaptasi dengan
lingkungannya dengan menunjukkan pola reflektif. Bayi hanya
memperoleh pemahaman tentang dunia melalui pancaindra mereka dengan
respon motorik mereka yang masih sederhana karena rangsangan yang
mereka peroleh dari penginderaan.
2. Tahap Praoperasional ( 2-7 tahun)
Pada tahap ini pemikiran anak lebih bersifat simbolis, egosentris
dan intuitif, sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional.
Pemikiran dalam tahap ini terbagi menjadi dua sub tahap yaitu simbolik
dan intuitif.
3. Tahap Operasional
Tahap Operasional terdiri dari tahap operasional konkrit dan tahap
operasional formal.Pada tahap operasional konkrit (7-11 tahun) ini anak
mampu berpikir menggunakan logika namun masih dengan bantuan benda
konkrit. Anak sudah bisa menggolongkan suatu hal akan tetapi belum bisa
memecahkan masalah yang bersifat abstrak.Tahap operasional formal (7-
15 tahun) pada tahap ini anak sudah bisa berfikir abstrak, idealis dan
logis. Anak sudah mampu menyusun rencana untuk memecahkan masalah
walau disajikan secara verbal.
59
2.1.8.4. Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang
menyatakan bahwa manusia membangun dan menamai pengetahuan dari
pengalaman mereka sendiri. Teori ini di kembangkan oleh Seymour Papert.
Penting untuk diperhatikan bahwa kostruktivisme merupakan teori yang
menggambarkan bagaimana belajar itu terjadi pada individu, berkenaan dengan
apakah peserta didik itu menggunakan pengalamannya untuk memahami
pelajaran atau mengikuti pembelajaran dalam membuat suatu model (Rifa’i
dan Anni, 2011: 225-226).
Secara sederhana konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan
kita merupakan konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu.Pengetahuan itu
bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang
diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi orang yang belajar itu
membentuk pengertian. Menurut pandangan dan teori konstruktivisme, belajar
merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna,
sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Jadi
menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan kegiatan yang aktif dimana
si subyek belajar membangun sendiri pengetahuannya (Daryanto, 2011: 37-38).
Berdasarkan uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum
merancang dan melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus menguasai
sejumlah teori tentang belajar.Penguasaan teori belajar tersebut dimaksudkan
agar guru dapat memikirkan dan merencanakan apa yang akan diajarkan pada
peserta didiknya dengan penuh rasa tanggungjawab serta sikap ilmiah.Dalam
60
penelitian ini teori yang mendukung model Scramble berbantuan media CD
Interaktif diantaranya adalah teori kognitif dan konstruktivisme.
4.1.9. Penerapan Model Scramble berbantuan media CD Interaktifdalam
Pembelajaran IPA
Sebuah kelas dikatakan menggunakan model Scramble berbantuan
media CD Interaktif jika menggunakan komponen utama pembelajaran efektif
ini dalam pembelajarannya. Penerapan model Scramble berbantuan media CD
Interaktif dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
1. Meneliti
kelengkapan
media CD
interaktif
2. Memeriksa
peralatan
penyajian,
bahan ajar dan
sarana
penunjang
3. Mempelajari isi
program
4. Mengatur
ruangan, tempat
duduk siswa
dan peralatan
penyajian
5. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran,
topik yang akan
dipelajari dan
kegiatan yang
akan dilakukan
di kelas.
1. Siswa
mempersiapkan
diri seperti
mempersiapkan
buku pelajaran
dan alat tulis
1. Guru melakukan
kegiatan pra
pembelajaran
(salam, berdo’a,
presensi).
2. Siswa merespon
apersepsi yang
diberikan guru
2. Guru
memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
61
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
1.
Guru menyajikan
materi sesuai dengan
topik
pertanyan pada
siswa terkait
materi yang akan
dipelajari.
6. Guru berdiri di
dekat peralatan
pemanfaatan
media dan tidak
berjalan kesana
kemari yang
dapat
mengganggu
perhatian siswa.
3. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
4. Guru
memberikan
motivasi
5. Guru
menyampaikan
langkah-langkah
pembelajaran.
7. Memutar CD
Interaktif dan
mengatur
volumenya
3. Siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
6. Guru menyajikan
materi sesuai
topik
8. Memutar ulang
CD interaktif
pada bagian
yang kurang
jelas bagi siswa
4. Siswa
memperhatikan
apa yang
ditampikan
guru lewat
tayangan LCD.
7. Guru
menampilkan CD
Interaktf melalui
tayangan LCD
2. Guru membagi kelas
menjadi beberapa
kelompok.
5. Siswa
bergabung
dengan
kelompoknya
masing-masing.
8. Guru membentuk
kelompok diskusi
yang
beranggotakan 6
orang siswa
3. Guru membagikan
kartu soal dan kartu
jawaban yang telah
diacak susunannya
pada masing-masing
kelompok
9. Memberi
kesempatan
siswa untuk
bertanya dan
mengerjakan
tugas apabila
pada media
tersebut
terdapat tugas
yang harus
dikerjakan
6. Siswa
berdiskusi
dengan
kelompoknya
untuk
mengerjakan
soal
9. Guru
membagikan
laptop pada
masing-masing
kelompok yang di
dalamnya sudah
terdapat CD
Interaktif untuk
dipakai siswa.
4. Guru memberikan
kesempatan pada
masing-masing
kelompok untuk
berdiskusi.
8. Memperhatikan
aktivitas siswa
dan mengelola
kelas sesuai
rancangan
7. Siswa
mengerjakan
soal dengan
jawaban acak
tersebut pada
10. Guru
memberikan
kesempatan pada
masing-masing
kelompok untuk
62
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
pembelajaran
yang telah
ditentukan.
masing-masing
laptop yang
telah
disediakan.
berdiskusi
mengerjakan soal
yang terdapat
dalam CD
Interaktif.
5. Guru memberikan
durasi waktu tertentu
untuk pengerjaan
setiap soal
8. Siswa beradu
cepat untuk
menjawab soal
11. Guru
memberikan
durasi waktu
tertentu untuk
setiap pengerjaan
soal
6. Kelompok yang
sudah selesai
langsung
mempresentasikan
hasil diskusinya
begitu seterusnya
untuk setiap soal.
9. Kelompok yang
sudah selesai
memberikan
tanda yaitu
mengangkat
bendera yang
telah disediakan
pada masing-
masing
kelompok.
12. Guru menunjuk
kelompok yang
paling cepat
untuk
mempresentasika
n hasil diskusinya
dengan melihat
kelompok mana
yang terlebih
dahulu
mengangkat
bendera.
7. Bagi kelompok yang
menjawab dengan
benar akan
memperoleh point.
13. Guru
memberikan
point pada setiap
kelompok yang
menjawab dengan
benar.
10. Siswa
berdiskusi
bersama teman
sekelompoknya
untuk
mengerjakan
Lembar Kerja
Siswa yang
terdapat dalam
CD Interaktif
Siswa
mempresentasik
an hasil
diskusinya di
depan kelas.
14. Guru
membagikan
lembar jawaban
LKS pada
masing-masing
kelompok.
8. Guru memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang
paling cepat
menjawab dengan
jawaban yang benar.
15. Guru
memberikan
reward pada
kelompok yang
paling banyak
memperoleh
point dan
menjawab dengan
benar.
11. Siswa dibantu
dengan guru
menyimpulkan
apa saja yang
sudah dipelajari
16. Guru bersama
dengan siswa
menyimpulkan
apa saja yang
sudah dipelajari
63
No Langkah-langkah
Model Scramble*
Langkah-
langkah
Penggunaan
media CD
Interaktif
Langkah-Langkah Model Scramble
berbantuan media CD Interaktif
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
hari ini. hari ini.
12. Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
17. Guru
memberikan soal
evaluasi
18. Guru
memberikan
tindak lanjut
berupa PR
19. Guru menutup
pelajaran dengan
salam.
Dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model Scramble
berbantuan media CD interaktif di Sekolah Dasar guru dapat meningkatkan
pemahaman siswa terkait dengan materi dengan menggunakan CD Interaktif,
karena dalam CD tersebut tidak hanya berisi materi pembelajaran tetapi juga
berisi soal-soal yang dapat menguji sejauh mana tingkat pemahaman siswa
terkait materi yang sedang dipelajari, dan juga melatih kecepatan berpikir
(daya ingat) siswa dengan mengerjakan soal yang jawabannya diacak. Selain
itu guru harus dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
menginkuirikan masalah yang relevan dengan materi dengan menggunakan
media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar IPA.Dengan
mengajak siswa belajar sambil bermain dengan menggunakan model
Scrambleberbantuan media CD interaktif serta pemberian kesempatan pada
untuk ikut aktif dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna
sehingga siswa tidak mudah lupa dan diharapkan siswa mampu mencapai nilai
diatas KKM (70).
64
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan
terhadap model pembelajaran Scramble dengan media CD Interaktif dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Hasil penelitian tersebut antara lain:
Penelitian yang dilaksanakan oleh I Made Suryanta pada tahun 2014
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ScrambleBerbantuan Media
Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos
Sudarso Denpasar“. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan
yang signifikan pada hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar
animasi dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran
konvensional (thitung = 3,18 > ttabel = 2,00; ά=0,05). Berdasarkan rata-rata
hasil belajar IPA, diketahui siswa yang mengikuti model pembelajaran
Scrambleberbantuan media gambar animasi lebih baik dari siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (= 77,05 > = 69,21).
Dengan demikian, model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar
animasi berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V Semester I SD
Gugus Yos Sudarso Denpasar Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Selanjutnya penelitian yang dilaksanakan oleh Ni Km Triana Ramadani
pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
ScrambleBerbantuan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V SD”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif
65
dan statistik inferensial yaitu uji-t. Berdasarkan hasil analisis: (1) hasil belajar
IPA pada siswa kelompok eksperimen berada pada kategori sangat tinggi
dengan rata-rata (M) 21,03. (2) hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol
berada pada kategori sedang dengan rata-rata (M) 13,73. (3) uji-t diperoleh
(thitung= 9,125 dan ttabel= 1,671 pada taraf signifikan 5%). Hal ini berarti
thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Scrambleberbantuan kartu pertanyaan
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD di
Desa Dauhwaru Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Tahun Ajaran
2013/2014.
Selain itu penelitan yang dilaksanakan oleh A. A. Ayu Sri Vidya Artini
pada Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
ScrambleBerbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t diperoleh thit = 18,58 sedangkan tabel
pada taraf signifikan 5% dengan dk = 83 adalah 2,00, sehingga thit > ttabel,
yang berarti Ho ditolak (gagal diterima) dan Ha diterima. Nilai rata-rata hasil
belajar IPS kelompok eksperimen adalah 77,90 > nilai rata-rata hasil belajar
IPS kelompok kontrol adalah 72,14. Ini berarti,terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Scrambleberbantuan media semi konkret
dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional
di kelas V semester 1 SD Gugus Kapten Kompiang Sujana Denpasar Barat
66
tahun ajaran 2013/2014. Hal ini menunjukan terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Scrambleberbantuan media semi konkret terhadap
hasil belajar IPS siswa kelas V semester 1 Sekolah Dasar Gugus Kapten
Kompiang Sujana Denpasar Barat tahun ajaran 2013/2014.
Kemudian penelitian yang menunjukkan keefektifan penggunaan model
Scramble juga telah dilaksanakan oleh Tri Teguh Nani Nurifah (2014) dengan
judul “Penggunaan Metode ScrambleDengan Media Benda Nyata Dalam
Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Wonosari
Kebumen Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktivitas siswa dalam menggunakan metode Scramble dengan media benda
nyata pada siklus I yaitu 76,8% menjadi 89,5% dan meningkat 12,7% pada
siklus II dan meningkat menjadi 94,8% pada siklus III yaitu mencapai 5,3%
Persentase aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan metode Scramble
dengan media benda nyata lebih tinggi dibandingkan dengan persentase
aktivitas siswa karena guru lebih mengetahui langkah-langkah metode
Scramble dengan media benda nyata dibandingkan siswa yang hanya
mengikuti pembelajaran yang disajikan guru. Hal tersebut dapat terlihat dari
rata-rata observasi terhadap aktivitas guru yang mencapai 9,85 pada siklus I,
11,33 pada siklus II, dan 12,02 pada pada siklus III. Sedangkan untuk rata-rata
observasi terhadap aktivitas siswa mencapai 9,6 pada siklus I, 11,18 pada
siklus II, dan 11,85 pada siklus III.
Selain itu terdapat penelitian yang dapat mendukung pengunaan media
CD Interaktif yaitu penelitian yang dilaksanakan olehIsnaini (2011) dengan
67
judul“Keefektifan Metode Think, Pair And Share Dalam Pembelajaran
Matematika Berbantuan CD Interaktif Materi Bangun Ruang Kelas V“. Hasil
penelitian diperoleh hasil rata-rata keaktifan 85,10%, hasil rata-rat
keterampilan proses belajar 83,38%, hasil prestasi belajar kelas eksperimen
79,90% secara uji statistic adalah tuntas, ada pengaruh positif keaktifan dan
keterampilan proses secara bersama terhadap prestasi belajar sebesar 52,40%,
rataan prestasi belajar kelas eksperimen sebesar 79,90% dan kelas control
sebesar 68,21% secara uji statistic bahwa rataan prestasi belajar kelas
eksperimen lebih baik dari pada kelas control. Hasil tersebut menunjukkan
pembelajaran adalah efektif.
Sejalan dengan itu penelitian yang dilaksanakan oleh Yani Supriyani
dan Rina Oktaviyanti pada tahun 2014 dengan judul “The Influence of
Compact Disk Interactive Learning Model And Student’s Creativity Toward
The Understanding of Mathematics Concept” dengan hasil penelitian sebagai
berikut:
“The result of the research got that there are interactive effects of
Compact disk Interactive Learning media and creativity on understanding
university students’ math concept. In could be seen on descriptive statistic by
using SPSS that was got from ANOVA test 2x 2 (Table 4.14). In the group who
have low creativity by using Compact disk Interactive Learning and in the
group who have low creativity without using Compact disk Interactive
Learning, have the difference average score of understanding math concept
with the group who have high creativity in Compact disk Interactive Learning
model with the group that using lecturing model. The university students who
have high creativity will easily learn the math materials by using Compact disk
Interactive Learning so that will increase understanding university students’
math concept and both of them have interaction each other. So, there are
interactive effects of Compact disk Interactive Learning model and creativity
on understanding university students’ math concept.”
68
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek interaktif dari media
compact disk pembelajaran interaktif dan kreativitas pada pemahaman konsep
matematika mahasiswa. Bisa dilihat pada statistik deskriptif dengan
menggunakan SPSS yang didapat dari uji ANOVA 2x 2 (Tabel 4.14). Pada
kelompok yang memiliki kreativitas rendah dengan menggunakan compact
disk pembelajaran Interaktif dan dalam kelompok yang memiliki kreativitas
rendah tanpa menggunakan compact disk pembelajaran interaktif, memiliki
perbedaan skor rata-rata pemahaman konsep matematika dengan kelompok
yang memiliki kreativitas tinggi dalam model compact disk pembelajaran
interaktif dengan kelompok yang menggunakan model yang kuliah. Para
mahasiswa yang memiliki kreativitas yang tinggi akan dengan mudah
mempelajari materi matematika dengan menggunakan compact disk
pembelajaran interaktif sehingga akan meningkatkan pemahaman mahasiswa
tentang konsep dan keduanya memiliki interaksi satu sama lain. Jadi, terdapat
efek interaktif dari model compact disk pembelajaran interaktif dan kreativitas
dalam pemahaman konsep matematika.
Pengunaan media CD Interaktif juga tidak bisa lepas dari adanya
pengajaran interaktif hal ini didukung dengan penelitian yang dilaksanakan
oleh Sessoms, D pada tahun 2008 dengan judul ” Interactive Instruction:
Creating Interactive Learning Environments Through Tomorrow’s Teachers.”
Dengan hasil penelitian sebagai berikut:
“Interactive teaching begins with a philosophy about teaching with
technology and results in a new process of interactive teaching and learning. A
combination of constructivism, interactive boards, and Web 2.0 tools is one
model for thinking about new ways of teaching. In this framework, both
69
students and teachers are central to process. Teachers are responsible for
planning, teaching, and facilitating sequences integrated with technology.
Students are responsible for constructing and demonstrating knowledge as well
as collaborating with peers to create knowledge. In the planning phase,
teachers reflect on what tools will enhance cognitive expansion for students
such as the implementation of Web 2.0 tools that aid students in accessing and
processing information. In the interactive teaching phase, teachers model uses
of technology to construct knowledge and demonstrate concepts through
dynamic interactions.”
Pengajaran interaktif dimulai dengan filosofi tentang mengajar dengan
teknologi dan hasil dalam proses baru pengajaran interaktif dan pembelajaran.
Kombinasi konstruktivisme, papan interaktif, danWeb2.0 tools adalah salah
satu model untuk berpikir tentang cara-cara baru mengajar. Dalam kerangka
ini, para siswa dan guru merupakan proses sentral. Guru bertanggung jawab
untuk perencanaan, mengajar, dan memfasilitasi urutan terintegrasi dengan
teknologi. Siswa bertanggung jawab untuk membangun dan menunjukkan
pengetahuan serta bekerja sama dengan rekan-rekan untuk menciptakan
pengetahuan. Dalam perencanaan fase, guru merenungkan alat apa yang akan
meningkatkan cakupan kognitif bagi siswa tersebut sebagai implementasiWeb
2.0alat yang membantu siswa dalam mengakses dan pengolahan Informasi.
Pada tahap pengajaran interaktif, guru model yang menggunakan teknologi
untuk membangun pengetahuan dan menunjukkan konsep melalui
interaksiyang dinamis.
Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, peneliti menyimpulkan
bahwa penerapan model Scramble dan media CD Interaktif efektif dalam
pembelajaran sehingga dapat memperkuat penelitian yang berjudul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan
70
Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang “
yang dilakukan oleh peneliti.
2.3. KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan kajian pustaka tersebut diatas, dapat diambil pokok
pemikiran bahwa pembelajaran IPA di SD Negeri Pakintelan 03 Kota
Semarang hasil yang diperoleh belum optimal.Hal ini disebabkan oleh faktor
guru dan siswa. Dari faktor guru, guru sudah menggunakan media
pembelajaran tetapi belum memaksimalkannya, seperti penggunaanLCD
dalam pembelajaran di kelas. Guru kurang mengemas materi pembelajaran
menjadi pengalaman belajar yang bermakna agar siswa tidak mudah lupa.
Selain itu dalam proses pembelajarannya, guru kurang menekankan kerja siswa
individu dalam suatu kelompok belajar. Sedangkan dari faktor siswa, siswa
belum berani berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan, siswa juga belum
dapat bekerja sama dalam kelompok karena senang membeda -mbedakan
teman sekelompoknya.Terdapat juga beberapa siswa yang gaduh dan
menggangu temannya selama pembelajaran berlangsung,
Dengan adanya kondisi tersebut, peneliti bersama timkolaborator
merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan
menerapkan model Scrambel dengan media CD Interaktif. Dengan menerapkan
model Scrambel dengan media CD Interaktif dapat membantu guru untuk dapat
membantu memperkuat pesan yang disampaikan dengan kelebihannya menarik
71
indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan,
suara, dan gerakan.
Tindakan perbaikan yang peneliti lakukan pada pembelajaran IPA
dengan menerapkan model Scrambel dengan media CD Interaktif diharapkan
dapat memberikan peningkatan pada aktivitas guru, siswa, dan hasil belajar
siswa. Adapun alur pikir penelitian ini dapat digambarkan ke dalam bentuk
bagansebagai berikut:
72
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir
KONDISI
AWAL
TINDAKAN
KONDISI
AKHIR
Kualitas pembelajaran IPA masih kurang opimal disebabkan faktor:
1. Keterampilan guru kurang optimal dalam mengemas pembelajaran menjadi pengalaman yang
bermakna bagi siswa, guru belum mengembangkan kegiatan belajar sambil bermain, guru
belum menggunakan media CD Interaktif yang menarik minat siswa untuk belajar.
2. Aktivitas siswa rendah karena belum dapat bekerja sama dalam kelompok, belum berani
berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban acak, siswa belum dapat
bertanggungjawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya, rasa solidaritas
kelompok yang masih kurang.
3. Hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA masil berada di bawah KKM yaitu 70.
Menerapkanmodel Scramble berbantuan media CD interaktif dalam pembelajaran IPA dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran
2. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi yang akan diajarkan.
3. Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik.
4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan
masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
5. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak susunannya (terdapat
dalam CD Interaktif).
6. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengerjakan
soal
7. Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal.
8. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara
mengangkat bendera yang telah disediakan.
9. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
10. Siswa bersama dengan kelompoknya mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan
petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif.
11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
12. Guru memberikan penghargaan pada kelompok/siswa yang menjawab dengan cepat dan
benar.
13. Guru menutup kegiatan pembelajaran
Kualitas pembelajaran meningkat:
1. Keterampilan guru: guru sudah menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa
dengan permainan kartu soal dan kartu jawaban, guru sudah mengembangkan kegiatan belajar
sambil bermain,guru sudah menggunakan media CD Interaktif untuk meningkatkan minat siswa
dalam belajar.
2. Aktivitas siswa: siswa sudah bisa bekerja sama dengan kelompok, siswa berani untuk berlomba
menjawab pertanyaan dengan jawaban acak,siswa sudah dapat bertanggungjawab atas segala
segala sesuatu yang dikerjakan kelompok,rasa solidaritas kelompok meningkat.
3. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V meningkat yaitu sebanyak minimal 80% siswa mencapai
ketuntasal belajar klasikal dan ketuntasan belajar individual dengan KKM ≥ 70
1. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA melalui model Scramble dengan
media CD Interaktif meningkat sekurang kurangnya dengan kategori baik.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Scramble dengan media CD Interaktif
meningkat sekurang kurangnya dengan kategori baik.
3. Hasil belajar IPA pada siswa kelas V meningkat ditunjukkan dengan hasil belajar yang sudah
mencapai KKM yaitu 70.
73
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan maka dapat
dirumuskan hipotesa sebagai berikut: Dengan menggunakan model
Scrambleberbantuan CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas VSD
Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang.
74
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto,
(2010:16) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang
lazimdilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas V SD
Pakintelan 03 Kota Semarang maka penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus
dengan masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Adapun penjelasan untuk
masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:16)
75
3.1.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal dimana peneliti menentukan titik atau
focus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto, 2010: 17-
18 ).
Perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menelaah Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator,
materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim kolaborator.
2. Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario
pembelajaran dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
4. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru, siswa,
dalampembelajaran.
3.1.2 Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di
kelas (Arikunto, 2010:18). Penelitian ini dilaksananakan dengan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya yaitu melaksanakan pembelajaran dengan IPA
melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif. Pelaksanaan
76
tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama
dilaksanakan dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
Siklus kedua dilaksanakan untuk tindakan perbaikan pada siklus
pertama tetap sama dengan menerapkan model Scramble berbantuan media CD
Interaktif.
3.1.3 Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat
(Arikunto, 2010:19). Pengamat yang dimaksud adalah guru kelas yang
berperan sebagai kolaborator dan juga teman sejawat. Kegiatan observasi ini
dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan.
Saat pelaksanaan observasi, peneliti berkolaborasi dengan guru yang
mengampu kelas V sebagai guru mitra. Observasi tersebut bertujuan untuk
mengetahui keterampilangurudanaktivitassiswa dalam pembelajaran IPA
dengan menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif
menggunakan instrumen yang telah disediakan.
3.1.4 Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa inggris reflection,
yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini
sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan (Arikunto, 2010: 19). Dalam tahap ini peneliti
berdiskusi dengan tim kolaborator untuk mencermati dan mengkaji proses
77
pembelajaran meliputi, keterampilan guru aktivitas siswa melalui penerapan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat melihat ketercapaian indikator
kinerja, mengkaji kekurangan dan kelebihan serta membuat daftar permasalahan
pelaksanaan siklus pertama, peneliti bersama tim kolaborator membuat
perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
3.2. PROSEDUR PENELITIAN
3.2.1 Siklus 1
3.2.1.1. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus I pertemuan I meliputi sebagai berikut:
1) Menyusun RPPsesuai dengan KD. 7.1 Mendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena proses pelapukan dengan menerapkan skenario
pembelajaran melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
2) Menyiapkan sumber belajar seperti buku paket.
3) Menyiapkan media CD Interaktif
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa
5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis
6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilanguru dan
aktivitas siswa dan hasilbelajarselama pembelajaran dengan menggunakan
model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
7) Menetapkan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran.
78
3.2.1.2. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus ini peneliti menerapkan model Scramble berbantuan media CD
Interaktif. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pertemuan. Prosedur
pelaksanaannya adalah:
A. Pertemuan 1
Pada siklus pertama pertemuan pertama, peneliti menerapkan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif dengan materi proses pembentukan
batuan beku beserta jenis-jenisnya. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam
siklus pertama pertemuan pertama ini meliputi:
a. Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi jenis-jenis batuan
berdasarkan proses terbentuknya
2. Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik yaitu proses pembentukan
batuan beku beserta contoh-contohnya.
3. Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi jenis-jenis batuan
beku
4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
5. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak
susunannya (terdapat dalam CD Interaktif).
6. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat
menjawab soal.
79
7. Guru memberikan durasi waktu ± 1 menit untuk pengerjaan tiap soal
8. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil
diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
9. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya
terdapat dalam CD Interaktif.
11. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengidentifikasi sifat-
sifat batuan.
12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
B. Pertemuan 2
Pada siklus pertama pertemuan kedua, peneliti menerapkan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif sama seperti pada pertemuan
pertama hanya saja dengan materi yang berbeda yaitu proses pembentukan
batuan sedimen dan malihan beserta jenis-jenisnya. Prosedur pelaksanaan
tindakan dalam siklus pertama pertemuan pertama ini meliputi:
a. Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi proses pembentukan
batuan sedimen dan malihan beseta jenis-jenisnya.
2. Guru menjelaskan materi tentang proses pembentukan batuan sedimen dan
malihan beserta contoh-contohnya.
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
80
4. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak
susunannya (terdapat dalam CD Interaktif).
5. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat
menjawab soal.
6. Guru memberikan durasi waktu ± 1 menit untuk pengerjaan tiap soal
7. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil
diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
8. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya
terdapat dalam CD Interaktif
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
3.2.1.3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung peneliti bersama tim
kolaborator melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam
menggunakan model Scramble berbantuan CD Interaktif. Dalam hal ini yang
mengamati adalah tim kolaborator. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru
dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Selain itu observer juga melakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa, mengamati tingkah laku siswa baik secara individu
maupun kelompok. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan tugas
siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian
untuk melengkapi data terkait hal-hal yang berkaitan dengan kualitas
81
pembelajaran peneliti juga mencatat hal-hal yang belum terekapitulasi dalam
instrumen pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa.
3.2.1.4. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan guru dan siswa pada
siklus I pertemuan I sehingga nantinya dapat diperbaiki di siklus berikutnya.
1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I
dengan melihat hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada
pertemuan pertama dan kedua.
2. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I.
3. Membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus I.
4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.
3.2.2 Siklus Kedua
3.2.2.1. Perencanaan
a. Memadukan hasil refleksi dari siklus I agar pelaksanaan siklus II lebih
efektif.
b. Menyusun RPPsesuai dengan materi proses pembentukan tanah
karena proses pelapukan.
c. Menyiapkan sumber belajar seperti buku paket.
d. Menyiapkan media CD Interaktif
e. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa.
f. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis
82
g. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilanguru dan
aktivitas siswa dengan menggunakan model Scramble berbantuan
media CD Interaktif.
h. Menyiapkan lembar catatan lapangan dan angket respon siswa.
3.2.2.2. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus ini peneliti menerapkan model Scramble berbantuan
media CD Interaktif. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pertemuan .
Prosedurnya pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Pertemuan 1
Pada siklus II pertemuan 1 ini peneliti menerapkan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif dengan materi jenis-jenis pelapukan pada
batuan. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam siklus II pertemuan 1
meliputi:
a. Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi tentang proses
pelapukan berdasarkan proses terbentuknya.
2. Guru menjelaskan materi tentang proses pelapukan pada batuan.
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
4. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak
susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
83
5. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat
menjawab soal.
6. Guru memberikan durasi waktu ± 1 menit untuk pengerjaan tiap soal.
7. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil
diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
8. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan
petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif.
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
11. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dimengerti siswa.
2. Pertemuan 2
Pada siklus II pertemuan 1 ini peneliti menerapkan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif dengan materi jenis-jenis pelapukan pada
batuan. Prosedur pelaksanaan tindakan dalam siklus II pertemuan 1 meliputi:
a. Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi jenis-jenis tanah.
2. Guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis tanah.
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
4. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak
susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
84
5. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan soal dan menyusun jawaban acak agar dapat
menjawab soal.
6. Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal.
7. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil
diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan.
8. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan
petunjuknya terdapat dalam CD Interaktif.
10. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengetahui
komposisi tanah.
11. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
12. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya hal-hal yang
belum dimengerti siswa.
3.2.2.3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung peneliti bersama tim
kolaborator melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam
menggunakan model Scramble berbantuan CD Interaktif. Dalam hal ini yang
mengamati adalah tim kolaborator. Aspek yang dinilai adalah bagaimana guru
dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Selain itu observer juga melakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa, mengamati tingkah laku siswa baik secara individu
85
maupun kelompok. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil pekerjaan tugas
siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
3.2.2.4. Refleksi
1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus II
dengan melihat hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada
pertemuan pertama dan kedua.
2. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II.
3. Membuat deskripsi peningkatan kualitas pembelajaran pada siklus kedua
yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Scramble berbantuan
media CD Interaktif. Jika hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar telah mencapai target indikator keberhasilan, maka pnelitian
ini dihentikan.
3.3. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian yang akanpenelitikaji adalah guru yaitu peneliti
sendiridan siswa kelas V sebanyak 30 siswa yang
terdiridari18siswalakilakidan12 siswaperempuan. Pelaksanaan penelitian
tindakan kelas dilakukan pada siswa Kelas V SD Negeri Pakintelan 03 Kota
Semarang Kecamatan Gunungpati Kabupaten Semarang.
3.4. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
86
1) Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif.
2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif.
3) Hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
kelas V SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang dalam pembelajaran IPA
dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
3.5. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.5.1. Sumber data
a. Siswa
Sumber data siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang sebanyak
30 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Hasil
pengamatan diperoleh dari aktivitas siswadiperolehdaripengamatandan hasil
belajardiperolehmelalui test selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus
kedua, hasil evaluasi dalam pembelajaran menggunakan model Scramble
berbantuan media CD Interaktif.
b. Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi aktivitas
gurumelaluipengamatan dalam pembelajaran IPA model Scramble berbantuan
media CD Interaktif.
87
3.5.2. Jenis data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan (Herrhyanto, 2009:
1.3). Data berjenis kuantitatif merupakan data hasilbelajarberupanilaiserta hasil
uji kompetensi siswa yang diwujudkan dengan angka selama mengikuti
pembelajaran IPA melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman
terhadap suatu pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap
metode belajar yang baru (afektif), aktivitas mengikuti pelajaran, perhatian,
antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat
dianalisis secara kualitatif (Arikunto, 2009: 131). Data berjenis kualitatif
diwujudkan dengan kalimat penjelasdariskor 1 sampai 4 yang merupakan hasil
pengamatan selama proses pembelajaran IPA melalui model Scramble
berbantuan media CD Interaktif yang diklasifikasikan menjadi: sangat baik
(SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K) dengan menggunakan lembar
pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
3.5.3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
metode nontes dan tes.
88
1. Non tes
Teknik non tes adalah evaluasi proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan tanpa adanya pengujian terhadap siswa, melainkan dengan
melakukan observasi atau pengamatan, wawancara, menyebar angket, dan lain-
lain (Poerwanti: 3-19). Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain:
a. Observasi
Observasi merupakansalahsatuteknik yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara teliti serat pencatatan secara sistematis
(Arikunto, 2012:46).Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu
bentuk teknik nontes yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui
pengamatan terhadap objeknya secara langsung, saksama, dan sistematis
(Hamdani, 2011: 317). Dalam penelitian ini, observasi ini untuk
menggambarkan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
IPA. Sasaran dalam observasi ini adalah guru dan siswa dengan menggunakan
alat lembar observasi (pengamatan) yang bertujuan untuk mengetahui
peningkatan kualitas pembelajaran IPA.
b. Catatan lapangan
Catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung
apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran IPA yang berupa
catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data
yang belum terekapitulasi dalam instrumen yang ada seperti media, iklim,
materi, proses pembelajaran, aktivitas siswa, keterampilan guru dari awal
89
sampai akhir pada pokok bahasan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data.
2. Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tetapi jika dibandingkan
dengan alat-alat yang lain tes bersifat lebih resmi karena penuh dengan
batasan-batasan (Arikunto, 2012: 47). Sedangkanmenurut Poerwanti (2008:
4.3) tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan-
pernyataan yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu
dari peserta tes.Dalam kaitan dengan pembelajaran, aspek tersebut adalah
indikator pencapaian kompetensi. Penelitian ini menggunakan tes tertulis. Tes
tertulis digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPA melalui
model Scramble berbantuan media CD Interaktif.
3.6. TEKNIK ANALISIS DATA
3.6.1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif di analisis dengan
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan mean,
nilai terendah dan tertinggi tertinggi serta ketuntasan belajar siswa.
Analisis tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa setelah
proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya.
a. Data hasil belajar siswa menurut Poerwanti (2008: 6.15) di analisis dengan
menggunakan rumus:
90
𝑋 = 𝑋
𝑁
Keterangan : N = Nilai
B= Skor yang diperoleh (dijawab benar)
St= Skor Maksimal (skor teoritis)
a. Data nilai rata-rata kelas di analisis dengan rumus:
Keterangan :
X = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa (Aqib, 2010:40)
c. Menentukan data ketuntasan belajar klasikal:
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan : P = Presentase
(Aqib, 2010:41)
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria
ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu,
tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
N= 𝐵
𝑆𝑡 x 100 (skala 0-100)
P = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑋 100 %
91
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Individual Klasikal
≥ 70 80% Tuntas
< 70 80% Tidak Tuntas
(KKM mata pelajaran IPA di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang)
3.6.2. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan
keterampilan guru dalam pembelajaran memahami materi pembelajaran IPA,
dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat
yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data
kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument
pengamatan keterampilan guru dan instrument pengamatan aktivitas siswa.
(Sugiyono, 2010: 247-249).
Menurut Widyoko (2012: 110)cara untuk mengolah skor ntuk menentukan
klasifikasisebagai berikut:
a. Menentukan skor terendah (k);
b. Menentukan skor tertinggi (m);
c. Mencari median;
d. Mencari jarak Interval
e. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori ( sangat baik, baik, cukup,
kurang).
92
Median :
(Poerwanti,2008:6.9)
Jarak Interval :
ℎ
(Widyoko,2012: 110)
Berdasarkan uraian tersebut, kriteria data skor yang diperoleh dapat
dikonversikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 3.2Kategori keberhasilan untuk Menentukan Tingkatan Nilai Pada
Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa
Jumlah Skor Kriteria
(k+3i) m Sangat Baik
(k+2i) (k+3i) Baik
(k+1i) (k+2i) Cukup
k (k+1i) Kurang
3.6.2.1. Kriteria Penilaian Keterampilan Guru
Dalam instrumen observasi keterampilan guru terdapat 9 indikator
denganrentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka:
Skor maksimal (m) : 36
Skor minimal (k) : 9
Median :
22 5
Jarak Interval =
6 75
(k+3i) = 9 + 3x6,75 = 9+ 20,25 = 29,25
(k+2i) = 9 + 2x6,75 = 9+ 13, 5 = 22,5
(k+1i) = 9 + 1x6,75 = 9+ 6,75 = 15,75
93
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Guru
Skor Keterampilan Guru Kategori
29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik
22,5 < skor ≤ 29,25 Baik
15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup
9 < skor ≤ 15,75 Kurang
3.6.2.2. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
Dalam instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 8 indikator
dengan rentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka:
Skor maksimal (m) : 32
Skor minimal (k) : 8
Median : 32 8
2
40
2 20
Jarak Interval = 32 8
4
24
4 6
(k+3i) = 8 + 3 x 6 = 8 + 18 = 26
(k+2i) = 8 + 2 x 6 = 8 + 12 = 20
(k+1i) = 8 + 1 x 6 = 8 + 6 = 14
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa Kategori
26 < skor ≤ 32 Sangat Baik
20 < skor ≤ 26 Baik
14 < skor ≤ 20 Cukup
8 < skor ≤ 14 Kurang
3.6.2.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif
Dalam instrumen observasi ranah afektif terdapat 3 indikator dengan
rentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka:
Skor maksimal (m) : 12
Skor minimal (k) : 3
94
Median : 12 3
2
15
2 7 5
Jarak Interval = 12 3
4
9
4 2 25
(k+3i) = 3 + 3 x 2,25 = 3 + 6,75 = 9,75
(k+2i) = 3+ 2 x 2,25 = 3 + 4,5 = 7,5
(k+1i) = 3+ 1 x 2,25 = 3 + 2,25 = 5,25
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif
Skor Kriteria
9,75 < skor ≤ 12 Sangat Baik
7,5 < skor ≤ 9,75 Baik
5,25 < skor ≤ 7,5 Cukup
3 < skor ≤ 5,25 Kurang
3.6.2.1. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Dalam instrumen observasi ranah psikomotor terdapat 2 indikator
dengan rentang nilai 1 sampai 4 untuk setiap indikator, maka:
Skor maksimal (m) : 8
Skor minimal (k) : 2
Median : 8 2
2
10
2 5
Jarak Interval = 8 2
4
6
4 1 5
(k+3i) = 2 + 3 x 1,5 = 2 + 4,5 = 6,5
(k+2i) = 2 + 2 x 1,5 = 2 + 3 = 5
(k+1i) = 2 + 1 x 1,5 = 2 + 1,5 = 3,5
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Skor Aktivitas siswa Kriteria
6,5 < skor ≤ 8 Sangat Baik
5 < skor ≤ 6,5 Baik
3,5 < skor ≤ 5 Cukup
2 < skor ≤ 3,5 Kurang
95
3.7. INDIKATOR KEBERHASILAN
Model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang dengan indikator sebagai berikut:
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dengan kategori
sekurang-kurangnya baik dengan skor 18 s/d 27.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPAdenganmenggunakan model
Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dengan kategori
sekurang-kurangnya baik dengan skor 16 s/d 24.
3. Hasil belajar siswa meningkat dengan rincian sebagai berikut:
a. Ketuntasan belajar pada ranah kognitif minimal 80% dari seluruh
siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang mengalami
ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 70 dalam pembelajaran IPA.
b. Keberhasilan belajar pada ranah afektif dalam pembelajaran
IPAmelalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif
meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 6
s/d 9.
c. Keberhasilan belajar pada ranah psikomotor dalam pembelajaran
IPAmelalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif
meningkat dengan kategori sekurang-kurangnya baik dengan skor 4
s/d 6.
213
BAB V
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui model Scramble
berbantuan media CD Interaktif maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat
meningkatkan keterampilan guru pada setiap siklusnya, pada siklus I
mendapatkan skor 24,5 dengan kategori baik meningkat pada siklus II
dengan rata-rata skor 30 dengan kategori sangat baik. Hal ini karena guru
selalu mendorong siswa dengan menggunakan media CD Interaktif untuk
mencipatakan suasana kelas yang interaktif selama pembelajaran, guru
selalu berusaha menciptakan suasana belajar sambil bermain melalui kartu
soal dan kartu jawaban dalam keadaan acak sehingga dapat meningkatkan
kecepatan berpikir siswa sehingga siswa tidak mudah lupa tentang materi
yang sudah dipelajari.
2. Melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif meningkat dapat
meningkatkan aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh
rata-rata skor yaitu 20 dengan kategori cukup, pada siklus II meningkat
menjadi 24,1 dengan kategori baik. Hal ini dikarenakan dengan model dan
214
media siswa terbiasa untuk berpikir secara cepat dalam menyelesaikan
sebuah masalah, sehingga apa yang mereka pelajari lebih bermakna.
3. Melalui model Scramble berbantuan media CD Interaktif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi:
a. Hasil belajar ranah kognitif pada pelaksanaan tindakan siklus I
diperoleh skor rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 60 % dan pada
siklus II diperoleh rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 82%. Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pakintelan 03
Kota Semarang sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu
ketuntasan klasikal seluruh siswa mencapai 80% dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal 70.
b. Hasil belajar ranah afektif pada pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh
skor rata-rata 7,05 dan pada siklus II diperoleh skor rata-rata 8. Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar ranah afektif sudah memenuhi
indikator keberhasilan yaitu meningkat dengan kategori sekurang-
kurangnya baik dengan skor 6 s/d 9.
c. Hasil belajar ranah psikomotor pada pelaksanaan tindakan siklus I
diperoleh skor rata-rata 6,4 dan pada siklus II diperoleh skor rata-rata
6,75. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ranah psikomotor sudah
memenuhi indikator keberhasilan yaitu meningkat dengan kategori
sekurang-kurangnya baik dengan skor 4 s/d 6.
215
Dengan demikian penerapan model Scramble berbantuan CD Interaktif
dalam pembelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan keterampilan guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar IPA meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
5.2. SARAN
Berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian tindakan kelas pada
siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang, peneliti dapat memberikan
saran sebagai berikut.
1. Dalam menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif guru
hendaknya memberikan instruksi yang jelas mengenai pengoperasian
media CD Interaktif.
2. Dalam menerapkan model Scramble berbantuan media CD Interaktif
sebisa mungkin guru menyembunyikan aplikasi terutama games dalam
laptop agar siswa tetap fokus dengan CD Interaktif.
3. Media CD Interaktif yang disajikan dengan menggunakan makromedia
flash juga cocok diterapkan di pembelajaran IPA khusunya pada materi
proses pembentukan tanah karena pelapukan sehingga penggunaannya
perlu dimaksimalkan.
4. Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kualitas media
pembelajaran, iklim pembelajaran, materi pembelajaran karena dalam
penelitian ini belum meneliti hal tersebut.
216
5. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Scramble berbantuan
media CD Interaktif dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan
penelitian lain maupun untuk dikembangkan sehingga tidak berhenti
setelah penelitian ini berakhir.
217
DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, Sri dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Arikunto, Suharsimi,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
_________________.2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
BNSP. 2006. Paduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Chasmisijatin, Lise. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Daryanto. 2013. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Media.
________. 2013. Media Pembelajaran. Bandung: Yrama Media.
Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Dirjen Dikti: Diretorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan
Perguruan Tinggi.
Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk SD/MI. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas.
_________. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA Jakarta:
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Fadly, Arief. 2011. Pemanfaatan Media CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar.
Online. http://www.techforedu.org/2011/09/pemanfaatan-media-cd-
interaktif. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul 21.15 WIB
Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Haruyati. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Audio Visual
Berbentuk CD Interaktif Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. UNESA:
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 1 No 2.
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikan teori dan
aplikasi Paikem. Yogyakarta: kepel press
218
Herrhyanto, Nar dan H.M. Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Herry, Hernawan dkk. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Huda, Miftahul.2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Isnaini dkk. 2011. Keefektifan Metode Think, Pair And Share Dalam
Pembelajaran Matematika Berbantuan CD Interaktif Materi Bangun
Ruang Kelas V. Tegal: Cakrawala. Vol. 6 No. 1.
Kozma, Robert. 1991. Learning With Media. Review Of Educational Reserch:Vol
61 no 2. Summer edition.
Poerwanti, Endang dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogjakarta: diva Press
Ramadani, Triana. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan
Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD Vol 2
No 1.UNDIKSHA: Mimbar PGSD. Vol 2 No 1.
Rifa’I, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada
Rustaman Nuryani. 2011. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas
Terbuka
Samatoa Usman. 2011. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group.
Sardirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sessoms, D. (2008). Interactive instruction: Creating interactive learning
environments through tomorrow’s teachers. International Journal of Technology
in Teaching and Learning, Vol 4 no 2.
219
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Supriani, Yani, dkk. 2014. The Influence of Compact Disk Interactive Learning
Model And Student’s Creativity Toward The Understanding of Mathematics
Concept. Universitas Serang Raya: Experimental Research to The Class of
Multimedia. Vol. 2 No. 7.
Suryanta, I Made. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan
Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD Gugus Yos
Sudarso Denpasar.UNDIKSA: Mimbar PGSD. Vol 2 No 1
Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenadamedia Group
Sri, Vidya Artini. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan
Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus
Kapten Kompiang Sujana. UNDIKSHA: Mimbar PGSD Vol 2 No 1.
Teguh, Tri. 2014. Penggunaan Metode Scramble Dengan Media Benda Nyata
Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2
Wonosari Kebumen Tahun Ajaran 2013/2014. Universitas Sebelas Maret:
Kalam Cendikia. Vol 6 No 4.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Pretasi Pustaka publisher
Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Widiantari. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media
Video Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Di Gugus V
Kecamatan Buleleng. UNDIKSHA: Mimbar PGSD. Vol 1 No 1.
Winataputra, Udin, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
220
LAMPIRAN
221
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble
Berbantuan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03
Kota Semarang
No Variabel Indikator Sumber
data
Alat/Instru
ment
1. Keterampilan
guru dalam
pembelajaran
IPA dengan
menggunakan
model
Scramble
berbantuan
media CD
Interaktif
1. Melaksanakan kegiatan awal
pelajaran (keterampilan
membuka pelajaran).
2. Mengajukan pertanyaan pada
siswa terkait materi
(keterampilan bertanya).
3. Menjelaskan materi sesuai
dengan topik (keterampilan
menjelaskan).
4. Membimbing menggunakan
media CD Interaktif
(keterampilan mengadakan
variasi).
5. Memberikan penghargaan
pada siswa yang menjawab
dengan benar dan cepat
(keterampilan memberi
penguatan).
6. Mengelola kelas agar tetap
kondusif (keterampilan
mengelola kelas).
7. Membimbing berkelompok
dan menyusun huruf acak
tentang proses pembentukan
tanah pada kartu jawaban.
(keterampilan mengajar
kelompok kecil dan
perseorangan).
8. Membimbing siswa dalam
berdiskusi kelompok
(keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil).
9. Menutup kegiatan
pembelajaran (keterampilan
menutup pelajaran).
1. Guru
2. Foto
1. Lembar
Observasi
2. Catatan
Lapangan
2. Aktivitas
Siswa dalam
1. Kesiapan siswa menerima
pelajaran (emotional
1. Siswa
2. Foto
1. Lembar
pengamatan
LAMPIRAN 1
222
pembelajaran
IPA dengan
menerapkan
model
Scramble
berbantuan
media CD
Interaktif
activities).
2. Memperhatikan penyajian
materi melalui CD Interaktif
(visual activities, listening
activities, writing activities).
3. Menyimak penjelasan seputar
materi yang dipelajari (Oral
activities, listening activities)
4. Menggunakan media CD
interaktif
(Motor activities, visual
activities).
5. Menyusun huruf acak tentang
proses pembentukan tanah
pada kartu jawaban
(Motor activities, mental
activities)
6. Melakukan diskusi dengan
teman secara berkelompok
(Listening activities, oral
activities, writing activities)
7. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok (Oral
activities, Emosional
activites, Mental activities)
8. Melakukan refleksi terhadap
hasil pembelajaran
(Mental activities, Oral
activities)
2. Catatan
lapangan
3. Hasil belajar
IPA dengan
menerapkan
model
Scramble
berbantuan
media CD
Interaktif
1. Mengidentifikasi sifat-sifat
batuan di lingkungan sekitar
(C1)
2. Menjelaskan proses
pembentukan batuan beku
(C2).
3. Menelaah jenis-jenis batuan
beku berdasarkan sifatnya
(C4).
4. Menjelaskan proses
terbentuknya batuan
endapan/sedimen (C2).
5. Mengklasifikasikan jenis-
jenis batuan
endapan/sedimen
berdasarkan sifat-sifatnya
(C3).
1. Siswa
2. Foto
1. Tes
tertulis
223
6. Menjelaskan proses
terbentuknya batuan
malihan/metamorf (C2).
7. Menelaah jenis-jenis batuan
malihan/metamorf
berdasarkan sifat-sifatnya
(C4).
8. Menjelaskan jenis-jenis
proses pelapukan pada
batuan (C2).
9. Menyebutkan contoh jenis-
jenis peristiwa pelapukan
dalam kehidupan sehari-hari
(C2).
10. Menelaah peristiwa
pelapukan pada batuan (C4)
11. Menjelaskan proses
pembentukan tanah (C2).
12. Menjelaskan jenis-jenis
tanah berdasarkan komposisi
penyusunnya (C2).
13. Menyebutkan manfaat jenis-
jenis tanah berdasarkan
komposisi penyusunnya
(C2).
224
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble berbantuan
media CD Interaktif pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03
Kota Semarang
Keterampilan Dasar Mengajar Langkah-langkah model
Scramble berbantuan media
CD Interaktif
Indikator keterampilan guru
dalam pembelajaran IPA
melalui model Scramble
berbantuan media CD
Interaktif
1. Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran
2. Keterampilan memberi
penguatan
3. Keterampilan mengadakan
variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan bertanya
6. Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil
7. Keterampilan mengelola
kelas
8. Keterampilan mengajar
kelompok kecil dan
perorangan.
1. Guru menyajikan materi
sesuai dengan topik.
2. Guru membagi kelas
menjadi beberapa kelompok
dan setiap kelompok
disediakan laptop
3. Guru membagikan kartu
soal dan kartu jawaban
(terdapat dalam CD
Interaktif) yang telah diacak
susunannya pada masing-
masing kelompok.
4. Guru memberikan
kesempatan pada masing-
masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan
soal.
5. Guru memberikan durasi
waktu tertentu untuk
pengerjaan setiap soal.
6. Kelompok yang sudah
selesai langsung
mempresentasikan hasil
diskusinya begitu
seterusnya untuk setiap
soal.
7. Bagi kelompok yang
menjawab dengan benar
akan memperoleh point
8. Guru memberikan
penghargaan bagi kelompok
yang paling cepat menjawab
dengan jawaban yang benar.
1. Melaksanakan kegiatan
awal pelajaran
(keterampilan membuka
pelajaran).
2. Mengajukan pertanyaan
pada siswa terkait materi
(keterampilan bertanya).
3. Menjelaskan materi sesuai
dengan topik
(keterampilan
menjelaskan).
4. Membimbing
menggunakan media CD
Interaktif (keterampilan
mengadakan variasi).
5. Memberikan penghargaan
pada siswa yang dapat
menjawab dengan cepat
dan benar (keterampilan
memberi penguatan)
6. Mengelola kelas agar tetap
kondusif (keterampilan
mengelola kelas).
7. Membimbing
berkelompok dan
menyusun huruf acak
tentang proses
pembentukan tanah pada
kartu jawaban
(keterampilan mengajar
kelompok kecil dan
perseorangan).
8. Membimbing siswa dalam
berdiskusi kelompok
225
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil).
9. Menutup kegiatan
pembelajaran
(keterampilan menutup
pelajaran).
226
PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Scramble berbantuan
media CD Interaktif pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03
Kota Semarang
Aktivitas Siswa
Langkah-langkah model
Scramble berbantuan
media CD Interaktif
Indikator keberhasilan
pembelajaran Scramble
berbantuan media CD
Interaktif
1) Visual activities
(aktivitas-aktivitas
melihat)
2) Oral activities
(aktivitas-aktivitas lisan)
3) Listening activities
(aktivitas-aktivitas
mendengarkan)
4) Writing activities
(aktivitas-aktivitas
menulis)
5) Drawing activities
(aktivitas-aktivitas
menggambar)
6) Motor activities
(aktivitas-aktivitas
gerak)
7) Mental activities
(aktivitas - aktivitas
mental)
8) Emotional activities
(aktivitas-aktivitas
emosional)
1) Siswa mempersiapkan
diri menerima
pembelajaran
2) Siswa memperhatikan
informasi
pembelajaran yang
akan dipelajari
melalui media CD
Interaktif
3) Siswa
mengidentifikasi
topik dari materi
yang disampaikan
guru
4) Siswa bergabung
dalam kelompoknya
masing-masing.
5) Siswa
mengoperasikan CD
Interaktif
6) Siswa menyusun kata
acak tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu jawaban
7) Siswa mengerjakan
LKS yang terdapat
dalam CD Interaktif
8) Siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
9) Siswa melakukan
refleksi
1. Kesiapan siswa
menerima pelajaran
(emotional activities).
2. Memperhatikan
penyajian materi
melalui CD Interaktif
(visual activities,
listening activities,
writing activities).
3. Menyimak penjelasan
seputar materi yang
dipelajari (Oral
activities, listening
activities)
4. Menggunakan media
CD Interaktif
(Motor activities, Visual
avtivities)
5. Menyusun huruf acak
tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu jawaban
(Motor activities,
mental activities)
6. Melakukan diskusi
dengan teman secara
berkelompok
(Listening activities,
oral activities, writing
activities)
7. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok (Oral
activities, Emosional
activites)
8. Melakukan refleksi ter
hadap hasil pembelajar-
an (Mental activities,
Oral activities)
227
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus ... Pertemuan ...
Nama Guru : Ruwi Rohialam
Sekolah : SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : ..........................................................................
Hari / Tanggal : ..........................................................................
Petunjuk:
1. Cermatilah indikator keterampilan guru.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya
1 deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam cacatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
1. Melakukan
kegiatan awal
pembelajaran
(Keterampilan
membuka
pembelajaran)
1. Membuat kaitan atau
hubungan diantara materi-
materi yang akan dipelajari
(apersepsi)
2. Memberikan acuan berupa
tujuan pelajaran
3. Menimbulkan motivasi
4. Menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
2. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa
(Keterampilan
bertanya)
1. Mengajukan pertanyaan
secara singkat dan jelas
2. Memberikan acuan yang
berupa pertanyaan yang
berisi informasi yang relevan
3. Menyebarkan giliran
228
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
menjawab secara acak
4. Memberikan waktu berpikir
untuk menjawab pertanyaan
3. Menjelaskan materi
sesuai dengan topik
(Keterampilan
Menjelaskan)
1. Menjelaskan materi dengan
bahasa yang mudah
dimengerti siswa
2. Menjelaskan disertai
dengan contoh-contoh yang
ada dalam kehidupan
sehari-hari
3. Memusatkan perhatian
siswa pada masalah pokok
yang sedang dibahas
4. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
4. Membimbing
menggunakan
media CD
Interaktif
(Keterampilan
mengadakan
variasi)
1. Menjelaskan penggunaan
CD Interaktif
2. Meningkatkan minat dan
perhatian siswa dengan CD
Interktif
3. Memberikan instruksi yang
jelas terkait penggunaan CD
Interaktif
4. Memberikan kesempatan
pada siswa untuk
berinteraksi dengan CD
interaktif
5. Memberikan
penghargaan pada
siswa yang
menjawab dengan
cepat dan benar
(Keterampilan
memberi
penguatan)
1. Memberikan penguatan atas
jawaban yang dikemukakan
siswa
2. Memberikan penguatan
berupa kalimat pujian
3. Memberikan penguatan
berupa tepuk tangan
4. Memberikan simbol
(reward) pada siswa atau
kelompok yang paling aktif
6. Mengelola kelas
agar tetap kondusif
(Keterampilan
mengelola kelas)
1. Menunjukkan sikap tanggap
terhadap keadaan kelas
2. Memberikan perhatian pada
kegiatan yang sedang
229
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
berlangsung
3. Memusatkan perhatian
siswa dari waktu ke waktu
4. Memberikan teguran secara
verbal bagi siswa yang
mengganggu kegiatan di
dalam kelas
7. Membimbing
berkelompk dan
menyusun kata
acak huruf acak
tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu
jawaban.
(keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perseorangan).
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 6 siswa
2. Mengkoordinasikan
kegiatan siswa yang
berkaitan dengan
penggunaan CD Interaktif
3. Memberikan durasi waktu
untuk pengerjaan tiap soal
4. Memberikan petunjuk pada
kelompok yang kesulitan
untuk menjawab soal
8. Membimbing
siswa dalam
berdiskusi
kelompok
(Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
1. Memfasilitasi siswa
2. Memperjelas masalah atau
uraian pendapat
3. Mendorong siswa
mempertajam uraian
pendapatnya
4. Menyebarkan kesempatan
berpartisipasi
9. Menutup kegiatan
pemlajaran
(keterampilan
menutup
pembelajaran)
1. Mereview kembali kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
2. Memberikan soal evaluasi
3. Memberikan tindak lanjut
berupa PR
4. Menutup pembelajaran
dengan salam
Jumlah Skor ………. Kriteria ………..
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 36
230
Skor minimal (k) : 9
Median : 36 9
2
45
2 22 5
Jarak Interval = 36 9
4
27
4 6 75
(k+3i) = 9 + 3x 6,75 = 9+ 20,25 = 29,25
(k+2i) = 9 + 2x 6,75 = 9+ 13, 5 = 22,5
(k+1i) = 9 + 1x 6,75 = 9+ 6,75 = 15,75
Skor Penilaian
Skor Keterampilan Guru Kategori
29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik
22,5 < skor ≤ 29,25 Baik
15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup
9 < skor ≤ 15,75 Kurang
Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kolaborator,
Anik Dwi Wahyuni, S.Pd
NIP 196612051991032012
231
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
Siklus ......... Pertemuan..........
Sekolah : SDN Pakintelan 03
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : ..........................................................................
Hari / Tanggal : ..........................................................................
Petunjuk:
1. Cermatilah indikator keterampilan guru.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
Skor penilaian
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor tampak atau hanya 1
deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Chek
( Jumlah
Skor
1. Kesiapan siswa
dalam menerima
pembelajaran
(Emotional
activities)
1. Menaruh minat pada
pembelajaran
2. Menempati tempat duduk
masing-masing
3. Berani menanggapi apersepsi
yang diajukan guru
4. Bersikap tenang dalam
menerima pembelajaran
2. Memperhatikan
penyajian materi
pembelajaran
melalui CD
Interaktif (Visual
activities, listening
activities, writing
1. Mengamati tayangan CD
Interaktif yang ditampilkan
guru
2. Mendengarkan materi yang
disampaikan dalam CD
Interaktif
3. Mencatat hal-hal penting
232
No Indikator Deskriptor Chek
( Jumlah
Skor
activities) dalam materi tersebut
4. Mengajukan pertanyaan terkait
materi dalam CD Interaktif
3. Menyimak
penjelasan seputar
materi yang
dipelajari (Oral
activities, listening
activities)
1. Memusatkan perhatian pada
guru
2. Mengajukan pertanyaan
seputar materi yang dipelajari
3. Mencatat hal penting dalam
penjelasan materi tersebut
4. Menanyakan hal-hal yang
kurang jelas pada guru
4. Menggunakan
media CD
interaktif (Visual
activities, Motor
activities)
1. Mengikuti instruksi yang
diberikan guru terkait
penggunaan CD Interaktif
2. Mengeklik setiap menu yang
terdapat pada CD Interaktif
3. Bermain kuis pada CD
Interaktif secara bergantian
4. Mengajukan pertanyaan terkait
materi yang ditayangkan
dalam CD Interaktif
5. Menyusun huruf
acak tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu jawaban
(Motor activities,
mental activities)
1. Membagi tugas masing-
masing siswa dalam kelompok
2. Menyusun jawaban acak untuk
menjawab soal pada CD
Interaktif
3. Menuliskan jawaban dalam
CD Interaktif
4. Memberikan tanda dengan
mengangkat bendera ketika
sudah selesai menjawab soal
dengan benar
6.
Melakukan diskusi
dengan teman
secara
berkelompok
(Listening
activities, oral
activities, writing
activities)
1. Berkelompok sesuai dengan
kelompok masing-masing
2. Melakukan diskusi dengan
teman satu kelompok untuk
menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Berpendapat ketika melakukan
diskusi
4. Menuliskan pada jawaban
pada lembar yang telah
disediakan
233
No Indikator Deskriptor Chek
( Jumlah
Skor
7. Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok (Oral
activities,
Emosional
activites)
1. Berani mengemukakan hasil
diskusi kelompok
2. Mempresentasikan dengan
suara yang jelas
3. Mendengarkan kelompok lain
ketika melakukan presentasi
4. Memberikan apresiasi pada
teman yang sudah
8. Melakukan refleksi
terhadap hasil
pembelajaran
(Mental activities,
Oral activities)
1. Kembali ketempat duduknya
masing-masing
2. Menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
3. Mengajukan pertanyaan terkait
hal yang belum dipahami.
4. Mengerjakan soal evaluasi
Jumlah Skor ………. Kriteria ………..
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 32
Skor minimal (k) : 8
Median : 32 8
2
40
2 20
Jarak Interval = 32 8
4
24
4 6
(k+3i) = 8 + 3 x 6 = 8 + 18 = 26
(k+2i) = 8 + 2 x 6 = 8 + 12 = 20
(k+1i) = 8 + 1 x 6 = 8 + 6 = 14
Skor Penilaian
Aktivitas Siswa Kategori
26 < skor ≤ 32 Sangat Baik
20 < skor ≤ 26 Baik
14 < skor ≤ 20 Cukup
8 < skor ≤ 14 Kurang
Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . .
Observer,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
234
LEMBAR PENGAMATAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF
Siklus ......... Pertemuan..........
Sekolah : SDN Pakintelan 03
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : ..........................................................................
Hari / Tanggal : ..........................................................................
Petunjuk:
1. Cermatilah indikator keterampilan guru.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
Skor penilaian
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor tampak atau hanya 1
deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009: 233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Check
(√)
Skor
1. Bertanggung
jawab
1. Melaksanakan tata tertib dalam
kelas dan sekolah
2. Melaksanakan tugas yang
diberikan guru tepat waktu
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan
kemampuan
4. Menjaga kebersihan kelas setelah
pembelajaran selesai
2. Percaya Diri 1. Berani bertanya
2. Berani menyampaikan pendapat
3. Berusaha dengan kemampuan
sendiri
4. Pantang menyerah mengerjakan
tugas dari guru
3. Kerja Sama 1. Membagi tugas masing-masing
235
No Indikator Deskriptor Check
(√)
Skor
siswa dalam kelompok
2. Mencocokan konsepsinya dalam
suatu kelompok
3. Membantu teman dalam kelompok
ketika menjumpai kesulitan
4. Bekerja sama dalam mengerjakan
tugas dari guru
Jumlah Skor ………. Kriteria ………..
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 12
Skor minimal (k) : 3
Median : 12 3
2
15
2 7 5
Jarak Interval = 12 3
4
9
4 2 25
(k+3i) = 3 + 3 x 2,25 = 3 + 6,75 = 9,75
(k+2i) = 3+ 2 x 2,25 = 3 + 4,5 = 7,5
(k+1i) = 3+ 1 x 2,25 = 3 + 2,25 = 5,25
Skor Penilaian
Skor Kriteria
9,75 < skor ≤ 12 Sangat Baik
7,5 < skor ≤ 9,75 Baik
5,25 < skor ≤ 7,5 Cukup
3 < skor ≤ 5,25 Kurang
Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . .
Observer,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
236
LEMBAR PENGAMATAN HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR
Siklus ......... Pertemuan..........
Sekolah : SDN Pakintelan 03
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : ..........................................................................
Hari / Tanggal : ..........................................................................
Petunjuk:
1. Isilah angka sesuai aspek tingkat kemampuan siswa!
N
o
Indikator Sangat Baik Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
1. Mengoperasik
an CD
Interaktif
pada laptop
Siswa
mengoperasik
an CD
Interaktif
pada laptop
sesuai dengan
instruksi guru
Siswa
mengoperasik
an CD
Interaktif
pada laptop
tapi kurang
sesuai dengan
instruksi guru
Siswa
mengoperasik
an CD
Interaktif
pada laptop
dan tidak
sesuai dengan
instruksi guru
Siswa tidak
mengoperasik
an CD
Interaktif
pada laptop
dan tidak
sesuai dengan
instruksi guru
2. Menyusun
huruf acak
tentang proses
pembentukan
tanah pada
kartu jawaban
yang terdapat
dalam CD
Interaktif
Siswa
menyusun
huruf acak
pada kartu
jawaban dan
jawaban tepat
Siswa
menyusun
huruf acak
pada kartu
jawaban tapi
jawaban
kurang tepat
Siswa
menyusun
huruf acak
pada kartu
jawaban tapi
jawaban salah
Siswa tidak
menyusun
huruf acak
pada kartu
jawaban dan
jawaban yang
salah
Keterangan Skor:
Skor 1 = Kurang; Skor 2 = Cukup; Skor 3 = Baik; Skor 4 = Sangat Baik
Jumlah Skor ………. Kriteria ………..
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 8
Skor minimal (k) : 2
Median : 8 2
2
10
2 5
Jarak Interval = 8 2
4
6
4 1 5
(k+3i) = 2 + 3 x 1,5 = 2 + 4,5 = 6,5
237
(k+2i) = 2 + 2 x 1,5 = 2 + 3 = 5
(k+1i) = 2 + 1 x 1,5 = 2 + 1,5 = 3,5
Skor Penilaian
Skor Kriteria
6,5 < skor ≤ 8 Sangat Baik
5 < skor ≤ 6,5 Baik
3,5 < skor ≤ 5 Cukup
2 < skor ≤ 3,5 Kurang
Semarang, . . . . . . . . . . . . . . . . .
Observer,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
238
CATATAN LAPANGAN
Dalam Pembelajaran IPA dengan model Scramble berbantuan media CD
interaktif Pada Siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang
Pertemuan……..Siklus ……
Ruang Kelas : .....
Nama Guru : .....
Hari/Tanggal : ......
Petunjuk :
Catatlah hal-hal yang terjadi selama Pembelajaran IPA dengan model Scramble
berbantuan media CD interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Semarang, ....................2015
(........................)
239
LAMPIRAN
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
LAMPIRAN 2
240
PENGGALAN SILABUS RPP
SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 & 2
Satuan Pendidikan : SDN Pakintelan 03 Kota Semarang
Kelas / Semester : V (Lima) / 2
Mata Pelajaran : IPA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Sumber/sarana Penilaian Alokasi
Waktu
7.
Menerapkan
perubahan
yang terjadi
di alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
7.1
Mendeskrip
sikan proses
pembentuka
n tanah
karena
pelapukan
7.1.1 Mengidentifikasi
sifat-sifat batuan
yang ada di
lingkungan
sekitar tempat
tinggal
7.1.2 Menjelaskan
proses
pembentukan
batuan beku
7.1.3 Mengklasifikasik
an jenis-jenis
batuan beku
berdasarkan sifat-
- Jenis-
jenis
Batuan
Beku
1. Memperhatikan materi
yang disampaikan guru
melalui penampilan CD
Interaktif
2. Menjelaskan proses
pembentukan batuan
beku dan jenis-
jenisnya.
3. Menyusun jawaban
acak pada CD Interaktif
4. Berdiskusi
mengerjakan Lembar
Kerja Siswa
5. Melakukan percobaan
Standar Isi SD/MI
Sulisyanto, Heri
dkk. 2008.Ilmu
Pengetahuan Alam
untuk kelas V SD
dan MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional. (Hal149-
151)
Asmiyawati,
Choiril dkk. 2008.
IPA 5 Saling temas
- Tertulis
2 x 35
menit
241
sifatnya
7.1.4 Menjelaskan
proses
terbentuknya
batuan
endapan/sedimen
7.1.5 Mengklasifikasik
an jenis-jenis
batuan endapan
berdasarkan sifat-
sifatnya
7.1.6 Menjelaskan
proses
terbentuknya
batuan malihan
7.1.7 Mengklasifikasik
an jenis-jenis
batuan malihan
berdasarkan sifat-
sifatnya
sederhana untuk
mengidentifikasi sifat-
sifat batuan
6. Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompoknya masing-
masing
7. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
8. Mengerjakan soal
evaluasi
untuk kelas V
SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional. (Hal
130- 133)
242
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SDN Pakintelan 03
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Jenis-jenis batuan
berdasarkan proses terbentuknya
Kelas / Semester : V/ II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya.
II. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan.
III. Indikator
7.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar
7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan batuan beku
7.1.3 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan beku berdasarkan sifat-sifatnya
7.1.4 Menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen
7.1.5 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan endapan berdasarkan sifat-
sifatnya
7.1.6 Menjelaskan proses terbentuknya batuan malihan
7.1.7 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan malihan berdasarkan sifat-
sifatnya
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah melakukan kegiatan ”mengenal sifat batuan” siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar minimal 3
dengan benar.
b. Melalui media CD Interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat
menjelaskan proses terbentuknya batuan beku dengan benar.
243
c. Dengan media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat
mengklasifikasikan jenis-jenis batuan beku berdasarkan sifat-sifatnya
minimal 3 dengan benar.
d. Melalui media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat
menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen dengan benar
e. Dengan media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat
mengklasifikasikan jenis-jenis batuan endapan/sedimen berdasarkan sifat-
sifatnya minimal 3 dengan benar
f. Setelah melihat tayangan pada media CD interaktif tentang jenis-jenis
batuan siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya batuan
malihan/metamorf dengan benar
g. Dengan media CD interaktif tentang jenis-jenis batuan siswa dapat
menelaah jenis-jenis batuan malihan/metamorf berdasarkan sifat-sifatnya
minimal 3 dengan benar..
Karakter siswa yang diharapkan : Peduli lingkungan (Care for
environment), Tanggungjawab (Responsibility), Kerjasama (Colaborative),
Disiplin (Discipline).
V. Materi Pembelajaran
- Jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya
VI. Metode dan Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :
- Scramble
2. Metode Pembelajaran :
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
Penugasan
244
VII. Langkah –Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Berdo’a
4. Presensi
5 menit
Kegiatan
Awal
1. Apersepi
Guru menggali informasi dengan bertanya
pada siswa terkait materi yang akan dibahas
“ Anak-anak pernahkan kalian mengamati
batu-batuan disekeling rumah kalian?”
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
” Nah anak-anak hari ini kita akan belajar
tentang berbagai jenis dan karakteristik
batuan, ibu harap setelah kegiatan
pembelajaran ini kalian dapat mengetahui
nama, jenis dan karakteristik batuan yang
ada di lingkungan sekitar kalian”
3. Guru memberikan motivasi pada siswa
“Kalian harus memperhatikan dengan
sungguh sunguh materi yang akan ibu
sampaikan nanti, agar kalian dapat
memahami materi ini dengan baik sehingga
kalian mendapat nilai yang optimal”
4. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran Scramble.
“ Nanti ibu akan menjelaskan tentang jenis-
jenis batuan berdasarkan cara
pembentukannya, kemu- dian akan
menerapkan model pembelajaran scramble
5 Menit
245
yaitu kalian akan beradu cepat menjawab soal
dengan jawaban yang masih acak ”
Kegiatan
Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang
berisi materi jenis-jenis batuan berdasarkan
proses terbentuknya (eksplorasi).
2. Guru menjelaskan materi tentang proses
pembentukan batuan beku beserta contoh-
contohnya (eksplorasi)(Scramble 1)
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6
orang dan masing-masing kelompok
disediakan sebuah laptop (eksplorasi)
(Scramble 2).
4. Siswa menyimak kembali materi jenis-jenis
batuan yang ada pada CD Interaktif
(elaborasi)
5. Guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban yang telah diacak susunannya
(terdapat dalam CD Interaktif) (Scramble
3).
6. Guru memberikan kesempatan pada
masing-masing kelompok untuk berdiskusi
mengerjakan soal dan menyusun jawaban
acak agar dapat menjawab soal (Scramble
4).
7. Guru memberikan durasi waktu untuk
pengerjaan tiap soal (eksplorasi).
(Scramble 5).
8. Kelompok yang paling cepat selesai
langsung mempresentasikan hasil
diskusinya dengan cara mengangkat
45 menit
246
bendera yang telah disediakan (elaborasi)
(Scramble 6).
9. Bagi kelompok yang menjawab dengan
benar akan memperoleh point (Scramble
7).
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa,
yang perintah dan petunjuknya terdapat
dalam CD Interaktif (elaborasi).
11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya (elaborasi).
12. Siswa dibantu guru membahas Lembar
Kerja Siswa (elaborasi).
13. Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya hal-hal yang belum
dimengerti siswa (konfirmasi).
Kegiatan
Akhir
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3. Guru memberikan penghargaan pada
kelompok/siswa yang menjawab dengan
jawaban yang benar (Scramble 8).
4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan
salam
15 menit
Langkah –Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Berdo’a
5 menit
247
4. Presensi
Kegiatan
Awal
1. Apersepi
Guru menggali informasi dengan bertanya pada
siswa terkait materi yang akan dibahas
“ Anak-anak kemarin kita sudah mempelajari jenis-
jenis batuan beku, ada yang masih ingat apa itu
batuan beku? dan coba sebutkan yang termasuk
contoh batuan beku ?”
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
”Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang
batuan endapan dan batuan malihan, ibu harap
setelah kegiatan pemebelajaran ini kalian nanti
dapat mengetahui bagaimana karakteristik dari
batuan endapan dan batuan malihan”.
3. Guru memberikan motivasi pada siswa
“Kalian harus memperhatikan dengan sungguh-
sunguh materi yang akan ibu sampaikan nanti, agar
kalian dapat memahami materi ini dengan baik
sehingga kalian mendapat nilai yang optimal”
4. Guru menyampaikan lagkah-langkah model
pembelajaran Scramble.
“ Nanti ibu akan menjelaskan tentang jenis-jenis
batuan berdasarkan cara pembentukannya,
kemudian akan menerapkan model pembelajaran
scramble yaitu kalian akan beradu cepat menjawab
soal dengan jawaban yang masih acak ”.
5 Menit
Kegiatan
Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi
materi jenis-jenis batuan berdasarkan proses
terbentuknya (eksplorasi).
2. Guru menjelaskan materi tentang batuan sedimen
45 menit
248
dan matamorf beserta contoh-contohnya
(eksplorasi) (Scramble 1).
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-
masing kelompok disediakan sebuah laptop
(eksplorasi) (Scramble 2).
4. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban
yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD
Interaktif)(Scramble 3).
5. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan
menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal
(Scramble 4).
6. Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan
tiap soal (eksplorasi). (Scramble 5).
7. Kelompok yang paling cepat selesai langsung
mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara
mengangkat bendera yang telah disediakan
(elaborasi) (Scramble 6).
8. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan
memperoleh point (Scramble 7).
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang
perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD
Interaktif (elaborasi).
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya (elaborasi).
11. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa
(konfirmasi).
249
Kegiatan
Akhir
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3. Guru memberikan penghargaan pada
kelompok/siswa yang menjawab dengan jawaban
yang benar (Scramble 8).
4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
15 menit
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Media
CD Interaktif jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya
2. Sumber Belajar :
Standar Isi SD/MI
Sulisyanto, Heri dkk. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V SD
dan MI. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional.
(Hal149-151)
Asmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA 5 Saling temas untuk kelas V
SD/MI. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional. (Hal
130- 133)
IX. Penilaian
2. Prosedur tes
a. Tes awal : Apersepsi
b. Tes dalam proses : LKS
c. Tes akhir : Evaluasi
3. Teknik Penilaian : Tes
4. Jenis Tes : Tes Tertulis
5. Bentuk/Instrumen tes :
a. Pilihan Ganda
b. Uraian
250
6. Alat Penilaian
a. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
b. Lembar Soal Tes Evaluasi (terlampir)
Semarang, 07 April 2015
Kolaborator Peneliti
251
LAMPIRAN 1
MATERI SIKLUS I PERTEMUAN 1
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya
Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena
proses pelapukan
Sebenarnya, tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami
pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-
butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah. Batuan banyak
sekali jenisnya. Setiap jenis batuan mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda-
beda. Namun, sebaiknya kenalilah terlebih dahulu mengenai jenis-jenis batuan di
permukaan bumi.
A. Jenis-Jenis Batuan
Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Hal inidisebabkan bahan-
bahan yang terkandung dalam batuanberbeda-beda. Ada batuan yang mengandung
zat besi,nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahanlain. Bahan-
bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenisbatuan mempunyai kandungan
mineral yang berbeda.Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenisbatuan
yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenisbatuan tersebut yaitu batuan beku
(batuan magma atauvulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan
batuanmalihan (batuan metamorf).
1. Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk darimagma yang membeku.
Magma merupakan bendacair yang sangat panas dan terdapat di perut
bumi.Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.Semula batuan beku
berupa lelehan magma yangbesar. Berbagai macam batuan beku dapat kamuamati
pada penjelasan di bawah ini.
252
Ciri-Ciri dan Kegunaan:
Berwarna cokelat bercampur abu-abu
muda dan beronggarongga. Digunakan
untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan
penggosok.
Proses Pembentukan:
Berasal dari magma yang membeku di
permukaan bumi
Ciri-Ciri dan Kegunaan:
Disebut juga batu lava. Berwarna hijau
keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang
sangat kecil. Dimanfaatkan untuk bahan
bangunan.
Proses Pembentukan: Berasal dari magma
yang membeku di bawah lapisan kerak
bumi, tercampur dengan gas sehingga
berongga- rongga kecil.
Ciri-Ciri dan Kegunaan:
Disebut juga batu kaca. Berwarnahitam atau
cokelat tua, permukaannyahalus, dan mengilap.
Digunakan untuk alat pemotongdan mata tombak.
Proses Pembentukkan:
Berasal dari magma yangmembeku dengan cepat
dipermukaan bumi.
253
Ciri-Ciri dan Kegunaan:
Tersusun atas butiran yang kasar.Ada yang
berwarna putih dan adayang berwarna
keabu-abuan.Dimanfaatkan untuk bahan
bangunan.
Proses Pembentukan:
Berasal dari magma yang membeku di
dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini
berlangsung secara perlahan. Jadi, batu ini
termasuk batuan beku dalam.
Ciri-Ciri dan Kegunaan:
Berwarna putih keabu-abuan danbutirannya
kecil seperti pada batubasal. Dimanfaatkan
untuk membuatarca dan bangunan candi
Proses Pembentukan:
Berasal dari magma yangmembeku sangat
cepat dibawah kerak bumi.
254
MATERI SIKLUS I PERTEMUAN 2
Standar Kompetensi:7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya
Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena
proses pelapukan
a. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil
pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau
dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Berikut adalah contoh-contoh yang
termasuk dalam batuan endapan.
1. Batu Konglomerat
Ciri-ciri:
Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya
tumpul. Batuan ini banyak digunakan sebagai bahan
bangunan.
Proses Pembentukan:
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.
2. Batu Breksi
Ciri-ciri:
Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya
tajam. Batuan ini banyak dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan.
Proses Pembentukan:
Berasal dari endapan hasil pelapukanbatuan beku.
3. Batu Pasir Ciri-ciri:
Terdiri atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu,
merah, kuning, atau putih. Batuan ini banyak
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Proses Pembentukan:
255
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku
yang butirannya kecil-kecil.
4. Batu Serpih
Ciri-ciri:
Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah
liat, berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau
kuning. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Proses Pembentukan:
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah
liat.
5. Batu Kapur
Ciri-ciri:
Terdiri dari butiran-butiran kapur halus, berwarna
putih agak keabu-abuan, sebagai bahan campuran
pembuat semen.
Proses Pembentukan:
Berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan
cangkang hewan-hewan laut.
b. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan(metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami
perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena
mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus
menerus,batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. Contoh batuan malihan
adalah sebagai berikut:
1. Batu Marmer
Ciri-ciri:
Berwarna putih dan ada yang hitam, keras, dan
permukaannya halus. Marmer biasa digunakan
untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan
pelapis dinding bangunan atau lantai
256
Proses Pelapukan:
Berasal dari batuan kapur yang mengalami
metamorfosis karena panas dan tekanan.
2. Batu Sabak
Ciri-ciri:
Berwarna abu-abu tua, mudah terbelah tipis-tipis,
dan permukaannya kasar. Sebelum ada kertas, batu
sabak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis.
Proses pembentukan:
Berasal dari batuan serpih yang mengalami
metamorfosis
3. Batu Genes Ciri-ciri:
Berwarna putih keabu-abuan dan keras. Batu genes
dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan
seperti asbak, jambangan bunga, dan patung.
Proses pembentukan :
Berasal dari batuan pluto granit yang mengalami
metamorfosis karena panas dan tekanan.
Kamu telah mempelajari jenis-jenis batuan. Coba kamu sebutkan lagi
jenis-jenis batuan yang telah kamu pelajari. Setiap jenis batuan tersebut akan
mengalami pelapukan.
257
LAMPIRAN 2
MEDIA SIKLUS I PERTEMUAN 1
I. Standar Kompetensi
7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
II. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
III. Indikator
7.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar
7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan batuan beku
7.1.3 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan beku berdasarkan sifat-
sifatnya
258
MEDIA SIKLUS I PERTEMUAN 1
I. Standar Kompetensi
7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
II. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
III. Indikator
7.1.4 Menjelaskan proses terbentuknya batuan endapan/sedimen
7.1.5 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan endapan/sedimen berdasarkan
sifat-sifatnya
7.1.6 Menjelaskan proses terbentuknya batuan malihan/metamorf
7.1.7 Menelaah jenis-jenis batuan malihan/metamorf berdasarkan sifat-sifatnya
259
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
Tujuan: Mengenal sifat-sifat batuan yang ada di lingkungan sekitar melalui
percobaan sederhana dibawah ini!
Nama : ................................................ .....................................................
................................................ .....................................................
................................................ .....................................................
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tulislah nama anggota kelompokmu!
2. Lakukan kegiatan percobaan di bawah ini bersama dengan teman
sekelompokmu, dan bacalah langkah kerjanya dengan teliti!
3. Diskusikan hasil pengamatan dari percobaan tadi dengan teman
sekelompokmu!
Tujuan: Mengenal sifat batuan
Alat dan Bahan:
1. Batu-batuan
2. Paku besar
Langkah Kerja
1. Sediakan berbagai macam batuan yang ada di sekitar tempat tinggalmu!
2. Gores tiap-tiap batu dengan paku besar dan tajam!
a. Jika goresan meninggalkan bekas yang dalam, batu tersebut bersifat lunak.
b. Jika bekas goresan tidak dalam, batu tersebut bersifat agak keras.
c. Jika goresan tidak memberi bekas, batu tersebut bersifat keras.
3. Amati kenampakan batuan-batuan tersebut yang meliputi bentuk, warna,
permukaan, dan kilapnya!
4. Isikan hasil pengamatanmu dalam tabel berikut dengan memberi tanda
centang (√)!
260
LEMBAR PENGAMATAN
Sifat-sifatnya
NO Gambar Warna Keras/lunak
Permukaan
Kasar atau
Halus
Mengkilap
atau tidak
1
2
3
4
5
6
Hasil Pengamatan: ............................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Soal:
1. Apakah batuan yang kalian temukan warnanya sama?
..............................................................................................................
2. Bagaimana kondisi batuan setelah di gores dengan paku?
................................................................................................................
Kesimpulan:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
261
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis batuan sedimen
dan batuan malihan.
Nama Anggota Kelompok :
................................................ .....................................................
................................................ .....................................................
................................................ .....................................................
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tulislah nama anggota kelompokmu terlebih dahulu!
2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengerjakan soal dibawah ini!
3. Perhatikan gambar pada masing-masing kolom, identifikasilah batu apa yang
terdapat pada gambar kemudian berilah penjelasan sesuai dengan kolom yang
tersedia!
No Gambar
Nama
Batu dan
jenisnya
Ciri-Ciri Proses
Terbentuknya
1.
Batu ini banyak dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan
2.
262
Papan tersebut pada jaman dahulu
digunakan orang untuk menulis
3.
Meja makan yang terbuat dari
batu
263
LAMPIRAN 4
KISI‐KISI PENULISAN SOAL EVALUASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I PERTEMUAN I
SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan
penggunaan sumber daya alam
KD: 7.1Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
Indika
Tor
Materi pokok Teknik
penilaian Ranah
Bentuk
penilaian
No
Soal
7.1.1
Mengidentifikasi
sifat-sifat batuan
yang ada di
lingkungan sekitar
tempat tinggal
Sifat-sifat
batuan
Tes
tertulis
C1
Pilihan
Ganda
6 (I)
Uraian 1 (II)
7.1.2 Menjelaskan
proses
pembentukan
batuan beku
Batuan
penyusun
lapisan kerak
bumi
Tes
tertulis
C2
Pilihan
ganda
1,2,3,
9
(I)
Uraian
3 (
I
I
)
7.1.3
Mengklasifikasikan
jenis-jenis batuan
beku berdasarkan
sifatnya
Jenis-jenis
batuan Beku
Tes
tertulis
C4
Pilihan
ganda
4,5,7,
8,10
(I)
Uraian 5 (II)
264
KISI‐KISI PENULISAN SOAL EVALUASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I PERTEMUAN 2
SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
KD: 7.1Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
Indikator Materi
pokok
Teknik
penilaian Ranah
Bentuk
penilaian
No
Soal
7.1.4 Menjelaskan
proses
terbentuknya
batuan
endapan/sedim
en
Batuan
Endapan/
sedimen
Tes
tertulis
C2 Pilihan
ganda
1 (I)
Uraian 1(II)
7.1.5Mengklasifikasik
an jenis-jenis
batuan endapan
berdasarkan
sifatnya
Jenis-jenis
batuan
Endapan
Tes
tertulis
C3 Pilihan
ganda
5,6
(I),
Uraian 2,5
(II)
7.1.6 Menjelaskan
proses
terbentuknya
batuan malihan
Batuan
Endapan/
Sedimen
Tes
tertulis
C2 Pilihan
ganda
2,7
(I), 3
Uraian (II)
7.1.7
Menelaah jenis
batuan malihan
berdasarkan
sifatnya
Jenis-jenis
batuan
Malihan
Tes
tertulis
C4 Pilihan
ganda
3,4,8
,9,10
(I)
Uraian 4
(II)
265
LAMPIRAN 5
SOAL EVALUASI
SIKLUS 1 PERTEMUAN 1
Nama :
No Absen :
A. PILIHAN GANDA
Petunjuk : Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar.
1. Di bawah ini batuan yang menyusun lapisan kerak bumi, kecuali ............
a. Batuan Beku
b. Batuan Endapan
c. Batuan Malihan
d. Batuan Gunung
2. Di bawah ini yang termasuk contoh dari batuan beku adalah ..................
a. Batu konglomerat dan batu marmer
b. Batu genes dan kapur
c. Batu apung dan batu basal
d. Batu sabak dan batu marmer
3. Berikut ini yang termasuk proses terbentuknya batuan beku adalah.........
a. Batuan yang berasal dari magma yang membeku
b. Batuan yang mengalami metamorfosis
c. Batuan yang mengalami sedimentasi
d. Batuan yang melapuk
4. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut.
1) Berwarna cokelat bercampur abu- abumuda.
2) Mempunyai rongga-rongga.
3) Dapat terapung di air.
Jenis batuan tersebut adalah . . . .
a. Batu kapur
b. Batu kali
c. Batu apung
d. Batu Marmer
266
5. Berdasarkan proses terbentuknya batu andesit dan batu obsidian termasuk
dalam jenis batuan..................
a. Batuan Apung c. Batuan Sedimen
b. Batuan Beku d. Batuan Malihan
6. Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan...
a. kandungan mineralnya
b. tempat ditemukannya
c. kegunaannya
d. proses pelapukannya
7. Berasal dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi, tercampur
dengan gas sehingga berongga rongga kecil merupakan ciri dari batu...........
a. Batu apung c. Batu Basal
b. Batu Obsidian d. Batu Marmer
8. Di bawah ini yang merupakan ciri utama dari batu apung adalah..........
a. Digunakan sebagai alat pemotong
b. Digunakan untuk menulis
c. Berwarna biru dan halus
d. Berongga-rongga dan berwarna coklat bercampur abu-abu
9. Batu yang biasanya dimanfaatkan untuk membuat bangunan arca dan candi
adalah.........
a. Batu sabak c. Batu Andesit
b. Batu Marmer d. Batu Basal
10. Batuan pada gambar di samping termasuk salah satu jenis batuan beku yaitu
batu..........
a. Batu serpih
b. Batu Breksi
c. Batu sabak
d. Batu apung
267
B. URAIAN
Petunjuk : Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas
1. Sebutkan sifat-sifat batuan minimal 3 setelah kalian melakukan kegiatan
“ mengenal sifat batuan” !
Jawab: ........................................................................................................
........................................................................................................
2. Sebutkan jenis batuan berdasarkan proses pembentukkannya?
Jawab: ........................................................................................................
........................................................................................................
3. Jelaskan proses terbentuknya batuan beku?
Jawab: ........................................................................................................
........................................................................................................
4. Sebutkan yang termasuk jenis-jenis batuan beku?
Jawab: ........................................................................................................
........................................................................................................
5. Aku disebut juga batu kaca.
Aku berwarna hitam atau cokelat tua, permukaanku halus, dan mengilap.
Pada zaman dahulu aku digunakan untuk alat pemotong dan mata tombak.
Jenis batuan apakah aku?
Jawab: ........................................................................................................
........................................................................................................
268
SOAL EVALUASI
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama :
No Absen :
A. PILIHAN GANDA
Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling benar.
1. Berikut ini yang merupakan proses terbentuknya batuan endapan adalah....
a. Batuan yang menglami proses penghancuran
b. Batuan yang mengalami metamorfosis
c. Batuan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan
d. Batuan yang berasal dari magma yang membeku
2. Berikut ini yang termasuk proses terbentuknya batuan malihan adalah....
a. Batuan yang menglami proses penghancuran
b. Batuan yang mengalami metamorfosis
c. Batuan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan
d. Batuan yang mengalami metamorfosis karena mendapat tekanan dan
panas bumi
3. Berikut ini yang termasuk contoh dari batuan metamorf adalah....
a. Batu sabak 3) Batu marmer
b. Batu konglomerat 4) Batu apung
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 3
4. Batuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Berwarna putih dan ada yang hitam
2) Keras
3) Permukaannya halus
4) Biasa digunakan sebagai pelapis dinding atau lantai
Berdasarkan ciri-ciri di atas maka termasuk jenis batuan ....
a. Batu konglomerat c. Batu serpih
b. Batu sabak d. Batu Marmer
269
5. Batu yang berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan cangkang hewan-
hewan laut adalah ....
a. Batu kapur c. Batu Genes
b. Batu serpih d. Batu Obsidian
6. Berikut ini yang bukan termasuk jenis dari batuan endapan adalah....
a. Batu serpih c. Batu Breksi
b. Batu kapur d. Batu Apung
7. Batuan yang mengalami perubahan karena mendapat tekanan dan panas dari
dalam bumi adalah....
a. Batuan Beku c. Batuan vulkanik
b. Batuan metamorf d. Batuan sedimen
8. 1) Terdiri dari butiran kapur halus
2) Biasa digunakan untuk membuat campuran semen
3) berwarna putir keabu abuan
Berdasarkan ciri-ciri di atas maka termasuk jenis batuan ....
a. Batu serpih c. Batu Kapur
b. Batu granit d. Batu genes
9. Jenis batuan metamorf yang pada jaman dahulu digunakan sebagai papan
untuk menulis adalah....
b. Batu genes c. Batu sabak
c. Batu andesit d. Batu marmer
10. Diantara batuan berikut ini manakah yang tidak termasuk dalam jenis batuan
metamorf....
1) Batu sabak 3) batu genes
2) Batu marmer` 4) batu obsidian
a. 3 c. 2
b. 4 d. 1
270
C. URAIAN
Petunjuk : jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan proses terbentuknya batuan sedimen?
Jawab: ...........................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Sebutkan contoh batu yang termasuk dalam jenis batuan endapan?
Jawab: ...........................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Jelaskan proses terbentunya batu sabak dan batu marmer?
Jawab: ...........................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Ayah Rina baru saja selesai membangun rumah, tetapi rumah tersebut belum
jadi seutuhnya. Bagian lantai pada rumah itu belum dipasang. Ayah Rina
ingin melapisinya dengan jenis batu yang tidak mudah rusak dan
permukaannya halus. Maka jenis batu apakah yang harus dibeli oleh ayah
Rina? Jelaskan alasannya?
Jawab: ...........................................................................................................
.......................................................................................................................
5. Manakah diantara batauan berikut yang termasuk contoh batuan sedimen?
a. Batu konglomerat d. Batu kapur g. Batu genes
c. Batu sabak e. Batu serpih h. Batu marmer
d. Batu breksi f. Batu Pasir
Jawab: ...........................................................................................................
.......................................................................................................................
271
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 1
A. PILIHAN GANDA
1. D (Skor 1) 6. A (Skor 1)
2. C (Skor 1) 7. C (Skor 1)
3. A (Skor 1) 8. D (Skor 1)
4. C (Skor 1) 9. C (Skor 1)
5. B (Skor 1) 10. D (Skor 1)
Skor maksimal = 10
B. URAIAN
1. Keras, lunak, halus, kasar, (skor 3)
2. Batuan beku, batuan endapan, batuan malihan.(skor 3)
3. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.
Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi.
Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.(skor 3)
4. Yang termasuk batuan beku adalah batu obsidian, batu apung, batu andesit,
batu granit, batu basal. (skor 3)
5. Batu obsidian (skor 3)
Skor maksimal 1
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 2
A. PILIHAN GANDA
1. C (skor 1) 6. D (skor 1)
2. D (skor 1) 7. B (skor 1)
3. D (skor 1) 8. C (skor 1)
4. D (skor 1) 9. C (skor 1)
5. A (skor 1) 10. B (skor 1)
Skor maksimal 10
272
B. URAIAN
1. Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan
batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari
endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. (skor 3)
2. Yang termasuk jenis batuan endapan adalah batu konglomerat, batu breksi,
batu serpih, batu kapur, batu pasir.(skor 3)
3. Batu marmer terbentuk dari batuan kapur yang mengalami metamorfosis
karena panas dan tekanan.
Batu Sabak terbentuk dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis (skor
3)
4. Batu marmer, karena batu marmer mempunyai permukaan halus dan bersifat
keras sehingga tidak mudah rusak. (skor 3)
5. Contoh batuan sedimen (skor 3)
Batuan Endapan/Sedimen
batu konglomerat, batu breksi, batu serpih, batu kapur, batu pasir.
Skor maksimal 1
273
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN SOAL LEMBAR KERJA SISWA
No Gambar
Nama
Batu dan
jenisnya
Ciri-Ciri Proses
Terbentuknya
1.
Batu ini banyak dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan
Batu
Breksi
termasuk
dalam
jenis
batuan
beku
Terdiri atas
kerikil-kerikil
yang
permukaannya
tajam.
Berasal dari
endapan hasil
pelapukanbatuan
beku.
2.
Papan tersebut pada jaman dahulu
digunakan orang untuk menulis
Batu
Sabak
termasuk
dalam
jenis
batuan
malihan
Berwarna
abu-abu tua,
mudah
terbelah tipis-
tipis, dan
permukaannya
kasar.
Berasal dari
batuan serpih
yang mengalami
metamorfosis
3.
Meja makan yang terbuat dari
batu
Batu
Marmer
termasuk
dalam
jenis
batuan
malihan
Berwarna
putih dan ada
yang hitam,
keras, dan
permukaannya
halus.
Berasal dari
batuan kapur yang
mengalami
metamorfosis
karena panas dan
tekanan.
274
PEDOMAN PENSKORAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
SOAL EVALUASI
NO Jenis Soal No
Soal Skor Total Skor
1 Pilihan Ganda 1-10 setiap jawaban benar skor 1
jawaban salah/tidak menjawab
skor 0
10
2 Uraian 1-5 setiap jawaban benar skor 3
jawaban salah/tidak menjawab
skor 0
15
Skor
Maksimal:
25 NILAI : 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥 x 100
275
PENGGALAN SILABUS
SIKLUS 1I PERTEMUAN 1 dan 2
Satuan Pendidikan : SDN Pakintelan 03
Kelas / Semester : V (Lima) / 2
Mata Pelajaran : IPA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Sumber/sarana Penilaian Alokasi
Waktu
7.
Menerapkan
perubahan
yang terjadi
di alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
7.1
Mendeskripsi
kan proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
7.1.8
Menjelaskan
jenis-jenis
proses
pelapukan
pada batuan
7.1.9
Menyebutkan
contoh jenis-
jenis
peristiwa
pelapukan
dalam
kehidupan
- Jenis-jenis
Pelapukan
pada
batuan
1. Memperhatikan materi
yang disampaikan guru
melalui penampilan CD
Interaktif
2. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 6
orang.
3. Menjawab soal yang
disertai jawaban yang
kondisinya masih acak
4. Berdiskusi mengerjakan
Lembar Kerja Siswa
5. Mempresentasikan hasil
Standar Isi SD/MI
Sulisyanto, Heri
dkk. 2008.Ilmu
Pengetahuan Alam
untuk kelas V SD
dan MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional. (Hal149-
151)
Asmiyawati,
Choiril dkk. 2008.
IPA 5 Saling temas
- Tertulis
2 x 35 menit
276
7.2
Mengidentifi
kasi jenis-
jenis tanah
sehari-hari .
7.1.10
Menelaah
peristiwa
pelapukan
pada batuan
7.2.1
Menjelaskan
proses
pembentukan
tanah
7.2.2
Menjelaskan
jenis-jenis
tanah
berdasarkan
komposisi
penyusunnya
7.2.3
Menyebutkan
diskusi kelompoknya
masing-masing
6. Menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
(elaborasi
7. Mengerjakan soal
evaluasi (elaborasi).
untuk kelas V
SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional. (Hal
128-130)
Winarti, Wiwik
dkk. 2009. Ilmu
Pengetahuan Alam
untuk kelas V
Sekolah Dasar/MI.
Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional. (Hal 94)
Mulyati dkk. 2008.
Ilmu Pengetahuan
Alam dan
Lingkunganku untuk
277
manfaat
jenis-jenis
tanah
berdasarkan
komposisi
penyusunnya
kelas V Sekolah
Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional. (Hal 96)
278
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I1 PERTEMUAN 1 dan 2
Satuan Pendidikan : SDN Pakintelan 03
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Proses Pelapukan Batuan
dan jenis-jenis tanah
Kelas / Semester : V (Lima) / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
II. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
III. Indikator
7.1.8 Menjelaskan jenis-jenis proses pelapukan pada batuan
7.1.9 Menyebutkan contoh jenis-jenis peristiwa pelapukan dalam kehidupan
sehari-hari .
7.1.10 Menelaah peristiwa pelapukan pada batuan
7.2.1 Menjelaskan proses pembentukan tanah
7.2.2 Menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
7.2.3 Menyebutkan manfaat jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi
penyusunnya
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui media CD Interaktif tentang proses pelapukan pada batuan siswa
dapat menjelaskan jenis-jenis pelapukan pada batuan minimal 3 dengan
benar.
279
b. Dengan media CD Interaktif tentang proses pelapukan pada batuan siswa
dapat menyebutkan contoh jenis-jenis peristiwa pelapukan dalam kehiduan
sehari-hari minimal 3 dengan benar.
c. Setelah menyimak media CD Interaktif tentang proses pelapukan pada
batuan siswa dapat menelaah peristiwa pelapukan pada batuan minimal 3
dengan benar.
d. Dengan media CD Interaktif tentang jenis-jenis tanah siswa dapat
menjelaskan proses pembentukan tanah dengan benar.
e. Dengan media CD Interaktif tentang jenis-jenis tanah siswa dapat
menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya minimal
3 dengan benar.
f. Dengan media CD Interaktif siswa dapat menyebutkan manfaat jenis-jenis
tanah berdasarkan komposisi penyusunnya minimal 3 dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan : Peduli lingkungan (Care for
environment), Tanggungjawab (Responsibility), Kerjasama (Colaborative),
Disiplin (Disipline).
V. Materi Pembelajaran
1. Proses pelapukan pada batuan
2. Jenis-jenis tanah
VI. Metode dan Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :
- Scramble
2. Metode Pembelajaran :
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
Penugasan
280
VII. Langkah –Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Berdo’a
4. Presensi
5 menit
Kegiatan
Awal
1. Apersepi
Guru menggali informasi dengan bertanya pada
siswa terkait pembelajaran sebelumnya.
“ Anak-anak kemarin kita sudah belajar tentang
berbagai macam jenis batuan, taukah kalian kalau
suatu saat batu-batuan tersebut bisa hancur? Apa
yang menyebabkan batu-batuan tersebut hancur?”
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
” Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang
jenis-jenis pelapukan , ibu harap setelah kegiatan
pembelajaran ini kalian dapat mengetahui jenis
serta dapat menjelaskan proses pelapukan pada
batuan” .
3. Guru memberikan motivasi pada siswa
“Nah, kalian harus memperhatikan dengan sungguh-
sunguh materi yang akan ibu sampaikan nanti, agar
kalian dapat memahami materi ini dengan baik
sehingga kalian mendapat nilai yang optimal”
4. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran Scramble.
“Nanti ibu akan menjelaskan tentang proses
pelapukan pada batuan, kemudian akan menerapkan
model pembelajaran scramble yaitu kalian akan
5 Menit
281
beradu cepat menjawab soal dengan jawaban yang
masih acak ”
Kegiatan
Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi
materi proses pelapukan pada batuan (eksplorasi).
2. Guru menjelaskan materi tentang proses pelapukan
pada batuan (eksplorasi) (Scramble 1).
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-
masing kelompok disediakan sebuah laptop
(eksplorasi) (Scramble 2 ).
4. Siswa menyimak kembali materi jenis-jenis batuan
yang ada pada CD Interaktif (elaborasi)
5. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban
yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD
Interaktif) dan masing-masing kelompok
mendapat sebuah laptop) (Scramble 3).
6. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan
menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal
(Scramble 4).
7. Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan
tiap soal (eksplorasi). (Scramble 5).
8. Kelompok yang paling cepat selesai langsung
mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara
mengangkat bendera yang telah disediakan
(elaborasi) (Scramble 6)
9. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan
memperoleh point (Scramble 7)
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang
perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD
Interaktif (elaborasi).
45 menit
282
11. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk
mengenal sifat-sifat batuan (elaborasi).
12. Siswa dibantu guru membahas Lembar Kerja Siswa
(elaborasi).
13. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Akhir
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok
/siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar
(Scramble 8).
4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
15 menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Pengkondisian kelas
3. Berdo’a
4. Presensi
5 menit
Kegiatan
Awal
1. Apersepi
Guru menggali informasi dengan bertanya pada
siswa terkait materi sebelumnya.
“ Anak-anak kemarin kita sudah mempelajari
tentang proses pelapukan pelapukan, apa itu
pelapukan? sebelumnya ibu mau bertanya siapa
disini yang suka berkebun? Biasanya tanah yang
bagaimana yang kalian gunakan untuk menanam ?”
5 Menit
283
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
” Nah anak-anak hari ini kita akan belajar tentang
berbagai jenis dan karakteristik tanah, ibu harap
setelah kegiatan pembelajaran ini kalian dapat
mengetahui nama, jenis dan karakteristik tanah yang
ada di sekitar kalian”
3. Guru memberikan motivasi pada siswa
“ Nah, kalian harus memperhatikan dengan
sungguh-sunguh materi yang akan ibu sampaikan
nanti, agar kalian dapat memahami materi ini
dengan baik sehingga kalian mendapat nilai yang
optimal”
4. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran Scramble.
“ Nanti ibu akan menjelaskan tentang jenis-jenis
tanah, kemudian akan menerapkan model
pembelajaran scramble yaitu kalian akan beradu
cepat menjawab soal dengan jawaban yang masih
acak ”
Kegiatan
Inti
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi
materi jenis-jenis batuan berdasarkan proses
terbentuknya (eksplorasi)
2. Guru menjelaskan materi tentang proses
pembentukan batuan beku beserta contoh-
contohnya (eksplorasi)(Scramble 1).
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 6 orang dan masing-
masing kelompok disediakan sebuah laptop
(eksplorasi) (Scramble 2).
4. Siswa menyimak kembali materi tentang jenis-jenis
tanah yang ada pada CD Interaktif (elaborasi)
45 menit
284
5. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban
yang telah diacak susunannya (terdapat dalam CD
Interaktif) dan masing-masing kelompok
mendapat sebuah laptop ) (Scramble 3 .
6. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal dan
menyusun jawaban acak agar dapat menjawab soal
(Scramble 4)
7. Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan
tiap soal (eksplorasi). (Scramble 5).
8. Kelompok yang paling cepat selesai langsung
mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara
mengangkat bendera yang telah disediakan
(elaborasi) (Scramble 6).
9. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan
memperoleh point (Scramble 7)
10. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang
perintah dan petunjuknya terdapat dalam CD
Interaktif (elaborasi).
11. Siswa melakukan percobaan sederhana untuk
mengenal sifat-sifat batuan (elaborasi)
12. Siswa dibantu guru membahas Lembar Kerja Siswa
(elaborasi).
13. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dimengerti siswa
(konfirmasi).
Kegiatan
Akhir
1. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan tes evaluasi.
3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok
15 menit
285
/siswa yang menjawab dengan jawaban yang benar
(Scramble 8).
4. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Media
CD Interaktif proses pelapukan pada batuan
2. Sumber Belajar :
Standar Isi SD/MI
Asmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA 5 Saling temas untuk kelas V
SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
(Hal 128-130)
Winarti, Wiwik dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V
Sekolah Dasar/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. (Hal 94).
Mulyati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk
kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. (Hal 96)
IX. Penilaian
1. Prosedur tes
a. Tes awal : Apersepsi
b. Tes dalam proses : LKS
c. Tes akhir : Evaluasi
2. Teknik Penilaian : Tes
3. Jenis Tes : Tes Tertulis
4. Bentuk/Instrumen tes :
a. Pilihan Ganda
b. Uraian
5. Alat Penilaian
286
a. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
b. Lembar Soal Tes Evaluasi (terlampir)
Semarang, 16 April 2015
Kolaborator Peneliti
287
LAMPIRAN 1
MATERI SIKLUS I PERTEMUAN 1
Standar Kompetensi : 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya.
Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena
proses pelapukan.
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah.
Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan
karena berbagai faktor, diantaranya suhu, cuaca dan kegiatan makhluk hidup.
Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis pelapukan yang dapat menyebabkan
pelapukan batuan.
A . Pelapukan fisika
Penyebab pelapukan fisika dikarenakan faktor alam. Contohnya faktor
panas (suhu) angin dan air. Faktor suhu secara cepat dapat menyebabkan
pelapukan. Saat terik matahari bebatuan dapat mengembang. Pada saat dingin
bebatuan akan menyusut. Pergantian panas dan dingin mengakibatkan bebatuan
retak. Lama-kelamaan batu-batu tersebut pecah.
Sumber: Jendela Iptek. Bumi. 2000
Angin juga dapat mengakibatkan pelapukan bebatuan. Batu yang sering
kena angin kencang mengakibatkan pengikisan. Pengikisan pada batu
mengakibatkan erosi. Erosi yang berkepanjangan membuat batu menjadi padang
pasir. Sehingga terjadilah padang pasir yang terbentang luas. Air juga
288
berpengaruh terhadap pelapukan. Air hujan yang terus menerus mengakibatkan
pengikisan pada bebatuan. Contoh lain, ombak di laut membentur batu di pantai.
Bebatuan di pantai akan terkikis karena benturan ombak. Bebatuan sekian lama
akan semakin habis karena terkikis.
Sumber: Jendela Iptek. Bumi. 2000
B . Pelapukan biologi
Pelapukan secara biologi disebabkan karena kegiatan makhluk hidup.
Misalnya: tumbuhan atau lumut dan bakteri.
Peristiwa seperti gambar tersebut terjadi di daerah yang lembab.
Tumbuhan yang hidup di bebatuan bisa memecahkan batu. Contohnya di pinggir
selokan terdapat tumbuhan. Selokan yang ditembok akan retak bila tumbuhan
semakin besar. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing
289
tanah dan serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-
lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh
tumbuhan yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang
dapat merusak tanah di sekitarnya. Manusia juga berperan dalam pelapukan
melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
C . Pelapukan kimia
Pelapukan kimia terjadi oleh pengaruh zat kimia. Zat kimia
misalnyaoksigen, karbondioksida, dan uap air. Besi menjadi berkarat
karenabereaksi dengan oksigen dan uap air. Batuan dapat terkikis dan lapuk
karena air hujan. Air hujan secara alami mengandung asam dari karbondioksida.
Keasaman air hujan dapat meningkat oleh gas-gas buangan industri. Gas buangan
industri tersebut misalnya belerang dioksida. Belerang dioksida dapat bereaksi
dengan uap air dan gas-gas lain di udara. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan
asam. Hujan asam semakin mempercepat pelapukan batuan. Akibat hujan asam
dapat dilihat pada patung-patung di tempat terbuka, seperti patung pada gambar
290
MATERI SIKLUS II PERTEMUAN 2
Standar Kompetensi: 7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya
Kompetensi Dasar : 7.3 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
A. Proses Pembentukan Tanah
Tanah merupakan hasil dari pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan
yang berada di atas permukaan tanah akan mengalami perubahan secara terus
menerus karena adanya pengaruh dari lingkungan. Perubahan cuaca, suhu, dan
tekanan udara dapat menyebabkan batuan memuai kemudian pecah menjadi
batuan-batuan yang lebih kecil lagi. Batuan-batuan ini lama kelamaan akan
menjadi butiran-butiran halus. Apabila terjadi hujan, buitran-butiran halus tersebut
kemudian akan terbawa oleh air dan mengendap di daerah aliran. Pengendapan
inilah yang nantinya menyebabkan munculnya tumpukan atau lapisan tanah yang
kaya akan mineral. Selain pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan, pelapukan
pada batuan juga dapat disebabkan oleh tumbuhan. Tumbuhan yang hidup di atas
batuan dapat menyebabkan lapuknya berbagai jenis batuan. Apabila berlangsung
dalam waktu yang cukup lama maka batuan akan pecah menjadi butiran-butiran
halus.
B. Susunan Tanah Beserta Jenis-jenisnya
Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan
tanah bawah, dan bahaninduk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat
291
subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus.Tanah yang
kaya dengan humus berwarna lebih hitam warna lapisan-lapisan tanah
dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang
subur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung
sedikit humus.Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah
mati.
Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah,
misalnya cacing tanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada di
permukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik. Sampah-
sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akan diuraikan oleh jamur.
Lapisan tanah yang terakhir atau paling bawah yaitu bahan induk tanah. Bahan
induk tanah merupakan lapisan tanah yang terdiri atas bahanbahan asli hasil
pelapukan batuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur
dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya
sama dengan warna batuan asalnya. Dilihat dari ukuran, bentuk, dan warnanya
butiran tanah berbeda-beda. Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan
dan ada yang halus. Ada yang warnanya gelap dan ada yang agak terang. Tanah
yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan padat. Bahan
padat ini berasal dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan. Bahanpadat
lainnya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah yang telah membusuk
dan hancur.
Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil,
pasir, lumpur, tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang
terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran
lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat
lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu.
Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan
angin.Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah
yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air.
Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air. Telah kamu
292
ketahui bahwa ada bermacam-macam bahan pembentuk tanah. Menurut kamu,
berbedakah bahan-bahan pembentuk tanah disetiap tempat?
Bahan-bahan pembentuk tanah dapat berbeda-beda dari satu tempat
dengan tempat lainnya. Demikian juga dengan jenis-jenis tanah. Jenis tanah juga
dapat berbeda di setiap tempat. Hal ini tergantung pada jenis batuan yang
mengalami pelapukan di tempat itu.
C. Komposisi dan Jenis-Jenis Tanah
Jenis tanah yang dibentuk dari hasil pelapukan batuan tentunya berbedaantara
tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Hal ini sangat dipengaruhioleh
jenis batuan yang membentuknya. Berdasarkan komposisi penyusunnya,tanah
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tanah berpasir, tanah berhumus, dantanah liat.
a. Tanah Berhumus
Humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan. Tanah yang mengandung banyak
humus merupakan jenis tanah yang memiliki kesuburan yang sangat baik.
Tanah jenis ini dapat menahan air dan merupakan tanah yang paling subur
dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.Tanah berwarna gelap.
b. Tanah Berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air dan mengandung sedikit bahan organik.
Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur.Namun, ada tanah berpasir
yang subur, misalnya tanah berpasir di sekitar gunung berapi. Hal ini karena
adanya abu vulkanik yang mengandung banyak unsur hara
c. Tanah Liat
Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah
dibentuk ketika basah.Oleh karena itu, tanah liat sering digunakansebagai
bahan dasar pembuatan batu bata dangerabah.
d. Tanah Berkapur
Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air
danmengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak
begitu subur. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan tanah mempunyai
manfaat yang berbeda-bedapula. Kerikil dan pasir dimanfaatkansebagai
bahan bangunan.Jenis-jenis tanah penting kita ketahui terutama jika akan
293
bercocok tanam. Jenis tanah menentukan tingkat penyerapan air, kandungan
mineral tanah, dan kemampuan akar tumbuhan menembus tanah.
294
LAMPIRAN 2
MEDIA SIKLUS I PERTEMUAN 1
I. Standar Kompetensi
7. Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
II. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena proses pelapukan
III. Indikator
7.1.8 Menjelaskan jenis-jenis proses pelapukan pada batuan
7.1.9 Menyebutkan contoh jenis-jenis proses pelapukan pada batuan
7.1.10 Menelaah peristiwa pelapukan pada batuan
295
MEDIA SIKLUS II PERTEMUAN 2
I. Standar Kompetensi
7.Menerapkan perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
II. Kompetensi Dasar
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
III. Indikator
7.2.1 Menjelaskan proses pembentukan tanah
7.2.2 Menjelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya
7.2.3 Menelaah jenis-jenis tanah berdasarkan komposisinya
296
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
Tujuan: mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelapukan dan
akibat yang ditimbulkan dari proses pelapukan yang terdapat pada gambar.
Nama Anggota: ........................................... ............................................
............................................. ............................................
.............................................. ............................................
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tulislah nama anggota kelompokmu terlebih dahulu!
2. Diskusikan soal di bawah ini dengan anggota kelompokmu!
3. Isilah bagan di bawah ini sesuai dengan gambar yang tertera pada bagan di
bawah ini!
Faktor-faktor penyebab pelapukan
...............................
...............................
Akibat yang ditimbulkan
................................................
..................................................
..................................................
...................................................
Jenis Pelapukan
..............................................
297
Tujuan: mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelapukan dan
akibat yang ditimbulkan dari proses pelapukan yang terdapat pada gambar.
Faktor-faktor penyebab pelapukan
...............................
...............................
..............................
Akibat yang ditimbulkan
................................................
................................................
................................................
Jenis Pelapukan
..............................................
298
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2
Tujuan: menyebutkan lapisan-lapisan tanah berdasarkan komposisinya setelah
melakukan kegiatan di bawah ini.
Nama Anggota: ........................................... ............................................
............................................. ............................................
.............................................. ............................................
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tulislah nama anggota kelompokmu!
2. Lakukan kegiatan percobaan di bawah ini bersama dengan teman
sekelompokmu, dan bacalah langkah kerjanya dengan teliti!
3. Diskusikan hasil pengamatan dari percobaan tadi dengan teman
sekelompokmu!
Tujuan: Untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah
Alat dan Bahan:
b. Tanah
c. Botol plastik bening
d. Air
Langkah Kerja:
a. Masukkan tanah ke dalam botol plastik bening
b. Masukkan air secukupnya ke dalam botol plastik bening
c. Kocoklah beberapa saat sampai tanah tercampur dengan air secara merata.
d. Amati lapisan tanah yang terbentuk dalam botol plastik bening tersebut.
Hasil Pengamatan:
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
a. Banyak lapisan yang terlihat dalam botol plastik
............................................................................................................
b. Ciri-ciri lapisan
............................................................................................................
299
Kesimpulan:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
300
LAMPIRAN 4
KISI-KISI SOAL EVALUASI
SIKLUS II PERTEMUAN 1
SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan
penggunaan sumber daya alam
KD: 7.1Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
Indikator Materi Pokok Teknik
Penilaian
Ranah Bentuk
Penilain
No
Soal
7.1.8
Menyebutkan
jenis-jenis
proses
pelapukan pada
batuan
Jenis-jenis
proses
pelapukan
pada batu
an
Tes
tertulis
CI Pilihan
ganda
1,3,7,9
(I)
Uraian 3(II)
7.1.9
Menjelaskan
jenis-jenis
pelapukan pada
batuan
Jenis-jenis
proses
pelapukan
pada batuan
Tes
tertulis
C2 Pilihan
ganda
2,10 (I)
Uraian 1,2 (II)
7.10 Menelaah
peristiwa
pelapukan pada
batuan
Jenis-jenis
proses
pelapukan
pada batuan
Tes
tertulis
C4 Pilihan
ganda
6,5,8
(I)
Uraian 4,5 (II)
301
KISI‐KISI PENULISAN SOAL EVALUASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN 2
SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganya dengan
penggunaan sumber daya alam
KD: 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
Indikator Materi pokok Teknik
penilaian Ranah
Bentuk
penilaian
No
Soal
7.2.1 Menjelaskan
proses
pembentukkan
tanah
Proses
pembentukkan
tanah
Tes
tertulis
C2 Pilihan
ganda
6,10
(I)
Uraian 1
(II)
7.2.2 Menjelaskan
jenis-jenis tanah
berdasarkan
komposisinya
Jenis-jenis
tanah
Tes
tertulis
C2 Pilihan
ganda
2,5,8
,9 (I)
Uraian 2,
(II)
7.2.3 Menelaah jenis-
jenis tanah
berdasarkan
komposisinya
Jenis-jenis
tanah
Tes
tertulis
C4 Pilihan
ganda
1,3,4
,7 (I)
Uraian 3,4
(II)
302
LAMPIRAN 5
SOAL EVALUASI
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Nama :
No Absen :
D. PILIHAN GANDA
Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar.
1. Di bawah ini yang bukan termasuk jenis-jenis pelapukan adalah....
a. Fisika c. Alami
b. Kimia d. Biologi
2. 1) Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas mahluk hidup seperti lumut
2) Pelapukan karena erosi air laut
3) Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca
4) Pelapukan karena serangga
Pernyataan di atas yang merupakan pengertian pelapukan fisika adalah no ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
3. Faktor alam yang menyebabkan pelapukan batuan dibawah ini kecuali ....
a. Suhu c. Angin
b. Curah hujan d. Petir
4.
Gambar di atas merupakan contoh peristiwa pelapukan yang disebabkan oleh
...
a. Cuaca c. Binatang
b. Akar tanaman d. Angin
303
5. Di bawah ini yang termasuk contoh pelapukan biologi ditunjukkan pada
nomor ....
1) Batuan yang mengalami pelapukan karena pengaruh cuaca
2) Batuan di gurun pasir hancur lebih cepat hancur daripada di daratan biasa
3) Arca yang hancur karena ditumbuhi lumut
4) Masuknya akar ke sela-sela batuan
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 3
6. Pelapukan batuan digurun pasir terjadi karena ....
a. Perubahan suhu yang drastis
b. Getaran permukaan bumi
c. Terjangan ombak yang terus menerus
d. Masuknya akar kesela-sela batuan
7. Pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia seperti karbondioksida, oksigen
dan uap air ..........................
a. Fisika c. Biologi
b. Kimia d. Alam
8. Cepat lambatnya pelapukan tergantung oleh ......
a. Penyusun batuan
b. Tingkat kekerasan batuan
c. Penyusun dan tingkat kekerasan batuan
d. Kandungan mineral
9. Gambar di bawah ini manakah yang termasuk pelapukan biologi .......
(1) (2) (3) (4)
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
304
10. Angin yang senantiasa bertiup kencang akan mengikis batuan sedikit demi
sedikit hal ini dapat mengakibatkan ...........
a. Abrasi c. Reboisasi
b. Erosi d. Auksi
B. URAIAN
Petunjuk: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat!
1. Jelaskan yang dimaksud proses pelapukan!
Jawab: .................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Jelaskan 3 jenis proses pelapukan!
Jawab: ................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Sebutkan 3 contoh pelapukan biologi dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab: ...............................................................................................................
..................................................................................................................
4. Dari faktor-faktor berikut ini manakah yang termasuk faktor yang
mempengaruhi proses pelapukan secara fisika dan kimia?
a. Suhu d. Karbondioksida g. Oksigen
b. Lumut e. Air h. Akar-akar tumbuhan
c. Curah hujan f. Uap air
Jawab: ..............................................................................................................
.................................................................................................................
5. Mengapa batuan di gurun pasir lebih cepat hancur bila dibandingkan dengan
daratan biasa ?
Jawab: ..............................................................................................................
.................................................................................................................
305
Nama :
No Absen :
SOAL EVALUASI
SIKLUS II PERTEMUAN 2
A. PILIHAN GANDA
Petunjuk : Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar
1. 1) Lapisan atas
2) Lapisan batuan induk
3) Lapisan bawah
4) Lapisan tengah
Urutan struktur susunan lapisan tanah yang benar adalah...
a. 1-3-2-4
b. 2-3-4-1
c. 3-1-2-4
d. 1-4-3-2
2. Di bawah ini yang termasuk jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi
penyusunnya, kecuali...
a. Tanah Berpasir c. Tanah liat
b. Tanah kapur d. Tanah Aus
3. Terdapat ciri-ciri tanah sebagai berikut:
1) Tanah yang mudah dilalui air
2) Tanah yang banyak mengandung humus
3) Tanah yang kering
4) Tanah mudah dilalui air
Manakah yang merupakan ciri-ciri tanah berpasir?
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
4. Jenis tanah yang digunakan oleh pengrajin gerabah tanah...
a. Liat c. Lumpur
b. Humus d. Kapur
5. Tanah yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan adalah...
306
a. Liat c. Kapur
b. Humus d. Pasir
6. Jenis tanah bergantung pada pelapukan ... pada suatu tempat.
a. Tanah c. Pasir
b. Batuan d. Kapur
7. Tanah yang paling baik digunakan untuk bercocok tanam adalah ...
a. Pasir c. Kapur
b. Lumpur d. Humus
8. Lapisan tanah yang paling tanah banyak mengandung humus oleh sebab itu
sangat ...
a. Padat c. Gembur
b. Subur d. Tandus
9. Bahan-bahan penyusun tanah yang berupa butiran-butiran yang sangat halus
adalah...
a. Sampah c. Butir liat
b. Pasir d. Humus
10. Tanah yang berada disekitar gunung api umumnya banyak mengandung ...
a. Unsur hara c. Oksigen
b. Mineral d.Nitrogen
B. URAIAN
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan yang singkat dan jelas!
1. Jelaskan proses pembentukan tanah!
Jawab: .................................................................................................................
2. Jelaskan jenis-jenis tanah berdasarkan komposisi yang menyusunnya!
Jawab: .................................................................................................................
3. Mengapa lahan yang berupa tanah liat tidak cocok digunakan untuk pertanian?
Jawab: .................................................................................................................
4. Jelaskan hubungan kesuburan tanah dengan warna dan bahan-bahan
kandungannya?
Jawab: .................................................................................................................
307
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
Pelapukan Biologi
Faktor-faktor penyebab pelapukan
Penyebabnya adalah aktivitas mahluk hidup yaitu masuknya akar ke
sela-sela batuan
Akibat yang ditimbulkan
Batuan menjadi retak karena terdesak oleh akar-
akat tumbuhan
Faktor-faktor penyebab pelapukan
- benturan ombak yang terus menerus
Akibat yang ditimbulkan
Batuan menjadi cepat terkikis dan lama-
kelamaan akan hancur
308
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1
A. PILIHAN GANDA
1. C (skor 1) 6. A (skor 1)
2. C (skor 1) 7. B (skor 1)
3. D (skor 1) 8. C (skor 1)
4. B (skor 1) 9. A (skor 1)
5. D (skor 1) 10. B (skor 1)
Skor Maksimal= 10
B. URAIAN
1. Pelapukan adalah peristiwa proses perusakan kulit bumi disebabkan adanya
proses fisik, kima, dan biologis.
2. Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan karena adanya faktor
alam seperti curah hujan, angin, suhu dll
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan karena adnya aktivitas
mahluk hidup.
Pelapukan kimia adalah pelapukan yang disebabkan karena adanya reaksi/zat-
zat kimia seperti karbondioksida, oksigen dan uap air.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan antara lain: suhu, angin, air,
curah hujan, lumut. (skor 3)
4. Faktor pelapukan fisika: suhu, curah hujan, air
Faktor pelapukan kimia: karbondioksida, uap air dan oksigen (skor 3)
5. Karena di gurun pasir terjadi perubahan suhu yang ekstrim sehingga batuan
yang ada di sekitarnya menjadi cepat hancur. (skor 3)
309
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 2
A. PILIHAN GANDA
1. C (skor 1) 6. D (skor 1)
2. D (skor 1) 7. B (skor 1)
3. A(skor 1) 8. C (skor 1)
4. C (skor 1) 9. A (skor 1)
5. B (skor 1) 10. A (skor 1)
Skor maksimal = 10
B. URAIAN
1. Tanah terbentuk dari batuan yang mengalami pelapukan.Batuan yang berada
di atas permukaan tanah akan mengalami perubahan secara terus menerus
karena adanya pengaruh dari lingkungan menyebabkan batuan memuai
kemudian pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil kemudian
mengendap dan akhirnya terbentuklah lapisan tanah.
2. Jenis- Jenis tanah
a. Tanah Berhumus
Tanah ini mengandung banyak humus dan berwarna gelap. Tanah
berhumus merupakan tanah yang paling subur.
b. Tanah Berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air dan mengandung sedikit bahan organik.
Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur.
c. Tanah Liat
Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah
dibentuk ketika basah..
d. Tanah Berkapur
Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air
dan mengandung sedikit sekali humus. Karena sangat sulit dilalui air
3. Karena tanah liat sangat sulit dilalui air
310
4. Jika warna tanah lebih hitam maka tanah tersebut banyak mengandung humus
sehingga tanah tersebut subur. Sedangkan tanah yang kurang subur
mempunyai warna lebih terang dan lebih sedikit mengandung humus.
PEDOMAN PENSKORAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN 1
SOAL EVALUASI
NO Jenis Soal No
Soal Skor Total Skor
1 Pilihan Ganda 1-10 setiap jawaban benar skor 1
jawaban salah/tidak menjawab
skor 0
10
2 Uraian 1-5 setiap jawaban benar skor 3
jawaban salah/tidak menjawab
skor 0
15
Skor
Maksimal:
25
PEDOMAN PENSKORAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN 2
SOAL EVALUASI
NO Jenis Soal No
Soal Skor Total Skor
1 Pilihan Ganda 1-10 setiap jawaban benar skor 1
jawaban salah/tidak menjawab
skor 0
10
2 Uraian 1-4 setiap jawaban benar skor 5
jawaban salah/tidak menjawab
skor 0
20
Skor
Maksimal:
30
NILAI : 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥 x 100
NILAI : 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥 x 100
311
SINTAK PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE
BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF
1. Guru menampilkan CD interaktif yang berisi materi yang akan diajarkan.
2. Guru menjelaskan materi sesuai dengan topik.
3. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 6 orang dan masing-masing kelompok disediakan sebuah laptop.
4. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang telah diacak
susunannya (terdapat dalam CD Interaktif)
5. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
berdiskusi mengerjakan soal.
6. Guru memberikan durasi waktu untuk pengerjaan tiap soal
7. Kelompok yang paling cepat selesai langsung mempresentasikan hasil
diskusinya dengan cara mengangkat bendera yang telah disediakan
8. Bagi kelompok yang menjawab dengan benar akan memperoleh point.
9. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa, yang perintah dan petunjuknya
terdapat dalam CD Interaktif
10. Guru memberikan penghargaan pada kelompok/siswa yang menjawab
dengan jawaban yang benar
312
DATA HASIL
PENELITIAN
LAMPIRAN 3
313
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus I Pertemuan 1
Nama Guru : Ruwi Rohialam
Sekolah : SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : Proses Pembentukan Batuan Beku
Hari / Tanggal :
Petunjuk:
4. Cermatilah indikator keterampilan guru.
5. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya
1 deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
6. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
1. Melakukan
kegiatan awal
pembelajaran
(Keterampilan
membuka
pembelajaran)
5. Membuat kaitan atau
hubungan diantara materi-
materi yang akan dipelajari
(apersepsi)
√
3 6. Memberikan acuan berupa
tujuan pelajaran
√
7. Menimbulkan motivasi
8. Menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
√
2. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa
(Keterampilan
bertanya)
5. Mengajukan pertanyaan
secara singkat dan jelas
√
2 6. Memberikan acuan yang
berupa pertanyaan yang berisi
informasi yang relevan
7. Menyebarkan giliran √
314
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
menjawab secara acak
8. Memberikan waktu berpikir
untuk menjawab pertanyaan
√
3. Menjelaskan materi
sesuai dengan
indikator
pembelajaran
(Keterampilan
Menjelaskan)
5. Menjelaskan materi dengan
bahasa yang mudah
dimengerti siswa
√
2
6. Menjelaskan disertai dengan
contoh-contoh yang ada
dalam kehidupan sehari-hari
√
7. Memusatkan perhatian siswa
pada masalah pokok yang
sedang dibahas
8. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan hal
yang belum dipahami
4. Membimbing
menggunakan
media CD
Interaktif
(Keterampilan
mengadakan
variasi)
5. Menjelaskan penggunaan
CD Interaktif
2
6. Meningkatkan minat dan
perhatian siswa dengan CD
Interktif
√
7. Memberikan instruksi yang
jelas terkait penggunaan CD
Interaktif
8. Memberikan kesempatan
pada siswa untuk
berinteraksi dengan CD
interaktif
√
5. Memberikan
penghargaan pada
siswa yang
menjawab dengan
benar dan cepat
(Keterampilan
memberi
penguatan)
5. Memberikan penguatan atas
jawaban yang dikemukakan
siswa
√
2
6. Memberikan penguatan
berupa kalimat pujian
7. Memberikan penguatan
berupa tepuk tangan
8. Memberikan simbol (reward)
pada siswa atau kelompok
yang paling aktif
√
6. Mengelola kelas
agar tetap kondusif
(Keterampilan
mengelola kelas)
5. Menunjukkan sikap tanggap
terhadap keadaan kelas
√
2 6. Memberikan perhatian pada
kegiatan yang sedang
berlangsung
√
315
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
7. Memusatkan perhatian siswa
dari waktu ke waktu
8. Memberikan teguran secara
verbal bagi siswa yang
mengganggu kegiatan di
dalam kelas
7. Membimbing
berkelompok dan
menyusun huruf
acak tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu jawaban
(keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perseorangan).
5. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 6 siswa
√ 2
6. Mengkoordinasikan kegiatan
siswa yang berkaitan dengan
penggunaan CD Interaktif
√
7. Memberikan durasi waktu
untuk pengerjaan tiap soal
8. Memberikan petunjuk pada
kelompok yang kesulitan
untuk menjawab soal
8. Membimbing siswa
dalam berdiskusi
kelompok
(Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
5. Memfasilitasi siswa √
2
6. Memperjelas masalah atau
uraian pendapat
√
7. Mendorong siswa
mempertajam uraian
pendapatnya
8. Menyebarkan kesempatan
berpartisipasi
9. Menutup kegiatan
pemlajaran
(keterampilan
menutup
pembelajaran)
5. Mereview kembali kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
√
3 6. Memberikan soal evaluasi √
7. Memberikan tindak lanjut
berupa PR
8. Menutup pembelajaran
dengan salam
√
Jumlah Skor 22
Jumlah Skor 22 Kriteria Cukup
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 36
Skor minimal (k) : 9
316
Skor Penilaian
Skor Keterampilan Guru Kategori
29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik
22,5 < skor ≤ 29,25 Baik
15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup
9 < skor ≤ 15,75 Kurang
Semarang, 07 April 2015
317
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus I Pertemuan 2
Nama Guru : Ruwi Rohialam
Sekolah : SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : Proses Pembentukan Batuan Sedimen dan Malihan
Hari / Tanggal :
Petunjuk:
1. Cermatilah indikator keterampilan guru.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya
1 deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
1. Melakukan
kegiatan awal
pembelajaran
(Keterampilan
membuka
pembelajaran)
1. Membuat kaitan atau
hubungan diantara materi-
materi yang akan dipelajari
(apersepsi)
√
4 2. Memberikan acuan berupa
tujuan pelajaran
√
3. Menimbulkan motivasi √
4. Menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
√
2. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa
(Keterampilan
bertanya)
1. Mengajukan pertanyaan secara
singkat dan jelas
√
3 2. Memberikan acuan yang berupa
pertanyaan yang berisi
informasi yang relevan
3. Menyebarkan giliran √
318
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
menjawab secara acak
4. Memberikan waktu berpikir
untuk menjawab pertanyaan
√
3. Menjelaskan
materi sesuai
dengan indikator
pembelajaran
(Keterampilan
Menjelaskan)
1. Menjelaskan materi dengan
bahasa yang mudah dimengerti
siswa
√
3
2. Menjelaskan disertai dengan
contoh-contoh yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
√
3. Memusatkan perhatian siswa
pada masalah pokok yang
sedang dibahas
4. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan hal
yang belum dipahami
√
4. Membimbing
menggunakan
media CD
Interaktif
(Keterampilan
mengadakan
variasi)
1. Menjelaskan penggunaan CD
Interaktif
3
2. Meningkatkan minat dan
perhatian siswa dengan CD
Interktif
√
3. Memberikan instruksi yang
jelas terkait penggunaan CD
Interaktif
√
4. Memberikan kesempatan pada
siswa untuk berinteraksi
dengan CD interaktif
√
5. Memberikan
penghargaan pada
siswa yang
menjawab dengan
benar dan cepat
(Keterampilan
memberi
penguatan)
1. Memberikan penguatan atas
jawaban yang dikemukakan
siswa
√
3
2. Memberikan penguatan berupa
kalimat pujian
3. Memberikan penguatan berupa
tepuk tangan
√
4. Memberikan simbol (reward)
pada siswa atau kelompok
yang paling aktif
√
6. Mengelola kelas
agar tetap
kondusif
(Keterampilan
mengelola kelas)
1. Menunjukkan sikap tanggap
terhadap keadaan kelas
√
3 2. Memberikan perhatian pada
kegiatan yang sedang
berlangsung
√
3. Memusatkan perhatian siswa
319
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
dari waktu ke waktu
4. Memberikan teguran secara
verbal bagi siswa yang
mengganggu kegiatan di dalam
kelas
√
7. Membimbing
berkelompok dan
menyusun huruf
acak tentang
proses
pembentukan
tanah pada kartu
jawaban
(keterampilan
mengajar
kelompok kecil
dan
perseorangan).
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 6 siswa
√
2
2. Mengkoordinasikan kegiatan
siswa yang berkaitan dengan
penggunaan CD Interaktif
√
3. Memberikan durasi waktu
untuk pengerjaan tiap soal
4. Memberikan petunjuk pada
kelompok yang kesulitan
untuk menjawab soal
8. Membimbing
siswa dalam
berdiskusi
kelompok
(Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
1. Memfasilitasi siswa √
2
2. Memperjelas masalah atau
uraian pendapat
√
3. Mendorong siswa
mempertajam uraian
pendapatnya
4. Menyebarkan kesempatan
berpartisipasi
9. Menutup kegiatan
pemlajaran
(keterampilan
menutup
pembelajaran)
1. Mereview kembali kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
√
4 2. Memberikan soal evaluasi √
3. Memberikan tindak lanjut
berupa PR
√
4. Menutup pembelajaran dengan
salam
√
Jumlah Skor 27
Jumlah Skor 27 Kriteria Baik
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 36
Skor minimal (k) : 9
320
Skor Penilaian
Skor Keterampilan Guru Kategori
29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik
22,5 < skor ≤ 29,25 Baik
15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup
9 < skor ≤ 15,75 Kurang
Semarang, 10 April 2015
321
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus II Pertemuan 1
Nama Guru : Ruwi Rohialam
Sekolah : SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : Proses Pelapukan Pada Batuan
Hari / Tanggal :
Petunjuk:
1. Cermatilah indikator keterampilan guru.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya
1 deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
1. Melakukan
kegiatan awal
pembelajaran
(Keterampilan
membuka
pembelajaran)
1. Membuat kaitan atau
hubungan diantara materi-
materi yang akan dipelajari
(apersepsi)
√
4 2. Memberikan acuan berupa
tujuan pelajaran
√
3. Menimbulkan motivasi √
4. Menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
√
2. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa
(Keterampilan
bertanya)
1. Mengajukan pertanyaan
secara singkat dan jelas
√
3 2. Memberikan acuan yang
berupa pertanyaan yang
berisi informasi yang relevan
3. Menyebarkan giliran √
322
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
menjawab secara acak
4. Memberikan waktu berpikir
untuk menjawab pertanyaan
√
3. Menjelaskan materi
sesuai dengan
indikator
pembelajaran
(Keterampilan
Menjelaskan)
1. Menjelaskan materi dengan
bahasa yang mudah
dimengerti siswa
√
3
2. Menjelaskan disertai
dengan contoh-contoh yang
ada dalam kehidupan
sehari-hari
√
3. Memusatkan perhatian
siswa pada masalah pokok
yang sedang dibahas
4. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
√
4. Membimbing
menggunakan
media CD
Interaktif
(Keterampilan
mengadakan
variasi)
1. Menjelaskan penggunaan
CD Interaktif
3
2. Meningkatkan minat dan
perhatian siswa dengan CD
Interktif
√
3. Memberikan instruksi yang
jelas terkait penggunaan CD
Interaktif
√
4. Memberikan kesempatan
pada siswa untuk
berinteraksi dengan CD
interaktif
√
5. Memberikan
penghargaan pada
siswa yang
menjawab dengan
benar dan cepat
(Keterampilan
memberi
penguatan)
1. Memberikan penguatan atas
jawaban yang dikemukakan
siswa
√
2
2. Memberikan penguatan
berupa kalimat pujian
3. Memberikan penguatan
berupa tepuk tangan
4. Memberikan simbol
(reward) pada siswa atau
kelompok yang paling aktif
√
6. Mengelola kelas
agar tetap kondusif
(Keterampilan
mengelola kelas)
1. Menunjukkan sikap tanggap
terhadap keadaan kelas
√
2 2. Memberikan perhatian pada
kegiatan yang sedang
√
323
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
berlangsung
3. Memusatkan perhatian
siswa dari waktu ke waktu
4. Memberikan teguran secara
verbal bagi siswa yang
mengganggu kegiatan di
dalam kelas
7. Membimbing
berkelompok dan
menyusun huruf
acak tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu jawaban
(keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perseorangan).
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 6 siswa
√
3
2. Mengkoordinasikan
kegiatan siswa yang
berkaitan dengan
penggunaan CD Interaktif
√
3. Memberikan durasi waktu
untuk pengerjaan tiap soal
√
4. Memberikan petunjuk pada
kelompok yang kesulitan
untuk menjawab soal
8. Membimbing siswa
dalam berdiskusi
kelompok
(Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
1. Memfasilitasi siswa √
3
2. Memperjelas masalah atau
uraian pendapat
√
3. Mendorong siswa
mempertajam uraian
pendapatnya
4. Menyebarkan kesempatan
berpartisipasi
√
9. Menutup kegiatan
pemlajaran
(keterampilan
menutup
pembelajaran)
1. Mereview kembali kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
√
4 2. Memberikan soal evaluasi √
3. Memberikan tindak lanjut
berupa PR
√
4. Menutup pembelajaran
dengan salam
√
Jumlah Skor 28
Jumlah Skor 27 Kriteria Baik
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 36
Skor minimal (k) : 9
324
Skor Penilaian
Skor Keterampilan Guru Kategori
29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik
22,5 < skor ≤ 29,25 Baik
15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup
9 < skor ≤ 15,75 Kurang
Semarang, 14 April 2015
325
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Siklus I Pertemuan 2
Nama Guru : Ruwi Rohialam
Sekolah : SDN Pakintelan 03 Semarang
Kelas/ Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Pokok bahasan : Jenis-jenis tanah
Hari / Tanggal :
Petunjuk:
1. Cermatilah indikator keterampilan guru.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom skor yang sesuai dengan indikator
pengamatan!
No Skor penilaian
1. Skor 1 Jika tidak ada deskriptor yang tampak atau hanya
1 deskriptor yang tampak
2. Skor 2 Jika hanya 2 deskriptor yang tampak
3. Skor 3 Jika hanya 3 deskriptor yang tampak
4. Skor 4 Jika semua deskriptor tampak
(Sukmadinata, 2009:233)
3. Hal-hal yang tidak tampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
1. Melakukan
kegiatan awal
pembelajaran
(Keterampilan
membuka
pembelajaran)
1. Membuat kaitan atau
hubungan diantara materi-
materi yang akan dipelajari
(apersepsi)
√
4 2. Memberikan acuan berupa
tujuan pelajaran
√
3. Menimbulkan motivasi √
4. Menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran
√
2. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa
(Keterampilan
bertanya)
1. Mengajukan pertanyaan
secara singkat dan jelas
√
4 2. Memberikan acuan yang
berupa pertanyaan yang
berisi informasi yang relevan
√
3. Menyebarkan giliran √
326
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
menjawab secara acak
4. Memberikan waktu berpikir
untuk menjawab pertanyaan
√
3. Menjelaskan materi
sesuai dengan
indikator
pembelajaran
(Keterampilan
Menjelaskan)
1. Menjelaskan materi dengan
bahasa yang mudah
dimengerti siswa
√
4
2. Menjelaskan disertai
dengan contoh-contoh yang
ada dalam kehidupan
sehari-hari
√
3. Memusatkan perhatian
siswa pada masalah pokok
yang sedang dibahas
√
4. Memberi kesempatan pada
siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
√
4. Membimbing
menggunakan
media CD
Interaktif
(Keterampilan
mengadakan
variasi)
1. Menjelaskan penggunaan
CD Interaktif
3
2. Meningkatkan minat dan
perhatian siswa dengan CD
Interktif
√
3. Memberikan instruksi yang
jelas terkait penggunaan CD
Interaktif
√
4. Memberikan kesempatan
pada siswa untuk
berinteraksi dengan CD
interaktif
√
5. Memberikan
penghargaan pada
siswa yang
menjawab dengan
benar dan cepat
(Keterampilan
memberi
penguatan)
1. Memberikan penguatan atas
jawaban yang dikemukakan
siswa
√
2
2. Memberikan penguatan
berupa kalimat pujian
3. Memberikan penguatan
berupa tepuk tangan
4. Memberikan simbol
(reward) pada siswa atau
kelompok yang paling aktif
√
6. Mengelola kelas
agar tetap kondusif
(Keterampilan
mengelola kelas)
1. Menunjukkan sikap tanggap
terhadap keadaan kelas
√
3 2. Memberikan perhatian pada
kegiatan yang sedang
√
327
No Indikator Deskriptor
Check
(
Jumlah
Skor
berlangsung
3. Memusatkan perhatian
siswa dari waktu ke waktu
√
4. Memberikan teguran secara
verbal bagi siswa yang
mengganggu kegiatan di
dalam kelas
7. Membimbing
berkelompok dan
menyusun huruf
acak tentang proses
pembentukan tanah
pada kartu jawaban
(keterampilan
mengajar kelompok
kecil dan
perseorangan).
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 6 siswa
√
3
2. Mengkoordinasikan
kegiatan siswa yang
berkaitan dengan
penggunaan CD Interaktif
√
3. Memberikan durasi waktu
untuk pengerjaan tiap soal
√
4. Memberikan petunjuk pada
kelompok yang kesulitan
untuk menjawab soal
8. Membimbing siswa
dalam berdiskusi
kelompok
(Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
1. Memfasilitasi siswa √
3
2. Memperjelas masalah atau
uraian pendapat
√
3. Mendorong siswa
mempertajam uraian
pendapatnya
4. Menyebarkan kesempatan
berpartisipasi
√
9. Menutup kegiatan
pemlajaran
(keterampilan
menutup
pembelajaran)
1. Mereview kembali kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
√
4 2. Memberikan soal evaluasi √
3. Memberikan tindak lanjut
berupa PR
√
4. Menutup pembelajaran
dengan salam
√
Jumlah Skor 32
Jumlah Skor 32 Kriteria Sangat Baik
Keterangan Penilaian :
Skor maksimal (m) : 36
Skor minimal (k) : 9
328
Skor Penilaian
Skor Keterampilan Guru Kategori
29,25 < skor ≤ 36 Sangat Baik
22,5 < skor ≤ 29,25 Baik
15,75 < skor ≤ 22,5 Cukup
9 < skor ≤ 15,75 Kurang
Semarang, 16 April 2015
329
REKAPITULASI KETERAMPILAN GURU
No Indikator pengamatan
SIKLUS I SIKLUS II
PI P2 Rata-
rata
P1 P2 Rata-
rata
1. Melakukan kegiatan awal
pembelajaran
3 4 3,5 4 4 4
2. Mengajukan pertanyaan pada
siswa terkait materi
3 3 3 3 4 3,5
3. Menjelaskan materi sesuai
dengan topik
2 3 2,5 3 4 3,5
4. Membimbing menggunakan
media CD Interaktif
3 3 3 3 4 3,5
5. Memberikan penghargaan
pada siswa yang menjawab
dengan benar dan cepat
2 3 2,5 3 3 3
6. Mengelola kelas agar tetap
kondusif
2 3 2,5 2 3 2,5
7. Membimbing berkelompok
dan menyusun huruf acak
tentang proses pembentukan
tanah pada kartu jawaban
2 2 2 3 3 3
8. Membimbing siswa dalam
berdiskusi kelompok
2 2 2 3 3 3
9. Menutup kegiatan
pembelajaran
3 4 3,5 4 4 4
Jumlah skor 22 27 24,5 28 32 30
Rata-rata 2,4 3 2,7 3,1 3,5 3,3
Persentase 61,1% 75% 68% 77,7% 88,8% 83,3%
Kategori C B B B A A
330
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 07 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 M R 3 2 2 3 3 1 2 3 20 C
2 S A 3 2 2 3 3 2 1 3 21 B
3 A R P 2 1 1 1 1 1 1 3 11 D
4 A R P 2 2 2 2 3 1 1 3 16 C
5 A O 2 2 2 2 3 1 2 3 17 C
6 M R H 3 2 2 2 3 1 2 3 20 C
7 A F 2 1 1 1 3 1 1 3 13 D
8 A K 3 3 3 2 3 2 2 4 24 A
9 D S 3 1 2 1 1 1 1 3 13 D
10 F A 3 3 3 3 4 4 1 4 27 A
11 M A N 2 2 2 2 3 2 2 3 17 C
12 M F K 3 3 3 3 4 2 1 4 26 B
13 M A F 2 2 2 2 3 1 1 3 16 C
14 M K H 3 4 3 3 4 2 3 4 27 A
15 M Y A F 2 3 2 3 3 1 2 3 19 C
16 M F 2 3 3 3 4 1 1 3 24 B
17 N P S 3 2 2 2 3 1 1 3 17 C
18 S D A 3 2 2 3 3 2 2 3 21 B
19 S M I 3 2 3 3 3 2 2 4 23 B
20 T K W 3 2 2 1 3 1 1 4 17 C
21 Y R 3 2 3 3 3 2 2 4 23 B
22 Z A 3 2 2 3 3 2 2 4 21 B
23 E 2 1 2 1 2 1 1 3 13 D
24 D N H 3 2 2 1 3 2 1 3 17 C
331
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
25 I D D 2 2 2 2 4 2 2 3 19 C
26 A U F 1 3 2 2 4 1 1 3 17 C
27 H A M 3 3 3 3 4 4 3 4 28 A
28 M R 2 2 2 2 3 2 1 3 18 C
29 R N 3 3 3 3 3 3 2 4 26 A
30 R R W 2 2 3 2 3 2 2 4 21 B
Jumlah Skor Per
Indikator
76 66 68 67 92 53 47 101 529
CUKUP Rata-Rata Skor
Indikator
2,5 2 2,3 2,3 2,3 1,7 1,5 3,3 18,5
Semarang, 07 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
332
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Kelas : V
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 M R 3 4 2 3 4 2 1 3 22 B
2 S A 3 2 2 2 3 2 2 3 19 C
3 A R P 2 1 1 2 2 1 1 3 13 D
4 A R P 2 1 2 2 2 1 1 3 14 C
5 A O 2 2 2 2 2 1 1 3 15 B
6 M R H 3 2 2 2 3 2 2 3 19 C
7 A F 2 2 2 1 1 1 1 3 13 D
8 A K 4 3 3 3 4 3 2 4 26 B
9 D S 2 1 2 1 1 1 1 3 12 D
10 F A 4 4 3 3 4 3 4 4 29 A
11 M A N 2 2 2 2 3 1 1 3 16 C
12 M F K 3 4 2 3 4 4 3 4 27 A
13 M A F 2 2 2 2 3 1 1 3 16 C
14 M K H 4 4 3 3 4 4 3 4 29 A
15 M Y A F 2 3 2 3 3 3 2 4 22 B
16 M F 2 4 3 3 4 4 2 4 26 B
17 N P S 3 2 2 1 3 1 1 4 17 C
18 S D A 3 3 3 3 3 2 1 4 22 B
19 S M I 3 3 3 3 3 3 3 4 25 B
20 T K W 3 2 2 2 3 2 2 3 19 C
21 Y R 3 4 3 3 3 3 2 4 25 B
22 Z A 3 3 3 3 3 3 1 4 23 B
23 E 2 1 2 1 3 1 1 3 14 C
333
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
24 D N H 3 2 2 2 3 2 2 4 20 B
25 I D D 3 4 2 3 3 2 2 4 23 B
26 A U F 3 3 3 3 4 1 1 4 22 B
27 H A M 4 4 3 3 4 4 4 4 30 A
28 M R 3 2 2 2 3 2 2 4 20 B
29 R N 4 4 3 3 4 3 3 4 28 A
30 R R W 3 3 2 3 3 2 2 4 22 B
Jumlah Skor Per
Indikator
87 83 70 72 92 65 55 108 628
BAIK Rata-Rata Skor
Indikator
2,9 2,8 2,3 2,4 3,1 2,2 1,8 3,6
Rata-rata jumlah
skor
21,1
Semarang, 10 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
334
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 14 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 M R 3 2 3 3 3 3 2 4 23 B
2 S A 3 2 3 3 3 3 3 4 24 B
3 A R P 2 1 1 2 2 2 2 3 15 C
4 A R P 2 2 2 2 3 2 2 3 18 C
5 A O 2 2 2 3 2 2 1 3 17 C
6 M R H 3 2 3 3 2 3 2 4 22 B
7 A F 2 1 2 2 2 2 1 3 15 B
8 A K 3 3 3 3 3 3 4 4 26 B
9 D S 3 1 1 1 2 1 2 3 14 D
10 F A 4 3 4 4 4 4 4 4 31 A
11 M A N 2 2 2 2 2 2 1 3 16 C
12 M F K 4 3 4 3 4 3 4 4 29 A
13 M A F 2 3 2 2 2 3 2 3 19 C
14 M K H 4 4 4 3 4 4 3 4 30 A
15 M Y A F 3 3 4 2 3 3 3 4 25 B
16 M F 3 4 3 4 4 3 3 4 28 A
17 N P S 3 3 2 2 2 2 2 3 19 C
18 S D A 4 3 4 2 3 3 3 4 26 B
19 S M I 4 4 4 3 4 4 3 4 30 A
20 T K W 3 3 3 2 2 2 2 3 20 B
21 Y R 4 4 4 3 4 3 3 4 29 A
22 Z A 3 3 3 2 3 3 2 4 23 B
23 E 2 3 2 1 2 1 1 3 15 C
335
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
24 D N H 3 3 2 2 2 3 2 4 21 B
25 I D D 3 3 2 3 3 3 3 4 24 B
26 A U F 3 4 2 3 3 1 2 3 21 B
27 H A M 4 4 4 2 4 4 4 4 30 A
28 M R 3 3 2 3 3 3 2 4 23 B
29 R N 4 4 4 3 4 4 4 4 31 A
30 R R W 3 4 3 3 4 3 3 4 27 A
Jumlah Skor Per
Indikator
91 86 84 76 88 82 75 109 691
BAIK Rata-Rata Skor
Indikator
3 2,9 2,8 2,5 2,9 2,7 2,5 3,6
Rata-rata jumlah
skor
22,9
Semarang, 14 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
336
DATA HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Kelas : V
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
1 M R 3 2 3 3 4 3 2 4 26 B
2 S A 3 2 3 3 4 3 3 4 25 B
3 A R P 3 1 2 2 2 2 2 3 18 C
4 A R P 3 2 3 2 2 2 2 3 19 C
5 A O 3 2 3 3 3 3 2 3 22 B
6 M R H 3 2 3 3 3 3 2 4 23 B
7 A F 3 1 2 2 2 2 1 3 16 C
8 A K 4 3 3 3 4 4 3 4 28 A
9 D S 3 1 2 2 2 2 1 3 17 C
10 F A 4 3 3 4 4 4 4 4 30 A
11 M A N 4 2 3 3 3 3 2 3 23 B
12 M F K 4 3 3 4 4 4 3 4 30 A
13 M A F 3 2 3 3 3 3 2 4 25 B
14 M K H 4 4 3 4 4 4 4 4 31 A
15 M Y A F 4 3 3 3 3 3 2 4 25 B
16 M F 3 3 3 4 4 4 3 4 28 A
17 N P S 3 2 3 3 3 2 2 4 22 B
18 S D A 4 2 3 3 4 3 4 4 28 A
19 S M I 4 2 3 3 4 4 3 4 28 A
20 T K W 4 2 3 3 3 3 2 4 24 B
21 Y R 4 2 3 3 4 4 4 4 29 A
22 Z A 4 2 3 3 4 3 3 4 27 A
23 E 4 1 3 3 2 2 2 3 21 B
337
No Nama
Siswa
Indikator Aktivitas Siswa Jumlah
Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8
24 D N H 4 2 3 3 3 2 2 4 23 B
25 I D D 4 2 3 3 3 3 3 4 26 B
26 A U F 3 3 3 3 4 2 2 4 25 B
27 H A M 4 3 3 4 4 3 4 4 30 A
28 M R 4 2 3 3 3 2 2 4 23 B
29 R N 4 3 3 3 4 4 4 4 30 A
30 R R W 4 2 3 3 3 3 3 4 26 B
Jumlah Skor Per
Indikator
109 82 87 91 99 89 78 113 748
BAIK
Rata-Rata Skor
Indikator
3,6 2,7 2,9 3,0 3,3 3,0 2,6 3,8
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
25,4
Semarang, 16 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
338
DATA HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 07 April 2015
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
1 M R 2 2 1 5 C
2 S A 2 2 2 6 C
3 A R P 2 2 1 5 C
4 A R P 2 2 1 5 C
5 A O 2 2 1 5 C
6 M R H 2 2 1 5 C
7 A F 2 2 1 5 C
8 A K 3 3 2 8 B
9 D S 2 2 1 5 C
10 F A 3 3 2 8 B
11 M A N 2 2 1 5 C
12 M F K 3 3 2 8 B
13 M A F 2 2 1 5 C
14 M K H 3 3 2 8 B
15 M Y A F 3 3 2 8 B
16 M F 3 2 1 6 C
17 N P S 2 2 1 5 C
18 S D A 2 3 1 6 C
19 S M I 3 3 2 8 B
20 T K W 2 3 2 7 C
21 Y R 2 2 2 6 C
22 Z A 2 2 2 6 C
23 E 2 2 1 5 C
24 D N H 2 2 1 5 C
339
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
25 I D D 3 3 1 7 C
26 A U F 3 2 1 6 C
27 H A M 3 3 2 8 B
28 M R 2 2 1 5 C
29 R N 3 3 2 8 B
30 R R W 2 2 2 6 C
Jumlah Skor Per
Indikator
72 71 43 186
CUKUP
Rata-Rata Skor
Indikator
2,4 2,3 1,4
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
6,2
Semarang, 07 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
340
DATA HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Kelas : V
Hari/Tanggal :Jum’at, 10 April 2015
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
1 M R 3 3 2 8 B
2 S A 3 3 2 8 B
3 A R P 2 2 1 5 C
4 A R P 2 2 1 5 C
5 A O 3 2 1 7 C
6 M R H 3 2 2 7 C
7 A F 2 3 1 6 C
8 A K 3 4 2 9 B
9 D S 2 3 2 7 C
10 F A 4 4 3 11 A
11 M A N 3 2 2 7 C
12 M F K 3 4 3 10 A
13 M A F 3 2 2 7 C
14 M K H 4 4 3 11 A
15 M Y A F 3 2 2 7 C
16 M F 3 2 2 7 C
17 N P S 2 3 2 7 C
18 S D A 3 3 2 8 B
19 S M I 3 3 2 8 B
20 T K W 3 3 2 8 B
21 Y R 3 3 2 8 B
22 Z A 3 3 2 8 B
23 E 2 3 1 6 C
341
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
24 D N H 2 3 1 6 C
25 I D D 3 2 1 7 C
26 A U F 3 2 1 7 C
27 H A M 4 3 3 10 A
28 M R 3 2 1 7 C
29 R N 3 4 3 10 A
30 R R W 3 3 2 8 B
Jumlah Skor Per
Indikator
86 84 56 226
CUKUP
Rata-Rata Skor
Indikator
2,9 2,8 1,8
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
7,53
Semarang, 10 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
342
DATA HASIL PENGAMATAN RANAH AFEKTIF SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 14 April 2015
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
1 M R 3 3 2 8 B
2 S A 3 3 2 8 B
3 A R P 2 2 2 6 C
4 A R P 2 2 1 5 C
5 A O 3 2 1 6 C
6 M R H 3 3 2 8 B
7 A F 2 3 1 6 C
8 A K 3 4 3 10 A
9 D S 2 2 1 5 C
10 F A 4 4 4 12 A
11 M A N 3 3 2 8 B
12 M F K 3 3 3 9 B
13 M A F 3 2 2 7 C
14 M K H 4 3 3 10 A
15 M Y A F 3 4 3 10 A
16 M F 3 2 2 7 C
17 N P S 2 2 2 6 C
18 S D A 3 3 3 9 B
19 S M I 3 3 3 9 B
20 T K W 3 3 2 8 B
21 Y R 2 4 3 9 B
22 Z A 3 3 2 8 B
23 E 2 3 2 7 C
343
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
24 D N H 2 3 2 7 C
25 I D D 3 2 2 7 C
26 A U F 3 2 1 6 C
27 H A M 4 2 4 10 A
28 M R 3 2 2 7 C
29 R N 3 4 4 11 A
30 R R W 3 3 3 9 A
Jumlah Skor Per
Indikator
85 84 69 238 BAIK
Rata-Rata Skor
Indikator
2,8 2,8 2,3
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
7,9
Semarang,14 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
344
HASIL OBSERVASI RANAH AFEKTIF SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Kelas : V
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
1 M R 3 3 2 8 B
2 S A 3 3 2 8 B
3 A R P 2 2 2 6 C
4 A R P 3 3 2 8 B
5 A O 2 3 2 7 C
6 M R H 3 3 2 8 B
7 A F 2 2 2 6 C
8 A K 3 4 3 10 A
9 D S 3 3 2 8 B
10 F A 4 4 4 12 A
11 M A N 2 2 1 5 D
12 M F K 3 4 3 10 A
13 M A F 3 2 1 6 C
14 M K H 3 4 4 11 A
15 M Y A F 3 3 3 9 B
16 M F 3 2 1 7 C
17 N P S 3 3 2 8 B
18 S D A 3 3 2 8 B
19 S M I 4 3 3 10 A
20 T K W 3 3 2 8 B
21 Y R 3 4 3 10 A
22 Z A 3 3 2 8 B
23 E 3 2 2 7 C
345
No
Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2 3
24 D N H 3 3 3 9 B
25 I D D 3 2 2 7 C
26 A U F 2 2 1 5 D
27 H A M 4 3 4 11 A
28 M R 3 2 1 6 C
29 R N 4 4 3 11 A
30 R R W 3 3 3 9 B
Jumlah Skor Per
Indikator
89 87 69 245
BAIK
Rata-Rata Skor
Indikator
2,9 2,9 2,3
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
8,1
Semarang, 16 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
346
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 7 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
1 M R 4 3 7 A
2 S A 3 4 7 A
3 A R P 2 2 4 C
4 A R P 3 3 6 B
5 A O 3 2 5 C
6 M R H 3 3 6 B
7 A F 2 2 4 C
8 A K 3 4 7 A
9 D S 2 2 4 C
10 F A 4 4 8 A
11 M A N 3 2 6 B
12 M F K 4 4 8 A
13 M A F 4 3 7 A
14 M K H 4 4 8 A
15 M Y A F 4 4 8 A
16 M F 4 4 8 A
17 N P S 2 2 4 C
18 S D A 3 4 7 A
19 S M I 4 4 8 A
20 T K W 3 3 6 B
21 Y R 3 3 6 B
22 Z A 3 3 6 B
23 E 2 2 4 C
24 D N H 2 2 4 C
347
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
25 I D D 4 3 7 A
26 A U F 4 3 7 A
27 H A M 4 4 8 A
28 M R 3 3 9 A
29 R N 4 4 8 A
30 R R W 4 4 8 A
Jumlah Skor Per
Indikator
97 9,4 191
BAIK
Rata-Rata Skor
Indikator
3,2 3,1
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
6,3
Semarang, 07 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
348
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Kelas : V
Hari/Tanggal : Jumat, 10 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
1 M R 4 3 7 A
2 S A 3 4 7 A
3 A R P 2 3 5 C
4 A R P 3 3 6 B
5 A O 3 3 6 B
6 M R H 3 3 6 B
7 A F 2 2 4 C
8 A K 3 4 7 A
9 D S 2 2 4 C
10 F A 4 4 8 A
11 M A N 4 3 7 A
12 M F K 4 3 7 A
13 M A F 4 3 7 A
14 M K H 4 4 8 A
15 M Y A F 4 4 8 A
16 M F 4 4 8 A
17 N P S 2 3 5 C
18 S D A 3 4 7 A
19 S M I 3 4 7 A
20 T K W 3 4 7 A
21 Y R 3 4 7 A
22 Z A 3 4 7 A
23 E 2 2 4 C
24 D N H 2 3 5 C
349
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
25 I D D 4 3 7 A
26 A U F 4 3 7 A
27 H A M 4 3 7 A
28 M R 3 3 6 B
29 R N 4 4 8 A
30 R R W 4 3 7 A
Jumlah Skor Per
Indikator
97 99 189
BAIK Rata-Rata Skor
Indikator
3,2 3,3 6,5
Semarang, 10 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
350
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 14 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
1 M R 3 4 7 A
2 S A 3 4 7 A
3 A R P 3 2 5 C
4 A R P 3 3 6 B
5 A O 3 3 6 B
6 M R H 3 3 6 B
7 A F 2 3 5 C
8 A K 4 4 8 A
9 D S 2 2 4 C
10 F A 4 4 8 A
11 M A N 3 3 6 B
12 M F K 4 4 8 A
13 M A F 4 3 7 A
14 M K H 4 4 8 A
15 M Y A F 4 4 8 A
16 M F 4 4 8 A
17 N P S 3 2 5 C
18 S D A 4 4 8 A
19 S M I 4 4 8 A
20 T K W 3 3 6 B
21 Y R 4 3 7 A
22 Z A 4 3 7 A
23 E 3 2 5 C
24 D N H 3 3 6 B
351
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
25 I D D 3 4 7 A
26 A U F 3 3 6 B
27 H A M 4 4 8 A
28 M R 4 4 8 A
29 R N 4 4 8 A
30 R R W 4 3 7 A
Jumlah Skor Per
Indikator
103 100 203
SANGAT
BAIK
Rata-Rata Skor
Indikator
3,4 3,3
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
6,7
Semarang, 14 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
352
DATA HASIL BELAJAR RANAH PSIKOMOTOR SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Kelas : V
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
1 M R 4 4 8 A
2 S A 3 3 6 B
3 A R P 3 3 6 B
4 A R P 3 3 6 B
5 A O 3 3 6 B
6 M R H 3 3 6 B
7 A F 3 2 5 C
8 A K 4 4 8 A
9 D S 3 2 5 B
10 F A 4 4 8 A
11 M A N 4 3 7 A
12 M F K 4 4 8 A
13 M A F 3 3 6 B
14 M K H 4 4 8 A
15 M Y A F 4 4 8 A
16 M F 4 4 8 A
17 N P S 3 3 6 B
18 S D A 4 4 8 A
19 S M I 4 4 8 A
20 T K W 3 4 7 A
21 Y R 4 4 8 A
22 Z A 3 4 7 A
23 E 3 2 5 C
24 D N H 3 3 6 B
353
No Nama
Siswa
Indikator Jumlah
Skor Kategori
1 2
25 I D D 3 3 6 B
26 A U F 3 3 6 B
27 H A M 4 4 8 A
28 M R 3 3 6 B
29 R N 4 4 8 A
30 R R W 4 3 7 A
Jumlah Skor Per
Indikator
104 101 205
SANGAT
BAIK
Rata-Rata Skor
Indikator
3,5 3,3
Jumlah Rata-
Rata Skor
Indikator
6,8
Semarang,16 April 2015
Observer 1 Observer 2
Detik Dwi Prasetyo Devi Eko Prasetyo
NIM 1401411213 NIM 140141219
354
REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA
No Indikator
SIKLUS I SIKLUS II
PI P2 Rata
-rata
PI P2 Rata
-rata
1 Kesiapan siswa menerima
pelajaran
2 2,9 2,45 3 3,6 3,3
2 Memperhatikan penyajian
materi melalui CD Interaktif
2,2 2,8 2,5 2,9 3,2 3,05
3 Menyimak penjelasan
seputar materi yang
dipelajari
2,2 2,3 2,2 2,8 2,9 2,85
4 Menggunakan media CD
interaktif
2,3 2,4 2,3 2,5 3 2,75
5 Menyusun huruf acak
tentang proses pembentukan
tanah pada kartu jawaban
3 3,1 3 2,9 3,3 3,1
6 Melakukan diskusi dengan
teman secara berkelompok
1,7 2,3 2 2,7 3 2,85
7 Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
1,7 2,1 1,6 2,5 2,6 2,55
8 Melakukan refleksi terhadap
hasil pembelajaran
3,4 3,6 3,5 3,6 3,8 3,7
Jumlah Skor 18,5 22 20 22,9 25,4 24,1
Rata-rata skor 2,5 27 2,5 2,9 3,2 3,0
Persentase 57,8 % 67,1% 62,5% 71,5% 79,3% 75,4%
Kategori C B C B B B
355
HASIL BELAJAR IPA SIKLUS I DAN SIKLUS II MELALUI MODEL
SCRAMBLE BERBANTUAN CD INTERAKTIF
No Nama Siswa SIKLUS I SIKLUS II
P1 P2 P1 P2
1 M R 72 72 80 76
2 S A 80 72 76 80
3 A R P 52 56 64 66
4 A R P 56 64 76 56
5 A O 48 60 56 76
6 M R H 68 76 80 86
7 A F 64 52 60 76
8 A K 88 72 72 90
9 D S 60 64 64 66
10 F A 76 84 84 90
11 M A N 68 64 76 73
12 M F K 72 80 72 80
13 M A F 80 72 64 70
14 M K H 76 76 84 70
15 M Y A F 72 72 80 83
16 M F 60 84 92 83
17 N P S 64 64 76 76
18 S D A 80 88 76 93
19 S M I 76 72 80 86
20 T K W 72 76 80 70
21 Y R 72 88 72 93
22 Z A 84 72 76 86
23 E 52 76 60 83
24 D N H 84 80 76 86
25 I D D 36 80 60 83
LAMPIRAN 4
356
No Nama Siswa SIKLUS I SIKLUS II
P1 P2 P1 P2
26 A U F 32 52 72 83
27 H A M 88 82 72 70
28 M R 44 52 76 70
29 R N 80 82 84 90
30 R R W 68 52 72 76
Rata-rata 68 71 74 84
Nilai Tertinggi 88 88 92 93
Nilai Terendah 32 52 56 56
Siswa tuntas 16 20 23 26
Siswa tidak tuntas 14 10 17 4
Persentase Ketuntasan 53% 66% 77% 87%
Mengetahui,
357
BUKTI FISIK HASIL BELAJAR SISWA
358
LAMPIRAN 4
359
360
361
362
FOTO-FOTO HASIL PENELITIAN
Guru menyajikan materi sesuai dengan
topik
Guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban (terdapat dalam CD Interaktif)
yang telah diacak susunannya pada
masing-masing kelompok.
Guru memberikan kesempatan pada
masing-masing kelompok untuk berdiskusi
mengerjakan soal.
Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok dan setiap kelompok disediakan
laptop
LAMPIRAN 6
363
Guru memberikan durasi waktu tertentu untuk
pengerjaan setiap soal.
Kelompok yang sudah selesai langsung
mempresentasikan hasil diskusinya begitu
seterusnya untuk setiap soal.
Bagi kelompok yang menjawab dengan
benar akan memperoleh point
Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang paling cepat menjawab
dengan jawaban yang benar.
364
365
366
367